kasus rheumatoid artritis

39
Tn Aris Budiyanto , 21 tahun No CM : 01.72.67.60 Alamat : Sleman Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pelajar Suku : Jawa Case Based Discussion dr. Meldy Muzada Elfa Pembimbing: dr. Poerwono Rahardjo, M. Comm. H, Sp. PD KR

Upload: meldy-muzada-elfa

Post on 07-Nov-2015

140 views

Category:

Documents


77 download

DESCRIPTION

Rematologi

TRANSCRIPT

Master Lap Pagi

Tn Aris Budiyanto, 21 tahun

No CM:01.72.67.60Alamat :SlemanPendidikan : SMAPekerjaan:PelajarSuku: JawaCase Based Discussiondr. Meldy Muzada Elfa

Pembimbing: dr. Poerwono Rahardjo, M. Comm. H, Sp. PD KRKeluhan utama:

Nyeri sendi sampai tidak bisa berjalan sejak 1 MSMRS 2RPS:

1 TSMRS OS mulai mengeluh nyeri-nyeri sendi di seluruh tubuh, terasa kaku terutama lutut (+), kaki di pergelangan jari-jari tangan dan kaki. Nyeri terutama dirasakan saat bangun tidur dan menjelang tidur, sering disertai demam (+), kaku sendi pagi hari (+) 5 jam, bengkak (+) merah (+) OS berobat ke Rumah Sakit Condong Catur dan RSI Kalasan nyeri sendi masih dirasakan.Sejak 4 BSMRS karena nyeri sendi menetap OS membeli obat nyeri di pasar warna hijau dan minum hampir setiap hari, kadang sampai dua kali sehari 1 MSMRS OS tidak bisa berjalan (+) karena nyeri sendi yang memberat, bengkak (+) di sendi lutut tumit, jari-jari tangan dan kaki, merah (-) muncul bercak-bercak putih di leher dan lengan.OS juga mengeluhkan badan semakin gemuk, wajah membengkak, muncul gurat-gurat pada paha dan daerah ketiak.4Pemeriksaan Fisik

KU:sedang , CM, gizi lebih TB 160 cm, BB 60 kg, IMT 23,4 kg/m VS:TD110/60 mmHg, tidur, manset di lengan kanan, large adult cuff N80x/menit, irama teratur, isi dan tekanan cukup R20x/menit, irama teratur, tipe pernapasan abdominothorakal T36,2C, suhu aksilaKepala: Insp.:konj. pucat (-), sklera ikterik (-), moon face (+) Palp.:tidak ada nyeri tekan, tak teraba massaLeher: Insp. :JVP 5+2 cmH2O, HJR (-) buffalo hump (-) Palp.:lnn ttb

Suara 1 dan 2 regulerSuara tambahan (-) Ictus CordisCor:Insp.:IC tak tampak Palp.:IC teraba di SIC V LMCSPerk.:Kardiomegali (-)Ausk.: S1-2 murni reguler, Bising (-)

Pulmo:Insp.:simetris, KG (-), retraksi (-).Palp.:stem fremitus kanan = kiri Perk.:sonor +/+Ausk.: vesikuler/vesikuler, RBK -/-, RBB -/-Suara Dasar VesikulerRBK (-) Suara Dasar VesikulerRBK (-) RBB (-) RBB (-)

Abdomen:Insp.: datarAusk.: peristaltik (+) NPerk.: timpani di seluruh regioPalp.: NT (-), nyeri tekan epigastrik (-), Hepar Lien tak terabaExtremitas:Insp.:edema++ ; striae - -

++ + + deformitas manus bilateral (+) Palp.:akral hangat, tidak ada nyeri tekanPemeriksaan PenunjangDarah rutinHb11,1AL8,36AT842AE4,0Hmt33,7

S92,4L6,8M0,7E0,0B0,1MCV84,3MCH27,8

RA/RF+HatiHbsAg(-)GOT13GPT14GlukosaGDS198ElektrolitNa135K4,3Cl100GinjalBUN12Crea0,6Urat4,7UrinepH5,5BJ1,010Prot.-Glu.-Bil.-Uro.NKet-Nit.-Erit.+1Leu est-Sil -Kriteria EULARA . Joint involvement> 10 sendi5

B. Serologi RF belumdiperiksa0

C. CRP0 LED0

D. Duration 6 minggu16

Joint involvementWrist dextra et sinistraMCP I-V dextra et sinistraPIP II-V dextra et sinistraMTP I-V dextra et sinistra11EKG: Sinus rythm, HR 95x/menit, RBBB inkomplit, iskemik anteroseptal

Ro Thorax : Pulmo tak tampak kelainanBesar cor normal

Ro Ankle joint AP/Lateral : Tak tampak fraktur maupun dislokasi pada ankle joint

Ro Genu AP/Lateral : Osteoarthritis genu bilateral

Ro Manus AP/Lateral : Rheumatoid arthritis manus dextra dengan defromitas digiti V

Permasalahan :Rheumatoid Arthritis SeropositifPengkajianNyeri sendi, kaku sendi, simetris kedua tangan dan kaki, kaku pagi hari 5 jamVAS 5, bengkak sendi lutut, jari-jari kaki dan tangan, deformitas manus bilateralEULAR RA point 6

Cushing Syndrome et causa suspek efek samping kortikosteroidPengkajianMinum obat yang dibeli sendiri di pasar 4 bulan yang lalu warna hijau sehari 2x. Pemeriksaan fisik: moon face, striae keunguan di kedua paha dan sekitar ketiak

VitiligoPengkajianAnamnesis: muncul bercak-bercak putih di leher dan lenganDiagnosis Klinis :Definitive Rheumatoid ArthritisCushing Syndrome et causa suspek efek samping kortikosteroidVitiligoTerapi :Diet TKTPInf. NaCl 0.9% 20tpm Methylprednisolone 32 mg-16 mg-0 tappering downMetotrexate 12,5 mg/ mingguInj. Ketorolac 1 A/12 jamPlan :Cek LEDCek Rheumatoid FactorKadar kortisol pagi Konsul DVCek GDP/GD2JPP

PENGERTIAN RAInflamasi jaringan synovial yang bersifat : Destruktif, kronik, progesif dan sistemik (Bahan ajar 320 Akper Dep Kes RI JKT)Peradangan pada jaringan synovial yang disebabkan oleh bakteri (Barbara C.Long, Perawatan medikal Bedah,354)Rheumatoid Arthritis

RASynovial membraneCartilageCapsuleSynovial fluidInflamed synovial membranePannusMajor cell types:T lymphocytesmacrophagesMinor cell types:fibroblastsplasma cellsendotheliumdendritic cellsMajor cell type:neutrophilsCartilage thinning

PATOFISIOLOGISerangan pertama karakteristiknya berupa SINOVITIS (inflamasi pada jaringan sinovial sendi)Sinovium menebalHiperemisisAkumulasi cairan dalam ruang sendi PannusPannus : granulasi jaringan vasculer, berisi sel inflamasi yang mengikis Articular Cartilage dan pada akhirnya merusak tulangadhesi jaringan ikatklasifikasi; kepadatan tulang hilangOstheoporisisETIOLOGIRheumatoid faktor : Antibodi yang tidak biasa dari Immunoglobin (Ig) M atau IgGTerbentuknya IgG akan menyerang IgG antigen dan membentuk komplek yang bersarang pada sinovium dan jaringan penyambung lainnya (lokal dan sistemik)RA berhubungan dengan Human Leukocyte Antigen (HLA) DRw4RA juga dinamakan penyakit Autoimune tetapi tidak mutlak murniFAKTOR LAINGenetik

Hormonal

Virus

Stress fisik dan emosional

BakteriINSIDENSeks

Obat

Usia PENGKAJIANRiwayat1. Kaji tentang seks dan umur

2. Faktor resiko

3. Kaji faktor yang berhubungan dengan stressPemeriksaan fisikKategori : stadium awal = intra articular & Stadium lanjutAnoreksiaSubfebrisStadium awal sendi interphalangeal & metarcarpophalangeal (lengan) :* Kemerahan, hamgat, kaku/keras, bengkak & nyeri terutama * Kondisi buruk ; sendi mengalami inflamasi yang progesif, panas & nyeri berlebihan, klien mengeluh mual s/d 30 menit setelah bangun* Palpasi : sendi teraba lunak karena synovitis & effusi* Muscle Atropy : penurunan ROMPada kondisi berat : Banyak / sendi terkenaDeformitas sendi : secondary osteoporosisBakerss Cysis (Pembesaran poplitea) : kompresiGangguan mata : iritasi, scleritisObstruksi ductus kelenjar Immune compleksFelly Syndrome (Pembesaran liver & limpa, leukopeni)Caplans syndrome (Rheumatoid nadule pada paru)Pengkajian PsikososialRA dapat mengakibatkan cacatKeterbatasan fisikExtreme fatiguePerubahan tubuhStatus mental emosional & suport systemPemeriksaan LaboratoriumRheumatoid factor N : < 1 : 80Antinuclear Antibody ANA N : < 1 : 120Serum ComplementSerum Protein ElectrophoresisImmunoglobulinPemriksaan RadiologiX Ray

CT ScanPENATALAKSANAANMemberikan obat anti inflamasiMelindungi sendi, meredakan nyeri dengan bidai, terapi suhu, relaksasiMengimplementasikan latihan ROM dan penguatan ototMenggunakan sarana atau teknik adaptasiMenyampaiakn dan menyegarkan kembali informasi yang diajarkan kepada pasien.Meningkatakn penatalaksanaan mandiri oleh pasien yang kompatibel dengan program terapiPENGOBATANThe first-line drugs, aspirin and cortisone (corticosteroids)

The slow-acting second-line drugs, methotrexate (Rheumatrex, Trexall), hydroxychloroquine (Plaquenil), promote disease remission and prevent progressive joint destruction, but they are not anti-inflammatory agents.hydroxychloroquine (Plaquenil), promote disease remission and prevent progressive joint destruction, but they are not anti-inflammatory agents.

35Salisilataspirin, kolin salisilat, salsalat, kolin Magnesium trisalisilat.

NSAIDsibuprofen, ketoprofen, oksaprofen, meklofe- namat, fenilbutason, piroksikam, diklofenak, indometasin.

Antirematik kerja lambatpenisilamin, klorokuin, hidroksiklorokuin

Preparat imunosupresimetotreksat, azatioprin, siklosfofamid

Kortikosteroidprednison, prednisolon, hidrokortison INTERVENSI KEPERAWATANMeredakan nyeri- preparat analgetik seperti asetaminopen- strategi koping yang memungkinkan- program penurunan berat badan- kompres hangat bisa mandi rendam/siram- kompres dingin untuk nyeri akut- penggunaan verban tekan, bidai & alat bantu mobilisasi- Dorong pasien mengutarakan nyerinya- jelaskan patofisiologi nyeri pasien - lakukan penilaian terhadap perubahan subyektif pada nyeriMengurangi keletihan- istirahat, pemakaian bidai, mbatasi gerakan & stres pd sendi - mandi hangat dan penggunaan teknik teknik relaksasi- lantihan kondisoning ; bersepeda, jalan, berenangMeningkatkan tidur restoratifMeningkatkan mobilitas- pengaturan posisi tubuh yang tepat ; terlentang, duduk.- latihan gerak aktif maupun pasif- perhatikan pemasangan bidai yang tepat- penggunaan alat-alat bantu jalan. Memperbaiki citra tubuhEVALUASINyeri teratasiBerambulasi mandiriMandiri dalam ADLFatigue berkurang, meningkatnya toleransi dalam aktifitasMenyatakan menerima perubahan body image