kasus pilkada kab. pati

83
TINJAUAN KASUS PEMILUKADA KABUPATEN PATI TAHUN 2011 1. KRONOLOGI KASUS a. Sebelum Rekomendasi Secara konstitusional, setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan, oleh sebab itu PDIP memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada setiap Kadernya untuk mencalonkan diri guna menduduki 1 SEBUAH KAJIAN TENTANG ETIKA / MORAL, DASAR HUKUM, DAN KEABSYAHAN KPUK PATI YANG MENGAKUI PASANGAN CALON YANG TIDAK DIREKOMENDASIKAN PDIP ( SUNARWI – TEJO PRAMONO ) v e r s u s YANG DIREKOMENDASIKAN PDIP

Upload: bugsbeanie

Post on 04-Jul-2015

1.115 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ETIKA / MORAL, DASAR HUKUM, DAN KEABSYAHAN KPUK PATI YANG MENGAKUI PASANGAN CALON YANG TIDAK DIREKOMENDASIKAN PDIP

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Pilkada kab. Pati

TINJAUAN KASUS

PEMILUKADA KABUPATEN PATI TAHUN 2011

1. KRONOLOGI KASUS

a. Sebelum Rekomendasi

Secara konstitusional, setiap warga negara mempunyai hak yang

sama dalam hukum dan pemerintahan, oleh sebab itu PDIP

memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada setiap

Kadernya untuk mencalonkan diri guna menduduki Jabatan –

Jabatan Politis Strategis sebagaimana mekanisme / prosedur yang

telah ditentukan PDIP

Sebagai Kader PDIP, Sunarwi ( Ketua DPC PDIP Pati ), Imam

Suroso, Sujoko, dll telah mengikuti prosedur mulai tahapan

penjaringan sampai dengan tahapan penentuan / penetapan

1

SEBUAH KAJIAN TENTANG

ETIKA / MORAL, DASAR HUKUM, DAN KEABSYAHAN

KPUK PATI YANG MENGAKUI PASANGAN CALON

YANG TIDAK DIREKOMENDASIKAN PDIP

( SUNARWI – TEJO PRAMONO )

v e r s u s

YANG DIREKOMENDASIKAN PDIP

( IMAM SUROSO – SUJOKO )

Page 2: Kasus Pilkada kab. Pati

Sudah berulang kali disampaikan / disosialisaikan dalam berbagai

forum, bahwa Keputusan Rekomendasi dari DPP PDIP sangat

ditentukan oleh Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan, sehingga

dengan demikian tidaklah benar bahwa yang lebih berhak untuk

mendapatkan Rekomendasi adalah Ketua / Pengurus DPC PDIP

Pati ( diberitakan di Harian Suara Merdeka – photocopy terlampir )

- Diberitakan pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 1a ) :

Rakercabsus PDIP, Serahkan Berkas Balon Bupati dan Wakil

- Diberitakan pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 1b ) :

Nilai Terbaik dalam Fit and Proper Test Berhak Peroleh

Rekomendasi DPP

Sebagaimana diberitakan di Harian Suara Merdeka / Radar Kudus,

beberapa statement Kader PDIP yang mencalonkan ( khususnya

Sunarwi / Ketua DPC PDIP Pati ) terkesan over estimate,

berlebihan, dan ambisius, sehingga ditengarai menimbulkan opini

masyarakat yang buruk, memicu kekisruhan, dan memancing

adanya bentuk perjudian ( taruhan / botoh )

Berikut statement Sunarwi / Ketua DPC PDIP Pati yang diberitakan

di Harian Suara Merdeka / Radar Kudus ( photocopy terlampir ) :

2

Page 3: Kasus Pilkada kab. Pati

- Diberitakan pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 2.a ) :

Sunarwi Yakin Dapat Rekomendasi

- Diberitakan pada hari Jum’at tanggal 11 Maret 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 2.b ) :

Tingkat Keterpilihan Sunarwi Melejit, Survei Koalisi Partai

- Diberitakan pada hari Sabtu tanggal 9 April 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 2.c ) :

Ketua Dewan Sementara Diminta Dipersiapkan

- Diberitakan pada hari Sabtu tanggal 9 April 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 2.d ) :

Sunarwi Bacabup PDIP, Calon Lainnya Nyatakan Legawa

- Diberitakan pada hari Selasa tanggal 12 April 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 2.e ) :

Ketua DPRD Sementara Ditentukan Suara Terbanyak

- Diberitakan pada hari Rabu tanggal 13 April 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 2.f ) :

Nyalon, Ketua DPRD Harus Cuti

3

Page 4: Kasus Pilkada kab. Pati

b. Setelah Rekomendasi

Pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2011, secara resmi DPP PDIP

telah memberikan Rekomendasi kepada Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko

Pada hari yang sama ( Kamis, 5 Mei 2011 ), Sunarwi selaku Ketua

DPC PDIP Pati “ bersedia “ mendaftarkan Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko di KPUK Pati ( diberitakan Harian Suara Merdeka

pada hari Sabtu tanggal 7 Mei 2011 – photocopy pada Lampiran

No. 3 )

Melalui Surat No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011 tentang Hasil

Verfikasi Syarat Pencalonan dan Syarat Bakal Calon Bupati dan

Wakil Bupati ( photocopy pada Lampiran No. 3.a ), KPUK Pati

memberitahukan kepada Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko

untuk melengkapi berkas – berkas persyaratan

Pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011, Sunarwi ( dan Tejo

Pramono ) melakukan Pemeriksaan Kesehatan tanpa adanya

Surat Pengantar dari KPUK Pati

- Pemeriksaan Kesehatan tersebut diketahui / dihadiri oleh Ketua

IDI Cabang Kabupaten Pati dan Direktur RSUD RAA. Soewondo

Pati

- Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati dan Direktur RSUD RAA.

Soewondo Pati memberikan ijin dilakukannya Pemeriksaan

4

Page 5: Kasus Pilkada kab. Pati

Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo Pramono, dengan alasan

permintaan perseorangan yang dibiayai sendiri ( seperti halnya

permintaan medical check up )

C a t a t a n :

HASIL INVESTIGASI PEMERIKSAAN KESEHATAN SUNARWI –

TEJO PRAMONO ( terlampir )

Pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2011, Sunarwi selaku Ketua DPC

PDIP Pati ( tidak mempunyai Rekomendasi dari PDIP ) mencabut

Pendaftaran Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko dan

mendaftarkan dirinya sendiri dan Tejo Pramono sebagai Pasangan

Calon di KPUK Pati ( photocopy pemberitaan pada Lampiran

No. 4 )

Pada hari dan tanggal yang sama ( Selasa, 17 Mei 2011 ),

terdapat Surat dari KPUD Pati No. 271 / 34 tanggal 17 Mei 2011

kepada Ketua IDI Cabang Pati terkait dengan Pemeriksaan

Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo Pramono

Pada hari Rabu tanggal 18 Mei, Surat dari KPUD Pati tersebut

diterima Ketua IDI Cabang Pati

Pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011 ( batas akhir penyerahan

persyaratan ), terjadi beberapa peristiwa :

- Sudah terdapat Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo

Pramono

5

Page 6: Kasus Pilkada kab. Pati

- Sunarwi – Tejo Pramono datang di KPUK Pati untuk melengkapi

persyaratan

- Utusan DPD PDIP Jateng ( Sarwono dan Giri Dahono ) yang

akan mempertemukan Imam Suroso – Sujoko dengan Sunarwi –

Tejo Pramono gagal karena ketidak – hadiran “ yang disengaja “

Sunarwi – Tejo Pramono

- Masa pendukung Sunarwi – Tejo Pramono menduduki dan

mengepung KPUK Pati sejak dari pagi hari sampai lebih dari jam

24.00 ( Jum’at dini hari )

- Walaupun dikawal oleh Polisi, terjadi penculikan terhadap Sujoko

( Pasangan Calon Wakil Bupati dari Imam Suroso ) dan

perampasan berkas persyaratan Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko di KPUK Pati

- Menjelang batas akhir waktu penyerahan persyaratan terdapat

Surat Keputusan DPP PDIP tentang Pembekuan Pengurus DPC

PDIP Pati yang dipimpin Sunarwi dan Menunjuk Pelaksana

Harian dari Pengurus DPD PDIP Jateng

- Kurir khusus yang berhasil masuk Kantor KPUK Pati untuk

menyerahkan berkas persyaratan Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko, SK DPP PDIP tentang Pembekuan Pengurus

DPC PDIP Pati, dan Laporan Kepolisian ternyata ditolak oleh

6

Page 7: Kasus Pilkada kab. Pati

Ketua KPUK Pati, dengan alasan tidak syah karena tidak

diserahkan oleh Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Pati

Pada hari Sabtu tanggal 4 Juni 2011, sebagaimana jadwal yang

telah ditentukan KPUK Pati akan Memutuskan / Menetapkan

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2011 – 2016,

namun hal ini urung dilakukan karena KPUK Pati dikepung masa

yang mendukung Pasangan Calon Sunarwi – Tejo Pramono

Di hari yang sama tersebut, Murdoko ( Ketua DPD PDIP Jateng )

selaku Plh DPC PDIP Pati yang akan menyerahkan kelengkapan

berkas persyaratan Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko dan

menarik / mencabut Pasangan Calon Sunarwi – Tejo Pramono

ternyata ditolak juga oleh Ketua KPUK Pati

Berikut info – info tambahan yang bersumber dari Harian Suara

Merdeka ( photocopy terlampir ) :

Diberitakan pada hari Jum’at tanggal 20 Mei 2011 ( photocopy

terlampir ) :

o KPU Akui Sunarwi – Tejo Pramono, DPP PDIP Tetap Usung

Imam Suroso ( photocopy pada Lampiran No. 5.a )

o DPP Ancam Pecat Ketua DPC PDIP Pati ( photocopy pada

Lampiran No. 5.b )

7

Page 8: Kasus Pilkada kab. Pati

o Dipecat, Sunarwi tak Punya Kendaraan Politik ( photocopy

pada Lampiran No. 5.c )

Diberitakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 6 ) : Gugat KPU ke MK, DPP PDIP bekukan

DPC Sunarwi

Diberitakan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 7 ): Kisruh Calon Bupati Pati dari PDIP,

Panwas Siap Jadi Saksi

Diberitakan pada hari Selasa tanggal 24 Mei 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 8 ) : Kisruh Internal PDIP Jateng Pilkada

Pati, Murdoko : Mbah Roso masih berpeluang di KPU

Diberitakan pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 9 ) : Dipecat PDIP, Sunarwi Tetap Sah

Calon Bupati

Diberitakan di Harian Suara Merdeka pada hari Minggu tanggal

5 Juni 2011 - photocopy pada Lampiran No. 10.a : Hari ini KPU

Pati Umumkan Calon Bupati, Pasangan Imam Suroso – Sujoko

Tetap Tak Bisa Nyalon

Diberitakan di Harian Suara Merdeka pada hari Minggu tanggal

5 Juni 2011 - photocopy pada Lampiran No. 10.b : Murdoko

Sesalkan Penolakan KPU

8

Page 9: Kasus Pilkada kab. Pati

Diberitakan pada hari Senin tanggal 6 Juni 2011 ( photocopy

pada Lampiran No. 10.c ) : Pilkada Pati Tanpa Mbah Roso,

KPU Pati tetapkan Enam Pasang Calon

2. DASAR HUKUM KPUK PATI

Sebagaimana diberitakan Harian Suara Merdeka khususnya pada hari

Jum’at tanggal 20 Mei 2011 ( photocopy pada Lampiran : No. 5.a, 7 )

serta secara resmi diumumkan di Radio pada hari Minggu 5 Juni 2011

dan diberitakan Harian Suara Merdeka pada hari Senin tanggal 6 Juni

2011 ( photocopy pada Lampiran : No. 10.a, 10.c ), yang menjadi dasar

hukum KPUK Pati memutuskan untuk menerima pendaftran Sunarwi –

Tejo Pramono dan mengakui keabsyahannya adalah :

a. Sudah melakukan konsultasi dengan KPU Provinsi Jawa Tengah

dan KPU Pusat, dan

b. Peraturan Perundang – undangan yang Berlaku ( photocopy pada

Lampiran 11 ) :

- Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, yang direvisi dengan Undang – Undang No. 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang No. 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya :

o UU No. 32 Tahun 2004, Penjelasan Pasal 59 Ayat 5 Huruf a

o UU No. 32 Tahun 2004, Pasal 60 Ayat 3

9

Page 10: Kasus Pilkada kab. Pati

o UU No. 12 Tahun 2008, Pasal 60 Ayat 3

o UU No. 12 Tahun 2008, Pasal 62 Ayat 1

- Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah, yang direvisi terakhir dengan Peraturan

Pemerintah RI No. 17 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah, khususnya :

o Penjelasan Pasal 42 Ayat 1

o Pasal 45 Ayat 1

o Pasal 45 Ayat 2

o Pasal 46 Ayat 1

o Pasal 6 ayat 2

- Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata

Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah, khususnya :

o Pasal 40 Ayat 1 Huruf b

o Pasal 42 Huruf f

10

Page 11: Kasus Pilkada kab. Pati

3. K A J I A N

a. Kajian Etika / Moral

Sikap Bijak dan Kritis KPUK Pati ?

Independensi / Kemandirian KPUK Pati ?

Mengapa Sikap Bijak dan Kritis KPUK Pati patut dipertanyakan ? ,

dan

Mengapa Independensi / Kemandirian KPUK Pati patut diragukan ?

Mari kita cermati bersama :

o Sangat jelas dan tegas bahwa DPP PDIP menyatakan :

- Rekomendasi didasarkan pada Hasil Uji Kelayakan dan

Kepatutan, serta hanya diberikan untuk 1 ( satu ) Pasangan

Balon Bupati dan Wakil Bupati

- Siapapun yang mendapatkan Rekomendasi, semua Kader

PDIP harus mendukung, mengamankan, dan memenangkan

Pemilu Kada

11

Page 12: Kasus Pilkada kab. Pati

Rekomendasi adalah manifestasi amanah Peraturan KPU No. 13

Tahun 2010 Pasal 7 Ayat ( 4 ) dan Ayat ( 5 ), Mengapa tidak

dipedomani / diperhatikan KPUK Pati ?

o Bila hanya 1 ( satu ) Bakal Calon Bupati dari PDIP mungkin tidak

akan menjadi persoalan, tetapi di Pati muncul 2 ( dua ) Bakal

Calon Bupati dari PDIP

Pasti berpotensi menimbulkan konflik – konflik kepentingan di

antara keduanya, Mengapa tidak diantisipasi KPUK Pati ?

o Statement yang sangat berlebihan dan menggebu – gebu dari

Sunarwi selaku Ketua DPC PDIP Pati / Ketua DPRD Pati yang

sengaja diberitakan melalui media masa, seperti : Yakin 1000 %

Akan Mendapatkan Rekomendasi, Ketua Dewan Sementara

Diminta Dipersiapkan, dll ( photocopy pada Lampiran No. 2.a -

2.f )

Jelas merupakan propaganda politik yang tidak sehat dan

dengan sengaja dipublikasikan di media masa, Mengapa tidak

dicermati KPUK Pati ? Jangan – jangan ada sesuatu nanti yang

terjadi ?

K e m u d i a n . . . . . . . ,

Apa Jadinya Bila Yang Sangat Berlebihan dan Menggebu –

gebu ( Yakin 1000 % ) Tidak Mendapatkan Rekomendasi ?

12

Page 13: Kasus Pilkada kab. Pati

Legawa ? , atau Pura – pura Legawa ? , atau Jangan – jangan

Ada Manufer / Skenario Politik Lain Yang Direncanakan ?

Ternyata semakin jelas jawabannya, mari kita cermati lagi

perkembangan yang terjadi :

Pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2011, secara resmi DPP PDIP

telah memberikan Rekomendasi kepada Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko, kemudian Sunarwi selaku Ketua DPC PDIP

Pati “ pura – pura legawa “ mendaftarkan Pasangan Calon

Imam Suroso – Sujoko di KPUK Pati

Sebagaimana jadwal yang telah ditentukan, 7 ( tujuh ) hari

setelah penutupan pendaftaran, KPUK Pati melayangkan Surat

No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011 tentang Hasil Verfikasi Syarat

Pencalonan dan Syarat Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati

kepada Imam Suroso, yang tembusan suratnya disampaikan juga

kepada Ketua PDIP / Sunarwi selaku Ketua DPC PDIP Pati

( photocopy pada Lampiran No. 3.a )

Dalam Surat KPUK Pati tersebut, disampaikan :

- Adanya persyaratan yang harus diperbaiki

- Bahwa perbaikan pemenuhan persyaratan administrasi sudah

diterima oleh KPUK Pati selambat – lambatnya 7 ( tujuh ) hari

13

Page 14: Kasus Pilkada kab. Pati

terhitung sejak diterimanya pemberitahuan ini, atau paling

lambat tanggal 19 Mei 2011

- Perbaikan pemenuhan persyaratan administrasi bagi Bakal

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh

Partai Politik dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik yang

mengusung Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati tersebut,

dan bagi Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dari

perseorangan dilakukan oleh Bakal Pasangan Calon Bupati dan

Wakil Bupati itu sendiri

Hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 ( 2 hari setelah surat tersebut ),

secara diam – diam dan atas inisiatif sendiri Sunarwi ( dan

pasangannya / Tejo Pramono ) melakukan Pemeriksaan

Kesehatan walaupun tanpa Surat dari KPUK Pati

Hari Selasa tanggal 17 Mei 2011, Sunarwi dan Tejo Pramono

mendaftarkan dirinya di KPUK Pati dan secara sepihak

mencabut Pendaftaran Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko

( tanpa sepengetahuan / persetujuan Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko )

Pada hari dan tanggal yang sama ( Selasa tanggal 17 Mei

2011 ), terdapat Surat dari KPUD Pati No. 271 / 34 tanggal 17

Mei 2011 terkait dengan Pemeriksaan Kesehatan untuk

Sunarwi – Tejo Pramono dan diterima Ketua IDI Cabang Pati

14

Page 15: Kasus Pilkada kab. Pati

pada hari Rabu tanggal 18 Mei 2011, namun demikian Hasil

Pemeriksaan Kesehatan sudah jadi pada hari Kamis tanggal

19 Mei 2011

Pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011 ( batas akhir penyerahan

persyaratan ) :

- Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono sudah

jadi ( hanya selang 1 hari setelah diterimanya Surat KPUK Pati

oleh Ketua IDI Cabang Pati )

- Sunarwi sengaja menggerakkan masa untuk menduduki dan

mengepung KPUK Pati sejak dari pagi hari sampai lebih dari

jam 24.00, dengan tujuan menghalangi Penyerahan Pasangan

Calon Imam Suroso – Sujoko, serta untuk melakukan

penculikan terhadap Sujoko ( Pasangan Calon Wabup dari

Imam Suroso ) dan perampasan berkas persyaratan Pasangan

Calon Imam Suroso – Sujoko di KPUK Pati

- Kurir khusus yang berhasil masuk Kantor KPUK Pati untuk

menyerahkan berkas persyaratan Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko, SK DPP PDIP tentang Pembekuan Pengurus

DPC PDIP Pati, dan Laporan Kepolisian ( tentang penculikan

dan perampasan ) ternyata ditolak oleh Ketua KPUK Pati,

dengan alasan tidak syah karena tidak diserahkan oleh

Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Pati

15

Page 16: Kasus Pilkada kab. Pati

Pada hari Jum’at tanggal 20 Mei 2011 dan Pengumuman Resmi

pada hari Minggu tanggal 5 Juni 2011, sebagaimana diberitakan :

KPUK Pati Mengakui Pasangan Sunarwi – Tejo Pramono

( photocopy pada Lampiran : No. 5.a, 7, 10.a, 10.c )

Adakah Konspirasi Politik ? Penjelasannya adalah :

Patut diduga terdapat konspirasi politik yang sudah

direncanakan dengan skenario yang sangat matang, yang

penjelasan skenarionya sebagai berikut :

Dapat dipastikan bahwa Sunarwi dan kawan – kawannya telah

merencanakan skenario apabila Rekomendasi diberikan

kepada Imam Suroso ( yang merupakan kader baru dan bukan

struktural partai )

- Sunarwi dan kawan – kawannya adalah Sunarwi dan orang –

orang tertentu struktural partai ( Irianto BU, Mudasir, dan HM

Sugihardi ) serta orang – orang tertentu dari luar partai

( termasuk Ketua KPUK Pati )

Pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2011, karena tidak memperoleh

rekomendasi maka Sunarwi “ pura – pura legawa “

mendaftarkan Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko di KPUK

Pati, hal ini dilakukan dengan tujuan :

16

Page 17: Kasus Pilkada kab. Pati

- Untuk menimbulkan kesan baik di mata publik bahwa Sunarwi

adalah orang yang berjiwa besar dan telah menjalankan

amanah partai

- Untuk ngapusi Imam Suroso supaya ora ngiro / ora nglegewo

terhadap rencana Sunarwi berikutnya

- Sunarwi sengaja tidak mbalelo, karena kalau mbalelo justru

akan merugikan ( dipecat dari awal ), sedangkan moment yang

baik sudah di depan mata, yaitu : adanya Surat KPUK Pati No.

271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

Surat KPUK Pati No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

- Tembusan suratnya disampaikan

juga kepada Ketua PDIP / Sunarwi

- Isi surat tersebut jelas tidak

menguntungkan dan mengganjal Imam Suroso untuk

memperbaiki / melengkapi persyaratan karena harus dilakukan

Pimpinan Parpol yang mengusung Ketua DPC PDIP Pati /

Sunarwi ), dengan demikian sampai batas akhir penyerahan

perbaikan persyaratan ( bahkan sampai kapanpun ), Imam

Suroso tidak akan dapat memenuhi surat tersebut ( alias gugur

), karena Sunarwi juga berkepentingan untuk mencalonkan diri

- Namun justru sebaliknya, surat

tersebut sangat menguntungkan, memuluskan, dan

17

Page 18: Kasus Pilkada kab. Pati

memperkuat posisi Sunarwi untuk mencalonkan diri dengan

leluasa

- Patut dicurigai bahwa surat

tersebut tidak bijak / sudah dikondisikan oleh KPUK Pati dan

kemungkinan pesanan dari Sunarwi atau pihak – pihak lain

yang berkepentingan

C a t a t a n :

Lihat kajian dasar hukum Surat KPUK Pati No. 271 / 333 tanggal

12 Mei 2011 di halaman selanjutnya

Atas dasar Surat KPUK Pati No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

tersebut, semakin memastikan langkah Sunarwi untuk

mempersiapkan persyaratan pencalonan dirinya dan

pasangannya, hal ini terbukti bahwa pada hari Sabtu tanggal 14

Mei 2011 ( 2 hari setelah setelah surat tersebut ), secara diam –

diam dan atas inisiatif sendiri Sunarwi dan Tejo Pramono

melakukan Pemeriksaan Kesehatan walaupun tanpa Surat dari

KPUK Pati

Pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2011

- Secara sepihak Sunarwi dan Tejo Pramono mendaftarkan

dirinya di KPUK Pati dan mencabut Pendaftaran Pasangan

Calon Imam Suroso – Sujoko

18

Page 19: Kasus Pilkada kab. Pati

- Dapat dipastikan bahwa pada saat mendaftar belum

dilengkapi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo

Pramono

- Namun langsung setelah Sunarwi – Tejo Pramono mendaftar,

dengan sigap dan cepat KPUD Pati segera membuatkan

Surat Pengantar No. 271 / 34 tanggal 17 Mei 2011 kepada

Ketua IDI Cabang Pati terkait dengan Pemeriksaan Kesehatan

untuk Sunarwi – Tejo Pramono

- Surat tersebut baru diterima Ketua IDI Cabang Pati tanggal 18

Mei 2011, namun pada tanggal 19 Mei 2011 Hasil Pemeriksaan

Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono sudah jadi

Yang sangat mengherankan dari KPUK Pati yaitu :

o Semestinya KPUK Pati berhati – hati, karena tanggal 17

Mei 2011 ( ketika Sunarwi – Tejo Pramono mendaftarkan

di KPUK Pati ) adalah masih masuk masa perbaikan

persyaratan

o Semestinya KPUK Pati menyadari bahwa ini kasus yang

kali pertama terjadi di Indonesia

o Semestinya KPUK Pati jangan tergesa – gesa menerima

Pendaftaran Sunarwi – Tejo Pramono, karena harus

19

Page 20: Kasus Pilkada kab. Pati

berkonsultasi terlebih dahulu dengan KPU Provinsi

Jateng dan KPU Pusat untuk mendapatkan jawaban

o Namun yang terjadi malah sebaliknya, KPUK Pati

menerima Pendaftaran Sunarwi – Tejo Pramono, baru

kemudian berkonsultasi dengan KPU Provinsi Jateng dan

KPU Pusat

o Yang lebih parah lagi, tidak berpikirkah KPUK Pati :

- Bahwa secara mendasar KPU mempunyai tugas

menyaring / men-filter / men-verifikasi, sehingga output-

nya adalah Calon – calon yang baik, bermutu, dan bisa

menjadi tauladan

- Bahwa menerima Pendaftaran Sunarwi – Tejo Pramono

sama halnya menerima seseorang yang membangkang /

berkhianat terhadap partainya, apa jadinya nanti kalau

menjadi pemimpin / Bupati – Wakil Bupati

- Bahwa keputusan KPUK Pati dapat melukai rasa

keadilan, dan menjadi masalah hukum yang merugikan

KPUK Pati

Namun... Apakah memang sudah dikondisikan ?

20

Page 21: Kasus Pilkada kab. Pati

Atau, apakah ini semua dilakukan KPUK Pati karena

ingin MEMBALAS BUDI kepada Sunarwi selaku Ketua

DPRD Pati ? Cobalah INGAT !!!, Anggaran KPUK Pati

sangat bergantung pada persetujuan DPRD Pati, dan

sudah barang tentu sesuai dengan peraturan maka

KPUK Pati bertanggung – jawab kepada DPRD Pati

( sebagaimana dimaksud Pasal 57 UU RI No. 32 Tahun

2004 )

Mengapa Pendaftaran Pencalonan Sunarwi – Tejo

Pramono Dilakukan Tanggal 17 Mei 2011 ?

Pendaftaran dilakukan tanggal 17 Mei 2011 karena

pengkondisian waktu dan aturan ( surat ), berikut

penjelasannya :

Rekomendasi diberikan tanggal 5 Mei 2011 ( batas akhir

pendaftaran ) : bagi Sunarwi dan kawan – kawan merupakan

kepastian YA atau TIDAK dilaksanakannya rencana untuk tetap

mencalonkan diri

Selama tenggang waktu yang ada, Sunarwi melalui Persatuan

Perangkat Desa Indonesia ( PPDI ) Pati dan LSM Pemantau

Korupsi dan Pemerintahan ( PKP ) Pati ( keduanya diberikan

janji – janji politik ) untuk mencari – cari kesalahan /

21

Page 22: Kasus Pilkada kab. Pati

kekurangan Imam Suroso serta mengeksposnya di media,

sehingga bisa menjadi dasar / alasan yang reasonable bagi

Sunarwi untuk mencabut Pencalonan Imam Suroso dan

mendaftarkan pencalonan dirinya

Menurut Peraturan KPU No. 13 Tahun 2011 Pasal 39 Huruf b,

Pasal 40 Ayat ( 1 ) dan Pasal 40 Ayat ( 1 ) Huruf b, dijelaskan

bahwa verifikasi persyaratan pasangan calon paling lama 7

( tujuh ) hari dan hasil verifikasi diberitahukan secara tertulis

kepada pasangan calon dengan tembusan pimpinan parpol,

serta kesempatan untuk melengkapi / memperbaiki dan

mengganti pasangan calon paling lama 7 ( tujuh ) hari

Dengan Surat KPUK Pati No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011,

maka Imam Suroso akan terganjal / gugur, namun

sebaliknya Sunarwi akan melenggang dengan lancar untuk

mencalonkan diri dan Sunarwi mempunyai cukup waktu

untuk melengkapi persyaratannya sampai tanggal 19 Mei 2011

Karena pertimbangan : 1. Hasil pemeriksaan kesehatan belum

didapat Sunarwi dan pasangannya, 2. Pemeriksaan kesehatan

harus datang sendiri ( tidak bisa diwakilkan ), 3. Untuk

pemeriksaan kesehatan sedikitnya membutuhkan waktu 2

( dua ) hari, 4. Berturut – turut tanggal 15 – 17 Mei 2011 adalah

hari libur, maka mau tidak mau Sunarwi dan pasangannya

22

Page 23: Kasus Pilkada kab. Pati

secara diam – diam dan dengan alasan medical check up

melakukan pemeriksaan kesehatan pada tanggal 14 Mei 2011

( namun sayangnya diketahui publik, walaupun tidak terekspos

di media )

Tanggal 17 Mei 2011 Sunarwi dan Tejo Pramono mendaftarkan

dirinya dan diterima dengan mesra oleh KPUK Pati,

selanjutnya langsung dengan kepura – puraan KPUD Pati

membuatkan Surat No. 271 / 34 tanggal 17 Mei 2011 kepada

Ketua IDI Cabang Pati Ketua IDI Cabang Pati guna

melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo

Pramono

Tanggal 18 Mei 2011, Ketua IDI Cabang Pati menerima surat

tersebut, namun kemudian tanggal 19 Mei 2011 dengan

kepura – puraan dan secepat kilat Ketua IDI Cabang Pati

sudah memberikan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi –

Tejo Pramono, dan celakanya terendus bahwa hasil yang

diberikan adalah hasil medical check up yang dilakukan

Sunarwi – Tejo Pramono tanggal 14 Mei 2011 ( bagaimana

keabsyahannya ? )

Tanggal 19 Mei 2011, semua Persyaratan Pecalonan Sunarwi –

Tejo Pramono sudah beres, dan selanjutnya tugas masa

yang dikerahkan Sunarwi di KPUK Pati untuk menjaganya

23

Page 24: Kasus Pilkada kab. Pati

Tanggal 20 Mei 2011 dan secara resmi tanggal 5 Juni 2011,

KPUK Pati meng-amin-i / mengabulkan Pecalonan Sunarwi –

Tejo Pramono

Dengan demikian dapat dimengerti bahwa tanggal 17 Mei

2011 dipilih Sunarwi – Tejo Pramono untuk mendaftarkan

dirinya di KPUK Pati karena :

- Tidak terkesan buru – buru / ambisius dan mbalelo

- Masih cukup waktu untuk melengkapi persyaratan –

persyaratan yang kurang, termasuk pemeriksaan kesehatan

- Untuk mencari – cari kesalahan / kekurangan Imam Suroso

- KPUK Pati seolah – olah cukup waktu melakukan verifikasi

Persyaratan Pecalonan Sunarwi – Tejo Pramono

Akhirnya terjawab ..... ,

Memang patut dipertanyakan Sikap Bijak dan Kritis KPUK Pati ,

dan patut diragukan Independensi / Kemandirian KPUK Pati ,

di antaranya adalah :

Mengapa KPUK Pati tanpa beban menerima pendaftaran dan

mengakui Pasangan Sunarwi – Tejo Pramono ?

24

Page 25: Kasus Pilkada kab. Pati

Apakah Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko mengundurkan

diri sehingga secara sepihak Sunarwi mencabutnya ? Etiskah hal

itu dilakukan dengan alasan yang tidak rasional ?

Tidak tahukah KPUK Pati bahwa yang mendapatkan

Rekomendasi ( resmi diusung PDIP ) adalah Pasangan Calon

Imam Suroso – Sujoko ?

Tidak adakah upaya KPUK Pati untuk mengkompromikan terlebih

dahulu dengan kedua Pasangan Calon ?

Apakah keputusan KPUK Pati yang mengakui Pasangan

Sunarwi – Tejo Pramono sudah memenuhi rasa keadilan ?

Apakah KPUK Pati mempunyai kepentingan ?

Apakah hasil pemeriksaan kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono

memenuhi persyaratan ? ( Hasil Investigasi Pemeriksaan

Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono terlampir )

Serta masih seabreg pertanyaan dan keraguan terkait Sikap

Bijak dan Kritis, serta Independensi / Kemandirian KPUK Pati.

Namun demikian, Sebagaimana Statement – nya di Media,

Mungkin KPUK Pati Merasa Lembaga SUPER BODY, Sehingga

Terkesan Menantang dan Berani / Siap Menghadapi Tuntutan

Partai Besar PDIP dan Pasangan Imam Suroso – Sujoko.

25

Page 26: Kasus Pilkada kab. Pati

b. Kajian Dasar Hukum

Sebagaimana diberitakan ( photocopy pada Lampiran : No. 5.a, 7,

10.a, 10.c ), statement KPUK Pati yang menerima pendaftaran dan

mengakui keabsyahan Pasangan Calon Sunarwi – Tejo Pramono

didasarkan pada :

Hasil konsultasi dengan KPU Provinsi Jawa Tengah dan KPU

Pusat dan Peraturan Perundang – undangan yang Berlaku, yaitu

( photocopy pada Lampiran 11 ) :

- Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, yang direvisi dengan Undang – Undang No. 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang No. 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya :

o UU No. 32 Tahun 2004, Penjelasan Pasal 59 Ayat 5 Huruf a :

Yang dimaksud dengan Pimpinan Partai Politik, adalah Ketua

dan Sekertaris Partai Politik atau sebutan pimpinan lainnya

sesuai dengan kewenangan berdasarkan anggaran dasar /

26

Page 27: Kasus Pilkada kab. Pati

anggaran rumah tangga partai politik yang bersangkutan,

sesuai dengan tingkat daerah pencalonannya.

( Pasal ini menjelaskan tentang yang dimaksud dengan

Pimpinan Parpol dan tingkatan daerah pencalonannya )

o UU No. 32 Tahun 2004, Pasal 60 Ayat 3 :

Apabila pasangan Calon belum memenuhi syarat atau ditolak

karena tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam

pasal 58 dan / atau pasal 59, Partai Politik atau gabungan

partai politik yang mengajukan calon diberi kesempatan untuk

melengkapi dan / atau memperbaiki surat pencalonan beserta

persyaratan pasangan calon atau mengajukan calon baru

paling lambat 7 ( tujuh ) hari sejak saat pemberitahuan hasil

penelitian persyaratan oleh KPUD

o UU No. 12 Tahun 2008, Pasal 60 Ayat 3 :

Apabila pasangan calon belum memenuhi syarat atau ditolak

karena tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam

pasal 58 dan / atau pasal 59 ayat ( 5 ), Partai Politik atau

gabungan partai politik yang mengajukan calon diberi

kesempatan untuk melengkapi dan / atau memperbaiki surat

27

Page 28: Kasus Pilkada kab. Pati

pencalonan beserta persyaratan pasangan calon atau

mengajukan calon baru paling lambat 7 ( tujuh ) hari sejak

saat pemberitahuan hasil penelitian persyaratan oleh KPU

Propinsi dan / atau KPU Kabupaten / Kota.

o UU No. 12 Tahun 2008, Pasal 62 Ayat 1 :

Partai Politik atau gabungan partai politik dilarang menarik

calonnya dan / atau pasangan calonnya serta pasangan calon

atau salah seorang dari pasangan calon dilarang

mengundurkan diri terhitung sejak ditetapkan sebagai

pasangan calon oleh KPU Propinsi dan / atau KPU Kabupaten

/ Kota.

- Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang direvisi terakhir

dengan Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005

tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan

Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,

khususnya :

o Penjelasan Pasal 42 Ayat 1 :

28

Page 29: Kasus Pilkada kab. Pati

Yang dimaksud dengan Pimpinan Partai Politik, adalah

Ketua dan Sekertaris partai politik atau sebutan pimpinan

lainnya sesuai dengan kewenangan berdasarkan anggaran

dasar / anggaran rumah tangga partai politik yang

bersangkutan, sesuai dengan tingkat daerah pencalonannya.

o Pasal 45 Ayat 1 :

Apabila berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud

dalam pasal 43, Pasangan Calon belum memenuhi syarat calon

atau ditolak oleh KPUD, partai politik atau gabungan partai

politik yang bersangkutan diberi kesempatan untuk melengkapi

dan / atau memperbaiki surat pencalonan beserta lampirannya

atau mengajukan calon baru.

o Pasal 45 Ayat 2 :

Kesempatan untuk melengkapi dan / atau memperbaiki surat

pencalonan beserta lampirannya atau mengajukan calon baru

sebagaimana dimaksud ayat 1 ( satu ), paling lambat 7 ( tujuh )

hari terhitung sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil

penelitian.

o Pasal 46 Ayat 1 :

Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dalam jangka waktu

7 ( tujuh ) hari wajib melengkapi dan / atau memperbaiki surat

29

Page 30: Kasus Pilkada kab. Pati

pencalonan beserta lampirannya berdasarkan hasil penelitian

dinilai tidak lengkap atau tidak sah.

o Pasal 6 ayat 2 :

Apabila Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mengajukan

pasangan calon baru, Partai Politik atau Gabungan Partai

Politik yang bersangkutan menyampaikan surat pencalonan

beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38

dan Pasal 42.

- Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis

Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah, khususnya :

o Pasal 40 Ayat 1 Huruf b :

Apabila pasangan Calon partai politik atau gabungan partai

politik belum memenuhi syarat atau ditolak karena tidak

memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,

Partai Politik atau gabungan partai politik yang mengajukan

calon diberi kesempatan untuk melengkapi dan / atau

memperbaiki surat pencalonan beserta persyaratan pasangan

calon atau mengajukan calon baru paling lambat 7 ( tujuh )

hari sejak saat pemberitahuan hasil penelitian persyaratan oleh

KPU Propinsi dan / atau KPU Kabupaten / Kota.

30

Page 31: Kasus Pilkada kab. Pati

o Pasal 42 Huruf f :

Apabila partai politik jenjang di atasnya melakukan pergantian

pimpinan partai politik yang mengajukan pasangan calon,

sedangkan pada saat verifikasi status pimpinan partai politik

tersebut telah memenuhi syarat, usulan pergantian pimpinan

partai politik tersebut tidak mempengaruhi pemenuhan

syarat administrasi

Mari kita amati dengan cermat juga beberapa hal yang

terkait dengan Peraturan Pelaksanaan / Tata Cara

Pencalonan Bupati / Wakil Bupati dan Peristiwa – peristiwa

yang terjadi :

Undang Undang RI No. 12 Tahun 2008 Angka 5 Pasal 59 Ayat

( 1 ) Huruf a

(1) Peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah

adalah :

a. pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau

gabungan partai politik ;

31

Page 32: Kasus Pilkada kab. Pati

Undang Undang RI No. 32 Tahun 2004 Pasal 59 Ayat ( 5 )

Huruf a dan Undang Undang RI No. 12 Tahun 2008 Angka 5

Pasal 59 Ayat ( 5 ) Huruf a

(5) Partai politik atau gabungan partai politik pada saat

mendaftarkan calon partai politik, wajib

menyerahkan :

a. surat pencalonan yang ditandatangani oleh

pimpinan partai politik atau pimpinan partai politik

yang bergabung ;

Undang Undang RI No. 12 Tahun 2008 Angka 8 Pasal 62 Ayat

( 1 ) :

(1) Partai politik atau gabungan partai politik dilarang menarik

calonnya dan / atau pasangan calonnya serta pasangan calon

atau salah seorang dari pasangan calon dilarang

mengundurkan diri terhitung sejak ditetapkan sebagai

pasangan calon oleh KPU provinsi dan / atau KPU

kabupaten / kota

Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005 :

- Pasal 6 Huruf a :

KPUD sebagai penyelenggara Pemilu berkewajiban :

a. Memperlakukan pasangan calon secara adil dan setara ; dst

- Pasal 42 Ayat ( 1 ) :

32

Page 33: Kasus Pilkada kab. Pati

Partai politik atau gabungan partai politik dalam mendaftarkan

Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, wajib

menyerahkan surat pencalonan yang ditanda – tangani oleh

Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Partai Politik yang

bergabung di daerah pemilihan

Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 :

- Pasal 1 Nomor 7

Pimpinan partai politik adalah Ketua dan Sekretaris partai politik

atau Para Ketua dan Para Sekretaris gabungan partai politik

sesuai tingkatannya atau dengan sebutan lain sesuai dengan

Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART )

partai politik yang bersangkutan

- Pasal 2

Penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas :

a. mandiri ;

b. jujur ;

c. adil ;

d. kepastian hukum ;

e. tertib penyelenggara Pemilu ;

f. kepentingan umum ;

g. keterbukaan ;

33

Page 34: Kasus Pilkada kab. Pati

h. proporsionalitas ;

i. profesionalitas ;

j. akuntabilitas ;

k. efisiensi ; dan

l. efektivitas.

- Pasal 7 Ayat ( 4 ) dan Ayat ( 5 ) :

( 4 ) Proses penjaringan bakal calon, dilakukan secara

demokratis dan transparan sesuai dengan mekanisme

yang berlaku dalam partai politik atau gabungan partai

politik

( 5 ) Dalam proses penetapan nama bakal pasangan

calon, partai politik atau gabungan partai politik wajib

memperhatikan pendapat dan tanggapan masyarakat

- Pasal 14 Ayat ( 4 ) :

Partai politik atau gabungan partai politik mendaftarkan bakal

pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur atau pasangan

calon Bupati dan Wakil Bupati atau pasangan calon Walikota dan

Wakil Walikota kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten / Kota

selama masa pendaftaran

- Pasal 15 Ayat ( 2 ) Huruf b, Huruf c, Huruf d

Surat pencalonan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), wajib

dilampiri :

34

Page 35: Kasus Pilkada kab. Pati

b. Surat pernyataan tidak akan menarik pencalonan atas bakal

pasangan calon yang dicalonkan yang ditandatangani oleh

pimpinan partai politik atau para pimpinan partai politik yang

bergabung ;

c. Surat pernyataan kesediaan sebagai calon Gubernur / Wakil

Gubernur atau calon bupati / Wakil bupati atau Calon

Walikota / Wakil Walikota secara berpasangan dalam satu

kesatuan ;

d. Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai bakal

pasangan calon ;

- Pasal 16 Ayat ( 1 ) :

Pemeriksaan kemampuan sehat jasmani dan rohani berdasarkan

hasil pemerikasaan kesehatan menyeluruh dari tim pemeriksa

kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf

e dan Pasal 10 ayat (1) huruf b hanya dilakukan oleh Tim Dokter

Pemeriksaan Khusus dari dan dilakukan di rumah sakit umum

pemerintah berdasarkan rekomendasi pengurus Ikatan Dokter

Indonesia setempat, yang selanjutnya ditunjuk oleh KPU Provinsi

atau KPU Kabupaten / Kota dengan Keputusan KPU Provinsi

atau KPU Kabupaten / Kota, yang mengacu panduan teknis

penilaian kemampuan rohani dan jasmani sebagaimana

dimaksud dalam nota kesepahaman antara KPU Provinsi atau

35

Page 36: Kasus Pilkada kab. Pati

KPU Kabupaten / Kota dengan pengurus Ikatan Dokter Indonesia

setempat.

- Pasal 40 Ayat ( 1 ) Huruf a :

Hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39,

diberitahukan secara tertulis kepada calon partai politik dengan

tembusan pimpinan partai politik, gabungan partai politik yang

mengusulkan, atau calon perseorangan paling lama 7 ( tujuh )

hari terhitung sejak tanggal penutupan pendaftaran pasangan

calon, dengan ketentuan :

a. pemberitahuan verifikasi meliputi unsur – unsur berkas yang

diverifikasi, status berkas apakah memenuhi syarat atau tidak,

status berkas apakah lengkap atau tidak, dan alasan

ketidakpemenuhan syarat berkas tersebut menurut ketentuan

peraturan perundang – undangan

- Pasal 42

Pasangan calon yang diajukan oleh partai politik atau gabungan

partai politik dapat memperbaiki dan / atau melengkapi surat

pencalonan, syarat calon, dan / atau mengajukan calon baru

selama masa perbaikan berdasarkan pemberitahuan KPU

Provinsi atau KPU Kabupaten / Kota, dengan ketentuan :

a. dalam berkas surat pencalonan yang diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik yang bersangkutan,

36

Page 37: Kasus Pilkada kab. Pati

perbaikan hanya wajib dilakukan terhadap dokumen status

pimpinan partai politik yang tidak memenuhi syarat ;

b. apabila perbaikan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dilakukan terhadap dokumen status pimpinan partai politik

yang mengajukan pasangan calon yang telah memenuhi

syarat, perbaikan tersebut dinyatakan tidak berlaku ;

c. dalam masa perbaikan dan / atau melengkapi surat

pencalonan, syarat calon, dan / atau mengajukan calon baru,

bakal pasangan calon tidak dibenarkan menambah dukungan

partai politik, apabila ternyata partai politik tersebut tidak

menggunakan haknya untuk mengajukan dan / atau

mendukung pasangan calon pada masa pendaftaran ;

d. penambahan dukungan partai politik atau gabungan partai

politik hanya dapat dilakukan terhadap partai politik atau

gabungan partai politik yang pada masa penelitian berkas

pengajuan pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi

syarat ;

e. apabila perbaikan sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak

dilakukan sampai dengan batas akhir perbaikan, tetapi masih

memenuhi ketentuan 15 % ( lima belas perseratus )

persyaratan jumlah akumulasi suara sah atau kursi DPRD,

37

Page 38: Kasus Pilkada kab. Pati

berkas surat pencalonan tersebut dinyatakan memenuhi

syarat ;

f. apabila partai politik jenjang di atasnya melakukan

pergantian pimpinan partai politik yang mengajukan pasangan

calon, sedangkan pada saat verifikasi status pimpinan partai

politik tersebut telah memenuhi syarat, usulan pergantian

pimpinan partai politik tersebut tidak mempengaruhi

pemenuhan syarat administrasi

Surat KPUK Pati Surat No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

tentang Hasil Verfikasi Syarat Pencalonan dan Syarat Bakal

Calon Bupati dan Wakil Bupati

Pencabutan Pendaftaran Pasangan Calon Imam Suroso –

Sujoko oleh Sunarwi Selaku Ketua DPC PDIP Pati dan

digantikan dirinya sendiri secara sepihak

Hasil Pemeriksaan Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo Pramono

Kejadian force majore ketika terjadi Penculikan Sujoko dan

perampasan berkas persyaratan Pasangan Imam Suroso –

Sujoko dan SK DPP PDIP tentang Pembekuan Pengurus DPC

PDIP Pati oleh masa yang menduduki dan mengepung KPUK

Pati pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011

Dalam keadaan force majore tersebut, Kurir Khusus yang

berhasil masuk Kantor KPUK Pati untuk menyerahkan Berkas

38

Page 39: Kasus Pilkada kab. Pati

Persyaratan Pasangan Imam Suroso – Sujoko dan SK DPP

PDIP tentang Pembekuan Pengurus DPC PDIP Pati ternyata

ditolak Ketua KPUK Pati, dengan alasan tidak syah karena

tidak diserahkan oleh Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Pati

Murdoko ( Ketua DPD PDIP Jateng ) selaku Plh DPC PDIP Pati

yang akan menyerahkan kelengkapan berkas persyaratan

Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko dan menarik /

mencabut Pasangan Calon Sunarwi – Tejo Pramono ternyata

ditolak juga oleh Ketua KPUK Pati pada tanggal 4 Juni 2011

Pelanggaran Apa yang Dilakukan KPUK Pati ???

Dari hasil pengamatan terhadap beberapa hal yang terkait

dengan Peraturan Pelaksanaan / Tata Cara Pencalonan

Bupati / Wakil Bupati dan Peristiwa – peristiwa yang terjadi,

patut diduga adanya pelanggaran yang dilakukan KPUK

Pati, yaitu :

Pelanggaran Terhadap : 1. UU RI No. 32 Tahun 2004 Pasal 59

Ayat ( 5 ) Huruf a, 2. UU RI No. 12 Tahun 2008 Angka 5 Pasal

59 Ayat ( 5 ) Huruf a, 3. PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal 42 Ayat

( 1 ), dan 4. Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 1 No. 7

yang dikaitkan dengan Surat KPUK Pati Surat No. 271 / 333

39

Page 40: Kasus Pilkada kab. Pati

tanggal 12 Mei 2011 dan Penolakan Ketua KPUK Pati

Terhadap Kurir Khusus Yang Akan Menyerahkan Berkas

Persyaratan Pasangan Imam Suroso – Sujoko dan SK DPP

PDIP Tentang Pembekuan Pengurus DPC PDIP Pati Pada

Hari Kamis Tanggal 19 Mei 2011

o Sebagaimana dimaksud Peraturan Perundang – undangan

tersebut, tidak jelas diatur Ketua dan Sekretaris Partai Politik

yang bagaimana ? Ketua yang Definitif ? atau Ketua yang

Pelaksana Harian ? Selanjutnya : Bagaimana bila Ketua yang

Definitif wafat ? Bagaimana bila Ketua yang Definitif

membangkang / berkhianat terhadap partainya ? Apakah tidak

bisa digantikan oleh Ketua yang Pelaksana Harian ?

o Selain itu disebutkan juga atau dengan sebutan lain sesuai

dengan AD / ART partai politik yang bersangkutan, makna

sebutan lain bisa sangat luas. Bagaimana bila dalam keadaan

force majore / emergency, Ketua yang Definitif dapat

digantikan Ketua yang Pelaksana Harian dan hal itu juga

diatur di dalam AD / ART Parpol ?

o Di dalam Peraturan Perundang – undangan tersebut,

kapasitas Pimpinan Parpol ( Ketua dan Sekretaris Partai

40

Page 41: Kasus Pilkada kab. Pati

Politik ) lebih banyak terkait dengan Keabsyahan Surat

Pencalonan

o Isi Surat KPUK Pati Surat No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

menyebutkan bahwa perbaikan dan penyerahan berkas

persyaratan harus dilakukan oleh Pimpinan Parpol ( Ketua

dan Sekretaris ), sehingga tidak kuat dasar hukumnya dan

patut diduga melanggar Peraturan Perundang – undangan

yang terkait

o Demikian halnya Penolakan Ketua KPUK Pati Terhadap Kurir

Khusus Yang Akan Menyerahkan Berkas Persyaratan

Pasangan Imam Suroso – Sujoko dan SK DPP PDIP Tentang

Pembekuan Pengurus DPC PDIP Pati Pada Hari Kamis

Tanggal 19 Mei 2011, sehingga Penolakan Ketua KPUK Pati

tersebut juga tidak kuat dasar hukumnya dan patut diduga

melanggar Peraturan Perundang – undangan yang terkait

( simak juga Pelanggaran Terhadap Peraturan KPU No. 13

Tahun 2010 Pasal 14 Ayat ( 4 ) di kajian selanjutnya )

Pelanggaran Terhadap : 1. UU RI No. 12 Tahun 2008 Angka 5

Pasal 59 Ayat ( 1 ) Huruf a, 2. PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal

42 Ayat ( 1 ), dan 3. Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 7

Ayat ( 4 ) dan Ayat ( 5 )

41

Page 42: Kasus Pilkada kab. Pati

o I n g a t ! ! , suatu produk hukum mencantumkan ketentuan –

ketentuan pokok / dasar pada pasal – pasal awal ( di bagian

depan )

o Rekomendasi Partai adalah Output / Hasil dari Proses

penjaringan bakal calon, dilakukan secara demokratis dan

transparan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam

partai politik atau gabungan partai politik, merupakan

ketentuan pokok / mendasar yang harus dipenuhi

o Selain melalui fit and proper test, Rekomendasi Partai juga

didasarkan hasil survei elektabilitas dan popularitas yang

dilakukan oleh partai, hal ini sebagai manifestasi Pasal 7 Ayat

( 5), yaitu wajib memperhatikan pendapat dan tanggapan

masyarakat

o Secara hukum, Rekomendasi Partai mempunyai kekuatan

hukum yang sama dengan Surat Pencalonan sebagaimana

yang dimaksud dengan : UU RI No. 12 Tahun 2008 Angka 5

Pasal 59 Ayat ( 1 ) Huruf a, PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal 42

Ayat ( 1 ), serta Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 7

Ayat ( 4 ) dan Ayat ( 5 ), dan sebagaimana ditentukan pada

Lampiran II Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 ( MODEL B –

KWK.KPU PARTAI POLITIK )

42

Page 43: Kasus Pilkada kab. Pati

o Rekomendasi PDIP diberikan kepada Pasangan Calon Imam

Suroso – Sujoko, dan Rekomendasi PDIP tersebut sama

sekali tidak dihiraukan oleh KPUK Pati

o Namun justru sebaliknya menerima pendaftaran dan

mengakui Pasangan Calon Sunarwi – Tejo Pramono ( yang

tidak direkomendasikan dan membangkang / berkhianat

terhadap partainya ), serta mempersilahkan Sunarwi

mencabut pendaftaran Pasangan Calon Imam Suroso –

Sujoko

o Dengan demikian, KPUK Pati patut diduga melanggar

Peraturan Perundang – undangan yang terkait

Pelanggaran Terhadap : 1. UU RI No. 12 Tahun 2008 Angka 5

Pasal 59 Ayat ( 5 ) Huruf a, 2. PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal

42 Ayat ( 1 ), 3. Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 14

Ayat ( 4 ) yang dikaitkan dengan Surat KPUK Pati Surat No.

271 / 333 tanggal 12 Mei 2011 dan Penolakan Ketua KPUK

Pati Terhadap Kurir Khusus Yang Akan Menyerahkan Berkas

Persyaratan Pasangan Imam Suroso – Sujoko dan SK DPP

PDIP Tentang Pembekuan Pengurus DPC PDIP Pati Pada

Hari Kamis Tanggal 19 Mei 2011

43

Page 44: Kasus Pilkada kab. Pati

o Di dalam Peraturan Perundang – undangan yang terkait,

secara tersurat menjelaskan : Parpol dan gabungan Parpol

mendaftarkan pasangan calon ... dst, sehingga ( bahkan )

dalam hal pendaftaran ( moment yang penting dan disorot

publik ) tidak mewajibkan harus Ketua dan Sekretaris Partai

Politik yang mendaftarkan bakal pasangan calon Bupati dan

Wakil Bupati

o Namun Surat KPUK Pati Surat No. 271 / 333 tanggal 12 Mei

2011 justru untuk Perbaikan Pemenuhan Persyaratan

dilakukan Pimpinan Parpol

o Ketika dikonfirmasi terkait surat tersebut, KPUK Pati

mewajibkan harus Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Pati, hal

ini jelas tidak mungkin karena Ketua DPC PDIP Pati

mendaftarkan pecalonan dirinya, bahkan dengan enteng

menjawab itu urusan internal partai

o Lebih parah lagi, dalam keadaan force majore, Kurir Khusus

yang berhasil masuk Kantor KPUK Pati, tidak ada toleransi

dan ditolak Ketua KPUK Pati karena tidak diserahkan oleh

Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Pati

o Dengan demikian, maka Surat KPUK Pati Surat No. 271 / 333

tanggal 12 Mei 2011 dan Penolakan Ketua KPUK Pati

44

Page 45: Kasus Pilkada kab. Pati

tersebut tidak mempunyai cukup dasar dan patut diduga

melanggar karena tidak sesuai dengan Peraturan

Perundangan – undangan yang terkait

Pelanggaran Terhadap : 1. UU RI No. 32 Tahun 2004 Pasal 60

Ayat ( 3 ) Huruf a, 2. UU RI No. 12 Tahun 2008 Angka 7 Pasal

60 Ayat ( 3 ), 3. PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal 45 Ayat ( 1 )

dan Ayat ( 2 ), dan 4. Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 15 Ayat ( 1 ) dan Ayat ( 2 ) Huruf b, Huruf c, Huruf d

terkait dengan Pencabutan Pendaftaran Pasangan Calon

Imam Suroso – Sujoko oleh Sunarwi Selaku Ketua DPC PDIP

Pati dan Digantikan Dirinya Sendiri Secara Sepihak

o Di dalam Peraturan Perundang – undangan yang terkait,

secara tersurat menjelaskan : Apabila Pasangan Calon belum

memenuhi syarat atau ditolak ..., diberikan kesempatan

melengkapi dan / atau memperbaiki ..... atau mengajukan

calon baru .... dst

Ketentuan di atas menunjukkan adanya kalimat hubungan

bersyarat :

- Jika belum memenuhi syarat, maka penyelesaiannya adalah

diberikan kesempatan melengkapi dan / atau memperbaiki

45

Page 46: Kasus Pilkada kab. Pati

- Jika ditolak, maka penyelesaiannya adalah mengajukan

calon baru

o Selanjutnya, di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 :

- Pasal 15 Ayat ( 1 ) menjelaskan tentang Surat Pencalonan

( MODEL B - KWK.KPU PARTAI POLITIK ) yang berisi

tentang Pasangan Calon yang diajukan Parpol, dan tidak

terdapat kalimat tertentu yang memungkinkan Pasangan

Calon yang diajukan dilakukan pencabutan / peninjauan

kembali

- Pasal 15 Ayat ( 2 ) Huruf b menjelaskan tentang Surat

Pernyataan Tidak Akan Menarik Pencalonan Atas Bakal

Pasangan Calon Yang Dicalonkan ( MODEL B2 – KWK.KPU

PARTAI POLITIK ) yang juga tidak terdapat kalimat tertentu

yang memungkinkan Pasangan Calon yang diajukan

dilakukan pencabutan / peninjauan kembali

- Pasal 15 Ayat ( 2 ) Huruf c menjelaskan tentang Surat

Pernyataan Kesediaan Menjadi Calon Bupati ( MODEL B3 –

KWK.KPU PARTAI POLITIK ) yang juga tidak terdapat

kalimat tertentu yang memungkinkan Calon Bupati yang

diajukan bersedia dilakukan pencabutan / peninjauan

kembali

46

Page 47: Kasus Pilkada kab. Pati

- Pasal 15 Ayat ( 2 ) Huruf d menjelaskan tentang Surat

Pernyataan Tidak Akan Mengundurkan Diri Sebagai Bakal

Pasangan Calon ( MODEL B4 – KWK.KPU PARTAI

POLITIK ) yang juga tidak terdapat kalimat tertentu yang

memungkinkan Pasangan Calon yang diajukan dilakukan

pencabutan / peninjauan kembali

o Dengan demikian, tidak cukup kuat Sunarwi ( sekalipun

Ketua DPC PDIP Pati ) mencabut Pencalonan Imam Suroso –

Sujoko yang mempunyai Rekomendasi dari PDIP

o Semestinya KPUK Pati tidak bisa mengakui Pencalonan

Sunarwi – Tejo Pramono, dan KPUK Pati tidak mempunyai

cukup dasar dan patut diduga melanggar Peraturan

Perundangan – undangan yang terkait

Pelanggaran Terhadap : UU RI No. 12 Tahun 2008 Angka 8

Pasal 62 Ayat ( 1 ) terkait dengan Penolakan KPUK Pati

terhadap Murdoko ( Ketua DPD PDIP Jateng ) selaku Plh

DPC PDIP Pati yang akan menyerahkan kelengkapan berkas

persyaratan Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko dan

menarik / mencabut Pasangan Calon Sunarwi – Tejo

Pramono pada tanggal 4 Juni 2011

47

Page 48: Kasus Pilkada kab. Pati

o Sebagaimana dijelaskan di dalam UU RI No. 12 Tahun 2008

Angka 8 Pasal 62 Ayat ( 1 ), parpol dilarang menarik calonnya

dan calon dilarang mengundurkan diri terhitung sejak

ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPUK

Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat kemungkinan

parpol menarik calonnya sebelum ditetapkan sebagai

pasangan calon oleh KPUK

o Pada tanggal 4 Juni 2011 ( sebelum KPUK Pati Menetapkan

Pasangan Calon ), semestinya KPUK Pati tidak menolak

Murdoko ( Ketua DPD PDIP Jateng ) selaku Plh DPC PDIP

Pati yang akan menarik / mencabut Pasangan Calon

Sunarwi – Tejo Pramono

o Dengan demikian, Penolakan KPUK Pati tersebut patut

diduga melanggar Peraturan Perundangan – undangan yang

terkait

Pelanggaran Terhadap Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 16 Ayat ( 1 ) terkait dengan Hasil Pemeriksaan

Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo Pramono

48

Page 49: Kasus Pilkada kab. Pati

o Hasil Investigasi Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan

Rohani dari Pasangan Sunarwi – Tejo Pramono ( terlampir )

o Dari Hasil Investigasi tersebut, semestinya KPUK Pati tidak

bisa mengakui Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan

Rohani dari Pasangan Sunarwi – Tejo Pramono

Pelanggaran Terhadap Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 40 Ayat ( 1 ) Huruf a terkait dengan Surat KPUK Pati

Surat No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

o Surat KPUK Pati Surat No. 271 / 333 tanggal 12 Mei 2011

terkait Pemberitahuan Hasil Verifikasi tidak sesuai dengan

apa yang dimaksud di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun

2010 Pasal 40 Ayat ( 1 ) Huruf a karena tidak

mencantumkan alasan ketidak – pemenuhan syarat berkas

menurut ketentuan peraturan perundang – undangan

o Dengan demikian, maka Surat KPUK Pati tersebut tidak syah

Pelanggaran Terhadap Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 42 terkait KPUK Pati yang menerima pendaftran dan

49

Page 50: Kasus Pilkada kab. Pati

mengakui keabsyahan Pasangan Calon Sunarwi – Tejo

Pramono didasarkan pada Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 42 Huruf f

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42

menjelaskan tentang ketentuan memperbaiki dan / atau

melengkapi Surat Pencalonan, Syarat Calon, dan / atau

Mengajukan Calon Baru selama masa perbaikan

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf a

menjelaskan tentang perbaikan Surat Pencalonan ( MODEL

B - KWK.KPU PARTAI POLITIK ) wajib dilakukan terkait

Parpol yang tidak memenuhi syarat ( perolehan kursi di

DPRD )

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf b

menjelaskan tentang perbaikan Surat Pencalonan ( MODEL

B - KWK.KPU PARTAI POLITIK ) tidak perlu dilakukan apabila

Parpol sudah memenuhi syarat ( perolehan kursi di DPRD )

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf c

menjelaskan tentang bahwa bakal pasangan calon tidak

dibenarkan menambah dukungan Parpol

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf d

menjelaskan tentang penambahan dukungan Parpol dapat

50

Page 51: Kasus Pilkada kab. Pati

dilakukan apabila tidak memenuhi syarat pada saat penelitian

berkas

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf e

menjelaskan tentang apabila Huruf a tidak dilakukan sampai

batas akhir perbaikan namun masih memenuhi syarat

o Di dalam Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf f

menjelaskan tentang apabila parpol jenjang di atasnya

melakukan pergantian pimpinan Parpol, sedangkan saat

verifikasi telah memenuhi syarat, usulan pergantian pimpinan

Parpol tersebut tidak mempengaruhi pemenuhan syarat

administrasi

Pemahaman yang sepotong – sepotong terhadap keseluruhan isi

dari Pasal 42 tersebut justru dapat menyesatkan, pada dasarnya

Pasal 42 lebih banyak mengatur tentang perbaikan Surat

Pencalonan ( MODEL B - KWK.KPU PARTAI POLITIK ), Syarat

Calon, dan / atau Mengajukan Calon Baru yang terkait dengan :

- Waktu perbaikan ( pada masa perbaikan atau masa verifikasi /

penelitian )

- Pemenuhan syarat Parpol yang mengusung ( memenuhi

perolehan kursi di DPRD atau tidak )

- Panambahan dukungan Parpol

- Pergantian pimpinan Parpol

51

Page 52: Kasus Pilkada kab. Pati

Khusus Pasal 42 Huruf f terdiri dari 3 ( tiga ) frase yang dapat

diuraikan sebagai berikut :

o Frase pertama : apabila partai politik jenjang di atasnya

melakukan pergantian pimpinan partai politik yang

mengajukan pasangan calon,

- Pada tanggal 5 Mei 2011, Sunarwi selaku Ketua DPC PDIP

Pati telah mendaftarkan Pasangan Calon Imam Suroso –

Sujoko secara Syah di KPUK pati dengan menggunakan

Surat Pencalonan ( MODEL B - KWK.KPU PARTAI

POLITIK )

- Pada tanggal 19 Mei 2011, dengan terbitnya SK DPP PDIP

tentang Pembekuan Pengurus DPC PDIP Pati, maka

Sunarwi sudah tidak lagi sebagai Ketua DPC PDIP Pati

terhitung mulai tanggal 19 Mei 2011

o Frase kedua : sedangkan pada saat verifikasi status pimpinan

partai politik tersebut telah memenuhi syarat,

- Tanggal 5 – 12 Mei 2011 adalah masa verifikasi syarat

Pasangan Calon ( Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko )

- Pada tanggal tersebut untuk mengajukan Pasangan Calon

Imam Suroso – Sujoko sudah memenuhi syarat ( lebih dari

15 % dari perolehan kursi di DPRD )

52

Page 53: Kasus Pilkada kab. Pati

o Frase ketiga : usulan pergantian pimpinan partai politik

tersebut tidak mempengaruhi pemenuhan syarat administrasi.

Walaupun pada tanggal 19 Mei 2011 ( batas akhir penyerahan

persyaratan administrasi ) Sunarwi sudah tidak lagi sebagai

Ketua DPC PDIP Pati, maka hal ini tidak mempengaruhi

Pengajuan Pasangan Calon Imam Suroso – Sujoko

Dengan demikian, karena adanya pemahaman yang keliru,

maka Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf f adalah

bukan dasar hukum yang kuat bagi KPUK Pati untuk

mengakui Pasangan Calon Sunarwi – Tejo Pramono

Pelanggaran Terhadap Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun

2005 Pasal 6 Huruf a dan Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 2

Banyaknya pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan KPUK

Pati sebagaimana dijelaskan di atas, maka patut diduga :

- KPUK Pati melanggar Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun

2005 Pasal 6 Huruf a, yaitu : Memperlakukan pasangan calon

secara tidak adil dan tidak setara

- KPUK Pati melanggar Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010

Pasal 2, yaitu : Tidak berpedoman pada asas : mandiri, jujur,

adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara Pemilu,

53

Page 54: Kasus Pilkada kab. Pati

Kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas,

profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas

4. K E S I M P U L A N

Dari uraian dan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan :

o KPUK Pati sebagai Penyelenggara Pemilu Kada telah banyak

melakukan pelanggaran terhadap ketentuan – ketentuan yang

berlaku

o Peraturan KPU No. 13 Tahun 2010 Pasal 42 Huruf f adalah bukan

dasar hukum yang kuat bagi KPUK Pati untuk mengakui Pasangan

Calon Sunarwi – Tejo Pramono

o Patut diduga bahwa KPUK Pati telah terlibat KONSPIRASI POLITIK

yang merugikan Pasangan Calon, khususnya Imam – Sujoko.

54

CATATAN :

Berdasarkan informasi dari para Kader PDIP Pati, bahwa rekam jejak

perjalanan karir politik Sunarwi dinilai banyak diwarnai dengan cara – cara

yang tidak santun, bahkan untuk meraih ambisinya berbagai upaya akan

dilakukan sekalipun harus ( mohon maaf ) mengorbankan dan menfitnah

orang lain yang menjadi penghambat / pesaingnya.

Page 55: Kasus Pilkada kab. Pati

HASIL INVESTIGASI PEMERIKSAAN KESEHATAN

SUNARWI – TEJO PRAMONO

1. Sebagaimana Jadwal yang telah ditetapkan KPUD Pati, bahwa

Pemeriksaan Kesehatan Balon Bupati dan Wakil Bupati

dilaksanakan pada :

a. Hari Sabtu tanggal 7 Mei 2011

Pemeriksaan Kesehatan Jasmani untuk 3 ( tiga ) Pasangan Balon

Bupati dan Wakil Bupati

b. Hari Senin tanggal 9 Mei 2011

Pemeriksaan Kesehatan Jasmani untuk 3 ( tiga ) Pasangan Balon

Bupati dan Wakil Bupati

c. Hari Selasa tanggal 10 Mei 2011

Pemeriksaan Kesehatan Rohani untuk 3 ( tiga ) Pasangan Balon

Bupati dan Wakil Bupati

2. Beberapa persyaratan dalam Pemeriksaan Kesehatan Balon

Bupati dan Wakil Bupati adalah :

Pasangan Balon Bupati dan Wakil Bupati sudah terdaftar resmi di

KPUD Pati

55

Page 56: Kasus Pilkada kab. Pati

Pemeriksaan Kesehatan Balon Bupati dan Wakil Bupati

dilaksanakan oleh Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Cabang

Kabupaten Pati di RSUD RAA. Soewondo Pati dengan tempat dan

fasilitas yang telah ditentukan

Biaya yang timbul untuk Pemeriksaan Kesehatan Balon Bupati dan

Wakil Bupati dibebankan pada Anggaran KPUD Pati

Sebagaimana Jadwal yang telah ditetapkan dan sebagai dasar

Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan, KPUD Pati akan

memberikan surat kepada :

- Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati

- Balon Bupati dan Wakil Bupati

Hasil Pemeriksaan Kesehatan Balon Bupati dan Wakil Bupati akan

disampaikan melalui Surat Resmi dari Ketua IDI Cabang Kabupaten

Pati kepada Ketua KPUD Pati

3. Terkait dengan Pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh

Sunarwi – Tejo Pramono :

Tanpa adanya Surat dari KPUD Pati, Pemeriksaan Kesehatan yang

dilakukan oleh Sunarwi – Tejo Pramono dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 14 Mei 2011, yang diketahui / dihadiri oleh Ketua IDI

Cabang Kabupaten Pati dan Direktur RSUD RAA. Soewondo Pati

56

Page 57: Kasus Pilkada kab. Pati

Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati dan Direktur RSUD RAA.

Soewondo Pati memberikan ijin dilakukannya Pemeriksaan

Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo Pramono, dengan alasan

permintaan perseorangan yang dibiayai sendiri ( seperti halnya

permintaan medical check up )

Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh Sunarwi – Tejo

Pramono adalah sama ( tidak berbeda ) dengan Jenis Pemeriksaan

Kesehatan Balon Bupati dan Wakil Bupati yang dilakukan

sebelumnya

Pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh Sunarwi – Tejo

Pramono di RSUD RAA. Soewondo Pati tidak dilaksanakan di

tempat dan fasilitas yang telah ditentukan

Surat dari KPUD Pati No. 271 / 34 tanggal 17 Mei 2011 terkait

dengan Pemeriksaan Kesehatan untuk Sunarwi – Tejo Pramono

dibuat pada hari dan tanggal yang bertepatan dengan Pendaftaran

Sunarwi – Tejo Pramono sebagai Balon Bupati dan Wabup di KPUD

Pati

Surat tersebut diterima Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati pada hari

Rabu tanggal 18 Mei 2011

Pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011, Ketua IDI Cabang Kabupaten

Pati melalui Surat Resmi menyerahkan secara lengkap Hasil

Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono

57

Page 58: Kasus Pilkada kab. Pati

4. Hal – hal yang patut untuk dipertanyakan :

a. Dalam hubungannya dengan Pelaksanaan Pemeriksaan

Kesehatan yang dilakukan oleh Sunarwi – Tejo Pramono

Tanpa adanya Surat dari KPUD Pati dan dengan alasan permintaan

perseorangan yang dibiayai sendiri ( medical check up )

Mengapa Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati dan Direktur RSUD

RAA. Soewondo Pati menyempatkan hadir dan very care

terhadap Pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh Sunarwi –

Tejo Pramono ? Apakah karena Sunarwi adalah seorang pejabat

( Ketua DPRD Pati ) yang harus diperhatikan secara khusus ?

Ataukah karena Tejo Pramono masih keluarga / kerabat dekat

Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati ? Ataukah karena sesuatu

yang tendensius ?

Padahal seperti kebanyakan orang / pasien yang melakukan

medical check up tidak mendapatkan perhatian khusus dari

Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati dan Direktur RSUD RAA.

Soewondo Pati,

Ataukah bila benar masih keluarga / kerabat dekat : Apakah hal

itu tidak diskriminatif ? Lebih lanjut bila terbukti diskriminatif :

Apakah tidak mungkin adanya intervensi agar Hasil Pemeriksaan

Kesehatan menjadi lebih baik ?

58

Page 59: Kasus Pilkada kab. Pati

Mengapa Jenis Pemeriksaan Kesehatannya sama ( tidak

berbeda ) dengan Jenis Pemeriksaan Kesehatan Balon Bupati

dan Wakil Bupati yang dilakukan sebelumnya ?

Padahal secara umum untuk medical check up tidak dilakukan

Tim Medis Khusus dan tidak terdapat Pemeriksaan Kesehatan

Rohani yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa

b. Dalam hubungannya dengan Surat dari KPUD Pati No. 271 / 34

tanggal 17 Mei 2011 dan Keabsyahan Hasil Pemeriksaan

Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono

Bila dihubungkan jeda waktu antara :

- Pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh Sunarwi – Tejo

Pramono dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011,

- Surat dari KPUD Pati No. 271 / 34 tanggal 17 Mei 2011 yang

diterima Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati pada hari Rabu tanggal

18 Mei 2011, dan

- Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono yang

diserahkan melalui Surat Resmi Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati

pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011

Secepat itukah Proses Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo

Pramono dan hasilnya dapat diperoleh ?

Sedangkan Pemeriksaan Kesehatan Balon Bupati dan Wakil

Bupati yang dilakukan sebelumnya membutuhkan waktu

59

Page 60: Kasus Pilkada kab. Pati

sedikitnya 2 ( dua ) hari, terlebih – lebih lagi di Pati belum

terdapat Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan harus

mendatangkan dari Semarang.

Menurut informasi, bahwa Hasil Pemeriksaan Kesehatan yang

diserahkan pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011 adalah Hasil

Pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh Sunarwi – Tejo

Pramono pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 ( sebelum adanya

Surat dari KPUD Pati No. 271 / 34 tanggal 17 Mei 2011 )

Kalau memang demikian, sejauh mana Keabsyahan Hasil

Pemeriksaan Kesehatan Sunarwi – Tejo Pramono ?

5. K e s i m p u l a n

Dari penjelasan hasil investigasi tersebut, PATUT DIDUGA adanya

KONSPIRASI POLITIK yang dilakukan oleh : KPUD Pati, Sunarwi –

Tejo Pramono, Ketua IDI Cabang Kabupaten Pati, dan Direktur RSUD

RAA. Soewondo Pati.

60