kasus 1 tmk kel.5

33
Bayi Baru Lahir Kesulita n Bernafas Kelompok 5 Click icon to add picture

Upload: neo-yustindra

Post on 17-Sep-2015

39 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jgfjg

TRANSCRIPT

Bayi dengan Patah Tulang Klavikula

BayiBaruLahir Kesulitan BernafasKelompok 5

Anggota Kelompok 03012041 Aulia Whiratama Putra03012042Ayang Rashelda Maulidinia03012044Azahrah Purnamaladi03012045Azlina DarsaniyaWandawa03012047Bangun Said Santoso03012048Bernio Yustindra Pratama03012049Bertvi Mayda Putri Andayani03012051Bina Lauringga Andora03012052Carmelita Christina03012053ChairinaAzkyaNoor03012055Christopher Adisasmita Yandoyo03012057 Cindy Belinda 03012059 Citra Dwi Arini

Kasus Seorang bayi lelaki B baru lahir secara bedah cessar atas indikasi gawat janain mengalami kesulitan bernafas dengan nilai apgar 4/8. Ketuban pecah 30 jam sebelum lahir, tampak berwarna hijau dan tidak berbau. Usia kehamilan 34 minggu dan ibu menderita preeklamsia.

Pemeriksaan bayi menunjukan kompos mentis, sesak, BBL 2100gr, merintih, FP 70x/menit, FJ 180x/menit, suhu 36,8 derajat celcius dan terlihat retraksi sela iga di sertai sianosis. Pada pemeriksaan jantung di dapati BJ I dan II normal dan tidak terdengar murmur, dengan suara pernapasan bronkovasikuler secara torako-abdominal. Abdomen dan ekstremitas , dan tidak di jumpai kelainan kongenital.

TerminologiPre eklampsia : kelainan malafungsi endotel pembuluh darah atau vaskular yang menyebar luas sehingga vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu, mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi dan dijumpai proteinuria.

Apgar Score : suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran.

Asfiksia neonatorum : keadaan gawat bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbondioksida yang dapat menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.

Resusitasi neonatus : tindakan atau prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus yang gagal bernapas secara spontan.

Paru belum matangTatalaksana:Resusitasi neonatusSectio cesarRespiratory distres syndromApgar score 4/8Asfiksia neonatorum sedangKetuban pecah diniPreeklamsiaFaktor JaninFaktor IbuPersalinan preterm (34 minggu)MIND

MAPAPGAR SCORE

Tujuan Resusitasi NeonatusMemberikan ventilasi yang adekuatMembatasi kerusakan serebriPemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen pada otak, jantung, dan alat-alat vital lainnyaUntuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteriIndikasi Resusitasi NeonatusSumbatan jalan napas akibat lendir, darah, mekonium, atau akibat lidah yang jatuh ke posteriorKondisi depresi pernapasan akibat obat-obatan yang diberikan kepada ibu Kerusakan neurologisKelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan / atau kelainan-kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan / sirkulasiSyok hipovolemik misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahanPersiapan Resusitasi NeonatusPersiapan sebelum persalinanInformasikan unit neonatologi mengenai keadaan adanya persalinan risiko tinggiInformed Consent kepada keluarga dan bicarakan dengan keluarga mengenai kemunginan-kemungkinan yang terjadi pada ibu dan bayinya dan persiapan persalinanUntuk persalinan normal, petugas ahli dalam resusitasi harus hadir Untuk asfiksia, dua petugas ahli dan dua asisten harus hadir Persiapan Tempat ResusitasiGunakan ruangan yang hangat dan terang.Tempat resusitasi hendaknya datar, rata, keras, bersih, kering dan hangat misalnya meja, dipan atau di atas lantai beralas tikar.

Persiapan Alat Resusitasi3 Helai kain atau handuk Kain ke-1: untuk mengeringkan bayiKain ke-2: untuk menyelimuti bayiKain ke-3: untuk ganjal bahu bayiJam atau pencatat waktu

Peralatan untuk menghisap lendirBalon penghisap (bulb syringe)Penghisap mekanik dan tabungAspirator mekonikumKateter penghisapPipa lambungPeralatan balon dan sungkup resusitasiBalon resusitasi neonatus yang dapat memberikan oksigen 90% - 100% dan mempunyai katup pelepas tekanan/ alat ukur tekananOksigen dengan pengatur aliran dan selangSungkup/ masker wajah dengan pinggiran bantalan untuk ukuran bayi cukup bulan dan prematurKateter nasal (nasal prongs/ kanul nasal)Oral airway, ukuran bayi cukup bulan dan prematur

Peralatan intubasiLaringokopBola lampu Pipa ETObat-ObatanEpinefrin 1:10.000 (0,1 mg/ml) 3 ml atau ampul 10 ml Natrium bikarbonat 4,2% (5 mEq/10 ml)ampul 10 ml. Naloxon hidroklorida 0,4 mg/ml atau 1,0 mg/ml Dextrose 10%, 250 ml Air steril/ akuades (30ml)Penambah volume/volume expander : NaCl 0.9 %, Ringer laktat, darah

Persiapan diriLindungi dari kemungkinan infeksi dengan cara:Memakai alat pelindung diri pada persalinan (celemek plastic, masker, penutup kepala, kaca mata, sepatu tertutup)Lepaskan perhiasan, cincin, jam tangan sebelum cuci tangan.Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan campuran alcohol dan gliserinKeringkan dengan kain/tisu bersihSelanjutnya gunakan sarung tangan sebelum menolong persalinan

Prosedur Resusitasi

AIRWAYMembersihkan jalan napas dari mekonium : penghisapan dilakukan dari trakea

BREATHINGPemberian oksigen bebas dalam mengatasi sianosis : kadar 100%, aliran minimal 5L/menit, bila bayi kemudian kemerahan hentikan bertahapKecepatan melakukan ventilasi : 40-60x/menitEvaluasi dari pengembangan dada

Bila VTP dilanjutkan dalam beberapa menit pasang pipa nasogastrikCara menghentikan VTP : Kecepatan dan tekanan diturunkan perlahanBeri Oksigen aliran bebasRangsang taktilObservasi pernafasan spontan

CIRCULATIONBila setelah VTP 30 detik masih didapatkan BJ, 60x/menit, maka dilakukan kompresi dadaKompresi dada dilakukan 2 orang yaitu 1 orang kompresi dada, 1 orang melanjutkan ventilasi2 Teknik kompresi dada:Teknik ibu jariTeknik dua jariProsedur kompresi dada :Posisikan bayi di atas alas keras berlapis selimutBerikan gulungan selimut pada leher bayi agar leher sedikit tengadahGerakkan jari sepanjang tepi bawah iga sampai mendekati xyphoidLetakkan jari (sesuai pilihan teknik) pada tulang dada di atas xyphoid dan dibawah garis tengah antara kedua puting bayiRasio kompresi dan ventilasi adalah 3 :1 dalam waktu 2 detik

Kedalaman penekanan adalah 1/3 bagian AP dadaPenekanan lebih singkat dari pelepasanJangan mengangkat jari tangan dari dada diantara penekanan

ANAMNESISApakah ada riwayat infeksi saat kehamilan?Bagaimana riwayat antenatal care ibu?Riwayat pemakaian obat-obatan selama kehamilan?Melahirkan anak keberapa? Apakah ada riwayat yang sama pada anak sebelumnya?Riwayat preeklamsia sebelumnya?

PEMERIKSAAN FISIKBayi tidak bernafas atau menangisDenyut jantung < 100x/menitTonus otot menurunBisa didapatkan cairan ketuban bercampur mekoniumBBLR (rendah)Warna kulit

PEMERIKSAAN PENUNJANGAnalisis gas darahGlukosa darahPemeriksaan hematologiRontgen

Stabilisasi Neonatus Pasca ResusitasiRekomendasi dari American Academy of Pediatric (AAP), yaitu STABLE:S --Sugar and Safe CareT --TemperatureA--AirwayB--Blood pressureL --LaboratoryE --Emotional support

Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tata laksana bayi baru lahir yang sakit, mulai dari pasca-resusitasi/pra-transportasi.

TindakanSugar and Safe CareSkrining hipoglikemia:Menggunakan darah kapiler (dextrostix)Target gula darah : 50-110 mg/dl (15% lebih rendah dari gula serum)

Stabilisasi bayi:Bila hipoglikemia:infus Dekstrosa (Dex 10%), 80 ml/kg/hariTarget setidaknya 4-6 mg/kg/menit

TemperatureBayi kecil < 35 minggu:Bungkus badan dengan kantong plastik, tutup kepalaSaat resusitasi bayi: meja dan kain hangatMengeringkan bayiBila sudah hipotermia segera hangatkan kembaliTersedia inkubator atau alat penghangatAlternatif: lampu sorot, perawatan metode kanguruPada saat menghangatkan kembali: jangan lupa pemberian oksigen, kenaikan suhu bertahap (amati takikardi atau hipotensi) dan monitor suhu rektal.

Deteksi dini gangguan napas dengan Down Score (Dilampirkan)TindakanAirwayDeteksi dini gangguan napas dengan Down Score (Dilampirkan)

Stabilisasi pernapasan:Segera berikan bantuan ventilasi. Pilih bantuan ventilasi yang dapat memberikan PEEP (untuk membuka alveoli paru). Misalnya: CPAP,high flow nasal canula

Bila ada tanda akan terjadi kegagalan pernapasan: segera intubasi dan beri napas buatan (penggunaan sungkup laring bisa merupakan alternatif, bila tidak memungkinkan intubasi).Pasang saturasi O2, target saturasi (post duktal; awal lahir : 90-94% , setelah usia 3 hari : 88-90/92%)Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung

Blood pressurePrinsip penanganan:Identifikasi syokBeri bantuan ventilasiBeri cairan fisiologis 10 cc/kg BB

Sambil cari penyebabHindari terapi Biknat secara agresifBila perlu berikan Dopamine 5-10 mcg/kg/menit

TindakanLaboratoryUntuk mencari kemungkinan infeksi.Faktor risiko tersering:KPD > 18 jamIbu dengan riwayat korioamnionitisIbu sakit (infeksi) menjelang persalinan , misalnya diare, keputihan, suhu ibu > 380C, persalinan prematur, bayi dengan riwayat gawat janin.

Pemeriksaan laboratorium pada neonatus:Hitung jenisJumlah lekositIT ratio (Immature to Total Neutrophil)TrombositKultur darahGula darahAnalisis gas darah (bila mungkin)

Emotional supportBeri ibu kesempatan untuk melihat dan kontak dengan bayi.Beri kesempatan bagi ayah untuk sesering mungkin kontak dengan bayinya, biarkan ayah mengambil gambar atau video.Beri dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya.

Keadaan yang dibenarkan untuk tidak melakukan resusitasiKehamilan