karya tulis ujian dinas

31
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat asung kertha wara nugrahaNya, karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Saya harapkan karya tulis ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca karya tulis ini tentang pentingnya peranan masyarakat dalam perencanaan Pembangunan Daerah. Karya tulis dengan judul “PERANAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH”. disusun untuk dapat memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Dinas Tk. II tahun 2012. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif demi penyempurnaan karya tulis ini. Akhirnya Penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai bahan referensi dalam melaksanakan tugas-tugas dan tak lupa penulis mengucapkan 1

Upload: sanjaya-putra-amiyura

Post on 03-Jan-2016

4.223 views

Category:

Documents


499 download

DESCRIPTION

Menguraikan tentang langkah – langkah yang telah ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan judul tulisan ini daan tinjauan akademisnya untuk mengetahui efektifitasnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Ujian Dinas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida

Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat asung kertha wara nugrahaNya,

karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Saya harapkan karya tulis ini dapat memberikan manfaat

kepada para pembaca karya tulis ini tentang pentingnya peranan

masyarakat dalam perencanaan Pembangunan Daerah.

Karya tulis dengan judul “PERANAN MASYARAKAT DALAM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH”. disusun untuk dapat

memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Dinas Tk. II

tahun 2012.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan

karya tulis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang kontruktif demi penyempurnaan karya tulis ini.

Akhirnya Penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca sebagai bahan referensi dalam melaksanakan tugas-

tugas dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

kertas kerja ini.

1

Page 2: Karya Tulis Ujian Dinas

Denpasar, Mei

2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ............................. 3

B. Identifikasi Masalah ............................. 7

C. Metode Penulisan .............................

8

D. Sistematika Penulisan .............................

8

Bab II Tinjauan Pustaka ............................ 10

Bab III Pembahasan dan Analisa ............................

14

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan ............................

21

B. Saran ............................ 21

2

Page 3: Karya Tulis Ujian Dinas

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Gerakan reformasi yang terjadi petengahan tahun 1998

telah membawa banyak perubahan pada kehidupan di Indonesia.

Salah satu bidang yang mengalami perubahan cukup nyata adalah

politik dan pemerintahan. Perubahan tersebut tampak dari

amandemen UUD 1945, yang merupakan landasan konstitusional

pelaksanaan pemerintah di Indonesia. Amansemen UUD 1945

kemudian diikuti dengan serangkaian perubahan- perubahan

kebijakan yang dibuat pemerintah. Dengan berlandaskan

semangat reformasi Pemerintah Pusat mulai melakukan

serangkaian perbaikan. Pemerintah Pusat yang selama ini

memonopoli perumusan dan penentuan suatu kebijakan baik itu

3

Page 4: Karya Tulis Ujian Dinas

lingkup nasional maupun lingkup lokal, mulai membagi peran

tersebut pada Pemerintah Daerah. Kebijakan yang selama ini

mayoritas bersifat top down perlahan mulai tergantikan dengan

model perumusan kebijakan yang berfifat bottom up.

Sasaran utama dari pelaksanaan otonomi daerah tersebut

adalah untuk memacu pembangunan daerah dan sekaligus untuk

mengurangi rasa ketidakadilan dan ketergantungan pada

Pemerintah Pusat yang selama ini dirasakan oleh hampir seluruh

daerah, khusunya dalam alokasi sumber pembiayaan

pembangunan, yang semakin meningkat jumlahnya.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan

penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.Sehubungan dengan hal

tersebut Bappeda adalah suatu lembaga khusus yang berperan

dalam penyusunan perencanaan program pembangunan.

Perencanaan menentukan arah yang hendak ditempuh di masa

depan dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan.

Keberhasilan suatu pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas

atau mutu dari perencanaan. Kualitas suatu perencanaan,

pemrograman dan penganggaran sangatlah bergantung pada

keakuratan data masukan yang akan diolah. Kenyataannya, sering

terjadi ketidakakuratan dalam pengumpulan dan pengolahan data

4

Page 5: Karya Tulis Ujian Dinas

disebabkan keterbatasan kemampuan dan ketrampilan petugas

yang berimplikasi pada kualitas perencanaan.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan

tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan

memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata

cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-

rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah,

dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara

dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

Selanjutnya perencanaan pembangunan yang dilaksanakan

oleh pemerintah terdiri dari empat tahapan yaitu :

1. penyusunan rencana

2. penetapan rencana,

3. pengendalian pelaksanaan rencana, dan

4. evaluasi pelaksanaan rencana.

Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan

sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan

yang utuh.

Penyiapan rencana pembangunan lebih bersifat teknokratik,

menyeluruh dan terukur, masing-masing instansi pemerintah

(SKPD) menyiapkan rancangan rencana pembangunan.

5

Page 6: Karya Tulis Ujian Dinas

Selanjutnya adalah keterlibatan masyarakat (stakeholders) dan

menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-

masing jenjang pemerintahanan melalui musyawarah

perencanaan pembangunan.

Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga

mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Dalam hal ini

Rencana Pembangunan Daerah ditetapkan dengan Peaturan

Daerah dan atau Peraturan Walikota. Untuk menjamin tercapainya

tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana,

dilakukan kegiatan pengendalian pelaksanaan perencanaan,

melalui kegiatan koreksi dan penyesuaian.

Evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian dari

kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistimatis

mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk

menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan.

Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja

yang tercantum dalam dokumen perencanaan pembangunan.

Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran

(output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak (inpact).

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

perencanaan strategik merupakan langkah awal untuk

melaksanakan mandat. Perencanaan strategik instansi pemerintah

6

Page 7: Karya Tulis Ujian Dinas

memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan

sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan

lingkungan strategis, nasional dan global. Analisis terhadap

lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan

langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan

(strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan

tantangan/kendala (shreats) yang ada. Analisis terhadap unsur-

unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi

perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.

Dengan perkataan lain, perencanaan strategis yang disusun

oleh suatu instansi pemerintah harus mencakup : (1) pernyataan

visi, misi strategi, dan faktor-faktor keberhasilan organisasi, (2)

rumusan tentang tujuan, sasaran dan uraian aktivitas organisasi,

dan (3) uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran

tersebut. Dengan visi, misi dan strategi yang jelas maka

diharapkan instasi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan

potensi peluang dan kendala yang dihadapi. Perencanaan

strategik bersama dengan pengukuran kinerja serta evaluasinya

merupakan rangkaian sistim akuntabilitas kinerja yang penting.

b. Identifikasi masalah

Didalam era Otonomi daearah dan alam demokrasi dewasa

ini proses partisipasi masyarakat merupakan tolok ukur bagi

7

Page 8: Karya Tulis Ujian Dinas

pemerintah dalam pelaksanaan pemerintahan. Bahkan, Issu

partisipasi masyarakat dalamkebijakan publik tersebut juga telah

menjadi issu yang sangat penting hal tersebut ditandai dengan

munculnya issu Good Governance dalam mengelola

kebijakan.Good governance dapat diartikan sebagai tindakan atau

tingkah laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat

mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah

publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu didalam tindakan dan

kehidupan keseharian.

Dengan adanya beberapa ketentuan yang mengatur tentang

Perencanaan Pembangunan Daerah, maka berdasarkan hal

tersebut identifikasi permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini

adalah Peranan Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan

Daerah.

c. Metode penulisan

Untuk memperoleh data-data yang memadai sebagai bahan analisa

dalam penyusunan karya tulis ini dipergunakan metode :

1. Metode Kepustakaan yaitu dengan membaca buku-buku yang

terkait dengan permasalahan yang dirumuskan dan dengan data

ini akan didapatkan data sekunder.

2. Metode Empiris yaitu pengumpulan data yang dilakukan

berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis sebagai

8

Page 9: Karya Tulis Ujian Dinas

pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Denpasar.

3. Metode Legalitas yaitu pengumpulan data yang dilakukan

berdasarkan Peraturan Per-Undang-Undangan yang berlaku.

d. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan dalam karya tulis ini disusun sesuai acuan

yang telah diberikan. Guna memudahkan didalam penyusunan

karya tulis ini, penulis tuangkan dalam bentuk sistematika seperti di

bawah ini :

Bab I : Pendahuluan

Dalam Pendahuluan memuat tentang :

A Latar Belakang.

B Identifikasi Masalah.

C Metode Penulisan.

D Sistematika Penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Memuat tentang kerangka teori yang

dikemukakan oleh beberapa ahli dan yang terkait

dengan pembahasan dalam karya tulis ini.

Bab III : Pembahasan dan Analisa

9

Page 10: Karya Tulis Ujian Dinas

Menguraikan tentang langkah – langkah yang

telah ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan

judul tulisan ini daan tinjauan akademisnya untuk

mengetahui efektifitasnya.

Bab IV : Penutup

Berisikan kesimpulan dari pembahasan dan saran

yang diberikan sebagai bahan masukan bagi

Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan

kualitas dan langkah-langkah yang telah ditempuh

untuk mengatasi permasalahan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam konsep demokrasi modern, kebijakan negara tidaklah

hanya berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yangmewakili

rakyat, tetapi opini publik (public opinion) jugamempunyai porsi yang

sama besarnya untuk diisikan atautercermin dalam kebijakan-kebijakan

negara atau dengan kata lain

10

Page 11: Karya Tulis Ujian Dinas

setiap kebijakan negara haruslah selalu berorientasi padakepentingan

umum (public interest). Apabila kepentingan publikadalah sentral, maka

menjadikan administrator publik (eksekutif)sebagai profesional yang

proaktif adalah mutlak, yaitu administratoryang selalu berusaha

meningkatkan responbilitas obyektif dansubyektif terhadap aspirasi

masyarakat didalam membuat kebijakanpublik. Selain itu didalam

proses pembuatan kebijakan negara,administraror tidak boleh bersikap

“hampa nilai” (value free) tetapiharus “sarat dengan nilai” (value laden).

Hal tersebut dapatdiartikan bahwa eksekutif dan legislatif harus lebih

banyakmemperhatikan kepentingan publik, sehingga pengertian

“publik”dalam pengambilan kebijakan publik menjadi lebih

bermakna.Horold D. Lasswell dan Abraham Kaplan memberikan

artikebijakan sebagai suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai

danpraktek-praktek yang terarah. (M. Irfan Islamy, 2002: 17).Pengertian

berikutnya dikemukakan oleh James A. Ander, bahwakebijakan adalah

suatu rangkaian tindakan yang mempunyai tujuantertentu yang diikuti

dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atausekelompok pelaku guna

memecahkan suatu masalah tertentu. (M.

Irfan Islamy, 2002: 17)Amara Raksasataya mengemukakan kebijakan

sebagai suatutaktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu

tujuan.

Oleh karena itu suatu kebijakan memuat tiga elemen yaitu:

11

Page 12: Karya Tulis Ujian Dinas

1. Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai

2. Taktik atau strategi yang diarah untuk mencapai tujuanyang

diinginkan

3. Penyediaan berbagai input untuk memungkinkanpelaksanaan secara

nyata dari taktik atau strategi. (M.Irfan Islamy, 2002: 17)

Sama halnya dengan “policy” yang memiliki berbagai definisidari

para ahli, maka definisi kebijakan negara atau public policy punjuga

beragam.

Selanjutnya Dye mengatakan bahwa bila pemerintah memilihuntuk

melakukan sesuatu, maka harus ada tujuannya (obyektifnya)dan

kebijakan itu harus meliputi semua “tindakan” pemerintah. Jadibukan

semata-mata merupakan pernyataan pemerintah ataupejabat

pemerintah saja. Apabila pemerintah memilih tidakmelakukan sesuatu,

akan mempunyai dampak atau pengaruh yangsama besar dengan

“sesuatu yang dilakukan” oleh pemerintah.

Sedangkan David Easton memberikan arti kebijakan

Negarasebagai“Pengalokasian nilai-nilai secara paksa (syah)

kepadaseluruh anggota masyarakat.” (M. Irfan Islamy; 2002 : 19)

Berdasarkan definisi ini, Easton menegaskan bahwa

hanyapemerintahlah yang secara sah dapat berbuat sesuatu kepada

masyarakatnya dan pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatuatau

tidak melakukan sesuatu tersebut dirupakan dalam

12

Page 13: Karya Tulis Ujian Dinas

bentukpengalokasian nilai-nilai pada masyarakat. Hal ini

disebabkankarena pemerintah yang oleh Easton disebut sebagai

“authorities inpolitical system” atau para penguasa dalam suatu sistem

politikyang terlibat dalam masalah-masalah sehari-hari yang

telahmenjadi tanggung jawab atau perannnya.

Berdasarkan beberapa pengertian kebijakan negara tersebutdi

atas dan dengan mengikuti paham bahwa kebijakan negara harus

mengabdi pada kepentingan masyarakat, maka dapat

disimpulkanbahwa kebijakan negara adalah serangkaian tindakan

yangditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan

olehpemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada

tujuantertentu demi kepentingan seluruh masyarakat.

Intisari kebijakan negara tersebut mempunyai implikasisebagai berikut:

1. Bahwa kebijakan negara itu dalam bentuk perdananyaberupa

penetapan tindakan-tindakan pemerintah.

2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakantetapi

dilaksanakan dalam bentuknya yang nyata.

3. Bahwa kebijakan negara baik untuk melakukan sesuatuatau tidak

melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasidengan maksud

tertentu dan tujuan tertentu.

4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukanbagi

kepentingan seluruh anggota masyarakat.

13

Page 14: Karya Tulis Ujian Dinas

Harus ditegaskan sekali lagi, bahwa administrator publikbukan membuat

kebijakan negara “atas nama” kepentingan publik,tetapi benar-benar

bertujuan untuk mengatasi masalah danmemenuhi keinginan seluruh

anggota masyarakat.

BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS

Pembangunan merupakan sebuah proses yang terencana yang

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu

14

Page 15: Karya Tulis Ujian Dinas

proses yang paling penting adalah perencanaan pembangunan. Oleh

karena itu didalam proses perencanaan peran serta masyarakat mutlak

diperlukan sebab didalam pembangunan masyarakat tidak hanya

sebagai objek pembangunan saja tetapi juga subjek pembangunan. Di

dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan tersebut diatas telah dinyatakan didalam Bab II Pasal 4

Huruf d yang menyatakan bahwa perencanaan pembangunan bertujuan

untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan,

kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan

kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indek pembangunan

manusia.

Perencanaan Pembangunan Daerah dilakukan pemerintah daerah

bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan

kewenangan masing masing.Perencanaan Pembangunan Daerah

dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh masing

masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah,regional dan

nasional.

Didalam kaitannya dengan proses pembangunan nasional untuk

perencanaan pembangunan yang dituangkan didalamtahapan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), RencanaPembangunan Jangka

15

Page 16: Karya Tulis Ujian Dinas

Menengah (RPJM), Rencana kerja Pembangunan (RKP) dan APBN/D

merupakan bagian dari sebuah kebijakan publik yang dikuatkan dengan

Undang-Undang atau Perda. Produk-produk dokumen perencanaan

tersebut merupakan bagian dari kebijakan publik sebab implikasi dari

produk-produk perencanaan tersebut adalah masyarakat karena pada

hakekatnya pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan intisari dari

kebijakan publik yang telah disebutkan diatas, bahwa Dokumen-

dokumen perencanaan pembangunan menetapkan tindakan-tindakan

pemerintah dimasa datang, mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas

serta senantiasa ditujukan untuk kepentingan seluruh

anggotamasyarakat.Perencanaan pembangunan yang ditujukan

untukkepentingan masyarakat tidak akan berhasil tanpa peran

sertamasyarakat didalam pembuatan perencanaan tersebut. Menyadari

akan pentingnya peran serta masyarakarakat,

pemerintahmengharuskan didalam pembuatan perencanaan

pembangunan baikpusat maupun daerah dilakukan musyawarah secara

berjenjangdari tingkat bawah (bottom up). Proses tersebut diawali

denganMusrenbang desa, Musrenbang kecamatan, Musrenbang

Kabupatendan Musrenbang Provinsi dengan tujuan untuk

mengoptimalkanpartisipasi masyarakat sesuai dengan amanat undang-

undang.

16

Page 17: Karya Tulis Ujian Dinas

Jika ditinjau dari proses kebijakan publik proses perencanaan

pembangunan meliputi empat kegiatan yaitu perumusan masalah,

perumusan agenda (agenda setting), perumusan usulan dan

pengesahan usulan. Proses tersebut dimulai dari tingkat musrenbang

desa dimana masyarakat desa dapat berpartisipasi untuk memberikan

masukan tentang permasalahan yang dihadapi mereka beserta

alternatif pemecahannya di tingkat desa untuk dibawa ditingkat

musrenbang kecamatan dan selanjutnya dibawa ke musrenbang

kabupaten maupun provinsi. Namun, ditingkat kabupaten, provinsi

ataupun negara ini terjadi proses selanjutnya yaitu penyusunan agenda

pemerintah, didalam proses inilah terjadi penyaringan usulan-usulan

untuk disesuaikan dengan kepentingan-kepentingan politik atau

pemerintah yang dapat menyebabkan bias terhadap kepentingan publik

terutama yang diusulkan masyarakat melalui musrenbang. Selanjutnya,

setelah melalui tahapan agenda setting selanjutnya usulkan untuk

proses legislasi yang dilakukan oleh pemerintah beserta DPR/D untuk

ditetapkan sebagai Peraturan / Undang-Undang.

Didalam penentuan kebijakan pembangunan daerah,

aspirasimasyarakat dapatdilakukan melalui tiga jalur yaitu :

1. Jalur Musrenbang dimana masyarakat dapat menyalurkan

aspirasinya secara langsung sesuaidengan tingkatannnya.

17

Page 18: Karya Tulis Ujian Dinas

2. Jalur Politik atau melalui partai politik yang dilakukanoleh anggota

dewan dalam masa reses.

3. Jalur birokrasi yang dapat langsung disampaikanmelalui SKPD

maupun kepala daerah.

Jalur musrenbang dapat dikatakan sebagai jalur utama

didalammenyalurkan aspirasi dan peran serta masyarakat

didalampenentuan perencanaan pembangunan. Melalui jalur

inilahmayoritas aspirasi masyarakat disalurkan sebagai masukkan

bagiproses perencanaan pembangunan selanjutnya.Walaupun dikatakan

sebagai jalur utama aspirasi masyarakat,aspirasi yang disampaikan

dijalur ini juga dapat dikatakan sebagaijalur yang paling lemah pada

proses perumusan agenda dan usulankegiatan. Masyarakat tidak banyak

tahu seberapa besar peluang usulannya yang ditampung dan

ditindaklanjuti dalam prosespembangunan atau seberapa besar

persentase kegiata-kegiatanyang tertuang didalam dokumen

perencanaan yang berasal dariaspirasi musrenbang. Inilah problem

utama partisipasi masyarakatyang dihadapi didalam proses kebijakan

penentuan perencanaanpembangunan di Indonesia.Jika dilihat lebih

lanjut maka penyebab lemahnya aspirasimasyarakat tersebut dapat

digolongkan menjadi dua kelompokyaitu :

1. Eksternal, yang dimaksud adalah kondisi diluar sistembirokrasi

pemerintah yaitu masyarakat umum.

18

Page 19: Karya Tulis Ujian Dinas

2. Internal, yang dimaksud adalah kondisi didalam sistembirokrasi

pemerintah.

Penyebab utama kelemahan dari sisi ekternal atau

masyarakattermasuk didalamnya LSM, Kelompok-kelompok masyarakat

dancivil society lainnya untuk lebih berperan serta dalam

prosesperencanaan pembangunan adalah kapasitas dan

kapabilitasmereka yang tidak mencukupi untuk mengikuti proses

perencanaanpembangunan tersebut.

Didalam banyak kesempatan sering menemui dari sekianbanyak

masyarakat yang diundang dalam sebuah forum yangberani

mengutarkan pendapat hanya segelitir orang, sebagian besaryang lain

hanya diam tidak berpendapat bahkan menginginkanforum tersebut

segera disudahi.

Musrenbangda merupakan salah satu bentuk peran aktif masyarakat

dalam perencanaan pembangunandaerah. Kegiatan ini dilaksanakan

secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, Forum

SKPD/ForumGabungan SKPD. Pada tingkat kota, kegiatan ini diikuti oleh

segenap stake holder dandilaksanakan untuk mematangkan rancangan

RKPD Kabupaten berdasarkan Rencana Kerja SKPD.Selanjutnya, hasil

dari Musrenbangda ini akan digunakan untuk pemutakhiran Rancangan

RKPD.

19

Page 20: Karya Tulis Ujian Dinas

Dikatakan juga bahwa, pembangunandaerah adalah proses

pembangunan yang berlangsung terus menerus dan berkelanjutan yang

dilaksanakandi daerah. Pembangunan daerah dilaksanakan dalam

berbagai aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya,dengan tetap

memperhatikan sumber daya dan daya dukung alam yang tersedia.

Untuk itu, demi suksesnyapembangunan daerah, diperlukan

perencanaan yang matang. Dalam rangka mengefektifkan

danmengoptimalkan proses perencanaan pembangunan daerah,

diperlukan pengelolaan dan penyelenggaraanpembangunan yang

terpadu dan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,

badan legislatif dan masyarakat. Ini berarti, bahwa saat ini masyarakat

harus berperan aktif dalam setiap kegiatan pembangunan.Posisi

perencana dalam kegiatan perencanaan adalah sebagi pengamat yang

netral dan semua rencana disusun berdasarkan hasil observasi,

pengalaman dan pengetahuan perencana. Keputusan keputusan

perencanaan diambil berdasarkan analisa perencana.

Partisipasi masyarakat dalam pengambilan setiap keputusan

perencanaan dapat menghabiskan banyak waktu akibat banyaknya

kepentingan masyarakat yang terlibat. Tidak semua kebutuhan

masyarakat dapat dipenuhi dalam benturan berbagai kepentingan.

Solusi yang paling sering ditempuh untuk menyelesaikan benturan

kepentingan tersebut adalah mengambilkeputusan yang

20

Page 21: Karya Tulis Ujian Dinas

menguntungkan lebih banyak pihak dan tidak ada pihak yang menjadi

korban. Strategic planning difokuskan pada masalah masalah yang

menjadi prioritas dan disusun ke dalam rencana aksi (action pan)

dengan jangka waktu dan rencana pembiayaan yang realistis.

Rencana atau Program Rencana biasanya dirumuskan dalam bentuk

program atau proyek pembangunan. Dokumen Rencana/Program

biasanya berisi serangkaian langkah atau strategi yang lebih rinci untuk

mencapai visi, misi atau tujuan pembangunan daerah. Sebagai pedoman

pelaksanaan pembangunan, program atau proyek harus memiliki tujuan

dan sasaran serta indikatornya, cara/metode, lokasi, prakiraan biaya dan

tahapan waktu pelaksanaannya yang jelas, serta memiliki kejelasan

keterkaitan dengan dan kontribusinya terhadap pencapaian visi, misi

dan tujuan pembangunan daerah.

21

Page 22: Karya Tulis Ujian Dinas

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran serta masyarakat pengambilan kebutuhan kebijakan publik

sudah direspon oleh pemerintah melalui serangkaian regulasi yang

menjamin peran serta aktif masyarakat. Dengan diluncurkannya UU No.

25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

memberikan landasan bagi peran serta atau partisipasi aktif masyarakat

di dalam perencanaan pembangunan nasional.

Namun, di dalam implementasinya kebijakan tersebut dilapangan

ditemukan banyak kendala baik yang berasal dari masyarakat, partai

politik, pemerintah maupun sistem perencanaan pembangunan itu

22

Page 23: Karya Tulis Ujian Dinas

sendiri. Oleh karena itu guna memperkuat aktualiasi peran serta

masyarakat di dalam perencanaan pembangunan tidak cukup hanya di

perbaiki pada satu sisi saja namun harus dilakukan secara komprehensif.

B. Saran.

Saran guna meningkatkan peran serta masyarakat di dalam penyusunan

perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas dan pengetahuan didalam penyusunan

perencanaan pembangunan sebaiknnya dilakukan secara

berkesinambungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

mengadakan pelatihan penyusunan perencanaan pembangunan

terhadap tokoh-tokoh masyarakat di pedesaan.

2. Diperlukan sosialisasi dokumen perencanaan pembangunan daerah

sampai ketingkat pemerintahan yang paling bawah sehingga

masyarakat dapat mengetahui program-program pembangunan

pemerintah.

3. Perbaikan sistem perencanaan pembangunan dengan memberikan

akses bagi masyarakat untuk merencanakan keuangan.

4. Perbaikan sistem perencanaan pembangunan dengan membuat

sistem pemantuan aspirasi masyarakat sehingga masyarakat tahu

sampai sejauh mana aspirasi mereka dapat diterima oleh pemerintah.

23

Page 24: Karya Tulis Ujian Dinas

Daftar Pustaka

Rihandoyo, S.SOS, MM, Msi. Aktualisasi Peran Serta Masyarakat

DalamPerencanaanPembangunan Daerah

M.Irfan Islamy, 2002: 17.Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan

Negara.

Bumi Aksara,Jakarta. 2002.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

24