karya tulis kebun teh pagilaran

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batang merupakan wilayah kabupaten yang terletak di sebelah barat Provinsi Jawa Tengah. Mayoritas penduduk Kabupaten Batang tinggal di pedesaan dengan mata pencarian sebagian besar petani dan nelayan. Batang merupakan suatu Kabupaten yang sampai sekarang belum banyak dikenal oleh masyarakat luar. Namun, Batang menyimpan kekayaan pariwisata dan budaya yang sangat beragam. Pagilaran yang merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Batang ini terletak ±10 Km dari jantung Kota Batang, tepatnya di Desa Keteleng Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah. Pagilaran memiliki daya tarik yang besar dalam bidang pariwisata. Kebun teh pagilaran memiliki potensi pengembangan wisata yang sangat tinggi yang dapat dilihat dari banyak factor. Dimulai dari factor alam yang sangat indah, factor lahan yang luas, factor masyarakat yang masih memiliki ikatan kuat dan factor pabrik teh Pagilaran. Dan dengan potensi besar yang dimiliki itulah pengembangan pariwisata di pagilaran dapat juga ikut 1

Upload: m-hasyim-alwahid

Post on 09-Nov-2015

384 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

karya tulis ini berisi informasi tentang objek wisata kebun teh pagilaran

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahBatang merupakan wilayah kabupaten yang terletak di sebelah barat Provinsi Jawa Tengah. Mayoritas penduduk Kabupaten Batang tinggal di pedesaan dengan mata pencarian sebagian besar petani dan nelayan. Batang merupakan suatu Kabupaten yang sampai sekarang belum banyak dikenal oleh masyarakat luar. Namun, Batang menyimpan kekayaan pariwisata dan budaya yang sangat beragam. Pagilaran yang merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Batang ini terletak 10 Km dari jantung Kota Batang, tepatnya di Desa Keteleng Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah.Pagilaran memiliki daya tarik yang besar dalam bidang pariwisata. Kebun teh pagilaran memiliki potensi pengembangan wisata yang sangat tinggi yang dapat dilihat dari banyak factor. Dimulai dari factor alam yang sangat indah, factor lahan yang luas, factor masyarakat yang masih memiliki ikatan kuat dan factor pabrik teh Pagilaran. Dan dengan potensi besar yang dimiliki itulah pengembangan pariwisata di pagilaran dapat juga ikut mengembangkan dan memajukan kehidupan masyarakat setempat terutama dalam bidang ekonomi.sehingga pariwisata tidak hanya dapat menyambut tamu dengan baik tapi juga bias memberdayakan masyarakat sekitar. Berdasarkan uraian di atas peneliti sangat tertarik dan perlu mengkaji tentang Pengembangan Wisata Kebun Teh Pagilaran Berbasis Masyarakat.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ada , maka dirumuskan masalah sebagai berikut :1. Bagaimanakah sejarah Pagilaran ?2. Apa saja daya tarik yang dimiliki Pagilaran ?3. Bagaimanakah kondisi masyarakat sekitar Pagilaran ?4. Bagaimana pengembangan pariwisata pagilaran berbasis masyarakat ?

C. Tujuan PenelitianTujuan penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui dan mendiskripsikan sejarah Pagilaran.2. Mengetahui apa saja daya tarik wisata yang dimiliki Pagilaran.3. Mengetahui bagaimanakah kondisi masyarakat sekitar Pagilaran.4. Mengetahui bagaimana pengembangan wisata pagilaran yang berbasis masyarakat.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:1. Manfaat teoritisPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi pembaca untuk menambah wawasan tentang pariwisata yang dimiliki daerah sendiri sehingga pembaca bisa ikut mempromosikan wisata setempat.2. Manfaat Praktisa. Bagi penelitiMenambah pengetahuan dan wawasan tentang kepariwisataan di kabupaten Batang.b. Bagi Masyarakat BatangPenelitian ini diharapkan agar masyarakat batang lebih mengenal wisata di Kabupaten Batang sehingga mereka lebih peduli untuk dapat mengembangkan dan melestarikannya agar tetap dikenal dan lebih terkenal.

E. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan di buat dengan tujuan agar pokok-pokok masalah dapat di bahas secara runtut dan terarah.Adapun sistematika penulisan karya tulis ini dimulai dari bab IPendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.Berikutnya bab II Landasan teori, yang berisi potensi wisata di kabupaten Batang dan agrowisata Pagilaran.Dianjutkan bab III Pembahasan, yang berisi sejarah Pagilaran, daya tarik Pagilaran, kondisi masyarakat sekitar Pagilaran dan pengembangan wisata Pagilaran berbasis masyarakat.Diakhiri bab IV Penutup, yang berisi simpulan yang di dapat dari pembahasan Pengembangan pariwisata Pagilaran berbasis masyarakat.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Potensi Wisata di Kabupaten Batang1. Salak SodongTerletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.2. Curug GentingCurug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan. 3. Curug GombongAir terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang mengembangkan Curug Gombong sebagai obyek wisata potensial.4. Kolam Renang BandarBerada di daerah perbukitan tepatnya di Desa Wonokerto Kecamatan Bandar. Sumber air dari mata air alam. Dilengkapi sarana kolam renang, tempat parkir, kedai makanan, dll.5. Rest Area JatisariTerletak di Desa Jatisari Kecamatan Subah. Lokasi ini strategis di tepi jalan utama Jakarta-Surabaya. Nyaman untuk istirahat bagi yang melakukan perjalanan jauh.6. Pantai SiganduPanorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.7. Pantai UjungnegoroSebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.8. Pantai PelabuhanTerletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.9. Agrowisata Pagilaran Agrowosata Pagilaran di Desa Keteleng Kecamatan Blado Batang yang terletak 41 Km dari Kota Batang ke arah selatan.

B. AGROWISATA PAGILARANKawasan ini berupa perkebunan teh yang cukup luas yang menghampar bagaikan karpet hijau yang menutupi lereng pegunungan serta terdapat peninggalan perusahaan Inggris dan Belanda berupa kereta gantung Kopel. Wisatawan dapat berjalan-jalan di perkebunan teh sambil melihat prosesi pembuatan teh. Bagi wisatawan yang kemalamam bisa menginap di penginapan Agrowisata PT Pagilaran.Objek wisata ini mempunyai fasilitas : Home Stay, Tersedia juga tempat untuk penyelenggaraan rapat, Tempat olahraga, Kolam renang mini, Kesenian tradisional berupa lengger, Kuda lumping dan hiburan lain.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. SEJARAH PAGILARANSemasa penjajahan Belanda, Pagilaran ditanami Kopi dan Kina. Akan tetapi hasilnya kurang memuaskan sehingga oleh E. Blink pemiliknya diganti tanaman teh pada tahun 1899. Pada masa ini Perkebunan teh mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan perkembangan perluasan areal perkebunan. Namun, kegiatan usaha Maskapai ini berhenti total menyusul musibah kebakaran yang terjadi pada tahun 1920. Kegiatan usaha baru berjalan setelah diambil alih oleh Perusahaan Inggris pada tahun 1928 sehingga Perkebunan Pagilaran digabungkan dengan P dan T LAND's (Pemanukan dan Tjiasem) dibawah manajemen yang sama. Pada masa inilah pembangunan sarana kabel ban untuk mempermudah pengangkutan pucuk teh ke pabrik pengelolahan teh di mulai. Setelah kekalahan sekutu dari Jepang pada perang Asia Timur Raya maka perkebunan dikuasai oleh penduduk Jepang dan sebagai areal perkebunan diganti dengan tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan tentara Jepang dalam perang dunia II. Keadaan ini berlangsung hingga tahun 1947. Pada kurun waktu 1947-1949 perkebunan kembali ke tangan perusahaan Inggris dan dilakukan pembangunan dengan peralatan lama yang masih tersisa akibat perusakan selama pendudukan Jepang. Pada tanggal 23 Mei 1964 melalui keputusan menteri PTIP, Prof. Ir. Toyib Hadi Wijaya perkebunan diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM untuk dijadikan sebagai sarana penunjang penyelenggaraan pertanian. Selanjutnya nama perusahaan diganti dengan Perusahaan Negara (PN) Pagilaran dan pengelolahannya diserahkan kepada Yayasan Pembina Fakultas Pertanian UGM. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1974 status perusahaan diganti dari PN Pagilaran menjadi PT Perkebunan, Perindustrian, Perdagangan dan Konsultasi Pagilaran. Perusahaan itu akhirnya mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menjadi salah satu sentra pengembangan perkebunan di Indonesia. Sejak tahun 1985 dan masih berjalan hingga saat ini, pemerintah mempercayakan pengembangan PIR di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur kepada PT Pagilaran dengan fokus pada komoditas teh di dataran tinggi dan kakao di dataran rendah. Tiga Pabrik pengolah teh hitam (satu di Batang, satu di Pekalongan, dan satu di Banjarnegara) satu Pabrik pengelolahan teh hijau dan satu pabrik pengelahan kakao di DIY.

B. DAYA TARIK PAGILARAN

Di samping harus tetap mempertahankan produk utamanya sebagai sentra penghasil teh terbesar di Jawa Tengah, PT Pagilaran membuka kebun yang terletak di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Batang sebagai areal agrowisata. Dalam sejarahnya, kebun ini didirikan pada tahun 1880 oleh sebuah maskapai milik Belanda. Pada 1922, perkebunan ini dibeli Pemerintah Inggris, dan digabung dengan PT Pemanukan and Tjiasem Land's hingga hak guna usaha-nya habis pada 1964. Pemerintah Indonesia kemudian mengambil-alih menyerahkan pengelolaan perkebunan tersebut kepada Fakultas Pertanian UGM, dengan tujuan peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus dijadikan sebagai perusahaan dengan nama PN Pagilaran dan berubah menjadi Peseroan Terbatas. Yang menarik dari Agrowisata Kebun Teh Pagilaran adalah sajian atraksi alam yang memukau dilokasi dengan ketinggian antara 1000 - 1700 meter di atas permukaan laut,. Selain itu pengunjung yang datang bisa mengetahui dan menikmati prosesing teh dari cara menanam hingga siap disajikan di meja. Tempat Menentramkan Bathin AKTP secara tidak sengaja dirancang menjadi agrowisata ini memiliki beberapa keunggulan yang diminati wisatawan manca negara dan nusantara. Pemandangan alam di sekitarnya memang eksotik dengan hamparan kebun teh yang mempesona di sebelah utara Pegunungan Dieng.Dengan suhu 15-18 derajat Celcius pada malam hari, dan 21-25 derajat Celcius pada siang hari. Wajar jika lingkungan menjadi sehat, alami, segar, serta jauh dari kebisingan dan polusi kendaraan bermotor. Setiap pengunjung akan merasakan hawa sejuk yang menenteramkan batin dan pikiran.Pabrik teh yang ada di lokasi kebun juga merupakan daya tarik sendiri karena pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan teh, mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik. Obyek wisata ini bisa menjadi ajang pembelajaran bagi siapa saja yang ingin melihat dari dekat proses industri teh, mulai dari hulu hingga hilir,.Di AKTP berbagai fasilitas juga bisa didapat pengunjung, mulai penginapan yang mampu menampung 130 orang 8 lokasi penginapan, sarana olah raga, arena berkemah, arena bermain anak-anak, gardu pandang, dan dapur masak. Untuk mengantar pengunjung mengelilingi kebun, pihak pengelola juga menyediakan sarana transportasi dan pemandu lokal. Tak Hanya Jalan-Jalan di Kebun TehSelain wisata jalan-jalan di kebun teh pengunjung bisa juga mengikuti berbagai paket wisata yang ditawarkan pengelola seperti wisata pendidikan, wisata ke pabrik melihat procesing tea, hiking, treking, dan lain sebagainnya. Bahkan, pengelola juga menyediakan arena wisata minat khusus berupa kunjungan ilmiah mengenai tanaman teh.Selain itu ada beberapa objek pendukung seperti Curung Binorong dan Curung Kembar, hamparan cengkeh di sepanjang lereng pegunungan, objek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, kopel, kereta gantung, dan bak air Sijegang.AKTP dapat ditempuh dengan kendaraan umum dari Batang, dengan rute Bandar - Blado - Pagilaran. Sedangkan untuk kendaraan pribadi dan kendaraan khusus (misalnya rombongan wisata), objek ini bisa ditempuh melalui beberapa rute. Apabila kendaraan berangkat dari Yogyakarta, maka bisa melalui Temanggung yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 3,5 jam. Sedangkan kendaraan dari Semarang bisa melewati Sukorejo, Kendal, yang mana hanya memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Sedangkan kendaraan dari arah Solo memerlukan waktu sekitar 4,5 jam.Mentari Terbit dan Tenggelam di Kayu LandakSebagaian kecil kebesaran Illahi di AKTP bisa dinikmati dari mulai matahari terbit hingga matahari terbenam. Untuk melihat suasana indah saat matahari terbit bagi pengunjung yang menginap harus bersedia bangun pagi (04.00), karena untuk bisa menyaksikannya tempat paling cocok adalah di puncak tertinggi di lokasi Kayu Landak.Untuk menuju Kayu Landak dibutuhkan waktu antara 30 menit hingga 90 menit. 30 menit bagi yang berkendaraan dan 1 jam 30 menit untuk yang berjalan kaki. Untuk rute perjalanan menuju Kayu Landak bisa melintasi jalan utama yang digunakan bagi kendaraan pabrik untuk mengankut teh setelah dipetik atau melalui jalan setapak yang biasa dilalui pemetik teh.Khususnya untuk mobil tidak bisa melintasi jalan pemetik teh karena terlalu sempit. Jalanan menuju ke kebun teh hanya untuk satu mobil jadi kalau ingin mengendarai mobil ke puncak tersebut, jika bertemu dengan mobil pabrik jenis truck harus rela mengalah dan mundur cari tempat yang lebih luas untuk memberikan kesempatan mobil pabrik melintas.Melintasi jalan bebatuan dengan berkendaraan maka kelokan tajam, tanjakan dan turunan yang terjal akan dijumpai dan bagi pemilik jiwa petualang lokasi ini sangat sesuai sebagai tempat latihan. Namun bagi yang hanya sekedar refreshing pengalaman baru ini tidak akan terlupakan.Untuk menuju Kayu Landak dengan berbagai kondisi jalan maka jenis kendaraan offroad sangat dianjurkan seperti ATV, motor trail, sepeda gunung (sangat cocok untuk melintasi jalan-jalan di kebun teh atau melalui jalan pemetik teh) dan mobil offroad kecil.Segala capek penat setelah berkendaraan dan berjalan menuju puncak Kayu Landak akan terbayar dengan keindahan yang memukau saat mentari menyapa bumi di puncak tertinggi Provinsi Jateng ini. Saat itu pula burung pentet, kutilang dan berbagai serangga saling bersahutan menyambut datangnya sang pagi.Bagi pengunjung yang tidak menginap di lokasi ini atau yang datang siang hari, setelah melakukan tiwok, janganlah terburu untuk pulang. Atraksi alam lain dari Sang Khalik pun bisa disaksikan di tempat yang sama. Kalau di pagi hari tidak bisa menyaksikan matahari terbit, di puncak ini pula di sore hari mentari yang turun keperaduan bisa disaksikan. Lengkap sudah perjalanan wisata di AKTP, cobalah untuk datang dan menikmatinya.Untuk tiket masuk per orang cukup menyediakan uang sebesar Rp2.150 sudah termasuk asuransi. Bagi pengunjung yang jauh disediakan 3 buah Wisma untuk 100 orang dengan tarif 60.000 sampai 80.000 per malam dan 4 homestay berkapasitas sampai 60 orang juga dilengkapi fasilitas air panas dengan tarif Rp250 ribu per malam, ruang rapat dengan kapasitas 50 orang dan gedung pertemuan berkapasitas 500 orang.Bila Anda pengemar olahraga, tersedia juga lapangan tenis, badminton, sepakbola, volly ball dan billiard. Begitu juga bila Anda ingin menguji andrenalin disediakan flying fox. Yang tak kalah menarik, Anda bisa memetik teh sendiri kemudian melihat langsung produksinya setelah itu dapat segera dinikmati teh asli Pagilaran.Saat malam hari juga diramaikan dengan aksi-aksi kesenian tradisional asli Pagilaran antara lain, Lengger Tradisional, Lengger Kesenian Baru, Kuntulan, Kuda Lumping, Karaoke dan lainnya.C. KONDISI MASYARAKAT SEKITAR PAGILARANMasyarakat sekitar Pagilaran adalah masyarakat desa yang memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat yang sebagian besar berada pada garis kemiskinan. Sebagian besar dari mereka adalah bekerja sebagai pemetik teh di perkebunan Pagilaran. Dengan pendidikan mereka yang rendah menyebaban posisi pekerjaan mereka dalam perkebunan pun sangat rendah. Mereka memetik teh dengan upah Rp 445,- per kg. Pendapatan mereka yang sangat rendah itulah membuat tingginya tingkat kemiskinan di masyarakat sekitar Pagilaran. Padahal Pagilaran memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat menyejahterakan masyarakat setempat, namun karena pengelolaannya yang kurang tepat dan hanya mengutamakan pendapatan pabrik tanpa melihat kondisi masyarakat setempat itulah yang membuat masyarakat Pagilaran masih berada pada garis kemiskinan. Oleh karena itu perlu diadakannya pengembangan terhadap Pagilaran yang juga berdampak dan mengikutsertakan masyarakat setempat.D. PENGEMBANGAN PARIWISATA PAGILARAN BERBASIS MASYARAKATPengembangan pariwisata berbasis mayarakat adalah pengembangan pariwisata dengan memperhatikan kondisi dan keikutsertaan masyarakat. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Sehingga selain untuk pariwisata yang semakin berkembang dan juga taraf kehidupan masyarakat ikut meningkat. Dalam hal ini perlu diadakan program-program baru guna adanya pengembangan pariwisata berbasis masyarakat tersebut. Dimulai dari diadakannya pelatihan-pelatihan terhadap mayarakat setempat sehingga masyarakat memiliki kemampuan dasar yang lebih tinggi dan dapat membantu maningkatkan taraf perekonomian mereka. Dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat dapat membuka lapangan usaha baru, seperti membuat kerajinan tangan. Yang hasil dari kerajinan tangan tersebut bisa dijual kepada para wisatawan yang datang ke Pagilaran. Selain pelatihan kerajinan juga apabila diadakan pelatihan dasar untuk dapat menjadi pemadu wisata bagi wisatawan asing sehingga pelatihan bahasa asing perlu dilakukan dalam hal ini. Dengan sambutan dan tujuan wisata nyaman akan membuat pengunjung pun merasa senang dan akan kembali ke Pagilaran. Sehingga apabila masyarakat setempat diberdayakan juga akan disambut dengan keramah tamahan masyarakat pedesaan yang akan membuat pengunjung merasa nyaman. Selain dari sector itu, masyarakat Pagilaran juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan menarik dari Pagilaran. Apabila kesenian tersebut ditampilkan di Pagilaran dan memiliki waktu atau jadwal tersendiri untuk Pagilaran akan menarik wisatawan dengan sangat tinggi. Sehingga dengan adanya hal tersebut selain dapat meningkatkan jumlah wisatawan di Pagilaran juga dapat meningkatan taraf kehidupan masyarakat dan dapat meningkatkan kekeluargaan antar masyarakat. Pengembangan pariwisata tersebut harus terus ditingkatkan dan tetap harus memperhatikan kondisi masyarakat. Agar semua pihak dapat ikut merasakan dampak positif dari adanya pengembangan witasa.

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULAN Pagilaran merupakan salah satu wisata terbaik di Batang yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna meningkatkan pariwisata.Selain dalam sector pariwisata, Pagilaran juga memiliki potensi besar dalam bidang kebudayaan. Banyaknya kesenian yang berkembang disana dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.Untuk mengoptimalkan semua, Pagilaran juga memiliki SDM yang besar sehingga perlu diadakannya pelatihan-pelatihan khusus terhadapnya agar mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dengan begitu, selain dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Pagilaran juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

B. SARANPemerintah setempat perlu mengadakan tindak lanjut terhadap pengembangan pariwisata di Pagilaran. Dengan cara, meningkatkan dan memeperbaiki fasilitas wisata di Pagilaran dan mengikutsertakan masyarakat dalam pengembangannya.

DAFTAR PUSTAKAhttp://duniapertanian.blogspot.com/2007/10/agrowisata-kebun-teh-pagilaran.htmlhttp://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/commodityarea.php?ia=3325&ic=1139http://www.google.co.id/search?q=pengembangan+pariwisata+berbasis+masyarakat&hl=id&gbv=2&oq=pengembangan+pariwisata+berbasis+&gs_l=heirloom-serp.3.0.0l2j0i22i30.1142484.1150560.0.1152338.33.25.0.7.7.2.379.4183.7j7j9j2.25.0....0...1ac.1.24.heirloom-serp..12.21.2070.sUNuXZcCEkohttp://wisatasemarang.files.wordpress.com/2010/02/pagilaran1.jpg

LAMPIRAN

17