karya tulis ilmiah (kebun binatang gembira loka)

23
- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dilihat dari segi geografisnya Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang mempunyai potensi cukup besar terutama dalam bidang pendidikan. Dan Kebun Binatang Gembira Loka ini banyak dikunjungi oleh masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa serta turis asing dijadikan sebagai tempat rekreasi, perlindungan, penelitian dan pendidikan. Berdasarkan analisa diatas penulis tertarik dengan meneliti Kebun Binatang Gembira Loka sebagai sarana pelestarian flora dan fauna. Untuk itu penulis mengangkat judul “Perlindungan Hewan Primata Endemik Di Kebun Raya Dan Kebun Binatang Gembira Loka”, sebab penulis tertarik dengan permasalahan besar yang sedang dihadapi hewan primata ini yang dapat menyebabkan kepunahan bagi jenisnya dengan salah satu penyebab utamanya adalah semakin sempitnya habitat dan perburuan liar secara besar – besaran. Hewan primata ini merupakan kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan dijaga agar tetap ada dan bila jenis ini punah maka Bangsa Indonesia akan kehilangan salah satu keanekaragaman jenis dari berbagai hewan yang berada di Indonesia.

Upload: emma-setya-handoko

Post on 25-Jul-2015

2.982 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari segi geografisnya Yogyakarta merupakan daerah istimewa

yang mempunyai potensi cukup besar terutama dalam bidang pendidikan.

Dan Kebun Binatang Gembira Loka ini banyak dikunjungi oleh masyarakat

umum, pelajar dan mahasiswa serta turis asing dijadikan sebagai tempat

rekreasi, perlindungan, penelitian dan pendidikan.

Berdasarkan analisa diatas penulis tertarik dengan meneliti Kebun

Binatang Gembira Loka sebagai sarana pelestarian flora dan fauna. Untuk

itu penulis mengangkat judul “Perlindungan Hewan Primata Endemik Di

Kebun Raya Dan Kebun Binatang Gembira Loka”, sebab penulis tertarik

dengan permasalahan besar yang sedang dihadapi hewan primata ini yang

dapat menyebabkan kepunahan bagi jenisnya dengan salah satu penyebab

utamanya adalah semakin sempitnya habitat dan perburuan liar secara

besar – besaran.

Hewan primata ini merupakan kekayaan bangsa yang perlu

dilestarikan dan dijaga agar tetap ada dan bila jenis ini punah maka Bangsa

Indonesia akan kehilangan salah satu keanekaragaman jenis dari berbagai

hewan yang berada di Indonesia.

Page 2: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 2 -

Oleh sebab itu kita harus memiliki kepedulian serta kesadaran akan

pentingnya kelestarian lingkungan baik flora maupun fauna yang secara

langsung maupun tidak langsung mempunyai peran didalam kehidupan ini.

1.2. Perumusan Masalah

Mengingat bahwa kegiatan dan permasalahan di kebun binatang Gembira

Loka cukup banyak dan luas. Tentu saja memerlukan banyak waktu,

pengetahuan dan keterampilan yang luas pula, maka penulis hanya akan

membahas mengenai rumusan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kebun Binatang Gembira Loka ?

2. Bagaimana cara hidup Pongo Dygmaeus ?

3. Sebutkan penyebab punahnya Pongo Pygmaeus dan alasan dilindungi

oleh kebun binatang Gembira Loka ?

4. Bagaimana ciri –ciri dari Pongo Pygmaeus jantan atau betina ?

5. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak kebun binatang Gembira

Loka ?

1.3. Pembatasan Masalah

Hewan primata yang tersebar dimuka bumi banyak jenisnya antara lain

Gibbon, Shimpanzee, Kera, siamang, Orang Utan dan lainnya yang

menempati daerahnya masing – masing sesuai dengan habitatnya. Penulis

didalam karya tulis ini membatasi diri dengan meneliti hewan primata

Page 3: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 3 -

Pongo Pygmaeus saja yang mempunyai habitat asli hutan pegunungan

dengan ketinggian dari 1200 – 1500 m. Pongo Pygmaeus di kebun

binatang Gembira Loka ini berasal dati Kalteng

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitiannya ke

di kebun binatang Gembira Loka yaitu :

a. Ingin mengetahui sejarah berdirinya kebun binatang Gembira

Loka.

b. Ingin mengetahui cara pelestarian Pongo Pygmaeus.

c. Ingin mengetahui penyebab kepunahan Pongo Pygmaeus.

d. Ingin mengetahui secara langsung bentuk asli dari Pongo

Pygmaeus.

1.4.2. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil penulis dalam penelitiannya adalah :

a. Mengetahui sejarah kebun binatang Gembira Loka.

b. Mengetahui berbagai jenis flora dan fauna.

c. Mengetahui lebih dalam mengenai Pongo Pygmaeus.

Page 4: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 4 -

d. Menambah wawasan.

e. Sebagai sarana pendidikan dan hiburan.

1.5. Metode Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode

deskriptif yang didasarkan pada objek yang berupa kegiatan meneliti Pongo

Pygmaeus . Didalam karya tulis ini penulis menggunakan 3 cara

pengumpulan sumber data sekunder Yaitu :

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan

langsung atau tinjauan langsung terhadap objek yang diteliti dengan

jelas dan sesungguhnya di lapangan.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

komunikasi atau berupa tanya jawab antara narasumber dengan

penanya. Secara langsung yang dimaksudkan untuk memperoleh

keterangan yang jelas, faktual, dan terpercaya mengenai objek yang

diteliti.

Page 5: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 5 -

c. Study Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data melalui pengambilan

dari buku – buku panduan maupun literatur yang berhubungan dengan

objek yang diteliti.

1.6. Sistematika Penulisan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Perumusan Masalah

1.3. Pembatasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4. Metode Penelitian

1.5. Sistematika Penulisan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMBAHASAN MASALAH

3.1. Kilasan sejarah berdirinya Kebun Binatang Gembira Loka

3.2. Cara Hidup Pongo Pygmaeus Di Kebun Binatang

Gembira Loka

3.3. Penyebab Punah dan alasan Orang Utan di Kebun

Binatang Gembira Loka dilindungi

Page 6: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 6 -

3.4. Upaya Yang Ditempuh Di Kebun Binatang Gembira Loka

terhadap Pongo Pygmaeus

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 7: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 7 -

BAB II

LANDASAN TEORI

Orang utan memperoleh perhatian pertama kali ketika pemerintah Hindia

Belanda memberi perlindungan secara resmi pada Tahun 1925 dan pada Tahun

1969. Jenis ini diumumkan sebagai jenis yang terancam punah. Adapun UU no.

5 Tahun 1967 mengenai ketentuan – ketentuan pokok kehutanan atau

perlindungan suaka alam Bab I Pasal 3 Subpasal 3 yang menyatakan bahwa “

Hutan suaka alam mencakup kawasan hutan secara khusus dibina dan

dipelihara untuk taman wisata dan taman baru.

Indonesia merupakan negara terkaya hayati di dunia yang menduduki

peringkat pertama dalam jumlah jenis mamalia di dunia sekitar 515 jenis yang

disebabkan oleh luasnya wilayah Indonesia dengan banyak pulau dan tipe

vegetasi yang beranekaragam. Oleh sebab itu Indonesia dijuluki dengan “Maha

Ragam Hayati” yang ditunjukan dengan kekayaan margasatwa yang dimilikinya

dengan 12 % jenis mamalia di dunia, 16 % jenis reftil dan amphibi, serta 17 %

jenis burung.

Keanekaragaman satwa primatanya berhubungan erat dengan sejarah

geologi nusantara yang menimbulkan proses spesiasi yang khas dengan lautnya

memisahkan pulau – pulau yang membatasi hubungan antar satwa dengan

jenisnya sama sehingga berangsur – angsur berkembang dengan cara yang

berbeda. Hal ini mengakibatkan munculnya berbagai keanekaragaman satwa.

Page 8: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 8 -

Sejak dahulu manusia sangat tergantung pada margasatwa yang

digunakan melalui berbagai kegiatan antara lain sebagai sumber pangan untuk

peliharaan, untuk kesenangan, lambang keagamaan dan sumber kekuatan gaib.

Dengan hal demikian menyebabkan keberadaan satwa pada habitat aslinya

dapat terancam kepunahan, untuk itu pemerintah mendirikan tempat – tempat

perlindungan bagi satwa – satwa tersebut agar dapat terpelihara dan terawasi

secara besar oleh suatu instansi khusus.

Taman nasional dan cadangan alam untuk orang utan di wilayah

Indonesia meliputi 9 daerah, yaitu :

1. Gunung Leuser ( sumut )

2. Sangkulirang ( kaltim )

3. Kutai ( kaltim )

4. Gunung Bentuang dan Karimun

5. Bukit Raya ( kalteng )

6. Tanjung Puting ( kalteng )

7. Muara Kendawangan ( kalbar )

8. Gunung Patung ( kalbar )

9. Bukit Baka ( kalteng )

Page 9: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 9 -

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Kilasan sejarah berdirinya Kebun Binatang Gembira Loka

3.1.1. Sejarah

Proses berdirinya Gembira Loka memakan waktu sampai 20

tahun. Sejak tahun 1933 atas berkenan Sri Sultan

Hamengkubuono VIII direncanakan tempat hiburan dinmakan

Kebon Rojo selanjutnya oleh Sri Sultan Hamengkubuono IX.

Rencana mendirikan Kebon Rojo tersebut belum sampai

terwujud , perang dunia II meletus dan Indonesia selanjutnya

diduduki oleh tentara Jepang.

Dalam Tahun 1949 sesudah chlas II, pemerintah pusat

merencanakan dan menyiapkan pemindahan ibukota dari

Yogyakarta ke Jakarta. Waktu itu para skretariat Jenderal

kementrian yang akan pindah ke Jakarta berkehendak

memberikan suatu kenang- kenangan kepada masyarakat

Yogyakarta suatu tempat hiburan. Pelopor itu adalah Sdr.

Januismadi dan Sdr. Hadi, SH.

Page 10: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 10 -

Baru pada tahun 1953 rencana untuk mendirikan Kebon

Rojoitu dapat diwujudkan, yaitu dengan berdirinya Yayasan

Gembira Loka Yogyakarta, dengan Akte Notaris RM. Wiranto

No. 11 tanggal 10 September 1953 yang diketuai oleh Sri

paduka KGPAA Paku alam Viil. Yayasan inilah yang merintis

berdirinya Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka.

Tahun 1959 pengembangan dan pembangunan dilanjutkan oleh

Tirtowinoto, karena Tirtowinoto mempunyai minat besar untuk

membantu perkembangan Gembira Loka dengan membantu

biaya tidak sedikit, sehingga membawa Gembira Loka maju

dengan baik menjadi dewasa pada tahun 1975 menyatakan

mandiri.

3.1.2. Lokasi

Kebun Raya dan kebun Binatang Gembira Loka terletak di dua

wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Kotagede dan Kecamatan

Umbulharjo. Kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh sungai

Gajah Wong menjadi dua bagian . Sebelah timur sungai

merupakan kebun Raya dan sebelah barat sungai merupakan

Kebun Binatang.

3.1.3. Status

Page 11: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 11 -

Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka adalah suatu

Badan Hukum berbentuk Yayasan . Status swaka dngan Akta

Notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 september 1953.

3.1.4. Tujuan

Merupakan suatu tempat atau wadah dimana dikumpulkan

berbagai jenis tumbuhan dan hewan, dipelihara diperagakan

untuk umum dalam dalam rangka pengadaan sarana rekreasi

alam yang sehat untuk mndidik dan mengmbangkan budaya

masyarakat dalam memelihara keseimbangan kelestarian

lingkungan hidup.

3.1.5. Fungsi

a. Sarana Perlindungan dan Pelestarian Alam

b. Penelitian

c. Pendidikan

d. Tempat rekreasi dan opresiasi terhadap alam

3.2. Cara Hidup Pongo Pygmaeus Di Kebun Binatang Gembira Loka

Pongo Pygmaeus merupakan salah satu hewan di kebun binatang

Gembira Loka yang termasuk mamalia dan berordo primata . Pongo

Pygmaeus biasanya hidup dalam kelompok keluarga kecil dan tidak

berprilaku mempertahankan daerah kekuasaannya . Pongo

Pygmaeus jantan biasanya berkelana sendiri dan hanya

berhubungan dengan seekor betina pada masa kawin . Musim kawin

Page 12: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 12 -

satwa ini ditandai dengan perkelahian. Dimana Pongo Pygmaeus

betina mengalami siklus menstruasi selama 2 sampai 9 hari . Masa

kehamilannya berlangsung selama 260 sampai 275 hari, anak yang

dilahirkannya dapat mencapai berat 1,6 Kg dan akan disusui hingga

berumur 3 tahun. Dihabitat aslinya satwa ini memakan buah –

buahan, bunga – bungaan, daun – daunan, kulit pohon dan akar –

akaran dan berbagai jenis tumbuhan Pongo Pygmaeus ini hidup

diatas pohon dan jarang turun di atas tanah, hewan ini pun sulit

ditemui kehadirannya dapat diketahui melalui tumpukan daun – daun

atau ranting pada pohon yang digunakan sebagai tempat tinggal.

3.3. Penyebab Punah dan Alasan dilindungi oleh Kebun Binatang

Gembira Loka

Pongo Pygmaeus semakin hari terus berkurang dan mendekati masa

– masa kepunahan, bila hal ini tidak dicegah dari sekarang maka

kepunahannya akan semakin cepat seiring dengan berjalannya

waktu tidak sedikit rusaknya kelestarian satwa ini di sebabkan oleh

manusia diantaranya :

1. Sempitnya Habitat

Habitat Pongo Pygmaeus ini adalah di hutan pegunungan dan

bila terancam daerah dataran rendah merupakan habitat yang

disukainya. Sempitnya habitat ini dikarenakan oleh berdirinya

Page 13: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 13 -

pemukiman – pemukiman penduduk ke daerah pedalaman yang

mengakibatkan terganggunya habitat asli dari Pongo Pygmaeus.

2. Penebangan Kayu Liar

Dengan banyaknya industri yang menggunakan kayu sebagai

bahan utamanya serta harga kayu yang cukup mahal dipasarkan

internasional menyebabkan timbulnya penebangan kayu secara

ilegal dan hal ini menyebabkan hutan – hutan di Indonesia

menjadi gundul, gersang serta dapat menyebabkan erosi dan

longsor sehingga kehidupan satwa primata ini terganggu sebab

kayu- kayu yang menjadi tempat tinggalnya habis dijarah

penebang liar. Dengan penebangan liar ini akan mendorong

Pongo Pygmaeus berpindah mencari tempat yang lebih aman

untuk ditempati . Dan pada tempat yang baru itu belum tentu

dapat menyebabkan kematian.

3. Pemburuan liar

pemburuan liar merupakan salah satu sebab yang sangat besar

terhadap kepunahan Pongo Pygmaeus yang semakin hari tidak

dapat dikendalikan . Yang mendorong dilakukannya perburuan

liar adalah nilai ekinomi terhadap Pongo Pygmaeus sangat tinggi

dan laku dipasaran Internasional. Menurut laporan teratur sejak

tahun 1987 mengenai pengiriman Pongo Pygmaeus secara besar

– besaran dan tidak resmi dari pelabuhan Asia. Pada tahun 1990

Page 14: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 14 -

dilaporkan lebih dari 2000 ekor orang utan diselundupkan bea

cukai yang lemah serta ratusan orang utan dipelihara secara tidak

resmi sebagai hewan peliharaan . Dijualnya orang utan hasil

perburuan liar ini sangat beragam mulai dari US $ 15 meningkat

menjadi US $ 5000 – 60.000 ditujuan internasional yang

tergantung pada biaya perjalanan, kesehatan dan ukuran hewan .

Alasan yang mendorong orang utan dilindungi dan dilestarikan di

Kebun Binatang Gembira Loka yaitu :

1. Agar terjaga kelestariannya.

2. Untuk menghindari Pongo Pygmaeus dari kepunahan

3. Agar mudah mengawasi dan melindungi Pongo Pygmaeus dari

orang – orang yang tidak bertanggung jawab .

4. Mencegah perburuab liar.

5. Untuk mencegah perdagangan gelap orang lain.

3.4. Ciri Ciri Pongo Pygmaeus

Kebun Binatang Gembira Loka terdapat 2 ekor orang uatan yang

berasal dari Kalimantan Tengah yang jantan di kebun binatangkan

pada tahun 1981 dan yang betina tahun 1988 diperkirakan usia yang

jantan 24 tahun dan yang betina 17 tahun. Kedua Pongo Pygmaeus

tersebut belum menghasilkan keturunan.

Ciri – ciri orang utan betina :

1. Tingginya 135 cm.

Page 15: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 15 -

2. Berat badannya 75 Kg.

3. Mantel rambutnya berwarna coklat kemerahan, agak jarang dan

berbulu tidak panjang.

4. Bagian leher besar.

5. Telinga dan hidung kecil.

6. mata cekung kedalam.

7. Dahinya sempit

8. Mulut menjorok ke depan

9. Mempunyai puting susu untuk menyusui anaknya

10. Perut buncil

Ciri – ciri orang utan jantan :

1. Tingginya 140 cm

2. Berat badannya 90 Kg

3. Mantel rambut hitam kecoklatan dan lebat

4. Pipinya bergelambir

5. Telinga dan hidung kecil

6. Mata cekung kedalam

7. Dahinya sempit

8. Mulut menjorok ke depan

9. Perut buncit

Page 16: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 16 -

Pongo Pygmaeus ini berjalan dengan menggunakan 1

lengan dan 3 lengan lainnya membentuk kaki segitiga sebagai

penopang berat tubuh dimana lengannya sangat panjang dan terkuat

diantara semua jenis kera.

3.5. Upaya yang ditempuh Kebun Binatang Gembira Loka Terhadap

Perlindungan Pongo Pygmaeus

Upaya – upaya yang dilakukan Kebun Binatang Gembira Loka

terhadap Pongo Pygmaeus diantaranya :

1. Pemberian Pakan Yang Teratur

Orang utan di KRKB Gembira Loka mendapatkan perlakuan yang

sama dari petugas seperti perlakuannya pada satwa lainnya yang

membedakannya hanya pada jenis makanan yang dikonsumsi

oleh masing – masing hewan. Pongo Pygmaeus ini dihabitat

aslinya memakan buah – buahan, bunga – bungaan, daun –

daunan dan kulit pohon. Pongo Pygmaeus di Kebun Binatang

Gembira Loka diberipakan berupa ubi rambut, pisang, nasi +

gula, ketimun, tomat, kangkung dan lembayung. Makanan yang

paling disukai kedua Orang Utan ini adalah pisang, kangkung dan

lembayung. Pakan yang diberikan petugas selama sehari

sebanyak 10 % dari berat badannya.

2. Penyediaan kandang / tempat hidup

Page 17: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 17 -

Tempat yang dijadikan kandang bagi orang utan ini cukup besar

untuk memudahkan untuk bergerak. Kandang tersebut dibentuk

sedemikian rupa agarmirip dengan habitat aslinya yang didukung

dengan rumput, batuan, kolam, tempat bergelantung serta

jembatan untuk menyebrangi kolam tersebut, sehingga orang

utan tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya

sebab orang utan merupakan satwa punurut dan mudah

dijinakan.

3. Pemeliharaan Kesehatan

Pongo Pygmaeus mendapatkan pemeliharaan kesehatan dari

petugas khusus di Kebun Binatang Gembira Loka seperti

hewan – hewan lainnya, sebab pemeriksaan kesehatan Pongo

Pygmaeus ini sangat penting agara keadaan hewan ini dapat

dideteksi secara cepat, dikhawatirkan mempunyai penyakit

tertentu yang dapat menular atau mempengaruhi jenisnya

maupun hewan lainnya, agar pihak kebun Binatang dapat

mengambil keputusan secara cepat untuk menangani hewan

yang sakit.

4. Pembersihan Kandang

Pembersihan kandang Pongo Pygmaeus dilakukan sehari

dalam sehari oleh petugas kebersihan agar kandang yang

ditempati terlihat bersih dan nyaman untuk ditempati orang

Page 18: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 18 -

utan. Petugas kebersihan tidak mendapatkan kesulitan pada

saat menjalankan tugasnya sebab Orang Utan tersebut diawasi

oleh penjaganya serta Orang Utan tersebut tidak berbahaya

melainkan jinak dan penurut.

5. Pengawasan dan Perlindungan

Pihak kebun binatang Gembira Loka melakukan pengawasan

dan perlindungan secara ketat terhadap Pongo Pygmaeus

untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dengan

melakukan penjagaan yang ketat dan peninjauan secara

langsung terhadap Pongo Pygmaeus di Kebun Binatang

Gembira Loka dan tidak memperbolehkan pengunjung memberi

makanan terhadap hewan tersebut untuk menghindari hal yang

tidak diinginkan.

Page 19: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 19 -

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, penelitian dan penganalisaan

sederhana mengenai Pongo Pygmaeus (orang utan) pada

pembahasan karya tulis ini, penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

a. KRKB Gembira Loka terletak didua wilayah yaitu Kecamatan

Kotagede dan Umbulraharjo yang dipisahkan oleh sungai Gajah

Wong. Kebun Raya ini didirikan tahun 1933 atas keinginan Sri

Sultan Hamengkubuono IX dan diberi nama Kebon Rejo. Sri Sultan

Hamengkubuono IX meminta bantuan Ir. Karesten seorang ahli

berkebangsaan Belanda dan tidak terwujud sebab perang dunia II

meletus. Pada tahun 1953 terwujud dengan berdirinya Yayasan

Gembira Loka Yogyakarta yang diketuai Sri Paduka KBPAA

Gembira Loka dan dewasa pada tahun 1975 menyatakan mandiri.

b. Cara hidup Pongo Pygmaeus adalah hidup dalam kelompok

keluarga kecil yang tidak bersipat mempertahankan daerah

kekuasaannya, tempat tinggalnya diatas pohon sebab jarang diatas

tanah.

c. Penyebab punahnya orang utan yaitu :

Page 20: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 20 -

- Sempitnya habitat akibat pemukiman penduduk.

- Penebangan kayu liar yang dilakukan oleh orang yang tidak

bertanggung jawab secara besar – besaran yang didorong oleh

harga kayu yang tinggi.

- Perburuan liar yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung

jawab sebab orang utan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

d. Alasan KRKB Gembira Loka melindungi Pongo Pygmaeus

adalah :

1. Menjaga kelestariannya

2. menjaga kepunahan orang utan

3. Untuk memudahkan pengawasan terhadap orang utan

4. Mencegah perburuan liar

5. Mengurangi perdagangan gelap orang utan

e. Ciri – ciri Pongo Pygmaeus

- Tingginya + 137 cm

- Berat badannya + 80 Kg

- Mantel rambutnya coklat kemerahan (betina) dan hitam

kecoklatan ( jantan ).

- Telinga dan hidung kecil.

- Mulut menjorok kedepan.

Page 21: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 21 -

- Dahi sempit.

- Pipi bergelambir.

- Mempunyai puting susu ( betina).

- Matanya cekung ke dalam.

f. Upaya yang dilakukan Kebun Binatang Gembira Loka terhadap

Orang Utan yaitu :

- Pemberian pakan yang teratur.

- Penyediaan kandang.

- Pemeliharaan kesehatan.

- Pembersihan kandang.

- Pengawasan dan perlindungan secara tertib terhadap Orang

Utan dan pengunjung.

4.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat

mengemukakan saran – saran yang ingin disampaikan kepada pihak

penyelenggara maupun rekan – rekan. Adapun saran tersebut

adalah :

Page 22: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 22 -

1. Kepada pihak pengelola Taman Wisata Gembira Loka agar tetap

memelihara kelestarian marga satwa yang telah ada jangan

sampai diambil oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Kepada pengunjung agar tetap menjaga keutuhan marga satwa

yang kita miliki karena itu adalah kekayaan bangsa yang perlu

kita lestarikan bersama – sama.

3. Pengunjung yang datang agar tetap menjaga kebersihan dan

kelestarian alam sehingga Kebun Binatang Gembira Loka tetap

menarik minat para pengunjung.

Page 23: karya tulis ilmiah (Kebun Binatang gembira Loka)

- 23 -

DAFTAR PUSTAKA

Chairul, M dan Koesoebiono, 1980, Indonesian Heritage 5, Jakarta :

Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, jakarta : Balai Pustaka.

Tirtadiprojo, A, KMT, 2004, Panduan Satwa KRKB Gembira Loka, Yogyakarta :

Lendis Cipta Media.