karya tulis ilmiah

30
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada era globalisasi sangat cepat.Dengan semakin banyaknya pertumbuhan usaha menyebabkan persaingan semakin pesat dan ketat.Pesatnya persaingan usaha tersebut, menjadikan tuntutan bagi mahasiswa sebagai salah satu sumber daya manusia untuk meningkatkan usaha serta diikuti langkah profesionalitas agar dapat berperan aktif dalam persaingan.Kebutuhan pengetahuan dan pengalaman digunakan sebagai tolak ukur dalam menghadai persaingan usaha.Penerapan ilmu dalam kegiatan praktek secara langsung digunakan untuk menambah pengalaman yang diperoleh saat kegiatan belajar mengajar. Praktek kerja lapangan (PKL ) merupakan slaah satu program yang tercantum dalam kurikulum kuliah Prodistik MAN Sidoarjo.Program tersebut merupakan salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa Prodistik MAN Sidoarjo.Praktek kerja lapangan ini juga merupakan bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar berdasarkan pengalaman diluar system belajar mengajar. Mahasiswa secara perorangan dipersiapkan untuk mendapatkan pengalaman atau keterampilan khusus dari keadaan nyata di lapangan. Dalam pengalaman tersebut diharapkkan mahasiswa akan memperoleh ilmu yang dapat memberikan wawasan yang luas. Selain teori yang diberikan dari setiap pembimbing mahasiswa juga dapat mempraktekkan teori tersebut.Secara tidak 1

Upload: dwi-anita

Post on 08-Aug-2015

66 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada era globalisasi sangat

cepat.Dengan semakin banyaknya pertumbuhan usaha menyebabkan persaingan semakin

pesat dan ketat.Pesatnya persaingan usaha tersebut, menjadikan tuntutan bagi mahasiswa

sebagai salah satu sumber daya manusia untuk meningkatkan usaha serta diikuti langkah

profesionalitas agar dapat berperan aktif dalam persaingan.Kebutuhan pengetahuan dan

pengalaman digunakan sebagai tolak ukur dalam menghadai persaingan usaha.Penerapan

ilmu dalam kegiatan praktek secara langsung digunakan untuk menambah pengalaman

yang diperoleh saat kegiatan belajar mengajar.

Praktek kerja lapangan (PKL ) merupakan slaah satu program yang tercantum dalam

kurikulum kuliah Prodistik MAN Sidoarjo.Program tersebut merupakan salah satu

prasyarat kelulusan mahasiswa Prodistik MAN Sidoarjo.Praktek kerja lapangan ini juga

merupakan bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar berdasarkan pengalaman

diluar system belajar mengajar. Mahasiswa secara perorangan dipersiapkan untuk

mendapatkan pengalaman atau keterampilan khusus dari keadaan nyata di lapangan.

Dalam pengalaman tersebut diharapkkan mahasiswa akan memperoleh ilmu yang dapat

memberikan wawasan yang luas. Selain teori yang diberikan dari setiap pembimbing

mahasiswa juga dapat mempraktekkan teori tersebut.Secara tidak langsung mahasiswa

tersebut dapat cepat mengerti dengan adanya fasilitas yang sudah disediakan disana.

Multi Media Training Centre (MMTC) adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan

latihan milik Pemerintah yang berdiri pada tanggal 31 Juli 1985. Sesuai dengan tuntunan

jaman, maka kini MMTC telah menjadi Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”

Yogyakarta (STMM MMTC), institusi pendidikan tinggi di bidang penyiaran dan multi

media yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Saat ini, STMM MMTC membuka peluang bagi masyarakat luas untuk meraih sukses,

melalui pengetahuan dan ketrampilan di bidang Broadcasting dan Multi Media. STMM

MMTC adalah satu langkah maju untuk menggapai masa depan gemilang dan satu pilihan

tepat bagi insan yang cerdas dan kreatif. Karena globalisasi tak akan pernah lepas dari

kemampuan dalam penguasaan Multi Media.

Setelah mengamati dan mempertimbangkan arah penyusunan PKL  yang akan ditempuh,

maka kami bermaksud mengadakan praktek kerja di Multi Media Training Centre

(MMTC).1

1.2 Tujuan Penelitian

1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan

memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan

kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan

2. meningkatkan pengetahuan mahasiswa pada alat-alat yang digunakan pada saat proses

pembuatan perfilman.

3. mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan di luar sekolah

1.3 Manfaat Penelitian

Bagi Mahasiswa

Dapat memberi masukan yang berguna memperbaiki dan mengembangkan

kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.

Dapat mengenali secara langsung alat-alat yang digunakan dalam perfilman

Dapat mengimplotasikan atau membedakan antara pendidikan disekolah dan

diluar sekolah atau di lapangan.

Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan

meningkatkan kemampuan dalam program keahlian dibidang penyiaran dan multi

media.

Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih menarik.

Sebagai sarana untuk menambah wawasan tentang proses pembuatan multi media.

Untuk menambah dokumen kepustakaan yang telah dihasilkan oleh para siswa

yang mungkin dapat menigkatkan minat pembaca bagi kalangan siswa yang lain.

1.4. Objek Observasi

Media shooting

Indoor live studio

Studio broat casting

Proses pembuatan multi media

1.5. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Program Kerja Lapangan (PKL) di Sekolah Tinggi Multi Media “

MMTC “ Yogyakarta pada hari Rabu tanggal 03 Juli 2013.

2

BAB II

PROFIL STMM “ MMTC “

2.1. Sejarah

Multi Media Training Centre (MMTC) adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan

latihan milik Pemerintah yang berdiri pada tanggal 31 Juli 1985 yang bekerja sama

dengan pemerintahan Jepang. Sesuai dengan tuntunan jaman, maka kini MMTC telah

menjadi Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta (STMM MMTC), institusi

pendidikan tinggi di bidang penyiaran dan multi media yang berada di bawah

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

STMM MMTC memiliki kampus yang nyaman, instruktur yang berpengalaman, serta

dukungan peralatan yang lengkap. STMM MMTC menyelenggarakan 2 Jenis program

pendidikan yaitu pendidikan kedinasan bagi aparatur pemerintah dan swadana bagi

masyarakat umum. Adapun Program swadana STMM MMTC dibuka berada dalam 1

jurusan, yaitu Jurusan Penyiaran. Yang bertujuan untuk mencetak kompetensi,

meningkatkan kemampuan atau kinerja dalam berbagai program keahlian di bidang

penyiaran dan multi media.

Program swadana terdiri atas program-program berikut :

1. Program Studi Manajemen Produksi Siaran (Manaprodsi)

2. Program Studi Manajemen Produksi Pemberitaan (Manarita)

3. Program Studi Manajemen Teknik Studio Produksi (Matekstosi)

4. Program Studi Animasi

5. Program Studi MIK

6. Program Studi Game Desain

STMM MMTC merupakan satu langkah maju untuk menggapai masa depan yang

gemilang dan satu pilihan tepat bagi insan yang cerdas dan kreatif. Serta membuka

kesempatan bagi masyarakat umun menjadi broadcaster professional.

3

2.2. Visi Misi

Visi

Menjadi Institusi Pusat Multi Media terbaik di Indonesia

Misi

1. Menghasilkan tenaga profesional dan aplikatif yang siap berkompetisi didunia multi

media khususnya di bidang penyiaran.

2. Mengembangkan hasil riset untuk meningkatkan pelayanan prima guna memenuhi

tuntutan masyarakat sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Menciptakan SDM yang berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan

pembangunan negara.

4. Membangun dan mempertahankan etika moral akademis

4

2.3. Struktur Organisasi

5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Studio 1

Studio Televisi :

Tersedia tiga studio televisi yang berteknologi penyiaran digital, yang dilengkapi dengan

studio produksi indoor, sub control studio, ruang continuity program, studio editing linier dan

non-linear, ruang pembaca berita lengkap dengan telepromter, dan unit siaran luar.

Master Control Room (MCR) Televisi

1. Pengertian

Master Control Room (MCR) Televisi atau disebut juga ruang

kendali siaran televisi merupakan ruangan yang berisikan

perangkat teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala

proses siaran stasiun televisi. MCR menjadi pusat dari segala

kegiatan produksi siaran yang ada di stasiun penyiaran televisi. MCR sangat penting

karena semua materi siaran baik acara secara langsung (live) maupun rekaman di studio,

atau kejadian yang langsung dari suatu lokasi di luar studio melalui OB Van atau mobil

siaran, harus melalui MCR terlebih dahulu, sebelum akhirnya dipancarkan ke satelit.

Materi siaran berupa iklan, logo stasiun televisi, program-program acara, running text dan

sebagainya, semuanya telah disiapkan di MCR untuk ditayangkan.

Bagian penyiaran atau broadcasting merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti

program acara, iklan, dan sebagainya. MCR menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi

pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu

tayang. Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen

tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. Dalam departemen

ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On

Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan 6

melalui MCR dan kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit

dan ke stasiun relay di seluruh Indonesia.

2. Sistem MCR Televisi Broadcast

MCR menjadi pusat pengaturan semua tayangan program dan iklan. MCR juga dapat

dikatakan tempat pengontrolan keluar dan masuknya sumber. Terdapat tujuh bagian dalam

sistem MCR Televisi Broadcast.

Video Tape Recording (VTR) Material Room

Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi

program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang

seperti sinetron, program non-drama. VTR berfungsi merekam

dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga

digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). Format

yang digunakan, antara lain VHS, S-VHS, dan MiniDV. Kaset-kaset tersebut di barcode

atau dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian segmen untuk sebuah program

acara. Kemudian setelah dibagi, di input ke Flexicart atau mesin pemutar materi program.

Misalnya suatu program sinetron akan tayang pada tanggal 7 November pukul 7 malam,

dengan durasi 64 menit dan akan dibagi menjadi lima segmen untuk Running File program

tersebut. Selain membagi segmen program, bagian VTR juga menyuplai keperluan materi

iklan. Apabila ada materi iklan yang tidak sesuai dengan format yang ada pada ruangan

VTR, maka meteri kaset tersebut akan diubah menjadi materi yang siap tayang.

Kebayakan stasiun televisi saat ini, sudah meminta perusahaan iklan yang ingin memasuki

iklan, agar memasukkan format iklan yang sesuai.

Studio

Studio merupakan tempat untuk memproduksi dan

menyuplai program-program stasiun televisi. Proses

produksi di studio harus terkoneksi dengan MCR. Ketika

program acara diproduksi di studio, MCR menjadi penting

untuk mengatur jalannya produksi. Video dan audio akan

dikirim ke MCR. Produksi program di studio dapat secara live (langsung disiarkan ke

pemirsa) misalnya program musik, olahraga, dan berita ataupun secara recording

(program acara direkam terlebih dahulu atau dikenal dengan taping). Di dalam studio

7

terdapat beberapa sistem yang terintegrasi yaitu audio (system mixer), video (system

camera), pencahayaan (system lighting) dan seni (art design).

Siaran Langsung (Live Event)

Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu

sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa merupakan gambaran nyata baik waktu

maupun lokasi. Siaran langsung memiliki resiko kegagalan baik masalah teknis maupun

operasional. Siaran langsung mempunyai slot waktu program yang sulit diprediksi

ketepatan selesainya, sehingga seandainya acara langsung gagal, otomatis mengganggu

runtutan acara berikutnya.

Presentasi

Presentasi merupakan pengendali utama sebuah siaran berlangsung. Bagian ini merupakan

pengatur waktu baik kapan program acara on air (berupa live atau taping) maupun waktu

iklan atau komersial akan ditayangkan. Selain itu, bagian presentasi juga bertugas

mengatur naik atau turunnya logo televisi, running text. Sistem presentasi memiliki main

switcher atau switcher utama yang saling terhubung dengan computer control switcher dan

computer control superimpossed. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar

dari berbagai sumber untuk disiarkan atau direkam. Untuk sumber lainnya seperti logo,

running text, bumper, dan sebagainya juga akan masuk ke main switcher.

Master Control Console

Bagian ini sebagai pemantau alur sinyal audio dan video.

Master control console sebagai penyangga utama

penyelenggaraan siaran, membagi sinyal input kebagian lain

(studio, presentasi, transfer room), koordinasi utama saat

siaran langsung.

Ruang Transfer (Transfer room)

Ruang transfer atau transfer room disebut juga sebagai bagian rekam atau recording.

Bagian transfer memberikan input untuk materi siaran yang siap tayang. Bagian transfer

dapat merekam materi live atau siaran tunda, merekam acara off air (hasil on air yang

sudah ke masyarakat) guna keperluan saksi ke pemasang iklan (Broadcast On Air

Whitness). Bagian transfer sebagai perekam materi acara yang belum berformat digital.

8

Transmisi Up-link

Ruang transmisi merupakan bagian yang menyiarkan sinyal-sinyal audio dan video ke

masyarakat. Bagian ini berhubungan dengan frekuensi, daya pancar transmitter,

gelombang pemancar, converage area pancaran stasiun televisi, perizinan alokasi

frekuensi dengan departemen perhubungan dan lain-lain. Dalam penyiaran televisi,

transmisi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik dengan dua tipe, yaitu pola

penyiaran tatap muka langsung (line off sight) dan pola satelit uplink dan downlink. Line

off sight menggunakan gelombang pendek (microwave) yang biasanya untuk keperluan

stasiun relay dalam kota (TX Site). Satelit uplink dan downlink menggunakan media

satelite repeater untuk keperluan televisi daerah (TX Relay).

3. SDM Pada Master Control Room

Produser

Produser bertanggung jawab terhadap semua aktivitas pembuatan program. Untuk

kebutuhan tertentu, terdapat sebuah komputer dengan system on line seperti New Q Pro

yang terhubung langsung dengan teleprompter sehingga produser atau scripwritter dapat

melakukan perubahan atau penambahan script yang muncul dan akan dibacakan oleh

anchor. Sistem tersebut juga secara online dapat menghitung durasi per materi sehingga

produser mendapat informasi yang akurat saat membatalkan (drop) atau menambah materi

di dalam segmen agar sesuai dengan durasi dan kebutuhan.

Program Director (PD)

Program director bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan dan melakukan

pemilihan gambar dan suara sesuai rundown.

Pengoperasi Switcher (Switcherman)

Switcherman bertanggungjawab mengoperasikan mesin switcher.

Penata Aksara atau Character Generic (CG)

Penata aksara bertugas menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter,

narasumber dan informasi lainnya

Penata Suara (Audioman)

Penata Suara bertugas untuk memilih sumber suara yang akan dimunculkan. Suara atau

audio tersebut berasal dari berbagai macam sumber, seperti : microphone di studio yang

9

digunakan talent, peralatan musik, VTR, music player hingga audio yang disimpan di

dalam komputer.

Pengoperasi VTR (VTRman)

Pengoperasi VTR bertugas memutar kaset video sesuai rundown dan melakukan

perekaman.

Pegoperasi Virtual Set

Pengoperasi virtual set bertugas memunculkan latar belakang virtual yang sebelumnya

telah dibuat oleh virtual set designer dan mengatur posisinya agar sesuai dengan locking

kamera.

4. Peralatan yang digunakan saat di studio maupun di lapangan

Kamera

Secara umum ada tiga jenis kamera yang digunakan untuk

produksi televisi, yakni kamera ENG atau Electonic News

Gathering. Kamera ENG sesuai namanya biasanya digunakan

untuk liputan di lapangan atau outdoor. Yang ke dua adalah

jenis kamera EFP atau Electronic Field Production, yaitu jenis kamera yang dipeuntukan

produksi baik untuk keperluan indoor maupun outdoor. Dan yang ke tiga adalah kamera

studio, yakni jenis kamera yang memang di desain untuk keperluan studio yang biasanya

digunakan dengan lokasi indoor.

Lighting

Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini

adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung

sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka

pementasan tidak akan terlihat.  Secara umum itulah fungsi dari

tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu:

1. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi

panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat.

2. Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsu lighting sebagai unsur artisitik

pementasan.  Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana

sesuai dengan tuntutan naskah.

10

Istilah dalam tata cahaya.

1. lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen, spot,

follow light, focus light,  dll.

2. holder: dudukan lampu.

3. kabel: penghantar listrik.

4.  dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.

5.  main light: cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara keseluruhan.

6.  foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.

7.  wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.

8.    front light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.

9.    back light: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya

ditempatkan di panggung bagian belakang.

10. silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop.

11. upper light: lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan

tepat di atas panggung.

12. tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring), tang,

gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper,

dll.

13. seri light, lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1 channel 1 lampu)

14. paralel light, lampu yang diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa lampu).

CCU/Camera Control Unit

Ini merupakan satu alat yang bisa mengontrol beberapa fungsi yang ada di kamera. Yang

bisa dikontrol atau digantikan fungsinya melalui alat ini diantaranya adalah pengaturan

pencahayaan (brightness contrast) , temperatur warna (color temperature), kecepatan

(shutter speed), white balance, serta warna hue (red, green, blue). Jumlah CCU yang

digunakan sama persis dengan jumlah kamera yang digunakan karena masing-masing

kamera dikontrol oleh satu CCU.

Vision Mixer

Satu alat untuk mengatur pemilihan gambar lengkap dengan berbagai jenis transisi.

Banyak jenis vision mixer, dari yang paling sederhana yang hanya memiliki tiga source

input dengan satu source ouput sampai yang paling lengkap dengan source input dan

11

output puluhan. Alat ini berbentuk keyboard dengan banyak tombol dengan masing-

masing fungsi.

Monitor

Berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera. Banyaknya monitor

yang digunakan tentu saja tergantung dari berapa kamera yang digunakan. Ada monitor

dari berbagai source kamera, monitor preview, serta monitor hasil akhir.

VTR/Video Tape Recorder

VTR/Video Tape Recorder atau biasa juga disebut VCR/Video Cassette Recorder

digunakan untuk merekam hasil shooting. Ada dua jenis VTR yang digunakan yakni VTR

yang digunakan untuk merekam dan VTR yang digunakan untuk menayangkan source

video/play back yang sebelumnya sudah dibuat, biasa juga dikenal dengan sebutan VT.

Character Generator

Biasa juga disebut dengan CG atau Chargen , ini adalah untuk membuat serta

menampilkan title,sub title. Serta graphic yang dibutuhkan dalam tayangan produksi acara

televisi. Ada yang berbentuk keyboard yang dihugungkan langsung ke vision mixer, ada

juga beerbentuk satu unit komputer yang berdiri sendiri yang bisa dihubungkan ke vision

mixer.

Waveform

Alat ini digunakan untuk mengukur kualitas video yang dihasilkan oleh masing-masing

kamera serta dari VT. Juga bisa digunakan untuk mengukur audio. Waveform

menampilkan graphic yang menjadi parameter atau acuan yang bisa digunakan apakan

kualitas video dan audio sudah sesuai harapan atau belum.

Audio Mixer

Pengaturan suara dilakukan menggunakan audio mixer, yang tidak hanya mengatur

volume tinggi rendahnya suara yang dihasilkan tapi meliputi berbagai kepentingan audio

secara keseluruhan.

12

5. Komunikasi saat produksi

Komunikasi yang baik diperlukan di semua tahapan produksi, yakni pre- production,

production, dan post production. Di saat pre production, komunikasi sudah terjalin anatara

penulis naskah dengan produser serta dengan director. Tiga elemen penting ini sering

disebut dengan triangle system. Dalam sebuah produksi multicamera, komunikasi sangat

intens terjadi ketika suatu produksi berjalan. Program Director selaku komandan dalam

satu produksi harus mampu mengkomunikasikan semua gagasan dengan baik pada semua

level kru produksi.

Untuk memudahkan komunikasi tersebut sudah dimudahkan dengan “bahasa”

kesepakatan yang sudah baku di dunia broadcasting manapun, walaupun kenyataanya

kadang sedikit ada perbedaan pemakaian istilah. Namun yang paling penting adalah harus

ada kesepakatan yang bisa dimengerti penuh oleh semua kru produksi. Selain kesamaan

bahasa, hal menujang lainnya adalah alat komunikasi. Banyak alat komunikasi yang bisa

digunakan untuk menunjang agar komunikasi bisa berjalan baik. Diantara alat dan media

itu :

Talkback & Clearcomm

Ini sebetulnya mirip dengan walkie talkie, yakni sebuah alat komunikasi yang didesain

khusus untuk keperluan shooting. Talkback & Clearcomm terdiri atas microphone serta

headset, dimana cameraman bisa berkomunikasi dengan Program Director/PD. Pada

kamera studio, ada panel khusus yang bisa disambungkan dengan alat ini. PD bisa

mengarahkan setiap cameraman dengan bantuan alat ini.

Teleprompter

Teleprompter sebetulnya ”bukan” alat komunikasi dan tidak di

desain untuk keperluan itu. Teleprompter merupakan satu set alat

untuk membantu anchor atau pembawa acara membaca naskah.

Teleprompter di “tempelkan” pada lensa kamera, sehingga ketika

anchor membaca pandangan mata masih ke arah kamera. Nah,untuk beberapa hal

telepromter ini bisa juga digunakan director atau producer untuk memberikan “isyarat”

tertentu pada pembawa acara tadi.

13

Headset

Ini merupakan alat paling umum yang dipakai oleh pengisi acara

agar bisa menerima informasi dari PD tentang apa saja yang harus

dia lakukan. PD atau produser memberikan arahan secara langsung

pada pengisi acara yg umumnya adalah seorang anchor untuk

melakukan keinginan PD tadi.

Cue Card

Konvensional dan sudah dari sejak dulu digunakan, tapi masih digunakan hingga

sekarang. Cue Card adalah secarik kertas yang berisi info atau point-point penting sebagai

guidance yang harus dilakukan atau dibawakan pembawa acara. Acara dengan konsep live,

sering menggunakan cue card sebagai bantuan.

Camera Card

Jika Cue Card dipeuntukan bagi pengisi acara, maka Camera Card bermanfaat bagi

cameraman. Dalam Camera Card terdapat info tentang komposisi, pergerakkan camera,

yang dijadikan panduan kameraman dalam pengambilan gambar.

Command’s Hand

Ini yang paling sering digunakan. Komunikasi non verbal, hanya menggunakan tangan

sebagai simbol yang sudah disepakati secara umum. Command’s hand dilakukan oleh

floor director/FD atau floor manager/FM. Komunikasi ini sebetulnya tetap bersumber dari

PD yang disampaikan pada FD, karena ketidakmungkinan perintah PD secara langsung

pada pengisi acara.

Producer’s Message

Pada acara quiz atau gameshow alat ini biasanya digunakan. Producer’s message

menggunakan monitor komputer sebagau bantuan. Producer atau PD menuliskan pesan-

pesan tertentu yg ingin disampaikan pada pembawa acara dengan mengetikkan pesan.

Pesan tersebut bisa dibaca oleh pengisi acara di monitor komputer yang dekat dengan dia.

Kuis Who Want’s To Be A Millionaire dan Deal Or No Deal menggunakan fasilitas ini

untuk komunikasi antara pembawa acara dengan produser/PD.

Alat-alat di atas, hanyalah tool atau alat bantu yang tidak bermakna apa-apa ketika para

kru tidak memahami apa yang harus dia lakukan. Komunikasi yang baik ketika produksi,

14

sekali lagi, harus terjalin ketika produksi belum dimulai. Latihan…atau rehearsal itu kunci

utama. Dengan rehearsal kesalahan serta mis komunikasi bisa dihindari sedini mungkin.

Apalagi untuk keperluan acara siaran langsung. Tidak ada perbaikkan dalam siaran

langsung.Di sini peran program director sangat penting, PD di MCR harus bisa

menyampaikan pesan pada FD di studio, FD harus bisa menyampaikan pesan pada pengisi

acara di panggung.

Studio Editing Linier dan Non-Linear

Proses editing di era saat ini menggunakan dua cara yaitu proses Linier Editing dan Non

Linier Editing. Tergantung dari kebutuhan dan situasi yang ada.

Perbedaan Linier Editing dan Non Linier Editing.

Linier editing adalah proses editing secara langsung dari kaset (pita) ke kaset (Pita)

dengan menggunakan media VTR ke VTR (Video Tape Recorder). Jadi VTR yang satu

untuk media playback (tempat kita memilah milah gambar) dan VTR yang satunya lagi

untuk media perekam hasil gambar yang sudah kita pilah pilah tadi

Non Linier Editing (NLE) adalah proses editing yang menggunakan media digital seperti

computer. Proses ini tidak langsung seperti Linier Editing, karena audio video yang ada

di kaset pita harus di transfer dulu ke Hardisk computer (proses transfer ini biasa disebut

Capture). Setelah tahap Capture baru kita bisa melakukan tahap proses editing.

Proses Non Linier Editing ini biasanya menggunakan software yang mendukung proses

editing seperti Adobe Premiere, Avid, Final Cut Pro, Pinacle, Ulead dan masih banyak

lagi.

Hasil Render (Output) dari NLE bisa berupa file dan kaset (pita atow DVD, VCD).

Kelebihan dan kekurangan Linier Editing dan Non Linier Editing (NLE)

Kelebihan Linier Editing.

- Estimasi waktu lebih cepat karena tidak melalui tahap capture dan rendering.

Kekurangan Linier Editing

- Hanya Cut to Cut (potongan gambar ke gambar lainnya saja) tidak memliliki efek

transisi atow efek lainnya.

Kelebihan Non Linier Editing (NLE)

- Bisa menggunakan efek video dan transisi, serta grading color.

Kekurangan Non Linier Editing (NLE)

- Proses Editing lebih lama dibanding Linier Editing karena melalui banyak tahapan.

15

Studio Radio

STMM "MMTC" Yogyakarta memiliki tiga studio radio yang berteknologi penyiaran digital, yang dilengkapi dengan studio subcontrol, perangkat pemancar, mobil unit siaran luar, dan studio editing radio

1. Pengertian

Pemancar-penerima (transceiver) adalah sebuah perangkat elektronik yang dapat

digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke sebuah jaringan dengan teknologi

pemancaran pita basis (baseband) sehingga komputer tersebut dapat memancarkan dan

menerima sinyal di dalam jaringan tersebut. Pada awal-awal perkembangan jaringan,

pemancar-penerima merupakan perangkat yang terpisah dari kartu jaringan, akan tetapi,

saat ini hampir semua kartu jaringan memiliki pemancar-penerima yang terpadu dalam

kepingan atau kartu jaringan tersebut.

2. Peralatan yang diperlukan dalam Penyiaran Radio

Berikut ini merupakan alat (Peralatan) yang biasanya dibutuhkan oleh stasiun radio dalam

menyiarkan siaran mereka NU Listeners, memang tak harus selengkap alat ini, semua

kembali kepada kebutuhan dari stasiun radio itu sendiri.

Audio Mixer

adalah alat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone

studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator

menggerakan isarat ini dengan knob/tombol, kemudian

mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal prosesor,

dan monitor power amplifier. 

Microphone

Microphone adalah sebuah alat yang digunakan untuk

menghantarkan getaran suara kepada out speaker. Maka ujung

tombak pengeras suara adalah microphone, benda ini dapat

dikunjungi dengan beberapa macam istilahnya ada yang mono dan

stereo, berkaki dua dan empat, basic dan wireless, microphone classic dan moderen, 16

microphone buat rekaman hingga microphone yang sering digunakan untuk adzan di

musola. 

Komputer

Komputer adalah media informasi dengan memasukan input dan

memproses data dengan mengeluarkan hasil output yang kita

inginkan dan bekerja secara otomatis. Dikerjakan dengan software

atau applikasi dan tersimpan melalui media penyimanan data.

Software

MATRIX AUTOMATION RADIO SOFTWARE 

MATRIX adalah sebuah automation software yang telah banyak

digunakan di beberapa radio di Indonesia ). Disain sistem dibuat

dan disesuaikan dengan kebutuhan radio di Indonesia. Paket

software ini terdiri dari 6 Modul (6 Software) diantaranya :  Modul OnAir, Modul Traffic,

Modul Music Director, Modul Produksi, Modul SMS dan Modul News.

Headphones

Fungsi headphone adalah untuk mendengarkan aktifitas yang

sedang mengudara. Sehingganya penyiar diwajibkan untuk

menggunakan headphones disaat siaran berlangsung. Headphones

juga sengaja diadakan untuk mengantisipasi brooming jika kita menggunakan speaker

kontrol yang biasa, mengingat dalam ruangan tersebut microphone juga aktif ketika anda

menyiar. Jangan lupa perhatikan tanda L dan R di speaker headphones. tanda L berarti

LEFT yag artinya posisi di telinga kiri dan R berarti RIGHT yang berarti digunakan di

telinga kanan.

Hybrid Telepon

Hybrid adalah sebuah alat yang mengkonversi sambungan telepon

biasa ke mixer siaran anda. Hal ini membuatan anda bisa

berkomunikasi langsung dengan pendengar. Anda juga harus bisa

mengenali alat tersebut, biasanya hybrid diaktifkan sebelum fader

mixer digeser keatas, hal ini mengantisipasi adanya bunyi yang

tidak diinginkan terdengar oleh pendengar.17

Compact Disk

CD adalah media penyimpanan lagu-lagu. Walaupun zaman sekarang

radio sudah memakai komputer dan software untuk memutar lagu,

tetapi CD sangat bermanfaat jika computer tiba-tiba hang. CD bisa

menutupi keadaan dead air.

Kaset

Kaset adalah sebuah benda yang terbuat dari bahan campuran plastik

yang berisi gulungan pita karbon yang bisa menyimpan hasil

rekaman suara maupun gambar. Dahulu kala, sebelum ada CD dan

software, radio menggunakan media kaset untuk memutarkan lagu.

Radio Tape dan CD player

Alat ini sangat membantu jika computer hang. Tinggal masukkan

CD atau kaset ke dalamnya.

FLASHDISK

Fungsi dari Flash disk adalah sebagai media penyimpanan data. USB

flash drive adalah alat penyimpanan data memori flash tipe NAND

yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Flash drive ini

biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan

mudah. Jika file lagu yang ada di dalam computer tidak lengkap, bisa memasukkan lagu

yang ada di dalam flashdisk.

Modem

Modem adalah singkatan dari modulator-demodulator yaitu alat

yang digunakan untuk menghantar dan menerima data dari

sebuah PC ke PC lainnya melalui kabel telephone. Modem adalah

alat yang bertugas untuk menukar data dari bentuk digital ke

analog dan sebaliknya. Dengan adanya internet, dunia siaran akan terbantu, karena script

writer biasanya mencari bahan berita dari internet. Penyiar juga bisa mendapatkan bahan

18

obrolan dari internet. Bahkan siaran radio dapat didengarkan oleh seluruh dunia dengan

proses streaming.

Antena 

Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima

yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi

antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal

elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy

elektromagnetik ke udara / ruang bebas)

Sistem Komputerisasi Studio Radio & Pengarsipan Digital Siaran Radio 

Merupakan sistem aplikasi untuk mendukung operasional stasiun

radio mulai dari pengelolaan Program Siaran, Perencanaan

Siaran, Pelaksanaan Siaran [On-Air], Pengelolaan Berita /

Informasi dan Lagu, Produksi Audio, Pengelolaan Iklan,

Perekaman Siaran, Pemancaran Siaran melalui Internet [Audio Streaming] dan

Pengelolaan Sumberdaya [SDM, Asset, Keuangan, dll].

STL ( Studio Transmitter Link)

STL berguna untuk memancarkan program siaran dari studio ke

pemancar dengan lokasi yg berbeda. Kami Desain dengan system

dual conversi untuk kepekaan dan selektifitas yang handal,

tersedia dalam mode manual dan LCD Display

Pemancar FM

Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau

lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi

gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi)

yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena

untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan

sebuah power amplifier RF dalam satu unit. 

Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi

tersendiri, yaitu:

19

FM Exciter

FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi.

Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah

untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih

input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang

telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan

oleh tingkat berikutnya.

Penguat (bahasa Inggris: Amplifier)

Adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara

umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah

dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang

lebih kuat di bagian outputnya.

Catu daya (power supply) 

Merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang

dibutuhkan oleh tiap subsistem

Transmitter Control System memonitor, 

Melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat

bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan

RF lowpass filter 

Membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar

Directional coupler 

Mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antenna

Kabel koaksial

Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang

bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah

menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan

yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar,

sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program

televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif

dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. dengan adanya kabel, semua kegiatan

penyiaran dapat tersambung dan tersiar dengan baik.

20

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, dapat beberapa kesimpulan,

diantaranya yaitu:

1. Praktek Kerja Lapangan ini sangatlah berperan penting dalam proses pembelajaran di

perkuliahan Prodistik, karena dapat mengetahui alat-alat yang dilakukan dalam

proses pembuatan film dan berapa jauh mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang

telah diperoleh di sekolah dan diluar sekolah.

2.

4.2. Saran

21