karya tulis hutan

21
Usaha-Usaha Mengatasi Kerusakan Hutan Karya Tulis Ilmiah

Upload: evinputra

Post on 05-Jul-2015

393 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Hutan

Usaha-Usaha Mengatasi Kerusakan Hutan

Karya Tulis Ilmiah

Page 2: Karya Tulis Hutan

Hutan merupakan salah satu dari beberapa hal yang paling penting di muka bumi. Hutan memiliki berbagai macam fungsi yang berperan sangat vital dalam berlangsungnya kehidupan di Bumi .

Hutan sudah dianggap sebagai jantung untuk Bumi dan seluruh isinya . Seperti, menjadi suatu wadah dalam penempatan unsur biologis baik hewani maupun nabati . Namun, yang paling penting adalah sebagai sumber bagi seluruh kepeluan manusia seperti makanan, bahan dasar pembuatan property dan sebagainya, karena itu sudah sepantasnya manusia sebagai makhluk yang memiliki akal untuk menjaganya bahkan melestarikannya . Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya , manusia bersikap terlalu represif sehingga bertindak tanpa memikirkan efeknya terhadapa alam .

Pada Tahun 2007 berdasarkan survei yang dilakukan oleh PAB (Pecinta Alam Batam) kerusakan hutan di pulau Batam sudah mencapai 4.410,5 hektar dari total luas 12.091,60 hektar hutan yang ada . Hal ini benar-benar memprihatinkan , padahal sharusnya manusia berlaku protektif terhadap hutan terutama untuk saat ini , saat dimana global warming menjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan . Untuk mengurangi sikap represif manusia , diperlukan kerjasama antara setiap kalangan tidak terkecuali masyarakat yang sebenarnya berperan paling besar dalam hal ini .

Oleh karena itu penulis melalui karya ini berusaha untuk memberikan solusi yang paling realistis untuk mengurangi kerusakan hutan dengan beberapa metode .

Latar Belakang

Page 3: Karya Tulis Hutan

Memberi gambaran secara umum mengenai keadaan geografis hutan di Indonesia.

Menganalisis dan mengukur seberapa jauh kerusakan hutan yang terjadi di Negara Indonesia.

Untuk mengetahui apakah hukum Indonesia untuk mengatur kehutanan sudah cukup mengikat masyarakat.

Mengetahui apakah kerusakan hutan dapat berdampak terhadap lingkungan hidup lainnya.

Tujuan

Page 4: Karya Tulis Hutan

Berbagai hal yang dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap hutan Indonesia.

Pengaruh perubahan cuaca dan iklim yang tidak menentu terhadap keadaan hutan di Indonesia.

Kerusakan hutan yang terus terjadi tanpa penanggulangan yang memadai oleh masyarakat dan pemerintah.

Penyebab yang menghambat proses perbaikan dan konservasi terhadap hutan Indonesia

Pengaruh kerusakan hutan terhadap keberadaan lingkungan hidup lainnya dan solusi penyelesaiannya.

Solusi dan langkah yang harus diambil oleh masyarakat setempat terhadap kerusakan hutan Indonesia

Rumusan Masalah

Page 5: Karya Tulis Hutan

HutanHutan merupakan sumber kehidupan yang paling utama dalam kehidupan manusia di bumi . Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan berbagai macam sumber daya yang berasal dari hutan . Karena itu kerusakan hutan secara otomatis akan berdampak pada rusaknya sumber daya dan ekosistem yang pada akhirnya akan menjadikan penghalang bagi peradaban manusia .

Kondisi hutan Indonesia saat iniHutan Indonesia saat ini telah mengalami berbagai kerusakan yang sangat mengkhawatirkan . Bahkan saat ini Indonesia berada dalam posisi teratas sebagai negara dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi . Seperti yang kita ketahui , dampak dari kerusakan hutan sangatlah luas . Namun yang paling riskan adalah dampaknya terhadap kerusakan ozon di lapisan atmosfer bumi , sehingga usaha-usaha untuk mengurangi kerusakan hutan sangatlah dibutuhkan . Sebenarnya kerusakan hutan Indonesia tidak sepenuhnya merupakan perbuatan tangan manusia , karena kerusakan hutan saat ini juga mendapatkan efek dari iklim kota batam yang bisa di bilang tidak stabil . Dari data Badan Meteorologi dan Geofisika Kota Batam , didapatkan hasil bahwa setiap tahunnya suhu di kota semakin meningkat . Pada Tahun 2004 suhu minimum di Kota Batam berkisar 21,3C-23,6C dan suhu maksimum berkisar antara 31,5 dan 34,2 , suhu ini kemudian meningkat pada tahun 2005 dengan suhu minimum 22,0C-25,4C dan suhu maksimum 35,6-37,4C . Dan pada akhirnya dampak kenaikan suhu ini juga mempengaruhi luas lahan hutan yang rusak .

Landasan Teori

Page 6: Karya Tulis Hutan

Usaha-usaha yang telah dilakukan

Berbagai usaha telah dilakukaan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak kerusakan hutan di Indonesia . Dimulai dari reboisasi hingga membuat konservasi hutan . Hal ini terbukti dari data yang diperoleh dari Tim Pengendali Lingkungan Hidup Otorita Batam , yang menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan reboisasi dengan menanam 129.000 pohon dalam periode Januari – Maret 2002 namun hal ini , terbukti tidak efektif untuk mengurangi kerusakan hutan . Kurang efektifnya program Otorita tersebut disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat terhadap kerusakan hutan di Pulau Batam , hal ini diperparah dengan kurang seriusnya pemerintah dalam menyikapi hal tersebut .

Page 7: Karya Tulis Hutan

  Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode studi pustaka , karena hampir seluruh dari bahan penyusunan karya tulis ini berasal dari internet . Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu dan kondisi yang menyulitkan untuk melakukan penelitian secara langsung .

Analisis data, terutama kondisi biologis hutan didapat dari berbagai referensi . Khususnya dari hasil penelitian Pecinta Alam Batam dan (PAB) dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kota Batam .

Metode Penelitian

Page 8: Karya Tulis Hutan

Pembahasan

Page 9: Karya Tulis Hutan

Wilayah kota Batam seperti halnya Kecamatan-Kecamatan di daerah Kabupaten di Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan Kontinental. Pulau-pulau yang tersebar didaerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia/ pulau Singapore di bagian utara samapi dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta karimun di bagian selatan. Permukaan tanah di kota batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi disana-sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 m diatas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat.

1.Geologis Kota Batam

Page 10: Karya Tulis Hutan

 

Fisiografi Wilayah kota Batam terdiri dari 329 buah pulau besar dan kecil, yang letak satu dengan lainnya dihubungkan dengan perairan. Pulau-pulau yang tersebar pada umumnya merupakan sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang membentang dari Semenanjung Malaysia di bagian utara sampai dengan Pulau Moro, Kundur, serta Karimun dibagian selatan. Permukaan tanah di kota batam pada umumnya dapat digolongkan datar namun disana-sini berbukit-bukit, berbatu muda dengan ketinggian maksimum 160 meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan yang dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat.

Dilihat dari perputaran arus yang ada maka perairan di kota Batam yang berada di selat malaka ini merupakan daerah subur bagi kehidupan perikanan dan biota lainnya. Perairan Kota Batam merupakan wilayah ekosistem perikanan Kepulauan Riau yang dipengaruhi oleh gerakan air yang berasal dari Samudera Hindia yang melewati Selat Malaka dan gerakan arus yang berasal dari laut Cina Selatan. Dalam ekosistem di wilayah kota batam ditemukan satwa liar yang terdiri dari 8 (delapan) jenis kelas mamalia, 16 (enam belas) heasevas dan partilia. Tipe habitat yang digunakan satwa liar ini yaitu : pantai, mangrove, rawa/danau, lading/kebun, hutan sekunder dan hutan primer.

2.Fisiografi Wilayah

Page 11: Karya Tulis Hutan

Iklim Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2004 berkisar antara 21,3°C - 23,6°C dan suhu maksimum berkisar antara 31,5°C - 34,2°C, sedangkan suhu rata-rata sepanjang tahun 2004 adalah 26,2°C - 28,4°C. Keadaan tekanan udara rata-rata tahun 2004 minimum 1004,5 MBS dan maksimum 1015,5 MBS. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah kota Batam rata-rata berkisar antara 77% - 85% dan kecepatan angin maksimum 15-24 knot atau rata-rata kecepatan angin sebesar 5 knot. Banyaknya hari hujan selama setahun di kota Batam pada tahun 2004 adalah 183 hari dan banyaknya curah hujan setahun 3066.9 mm.

3.Iklim Kota Batam

Page 12: Karya Tulis Hutan

penyebab kerusakan hutan Indonesia secara umum adalah:

Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang mulai beroperasi sejak tahun 1970-an. Hingga 2001 pemerintah telah mengeluarkan izin HPH sebanyak 355 dengan luas total 38.025.891 hektar1.

Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan penyebab kerusakan hutan yang cukup signifikan. Hingga tahun 2000, telah keluar izin HTI sebanyak 175 dengan luas total 7.861.251 hektar2. Diperkirakan hanya 2 juta ha lahan yaang telah ditanami, sedangkan sisanya menjadi lahan terbuka yang terlantar dan tidak produktif3

Pembangunan perkebunan kelapa sawit sampai dengan Juni 2001, dari 80% pengusaha industri besar kelapa sawit telah mengkonversi lahan hutan sebesar 2,7 hektar4.

Kesenjangan antara permintaan dan pasokan kayu legal mencapai 35-40 juta meter kubik per tahun. Kesenjangan tersebut dipenuhi dari Pembalakan haram (Ilegal logging). Industri pengolahan kayu yang bergantung terhadap kayu yang ditebang secara illegal mencapai 65% dari pasokan total ditahun 20005. Data World Bank menyebutkan hingga tahun 1990 volumekerusakan hutan akibat pembalakan haram telah mencapai. 80.000 hektar.

4.Penyebab Kerusakan Hutan

Page 13: Karya Tulis Hutan

Kebakaran hutan yang dihadapi Indonesia dari tahun 1997 hingga tahun 1998 menurut data BAPPENAS telah terjadi kasus-kasus kebakaran hutan yang menyebabkan kerusakan hutan seluas 9.756.000 hektar.

Pertambangan juga telah memberikan kontribusi bagi kerusakan hutan Indonesia. Salah seorang dosen tambang ITB menyatakan bahwa kontribusi tambang bagi kerusakan hutan 'hanya' 1)%. Lebih parah dari sekedar hilangnya tegakan pohon, di lokasi-lokasi pertambangan terlihat jelas bagaimana wajah hutan Indonesia yang hancur karena penggalian, pembuangan limbah batuan (over burden) dan limbah tailing serta aktivitas penunjang operasi tambang lainnya.

Beberapa perusahaan yang akan menghentikan kegiatan tambangnya menyatakan tidak mampu menghutankan kembali bekas-bekas lubang tambang dan kolam limbah mereka. Lubang-lubang itu dibiarkan terus menganga dan menjadi danau asam beracun pasca penambangan. Begitu pula kolam limbah tailing akan jadi hamparan pasir yang mengandung logam berat.

Page 14: Karya Tulis Hutan

Erosi

Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es. Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan. .

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

5.Akibat Kerusakan Hutan

Page 15: Karya Tulis Hutan

Tanah Longsor

Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi di mana terjadi pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh: :

o erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam .

o lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat.

o gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah.

o gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu.

o getaran dari mesin, lalu lintas, pengunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir.

o berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.

Page 16: Karya Tulis Hutan

Iklim merupakan unsur geografis yang sangat mempengaruhi kehidupan mahluk hidup secara luas. Pengertian iklim sendiri adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang relative lama.

Perubahan iklim belakangan ini, perubahan cuaca dan musim yang berubah setiap saat merupakan dampak dari kerusakan lingkungan. Salah satu kerusakan lingkungan karena kegiatan pembakaran lahan dan hutan yang dilakukan secara sengaja dengan dalih membuka lahan baru dan sebagainya. bila kerusakan lingkungan terus terjadi, maka akan sangat mungkin pemanasan global akan meningkat, bahkan bisa menyebabkan munculnya fenomena alam yang begitu dahsyat. .

Dikatakan, dampak perubahan iklim akibat peningkatan emisi gas sangat terasa di Indonesia. Apalagi indonesia yang terletak di khatulistiwa akan mendapatkan dampak negatif lebih besar daripada negara di luar khatulistiwa. Selain itu Negara Indonesia merupakan negara kepulauan dengan belasan ribu pulau sehingga menjadi negara yang rentan.

6.Pengaruh Iklim terhadap kerusakan Hutan

Page 17: Karya Tulis Hutan

Salah satu dampak yang cukup ditakutkan di antaranya adalah ancaman tenggelamnya pulau-pulau seperti Kepri dan pulau-pulau lainnya akibat permukaan air yang cenderung naik dampak pemanasan global. Selain itu gejala banjir yang semakin meningkat, musim tanam yang berubah sehingga proses pertanian terganggu, dan sulitnya air yang berpengaruh pada produksi pertanian.

Udara yang sangat terik belakangan ini terjadi akibat meningkatnya suhu bumi. Ini harus diwaspadai dan lakukan upaya nyata untuk mengembalikan kondisi semula. Perubahan iklim juga menyebabkan berbagai persoalan lingkungan seperti pola curah hujan yang telah mengakibatkan banjir dan longsor. Selain itu juga terjadi musim kemarau yang berkepanjangan. Hal itu menurutnya akan berdampak berubahnya pola musim tanam yang merugikan petani seperti sulit menentukan pembibitan, perkiraan panen serta serangga, hama tak terduga. Dari segi kesehatan, habitat kehidupan yang tergangu menyebabkan meningkatnya penyakit seperti deman berdarah dan malaria.

Page 18: Karya Tulis Hutan

Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindahTerkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.

Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pemilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah menebang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang. 

Usaha Pengurangan Dampak Kerusakan Hutan

Page 19: Karya Tulis Hutan

Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mampu menekan maraknya aksi pengerusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya.

Page 20: Karya Tulis Hutan

Kondisi hutan Indonesia yang saat ini sangat memprihatinkan membuat berbagai kerusakan di permukaan Bumi , baik dari segi biologis , kimiawi maupun geologis .

Oleh karena itu pengembalian kondisi hutan ke kondisi normal sangatlah diperlukan , untuk melakukan hal itu diperlukan koordinasi yang konkret antara lapisan masyarakat dengan pihak-pihak terkait yang bekerja dalam bidang tersebut .

Kesadaran juga sangat diperlukan untuk merealisasikan keinginan tersebut , untuk itu diharapkan pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mewujudkan hal tersebut .

Kesimpulan

Page 21: Karya Tulis Hutan

Thank You !!