karya tulis ilmiah gabungan bab... · 2018. 9. 10. · berdasarkan data lansia di indonesia tahun...

59
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS WUA-WUA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kementrian Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan OLEH: LOLA PUTRIANA P00320014024 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2017

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU

LANSIA DI PUSKESMAS WUA-WUA

KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kementrian

Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan

OLEH:

LOLA PUTRIANA

P00320014024

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2017

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar
Page 3: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

MOTTO

Sukses Bukan Hanya Milik Orang-Orang Yang Pandai Saja, Sukses Tidak Pernah Datang

Pada Orang Yang Malas, Tetapi Kesuksesan Adalah Milik Orang Yang Giat Berusaha

Saat Kamu Terjatuh, Tersenyumlah. Karena Jatuh Itu Adalah Tanda Awal Kesuksesann

Mu.

Kesuksesan Orang Yang Lebih Dulu Dari Mu Tidak Didapat Dari Hasil Bersantai Dan

Bermalas-Malasan, Namun Dibalik Itu Tidak Pernah Terlepas Dari Keringat Tekat, Dan

Kerja Keras

Serta Air Mata Pengorbanan.

Karya Tulis Ini Kupersembahkan Untuk

Kedua Orang Tuaku, Saudaraku

Dan Almamaterku Poltekkes Kendari

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Lola Putriana

Nim : P00320014024

Tempat, Tgl Lahir : Pondidaha, 14 April 1996

Suku/ Bangsa : Tolaki / Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Lorong Pesantren Hidayatullah. Anduonohu. Kendari

B. Pendidikan

1. SD Negeri 1 Pondidaha, tamat pada Tahun 2008

2. MTS Al-ikhlas Pondidaha, tamat pada Tahun 2011

3. SMA Negeri 1 Pondidaha, tamat pada Tahun 2014

4. Sejak Tahun 2014 melanjutkan pendidikan Diploma III (D.3) di Poltekkes Kemenkes

Kendari Jurusan Keperawatan sampai sekarang.

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lanjut usia (lansia) adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari suatu

waktu tertentu, tetapi dimulai sejak kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah

yang berarti seseorang telah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu neonatus, toddler,

pra school, school, remaja, dewasa, dan lansia. Tahap berbeda ini di mulai baik secara

biologis maupun psikologis (Padila, 2013).

Seiring berjalannya waktu, proses penuaan memang tidak bisa

dihindarkan.Keinginan semua orang adalah bagaimana agar tetap tegar dalam menjalani

hari tua yang berkualitas dan penuh makna. Hal ini dapat dipertimbangkan mengingat

usia harapan hidup penduduk yang semakin meningkat. Meningkatnya usia harapan

hidup ini mengakibatkan masalah, karena dengan meningkatnya jumlah lanjut usia

meningkat pula angka ketergantungan lansia, dimana penduduk usia produktif akan

menanggung semakin banyak penduduk lanjut usia ( Juniardi F, 2010)

Pelayanan kesehatan harus diberikan secara maksimal untuk memenuhi hak lansia

dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatannya, sehingga dapat memelihara dan

meningkatkan kondisi fisik,mental, dan sosialnya supaya dapat berfungsi secara wajar.

Sebanyak 59,24 persen lansia dengan keluhan kesehatan masih mengobati penyakitnya

sendiri, baik menggunakan obat modern (66,01%), obat tradisional (11,60 %), maupun

kombinasi kedua obat tersebut (21,20 %).Lansia yang mengatasi keluhan kesehatannya

dengan cara berobat jalan sebesar 51,24 %. Terbanyak mereka berobat jalan di praktek

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

tenaga kesehatan (33,71%), praktek dokter (31,70%), dan puskesmas/posyandu (27,05 %)

(Profil Statistik Lanjut Usia,2014).

Pelayanan kesehatan lansia adalah proses pemberian bantuan yang dilaksanakan

secara terencana dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan lanjut usia, sehingga

yang bersangkutan mampu melaksanakan fungsi kesehatannya. Salah satu bentuk

pelayanan kesehatan lansia adalah posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan pos

pelayanan terpadu terhadap lansia di tingkat desa/kelurahan dalam wilayah kerja masing-

masing puskesmas.Adapun tujuan dari pembentukan Posyandu lansia yaitu meningkatkan

derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk

mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, dan meningkatkan

peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan komunikasi antara masyarakat

usia lanjut.

Cakupan/bentuk pelayanan pelayanan kesehatan yang diberikan di posyandu

lansia antara lain pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari, pemeriksaan status mental,

pemeriksaan status gizi, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan hemoglobin, kadar gula

dan protein dalam urin, pelayanan rujukan ke puskesmas dan penyuluhan kesehatan.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat dengan

memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lansia dan olah raga seperti senam lanjut usia,

gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran (Grahacendikia, 2009).

Data world population prospects: the 2015 revision, pada tahun 2015 ada 901 juta

jumlah lansia yang berusia 60 tahun atau lebih. Sedangkan asia menempati urutan

pertama dengan populasi lansia terbesar dimana pada tahun 2015 berjumlah 508 juta

populasi lansia di dunia (United Nations,2013,dalam Jayati 2016).

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai

10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar 0,71% jumlah lansia mencapai

20.24 jiwa setara dengan 8.03% dari seluruh penduduk tahun 2014. Sedangkan pada

tahun 2015 jumlah lanjut usia di Indonesia mencapai 10.227.281 jiwa (8,36%) dari total

penduduk dan pada tahun 2016 jumlah lansia di Indonesia adalah 22,6 juta jiwa dari total

populasi penduduk 255,5 juta orang (8,84%) dari total penduduk (Badan Pusat Statstik

Jakarta Indonesia 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Kendari jumlah

penduduk usia lanjut 2014 sebanyak 42,568 jiwa atau sekitar 1,70%, sedangkan tahun

2015 jumlah penduduk lansia 150,768 jiwa atau sekitar 6,03% dan pada tahun 2016

jumlah lansia 157,493 jiwa atau sekitar 6,30% dari jumlah penduduk 2,499,540 jiwa

(BPS Kendari 2017).

Target pencapaian cakupan pelayanan posyandu lansia menurut Standar

Pelayanan Minimal (SPM, 2017) sebanyak 70%.Akan tetapi kenyataan di lapangan

jumlah kunjungan lansia ke Posyandu lansia Di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari

masih sangat rendah.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 18 Maret

2017, jumlah pengunjung posyandu lansia di Puskesmas Wua-wua, Puskesmas Benu-

benua, dan Puskesmas Lepo-lepo pada tahun 2017 adalah : Puskesmas Wua-wua

sebanyak 35%, puskesmas Benu-benua 80 %, dan Puskesmas Lepo-Lepo sebanyak 82%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa posyandu di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari jauh

dari target pencapaian standar minimal cakupan pelayanan posyandu lansia dan jumlah

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

kunjungannya lebih sedikit dibandingkan Puskesmas lainnya. Maka penulis memutuskan

untuk memilih lokasi penelitian di Posyandu Lansia Puskesmas Wua-wua Kota Kendari.

Berdasarkan data di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari daftar jumlah lansia yang

tercatat sebagai peserta posyandu lansia adalah 60 orang.Namun jumlah kunjungan pada

bulan Maret hanya rata-rata 35 % (Berdasarkan Profil Lansia Puskesmas Wua-wua Kota

Kendari 2017). Dari data Puskesmas Wua-wua kota Kendari Juga didapatkan jumlah

lansia yang berkunjung ke Posyandu 2 bulan terkhir adalah 21 orang sedangkan 3 bulan

terakhir adalah 30 orang.

Menurut penelitian yang dilakukan Mengko V.V (2015) dengan judul”Faktor-

faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas

Teling Atas Kota Manado pada tahun 2015”, adalah : Dukungan keluarga, Sikap, Peran

kader. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahmalia Ningsih (2014)

dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi minat lansia mengunjungi Posyandu

lansia”.adalah : jarak, dukungan keluarga, peran kader.Dengan demikian maka faktor-

faktor yang mempengaruhi cakupan pelayanan posyandu lansia adalah: dukungan

keluarga, jarak, peran kader, dan sikap.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 18 Maret 2017, yang

di dapatkan dari 4 orang kader posyandu lansia „‟mengatakan bahwa 25 % lansia jarak

rumahnya lebih dari 3 km dari lokasi posyandu, kemudian 25 % lansia yang diantar oleh

keluarganya sisahnya datang sendiri dan 50% lansiayang tidak mengetahui jadwal

posyandu yang telah disampaikan oleh kader posyandu.Sedangkan hasil wawancara yang

di dapatkan oleh 14 orang lansia “5 dari 14 orang lansia mengatakan jarak rumahnya

lebih dari 3 km,kemudian 6 dari 14 orang lansia mengatakan tidak ada keluarga yang

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

mengantarkan dan 3 orang diantara 14 orang lansia mengatakan bahwa kadernya tidak

mengingatklan jadwal posyandu posyandu lansia tersebut. Sehubungan dengan kejadian

tersebut maka penulis melihat bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia

ke posyandu lansia di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari antara lain: Faktor peran

kader, jarak, dan dukungan keluarga. Dan dengan latar belakang tersebut diatas maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul „‟Faktor-faktor

yang mempengaruhi cakupan pelayanan posyandu lansia dipuskesmas Wua-wua Kota

Kendari Tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu

lansia di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017 ? ”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke

posyandu lansia di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifkasi faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia

ditinjau dari faktor peran kader

2. Mengidentifkasi faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia

ditinjau dari faktor jarak

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

3. Mengidentfikasi faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia

ditinjau dari faktor dukungan keluarga

D. Manfaat Penelitian

1. manfaat Teoritis

a. Bagi Iptek

Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk lebih

memantapkan dan member informasi pentingnya cakupan pelayanan posyandu lansia.

b. Bagi institusi (Poltekkes Kendari)

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan untuk institusi

Politeknik Kesehatan Kendari sebagai pengembangan ilmu yang telah ada dan dapat

dijadikan sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Responden/keluarga

hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

responden tentang pentingnya pelayanan posyandu lansia untuk meningkatkan derajat

kesehatan lansia dan memberikan motivasi bagi lansia untuk aktif dalam mengikuti

program posyandu lansia

b. Bagi posyandu lansia

hasil penelitian ini merupakan masukkan bagi petugas pelayanan kesehatan

dalam memberikan penyuluhan pada keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga

dalam pemanfaatan posyandu lansia

c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

peneliti tentang pentingnya peran kader dan dukungan keluarga serta peniliti perlu

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

mengidentifikasi jarak sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan pelayanan

posyandu lansia di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari sebagai masukkan atau

sumber data penelitian selanjutnya dan mendorong pihak yang berkepentingan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Lansia

1. Pengerian Lansia

Secara umum seorang dikatakan lanjut usia jika sudah berusia diatas 60 tahun,tetapi

definisi ini sangat bervariasi tergantung dari aspek social budaya, fisiologis, dan

kronologis (Fatimah,2010 dalam Elmi Noviana 2014).

Manusia lanjut usia adalah seorang yang karna usianya mengalami perubahan

biologis, fisik, kejiwaan, dan social. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan, termaksud kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan manusia

usia lanjut perlu mendapatkan perhatian kh usus dengan tetap dipelihara dan ditinggikan

agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya

sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (UU kesehatan No. 23

Tahun 1992, pasal19 ayat 1 dalam Elmi Noviana, 2014).

Lanjut usia adalah seorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.

Sebenarnya lanjut usia merupakan suatu prose salami yang tidak dapat ditentukan oleh

Tuhan Yang Maha Esa. Umur manusia sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu

peraturan alam. Umur manusia maksimalsekitar enam kalimasa bayi sampai remaja (6 x

20 tahun = 120 tahun). Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua

merupakan masa hidup yang terakhir, yang pada masa ini seorang mengalami

kemunduran fisik, mental, dan social sedikit demi sedikit sampai tidak dapat melakukan

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

tugasnya sehari hari lagi sehingga bagi kebanyakan orang masa tua itu merupakan masa

yangkurang menyenangkan (Undang-undang No.4 tahun 1965) dalam sri jayanti (2010).

Di Indonesia pemerintah dan lembaga-lembaga pengelolah lansia, member patokan

bahwa mereka yang disebut lansia adalah yang telahmencapai usia 60 tahun yang

dinyatakan dengan pemberian KTP seumur hidup. Namun di Negara maju diberi patokan

yang lebih spesifik yaitu : 65-75 tahun disebut old, 76-90 tahun disebut middle old dan 90

tahun ke atas disebut veryold (W.M roan, 1990).

2. Batasan Lansia

a. menurut WHO, lanjut usia meliputi :

1. usia pertengahan (middle age) = usia 45-59 tahun

2. usia lanjut (elderly) = usia 60-74 tahun

3. usia lanjut tua (old) = usia 75-90 tahun

4. usia sangat tua (very old) = usia di atas 90 tahun

b. menurut prof DR.Ny. sumiati ahmad mohammad (alm), guru besar universitas gajah

mada fakultas kedokteran, periodisasi biologis perkembangan manusia dibagi sebagai

berikut

1. Usia 0-1 tahun (masa bayi)

2. Usia 1-6 tahun (masa prasekolah)

3. Usia 6-10 tahun (masa sekolah)

4. Usia 10-20 tahun (masa pubertas)

5. Usia 40-65 tahun (masa setengah umur, prasenium)

6. Usia 65 tahun ke atas (masa lanjut usia, senium)

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

3. Teori Proses Menua

Menurut Constantinides (1994) dalam Nugroho (2008) menua adalah suatu proses

menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga dapat

bertahan tanpa jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Proses menua disebabkan oleh faktor biologis yang terdiri dari tiga fase antara

lain ; (1) fase progresif,(2) fase stabil,(3) fase regresif. Dalam fase regresif mekanisme

lebih kearah kemunduran yang dimulai dari sel sebagai komponen terkecil dari tubuh

manusia.Sel-sel menjadi haus karna lama berfungsi dan mengakibatkan kemunduran

yang dominant disbanding dengan pemulihan. Di dalam struktur anatomi prose menjadi

tua terlihat sebagai kemunduran dalam sel yang berlangsung secara alamiah dan

berkesinambuanganyang pada gilirannya akan menyebabkan perubahan anatomis,

fisiologis, dan biokimis pada jaringan tubuh, sehingga mempengaruhi fungsi dan

kemampuan secara keseluruhan ( Depkes RI,2010).

Ada beberapa teori tentang proses menua (Wahjudi Nugroho 2008) antara lain ;

1. Teori Biologis

a. Teori genetic (teori genetic clock). Teori ini merupakan teori intrinsic yang

menjelaskan bahwa didalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan

menentukan proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah

terprogram secara genetic untuk spesies tertentu. Setiap spesies didalam inti selnya

memiliki suatu jam genetic/jam biologis sendiri dan setiap spesies mempunyai batas

tertentu sehingga bila jenis ini berhenti berputar, ia akan mati.

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

b. Teori mutasi somatic. Menurut teori ini, penuaan terjadi karna adanya mutasi

somatic akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Teori ini menerangkan bahwa

mutasi yang progresif pada DNA sel somatic akan menyebabkan terjadinya

penurunan kemampuan fungsional sel tersebut.

c. Teori penurunan system imun tubuh (auto immune theory) yaitu didalam proses

metabolism tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat kusus. Ada jaringan tubuh

tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi

lemah dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus yang pada usia

dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan autoimun.

d. Teori kerusakan akibat radikal bebas ( free radical theory) merupakan teori yang

dapat menjelaskan terjadinya proses menua. Radikal bebas dianggap sebagai

penyebab penting terjadinya kerusakn fungsi sel. Beberapa radikal bebas yang

terdapat dilingkungan sekitar seperti ;asap kendaraan bermotor asap rokok, zat

pengawet makanan, radiasi, sinar ultra violet yang dapat mengakibatkan terjadinya

perubahan pigmen d n kolagen pada proses menua.

e. Teori menua akibat metabolism. Telah dibuktikan dalam berbagai percobaan hewan,

bahwa pengurangan asupan kalori ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan

perpanjangan umur, sedangkan perubahan asupan kalori yang menyebabkan

kegemukan dapat memperpendek umur ( Bahri dan Alem, 1989; Boedi Darmojo,

1999).

f. Teori rantai silang (cross link theory). Teori ini menjelaskan bahwa menua

disebabkan oleh lemak, protein, dan karbohidrat dan asam nukleat (molekul

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

kolagen) bereaksi dengan zat kimia dan radiasi mengubah fungsi jaringan

menyebabkan kurangnya elastisitas, dan hilangnya fungsi pada prose menua.

g. Teori program yaitu kemampuan organism untuk menetapkan jumlah sel yang

membelah setelah sel-sel itu mati.

h. Teori fisiologis. Teori ini merupakan teori intrinsic dan ekstrinsik terdiri atas teori

oksidasi stress (wear and tear theory). Disini terjadi kelebihan usaha dan stress

menyebabkan sel tubuh lelah terpakai (regenerasi jaringan tidak dapat

mempertahankan kestabilan lingkungan internal) (Wahjudi Nugroho 2008).

4. Perubahan Yang Terjadi Pada System Tubuh Lansia

Menurut Nugroho (2008) ada empat macam perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia

yaitu :

a. Perubahan fisik

1. Sel yaitu lebih sedikit jumlahnya dan ukuranny lebih besar, jumlah cairan tubuh

dan cairan intraseluler berkurang.

2. System pernafasan yaitu cepatnya penurunan hubungan pernafasan, lambatnya

dalam proses dan waktu untuk bereaksi dengan stress, mengecilnya saraf panca

indra, berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf

penciuman dan perasa, lebih sensitive terhadap perubahan suhu dengan rendahnya

ketahanan dingin.

3. System pendengaran yaitu presbiakusis : hilangnya kemampuan (daya)

pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi sura atau nada-nada

yang tinggi. Suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata 50% terjadi pada usia

diatas umur 65 tahun.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

4. System penglihatan yaitu sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon

terhadap sinar, kornea lebih berbentuk sferis (bola), lensa lebih suram,

meningkatnya ambang pengamatan sinar. Daya adaptasi terhadap kegelapan lebih

lambat, susah melihat dalam cahaya gelap, hilangnya daya akomodasi,

menurunnya lapang pandang, berkurangnya luas pandangan.

5. System kardiovaskular yaitu katub jantung menebal, kemampuan jantung

memompah darah menurun 1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini

menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya, kehilangan elastisitas

pembuluh darah ; kurangnya elastisitas pembuluh darah periver untuk oksigensi,

perubahan posisi tidur ke duduk ( duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan

darah turun 65 mmHg atau hipotensi orthestatik ( mengakibatkan pusing-pusing

mendadak), tekanan darah tinggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari

pembuluh perifer. Systole normal kurang lebih 150 mmHg dan diastole kurang

lebih sekitar 95 mmHg ( WHO).

6. System pengaturan temperature suhu tubuh yaitu pada pengaturan suhu,

hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu thermostat, yaitu menetapkan suatu

suhu tertentu, kemunduran yang terjadi berbagai faktor yang mempengaruhinya

yang sering ditemui, antar lain temperature tubuh menurun (hipotermi) secara

fisiologik kurang lebih 35˚C ini akibat metabolism yang menurun dan keterbatan

reflex menggil dan tidak dapat terjadi rendahnya aktivitas otot.

7. System respirasi yaitu otot-otot pernafasan kehilangan kekuatannya dan menjadi

kaku, menurunnya aktivitas dari silia, pau-paru kehilangan elastisitas; kapasitas

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

residumeningkat, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum

menurun, dan kedalaman bernafas menurun.

8. System gastrointestinal yaitu kehilangan gigi penyebab utam adanya periodontal

disease yang bisa terjadi setelah umur 30 tahun ,penyebab lain meliputi kesehatan

gigi yang buruk dan gizi yang buruk. Indra pengecap menurun ; adanya iritasi yang

kronis dari selaput lendir, atropi indra pengecap di lidah terutah rasa manis dan

asin, dan pahit. Lambung ; rasa lapar menurun (sensitifitas), asam lambung

menurun, waktu pengosongan lambung menurun.

9. System genitourinaria yaitu ginjal mengecil dan nefon menjadi atropi, aliran darah

ke ginjal menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang

kemampuan tubulus mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun, proteinuria,

BUN (blood urea nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai ambang glukosa

ginjal meningkat.

10. System endokrin yaitu produksi dari semua hormone menurun fungsi paratiroid

dan sekresinya tidak berubah, menurunnya BMR, menurunnya daya pertukaran

zat, menurunnya produksi aldosteron, menurunnya sekresi hormone kelamin

misalnya ; progesterone, esterogen, dan testosterone.

11. System kulit dan kuku yaitu kuku jari menjadi tebal dan rapuh, kuku kaki tumbuh

secara berlebihan dan seperti tanduk, kelenjar kulit mengkerut atau keriput akibat

kehilangan jaringan lemak, kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna kelabu (

uban), rambut dalam hidung dan telinga menebal, berkurangnya elastisitas akibat

dari menurunnya cairan vascularisasi.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

12. System musculoskeletal yaitu tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh,

kifosis, discus intravertebralis menipis dan menjadi besar dan kaku, tendon

mengkerut dan mengalami sklerosis, atropi serabut otot ; kram, dan menjadi

tremor.

b. Perubahan mental

1. Perubahan kepribadian yang drastic yaitu keadaan ini jarang terjadi, lebih sering

berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin karna

faktor lain seperti penyakit-penyakit.

2. Kenangan (memori)

a. Kenangan jangka pendek atau seketika, 0-10 menit , kenangan buruk.

b. Kenangan jangka panjang ; berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu,

mencakup beberapa perubahan.

3. IQ ( intelegentia Quantion) tidak berubah dengan informasi dengan metematika dan

perkataan verbal dan berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan

psikomotor.

c. Perubahan psikosial

1. Pensiun : nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya, identitas dikaitkan

dengan peranan dengan peekerjaan.

2. Merasakan atau sadar akan kematian

3. Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih

sempit.

4. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan.

5. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

6. Kesepian akibat dari pengasingan dan lingkungan social

7. Banyak faktor yang terhubung sehingga membuat usia lanjut merasaterisolasi dan

kesepian,faktor-faktor tersebut adalah :

a. Faktor fisik,makin menurunnya kualitas organ indra yang mengakibatkan

ketulian dan penglihatan kabur membuat usia lanjut merasa terputus hubungan

dengan orang lain.

b. Menurunnya kualitas output intelektual,membuat usia lanjut sulit

menyesuaikan diri dengan cara berfikir generasi muda.

c. Menurut kemampuan kosentrasi serta daya ingat yang lemah terhapad

peristiwa-peristiwa yang baru terjadi membuat usia lanjut tampak kaku dan

repretitive.

d. Perubahan social,kesulitan-kesulitan yang dialami oleh usia lanjut dan

kurangnya kontak membuat ia berpaling ke masa lalu untuk memperoleh

penghiburan.Mereka akan menceritakan tentang kejayaan dimasa lalu yang

diulang-ulang.

e. Kecemasan.Kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan atau

ketakutan yang tidak jelas dan hebat.kondisi ini terjadi sebagai reaksi terhadap

sesuatu yang dialami seseorang.

8. Depresi. Sikap depresi atau kemurahan hati sering timbul pada usia lanjut. Mereka

seakan-akan merasa tertinggal dan tidak berdaya terhadap keadaan sekelilingnya.

9. Gangguan saraf panca indra,timbul kebutaan dan ketulian.

10. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

11. Rangkaian dari kehilangan,yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan

family.

12. Hilangnya kekuatan dan ketegangan fisik ; perubahan terhadap gambaran diri.

13. Perubahan spiritual/kegamaan

Lebih mendekatkan diri kepada tuhan,mengikuti ritual agama,meningkatkan

ibadah keagamaan.Menurut maslow (1970) (dalam nugroho ; 29 ) Agama atau

kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.perkembangan spiritual pada

usia 70 tahun menurut fowler (1978) (dalam nugroho ;29)

.Universalizing,perkembangan yang dicapai padaa tingkat ini adalah berfikir dan

bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.

B. Tinjauan Tentang Posyandu Lansia

1. Definisi posyandu

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan

dari,oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan

kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar (Depkes,2011).

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan

dan keluarga berencana .Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari peran serta

masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka

(Yulifa,dkk,2009,dalam Elmi Noviana, 2014).

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

2. Definisi Posyandu Lansia

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan

kepada lanjut usia di masyarakat,yang proses pembentukan dan pelayanannya dilakukan

oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor perintah dan

non-perintah,swasta organisasi social dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan

kesehatan dan upaya promotif dan preventif.

Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia Juga dapat diberikan

pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olahraga dan seni budaya serta

pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas

hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka dapat beraktifitas dan

mengembangkan potensi diri. (Komnaslansia,2010)

Posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan

kesehatan oleh masyarakat dan mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber

daya manusia khususnya lanjut usia (Depkes,2000).

Jadi, posyandu lansia adalah sebuah wadah, tempat dan pelayanan terpadu yang

diperuntukkan bagi lansia disuatu daerah tertentu yang didalamnya terdapat pelayanan

kesehatan, dan kegiatan peningkatan kesehatan serta kesejahteraan lansia yang dalam

pelaksanaaannya melibatkan peran masyarakat dan organisasi sosial.

3. Cakupan pelayanan posyandu lansia

Cakupan pelayanan posyandu lansia adalah jangkauan pelayanan kesehatan atau target

pencapaian pelayanan kesehatan terhadap lansia,target pencapaian cakupan pelayanan

posyandu lansia menurut standar pelayanan minimal (SPM, 2017) adalah sebanyak 70%.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

4. Bentuk Kegiatan Pelayanan dalam Posyandu Lansia

Dalam kegiatan posyandu lansia dibagi menjadi 10 tahap pelayanan, yaitu:

1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari/ activity of daily living,meliputi kegiatan

dasar dalam kehidupan seperti makan, minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik

turun tempat tidur dan buang air.

2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional.

3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi

badan dan dicatat pada gravik indeks massa tubuh.

4. Pengukuran tekanan darah serta denyut nadi.

5. Pemeriksaan hemoglobin

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula

7. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni sebagai deteksi awal penyakit ginjal.

8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila mana ada keluhan atau ditemukan kelainan

dalam pemeriksaan nomor 1 sampai 7

9. Penyuluhan bisa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan

rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang

dihadapi oleh individu dan atau sekelompok usia lanjut

10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak

datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat. (Depkes,2006)

Pelayanan yang dilakukan di posyandu merupakan pelayanan ujung tombak

dalam penerapan kebijakan pemerintah untuk pencapaian lanjut usia sehat, mandiri

dan berdaya guna. Oleh karena itu,arah dari kegiatan posyandu tidak boleh lepas dari

konsep active ageing/menua secara aktif. Active ageing adalah proses optimalisasi

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

peluang kesehatan, partisipasi dan keamanan untuk meningkatkan kualitas hidup

dimasa tua. Jika seseorang sehat dan aman, maka kesempatan berpatipasi bertambah

besar. Masa tua bahagia dan berdayaguna tidak hanya fisik meliputi emosi,

intelektual,sosial,vakasional dan spiritual yang dikenal dengan dimensi wellness.

Wellness merupakan suatu pendekatan yang utuh untuk mencapai menua secara

aktif.(KomNasLansia,2010)

5. Manfaat dan Tujuan Posyandu Lansia

Manfaat posyandu lansia menurut Depkes RI (2006) adalah :

a. Kesehatan fisik usia lanjut dapat dipertahankan agar tetap bugar

b. Kesehatan rekreasi tetap terpelihara

c. Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang sedangkan tujuan

pembentukan dari posyandu lansia secara garis besar menurut Depkes RI (2006)

antara lain :

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat sehingga

terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta

dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara

masyarakat usia lanjut.

6. Sasaran Posyandu Lansia

a. Sasaran lansung, yang meliputi pra lanjut usia (45-59 tahun),usia lanjut (60-60

tahun) usia lanjut risiko tinggi (>70 tahun atau 60 tahun atau lebih dengan masalah

kesehatan.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

b. Sasaran tidak langsung,yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada,

masyarakat dilingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang berada yang peduli

terhadap oraganisasi kesehatan usia lanjut, petugas kesehatan yang melayani

kesehatan usia lanjut, petugas lain yang menangani kelompok usia lanjut dan

masyarakat luas.(Effendy,2000).

7. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

Penyelenggaran posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih,

tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas

setempat baik seorang dokter,bidan atau perawat,penyelenggaraan posyandu lansia

dilakukan dengan system 5 meja meliputi :

a. Meja 1 tempat pendaftaran

b. Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan pengukuran dan pencatatan

berat badan,pengukuran dan pencatatan tinggi badan serta perhitungan index massa

tubuh (IMT)

c. Meja 3 tempat melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan sederhana (tekanan

darah, gula darah, Hb dan pemberian vitamin,dan lain-lain)

d. Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling(kesehatan,gizi dan kesejahteraan)

e. Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan sosial (pemberian

makanan tambahan, bantuan modal,pendampingan, dan lain-lain sesuai kebutuhan)

(KomNasLansia,2010)

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

C. Tinjauan tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu

Lansia

1. Pengertian faktor-faktor

Faktor-faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang menyebabkan (mempengaruhi)

terjadinya sesuatu.W.M Roan (1990) dalam sumarmi (2014).

2. Faktor Peran Kader Posyandu Lansia

a. Pengertian

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang

tertentu yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dan merasa berkewajiban untuk

melaksanakan meningkatlkan dan membina kesejahteraan masyarakat dengan rasa

ikhlas tanpa pamrih dan didasarkan panggilan jiwa untuk melaksanakan tugas-tugas

kemanusiaan. (Depkes RI,2000, dalam Sumarmi 2015).

Kader posyandu bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta

pimpinan-pimpinan yang ditunjuk oleh pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka

dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan

kerjasama dari sebuah tim kesehatan (Heru,1995, dalam Hajra sabrianti Saidung 2013).

Peran serta atau keikutsertaan kader Pos Pelayanan Terpadu melalui berbagai

organisasi dalam upaya mewujudkan dan meningkatkan pembangunan kesehatan

masyarakat desa harus dapat terorganisir dan terencana dengan tepat dan jelas.Beberapa

hal yang dapat atau perlu dipersiapkan oleh kader seharusnya sudah dimengerti dan

dipahami sejak awal oleh kader posyandu.Kesejahteraan masyarakat. Upaya posyandu

yang telah ada dan telah berjalan selam a ini mampu lebih ditingkatkan dan dilestarikan

(Rachman,2005,dalam Hajra Sabrianti Saidung 2013).

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

b. Tugas Kader posyandu lansia

1. Tugas-tugas kader Posyandu Lansia secara umum adalah sebagai berikut:

a. Tugas sebelum hari buka posyandu (H-Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas

persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.

b. Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk

melaksanakan pelayanan 5 meja.

c. Tugas sesudah hari buka Posyandu (H+Posyandu) yaitu berupa tugas setelah hari

posyandu.

2. Tugas-tugas kader pada pelaksanaan posyandu lansia

a. Tugas-tugas posyandu pada H-atau pada saat persiapan hari posyandu, melputi:

1. Menyiapkan alat dan bahan :

Timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan yang

dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.

2. mengundang dan menggerkkan masyarakat, yaitu memberitahu para lansia untuk

datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang biasa membantu

motivasi masyarakat lansia untuk datang ke posyandu

3. Menghubungi kelompok kerja (POKJA) posyandu yaitu menyiapkan rencana

kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector bisa

hadir pada hari buka posyandu.

4. Melaksanakan pembagian tugas : menetukan pembagian tugas di anatara

kader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan

b. Tugas-tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5

meja, meliputi :

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

1. Meja 1 : pendaftaran

Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah

terdaftar di buku register lansung menuju meja selanjutnya.

2. Meja 2 :

Kader melakukan pengukuran tinggi, berat badan, dan pengukuran tekanan darah

3. Meja 3 : Pencatatan (pengisian Kartu Menuju Sehat)

Kader melakukan pengisian KMS lansia meliputi : indeks massa tubuh,tekanan darah,

berat badan dan tinggi badan.

4. Meja 4 : Penyuluhan

penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan

tambahan.

5. Meja 5 : pelayanan medis

Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas /kesehatan melputi

kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

c. Tahap setelah hari buka posyandu (H+ Posyandu)

1. memindahkan catatan-catatan pada KMS lansia ke dalam buku register atau buku

bantu kader

2. melakukan evaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari hari posyandu

lansia pada bulan berikutnya.

3. melakukan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama lansia (paguyuban

lansia).

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

4. melakukan kunjungan rumah untuk penyuluhan perorangan/sekaligus tindak lanjut

untuk mengajak lansia untuk dating ke posyandu lansia pada kegiatan bulan

berikutnya.

1. Kader posyandu lansia

Jumlah kader posyandu lansia di setiap kelompok tergantung pada jumlah anggota

kelompok,volume dan jenis kegiatan yaitu sedikitnya 3 orang. Kader sebaiknya berasal

dari anggota kelompok sendiri atau bila mana sulit mencari kader dari anggota

kelompok dapat saja diambil dari anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi

kader.(Depkes RI,2003 dalam Sumarmi 2015).

2. Syarat kader

Menurut Depkes RI (2003:130) dalam Sumarmi (2015) ada 4 syarat menjadi kader

posyandu lansia antara lain :

1. Dipilih dari masyarakat dengan prosedur yang diseuaikan dengan kondisi setempat

2. Mau dan mampu bekerja sukarela

3. Dapat membaca dan menulis huruf latin

4. Sabar dan paham mengenai masalah yang dihadapi usia lanjut.

3. Tugas kader

Tugas kader posyandu lansia: Menyiapkan alat dan bahan,melaksanakan pembagian

tugas ,menyiapkan materi/media penyuluhan,mengundang lansia untuk datang ke

posyandu,pendekatan tokoh masyarakat,mendaftar lansia,mencatat kegiatan sehari-hari

lansia,menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan lansia,membantu petugas

kesehatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan status mental,serta mengukur

tekanan darah lansia,memberikan penyuluhan,membuat catatan kegiatan

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

posyandu,kunjungan rumah kepada lansia yang tidak hadir diposyandu,evaluasi

bulanan dan perencanaan kegiatan posyandu (Depkes RI,2003:138,dalam Sumarmi

2015).

2. Faktor Jarak

a. Pengertian Jarak

Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu

antara jarak rumah dengan posyandu. Jangkauan pelayanan posyandu dapat ditingkatkan

dengan bantuan pendekatan maupun pemantauan melalui kegiatan posyandu dapat

ditingkatkan dengan bantuan posyandu (Budioro,2002 dalam Elmi Noviana,2014).

Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan

ditentukan oleh masyarakat sendiri,posyandu dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang

sudah ada,rumah penduduk, balai desa, balai RT, atau ditempat khusus yang dibangun

masyarakat (Effendy, 2008 dalam Elmi Noviana, 2014).

Jarak merupakan pembatas yang mempunyai sifat alamiah.Jarak memiliki kaitan

dengan lokasi dan upaya dalam pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan manusia

(Sumaatmadja, 1981 dalam Elmi Noviana, 2014).

Berdasarkan data Badan Pusat Statstik Jakarta Indonesia 2006, standar jarak

rumah ke lokasi posyandu adalah sekitar 3-4 km dengan jarak tempuh sekitar 15-20

menit.

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

3. Faktor dukungan keluarga

a. Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan unsur terpenting dalammembantu individu

menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada dukungan,maka rasa percaya diri akan

bertambah dan mitivasi untuk menghadapi masalah yang akan terjadi akan meningkat

(Tamber dan Noorkasiani,2009).

Menurut Friedman (2013),dukungan keluarga adalah proses yang terjadi terus

menerus disepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan keluarga berfokus pada

interaksi yang berlangsung dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi

oleh individu. Dukungan keluarga adalah sikap,tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling disukai para

lansia.Sampai sekarang penelitian dan observasi tidak menemukan bukti-bukti yang

menunjukkan bahwa anak/keluarga segan untuk melakukan hal ini.Menempatkan lansia

di panti werda merupakan alternatif terakhir. Martabat lansia dalam keluarga dan

keakraban hidup kekeluargaan di dunia timur seperti yang kita rasakan perlu untuk

dipertahankan dari segi negatif,penghargaan kepada orang tua ini yang sering dijumpai

berupa over protectif (Hodkinson,1976). Dukungan dari keluarga merupakan unsur

terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah.Apabila ada dukungan, rasa

percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan

meningkat (Stuart dan Sundeen,1995).

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

b. Jenis dukungan keluarga

Menurut Friedman (2013), sumber dukungan keluarga terdapat berbagai macam bentuk

seperti:

1. Dukungan informasional

Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai pemberi informasi,

dimana keluarga menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang

dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah.

2. Dukungan penilaian atau penghargaan

Dukungan penilaian adalah keluarga yang bertindak membimbing dan menengahi

pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator identitas anggota keluarga

diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.

3. Dukungan instrumental

Dukungan instrumental adalah keluarga merupakansumber pertolongan praktis dan

kongkrit, diantaranya adalah dalam hal kebutuhan keuangan, makan, minum dan

istirahat.

4. Dukungan emosional

Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk

istirahat serta pemulihan dan membantu penguasaan terhadap emosional meliputi

dukungan yang diwujudkan dalam bentuk adanya kepercayaan dan perhatian.

c. Sumber Dukungan Keluarga

Sumber dukungan keluarga adalah sumber dukungan sosial keluarga yang dapat

berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari suami atau istri

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga secara eksternal

seperti paman dan bibi (Friedman,2013).

Menurut Akhmadi (2009), dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan

sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan

untuk keluarga yaitu dukungan sosialbisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan

dan bantuan jika diperlukan.

d. Manfaat Dukungan Keluarga

Menurut setiadi (2008), dukungan sosial keluarga memiliki efek terhadap

kesehatan dan kesejahteraan yang berfungsi secara bersamaan. Adanya dukungan yang

kuat berhubungan dengan me nurunnya mortalitas,lebih mudah sembuh Dari

sakit,fungsi kognitif,fisik,dan kesehatan emosi. Selain itu,dukungan keluarga memiliki

pengaruh yang positif terhadap penyesuaian kejadian dalam kehidupan yang penuh

dengan stress.

Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa

kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap

siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan

berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan dan

adaptasi keluarga (friedman, 2013). Sedangkan menurut Smet (2013) mengungkapkan

bahwa dukungan keluarga akan meningkatkan :

1) Kesehatan fisik,individu yang mempunyai hubungan dekat dengan orang lain jarang

terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika terkena penyakit disbanding individu

yang terisolasi.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

2) Manajemen reaksi stress,melalui perhatian, informasi,dan umpan balik yang

diperlukan untuk melakukan koping terhadap stress.

3) Produktivitas, melaui peningkatan motivasi,kualitas penalaran,kepuasan kerja dan

mengurangi dampak stress kerja.

4) Kesejahteraan psikologis dan kemampuan penyesuaian diri melalui perasaan

memiliki,kejelasan identifikasi diri,peningkatan harga diri,pencegahan neurotisme

dan psikopatologi, pengurangan dister dan penyediaan sumber yang dibutuhkan

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga

dapat meningkatkan kesehatan fisik, manajemen, reaksi stress, produktivitas, dan

kesejahteraan psikologis dan kemampuan penyesuaian diri.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Dasar Pemikiran

Manusia lanjut usia adalah seorang yang berusia 60 tahun ke atas. Tentunya seiring

berjalannya waktu tidak dapat dipungkiri akan terjadi perubahan fisiologis terhadap lansia

tersebut salah satunya adalah rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuh yang mulai

mengalami penurunan untuk itu lansia perlu tempat atau wadah pelayanan kesehatan untuk

meninimalkan terjadinya penyakit-penyakit yang akan di alami oleh lansia tersebut. Untuk itu,

perlu ditingkatkan melalui posyandu lansia. Posyandu lansia adalah tempat peyananan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan para lansia dan menjaga fungsi kesehatan . Oleh

karena itu, kesehatan manusia usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap

dipelihara dan ditinggikan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan

kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (UU kesehatan No.

23 Tahun 1992, pasal19 ayat 1 dalam Elmi Noviana, 2014).

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada

lanjut usia di masyarakat,yang proses pembentukan dan pelayanannya dilakukan oleh

masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), ,swasta organisasi social dan lain-

lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan dan upaya promotif dan preventif.

Kunjungan lansia ke posyandu lansia di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :faktor

peran kader, faktor jarak dan faktor dukungan keluarga

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

B. Kerangka konsep

faktor-faktor yang mempengaruhi

Keterangan : Variabel yang diteliti

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia terdiri dari : peran

kader, jarak, dan dukungan keluarga

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah :

kunjungan lansia ke posyandu lansia

D. Definisi Operasional dan Kriteria objektif

1. Lansia dalam penelitian ini adalah seorang laki-laki atau perempuan yang berusia diatas

60 tahun dan tercatat sebagai peserta posyandu lansia puskesmas Wua-wua Kota

Kendari tahun 2017.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia dalam penelitian

ini, yaitu :

Faktor Peran

Kader

Kunjungan Lansia Ke

Posyandu Lansia Faktor Jarak

Faktor

Dukungan

Keluarga

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

a. Faktor peran kader

Peran kader adalah perilaku yang di harapkan dari keberadaan posyandu lansia yang

meliputi tugas pada saat H-1 dan pada saat hari pelaksanaan posyandu lansia.Untuk

menilai faktor peran kader maka dilakukan dengan menggunakan koesionier jumlah

pertanyaan 5 item jika menjawab ya diberi skor 1 jika menjawab tidak diberi skor 0.

kriteria objektif :

Mempengaruhi : jika mendapat skor ≤60%

Tidak mempengaruhi : jika mendapat skor >60% (Budiman,2013)

b. Faktor jarak

Jarak adalah jarak yang ditempuh antara rumah lansia dengan posyandu.Untuk

menilai faktor jarak maka dilakukan dengan menggunakan koesionier jumlah

pertanyaan 1 item jika menjawab ya diberi skor 1 jika menjawab tidak diberi skor 0.

Kriteria Objektif :

Mempengaruhi : jarak rumah ke Posyandu>3 km

Tidak mempengaruhi : jarak rumah ke Posyandu ≤3 km(Budiman,2013)

c. Faktor dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap

anggotanya, yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan

bantuan jika diperlukan.Untuk menilai faktor dukungan keluarga maka dilakukan

dengan menggunakan koeseioner jumlah pertanyaan 5 pertanyaan item jika

menjawab ya diberi skor 1 jika menjawab tidak diberi skor 0.

Kriteria Objektif :

Mempengaruhi : jika mendapat skor ≤60%

Tidak mempengaruhi : jika mendapat skor >60% (Budiman,2013)

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

d. Kunjungan lansia ke Posyandu lansia adalah jumlah target kunjungan lansia ke Posyandu

lansia secara rutin :

Kriteria Objektif :

Baik : jika 3 bulan berturut-turut melakukan kunjungan secara

rutin ke posyandu

Kurang : jika kunjungan ke posyandu lansia tidak rutin dalam 3

bulan berturut-turut

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian deskriptif survey.

Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelian yang dilakukan dengan tujuan

utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif

(Notoatmodjo, 2002,dalam Laode Arfiki,2015). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cakupan Pelayanan Posyandu Lansia Diwilayah Kerja

Puskesmas Wua-Wua kota kendari tahun 2017.

B. Waktu dan Tempat penelitian

a. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2017.

b. Tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Posyandu lansia yang berada di Puskesmas Wua-

Wua Kota Kendari.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian atau obyek yang diteliti (

(Notoatmodjo,2002). Adapun Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia yang

tercatat sebagai peserta Posyandu lansia yang berusia ≥ 60 tahun di Puskesmas Wua-

wua kota kendari yaitu sebanyak 54 orang.

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo,2006 : 70). sampel yang dilakukan peneliti

adalah sebagian lansia yang melakukan kunjungan ke posyandu lansia di Puskesmas

Wua-wua Kota Kendari.

Untuk menentukan besarnya jumlah sampel maka peneliti berpedoman pada

pendapat Arikunto, 2006 yang menjelaskan bahwa jika populasi > 100 maka dapaat

diambil 10-15% dan 25-30%, jika populasi < 100 maka diambil seluruhnya yaitu 54

orang.

Dengan demikian. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah

tekhnik total sample. Total sample adalah tekhnik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi (sugiyono, 2007)

D. Jenis dan cara pengambilan data

1. Jenis Data

a. Data Primer.

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden mengenai cakupan

pelayanan posyandu lansia ditinjau dari faktor peran kader, jarak, dan dukungan

keluarga.Dengan menggunakan kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti.

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah lansia dan jumlah lansia di

Posyandu lansia dan gambaran Puskesmas Wua-wua Kota Kendari tahun 2017.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner atau daftar pertanyaan yang berisi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

cakupan pelayanan posyandu lansia di tinjau dari faktor peran kader, jarak dan

dukungan keluarga. Cara pengisian lembar kuesioner adalah dengan membacakan

langsung daftar pertanyaan kepada lansia, selanjutnya peneliti akan membantu mengisi

lembar kuesioner sesuai jawaban dari lansia

E. Pengolahan Data

1. Editing adalah kegiatan pengoreksian data dari responden pada kuisioner yang telah

diisi,dan apakah sudah sesuai dengan petunjuk pengisian menjadi kelengkapan jawaban

pada kuesoner.

2. Coding yaitu memberikan kode pada setiap data yang ada, bertujuan memudahkan

dalam menganalisa data.

3. Skoring yaitu memberikan skor atau bobot penilaian dari jawaban yang telah diisi oleh

responden

4. Tabulating yaitu mengisi data-data kedalam tabel distribusi frekuensi setelah dilakukan

perhitungan secara manual.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

F. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara analis deskriptif berupa distribusi frekuensi.

Rumus skoring : X =

X K

Keterangan :

x: Nilai persentase yang diperoleh

a: Jumlah pertanyaan

b: jumlah jawaban

K: konstanta (100%) (Arikunto,2006)

G. Penyajian Data

Data yang sudah diolah disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang dipersentasikan dan diuraikan secara narasi.

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Puskesmas Wua-wua

Puskesmas Wua-wua merupakan puskesmas induk non perawatan yang definitive

berdiri sejak 1 mei 2009 di atas lahan seluas 1703 m2 (26 m x 65 m) yang terletak

tepat di belakang kantor camat Wua-wua, jalan anawai kelurahan anawai atau kurang

lebih 500 meter dari jalan Ahmad Yani poros lepo-lepo- bandara. Puskesmas dapat

dijangkau oleh masyarakat yang berdomisisli di kelurahan anawai dengan berjalan

kaki tetapi untuk masyarakat di dua kelurahan lainnyaharus menempuh perjalanan

yang lebih panjang yaitu dengan mobilangkutan umum kemudian harus dilanjutkan

dengan motor ojek.

Puskesmas ini adalah pemekaran puskesmas mekar. Kecamatan wua-wua

mempunyai 4 kelurahan tetapi wilayah kerja puskesmas hanya mencakup 3 kelurahan

yaitu:

a. Kelurahan anawai dengan luas wilayah 3 km2

b. Kelurahan wua-wua dengan luas wilayah 5,89 km2

c. Kelurahan mataiwoi dengan luas wilayah 3,2 km2

Puskesmas wua-wua terdapat pula posyandu lansia, yaitu:

a. Posyandu lansia Ar Rahmat di kelurahan Wua-wua

b. Posyandu lansia anawai di kelurahan anawai

c. Posyandu lansia mataiwoi di kelurahan mataiwoi

Batas wilayah kerja puskesmas wua-wua yaitu :

a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan bonggoeya

b. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan kambu

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan baruga

d. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan puuwatu

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

2. Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang merupakan SDM di Wilayah kerja Puskesmas Wua-

wua tahun 2017 di tunjukkan dalam tabel berikut :

Tabel 5.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Wua-wua Tahun

2017

NO Jenis Tenaga Jumlah

1 Dokter Umum 1

2 Dokter Gigi 2

3 Sarjana Kesmas/Umum 9

4 Sarjana Keperawatan 2

5 DIII Keperwatan 10

6 DIII Kebidanan 10

7 DIII Kesehatan Gigi 2

8 DIII Kesling 1`

9 DIII Gizi 4

10 DIII Farmasi 0

11 Perawat/Spk 3

12 D I bidan 2

13 D I keperawatan 1

14 SMF 2

15 SPAG 1

16 SMA 5

JUMLAH 61

Sumber : Data Primer Diolah Juni 2017

3. Gambaran Umum Posyandu Ar Rahmat

Posyandu lansia Ar Rahmat merupakan salah satu posyandu lansia yang berada

dalam wilayah kerja Puskesmas Wua-wua.Posyandu Ar Rahmat terletak di

Kelurahan Wua-Wua, tepatnya di Jalan Durian.Wilayah kerja posyandu Ar Rahmat

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

yaitu seluruh kelurahan wua-wua.Petugas kesehatan Posyandu Ar Rahmat

Berjumlah 4 orang dan kader posyandu berjumlah 6 orang.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Ar Rahmat Puskesmas Wuaa-Wua Kota

Kendari sejak 18 JUNI 2017, diperoleh sampel sebanyak 54 Lansia. Penelitian ini

bersifat deskriptif dengan desain penelitian deskriptif survey, selengkapnya diuraikan

sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia di

Posyandu Ar Rahmat Puskesma Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017

NO Jenis Kelamin F %

1 Laki-laki 16 29,6

2 Perempuan 38 70,3

Jumlah 54 100

Sumber : Data Primer Diolah Juni 2017

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 54 responden, diperoleh frekuensi

tertinggi yaitu perempuan sebanyak 38 lansia (70,3%), dan terendah laki-laki sebanyak 16

lansia (29,6%)

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

b. Umur Responden

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Lansia di

Posyandu Ar Rahmat Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017

No Umur Lansia F %

1 60-74 45 83,3

2 75-90 9 16,6

3 >90 0 0

JUMLAH 54 100

Sumber : Data Primer Diolah Juni 2017

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 54 responden lansia, diperoleh frekuensi

tertinggi adalah umur 60-74 tahun (83,3%) dan frekuensi terendah umur 75-90 tahun

sebanyak 9 (16,6%) orang lansia.

c. Pendidikan Responden

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Lansia di

Posyandu Ar Rahmat Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017

No Pendidikan F %

1 Tidak Sekolah 13 24,0

2 SD 32 59,2

3 SMP 3 5,5

4 SMA 6 11,1

Jumlah (n) 54 100

Sumber : Data Primer Diolah Juni 2017

Berdasarkan tabel 5.4 Menunjukkan bahwa dari 54 responden lansia, diperoleh frekuensi

tertinggi adalah SD sebanyak 32 lansia (59,2%) dan frekuensi terendah adalah SMP sebanyak 3

lansia (11,1%)

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

3. Variabel Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Posyandu lansia Puskesmas Wua-wua Kota Kendari

Tahun 2017,dengan jumlah sampel 54 lansia dengan hasil penelitian untuk lebih jelasnya dapat

di jabarkan sebagai berikut :

a. Pengaruh Faktor peran kader terhadap kunjungan responden

Faktor peran kader yang mempengaruhi kunjungan responden ke Posyandu dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Faktor Peran Kader Terhadap Kunjungan Lansia

Ke Posyandu Lansia

NO

FAKTOR PERAN

KADER

KUNJUNGAN JUMLAH

BAIK KURANG

f % F % F %

1

Mempengaruhi

0 0 0 0 0 0

2

Tidak

mempengaruhi

10 18,5 44 81,4 54 100

54 100

Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa dari 54 orang responden (100%) tidak

menyatakan bahwa faktor peran kader tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia.

Dari 54 responden tersebut sebagian besar memiliki angka kunjungan paling kurang yaitu 44

orang (81,4%)dan terdapat 10 orang (18,5%) yang memiliki kunjungan yang baik.

b. Pengaruh Faktor Jarak terhadap kunjungan responden

Faktor Jarak yang mempengaruhi kunjungan responden ke Posyandu dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Faktor Jarak Terhadap Kunjungan Lansia Ke

Posyandu Lansia

NO

FAKTOR

JARAK

KUNJUNGAN JUMLAH

BAIK KURANG

f % F % F %

1

Mempengaruhi

(>3 km)

7 12,9 5 9,2 12 22,2

2

Tidak

mempengaruhi

(≤3km)

3

55,5

39

72,2

42

77,7

54 100

Pada tabel 5.6 diatas terdapat data pada 12 responden yang memiliki jarak rumah ke

Posyandu >3 km, terdapat 7 (12,9%) responden yang memiliki kunjungan yang baik ke

posyandu. Dan terdapat 5 (9,2%) orang yang masih kurang kunjungannya. Pada 42 (77,7%)

responden yang jarak rumah ke Posyandu lansia ≤3 km,terdapat 39 (72,2%) orang yang masih

memiliki kunjungan yang kurang. Dan terdapat 3 (55,5%) orang yang memiliki kunjungan yang

baik.

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

c. Pengaruh Faktor Dukungan Keluarga terhadap kunjungan responden

Faktor Dukungan Kelurga yang mempengaruhi kunjungan responden ke Posyandu dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Faktor Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Lansia

Ke Posyandu Lansia

N

O

FAKTOR

DUKUNGAN

KELUARGA

KUNJUNGAN JUMLAH

BAIK KURANG

f % f % F %

1

(kurang)

mempengaruhi

10 18,5 44 81,4 54 100

2

(baik)

tidak

mempengaruhi

0

0

0

0

0

0

54 100

Berdasarkan tabel 5.7 diatas menunjukkan bahwa dari 54 responden (100%) yangi memiliki

dukungan keluarga, kurang atau mempengaruhi kunjungan, didapatkan 44 orang mempunyai

kunjungan kurang (81,4%) dan didapatkan 10 orang yang memiliki kunjungan yang baik

(18,5%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2015 di

Posyandu Lansia Puskesmas Wua-wua Kota Kendari didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Faktor Peran Kader terhadap kunjungan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Wua-wua

Kota Kendari Tahun 2017 .

Berdasarkan hasil penelitian menunjuukan bahwa 54 orang responden (100%)

menyatakan bahwa faktor peran kader tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu

lansia. Akan tetapi meskipun peran kader tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

lansia ada sebagian lansia yang jumlah kunjungannya masih sangat rendah yakni 44 (81,4%)

orang lansia. Hal tersebut disebabkan oleh faktor pendidikan lansia, karena lansia tersebut

kebanyakan lulusan SD maka tingkat pengetahuannya sangat rendah hal tersebut di dukung oleh

teori Notoatmodjo (1997) pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat

berdiri sendiri. Menurut Wied Hary A. (1996), menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut

pula menentukkan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang

mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula

pengetahuannya.

Tinkat pendidikan juga mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide

dan teknologi baru (SDKI, 1997). Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi persepsi seseorang. Karena dapat membuat seseorang untuk lebih mudah

mengambil keputusan dan bertindak.

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu,kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu fase belajar yang berarti

pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah dewasa yang

lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Pendidikan

merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti oleh seseorang.

2. Faktor Jarak terhadap kunjungan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Wua-wua Kota

Kendari Tahun 2017 .

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

Berdasarkan hasil penelitian terdapat data pada 12 responden yang memiliki jarak rumah

ke Posyandu >3 km, terdapat 7 (12,9%) responden yang memiliki kunjungan yang baik ke

posyandu. Dan terdapat 5 (9,2%) orang yang masih kurang kunjungannya. Pada 42 (77,7%)

responden yang jarak rumah ke Posyandu lansia ≤3 km,terdapat 39 (72,2%) orang yang masih

memiliki kunjungan yang kurang. Dan terdapat 3 (55,5%) orang yang memiliki kunjungan yang

baik. Terdapat 39 (72,2%) lansia yang jarak rumah nya ≤3 km akan tetapi masih memiliki

kunjungan yang kurang hal tersebut di sebabkan oleh faktor dukungan keluarga. Dukungan

keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan suatu masalah.

Apabila ada dukungan,maka rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi

masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamber dan Noorkasiani,2009).

Menurut Friedman (2013),dukungan keluarga adalah proses yang terjadi terus menerus

disepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan keluarga berfokus pada interaksi yang

berlangsung dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu.

Dukungan keluarga adalah sikap,tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya.

Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan

pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling disukai para lansia.Sampai

sekarang penelitian dan observasi tidak menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa

anak/keluarga segan untuk melakukan hal ini.Menempatkan lansia di panti werda merupakan

alternatif terakhir. Martabat lansia dalam keluarga dan keakraban hidup kekeluargaan di dunia

timur seperti yang kita rasakan perlu untuk dipertahankan dari segi negatif,penghargaan kepada

orang tua ini yang sering dijumpai berupa over protectif (Hodkinson,1976). Dukungan dari

keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah.Apabila

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang

terjadi akan meningkat (Stuart dan Sundeen,1995).

3. Faktor Dukungan Keluarga terhadap kunjungan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Wua-wua

Kota Kendari Tahun 2017 .

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54(100%) responden terdapat 54

(100%) lansia yang menyatakan bahwa dukungan keluarga mempengaruhi kunjungan lansia ke

Posyandu lansia. Akan tetapi meskipun dukungan keluarga sangat kurang ada beberapa lansia

yakni terdapat 10 orang lansia yang jumlah kunjungan nya baik hal tersebut di sebabkan oleh

faktor usia, karena usia responden sebagian besar berumur 60-74 tahun disamping kondisi fisik

yang masih terbilang lebih kuat dan ingatan masih sangat kuat pula dibandingkan lansia-lansia

yang usianya lebih dari 60-74 tahun pernyataan tersebut didukung oleh teori (Fatimah,2010).

Secara umum seorang dikatakan lanjut usia jika sudah berusia diatas 60 tahun,tetapi definisi ini

sangat bervariasi tergantung dari aspek social budaya, fisiologis, dan kronologis (Fatimah,2010

dalam Elmi Noviana 2014).

Manusia lanjut usia adalah seorang yang karna usianya mengalami perubahan biologis,

fisik, kejiwaan, dan social. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan, termaksud kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan manusia usia lanjut perlu

mendapatkan perhatian kh usus dengan tetap dipelihara dan ditinggikan agar selama mungkin

dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan

aktif dalam pembangunan (UU kesehatan No. 23 Tahun 1992, pasal19 ayat 1 dalam Elmi

Noviana, 2014).

Lanjut usia adalah seorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.

Sebenarnya lanjut usia merupakan suatu prose salami yang tidak dapat ditentukan oleh Tuhan

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

Yang Maha Esa. Umur manusia sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Umur

manusia maksimal sekitar enam kali masa bayi sampai remaja (6 x 20 tahun = 120 tahun).

Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup yang

terakhir, yang pada masa ini seorang mengalami kemunduran fisik, mental, dan social sedikit

demi sedikit sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari hari lagi sehingga bagi kebanyakan

orang masa tua itu merupakan masa yang kurang menyenangkan (Undang-undang No.4 tahun

1965) dalam sri jayanti (2010).

Di Indonesia pemerintah dan lembaga-lembaga pengelolah lansia, member patokan

bahwa mereka yang disebut lansia adalah yang telah mencapai usia 60 tahun yang dinyatakan

dengan pemberian KTP seumur hidup. Namun di Negara maju diberi patokan yang lebih spesifik

yaitu : 65-75 tahun disebut old, 76-90 tahun disebut middle old dan 90 tahun ke atas disebut

veryold (W.M roan, 1990).

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di puskesmas Wua-wua Kota Kendari” dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kunjungan Lansia Ke Posyadu Lansia Berdasarkan Faktor Peran Kader Di

Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017 menunjukkan bahwa dari 54 orang

responden (100%) tidak menyatakan bahwa faktor peran kader tidak mempengaruhi

kunjungan lansia ke posyandu lansia. Dari 54 responden tersebut sebagian besa

rmemiliki angka kunjungan paling kurang yaitu 44 orang (81,4%) dan terdapat 10

orang (18,5%) yang memiliki kunjungan yang baik. Dengan demikian faktor peran

kader tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia.

2. Kunjungan Lansia Ke Posyadu Lansia Berdasarkan Faktor Jarak Di Puskesmas Wua-

wua Kota Kendari Tahun 2017 terdapat data pada 12 responden yang memiliki jarak

rumah ke Posyandu >3 km, terdapat 7 (12,9%) responden yang memiliki kunjungan

yang baik ke posyandu. Dan terdapat 5 (9,2%) orang yang masih kurang

kunjungannya. Pada 42 (77,7%) responden yang jarak rumah ke Posyandu lansia ≤3

km, terdapat 39 (72,2%) orang yang masih memiliki kunjungan yang kurang. Dan

terdapat 3 (55,5%) orang yang memiliki kunjungan yang baik dengan demikian faktor

jarak tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

3. Kunjungan Lansia Ke Posyadu Lansia Berdasarkan Faktor Dukungan Keluarga Di

Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2017 menunjukkan bahwa dari 54

responden (100%) yang memiliki dukungan keluarga, kurang atau mempengaruhi

kunjungan, didapatkan 44 orang mempunyai kunjungan kurang (81,4%) dan

didapatkan 10 orang yang memiliki kunjungan yang baik (18,5%). Dengan demikian

faktor dukungan keluarga mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh, maka :

1. Diharapkan bagi instansi pendidikan khususnya Jurusan Keperawatan Politehknik

Kemenkes Kendari kiranya penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau

referensi tentang Posyandu Lansia.

2. Diharapkan bagi para lansia yang belum rutin berkunjung agar dapat memanftaankan

posyandu dan bagi yang telah rutin berkunjung agar tetap di pertahankan

3. Diharapkan bagi Puskesmas Wua-wua untuk terus mensosialisasikan tentang

Posyandu lansia, terutama tentang pentingnya pemanfaatan posyandu lansia. Baik

secara langsung di lapangan maupun melalui pemerintah kelurahan.

4. Diharapkan bagi peneliti untuk tetap mengembangkan pengetahuan tentang posyandu

lansia

5. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

gambaran awal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, sehingga kedepan

akan ada hasil yang lebih baik dan dengan faktor-faktor yang lebih kompleks.

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar
Page 58: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar
Page 59: KARYA TULIS ILMIAH GABUNGAN BAB... · 2018. 9. 10. · Berdasarkan data lansia di Indonesia tahun 2014 penduduk lansia mencapai 10.155.475 jiwa (8,33%) atau terjadi kenaikan sebesar

6.