karya tulis faktor penyebab perbedaan nila percepatan gravitasi bumi dan nilai percepatan jatuh...
DESCRIPTION
Membahas mengenai faktor penyebab perbedaan antara nilai percepatan gravitasi Bumi dan nilai percepatan jatuh bebas di BumiTRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Istilah
Berikut adalah arti dari kosakata yang terdapat dalam judul karya tulis ini.
Faktor : Hal, keadaan, atau peristiwa yang ikut mempengaruhi terjadinya
sesuatu1
Penyebab : Hal yang menjadikan timbulnya sesuatu2
Perbedaan : Ciri yang menjadikan ketidaksamaan antara satu benda dengan
benda yang lain3
Nilai : Banyak sedikitnya sesuatu4
Percepatan : Proses penambahan kecepatan5
Gravitasi : Gaya tarik antar benda6
Bumi : Planet tempat kita hidup7
B. Latar Belakang Masalah
Dalam fisika, pembahasan mengenai gravitasi sering mencampuradukkan
antara istilah percepatan gravitasi dan percepatan jatuh bebas. Secara sederhana,
kedua istilah tersebut dapat dianggap sama. Namun jika ditelisik lebih dalam lagi,
antara kedua istilah tersebut sebenarnya mempunyai makna dan maksud yang
berbeda8.
Percepatan gravitasi Bumi didefinisikan sebagai nilai percepatan yang
dialami benda karena tarikan gaya gravitasi Bumi. Sedangkan percepatan jatuh
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. 2008. hal. 401 2 Ibid. hal. 1277 3 Ibid. hal. 156 4 Ibid. hal. 1004 5 Ibid. hal. 280 6 Ibid. hal. 489 7 Ibid. hal. 234 8 Yohanes Surya, Mekanika dan Fluida Jilid 1. Kandel: Tangerang. 2009. hal 247
1
-
2
bebas didefinisikan sebagai nilai percepatan yang terkukur ketika suatu benda
mengalami gerak jatuh bebas9. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai terukur
dari percepatan gravitasi Bumi10. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
ketika benda bergerak jatuh, secara sederhana bisa dianggap bahwa gaya yang
membuatnya bergerak jatuh adalah gaya gravitasi Bumi, sehingga secara kasar
bisa disimpulkan bahwa nilai percepatan jatuh bebas nilainya sama dengan nilai
percepatan gravitasi.
Namun faktanya, nilai percepatan gravitasi yang didasarkan pada hukum
gravitasi universal Newton beserta seluruh asumsi dan penyederhanaannya
tidak akan bisa sesuai dengan hasil pengukuran percepatan jatuh bebas di suatu
tempat, dikarenakan beberapa alasan dan asumsi yang digunakan11.
Beberapa dari asumsi tersebut bisa dibenarkan, karena asumsi tersebut
dapat menyederhanakan masalah dan hanya membuat hasil analisis melenceng
sedikit dari nilai sebenarnya. Namun demikian, beberapa asumsi tidak dapat
dibenarkan karena asumsi tersbut membuat hasil analisis berbeda jauh dari nilai
yang sebenarnya12.
Beberapa diantaranya adalah asumsi bahwa Bumi berbentuk bangun
ruang bola homogen dengan mengabaikan rotasinya. Sedangkan faktanya, Bumi
adalah bangun ruang berbentuk elipsoid dengan distribusi massa yang heterogen
dan Bumi juga berotasi13.
Perbedaan antara nilai percepatan gravitasi di Bumi dan nilai percepatan
jatuh bebas di Bumi memiliki beberapa konsekuensi dan arti fisis, misalnya
adalah bahwa perbedaan antara nilai percepatan gravitasi dan percepatan jatuh
9 Ibid., hal. 250 10 Ibid., hal. 250 11 David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta. 2010. Hal 362 12 Ibid., hal 362 13 John Malam, Planet Bumi, Penerbit Erlangga: Jakarta, 2005, hal. 12-13
-
3
bebas berarti bahwa setiap berat benda yang terukur di Bumi tidak sama dengan
besar gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada benda tersebut14.
Maka dari itu, dengan karya tulis ini penulis bermaksud untuk meneliti
asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis nilai percepatan gravitasi Bumi
tersebut, yang menjadi faktor penyebab perbedaan antara nilai percepatan akibat
gravitasi di Bumi dan nilai percepatan jatuh bebas di Bumi.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah disebutkan, penulis membatasi
ruang lingkup pembahasan dan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja asumsi yang digunakan dalam analisis percepatan gravitasi
berdasarkan hukum gravitasi universal Newton?
2. Bagaimana konsekuensi dari asumsi tersebut?
3. Mengapa nilai percepatan gravitasi Bumi berbeda dengan nilai percepatan
jatuh bebas di Bumi?
D. Alasan Pemilihan Judul
Alasan pemilihan judul Faktor Penyebab Perbedaan Nilai Percepatan
Garvitasi Bumi dan Nilai Percepatan Jatuh Bebas di Bumi untuk karya tulis ini
adalah sebagai berikut;
1. Konsep mengenai percepatan gravitasi Bumi dan percepatan jatuh bebas di
Bumi seringkali dipahami secara tidak benar
2. Membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada perbedaan antara
keduanya
14 Douglas Giancolli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Penerbit Erlangga: Jakarta, 2001, hal 132
-
4
E. Tujuan Penulisan
Karya tulis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui perbedaan antara percepatan gravitasi dan percepatan jatuh
bebas
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab perbedaan antara nilai percepatan
gravitasi di Bumi dan nilai percepatan jatuh bebas di Bumi
F. Manfaat Penulisan
Manfaat penyusunan karya tulis ini adalah:
1. Menambah khazanah ilmu pengetahuan fisika di Indonesia
G. Metode Penelitian
Karya tulis ini ditulis dengan metode pendekatan teoritis dan studi
pustaka, yakni mengambil dan menganalisisi secara teori keterangan dari
berbagai buku dan literatur yang sudah ada, dengan harapan karya tulis ini tidak
menyimpang dari keterangan dan teori yang sudah dipahami sebelumnya.
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya tulis ini, penulis membaginya
menjadi tiga bagian, yaitu:
Bagian Pertama adalah bagian yang terdiri dari halaman judul, kata
pengantar, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar isi.
Bagian kedua adalah bagian isi yang terdiri dari 4 bab, yaitu;
Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan faktor penyebab perbedaan nilai percepatan
gravitasi di Bumi dan nilai percepatan jatuh bebas di Bumi.
-
5
Dimulai dengan pembahasan mengenai dasar teori, kemudian
penyebab perbedaan antara keduanya.
Bab III Penutup, meliputi kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian ketiga adalah bagian terakhir yang berisi daftar pustaka dalam
penulisan karya tulis ini.
-
6
BAB II
FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN ANTARA NILAI PERCEPATAN
GRAVITASI BUMI DAN NILAI PERCEPATAN JATUH BEBAS DI BUMI
A. Gaya Gravitasi dan Percepatan Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi di antara dua buah
benda, yang nilainya berbanding lurus dengan massa kedua benda dan
berbanding terbalik dengan jarak antara keduanya15.
Secara matematis ditulis:
= 12
2 (1)
dengan = gaya gravitasi
= konstanta gravitasi/konstanta Cavendish
1 = massa benda 1
2 = massa benda 2
= jarak kedua benda
Percepatan akibat gaya gravitasi yang dialami oleh benda 1 dapat
dianalisis dengan memadukannya dengan hukum II Newton;
= 12
2
1 = 12
2
= 22
(2)
15 Yohanes Surya, Mekanika dan Fluida Jilid 1. Kandel: Tangerang. 2009. hal 247
6
-
7
Dalam konteks percepatan akibat gravitasi Bumi di permukaan Bumi, ,
maka variabel dalam persamaan (2) ditulis sebagai;
=
2 (3)
dengan = percepatan gravitasi di permukaan Bumi
= konstanta gravitasi/konstanta Cavendish
= massa Bumi
= jari-jari Bumi
B. Prinsip Superposisi Gaya Gravitasi
Pada sekelompok partikel, gaya gravitasi total pada salah satu partikel
oleh partikel lain dapat dihitung dengan menggunakan prinsip superposisi16.
Prinsip superposisi adalah prinsip umum yang menyatakan bahwa efek total
adalah penjumlahan dari keseluruhan efek individu17.
Untuk partikel yang berinteraksi, maka gaya gravitasi total yang dialami
oleh partikel 1 adalah:
1 total = 12 + 13 + 14+.+ 1 (4)
dengan 1 total = gaya gravitasi total pada partikel 1
12 = gaya gravitasi pada partikel 1 oleh partikel 2
13 = gaya gravitasi pada partikel 1 oleh partikel 3
1 = gaya gravitasi pada partikel 1 oleh partikel ke-
Atau dalam penulisan yang lebih singkat;
1 total = 1
=2
(5)
16 David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta. 2010. Hal 359 17 Ibid., hal 360
-
8
Prinsip tersebut juga dapat diaplikasikan untuk menghitung gaya gravitasi
dari objek nyata pada partikel18. Objek nyata dalam hal ini berarti objek yang
bukan berupa partikel titik.
Gaya tersebut dianalisis dengan membagi objek nyata tersebut menjadi
bagian-bagian yang cukup kecil untuk diperlakukan sebagai partikel kemudian
dengan menggukanan persamaan (5) untuk menghitung total gaya yang bekerja
pada pertikel titik.
Dalam kasus tertentu, objek nyata tersebut dapat dibagi ke dalam bagian-
bagian differensial yang masing-masing bermassa dan masing-masing massa
tersebut mengerjakan gaya sebesar . Sehingga gaya total dari keseluruhan
massa dapat dihitung dengan mengintegrasikan gaya tersebut19.
1 total = (6)
Jika objek nyata tersebut adalah bola homogen, maka sebagaimana yang
telah dibuktikan oleh Newton dalam teorema kulit (shell theorem), gaya tersebut
besarnya sama dengan gaya gravitasi oleh massa total yang terkonsentrasi pada
pusat objek tersebut20. Atau secara lebih umum, dapat disimpulkan bahwa gaya
gravitasi oleh suatu benda nyata bekerja seakan-akan berasal pada pusat
massanya.
C. Gaya Berat dan Percepatan Jatuh Bebas
Gaya berat atau berat benda didefinisikan sebagai besar resultan gaya
gravitasi pada suatu benda akibat semua benda di alam semesta21. Besarnya
dapat dihitung dengan menggunakan prinsip superposisi pada persamaan (5).
Namun demikian, adalah hal yang mustahil jika hendak menghitung gaya
18 Ibid., hal 360 19 Ibid., hal 360 20 Ibid., hal 360 21 Yohanes Surya. Mekanika dan Fluida Jilid 1. Kandel: Tangerang. 2009. Hal 88
-
9
gravitasi yang dilakukan oleh seluruh benda di alam semesta pada benda
tertentu.
Maka dari itu, pengukuran berat benda dilakukan dengan cara lain, yaitu:
1) menggunakan neraca pegas
2) mengalikan nilai massa dengan percepatan jatuh bebas.
D. Asumsi dalam Analisis Percepatan Gravitasi Bumi dan Konsekuensinya
Asumsi yang digunakan dalam analisis percepatan gravitasi Bumi antara
lain:
1) Bumi berbentuk bola
2) Bumi tidak berotasi
3) Massa Bumi terdistribusi secara homogen22
Asumsi-asumsi tersebut memiliku konsekuensi fisis sebagai berikut;
1) Gaya Gravitasi Bumi dapat dianggap berasal dari pusat Bumi
Hal ini berhubungan dengan asumsi bahwa bumi berbentuk bola dengan
distribusi massa yang homogen. Karena berbentuk bola dan homogen, maka
diharapkan massa Bumi terkonsentrasi di pusat Bumi. Sehingga gaya gravitasi
dapat dianggap berasal dari pusat Bumi23.
2) Nilai percepatan gravitasi di seluruh titik di permukaan Bumi bernilai sama
Karena Bumi berbentuk bola, dan pusat dari gaya gravitasi adalah pusat
Bumi, maka seluruh titik di permukaan Bumi mempunyai jarak yang sama
terhadap inti Bumi. Hal tersebut mengakibatkan nilai percepatan gravitasi di
seluruh titik di permukaan Bumi bernilai sama.
22 David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta. 2010. Hal 362 23 Douglas Giancolli, Fisika Edisi Kelima Jili 1. Penerbit ERlangga: Jakarta. 2003. Hal 133
-
10
Asumsi bahwa Bumi tidak berotasi juga memperkuat asumsi ini. Karena
Bumi tidak berotasi, maka setiap titik di permukaan Bumi tidak merasakan
adanya percepatan sentrifugal ke luar arah radial yang seharusnya
mengurangi nilai percepatan gravitasi Bumi dengan variasi terhadap letak
lintang24.
3) Percepatan gravitasi Bumi pada ketinggian bernilai = (
+)2
Berdasarkan persamaan (3), percepatan akibat gravitasi Bumi pada
ketinggian adalah;
=
( + )2
Dengan membandingkan nilai tersebut terhadap nilai percepatan gravitasi
di permukaan Bumi, maka didapatkan;
=
( + )2
2
= (
+ )
2
= (
+ )
2
(8)
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suatu
tempat maka nilai percepatan gravitasinya berkurang.
Tabel dan grafik di bawah menunjukkan variasi nilai terhadap
ketinggian berdasarkan persamaan (8).
24 Ibid., hal 133
= (
+ )
2
-
11
Tabel 3.1 Nilai percepatan gravitasi sebagai fungsi ketinggian
Ketinggian (km) (m/s2)
0 9,83
5 9,82
10 9,81
20 9,79
30 9,78
50 9,75
100 9,67
200 9,53
500 9,11
1000 8,49
Gambar 3.1 Grafik percepatan gravitasi sebagai fungsi ketinggian
4) Percepatan akibat gravitasi Bumi pada kedalam , = (1
)
Percepatan akibat gravitasi Bumi pada tempat dengan kedalaman dapat
dianggap hanya berasal dari tarikan bagian Bumi dengan jari-jari ( ), karena
tarikan gaya oleh bagian Bumi yang berada di luar kedalaman tersebut saling
menghapuskan dan totalnya bernilai nol25. Dengan asumsi massa bumi
terdistribusi homogen dengan massa jenis , maka massa bagian Bumi ini adalah;
25 Yohanes Surya, Mekanika dan Fluida Jilid 1. Kandel: Tangerang. 2009. hal 252
-
12
=4
3( )3
Dan massa Bumi seluruhnya adalah
=4
33
Gambar 3.2 Diagram bagian Bumi pada kedalaman d
Kemudian dengan menggunakan persamaan (3), kedua nilai tersebut
dibandingkan;
=
( )2
2
=
43
( )3
( )2
43
3
2
=
= (1
) (9)
Tabel dan grafik di bawah menunjukkan variasi nilai sebagai fungsi
kedalaman berdasarkan persamaan (9).
d
-
13
Tabel 3.2 Nilai percepatan gravitasi sebagai fungsi kedalaman
Kedalaman (km)
Percepatan gravitasi
(m/s2)
0 9,83
5 9,82
10 9,81
20 9,79
30 9,78
50 9,75
100 9,67
200 9,60
500 9,11
1000 8,28
Gambar 3.3 Grafik fungsi percepatan gravitasi sebagai fungsi kedalaman
E. Nilai Percepatan Jatuh Bebas di Bumi
Hasil dari analisis teoritis dengan berbagai asumsi pada percepatan
gravitasi Bumi, walaupun di dalam bebrapa hal mendekati nilai percepatan jatuh
bebas, namun di beberapa hal lain mempunyai nilai yang jauh dari nilai
sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh asumsi yang digunakan dalam analisis teori
berbeda dengan keadaan nyata. Hal-hal tersebut antara lain:
-
14
a. Bumi berbentuk Elipsoid26
Asumsi bahwa Bumi berbentuk bola sangat memudahkan dalam
menganalisis nilai percepatan gravitasi Bumi. Karena berbentuk bola, maka
seluruh titik di permukaan Bumi akan mempunyai jarak yang sama terhadap
pusat massa Bumi, yang nilainya adalah R. Dengan demikian, nilai percepatan
gravitasi di seluruh permukaan Bumi mempunyai nilai yang sama, g.
Namun pada kenyataannya, Bumi bukanlah bangun berbentuk bola,
melainkan berbentuk ellipsoid, yaitu bangun seperti bola rugby dengan jari-
jari khatulistiwa lebih besar 21 km dibandingkan dengan jari-jari kutub.
Gambar 3.4 Bumi berbentuk bola
Gambar 3.5 Bumi berbentuk elipsoid
26 John Malam, Planet Bumi, Penerbit Erlangga: Jakarta, 2005, hal. 7
-
15
Akibat dari bentuk itu, titik yang terdapat di kutub berada lebih dekat
terhadap inti Bumi daripada titik di khatulistiwa. Itu sebabnya, percepatan
jatuh bebas di kutub lebih besar dari pada percepatan jatuh bebas di
khatulistiwa27.
b. Bumi Berotasi28
Rotasi yaitu gerak melingkar dengan sumbu putar berada di dalam benda.
Dalam hal ini, maka rotasi Bumi berarti perputaran Bumi sumbunya, yang
merupakan garis khayal yang ditarik dari kutub utara ke kutub selatan.
Gambar 3.6 Bumi berotasi
Akibat rotasi Bumi ini, maka setiap elemen di permukaan Bumi akan
merasakan suatu gaya fiktif, yaitu gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini
mengakibatkan elemen tersebut merasakan percepatan sentrifugal yang
akan mengurangi nilai dari percepatan gravitasi.29
27 Ibid., hal 7 28 Ibid., hal 12 29 Yohanes Surya, Mekanika dan Fluida Jilid 1. Kandel: Tangerang. 2009. hal 248
-
16
Gambar 3.7 Diagram gaya pada benda akibat rotasi Bumi
Besar gaya sentrifugal;
s = 2
= 2 cos (10)
Gaya sentrifugal yang searah dengan percepatan gravitasi adalah
komponen -nya yang mempunyai arah radial ke luar, yang nilainya;
= s cos
= 2 cos2
= 2cos2 (11)
dengan = percepatan akibat rotasi Bumi
= kecepatan sudut rotasi Bumi
= jari-jari Bumi
= sudut lintang tempat
Arah percepatan akibat rotasi Bumi arahnya radial keluar, dan percepatan
akibat gravitasi Bumi arahnya radial ke dalam. Akibatnya, percepatan akibat
-
17
rotasi Bumi ini akan mengurangi nilai percepatan gravitasi Bumi, sehingga
nilai percepatan yang terukur adalah;
= 2 cos2 (12)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai percepatan
gravitasi yang terukur (percepatan jatuh bebas) nilainya akan bervariasi
terhadap sudut lintang tempat yang diukur. Variasi nilainya berdasarkan
persamaan (12) ditunjukkan dalam tabel dan grafik di bahwa ini:
Gambar 3.8 Grafik fungsi percepatan jatuh bebas sebagai fungsi sudut lintang30
c. Distribusi massa Bumi heterogen31
Nilai massa jenis Bumi bervariasi secara radial seperti ditunjukkan dalam
grafik pada gambae 3.9. Nilai massa jenis terbesar berada di inti Bumi, yang
terdiri dari logam-logam berat dengan nilai massa jenis sekitar 13,6 106
30 Yohanes Surya, Mekanika dan Fluida Jilid 1. Kandel: Tangerang. 2009. hal 250 31 John Malam, Planet Bumi, Penerbit Erlangga: Jakarta, 2005, hal. 13
-
18
kg/m3. Sedangkan di permukaan Bumi, nilai massa jenisnya bervariasi dari
daerah ke daerah lain.
Gambar 3.9 Grafik massa jenis Bumi pada jarak tertentu dari pusat Bumi32
Fakta bahwa massa jenis Bumi tidak sama di semua lapisan Bumi (Bumi
bersifat heterogen) membuat hasil analisis nilai percepatan gravitasi pada
halaman 11 tidak sepenuhnya benar, bahkan untuk kasus tertentu nilainya
sangat jauh dari kenyataan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kasus ini adalah bahwa
ketika kita berada di suatu kedalaman tertentu pada Bumi, maka nilai
percepatan gravitasi berubah karena dua hal33;
1) Gaya gravitasi menjadi semakin besar karena jarak partikel terhadap
pusat Bumi semakin kecil.
2) Gaya gravitasi akan cenderung menurun karena bagian Bumi yang berada
di luar posisi radial partikel tersebut tidak mengerahkan gaya netto
apapun pada partikel.
32 David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta. 2010. Hal. 362 33 Ibid., hal. 362
-
19
Untuk Bumi dengan distribusi massa homogen, pengaruh kedua akan
dominan dan nilai percepatan gravitasi partikel akan menurun sampai angka
nol di pusat Bumi. Namun untuk Bumi yang nyata, dengan distribusi massa
heterogen, eksperimen membuktikan bahwa gaya gravitasi pada partikel
meningkat karena partikel mendekati pusat Bumi, dan massa Bumi yang
berada di luar partikel arah radial hanya kecil saja pengaruhnya dalam
mengurangi nilai gaya gravitasi. Eksperimen juga telah memnunjukkan
bahwa untuk kedalaman tertentu dari permukaan Bumi, nilai percepatan
gravitasi akan naik sampai ke suatu nilai maksimum, kemudian pada
kedalaman yang lebih jauh lagi nilai percepatan gravitasi mulai turun34.
34 Ibid., hal 363
-
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah penulis paparkan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut;
1) Asumsi yang digunakan dalam menganalisi nilai percepatan gravitasi Bumi
antara lain adalah
a. Bumi berbentuk bola
b. Bumi tidak berotasi
c. Massa Bumi terdistribusi secara homogen
2) Asumsi bahwa massa Bumi terdistribusi secara homogen mempengaruhi hasil
analisis sebagai berikut;
a. Gaya gravitasi oleh Bumi dapat dianggap berasal dari arah pusat Bumi
b. Nilai percepatan gravitasi di seluruh permukaan Bumi bernilai sama
c. Nilai percepatan gravitasi di kedalam dari permukaan Bumi berkurang
secara linier, dan mencapai nol pada pusat Bumi,
3) Nilai percepatan akibat gravitasi Bumi dan nilai percepatan jatuh bebas
berbeda karena;
a. Bumi berotasi
b. Pusat massa Bumi tidak tepat di tengah
c. Bumi berbentuk ellipsoid
d. Massa Bumi terdistribusi secara heterogen
20
-
21
B. Saran-saran
Berdasarkan penulisan karya tulis ini, penulis memberikan saran sebagai
berikut;
1. Konsep fisika hendaknya diajarkan secara benar, baik oleh guru atau oleh
buku pelajaran
2. Siswa hendaknya berusaha untuk memahami konsep fisika secara benar dan
mendalam agar tidak terjadi miskonsepsi yang berakibat pada kesulitan
dalam memahami materi pelajaran berikutnya.
3. Perlu diadakan tindak lanjut dari pemerintah mengenai aktivitas penulisan
karya tulis ilmiah di Indonesia
C. Kata Penutup
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, karena dengan rahmat dan
pertolongan-Nyalah penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan walaupun pada
awalnya penulis mengalami banyak kesulitan dan tersendat-sendat dalam
penulisannya.
Karya tulis berjudul Faktor Penyebab Perbedaan Antara Nilai Percepatan
Gravitasi Bumi dan Nilai Percepatan Jatuh Bebas di Bumi ini semoga dapat
bermanfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan fisika di Indonesia, dan dapat
menarik minat para akademisi untuk menulis karya tulis ilmiah serupa.
Kemudian penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca, agar
nantinya penulis dapat memperbaiki diri dalam setiap penulisan karya tulis
ilmiah yang lain.
-
22
DAFTAR PUSTAKA
David Halliday, dkk. 2010. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Giancolli, Douglas. 2003. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Malam, John. 2005. Planet Bumi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Oxlade, Chris dan Anita Ganeri. 2003. Ensiklopedia Mini Sains. Jakarta: Penerbit Erlangga
Surya, Yohanes. 2009. Mekanika dan Fluida Jilid 1. Tangerang: Kandel.
Umar, Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Bandung: Ganeca Exact.
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
22