karya tulis by dyah, nabilla, miris (dynamis)

30
Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan Melalui Facebook Diusulkan oleh : 1. Dyah Fita Lestari NIS (9951565162) 2. Nabilla Puspita Dewi NIS (9974999771) 3. Miris Efta Handayani NIS (9965635878) SMA NEGERI 1 BLULUK Jl. Raya Bluluk Sukorame No.1 Bluluk Lamongan Lamongan 2013

Upload: napude-ituuchnabilla

Post on 20-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Karya tulis ini ditulis dalam rangka mengikuti LKTI FISIP UB

TRANSCRIPT

  • Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan Melalui

    Facebook

    Diusulkan oleh :

    1. Dyah Fita Lestari NIS (9951565162)

    2. Nabilla Puspita Dewi NIS (9974999771)

    3. Miris Efta Handayani NIS (9965635878)

    Cover

    SMA NEGERI 1 BLULUK

    Jl. Raya Bluluk Sukorame No.1 Bluluk Lamongan

    Lamongan

    2013

  • i

    Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan Melalui

    Facebook

    Diusulkan oleh :

    1. Dyah Fita Lestari NIS (9951565162)

    2. Nabilla Puspita Dewi NIS (9974999771)

    3. Miris Efta Handayani NIS (9965635878)

    Halaman judul

    SMA NEGERI 1 BLULUK

    Jl. Raya Bluluk Sukorame No.1 Bluluk Lamongan

    Lamongan

    2013

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Judul karya tulis : Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi Oleh

    PemudaLamongan Melalui Facebook

    1. Bidang kegiatan : Nilai dan Tradisi

    2. Ketua Kelompok

    a. Nama Lengkap : Dyah Fita Lestari

    b. NIS : 9951565162

    c. Sekolah : SMA Negeri 1 Bluluk

    d. No. Telp/HP : 085755045209

    e. Alamat E-mail : [email protected]

    3. Anggota Kelompok 1

    a. Nama Lengkap : Nabilla Puspita Dewi

    b. NIS : 9974999771

    c. Sekolah : SMA Negeri 1 Bluluk

    d. No. Telp/HP : 085791282985

    e. Alamat E-mail : [email protected]

    4. Anggota Kelompok 2

    a. Nama Lengkap : Miris Efta Handayani

    b. NIS : 9965635878

    c. Sekolah : SMA Negeri 1 Bluluk

    d. No. Telp : 085732660473

    e. Alamat E-mail : [email protected]

  • iii

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta

    alam karena atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kami dapat

    menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul Upaya Penyelamatan Tradisi

    Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan Melalui Facebook ini dengan sebaik-

    baiknya.

    Dengan berbagai rintangan dan halangan yang datang, kami dapat

    menghadapi dan menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu. Saat ini

    banyak sekali kebudayaan yang telah luntur, untuk itu kami membuat penelitian

    ini sekedar untuk mengingatkan akan pentingnya kebudayaan dan tradisi disuatu

    masyarakat.

    Dalam pembuatan karya tulis ini kami sampaikan terimakasih kepada:

    1. Bapak Sholeh,S.Pd. selaku kepala SMA NEGERI 1 BLULUK.

    2. Bapak Ahmad Bashori,S.Si. selaku waka kesiswaan SMAN 1 BLULUK

    yang telah memberi dukungan kepada kami.

    3. Narasumber yang telah bersedia memberikan informasi serta berbagai data

    yang sangat bermanfaat bagi karya tulis kami ini, beliau diantaranya

    adalah:

    Ibu Anik Liftianah, SP (tokoh masyarakat dusun Songo)

    Mbah Srikayah (tokoh masyarakat dusun Wareng)

    Iska Purwantika (pemuda dusun Kuwurejo)

    4. Guru pembimbing yang telah membimbing dalam pembuatan karya tulis

    ini:

    Bapak Amattitis Nuriawan,S.Si.

    Karya tulis yang dibuat dengan tetesan keringat, serta perjuangan yang

    tidak mudah ini semoga bermanfaat bagi semua kalangan pemuda dan

    masyarakat. Penulis berharap karya tulis ini mampu menambah pengetahuan dan

    menyadarkan pemuda akan pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan

    yang ada di daerah Lamongan ini.

  • v

    Kami sadar karya tulis yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan,

    untuk itu kami mengharap kritik dan saran demi perbaikan karya tulis yang akan

    kami buat selanjutnya. Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan

    terimakasih.

    Wassalamualaikum wr.wb

    Bluluk, Juli 2013

    Penulis

  • vi

    DAFTAR ISI

    Halaman judul .......................................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

    ABSTRAK .............................................................................................................. x

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

    1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 2

    1.4 Tujuan ....................................................................................................... 2

    1.5 Manfaat ..................................................................................................... 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

    2.1 Tradisi ............................................................................................................ 3

    2.2 Kebudayaan ................................................................................................... 4

    2.3 Sedekah Bumi ................................................................................................ 5

    2.4 Tari Tayub ..................................................................................................... 5

    2.5 Teknologi Informasi ...................................................................................... 6

    2.6 Jejaring Sosial ................................................................................................ 7

    2.7 Facebook ....................................................................................................... 8

    BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 9

    3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 9

    3.2 Metode Penelitian .......................................................................................... 9

  • vii

    3.3 Instrument Penelitan ...................................................................................... 9

    3.4 Rancangan Kegiatan ...................................................................................... 9

    3.5 Identifikasi Variabel ................................................................................... 10

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 11

    4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 11

    4.2 Pembahasan ................................................................................................. 12

    BAB V PENUTUP ................................................................................................ 17

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 17

    5.2 Saran ............................................................................................................ 17

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

    Lampiran

  • viii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.4 Rancangan Penelitian

    Menjelaskan tentang jadwal penelitian dan pembuatan karya tulis penulis

    Tabel 4.1 Hasil Penelitian

    Menjelaskan tentang data hasil wawancara penulis

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.3.1 Sedekah Bumi

    Gambar 2.3.2 Acara Doa

    Gambar 2.4.1 Tari Tayub

    Gambar 2.6.1 Beberapa Jejaring Sosial

    Gambar 4.2 Sampel informasi sedekah bumi melalui akun facebook

  • x

    ABSTRAK

    Nama Peneliti : Dyah Fita Lestari

    Tahun Penelitian : 2013

    Judul : Pemuda Lamongan Populerkan Sedekah Bumi Melalui Facebook

    Pembimbing : Amattitis Nuriawan,S.Si

    Kata Kunci : Tradisi, Remaja, Facebook

    Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan sejak lama dan

    menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Hal yang paling

    mendasari dari adanya tradisi adalah informasi yang diteruskan dari generasi

    tua ke generasi muda. Salah satu tradisi yang berada di daerah Lamongan yaitu

    tradisi sedekah bumi. Tradisi sedekah bumi ini setiap tahunnya pasti dilakukan,

    karena untuk mewujudkan rasa syukur atas rahmat yang telah diberikan oleh

    Allah SWT. Dalam perkembangan zaman, di era modern ini sudah banyak

    teknologi informasi salah satunya adalah jejaring sosial. Jejaring sosial yang

    saat ini banyak digunakan oleh para remaja adalah facebook. Setiap remaja rata-

    rata memiliki akun facebook. Mereka menyebarkan infomasi sedekah bumi di

    daerah mereka melalui akun facebook.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan didalam berkehidupan sosial, hal

    tersebut biasa disebut juga dengan istilah adat-istiadat yang biasa dilakukan oleh

    suatu kelompok masyarakat atau etnik tertentu yang sudah turun temurun dari

    nenek moyang.

    Masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi dan budaya. Tradisi dan budaya

    Jawa hingga akhir-akhir ini masih mendominasi tradisi dan budaya nasional di

    Indonesia. Dikarenakan banyaknya penduduk masyarakat Jawa di Indonesia serta

    tradisi dan kebudayaan yang dilahirkan oleh masyarakatnya. Kebudayaan yang

    ada di Jawa adalah perwujudan hasil budi manusia yang mencakup kemauan, cita-

    cita, gagasan dan semangat dalam mencapai tatanan masyarakat menuju

    kesejahteraan, keselamatan lahir dan batin. Kebudayaan dari luar Jawa seperti

    Hindu dan Budha pada awal perkembangan sejarah masuk ke wilayah Jawa,

    sehingga budaya di Jawa pada zaman dahulu terpengaruh oleh Hindu dan Budha.

    Seperti tradisi sedekah bumi di Jawa yang merupakan salah satu pengaruh dari

    Hindu-Budha. Sedekah bumi merupakan tradisi yang sudah tidak asing lagi bagi

    masyarakat Jawa, Pada umumnya setiap desa di daerah Jawa mengadakan acara

    sedekah bumi dihari-hari tertentu. Tujuan dari sedekah bumi biasanya untuk

    mengucapkan rasa syukur atas rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME.

    Tradisi ini turun-temurun dari nenek moyang orang Jawa terdahulu. Ritual

    sedekah bumi ini biasanya dilakukan oleh mereka pada masyarakat Jawa yang

    berprofesi sebagai petani, nelayan yang menggantunggkan hidup keluarga dan

    sanak famili mereka dari mengais rizqi dari memanfaatkan kekayaan alam yang

    ada di bumi.

    Bagi masyarakat Jawa khususnya para kaum petani dan para nelayan, tradisi

    ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas

  • 2

    atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi sedakah bumi

    mempunyai makna yang lebih dari itu, sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu

    bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan mampu untuk

    dipisahkan dari kultur (budaya) Jawa yang menyiratkan simbol penjagaan

    terhadap kelestarian serta kebudayaan khas bagi masyarakat agraris maupun

    masyarakat nelayan khususnya yang ada di pulau Jawa.

    Seiring dengan berjalanya waktu saat ini semakin banyak teknologi yang

    berkembang serta mempengaruhi masyarakat, salah satunya adalah jejaring sosial.

    Dengan adanya teknologi tersebut sudah banyak perubahan yang terjadi

    dilingkungan sosial, baik perubahan yang positif maupun negatif. Teknologi

    tersebut juga tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi lunturnya budaya

    serta tradisi yang sudah lama ada di dalam suatu masyarakat tersebut. Dari hal

    tersebut penulis ingin melakukan penelitian sejauh mana perkembangan teknologi

    mempengaruhi tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan bagian selatan.

    1.2 Rumusan Masalah

    Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap tradisi sedekah bumi

    di daerah Lamongan?

    1.3 Batasan Masalah

    Dalam pembuatan karya tulis ini penulis membatasi kajian masalah meliputi

    tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan bagian selatan.

    1.4 Tujuan

    Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengetahui pengaruh

    perkembangan teknologi terhadap tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan.

    1.5 Manfaat

    1. Dapat mengetahui sejauh mana perkembangan teknologi mempengaruhi

    kebudayaan

    2. Dapat mengetahui tradisi di daerah Lamongan

    3. Dapat mengetahui arti sedekah bumi bagi masyarakat

  • 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tradisi

    Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam

    pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama

    dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari

    suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling

    mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke

    generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu

    tradisi dapat punah.

    Sumber tradisi bisa disebabkan karena sebuah Urf1 yang muncul

    ditengah-tengah masyarakat dan kemudian tersebar menjadi adat dan budaya,

    ataukah kebiasaan tetangga lingkungan dan semacamnya kemudian dijadikan

    sebagai model kehidupan. Kalimat ini tidak pernah dikenal kecuali pada

    kebiasaan yang sumbernya adalah budaya, pewarisan dari generasi tua ke generasi

    muda, atau peralihan dari satu kelompok yang lain yang saling berinteraksi.

    Tradisi merupakan roh dari sebuah kebudayaan. Tanpa tradisi tidak

    mungkin suatu kebudayaan akan hidup dan langgeng. Dengan tradisi hubungan

    antara individu dengan masyarakatnya bisa harmonis. Dengan tradisi sistem

    kebudayaan akan menjadi kokoh. Bila tradisi dihilangkan maka ada harapan suatu

    kebudayaan akan berakhir disaat itu juga. Setiap sesuatu menjadi tradisi biasanya

    telah teruji tingkat efektifitas dan tingkat efesiensinya. Efektifitas dan efesiensinya

    selalu terupdate2 mengikuti perjalanan perkembangan unsur kebudayaan.

    Berbagai bentuk sikap dan tindakan dalam menyelesaikan persoalan jika tingkat

    efektifitasnya dan efesiensinya rendah akan segera ditinggalkan pelakunya dan

    tidak akan pernah menjelma menjadi sebuah tradisi.

    [1] Urf merupakan Kebiasaan

    [2] terupdate merupakan memperbarui suatu hal ke jenjang yang lebih baik

  • 4

    Tentu saja sebuah tradisi akan pas dan cocok sesuai situasi dan kondisi

    masyarakat pewarisnya.

    2.2 Kebudayaan

    Kebudayaan dalam bahasa Inggris menjadi culture, bermakna

    peradaban dan mencakup pula tentang tata pergaulan, teknik dan organisasi

    kemasyarakatan serta sistem hukum yang teratur dengan baik dan meimiliki

    ketinggian derajat, kehalusan budi, keluhuran, ketinggian perkembangan ilmu

    pengetahuan dan kesenian serta keindahan. Dengan kebudayaan, manusia

    berusaha memahami lingkungan sekitarnya sehingga dapat menguasai,

    memandang dan memahami segala gejala yang tampak sekaligus memilah-milah

    dan menentukan tata cara serta strategi pengaturannya. Dengan kebudayaan,

    manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan sehingga ditemukan

    keseimbangan hidup sebagai hasil perpaduan kemampuan adaptasi tersebut.

    Kebudayaan merupakan proses, kerangka acuan manusia dalam memahami dan

    beradaptasi dengan lingkungannya.

    Kebudayaan yang ada di Jawa adalah perwujudan hasil manusia Jawa

    yang mencakup kemauan, cita-cita, gagasan dan semangat dalam mencapai

    tatanan masyarakat menuju kesejahteraan, keselamatan lahir dan batin.

    Kedatangan kebudayaan dari luar Jawa seperti Hindu dan Budha pada awal

    perkembangan sejarah sastra di Jawa akhirnya melahirkan kebudayaan Hindu

    Jawa dan Budha Jawa, kemudian menyusul masuknya kebudayaan Islam dan

    Kristen melahirkan kebudayaan Islam Jawa dan Kristen Jawa. Kesemuanya itu

    adalah proses adaptif akulturatif 3 yang berarti bahwa masuknya kebudayaan baru

    dapat diterima oleh masyarakat Jawa dengan memadukan pada nilai-nilai yang

    sejajar sehingga tercipta kebudayaan baru dari penggabungan tersebut. Dalam

    perkembangannya, kebudayaan Jawa mengalami pengayaan dengan masuknya

    unsur-unsur kebudayaan lain yang telah masuk ke tanah Jawa dengan penerimaan

    secara adaptasi secara perlahan-lahan tanpa menyingkirkan sistem dasar yang

    diyakini dikarenakan dalam pemikiran lama manusia Jawa memiliki keyakinan

    [3] Proses adaptif akulturatif merupakan proses pencampuran antara dua kebudayaan atau lebih

    yang saling bertemu dan saling mempengaruhi

  • 5

    yang sepadan4 semisal, kepercayaan kepada Sang Maha Pencipta sebagai sebab

    dari segala kejadian di dunia ini.

    2.3 Sedekah Bumi

    Sedekah bumi adalah suatu perayaan tahunan yang dilakukan oleh

    masyarakat secara turun temurun sebagai ungkapan rasa syukur terhadap rezeki

    yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga menjadi sebuah tradisi dan

    budaya dalam suatu masyarakat. Sedekah bumi ini dilakukan oleh masyarakat

    yang pada umumnya berprofesi sebagai petani dan nelayan dengan ruang lingkup

    pedesaan dan tempat pesisir. Sedekah bumi ini biasanya dilakukan setelah panen

    raya oleh para petani. Masyarakat membawa makanan masing-masing seperti nasi

    tumpeng dan kue untuk disantap bersama-sama dengan dihadiri oleh perangkat

    desa ,tokoh masyarakat, dan ulama. Setelah masyarakat berkumpul diadakan doa

    bersama untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar desa tersebut aman,

    tentram , hasil pertanian dan para nelayan melimpah ruah. Setelah doa selesai

    masyarakat menyantap makanan secara bersama-sama. Masyarakat biasanya juga

    menggelar pertunjukan kesenian budaya seperti wayang , ketoprak , tayub, dll.

    Gambar 2.3.1 Sedekah bumi Gambar 2.3.2 Acara doa sedekah bumi

    2.4 Tari Tayub

    Tari tayub atau acara tayuban merupakan salah satu kesenian Jawa Tengah

    yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan

    Tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diikuti dengan kemampuan penari

    dalam melakonkan tari yang dibawakan. Anggota yang ikut dalam kesenian ini

    terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita. Penari Tari

    [4] Sepadan merupakan mempunyai nilai (ukuran, arti, efek, dsb) yg sama; sebanding (dng)

  • 6

    Tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama ledhek5.

    Gambar 2.4.1 Tari tayub

    2.5 Teknologi Informasi

    Teknologi Informasi (TI) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

    information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apapun yang

    membantu manusia dalam membuat,mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan

    dan menyebarkan informasi. Teknologi Informasi menyatukan komputasi dan

    komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari

    Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon,

    TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya

    ponsel).

    Teknologi Informasi adalah bidang pengolahan teknologi dan mencakup

    berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses,

    perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa

    program, dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau

    pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap

    mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari Teknologi Informasi.

    Teknologi Informasi menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk

    membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan

    informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.

    [5] Ledhek merupakan Penari tarian Tayub

  • 7

    2.6 Jejaring Sosial

    Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web

    page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi

    dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan

    Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,

    maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang

    tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara

    terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat

    dan tak terbatas.

    Saat teknologi internet dan mobile phone semakin maju,maka media sosial

    pun ikut berkembang dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter

    misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan

    sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial

    mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di

    negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya jejaring sosial

    juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam

    menyebarkan berita-berita.

    Pesatnya perkembangan jejaring sosial kini dikarenakan semua orang

    seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti

    televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang

    banyak, maka lain halnya dengan jejaring sosial. Seorang pengguna jejaring sosial

    bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang

    aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan

    sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa

    mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan

    berbagai model content lainnya.

    Gambar 2.6.1 Beberapa jejaring sosial

  • 8

    2.7 Facebook

    Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa saling

    berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan memelihara persahabatan

    dengan teman lama, mencari teman baru, chating, bermain bersama, berbagi file

    dan foto, mencari partner bisnis (melancarkan bisnis/promosi), bermain game,

    online bersama teman dan sebagainya.

    Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang

    diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh facebook,

    Inc. Pengguna dapat membuat profil pribadi, menanbah pengguna lain sebagai

    teman, bertukar pesan, memperbarui status termasuk pemberitahuan otomatis

    ketika mreka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung

    dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan

    tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya.

  • 9

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Dalam penulisan karya tulis ini, kami menggunakan jenis metode

    penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mengumpulkan data dari berbagai

    narasumber yang mengetahui tentang tradisi sedekah bumi, khususnya di daerah

    Lamongan Selatan.

    3.2 Metode Penelitian

    Penelitian ini kami lakukian dengan metode wawancara dan pengumpulan

    data foto yang berhubungan dengan karya tulis ini.

    3.3 Instrument Penelitan

    Instrument penelitian yang kami gunakan dalam wawancara yaitu alat

    komunikasi yang berupa Handphone. Dokumentasi pada objek penelitian ataupun

    foto-foto yang terkait dalam karya tulis kami.

    3.4 Rancangan Kegiatan

    Waktu pelaksanaan Kegiatan

    Senin, 15 Juli 2013 Pencarian referensi

    Selasa, 16 Juli 2013 Pembuatan rancangan pendahuluan

    Rabu, 17 Juli 2013 Pembuatan rancangan metode

    Kamis-Jumat, 18-19 Juli 2013 Pencarian data dari berbagai

    narasumber

    Sabtu, 20 Juli 2013 Pengolahan data

    Minggu, 21 Juli 2013 Pembuatan rancangan pembahasan

    dan penentuan judul

    Senin, 22 Juli 2013 Pengeditan

    Selasa, 23 Juli 2013 Finishing

    Tabel 3.4 Rancangan Penelitian

  • 10

    3.5 Identifikasi Variabel

    Variabel Bebas :Tradisi dan kebudayaan di daerah Lamongan

    Variabel Terikat :Tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan Selatan

    Variabel Kontrol :Menyelamatkan tradisi sedekah bumi melalui

    facebook

  • 11

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Dari beberapa Narasumber yang telah kami wawancarai, kami

    memperoleh data hasil wawancara sebagai berikut :

    No Nama Narasumber Data yang diperoleh

    1. Ibu Anik Liftianah, SP

    (Tokoh masyarakat Dusun

    Songo)

    Sedekah bumi merupakan wujud rasa

    syukur atas rahmat yang telah diberikan

    oleh Allah SWT kepada masyarakat

    Dusun Songo. Rahmat yang telah diberi

    merupakan hasil panen yang melimpah.

    Sedekah bumi di Dusun Songo diadakan

    satu kali dalam satu tahun. Setiap

    sedekah bumi pasti masyarakat Dusun

    Songo ini menyelenggerakan hiburan

    berupa Langgeng Tayub. Tujuan

    sedekah bumi ini bagi masyarakat untuk

    mewujudkan rasa syukur , untuk saling

    memberi sesama warga, dan dijadikan

    sebagai ajang silaturahmi.

    2. Mbah Srikayah (Tokoh

    masyarakat Dusun Wareng)

    Sedekah Bumi merupakan tradisi yang

    telah ada sejak zaman nenek moyang

    kita. Sedekah bumi ini selalu dilakukan

    oleh masyarakat Dusun Wareng ini,

    tetapi sedekah bumi ini hanya dilakukan

    satu kali dalam satu tahun. Tujuannya

    adalah mempersembahkan hasil panen

    masyarakat kepada danyang, namun

    tujuan lainnya untuk meminta

  • 12

    kesejahteraan bagi Dusun Wareng

    tersebut.

    3. Iska Purwantika (Remaja asal

    Desa Kuwurejo)

    Sedekah bumi merupakan pesta rakyat

    yang diadakan setiap tahun satu kali.

    Sedekah bumi di desa ini cenderung

    dilaksanakan ketika musim panen tiba.

    Karena tujuan utamanya yaitu untuk

    mensyukuri hasil bumi dengan cara

    memberi persembahan kepada Danyang

    di Desa Kuwuejo tersebut.

    Tabel 4.1 Hasil Penelitian

    4.2 Pembahasan

    Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, kami mendapatkan

    beberapa informasi tentang sedekah bumi di daerah Lamongan Selatan.

    Informasi dari narasumber 1 : Ibu Anik Liftianah, SP (Tokoh Masyarakat

    Dusun Songo)

    Sedekah bumi menurut Ibu Anik merupakan wujud rasa syukur

    atas rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada masyarakat

    Dusun Songo. Rahmat yang telah diberi merupakan hasil panen yang

    melimpah. Sedekah bumi di Dusun Songo diadakan satu kali dalam satu

    tahun. Biasanya sedekah bumi ini dilakukan pada hari Sabtu pon dan

    Minggu Wage. Hari tersebut sudah mutlak dan telah ditetapkan nenek

    moyang dari dulu sampai sekarang pun masih berlaku. Karena Sabtu pon

    minggu wage merupakan hari kelahiran Dusun Songo. Setiap sedekah

    bumi pasti masyarakat Dusun Songo ini menyelenggerakan hiburan berupa

    Langgeng Tayub.

    Tujuan sedekah bumi bagi masyarakat untuk mewujudkan rasa

    syukur atas rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada

    masyarakat Dusun Songo atas hasil panen yang melimpah. Kemudian

    untuk saling memberi sesama warga, maksudnya ketika semua warga

    berbondong-bondong membawa nasi tumpeng ataupun makanan lainnya

  • 13

    yang telah disiapkan dibawa ke sendang6 (tempat yang telah disepakati

    warga) untuk menjalankan ritual tradisi sedekah bumi dan untuk didoakan

    oleh tetua adat. Setelah nasi tumpeng tersebut didoakan oleh tetua adat

    maka nasi tersebut bisa dibagikan ke masyarakat. Tujuan lainnya yaitu

    digunakan sebagai ajang silaturahmi. Karena di Dusun Songo ini banyak

    remaja yang sudah kerja diluar Jawa ataupun diluar Kota, tradisi sedekah

    bumi ini dijadikan ajang pulang kampung atau berkumpul para remaja

    tersebut terhadap keluarganya. Sehingga meskipun para remaja tersebut

    jauh dari kampung halamannya. Tetapi mereka tidak akan pernah lupa

    akan adanya sedekah bumi di daerah mereka. Karena pada dasarnya para

    remaja zaman sekarang sudah mengenal teknologi informasi, jejaring

    sosial khususnya. Rata-rata para remaja zaman sekarang sudah memiliki

    akun facebook. Sehingga para remaja yang kerja diluar kampung halaman

    mereka tersebut akan mengetahui kapan sedekah bumi di daerahnya akan

    terjadi melalui facebook. Para remaja yang masih berada di Dusun Songo

    biasanya akan Update Status tentang acara sedekah bumi yang ada di

    desanya. Cenderung remaja zaman sekarang jika ada acara apapun tidak

    akan lupa untuk Update Status.

    Informasi dari narasumber 2 : Mbah Srikayah (Tokoh masyarakat Dusun

    Wareng)

    Sedekah bumi merupakan tradisi yang telah ada sejak zaman nenek

    moyang kita dan dilakukan secara turun temurun. Sedekah bumi ini

    diadakan dengan tujuan mempersembahkan hasil panen maysarakat

    kepada danyang, namun tujuan lainnya juga merupakan untuk meminta

    kesejahteraan di desa Wareng tersebut. Sedekah bumi selalu dilakukan di

    desa Wareng, namun hanya dilakukan satu kali setiap tahunnya. Namun

    anehnya sedekah bumi di Wareng ini bisa dilakukan kapan saja sesuai

    dengan kesepakatan masyarakat. Para pemuda di desa ini masih ada yang

    mengikuti acara sedekah bumi, meskipun hanya sekedar melihat sewaktu

    acara persembahan sesajen saja. Perayaan sedekah bumi ini dilakukan

    [6] Sendang merupakan sumur kecil yang airnya berasal dari mata air, jernih dan mengalir

  • 14

    dengan sangat sederhana. Terkadang mereka merayakannya dengan

    hiburan berupa langgeng tayub, terkadang hanya persembahan sesajen

    saja. Perbedaan yang paling mencolok antara sedekah bumi pada zaman

    dahulu dan sedekah bumi saat ini adalah pada saat dulu sedekah bumi

    sangat ramai, namun saat ini tidak begitu ramai atau semakin menurun.

    Informasi dari narasumber 3 : Iska Purwantika (Remaja asal Desa

    Kuwurejo)

    sedekah bumi merupakan tradisi pesta rakyat yang diadakkan

    setiap tahun hanya satu kali, tradisi sedekah bumi di Kuwurejo biasanya

    dilakukan dua hari berturut-turut ,setelah musim panen tiba, karena tujuan

    utamanya yaitu untuk mensyukuri hasil bumi dengan cara memberi

    persembahan kepada Danyang dusun Kuwurejo. kegiatan yang dilakukan

    pada hari pertama biasanya yaitu membawa sesajen ke tempat yang sudah

    disepakati serta mengadakan pergelaran wayang yang juga ditujukan untuk

    Danyang kuwurejo, kegiatan pertunjukan wayang tersebut rutin

    dilaksanakan karena ada hal-hal tertentu (ghoib) yang diyakini jika

    ditiadakanya pertunjukan wayang tersebut. Setelah hari pertama selesai

    dilanjutkan hari kedua biasanya di isi degan acara langgeng tayub. Sebagai

    generasi muda yang modern ia sangat mendukung dengan adanya sedekah

    bumi tersebut karena hal tersebut merupakan suatu tradisi yang harus tetap

    dijaga serta dilestarikan, meskipun saat ini teknologi sudah berkembang

    tetapi hal itu tidak membuat para pemuda meninggalkan kebudayaaan

    serta tradisi yang sudah dari dulu dilaksanakan, bahkan dengan adanya

    teknologi saat ini banyak para pemuda atau remaja yang sering

    menyebarkan berita sedekah bumi melalui media sosial facebook, maka

    secara tidak langsung para pemuda sudah melestarikan budaya sedekah

    bumi.

    Dari berbagai data yang telah diperoleh penulis, tradisi sedekah bumi yang

    sudah ada dari zaman nenek moyang sampai saat ini masih dijalankan dan

    dilestarikan, meski saat ini teknologi sudah semakin canggih. Hal tersebut tidak

    membuat tradisi-tradisi sedekah bumi luntur, bahkan para pemuda khususnya

    pemuda Lamongan saat ini memanfaatkan teknologi tersebut sebagai media untuk

  • 15

    mengembangkan tradisi sedekah bumi. Biasanya para pemuda menyebarkan

    informasi sedekah bumi melalui status-status yang mereka buat melalui facebook.

    Dengan hal tersebut maka para pemuda Lamongan ikut serta dalam

    pelestarian budaya dan tradisi-tradisi sedekah bumi melalui teknologi-teknologi

    yang sudah berkembang. Penulis membuat data seperti halnya pembahasan di

    atas, dikarenakan berbagai data serta informasi yang telah penulis dapatkan,

    berikut data yang penulis peroleh melalui akun facebook :

  • 16

    Gambar 4.2 Sampel informasi sedekah bumi melalui akun facebook

  • 17

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh narasumber serta berbagai

    data yang kami peroleh dari media, penulis dapat menyimpulkan bahwa tradisi

    merupakan kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang. Dengan adanya

    tradisi dan kebudayaan tersebut, manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan

    sehingga ditemukan keseimbangan hidup sebagai hasil perpaduan kemampuan

    adaptasi tersebut. Salah satu tradisi yang masih berjalan saat ini adalah sedekah

    bumi. Meskipun perkembangan teknologi semakin canggih misalnya media

    sosial, tidak membuat tradisi tersebut hilang, terutama tradisi sedekah bumi yang

    masih sering dilakukan di daerah Lamongan bagian selatan. Bahkan dengan

    adanya teknologi tersebut pemuda Lamongan memanfaatkannya sebagai sarana

    untuk melestarikan tradisi. Salah satunya adalah dengan cara meyebarkan berita

    mengenai sedekah bumi melalui facebook.

    5.2 Saran

    Tradisi yaitu suatu tindakan serta pola perilaku seseorang didalam suatu

    kelompok masyarakat, atau biasa di sebut dengan adat-istiadat yang biasa

    dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Dengan adanya kebudayaan dan tradisi

    akan memperlihatkan rasa kebersamaan, kekompakan dan keserasian didalam

    masyarakatnya. Oleh karena pentingnya suatu kebudayaan dan tradisi di dalam

    masyarakat tersebut, maka seharusnya pemerintah dan masyarakat bekerja sama

    untuk menjaga kebudayaan agar tidak diambil oleh negara lain. Selain itu pemuda

    juga harus menjaga serta melestarikan kebudayaan yang telah ada meskipun

    teknologi kini semakin berkembang, alangkah baiknya jika kita memanfatkan

    teknologi untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.

  • 18

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Kresna, Ardian. SEMAR & TOGOG Yin Yang dalam Budaya Jawa.

    Yogyakarta : NARASI (Anggota IKAPI), 2010.

    2. Mangunsuwito.S.A. Kamus Bahasa Jawa. Bandung,Yrama Widya. 2002.

    3. Sudjana Nana,Dr. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung. Sinar

    baru. 1991.

    4. Longley, Dennis; Shain, Michael (1985), Dictionary of Information

    Technology (ed. 2), Macmillan Press, hlm. 164

    5. Webster, Frank, and Robins, Kevin. (1986). Information TechnologyA

    Luddite Analysis. Norwood, NJ: Ablex.

    6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa

    Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

    7. http://jv.wikipedia.org/wiki/Sedekah_Bumi

    8. http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook

    9. http://ms.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

  • Lampiran 1

    Scan Bukti Transfer