karya tulis budidaya ikan gurame

44
Budidaya Ikan Gurame Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Tahun ajaran 2010/2011 Disusun Oleh : Nama : Hariman Ramadiansyah Kelas : IX H NIS : 11.718 PEMERINTAH KABUPATEN BREBES DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 BREBES RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Jalan Veteran 1, Telp. (02830 6174279 i

Upload: hariman-ramadiansyah

Post on 26-Oct-2015

1.776 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Budidaya Ikan Gurame

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Tahun ajaran 2010/2011

Disusun Oleh :

Nama : Hariman Ramadiansyah

Kelas : IX H

NIS : 11.718

PEMERINTAH KABUPATEN BREBESDINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 2 BREBESRINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

Jalan Veteran 1, Telp. (02830 6174279Website :http://www.smpn2brebes.sch.id Email : [email protected]

i

Page 2: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Pengesahan

Karya rulis yang berjudul “BUDIDAYA IKAN GURAME” ini,

telah di sahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Yang disusun oleh :

Nama : Hariman Ramadiansyah

Kelas : IX H

NIS : 11.718

Mengetahui :

Kepala SMP N 2 BREBES Guru Pembimbing

Drs. TAUFIQ M.Pd. SRI ASMONAH S.Pd.

NIP 19650606 199403 1007 NIP 19630812 198601 2004

Moto dan Persembahanii

Page 3: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Moto :

Hidup bukanlah untuk bermimpi tetapi bermimpi memberikan kita motivasi untuk hidup lebih baik.

Kerjakanlah Pekerjaan Yang Membawa Berkah Bagimu Dan Orang Yang Kamu Cintai.

Mulailah menggarap sedikit demi sedikit ide yang ada dalam pikiran Anda, jangan jadikan ide tersebut hanya sebatas wacana.

Taklukanlah kelemahan dalam diri sendiri, karena kelemahan itu sebenernya kekuatan sejatimu.

Lebih baik gagal dari pada tak pernah mencoba. Sembahlah tuhan-Mu, kerjakanlah rukun islam-mu, imanilah ke 6 iman-mu,

sesungguhnya bila kita laksanakan semua perkara itu, nikmat dunia dan akhirat ada di depan matamu.

Persembahan untuk :

1. Yang terhormat Kepala SMPN 2 Brebes.

2. Yang saya hormati guru-guru beserta para stafnya.

3. Guru pembimbing.4. Yang saya cintai kedua orang tuaku.5. Kakak-kakakku.6. Dan semua teman-temanku serta

para pembaca.

Prakata

iii

Page 4: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Budidaya Ikan Gurame”

karya tulis ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang budidaya ikan gurame

Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, memahami, bahkan mempraktikkan bagaimana cara-cara yang baik membudidaya ikan

gurame agar hasil melimpah-ruah dan berhasil menjadi seorang yang sukses dalam wirausahanya.

Sebelum itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan karya tulis ini sehingga dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar karya

tulis ini lebih baik.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan wawasan yang lebih dan bermanfaat bagi para pembaca.

Sekian, terima kasih.

Brebes, Februari 2011

Penulis

Daftar Isi

iv

Page 5: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Halaman Judul…..................................................................................................iPengesahan……………………………………………………………………....iiMotto dan Persenbahan………………………………………………………...iiiPrakata…………………………………………………………………………...ivDaftar Isi………………………………………………………………………....vAbstrak…………………………………………………………………………...vi Bab 1 PendahuluanA. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….1B. Perumusan masalah………………………………………………………….2C. Tujuan………………………………………………………………………...2D. Manfaat……………………………………………………………………….3E. Sistematika……………………………………………………………………3 Bab 2 MasalahA. Sentra Perikanan……………………………………………………………..4B. Jenis……………………………………………………………………………4C. Manfaat………………………………………………………………………..5D. Persyaratan Lokasi…………………………………………………………...5E. Pedoman Teknis Budaya……………………………………………………..6F. Peralatan………………………………………………………………………8G. Pembibitan……………………………………………………………………9H. Pemeliharaan Pembesaran………………………………………………….12I. Hama dan Penyakit…………………………………………………………...13J. Panen…………………………………………………………………………..16K. Pasca Panen…………………………………………………………………..17L. Analisi Ekonomi Budaya ……………………………………………………20 Bab 3 PenutupA. Kesimpulan…………………………………………………………………..22B. Saran………………………………………………………………………….22C. Cerita…………………………………………………………………………23D. Daftar Pustaka……………………………………………………………….26

Abstrak

v

Page 6: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Hariman Ramadiansyah (2011) karya tulis berjudul Budidaya Ikan Gurame.

Ikan Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih

lebar,bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut

berwarnakekuningkuningan/keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga

Anabantidae,keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari

perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia,Thailands,

Ceylon dan Australia.

Ikan gurame murapakan favorit para pembudidaya ikan . Saat ini budidaya ikan gurame

semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak

terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame sedikit lambat dibandingkan ikan air

tawar jenis lainnya, namun tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual

yang terus naik.

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping

rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi

tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.

Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak

biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,

karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat

dari harga bibit.

Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikankalau,

kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant

Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

BAB 1

vi

Page 7: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Pendahuluan

A. Latar belakang

Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan

disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di

negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium.

Umumnya dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal

seperti gurame (Sd.); grameh (Jw.); kalui (Jb.); ikan kali (Plg.), dan lain-lain. Ikan yang

lebar dan pipih. Panjang tubuh (SL, standard length) 2,0-2,1 kali tinggi tubuh; panjang

tubuh total (dengan sirip ekor) bisa mencapai 1.000 mm. Sirip perut dengan jari-jari

pertama yang pendek berupa duri dan jari-jari kedua yang lentur panjang serupa cambuk.

Rumus sirip punggung (dorsal) XI-XIV (jari-jari keras atau duri) dan 12-14 (jari-jari

lunak); sementara sirip dubur (anal) X-XI dan 20-23.

Ikan yang muda memiliki moncong yang meruncing dengan 8-10 pita melintang (belang)

di tubuhnya. Jika beranjak dewasa warna-warna ini memudar, dan kepala ikan akan

membengkak secara tidak teratur. Gurami semula menyebar di pulau-pulau Sunda Besar

(Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), namun kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di

pelbagai negara di Asia (terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan) serta di Australia.

Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau;

namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan

ini muncul ke permukaan untuk bernafas langsung dari udara.

Induk gurami, untuk beberapa waktu lamanya, menjaga dan memelihara anak-anaknya.

Telurnya dilekatkan di tetumbuhan air atau ditaruh di sarang yang terbuat dari tumbuh-

tumbuhan. Gurami terutama adalah pemakan tumbuhan, namun mau juga memangsa

serangga, ikan lain, dan juga barang-barang yang membusuk di air. Dari sifatnya yang

rakus tumbuhan itu, gurami juga dimanfaatkan sebagai pengendali gulma di kolam-

kolam.

vii

Page 8: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

B. Perumusan masalah

Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah budidaya ikan gurame ini dapat di uraikan

sebagai berikut :

1. Apa yang menyebabkan para pembisnis lebih memilih untuk membudidayakan

ikan gurame dari pada ikan yang lainnya?

2. Apakah budidaya ikan gurame ini memerlukan banyak modal?

3. Apakah budidaya ikan gurame ini tergolong gampang?

4. Apa saja penyakit yang bisa menyerang ikan gurame?

5. Apakah ikan gurame memiliki banyak manfaat?

C. Tujuan

1. Ya, karena budidaya ikan gurame ini banyak menghasilkan untung yang besar.

2. Ya, tentu saja modal yang besar harus di persiapkan cukup besar tetapi hal itu

tidak akan menjadi halangan karena untung yang di dapat lebih besar pula.

3. Ya, budidaya gurame tergolong gampang karena perawatannya sama halnya

dengan ikan pada umumnya tetapi bila menggunakan sistim hapa akan menjadi

lebih mudah.

4. penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan

non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa

asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh

karena keturunan. Gangguan lain yang berupa penyakit parasite yang diakibatkan

oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya.

5. Ya, salah satu manfaatnya adalah ikan gurame memiliki banyak gizi yang

diperlukan oleh tubuh.

D. Manfaat

viii

Page 9: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian budidaya ikan gurame ini adalah :

1. Kita bisa mengetahui dari mana ikan gurame berasal.

2. Mengetahui cara-cara membudidayakan ikan gurame yang baik dan benar agar

hasil maksimal.

3. Mengetahui persiapan awal untuk membudidayakan ikan gurame serta modal

yang di butuhkan untuk membudidayakannya.

4. Mengetahui cirri-ciri ikan gurame yang sehat dan cara-cara menanggulanginya

bila terkena penyakit non parasit dan parasit.

5. Mengetahui peluang bisnis usaha ikan gurame di pasaran dan banyaknya biaya

yang di keluarkan dan cara penjualannya.

E. Sistematika

Bab 1 Pendahuluan

Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Dan

Sistematika

Penulisan.

Bab 2 Masalah

Berisi tentang masalah yang akan di bahas.

Bab 3 Penutup

Berisi akhir penulisan, kesimpulan, saran dan cerita.

Bab 2

ix

Page 10: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Masalah

A. Sentra Perikanan

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan

Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

B. Jenis

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:

Klas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Labyrinthici

Sub Ordo : Anabantoidae

Famili : Anabantidae

Genus : Osphronemus

Species : Osphronemus goramy (Lacepede)

Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus,

bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari

lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.

Tinggi badan 2,0-2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak

berwarna hitam berjumlah 8 sampai dengan 10 buah dan pada daerah pangkal ekor

terdapat titik hitam bulat.

jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa,gurami jepun,

blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa

Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain,porselen lebih unggul dalam

menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan

x

Page 11: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya

sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.

C. Manfaat

Ikan gurami terutama digemari sebagai ikan konsumsi. Dagingnya padat, durinya besar-

besar dan rasanya enak. Gurami hampir selalu tersedia di restoran, untuk dijadikan

pelbagai macam masakan terutama gurami bakar dan gurami asam-manis. Ikan ini

berharga cukup mahal.Gurami juga disukai sebagai ikan hias akuarium dan Sebagai

sumber penyediaan protein hewani yang sangat penting bagi tubuh.

D. Persyaratan Lokasi

1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,

tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat

menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat

pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%

untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3) Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada

ketinggian 50-400 m dpl.

4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam

tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia

beracun, dan minyak/limbah pabrik.

5) Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang

mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame.Untuk

xi

Page 12: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air

yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan

secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.

6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.

7) Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.

E. Pedoman Teknis Budaya

Penyiapan Sarana dan Peralatan.

Kolam

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:

Kolam penyimpanan induk

Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan

kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam

tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm

dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

Kolam pemijahan

Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan

kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi

(tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan

adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100

cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur

berupa injuk atau ranting-ranting.

xii

Page 13: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan

Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama

pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu,

pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan

membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam

pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah

penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan

Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan

Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:

a. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).

b. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian

bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.

c. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air.

Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan Air.

d. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi.

Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan

tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam

dibuat miring ke arah pintu keluar air.

e. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu

xiii

Page 14: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.

f. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang

disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu,

agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, sertamenguji agar

kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

F. Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame

diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu

untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,

baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg),

cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar

kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan

gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan

panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat

menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk

mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur

yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara

terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan

penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih),

sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk

xiv

Page 15: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),

scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),

seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk

segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

G. Pembibitan

1) Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:

a. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.

b. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).

c. Ukuran kepala relatif kecil

d. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.

e. Gerakan normal dan lincah.

f. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.

g. Berumur antara 2-5 tahun.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah

sebagai berikut:

a. Betina

- Dahi meninjol.

- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.

- Dagu putih kecoklatan.

- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.

- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

xv

Page 16: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

b. Jantan

- Dahi menonjol.

- Dasar sirip dada terang keputihan.

- Dagu kuning.

- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.

- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2) Pemeliharaan Induk

Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam

kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan.

Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan

sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa

dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan

takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

3) Pembenihan

Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam

penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam

kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai

berikut:

a. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan

dasar kolam.

b. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk

kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.

c. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

xvi

Page 17: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

d. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500

gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air

hingga kedalaman 75 cm.

e. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30

ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari

induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang

kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan

sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan

berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

4) Pemeliharaan Bibit

Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan

pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam

pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah,

pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan

pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.

Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30

ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan.

Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau

daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata.

Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas

diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100

ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.

H. Pemeliharaan Pembesaran

xvii

Page 18: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

1) Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun

monokultur .

a) Polikultur

Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau

lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame

yang cukup lambat.

b) Monokultur

Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus

berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm)

diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

2) Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada

umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan,

dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.

Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada

saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk

tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai

ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.

Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk

buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100

m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap

dasar dan sudut kolam.

xviii

Page 19: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

3) Pemberian Pakan

Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun

di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan

alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun

pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun,

labu dan dadap.

Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi

dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk

gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali

setahun berturut-turut selama 5 tahun.

4) Pemeliharaan Kolam/Tambak

Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan

pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih

disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

I. Hama dan Penyakit

Penyakit

Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang

disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit.

Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya

gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak kerusakan akibat

penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya

adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.

xix

Page 20: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban

gerakannya.

Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri,

virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit

yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:

1) Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama

di bagian dada, perut dan pangkal sirip.

2) Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi

pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3) Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.

Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan

dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala

stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.

Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya,

dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:

1) Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

a. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak

penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.

b. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.

c. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60

menit dengan diawasi terus menerus.

xx

Page 21: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

d. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.

2) Pengobatan dengan Neguvon.

Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk

pemberantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi

0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2

hari.

3) Pengobatan dengan garam dapur.

Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia.

Caranya:

(1) siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl),

diaduk sampai rata.

(2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat

ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja. (3) Setelah itu

segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya

dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4) pengobatan ulang dapat dilakukan

3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.

Hama

Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan

sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung

pemangsa.

xxi

Page 22: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

J. Panen

Penangkapan

Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya

dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk

diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung

benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang

pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada

saat dipanen.

Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang

diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3

tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat

0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35

cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat

mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air

disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari

cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

Pembersihan

Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok

dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya

gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam

xxii

Page 23: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan

benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu

diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.

K. Pasca Panen

1) Penanganan ikan hidup

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam

keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke

konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.

b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.

c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segar

Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang

perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.

b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.

c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak

dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan

daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan

seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi

kotak maksimum 50 cm.

3) Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

xxiii

Page 24: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan

jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian

ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es

lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian

juga antara ikan dengan penutup kotak.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen

benih adalah sebagai berikut:

1) Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan

tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong

plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

2) Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan

penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air

sumur yang telah diaerasi semalam.

3) Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.

Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan

aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m

atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat

menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5

cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran

benihnya.

4) Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a. Sistem terbuka

xxiv

Page 25: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak

memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap

keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar

5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

b. Sistem tertutup

Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu

lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media

pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer

Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang

diangkut dengan kantong plastik:

(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih.

(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air.

(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan

Rongga (air:oksigen=1:2).

(4) kantong plastik lalu diikat.

(5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos

yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong

plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan

adalah sebagai berikut:

1) Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam

10 liter air bersih).

xxv

Page 26: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

2) Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi

sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik

terjadi perlahan-lahan.

3) Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.

4) Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan

benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan

dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat

juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin

sebanyak 4% selama 3-5 menit.

5) Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

L. Analisis Ekomomi Budaya

Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di

daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Biaya produksi

a. Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,-

b. Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,-

c. Pakan

- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,- Rp. 420.000,-

- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,- Rp. 75.000,-

d. Obat

- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,- Rp 12.000,-

xxvi

Page 27: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

e. Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-

f. Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,-

Jumlah biaya produksi Rp. 5.089.700,-

2) Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,-

3) Keuntungan Rp. 4.510.300,-

4) Parameter kelayakan usaha

B/C Rasio = 1,89

Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.

disamping rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang.

Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi

syarat utama hidangan. Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu

sulit dan tidak memakan banyak biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai

menggemari, membudidayakan ikan ini, karena harga dari setiap bibitnya yang

murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit. Harga dari

ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut.

Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp 8.000

tergantung keadaan pada saat itu.

xxvii

Page 28: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Ikan gurame murapakan favorit para pembudidaya ikan . Saat ini budidaya ikan gurame

semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak

terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame sedikit lambat dibandingkan ikan air

tawar jenis lainnya, namun tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual

yang terus naik.

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping

rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi

tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.

Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak

biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,

karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali

lipat dari harga bibit.

B. Saran

Saya ambil dari Trubus. Konon ini berasal dari petani gurami desa Kemranjen,

Purwokerto. Kalau dirasakan produksi telur gurami menurun sampai 50%, bahkan yang

seharusnya 1500-2000 ekor per sarang (saya mengalami 75 butir persarang), maka

pertanda ikan gurami anda perlu makanan ceplok telor bebek. Pertama, dedak dicampur

dengan telur bebek sebanyak 2 butir per sarang. Tapi jangan lupa, dedak sekalipun

dicampur putih telor bebek plus kuning telor bebek tidak akan menjadi sekeras adonan

semen tembok kraton Yogyakarta, yang konon waktu pembuatannya pakai telor (atau

xxviii

Page 29: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

malahan para tukang-bangunannya harus punya dua telor). Uups!Untuk itu, menurut saya

sebaiknya dedak diseduh dengan air mendidih supaya mengental, baru setelah dingin di

campur dengan 2 telor bebek.

Lalu, anda cari karung plastik bekas penjual sayur membungkus cabe, jadi yang ada

bolong-bolongnya. Bentangkan karung plastik di tengah kolam dengan cara menarik ke

empat sisinya dengan 4 buah tonggak bambu. Jadi ketika anda meletakkan adonan tadi,

sang ikan akan menyedot ramuannya dari bawah karung plastik. Sedroot, sedroot. Bau

amis telur bebek tadi memang merangsang berahi gurami.

Saran Pribadi :

Dan menurut saya, pengalaman beberapa peternak gurami, saat ikan anda bertelur, jangan diberi

pelet terlalu banyak. Pelet dibuat untuk menggemukkan ikan, bukan untuk menyehatkan

kandungan. Dan ikan INDUKAN lebih suka kalau anda berikan daun Alocasia macrohiza murah,

dan mudah didapat.

C. Cerita

Teknologi Hapa Tingkatkan SR Benih Gurami 96%

Senyum sumringah menghias wajah Akhmad Munajat, peternak gurami di Singasari,

Karanglewas, Banyumas. Keuntungan Rp15-juta dari sebuah kolam pembenihan sudah

terbayang di depan mata. Gemerincing rupiah itu hadir berkat teknologi hapa. Teknik

baru itu terbukti sukses meningkatkan kelulusan hidup (SR) larva umur 7 hari, hingga

80—95%.

Selama ini kematian larva umur 7 hari hingga 50% menjadi momok bagi Munajat.

Musababnya kehadiran predator seperti katak, bibis, dan uncit sulit terelakkan. Perubahan

suhu juga menjadi gangguan. Belum lagi ketika hujan, gurami-gurami kecil terbawa arus

dan hilang. “Dari 5.000 benih, paling banyak 2.000—2.500 ekor selamat,ujar

xxix

Page 30: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

kelahiran 11 Agustus 1961 itu. Enggan terus-menerus merugi, pensiunan guru Islamic

School itu melakukan terobosan: memakai teknologi hapa di kolam pendederan.

Meski tergolong sederhana, teknologi hapa terbukti efektif. Bahan yang diperlukan cuma

hapa atau strimin plastik ukuran lubang 1 mm, tali rafi a, batu, eceng gondok, dan media

kultur plankton. Total biaya Rp200.000 untuk hapa ukuran 3 m x 5 m yang menampung

5.000 benih.

Efisiensi lahan

Sistem hapa memberi keuntungan lebih lantaran bahan dan alat bisa digunakan berkali-

kali. Umur strimin mencapai 5 tahun. Bila setahun dilakukan 6 kali pendederan, berarti

selama 5 tahun hapa bisa dipakai 30 kali. Efisiensi lahan pun dapat dilakukan. Dengan

teknologi itu, kolam tak perlu dikeringkan layaknya cara konvensional. Satu kolam

berfungsi ganda. Seluruh kolam tetap digenangi air; sebagian untuk pendederan dalam

hapa, sebagian lagi dimanfaatkan untuk budidaya ikan lain.

Kelebihan lain, teknologi hapa efektif mengisolasi predator. Katak, uncit, dan bibis bakal

kesulitan menembus hapa yang berukuran kecil. Alhasil burayak pun aman di dalamnya

sehingga panen seragam. Jumlah makan tak berkurang karena hewan kompetitor tidak

ada, ungkap ketua Kelompok Tani Mina Mandiri itu. Panen di kolam berlangsung singkat

karena cukup mengangkat seluruh hapa. Menurut Dr Triyanto, M.Sc., ketua Jurusan

Perikanan Fakultas Pertanian UGM, teknologi hapa tergolong terobosan baru. Sistem itu

meningkatkan produksi karena menekan tingkat mortalitas larva. Hewan kompetitor bisa

dikurangi sehingga tingkat keberhasilan pendederan gurami meningkat, ujar Triyanto.

Ancaman air

Menurut Munajat, ide memakai hapa itu muncul setelah ia kerap menggunakan strimin

sebagai penampung gurami ukuran konsumsi sebelum dijual. Agar tak sulit

menangkapnya saat pengepul datang, tutur alumnus Universitas Islam Assyafi ah itu.

Kemudahan itu pula yang kemudian dicoba saat pendederan. Akhir 2003, sebuah kolam

200 m2 tepinya dipasang hapa berukuran 3 m x 5 m. Agar posisi hapa kuat, setiap sudut

hapa diberi tali yang diikatkan dengan pasak di tepi kolam. Tidak seluruh hapa terendam

air, tapi disisakan setinggi 40-50 cm di permukaan air, ujar ketua Forum Gurami

Banyumas itu. Luasan itu dapat menampung 5.000 benih.

xxx

Page 31: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

Sebelum benih ditebar, masukkan campuran dedak, tepung ikan, dan kotoran hewan ke

dalam hapa. Berselang seminggu daphnia, moina, dan fitoplankton lain bakal membanjiri

hapa. Benih akan tumbuh optimal bila lingkungan sekitarnya banyak pakan alami,

ungkap Triyanto.

Setelah benih ditebar, di atas hapa ditanami eceng gondok sebagai penahan air hujan.

Selain itu akar Eichornia crassipes itu berguna sebagai sarang dan tempat bergelantungan

burayak. “Hanya saja tanaman air jangan sampai melebihi sepertiga hapa, tutur

Munajat. Itu agar sinar matahari tetap masuk dan sirkulasi cahaya lancar. Sebulan

berselang, benih ukuran biji oyong siap dituai. Jumlah panen mencapai 4.500- 4.800

ekor. Artinya tingkat keberhasilan sistem hapa mencapai 96%.

Kelemahan hapa, larva mati bila bila lubang strimin tersumbat lumut. Untuk mengurangi

risiko itu, bagian tepi hapa mesti dibersihkan dengan sikat atau cukup di-kucek perlahan

dengan kedua tangan seminggu sekali.

xxxi

Page 32: Karya Tulis Budidaya Ikan Gurame

D. DAFTAR PUSTAKA

1) RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 1987

2) SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 1999

3) ____________. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997

xxxii