karya nyata fan college.pdf

19
Teman Ki Besuk STRATEGI PENGALAMAN KERJA KILAT BERUJUNG SUKSES Karya Nyata Strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan kesiapan lulusan LKP ke dunia kerja Disusun dalam rangka mengikuti Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun 2015 Oleh : Mohammad Sofani LKP Fan College – Ajibarang – Banyumas

Upload: arishidayatno

Post on 16-Nov-2015

168 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Teman Ki Besuk STRATEGI PENGALAMAN KERJA KILAT

    BERUJUNG SUKSES

    Karya Nyata

    Strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan

    kesiapan

    lulusan LKP ke dunia kerja

    Disusun dalam rangka mengikuti

    Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun 2015

    Oleh :

    Mohammad Sofani

    LKP Fan College Ajibarang Banyumas

  • ABSTRAK

    Teman Ki Besuk merupakan akronim dari Strategi pengalaman kerja kilat berujung sukses,

    merupakan bentuk strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan

    kesiapan lulusan LKP ke dunia kerja yang dilaksanakan oleh pengelola LKP Fan College.

    Teman yang berarti kawan adalah mitra yang tiada ternilai harganya. Sedangkan Ki Besuk

    adalah sosok seseorang yang sudah tua. Artinya dengan Strategi pengalaman kerja kilat

    berujung sukses bisa membawa LKP Fan College mampu menembus birokrasi sebuah

    perusahaan dan berakhir dengan MOU yang saling menguntungkan. Tentu tidak mudah untuk

    menemui pimpinan sebuah perusahaan tanpa ada koneksi terlebih dahulu. Dengan menyamar

    sebagai pekerja kilat pada perusahaan tersebut maka penulis bisa bertemu dengan pimpinan

    perusahaan dan berbincang untuk mengutarakan maksud sebenarnya. Seperti halnya teman

    yang bisa diajak komunikasi , maka penulis tidak kenal menyerah, maka penulis berupaya

    keras meyakinkan pihak perusahaan dengan modal ketrampilan, kejujuran dan ketekunan .

    Sama halnya dengan ilmu orang tua yang sabar dan arif dalam segala tindakan. Dan akhirnya

    penulis bisa membuat nota kerja sama dengan perusahaan untuk menyalurkan lulusan LKP

    Fan College sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut. Bahkan sebagai upaya untuk

    mempertahankan kerja sama, penulis mampu membuat nota kerja sama lainnya dalam

    pengerjaan order serta peminjaman alat/sarana perusahaan.

  • PRAKATA

    Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah kepada

    penulis, sehingga dapat menyusun karya nyata dengan judul Teman Ki Besuk ( Strategi

    Pengalaman Kerja Kilat Berujung Sukses )

    Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    - Kepala UPK Ajibarang

    - Para mitra baik dari lembaga swasta maupun negeri

    - Semua lulusan LKP Fan College

    - Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

    dalam penyusunan karya nyata ini.

    Demikian karya nyata ini kami susun, saran dan kritik yang membangun sangat kami

    harapkan demi kesempurnaan karya ini. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca.

    Ajibarang, 25 maret 2015

    Mohammad Sofani

  • DAFTAR ISI

    Sampul i

    Pengesahan ii

    Pernyataan keaslian iii

    Abstrak iv

    Prakata v

    Daftar isi vi

    Daftar tabel vii

    Daftar gambar viii

    Daftar lampiran xi

    Bab I Pandahuluan 1

    A Latar Belakang Masalah 2

    B Masalah dan Tujuan 3

    C Strategi Pemecahan Masalah 4

    1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah 4 2. Deskripsi strategi peemcahan masalah yang dipilih 4

    Bab II Pembahasan 6

    A Prosedur Pelaksanaan Karya Nyata 6

    B Hasil atau Dampak Yang Dicapai Dalam Melaksanakan Strategi

    yang Dipilih

    7

    C Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Melaksanakan Strategi

    yang Dipilih

    7

    D Faktor-Faktor Pendukung 8

    E Tindak Lanjut/Rencana Desiminasi 9

    Bab III Simpulan dan Rekmendasi 10

    A Simpulan 10

    B Rekomendasi 10

    Lampiran . Lampiran

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,

    pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,

    pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket

    B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan

    peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga

    pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya,

    serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

    Lembaga Kursus dan Pelatihan atau yang lebih dikenal dengan nama LKP merupakan salah

    satu bentuk satuan pendidikan non formal yang berfungsi sebagai penambah , pelengkap atau

    pengganti pendidikan formal. Dalam pelaksanaanya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP )

    diharapkan mampu memberikan jawaban atas kebutuhan warga masyarakat yang tidak

    terakomodir di pendidikan formal. Oleh karena itu Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP )

    sangat vital keberadaanya dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa , khusunya dalam

    mencetak tenaga profesional yang berkualitas.

    Dalam perkembangannya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) dituntut untuk terus bisa

    memberikan kontribusi yang positif terhadap pengurangan angka pengangguran serta

    penambahan angkatan kerja yang mandiri. Penumbuhan jiwa wirausaha serta kemampuan

    bermitra dengan dunia usaha dan dunia industri bagi lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (

    LKP ) sangat mutlak dilakukan bagi peserta didik yang sedang belajar di LKP tersebut.

    Namun kondisi ini sering menjadi kendala ketika berhadapan dengan kenyataan yang ada.

    Masih banyak lulusan LKP yang sekedar memperoleh ketrampilan tanpa bisa menerapkan

    pada usaha mandiri maupun kerja di sekotor industri.

    A. LATAR BELAKANG

    Minat dan penghargaan masyarakat kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan

    ( LKP ) saat ini semakin tinggi. Berbagai jenis ketrampilan yang ditawarkan kepada

    masyarakat menjadikan pilihan yang realistis untuk bisa memperoleh ketrampilan demi

    masa depan.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Keterampilanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttps://id.wikipedia.org/wiki/Sanggarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

  • Lembaga kursus Berdasarkan PP No 73 tahun 1991 tentang Pendidikan LuarSekolah

    merupakan satuan pendidikan luar sekolah yang memberikankemampuan kepada warga

    belajar untuk dapat mengembangkan diri,bekerja, mencari nafkah dan/atau melanjutkan

    ke tingkat

    atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan halini arah pendidikan kursus le

    bih berorientasi kepada pendidikan kejuruan(vocati-onal).

    Sementara itu lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) seringkali terkendala pada

    tindak lanjut setelah mendapatkan sertifikat. Secara teori mereka mampu

    mengaplikasikan apa yang telah diperoleh namun pada kenyataannya masih banyak

    lulusan yang belum mampu menerapkan ilmu dan ketrampilannya. Baik untuk bekerja

    secara mandiri maupun bekerja di perusahaan atau tempat kerja lainnya. Hal ini

    diakibatkan mereka seolah dilepas begitu saja. LKP banyak yang belum mampu

    menjembatani untuk bekerja di perusahaan atau mandiri.

    Dalam mencari perusahaan sebagai tujuan kerja lulusan LKP , sebagai seringkali tenaga

    kerja itu menemui perusahaan yang tidak tepat. Ketidaktahuan informasi akan

    perusahaan tersebut mengakibatkan berbagai masalah yang merugikan tenaga kerja

    lulusan LKP. Untuk itulah pengelola LKP Fan College berupaya mencari terobosan agar

    lulusan bisa ditempatkan di perusahaan yang tepat dan bertanggung jawab.

    Sementara itu kerja sama yang telah terjadi harus tetap dijaga kelanggengannya. Jika

    tidak bisa menjaga kelangsungan kerja sama dikhawatirkan kerja sama akan berhenti dan

    menyulitkan lembaga kursu dan pelatihan ( LKP ) dalam menyalurkan lulusan LKP.

    Padahal banyak diantara siswa yang mengikuti LKp dengan tujuan bisa bekerja di

    peruahaan.

    B. MASALAH DAN TUJUAN

    Masalah :

    1. Lulusan LKP tidak semuanya bisa kerja mandiri

    Alasan seseorang mengikuti pembelajaran di LKP tidak semuanya berorientasi untuk

    bisa kerja mandiri. Walaupun ketrampilan atau skill bisa didapat, namun kebanyakan

  • memperoleh sertifikat LKP akan dipergunakan untuk bekerja di perusahaan atau

    tempat lain.

    2. Lulusan LKP kebingungan mencari tempat kerja

    Banyak lulusan LKP yang selesai mengikuti kegiatan di LKP tetap bertahan dengan

    tidak mampuan untuk berusaha. Lulus LKP tidak bekerja baik mandiri maupun kerja

    di perusahaan. Alasan utama adalah mereka belajar di LKP yang belum bisa

    menyalurkan tenaga lulusan ke perusahaan.

    3. Lulusan LKP yang bekerja di perusahaan kurang paham dengan kondisi perusahaan

    tersebut.

    Lulusan LKP yang bisa diterima diperusahaan seringkali belum paham kondisi

    perusahaan tersebut. Hal ini karena belum ada informasi serta penyelidikan oleh pihak

    LKP. Sehingga kasus tenaga kerja tertipu oleh perusahaan.

    Tujuan :

    1. Memberikan layanan pendidikan non formal khususnya pada bidang LKP agar

    lulusan LKP bisa mandiri bekerja.

    2. Memberikan kesempatan kerja bagi lulusan LKP dibidang yang sesuai dengan ilmu

    ketrampilan yang didapat dari LKP tepat belajar.

    3. Memberikan tempat kerja yang baik bagi lulusan LKP.

    C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

    Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan strategi yang tepat. Dalam hal ini

    penulis menerapkan trategi pemecahan masalah yaitu menerapkan pengalaman kerja

    sesaat di perusahaan untuk menjalin mitra DUDI melalui informasi perusahaan dari

    kolega./mitra /rekanan

    1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah

    a. Lembaga Fan College saat itu belum mempunyai reputasi di bidang pencetakan

    tenaga kerja.

    b. LKP Fan College belum mengenal secara detail profil dari mitra DUDI / PT yang

    akan diajak kerja sama

    c. LKP Fan College memerlukan informasi yang akurat tentang kondisi perusahaan

    yang akan dijadikan mitra dalam menempatkan lulusan LKP.

    2. Deskripsi strategi pemecahan masalah yang dipilih

  • LKP fan College mencari calon mitra DUDI dengan menemui kolega yang sudah

    terlebih dahulu mendapatkan MOU dengan perusahaan garmen. Setelah medanpatkan

    nama PT tersebut, lalu LKP Fan College mendatangi PT tersebut dengan menyamar

    sebagai tenaga kerja. Tujuannya agar tahu betul kondisi perusshaan dan bisa bertemu

    dengan pimpinan perusahaan. Sebag jika langsung bertemu dengan pimpinan

    perusahaan akan menemui kesulitan. Biasanyaa oleh satpam perusahaan tidak

    diperkenankan dengan berbagai alasan. Setelah bisa bekerja diperusahaan tersebut,

    maka bisa menemui pimpinan perusahaan dan berdiskusi tentang maksud dan

    tujuannya. Sehingga LKP bisa mengetahui kevalidan perusahaan tersebut. Jika

    perusahaan tertarik maka pihak perusahaan meminta profil LKP. Untuk mengetahui

    kemampuan lulusan LKP maka LKP diminta mengrimkan tenaga kerja untuk

    diseleksi dan jika lolos seleksi akan diterima di perusahaan tersebut.

    MOU dilaksanakan setelah periusahaan merasa mantap dengan kemampuan tenaga

    kerja hasil didikan LKP Fan College. Setelah teruji bahwa lulusan LKP Fan College

    dapat diandalkan, maka perusahaan-perusahaan lain menghubungi LKP Fan College

    untuk mengajak kerja sama. Dan untuk mempererat kemitraan dengan perusahaan

    tersebut, maka LKP Fan College mengadakan kerja sama dibidang order pekerjaan.

    LKP Fan College mendapatkan order pekerjaan dari perusahaan dan dikerjakan di

    LKP. Untuk kerja sama ini ada MOU tersendiri.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PROSEDUR PELAKSANAAN KARYA NYATA

    1. LKP Fan College menemui lembaga lain yang sudah terlebih dahulu menjalin kerja

    sama dengan DUDI melalui perusahaan yang mempunyai kesamaan bidang

    /program kejuruan kursus.

    2. Setelah mendapat rekomendasi tentang perusahaan yang dianggap valid oleh kolega

    tersebut, lalu LKP Fan College mendatangi perusahaan / mitra DUDI yang

    dimaksud.

    3. Pengelola LKP masuk ke perusahaan tersebut dengan berpura-pura menjadi tenaga

    kerja pada perusahaan tersebut. Ini dilakukan pada hari Jumat sampai Minggu.

    Setelah bisa bekerja di perusahaan tersebut maka bisa berkomunikasi dengan

    pimpinan perusahaan. Menyelidiki kondisi kesejahteraan dengan berbincang dengan

    karyawan lama.

    4. Setelah ada komunikasi dengan perusahaan/calon mitra DUDI LKP Fan College

    memberikan profil LKP kepada perusahaan tersebut.

    5. Perusahaan mempelajari profil yang dikirim oleh LKP Fan College.

    6. Selanjutnya perusahaan meminta LKP Fan College untuk mengirimkan calon tenaga

    kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

    7. Calon tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan tersebut diseleksi apakah sudah

    sesuai dengan standar kerja perusahaan apa belum.

    8. Setelah calon tenaga kerja dianggap sesuai dengan standar kerja perusahaan, maka

    tenaga kerja tersebut di terima kerja, dan langsung dilakukan nota kerja sama / MOU

    antara perusahaan tersebut dengan LKP Fan College.

    9. Untuk mempererat kerjasama dengan perusahaan tersebut, maka LKP Fan College

    juga mengadakan MOU dibidang order pekerjaan perusahaan tersebut.

    B. HASIL / DAMPAK YANG DICAPAI DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI

    YANG DIPILIH

    1. Terbentuknya tenaga kerja dibidang garment yang profesional yang mampu bekerja

    mandiri maupun bekerja di perusahaan.

    2. Memberikan kesempatan kerja yang luas bagi lulusan LKP Fan College.

  • 3. Menempatkan LKP Fan College sebagai LKP yang mampu memberikan solusi bagi

    masyarakat untuk bisa bekerja secara mandiri maupun bekerja di perusahaan garment.

    4. Kerjasama dengan mitra tetap terjaga kelangsungannya sehingga eksistensi LKP bisa

    tetap diterima oleh masyarakat.

    5. Menambah kepercayaan dari pihak lain baik dari sekolahan yang pempunyai

    kejuruaan menjahit maupun dari lkp lain yang jurusannya sama /tata bisana

    6. Timbulnya kepercayaan masyarakat yang minta kerja sama dengan LPK FAN

    COLLEGE Melalui PNPM / program nasional pemperdayaan masyarakat yang di

    danai dari PEMERINTAH

    7. Timbulnya kepercayaan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas yang

    mempercayai LPK FAN COLLEGE sebagai salah satu lembaga suwasta untuk

    mengajar di BLK BANYUMAS

    C. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MELAKSANAKAN

    STRATEGI YANG DIPILIH

    1. Memerlukan waktu yang khusus untuk bisa masuk ke perusahaan.

    Yaitu dengan menggunakan waktu libur jumat , sabtu , minggu kami menyempatkan

    untuk bekerja di sebuah perusahaan dengan tujuan utuk mencari mitra perusahaan dan

    mengetahui kondisi perusahaan sejauh mana rasa tingkat disiplin dalam waktu masuk

    maupun gaji karyawan. Ketika dianggap aman /sesuai standar kami terus terang

    dengan manajer utama untuk minta memasukan lulusan LKP ,ahirnya kami pulang

    membawa peserta didik yang s udah disiapkan mau berangkat .sampai perusahaan,

    kemudian di tes dan akhirnya masuk menjadi karyawan perusahaan dan kami baru

    minta surat MOU dan LKP Fan College menjadi mitra perusahaan.

    2. Ada beberapa perusahaan yang tidak sesuai dengan nota kerja sama /mou

    Banyaknya perusahaan yang menggiurkan dengan gajih tinggi dan memberi iming

    iming kepada pimpinan lembaga dengan imbalan maka pada dasarnya perusahaan

    itu biasanya udah di pastikan cara bekerjanya tidak sesuai standar / nakal , nakal

    dalam pembayaran gajih yang sering molor, jam lembur tidak di bayar dan tidak

    memperhatikan tandar keselamatan dalam bekerja .

    3. Siswa terlalu cepat menyimpulkan kondisi perusahaan

    Sebelum kami mengantar lulusan LKP Fan Collge ke keperusahaan .maka semua

    lulusan di briving dulu untuk meyakinkan agar tahu aturan dalam bekerja .dan

  • aturaan aturan yang di tetapkan oleh perusahaan . setelah anak berangkat ke

    perusahaan yang tepatnya hari minggu ,maka anak kadang merasa belum adaptasi dan

    langsung menyipulkan perusahaan tersebut tidak mempunyai karyawan /bangkrut ,

    dan ada juga yang merasakan peraaturan perusahaan yang cukup ketat maka anak

    terjadi kebosanan/ tidak betah . Untuk pulang . akhirnya dijemput dan dibujuk untuk

    masuk ke perusahaan lain yang sudah punya kerja sama dengan LPK FAN

    COLLEGE

    D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG

    1. Tersedianya sarana prasarana menjahit yang sesuai dengan standar perusahaan.

    2. Tersedianya tenaga pengajar yang handal dan bekompeten di bidang nya yang di

    buktikan dengan adanya Intruktur mempunyai sertifikat kompetensi yang memadai

    baik dari tingkat dasar .terampil ,mahir .pendidik dan penguji

    3. Kemampuan siswa untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama belajar di LKP.

    4. Perusahaan meminjamkan fasilitas berupa peralatan strandar kerja baik mesin jahit

    ,obras . mesin cam dan lain lain

    E. TINDAK LANJUT /RENCANA DESIMINASI

    1. Menerima order dari perusahaan untuk mengerjakan konveksi di LKP sendiri.

    2. Membentuk kelompok usaha dengan lulusan LKP Fan College yang belum bekerja di

    perusahaan ataupun belum kerja mandiri dengan meneri.

    3. Untuk memperat kerja sama , LKP Fan College meminjam peralatan perusahaan agar

    lulusan LKP Fan College tidak canggung nantinya jika sudah beekrja di perusahaan.

    4. Usulan sebagai lembaga yang sudah berkompeten dengan mitra DUDI maka

    pengelola LKP FAN COLLEGE berkeinginan menjadi penguji Nasional dan TUK (

    tempat uji Komppetensi) menjahit.

  • BAB III

    SIMPULAN DAN REKOMENDASI

    A. SIMPULAN

    1. LKP Fan College telah berhasil meyalurkan lulusan LKP tersebut untuk bekerja di

    beberapa perusahaan.

    2. Lulusan yang mau bekerja mandiri diberikan fasilitas order yang merupakan hasil

    MOU LKP Fan College dengan perusahaan penampung lulusa LKP Fan College.

    3. LKP Fan College mampu memeprtahankan kemitraan dengan perusahaan dengan

    jalan bekerja sama menggarap order dan peminjaman sarana perusahaan untuk

    mendidik siswa LKP Fan College agar bisa memenuhi standar kerja di perusahaan

    mitra LKP Fan College.

    B. REKOMENDASI

    1. Pengelola LKP harus berani menjajaki mengenalkan profil LKP ke perusahaan

    melalui jalan apapun.

    2. Pengelola LKP yang sudah mempunyai nota kerjasama dengan perusahaan , selama

    perusahaan itu masih baik kondisinya, harus diikat dengan perjanjian lain yang saling

    menguntungkan , misalnya pihak LKP diberi orderan jahitan dari perusahaan atau

    LKP Fan College minta untuk di pinjami peralatan mesin jahit yang sesuai dengan

    standar perusahaan

  • LAMPIRAN

  • Tabel 1 : Daftar nama perusahaan yang mengadakan MOU dengan LKP Fan College

    No Nama Perusahaan Alamat Sejak Ket

    1 PT Joo Young International Bogor 8 Mei 2010 Masih

    2 PT L&B Indonesia Sukabumi 22 Des 2010 Masih

    3 PT Ladewindo Garmen

    Manufacturer

    Solo 25 Maret 2008

    4 PT Kreasindo Adi Busana Bogor 20 Sept 2011 Masih

    5 PT Cipta Dwi Busana Sukabumi 9 Sept 2011 Masih

    6 Jaya Abadi garmindo Tangerang 19 Des 2008 Masih

    7 Konveksi Tangerang 19 Feb 2008

    8 CV Maju Abadi Garment Sukoharjo 21 Feb 2013 Masih

    9 PT Global Garments Indonesia Semarang 29 Apr 2013 Masih

    10 PT Rapico Busana Mentari Jakarta 10 Okt 2005

    11 PT Ilham Rizky Jakarta 5 Feb 2011 ST

    12 PT Tae Hwa Apparel Cianjur 13 Okt 2006 ST

    13 PT Great Apparel Indonesia Sukabumi 1 Nop 2006 ST

    14 Konveksi baju &anak Tangerang 1 nop 2007 ST

    15 PT Supex Garmindo Tangerang 19 Jul 2009 ST

    16 PT Gabela Jakarta 1 Mei 2007

    Ajibarang, 25 Maret 2015

    Pengelola LKP

    M. Sofani

  • Tabel 2 : Daftar penerimaan siswa LKP Fan College ( 5 tahun terakhir )

    No Tahun Jumlah terima Jumlah lulus Ket

    1 2010 63 95 %

    2 2011 64 96 %

    3 2012 44 98 &

    4 2013 67 97 %

    5 2014 51 95 %

    Ajibarang, 25 Maret 2015

    Pengelola LKP

    M. Sofani

  • Tabel 3 : Daftar penyaluran lulusan LKP Fan College yang bekerja di perusahaan

    No Tahun Lulus Kerja di perusahaan Ket

    2010 18

    2011 9

    2012 7

    2013 6

    2014 7

    Ajibarang, 25 Maret 2015

    Pengelola LKP

    M. Sofani

  • Tabel 4 : Daftar bantuan / hibah yang diterima LKP Fan College

    No Jenis bantuan Jumlah Suber dana Tahun Ket.

    1 PKH 25.000.000 APBD I 2010

    2 PKH 25.000.000 APBD II 2011

    3 PKM 48.000.000 APBN 2011

    4 Garment ( Depanker ) 25.000.000 APBD I 2012

    5 PKM 48.000.000 APBN 2013

    6 Penguatan kelembagaan 25.000.000 APBD II 2012

    7 PKH 25.0000.000 APBD II 2014

    Ajibarang, 25 Maret 2015

    Pengelola LKP

    M. Sofani

  • Tabel 5 : Daftar Kerjasama LKP Fan College

    No Waktu Jenis order Nama Rekanan Volume Ket

    1 2 apr

    2010

    Pekerjaan pembuatan

    busana muslim

    Manufaktur busana

    muslim Al-Husna Depok

    533 ptg

    2 6 apr

    2010

    Pekerjaan pembuatan

    busana muslim

    Manufaktur busana

    muslim Al-Husna Depok

    878 ptg

    3 16 apr

    2010

    Pekerjaan pembuatan

    busana muslim

    Manufaktur busana

    muslim Al-Husna Depok

    1.054

    ptg

    4 27 Apr

    2010

    Pekerjaan pembuatan

    busana muslim

    Manufaktur busana

    muslim Al-Husna Depok

    516 ptg

    5 16 mei

    2010

    Pekerjaan pembuatan

    busana muslim

    Manufaktur busana

    muslim Al-Husna Depok

    632 ptg

    6 12 jun

    2010

    Pekerjaan pembuatan

    busana muslim

    Manufaktur busana

    muslim Al-Husna Depok

    520 ptg

    Ajibarang, 25 Maret 2015

    Pengelola LKP

    M. Sofani

  • Tabel 6 : Daftar nama kelompok binaan LKP Fan College

    No Nama Kelompok Alamat Sejak tahun Ket

    1 Sanjaya Ciberung - Ajibarang 2012

    2 Barokah Ciberung - Ajibarang 2012

    3 Warga sejahtera Lesmana - Ajibarang 2014

    4 Tunas Bangsa Kracak - Ajibarang 2015

    Ajibarang, 25 Maret 2015

    Pengelola LKP

    M. Sofani