karto graf i

17
0000 Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Apakah di daerahmu terdapat bentuk muka bumi berupa gunung, sungai, atau laut. Bentuk muka bumi antara daerah satu dan yang lain berbeda-beda. Dengan menggunakan peta kita dapat mengetahui bentuk permukaan bumi di tiap daerah.Apakah kamu mempunyai peta? Apakah kamu tahu arti peta? Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam bidang datar. Peta merupakan alat peraga. Peta dapat berupa gambaran tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jenis tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Dengan peta kita dapat membaca dan memahami keadaan fisik dan geografis suatu tempat. Peta merupakan media untuk mengetahui keadaan permukaan bumi. Pada peta terdapat bagian (unsur-unsur) yang harus ada, yang sangat bermanfaat bagi pembaca peta. Tahukah kamu apa saja yang harus ada di dalam peta? Agar peta dapat dibaca oleh siapa saja, peta dibuat berdasarkan aturan yang disepakati secara internasional. Untuk memahaminya, simaklah dengan saksama uraian berikut ini!

Upload: raynamimatorang

Post on 07-Aug-2015

60 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karto Graf i

0000

Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Apakah di daerahmu terdapat bentuk muka bumi berupa gunung, sungai, atau laut. Bentuk muka bumi antara daerah satu dan yang lain berbeda-beda. Dengan menggunakan peta kita dapat mengetahui bentuk permukaan bumi di tiap daerah.Apakah kamu mempunyai peta? Apakah kamu tahu arti peta? Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam bidang datar. Peta merupakan alat peraga. Peta dapat berupa gambaran tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jenis tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Dengan peta kita dapat membaca dan memahami keadaan fisik dan geografis suatu tempat. Peta merupakan media untuk mengetahui keadaan permukaan bumi. Pada peta terdapat bagian (unsur-unsur) yang harus ada, yang sangat bermanfaat bagi pembaca peta. Tahukah kamu apa saja yang harus ada di dalam peta? Agar peta dapat dibaca oleh siapa saja, peta dibuat berdasarkan aturan yang disepakati secara internasional. Untuk memahaminya, simaklah dengan saksama uraian berikut ini!

A Menginterpretasi Peta Umum

Bentuk muka bumi atau relief daratan dapat diamati secara langsung di lapangan, namun dapat juga dengan melihat peta. Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/wilayah. Dari sebuah peta kita dapat melihat gunung, pegunungan, pantai, dataran rendah, sungai, danau, laut, selat dan lain-lainnya. Itulah yang disebut interpretasi peta. Jadi interpretasi peta adalah memahami simbol-simbol yang ada pada peta dan hubungannya dengan simbol-simbol lainnya. Contoh simbol-simbol yang ada pada peta adalah:

Page 2: Karto Graf i

Peta umum adalah peta yang dibuat berdasarkan kenampakan umum. Sebelum menginterpretasi peta umum, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.1) Siapkan peta umum yang akan diinterpretasi, misalnya peta pulau Sumatera.2) Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.3) Perhatikan persebaran data pada wilayah pulau tersebut.4) Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut maka akan diperoleh informasi dari peta tersebut, yaitu sebagai berikut.a) SungaiSungai ditunjukkan dengan garis berkelok-kelok. Sungai-sungai besar yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain Sungai Simpang Kanan, Asahan, Batanghari, Musi, Kampar, dan lain-lain.

Page 3: Karto Graf i

b) Pegunungan dan Dataran TinggiPegunungan dan dataran tinggi memanjang di sepanjang Pulau Sumatera. Pegunungan dan dataran tinggi ditunjukkan dengan warna merah dan kuning. Pegunungan yang terdapat di Pulau Sumatra antara lain pegunungan Bukit Barisan.c) Dataran Rendah dan RawaDataran rendah dan rawa ditunjukkan dengan warna hijau dan hijau dengan garis putus-putus. Dataran rendah dan rawa terdapat di sepanjang pantai timur dan barat Pulau Sumatera.d) DanauDanau ditunjukkan dengan warna biru. yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain danau Toba, Maninjau, Ranau, Kerinci, dan Singkarak.e) GunungGunung ditunjukkan dengan bentuk segitiga. Segitiga merah artinya gunung berapi (aktif), segitiga hitam artinya gunung tidak berapi (tidak aktif). Gunung-gunung yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain gunung Leuser, Kerinci, Bandahara, Sibayak, dan Sinabung.f ) KepulauanKepulauan yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain berikut ini.- Kepulauan Batu, Nias, dan Pini di Sumatera Utara.- Kepulauan Banyak dan Simeulue di Nanggroe Aceh Darrussalam.- Kepulauan Mentawai dan Pagai di Sumatera Barat.- Kepulauan Natuna, Nambas, dan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau.g) Laut dan SelatLaut dan selat ditunjukkan dengan warna biru. Gradasi (tingkatan) warna menunjukkan kedalaman wilayah laut dan selat. Semakin pekat (tua) warna biru menunjukkan lebih dalam dari pada warna biru muda. Selat dan laut yang ada di Pulau Sumatera antara lain sebagai berikut- Selat Sunda antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.- Selat Malaka antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaysia.- Selat Berhala antara Pulau Sumatera dan Pulau Singkep- Selat Bangka antara Pulau Sumatera dan Pulau Bangka.- Laut Natuna di sebelah selatan Kepulauan Natuna.

B Menginterpretasikan Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan peta topografi berbeda dengan peta umum karena simbolsimbol yang digunakan berbeda. Sebelum menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.1) Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan, misalnya peta Pulau Jawa.2) Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.3) Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut.4) Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

Page 4: Karto Graf i

Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi. Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Lereng

b. Cekungan (Depresi)Cekungan (Depresi) pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

c. BukitBukit pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

d. PegununganPegunungan pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

Page 5: Karto Graf i

C Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi

Penampang melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia peta topografi sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang melintangnya.

Page 6: Karto Graf i

Pemetaan dan Simbol Peta bagian   1

PENDAHULUAN

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar

denngan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala

sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan, pengetahuan,

penyimpanan, hingga pengawetan serta cara-cara penggunaan peta. Dalam makalah ini

akan dibahas bagaimana proses pemetaan dan simbol pada peta.

Lalu apa fungsi dan tujuan pembuatan peta? Adan beberapa maksud dari

pembuatan sebuah peta. Fungsi pembuatan peta antara lain:

1. Dengan adanya peta dapat menunjukkan posisi atau lokasi relatif yang hubungannya

dengan lokasi asli dipermukaan bumi.

2. Peta mampu memperlihatkan ukuran.

3. Peta mampu menyajikan dan memperlihatkan bentuk.

4. Mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah dan menyajikan diatas peta

dengan simbolisasi.

Sedangkan tujuan pembuatan peta yaitu:

1. Untuk komunikasi informasi ruang.

Page 7: Karto Graf i

2. Media menyimpan informasi.

3. Membantu pekerjaan.

4. Membantu dalam desain.

5. Analisis data spatial.

Dari fungsi dan tujuan diatas, maka peta bukan hanya berguna dalam menentukan

lokasi namun juga dalam berbagai bidang. Selain itu, pembuatan peta bukan semata-mata

hanya karena untuk memperoleh uang, namun juga sangat berguna bagi hajat hidup

masyarakat yang luas dalam keruangan.

Dalam proses pemetaan harus melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan

ide hingga peta siap digunakan. Kesemua itu harus dilakukan dengan penuh hati-hati dan

ketelitian agar diperoleh peta yang baik dan benar sera memiliki dilai artistik atau seni

sehingga pengguna mampu menggunakan peta dengan maksimal dan pembuat dapat

menghasilkan peta yang baik sehingga terjadi timbal balik antar pengguna dengan

pembuat peta.

Dalam pemberian simbol pada peta juga harus diperhatikan agar peta mudah

diketahui dan dipahami isi dan maksud peta tersebut. Pemberian simbol ini juga

menentukan nilai keartistikan sebuah peta sehingga peta tersebut enak dipandang dan

lebih jelas.

ISI

A. Proses Pemetaan

Dalam mempelajari bidang kartografi, peta sangatlah diperlukan. Tanpa adanya

peta, Kartografi tidak akan ada pula karena kartografi merupakan ilmu yang mempelajari

tentang perpetaan. Berbagai jenis peta telah muncul sesuai dengan maksud, tujuan, serta

manfaat pembuatan peta tersebut. Namun, bagaimanakah sebuah peta itu dibuat? Dalam

mempelajari kartografi kita harus mengetahui hal tersebut.

Pada dasarnya, peta merupakan kalibrasi dari bidang permukaan bumi 3 dimensi

menjadi sebuah gambaran utuh yang lebih sederhana ke dalam selembar kertas media

Page 8: Karto Graf i

yang datar dengan penyesuaian baik ukuran maupun bentuknya disertai pula dengan

informasi dan detail-detailnya.

Dalam proses pembuatan peta harus mengikuti pedoman dan prosedur tertentu

agar dapat dihasilkan peta yang baik, benar, serta memiliki unsur seni dan keindahan.

Secara umum proses pembuatan peta meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan

pengumpulan data hingga sebuah peta dapat digunakan. Proses pemetaan tersebut harus

dilakukan dengan urut dan runtut, karena jika tidak dilakukan secara urut dan runtut,

tidak akan diperoleh peta yang baik dan benar. Lalu apa dan bagaimana proses atau

tahap-tahap pemetaaan itu?

1. Tahap pencarian dan pengumpulan data

Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu:

a. Secara langsung

Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional yaitu

meninjau secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan

objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini

dilakukan pengukuran medan menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang

diperlukan serta pengamatan informasi ataupun wawancara dengan penduduk

setempat secara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan diolah.

Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto udara yang

dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat

dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra

dari satelit serta cara-cara lain yang dapat digunakan

b. Secara tak langsung

Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke

lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah

ada sebelumnya. misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah

Semarang, kita cukup mencari peta administrasi lengkap kota Semarang,

kemudian dapat diperoleh data pemilikan tanah di Lembaga Pertanahan daerah

atau nasional (BPN).

Page 9: Karto Graf i

Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan

data sekunder, sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain

disebut sebagai peta dasar.

2. Tahap pengolahan data

Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam

keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya

data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan

perhitungan yang lebih rinci. Langkah selanjutnya yaitu pemberian simbol atau

simbolisasi terhadap data-data yang ada.

Dalam tahap akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena

data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu

sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk disajikan.

3. Tahap penyajian dan penggambaran data

Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan

dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan

menggunakan alat-alat yang fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan

perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik.

Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran

peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung,

misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan software lain.

Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi

dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer,

pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses printing atau

pencetakan peta.

4. Tahap penggunaan data

Page 10: Karto Graf i

Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini

menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan

sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti

oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta

yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna.

Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan

saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik antara

pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map user).

Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi

Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan

adalah:

1. Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat

2. Mencari dan mengumpulkan data

3. Menentukan data yang akan digunakan

4. Mendesain simbol data dan simbol peta

5. Membuat peta dasar

6. Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas

7. Pencetakan peta

8. Lettering dan pemberian simbol

9. Reviewing

10. Editing

11. Finishing

Bersambung ke pemetaan dan simbol bagian 2

Ditulis dalam Geografi, Kartografi. Tag: Geografi, Kartografi, membuat peta, pemetaan, peta, proses, proses pemetaan, simbol, sistematis, tahap. 5 Komentar - komentar »

Sambungan dari Pemetaan dan Simbol Peta Bagian 1.

Jika pada bagian 1 dijelaskan tentang proses pemetaan, maka mada bagian 2 ini akan dijelaskan mengenai simbol peta dan penutup. selamat membaca.

B. Simbol

Page 11: Karto Graf i

Peta selalu dilengkapi dengan pemberian simbol-simbol yang merupakan

generalisasi dari suatu benda atau bidang sebenarnya. Simbol hendaknya mudah

digambar dan dibaca oleh pembaca peta atau users serta usahakan dibuat semenarik

mungkin. Untuk lebih membuat simbol dan peta lebih menarik biasanya simbol-simbol

tersebut diberi warna atau colouring. Simbol-simbol yang ditempatkan pada sebuah peta

dapat dianalisa dan dapat menentukan tema dari peta tersebut.

Penggunaan simbol peta dari waktu ke waktu selalu berkembang mengikuti dan

sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang perpetaan dan menyesuaikan pula

dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri peta berbeda dengan simbol

seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta hendaknya adalah simbol yang baik

dan benar. Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi

Liesnoor, disebutkan bahwa syarat simbol yang baik secara umum adalah:

1. Sederhana2. Mudah digambar3. Mudah dibaca4. Mencerminkan data dengan teliti5. Berbentuk seragam dalam suatu peta ataupun peta seri6. Bersifat umum

Simbol pada dasarnya terbagi menjadi dua, antara lain:

Berdasar atas bentuknya:

1. Simbol titik2. Simbol garis3. Simbol luasan

Berdasar atas arti atau sifatnya:

1. Simbol kualitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur yang dimaksud baik berupa titik, garis, maupun luasan.

2. Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagainya.

Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:

Page 12: Karto Graf i

1. Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.

2. Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.

3. Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi yang khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula dengan jenis peta. Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.

Simbol garis merupakan simbol yang digunakan untuk mewakili kenampakan

muka bumi yang berupa garis, perhubungan, pemisahan, serta gerakan atau arus. Simbol

dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

1. Simbol garis deskriptif yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang sesungguhnya ada, bentuknyapun biasanya mirip dengan sesungguhnya

2. Simbol garis abstrak yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang tak tampak, bentuknya menyesuaikan. Contoh:

- – - – - – - – - - : batas kecamatan

++++++++++ : batas propinsi

—————— : jalan setapak

Begitu pula dengan simbol luas, dibagi menjadi 2, antara lain:

1. Simbol luas yang deskriptif2. Simbol luas yang abstrak

PENUTUP

Kesimpulan

Tidaklah mudah dalam pembuatan sebuah peta hingga menghasilkan peta yang

baik dan benar. Tahapan dalam membuat peta secara umum adalah:

1. Perencanaan2. Pencarian dan pengumpulan data3. Pengolahan data4. Penggambaran atau penyajian

Page 13: Karto Graf i

5. Penggunaan peta

Simbol merupakan salah satu unsur peta yang sangat penting, simbol mempu

memberikan nyawa pada peta sehingga peta menjadi lebih mudah dimengerti. Dalam

pemberiannya, simbol kelompokkan menjadi 2 jenis:

1. Berdasar artinya terdiri dari simbol kualitatif dan simbol kuantitatif2. Berdasar atas bentuknya, terdiri dari simbol titik, simbol garis, dan simbol luas.