karsinoma tiroid

40
KARSINOMA TIROID ( KANKER TIROID ) A. Definisi Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kanker tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduller. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme. B. Klasifikasi karsinoma tiroid. a. Karsinoma papiler, karsinoma ini berasal dari sel-sel tiroid dan merupakan jenis paling umum dari karsinoma tiroid. Lebih sering terdapat pada anak dan dewasa muda dan lebih banyak pada wanita. Terkena radiasi semasa kanak ikut menjadi sebab keganasan ini. Pertama kali muncul berupa benjolan teraba pada kelenjar tiroid atau sebagai pembesaran kelenjar limfe didaerah leher. Metastasis dapat terjadi melalui limfe ke daerah lain pada tiroid atau, pada beberapa kasus, ke paru. b. Karsinoma folikuler, karsinoma ini berasal dari sel-sel folikel dan merupakan 20-25 % dari karsinoma tiroid. Karsinoma folikuler terutama menyerang pada usia di atas 40 tahun. Karsinoma folikuler juga menyerang wanita 2 sampai 3 kali lebih sering daripada pria. Pemaparan terhadap sinar X semasa kanak-kanak meningkatkan resiko jenis keganasan ini. Jenis ini lebih infasif daripada jenis papiler. c. Karsinoma anaplastik, karsinoma ini sangat ganas dan merupakan 10% dari kanker tiroid. Sedikit lebih sering pada wanita

Upload: liina-lo-ne-ly-ii

Post on 28-Dec-2015

621 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

karsinoma

TRANSCRIPT

Page 1: KARSINOMA TIROID

KARSINOMA TIROID ( KANKER TIROID )

A. Definisi

Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid.

Kanker tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduller. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan

Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.

B. Klasifikasi karsinoma tiroid.

a. Karsinoma papiler, karsinoma ini berasal dari sel-sel tiroid dan merupakan jenis paling umum dari karsinoma tiroid. Lebih sering terdapat pada anak dan dewasa muda dan lebih banyak pada wanita. Terkena radiasi semasa kanak ikut menjadi sebab keganasan ini. Pertama kali muncul berupa benjolan teraba pada kelenjar tiroid atau sebagai pembesaran kelenjar limfe didaerah leher. Metastasis dapat terjadi melalui limfe ke daerah lain pada tiroid atau, pada beberapa kasus, ke paru.

b. Karsinoma folikuler, karsinoma ini berasal dari sel-sel folikel dan merupakan 20-25 % dari karsinoma tiroid. Karsinoma folikuler terutama menyerang pada usia di atas 40 tahun. Karsinoma folikuler juga menyerang wanita 2 sampai 3 kali lebih sering daripada pria. Pemaparan terhadap sinar X semasa kanak-kanak meningkatkan resiko jenis keganasan ini. Jenis ini lebih infasif daripada jenis papiler.

c. Karsinoma anaplastik, karsinoma ini sangat ganas dan merupakan 10% dari kanker tiroid. Sedikit lebih sering pada wanita daripada pria. Metastasis terjadi secara cepat, mula-mula disekitarnya dan kemudian keseluruh bagian tubuh. Pada mulanya orang yang hanya mengeluh tentang adanya tumor didaerah tiroid. Dengan menyusupnya kanker ini disekitar, timbul suara serak, stridor, dan sukar menelan. Harapan hidup setelah ditegakkan diagnosis, biasanya hanya beberapa bulan.

d. Karsinoma parafolikular, karsinoma parafolikular atau meduller adalah unik diantara kanker tiroid. Karsinoma ini umumnya lebih banyak pada wanita daripada pria dan paling sering di atas 50 tahun. Karsinoma ini dengan cepat bermetastasis, sering ketempat jauh seperti paru, tulang, dan hati. Ciri khasnya adalah kemampuannya mensekresi kalsitonin karena asalnya. Karsinoma ini sering dikatakan herediter.

Page 2: KARSINOMA TIROID

C. Etiologi

Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar.

Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Banyak kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun.

D. Patofisiologi

Adenokarsinoma papiler biasanya bersifat multisentrik dan 50% penderita dengan ada sarang ganas dilobus homolateral dan lobus kontralateral. Metastasis mula-mula ke kelenjar limfe regional, dan akhirnya terjadi metastasis hematogen. Umumnya adenokarsinoma follikuler bersifat unifokal, dengan metastasis juga ke kelenjar limfe leher, tetapi kurang sering dan kurang banyak, namun lebih sering metastasisnya secara hematogen. Adenokarsinoma meduller berasal dari sel C sehingga kadang mengeluarkan kalsitonin (sel APUD). Pada tahap dini terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional. Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan, merupakan tumor yang tumbuh agresif, bertumbuh cepat dan mengakibatkan penyusupan kejaringan sekitarnya terutama trakea sehingga terjadi stenosis yang menyebabkan kesulitan bernafas. Tahap dini terjadi penyebaran hematogen. Dan penyembuhan jarang tercapai. Penyusupan karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, faring, esophagus, N.rekurens, pembuluh darah karotis, struktur lain dalam darah dan kulit. Sedangkan metastasis hematogen ditemukan terutama di paru, tulang, otak dan hati.

E. TANDA DAN GEJALA

1. Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau keras) di dekat jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang paling umum kanker tiroid.

2. Sakit di tenggorokan atau leher yang dapat memperpanjang ke telinga.

3. Serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal.

4. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Mereka dapat ditemukan selama pemeriksaan fisik.

5. Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan atau leher saat menelan. Ini terjadi ketika mendorong tumor kerongkongan Anda.

6. Batuk terus-menerus, tanpa dingin atau penyakit lain.

Page 3: KARSINOMA TIROID

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Pemeriksaan Laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.

2) Radiologis

a. Foto X-Ray

Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus yang disertai kalsifikasi stipled, sedangkan pada karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis pada pary dan tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus

b. Ultrasound

Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat, namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih sederhna dan murah

c. Computerized Tomografi

CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor tiroid.

d. Scintisgrafi

Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

3) Biopsi Aspirasi

Page 4: KARSINOMA TIROID

Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 – 23 serta alat pemegang, sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan arsitektur sitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik dan karsinoma medule.

G. PENATALAKSANAAN MEDIS :

1. Therapi Radiasi

Pada adenokarsinoma papiler tanpa penyebaran ke kelenjar leher sebaiknya dilakukan istmolobektomi. Bila terdapat pembesaran kelenjar limf leher, kemungkinan besar telah terjadi penyebaran melalui saluran limf di dalam kelenjar sehingga perlu dilakukan tiroidektomi total disertai diseksi kelenjar leher pada sisi yang sama.

2. Tiroidectomi

Tiroidektomi adalah prosedur pembedahan di mana semua atau sebagian dari kelenjar tiroid akan dihapus. Kelenjar tiroid terletak di anterior bagian dari leher tepat di bawah kulit dan di depan jakun. Tiroid adalah salah satu kelenjar endokrin tubuh, yang berarti bahwa mengeluarkan produk-produknya di dalam tubuh, ke dalam darah atau getah bening. tiroid menghasilkan beberapa hormon yang memiliki dua fungsi utama: mereka meningkatkan sintesis protein di sebagian besar jaringan tubuh, dan mereka meningkatkan tingkat konsumsi oksigen tubuh.

Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan Pre-Operatif, Intra Operatif dan Post Operasi:

1. Penatalaksanaan Pre Operasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

a) Inform Concern (Surat persetujuan operasi) yang telah ditandatangani oleh penderita atau penanggung jawab penderita

b) Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system respiratori dan cardiovasculer

c) Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada

d) Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang jalannya operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan

e) Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan

Page 5: KARSINOMA TIROID

f) Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan tindakan pembedahan terutama jika dilakukan tiroidectomi total berhubungan dengan minum suplemen hormone tiroid seumur hidup.

2. Penatalaksanaan Intra Operasi

Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh Dokter Operator dan Dokter Anesthesi.

3. Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)

a) Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil

b) Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi

c) Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

d) Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita

e) Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang perawatan umum.

H. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian keperawatan pre operasi

a. Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.

b. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti

· Pola makan

· Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk tidur).

· Pola aktivitas.

c. Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita.

d. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh;

· Sistem pulmonari

Page 6: KARSINOMA TIROID

Terjadinya dispnea

Kecepatan pernafasan meningkat, takipnea.

Suara nafas : krakel, ronki

· Sistem pencernaan

Anoreksia berat, mual / muntah

Kekurangn zat garam

Berat badan menurun dengan cepat

· Sistem kardiovaskuler

Hipotensi termasuk hipotensi postural

Nadi perifer melemah

Pengisian kapiler memanjang

· Sistem muskuloskeletal

Kelemahan pada otot

Tidak mampu melakukan aktifitas / bekerja

· Sistem neurologik dan Emosi/psikologis

Sakit kepala yang berlangsung lama yang di ikuti oleh diaforesis. kelemahan otot

· Sistem reproduksi

Hilangnya tanda – tanda seks sekunder

Adanya riwayat monopouse dini

e. Pemeriksaan fisik mencakup.

· Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema disekitar leher, adanya nodule yang membesar disekitar leher.

· Perbesaran jantung, disritmia dan hipotensi, nadi turun, kelemahan fisik

· Parastesia dan reflek tendon menurun

· Suara parau dan kadang sampai tak dapat mengeluarkan suara

· Bila nodule besar dapat menyebabkan sesak nafas.

Page 7: KARSINOMA TIROID

f. Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungannya, mengurung diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri.

g. Pengkajian yang lain menyangkut terjadinya Hipotiroidime atau Hipertiroidisme.

2. Pengkajian keperawatan post operasi

a. Dasar data pengkajian

ü Pertimbangan KDB menunjukkan merata dirawat : 3 hari

ü Pola aktifitas/istirahat : insomnia, kelemahan berat, gangguan koordinasi

ü Pola neurosensori : gangguan status mental dan perilaku, seperti : bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, hiperaktif refleks tendon dalam

b. Prioritas keperawatan

ü Mengembalikan status hipertiroid melalui praoperatif

ü Mencegah komplikasi

ü Menghilangkan nyeri

ü Memberikan informasi tentang prosedur

c. Tujuan pemulangan

Komplikasi dapat di cegah atau dikurangi

Nyeri hilang

Prosedur pembedahan/prognosis dan pengobatannya dapat dipahami

Mungkin membutuhkan bantuan pada teknik pengobatan sebagian atau seluruhnya, aktivitas sehari-hari, mempertagankan tugas-tugas rumah

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

Diagnosa Pre Operasi:

a. Ansietas berhubungan dengan faktor kurang pengetahuan tentang kejadian pra operasi dan pasca operasi, takut tentang beberapa aspek pembedahan.

Page 8: KARSINOMA TIROID

Tujuan : ansietas berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x24 jam

Kriteria hasil: Klien melaporkan kecemasan berkurang, mengungkapkan pemahaman tentang kejadian pra operasi dan pasca operasi, postur tubuh riileks.

Rencana Tindakan:

NO

INTERVENSI

RASIONAL

1.

2.

3.

Page 9: KARSINOMA TIROID

4.

5.

Jelaskan apa yang terjadi selama periode pra operasi dan pasca operasi, termasuk test laboratorium pra op, persiapan kulit, alasan status puasa, obat-obatan pre op, aktifitas area tunggu, tinggal diruang pemulihan dan program pasca operasi.

Informasikan klien bahwa obatnya tersedia bila diperlukan untuk mengontrol nyeri, anjurkan untuk memberitahu nyeri dan meminta obat nyeri sebelum nyerinya bertambah hebat.

Informasikan klien bahwa ada suara serak & ketidak nyamanan menelan dapat dialami setelah pembedahan, tetapi akan hilang secara bertahap dengan berkurangnya bengkak ± 3-5 hari.

Page 10: KARSINOMA TIROID

Ajarkan & biarkan klien mempraktekkan bagaimana menyokong leher untuk menghindari tegangan pada insisi bila turun dari tempat tidur atau batuk. Biarkan klien dan keluarga mengungkapkan perasaan tentang pengalaman pembedahan, perbaiki jika ada kekeliruan konsep. Rujuk pertanyaan khusus tentang pembedahan kepada ahli bedah.

Lengkapi daftar aktifitas pada daftar cek pre op, beritahu dokter jika ada kelainan dari test Lab. pre op.

Pengetahuan tentang apa yang diperlukan membantu mengurangi ansietas & meningkatkan kerjasama klien selama pemulihan, mempertahankan kadar analgesik darah konstan, memberikan kontrol nyeri terbaik.

Pengetahuan tentang apa yang diper-kirakan membantu mengurangi an-sietas.

Praktek aktifitas-aktifitas pasca ope-rasi membantu menjamin penurunan program pasca operasi terkomplikasi.

Dengan mengungkapkan perasaan membantu pemecahan masalah dan memungkinkan pemberi perawatan untuk mengidentifikasi kekeliruan yang dapat menjadi sumber kekuatan. Keluarga adalah sistem pendukung bagi klien. Agar efektif, sistem pendukung harus mempunyai mekanisme yang kuat.

Page 11: KARSINOMA TIROID

Daftar cek memastikan semua aktifitas yang diperlukan telah lengkap. Aktifitas ini dirancang untuk memas-tikan klien telah siap secara fisiologis untuk operasi dan mengurangi resiko lamanya penyembuhan.

b. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan ketakutan berkaitan dengan diagnosis kanker yang baru saja diterima, masalah potensial ketidak pastian masa depan.

Tujuan : Klien dan keluarga dapat beradaptasi secara konstruktif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam.

Kriteria hasil :

· Sering mengungkapkan perasaan terhadap perawat/dokter.

· Berpartisipasi dalam perawatan anggota keluarga yang sakit.

· Mempertahankan sistem fungsional saling mendukung antar tiap anggota keluarga.

Rencana Tindakan

NO

INTERVENSI

RASIONAL

1.

2.

Page 12: KARSINOMA TIROID

3.

4.

5.

Bantu klien dan keluarga dalam menghadapi kekhawatiran terhadap situasi: resikonya, pilihan yang ada serta bantuan yang didapat.

Ciptakan lingkungan rumah sakit yang bersifat pribadi dan mendukung untuk klien dan keluarga.

Libatkan anggota keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit bila memungkinkan.

Bantu anggota keluarga untuk mengubah harapan-harapan klien yang sakit dalam suatu sikap yang realistis.

Buatlah daftar bantuan profesional lain bila masalah-masalah meluas diluar batas-batas keperawatan

Klien & keluarga mengetahui segala sesuatu yang mungkin dapat menyebabkan kekhawatiran serta dapat mengatasinya.

Klien merasa terlindungi rasa amannya.

Page 13: KARSINOMA TIROID

Klien mendapat perhatian & kasih sayang dari keluarganya & keluarga dapat berperan lebih aktif dalam merawat klien.

Harapan yang tidak realistis membuat kelurga berpikir tidak objektif.

Dengan mengetahui bantuan profesional diharapkan klien dan keluarga dapat mencari alternatif dan usaha lain dalam mengobati dan merawat klien.

Diagnosa Post Operasi

c. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi akibat adanya perdarahan atau edema pada tempat pembedahan, kerusakan saraf laringeal atau luka pada kelenjar paratiroid.

Tujuan : mempertahankan kepatenan jalan nafas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam.

Kriteria hasil :

1. Mengeluarkan/membersihkan sekret dan bebas aspirasi.

2. Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki/memtertahankan jalan nafas bersih dalam tingkat kemampuan/situasi

Rencana Tindakan

NO.

INTERVENSI

Page 14: KARSINOMA TIROID

RASIONAL

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 15: KARSINOMA TIROID

7.

Monitor tanda-tanda respiratori distres, sianosis, takipnea dan nafas yang berbunyi.

Periksa balutan leher setiap jam pada periode awal post op, kemudian tiap 4 jam.

Monitor frekuensi dan jumlah drainase serta kekuatan balutan.

Periksa sensasi klien karena keketatan disekeliling tempat insisi.

Pertahankan klien dalam posisi semi fowler dengan diberi kantung es (ice bag) untuk mengurangi bengkak.

Anjurkan klien untuk berbicara setiap 2 jam tanpa merubah nada atau keparauan suara.

Siapkan peralatan emergency untuk tracheostomy, suction, oksigen, perlengkapan benang jahit bedah dan kalsium IV, dalam keadaan siap pakai.

Memonitor dan mengkaji terus – menerus dapat membantu untuk mendeteksi dan mencegah masalah pernafasan.

Pembedahan didaerah leher dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas karena adanya edem post op.

Page 16: KARSINOMA TIROID

Dengan mempertahankan posisi dan pemberian es dapat mengurangi pembengkakan.

Kerusakan pada saraf laringeal selama pembedahan tiroid dapat menyebabkan penutupan glottis.

Hipokalsemia, akibat dari kerusakan atau pemotongan kelenjar paratiroid dapat menyebabkan tetani dan laringospasm.

Persiapan untuk gawat darurat memastikan pemberian perawatan yang cepat dan tepat.

d. Nyeri berhubungan dengan edema pascaoperasi.

Tujuan : Nyeri berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam

Kriteria: Tidak ada rintihan, ekspresi wajah rileks, melaporkan nyeri dapat berkurang/hilang. Dari skala 7 berkurang menjadi 2.

Rencana Tindakan:

NO

INTERVENSI

RASIONAL

1.

2

Page 17: KARSINOMA TIROID

3.

Berikan analgesik narkotik yang diresepkan & evaluasi keefektifannya.

Ingatkan klien untuk mengikuti tindakan-tindakan untuk mencegah peregangan pada insisi seperti:

ü menyokong leher bila bergerak di tempat tidur & bila turun dari tempat tidur.

ü menghindari hiper ekstensi & fleksi akut leher.

Anjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi, seperti imajinasi, musik yang lembut, dan relaksasi progresif.

Analgesik narkotik perlu pada nyeri hebat untuk memblok rasa nyeri.

Peregangan pada garis jahitan adalah sumber ketidak nyamanan.

Membantu untuk memfokuskan kembali perhatian dan membantu pasien untuk mengatasi nyeri/rasa tidak nyaman.

e. Resiko tinggi terhadap komplikasi perdarahan berhubungan dengan tiroidektomi, edema pada dan sekitar insisi, pengangkatan tidak sengaja dari para tiroid, perdarahan dan kerusakan saraf laringeal.

Tujuan: mencegah terjadinya komplikasi perdarahan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam.

Page 18: KARSINOMA TIROID

Kriteria : Tidak ada manifestasi dari perdarahan yang hebat, hiperkalemia, kerusakan saraf laringeal, obstruksi jalan nafas, ketidak seimbangan hormon tiroid dan infeksi.

Rencana Tindakan:

NO

INTERVENSI

RASIONAL

1.

Page 19: KARSINOMA TIROID

2.

3.

Page 20: KARSINOMA TIROID

4.

5.

6.

Perdarahan:

d. Pantau:

Page 21: KARSINOMA TIROID

ü TD, nadi, RR setiap 2×24 jam. Bila stabil setiap 4 jam.

ü Status balutan: inspeksi dirasakan dibelakang leher setiap 2x 24 jam, kemudian setiap 8 jam setelahnya.

e. Beritahu dokter bila drainase merah terang pada balutan/penurunan TD disertai peningkatan frekuensi nadi & nafas.

f. Tempatkan bel pada sisi tempat tidur & instruksikan klien untuk memberi tanda bila tersedak atau sensasi tekanan pada daerah insisi terasa. Bila gejala itu terjadi, kendur-kan balutan, cek TTV, inspeksi insisi, pertahankan klien pada posisi semi fowler, beritahu dokter.

Obstruksi jalan nafas:

a) Pantau pernafasan setiap 2×24 jam.

b) Beritahu dokter bila keluhan-keluhan kesulitan pernafasan, pernafasan tidak tertur atau tersedak.

c) Pertahankan posisi semi fowler dengan bantal dibelakang kepala untuk sokongan

d) Anjurkan penggunaan spirometri insentif setiap 2 jam untuk merangsang pernafasan dalam.

e) Jamin bahwa O2 dan suction siap tersedia di tempat.

Infeksi luka:

a. Ganti balutan sesuai program dengan menggunakan teknik steril.

ü Beritahu dokter bila ada tanda-tanda infeksi.

Kerusakan saraf laringeal:

a. Instruksikan klien untuk tidak banyak bicara.

ü Laporkan peningkatan suara serak dan kelelahan suara.

Hipokalsemia:

a. Pantau laporan-laporan kalsium serum.

Page 22: KARSINOMA TIROID

b. Beritahu dokter bila keluhan-keluhan kebal, kesemutan pada bibir, jari-jari/jari kaki, kedutam otot atau kadar kalsium di bawah rentang normal.

Ketidakseimbangan hormon tiroid:

a. Pantau kadar T3 dan T4 serum.

b. Berikan penggantian hormon tiroid sesuai pesanan.

Untuk mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan. Temuan ini menandakan perdarahan berlebihan dan perlu perhatian medis segera.

Page 23: KARSINOMA TIROID

Untuk mendeteksi tanda-tanda awal obstruksi pernafasan.

Temuan-temuan ini menandakan kompresi trakeal yang dapat disebabkan oleh perdarahan, perhatian medis untuk mencegah henti nafas.

Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru lebih penuh & membantu menu-runkan bengkak.

Pernafasan dalam mempertahankan alveoli terbuka untuk mencegah ate-lektasis.

Untuk digunakan bila terjadi kompresi trakea.

Untuk melawan/mencegah masuknya bakteri.

Temuan ini menandakan infeksi luka dan perlu terapi antibiotik.

Untuk menurunkan tegangan pada pita suara.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan kerusakan saraf laringeal, dimana hal ini tidak dapat disembuhkan.

Perubahan kadar kalsium serum terjadi sebelum manifestasi ketidak seimbangan kalsium.

Temuan ini menandakan hipokalsemia dan perlunya penggantian garam kalsium.

Page 24: KARSINOMA TIROID

Untuk mendeteksi indikasi awal ketidakseimbangan hormon tiroid.

Hormon tiroid penting untuk fungsi metabolik normal

f. Resiko tinggi terhadap penatalaksanaan pemeliharaan di rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan di rumah.

Tujuan : mampu memenuhi rencana pemeliharaan dirumah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam.

Kriteria: Klien mengungkapkan pemahaman tentang instruksi pulang, melakukan latihan dengan benar, mengungkapkan kepuasan dengan rencana perawatan dirumah, menghindari terjadinya komplikasi.

Rencana Tindakan:

NO

INTERVENSI

RASIONAL

1.

2.

3.

Page 25: KARSINOMA TIROID

4.

Berikan instruksi untuk latihan leher fleksi, ekstensi dan latihan rotasi setelah jahitan di angkat hari ke-7.

Hubungi dokter bila ada tanda-tanda infeksi.

Bila tiroidektomi total dilakukan, berikan informasi tentang obat pengganti dan harus digunakan untuk sepanjang hidup.

Berikan instrumen tertulis untuk aktifitas perawatan diri, perjanjian, evaluasi dan obat-obatan, klien kemudian evaluasi pemahaman instruksi.

Latihan-latihan ini untuk memban-tu mencegah kontraktur otot leher.

Terapi antibiotik untuk mengatasi infeksi.

Pemahaman hubungan antara kondisi dan terapi membantu mengembangkan kepatuhan klien.

Instruksi verbal mungkin mudah dilupakan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 26: KARSINOMA TIROID

Doenges Marlyn E, Moorhouse Mary Frances, Geissler Alice C, 1999, “Pedoman Asuhan Keperawatan”, Edisi ke-3. Jakarta:Buku Kedokteran EGC

Tambayong, Jan. 2000. Patologi untuk Keperawatan. EGC : Jakarta

Sutjahjo, Ari. 2006. Endokrin Metabolik. Surabaya : Airlangga University Press

http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/endokrinologi-metabolik-penyakit-dalam/2010/11/08/neoplasme-tiroid/

http://belibis-a17.com/2008/04/25/karsinoma-tiroid/

http://www.klinikindonesia.com/bedah/bedah.php

Greenspan Francis S, Baxter Jhon D, 1995, “Endokr

TIROIDITIS

Tiroiditis pada umumnya ditandai oleh pembesaran, peradangan dan disfungsi kelenjar tiroid. Ada beberapa tipe tiroiditis dan telah dikenal sebagai klasifikasi. Yang paling sederhana diantara klasifikasi tersebut ialah pembagian tiroiditis menjadi :

1. Akut (supuratif)2. Subakut3. Menahun

Limfositik (Hashimoto) Non-spesifik Fibrous-invasive (Riedel)

Yang akan dibicarakan selanjutnya adalah bentuk yang akut supuratif, sub akut dan tiroiditis Hashimoto.

TIROIDITIS SUBAKUT

Nama yang umum dipakai untuk tiroiditis sub akut ialah tiroiditis De Quervain dengan banyak sinonim antara lain non-infectious thyroiditis, granulamatous, giant cell thyroiditis.

Kelainan itu terutama mengenai wanita paling banyak pada umur antara 31 – 50 tahun. Inflamasi tiroid biasanya terjadi 2 – 4 minggu sesudah infeksi saluran cerna atas.

Etiologi

Page 27: KARSINOMA TIROID

Yang jelas sampai sekarang tidak diketahui, pada umumnya diduga oleh virus. Pada beberapa kasus dijumpai antibody autoimun.

Perjalan penyakitnya khas yaitu pada permulaan penyakit, pasien mengeluh nyeri dileher bagian depan menjalar ke telinga, demam, malaise, disertai gejala hipertiroidisme ringa atau sedang. Kadar tiroksin serum tinggi tetapi ambilan I 131 rendah. Pada ± 25 % kasus tidak disertai nyeri.

Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisis ditemukan tiroid yang membesar, nyeri tekan, biasanya disertai takikardia, berkeringat, demam, tremor dan tanda – tanda lain hipertiroidisme. Pemeriksaan laboratorium sering dijumpai tanpa leukositosis, lanju endap darah (LED) yang meninggi. Pada 2/3 kasus, kadar hormone tiroid meninggi karena pelepasan hormone tiroid yang berlebih akibat destruksi kelenjar tiroid oleh proses inflamasi. Hal ini pula yang menyebabkan rendahnya ambilan I 131. Antibody antitiroid  biasanya tidak ada atau terdapat sepintas (transient) dengan titer sangat rendah. Kelainan histopatologis yang khas ialah adanya sel – sel raksasa.

Keadaan tersebut kemudian diikuti periode hipotiroidisme selama 2 – 4 minggu. Kadar tiroksin rendah atau normal, ambialan I 131 masih tetap rendah. TSH normal atau sedikit meninggi. Perbaikan fungsi tiroid terjadi dalam waktu 2 – 4 bulan, kadang – kadang lebih lama. Penyembuhan biasanya sejajar dengan perbaikan uji tangkap iodium.

Diagnosa banding

Diagnosa banding tiroiditis subakut adalah :

Perdarahan akut kedalam nodul tiroid. Tiroiditis piogenik yang akut

Pada yang pertama, nyeri biasanya lebih terlokalisasi, tidak ditemukan gejala sistemik. Pada keadaan kedua, perlu dipikirkan apabila selain ditemukan tanda – tanda sistemik peradangan, juga terdapat fluktuasi pada perabaan kelenjar tiroid, serta tidak dapat menghasilkan perbaikan pada pemberian glukokortikoid.

Pengobatan

Penyakit ini biasaya sembuh sendiri, sehingga pengobatan yang diberikan hanya bersifat simtomatis. Pada umumnya dapat diberikan asetosal untuk mengurangi rasa nyeri.

Pada keadaan berat dapat diberikan glukortikoid misalnya prednisone dengan dosis awal 50 mg/hari. Respon terapeutik biasanya tampak setelah 24 jam. Selanjutnya dosis diturunkan bertahap dalam waktu 1 – 4 minggu kemudian dihentikan.

Glukortikoid selain mengurangi gejala, juga mempercepat terjadinya remisi yang selanjutnya dapat menetap. Pada masa hipotiroidisme dapat diberikan L-tiroksin

Page 28: KARSINOMA TIROID

0,05 – 0,1 mg/hari yang kalau perlu dapat dinaikan dosisnya dengan 0,05 mg tiap 3 – 5 minggu sampe eutiroidisme tercapai.

TIROIDITIS AKUT SUPURATIF

Istilah lain dari tiroidis akut supuratif adalah anfective thyroiditis dan ini menunjukan tiroiditis bukan oleh virus, tetapi oleh bakteri atau jamur. Infeksi ini dapat memberikan gambaran akut, subakut dan menahun. Tetapi bentuk yang khas infeksi bakteri ini ialah tiroiditis septic akut.

Kejadian tiroiditis ini sangat jarang. Dalam 18 tahun, seorang peneliti hanya menemukan 15 kasus.

Etiologi

Kuman penyebab biasanya stafhylococcus aureus, stafhylocaccus hemolyticus dan pneumococcus. Infeksi dapat terjadi melalui aliran darah, penyebaran langsung dari jaringan sekitarnya, saluran getah bening, trauma langsung dan duktuk tiroglosus yang persisten, kelainan yang terjadi dapat disertai terbentuknya abses atau tanpa abses. Abses ini dapat menjurus ke mediastinum, bahkan dapat pecah ke trakea dan esophagus.

Gejala klinis

Gejala klinis berupa nyeri leher mendadak, malaise, demam, menggigil dan takikardia. Nyeri bertambah pada pergerakan leher dan gerakan menelan. Daerah tiroid membengkak dengan tanda – tanda peradangan lain dan sangat nyeri tekan. Pemeriksaan laboratorium menunjukan leukositosis, LED meninggi, sidikan tiroid memperlihatkan daerah nodul dingin.

Pengobatan

Tanpa pengobatan penyakit ini dapat menjadi hebat yaitu dengan terbentuknya abses yang kemudian mudah pecah. Kadang – kadang ada juga yang sembuh spontan.

Pengobatan utama ialah menggunakan antibiotic. Coccus gram positif biasanya dapat diatasi dengan penisilin dan derivatnya, tetrasiklin, kloramfenikol. Kadang – kadang diperlukan tindakan lanjutan yaitu bila terbentuk abses. Kalau jelas hal ini menyangkut satu lobus, perlu lobektomi (dengan lindungan antibiotic). Bila infeksi sudah menyebar melalui satu kapsul dan mencapai jaringan sekitarnya, perlu insisi dan drainage.

TIROIDITIS HASHIMOTO

Merupakan suatu tiroiditis autoimun. Nama lainya adalah struma limfomatosa, tiroiditis autoimun. Yang terserang umumnya wanita berumur 30 – 50 tahun.

Page 29: KARSINOMA TIROID

Pada keadaan ini, kelenjar tiroid biasanya membesar secara lambat, tidak terlalu besar, simetris, regular dan padat. Kadang – kadang ada nyeri spontan dan nyeri tekan. Pasien bisa eutiroid atau hipotiroid dan jarang hipertiroid.titer antibody biasanya tinggi dan ada imunitas yang cell mediated terhadap antigen tiroid.

Kelainan histopatologisnya dapat bermacam – macam yaitu antara lain infiltrasi limfosit yan difus, obliterasi folikel tiroid dan fibrosis. Diagnosis hanya dapat ditegakan dengan pasti secara histopatologis melalui biopsy. Sayangnya hasil biopsy sering tidak dapat dipercaya. Diagnosis presumtif dapat dibuat atas dasar gambaran klinis dan tingginya titer antibody yaitu lebih dari 1/32 untuk antibody mikrosomal atau 1/100 untuk antibody tiroglobulin.

Pengobatan

Biasanya tidak diperlukan pengobatan karena strumanya kecil dan asimtomatik. Bila kelenjar tiroid sangat besar mungkin diperlukan tindakan pengangkatan, sebaiknya operasi ini ditunda karena kelenjar tiroid tersebut dapat mengecil sejalan dengan waktu. Pemberian tiroksin dapat mempercepat hal tersebut. Disamping itu tiroksin juga dapat diberikan pada keadaan hipotiroidisme. Hipotiroidisme dapat terjadi pada beberapa pasien tetapi prosesnya lambat. Bila terjadi hipertiroidisme dapat diberikan obat antitiroid. Pemberian glukokortikoid dapat menyebabkan regresi struma dan mengurangi titer antibody. Tetapi mengingat efek samping dan kenyataan bahwa aktivitas penyakit dapat kambuh kembali sesudah pengobatan dihentikan, maka pemakaian obat golongan ini tidak dianjurkan pada keadaan biasa.

KARSINOMA TIROID

Kejadian karsinoma diantara kasus – kasus nodul tiroid sangat barvariasi diantara berbagai sentra. Hamburger berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa hanya 5 % dari semua nodul tiroid adalah ganas. Hoffman dkk dari bidang bedah mendapatkan bahwa 28,7 % dari semua nodul soliter adalah karsinoma, bahkan yang dibawah 40 tahun kejadiannya adalah 38,7 %. Sebagai suatu patokan dapat dikatakan bahwa 5 – 15 % dari nodul tiroid yang dapt terdeteksi secara klinis adalah maligna.

Berbagai jenis karsinoma dapat terjadi pada kelenjar tiroid, dengan tingkat keganasan yang berbeda yaitu berkisar antara yang cukup jinak seperti karsinoma papilar (papillary carcinoma) sampai yang sangat agresif dan maligna yaitu karsinoma anaplastik.

Para peneliti melaporkan persentase jenis – jenis karsinoma yang berbeda – beda. Jenis yang paling banyak dijumpai ialah bentuk papilar, kemudian yan folikuler, anaplastik dan meduler. Hal serupa ini kuga di Indonesia yaitu dibandung.

Bagian patologi anatomi fakultas kedokteran universitas padjajaran, tahun 1975 melaporkan bahwa dari 97 kasus karsinoma tiroid, 73,2 % adalah jenis papilar, 21,6 % folikular, 3,1 % anaplastik, dan 2,07 % medular. Dari semarang, tahun 1979

Page 30: KARSINOMA TIROID

dilaporkan dari 119 sediaan, 68,9 % papilar, 29,4 % folikular, 1,7 % anaplastik, tidak ada yang medular.

Karsinoma papilar, bentuk yang paling umum terjadi terutama pada anak – anak dan usia setengah baya. Dapat menyebar ke kelanjar getah bening regional biasanya respectable dan prognosisnya baik.

Karsinoma folikuler merupakan bentuk kedua tersering setelah karsinoma papilar, biasanya mengenai orang yang lebih tua. Metastasis biasanya melalui aliran darah. Tetapi sesudah pembedah dan supresi oleh T4 prognosisnya cukup baik.

Karsinoma anaplastik lebih jarang terjadi. Ditemukan terutama pada orang tua, bersifat sangat ganas, biasanya tidak mungkin dioperasi dan pronosisnya sangat buruk.

Karsinoma medular adalah bentuk paling jarang, biasanya pada dewasa muda. Tumor ini mengeluarkan kalsitonin dan hormone lain. Tingginya kalsitonin dalam darah merupakan pertanda adanya tumor (tumor marker) yang spesifik, tanpa perubahan kalsium plasma. Prognosisnya cukup baik. Penyebab terjadinya karsinoma sampai saat ini belum jelas. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan karsinoma ini yaitu tidak adanya predisposisi genetic, kecuali pada karsinoma meduler yang mungkin bersifat familier.

Hubungan antara struma nodusa dan karsinoma masih diperdebatkan oleh peneliti. Meskipun ada laporan yang mengatakan bahwa prevalensi karsinoma didaerah endemic struma cukup tinggi, tetapi banyak penelitian yang tidak berhasil menunjukan adanya hubungan itu.

Menurut Volpe (1975) ada kemungkinan bahwa 10 % keganasan tiroid berasal dari metaplasia nodul yang benigna, tetapi 90 % memang sudah ganas sejak awalnya. Persentasenya berbeda – beda pada berbagai sentra, berkisar antara 2 – 16 %. Dirumah sakit hasan sadikin bandung pada tahun 1981, di;aporkan bahwa 53 struma nodusa nontoksik 2,2 % adalah karsinoma. Dari beberapa penelitian telah diketahui bahwa sebagian struma nodusa nontoksik adal ganas.

Biasanya karsinoma tiroid tidak memberikan keluhan yang jelas, kecuaki pada karsinoma anaplastik. Sering pasiwn karsinoma tiroid datang dengan manifestasi berupa pembesaran kelenjar getah bening.

Diagnosis

Diagnosis yang lebih pasti diperoleh melalui pemeriksaan histopatologis

Pada umumnya kecurigaan terhadap karsinoma pada suatu nodul tiroid lebih tinggi bila dijumpai pada anamnesis.

1. umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 60 tahun2. riwayat radiasi leher pada waktu kanak – kanak3. suara yang menjadi parau atau tetap demikian4. disphagia

Page 31: KARSINOMA TIROID

5. pembesaran tiroid yang cepat6. rasa nyeri

Nodul tiroid yang jinak paling sering mengenai umur 30 – 50 tahun. Apabila nodul di jumpai pada umur dibawah 50 tahun khususnya pada pria 20 – 70 % adalah ganas. Demikian juga jika lebih dari 60 tahun.

Adanya gejala local, sura parau dan disphagia biasanya merupakan petunjuk adanya sifat invasi suatu keganasan tiroid. Suatu nodul yang selama bertahun – tahun besarnya tetap hampir selalu jinak, sedangkan nodul yang sangat cepat membesar dalam beberapa jam atau beberapa hari menunjukan suatu kista tiroid atau perdarahan. Nodul tiroid maligna biasanya cepat membesar beberapa minggu atau beberapa bulan.

Sensitivita dan spesifisitas pemerksaan penduga

Pemeriksaan – pemeriksaan yang menunjang diagnosis keganasan adalah anamnesis status lokalis, sidik tiroid, USG, termografi dan petanda tumor mempunyai sensitivitas dan spesivisitas yang berbeda.

Pengobatan

Dalam menentukan pengobatan perlu diperhatikan beberapa hal yaitu ada tidaknya metastasis pada kelenjar getah bening yaitu berdasarkan klasifikasi TNM, umur pasien, serta kemampuan tumor menangkap iodium radioaktif. Dikenal 3 macam gabungan, yaitu :

1. operasi2. radiasi3. supresi tirotropin

Pada tindakan operasi tujuannya ialah mengangkat jaringan tiroid yang ganas sebanyak mungkin dengan meninggalkan kerusakn leher seminimal mungkin. Tindak operasi berupa tiroidektomi total atau mendekati total dengan mengangkat kelenjar getah bening kalau ada metastasis. Pada umunya pengobatan dengan reseksi kalau mungkin diikuti  radioterapi.

Radioterapi dengan I131 jarang merupakan terapi tunggal biasanya sebagai tambahan. Karsinoma yang well differentiated (papilar dan folikular) memiliki kemampuan menangkap iodium sehingga dapat diobati dengan I131 dosis tinggi.

Pengobatan dengan I131 100 – 150 mCl perlu diberikan pada setiap jaringan tiroid atau metastase jauh. Terapi penyinaran eksternal dengan megavoltase atau kemoterapi dengan adriamisin telah dicoba dengan hasil regresi tumor sedangkan mengenai perpanjangan hidup pasien masih dalam penelitian.

Sesudah operasi atau terapi iodium radioaktif dan kemoterapi semua pasien membutuhkan L-tiroksin 0,2 mg/hari.

Page 32: KARSINOMA TIROID

About these ads

Like this:

4 Responses to “TIROIDITIS”1. Saya penderita tiroiditis hasimoto. Sudah di operasi tgl 19-1-2013.

Sekarang sudah tidak punya kelenjar tiroid lagi dan tiap hari harus minum utirox 100mg pagi sebelum makan. Yg jadi pertanyaan saya . Efek samping dari utirox ini bikin saya sangat gemuk. Apakah ada solusinya. Karena walaupun saya diet rendah lemakpun saya tetap tambah gemuk.

 0

 0

 Rate This

Dewi laxmi jannowati  -  August 17, 2013 at 10:49 pm | Reply

Reply

2. bisakah di berikan informasi untuk dokter ahli tiroid di wilayah bandung. terimakasih

 1

 0

 Rate This

lely  -  December 20, 2011 at 8:58 am | Reply

Reply

o hmm…maaf saya kurang tau dimana, soalnya saya berdomisili di jakarta

 0

 0

 Rate This

ifan  -  December 26, 2011 at 9:26 am | Reply

Page 33: KARSINOMA TIROID

Reply

3. Tiroidisitis

 7

 1

 Rate This

Gandung  -  November 11, 2010 at 7:00 pm | Reply

Reply

Leave a Reply

Home

This entry was posted on February 12, 2010 at 4:45 pm and filed under SURGERY. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You canleave a response, or trackbackfrom your own site.

STRUMA »« GANGGUAN   TIDUR