karisma ardi (091910301096)
DESCRIPTION
analisa ekonomi pemanfaatan air tanah untuk irigasi berdasarkan nisbah manfaat biaya dan tingkat pengembalian internalTRANSCRIPT
ANALISA EKONOMI PEMANFAATAN AIR TANAH UNTUK IRIGASI
BERDASARKAN NISBAH MANFAAT BIAYA DAN TINGKAT
PENGEMBALIAN INTERNAL
SKRIPSI
oleh
Karisma Ardi Pranata
NIM 091910301096
JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2014
ii
ANALISA EKONOMI PEMANFAATAN AIR TANAH UNTUK IRIGASI
BERDASARKAN NISBAH MANFAAT BIAYA DAN TINGKAT
PENGEMBALIAN INTERNAL
SKRIPSI
diajukan guna memenuhi salah satu syarat tugas akhir
Program studi S1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Jember
oleh
Karisma Ardi Pranata
NIM 091910301096
JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2014
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Allah SWT yang telah memberi anugerah yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua terhebat, Ibunda tercinta Lilik Sri Jani dan Ayahanda
Sukandar yang terus memberikan bantuan, semangat, doa, dan ada disetiap
perjuanganku untuk menyelesaikan studi. Eyang kakung, eyang ti, yang
senantiasa memberikan doa kapanpun. Adik-adik yang selalu seru Dinda dan
Krisna, serta pendamping dan sahabat terbaikku Siti Masruroh.
3. Dosen pembimbing Ibu Sri Wahyuni ST, MT, Ph.D, Bapak Syamsul Arifin,
ST.,MT., serta dosen penguji Ibu Wiwik Yunarni W, ST., MT.dan Ibu Dr. Ir.
Entin Hidayah., M.U.M, yang telah memberi arahan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
4. Guru-guruku dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi, juga guru-guru les,
yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya dengan penuh kesabaran
tanpa kenal lelah.
5. Teman-teman seperjuangan teknik sipil angkatan 2009 S-1, Sodara-sodaraku
di Mahadipa Fakultas Teknik Universitas Jember, Teman – teman Brantas 13
terima kasih banyak, semoga apa yang kalian impikan menjadi kenyataan.
6. Seluruh civitas akademika Fakultas Teknik Universitas Jember.
iv
MOTTO
Bersama Bersodara
(Mahadipa Fakultas Teknik)
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun
(Bung Karno)
I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist
(Soe Hok Gie)
v
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Karisma Ardi Pranata
NIM : 091910301096
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Analisa Ekonomi
Pemanfaatan Air Tanah Untuk Irigasi Berdasarkan Nisbah Manfaat Biaya Dan
Tingkat Pengembalian Internal” adalah benar-benar karya sendiri, kecuali jika
disebutkan sumbernya dan belum pernah diajukan pada institusi manapun, serta
bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya
sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan
dan paksaan dari manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Jember, 21 Januari 2014
Yang menyatakan,
Karisma Ardi P
NIM.091910301096
vi
SKRIPSI
ANALISA EKONOMI PEMANFAATAN AIR TANAH UNTUK IRIGASI
BERDASARKAN NISBAH MANFAAT BIAYA DAN TINGKAT
PENGEMBALIAN INTERNAL
Oleh
Karisma Ardi Pranata
NIM. 091910301096
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D
Dosen Pembimbing Anggota : Syamsul Arifin, ST., MT.
vii
PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Analisa Ekonomi Pemanfaatan Air Tanah Untuk Irigasi
Berdasarkan Nisbah Manfaat Biaya Dan Tingkat Pengembalian Internal”.
Telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Teknik Universitas Jember pada:
Hari, Tanggal : Selasa, 21 Januari 2014
Tempat : Fakultas Teknik Universitas Jember
Tim Penguji,
Ketua Sekretaris
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.U.M. Sri Wahyuni., S.T., M.T., Ph.D
NIP. 19661215 199503 2 001 NIP. 19711209 199803 2 001
Anggota I Anggota II
Wiwik Yunarni W., S.T., M.T Syamsul Arifin., S.T.,M.T
NIP. 19700613 199802 2 001 NIP. 19690709 199802 1 001
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember
Ir. Widyono Hadi.,MT.
NIP. 19610414 198902 1 001
viii
RINGKASAN
Analisa Ekonomi Pemanfaatan Air Tanah Untuk Irigasi Berdasarkan Nisbah
Manfaat Biaya Dan Tingkat Pengembalian Internal; Karisma Ardi Pranata,
091910301096; 2014: 38 halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Jember.
Dari hasil studi kasus sebelumnya yang dilakukan oleh Anindya Pramesi Jordan
dengan judul “Pemanfaatan Air Tanah Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi Di
Daerah Irigasi Kedunggebang Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi”
didapat debit air SDBW 216 yang dapat dimanfaatkan untuk air irigasi sebesar 20,32
lt/det. Menindaklanjuti kajian diatas, jika dilihat dari segi ekonomi proyek tersebut
masih belum diketahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakannya. Oleh
karena itu perlu adanya analisa ekonomi berdasarkan nisbah manfaat biaya (B/C R)
dan tingkat pengembalian internal (IRR) untuk mengetahui produktifitas proyek
tersebut.
Melihat nilai B/C = 5,87 dan IRR 72,5 % dapat dikatakan proyek sumur bor
SDBW 216 layak sehingga dianggap menguntungkan. Dengan penurunan hasil panen
10% didapat nilai B/C = 3,29 dan penurunan hasil panen 20% didapat nilai B/C =
1,18. Sedangkan untuk penggunaan debit minimum 10,95 lt/dt nilai B/C = 5,47.
Sehingga analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap dua kemungkinan yaitu
terjadinya penurunan hasil panen dan penggunaan debit air minimum masih
memberikan keuntungan akan adanya proyek SDBW 216.
ix
SUMMARY
Economic Analysis of Groundwater Utilization for Irrigation Based on Benefit
Cost Ratio and Internal Rate of Return; Karisma Ardi Pranata, 091910301096;
2014: 38 pages; Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University
of Jember.
From the result of previous case studies conducted by Anindya Pramesi
Jordan entitled "Utilization of Groundwater Resources to Fulfill of Water Irrigation in
the Kedunggebang Irrigation Area, District Tegaldlimo, Banyuwangi" water
discharge obtained SDBW 216 which can be utilized for irrigation in the amount of
20.32 liters / sec. Following up on the above studies, when viewed from an economic
point of the project is still unknown amount of gain or loss as well as its feasibility.
Hence need for an economic analysis based on benefit cost ratio (B / CR) and internal
rate of return (IRR) to determine the productivity of the project.
Seeing the value of B / C = 5.87 and IRR 72.5% can be said SDBW 216
project is considered beneficial. With the decrease in yield of 10% obtained a grade
of B / C = 3.29 and 20% decrease in yield obtained value of B / C = 1.18. As for the
use of minimum flow of 10.95 l / dt value of B / C = 5.47. So the sensitivity analysis
conducted on two possibilities, that is a decrease in crop yields and the use of
minimum water flow still considered beneficial of the SDBW 216 project.
x
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji Syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisa Ekonomi Pemanfaatan Air Tanah Untuk Irigasi
Berdasarkan Nisbah Manfaat Biaya Dan Tingkat Pengembalian Internal”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Strata
Satu (S1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis dibantu oleh banyak pihak yang telah
memberi masukan yang berharga, baik berupa bimbingan ataupun saran untuk
menyempurnakan karya ini, karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu, diantaranya:
1. Ir. Widyono Hadi, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember
2. Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D. selaku pembimbing pertama
3. Syamsul Arifin, ST., MT. selaku pembimbing kedua
4. Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. selaku tim penguji
5. Wiwik Yunarni W, ST., MT. selaku tim penguji
6. PPK Pendayagunaan Air Tanah SNVT PJPA Brantas di Surabaya
7. Ibu. Rohana dan Ibu Yeni TU jurusan sipil yang telah banyak membantu.
8. Teman angkatan 2009 yang telah memberi semangat bersama baik moril
maupun materi.
9. Seluruh teman-teman di Teknik Sipil yang telah banyak membantu dalam
kuliah dan proses penyelesaian skripsi.
10. Sodara-sodara Mahadipa dan Brantas 13
11. Seluruh Dosen dan karyawan Teknik Sipil yang telah banyak membimbing
selama kuliah.
xi
Menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
senantiasa mengharapkan saran, kritik, yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan bagi
penulis sendiri pada khususnya.
Jember, 21 Januari 2014
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... v
HALAMAN PEMBIMBINGAN ............................................................................. vi
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. vii
RINGKASAN ......................................................................................................... viii
SUMMARY .............................................................................................................. ix
PRAKATA .................................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 4
2.1 Umum ..................................................................................................... 4
2.2 Definisi Air Tanah ................................................................................. 4
2.3 Pemilihan Pembangunan Sumur yang Baik ....................................... 5
2.4 Pengujian Sumur Pompa ...................................................................... 6
2.5 Ekonomi Teknik .................................................................................... 7
2.6 Analisis Ekonomi Teknik ....................................................................... 8
xiii
2.7 Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu .................................................... 8
2.7.1 Modal .............................................................................................. 8
2.7.2 Bunga .............................................................................................. 8
2.8 Nilai Sekarang ......................................................................................... 8
2.9 Nilai Mendatang .................................................................................... 9
2.10 Analisis Nilai Tahunan ........................................................................ 9
2.11 Nisbah Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio/BCR) ............................. 9
2.12 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR) ..... 10
2.13 Analisis Sensitivitas ........................................................................... 10
BAB 3. METODOE PENELITIAN ....................................................................... 11
3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................. 11
3.2 Pengumpulan Data .............................................................................. 13
3.3 Metode Penelitian ................................................................................ 13
3.3.1 Biaya Pekerjaan ............................................................................. 14
3.3.2 Biaya Operasional dan Pemeliharaan ........................................... 14
3.3.3 Perhitungan Nisbah Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio/BCR) .... 14
3.3.4 Perhitungan Tingkat Pengembalian Internal
(Internal Rate of Return/IRR) ....................................................... 14
3.3.5 Analisis Sensitivitas ...................................................................... 14
3.4 Diagram Alir ........................................................................................ 15
BAB 4. HASIL DAN ANALISIS ............................................................................ 16
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................ 16
4.2 Sistem Rotasi ........................................................................................ 18
4.3 Biaya Pekerjaan .................................................................................... 21
4.3.1 Biaya Pengeboran Sumur ............................................................... 21
4.3.2 Biaya Pengadaan dan Pemasangan Pompa ..................................... 22
4.3.3 Biaya Pembuatan Jaringan Irigasi Termasuk Rumah Pompa dan
Pagar ............................................................................................... 23
4.3.4 Biaya Operasional dan Pemeliharaan .............................................. 24
xiv
4.4 Biaya Produksi Pertanian .................................................................... 25
4.5 Produktifitas Pertanian ....................................................................... 27
4.6 Perhitungan Nilai Keuntungan ........................................................... 28
4.7 Nisbah Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio/BCR) ............................... 30
4.8 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR) ........ 33
4.9 Analisis Sensitivitas .............................................................................. 34
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 36
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 38
5.2 Saran ...................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 39
LAMPIRAN ............................................................................................................... 40
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Kondisi Sumur Berdasarkan Harga Koefisien Well Loss Menurut Walton ............. 6
2.2 Klasifikasi Sumur Berdasarkan Faktor Development Menurut Bierschenk....... 6
4.1 Luas Lahan Garapan ......................................................................................... 20
4.2 Luas Lahan Garapan yang Dapat dan Tidak Dapat Dialiri oleh Sumur Bor .... 20
4.3 Biaya Pekerjaan Pengeboran ............................................................................ 22
4.4 Biaya Pengadaan dan Pemasangan Pompa serta Mesin Penggerak ................. 22
4.5 Biaya Pembuatan Jaringan Irigasi Termasuk Rumah Pompa dan Pagar .......... 23
4.6 Biaya Operasional dan Pemeliharaan ............................................................... 24
4.7 Biaya Pemompaan Tiap Jam ............................................................................ 25
4.8 Biaya Penanaman Sebelum Ada Sumur Bor .................................................... 26
4.9 Biaya Penanaman Setelah Ada Sumur Bor ...................................................... 27
4.10 Hasil Produktivitas Pertanian Sebelum dan Sesudah Proyek ........................... 28
4.11 Hasil Produksi Pertanian Sebelum Adanya Sumur .......................................... 28
4.12 Hasil Produksi Pertanian Setelah Adanya Proyek ............................................ 29
4.13 Nisbah Manfaat Biaya SDBW 216 ................................................................... 32
4.14 Perbandingan Hasil Produktivitas Pertanian .................................................... 34
4.15 Analisis Sensitivitas Hasil Panen Menurun 10% dan 20% .............................. 35
4.16 Biaya Penanaman Setelah Ada Sumur Bor ...................................................... 36
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Potongan Melintang Akuifer .............................................................................. 5
3.1 Peta Lokasi Penelitian....................................................................................... 11
3.2 Peta Lahan Pertanian di SDBW 216 ................................................................. 12
3.3 Diagram Alir Penyelesaian Skripsi ................................................................... 15
4.1 Skema Jaringan Irigasi SDBW 216 .................................................................. 17
4.2 Diagram Komponen Biaya dan Manfaat ......................................................... 31
4.3 Grafik Tingkat Pengembalian Internal SDBW 216 .......................................... 33
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Gambar Hasil Geologging dan Acuan Susunan Pemasangan Pipa ........... 40
B. Hasil Uji Pompa ............................................................................................. 41
B-1. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Minimum .............................................. 41
B-2. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Maksimum ............................................ 42
B-3. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Tetap ..................................................... 43
B-4. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Tetap ..................................................... 44
B-5. Grafik Penurunan Muka Air dengan Debit Sumur ........................................... 45
B-6. Grafik Aquifer dan Well losses ........................................................................ 46
C. Peta Areal Beserta Topografi dan Titik Pengeboran Pada Lokasi
Penelitian ......................................................................................................... 47
D. Daftar Anggota HIPPA ................................................................................. 48
E. Tabel Pola Tata Tanam ................................................................................. 55
F. Dokumentasi .................................................................................................... 56
G. Kuesioner ......................................................................................................... 59
H. Peta Persil ........................................................................................................ 67
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu unsur penting bagi ketersediaan pangan. Jika
ketersediaan air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Salah satu
permasalahan yang menyangkut sumberdaya air dan irigasi yaitu persoalan
kekurangan air yang akan mempengaruhi sektor pertanian. Kebutuhan air untuk
budidaya pertanian dengan teknologi yang maju harus dilaksanakan dengan sebuah
sistem yang dinamakan sistem irigasi. Menyadari hal tersebut, pemerintah bersama
masyarakat telah membangun berbagai fasilitas irigasi dengan berbagai sumber air
irigasi. Salah satu sumber air irigasi potensial yang belum optimal digunakan adalah
pemanfaatan sumber air tanah dalam.
Keistimewaan pengembangan air tanah sebagai salah satu alternatif sumber air
irigasi adalah untuk menjangkau lokasi yang sulit dialiri oleh air permukaan.
Penyadapan air tanah dilakukan melalui penggunaan pompa listrik, pembangkit
mesin diesel dengan mengalirkan air tanah melalui jaringan irigasi. Menurut Subagyo
(2008), pemanfaatan air tanah untuk irigasi juga akan lebih terjamin debitnya secara
kontinyu, karena air tanah dalam, relatif tidak terpengaruh oleh musim hujan dan
kemarau, sehingga mampu untuk dilakukan penanaman tiga sampai empat kali masa
tanam.
Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten penghasil beras di Jawa Timur.
Potensi lumbung padi di daerah ini berada di Kecamatan Wonsorejo sampai
Kecamatan Kalibaru. Dari sekian banyak Kecamatan di Banyuwangi, Kecamatan
Tegaldlimo memiliki potensi air tanah yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai
irigasi air tanah. Adapun salah satu sumur yang dijadikan sebagai sarana untuk
pengadaan air irigasi dibeberapa areal irigasi Kecamatan Tegaldlimo adalah sumur
dalam 216 (SDBW 216).
Dari hasil studi kasus sebelumnya yang dilakukan oleh Anindya Pramesi
Jordan,2012 dengan judul “Pemanfaatan Air Tanah Untuk Memenuhi Kebutuhan Air
2
Irigasi Di Daerah Irigasi Kedunggebang Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten
Banyuwangi” didapat pola tata tanam yang efektif yaitu padi-padi-palawija dengan
kebutuhan air 1,51 l/dt/ha. Berdasarkan uji pompa, debit air SDBW 216 yang dapat
dimanfaatkan untuk air irigasi sebesar 20,32 lt/det. Secara teknis SDBW 216
memiliki kondisi yang kurang baik mengingat nilai nilai C = 1,9375 menit²/m⁵ maka
sumur mengalami beberapa penyumbatan dibeberapa tempat. Namun kurang baik
secara teknis belum tentu juga tidak menguntungkan secara ekonominya.
Sehingga guna menindaklanjuti kajian diatas, jika dilihat dari segi ekonomi
proyek tersebut masih belum diketahui besaran keuntungan atau kerugian serta
kelayakannya. Oleh karena itu perlu adanya analisa ekonomi berdasarkan nisbah
manfaat biaya (B/C R) dan tingkat pengembalian internal (IRR) untuk mengetahui
produktifitas proyek tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Sebagai upaya pemanfatan air tanah untuk irigasi yang ditinjau dari segi ekonomi
, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :
1. Berapakah keuntungan setelah ada proyek dan sebelum adanya proyek
pembangunan sumur dalam?
2. Bagaimana prospek pembangunan sumur dalam di desa Kedunggebang pada
masa datang dengan melihat analisa ekonominya?
1.3 Batasan Masalah
1. Studi Kasus di pilih proyek sumur bor untuk irigasi di Desa Kedunggebang
Kecamatan Tegaldlimo.
2. Biaya yang dianalisa adalah biaya pembangunan, operasional dan perawatan
proyek
3. Tidak mencari titik sumber air. Data titik sumber air merupakan data sekunder
dari Dinas P2AT
3
4. Pembatasan untung sampai usia guna proyek (20 tahun) dari Dinas P2AT
5. Tidak membahas analisa hidrologi
6. Harga yang dipakai adalah yang berlaku pada bulan Oktober 2013
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan tugas akhir ini adalah :
1. Mengetahui keuntungan yang didapat dari proyek pembangunan sumur dalam
untuk sumber air irigasi di desa Kedunggebang secara ekonomi
2. Mengetahui prospek pembangunan sumur dalam di desa Kedunggebang pada
masa datang dengan melihat analisa ekonominya
Manfaatnya adalah bisa diketahui keuntungan dari pemanfaatan air tanah sebagai
sumber air irigasi. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat untuk menaikkan hasil
panen sebagai penambah kesejahteraan masyarakat Desa Kedunggebang Kabupaten
Banyuwangi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Kebutuhan air meliputi masalah persediaan air, baik air permukaan maupun air
bawah tanah. Dalam pembangunan proyek irigasi untuk memperoleh hasil produksi
yang optimal, pemberian air harus sesuai dengan waktu yang diperlukan tanaman
serta banyaknya air yang diperlukan untuk pertanian sehingga pemberian air irigasi
dapat seefisien mungkin.
Salah satu sumber air irigasi potensial yang belum optimal digunakan adalah
pemanfaatan sumber air tanah dalam. Pemanfaatan air tanah untuk irigasi dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sebagai suplesi pada saat terjadi
kekurangan air dan sebagai sumber air utama. Pada umumnya pemanfaatan air irigasi
sebagai suplesi dilakukan pada musim hujan dan musim kemarau pertama pada saat
terjadi kekurangan air baik di lahan pertanian tadah hujan maupun lahan kering. Pada
musim kemarau (kedua) umumnya digunakan sebagai sumber air utama.
Pada PP No. 20 tahun 2006 menyebutkan jaringan irigasi air tanah adalah
jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah, mulai dari sumur dan instalasi
pompa sampai dengan saluran irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya.
2.2 Definisi Air Tanah
Secara umum air tanah dapat didefinisikan sebagai semua air yang terdapat
dibawah permukaan tanah. Namun secara hidrologi yang disebut sebagai air tanah
adalah air yang meresap kedalam tanah dan mengisi pori-pori serta rongga batuan dan
mencapai lapisan jenuh air (zone of saturation).
Keberadaan air tanah dalam struktur batuan berkaitan erat dengan sifat porositas
batuan. Air tanah terdapat dalam ruang antara butir batuan, dan pada kondisi tertentu
air tanah dapat tertahan dan tertampung dalam rongga-rongga bawah tanah dan
membentuk waduk air tanah.
5
Gambar 2.1 Potongan Melintang Akuifer
2.3 Pemilihan Pembangunan Sumur yang Baik
Pemilihan pembangunan sumur yang ditetapkan oleh P2AT untuk daerah yang
memenuhi kriteria sebagai daerah pengembangan air tanah dan merupakan lokasi
penempatan sumur adalah sebagai berikut :
1. Ditinjau dari aspek geohidrologi mempunyai potensi air tanah yang cukup untuk
diambil dan dimanfaatkan. Potensi air dapat dilihat pada peta geohidrologi
sehingga diketahui lokasi mana yang dapat dibangunkan sumur produksi.
2. Untuk sumur dalam (deep tube well) kedalaman muka air tanah yang akan disadap
adalah > 5 – 15 meter dari permukaan tanah.
3. Untuk sumur dalam kedalaman maksimum akuifer adalah 100-125 meter dengan
ketebalan minimum 30 meter.
4. Daerah pertaniannya berpotensi namun kekurangan air, baik sawah tadah hujan
maupun tanah tegalan, sehingga produksi tanamannya bisa ditingkatkan dengan
sistem irigasi air tanah.
6
5. Adanya respon yang cukup tinggi dari para petani serta aparat pemerintahan
setempat terhadap rencana proyek pengembangan air tanah di daerah tersebut.
6. Aspek lingkungan dan sosial ekonomi perlu dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan untuk memilih usulan daerah pengembangan proyek.
2.4 Pengujian Sumur Pompa
Pengujian sumur dilakukan untuk menetapkan kemampuan sumur yang akan
diproduksi. Berdasarkan pengalaman lapangan, Walton (1963) mengusulkan kriteria
untuk koefisien well loss, untuk membantu dalam mengevaluasi sebuah sumur,
seperti ditunjukan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Kondisi Sumur Berdasarkan Harga Koefisien Well Loss Menurut Walton
Koefisien Well Loss (C)
(menit²/m5) Kondisi Sumur
< 0,5 Baik
0,5-1,0 Penyumbatan sedikit
1,0-4,0 Penyumbatan di beberapa tempat
4,0> Sulit dikembalikan seperti semula Sumber :Aliran Air Tanah (Bisri, 1991)
Sumur yang produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang
mempunyai harga koefisien well loss C dan faktor development yang kecil. Faktor
development (Fd) dinyatakan dengan :
Fd = C/B x 100………………………………………………….(2.1)
Klasifikasi sumur berdasarkan faktor ini diberikan pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Klasifikasi Sumur Berdasarkan Faktor Development Menurut Bierschenk
Faktor Development (Fd)
(hari/m³) Kelas
< 0,1 Sangat baik
0,1 – 0,5 Baik
0,5 – 1,0 Sedang
> 1,0 Buruk Sumber :Aliran Air Tanah (Bisri, 1991)
7
2.5 Ekonomi Teknik
Menurut De Garmo (1980), Ekonomi Teknik adalah disiplin ilmu yang
brerkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik, yang terdiri dari evaluasi
sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek teknik.
Didalam semua bahan pengambilan keputusan ekonomi, selalu ada unsure biaya
dimana biaya tersebut dapat terdiri dari :
a. Biaya-biaya tetap dan biaya-biaya variable
Biaya-biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berpengaruh oleh tingkat
kegiatan pengoperasian. Biaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap
fasilitas, gaji manajemen umum dan administrasi, biaya-biaya lisensi, dan biaya
terhadap pinjaman modal. Biaya-biaya variabel (variabel cost)adalah biaya yang
dihubungkan dengan pengoperasian berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran
(output) atau ukuran tingkat kegiatan yang lain.
b. Biaya-biaya langsung dan biaya-biaya tidak langsung dan biaya overhead
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya-biaya yang secara beralasan dapat
diukur dan dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Sedangkan
biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan
atau dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Biaya overhead
terdiri dari biaya-baiya pengoperasian yang bukan merupakan biaya tenaga kerja
langsung maupun material langsung.
2.6 Analisis Ekonomi Teknik
Analisa ekonomi merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam suatu
kegiatan proyek, hal ini dikarenakan analisa ekonomi merupakan salah satu penentu
kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Sehingga dapat memberikan gambaran
ekonomi dari proyek yang direncanakan, apakah suatu proyek yang dilaksanakan ini
mendatangkan keuntungan (layak) atau tidak mendatangkan keuntungan (tidak
layak).
8
Analisis ekonomi teknik digunakan jika :
• Aspek ekonomi mendominsasi
• Efisiensi ekonomi menjadi criteria pemilihan alternative
2.7 Konsep nilai uang terhadap waktu
2.7.1 Modal
Modal adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan usaha dan
berperan sebagai faktor produksi atau suatu usaha/organisasi. Modal dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam (De Garmo, 1980), yaitu:
• Modal sendiri (equity capital), yaitu modal yang dimiliki oleh perorangan
dan atau badan usaha yang menanamkan uang atau miliknya dalam proyek
atau usaha yang diharapkan akan diprediksi akan memberi keuntungan.
• Modal pinjaman (debt capital) yaitu modal yang diperoleh dari pemberian
pinjaman, untuk diisi, diiventarisasikan perorangan dan atau badan usaha
yang menanamkan uang atau miliknya dalam proyek atau usaha yang
diharapkan akan diprediksi akan member keuntungan.
2.7.2 Bunga
Uang dapat dipinjamkan dengan mengharapkan suatu kompensasi (bunga).
Bunga dapat berarti pembayaran tambahan untuk memperpanjang waktu menunggu
kembalinya uang. dapat berarti hadiah untuk menunggu. Faktor resiko merupakan
dasar perhitungan dari perhitungan bunga.
2.8 Nilai Sekarang
Nilai uang sekarang (PW) dari suatu alternatif investasi merupakan ukuran
banyaknya uang yang dapat dimiliki seseorang atau perusahaan untuk membayar
investasi sebagai akibat dari semua biaya yang ditimbulkan. Nilai uang PW yang
9
positif diartikan sebagai jumlah rupiah atau keuntungan yang diperoleh sebagai
kelebihan dari suatu julah minimum yang dibutuhkan oleh investor.
2.9 Nilai Mendatang
Nilai mendatang digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang
berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.
2.10 Analisis Nilai Tahunan
Analisis nilai tahunan didasarkan pada konsep ekuivalensi di mana semua arus
kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam sederetan nilai uang tahunan
yang sama besar pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
(minimum attractive rate of return – MARR).
2.11 Nisbah Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio/BCR)
Nisbah manfaat biaya (benefit cost analysis) adalah analisa yang sangat umum
digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek yang dibiayai oleh pemerintah.
Analisa ini adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek, dimana hal ini
diperlukan tinjauan yang panjang dan luas. Dengan kata lain diperlukan analisa dan
evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos-ongkos maupun
manfaat yang disumbangkannya. Jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada
biaya yang dikeluarkan maka dikatakan proyek layak, sedangkan sebaliknya tidak.
Benefit Cost Ratio (B/C R) adalah perbandingan nilai ekuivalen manfaat
terhadap nilai ekuivalen semua biaya (Ferianto Raharjo, 2007:135)
Rumus:
B/C = ���������
�����= ���������
����� = ��������
���� ........................................... (2.2)
Keterangan:
PW : Nilai sekarang (Present worth)
FW : Nilai pada waktu mendatang (Future Worth)
10
AW : Nilai tahunan (Annual Worth)
Kriteria :
Jika Net B/C ≥ 1, maka proyek layak untuk dilaksanakan
Jika Net B/C <1, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
2.12 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
Pengertian secara mendasar dari IRR adalah besarnya tingkat suku bunga yang
menjadikan biaya pengeluaran dan pemasukan memiliki nilai sama atau tingkat suku
bunga yang membuat B/C = 1 (Kodoatie, 1995:112). Dalam beberapa keadaan adalah
bermanfaat untuk menghitung suku bunga suatu investasi, untuk mengetahui apakah
investasi tersebut menguntungkan atau tidak. Biasanya suku bunga invastasi tersebut
dibandingkan suku bunga yang terdapat di bank atau suku bunga standart.
Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan cara coba-coba dengan menentukan dua
atau lebih tingkat suku bunga, kemudian kedua nilai tersebut diinterpolasi guna
mendapatkan nilai IRR yang diinginkan.
Kriteria:
Jika IRR ≥ 1, maka proyek layak untuk dilaksanakan
Jika IRR < 1, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
2.13 Analisis Sensitivitas
Dalam evaluasi proyek selalu berhadapan dengan masa mendatang (futurity),
baik benefit yang akan diperoleh maupun segala macam cost yang dikeluarkan.
Dimasa yang akan datang banyak hal-hal atau perubahan-perubahan yang tidak pasti
yang mungkin dapat terjadi. Ketidak-pastian tersebut dicoba dilihat dengan Analisis
Sensitifitas. Jadi Analisis Sensitifitas sesungguhnya merupakan suatu alat untuk
menganalisis masalah resiko dan ketidakpastian yang mungkin dihadapi oleh suatu
proyek di masa-masa mendatang.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lahan pertanian seluas 50 Ha yang terletak di Desa
Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi seperti gambar 3.1.
Lokasi ini dipilih karena beberapa pertimbangan, yaitu :
1) Kecamatan Tegaldlimo merupakan daerah pertanian yang memiliki hasil panen
terkecil dibandingkan Kecamatan lainnya.
2) Belum adanya analisa ekonomi guna mengkaji kelayakan proyek sumur bor di
Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
12
Secara geografis sumur bor (SDBW 216) terletak pada koordinat
114º19’10.9’’ BT dan 08º30’18.6’’ LS. Pembangunan SDBW 216 sudah dimulai
sejak tahun 2004 dan mulai beroperasi tahun 2006 hingga sekarang. Luas lahan
pertanian didaerah kajian adalah 50 Ha. Namun yang dapat dialiri oleh sumur bor
seluas 39 Ha dan yang 11 Ha tidak dapat dialiri dengan sumur bor.
Dari luas lahan 50 Ha dibagi menjadi 7 wilayah/persil yaitu persil 153, 155, 159,
162, 163, 166, dan 167. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah
ini.
Gambar 3.2 Peta Lahan Pertanian di SDBW 216
13
3.2 Pengumpulan Data
Tahap awal dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data, data-data yang
dibutuhkan untuk analisa ekonomi proyek air tanah untuk irigasi merupakan data
primer dan data sekunder. Adapun data-data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Biaya pembangunan yang meliputi :
1. Biaya pengeboran
2. Biaya pengadaan dan pemasangan pompa
3. Biaya pembuatan jaringan irigasi
b. Biaya operasional dan pemeliharaan
c. Biaya prodiksi pertanian
d. Hasil jual produksi
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan data primer dan data sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara dan observasi non partisipan yaitu dengan cara membaca, menyalin dan
mengolah dokumen dan catatan tertulis yang ada. Adapun data yang dikumpulkan
melalui literatur ataupun jurnal yang diperoleh dari instansi terkait.
3.3 Metode Penelitian
Setelah data-data yang diperlukan sudah ada, maka selanjutnya langkah-langkah
yang harus dilaksanakan dalam studi ini adalah :
a. Menghitung biaya pekerjaan, yang terdiri dari :
1. Biaya pengeboran
2. Biaya pengadaan dan pemasangan pompa
3. Biaya pembuatan jaringan irigasi
b. Menghitung biaya operasional dan pemeliharaan
c. Perhitungan Nisbah manfaat biaya (Benefit Cost Ratio/BCR)
d. Perhitungan tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return/IRR)
e. Analisis Sensitivitas
14
3.3.1 Biaya Pekerjaan
Biaya pekerjaan pengeboran sumur adalah biaya yang diperlukan secara
langsung untuk pelaksanaan konstruksi baik untuk pengeboran, pengadaan dan
pemasangan pompa, dan pembuatan jaringan irigasi dalam satuan rupiah.
3.3.2 Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai kegiatan operasional, saluran irigasi, rumah pompa dan mesin pompa
dalam satuan rupiah.
3.3.3 Perhitungan Nisbah Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio/BCR)
Komponen biaya yang dimasukkan dalam perhitungan nisbah manfaat biaya ini
adalah biaya pembangunan proyek serta biaya operasi dan pemeliharaan selama usia
guna. Sedangkan komponen manfaat yang dimasukkan dalam perhitungan nisbah
manfaat biaya adalah keuntungan dari adanya proyek ini terhadap hasil produksi
pertanian dikurangi semua biaya untuk keperluan produksi pertanian.
3.3.4 Perhitungan Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of
Return/IRR)
IRR menunjukkan kemampuan proyek untuk menghasilkan return, atau tingkat
keuntungan yang telah dicapai.
3.3.5 Analisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas sesungguhnya merupakan suatu alat untuk menganalisis
masalah resiko dan ketidakpastian yang mungkin dihadapi oleh suatu proyek di masa-
masa mendatang. Pada penelitian ini analisis sensitivitas dilakukan pada peningkatan
biaya sebesar 10 persen dan 20 persen.
15
3.4 Diagram Alir
Gambar 3.3 Diagram Alir Penyelesaian Skripsi
Biaya proyek :
1. Biaya pembangunan
2. Biaya operasional dan
pemeliharaan
Manfaat Proyek:
1. Manfaat langsung:
- Peningkatan hasil pertanian
PV. Biaya PV. Manfaat
Layak/Tidak
layak
Mulai
Pembangunan
Sumur
Selesai
Analisis B/C R dan IRR
Analisis Sensitivitas
BAB 4. HASIL DAN ANALISIS
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anindya Prameshi J, 2012
dari hasil pengeboran dan uji pemompaan, diperoleh hasil debit tetap sumur sebesar
20,32 lt/dt dan kebutuhan air tanaman pada pola tata tanam padi-padi-palawija adalah
sebesar 1,51 lt/dt/ha. Debit inilah yang akan dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan air irigasi.
Berdasarkan tabel 2.2 klasifikasi sumur berdasarkan faktor development
menurut Bierschenk, didapat nilai Fd = 3,048 x 10ˉ³ hari/m3 maka sumur dapat
digolongkan sangat baik karena memenuhi kriteria Fd < 0,1 hari/m3. Sedangkan
sesuai tabel 2.1 harga koefisien well loss menurut Walton, didapat nilai C = 1,9375
menit²/m⁵ maka sumur mempunyai kondisi kurang baik karena mungkin terjadi
penyumbatan di beberapa tempat.
Pada gambar 4.1 dapat dilihat bagaimana skema jaringan irigasi pada SDBW
216. Dengan luas area pertanian 50 ha terdapat beberapa persil yang tidak dapat
dialiri oleh sumur bor yaitu persil 153 = 1,1 ha, persil 155 = 5,8 ha, dan persil 166 =
4,1 ha. Sehingga luas area yang efektif sebesar 39 ha maka kebutuhan air
tanamannya menjadi 1,51 lt/dt/ha x 39 ha = 59,041 lt/dt. Dari hasil tersebut dapat
dilihat bahwa sumber air tidak selalu dapat menyediakan air irigasi yang dibutuhkan,
sehingga perlu dibuat rencana pembagian air yang baik agar air yang tersedia dapat
digunakan secara merata.
18
4.2 Sistem Rotasi
Menggunakan system rotasi bisa menjadi salah satu cara agar dapat memenuhi
kebutuhan air tersebut. Didalam sistem ini, pemberian air dilakukan secara bergiliran
sesuai jadwal yang sudah direncanakan. Perhitungan sistem rotasi adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan peta lokasi, petak sawah seluas 39 ha dibagi menjadi 9 bangunan
pembagi. Dimana 9 bangunan pembagi ini mampu mengairi lahan sebagai berikut,
Bangunan pembagi 1 : 3,2 ha
Bangunan pembagi 2 : 2,2 ha
Bangunan pembagi 3 : 4,8 ha
Bangunan pembagi 4 : 2 ha
Bangunan pembagi 5 : 2 ha
Bangunan pembagi 6 : 2,7 ha
Bangunan pembagi 7 : 3,2 ha
Bangunan pembagi 8 : 8,2 ha
Bangunan pembagi 9 : 10,8 ha
Aternatif tata tanam yang digunakan adalah alternatif Padi-Padi-Palawija
(Anindya Pramesi Jordan, 2012) , dengan jumlah kebutuhan air yang berbeda.
Sehingga,
Bangunan pembagi 1 : 3,2 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 2 : 2,2 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 3 : 5 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 4 : 2 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 5 : 2 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 6 : 2,7 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 7 : 3,2 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 8 : 8,2 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
Bangunan pembagi 9 : 10,8 ha dengan kebutuhan air 1,51 lt/det/Ha
19
• Pemberian air jika Q = 100% Qmaks
Bangunan bagi 1 mampu mengairi 3,2 ha dapat air = 3,2 x 1,51 =
4,832 lt/dt
Bangunan bagi 2 mampu mengairi 2,2 ha dapat air = 2,2 x 1,51 =
3,322 lt/dt
Bangunan bagi 3 mampu mengairi 4,8 ha dapat air = 4,8 x 1,51 =
7,248 lt/dt
Bangunan bagi 4 mampu mengairi 2 ha dapat air = 2 x 1,51 = 3,02
lt/dt
Bangunan bagi 5 mampu mengairi 2 ha dapat air = 2 x 1,51 = 3,02
lt/dt
Bangunan bagi 6 mampu mengairi 2,7 ha dapat air = 2,7 x 1,51 =
4,077 lt/dt
Bangunan bagi 7 mampu mengairi 3,2 ha dapat air = 3,2 x 1,51 =
4,832 lt/dt
Bangunan bagi 8 mampu mengairi 8,2 ha dapat air = 8,2 x 1,51 =
12,382 lt/dt
Bangunan bagi 9 mampu mengairi 10,8 ha dapat air = 10,8 x 1,51 =
16,308 lt/dt
Jumlah Q maks = 59,041 lt/dt
Dengan debit air dari sumur sebesar 20,32 lt/dt maka alternative yang dapat
dipilih adalah dengan membuka dan menutup bangunan air sebagai berikut.
• Bangunan bagi 1,2 dan 3 dibuka = 3,2 + 2,2 + 4,8 = 10,2 ha
maka, 10,2 x 1,51 = 15,402 lt/dt
• Bangunan bagi 4,5 dan 6 dibuka = 2 + 2 + 2,7 = 6,7 ha
maka, 6,7 x 1,51 = 10,117 lt/dt
• Bangunan bagi 7 dan 8 dibuka = 3,2 + 8,2 = 11,4 ha
maka, 11,4 x 1,51 = 17,214 lt/dt
20
• Bangunan bagi 9 dibuka = 10,8 ha x 1,51 = 16,308 lt/dt
Namun keadaan dilapangan berbeda dengan yang sudah direncanakan. Dari
hasil wawancara dilokasi studi didapat masyarakat melakukan pemompaan kurang
lebih 3 jam/hari untuk tiap luasan 0.25 Ha dan itupun dilakukan hanya 3 kali dalam
setahun yaitu pada masa kemarau II. Diluar itu masyarakat sekitar masih
mendapatkan sumber air dari hujan dan sungai disekitar lokasi studi.
Berdasarkan data yang didapat keseluruhan pemilik lahan didaerah kajian
berjumlah 216 orang. Sebagian besar pemilik lahan berjenis kelamin laki-laki sebesar
119 orang dan perempuan 97 orang. Rincian luas lahan garapan dapat dilihat pada
tabel 4.1. Sedangkan untuk luas lahan yang dapat dialiri dan tidak dapat dialiri dapat
dilahat pada tabel 4.2. Untuk penjelasan mengenai kepemilikan lahan dapat dilihat
pada lampiran 2.
Tabel 4.1 Luas Lahan Garapan
Luas Lahan Garapan Jumlah Pemilik Persentase
< 0,25 Ha 157 72,7
0,25 – 0,5 Ha 50 23,2
>. 0,5 Ha 9 4,1
Jumlah 216 100 Sumber : Hasil perhitungan
Tabel 4.2 Luas Lahan Garapan yang Dapat dan Tidak Dapat Dialiri oleh
Sumur Bor
Persil Luas
(Ha)
Tidak Dapat Diairi
(Ha) Dapat Diairi (Ha)
153 1,0691 1,0691 0
155 12,9965 5,7908 7,2057
159 3,4727 0 3,4727
162 7,3277 0 7,3277
163 10,6748 0 10,6748
21
Persil Luas
(Ha)
Tidak Dapat Diairi
(Ha) Dapat Diairi (Ha)
166 8,7915 4,121 4,6705
167 5,6518 0 5,6518
Total 50 11 39 Sumber : Hasil perhitungan
Beberapa lahan ternyata tidak dapat dialiri oleh sumur bor. Hal ini bisa saja
terjadi karena beberapa faktor :
a. Kontur pada beberapa persil tersebut lebih tinggi dibanding SDBW 216
b. Penyumbatan mengingat nilai C = 1,9375 menit²/m⁵ maka sumur
mempunyai kondisi kurang baik.
c. Pembangunan saluran yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
4.3. Biaya Pekerjaan
Biaya pekerjaan merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk biaya
proyek. Yang termasuk biaya pekerjaan dalam proyek ini meliputi :
1. Biaya pengeboran sumur
2. Biaya pengadaan dan pemasangan pompa
3. Biaya pembuatan jaringan irigasi termasuk rumah pompa
4. Biaya operasional dan kelengkapan lainnya
4.3.1 Biaya Pengeboran Sumur
Volume pekerjaan pengeboran didasarkan atas kedalaman dari sumur yang
dibor. Didalam studi kasus kali ini SDBW 216 memiliki kedalaman 108 meter.
Besarnya biaya pengeboran sumur dalam di Kedunggebang, Banyuwangi dapat
dilihat pada tabel 4.3.
22
Tabel 4.3 Biaya Pekerjaan Pengeboran
No Uraian Biaya
1
2
3
4
Bahan baku sumur dalam
Upah kerja
Sewa alat angkutan
Perjalanan dinas
126.306.203,00
10.440.000,00
2.693.600,00
11.280.000,00
(A) Jumlah Harga ( termasuk biaya umum dan
keuntungan )
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN) 10%
(C) Jumlah = (A) + (B)
150.719.830,00
15.071.983,00
Jumlah dibulatkan 165.791.813,00
Sumber :PPK Pendayagunaan Air Tanah SNVT PJPA Brantas
4.3.2 Biaya Pengadaan dan Pemasangan Pompa
SDBW 216 memiliki mesin penggerak dengan kekuatan 33,5 house power
(HP) dan pompa turbin yang memiliki kapasitas 25 l/dt. Biaya pengadaan dan
pemasangan pompa untuk sumur produksi SDBW 216 adalah sebesar Rp.
372.531.000,00. Untuk rincian biaya dari pengadaan dan pemasangan pompa pada
sumur dalam SDBW 216 dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Biaya Pengadaan dan Pemasangan Pompa serta Mesin Penggerak
No Uraian Biaya
I
II
III
Pompa Turbin Kapasitas 25 l/dt Head 48 m
Mesin Penggerak 33,5 HP
Jasa Pemasangan Mesin Pompa dan Mesin
Penggerak
215.030.640,00
117.230.700,00
6.403.980,00
23
No Uraian Biaya
(A) Jumlah Harga ( termasuk biaya umum dan
keuntungan )
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN) 10%
(C) Jumlah = (A) + (B)
338.665.320,00
33.866.532,00
372.531.852,00
Jumlah dibulatkan 372.531.000,00
Sumber :PPK Pendayagunaan Air Tanah SNVT PJPA Brantas
4.3.3 Biaya Pembuatan Jaringan Irigasi Termasuk Rumah Pompa dan Pagar
Pembangunan rumah pompa ditujukan untuk meilindungi pompa beserta
perlengkapannya dari berbagai macam gangguan seperti pencurian dan korosi karena
hujan. Besarnya biaya pembangunan jaringan irigasi dan rumah pompa adalah
berdasarkan pada biaya pembangunan dan harga satuan pekerjaan. Jaringan irigasi
yang digunakan adalah jaringan irigasi perpipaan bawah tanah dengan biaya
pembuatan sejumlah Rp. 249.279.864,50.
Untuk rincian biaya dari pembuatan jaringan irigasi, rumah pompa, dan pagar
pada sumur dalam SDBW 216 dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Biaya Pembuatan Jaringan Irigasi Termasuk Rumah Pompa dan Pagar
No Uraian Biaya
1
2
3
4
5
6
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan rumah pompa
Jaringan irigasi
Pagar rumah pompa
Pekerjaan jalan
Pencucian sumur
894.035,30
45.988.123,70
249.279.864,50
26.812.393,20
2.194.500,00
9.201.000,00
24
No Uraian Biaya
(A) Jumlah Harga ( termasuk biaya umum dan
keuntungan )
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN) 10%
(C) Jumlah = (A) + (B)
334.369.916,70
33.436.991,67
367.806.908,37
Jumlah dibulatkan 367.806.900,00
Sumber :PPK Pendayagunaan Air Tanah SNVT PJPA Brantas
4.3.4 Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Biaya operasional dan pemeliharaan diperlukan setelah masa pembangunan
telah selesai dan memasuki masa penggunaan. Biaya operasional dan pemeliharan
digunakan untuk jaringan irigasi, rumah pompa dan mesin pompa. Menentukan
besarnya biaya operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan setiap tahun selama
usia guna ditetapkan sebesar 2% dari biaya konstruksi (P2AT Jawa Timur). Rincian
biaya operasional selama 20 tahun dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Biaya Operasional dan Pemeliharaan
No Uraian Biaya Sub total (Rp)
1.
Tanpa dikenakan pajak 10%
a. Biaya Pekerjaan Pengeboran
b. Biaya Pengadaan dan
Pemasangan Pompa serta
Mesin Penggerak
c. Biaya Pembuatan Jaringan
Irigasi Termasuk Rumah
Pompa dan Pagar
150.719.830,00
338.665.320,00
334.369.916,70
Biaya Operasional dan
Pemeliharaan Selama Usia Guna
2% x (1a + 1b + 1c)
16.475.101,33
Sumber :Hasil Perhitungan
25
Besarnya biaya operasional dan pemeliharaan untuk sumur produksi SDBW
216 adalah sebesar Rp. 16.475.101,33. Pemakaian dana ini dimulai sejak tahun kedua
sampai tahun ke-21.
4.4 Biaya Produksi Pertanian
Biaya produksi pertanian merupakan keseluruhan pengeluaran yang
dibutuhkan untuk tiap musim tanam dari tiap-tiap jenis tanaman yang ditanam. Dalam
hal ini biaya produksi pertanian dihitung perhektar dari total keseluruhan lokasi
kajian 50 Ha. Dari luas keseluruhan 50 Ha ternyata tidak semuanya dapat dialiri
dengan sumur bor. Berdasarkan data yang didapat dilapangan hanya 39 Ha yang
dapat dialiri dengan sumur bor dan 11 Ha sisanya tidak dapat dialiri dengan sumur
bor. Sehingga biaya produksi pertanian dihitung berdasarkan luas perhektar dari area
yang dapat dialiri oleh sumur bor saja yaitu seluas 39 Ha.
Biaya ini meliputi biaya penanaman dan biaya pemompaan. Rincian masing-
masing biaya produksi pertanian dapat dilihat pada tabel 4.7 sampai tabel 4.9.
Tabel 4.7 Biaya Pemompaan Tiap Jam
No Uraian Satuan Volume Hara per
satuan Biaya (rp)
1 Solar/bbm Lt/jam 4.5 5.500 24.750
2 Oli/minak pelumas Lt/300 jm 10 30.000 1000
3 Filter oli Bh/500 jm 1 100.000 200
4 Filter solar Bh/500 jm 1 100.000 200
5 Lain-lain Ls - - 1000
Jumlah habis pakai 27.150
1 Kas perbaikan
A. Mesin pompa
3.000
B. Rumah pompa
1.500
2 Operator Jam 1 5.000 5.000
3
4
Pengurus
Atk
Jam
Pc/720 jm
1
1
2.500
10.000
2.500
13.89
5 Kas desa
6 Pengeluaran lain-lain
1000
Jumlah lain-lain
13013.89
Jumlah total
40163.89
Dibulatkan
40000
Sumber :Hasil perhitungan
26
Berdasarkan hasil wawancara, masyarakat melakukan pemompaan kurang
lebih 3 jam/hari untuk tiap luasan 0.25 Ha dan itupun dilakukan hanya 3 kali dalam
setahun. Mayoritas penggunaan pompa dilakukan pada masa tanam ketiga. Sehingga
dalam perhitungan lamanya waktu pemompaan diasumsikan kebutuhan air dikalikan
lamanya pemompaan yang biasa dilakukan masyarakat setempat.
Diketahui :
Biaya pemompaan 1 jam : 40000
Untuk luasan 0.25 Ha butuh waktu : 3 Jam
Jawab :
Maka dalam 39 Ha : 39 x (3 x 4) = 468 Jam
Total biaya 1 Kali Pemompaan : 40000 x 468 = 18,720,000
3 Kali Pemompoaan : 18,720,000 x 3 = 56,160,000
Sehingga didalam 1 tahun biaya pemompaan sebesar Rp. 56.160.000,00.
Tabel 4.8 Biaya Penanaman Sebelum Ada Sumur Bor
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
I
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Biaya/Ha 8.000.000
Total
Biaya 262.400.000
Musim
Tanam
II
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Biaya/Ha
4.000.000 3.500.000
Total
Biaya 121.600.000 8.400.000
Musim
Tanam
III
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Biaya/Ha
4.000.000 3.500.000 30.000.000 27.000.000
Total
Biaya 121.600.000 8.400.000 15.000.000 153.900.000
Total : Rp. 691.300.000,00.
Sumber : Hasil perhitungan
27
Tabel 4.9 Biaya Penanaman Setelah Ada Sumur Bor
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
I
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Biaya/Ha 8.000.000
Total
Biaya 262.400.000
Musim
Tanam
II
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Biaya/Ha 8.000.000
Total
Biaya 262.400.000
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
III
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Biaya/Ha
4.000.000 3.500.000 30.000.000 27.000.000
Total
Biaya 121.600.000 8.400.000 15.000.000 153.900.000
Biaya pemompaan : Rp. 56.160.000,00.
Total : Rp. 879.860.000,00
Sumber : Hasil perhitungan
Biaya penanaman pada tabel 4.8 dan tabel 4.9 sudah termasuk biaya obat-
obatan, pupuk, ongkos kerja dan bibit.
4.5 Produktifitas Pertanian
Produktifitas pertanian merupakan kemampuan produksi dari jenis tanaman
yang ditanam tiap musimnya. Didalam hal ini dibutuhkan perbandingan hasil
produksi pertanian sebelum adanya proyek dengan setelah adanya proyek. Dari hasil
wawancara sebelum adanya proyek pola tata tanam yang digunakan dalam satu tahun
adalah Padi - Palawija - Palawija. Namun setelah adanya proyek, dalam satu tahun
bisa dilakukan 3 pola tanam Padi – Padi – Palawija.Perbandingan hasil produktivitas
pertanian dapat dilihat pada tabel 4.10.
28
Tabel 4.10 Hasil Produktivitas Pertanian Sebelum dan Sesudah Proyek
Tanaman
Sebelum Adanya
Proyek Setelah Ada Proyek
Harga Jual
per-Kg Hasil (ton/ha) Hasil (ton/ha)
Padi 7 8 3800
Kedelai 1,5 1,7 6000
Jagung 7,5 7,6 3100
Jeruk 25 30 10000
Buah naga 10 10,8 10000 Sumber : Hasil perhitungan
Selisih hasil pertanian sebelum dan sesudah proyek memang tidak begitu
besar. Namun dengan berubahnya pola tata tanam dalam satu tahun akan menambah
hasil produktivitas pertanian di lokasi penelitian.
4.6 Perhitungan Nilai Keuntungan
Perhitungan keuntungan (benefit), didasari atas peningkatan hasil pertanian
akibat adanya proyek pembangunan sumur dengan tanpa adanya proyek
pembangunan sumur. Keuntungan dari hasil pertanian dihitung berdasarkan
pertambahan keuntungan yang dihasilkan dengan adanya pengembangan proyek
sumur bor. Kemudian dibandingakan dengan keuntungan sebelum adanya proyek
sumur bor.
Adapun besarnya hasil produksi pertanian sebelum adanya proyek dan setelah
adanya proyek dapat dilihat pada tabel 4.11 dan tabel 4.12.
Tabel 4.11 Hasil Produksi Pertanian Sebelum Adanya Sumur
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
I
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Hasil/thn 872.480.000
Musim
Tanam
I
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Hasil/thn
273.600.000 55.800.000
-
29
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
II
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Hasil/thn
273.600.000 55.800.000 125.000.000 570.000.000
Total : Rp. 2.226.280.000,00
Sumber :Hasil perhitungan
Tabel 4.12 Hasil Produksi Pertanian Setelah Adanya Proyek
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
I
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Hasil/thn 997.120.000
-
Musim
Tanam
II
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Hasil/thn 997.120.000
-
Musim
Tanam
III
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Hasil/thn
310.080.000 56.544.000 150.000.000 615.600.000
Total : Rp. 3.126.464.000,00
Sumber :Hasil perhitungan
Dari beberapa hasil pertanian pada tabel diatas terdapat tanaman yang
memiliki masa panen tahunan yaitu buah jeruk dan buah naga. Untuk buah jeruk dari
masa tanam hingga panen membutuhkan waktu 5 tahun, sedangkan untuk buah naga
masa tanam hingga panen memerlukan waktu 1 tahun dan masa panennya bisa dua
kali yaitu pada masa panen tahun 1 dan tahun 2.
30
Pembangunan sumur bor dalam kajian ini diharapkan memberikan
keuntungan jika selisih nilai produksi setelah adanya proyek dengan adanya proyek
tidak kurang dari nol (0). Didalam perhitungan hasil keuntungan juga perlu
diperhatikan besarnya biaya investasi. Investasi dalam kajian ini berupa investasi
tanah. Untuk daerah Banyuwangi tepatnya Kecamatan Tegaldlimo biaya sewa tanah
yang berlaku bekisar Rp. 3.000.000,00 sampai Rp. 3.500.000,00 setiap tahunnya.
Namun didalam lokasi kajian tidak ada lahan yang disewakan. Sehingga biaya sewa
tanah tidak dimasukkan didalam perhitungan nilai manfaat nantinya.
4.7 Nisbah Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio/BCR)
Kelayakan proyek pembangunan sumur bor SDBW 216 di Desa
Kedunggebang Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi dianalisis
berdasarkan data arus manfaat yang diperoleh dan data arus biaya yang dikeluarkan
selama usia guna proyek, yaitu 20 tahun.
Untuk komponen-komponen biaya yang dimasukkan dalam perhitungan
nisbah manfaat biaya ini adalah biaya pembangunan proyek serta biaya operasi dan
pemeliharaan selama usia guna. Sedangakan komponen manfaat yang dimasukkan
dalam perhitungan ini adalah keuntungan dari adanya proyek terhadap hasil produksi
pertanian dikurangi semua biaya untuk keperluan produksi pertanian.
Dalam perhitungan nisbah manfaat biaya ini, masing-masing komponen baik
biaya maupun manfaat dipakai dalam bentuk nilai sekarang (present value).
Berikut ini merupakan perhitungan untuk tingkat suku bunga 10% :
A : Biaya pembangunan Rp. 891.057.730
B : Biaya O & P tiap tahun Rp. 16.475.101
C : Biaya produksi tanaman setelah proyek Rp. 879.860.000
D : Keuntungan padi dan palawija setelah proyek Rp. 2.360.864.000
E : Keuntungan buah naga setelah proyek Rp. 615.600.000
F : Keuntungan buah jeruk setelah proyek Rp. 150.000.000
G : Biaya produksi tanaman sebelum proyek Rp. 691.300.000
31
H : Keuntungan padi dan palawija sebelum proyek Rp. 1.531.280.000
I : Keuntungan buah jeruk sebelum proyek Rp. 125.600.000
J : Keuntungan buah naga sebelum proyek Rp. 570.000.000
Sehingga nilai total keuntungan tahunan adalah :
Benefit = keuntungan setelah adanya proyek – keuntungan sebelum adanya proyek
= ((D+E+F)-(C))-((H+I+J)-(G))
= 2.246.604.000 – 1.535`.580.000
= Rp. 711.024.000,00
Gambar 4.2 Diagram Komponen Biaya dan Manfaat
Hal ini dapat kita lihat dalam ulasan dibawah ini :
• Nilai sekarang keuntungan (B) = Rp. 711.024.000 x (P/A,10,20)
= Rp. 711.024.000 x 8,514
= Rp. 6.053.658.336
• Nilai sekarang total biaya (C) = Rp. 891.057.730 + (Rp. 16.475.101
x (P/A,10,20))
= Rp. 891.057.730 + (Rp. 16.475.101
x 8,514)
= Rp. 1.031.326.743
Sehingga, �
� =
�.���.��.���
.��.���.� � = 5,87 > 1 Proyek layak
32
Tabel 4.13 Nisbah Manfaat Biaya SDBW 216
No Suku
Bunga Uraian
Tahun
B/C 1 2 s/d 21
Biaya pekerjaan Biaya O&P Keuntungan Tahunan
Rp891,057,730 Rp16,475,101 Rp711,024,000
1 5%
Nilai sekarang
keuntungan Rp205,312,708.66 Rp8,860,781,088.00
8.08 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
2 6%
Nilai sekarang
keuntungan Rp188,969,408.47 Rp8,155,445,280
7.55 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
3 7%
Nilai sekarang
keuntungan Rp174,537,219.99 Rp7,532,588,256
7.07 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
4 8%
Nilai sekarang
keuntungan Rp161,752,541.62 Rp6,980,833,632
6.63 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
5 9%
Nilai sekarang
keuntungan Rp150,401,197.03 Rp6,490,938,096
6.23 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
6 10%
Nilai sekarang
keuntungan Rp140,269,009.91 Rp6,053,658,336
5.87 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
7 15%
Nilai sekarang
keuntungan Rp103,117,657.16 Rp4,450,299,216
4.48 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
8 20%
Nilai sekarang
keuntungan Rp80,233,741.87 Rp3,462,686,880
3.57 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
9 25%
Nilai sekarang
keuntungan Rp65,142,549.35 Rp2,811,388,896
2.94 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
10 30%
Nilai sekarang
keuntungan Rp54,631,434.92 Rp2,357,755,584
2.49 Nilai sekarang
biaya Rp891,057,730
Dari tabel 4.13 dapat dilihat nisbah manfaat biaya proyek SDBW 216 dari
berbagai macam suku bunga. Berdasarkan perhitungan pada suku bunga 5% hingga
30% masih dapat dikatakan proyek tersebut layak.
33
4.8 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
Dari perhitungan nisbah manfaat biaya SDBW 216, didapat besarnya B/C
diatas 1 yaitu sebesar 5,87 untuk tingkat suku bunga 10%. Perlu diketahui
sebelumnya untuk nilai suku bunga bank Indonesia saat ini adalah 7,25%. Sehingga
dapat dikatakan nilai IRR pada kondisi suku bunga bank yang berlaku adalah 72,5%
dan dapat dikatakan proyek tersebut layak (menguntungkan).
Prosedur menghitung IRR adalah sebagai berikut.
PV biaya = PV pemasukan
891.057.730 + Rp. 16.475.101 x (P/A,i,20) = 711.024.000 x (P/A,10,20)
Dari coba-coba diperoleh i = 72,5% jadi IRRnya = 72,5%
Gambar 4.3 Grafik Tingkat Pengembalian Internal SDBW 216
0
1E+09
2E+09
3E+09
4E+09
5E+09
6E+09
7E+09
8E+09
0 20 40 60 80
Biaya
Keuntung
an
Nil
ai S
ekar
ang
(R
p)
Suku Bunga (%)
34
4.9 Analisis Sensitivitas
1. Sensitivitas terhadap hasil panen
Hasil panen tiap tahun tidak selamanya konstan. Pasti setiap tahun akan terjadi
kegagalan panen yang desebabkan oleh faktor-faktor yang tidak diinginkan. Resiko
kegagalan panen sangat mungkin terjadi sehingga perlu diketahui seberapa besar
pengaruhnyanya. Analisis sensitivitas dilakukan terhadap dua kemungkinan yaitu
terjadinya penurunan hasil panen 10 persen dan 20 persen.
Tabel 4.14 Perandingan Hasil Produktivitas Pertanian
Tanaman
Sebelum
Adanya
Proyek
Setelah
Ada
Proyek
Penurunan
Panen
10%
Penurunan
Panen
20%
Harga Jual
per-Kg Hasil
(ton/ha)
Hasil
(ton/ha)
Hasil
(ton/ha)
Hasil
(ton/ha)
Padi 7 8 7,2 6,4 3800
Kedelai 1,5 1,7 1,53 1,36 6000
Jagung 7,5 7,6 6,84 6,08 3100
Jeruk 25 30 27 24 10000
Buah naga 10 10,8 9,72 8,64 10000
Sumber : Hasil perhitungan
Berikut ini merupakan perhitungan untuk penurunan hasil panen 10% pada
tingkat suku bunga 10%
Biaya pembangunan Rp 891.057.730
Biaya O&P Rp 16.475.101
Biaya produksi tanaman setelah proyek Rp 879.860.000
Keuntungan hasil panen setelah proyek Rp 2.813.817.600
Biaya produksi tanaman sebelum proyek Rp 691.300.000
Keuntungan hasil panen sebelum proyek Rp 2.226.280.000
Benefit = keuntungan setelah adanya proyek – keuntungan sebelum adanya proyek
= (2.813.817.600 - 879.860.000) – (2.226.280.000 - 691.300.000)
= 398.977.600
35
• Nilai sekarang (B) = Rp. 398.977.600 x (P/A,10,20)
= Rp. 398.977.600 x 8,514
= Rp. 3.396.895.286,40
• Nilai sekarang total biaya (C) = Rp. 891.057.730 + (Rp. 16.475.101
x (P/A,10,20))
= Rp. 891.057.730 + (Rp. 16.475.101
x 8,514)
= Rp. 1.031.326.743
Sehingga, �
� =
�.���.��.��, �
.��.���.� � = 3.29 > 1 Proyek layak
Tabel 4.15 Analisis Sensitivitas Hasil Panen Menurun 10% dan 20%
Uraian Menurun 10% Menurun 20%
Nilai sekarang (B) Rp3.396.895.286,40 Rp1.213.170.076,80
Nilai sekarang (C) Rp1.031.326.739,91 Rp1.031.326.739,91
B/C 3.29 1.18
Sumber : Hasil perhitungan
Ini berarti proyek pengembangan sumur bor SDBW 216 masih memiliki
kelenturan untuk menanggung perubahan hasil panen pada penurunan 10 dan 20
persen.
2. Sensitivitas terhadap debit air minimum
Besarnya debit air yang keluar akan mempengaruhi cepat lambatnya
pengairan di setiap petak sawah. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap besarnya
biaya pemompaan dan pembengkakan pada biaya penanaman tiap musimnya. Oleh
karena itu diperlukan suatu analisa guna mengetahui seberapa besar pengaruhnya
terhadap nilai manfaat proyek SDBW 216.
36
Berdasarkan hasil uji pompa didapat debit air minimum sebesar 10,95 lt/dt
dan debit air tetap 20,32 lt/dt. Dengan debit air sebesar 20,32 lt/dt pemompaan dapat
dilakukan selama 3 jam untuk luas area 0,25 Ha. Maka dengan debit minimum
sebesar 10,95 lt/dt untuk luas are 0,25 Ha pemompaan dapat berlangsung selama 5,6
jam.
Sehingga dalam perhitungan lamanya waktu pemompaan diasumsikan
kebutuhan air dikalikan lamanya pemompaan yang biasa dilakukan masyarakat
setempat.
Diketahui :
Biaya pemompaan 1 jam : 40000
Debit 10,95 lt/dt untuk luasan 0.25 Ha butuh waktu : 5,6 Jam
jawab :
Maka dalam 39 Ha : 39 x (5,6 x 4) = 873,6 Jam
Total biaya 1 Kali Pemompaan : 40000 x 873,6 = 34.944.000
3 Kali Pemompaan : 34.944.000 x 3 = 104.832.000
Sehingga di dalam 1 tahun biaya pemompaan sebesar Rp. 104.832.000,00. Rincian
total biaya penanaman setelah proyek dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.16 Biaya Penanaman Setelah Ada Sumur Bor
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
I
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Biaya/Ha 8.000.000
Total
Biaya 262.400.000
Musim
Tanam
II
Ha 32.8 - - 0.5 5.7
Biaya/Ha 8.000.000
Total
Biaya 262.400.000
Ha 39 Padi Kedelai Jagung Jeruk B.Naga
Musim
Tanam
III
Ha - 30.4 2.4 0.5 5.7
Biaya/Ha
4.000.000 3.500.000 30.000.000 27.000.000
Total
Biaya 121.600.000 8.400.000 15.000.000 153.900.000
Biaya pemompaan : Rp. 104.832.000,00.
Total : Rp. 928.532.000,00
Sumber : Hasil perhitungan
37
Berikut ini merupakan perhitungan nisbah manfaat biaya pada tingkat suku
bunga 10%
Biaya pembangunan Rp 891.057.730
Biaya O&P Rp 16.475.101
Biaya produksi tanaman setelah proyek Rp 928.532.000
Keuntungan hasil panen setelah proyek Rp 3.126.464.000
Biaya produksi tanaman sebelum proyek Rp 691.300.000
Keuntungan hasil panen sebelum proyek Rp 2.226.280.000
Benefit = keuntungan setelah adanya proyek – keuntungan sebelum adanya proyek
= (3.126.464.000 - 928.532.000) – (2.226.280.000 - 691.300.000)
= 662.952.000
• Nilai sekarang (B) = Rp. 662.952.000 x (P/A,10,20)
= Rp. 662.952.000 x 8,514
= Rp. 5.644.373.328
• Nilai sekarang total biaya (C) = Rp. 891.057.730 + (Rp. 16.475.101
x (P/A,10,20))
= Rp. 891.057.730 + (Rp. 16.475.101
x 8,514)
= Rp. 1.031.326.743
Sehingga, �
� = �.� .���.��
.��.���.� � = 5.47 > 1 Proyek layak
Ini berarti proyek pengembangan sumur bor SDBW 216 masih dapat
dikatakan layak meskipun debit air yang dipergunakan merupakan debit air
minimum.
38
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari luas areal pertanian 50 hektar tidak semua bisa dialiri oleh SDBW 216
ada 11 hektar areal pertanian yang tidak dapat dialiri yang mencakup beberapa
persil.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor :
a. Kontur pada beberapa persil tersebut lebih tinggi dibanding SDBW 216
b. Penyumbatan mengingat nilai C = 1,9375 menit²/m⁵ maka sumur
mempunyai kondisi kurang baik.
c. Pembangunan saluran yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
2. Melihat nilai B/C = 5,87 dan IRR 72,5 % dapat dikatakan proyek sumur bor
SDBW 216 layak sehingga dianggap menguntungkan. Keadaan yang terjadi
pada sumur SDBW 216 bisa dikatakan kurang baik secara teknis namun baik
secara ekonomi.
3. Dengan penurunan hasil panen 10% nilai B/C = 3,29 dan B/C = 1,18 untuk
penurunan hasil panen 20%. Sedangkan untuk penggunaan debit minimum
10,95 lt/dt nilai B/C = 5,47. Sehingga analisis sensitivitas yang dilakukan
terhadap dua kemungkinan yaitu terjadinya penurunan hasil panen dan
penggunaan debit air minimum masih memberikan keuntungan akan adanya
proyek SDBW 216.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan serta penjelasan dari bab-bab sebelumnya maka
saran yang dapat disampaikan adalah penambahan saluran irigasi sangat
diperlukan agar sisa lahan seluas 11 hektar dapat dialiri oleh SDBW 216. Sehingga
dapat meningkatkan penghasilan pemiliknya.
39
DAFTAR PUSTAKA
Bisri, Muhammad. 1991. Aliran Air Tanah. Malang: UPT Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Jordan, Anindya, P. 2012. Pemanfaatan Air Tanah Untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Irigasi Di Daerah Irigasi Kedung Gebang Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten
Banyuwangi. (Skripsi). Jember : Universitas Jember.
Kodoatie, Robert J. 1995. Analisa Ekonomi Teknik. Yogyakarta : Andi Offset.
Newman, D.G., 1980. Engineering Economic Analysis. 2 nd ed., Engineering Press,
San Jose, Ca.
Pemerintah Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006
Tentang Jaringan Irigasi. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia.
Raharjo, Ferianto. 2007. Ekonomi Teknik ; Analisis Pengambilan Keputusan.
Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
Ristono, Agus, dan Puryani. 2011. Ekonomi Teknik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Subagyo. 2010. Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Perpipaan Di Desa
Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Jember: Universitas
Muhammadiyah Jember.
Wulandari, I Gusti, A. M. 2011. Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh
Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. (Tesis). Denpasar : Universitas
Udayana.
40
Lampiran A. Gambar Hasil Geologging Dan Acuan Susunan Pemasangan Pipa
Sumber: Dinas Pengembangan dan Pengelolaan Air Tanah Wil. Besuki
41
TR IU L R U N M IN IM U MT a n g g a l : 28 M e i 2010N o . S u m u r : 5 D B W 216Lo k a s i : D e s a K e d u n g g e b a n gK e d a l a m a n s u m u r : 108 m
W a k tu P e m o m p a a n , K e d a l a m a n M u k a D ra w d o w n , s D e b i t , Qt ( m e n i t) A i r ( m ) ( m ) ( l / d e t)
28/ 05/ 2010 08.00 0 5,48 0 10,9508.01 1 11,16 5,68 10,9508.02 2 11,18 5,7 10,9508.03 3 11,19 5,71 10,9508.04 4 11,15 5,67 10,9508.05 5 11,16 5,68 10,9508.06 6 11,13 5,65 10,9508.07 7 11,12 5,64 10,9508.08 8 11,16 5,68 10,9508.09 9 11,15 5,67 10,9508.10 10 11,18 5,7 10,9508.12 12 11,19 5,71 10,9508.14 14 11,15 5,67 10,9508.16 16 11,15 5,67 10,9508.18 18 11,12 5,64 10,9508.20 20 11,12 5,64 10,9508.25 25 11,15 5,67 10,9508.30 30 11,18 5,7 10,9508.35 35 11,15 5,67 10,9508.40 40 11,13 5,65 10,9508.45 45 11,15 5,67 10,9508.50 50 11,12 5,64 10,9508.55 55 11,13 5,65 10,9509.00 60 11,13 5,65 10,9509.05 65 11,14 5,66 10,9509.10 70 11,12 5,64 10,9509.15 75 11,15 5,67 10,9509.20 80 11,16 5,68 10,9509.25 85 11,13 5,65 10,9509.30 90 11,15 5,67 10,9509.35 95 11,13 5,65 10,9509.40 100 11,13 5,65 10,9509.45 105 11,12 5,64 10,9509.50 110 11,12 5,64 10,9509.55 115 11,12 5,64 10,9510.00 120 11,15 5,67 10,95
ta n g g a l Ja m
Lampiran B. Hasil Uji Pompa
B-1. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Minimum
Sumber: Dinas Pengembangan dan Pengelolaan Air Tanah Wil. Besuki
42
Tan ggal : 28 M e i 2010N o . S u m u r : 5 D B W 216Lo k as i : D e sa K e d u n gge b an gK e d alam an su m u r : 108 m
W ak tu P e m o m p aan , K e d alam an M u k a D raw d o w n , s D e b it, Qt ( m e n it) A i r ( m ) ( m ) ( l / d e t)
28/ 05/ 2010 10.00 0 5,48 0 22,2310.01 1 16,8 11,32 22,2310.02 2 16,82 11,34 22,2310.03 3 16,83 11,35 22,2310.04 4 16,8 11,32 22,2310.05 5 16,8 11,32 22,2310.06 6 16,8 11,32 22,2310.07 7 16,89 11,41 22,2310.08 8 16,92 11,44 22,2310.09 9 16,94 11,46 22,2310.10 10 16,95 11,47 22,2310.12 12 16,97 11,49 22,2310.14 14 16,98 11,5 22,2310.16 16 16,98 11,5 22,2310.18 18 16,97 11,49 22,2310.20 20 16,97 11,49 22,2310.25 25 17,01 11,53 22,2310.30 30 17,01 11,53 22,2310.35 35 17,07 11,59 22,2310.40 40 17,31 11,83 22,2310.45 45 17,46 11,98 22,2310.50 50 17,69 12,21 22,2310.55 55 17,78 12,3 22,2311.00 60 17,9 12,42 22,2311.05 65 17,94 12,46 22,2311.10 70 17,94 12,7 22,2311.15 75 18,18 12,46 22,2311.20 80 18,2 12,72 22,2311.25 85 18,32 12,84 22,2311.30 90 18,59 13,11 22,2311.35 95 18,71 13,23 22,2311.40 100 18,71 13,23 22,2311.45 105 18,72 13,24 22,2311.50 1110 18,72 13,24 22,2311.55 115 18,74 13,26 22,2312.00 120 18,74 13,26 22,23
TRIU L RU N M A K S IM U M
Jamtan ggal
B-2. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Maksimum
Sumber: Dinas Pengembangan dan Pengelolaan Air Tanah Wil. Besuki
43
UJI DEBIT TETAPTanggal : 28 Me i 2010N o. Sum ur : 5 DBW 216Lokasi : De sa Ke dungge bangKe dalam an sum ur : 108 m
Waktu Pe m om paan, Ke dalam an Muka Draw dow n, s De bit, Qt (m e nit) A ir (m ) (m ) (l/de t)
28/05/2010 19.00 0 5,48 0 20,3219.01 1 21,77 16,29 20,3219.02 2 21,78 16,3 20,3219.03 3 21,77 16,29 20,3219.04 4 21,79 16,3 20,3219.05 5 21,79 16,3 20,3219.06 6 21,79 16,3 20,3219.07 7 21,81 16,32 20,3219.08 8 21,74 16,26 20,3219.09 9 21,81 16,32 20,3219.10 10 21,78 16,3 20,3219.13 13 21,78 16,3 20,3219.16 16 21,78 16,3 20,3219.19 19 21,78 16,3 20,3219.22 22 21,78 16,3 20,3219.25 25 21,78 16,3 20,3219.30 30 21,78 16,3 20,3219.35 35 21,8 16,32 20,3219.40 40 21,8 16,327 20,3219.45 45 21,79 16,31 20,3219.50 50 21,8 16,327 20,3219.55 55 21,8 16,32 20,3220.00 60 21,8 16,32 20,3220.10 70 21,8 16,32 20,3220.20 80 21,81 16,33 20,3220.30 90 21,84 16,36 20,3220.40 100 21,86 16,38 20,3220.50 110 21,86 16,38 20,3221.00 120 21,87 16,39 20,3221.15 135 21,9 16,42 20,3221.30 150 21,89 16,41 20,3221.45 165 21,92 16,44 20,3222.00 180 21,89 16,41 20,3222.30 210 21,92 16,44 20,3223.00 240 21,93 16,45 20,32
tanggal Jam
B-3. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Tetap
Sumber: Dinas Pengembangan dan Pengelolaan Air Tanah Wil. Besuki
44
UJI DEBIT TETAPTanggal : 28 Mei 2010No. Sumur : 5 DBW 216Lokasi : Desa KedunggebangKedalaman sumur : 108 m
Waktu Pemompaan, Kedalaman Muka Drawdown, s Debit, Qt (menit) Air (m) (m) (l/det)
23.30 270 28,88 23,4 20,3224.00 300 28,91 23,43 20,32
29/05/2010 24.30 330 29,09 23,61 20,3201.00 360 29,18 23,7 20,3202.00 420 29,08 23,62 20,3203.00 480 29,15 23,67 20,3204.00 540 29,19 23,71 20,3205.00 600 29,3 23,82 20,3206.00 660 29,3 23,82 20,3207.00 720 29,3 23,82 20,3208.00 780 29,33 23,85 20,3209.00 840 29,37 23,89 20,3210.00 900 29,37 23,89 20,3211.00 960 29,37 23,89 20,3212.00 1020 29,43 23,95 20,3213.00 1080 29,36 23,88 20,3214.00 1140 29,43 23,95 20,3215.00 1200 29,4 23,92 20,3216.00 1260 29,37 23,89 20,3217.00 1320 29,36 23,88 20,3218.00 1380 29,3 23,82 20,3220.00 1440 29,07 23,59 20,3222.00 1560 29,16 23,68 20,32
30/05/2010 24.00 1680 29,22 23,74 20,3202.00 1800 29,21 23,73 20,3204.00 1920 29,19 23,71 20,3206.00 2040 29,19 23,71 20,3208.00 2160 29,21 23,73 20,3210.00 2280 29,19 23,71 20,3212.00 2400 29,21 23,73 20,3214.00 2520 29,22 23,74 20,32
tanggal Jam
B-4. Tabel Hasil Uji Pompa dengan Debit Tetap
Sumber: Dinas Pengembangan dan Pengelolaan Air Tanah Wil. Besuki
45
tahap t Q S Q/S S/Q B C BQ CQ2 SWuji (menit) (m3/dt) (m) (m2/dt) (dt/m2) (dt/m2) (dt2/m5) (m) (m) (m)1 120 0,01095 5,67 0,0019 517,81 4,834 0,839 5,672 120 0,02223 13,26 0,0017 596,49 9,813 3,459 13,27
441,43 7000
B-5. Grafik Penurunan Muka Air dengan Debit Sumur
46
tahap t Q S Q/S S/Q B C BQ CQ2 SWuji (menit) (m3/dt) (m) (m2/dt) (dt/m2) (dt/m2) (dt2/m5) (m) (m) (m)1 120 0,01095 5,67 0,0019 517,81 4,834 0,839 5,672 120 0,02223 13,26 0,0017 596,49 9,813 3,459 13,27
441,43 7000
B-6. Grafik Aquifer dan Well losses
47
Lampiran C. Peta Areal Beserta Topografi Dan Titik Pengeboran Pada Lokasi Penelitian
47
Lampiran C. Peta Areal Beserta Topografi Dan Titik Pengeboran Pada Lokasi Penelitian
47
Lampiran C. Peta Areal Beserta Topografi Dan Titik Pengeboran Pada Lokasi Penelitian
48
Lampiran D. Daftar Anggota HIPPA
NoNama
AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
Jenis Kelamin Uraian No. F No.Presil
Luas KeteranganTanamanL P No. F (SPPT) (Ha)
1 Kartini Krajan P 1 153 0.1685 Jeruk2 Murdiatin Krajan P 25 153 0.1532 Jagung3 Sri Nur H. Krajan P 26 153 0.1782 Jagung4 Tarmini Krajan P 27 153 0.1567 Kedelai5 Wakof Krajan L 28 153 0.4125 Padi6 Jumadi Krajan L 15 155 0.2227 Kedelai
7 Moh. Yusuf T. Pare L 41 155 0.158 Kedelai
8 Fatimah Kd.Sumur P 40 155 0.1365 Kedelai
9 Katiyah Krajan P 42 155 0.1824 Padi10 Jaini Krajan P 39 155 0.1571 Padi11 Sokinem Krajan P 38 155 0.1545 Padi12 Miswanto Krajan L 16 155 0.1875 Kedelai13 Slamet Krajan L 17 155 0.095 Kedelai14 Ngadiman Krajan L 19 155 0.2148 Padi15 Bejo Krajan L 35 155 0.3162 Kedelai16 Slamet Krajan L 37 155 0.2738 Kedelai17 Jumari T. Pare L 36 155 0.2622 Padi18 Gimun Krajan L 34 155 0.1785 Padi19 Suwarni Krajan L 33 155 0.189 Padi20 Satirah Krajan P 20 155 0.1943 Kedelai21 Poniyem Krajan P 21 155 0.1015 Kedelai22 Wagimin Krajan L 22 155 0.101 Kedelai23 Sapi'i Krajan L 23 155 0.2441 Padi24 Suhartini Krajan P 32 155 0.1942 Padi25 Suprihatin Krajan P 31 155 0.1942 Padi26 Hasan Rusadi S.Beras L 29 155 0.2469 Padi27 Henik Irawati Krajan P 18 155 0.213 Kedelai28 Sunarti Krajan P 28 155 0.3967 Kedelai29 Jumar Krajan L 27 155 0.1984 Kedelai30 Waenah Krajan P 30 155 0.1572 Kedelai31 Waenah Krajan P 26 155 0.3638 Kedelai32 Misilah Krajan P 24 155 0.1574 Padi33 Mariah Krajan P 25 155 0.2999 Padi
: Jalan Propinsi: Desa: Jalan Sekunder: Titik Duga Geolistrik: Patok Beton: Kontur: Sungai: Sumur Pompa: Sal. Irigasi yang Sudah Ada
49
NoNama
AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
Jenis Kelamin Uraian No. F No.Presil
Luas KeteranganTanamanL P No. F (SPPT) (Ha)
34 Suwarni Krajan P 43 155 0.1785 Padi35 Miseni Krajan L 44 155 0.1827 Padi36 Samirin Krajan L 45 155 0.1808 Padi37 Sayit Abdolah Krajan L 46 155 0.2092 Padi38 Sri Tatik Krajan P 47 155 0.1813 Padi39 Misriah Krajan P 48 155 0.1927 Padi40 Miskam Krajan L 49 155 0.1958 Padi41 Waginem Krajan P 50 155 0.0877 Padi42 Atim Krajan P 51 155 0.0936 Padi43 Padi Krajan L 52 155 0.19 Kedelai44 Karimin Krajan L 53 155 0.1827 Padi45 Karimin Krajan L 54 155 0.3927 Padi46 Sainem Krajan P 55 155 0.1947 Padi47 Ernawati Krajan P 56 155 0.133 Buah Naga
48 BudiPriahandoko Krajan L 57 155 0.312 Buah Naga
49 Wagiyem Krajan P 60 155 0.3439 Kedelai50 Adam Krajan L 72 155 0.6897 Padi51 Adam Krajan L 56 155 0.2008 Padi52 Sujoyo Krajan L 75 155 0.1812 Padi53 Marini Krajan P 73 155 0.1925 Padi54 Yatmini Krajan P 74 155 0.1067 Kedelai55 Sundari Krajan P 76 155 0.37 Jagung
56 Agung Kd.Sumur L 77 155 0.0976 Jagung
57 Suprihatin Krajan P 78 155 0.1683 Padi58 Riska Yuliati Krajan P 79 155 0.1645 Padi59 Lia Ripita Krajan P 80 155 0.1692 Padi60 Suyati Krajan P 81 155 0.2327 Padi61 Emi Ariyanti Krajan P 82 155 0.19 Padi62 Wadi Krajan L 83 155 0.2913 Padi
63 Samsul TegalPare L 84 155 0.0736 Padi
64 Jumani Krajan L 85 155 0.0808 Padi65 Suprihatin Krajan P 86 155 0.1274 Padi
66 Patemi DamTelu P 88 155 0.1102 Padi
50
NoNama
AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
Jenis Kelamin Uraian No. F No.Presil
Luas KeteranganTanamanL P No. F (SPPT) (Ha)
67 Mbok Giten Dam Telu P 87 155 0.2175 Padi68 Rusmiati Krajan P 44 155 0.2904 Padi69 Susiati Krajan P 45 159 0.2914 Padi70 Kantirohayu Krajan P 46 159 0.2414 Padi71 Ponirah Krajan P 53 159 0.0722 Padi72 Sugiono Dam Telu L 54 159 0.1622 Jeruk73 Ponijan Krajan L 55 159 0.0812 Padi
74 Nanik KedungSumur P 56 159 0.094 Padi
75 Endang KedungSumur P 57 159 0.1595 Padi
76 Tamar Krajan L 58 159 0.1771 Padi77 Ponidi Dam Telu L 59 159 0.1874 Padi78 Ramini Dam Telu P 60 159 0.3665 Padi79 Wagiran Krajan L 61 159 0.1667 Kedelai80 Usiksuwanto Dam Telu L 62 159 0.21 Kedelai81 Saikem Krajan P 63 159 0.2935 Kedelai82 Ponijan Krajan L 64 159 0.206 Kedelai83 Ponimin Krajan L 65 159 0.49 Kedelai84 Ponimin Krajan L 66 159 0.2736 Kedelai85 Jirah Krajan P 1 162 0.355 Kedelai86 Sartini Krajan P 2 162 0.1771 Kedelai87 Mujinah Krajan P 3 162 0.1798 Jeruk88 Misdianto Krajan L 4 162 0.1837 Jagung89 Suparno Krajan L 6 162 0.2847 Padi90 Nurhadi Krajan L 7 162 0.1777 Padi91 Jidi Krajan L 20 162 0.1826 Padi92 Ponijan Krajan L 9 162 0.2576 Padi93 Ponimin Krajan L 11 162 0.384 Padi94 Ponijan Krajan L 10 162 0.3668 Padi95 Ponijan Krajan L 17 162 0.2062 Padi96 Sujalil Krajan L 18 162 0.1835 Padi97 Sumani Krajan L 37 162 0.189 Padi98 Wagiran Krajan L 36 162 0.419 Padi99 Sukirno Krajan L 35 162 0.1771 Padi
51
NoNama
AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
Jenis Kelamin Uraian No. F No.Presil
Luas KeteranganTanamanL P No. F (SPPT) (Ha)
100 Supardi Krajan L 34 162 0.1782 Padi101 Jeminem Krajan P 33 162 0.182 Padi102 Paimin Krajan L 32 162 0.1798 Padi103 Suroyo Krajan L 31 162 0.2343 Padi
104 Mujiman KedungSumur L 30 162 0.1846 Padi
105 Miseno Krajan L 19 162 0.168 Jeruk106 Muk'ari Krajan L 22 162 0.0946 Padi107 Kasenun Krajan L 21 162 0.0881 Padi108 Legiman Krajan L 23 162 0.089 Padi109 Legiman Krajan L 24 162 0.2944 Padi110 Andi Pujianto Patok XI L 29 162 0.9412 Jeruk111 Nyamin Patok XI L 28 162 0.207 Padi112 Mijo Karajan L 27 162 0.1845 Padi113 Ponidi Dam Telu L 26 162 0.3937 Padi114 Saikem Krajan P 25 162 0.1845 Padi115 Selamet Dam Telu L 1 163 0.3762 Padi116 Misiyem Dam Telu P 2 163 0.0783 Padi117 Sri Lestari Dam Telu P 3 163 0.174 Padi118 Supriyatin Dam Telu P 4 163 0.173 Padi119 Purnomo Y Dam Telu L 5 163 0.172 Padi120 Adam Krajan L 6 163 0.1806 Padi
121 Solehudin TegalPare L 7 163 0.1826 Padi
122 Ernowati Krajan P 8 163 0.1939 Padi123 Suryani Krajan P 9 163 0.1886 Padi124 Junariyo Krajan L 10 163 0.1732 Padi125 Slamet Krajan L 18 163 0.2275 Padi126 Girah Astutik Krajan P 17 163 0.3136 Padi127 Girah Krajan P 19 163 0.035 Padi128 Girah Krajan P 20 163 0.076 Padi129 Suwadi Krajan L 21 163 1.5048 Padi130 Agung Krajan L 22 163 0.225 Padi131 Kodi Krajan L 24 163 0.1795 Padi132 Joyo Sumitro Krajan L 25 163 0.225 Kedelai
52
No Nama AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
Jenis Kelamin UraianNo. F No.
Presil
LuasKeteranganTanaman
L P No. F(SPPT) (Ha)
133 Samsuri Krajan L 26 163 0.171 Kedelai134 Mariyono Krajan L 27 163 0.18 Padi135 Herusunardi Krajan L 31 163 0.1853 Jeruk136 Tutik Krajan P 32 163 0.248 Jeruk137 Rusmiati Krajan P 33 163 0.2644 Padi138 Samsuri Krajan L 23 163 0.172 Padi139 Im. Bukhori Krajan L 28 163 0.289 Padi140 Mini Patok XI P 30 163 0.1725 Jagung141 Nanik Sugiharti Patok XI P 29 163 0.6732 Padi142 Mukoyir Dam Telu L 42 163 0.3069 Padi143 Katiran Krajan L 43 163 0.1843 Padi144 Kasenun Krajan L 41 163 0.0844 Padi145 Ponirin Krajan L 44 163 0.0769 Padi146 Boinem Krajan L 50 163 0.132 Padi147 Poniran Yasin Krajan L 54 163 0.1354 Padi148 Boinem Krajan L 51 163 0.1719 Padi149 Koseni Krajan L 52 163 0.1804 Padi150 Kartini Dam Telu P 53 163 0.1622 Padi151 Moh. Sanusi Krajan L 49 163 0.2593 Padi152 Mujinah Krajan P 48 163 0.2408 Padi153 Misiyatun Krajan P 47 163 0.2899 Padi154 Suwono Krajan L 46 163 0.1768 Padi155 Suparmi Krajan P 45 163 0.1697 Kedelai156 Sulastri Krajan P 38 163 0.1689 Kedelai157 Giyem Krajan P 40 163 0.1635 Kedelai158 Poniati Krajan P 37 163 0.1627 Kedelai159 Poniati Krajan P 36 163 0.1023 Kedelai160 Siswo Krajan L 34 163 0.215 Kedelai161 Dami Krajan P 39 163 0.1696 Padi162 Yaseni Krajan P 35 163 0.0877 Padi163 Jirah Krajan P 32 166 0.0842 Padi164 Waginem Krajan P 31 166 0.1078 Padi165 Poniman Krajan L 30 166 0.3435 Padi
53
No Nama AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
JenisKelamin
Uraian No.F No.
Presil
LuasKeteranganTanaman
L P No. F(SPPT) (Ha)
166 Emi Sriastutik Dam Telu P 1 166 0.361 Padi
167 Reni DwiAstutik Dam Telu P 2 166 0.361 Padi
168 Suradi Krajan L 25 166 0.1891 Padi169 Suradi Krajan L 24 166 0.194 Padi170 Suradi Krajan L 23 166 0.208 Padi171 Suradi Krajan L 22 166 0.1988 Padi
172 Warsono Kd.Sumur L 29 166 0.1605 Jeruk
173 Kasiono Krajan L 28 166 0.0917 Jeruk174 Misiyem Dam Telu P 27 166 0.0924 Jeruk175 Misinah Dam Telu P 26 166 0.1584 Jeruk176 Misiyem Dam Telu P 21 166 0.1596 Jeruk177 Wagimin Dam Telu L 20 166 0.2848 Jeruk178 Suwarni Krajan P 19 166 0.2227 Jeruk
179 Aman Kd.Wungu L 18 166 0.1512 Jagung
180 Moh. Toyib Krajan L 4 166 0.2178 Kedelai
181 AriAnawachidah Krajan P 3 166 0.1831 Kedelai
182 Wakinem Dam Telu P 5 166 0.3514 Kedelai183 Ngestirahayu Krajan P 6 166 0.1742 Kedelai
184 Nurkholis Wringin7 L 17 166 0.3402 Kedelai
185 Situmiyamin Patok XI P 16 166 0.266 Jagung186 Bagini Patok XI L 15 166 0.5904 Kedelai187 Semi Dam Telu P 14 166 0.096 Kedelai188 Miseri Patok XI L 13 166 0.2674 Kedelai
189 DedikKristianto Patok XI L 7 166 1.1385 Jagung
190 DedikKristianto Patok XI L 8 166 0.2425 Padi
191 Karwito TegalPare L 9 166 0.6255 Padi
192 Girah Astutik Krajan P 10 166 0.3915 Padi
193 Sukadi Kedungsumur L 12 166 0.3651 Padi
194 Musarofah Krajan P 11 166 0.1732 Padi
54
No Nama AnggotaHIPPA
Alamat/Dusun
JenisKelamin
Uraian No.F No.
Presil
LuasKeteranganTanaman
L P No. F(SPPT) (Ha)
196 Muntiah SumberBeras P 2 167 0.1833 Padi
197 Misnati Krajan P 3 167 0.1814 Jeruk
198 Masitah TegalPare P 4 167 0.085 Jeruk
199 Sumiatun TegalPare P 5 167 0.2743 Padi
200 Girin Krajan L 6 167 0.3085 Padi
201 Lilik Sulendra Kedungsumur P 7 167 0.2882 Jeruk
202 Samijah Krajan P 8 167 0.2945 Jeruk
203 Sulendra Kedungsumur L 9 167 0.6394 Jeruk
204 Markotab Krajan L 10 167 0.719 Jeruk
205 Sumiatun TegalPare P 11 167 0.2327 Padi
206 Tugiyem TegalPare P 12 167 0.2401 Padi
207 Mahmud Kedungsumur L 13 167 0.2277 Jeruk
208 Kateno Kedungsumur L 14 167 0.2265 Jeruk
209 Sugeng Patok XI L 15 167 0.1764 Melon210 Im. Boedowi Krajan L 16 167 0.0904 Jeruk211 Moch. Hasan Krajan L 17 167 0.0912 Jeruk212 Suryati Krajan P 18 167 0.0912 Jeruk
213 H. Muslikah Kedungsumur P 19 167 0.0883 Jeruk
214 Wagimin Krajan L 20 167 0.3795 Kedelai215 Sutarji Krajan L 21 167 0.2697 Jeruk216 Sudarmadi Krajan L 22 167 0.3744 Jeruk
Keterangan :
Luas total lahan yang tidak dapat diairi = 11 Ha
Luas total lahan yang dapat diairi = 39 Ha
55
Alternatif A6Padi-Padi-PalawijaMulai tanam : NOVEMBER III
BulanPeriode I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
2Koefisien Tanaman 0,95 0,95 0,91 0,88 0,78 1,10 1,15 1,18 1,28 1,36 1,38 1,32 1,23 1,12 1,02 1,10 1,15 1,18 1,28 1,36 1,38 1,32 1,23 1,12 1,02 0,64 0,76 0,89 0,900,90 0,95 0,95 0,91 0,88 0,78 1,10 1,15 1,18 1,28 1,36 1,38 1,32 1,23 1,12 1,02 1,10 1,15 1,18 1,28 1,36 1,38 1,32 1,23 1,12 1,02 0,64 0,76 0,890,89 0,90 0,95 0,95 0,91 0,88 0,78 1,10 1,15 1,18 1,28 1,36 1,38 1,32 1,23 1,12 1,02 1,10 1,15 1,18 1,28 1,36 1,38 1,32 1,23 1,12 1,02 0,64 0,76
3Rerata Koef. Tanaman 0,91 0,93 0,94 0,91 0,86 0,83 0,78 1,10 1,13 1,14 1,20 1,27 1,34 1,35 1,31 1,22 1,12 1,07 1,02 1,10 1,13 1,14 1,20 1,27 1,34 1,35 1,31 1,22 1,12 1,07 0,83 0,70 0,76 0,854Evaporasi Potensial mm/hr 5,23 5,23 5,23 5,89 5,89 5,89 5,99 5,99 5,99 5,49 5,49 5,49 4,64 4,64 4,64 4,47 4,47 4,47 4,16 4,16 4,16 4,09 4,09 4,09 3,62 3,62 3,62 3,41 3,41 3,41 3,75 3,75 3,75 4,19 4,19 4,195Penggunaan Air Konsumtif (PAK) mm/hr 4,78 4,89 4,90 5,38 5,04 4,89 4,67 0,00 6,59 6,17 6,27 6,60 5,91 6,22 6,28 5,86 5,47 5,02 4,46 4,25 0,00 4,50 4,60 4,68 4,35 4,60 4,85 4,61 4,46 4,17 4,21 4,01 3,11 2,93 3,20 3,566Rasio Luas PAK 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,83 0,50 0,17 0,17 0,50 0,83 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,83 0,50 0,17 0,17 0,50 0,83 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,83 0,50 0,67 0,67 1,007PAK dengan Rasio Luas mm/hr 4,78 4,89 4,90 5,38 5,04 4,07 2,34 0,00 1,10 3,09 5,23 6,60 5,91 6,22 6,28 5,86 5,47 5,02 3,71 2,12 0,00 0,75 2,30 3,90 4,35 4,60 4,85 4,61 4,46 4,17 4,21 3,34 1,56 1,95 2,13 3,568Kebutuhan untuk Penyiapan Lahan 12,7812,5012,2012,2012,1712,47 11,6011,3011,1011,1011,2511,559Rasio Luas PL 0,17 0,50 0,83 0,83 0,50 0,17 0,1670,50 0,83 0,83 0,500,1710PL dengan Luas Rasio mm/hr 2,13 6,2510,1710,176,09 2,08 1,93 5,65 9,25 9,25 5,63 1,9311Perkolasi mm/hr 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,3 0,8 0,3 0,3 0,8 1,3 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,3 0,8 0,3 0,3 0,8 1,3 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,3 0,8 1,0 1,0 1,512WLR mm/hr 1,11 1,11 1,11 1,11 0,56 1,11 1,11 1,11 1,11 0,5613Rasio Luas Total 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,83 0,50 0,67 0,67 1,0014WLR dengan Rasio Luas mm/hr 0,19 0,56 0,93 1,11 0,56 0,19 0,56 0,93 1,11 0,5615Kebutuhan Air mm/hr 6,28 6,39 6,40 6,88 6,54 7,45 9,3410,4211,7010,489,48 9,21 7,97 7,72 7,78 7,36 6,97 6,52 6,90 8,52 9,5010,44 9,23 8,00 6,96 6,66 6,35 6,11 5,96 5,67 5,71 4,59 2,31 2,95 3,13 5,0616Curah Hujan Efektif mm/hr 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,42 2,03 1,13 0,43 5,19 0,93 0,03 5,15 4,18 0,33 5,70 4,48 0,00 2,83 0,00 4,33 0,03 0,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,0017Kebutuhan Air Bersih di Sawah lt/dt/ha0,73 0,74 0,74 0,80 0,76 0,86 1,08 0,93 1,12 1,08 1,05 0,47 0,81 0,89 0,31 0,37 0,77 0,10 0,28 0,99 0,77 1,21 0,57 0,92 0,79 0,77 0,73 0,71 0,69 0,66 0,66 0,53 0,27 0,34 0,36 0,5918Efisiensi Irigasi 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,819Kebutuhan Air di Intake lt/dt/ha0,91 0,92 0,93 1,00 0,95 1,08 1,35 1,16 1,40 1,35 1,31 0,58 1,02 1,11 0,38 0,46 0,96 0,12 0,35 1,23 0,96 1,51 0,71 1,15 0,99 0,96 0,92 0,88 0,86 0,82 0,83 0,66 0,33 0,43 0,45 0,73
JULI AGUSTUS
1 Pola Tata Tanam
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNINo. Satuan SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
PLWIJAPL 1 PADI 1 PL 2 PADI 2
Lampiran E. Tabel Pola Tata Tanam
59
Lampiran G. Kuesioner
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Ditempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Analisa Ekonomi PemanfaatanAir Tanah Untuk Irigasi Berdasarkan Nisbah Manfaat Biaya dan Tingkat PengembalianInternal” pada Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil Universitas Jember, mohonkesediaan Bapak/Ibu yang memiliki lahan persawahan di bawah area irigasi sumur bordalam (SDBW 216) untuk mengisi kuesioner yang telah kami persiapkan.
Adapun tujuan dari penelitian ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan segala informasiserta identitas responden akan kami jaga kerahasiaannya. Atas bantuan dan kerjasamanyakami ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Karisma Ardi Pranata
60
Tanggal :
IDENTIFIKASI RESPONDEN
Yang dimaksud responden dalam penelitian ini adalah petani pemilik lahan yang beradadi daerah irigasi sumur bor dalam (SDBW 216). Jawablah pertanyaan berikut denganmemberikan tanda centang ( √ ) pada jawaban yang anda pilih dan memberikan jawabanpada ruang isian.
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan
4. Usia : ≤ 20 tahun 21 - 30 tahun
31 – 40 tahun > 40 tahun
5. Pendidikan terakhir : SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
6. Tanda tangan :
PERTANIAN
1. Berapa luas lahan yang Bapak/Ibu/Saudara garap? ....................... hektar
2. Bagaimana pola tanam di daerah irigasi Bapak/Ibu/Saudara saat ini dalam setahun?
Padi – padi – padi
Padi – padi – palawija
Padi – palawija – palawija
Padi – palawija
Lainnya ……………………………………
PETANI
61
3. Bagaimana pola tanam di daerah irigasi Bapak/Ibu/Saudara sebelum adanya sumur
bor dalam?
Padi – padi – padi
Padi – padi – palawija
Padi – palawija – palawija
Padi – palawija
Lainnya ……………………………………
4. Berapa hasil panen padi setelah adanya sumur bor dalam?
………………………ton/ha
5. Berapa hasil panen padi sebelum adanya sumur bor dalam?
…………………….ton/ha
6. Jenis dan produktivitas palawija yang ditanam setelah adanya sumur bor dalam?
Kacang tanah .............. ton/ha
Kedelai .............. ton/ha
Jagung .............. ton/ha
Lainnya ………………….. .............. ton/ha
7. Jenis dan produktivitas palawija yang ditanam sebelum adanya sumur bor dalam?
Kacang tanah .............. ton/ha
Kedelai .............. ton/ha
Jagung .............. ton/ha
Lainnya ………………….. .............. ton/ha
( Hasil )
( Hasil )
( Hasil )
( Hasil )
( Hasil )
( Hasil )
( Hasil )
( Hasil )
62
8. Berapa total biaya produksi tanaman per hektarnya?
Padi : Rp.
Palawija :
Kacang tanah Rp. ..............
Kedelai Rp. ..............
Jagung Rp. ..............
Lainnya ………………….. Rp. ..............
9. Jika menyewa lahan, berapa biaya sewa lahan per tahunnya saat ini?
…………………..
10. Sumber air untuk irigasi diambil dari mana?
Sungai
Sumur bor dalam (SDBW 216)
Lainnya .............................
11. Jika sumber air untuk irigasi diambil dari sumur bor dalam, apakah beroperasi
sepanjang tahun? Ya Tidak
12. Jika tidak, dalam satu tahun beroperasi berapa kali? ........... kali, sebutkan pada
bulan apa saja? .................................
OPERASIONAL SUMUR BOR (SDBW 216)
1. Berapa biaya yang sudah ditetapkan untuk pemakaian air dari sumur bor pada saat
ini? ……………………..
63
2. Setujukah Bapak/Ibu/Saudara dengan biaya yang berlaku saat ini?
Ya Tidak
3. Jika jawaban responden “Ya”.
a. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 20.000 dari biaya yang telah berlaku
saat ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
b. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 17.500 dari biaya yang telah berlaku
saat ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
c. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 15.000 dari biaya yang telah berlaku
saat ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
d. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 12.500 dari biaya yang telah berlaku
saat ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
e. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 10.000 dari biaya yang telah berlaku
saat ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
f. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 7.500 dari biaya yang telah berlaku saat
ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
g. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 5.000 dari biaya yang telah berlaku saat
ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
h. Dengan penambahan biaya sebesar Rp. 2.500 dari biaya yang telah berlaku saat
ini. Apakah Bapak/Ibu/Saudara masih setuju? Ya Tidak
Maka, kesimpulan biaya yang Bapak/Ibu/Saudara setujui saat ini? ...........................
64
4. Jika tidak, berapa biaya operasional pompa per jam yang Bapak/Ibu/Saudara
mampu?
≥ Rp. 30.000
Rp. 29.000 – Rp. 25.000
Rp. 24.000 – Rp. 20.000
Rp. 19.000 – Rp. 15.000
65
Tanggal :
IDENTIFIKASI RESPONDEN
Yang dimaksud responden dalam penelitian ini adalah pihak yang mengelola sumur bordalam (SDBW 216). Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda centang ( √ )pada jawaban yang anda pilih dan memberikan jawaban pada ruang isian.
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan
4. Usia : ≤ 20 tahun 21 - 30 tahun
31 – 40 tahun > 40 tahun
5. Pendidikan terakhir : SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
6. Tanda tangan :
OPERASIONAL SUMUR BOR (SDBW 216)
NO URAIAN SATUAN VOLUMEHARA PERSATUAN
BIAYA (RP)
1 SOLAR/BBM
2 OLI/MINAK PELUMAS
3 FILTER OLI
4 FILTER SOLAR
5 LAIN-LAIN - - -
JUMLAH HABIS PAKAI
PENGELOLA (SDBW 216)