kardiotokografi

12
KARDIOTOKOGRAFI a) Definisi Alat yang dapat memantau kesejahteraan janin melalui pemeriksaan denyut jantung janin, kontraksi uterus, dan pergerakan janin dalam waktu yang bersamaan. Menggambarkan kecukupan oksigenasi dan pertumbuhan janin yang baik, kesehatan ibu, dan volume amnion yang cukup. b) Pendahuluan - Angka morbiditas dan mortalitas perinatal merupakan indikator kualitas pelayanan obstetri disuatu tempat atau negara. - Angka mortalitas perinatal di Indonesia 10/1000 kelahiran hidup. - Salah satu penyebab mortalitas yang banyak adalah masalah hipoksia intrauterin. - KTG merupakan peralatan elektronik yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi janin yang mempunyai resiko mengalami hipoksia , kematian intrauterine/ gangguan neurologik.

Upload: gamaharianda

Post on 16-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ktg

TRANSCRIPT

KARDIOTOKOGRAFIa) DefinisiAlat yang dapat memantau kesejahteraan janin melalui pemeriksaan denyut jantung janin, kontraksi uterus, dan pergerakan janin dalam waktu yang bersamaan. Menggambarkan kecukupan oksigenasi dan pertumbuhan janin yang baik, kesehatan ibu, dan volume amnion yang cukup.

b) Pendahuluan Angka morbiditas dan mortalitas perinatal merupakan indikator kualitas pelayanan obstetri disuatu tempat atau negara. Angka mortalitas perinatal di Indonesia 10/1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab mortalitas yang banyak adalah masalah hipoksia intrauterin. KTG merupakan peralatan elektronik yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi janin yang mempunyai resiko mengalami hipoksia , kematian intrauterine/ gangguan neurologik.

c) Indikasi

d) Syarat pemeriksaan Usia kehamilan >28 minggu Ada persetujuantindak medik dari pasien (secara lisan) Punktum maksimum DJJ diketahui Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer (pd KTG terkomputerisasi)

e) Factor yang mempengaruhi DJJ1. Sistem saraf simpatisdistribusi saraf simpatis sebagian besar berada dalam miokardium. Stimulasi - obat -adrenergik : menambah kekuatan kotraksi jantung & meningkatkan volume curah jantung- stress : berfungsi mempertahankan aktifitas pemompaan darah- inhibisi : propanolol menurunkan frekuensi djj & mengurangi variabilitas djj 2. Sistem saraf parasimpatisterdiri dari serabut nervus vagus yang berasal dari batang otak.Mengatur nodus SA,VA & neuron yang terletak antara atrium dan ventrikel jantung. Stimulasi - asetil kolin : menurunkan frekwensi djj- inhibisi : atropin meningkatkan frekwensi djj.3. Baroreseptorletaknya pada arkus aorta & sinus karotid.Apabila TD meningkat baroreseptor merangsang nervus vagus & nervus glosofaringeus pada batang otak penekanan aktifitas jantung penurunan frekwensi djj & curah jantung.4. Kemoreseptor- perifer ; daerah karotid & korpus aortik-sentral ; di batang otakberfungsi mengatur perubahan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah & cairan serebrospinal. Bila kadar oksigen menurun & karbondioksida meningkat refleks dari reseptor sentral takikardi & peningkatan TD. Keadaan hipoksia/hiperkapnea mempengaruhi reseptor perifer refleks bradikardi.5. Susunan saraf pusataktifitas otak meningkat sesuai dengan bertambahnya variabilitas djj & gerakan janin. Pada keadaan janin tidur,aktifitas otak menurun & variabilitas djj akan berkurang 6. Sistem pengaturan hormonalpada keadaan stress : hipoksia uterin medula adrenal mengeluarkan epinefrin & nor-epinefrin takikardi , peningkatan kekuatan kontraksi jntung, hipertensi. 7. Sistem kompleks propioreseptor,serabut saraf nyeri,baroreptor,stretchreseptors dan pusat pengaturanakselerasi djj dimulai bila adasinyal aferen yang berasal dari salah satu 3 sumber 1. propioreseptor dan ujung saraf pada jaringan sendi2. serabut saraf nyeri yang banyak terdapat di kulit3. baroreseptor di aorta ascendens & arteri karotis serta strech reseptors di atrium kanan.Diteruskan ke cardioregulatory center (CRC) cardiac vagus & saraf simpatis nodus sinoatrial sehingga timbulah akselerasi DJJ

f) Karakteristik gambaran DJJ1. Denyut jantung janin dasar (baseline fetal heart rate) frekuensi dasar & variabilitas djj 2. Perubahan periodik perubahan djj yang terjadi akibat kontraksi uterus3. Perubahan episodik perubahan djj yang bukan disebabkan oleh kontraksi uterus (co: gerakan janin & refleks tali pusat)

Frekuensi dasar djjFrekuensi rata-rata DJJ yang terlihat selama periode 10 menit,tanpa disertai periode variabilitas djj yang berlebihan (>25dpm). Tidak terdpat perubahan periodik/episodik dj & tidak terdapat perubahan frekuensi dasar yg > 25 denyut/menit (dpm) Normal frekuensi dasar djj antara 120-160 dpm- > 160 dpm : takikardi terjadi pada keadaan hipoksia janin, dengan variabilitas normal. janin masih baik.

- 40

Deselerasi Tidak ada Early, Variabel1 kontraksi dalam 3 Late1 kontraksi > 3

i) Dokumentasi Setiap rekaman KTG harus dibuat dokumentasi, bisa dalam bentuk hasilcetakan printer atau direkam dalam disket komputer. Sebaiknya kedua hal tersebut dilakukan bagi setiap pasien. Datadalam disket disimpan oleh rumah sakit, sedangkan hasil cetakan diberikan kepada pasien.