karangan ilmiah

46
KARANGAN ILMIAH DAN TEKNIK PENULISAN KARANGAN ILMIAH Oleh Dra. Novi Resmini, M.Pd. Disajikan dalam Kegiatan Diklat Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Para Widya Iswara Se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh PKP2 LAN RI Kiara Payung, 17 Pebruari 2011

Upload: sebagian-asep-hilang

Post on 05-Jul-2015

258 views

Category:

Documents


51 download

TRANSCRIPT

KARANGAN ILMIAH DAN TEKNIK PENULISAN KARANGAN ILMIAH

KARANGAN ILMIAH DAN TEKNIK PENULISAN KARANGAN ILMIAH

Oleh Dra. Novi Resmini, M.Pd.

Disajikan dalam Kegiatan Diklat Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Para Widya Iswara Se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh

PKP2 LAN RI

Kiara Payung, 17 Pebruari 2011

KARANGAN ILMIAHKARANGAN ILMIAH

• A. Konsep Dasar Karangan Ilmiah (Karya Tulis Ilmiah)

• Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.

• Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:

• menggunakan bahasa tulis sebagai media;

• membahas konsep ilmu pengetahuan;

• disusun secara sistematis;

• dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

Ciri-ciri karya ilmiah:

1. objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara objektif terhadap objek tersebut,

2. faktual, artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,

3. bermetode artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu,

4. cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.

Tujuan penulisan karya ilmiah:

1. memecahkan masalah tertentu.

2. menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan tentang satu pokok masalah tertentu.

3. membina kemampuan menulis ilmiah dan berpikir ilmiah bagi penulisnya.

Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi:

• fungsi pendidikan• fungsi penelitian (sebagai sarana untuk menerapkan prosedur ilmiah

dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan)• fungsi pengembangan (alat pengembangan ilmu, tambahan bahan

pustaka)

MAKALAHMAKALAH

Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu permasalahan tertentu sebagai hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan.

Makalah disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas tertentu (tugas akademik maupun tugas nonakademik).

• Sebagai sarana untuk mendemonstrasikan pemahaman penulis tentang pokok permasalahan teoretis yang dikaji atau kemampuan penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu.

• Sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.

MAKALAH

Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan atau disajikan di muka umum (seminar, diskusi, panel) dan yang sering disusun untuk diterbitkan.

Karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan.

Kertas kerja ilmiah, tertulis, tepat, dan singkat, mengandung pemecahan masalah satu pokok bahasan secara terpadu, plot tunggal. Pada mulanya makalah disebutsebagai kertas kerja yang dibacakan dalam diskusi-diskusi.

Karakteristik makalahKarakteristik makalah

• Merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan seperti penelitian, penyuluhan, dan pelatihan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.

• Mendeskripsikan pemahaman penulis tentang permasalahn teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.

• Menunjukkan kemampuan penulis terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.

• Menunjukkan kemampuan penulis meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintetis yang utuh.

MAKALAH

Tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui dan diperhatikan.

MAKALAH

Tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui dan diperhatikan.

• SIFAT MAKALAH JENIS MAKALAH

• objektif deduktif (kajian teoritis)

• tidak memihak induktif (kajian empirik)

• berdasarkan fakta

• sistematis

• logis

Jenis makalahJenis makalah

(1) Makalah biasa (common paper)Makalah yang dibuat untuk menunjukkan pemahaman terhadap permasalahan yang dibahas dari hasil membaca topic tertentu (bahasa, sastra, pendidikan, dll). Makalah disusun secara deskriptif yang mengemukakan berbagai pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat orang tersebut. Dengan demikian, ia tidak perlu beragumentasi mempertahankan pendapat tersebut.

• A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

• Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.

• Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:

• menggunakan bahasa tulis sebagai media;

• membahas konsep ilmu pengetahuan;

• disusun secara sistematis;

• dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

(2) makalah posisi (position paper)

Makalah disusun penulis untuk menunjukan posisi teoritiknya dalam satu kajian tertentu (hasil penelitian bahasa, satra, pengajaran, ekonomi,dll).

Biasanya isi makalah menunjukan penguasaan pengetahuan tertentu terapi juga dipersyaratkan untuk menunjukan di pihak mana ia berdiri.

(3) Makalah deduktifMakalah yang ditulis berdasarkan

hasil kajian teoritis.

(4) Makalah InduktifMakalah yang ditulis

berdasarkan hasil kajian empirik.

(3) Makalah deduktifMakalah yang ditulis berdasarkan

hasil kajian teoritis.

(4) Makalah InduktifMakalah yang ditulis

berdasarkan hasil kajian empirik.

SISTEMATIKASISTEMATIKA

• BAGIAN AWAL • Halaman Sampul• Kata Pengantar• Daftar Isi• Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

• BAGIAN INTI• Pendahuluan • Latar belakang penulisan makalah • Masalah atau topik bahasan• Tujuan penulisan makalah • Teks utama • Penutup

• BAGIAN AKHIR• Datar rujukan • Lampiran(jika ada)

PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Latar belakang penulisan makalah

• Masalah atau topik bahasan

• Tujuan penulisan makalah

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

(1) Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetauan umum)atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutkan diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi.

(2) Dimulai dengan suatu pernyataan yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.

(3) Dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, uangkapan atau slogan, yang selanjutnya akan dibahas dalam makalah.

MASALAH /TOPIK BAHASAN

(1) Topik yang dipilih harus ada manfaatnya baik dari segi praktis maupun dari segi teoretis, dan layak untuk dibahas.

(2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dengan dipilihmya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang dilakukan biasanya alakadarnya dan kurang serius.

(3) Topik yang dipilih dikuasai. Dalam arti tidak terlalu asing atau tidak terlalu baru bagi penulis.

(4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinan untuk diperoleh.

TUJUAN PENULISAN MAKALAHTUJUAN PENULISAN MAKALAH

• Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah

dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan

selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam

pengumpulan bahan penulisan.

• Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan

makalah memberikan informasi tentang apa yang

disampaikan dalam makalah tersebut.

• Rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan

gambaran tentang cara menguraikan atau membahas

topok yang telah ditentukan.

TEKS UTAMATEKS UTAMA

• Membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan; serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.

• Membahas topik serta sub-topik dengan perangkaian bahan:

• Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang bersifat kompleks dan bersifat umum.

• Gunakan teknik perumpamaan, penganalogian, dan perbandingan.

• Gunakan tenik diagaram dan klasifikasi.

• Gunakan teknik pemberian contoh.

PENUTUPPENUTUP• Penegasan kembali atau peringkasan dari pembahasan yang

telah dilakukan, tanpa diikuti dalam melakukan kesimpulan. Hal ini dilakukan, karena masih belum cukup bahan untuk memberikan kesimpulan terhadap masalah yang dihadapi, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.

• Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.

• Dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau hal apa yamg disarankan.

ISI BAGIAN AKHIRISI BAGIAN AKHIR

• Daftar rujukan merupakan penjelasan tentang penulisan daftar referensi yang dirujuk.

• Lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah.

ARTIKELARTIKEL

• Menulis artikel pada hakikatnya merupakan salah satu cara mengungkapkan pendapat atau gagasan atau (ide) tentang sesuatu tema atau hal-hal dalam bentuk tulisan.

• Dengan kata lain menuangkan pemikiran tentang suatu masalah dalam sebuah karya tulis.

• Kata “artikel” (article) sendiri dipahami sebagai laporan atau karangan atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat penulisnya tentang masalah tersebut, yang dimuat di media cetak.

•PENGERTIAN

• Secara definitif, artikel diartikan sebagai sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.

• Artikel termasuk tulisan kategori views (pandangan), yakni tulusan yang berisi pandangan, ide, opini, dan penilaian penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa.

Artikel hasil laporan penelitian Artikel hasil laporan penelitian

• Hasil-hasil bentuk penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan yang ditulis dalam bentuk teknis resmi.

• Laporan teknis resmi dituntut untuk berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan akibatnya hanya kalangan yang sangat terbatas saja yang dapat membacanya.

•Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting saja oleh karena, setiap terbit, sebuah jurnal memuat beberapa artikel sehingga ruang yang akan dibaca sedikitnya oleh para dosen (dan karyawan) serta mahasiswa di fakultas tersebut sehingga hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel di jurnal akan memiliki pembaca yang jauh lebih banyak dari laporan penelitian teknis resmi. •Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cept dan luas daripada laporan teknis resmi.

Ciri pokokCiri pokok

• Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dapat dibedakan berdasarkan tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan prosedur penelitian.

• Ciri pokok utama yang membedakan hasil penelitian dengan laporan hasil penelitian teknis resmi adalah bahan yang ditulis.

• Artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi hal-hal yang sangat penting saja. Bagian yang dianggap paling penting untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan hasil penelitian, pembahasan hasil penemuan, dan kesimpulannya.

• Hal-hal selain ketiga hal tersebut cukup disajikan dalam bentuknya yang serba singkat dan seperlunya. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengwali artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian.

• Ciri pokok kedua yang membedakan artikel hasil penelitian dengan laporan penelitian teknis resmi adalah sistematika penulisan yang dipakai.

• Dalam laporan penelitian teknis resmi, kajian pustaka lazimnya disajikan di bagian kedua (bab II), yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya penelitian, hipotesis(jika ada), dan tujuan penelitian.

• Dalam artikel hasil penelitian, kajian pustaka merupakan bagian awal dari artikel (tanpa subjudul kajian pustaka) yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai pembahasan latar belakang masalah penelitian ditutup dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut disajiakn hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian, hasil temuan penelitian, pembahasan hasil, kesimpulan dan saran.

• Ciri pokok ketiga adalah prosedur penulisan artikel hasil penelitian.

• Ada tiga kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. • Pertama, artikel hasil penelitian dapat ditulis sebelum laporan

penelitian teknis resmi secara lengkap dibuat. Tujuannya untuk menjaring masukan-masukan dari pihak prmbaca (masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkapnya dalam bentuk laporan peneliti teknis resmi. Masukan yang diperoleh dari pihak pemabaca diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil temuan penelitiannya.

• Kedua, artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian teknis resmi telah disusun. Prosedur yang kedua ini berlaku karena pada umumnya menulis laporan hasil penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya hanya bersifat anjuran.

• Alternative ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.

• Alternative ketiga ini lazin dilakukan oleh peneliti yang memdandani penelitiannya sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum komunukasi yang paling efektif dan efisien.

• Isi dan sistematika

• Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka maupun abjad.penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini. Berikut ini di sajian uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum yang berlaku untuk hasil penelitian kuantitatf maupun kualitatif.

Judul

Judul artikel hendaknya inovatif, lengkap, tidak telalu panjang dan tidak terlalu pendek, yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variable-variabel yang diteliti atau kata-kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Nama penelitiNama penulis ditulis tanpa disertai gelar kesarjanaan atau gelar lain apa pun. Nama lengkap dengan gelar akademik ditulis di sebelah bawah halaman pertama. Jika lebih dari tiga peneliti, hanya nama peneliti utama saja yang dicantumkan di bawah judul, nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki.

• Absrak dan kata-kata kunci• Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling

penting.

• Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kulitatif termasuk deskripsi tentang subyek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian ( bila dianggap perlu, juga kesimpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan.

• Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraph. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kaairi menjorok lima ketukan).

• Kata-kata kunci adalah kata-kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tumggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar lima buah. Kata-kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci kita bias menemukan judul-judul penelitian serta abstraknya dengan mudah.

• Pendahuluan• Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsunh setelah abstrak. Bagian ini

menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikt tiga gagasan: (1) latar belakang atau rasional penelitian; (2) masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah; (3) rumusan tujuan penelitian ( dan harapan tentang manfaat tentang hasil penelitian).

• Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisnya. Jumlah rujkan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit tidak terlalu banyak). Pembahasan perpustakaan harus disajukan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti.

• Aspek yang dibahas oleh landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar belkang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga “menggiring” pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya perumusan tujyuan. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman kuarto dengan diketik 1,5 spasi.

• Metode penelitian• Pada dasarnya pada bagian ini menyajikan bagimana

penelitian itu dilakuakn. Uraian disajikan dalam beberapa paragraph tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa subbagian. Hanya hal-hal yang pokok saja yang disajikan. Urain tentang rancangan penelitian tidak perlu diberiakn

• Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan bagaimana data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan dalam subbagian, maka subbagian itu antara lain keterangan tentang populasi dan sempel (atau subyek), instrument pengumoulan data, rancangan penelitian ( terutama bila dipakai dalam rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknik analisis data.

• Hasil• Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu

biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian Ini menyajikan hasil-hasil analisis data, yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data (seperti perhitungan statistic) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis pun tidak perlu disajikan, termasuk perbandinagn antara koevisien yang ditemukan dalam analisis dengan koevisien data table statistic yang dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis.

• Hasil analisis boleh disajikan dengan table atau grafik. Table ataUpun grafik harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian secara verbal.

• Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian “pembahasan”untuk pengliatan kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk subtopic-subtopik yang berkaitan lamngsung dengan focus penelitian.

• Pembahasan • Bagian ini adalah bagian terpenting, dari keseluruhan isi

artikel isi artikel ilmiah.

• Tujuan pembahasan adalah (a) menjawab masalah penelitian, atau menunjukan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai. (b) menafsirkan temuan-temuan, (c) mengintrgrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (d) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada.

• Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan hasilhasil penelitian secara eksplisit.

• Misalnya dinyatakan bahwa pwnwlitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kognitif anak sampai umur 5 tahun, maka dalam bagian pembahasan haruslah diuraikan pertumbuhan kognitf anak itu sesuai dengan hasil penelitian.

• Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Misalnya ditemukan terdapat kolerasi antara kematangan berfikir dengan lingkungan anak.

• Hal ini dapat ditafsirkan bahwa lingkungan dapat memberikan masukan untuk mematangkan proses kognitif anak. Lingkungan adalah segala sesuatau yang terdapat di sekitar anak, termasuk sekolah sebagai tempat belajar.

• Temuan diintregasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya, atau dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan di lapangan. Dalam membandingkan harus disertai dengan rujukan.

• Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai dengan rumusan teori baru.

• Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula menurut ide-ide peneliti, keterkaitan antara kategori-katagori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan-temuan dan teori sebelumnya.

Kesimpulan dan saran

•Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian “hasil” dan “pembahasan”. Berdasarkan uraian pada kedua bagian tersebut, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esei, bukan dalam bentuk numerical.

•Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjut. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian “kesimpulan dan saran” dapat pula disebut bagian penutup”.

• Daftar rujukan

• Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah.

• Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian pula semua yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan.

Artikel Nonpenelitian Artikel Nonpenelitian

• Istilah artikel nonpenelitian mengacu pada semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian.

• Artikel yang termasuk katagori atikel nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak lagi jenis artikel ini, sehingga cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.

Jenis-jenis Artikel Jenis-jenis Artikel

a. Artikel deskriptifArtikel deskriptif (to describe= menggambarkan) adalah tulisan yang isinya menjelaskan (menguraikan) secara detail ataupun garis besar tentang suatu masalah, sehingga pembaca mengetahui secara utuh suatu masalah yang dikemukakan.

b. Artikel eksplanatifArtikel eksplanatif (to explain= menerangkan, menjelaskan). Isinya menerangkan sejelas-jelasnya tentang suatu masalah, sehingga si pembaca mememahami betul masalah yang dikemukakan.

c. Artikel prediktif artikel prediktif (to predict= meramalkan) berisi prediksi atau ramalan dugaan apa kemungkinan pada masa akan datang, berkaitan dengan masalah yang dikemukakan.

d. Artikel preskriptifArtikel preskriptif (to prescribe= menentukan, menuntun) isinya mengandung ajakan, imbauan, atau “perintah” terhadap pembaca agar melakukan sesuatu. Kata-kata “harus”, “ seharusnya”, “ hendaknya”, “ seyogianya”, dan semacamnya mendomonasi tulisan jenis ini.

CARA MERUJUK CARA MERUJUK Cara Merujuk Kutipan Langsung

• Kutipan Kurang dari 40 Kata• Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor

sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.

• Kutipan 40 kata atau lebih• Bagian spesifik yang lain dari definisi manajemen adalah efisien dan efektif. Menurut

Robbin (1999:8) efisien mengacu pada hubungan antara masukan dengan keluaran. Dari sudut pandang ini, efisien seringkali dirujuk sebagai “melakukan segala sesuatu secara tepat,” artinya tidak memboroskan sumber-sumber. Sedangkan efektif seringkali dilukiskan sebagai “melakukan hal-hal yang tepat,” artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut mencapai sasarannya. Dengan kata lain, efisien itu lebih memperhatikan “sarana-sarana” melaksanakan segala sesuatunya,

efektif berkaitan dengan “hasil akhir,” atau pencapaian sasaran-sasaran organisasi.

LANJUTAN...LANJUTAN...

Kutipan sebagian dihilangkan

• “Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah…diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).

Cara Mengutip Tidak Langsung

• Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1995:13).

• MENULIS DAFTAR RUJUKAN

• Unsur yang ditulis dalam rujukan secara berturut-turut meliputi:

• Nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan nama tengah tanpa gelar akademik,

• Tahun penerbitan,

• Judul, termasuk subjudul,

• Tempat (kota) penerbitan, dan

• Nama penerbit.

ContohContoh

• Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33—47.

• Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

• Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

• Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.(hlm. 12—25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

• Jawa pos. 1995, 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. Hlm. 3.