karangan bhs indo( azizah)

10
Nama : Nur Azizah Npm : 15210155 Kelas : 3EA21 Karangan (Ilmiah, Non Ilmiah, Ilmiah Popular) Pengertian Karangan Ilmiah ―Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.‖—Eko Susilo, M. 1995:11 Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain : •Memberi penjelasan •Memberi komentar atau penilaian •Memberi saran •Menyampaikan sanggahan •Membuktikan hipotesa Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Upload: aziza-zea

Post on 22-Jul-2015

61 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karangan bhs indo( azizah)

Nama : Nur Azizah

Npm : 15210155

Kelas : 3EA21

Karangan (Ilmiah, Non Ilmiah, Ilmiah Popular)

Pengertian Karangan Ilmiah

―Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat

keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang

tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun

bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.‖—Eko

Susilo, M. 1995:11

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

•Memberi penjelasan

•Memberi komentar atau penilaian

•Memberi saran

•Menyampaikan sanggahan

•Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi

yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya

lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat

fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum

yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut

prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,

sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat

dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk

karya tulis non ilmiah.

Page 2: Karangan bhs indo( azizah)

Bentuk Karya Ilmiah:

1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah

Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal

ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan

sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa

daftar isi.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi,

atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang

menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya

dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi

untuk jenjang S3.

3. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah

penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi

pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

1. Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),

bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke

bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang

dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok

pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

Page 3: Karangan bhs indo( azizah)

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah

mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang

dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan

gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata

ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan

kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Karangan Non Ilmiah

Pengertian karangan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang

dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa

menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal

yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan

nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya

ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif

adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus

dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan

sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu

dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian

masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan

ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan

karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam

melakukan pengklasifikasian.

Page 4: Karangan bhs indo( azizah)

Karangan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk

semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan

semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan

bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah

adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah

digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah

bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan

semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah

khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah

konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan

semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah

memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan

di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,

disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi;

yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,

roman, puisi, dan naskah drama.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung

fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat

subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,

walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif:

kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit

informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,

mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat

pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan

bukti.

Page 5: Karangan bhs indo( azizah)

Karangan Ilmiah Popular

Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila

dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer

itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini.

Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.

1. Tulisan

Tulisan, menurut Suseno (dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan

untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan

pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah

dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya

mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi

sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh.

2. Ilmiah

Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan

menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah

dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis

ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris

(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah

adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang

suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian

ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya

secara professional.

Page 6: Karangan bhs indo( azizah)

Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah,

Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.

3. Populer

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang

banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau

mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang

popular lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu

beragam.

Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah karangan

ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang

sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.

―Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam

bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang

bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya‖.

(Eko Susilo, M. 1995:11).

Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan

sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah

popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh

masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya

penulisan karya ilmiah.

Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga komprehensif

tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular. Seperti yang dikatakan di atas,

bahwa secara otomatis popular proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika

digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash

umum, maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah

karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum

sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Page 7: Karangan bhs indo( azizah)

Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni:

Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain)

terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan

dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara

ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat

umum.

Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang

berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang

lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.

•Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan

•Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai

dengan langkah kerja).

•Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak

mengejar keuntungan pribadi).

•Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.

Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang

diungkapkan oleh John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah.

1. Mengenali dan merumuskan masalah

2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.

3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )

4. Menguji hipotesis

5. Menarik kesimpulan

Page 8: Karangan bhs indo( azizah)

Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.

•Bahan : Menyajikan fakta objektif

•Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas,

disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.

•Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau

perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.

•Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing

dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.

Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer

Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan

yakni: (1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam

prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:

(1) tahap persiapan (pra-penulisan)

(2) tahap inkubasi

(3) tahap iluminasi

(4) tahap verifikasi/evaluasi

Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui

keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:

Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,

mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,

menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan

lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya

sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau

jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami

telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.

Page 9: Karangan bhs indo( azizah)

Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang

seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita

pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya

gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali

sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Keempat, tahap terakhir yaitu

verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali,

diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu

dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.

Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-

kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan

karya ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan penguasaan

komposisi atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:

1. Paragraf

Paragraf yang baik harus memenuhi unsur: (1) kalimat topik dijelaskan secara tegas ide

pembatasan, (2) memiliki kalimat pengembang, (3) memiliki kalimat penyimpul, (4)

memiliki koherensi, dan (5) memiliki keutuhan.

2. Komposisi atau esai

Komposisi ialah tulisan yang terdiri atas 3 sampai 5 paragraf karena sifatnya uraian bebas,

komposisi biasa disebut dengan esai. Dalam bentuk lain, komposisi ini berupa tulisan opini

untuk surat kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana

dalam tulisan ini umumnya eksposisi dan argumentasi

3. Pengembangan komposisi

Sama dengan struktur paragraf, struktur komposisi terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.

Page 10: Karangan bhs indo( azizah)

REFERENSI

Nomor 1 :

http://ssgpelajarbahasa.blogspot.com/2011/11/referensi-dan-inferensi-wacana.html

http://rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html

http://genryusai.wordpress.com/2012/03/09/pengertian-penalaran/

Nomor 2 :

http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-

ilmiah/

http://genryusai.wordpress.com/2012/03/31/pengertian-karangan-ilmiahkarangan-non-ilmiah-

dan-karangan-semi-ilmiah/

http://indiichan.blogspot.com/2012/06/karya-ilmiah-populer.html