karakteristik sarana dan prasaranacilacap2
TRANSCRIPT
2.3. KARAKTERISTIK SARANA DAN PRASARANA2.3.1. Sarana dan Prasarana Transportasi
2.3.1.1. Jalan
Jalan merupakan prasarana darat yang penting untuk memperlancar kegiatan
perekonomian. Dengan makin meningkatnya jumlah kendaraan maka diperlukan
peningkatan kualitas dan kapasitas jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Menurut fungsinya, jaringan yang ada meliputi fungsi kolektor dan lokal. Jalan
Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan/pembagian dengan ciri-
ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk
dibatasi. Sedangkan Jalan Lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat
dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
Jika dikelompokkan menurut wewenang pembinaannya, maka jalan dapat dibedakan
atas:
a. Jalan Nasional adalah :
1) Jalan Arteri Primer dan;
2) Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar Ibukota Provinsi.
b. Jalan Provinsi adalah :
1) Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan Ibukota Provinsi dengan Ibukota
Kabupaten/Kota.
2) Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar Ibukota Kabupaten/Kota.
c. Jalan Kabupaten adalah :
1) Jalan Lokal Primer.
2) Jalan Sekunder lain, selain jalan Arteri Primer dan jalan Kolektor Primer.
d. Jalan Kota adalah jaringan jalan sekunder di dalam Kota.
Di Kabupaten Cilacap jaringan jalan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Arteri Primer, merupakan jalan dengan status jalan negara yaitu Sampang – Maos
– Kesugihan, Kesugihan – Slarang, Slarang – Gumilir dan Gumilir – Simpang Tiga
Jeruklegi dan beberapa jalan dalam kota Cilacap
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
2. Kolektor Primer, merupakan ruas jalan Sidareja – Patimuan – Batas Propinsi Jawa
Barat, Jeruklegi – Sidareja, Menganti – Kesugihan, Buntu – Kroya – Selarang dan
Sidareja – Cukangleuleus.
3. Lokal Primer, merupakan jalur jalan utama yang menghubungkan antar pusat
kecamatan dan antar desa
4. Jalan Strategi Nasional, merupakan Jalan Lingkar Selatan – Selatan : Rawa Apu
(Perbatasan Jawa Barat) – Patimuan – Gandrungmangu – Bantarsari –
Kawunganten – Jeruklegi – Cilacap (Slarang) – Adipala – Widarapayung – Jetis.
Berdasarkan data dari Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Kabupaten Cilacap, pada
tahun 2011 panjang jalan di kabupaten Cilacap adalah 1.181,173 Km dengan
permukaan beraspal, yang terdiri dari jalan kondisi baik 546,368 Km atau 46,26%,
kondisi sedang 196,877 km 16,67% , kondisi rusak 196,263 Km dan rusak berat
241,665 Km dengan persentase 37%. Nilai kerusakan jalan sebesar 37% masih sangat
besar sehingga perlu penanganan yang intensif. Kurangnya alokasi anggaran untuk
penanganan jalan dan dengan kondisi tanah dasar yang labil dibutuhkan penanganan
yang lebih spesifik pula. Selain itu pembatasan tonase bagi kendaraan – kendaraan
berat yang melewati beberapa ruas jalan kabupaten sulit dilakukan, sehingga makin
memperparah kondisi jalan yang telah ada. Sedangkan untuk kondisi jalan negara dan
propinsi baik dan sedang, meskipun penanganan kerusakan jalan yang dilakukan
belum maksimal. Untuk mempermudah akses jalan antar desa dan antar desa ke
kecamatan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM
melaksanakan program Aspal Swadaya, dimana pemerintah hanya menyediakan aspal
sedangkan material lainnya dan pekerjaan pengaspalan dilakukan oleh masyarakat
setempat. Hal ini dinilai lebih efektif bagi peningkatan kondisi jalan desa, bahkan
permintaan masyarakat cukup banyak untuk penanganan seperti ini.
Dengan keadaan tersebut diharapkan akan memudahkan akses masyarakat dalam
melakukan kegiatan distribusi barang dan jasa.
Gambaran kondisi jalan di Kabupaten Cilacap untuk tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.1. Kondisi Jalan di Kabupaten Cilacap pada tahun 2011(UPT Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM)
UPTPANJANG
JALAN (KM)
KONDISI
BAIK SEDANG RUSAK RUSAK BERAT
KM % KM % KM % KM %
WILAYAH JERUK LEGI 334,21 143,18 42,84 61,62 18,44 69,82 20,89 59,60 17,83
WILAYAH KROYA 262,731 179,438 68,30 42,758 16.72 19,928 7,58 20,607 7,84
WILAYAH SIDAREJA 188,441 66,662 35,38 34,075 18,07 53,905 28,61 33,817 17,95
WILAYAH MAJENANG 395,788 157,093 39,69 58,442 14,77 52,610 13,29 127,643 32,25
JUMLAH 1.181,173 546,368 46,26 196,877 16,67 196,263 16,62 241,665 20,46
Sumber : Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM (diolah)
Kondisi jalan di Kabupaten Cilacap sejak tahun 2007, setelah adanya peningkatan
kuantitas jalan (penambahan panjang ruas) hingga 2012 dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 2.3.2. Kondisi Jalan di Kabupaten Cilacap Tahun 2007 – 2012
TAHUNPANJANG
JALAN (KM)
KONDISI BAIK SEDANG RUSAK RUSAK BERAT
KM % KM % KM % KM %
2007 1,010.120 522.492 51.730 123.279 12.200 157.712 15.610 207.082 20.550
2008 1,181.173 645.215 54.625 151.649 12.839 166.640 14.108 217.669 18.428
2009 1,181.173 589.501 49.908 147.200 12.462 198.251 16.784 246.221 20.845
2010 1,181.173 508.514 43.050 182.843 15.480 215.402 18.240 274.413 23.230
2011 1,181.173 546.368 46.260 196.877 16.670 196.263 16.620 241.665 20.460
2012 1,181.173 589.449 49.900 170.782 14.460 194.015 16.430 227.264 19.240
Sumber : Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM (diolah)
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Grafik 1. Kondisi Jalan Kabupaten Tahun 2007 - 2012
Gambar 1. Kondisi Jalan
2.3.1.2. Terminal
Terminal sebagai tempat menaikan dan menurunkan penumpang, tempat penumpang
melakukan pergantian jenis angkutan. Di Kabupaten Cilacap terdapat 1 terminal tipe A
yaitu Terminal Cilacap yang melayani pengangkutan AKAP, AKDP, perdesaan/dalam
kota. Terminal tipe B yang melayani angkutan AKDP dan perdesaan/dalam kota
sebanyak 5 terminal yaitu Adipala, Kroya, Karangpucung, Majenang dan Sidareja, dan
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
untuk terminal Tipe C sebanyak 6 buah yang melayani pedesaan dan dalam kota yaitu
Jeruklegi, Sampang, Kawunganten, Wanareja, Rawa Apu dan Cipari.
Terminal Cilacap adalah terminal yang paling sibuk karena melayani angkutan Antar
Kabupaten Antar Propinsi.
Berikut grafik jumlah terminal, penumpang datang dan berangkat dari terminal – terminal yang ada di Kabupaten Cilacap :
Grafik 2. Jumlah Terminal, Penumpang Datang dan berangkat
Grafik 2. Jumlah Terminal, Penumpang Datang dan Berangkat
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 2. Terminal Cilacap (Tipe A) dan Terminal Sidareja (Tipe B)
Tabel 2.3.3 Tujuan asal dan tujuan akhir angkutan di Kabupaten Cilacap Tahun 2011
No Tujuan Asal Tujuan Akhir1 Adipala Maos2 Cilacap Wanareja3 Cilacap Karangpucung4 Cilacap Rawa Apu5 Cilacap Utara Cilacap Selatan
Dalam Kota CilacapDalam Kota Kab. Cilacap
6 Dayeuhluhur Karangpucung7 Dayeuhluhur Banjar8 Dayeuhluhur Cilacap9 Jeruklegi Pasar Gede10 Jeruklegi Wetan Sub. Terminal Kawunganten11 Jeruklegi Wetan Sub. Terminal Kawunganten12 Jetis Pasar Sumpiuh13 Jl. Perintis Kemerdekaan Terminal Majenang14 Karang Kemiri Wangon15 Karangpucung Cilacap16 Karangpucung Dayeuhluhur17 Kesugihan Kesugihan18 Kroya Nusawungu19 Kroya Sampang20 Kroya Jetis
2.3.1.3. Angkutan
A. Angkutan Darat
Angkutan darat seperti kendaraan bermotor baik roda 4 ataupun roda 2 merupakan
salah satu sarana transportasi darat yang memungkinkan arus lalu lintas orang dan
barang antar daerah menjadi sangat mudah. Di Kabupaten Cilacap jumlah kendaraan
bermotor roda 4 dan roda 2 setiap tahun mengalami peningkatan, terutama roda 2
yang pada tahun 2011 mencapai 277,722 unit sementara untuk kendaraan roda 4
tidak menunjukan peningkatan yang besar, hal ini karena kemudahan untuk membeli
roda 2 lebih mudah daripada roda 4. Penggunaan roda 2 juga untuk memudahkan
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
mobilitas orang dalam jumlah terbatas, dan saat ini roda 2 pun telah menjadi
angkutan penumpang yang cukup banyak juga digunakan masyarakat.
Tabel 2.3.4. Jumlah Kendaraan Roda 4 dan Roda 2
Jenis KendaraanJumlah (Unit)
2007 2008 2009 2010 2011
Roda 2 186,991 215,377 238,984 258,397 277,722
Roda 4 19,059 20,404 21,463 23,050 24,707
Grafik 2.3.3. Jumlah Kendaraan Bermotor
Penggunaan kendaraan bermotor lainnya untuk angkutan darat adalah bus
penumpang yang lalu lintas hariannya cukup tinggi terutama di terminal Cilacap yang
melayani AKAP dan AKDP. Dari grafik persentase dan jumlah trayek, diketahui bahwa
jurusan yang paling padat adalah Cilacap – Purwokerto 39%, selanjutnya jurusan
Cilacap – Kroya 24% dan 11% untuk jurusan Cilacap – Yogyakarta. Angkutan yang
melayani penumpang ini berjumlah 234 armada, melayani AKAP sebanyak 46 buah
dan melayani AKDP sebanyak 188 buah. Untuk angkutan pedesaan dan dalam kota
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
dilayani dengan 666 armada. Grafik persentase jurusan angkutan penumpang di
Kabupaten Cilacap melalui Terminal Cilacap
Grafik 2.3.4. Persentase Jurusan Angkutan Penumpangdi Kabupaten Cilacap tahun 2011
Tingginya jumlah trayek Cilacap – Purwokerto disebabkan karena banyaknya tenaga
kerja industri yang bekerja di Kabupaten Cilacap berasal dari luar dan masyarakat
Cilacap golongan menengah ke atas lebih cenderung berbelanja kebutuhan baik yang
bersifat barang konsumsi maupun investasi ke Purwokerto. Secara ekonomi hal ini
tentunya akan merugikan karena mengurangi pendapatan untuk Kabupaten Cilacap.
Selain kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4, angkutan darat di Kabupaten Cilacap
juga dilayani dengan angkutan kereta api. Stasiun kereta api yang ada saat ini adalah
Stasiun kereta api di Kroya.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 2.3.3. Alat Transportasi Darat
B. Angkutan udara
Sarana angkutan udara Kabupaten Cilacap dilayani dengan adanya Bandara Tunggul
Wulung yang saat ini panjang landasannya hanya 1412 m dan baru melayani pesawat
kassa berpenumpang 12 orang, penerbangan dilakukan 3 kali trayek dalam sehari
menuju Jakarta. Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah penumpang baik yang
datang ataupun berangkat melalui bandara Tunggul Wulung. Oleh karena itu sebagai
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
pengembangan angkutan udara, bandara Tunggul Wulung diusulkan untuk
peningkatan status bandaranya.
Grafik 2.3.5. Jumlah Penumpang Datang dan Berangkat melalui Pelabuhan Udara Tunggul Wulung
Dilihat dari peningkatan jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari Bandara
Tunggul Wulung dapat disimpulkan bahwa mulai terjadi pergeseran penggunaan
moda transportasi di Kabupaten Cilacap terutama untuk perjalanan dengan jarak
tempuh yang jauh dan waktu perjalanan yang lama. Selain itu banyaknya tenaga kerja
industri yang ada di Cilacap juga mengakibatkan naiknya jumlah penggunaan pesawat
udara.
C. Angkutan sungai, danau dan penyebrangan
Cilacap adalah kabupaten yang terdiri atas daratan dan perairan, peningkatan sarana
angkutan darat juga harus diiringi dengan peningkatan angkutan sungai, danau dan
penyebrangan. Ada beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap yang harus dijangkau
dengan transportasi sungai atau danau, misalnya saja kecamatan Kampung Laut dan
Nusa Kambangan.
Jika sebelumnya transportasi laut di Kabupaten Cilacap sangat ramai bahkan
beroperasi kapal - kapal besar bermuatan 300 orang dan perahu, tetapi saat ini tidak
ada lagi karena terjadinya pendangkalan dan sedimentasi di Segara Anakan. Untuk
kondisi saat ini, transportasi yang digunakan hanya perahu atau compreng yaitu
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
perahu kayu bermesin kecil yang mampu memuat 16 orang. Armada Compreng pun
tidak setiap hari ada karena penggunanyapun berkurang, armada ini hanya beroperasi
pada hari – hari pasar saja atau untuk beberapa keperluan misalnya mengangkut kayu
bakar dan air bersih.
Di Kabupaten Cilacap juga terdapat sebuah pelabuhan besar yaitu Pelabuhan Tanjung
Intan. Pelabuhan ini hanya difungsikan sebagai pelabuhan barang. Untuk industri
pengolahan minyak dan semen memiliki pelabuhan sendiri untuk melakukan
pengangkutan.
Gambar 2.3.4. Bandara Tunggul Wulung dan Pelabuhan Laut Tanjung Intan (Sumber : Internet)
2.3.2. Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi
2.3.2.1. Sarana dan Prasarana Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Cilacap tersebar di seluruh kecamatan untuk Taman
Kanak-kanak, tingkat pendidikan dasar (SD atau sederajat) maupun untuk tingkat
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP atau sederajat) termasuk negeri dan
swasta serta Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan baik negeri
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
maupun swasta. Dibeberapa kecamatan juga sudah ada Akademi dan Perguruan
Tinggi.
Standar pelayanan untuk sarana pendidikan, berdasarkan Petunjuk Perencanaan
Kawasan Perumahan Kota Departemen PU tahun 1987 dan Standar Kepmen PU No.
20/KPTS/1986 adalah:
No Rasio
Petunjuk Perenc. Kawasan Perumahan Kota
Standar Kepmen PU No. 20/KPTS/1986
SD SMP SMA SD SMP SMA
1. Penduduk : Sekolah 1600 4800 4800 - - -
2. Murid : Sekolah - - - 240 180 180
3. Guru : Sekolah - - - 8 17 19
4. Murid : Guru - - - 40 30 30
Jumlah sarana pendidikan per kecamatan di Kabupaten Cilacap pada tahun 2011
adalah seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.3.5. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Cilacap Tahun 2011
NO. KECAMATAN TK SD SLTP SLTA AKADEMI/PT
1 Adipala 16 51 8 22 Bantarsari 13 50 17 23 Binangun 17 47 11 34 Cilacap Tengah 20 45 12 9 25 Cilacap Selatan 30 35 12 8 26 Cilacap Utara 16 33 7 5 17 Cimanggu 22 61 15 38 Cipari 20 52 24 49 Dayeuhluhur 8 39 8 1
10 Gandrungmangu 29 75 30 311 Jeruklegi 13 39 11 412 Kampung Laut 5 9 4 113 Karang Pucung 25 52 15 614 Kawunganten 14 61 23 815 Kadungreja 9 62 21 516 Kesugihan 21 68 26 7 117 Kroya 26 78 30 8 118 Majenang 26 85 32 12 119 Maos 15 30 11 2 220 Nusawungu 19 60 17 321 Patimuan 7 31 10 222 Sampang 15 25 9 4
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
23 Sidareja 17 44 16 1124 Wanareja 11 74 19 2
Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
Selain sekolah negeri dan swasta yang berperan dalam bidang pendidikan, di
Kabupaten Cilacap juga terdapat 214 pesantren yang tersebar di semua kecamatan.
A. Pendidikan Dasar (SD dan SMP Sederajat)
Untuk pendidikan dasar (SD) jumlahnya masih ada yang belum memenuhi standar
menurut Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota Departemen PU tahun
1987, yaitu satu Sekolah Dasar didukung penduduk minimal 1600 jiwa karena masih
ada beberapa kecamatan yang jumlah sekolah dasarnya masih di bawah standar.
Untuk pendidikan dasar tingkat SMP, menurut standar Petunjuk Perencanaan
Kawasan Perumahan Kota Departemen PU tahun 1987 masih ada yang belum
memenuhi standar jumlah sekolah yang dibutuhkan dibandingkan dengan jumlah
penduduknya. Misalnya di Kecamatan Cilacap Selatan, jumlah sekolah yang ada saat
ini 12 sekolah sedangkan jumlah yang sesuai dengan standar Petunjuk Perencanaan
Kawasan Perumahan Kota Departemen PU tahun 1987 adalah 14 sekolah sehingga
masih kurang 2 sekolah.
Berikut ini tabel perbandingan antara jumlah penduduk dan Sekolah Dasar yang ada
di Kabupaten Cilacap
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.6. Jumlah Fasilitas Pendidikan SD di Kabupaten Cilacap Tahun 2011
No. KECAMATANJUMLAH
PENDUDUDK (ORANG)
JUMLAH SEKOLAH
TERSEDIA STANDAR SELISIH KETERANGAN
1 Adipala 79,717 51 49 2 Memenuhi2 Bantarsari 68,940 50 43 7 Memenuhi3 Binangun 65,872 47 41 6 Memenuhi4 Cilacap Tengah 83,985 45 52 -7 Kurang5 Cilacap Selatan 78,464 35 49 -14 Kurang6 Cilacap Utara 68,661 33 42 -9 Kurang7 Cimanggu 97,883 61 61 0 Memenuhi8 Cipari 61,675 52 38 14 Memenuhi9 Dayeuhluhur 48,573 39 30 9 Memenuhi
10 Gandrungmangu 102,373 75 63 12 Memenuhi11 Jeruklegi 62,879 39 39 0 Memenuhi12 Kampung Laut 16,840 9 10 -1 Kurang13 Karang Pucung 73,018 52 45 7 Memenuhi14 Kawunganten 80,280 61 50 11 Memenuhi15 Kadungreja 80,182 62 50 12 Memenuhi16 Kesugihan 96,039 68 60 8 Memenuhi17 Kroya 103,004 78 64 14 Memenuhi18 Majenang 126,175 85 78 7 Memenuhi19 Maos 48,079 30 30 0 Memenuhi20 Nusawungu 77,090 60 48 12 Memenuhi21 Patimuan 45,535 31 28 3 Memenuhi22 Sampang 37,269 25 23 2 Memenuhi23 Sidareja 57,123 44 35 9 Memenuhi24 Wanareja 95,630 74 59 15 Memenuhi
Secara umum jumlah Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Cilacap saat ini sudah
memenuhi dengan jumlah seluruhnya 1206 buah sekolah, sedangkan berdasarkan
analisa jumlah minimal yang dibutuhkan adalah 1087 sekolah. Dibebearapa
kecamatan jumlah sekolah ada yang memenuhi bahkan melebihi jumlah sesuai
analisis tetapi dibeberapa kecamatan masih dibutuhkan, misalnya saja di Kecamatan
Kampung Laut masih kurang satu sekolah sedangkan untuk kecamatan Cilacap
Selatan, Cilacap Tengah dan Cilacap Utara masih membutuhkan sejumlah sekolah
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
untuk memenuhi kebutuhan sesuai jumlah penduduk di kecamatan – kecamatan
tersebut. Dengan cukupnya layanan pendidikan SD diharapkan masyarakat cilacap
bisa dengan mudah mengakses pendidikan terutama pendidikan dasar.
Apabila diproyeksikan untuk 10 Tahun mendatang yaitu tahun 2021, jumlah
kebutuhan sarana pendidikan untuk Sekolah Dasar mencapai 1123 sekolah. Sekolah
yang saat ini adapun masih memadai untuk 10 tahun kedepan dengan tetap
membangun sekolah dibeberapa kecamatan yang masih mengalami kekurangan dan
dengan tetap melakukan pemeliharaan pada sekolah – sekolah yang sudah ada saat
ini.
Tabel 2.3.7. Jumlah Fasilitas Pendidikan SMP di Kabupaten Cilacap Tahun 2011
No. KECAMATANJUMLAH
PENDUDUDK (ORANG)
JUMLAH SEKOLAH
TERSEDIA STANDAR SELISIH KETERANGAN
1 Adipala 79,717 8 16 -8 Kurang2 Bantarsari 68,940 17 14 3 Memenuhi3 Binangun 65,872 11 13 -2 Kurang4 Cilacap Tengah 83,985 12 17 -5 Kurang5 Cilacap Selatan 78,464 12 16 -4 Kurang6 Cilacap Utara 68,661 7 14 -7 Kurang7 Cimanggu 97,883 15 20 -5 Kurang8 Cipari 61,675 24 12 12 Memenuhi9 Dayeuhluhur 48,573 8 10 -2 Kurang
10 Gandrungmangu 102,373 30 21 9 Memenuhi11 Jeruklegi 62,879 11 13 -2 Kurang12 Kampung Laut 16,840 4 3 1 Memenuhi13 Karang Pucung 73,018 15 15 0 Memenuhi14 Kawunganten 80,280 23 16 7 Memenuhi15 Kadungreja 80,182 21 16 5 Memenuhi16 Kesugihan 96,039 26 20 6 Memenuhi17 Kroya 103,004 30 21 9 Memenuhi18 Majenang 126,175 32 26 6 Memenuhi19 Maos 48,079 11 10 1 Memenuhi20 Nusawungu 77,090 17 16 1 Memenuhi21 Patimuan 45,535 10 9 1 Memenuhi22 Sampang 37,269 9 7 2 Memenuhi23 Sidareja 57,123 16 11 5 Memenuhi24 Wanareja 95,630 19 19 0 Memenuhi
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Jumlah fasilitas SMP di Kabupaten 388 buah sekolah, jika di analisis berdasarkan
jumlah penduduk maka standar jumlah sekolah yang tersedia cukup 355 buah.
Beberapa kecamatan seperti Adipala, Binangun, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Cilacap
Selatan, Cimanggu, Dayeuhluhur dan Jeruk Legi masih membutuhkan pembangunan
sekolah baru sehingga semua masyarakat dapat terlayani.
Jumlah sekolah dengan prediksi 10 tahun ke depan dengan penambahan penduduk
menjadi 1.817.495 jiwa akan dibutuhkan 365 sekolah. Meskipun saat ini jumlah
sekolah yang ada telah melebihi kebutuhan standar akan tetapi di beberapa
kecamatan masih ada kekurangan karena di beberapa kecamatan lainnya telah
melebihi jumlah standar. Pembangunan sekolah baru untuk beberapa tahun kedepan
akan sangat dibutuhkan karena bertambahnya jumlah penduduk dan dengan tetap
melakukan pemeliharaan terhadap bangunan – bangunan sekolah yang telah ada.
Tabel 2.3.8. Rasio Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 2011
No. KECAMATANJUMLAH RASIO THD SEKOLAH RASIO
MURID GURUSD MURID GURU MURID GURU
1 Adipala 51 8.888 479 174.27 9.39 18.562 Bantarsari 50 8.568 453 171.36 9.06 18.913 Binangun 47 6.712 448 142.81 9.53 14.984 Cilacap Tengah 45 9.253 453 205.62 10.07 20.435 Cilacap Selatan 35 9.046 446 258.46 12.74 20.286 Cilacap Utara 33 7.919 409 239.97 12.39 19.367 Cimanggu 61 10.900 528 178.69 8.66 20.648 Cipari 52 7.647 411 147.06 7.90 18.619 Dayeuhluhur 39 4.999 362 128.18 9.28 13.81
10 Gandrungmangu 75 11.517 680 153.56 9.07 16.9411 Jeruklegi 39 7.557 359 193.77 9.21 21.0512 Kampung Laut 9 1.729 92 192.11 10.22 18.7913 Karang Pucung 52 8.256 480 158.77 9.23 17.2014 Kawunganten 61 9.962 504 163.31 8.26 19.7715 Kadungreja 62 9.837 536 158.66 8.65 18.3516 Kesugihan 68 13.172 640 193.71 9.41 20.5817 Kroya 78 11.827 627 151.63 8.04 18.8618 Majenang 85 15.279 770 179.75 9.06 19.8419 Maos 30 4.860 286 162.00 9.53 16.9920 Nusawungu 60 8.561 504 142.68 8.40 16.9921 Patimuan 31 5.235 274 168.87 8.84 19.1122 Sampang 25 4.412 238 176.48 9.52 18.54
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
23 Sidareja 44 6.998 373 159.05 8.48 18.7624 Wanareja 74 11.469 430 154.99 5.81 26.67
Dari tabel diatas, berdasarkan standar Kepmen PU No. 20/KPTS/1986 pada tingkat
Sekolah Dasar, rasio murid terhadap sekolah yaitu 1 sekolah menampung maksimal
240 orang murid, dari data tersebut diketahui untuk rasio sekolah terhadap murid
memenuhi standar. Demikian juga rasio sekolah dengan guru, 1 sekolah tersedia
minimal 8 orang guru telah memenuhi standar. Sedangkan untuk rasio guru terhadap
murid, dengan perbandingan 1 orang guru menangani maksimal 40 orang telah
memenuhi juga. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan guru dan fasilitas belajar untuk
tingkat Sekolah Dasar telah cukup di Kabupaten Cilacap.
Rasio murid terhadap sekolah untuk tingkat SMP adalah 1 : 180, 1 sekolah maksimal
menampung 180 siswa. Di Kabupaten Cilacap jumlah siswa yang ada dalam 1 sekolah
melebihi standar, hingga pada 1 sekolah siswanya mencapai 347 orang murid. Untuk
rasio guru dengan sekolah dimana 1 sekolah maksimal memiliki 17 tenaga pengajar,
setelah dilakukan analisis masih ada beberapa kecamatan yang belum memenuhi
standar. Sedangkan untuk rasio murid terhadap guru yakni 1 : 30 telah memenuhi
standar. Dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Cilacap, dilihat dari rasio murid dan
sekolah masih diperlukan pembangunan sekolah baru, jika dilihat dari rasio guru dan
sekolah maka masih dibutuhkan penambahan tenaga pengajar, tetapi jika dilihat dari
rasio murid dan guru masih memenuhi standar sehingga penambahan jumlah guru
belum diperlukan.
Rasio Pendidikan SMP di Kabupaten Cilacap dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.9. Rasio Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tahun 2011
No. KECAMATANJUMLAH RASIO THD SEKOLAH RASIO
MURID GURUSMP MURID GURU MURID GURU
1 Adipala 8 2782 149 347.75 18.63 18.672 Bantarsari 17 3812 207 224.24 12.18 18.423 Binangun 11 2981 170 271.00 15.45 17.544 Cilacap Tengah 12 4317 321 359.75 26.75 13.455 Cilacap Selatan 12 4296 261 358.00 21.75 16.466 Cilacap Utara 7 2976 162 425.14 23.14 18.377 Cimanggu 15 4030 214 268.67 14.27 18.838 Cipari 24 5261 302 219.21 12.58 17.429 Dayeuhluhur 8 2304 159 288.00 19.88 14.49
10 Gandrungmangu 30 6250 405 208.33 13.50 15.4311 Jeruklegi 11 3131 205 284.64 18.64 15.2712 Kampung Laut 4 766 46 191.50 11.50 16.6513 Karang Pucung 15 3591 214 239.40 14.27 16.7814 Kawunganten 23 5146 286 223.74 12.43 17.9915 Kadungreja 21 4426 281 210.76 13.38 15.7516 Kesugihan 26 6717 419 258.35 16.12 16.0317 Kroya 30 7927 473 264.23 15.77 16.7618 Majenang 32 7864 496 245.75 15.50 15.8519 Maos 11 3200 178 290.91 16.18 17.9820 Nusawungu 17 3981 259 234.18 15.24 15.3721 Patimuan 10 2052 153 205.20 15.30 13.4122 Sampang 9 2797 136 310.78 15.11 20.5723 Sidareja 16 3936 272 246.00 17.00 14.4724 Wanareja 19 4405 287 231.84 15.11 15.35
B. Pendidikan Menengah Atas (SMA Sederajat)
Untuk pendidikan menengah atas (SMA Sederajat) menurut Petunjuk Perencanaan
Kawasan Perumahan Kota Departemen PU tahun 1987 jumlah Sekolah Menengah
Atas di semua kecamatan masih kurang kecuali di Kecamatan Sidareja. Tabel jumlah
sekolah tersebut terlihat di tabel berikut :
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.10. Jumlah Standar Fasilitas Pendidikan SMA di Kabupaten Cilacap Tahun 2011
No. KECAMATANJUMLAH
PENDUDUDK (ORANG)
JUMLAH SEKOLAH
TERSEDIA STANDAR SELISIH KETERANGAN
1 Adipala 79,717 2 16 -14 Kurang2 Bantarsari 68,940 2 14 -12 Kurang3 Binangun 65,872 3 13 -10 Kurang4 Cilacap Tengah 83,985 9 17 -8 Kurang5 Cilacap Selatan 78,464 8 16 -8 Kurang6 Cilacap Utara 68,661 5 14 -9 Kurang7 Cimanggu 97,883 3 20 -17 Kurang8 Cipari 61,675 4 12 -8 Kurang9 Dayeuhluhur 48,573 1 10 -9 Kurang
10 Gandrungmangu 102,373 3 21 -18 Kurang11 Jeruklegi 62,879 4 13 -9 Kurang12 Kampung Laut 16,840 1 3 -2 Kurang13 Karang Pucung 73,018 6 15 -9 Kurang14 Kawunganten 80,280 8 16 -8 Kurang15 Kadungreja 80,182 5 16 -11 Kurang16 Kesugihan 96,039 7 20 -13 Kurang17 Kroya 103,004 8 21 -13 Kurang18 Majenang 126,175 12 26 -14 Kurang19 Maos 48,079 2 10 -8 Kurang20 Nusawungu 77,090 3 16 -13 Kurang21 Patimuan 45,535 2 9 -7 Kurang22 Sampang 37,269 4 7 -3 Kurang23 Sidareja 57,123 11 11 0 Memenuhi24 Wanareja 95,630 2 19 -17 Kurang
Jumlah sekolah menengah di Kabupaten Cilacap masih sangat kurang, idealnya jumlah
sekolah menengah sebanding dengan jumlah SMP yaitu 355 sekolah untuk 1.755.268
jiwa penduduk. Jumlah sekolah menengah yang ada saat ini mencapai 115 sekolah
termasuk sekolah swasta dan kejuruan, masih jauh dari standar kebutuhan minimal.
Dengan membuat prediksi 10 tahun kedepan, jumlah sekolah menengah yang
dibutuhkan adalah 365 sekolah. Pembangunan sekolah sangat dibutuhkan terutama
sekolah – sekolah kejuruan yang sesuai dengan potensi daerah, sehingga dapat
mengembangkan potensi ekonomi lokal yang ada di Kabupaten Cilacap serta untuk
menyediakan tenaga kerja terampil yang akan bekerja di industri – industri yang ada di
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Kabupaten Cilacap. Selain itu, pemeliharaan bangunan dan peningkatan kualitas
sekolah harus dilakukan, sehingga akan memacu masyarakat Cilacap untuk menjadi
lebih baik dalam pendidikannya.
Rasio Murid, guru dan sekolah di Kabupaten Cilacap, untuk rasio murid dan sekolah
dengan menggunakan standar Kepmen PU No. 20/KPTS/1986 menunjukan bahwa
jumlah siswa yang dapat ditampung oleh 1 sekolah melebihi standar yang ada yaitu 1
sekolah dengan 180 orang murid, sedangkan di Kabupaten Cilacap 1 Sekolah bisa
menampung hingga hampir 700 orang murid. Ini berarti masih banyak sekolah yang
harus dibangun untuk mencukupi kekurangan tersebut. Untuk rasio Sekolah terhadap
guru dengan perbandingan 1 : 19 telah memenuhi standar karena jumlah murid yang
cukup banyak, demikian juga denga rasio murid dengan guru yang juga sudah
memenuhi standar. Rasio tersebut ditunjukan dengan tabel berikut:
Tabel 10. Rasio Pendidikan Sekolah Menengah Umum Tahun 2011
No. KECAMATANJUMLAH RASIO THD SEKOLAH RASIO
MURID GURUSMU MURID GURU MURID GURU
1 Adipala 2 723 52 361.50 26.00 13.902 Bantarsari 2 493 47 246.50 23.50 10.493 Binangun 3 1627 90 542.33 30.00 18.084 Cilacap Tengah 9 4967 368 551.89 40.89 13.505 Cilacap Selatan 8 4221 226 527.63 28.25 18.686 Cilacap Utara 5 4023 197 804.60 39.40 20.427 Cimanggu 3 381 39 127.00 13.00 9.778 Cipari 4 1196 84 299.00 21.00 14.249 Dayeuhluhur 1 611 39 611.00 39.00 15.67
10 Gandrungmangu 3 2169 106 723.00 35.33 20.4611 Jeruklegi 4 1122 74 280.50 18.50 15.1612 Kampung Laut 1 118 22 118.00 22.00 5.3613 Karang Pucung 6 2587 168 431.17 28.00 15.4014 Kawunganten 8 1746 124 218.25 15.50 14.0815 Kadungreja 5 1290 130 258.00 26.00 9.9216 Kesugihan 7 1874 138 267.71 19.71 13.5817 Kroya 8 5077 280 634.63 35.00 18.1318 Majenang 12 6395 372 532.92 31.00 17.1919 Maos 2 1051 67 525.50 33.50 15.6920 Nusawungu 3 1170 89 390.00 29.67 13.1521 Patimuan 2 474 51 237.00 25.50 9.2922 Sampang 4 2755 139 688.75 34.75 19.8223 Sidareja 11 4816 336 437.82 30.55 14.33
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
24 Wanareja 2 1228 98 614.00 49.00 12.53Secara umum sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Cilacap telah sesuai
standar, hanya dibeberapa wilayah membutuhkan penambahan fasilitas karena akan
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan serta sarana dan prasarana
pendidikannya disyaratkan masih dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Apabila kebutuhan masyarakat akan pendidikan sulit di akses akan membuat
masyarakat berpikir untuk menyekolahkan anak mereka karena biaya yang
dibutuhkan cukup besar terutama untuk biaya transportasi. Di beberapa kecamatan di
Kabupaten Cilacap pergerakan siswa dari rumah ke sekolah terlihat menggunakan
angkutan umum atau angkutan pedesaan bahkan menggunakan sepeda motor, hal ini
terjadi karena tidak ada sekolah yang dekat dengan lingkungan mereka dan alasan
lainnya adalah karena mereka mencari sekolah yang lebih berkualitas. Peningkatan
dalam kuantitas juga harus seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan termasuk
kualitas pengajar, karena salah satu penilaian masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya di suatu sekolah adalah dengan melihat kualitas pengajarnya. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi pemusatan pendidikan.
Sebagai contoh seperti gambar yang terlihat dibawah ini (Gambar 6), anak – anak
sekolah pulang menggunakan angkutan umum yang jumlah muatannya telah melebihi
batas. Hal ini menggambarkan masih kurangnya transportasi yang mampu
mengangkut mereka sehingga tidak perlu berdesakan. Keadaan seperti ini juga akan
mengakibatkan terjadinya kecelakaan karena telah melewati batas kemampuan
mengangkut.
Yang menjadi kendala saat ini adalah di Kampung Laut, sebagian besar guru yang
mengajar di Kampung Laut berasal dari luar kecamatan. Kendalanya adalah
transportasi dan cuaca, karena untuk menuju kampung laut harus menyebrang
dangan menggunakan perahu sehingga jika terjadi cuaca buruk perahu tidak akan
menyebrang. Keadaan inilah yang menyebabkan sulitnya guru untuk berangkat atau
kembali dari sekolah mereka dan membuat para guru memilih untuk tidak mengajar
pada saat yang demikian.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 2.3.5. Sarana dan Prasaran Pendidikan
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 5. Peta Sebaran Sarana Pendidikan
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
2.3.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Cilacap tersebar disetiap kecamatan, masing
– masing kecamatan terdiri dari 1 hingga 2 puskesmas dan beberapa pustu, sedangkan
untuk Rumah Sakit telah ada 5 yang berada di Cilacap dan Majenang. Fasilitas apotik
hampir di semua kecamatan ada kecuali di Dayeuhluhur dan Kampung Laut. Jumlah fasilitas
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3.11. Jumlah Fasilitas Kesehatan
NO. KECAMATAN RUMAH SAKIT
RB/RSB/RSA
PUSKESMAS PUSTU POSYANDU APOTIK
1 Dayeuhluhur 2 5 63 -2 Wanareja 1 2 6 142 33 Majenang 1 1 2 5 128 94 Cimanggu 2 5 124 25 Karangpucung 2 3 98 36 Cipari 1 2 95 27 Sidareja 1 1 2 64 58 Kadungreja 1 2 81 19 Patimuan 1 2 49 2
10 Gandrungmangu 2 2 95 111 Bantarsari 1 3 65 112 Kawunganten 1 7 81 213 Kampung Laut 1 1 2214 Jeruklegi 2 2 99 115 Kesugihan 2 4 132 316 Adipala 2 2 2 185 317 Maos 5 1 3 66 218 Sampang 1 3 76 319 Kroya 2 2 4 119 520 Binangun 1 6 79 121 Nusawungu 2 5 103 422 Cilacap Selatan 2 1 2 2 88 423 Cilacap Tengah 1 5 2 2 40 1724 Cilacap Utara 1 2 1 73 8
Jumlah 5 18 38 79 2.167 82Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tenaga kesehatan di Kabupaten Cilacap terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter
Gigi, Perawat dan Bidan. Dokter spesialis telah ada di beberapa Rumah Sakit Besar
jumlahnya 56 orang sedangkan untuk dokter umum 55 orang, untuk di tiap Puskesmas
terdapat 1 atau 2 dokter umum. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Cilacap
secara lengkap dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 2.3.13. Jumlah Tenaga Kesehatan
NO. KECAMATANJUMLAH
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI BIDAN PERAWAT
1 Dayeuhluhur 2 29 132 Wanareja 3 1 46 83 Majenang 3 49 184 Cimanggu 2 1 53 115 Karangpucung 4 1 31 166 Cipari 1 29 97 Sidareja 2 29 198 Kadungreja 1 32 59 Patimuan 1 18 8
10 Gandrungmangu 2 1 44 1611 Bantarsari 1 1 23 412 Kawunganten 1 1 27 813 Kampung Laut 1 8 214 Jeruklegi 2 2 37 1215 Kesugihan 3 1 46 1616 Adipala 3 1 42 1017 Maos 1 1 31 1018 Sampang 2 1 24 1119 Kroya 3 1 57 1220 Binangun 1 1 33 921 Nusawungu 2 1 45 1122 Cilacap Selatan 3 2 20 1423 Cilacap Tengah 3 1 15 1024 Cilacap Utara 3 2 17 15
Jumlah 50 20 785 266
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.14. Rasio Jumlah Dokter dan Puskesmas
NO. KECAMATANJUMLAH
DOKTER UMUM PUSKESMAS STANDAR SELISIH
1 Dayeuhluhur 2 2 12 10
2 Wanareja 3 2 12 10
3 Majenang 3 2 12 10
4 Cimanggu 2 2 12 10
5 Karangpucung 4 2 12 10
6 Cipari 1 1 6 4
7 Sidareja 2 1 6 4
8 Kadungreja 1 1 6 4
9 Patimuan 1 1 6 4
10 Gandrungmangu 2 2 12 10
11 Bantarsari 1 1 6 4
12 Kawunganten 1 1 6 4
13 Kampung Laut 1 1 6 4
14 Jeruklegi 2 2 12 10
15 Kesugihan 3 2 12 10
16 Adipala 3 2 12 10
17 Maos 1 1 6 4
18 Sampang 2 1 6 4
19 Kroya 3 2 12 10
20 Binangun 1 1 6 4
21 Nusawungu 2 2 12 10
22 Cilacap Selatan 3 2 12 10
23 Cilacap Tengah 3 2 12 10
24 Cilacap Utara 3 2 12 10
Jumlah 50 38 228 180
Rasio jumlah dokter dengan jumlah puskesmas yaitu 1 puskesmas melayani penduduk
30.000 jiwa dan 1 dokter melayani 5000 jiwa, berarti idealnya 1 puskesmas dilayani dengan
6 orang dokter. Di Kabupaten Cilacap saat ini terdapat 38 puskesmas di 24 Kecamatan
dengan jumlah dokter ideal adalah 228 dokter, sehingga di Kabupaten Cilacap masih
mengalami kekurangan 178 orang tenaga dokter. Sedangkan dengan menggunakan prediksi
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
jumlah penduduk pada tahun 2021 jumlah puskesmas dan dokter yang dibutuhkan akan
sama. Jadi saat ini yang paling dibutuhkan di Kabupaten Cilacap adalah penambahan jumlah
dokter umum di Puskesmas yang akan melayani masyarakat secara langsung.
Dengan penambahan jumlah dokter dan puskesmas serta kualitasnya diharapkan angka
harapan hidup di Kabupaten Cilacap akan meningkat, jika pada tahun 2010 angka harapan
hidup di Kabupaten Cilacap mencapai 70,82 tahun maka pada tahun – tahun berikutnya
akan terjadi peningkatan yang berarti akan meningkatkan nilai IPM Kabupaten Cilacap yang
saat ini berada di peringkat 21 untuk Propinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya jika dilakukan analisa kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan berdasarkan
Kepmen PU No. 534/KPTS/2001 tentang Pedoman Pelayanan Standar Minimal, maka dapat
dijelaskan sebagai berikut :
A. Rumah Sakit
Perhitungan analisa kebutuhan pelayanan Rumah Sakit diasumsikan bahwa untuk melayani
240.000 jiwa dibutuhkan keberadaan satu rumah sakit. Di Kabupaten Cilacap dengan jumlah
penduduk 1.755.268 jiwa dibutuhkan minimal 7 Rumah Sakit. Saat ini di Kabupaten Cilacap
telah ada 5 Rumah Sakit Negeri dan swasta sehingga masih kurang 2 rumah sakit lagi yang
perlu di bangun. Rumah sakit yang ada tersebut terdapat di Kecamatan Cilacap Selatan,
Cilacap Tengah, Cilacap Utara dan Majenang.
B. Rumah Sakit Bersalin
Rumah Sakit Bersalin diasumsikan 1 Rumah Sakit Bersalin ada untuk melayani 10.000 jiwa.
Di Kabupaten Cilacap telah ada 3 Rumah Sakit Bersalin jika diperhitungkan berdasarkan
asumsi maka di butuhkan 175 Rumah Sakit Bersalin. Kebutuhan Rumah Sakit Bersalin ini
telah digantikan dengan adanya bidan – bidan desa yang tersebar di kecamatan –
kecamatan dan adanya klinik yang khusus untuk ibu dan anak, sehingga pembangunannya
tidak mendesak untuk segera dilakukan
C. Puskesmas
Untuk mengasumsikan kebutuhan puskesmas yaitu 1 puskesmas untuk melayani 30.000
jiwa, maka dengan jumlah penduduk Kabupaten Cilacap sebesar 1.755.268 jiwa diperlukan
adanya 48 puskesmas untuk melayani masyarakat sedangkan yang tersedia untuk saat ini
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
adalah 38 puskesmas sehingga kekurangan 10 puskesmas. Untuk pembangunan puskesmas
tidak terlalu mendesak karena saat ini pustu juga sudah cukup banyak tersebar hingga ke
desa – desa. Jumlah kebutuhan puskesmas per kecamatan dapat dilihat dari tabel dibawah
ini :
Tabel 2.3.15. Jumlah Standar Puskesmas
NO. KECAMATANJUMLAH PUSKESMAS
TERSEDIA STANDAR SELISIH KET.1 Dayeuhluhur 2 1 1 Memenuhi2 Wanareja 2 3 1 Kurang3 Majenang 2 4 2 Kurang4 Cimanggu 2 3 1 Kurang5 Karangpucung 2 2 0 Memenuhi6 Cipari 1 2 1 Kurang7 Sidareja 1 1 0 Memenuhi8 Kadungreja 1 2 1 Kurang9 Patimuan 1 1 0 Memenuhi
10 Gandrungmangu 2 3 1 Kurang11 Bantarsari 1 2 1 Kurang12 Kawunganten 1 2 1 Kurang13 Kampung Laut 1 1 1 Memenuhi14 Jeruklegi 2 2 0 Memenuhi15 Kesugihan 2 3 1 Kurang16 Adipala 2 2 0 Memenuhi17 Maos 1 1 0 Memenuhi18 Sampang 1 1 0 Memenuhi19 Kroya 2 3 1 Kurang20 Binangun 1 2 1 Kurang21 Nusawungu 2 2 0 Memenuhi22 Cilacap Selatan 2 2 0 Memenuhi23 Cilacap Tengah 2 2 0 Memenuhi24 Cilacap Utara 2 2 0 Memenuhi
D. Apotik
Keberadaan apotik dapat diasumsikan bahwa untuk 3000 jiwa tersedia 1 apotik yang
melayani. Untuk di Kabupaten Cilacap apotik yang ada masih sedikit dan ada juga
kecamatan yang belum terdapat apotik yaitu di Dayeuhluhur dan Kampunglaut. Tabel
kebutuhan apotik perkecamatan dapat dilihat dari tabel berikut :
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.16. Jumlah Standar Apotik
NO. KECAMATANJUMLAH APOTIK
TERSEDIA STANDAR SELISIH KET.1 Dayeuhluhur - 16 16 Kurang2 Wanareja 3 31 28 Kurang3 Majenang 9 42 33 Kurang4 Cimanggu 2 32 30 Kurang5 Karangpucung 3 24 21 Kurang6 Cipari 2 20 18 Kurang7 Sidareja 5 19 14 Kurang8 Kadungreja 1 26 25 Kurang9 Patimuan 2 15 13 Kurang
10 Gandrungmangu 1 34 33 Kurang11 Bantarsari 1 22 21 Kurang12 Kawunganten 2 26 24 Kurang13 Kampung Laut 5 5 Kurang14 Jeruklegi 1 20 19 Kurang15 Kesugihan 3 32 29 Kurang16 Adipala 3 26 23 Kurang17 Maos 2 16 14 Kurang18 Sampang 3 12 9 Kurang19 Kroya 5 34 29 Kurang20 Binangun 1 21 20 Kurang21 Nusawungu 4 25 21 Kurang22 Cilacap Selatan 4 26 22 Kurang23 Cilacap Tengah 17 27 10 Kurang24 Cilacap Utara 8 22 14 Kurang
Di Kabupaten Cilacap masih diperlukan banyak apotik karena jumlah apotik yang ada saat ini
masih sangat kurang dari kebutuhan. Berdasarkan analisis jumlah minimal pelayanan apotik,
idealnya tersedia 573 apotik untuk melayani 1.755.268 jiwa tetapi saat ini masih sangat
sedikit yaitu hanya 82 buah yang hanya mampu melayani 246.000 jiwa.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Memadainya jumlah sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Cilacap diarahkan untuk
menekan jumlah kematian balita dan kematian pada usia produktif karena ini akan
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cilacap serta meningkatkan angka
harapan hidup yang akan mempengaruhi nilai Indeks Pembangunan Manusia. Jika jumlah
kematian balita dan usia produktif tinggi, maka dapat di indikasikan bahwa sarana dan
prasarana kesehatan yang ada masih rendah. Berikut tabel jumlah kelahiran dan kematian di
Kabupaten Cilacap Tahun 2007 – 2011:
Tabel 2.3.17. Jumlah Kelahiran dan Kematian
Tahun Jumlah Kelahiran Jumlah Kematian
2007 17.723 8.600
2008 17.258 9.131
2009 16.630 9.084
2010 17.990 9.775
2011 18.920 10.129
Sumber : Cilacap Dalam Angka (diolah)
Grafik 2.3.6. Jumlah Kelahiran dan Kematian
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Di lihat dari grafik di atas, jumlah kelahiran yang mulai menurun sejak tahun 2007 sampai
tahun 2009 meningkat lagi pada tahun 2010, hal ini dapat diperkirakan terjadi karena
jumlah akseptor KB yang menurun. Yang mempengaruhi jumlah kelahiran adalah jumlah
akseptor KB.
2.3.2.3. Sarana dan Prasarana Ekonomi
A. Pasar
Di Kabupaten Cilacap pada tahun 2011 terdapat 238 pasar, meningkat dari tahun
sebelumnya sebanyak 199 buah, peningkatan yang paling besar adalah pasar swalayan.
Jumlah pasar dari jenisnya dapat dilihat ditabel berikut :
Tabel 2.3.18. Jumlah Pasar menurut Jenisnya
No Jenis Pasar Jumlah1 Departement store 22 Pasar Swalayan 1183 Pusat Perbelanjaan -4 Umum 335 Hewan 26 Buah -7 Sepeda -8 Ikan 19 Lain – lain 82
Pasar modern yang ada di Kabupaten Cilacap terutama pasar swalayan terus mengalami
peningkatan dalam jumlahnya. Dengan adanya pasar – pasar swalayan yang tersebar
dikhawatirkan akan mematikan pedagang – pedagang kecil yang ada disekitarnya karena
kalah bersaing. Diperlukan pengetatan ijin bagi pendirian pasar swalayan yang demikian.
Pasar modern lainnya yang menjadi primadona masyarakat adalah departmentstore yang
saat ini ada 2 di Kabupaten Cilacap yaitu Borobudur Departementstore dan Rita
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Departemenstore. Meskipun di kabupaten ini tersedia beberapa pasar modern, masyarakat
Cilacap dengan golongan ekonomi menengah ke atas lebih cenderung membeli kebutuhan
pokok yang bersifat konsumtif dan investasi di kabupaten tetangganya yaitu Purwokerto.
Keadaan ini menyebabkan tidak adanya added value yang didapat oleh masyarakat Cilacap
sendiri. Pada masa akan datang perlu di bangun Departemenstore atau pusat – pusat
belanja lainnya yang lebih menarik dan representatif bagi konsumen di Cilacap dan wilayah
sekitarnya.
Keberadaan pasar – pasar modern dikhawatirkan akan menggeser fungsi pasar tradisional
yang melayani masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu pemerintah kabupaten Cilacap
harus lebih memperluas fungsi pasar tradisional untuk menjual produk lokal yang berasal
dari Cilacap sendiri untuk disebarkan di beberapa tempat di sekitarnya.
Tabel 2.3.19. Kelas dan Nama Pasar di Kabupaten Cilacap
KELAS NAMA PASAR KECAMATAN
I Gede Cilacap Cilacap SelatanSidodadiSampang SampangKroya KroyaGandrungmangu GandrungmanguMajenang Majenang
II P. Ikan Cilacap Cilacap SelatanTanjungsari CilacapSaliwangiPalem Gading Kesugihan KesugihanLebengKawunganten KawungantenAdipala AdipalaSidareja SidarejaSentolo BaruCipari CipariP. Hewan Majenang MajenangWanareja Wanareja
III Gumulir JeruklegiKarang KadriSarwodadi
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Maos LorSikampuhBinangun BinangunKarangputatKemijingNusawungu NusawungBanjarejaKlumpritCinyawangPenimbang
Sumber : Dinas Perindag dan Koperasi Kabupaten Cilacap
Saat ini Kabupaten Cilacap belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri akan sayur –
sayuran. Untuk menyuplai kebutuhan akan sayur mayur dengan mendatangkan dari
Kabupaten lain seperti Cilacap dan Banyumas. Sayur mayur tersebut yang akan
didistribusikan ke pasar – pasar yang ada di wilayah Cilacap.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 2.3.6. Pasar Gede, Tanjungsari Cilacap dan Pasar Sampang
B. Koperasi dan Bank
Jumlah koperasi di Kabupaten Cilacap hingga tahun 2011 mencapai 516 buah, meningkat
dari tahun sebelumnya. Jumlah koperasi dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.3.20. Jenis Koperasi dan Jumlah Anggotanya
No. Jenis Koperasi Jumlah Jumlah Anggota (Orang)
1 KUD 24 77.1882 Koperasi Perikanan 1 2253 Koperasi Pertanian 45 2.0794 KOPTI 1 1495 Koperasi Jasa - Jasa 13 1.7146 Koperasi Fungsional
Koperasi Pegawai Negeri 83 15.541Koperasi Angkatan Darat 1 435Koperasi Kepolisian 1 1.045Koperasi Veteran 1 179Koperasi Pensiunan 7 1.022Koperasi Buruh Perusahaan 73 8.102Koperasi Wanita 8 2.391Koperasi Sekolah, murid dan pesantren
22 857
Koperasi Angkatan Laut 1 2237 Koperasi Lain - lain 234 24.015
PKPN 1Jumlah 516 135.165
Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jenis koperasi pertanian jumlahnya cukup banyak
sedangkan koperasi perikanan hanya ada satu, ini dapat menggambarkan bahwa di
Kabupaten Cilacap memang menjadi sentra untuk pertanian.
Selain koperasi terdapat juga lembaga keuangan lainnya yang mendukung perekonomian di
Kabupaten Cilacap yaitu bank, baik negeri maupun swasta yang telah tersebar di semua
kecamatan.
2.3.2.3. Sarana dan Prasarana Pariwisata
A. Obyek Wisata
Obyek wisata yang ada di Kabupaten Cilacap cukup banyak dan menarik, hanya saja saat ini
di beberapa tempat belum dikelola dan ditata dengan baik. Obyek wisata di Kabupaten
Cilacap antara lain :
1. Pantai Teluk Penyu
Pantai Teluk Penyu berada di Kecamatan Cilacap Selatan, panoramanya cukup
menarik, hanya saja saat ini pantainya belum dirawat karena banyak sampah yang
berserakan di pantai. Akses menuju ke pantai ini sangat mudah karena tidak jauh
dari pusat kota.
2. Pantai Widarapayung
Pantai Widara Payung terletak di Kecamatan Binangun atau 35 Km ke arah timur
dari Kota Cilacap. Kawasan ini dinyatakan layak sebagai tempat selancar (surving)
oleh organisasi Selancar Internasional, mengingat gelombang laut yang relatif besar.
3. Pantai Ketapang Indah
Pantai Ketapang Indah yang terletak di Desa Sidaurip Kecamatan Binangun, dengan
luas 10 Ha. Pantai Ketapang Indah merupakan gugusan pantai – pantai lain yang
menghadap Samudra Indonesia. Untuk menuju obyek wisata ini sangat mudah
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
karena dapat dilalui roda dua ataupun kendaraan roda empat dengan menyusuri
jalan beraspal Cilacap – Gombong.
4. Pantai Sodong
Pantai sodong berada di Kecamatan Adipala.
5. Pantai Jetis
Pantai Jetis masuk wilayah Kecamatan Nusawungu dengan daya tarik pantai,
gelombang laut, pegunungan kapur dan dapat menyusuri sungai ijo dengan perahu-
perahu nelayan yang khusus disediakan untuk wisata.
6. Pantai Sedayu
Pantai ini terdapat di desa Sedayu, pantainya hampir sam adengan pantai – pantai
lainnya di Kabupaten Cilacap.
7. Pantai Karangpakis
Wilayah pantai ini memang tidaklah terlalu luas namun kondisi pantainya sangat
landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga membuat pantai ini sejuk. Banyak
pepohonan hijau pada bibir pantainya. Fasilitas yang ada cukup memadai, seperti
MCK, tempat parkir, restoran, kolam renang, tempat pemandian dan sebagainya.
8. Benteng Pendem
Benteng Pendem Cilacap atau dalam bahasa Belanda disebut "KUSBATTERIJ OP DE
LANTONG TE CILACAP" terletak 0,5 Km ke arah selatan dari obyek wisata pantai
Teluk Penyu. Bangunan Benteng Pendem ini memiliki konfigurasi yang masih kokoh
diantaranya barak/ ruang perajurit, klinik, terowongan, penjara, ruang amunisi,
ruang tembak yang dikelilingi oleh pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-
3 meter.
9. Air panas Cipari
Terletak di Desa Cipari Sidareja, merupakan pemandian air panas yang mengandung
belerang dan dipercayai oleh sebagian masyarakat untuk menyembuhkan penyakit
kulit.
10.Wana Wisata Selok
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Merupakan kawasan pegunungan yang berdampingan, terletak di Desa Karang
Benda Kecamatan Adipala atau 26 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan
Kabupaten Cilacap. Disamping mempunyai keindahan alam seperti gua, pantai, flora
dan fauna juga sebagai tempat meditasi/ziarah bagi masyarakat yang meyakininya
B. Fasilitas
Salah satu fasilitas penunjang pariwisata adalah fasilitas penginapan. Di Kabupaten Cilacap
tercatat sebanyak 49 hotel dengan kategori hotel berbintang sebanyak 10 sedangkan non
hotel sebanyak 39 buah. Jumlah yang cukup banyak untuk menunjang pariwisata. Jumlah
hotel dan non hotel yang ada di Kabupaten Cilacap hingga saat ini dan berada dibeberapa
kecamatan dapat di lihat dari tabel di bawah ini ;
Tabel 2.3.21. Jumlah Hotel/Non Hotel di Kabupaten Cilacap
No. KecamatanHotel/Non Hotel Jumlah Kamar
Bintang Non Bintang Bintang Non Bintang1. Majenang 1 3 20 862. Sidareja 1 1 21 143. Kesugihan 2 214. Sampang 1 175. Kroya 3 376. Cilacap Selatan 6 15 255 2737. Cilacap Tengah 1 7 48 1188. Cilacap Utara 1 7 20 154
Jumlah 10 39 364 720Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 9. Benteng Pendem dan Pantai Teluk Penyu
2.3.2.4. Sarana Dan Prasarana Peribadatan
Sarana dan prasarana peribadatan di kabupaten Cilacap yang terbesar adalah jumlah Masjid
dan surau sebesar 98% dengan jumlah masjid 1.828 buah dan surau/musala 5999 buah.
Sedangkan untuk 12 persennya adalah jumlah gereja 152 buah dan kuil/vihara sebanyak 29
buah. Banyaknya jumlah masjid dan surau karena sebagian besar penduduk Cilacap
menganut agama islam. Berikut Grafik persentase jumlah tempat peribadatan di Kabupaten
Cilacap hingga tahun 2011.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Gambar 2.3.7. Grafik Jumlah Sarana Ibadah menurut Jenisnya
2.3.2.5. Sarana dan Prasarana Irigasi
Sumber air irigasi yang digunakan untuk mengairi 66.742 Ha sawah adalah dari sungai dan
waduk yang ada di Kabupaten Cilacap. Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy dan DAS Serayu
adalah sumber utama untuk pengairan areal pertanian, air minum dan air bersih. Pengairan
pertanian dilakukan dengan memanfaatkan sungai – sungai kecil yang ada di hulu DAS yang
jumlahnya mencapai 175 anak sungai.
Sebagai wilayah yang menjadi lumbung padi di Jawa Tengah, pengairan untuk pertanian
menjadi sangat penting untuk mendukung peningkatan hasil panen. Pemanfaatan sumber –
sumber air yang ada merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelangsungan produksi
pertanian. Selain adanya sumber air, untuk mengalirkan air tersebut juga harus dengan
kondisi yang baik dan memadai pula. Pengaturan daerah irigasi bagi kepentingan pertanian
harus dilakukan sehingga pembagian air di kalangan petani akan merata dan tidak
menimbulkan konflik.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Untuk mengairi 66.742 Ha sawah di Kabupaten Cilacap tersedia 1.297.618 M’ saluran
primer, 416.465 M’ saluran skunder dan 5.009 m’ saluran tersier. Daerah irigasi yang ada di
Kabupaten Cilacap berdasarkan kewenangannya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3.22. Panjang Daerah Irigasi berdasarkan kewenangan
No Uraian Areal (Ha)
Saluran Primer
Saluran Skunder
Saluran Tersier
Keterangan
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
M’ M’ M’I Wewenang Pusat1 DI Maganti 22.417 59.241 202.714 DI Teknis2 DI Serayu 17.037 66.974 108.107 5.009 DI Teknis3 DI Panulisan 563 2.608 8.972 DI Teknis
Jumlah 40.017 128.823 319.793 5.009
II Wewenang Propinsi1 DI Serayu Kebasen 165 DI Teknis2 DI Cijalu 1.387 5.134 22.825 DI Teknis3 DI Cileumeh 1.471 3.610 14.917 DI Teknis
Jumlah 3.023 8.744 37.742
III Wewenang Kabupaten 1 DI Cilacap 836 4.408 15.132 DI Teknis2 DI Cijati 208 1.846 3.500 DI Teknis3 DI Kebogoran 624 337 1.143 DI Teknis
Jumlah 1.668 6.591 19.775
1 DI Dahem 649 3.700 DI ½ Teknis2 DI Serang 668 6.252 7.804 DI ½ Teknis3 DI Mangkalmeong 338 1.860 5.120 DI ½ Teknis4 DI Tritih 207 2.186 DI ½ Teknis5 DI Balukbuk 137 1.273 DI ½ Teknis6 DI Cigeugeumeuh 201 282 2.622 DI ½ Teknis7 DI Cupicung 281 2.356 4.933 DI ½ Teknis8 DI Cibet 164 7.484 DI ½ Teknis9 DI Tajursereh 118 1.250 DI ½ Teknis
10 DI Cilopadang 242 1030 5.076 DI ½ Teknis11 DI Buniasih 380 400 7.884 DI ½ Teknis12 DI Tipar 104 695 2.637 DI ½ Teknis13 DI Cijambe 104 1.265 864 DI ½ Teknis14 DI Curukgeulis 94 1.587 DI ½ Teknis15 DI Cibatu 112 DI ½ Teknis16 DI Ciloning 125 130 2.215 DI ½ Teknis
Jumlah 3924 31.750 39.155
734 Daerah Irigasi (DI) 18.110 1.121.710 DI Sederhana
Jumlah Total 66.742 1.297.618 416.465 5.009
2.3.3. Karakteristik Utilitas
2.3.3.1. Sistem Jaringan Air Bersih
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Sumber air untuk air bersih di Kabupaten Cilacap dilakukan dengan memanfaatkan Sungai
Citanduy, Sungai Serayu dan Sungai Cileumeuh. Penyediaan air bersih dikelola oleh Badan
Usaha Milik Daerah yaitu PDAM Cilacap. PDAM Cilacap memiliki beberapa instalasi
pengolahan air bersih yang terdapat di masing-masing cabang, yaitu Cabang Majenang,
Cabang Sidareja, Cabang Jeruk Legi dan di Kecamatan Kesugihan yang dikelola langsung oleh
Bagian Produksi PDAM Kabupaten Cilacap. Instalasi pengolahan air bersih yang terdapat di
Kecamatan Kesugihan merupakan yang terbesar dengan kapasitas total mencapai 350 l/dt
dan melayani penyediaan air bersih untuk wilayah Kecamatan Kesugihan, Kota Cilacap,
Kecamatan Maos, Kecamatan Kroya, Kecamatan Adipala dan Sampang. Instalasi Pengolahan
Air Bersih Kesugihan memiliki dua Water Treatment Plan dengan kapasitas masing-masing
50 l/dt dan 300 l/dt.
Jumlah pelanggan PDAM pada tahun 2011 adalah 57.180 dengan volume penggunaan
sebesar 10.218.445 m3, konsumsi tertinggi adalah dari Rumah Tangga dengan jumlah
pelanggan sebanyak 53.624 volume penggunaan mencapai 7.980.330 m3. Jumlah pelanggan
dan volume penggunaan ditunjukan dengan grafik berikut :
Grafik 2.3.8. Persentase Jumlah Pelanggan PDAM di Kabupaten Cilacap
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Grafik 2.3.9. Volume PenggunaanAir PDAM di Kabupaten Cilacap
2.3.3.2. Sistem Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Cilacap dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan. Di
Kabupaten Cilacap pelayanan persampahan dilayani oleh 4 TPA dengan volume 527
m3/hari.
- TPA Tritih Lor yang melayani persampahan di Kota Cilacap dan Jeruklegi
- TPA Kroya yang melayani persampahan di Kecamatan Kroya, Binangun, Adipala, Maos,
Sampang dan Kesugihan
- TPA Majenang yang melayani Kecamatan Majenang, Wanareja, Cimanggu dan
Dayeuhluhur
- TPA Sidareja melayani Kecamatan Sidareja, Cipari, Kedungreja, Bantarsari,
Gandrungmangu dan Patimuan.
Adaanya TPA ini belum mampu menyelesaikan masalah persampahan secara tuntas karena
masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan.
Jumlah sarana pengumpulan sampah dan limbah di kabupaten Cilacap dapat dilihat dari
tabel berikut :
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.23. Banyaknya Sarana Pengumpulan Sampah/ Tinja
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
NO SARANA PENGUMPULAN SAMPAH/TINJA 2007 2008 2009 2010 2011
1 TRUK SAMPAH 12 20 7 19 192 TRUK CONTAINER 2 7 7 7 93 CONTAINER 10 25 30 41 464 GEROBAG SAMPAH 27 68 78 83 835 TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA 14 36 48 49 496 TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR 4 4 5 4 47 TRUK TINJA 1 1 1 2 28 INSTALASI PENGOLAH LIMBAH TINJA 1 1 1 1 1
71 162 177 206 213Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
2.3.3.3. Energi dan Listrik
Di Kabupaten Cilacap terdapat Kilang pengolahan minyak milik Pertamina. Hasil pengolahan
didistribusikan ke beberapa tempat dengan pengangkutan ataupun melalui jaringan pipa
pertamina dengan jalur :
- Jalur pipa minyak bumi cilacap-rewulu (Yogyakarta) yaitu melalui jalur Cilacap-Maos-Sampang-Buntu-Yogyakarta- Jalur pipa BBM Cilacap-Bandung yaitu melaluijalur Cilacap-Jeru legi-Kawunganten-
Gandrungmangu-Sidareja-hingga batas Jabar- Jalur pipa BBM perkotaan Cilacap yaitu melalui jalur Cilacap Selatan-Cilacap Tengah
Selain adanya Kilang Pengolahan Minyak bumi oleh Pertamina Di Kabupaten Cilacap juga
terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu PLTU Karang Kadri yang menyuplai listrik
untuk daerah Jawa – Bali. Untuk kebutuhan listrik di Kabupaten Cilacap sudah terpenuhi,
semua kecamatan dan desa telah dialiri listrik. Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Cilacap
pada tahun 2011 meningkat jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan pada tahun 2009.
Jumlah pelanggan mencapai 329.910 dengan menghabiskan daya sebesar 362.257.850 VA
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Grafik 2.3.10. Jumlah Pelanggan PLN menurut Golongan Tarif
Dilihat dari golongan tarif, masih banyak pelanggan PLN yang menggunakan listrik dengan
tegangan 450 VA, yang terbanyak ke dua adalah pengguna listrik tegangan 900 VA, untuk
tegangan >2200 VA hanya digunakan untuk industri – industri besar saja.
2.3.3.4. Telekomunikasi
Sarana dan prasarana telekomunikasi sangat penting sebagai alat komunikasi serta untuk
mengetahui informasi baru dari perkembangan dunia. Alat komunikasi antara lain telepon,
radio dan televisi. Untuk jaringan telepon tanpa kabel saat ini tidak sulit dimiliki, dengan
harga yang terjangkau masyarakat mampu memilikinya, sedangkan untuk telepon dengan
kabel atau telepon telkom sangat sedikit jumlah pelanggannya. Hampir di seluruh Cilacap
dapat menjangkau sinyal. Berikut data jumlah radio, televisi dan telepon di Kabupaten
Cilacap.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.24. Jumlah Radio, Televisi dan Telepon
NO. KECAMATAN RADIO TV TELEPON WARTEL
1 DAYEUHLUHUR 3.287 6.732 25 -
2 WANAREJA 7.202 11.945 79 -
3 MAJENANG 5.605 13.457 1311 1
4 CIMANGGU 3.264 11.306 110 -
5 KARANGPUCUNG 2.301 9.310 83 -
6 CIPARI 3.405 4.645 21 -
7 SIDAREJA 3.230 12.774 507 -
8 KEDUNGREJA 3.519 10.513 204 -
9 PATIMUAN 4.760 7.201 19 -
10 GANDRUNGMANGU 5.796 20.268 255 -
11 BANTARSARI 3.464 5.556 4 -
12 KAWUNGANTEN 11 10.172 479 -
13 KAMPUNG LAUT 555 1.972 0 -
14 JERUKLEGI 3.633 8.024 270 -
15 KESUGIHAN 5.071 21.189 497 3
16 ADIPALA 9.606 9.664 176 -
17 MAOS 2.604 6.715 1.173 1
18 SAMPANG 2.698 6.784 163 2
19 KROYA 3.497 10.915 1.258 -
20 BINANGUN 3.748 6.749 11 -
21 NUSAWUNGU 2.435 11.392 53 4
22 CILACAP SELATAN 5.468 20.099 3.110 3
23 CILACAP TENGAH 6.702 22.081 5.977 -
24 CILACAP UTARA 3.653 10.371 359 3
JUMLAH / Total 95.514 259.834 16.144 17Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
2.3.3.5. Sistem Sanitasi
Fasilitas Perumahan
Jumlah rumah penduduk di Kabupaten Cilacap menurut dinding rumah yang dimiliki adalah
sebagai berikut :
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Tabel 2.3.25. Jumlah Rumah Penduduk di rinci menurut dinding
No. Kecamatan Permanen Tidak Permanen
Kayu/Papan Bambu
1 DAYEUHLUHUR 8,132 2,700 2,307 2,0942 WANAREJA 11,327 6,226 3,628 4,9933 MAJENANG 7,548 7,710 3,929 12,5314 CIMANGGU 9,281 5,700 972 7,5375 KARANGPUCUNG 4,357 3,634 6,211 5,1316 CIPARI 3,223 4,062 3,587 3,6477 SIDAREJA 4,564 3,617 2,719 3,0688 KEDUNGREJA 9,972 6,710 1,729 1,3259 PATIMUAN 2,448 2,722 2,578 3,283
10 GANDRUNGMANGU 8,187 7,192 4,849 3,90111 BANTARSARI 5,033 3,832 3,529 4,16412 KAWUNGANTEN 6,837 4,602 3,390 3,49713 KAMPUNG LAUT 1,257 872 527 72214 JERUKLEGI 3,999 4,668 2,327 5,62815 KESUGIHAN 5,812 6,740 5,503 6,32916 ADIPALA 9,231 8,102 131 93417 MAOS 5,155 3,400 1,903 21018 SAMPANG 4,262 2,186 2,480 85319 KROYA 7,226 4,831 5,045 2,09420 BINANGUN 7,093 5,107 2,535 1,65021 NUSAWUNGU 6,805 7,496 5,291 -22 CILACAP SELATAN 9,910 5,318 1,688 2,68223 CILACAP TENGAH 11,774 4,562 1,679 76924 CILACAP UTARA 7,994 4,856 434 1,866
JUMLAH / Total 161,427 116,845 68,971 78,908Sumber : Cilacap Dalam Angka Tahun 2011
Jika digolongkan berdasarkan jenisnya :
- Permanen
Dinding terbuat dari batu bata dan bersifat permanen 161.427 unit.
- Semi Permanen
Dinding terbuat dari sebagian tembok dan sebagian kayu, dan bersifat semi permanen
jumlahnya mencapai 116.845 unit
- Non Permanen
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Dinding terbuat dari kayu atau bahan lain yang bersifat tidak permanen dan mudah
dibongkar jumlahnya 147.879 unit
POTENSI DAN MASALAH
Potensi Sarana Dan Prasarana Wilayah
Fasilitas Pendidikan
Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Cilacap sudah cukup memadai yaitu dengan
adanya sarana – prasarana dari tingkat dasar, menengah serta pendidikan tinggi baik negeri
maupun swasta. Meskipun dibeberapa kecamatan masih membutuhkan penambahan
jumlah sarana dan prasarana tetapi secara keseluruhan sudah bisa melayani penduduk
Cilacap secara merata. Penambahan jumlah sarana ini ditujukan untuk memudahkan akses
bagi masyarakat untuk menjangkau pendidikan terutama saat ini dengan pencanangan
pendidikan yang gratis bagi masyarakat. Peningkatan kualitas guru dan sarana belajar juga
harus ditingkatkan sehingga tidak terjadi pemusatan pendidikan di satu wilayah atau
tempat.
Selain pendidikan formal yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta di Kabupaten
Cilacap, pendidikan juga di tunjang dengan adanya pesantren – pesantren yang tersebar di
kecamatan – kecamatan. Keberadaan pesantren ini juga membantu dalam penyediaan
fasilitas pendidikan bagi masyarakat.
Yang perlu di kembangkan di Kabupaten Cilacap adalah pembangunan Sekolah Menengah
Kejuruan yang bertujukan untuk menciptakan tenaga kerja yang mampu mengolah potensi
yang ada, yaitu pembangunan SMK Pertanian dan SMK Perikanan. Karena potensi pertanian
dan perikanan di kabupaten Cilacap sangat besar dan masih perlu dikembangkan.
Sarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Cilacap sudah memadai, dari tingkat desa
sudah tersedia pustu dan posyandu yang secara langsung melayani masyarakat meskipun
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
pelayanan yang diberikan masih terbatas. Bidan – bidan desa juga sudah banyak yang
melayani praktek untuk membantu persalinan. Demikian juga dengan puskesmas dan
Rumah Sakit, jumlahnya sudah memadai walaupun masih dibutuhkan pembangunan
beberapa puskesmas karena jumlah penduduk yang harus dilayani cukup besar.
Pembangunan puskesmas tersebut diperlukan untuk kemudahan masyarakat menjangkau
layanan kesehatan.
Fasilitas Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang ada di kabupaten Cilacap terdiri atas masjid, mushola, gereja
Kristen, gereja Katholik dan Pura. Masjid dan Mushola hampir ada di masing- masing desa
di seluruh wilayah kabupaten.
Fasilitas Perekonomian
Fasilitas perekonomian yang ada di kabupaten Cilacap saat ini adalah :
a. Pasar yang terdiri dari pasar swalayan, pasar umum, pasar hewan dan pasar ikan
yang tersebar di 24 kecamatan. Potensi konsumen yang dimiliki cukup tinggi karena
dengan jumlah penduduk yang besar diharapkan akan membelanjakan uang mereka
dalam memenuhi kebutuhan sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan
daerah. Pengelolaan pasar yang baik diarahkan untuk peningkatan jumlah
perdagangan hasil produksi lokal dan perluasan pemasaran hingga keluar kabupaten
b. Perbankan
Perbankan yang ada di wilayah kabupaten Cilacap terdiri dari Bank Umum ( BPD)
dan Bank swasta (Bank Mandiri, BNI, Bank Niaga).
c. Koperasi
Koperasi ada di hampir seluruh wilayah kecamatan di kabupaten Cilacap yang
berfungsi secara aktif terutama di daerah potensi ekonomi tinggi seperti Kota
Cilacap dengan adanya Koperasi perikanan dan dibeberapa kecamatan dengan
adanya koperasi pertanian.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Sarana Transportasi
Pelayanan transportasi di kabupaten Cilacap relatif baik. Kondisi jalan sebagai prasarana
transportasi secara umum sudah baik dan dapat menjangkau pemukiman penduduk yang
paling jauh, sehingga diharapkan akan memudahkan aksesibilitas masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi dan sosial. Jalan nasional yang menjadi jalur penghubung
Jogja – Bandung menjadi jalur yang ramai dan padat. Jalan tersebut melalui beberapa
kecamatan di Kabupaten Cilacap dan menunjukan pengaruh positif pada perkembangan
kegiatan ekonomi. Demikian juga dengan jalan – jalan yang ada di dalam Kota Cilacap,
kondisinya cukup baik dan dengan lebar yang memadai bagi pengguna jalan. Selain jalan
nasional, jalan propinsi dan jalan kabupaten, jalan desa juga memberikan peranan penting
bagi kelancaran arus distribusi barang, jasa dan manusia. Prasarana terminal pun sudah ada
beberapa dengan tingkatan dari Terminal Tipe A, Tipe B dan Tipe C, hanya beberapa
kecamatan saja yang belum memiliki terminal.
Angkutan sebagai sarana transportasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
pelayanan kebutuhan masyarakat akan jasa perjalanan. Angkutan umum di Kabupaten
Cilacap meliputi Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Propinsi
(AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan. Trayek angkutan umum yang ada juga
sudah tertata sehingga akan memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Angkutan desa pun sudah mampu masuk hingga ke pelosok – pelosok, hal ini diharapkan
akan membantu masyarakat desa dalam memasarkan hasil pertanian dan kebun yang
mereka miliki. Jumlah angkutan umum meskipun masih butuh penambahan tetapi yang ada
saat ini telah mampu melayani masyarakat Cilacap. Sarana angkutan darat lainnya yang
banyak digunakan sebagai angkutan masal adalah kereta api dengan stasiun kereta yang ada
di Kroya. Untuk angkutan darat, Kabupaten Cilacap telah memiliki Bandara Tunggul Wulung
yang melayani rute Jakarta – Cilacap dengan jumlah penerbangan yang makin meningkat
setiap tahunnya. Hanya angkutan laut yang belum memadai di Kabupaten Cilacap, karena
jumlah pengguna angkutan masal seperti perahu sangat jarang kecuali pada hari pasar.
Aksesibilitas Tingkat Pergerakan
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Jika dilihat dari intensitas pergerakan angkutan umum yang ada di Kabupaten Cilacap baik di
dalam kabupaten yaitu antar kecamatan dan antara kabupaten dengan wilayah – wilayah di
sekitarnya, Kabupaten Cilacap memiliki potensi besar untuk berkembang. Tingginya
intensitas ini menunjukan bahwa aksesibilitas di Kabupaten Cilacap dan wilayah sekitarnya
cukup tinggi, yang berarti pula interaksi yang terjadi juga cukup besar. Aksesibilitas
pergerakan merupakan kamampuan daya hubung suatu jaringan jalan terhadap tingkat
pelayanan suatu wilayah atau kota.
Secara geografis, Kabupaten cilacap yang berada di bagian selatan Propinsi Jawa Tengah dan
berbatasan langsung dengan lautan Samudera Hindia dan memiliki kota kabupaten yang
berada di bagian selatan juga tidak dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan
Jogjakarta – Bandung. Meskipun tidak melalui kota kabupaten, akan tetapi jalan nasional
tersebut melalui beberapa kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan seperti
Majenang.
Aksesibilitas antara simpul – simpul kegiatan di kabupaten cilacap cukup baik dengan
adanya angkutan umum yang melayani simpul – simpul kegiatan tersebut.
Sarana Perumahan
Kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan yang cukup penting, sebagai daerah yang
berkembangan maka kebutuhan akan perumahan diperkirakan akan makin tinggi pula.
Kondisi perumahan di Kabupaten Cilacap dapat dibedakan menjadi perumahan
tipe permanen, semi permanen dan non permanen.
Jaringan Air Bersih
Belum semua kecamatan di Kabupaten Cilacap telah dilayani dengan PDAM. Sumber air
PDAM yang digunakan berasal dari pemanfaatan sungai Serayu, Citanduy dan Cileumeh.
Saat ini telah ada 4 cabang instalasi pengolahan air bersih yang di kelola langsung oleh
PDAM.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
Instalasi pengolahan air bersih yang terdapat di Kecamatan Kesugihan merupakan yang
terbesar dengan kapasitas total mencapai 350 l/dt dan melayani penyediaan air bersih
untuk wilayah Kecamatan Kesugihan, Kota Cilacap, Kecamatan Maos, Kecamatan Kroya,
Kecamatan Adipala dan Sampang. Instalasi Pengolahan Air Bersih Kesugihan memiliki dua
Water Treatment Plan dengan kapasitas masing-masing 50 l/dt dan 300 l/dt.
Perluasan pelayanan air bersih di Kabupaten Cilacap harus terus dilakukan sehingga seluruh
masyarakat Cilacap dapat menikmati air bersih.
Jaringan Listrik
Seluruh desa di Kabupaten Cilacap telah terlayanan listrik, karena di Kabupaten Cilacap juga
telah didirikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karang Kadri yang memasok listrik
untuk pulau Jawa dan Bali.
Obyek Wisata
Di Kabupaten Cilacap, wisata bahari masih sangat potensial untuk dikembangkan. Sebagai
wilayah yang memiliki pantai yang cukup panjang dan dengan pemandangan alam yang
indah serta dengan adanya bangunan – bangunan sejarah menjadi modal utama dalam
pengembangan pariwisata. Jika paket – paket wisata yang ada di Kabupaten Cilacap dikemas
dengan tepat, maka sektor pariwisata akan menjadi sumber pendapatan yang besar bagi
daerah.
Masalah Sarana Dan Prasarana Wilayah
1. Secara umum yang menjadi masalah sarana dan prasarana di Kabupaten Cilacap adalah masih
kurangnya jumlah sarana yang melayani kebutuhan masyarakat yaitu sarana Pendidikan dan
Kesehatan.
Secara khusus yang menjadi masalah pendidikan di Kabupaten Cilacap adalah di Kecamatan
Kampung Laut dimana para guru yang mengajar di Kecamatan tersebut sangat tergantung pada
transportasi laut dan cuaca. Apabila terjadi cuaca buruk maka para guru tidak dapat mengajar
karena perahu yang mereka gunakan sebagai alat angkutan tidak dapat berlayar.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
2. Sarana dan prasarana jalan yang ada di Kabupaten Cilacap secara umum sudah baik akan tetapi
pemeliharaan jalan tidak dapat dilakukan secara optimal. Kondisi jalan yang rusak lebih
cenderung karena masalah tanah dasarnya yang labil sehingga umur rencana konstruksi tidak
dapat tercapai, dan juga karena pembatasan tonase kendaraan yang melewati beberapa ruas
jalan sulit dilakukan. Sedangkan Kabupaten Cilacap adalah daerah industri sehingga kendaraan
dengan tonase besar banyak melewati beberapa ruas jalan tersebut.
Sebagai kabupaten yang dilewati oleh jalan nasional di beberapa kecamatan cenderung
perkembangan ekonominya sangat pesat akan tetapi ada satu kecamatan yang di lewati oleh
ruas jalan tersebut belum berkembang maksimal.
3. Sebagai daerah yang memiliki pantai dan potensi bahari yang besar, pengembangan
sektor pariwisata belum maksimal dilakukan. Transportasi ke daerah wisata masih
perlu dibenahi sehingga akan memudahkan akses bagi wisatawan yang ingin
berkunjung.
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH – PW9
L A P O R A N S T U D I O P E R E N C A N A A N I KABUPATEN CILACAP