karakteristik penggerak mula termoakustik piston...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
KARAKTERISTIK PENGGERAK MULA
TERMOAKUSTIK PISTON AIR DENGAN DIAMETER
SELANG OSILASI 1 INCI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan oleh:
Aditya Nugraha
NIM : 095214073
Kepada
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
-
CHARACTERISTIC OF WATER PISTON
THERMOACCOUSTIC ENGINE WITH 1 INCH
DIAMETER OF OSCILLATION HOSE
FINAL PROJECT
Presented as fulfillment of the Requirements
To obtain the Sarjana Teknik Degree
in Mechanical Engineering Study Programme
By:
Aditya Nugraha
Student Number : 095214073
To
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND ENGINEERING FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2011
-
i
TUGAS AKHIR
KARAKTERISTIK PENGGERAK MULA
TERMOAKUSTIK PISTON AIR DENGAN DIAMETER
SELANG OSILASI 1 INCI
Disusun oleh:
ADITYA NUGRAHA
NIM: 095214073
Telah disetujui oleh:
Pembimbing 1
Ir. F.A. Rusdi Sambada, M.T.
HALAMAN PERSETUJUAN
http://www.usd.ac.id/profile_detail.php?id=00426
-
ii
TUGAS AKHIR
KARAKTERISTIK PENGGERAK MULA
TERMOAKUSTIK PISTON AIR DENGAN DIAMETER
SELANG OSILASI 1 INCI
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
ADITYA NUGRAHA
Telah dipertahankan didepan panitia penguji
pada tanggal 28 Februari 2011
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama lengkap Tanda tangan
Ketua : Ir. Petrus Kanisius Purwadi , M.T. ………………….
Sekretaris : Ir. Rines, M.T. ………………….
Anggota : Ir. Franciscus Asisi Rusdi Sambada, M.T. ………………….
Yogyakarta, 3 Maret 2011
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dekan
(Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T.)
HALAMAN PENGESAHAN
-
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 25 Februari 2011
Penulis
Aditya Nugraha
-
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Aditya Nugraha
Nomor Mahasiswa : 095214073
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
KARAKTERISTIK PENGGERAK MULA TERMOAKUSTIK PISTON
AIR DENGAN DIAMETER SELANG OSILASI 1 INCI
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, 25 Februari 2011
Yang menyatakan
(Aditya Nugraha)
-
v
ABSTRAK
Pada kondisi saat ini, ketergantungan dunia akan bahan bakar yang
berasal dari minyak bumi masih sangat tinggi. Hal ini menjadi keprihatinan
global, karena cadangan minyak bumi yang lambat laun semakin menipis dan
pada suatu saat akan habis, dan juga polusi yang ditimbulkan.. Karena kesadaran
akan semakin menipisnya cadangan minyak bumi itulah, para ilmuwan berlomba
untuk mencari dan mengembangkan sumber energi alternatif. Termoakustik
adalah salah satu prinsip yang bisa digunakan untuk menciptakan energi alternatif
Penelitian ini bertujuan membuat model alat untuk memanfaatkan
energi panas yakni penggerak mula termoakustik. Energi panas dapat berasal dari
energi surya, panas bumi, biogas atau panas buangan industri. Penggerak mula
termoakustik mengkonversikan energi panas menjadi gerak mekanik. Gerak
mekanik dapat dimanfaatkan misalnya untuk pompa air. Penelitian ini juga
dilakukan untuk mengetahui karakteristik penggerak mula termoakustik yakni
daya dan efisiensi maksimal.
Alat ini terdiri dari bagian pendingin, regenerator dari steelwool dengan
panjang 60mm, tabung pendingin dengan diameter tabung 25 mm dan panjang
tabung 100 mm, dan bagian osilasi berupa selang transparan dengan diameter 1
inci. Energi mekanik ini berupa gerak osilasi fluida zat cair dalam hal ini air yang
berada di dalam selang yang sudah dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk
profil U. Osilasi adalah variasi periodik dalam hal ini terhadap waktu dari suatu
hasil pengukuran. Osilasi dapat terbentuk karena adanya perbedaan tekanan di
dalam alat. Untuk mengetahui karakteristik dilakukan beberapa variasi. Bagian
yang divariasikan adalah tabung resonator yaitu tabung dengan diameter luar
tabung 15,7 mm dan panjang 70 mm, tabung dengan diameter luar tabung 20 mm
dan panjang 90 mm, tabung dengan diameter luar tabung 25,2 mm dan panjang
100 mm
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah daya maksimal yang terjadi
sebesar 0,226 watt dan efisiensi maksimal terjadi yakni 0,279 %, terjadi pada
penggunaan tabung resonator dengan diameter luar 25, 2 mm.
Kata kunci : Termoakustik, Osilasi, Regenerator, Resonator.
http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu
-
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini adalah
sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik
Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Tugas akhir ini mengambil judul “Karakteristik Penggerak Mula
Termoakustik Piston Air Dengan Diameter Selang Osilasi 1 Inci”.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini karena adanya bantuan dan
kerjasama berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Romo Andreas Sugijopranoto, S.J., Direktur ATMI Surakarta yang
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di
Universitas Sanata Dharma.
2. Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Budi Sugiharto, S.T., M.T., Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Dosen
Pembimbing Akademik.
4. Ir. F.A. Rusdi Sambada, M.T., Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
5. Segenap Dosen di Jurusan Teknik Mesin, yang telah membimbing
penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
6. Ayah, Ibu, dan kedua adikku yang merupakan harta yang paling
berharga bagiku.
-
vii
7. Milka Mangesti, S.Psi. atas dorongan semangat dan kasih sayang
nya.
8. Semua rekan-rekan ATMI - Sanata Dharma angkatan pertama,
terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.
9. Serta semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya tugas
akhir ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam pembahasan masalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran yang
membangun.
Semoga naskah ini berguna bagi mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca
lainnya. Jika ada kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, terima kasih.
Surakarta, 25 Februari 2011
Penulis
Aditya Nugraha
-
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR NOTASI ................................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
2.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan ................................................................. 3
2.2 Dasar Teori ..................................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 14
3.1 Skema alat penelitian .................................................................................... 14
3.2 Variabel - variabel yang divariasikan ........................................................... 16
3.3 Variabel - variabel yang diukur dan cara pengukuran .................................. 17
3.4 Langkah – Langkah Penelitian ..................................................................... 20
-
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 25
4.1 Hasil pengambilan data ................................................................................ 25
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 41
BAB V .................................................................................................................... 54
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 54
5.2 Saran ............................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 56
LAMPIRAN - LAMPIRAN ................................................................................... 57
-
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus termodinamika pada gas ................................................. 5
Gambar 2.2 Siklus termoakustik……………………...………………….....6
Gambar 2. 3 Resonator ................................................................................. 7
Gambar 2. 4 Material regenerator dari steel wool ........................................ 8
Gambar 2. 5 Material regenerator dari aluminium ........................................ 8
Gambar 2. 6 Posisi awal mesin ..................................................................... 9
Gambar 2. 7 Posisi pertama setelah diberi daya input (panas)…. ................ 9
Gambar 2. 8 Posisi kedua setelah diberi daya input (panas) ...................... 10
Gambar 2. 9 Posisi ekspansi maksimal ...................................................... 10
Gambar 2. 10 Regenerator melepas panas ke arah gas ............................... 10
Gambar 2. 11 Posisi kompresi maksimal ................................................... 11
Gambar 3.1 Penggerak mula termoakustik piston air…….……...………...14
Gambar 3.2 Penggerak mula termoakustik piston pejal……………….......15
Gambar 3.3 Posisi ketinggian awal air ( h0 )……………………………....17
Gambar 3.4 Penampil termokopel……………..……………………….…18
Gambar 3.5 Papan ukur…..…………………………………………….…19
Gambar 3.5 Stopwatch…………..………………………………….……..19
-
xi
Gambar 4.1 Hubungan antara daya dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm………………………………………………………..…..41
Gambar 4.2 Hubungan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm……………………………………………………………41
Gambar 4.3 Hubungan antara daya dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm…………………………………………………………....42
Gambar 4.4 Hubungan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm………………………………………………………..…43
-
xii
Gambar 4.5 Hubungan antara daya dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 25,2 mm dan panjang tabung 100 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm………………………………………………………..…43
Gambar 4.6 Hubungan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 25,2 mm dan panjang tabung 100 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm………………………………………………………..…44
Gambar 4.7 Perbandingan antara suhu tabung pendingin, suhu regenerator,
dan suhu tabung resonator terhadap waktu pada penggerak
mula termoakustik piston air dengan menggunakan tabung
resonator diameter luar 25,2 mm dan panjang tabung 100 mm
dengan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60
mm…………………………………………………………..45
Gambar 4.8 Perbandingan antara daya dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm, diameter
luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm, diameter luar 25,2
mm dan panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool
dengan panjang regenerator 60
mm…………………………………………………………..46
-
xiii
Gambar 4.9 Perbandingan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator
diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm, diameter
luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm, diameter luar 25,2
mm dan panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel
wool dengan panjang regenerator 60
mm……………………………………………………..……47
Gambar 4.10 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 70 mm
menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung
20 mm dan panjang tabung 120 mm…………………...……48
Gambar 4.11 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 50 mm
menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung
20 mm dan panjang tabung 120 mm………………………...48
Gambar 4.12 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 30 mm
menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung
20 mm dan panjang tabung 120 mm………………...………49
-
xiv
Gambar 4.13 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator 70 mm
menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung
20 mm dan panjang tabung 120 mm……………………..…50
Gambar 4.14 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator 50 mm
menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung
20 mm dan panjang tabung 120 mm……………………...…50
Gambar 4.15 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator 30 mm
menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung
20 mm dan panjang tabung 120 mm……………………...…51
Gambar 4.16 Perbandingan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak
mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 30 mm, 50
mm, dan 70 mm menggunakan tabung resonator dengan
diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120
mm………………………………...……………...…………52
-
xv
Gambar 4.17 Perbandingan antara waktu dan putaran flywheel pada
penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator aluminium dengan panjang
regenerator 30 mm, 50 mm, dan 70 mm menggunakan tabung
resonator dengan diameter luar tabung 20 mm dan panjang
tabung 120 mm…………………………….………………..53
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang
tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm…………………………………………………..25
Tabel 4.1 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang
tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm. (lanjutan)……………………………………....26
Tabel 4.2 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 20 mm dan panjang
tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm………………. …………………………………26
Tabel 4.2 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 20 mm dan panjang
tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm. (lanjutan)…………………………………...….27
Tabel 4.3 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 25.2 mm dan panjang
tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm…………...…………………………...…………28
-
xvii
Tabel 4.4 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 70
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm……………………………….…...29
Tabel 4.4 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 70
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm. (lanjutan)………………….….…30
Tabel 4.5 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 50
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm……………….…………………...30
Tabel 4.5 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 50
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm. (lanjutan)…………...……………31
Tabel 4.6 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 30
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm. …………………………..………32
-
xviii
Tabel 4.7 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator aluminium dengan panjang regenerator 70
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm.……………………………….….…33
Tabel 4.8 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator aluminium dengan panjang regenerator50
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm. ……………………….……………34
Tabel 4.9 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator aluminium dengan panjang regenerator 30
mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar tabung 20
mm dan panjang tabung 120 mm. ……………………………….……35
Tabel 4.10 Tabel data untuk mencari daya spiritus dengan massa air yang dipakai
0,238 kg ………………………………………………………………35
Tabel 4.11 Tabel hasil perhitungan penggerak mula termoakustik piston air
dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan
panjang tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm. ……………………..………………………….…38
Tabel 4.12 Tabel hasil perhitungan penggerak mula termoakustik piston air
dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 20 mm dan
panjang tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm……………………………..……………….…..…39
-
xix
Tabel 4.13 Tabel hasil perhitungan penggerak mula termoakustik piston air
dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 25,2 mm dan
panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 60 mm.…………………..……………………40
-
xx
DAFTAR NOTASI
-CP : panas spesifik pada tekanan tetap (kJ/kg.K)
-f : frekuensi (Hz)
-g : percepatan gravitasi (9,81 m/det2)
-h max : beda tinggi kolom air (m)
-h0 : posisi ketinggian awal air (m)
-m : massa (kg)
-P : tekanan hidrostatis (N/m2)
-V : volume perbedaan tinggi kolom air (m3)
-W : daya (watt)
-ΔT : selisih temperatur (oK)
-Δt : selisih waktu (detik)
-η : efisiensi mesin (%)
-ρ air : massa jenis air (kg/m3)
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada kondisi saat ini, ketergantungan dunia akan bahan bakar yang
berasal dari minyak bumi masih sangat tinggi. Hal ini menjadi keprihatinan
global, karena cadangan minyak bumi yang lambat laun semakin menipis
dan pada suatu saat akan habis, dan juga polusi yang ditimbulkan. Cuaca
ekstrim yang terjadi akhir – akhir ini merupakan bukti nyata dari akibat
pemanasan global yang terjadi akibat efek rumah kaca, yang penyebab
utamanya adalah gas CO2 hasil pembakaran dari bahan bakar yang berasal
dari minyak bumi.
Karena kesadaran akan semakin menipisnya cadangan minyak
bumi itulah, para ilmuwan berlomba untuk mencari dan mengembangkan
sumber energi alternatif. Termoakustik adalah salah satu prinsip yang bisa
digunakan untuk menciptakan energi alternatif. Penggerak mula
termoakustik yang kami buat ini adalah alat yang sangat sederhana untuk
mengubah energi panas menjadi energi gerak. Ide dasar dari termoakustik
adalah fenomena osilasi gelombang suara dimana didalamnya terdapat
aktifitas kompresi dan ekspansi terhadap partikel gas. Dari hasil
pengamatan, ternyata selama aktifitas ini berlangsung suhu gas juga
mengalami osilasi. Ketika gas tersebut berinteraksi dengan batas-batas solid
sekitarnya akan terjadi pula osilasi perpindahan kalor dari gas ke batas
tersebut. Jadi apabila suara merambat melalui celah yang relatif sempit
-
2
akan terjadi aliran panas/kalor ke dan dari dinding-dinding celah tersebut.
Peristiwa semacam ini disebut sebagai efek termoakustik. Osilasi suhu ini
tentu saja tidak terlalu berarti misalnya dalam kejadian gelombang suara
dari manusia yang berbicara. Tetapi dengan menggunakan udara yang
mendapatkan tekanan tinggi maka osilasi yang terjadi menunjukkan efek
termoakustik yang signifikan.
1.2 Tujuan
1) Membuat model penggerak mula termoakustik yang berupa aplikasi
dengan piston air dan dengan menggunakan piston pejal yang
menggerakkan flywheel sebagai pembanding.
2) Mengetahui karakteristik yakni daya dan efisiensi maksimal dari
penggerak mula termoakustik piston air yang menggunakan diameter
selang osilasi 1 inci.
3) Mengetahui karakteristik dari penggerak mula termoakustik piston
pejal yakni kecepatan putaran dari flywheel sebagai referensi.
1.3 Manfaat
1) Sebagai referensi untuk pengembangan prinsip termoakustik di masa
mendatang untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
2) Menambah semangat para generasi muda untuk lebih memanfaatkan
sumber energi terbarukan untuk masa depan yang lebih baik
-
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan
Penelitian tentang termoakustik sudah dimulai sejak kira-kira 125 tahun
yang lalu ketika Lord Rayleigh pertama kali memberikan paparan tentang efek
thermoaccoustic melalui tulisannya “The Theory of Sound”, yang dipublikasikan
pada tahun 1887. Dia mengungkapkan bahwa gelombang suara bisa menghasilkan
perbedaan temperatur pada media yang dilaluinya ( gas ). Tetapi penelitian ini
sempat berhenti selama kira-kira 80 tahun sampai saat Rott memulai publikasi
penelitian tentang termoakustik pada tahun 1969 ( Peter Timbie, 2006).
Lebih dari 20 tahun yang lalu, Ceperley menunjukkan kemungkinan
untuk mengembangkan mesin kalor tanpa bagian yang bergerak (piston). Dia
mengakui bahwa gas yang berada pada aliran gelombang suara akan mengalami
perubahan suhu regenerator yang berupa siklus thermodinamika seperti siklus
stirling dan menyarankan sebagai mesin stirling tanpa piston dimana aliran
gelombang suara berfungsi sebagai piston pada mesin stirling conventional (Yuku
Ueda, 1996).
Sedangkan penelitian lain yang pernah dilakukan mengenai konservasi
energi panas adalah penelitian tentang penelitian pompa air energi panas yaitu
Pompa Air Energi Termal Menggunakan Evaporator Plat 35 cc. Penelitian pada
pompa air energi surya memperlihatkan bahwa waktu pengembunan uap
dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor ( Sumathy
-
4
et. al., 1995 ). Penelitian pompa energi panas berbasis motor stirling dapat secara
efektif memompa air dengan variasi head antara 2 – 5 m ( Mahkamov, 2003 ).
Penelitian pompa air energi panas oleh Smith menunjukkan bahwa ukuran
kondenser yang sesuai dapat meningkatkan daya output sampai 56% ( Smith,
2005 ). Penelitian pompa air energi panas surya memperlihatkan bahwa waktu
pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk
kondensor ( Sumathy et. al., 1995 ). Penelitian secara teoritis pompa air energi
panas surya dengan dua macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether
memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan ethyl ether 17% lebih tinggi
dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m ( Wong, 2000 ). Analisa
termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi panas surya pada
beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa jumlah siklus atau hari
tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk
pengembunan uap. Waktu pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam
sistem waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin
( Wong, 2001 ).
Pada penelitian “Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 39 CC dan
Pemanas 266 Watt” mampu menghasilkan daya pompa (Wp) maksimum adalah
0.139 watt, efisiensi pompa (η pompa) maksimum 0.060 % pada variasi bukaan
kran 30 ºC, dan debit (Q) maksimum 0.697 liter/menit pada variasi ketinggian
head 1.75 m dan bukaan kran penuh atau 0 ºC dengan pendingin udara (Suhanto,
2009).
Pada penelitian “Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 44 CC dan
Pemanas 78 Watt” mampu menghasilkan daya pompa (Wp) maksimum adalah
0.167 watt, efisiensi pompa (ηpompa) maksimum 0.213 %, dan debit (Q)
-
5
maksimum 0.584 liter/menit pada variasi ketinggian head 1.75 m dan bukaan kran
0 ºC dengan pendingin udara (Nugroho, 2009).
Pada penelitian “Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 35 CC ”
mampu menghasilkan daya pompa (Wp) maksimum adalah 0.053 watt, efisiensi
pompa (ηpompa) maksimum 0.015 %, dan debit (Q) maksimum 0.179 liter/menit
pada variasi ketinggian head 1.75 m dan bukaan kran 0 ºC dengan pendingin
udara (Setiyawan, Agung, 2011).
2.2 Dasar Teori
Prinsip kerja dari penggerak mula termoakustik yang kami teliti
sebenarnya adalah proses kebalikan dari apa yang pertama kali dikemukakan oleh
Lord Rayleigh. Dimana input daya adalah panas kemudian diubah menjadi energi
tekanan (gas) dan gelombang suara (meskipun dalam sistem penggerak kami tidak
terindikasi terdengar suara yang kemungkinan dikarenakan frekuensinya dibawah
area pendengaran manusia ).
Kondisi normal Kondisi gas mampat Kondisi gas mengembang
Gambar 2.1 Siklus termodinamik pada gas
“Gambar di atas menunjukkan apa yang terjadi pada sebuah partikel gas
pada saat terjadinya siklus thermodinamik. Ketika ada stimulasi impuls getaran
gas akan mengalami pemampatan. Sebagai hasilnya temperatur dari partikel gas
akan meningkat. Dan pada tahap yang berikutnya, ketika gas mengembang
-
6
temperatur akan berkurang dengan seketika. Suatu partikel gas yang dimampatkan
cenderung melepaskan panas ke lingkungan, sedangkan saat mengembang gas
akan menyerap panas dari lingkungannya. Karakteristik ini penting untuk mesin
termoakustik sebab dengan cara ini panas dapat pindahkan dari satu ruang ke
ruang yang lain.
Gambar 2.2 Siklus termoakustik
Dimulai pada saat tekanan minimum ( t=0) gas akan dimampatkan oleh
gelombang suara. Pada saat perjalanan gelombang, perubahan dari gas adalah
seperempat dari satu periode di belakang amplitudo tekanan. Dari sini gas mulai
memampat (t=0) atau masih dalam posisi seimbang atau netral (Uo). Selama
kompresi gas bergerak ke yang kiri (-U). Karena ada pemindahan kalor yang
maksimal (isothermal propagation) kalor (Qw) dilepaskan ke regenerator (sebelah
-
7
kiri posisi seimbang). Pada setengah siklus yang kedua terjadi proses yang
kebalikan. Kemudian saat ekspansi gas bergerak ke kanan (+dU) dari posisi
seimbang dan disitu gas akan menyerap panas (Qc) dari regenerator. Sebuah
siklus yang lengkap dikendalikan oleh suatu gelombang berjalan (suara) akan
mengakibatkan kompresi gas, dan penurunan temperatur gas (Qw) di sisi kiri
(-dU), ini terjadi pada saat temperatur gas (Tw) lebih tinggi daripada regenerator.
Kemudian diikuti oleh ekspansi dan pengambilan panas dari regenerator (Qc) di
sebelah kanan (+dU) pada saat temperatur gas yang rendah (Tc)”.
Resonator
Pada kenyataannya proses termodinamika dikendalikan dengan rambatan
gelombang. Untuk meminimalkan kerugian dan menghasilkan gelombang sekuat
mungkin, diperlukan suatu resonator suara. Resonator ini dapat dibandingkan
dengan suatu pipa organ.
Gambar 2.3 Resonator
Frekuensi tergantung pada panjangnya, lebih panjang pipa resonator
maka akan menurunkan frekuensi. Daya tergantung dari area melintang dari
resonator. Sebagai tambahan, resonator berfungsi sebagai pemisah antara
termoakustik di sebelah kiri dan pompa kalor di sebelah kanan.
Suatu kolom gas ber gerak maju mundur di area sempit pada resonator
(gambar diatas). Sebagai hasilnya, tekanan pada kedua ujungnya bervariasi
-
8
dengan fungsi kebalikan, menciptakan kompresi dan ekspansi pada gas yang
periodik. Fungsi dari resonator dapat dibandingkan dengan roda gila pada motor
konvensional (ASTER, 2000-2011).
Regenerator
Selama terjadi siklus termodinamika regenerator akan menyerap kalor
pada setengah siklus dan akan melepaskan panas ini pada setengah siklus yang
lain. Syarat utama dari regenerator adalah materialnya bersifat konduktor panas.
Kemampuan untuk menyerap dan melepas panas juga harus baik ( konstan
terhadap waktu saat mengalami perubahan suhu). Hal ini akan membuat efisiensi
lebih maksimal jika waktu yang dibutuhkan regenerator untuk menyerap dan
melepas panas lebih kecil daripada waktu siklus termodinamika dan juga
regenerator ini tidak boleh menghambat aliran gas. Material yang sesuai kriteria
diatas antara lain steelwool, metal gauze atau metal foam, dan aluminium.
Gambar 2.4 Material regenerator dari steelwool
Gambar 2.5 Material regenerator dari aluminium
-
9
Prinsip kerja mesin
Dibawah ini akan dijelaskan prinsip kerja dari alat yang kami buat, yang
merupakan siklus kebalikan dari konsep dasar awal dari termoakustik.
Dimulai dari kondisi saat mesin belum diberi daya input (Gambar 2. 6)
Gambar 2. 6 Posisi awal mesin
Gambar 2. 7 Posisi pertama setelah diberi daya input (panas)
Pada Gambar 2.7 gas yang berada didalam sistem akan mengalami
kanaikan suhu, oleh karena itu gas akan lebih panas dari pada regenerator, dan
regenerator akan menyerap panas tersebut. Bersamaan dengan itu karena saat
temperatur naik maka gas akan memuai dan akan mendorong piston air. Disini
juga terjadi pemindahan panas pada tabung pendingin.
-
10
Gambar 2. 8 Posisi kedua setelah diberi daya input (panas)
Pada Gambar 2. 8 terlihat seiring memuainya gas suhu gas juga akan
cenderung menurun.
Gambar 2. 9 Posisi ekspansi maksimal
Pada gambar 2. 9 Terjadi ekspansi udara maksimal, disini suhu gas
menjadi lebih rendah daripada suhu regenerator, dan tekanan hidrostatik air lebih
besar daripada tekanan gas.
Gambar 2. 10 Regenerator melepas panas ke arah gas
-
11
Pada Gambar 2.10 terlihat regenerator melepaskan panas ke gas, hal ini
terjadi karena suhu gas lebih kecil daripada suhu regenerator, dan piston air akan
menekan balik gas di dalam mesin.
Gambar 2. 11 Posisi kompresi maksimal
Gambar 2.11 menunjukkan bahwa karena ada tekanan balik dari piston
air maka gas akan terkompresi, sehingga karena tekanan gas naik maka suhu gas
juga akan naik pula. Karena gas juga masih mendapat panas dari sumber panas
maka suhu gas menjadi lebih tinggi daripada suhu regenerator. Maka akan
terulang siklus dari Gambar 2.6 sampai Gambar 2.11 secara terus menerus.
-
12
Rumus – rumus yang dipakai
Untuk menghitung tekanan dipergunakan Persamaan (2.1)
P = ρ . g . h ( 2.1 )
Pada Persamaan (2.1)
P = tekanan hidrostatis (N/m²)
ρ = massa jenis air (kg/m³)
g = percepatan gravitasi (m/det²)
h = beda tinggi kolom air (m)
Dilihat secara analisis dimensional :
Secara logika ketika head nya semakin besar, maka tekanan yang terjadi
semakin besar pula, maka Persamaan (2.1) dapat digunakan.
Untuk menghitung daya dipergunakan Persamaan (2.2)
W = P . V . f ( 2.2 )
Pada Persamaan (2.2)
W = daya (watt)
P = tekanan hidrostatis (N/m²)
V = volume perbedaan tinggi kolom air (m3)
f = frekuensi (Hz)
Dilihat secara analisis dimensional :
-
13
Secara logika ketika frekuensi osilasi semakin besar, maka daya yang
terjadi semakin besar pula, maka Persamaan (2.2) dapat digunakan.
Untuk menghitung efisiensi dipergunakan Persamaan (2.3)
η = daya penggerak x 100 % ( 2.3 )
daya spirtus rata-rata
Untuk menghitung daya spiritus dipergunakan Persamaan (2.4)
Daya spiritus = m . Cp. ΔT/Δt ( 2.4 )
Pada Persamaan (2.4)
m = massa air (kg)
Cp =
ΔT = perbedaan temperature (oC)
Δt = perbedaan waktu (second)
Persamaan (2.4) merupakan pendekatan untuk mencari daya rata – rata
dari spiritus. Dengan asumsi rugi – rugi akibat hilangnya kalor ke lingkungan
dianggap tidak ada, dan juga kalor yang diserap oleh bejana dianggap tidak ada.
Hasil perhitungan daya spiritus disajikan pada Tabel 4.1
-
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Skema alat penelitian
Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah penggerak mula
termoakustik piston air dengan diameter selang osilasi 1 inci. Sedangkan sebagai
alat referensi kami memakai penggerak mula termoakustik piston pejal.
3.1.1 Penggerak mula termoakustik piston air.
Pada penggerak mula termoakustik piston air terdiri dari beberapa bagian
penting. (lihat Gambar 3. 1).
Gambar 3.1 Penggerak mula termoakustik piston air
1
2
3 4
5
6
7
8
-
15
Keterangan :
1. tabung pendingin
2. pemanas spiritus
3. regenerator
4. tabung resonator
5. papan ukur
6. selang osilasi
7. fluida (air)
8. stand
3.1.2 Penggerak mula termoakustik piston pejal
Pada penggerak mula termoakustik piston pejal terdiri dari beberapa
bagian penting. (lihat Gambar 3. 2).
Gambar 3.2 Penggerak mula termoakustik piston pejal dengan aplikasi flywheel
1
2
3 4 5
6
7
-
16
Keterangan :
1. pemanas spiritus
2. regenerator
3. tabung resonator
4. silinder
5. piston
6. flywheel
7. stand
3.2 Variabel - variabel yang divariasikan
Dari percobaan dengan menggunakan penggerak mula termoakustik
piston air, variabel yang divariasikan adalah :
a) Ukuran tabung resonator
Diameter luar 15,7 mm dengan panjang tabung 70 mm
Diameter luar 20 mm dengan panjang tabung 90 mm
Diameter luar 25,2 mm dengan panjang tabung 100 mm
Sedangkan dari percobaan dengan menggunakan penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan aplikasi flywheel, variabel yang divariasikan
adalah :
a) Material regenerator yakni : (1) steel wool dan (2) aluminium
b) Panjang regenerator yakni : (1) 30 mm, (2) 50 mm, dan (3) 70 mm
-
17
3.3 Variabel - variabel yang diukur dan cara pengukuran
Untuk percobaan dengan menggunakan penggerak mula termoakustik
piston air, variabel yang diukur adalah :
a) Suhu pada tabung pendingin.
b) Suhu pada regenerator.
c) Suhu pada tabung resonator.
d) Panjang osilasi fluida.
e) Frekuensi osilasi.
f) Ketinggian awal permukaan air (h0) dihitung dari skala pengukuran,
sebelum mesin diberi daya input (energi panas).
Gambar 3.3 Posisi ketinggian awal air ( h0 )
-
18
Sedangkan untuk percobaan dengan menggunakan penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan aplikasi flywheel, variabel yang diukur adalah :
a) Suhu pada tabung pendingin.
b) Suhu pada regenerator.
c) Suhu pada titik pemanasan.
d) Suhu pada silinder.
e) Putaran dari flywheel.
Cara pengukuran variabel tersebut adalah :
a) Untuk pengukuran suhu, cara pengukuran dengan menggunakan
termokopel.
Gambar 3.4 Penampil termokopel
-
19
b) Untuk pengukuran panjang osilasi pada fluida digunakan papan ukur
yang dipasang pada stand.
Gambar 3.5 Papan ukur
c) Untuk mengukur frekuensi dan putaran rpm pada flywheel digunakan
stopwatch.
Gambar 3.6 Stopwatch
-
20
3.4 Langkah – Langkah Penelitian
a) Untuk percobaan dengan menggunakan penggerak mula termoakustik
piston air, langkah – langkah yang dilakukan adalah :
1. Menyiapkan peralatan dan bahan.
a) tabung resonator
b) regenerator
c) selang osilasi
d) fluida (air)
e) papan ukur
f) pemanas spiritus
g) besi untuk stand
h) tabung pendingin
2. Membuat stand.
Dengan menggunakan potongan besi profil L dan bentuk stand sesuai
kebutuhan dalam rangkaian tersebut.
3. Regenerator.
Memasukkan bahan regenerator yang terbuat dari bahan steel wool dalam
tabung resonator dengan diameter luar tabung 15,7 mm dan panjang
tabung 70 mm, dengan panjang regenerator 60 mm.
4. Membuat tabung ruang dengan menggunakan selotip listrik dan selang,
tabung pendingin dengan diameter luar 25 mm dan panjang 100 mm
dihubungakan dengan tabung resonator yang telah terisi regenerator.
5. Merangkai selang osilasi hingga membentuk U dengan ketinggian sesuai
kebutuhan.
-
21
6. Memasukan air dalam selang dan ukur ketinggian air tersebut sesuai
penelitian yang akan diuji.
7. Menyiapkan pemanas spiritus untuk membakar udara di dalam tabung
resonator, dengan besar api yang konstan dan sesuaikan peletakan api
supaya jangan membakar generator.
8. Mencatat ketinggian awal sebelum osilasi ( ho ). Ketinggian ho diukur dari
posisi skala 0 di papan ukur.
9. Pembakaran dimulai dengan menyalakan api pada pemanas spiritus dan
data mulai dicatat.
10. Mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 kali osilasi.
11. Mencatat hasil percobaan dengan rentang waktu 1 menit hingga mencapai
waktu yang telah ditentukan.
12. Mengulangi langkah 3 sampai 11 dengan menggunakan tabung resonator
dengan diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm sehingga di
dapatkan data yang lain.
13. Mengulangi langkah 3 sampai 11 kembali dengan menggunakan tabung
resonator dengan diameter luar 25,2 mm dan panjang tabung 100 mm
sehingga di dapatkan data yang lain.
14. Melakukan perhitungan dari data – data yang telah diperoleh sehingga
diperoleh daya yang terjadi.
15. Membuat grafik hubungan daya dan waktu dari tiap – tiap variasi yang
telah dilakukan sehingga dari grafik tersebut, kita bisa mengetahui
efisiensi maksimal yang terjadi.
-
22
b) Sedangkan untuk percobaan dengan menggunakan penggerak mula
termoakustik piston pejal, langkah – langkah yang dilakukan adalah :
1. Menyiapkan peralatan dan bahan.
a) tabung resonator
b) regenerator
c) pemanas spiritus
d) piston
e) silinder
f) flywheel
g) stand
h) o ring
2. Membuat stand.
Merangkai material kayu dan plat aluminium yang telah disiapkan, serta
penguat dari bahan nylon dan kaca mikha.
3. Memasang choke pada piston.
4. Memasang piston pada stand yang telah disiapkan.
5. Regenerator.
Memasukkan bahan regenerator yang terbuat dari bahan steel wool dalam
tabung resonator dengan diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung
120 mm, dengan panjang regenerator 70 mm diukur dari ujung tabung.
6. Memasang tabung resonator yang sudah berisi regenerator ke piston yang
sudah terpasang pada stand. Diantara ring penekan dan piston, dipasang o
ring agar ruangan di dalam tabung resonator benar – benar vacum.
7. Memasang flywheel pada stand.
-
23
8. Memasang piston dan shaft yang dihubungkan ke flywheel.
9. Memasang pemanas spiritus pada stand, dengan jarak 10 mm dari
regenerator, agar regenerator tidak ikut terbakar.
10. Mencatat data awal sebelum pemanas spiritus dinyalakan.
11. Pembakaran dimulai dengan menyalakan api pada pemanas spiritus dan
data mulai dicatat.
12. Mencatat waktu yang diperlukan untuk 20 kali putaran flywheel.
13. Mencatat hasil percobaan dengan rentang waktu 2 menit hingga mencapai
waktu yang telah ditentukan, yaitu 60 menit.
14. Mengulangi langkah 5 sampai 13 kembali dengan regenerator yang terbuat
dari bahan steel wool dalam tabung resonator, dengan panjang regenerator
50 mm diukur dari ujung tabung, sehingga didapatkan data yang lain.
15. Mengulangi langkah 5 sampai 13 kembali dengan regenerator yang terbuat
dari bahan steel wool dalam tabung resonator, dengan panjang regenerator
30 mm diukur dari ujung tabung, sehingga didapatkan data yang lain.
16. Mengulangi langkah 5 sampai 13 kembali dengan regenerator yang terbuat
dari bahan aluminium dalam tabung resonator, dengan panjang regenerator
70 mm diukur dari ujung tabung, sehingga didapatkan data yang lain.
17. Mengulangi langkah 5 sampai 13 kembali dengan regenerator yang terbuat
dari bahan aluminium dalam tabung resonator, dengan panjang regenerator
50 mm diukur dari ujung tabung, sehingga didapatkan data yang lain.
18. Mengulangi langkah 5 sampai 13 kembali dengan regenerator yang terbuat
dari bahan aluminium dalam tabung resonator, dengan panjang regenerator
30 mm diukur dari ujung tabung, sehingga didapatkan data yang lain.
-
24
19. Dari data yang diperoleh, dibuat grafik hubungan antara waktu dan
kecepatan rpm yang terjadi dari beberapa variasi yang telah dilakukan,
sehingga dari grafik tersebut bisa diketahui pada variasi manakah putaran
rpm maksimal terjadi.
-
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengambilan data
4.1.1 Dari pengambilan data yang telah dilakukan pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan selang osilasi 1 inci maka hasil
yang didapat dapat dilihat pada Tabel 4.1 hingga Tabel 4.3.
Tabel 4.1 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan menggunakan tabung
resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 60 mm.( h o = 13,8 cm )
No Menit
ke
Suhu
Tabung
Pendingin
(OC)
Suhu
Regenerator
(OC)
Suhu
Tabung
Reaksi
(OC)
Suhu
Ruangan
(OC)
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz) Keterangan
1 0 24 24 24 24 belum
osilasi
2 2 25 61 155 24 5,5 2,8 mulai
osilasi
3 4 25 75 235 24 6,0 2,8
4 6 25 75 252 24 6,5 2,8
5 8 26 78 261 24 6,5 2,8
6 10 26 81 240 25 6,0 2,8
7 12 26 77 260 25 6,0 2,8
8 14 26 80 228 25 6,0 2,8
9 16 26 81 248 24 6,0 2,8
10 18 26 83 227 25 6,0 2,8
11 20 26 82 233 24 6,0 2,8
12 22 26 82 217 25 6,0 2,8
13 24 26 81 225 25 6,0 2,8
14 26 26 82 252 25 6,0 2,8
15 28 27 82 243 25 6,0 2,8
16 30 27 78 253 25 6,0 2,8
-
26
Tabel 4.1 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan menggunakan tabung
resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 60 mm. (lanjutan)
No Menit
ke
Suhu
Tabung
Pendingin
(OC)
Suhu
Regenerator
(OC)
Suhu
Tabung
Reaksi
(OC)
Suhu
Ruangan
(OC)
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz) Keterangan
17 32 26 80 249 24 6,0 2,8
18 34 27 80 244 25 5,5 2,8
19 36 27 82 225 25 5,0 2,8
20 38 27 81 261 25 5,0 2,8
21 40 27 77 249 25 6,0 2,8
22 42 26 75 266 25 5,5 2,8
23 44 26 75 256 25 5,5 2,8
24 46 26 81 234 24 5,5 2,8
25 48 26 84 242 25 5,5 2,8
26 50 26 82 235 25 5,5 2,8
27 52 26 82 250 25 5,5 2,8
28 54 26 83 249 24 5,5 2,8
29 56 26 83 243 25 5,5 2,8
30 58 27 83 258 25 5,5 2,8
31 60 26 80 254 25 5,5 2,8 api
dimatikan
32 62 26 75 186 25 osilasi
berhenti
33 64 27 43 62 25
Tabel 4.2 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan menggunakan tabung
resonator diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 60 mm. ( h o = 13,5 cm )
No Menit
ke
Suhu
Tabung
Pendingin
(OC)
Suhu
Regenerator
(OC)
Suhu
Tabung
Reaksi
(OC)
Suhu
Ruangan
(OC)
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz) Keterangan
1 0 24 24 24 24 belum
osilasi
2 2 25 59 166 25 3,5 2,5 mulai
osilasi
-
27
Tabel 4.2 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan menggunakan tabung
resonator diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 60 mm. (lanjutan)
No Menit
ke
Suhu
Tabung
Pendingin
(OC)
Suhu
Regenerator
(OC)
Suhu
Tabung
Reaksi
(OC)
Suhu
Ruangan
(OC)
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz) Keterangan
3 4 26 74 200 25 9,0 2,5
4 6 27 75 209 25 10,0 2,5
5 8 26 78 218 25 10,0 2,5
6 10 26 81 218 25 10,0 2,5
7 12 26 84 218 25 9,5 2,5
8 14 27 83 216 25 10,0 2,5
9 16 26 85 202 25 10,0 2,5
10 18 27 81 220 25 10,0 2,5
11 20 26 83 229 25 9,5 2,5
12 22 26 80 219 25 9,5 2,5
13 24 27 78 232 26 10,0 2,5
14 26 27 78 204 26 10,0 2,5
15 28 27 82 195 26 10,0 2,5
16 30 26 83 216 26 10,0 2,5
17 32 27 84 203 26 10,0 2,5
18 34 27 86 179 26 8,5 2,5
19 36 27 83 230 26 10,0 2,5
20 38 27 85 193 26 9,5 2,5
21 40 27 83 189 26 10,0 2,5
22 42 27 82 230 26 9,5 2,5
23 44 27 83 195 26 9,5 2,5
24 46 27 84 237 26 10,0 2,5
25 48 27 84 195 26 9,5 2,5
26 50 27 84 198 26 8,5 2,5
27 52 27 85 190 26 8,0 2,5
28 54 27 84 202 26 9,0 2,5
29 56 27 88 194 26 8,5 2,5
30 58 27 88 189 26 8,5 2,5
31 60 27 85 211 26 9,0 2,5 api
dimatikan
32 62 27 osilasi
berhenti
-
28
Tabel 4.3 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston air dengan menggunakan tabung
resonator diameter luar 25.2 mm dan panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 60 mm.
( h o = 22,6 cm )
No Menit
ke
Suhu
Tabung
Pendingin
(OC)
Suhu
Regenerator
(OC)
Suhu
Tabung
Reaksi
(OC)
Suhu
Ruangan
(OC)
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz) Keterangan
1 0 24 25 28 22
belum
osilasi
2 2 24 26 109 22
3 4 24 32 187 22
4 6 24 45 226 22 10,5 2,5
osilasi
mulai
5 8 24 50 227 22 11,0 2,5
6 10 24 50 230 22 12,0 2,5
7 12 24 58 227 22 12,5 2,5
8 14 24 59 235 22 11,0 2,5
9 16 24 59 235 22 12,5 2,5
10 18 24 61 227 22 12,5 2,5
11 20 25 62 228 22 12,0 2,5
12 22 24 64 224 22 12,0 2,5
13 24 25 64 222 22 11,5 2,5
14 26 25 64 227 22 13,5 2,5
15 28 25 64 227 22 12,5 2,5
16 30 25 62 227 22 12,5 2,5
17 32 25 61 228 22 13,0 2,5
18 34 25 62 227 22 12,5 2,5
19 36 25 64 224 22 13,0 2,5
20 38 25 62 228 22 12,5 2,5
21 40 25 62 227 24 12,5 2,5
22 42 25 64 220 24 12,0 2,5
23 44 25 65 225 22 11,0 2,5
24 46 26 64 222 24 11,0 2,5
25 48 24 64 220 24 12,0 2,5
26 50 25 64 222 22 11,5 2,5
27 52 25 64 221 24 11,0 2,5
28 54 25 64 221 22 11,5 2,5
29 56 26 64 219 22 11,0 2,5
30 58 25 62 221 24 10,0 2,5
31 60
26 64 219 22 10,5 2,5
api
dimatikan
32 62 25 62 170 24
osilasi
berhenti
-
29
4.1.2 Dari pengambilan data yang telah dilakukan pada Mesin Penggerak
Termoakustik Piston Pejal dengan aplikasi Flywheel (sebagai referensi) dengan
menggunakan regenerator Steel wool dan alumunium dengan panjang regenerator yang
divariasi dapat dilihat pada tabel 4.4 hingga tabel 4.9
Tabel 4.4 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 70 mm menggunakan tabung resonator dengan
diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
1 suhu awal 25 26 27 -
2 0 25 43 27 -
setelah1,5 menit
mulai berputar
3 2 26 102 28 94
4 4 26 107 28 100
5 6 27 138 30 108
6 8 27 118 32 110
7 10 27 117 34 103
8 12 27 118 35 103
9 14 27 257 35 119
10 16 27 257 35 103
11 18 27 235 36 104
12 20 27 285 36 102
13 22 27 283 38 103
14 24 27 290 38 103
15 26 27 298 40 110
16 28 27 300 40 103
17 30 27 260 41 107
18 32 27 310 41 102
19 34 27 255 42 104
20 36 27 291 43 99
21 38 27 258 43 104
22 40 27 285 43 104
23 42 27 268 43 103
24 44 27 270 43 104
-
30
Tabel 4.4 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 70 mm menggunakan tabung resonator dengan
diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm. (lanjutan)
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
25 46 27 265 43 94
26 48 27 320 44 98
27 50 27 280 44 100
28 52 27 275 43 97
29 54 27 340 43 95
30 56 27 270 43 97
31 58 27 290 43 104
32 60 27 246 43 94 api dimatikan
33 62
60 menit 30
detik flywheel
berhenti
Tabel 4.5 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 50 mm menggunakan tabung resonator dengan
diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
1 suhu awal 24 25 25 -
2 0 26 35 25 - api dinyalakan
3 2 33 164 25 97 setelah 1,5 menit
mulai berputar
4 4 44 211 25 121
5 6 53 203 26 119
6 8 56 221 26 121
7 10 57 224 27 119
8 12 57 219 27 122
9 14 58 217 27 119
10 16 59 222 27 118
11 18 59 224 27 120
-
31
Tabel 4.5 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 50 mm menggunakan tabung resonator dengan
diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm. (lanjutan)
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
12 20 58 222 27 122
13 22 58 202 27 121
14 24 57 221 28 120
15 26 54 266 28 119
16 28 48 325 29 107
17 30 44 286 30 115
18 32 43 319 29 112
19 34 44 294 29 114
20 36 43 300 30 109
21 38 41 350 32 109
22 40 41 315 32 111
23 42 42 297 33 106
24 44 41 294 32 107
25 46 43 291 32 107
26 48 43 288 32 108
27 50 44 301 32 117
28 52 50 290 32 114
29 54 52 258 32 118
30 56 50 276 32 103
31 58 45 323 32 107
32 60 42 286 33 89 api dimatikan
33 62
60 menit 26
detik flywheel
berhenti
-
32
Tabel 4.6 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 30 mm menggunakan tabung resonator dengan
diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
1 suhu awal 25 26 27 -
2 0 25 47 27 -
setelah 1 menit
40 detik mulai
berputar
3 2 38 291 27 106
4 4 60 235 27 122
5 6 80 170 27 129
6 8 90 187 27 123
7 10 86 184 28 128
8 12 90 180 28 128
9 14 94 152 28 122
10 16 96 177 28 123
11 18 91 186 29 121
12 20 92 165 29 129
13 22 97 194 30 121
14 24 96 168 30 122
15 26 99 154 30 123
16 28 99 174 30 121
17 30 98 156 30 117
18 32 100 180 32 115
19 34 100 170 32 125
20 36 99 187 32 125
21 38 97 182 32 122
22 40 94 198 32 125
23 42 94 185 33 121
24 44 93 184 33 116
25 46 89 171 33 123
26 48 83 197 33 121
27 50 88 259 33 120
28 52 90 171 33 124
29 54 94 185 33 125
30 56 97 187 33 125
31 58 99 187 33 125
32 60 100 200 34 112 api dimatikan
33 62
60 menit 30
detik flywheel
berhenti
-
33
Tabel 4.7 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator 70 mm menggunakan tabung resonator
dengan diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
1 suhu awal 26 26 34 -
2 0 26 128 34 -
3 2 27 244 34 -
4 4 27 268 34 - setelah 5 menit
40 detik mulai
berputar 5 6 29 318 35 72
6 8 29 278 35 59
7 10 33 244 36 73
8 12 34 259 37 83
9 14 35 274 38 85
10 16 35 281 40 84
11 18 35 285 41 82
12 20 36 286 41 81
13 22 36 281 42 79
14 24 36 267 43 77
15 26 35 304 43 78
16 28 35 259 43 71
17 30 35 258 42 - fly wheel
berhenti
-
34
Tabel 4.8 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator 50 mm menggunakan tabung resonator
dengan diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
1 suhu awal 26 26 26 -
2 0 26 30 26 -
3 2 35 224 26 -
4 4 49 237 29 102 setelah 2.5 menit
mulai berputar
5 6 57 240 27 107
6 8 61 220 27 110
7 10 66 210 27 107
8 12 64 219 28 108
9 14 65 208 29 110
10 16 65 212 29 101
11 18 66 216 30 107
12 20 64 208 30 105
13 22 64 218 30 106
14 24 62 228 32 105
15 26 62 222 33 99
16 28 62 217 33 101
17 30 62 221 34 103
18 32 61 251 34 103
19 34 61 218 34 102
20 36 60 217 34 98
21 38 61 211 34 100
22 40 61 206 34 99
23 42 62 219 34 99
24 44 64 219 35 99
25 46 62 211 35 100
26 48 62 217 35 100
27 50 65 202 35 92
28 52 65 205 35 95
29 54 61 232 35 97
30 56 60 222 35 99
31 58 62 212 35 86
32 60 61 252 35 75 api dimatikan
33
60 menit 20
detik flywheel
berhenti
-
35
Tabel 4.9 Data pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator 30 mm menggunakan tabung resonator
dengan diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
No Menit ke-
Suhu
Tabung
Pendingin
(⁰C)
Suhu Tabung
reaksi (⁰C)
Suhu
Silinder
piston
(⁰C)
Kecepatan
Putaran
(rpm )
Keterangan
1 suhu awal 24 24 24 -
2 0 25 64 25 -
3 2 51 147 25 -
4 4 76 174 25 94 setelah 2 menit
50 detik mulai
berputar 5 6 101 166 25 94
6 8 113 164 26 112
7 10 115 182 26 104
8 12 115 193 27 112
9 14 110 235 27 109
10 16 116 205 27 102
11 18 118 185 27 107 fly wheel
berhenti
Dengan menggunakan Persamaan 2.4 maka bisa diketahuai daya rata –
rata dari spiritus .
Tabel 4.10 Tabel data untuk mencari daya spiritus dengan massa air
yang dipakai 0,238 kg .
t (detik) T (oC) ∆T(
oC)
Daya Spiritus
(watt)
0 25 0 0
60 30 5 83,3
120 36 6 99,6
180 42 6 99,6
240 46 4 66.6
300 51 5 88,3
360 54 3 49,9
Rata - rata 81,2
-
36
Dari tabel diatas, maka didapatkan daya spiritus rata - rata 81,2 watt.
4.1.3 Cara Perhitungan
Dari data pengamatan yang kami lakukan maka kita bisa menghitung daya
yang dihasilkan oleh mesin yang kami teliti.
Misalkan kita akan menghitung daya yang dihasilkan dari variasi pertama
(data dari Tabel 4.1), maka kita ambil rata-rata dari data tersebut didapat :
H-max osilasi yang dihasilkan = 6,5 cm.
Frekuensi (f) = 2,8 Hz
Maka volume air dari h-max :
Setelah dicari Volume nya, dan sudah diketahui yaitu :
-
37
Maka didapatkan tekanan hidrostatis air :
( Persamaan 2.1 )
Sehingga daya yang dihasilkan :
( Persamaan 2.2 )
Dari persamaan tersebut maka didapatkan Tekanan dan Daya dari mesin
yang dibuat,dengan ini perancangan mesin dengan skala besar bisa dibuat lebih
lanjut.
Untuk menghitung Efisiensi dari data yang peroleh, kami menghitung dengan
persamaan sebagai berikut :
η = daya penggerak x 100 % ( Persamaan 2.3 )
daya spirtus rata-rata
Maka η = 0,05874 watt x 100 %
81,2 watt
η = 0,07234 %
-
38
4.1.4 Tabel – tabel hasil
Tabel 4.11 Tabel hasil perhitungan penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang tabung 70 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60 mm.
No Menit
ke
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz)
Volume
(ml)
Tekanan
Hidrostatis
air (N/m2)
Daya
(watt)
Efisiensi
(%)
1 0 0 0
2 2 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
3 4 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
4 6 6,5 2,8 33 638 0,05878 0,0724
5 8 6,5 2,8 33 638 0,05878 0,0724
6 10 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
7 12 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
8 14 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
9 16 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
10 18 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
11 20 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
12 22 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
13 24 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
14 26 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
15 28 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
16 30 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
17 32 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
18 34 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
19 36 5,0 2,8 25 491 0,03478 0,0428
20 38 5,0 2,8 25 491 0,03478 0,0428
21 40 6,0 2,8 30 589 0,05009 0,0617
22 42 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
23 44 5,0 2,8 25 491 0,03478 0,0428
24 46 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
25 48 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
26 50 5,0 2,8 25 491 0,03478 0,0428
27 52 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
28 54 5,0 2,8 25 491 0,03478 0,0428
29 56 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
30 58 5,0 2,8 25 491 0,03478 0,0428
31 60 5,5 2,8 28 540 0,04209 0,0518
-
39
Tabel 4.12 Tabel hasil perhitungan penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60 mm.
No Menit
ke
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz)
Volume
(ml)
Tekanan
Hidrostatis
air (N/m2)
Daya
(watt)
Efisiensi
(%)
1 0 0 0
2 2 3,5 2,5 18 343 0,01522 0,019
3 4 9,0 2,5 46 883 0,10062 0,124
4 6 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
5 8 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
6 10 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
7 12 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
8 14 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
9 16 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
10 18 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
11 20 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
12 22 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
13 24 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
14 26 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
15 28 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
16 30 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
17 32 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
18 34 8,5 2,5 43 834 0,08975 0,111
19 36 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
20 38 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
21 40 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
22 42 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
23 44 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
24 46 10,0 2,5 51 981 0,12422 0,153
25 48 9,5 2,5 48 932 0,11211 0,138
26 50 8,5 2,5 43 834 0,08975 0,111
27 52 8,0 2,5 41 785 0,07950 0,098
28 54 9,0 2,5 46 883 0,10062 0,124
29 56 8,5 2,5 43 834 0,08975 0,111
30 58 8,5 2,5 43 834 0,08975 0,111
31 60 9,0 2,5 46 883 0,10062 0,124
-
40
Tabel 4.13 Tabel hasil perhitungan penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 25,2 mm dan panjang tabung 100 mm dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60 mm.
No Menit
ke
Panjang
Osilasi
(Cm)
Frekuensi
(Hz)
Volume
(ml)
Tekanan
Hidrostatis
air (N/m2)
Daya
(watt)
Efisiensi
(%)
1 0 0 0
2 2 0 0
3 4 0 0
4 6 10,5 2,5 53 1030 0,13682 0,168
5 8 11,0 2,5 56 1079 0,15016 0,185
6 10 12,0 2,5 61 1177 0,17870 0,220
7 12 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
8 14 11,0 2,5 56 1079 0,15016 0,185
9 16 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
10 18 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
11 20 12,0 2,5 61 1177 0,17870 0,220
12 22 12,0 2,5 61 1177 0,17870 0,220
13 24 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
14 26 13,5 2,5 68 1324 0,22617 0,279
15 28 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
16 30 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
17 32 13,0 2,5 66 1275 0,20972 0,258
18 34 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
19 36 13,0 2,5 66 1275 0,20972 0,258
20 38 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
21 40 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
22 42 12,0 2,5 61 1177 0,17870 0,220
23 44 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
24 46 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
25 48 12,0 2,5 61 1177 0,17870 0,220
26 50 11,5 2,5 58 1128 0,16412 0,202
27 52 11,0 2,5 56 1079 0,15016 0,185
28 54 11,5 2,5 58 1128 0,16412 0,202
29 56 11,0 2,5 56 1079 0,15016 0,185
30 58 12,0 2,5 61 1177 0,17870 0,220
31 60 12,5 2,5 63 1226 0,19390 0,239
-
41
4.2 Pembahasan
Dibawah ini adalah grafik dan pembahasan dari penelitian yang kami lakukan.
Gambar 4.1 Hubungan antara daya dan waktu pada penggerak mula termoakustik
piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan
panjang tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang regenerator
60 mm.
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa daya mulai naik pada menit ke 2,
pada menit ke 10 sampai ke 30 daya berlangsung stabil dan mulai berfluktuasi
setelah menit ke 30. Daya maksimal yang terjadi adalah 0,058 watt dan
berlangsung pada menit ke 6 dan ke 8.
Gambar 4.2 Hubungan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7
mm dan panjang tabung 70 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm.
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0 10 20 30 40 50 60
Day
a (w
att)
Waktu (menit)
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0 10 20 30 40 50 60
Efis
ien
si (
%)
Waktu (menit)
-
42
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa efisiensi mulai naik pada menit ke 2,
pada menit ke 10 sampai ke 30 daya berlangsung stabil dan mulai berfluktuasi
setelah menit ke 30. Efisiensi maksimal yang terjadi adalah 0,072 % dan
berlangsung pada menit ke 6 dan ke 8.
Gambar 4.3 Hubungan antara daya dan waktu pada penggerak mula termoakustik
piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 20 mm dan
panjang tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang regenerator
60 mm.
Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa daya mulai naik pada menit ke 4,
daya yang terjadi cukup stabil pada menit ke 6 sampai menit ke 48, dan setelah itu
terus berfluktuasi. Daya maksimal yang terjadi adalah 0,124 watt.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0 10 20 30 40 50 60
Day
a (w
att)
Waktu (menit)
-
43
Gambar 4.4 Hubungan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 20
mm dan panjang tabung 90 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm.
Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa efisiensi mulai naik pada menit ke 4,
efisiensi yang terjadi cukup stabil pada menit ke 6 sampai menit ke 48, dan setelah
itu terus berfluktuasi. Efisiensi maksimal yang terjadi adalah 0,153 %.
Gambar 4.5 Hubungan antara daya dan waktu pada penggerak mula termoakustik
piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 25,2 mm dan
panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.18
0 10 20 30 40 50 60
Efis
ien
si (
%)
Waktu (menit)
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0 10 20 30 40 50 60
Day
a (w
att)
Waktu (menit)
-
44
Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa daya mulai terjadi pada
menit ke 6, daya berfluktuasi cukup signifikan. Daya maksimal yang terjadi
adalah 0,226 watt dan terjadi pada menit ke 26.
Gambar 4.6 Hubungan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula
termoakustik piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 25,2
mm dan panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm.
Dari Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa efisiensi mulai terjadi pada
menit ke 6, efisiensinya terus berfluktuasi. Efisiensi maksimal yang terjadi adalah
0,279 % dan berlangsung pada menit ke 26.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 10 20 30 40 50 60 70
Efis
ien
si (
wat
t)
Waktu (menit)
-
45
Gambar 4.7 Perbandingan antara suhu tabung pendingin, suhu regenerator, dan suhu
tabung resonator terhadap waktu pada penggerak mula termoakustik piston air dengan
menggunakan tabung resonator diameter luar 25,2 mm dan panjang tabung 100 mm
dengan regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60 mm.
Gambar 4.7 adalah perbandingan suhu pada variasi di mana daya dan
efisiensi maksimal terjadi. Dari Gambar 4.7 bisa kita lihat bahwa suhu pada ke
tiga titik mulai naik pada menit ke 6 dan setelah itu relatif stabil. Suhu tertinggi
adalah pada tabung resonator, mencapai 2350
C. Sedangkan suhu regenerator
rata – rata 600 C, dan suhu rata – rata tabung pendingin 25
0 C.
0
50
100
150
200
250
0 10 20 30 40 50 60
Suh
u (
oC
)
Waktu (menit)Suhu tabung pendingin
Suhu regenerator
Suhu tabung resonator
-
46
Gambar 4.8 Perbandingan antara daya dan waktu pada penggerak mula termoakustik
piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang
tabung 70 mm, diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm, diameter luar 25,2
mm dan panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm.
Dari Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa daya yang terbesar terjadi
pada penggunaan tabung resonator dengan diameter luar 25, 2 mm. Sedangkan
daya maksimal yang terjadi adalah 0,226 watt. Dari grafik tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada proses penggerak mula termoakustik piston air dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60 mm, semakin besar tabung
resonator maka daya yang terjadi semakin besar pula.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0 10 20 30 40 50 60
Day
a (w
att)
Waktu (menit)
Tabung Resonator 15,7 mm
Tabung Resonator 20 mm
Tabung Resonator 25,2 mm
-
47
Gambar 4.9 Perbandingan antara efisiensi dan waktu pada penggerak mula termoakustik
piston air dengan menggunakan tabung resonator diameter luar 15,7 mm dan panjang
tabung 70 mm, diameter luar 20 mm dan panjang tabung 90 mm, diameter luar 25,2
mm dan panjang tabung 100 mm dengan regenerator steel wool dengan panjang
regenerator 60 mm.
Dari Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa efisiensi yang terbesar terjadi
pada penggunaan tabung resonator dengan diameter luar 25, 2 mm. Sedangkan
efisiensi maksimal yang terjadi adalah 0,279%. Dari grafik tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada proses penggerak mula termoakustik piston air dengan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator 60 mm, semakin besar tabung
resonator maka efisiensi yang terjadi semakin besar pula.
0.00000
0.05000
0.10000
0.15000
0.20000
0.25000
0.30000
0 10 20 30 40 50 60
Efis
ien
si (
%)
Waktu (menit) Tabung Resonator 15,7 mm
Tabung Resonator 20 mm
Tabung Resonator 25,2 mm
-
48
Gambar 4.10 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 70 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar
tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
Dari Gambar 4.10 dapat terlihat bahwa flywheel mulai berputar pada menit
ke 2, dan setelah itu putaran berputar cukup stabil antara 100 -110 rpm. Putaran
maksimal terjadi pada menit ke 14 mencapai 120 rpm.
Gambar 4.11 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 50 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar
tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
0
20
40
60
80
100
120
140
0 10 20 30 40 50 60
Pu
tara
n (
Rp
m)
Waktu (menit)
0
20
40
60
80
100
120
140
0 10 20 30 40 50 60
Pu
tara
n (
Rp
m)
Waktu (menit)
-
49
Dari Gambar 4.11 dapat terlihat bahwa flywheel mulai berputar pada
menit ke 2, dan setelah itu putaran berputar cukup stabil antara 110 -120 rpm.
Putaran maksimal terjadi pada menit ke 12 mencapai 124 rpm.
Gambar 4.12 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 30 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar
tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
Dari Gambar 4.12 dapat terlihat bahwa flywheel mulai berputar pada
menit ke 2, dan setelah itu putaran berputar cukup stabil antara 120 -125 rpm.
Putaran maksimal terjadi pada menit ke 6 mencapai 128 rpm.
0
20
40
60
80
100
120
140
0 10 20 30 40 50 60
Pu
tara
n (
Rp
m)
Waktu (menit)
-
50
Gambar 4.13 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator aluminium dengan
panjang regenerator 70 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar
tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
Dari Gambar 4.13 dapat terlihat bahwa flywheel mulai berputar pada menit
ke 6, dan setelah itu putaran berputar cukup stabil antara menit ke 10 sampai
menit ke 28 antara 70 -85 rpm. Putaran maksimal terjadi pada menit ke 14
mencapai 85 rpm.
Gambar 4.14 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator aluminium dengan
panjang regenerator 50 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar
tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 5 10 15 20 25 30 35
Pu
tara
n (
Rp
m)
Waktu (menit)
0
20
40
60
80
100
120
0 10 20 30 40 50 60
Pu
tara
n (
Rp
m)
Waktu (menit)
-
51
Dari Gambar 4.14 dapat terlihat bahwa flywheel mulai berputar pada menit
ke 4, dan setelah itu putaran berputar cukup stabil antara 100 -110 rpm. Putaran
maksimal terjadi pada menit ke 14 mencapai 110 rpm.
Gambar 4.15 Hubungan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator aluminium dengan
panjang regenerator 30 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter luar
tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
Dari Gambar 4.15 dapat terlihat bahwa flywheel mulai berputar pada menit
ke 4, dan setelah menit ke 8 berputar cukup stabil antara 100 -110 rpm. Setelah
menit ke 20, putaran flywheel berhenti. Putaran maksimal terjadi pada menit ke 12
mencapai 110 rpm.
0
20
40
60
80
100
120
0 5 10 15 20 25
Pu
tara
n (
Rp
m)
Waktu (menit)
-
52
Gambar 4.16 Perbandingan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator steel wool dengan
panjang regenerator 30 mm, 50 mm, dan 70 mm menggunakan tabung resonator
dengan diameter luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
Dari Gambar 4.16 dapat dilihat bahwa putaran flywheel maksimal terjadi
pada panjang regenerator 30 mm, putaran maksimal yang terjadi adalah 128 rpm.
Jadi dapat disimpulkan pada penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator steel wool dengan diameter luar tabung resonator 20
mm dan panjang tabung 120 mm bahwa semakin pendek regenerator makan
putaran yang dihasilkan semakin tinggi.
0
20
40
60
80
100
120
140
0 10 20 30 40 50 60
Pu
tara
n (
rpm
)
Waktu (menit)Panjang Regenerator 70 mm
Panjang Regenerator 50 mm
Panjang Regenerator 30 mm
-
53
Gambar 4.17 Perbandingan antara waktu dan putaran flywheel pada penggerak mula
termoakustik piston pejal dengan menggunakan regenerator aluminium dengan panjang
regenerator 30 mm, 50 mm, dan 70 mm menggunakan tabung resonator dengan diameter
luar tabung 20 mm dan panjang tabung 120 mm.
Dari Gambar 4.17 dapat dilihat bahwa putaran flywheel maksimal terjadi
pada panjang regenerator 50 mm dan 30 mm, putaran maksimal yang terjadi
adalah 110 rpm. Pada pengujian penggerak mula termoakustik piston pejal dengan
menggunakan regenerator aluminium dengan diameter luar tabung resonator 20
mm dan panjang tabung 120 mm dapat disimpulkan bahwa panjang regenerator
tidak berbanding lurus terhadap putaran rpm flywheel. Hal ini dapat dilihat pada
panjang regenerator 30 mm dan 70 mm yang berhenti berputar setelah beberapa
saat berputar.
0
20
40
60
80
100
120
0 10 20 30 40 50 60
Pu
tara
n (
rpm
)
Waktu (menit)Panjang Regenerator 70 mm
Panjang Regenerator 50 mm
Panjang Regenerator 30 mm
-
54
BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Berdasar dari beberapa data yang telah diperoleh serta hasil perhitungan dan
grafik dari beberapa data tersebut, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1) Model penggerak mula termoakustik yang berupa aplikasi dengan piston air
dan dengan menggunakan piston pejal yang menggerakkan flywheel sebagai
pembanding berhasil dibuat dan dapat berfungsi.
2) Pada penggerak mula termoakustik piston air dengan regenerator steel wool
dengan panjang regenerator 60 mm yang divariasikan tabung resonatornya
yaitu diameter luar 15,7 mm, 20 mm, dan 25,2 mm daya maksimal yang
terjadi adalah 0,226 watt dan efisiensi maksimal yang terjadi adalah 0,279 %.
3) Pada penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator steel wool dengan panjang regenerator yang divariasikan 30 mm,
50 mm, dan 70 mm, putaran flywheel maksimal yang terjadi adalah 128 rpm.
4) Pada penggerak mula termoakustik piston pejal dengan menggunakan
regenerator aluminium dengan panjang regenerator yang divariasikan 30 mm,
50 mm, dan 70 mm, putaran flywheel maksimal yang terjadi adalah 110 rpm.
-
55