karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di rumah sakit umum daerah kabupaten muna tahun...

52
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh : Arni PSW.B.2013.0001 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016

Upload: warnet-raha

Post on 11-Apr-2017

46 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAKPADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO

KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh :

ArniPSW.B.2013.0001

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

Page 2: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada Bayidi Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka

Kabupaten Muna Tahun 2016

Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Fikmawati Refu, S.ST Yanti, S.ST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

Page 3: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….)

2. Fikmawati Refu, S.ST (……………………………….)

3. Yanti, S.ST (……………………………….)

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Fikmawati Refu, S.ST Yanti, S.ST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

Page 4: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : ARNI

NIM : PSW.B.2013.IB.0001

Tempat / Tanggal Lahir : Ghonebalano, 28 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Muna / Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Poros Desa Ghonebalano Kecamatan Duruka

Kabupaten Muna

II. PENDIDIKAN

SD : SD Negeri 11 Katobu 2001 – 2007

SMP : SMP Negeri 5 RAHA 2007 – 2010

SMA : SMA Negeri 1 RAHA 2010 – 2013

Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan

Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun

2016

Page 5: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Tidak ada kata yang paling indah selain mengucap puji dan syukur kepada

Sang Maha Pencipta Allah SWT, karena hanya rahmat dan ridhoNya sehingga Karya

Tulis Ilmiah ini dengan judul "Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi

Campak pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka

Kabupaten Muna Tahun 2016".

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis

haturkan kepada Ibu Fikmawati Refu, S.ST selaku Pembimbing I dan Yanti, S.ST

selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu, bimbingan, motivasi,

petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun materil yang begitu sangat

berharga.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan penuh kerendahan

hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Sowite Kabupaten Muna.

2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan

Paramata Raha dan Penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dan penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

Page 6: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

3. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang

telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kepala Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Muna yang telah membantu

memberikan izin serta kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian

ini.

5. Kepala Puskesmas Wapunto yang telah banyak membantu penulis dalam

pemberian informasi untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Seluruh Petugas Puskesmas Wapunto khususnya petugas Imunisasi yang

bersedia bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan penelitian.

7. Orang tuaku Ayahanda Asmin dan Ibunda Wa Rianta yang paling kucintai, yang

telah memberikan segala dukungan baik moril maupun material serta do’a restu

dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama mengikuti pendidikan di

Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah tetap menjaga orang-orang yang paling kucintai dalam balutan

rohmat dan hidayah-Nya.

8. Seluruh saudaraku (Pian, Iman, Ilan dan Sarah) yang kusayangi yang telah

memberikan doa dan motivasi selama mengikuti pendidikan di Akademi

Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman seangkatan yang namanya tak dapat saya sebutkan satu per satu,

terima kasih atas semangat yang kalian berikan dan sahabat – sahabatku

terutama kepada, Titin, Indah, Fitri, intan, fifi, Ega, Sari dan Dewi atas

persahabatan yang tulus selama ini, serta yang pernah menjadi temanku, terima

kasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini.

Page 7: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala kebaikan

dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis

Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisannya, karena

"Tak Ada Gading yang Tak Retak". Olehnya itu, kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Raha, Juli 2016

Penyusun

Page 8: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Lembar Persetujuan.......................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii

Riwayat Hidup ................................................................................................. iv

Kata pengantar ................................................................................................ v

Daftar Isi .......................................................................................................... viii

Daftar Tabel ..................................................................................................... x

Intisari .......................................................................................................... xi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

1. Tujuan Umum....................................................................... 4

2. Tujuan Khusus ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

Bab II Tinjauan Pustaka

A. Telaah Pustaka ………………………………………………… 6

1. Imunisasi …….……………………………………………. 6

2. Campak …………………………………………………… 11

B. LandasanTeori …………………………………………………. 15

C. Kerangka Konsep ……………………………………………. 17

D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………… 18

Bab III Metode Penelitian

A. Jenis dan Rancangan Penelitan.................................................. 19

B. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................... 19

C. Subjek Penelitian ........................................................................ 19

D. Identifikasi Variabel Penelitian.................................................... 20

E. Kriteria Objektif dan Definisi Operasional................................. 21

F. Instrumen Penelitian ................................................................... 22

G. Pengolahan dan Cara Analisis Data ........................................... 22

Page 9: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

1. Pengolahan Data .................................................................. 22

2. Analisis Data ........................................................................ 22

H. Jalannya Penelitian ..................................................................... 23

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian........................................................................... 24

B. Pembahasan ................................................................................ 27

Bab V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ................................................................................. 31

B. Saran ........................................................................................... 31

Daftar Pustaka................................................................................................ 33

Lampiran – Lampiran

Page 10: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif …......….............………..….21

Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada Bayi

Berdasarkan Tingkat Tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016 ……...…..………….25

Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada Bayi

Berdasarkan Tingkat Pemahaman di Wilayah Kerja Puskesmas

Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016…….......... 26

Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada Bayi

Berdasarkan Tingkat Aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016 …......……….......…. 27

Page 11: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

INTISARI

Arni (PSW.B.2013.IB.0001) “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang ImunisasiCampak pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan DurukaKabupaten Muna Tahun 2016”. Dibawah bimbingan Fikmawati Refu danYanti

Latar Belakang : Pemerintah mewajibkan setiap anak untuk mendapatkan imunisasidasar lengkap 7 (tujuh) macam penyakit yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus, BatukRejan (pertusis), Polio, Campak (Measles, morbili) dan Hepatitis B, yang termasukdalam program pengembangan imunisasi (PPT) meliputi imunisasi BCG, DPT,Polio, Campak dan Hepatitis B. Berdasarkan data puskesmas wapunto, pada tahun2013 (80,3%), tahun 2014 (21%) dan tahun 2015 (71,5%).

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitiaan Deskriptif.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian sebanyak 61 responden ibu yang memilikibayi yang telah di imunisasi campak berdasarkan pengetahuan dengan kriteriatingkat tahu baik sebanyak 41 orang (67,2%), kriteria cukup yaitu 18 orang (29,5%)dan kriteria kurang yaitu 2 orang (3,3%). Hasil penelitian diperoleh tingkatpemahaman baik sebanyak 41 orang (67,2%), kriteria cukup yaitu 18 orang (29,5)dan kriteria kurang 2 orang (3,3%). Tingkat aplikasi baik sebanyak 35 orang(57,5%), kriteria cukup yaitu 22 orang (36,0%) dan aplikasi kurang yaitu 4 orang(6,5%).

Kesimpulan : Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi diWilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 berdasarkan tingkat tahu baiksebesar (67,2%), tingkat pamahaman baik sebesar (67,2%) dan tingkat aplikasi baiksebesar (57,5%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi Campak, Bayi

Kepustakaan : 11 (2006 - 2015).

Page 12: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kesehatan nasional Imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi

kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan

balita. Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas.

Penurunan insidens penyakit menular telah terjadi berpuluh-puluh tahun yang

lampau di negara-negara maju yang telah melakukan imunisasi dengan teratur

dengan cakupan luas. Demikian juga di Indonesia, dinyatakan bebas penyakit cacar

tahun 1972 dan penurunan insidens beberapa penyakit menular secara mencolok

terjadi sejak tahun 1985, terutama untuk penyakit difteri, tetanus, pertusis, campak

dan polio (Soedjatmiko, 2008).

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan

kekebalan (antibody) seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Penyakit-

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain : TBC, Difteri,

Pertusis, Campak, Tetanus, Polio dan Hepatitis B. penyakit merupakan penghambat

pertumbuhan dan perkembangan anak balita (Atikah P, 2010).

Menurut World Health Organization (WHO) 2014, cakupan imunisasi

campak di bawah satu tahun meningkat 83% pada tahun 2009 dan pada tahun 2013

masih tetap 83-84%. Lebih dari 60% dari 21,5 juta anak-anak yang tidak

mendapatkan imunisasi campak pada usia 9 bulan berasal dari 6 negara berikut :

India (6,4 juta), Nigeria (2,7 juta), Pakistan (1,7 juta), Ethiopia (1,1 juta), Indonesia

(0,7 juta) dan Republik Kongo (0,7 juta). Sebagian besar kematian akibat campak

Page 13: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

terjadi di negara berkembang dan proportional mortality rate penyakit campak pada

tahun 2013 sebesar 70% terjadi di 6 negara tersebut. Pada tahun 2012 Kejadian Luar

Biasa (KLB) campak terbesar terjadi di Republik Kongo, India, Indonesia, Ukraina

dan Somalia, sedangkan pada tahun 2013 Kejadian Luar Biasa (KLB) campak terjadi

di Cina, Republik Kongodan Nigeria, KLB campak juga terjadi di beberapa negara

lain.

Kondisi saat ini di Indonesia bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) dan

Angka Kematian Balita (AKABA) masih jauh dari target Millenium Development

Goals (MDGs). Penyebab tingginya kematian bayi dan balita sesungguhnya dapat

dicegah. Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai

sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-

penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (PD3I) salah satunya adalah campak.

Di Indonesia tahun 2010 cakupan campak 74,4% sementara menurut

Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan persenrase ini

menunjukan cakupan campak ditingkat nasional belum mencapai target 60,2%.

Adapun jumlah kasus Campak di Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 21.893 kasus

sementara cakupan imunisasi Campak sebanyak 16.310 bayi (74,5%) dari target

MDGs tahun 2015 yaitu 90% (Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2012), Indonesia merupakan Negara

ASEAN yang memiliki kasus penyakit campak terbanyak dengan jumlah 15.489

kasus, urutan kedua terbanyak adalah Thailand dengan 5.197 kasus, sedangkan 8

negara ASEAN lainnya memiliki jumlah lebih sedikit dan tidak lebih dari 3.000

kasus. Berdasarkan World Health Organization (WHO) 2013, di Indonesia ada

151.000 kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun dan 5% nya disebabkan karena

Page 14: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

penyakit campak. Incidence rate (IR) campak di Indonesia pada tahun 2013 sebesar

4,64 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 6,53

per penduduk. Sedangkan incidence rate di Propinsi Sumatera Utara yaitu 0,55 per

100.000 penduduk menurun jika dibandingkan tahun 2012 yaitu 2,2 per 100.000

penduduk.

Menurut kelompok umur, kasus campak pada kelompok umur 1-4 tahun

dan kelompok umur 5-9 tahun merupakan yang terbesar yaitu masing-masing sebesar

27,5% dan 26,9%. Namun jika dihitung rata-rata umur tunggal, kasus campak pada

bayi < 1 tahun, merupakan yang tertinggi, yaitu sebanyak 1.120 kasus (9,7%)

(Kemenkes RI, 2014).

Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Tahun 2013

jumlah bayi yang telah diimunisasi sebanyak 5153 orang dari jumlah bayi 5899

orang (74,7%). Pada tahun 2014 jumlah bayi yang telah di imunisasi sebanyak 1761

orang dari jumlah bayi 5647 orang (31,1%). Sedangkan pada tahun 2015 jumlah bayi

yang telah di imunisasi sebanyak 4409 orang dari jumlah bayi 5492 orang (80,2%).

Dan pada tahun 2016 mulai bulan Januari sampai Mei jumlah bayi yang telah di

imunisasi sebanyak 1627 orang dari jumlah bayi 5490 orang (29,6%).

Berdasarkan data pada Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka pada

tahun 2013 jumlah bayi yang telah di imunisasi campak sebanyak 192 dari 239 orang

(80,3%). Pada tahun 2014 jumlah bayi yang telah di imunisasi campak menurun

sebanyak 48 dari 228 orang (21%), sedangkan pada tahun 2015 jumlah bayi yang

telah di imunisasi campak meningkat menjadi sebanyak 224 orang dari jumlah bayi

313 orang (71,5%), pada tahun 2016 jumlah bayi yang telah di imunisasi campak

mulai Januari sampai Mei sebanyak 72 orang dari jumlah bayi 314 orang (22,9%).

Page 15: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan sebagai

berikut, bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi

di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun

2016.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada

bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten

Muna Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pada tingkat tahu ibu tentang

pemberian imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pada tingkat pemahaman ibu

tentang pemberian imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016.

c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pada tingkat aplikasi ibu tentang

pemberian imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu kesehatan khususnya tentang

Imunisasi Campak

Page 16: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

b. Sebagai bahan masukan bagi penulis lain untuk mengembangkan studi kasus

berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Petugas / Kesehatan

Sebagai bahan masukan untuk perencanaan interpensi asuhan kebidanan pada

Bayi, Khususnya mengenai pemberian imunisasi campak dalam upaya

mencegah penyakit.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan acuan diharapkan dapat dimanfaatkan terutama dalam

pengembangan konsep tentang masalah imunisasi campak di institusi

program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.

c. Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai konstribusi pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan.

Page 17: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Imunisasi

a. Pengertian Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resiten, Anak

yang di imunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit, tetapi

belum tentu kebal atau resisten terhadap penyakit lain. Imunisasi adalah suatu

cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu

antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi

penyakit. Imunisasi juga merupakan upaya memberikan kekebalan aktif

kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. Imunisasi adalah

pemberian zat anti/imunitas kedalam tubuh untuk mencegah penyakit tertentu

sehingga tubuh terhindar dari penyakit tertentu (Soedjatmiko, 2008).

Kata imun berasal dari bahasa latin (immunitas) yang berarti

pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada senator romawi selama masa

jabatan mereka terhadap sebagai warga negara biasa dan terhadap dakwaan.

Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya

menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap

penyakit menular (Lia Yulianti, 2012).

Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel

serta produk zat-zat yang dihasilkannya. Yang bekerja sama secara kolektif

dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit

Page 18: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh. Kuman termaksud antigen yang

masuk kedalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti

yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk

membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai

“pengalaman”. Di Indonesia imunisasi mempunyai pengertian sebagai

tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi

dan anak, agar terlindung dan terhindar dari penyakit-penyakit menular dan

berbahaya bagi bayi dan anak (Lia Yulianti, 2012).

b. Tujuan Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan dari

memberikan imunisasi : untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.

Apa bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala

yang dapat menimbulkan cacat dan kematian.

Tujuan pemberian imunisasi antara lain :

1) Tujuan diberikan imunisasi adlah diharapkan anak menjadi kebal

terhadap penyakit sehingga dapat menurukan angka mordibitas dan

mortalitas serta dapat mengurangi kecatatan akibat penyakit tertentu.

2) Tujuan atau manfaat imunisasi adalah untuk menurunkan morbiditas,

mortalitas dan cacat serta bila mungkin didapat eradikasi sesuatu penyakit

dari suatu daerah dan negeri.

3) Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk

mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

Page 19: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti

campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B, golongan darah,

cacar air, TBC dan lain sebagainya (Lia Yulianti : 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi :

1) Perilaku, merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap

stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.

2) Sikap, merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek, sikap tidak dapat langsung dilihat

tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

3) Pengetahuan adalah penggunaan pikiran dan penalaran logika serta

bahasa yang merupakan suatu hasil tahu yang terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan suatu objek tertentu.

Lima jenis imunisasi dasar yang di wajibkan pemerintah adalah

imunisasi terhadap tujuh penyakit, yaitu TBC, Difteri, Tetanus, Pertusis

(batuk rejan), Poliomyelitis, campak dan Hepatitis B. Kelima jenis

imunisasi dasar yang wajib diperoleh bayi sebelum usia satu tahun

adalah:

1) Imunisasi BCG, yang dilakukan sekali pada bayi usia 0-11 bulan.

2) Imunisasi DPT, yang diberikan tiga kali pada bayi usia 2-11 bulan

dengan interval minimal 4 minggu.

3) Imunisasi Polio, yang diberikan 4 kali pada bayi 0-11 bulan dengan

interval imunisasi 4 Minggu.

4) Imunisasi Campak yang diberikan 1 kali pada bayi usia 9-11 bulan.

Page 20: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

5) Imunisasi Hepatitis B, yang diberikan pada bayi usia 1-11 bulan,

dengan interval minimal 4 minggu (Anik Maryunani,2010).

c. Gejala Klinis

Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam

keluar :

a) Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yang berat

Membaik dengan cepat pada saat panas menurun.

b) Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjungtivitis disertai

dengan keradangan disertai dengan keluhan fotofobia.

c) Cough merupakan akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai

puncak pada saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu.

d) Munculnya bercak koplik (Kopliks spot) umumnya pada sekitar 2 hari

sebelum munculnya ruam (hari 3-4) dan cepat menghilang detelah

beberapa jam atau hari. Kopliks spot adalah sekumpulan noktah putih

pada daerah epitel bukal yang merah, merupakan tanda klinik yang

patognomonik untuk campak.

e) Ruam makulopapular semula berwarna kemerahan. Ruam ini muncul

pertama pada daerah rambut dan dahi, serta belakang telinga, menyebar

kearah perifer sampai pada kaki. Ruam umumnya saling rengkuh

sehingga pada muka dan dada menjadi conflnent. Ruam ini membedakan

dengan rubella yang ruamnya tidak mengalami desquamasi (Atikah, P

2010).

Page 21: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

d. Macam- macam Imunisasi

Imunisasi atau kekebalan, berdasarkan asal mulanya dibagi dalam

2 hal yaitu aktif dan pasif. Aktif adalah bila tubuh anak ikut

menyelenggarakan terbentuknya imunisasi, sedangkan pasif adalah bila tubuh

anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tapi hanya menerimanya saja.

Maka berdasarkan hal tersebut diatas, maka imunisasi dibagi

menjadi dua macam, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

1) Imunisasi Aktif

Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang

dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk meransang tubuh

memproduksi antibodi sendiri. Contohnya : Imunisasi polio atau campak.

Untuk itu, dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan yang

terdapat dalam setiap vaksinnya, antara lain :

a) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat

atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan, yang dapat

berupa polisakarida, toxoid, atau virus yang dilemahkan atau bakteri

yang dimatikan.

b) Pelarut dapat berupa air steril atau berupa cairan kultur jaringan.

c) Preseruatif, stabiliser, antibiotik yang berguna untuk menghadiri

tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.

d) Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk

meningkatkan imunogenitaf antigen.

Page 22: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

2) Imunisasi Pasif

Imunisasi pasif adalah pemberian antibodi dengan tujuan untuk

memberikan pencegahan atau pengobatan terhadap infeksi. Transfer imun

yang dibentuk bersifat sementara selama antibodi masih aktif. Transfer

imun yang juga dapat terjadi pada bayi baru lahir, misalnya

imunoglobulin G yang disalurkan dari ibu ke bayi secara transplasental

(Anik Maryunani,2010).

e. Manfaat Imunisasi

a) Untuk Anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan

kemungkinan cacat atau kematian.

b) Untuk Keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologis pengobatan

bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua

yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak – kanak yang nyaman.

c) Untuk Negara : memperbaiki tingkat kecemasannya, menciptakan

bangsa yang kuat dan terikat untuk melanjutkan pembangunan Negara

(Atikah P, 2010).

2. Campak

a. Pengertian Campak

Penyakit campak (Measles) merupakan penyakit yang disebabkan

oleh virus campak, dan termasuk penyakit akut dan sangat menular,

menyerang hampir semua anak kecil. Penyebabnya virus dan menular

melalui saluran pernafasan yang keluar saat penderita bernafas, batuk dan

bersin (droplet). Penyakit ini pada umumnya sangat dikenal oleh

masyarakat terutama para ibu rumah tangga (Anik Mayunani, 2010).

Page 23: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Penyakit ini menular melalui udara ataupun kontak langsung

dengan penderita, seperti melalui percikan ludah penderita campak.

Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum

timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Jika seseorang

pernah menderita campak, maka biasanya dia akan kebal terhadap

penyakit ini.

b. Penyebab

Campak disebabkan oleh virus campak paramiksovirus. Penularan

terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan

penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan

kekebalan pasif pada seorang bayi yang baru lahir dari ibu yang telah kebal

(berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak

adalah : Bayi berumur lebih dari 1 tahun, Bayi yang tidak mendapatkan

imunisasi dan Remaja dan dewasa muda yang belum mendapat imunisasi.

c. Gejala

Gejala campak akan mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah

terinfeksi dengan gejala-gejala seperti : Panas badan, Nyeri tenggorokan,

Batuk, Nyeri otot dan Mata merah.

Gejala lain seperti demam, kecapean, pilek, batuk dan mata yang

radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah

yang mulai pada muka dan merembet ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga

7 hari.

Page 24: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

d. Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya

menjalani istrahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau

ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Maka dari itu

harus berjaga-jaga. Di sarankan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah

ruam muncul penderita tidak boleh keluar rumah.

e. Pencegahan

Pencegahan penyakit ini dengan diberikan vaksin. Vaksin campak

merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya

diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak jerman

(vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikan pada otot pada atau

lengan atas. Selain pencegahan diatas, bagi yang sudah terkena campak

diasarankan untuk istrahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi

agar kekebalan tubuh meningkat (Atikah P, 2010).

f. Vaksin Campak

Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.

Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1.000 infective unit virus

strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg

resido erythromycin. Vaksin ini berbentuk beku kering yang harus dilarutkan

dengan aquabidest steril. Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif

terhadap penyakit campak.

Dosis pemberian 0,5 ml disuntikan secara subkutan pada lengan kiri

atas, pada usia 9-11 bulan.Vaksin campak yang sudah dilarutkan hanya boleh

digunakan maksimum 6 jam.

Page 25: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Efek samping : Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan

dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.

Terjadi encephalitis setelah setelah vaksinasi pernah dilaporkan yaitu dengan

perbandingan 1 kasus per I juta dosis yang diberikan (Putri Ariani, A, 2014).

g. Jadwal imunisasi campak

Imunisasi campak yang hanya diberikan satu kali pada usia 9 bulan,

dalam kajian Badan Penelitian & Pengembangan Depkes ternyata kurang

memberikan perlindungan jangka panjang. Oleh karena itu, campak diberikan

penguat pada saat masuk sekolah dasar melalui program BIAS (Bulan

Imunisasi Anak Sekolah).

a) Vaksin campak rutin dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara

sub-kutan dalam, pada umur 9 bulan.

b) Dari hasil studi Badan Penelitin & Pengembangan dan Dirjen PPM&PL

Departemen Kesehatan mengenai campak didapatkan (Sri Rezeki

S.Hadinegoro, 2008).

h. Kontraindikasi

Pemberian imunisasi tidak boleh dilakukan pada orang yang

mengalami immunodefisiensi atau individu yang diduga menderita gangguan

respon imun karena leukemia, dan limfoma (Atikah P, 2010).

3. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga

dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai

Page 26: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

dan persepsi terhadap objek.

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara

besar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut secara benar.

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi reall (sebenarnya). Aplikasi disini dapat

diartikan sebagai aplikasi atau pemahaman hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya. Dengan pengukuran pengetahuan :

a. Pengetahuan baik, jika persentase jawaban 76%-100%

b. Pengetahuan cukup, jika persentase jawaban 56%-75%

c. Pengetahuan kurang, jika persentase jawaban < 55% (Putri Ariani, Ayu,

2014).

B. Landasan Teori

Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang

dengan cara memberikan vaksin. Imunisasi adalah pemberian zat anti imunisasi

kedalam tubuh untuk mencegah penyakit tertentu sehingga tubuh terhindar dari

penyakit tetanus (Soedjatmiko, 2008).

Imunisasi atau kekebalan, berdasarkan asal mulanya dibagi dalam 2 hal,

yaitu aktif dan pasif. Aktif adalah bila tubuh anak ikut menyelenggarakan

Page 27: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

terbentuknya imunisasi, sedangkan pasif adalah bila tubuh anak tidak bekerja

membentuk kekebalan, tapi hanya menerimanya saja : imunisasi aktif adalah

pemberian kuman atau racun kuman yang dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan

untuk meransang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya : imunisasi polio

atau campak dan imunisasi pasif adalah pemberian antibodi dengantujuan untuk

memberikan pencegahan atau pengobatan terhadap infeksi. (Anik Maryunani, 2010).

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

terhadap apa yang telah diterima atau tentang apa yang dipelajari. Untuk mengukur

bahwa seseorang ibu bayi tahu tentang imunisasi campak pada bayi yaitu dapat

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan apa yang diketahui

tentang imunisasi campak.

Memahami adalah suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang

obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut. Untuk

mengukur bahwa seorang ibu bayi telah paham terhadap imunisasi campak pada bayi

maka harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh dan menyimpulkan tentang

imunisasi campak pada bayi.

Aplikasi adalah sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari. Kemampuan seorang ibu bayi melakukan sesuatu yang didasarkan

pada apa yang diketahuinya dan dipahaminya yaitu imunisasi campak pada bayi

(Putri Ariani, Ayu, 2014).

Page 28: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

e : Variabel yang diteliti.

: Hubungan antar variabel yang diteliti.

: Variabel terikat

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan tentangImunisasi Campak padaTingkat Tahu

Ibu BayiPengetahuan tentangImunisasi Campak padaTingkat Memahami

Pengetahuan tentangImunisasi Campak padaTingkat Aplikasi

Page 29: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran pengetahuan pada tingkat tahu ibu tentang pemberian

imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan

Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan pada tingkat pemahaman ibu tentang

pemberian imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016 ?

3. Bagaimana gambaran pengetahuan pada tingkat aplikasi ibu tentang pemberian

imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan

Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016 ?

Page 30: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan observasional study yaitu antara variabel bebas dan

variabel terikat diobservasi di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016.

B. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016 di Puskesmas

Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna tahun 2016.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu yang memiliki bayi yang

melakukan imunisasi campak tahun 2016 mulai Januari sampai dengan Mei

sebanyak 72 bayi di wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka

Kabupaten Muna tahun 2016.

2. Sampel

Sampel penelitian ini di lakukan pada semua bayi yang melakukan imunisasi

campak di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto tahun 2016 sebanyak 72 bayi.

Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Purposive Sampling

yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian peneliti dengan mengurangi

dari jumlah sampel yang ada, dengan cara :

Rumus : = 1+ ( )2

Page 31: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Keterangan :

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

d : Tingkat Kepercayaan 0,05.

Berdasarkan rumus tersebut, maka ukuran sampel yaitu :

= 1 + ( )= 7272. 0,05 + 1= 61

Maka diambil sampel dengan jumlah 61 bayi.

D. Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independent

dan variabel dependent.

1. Variabel bebas (Independent) mencakup pengetahuan tentang Imunisasi Campak.

Pengetahuan ada 6 tingkat, tetapi yang akan diteliti hanya terdiri dari 3 tingkat

yang tingkat Tahu, Memahami dan Aplikasi.

2. Variabel terikat (Dependent) yaitu Ibu Bayi.

Page 32: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

E. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

VariabelPenelitian

Definisi Operasional danKriteria Objektif

Alat ukur Skala

Dependent

ImunisasiCampak

Maksud dari pemberian imunisasicampak dalam penelitian ini adalahimunisasi yang diberikan 1 kali padabayi usia 9 – 11 bulan(Anik Maryunani, 2010).

Independent

a. Tahu Apabila ibu sekedar tahu atau hanyamengingat tentang pemberian imunisasicampak pada bayi.Kriteria ObjektifBaik : Jika persentase 76%-100%Cukup : Jika persentase 56%-75%Kurang: Jika persentase < 55%

Kuesioner Ordinal

b. Memahami Apabila ibu tahu dan dapat memahamitentang pemberian imunisasi campakpada bayiKriteria ObyektifBaik : Jika persentase 76%-100%Cukup: Jika persentase 56%-75%Kurang: Jika persentase < 55 %

Kuesioner Ordinal

c. Aplikasi Aplikasi ibu dapat meningkatkan,memahami serta dapat mengaplikasikantentang pemberian imunisasi campakpada bayi.Kriteria ObyektifBaik : Jika persentase 76%-100%Cukup : Jika persentase 56%-75%Kurang: Jika persentase < 55% (PutriAriani, Ayu, 2014).

Kuesioner Ordinal

Page 33: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang di bagikan pada setiap responden. Apabila responden tidak dapat

membaca, maka kita yang membantu mengisi kuesioner dengan membacakan

pertanyaan dan meminta jawaban responden.

G. Pengolahan dan Cara Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data dengan maksud

agar data yang dikumpulkan memiliki sifat yang jelas. Adapun langkah-langkah

dalam pengolahan data yaitu :

a. Editing, yaitu pemeriksaan data yang di dapat dan diperiksa apakah terdapat

kekeliruan atau kemungkinan tidak lengkap atau tidak sesuai

b. Coding, yaitu pemberian kode atau tanda-tanda pada tiap-tiap data dengan

angka.

c. Tabulating, yaitu menjumlahkan dan menyusun data dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi.

d. Entry Data, yaitu memasukkan data kedalam master tabel di sesuaikan

dengan teknik analisis yang digunakan.

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan analisi univariat yaitu untuk

mendeskripsikan kategori sampel terkait dengan variable penelitian dalam bentuk

persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = fn x 100%

Page 34: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Keterangan :

F = Frekuensi setiap kategori variable

P = Presentase

n = Jumlah sample (Putri Ariani, Ayu, 2014).

H. Jalannya Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan/mengurus izin penelitian

kepada institusi dan melaporkannya sebelum memulai kegiatan pengumpulan

data di lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaanya dimulai dengan mencatat semua hasil dari data yang diperoleh di

lapangan dengan menggunakan teknik pengambilan data pada sampel Karya

Tulis Ilmiah secara Purposive Sampling.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan secara

deskriptif dalam bentuk narasi dan tabel.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini disajikan laporan sebagai tahap akhir penulisan ini

Page 35: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Geografi

Ditinjau dari segi geografis, Kecamatan Duruka adalah pemekaran

dari Kecamatan Katobu yang merupakan salah satu Kecamatan dari 33

Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Muna, berjarak 8 km dari kota Raha

ibu kota Kabupaten Muna, dan Wapunto sebagai ibu kota Kecamatan Duruka

dan memiliki batas-batas wilayah sebelah utara Kecamatan Katobu, sebelah

selatan Kecamatan Lohia, sebelah timur Selat Buton dan sebelah barat

Kecamatan Kontunaga.

Luas Kecamatan Duruka sebesar 11,52 km atau sekitar 0,24% dari

luas daratan Kabupaten Muna. Secara administrative, Kecamatan Duruka

terdiri dari 2 Kelurahan dan 5 Desa. Dari 7 DesaKelurahan yang ada, Desa

Banggai adalah desa terluas dengan luas 2,65 km (23%), sedangkan wilayah

terkecil adalah kelurahan Palangga dan Desa Ghonebalano masing-masing

seluas 1,00 km (8,68%) dari luas Kecamatan Duruka.

b. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan duruka menurut data proyeksi penduduk tahun

2015 tercatat 12059 jiwa dari 12095 penduduk Kecamatan Duruka terdapat

penduduk laki-laki sebanyak 6027 jiwa dan penduduk perempuan 6032 jiwa

dengan jumlah kepala keluarga 3644 KK.

Page 36: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

c. Ketenagaan

Pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wapunto memiliki tenaga

kesehatan berbagai profesi seperti pelayanan medis terdiri dari :

1) Dokter umum : 2 orang

2) Bidan : 6 orang

3) Perawat : 30 orang

4) Non medis : 34 orang

5) Jumlah tenaga PNS : 41 orang

6) Jumlah yang mengabdi : 58 orang

a) Bidan : 24 orang

b) Perawat : 33 orang

c) Kesling : 1 orang

2. Analisis Univariat

Setelah dikumpulkan kemudian dilakukan pengumpulan data sesuai dengan

tujuan penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan penjelasan

sebagai berikut :

a. Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Tahu

Pengetahuan responden berdasarkan tingkat tahu ibu dapat di lihat pada tabel

2 di bawah ini.

Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada BayiBerdasarkan Tingkat Tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

BaikCukupKurang

41182

67,229,53,3

Jumlah 61 100

Sumber : Data Primer 2016

Page 37: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Tabel 2 menunjukan bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang

imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna berdasarkan tingkat tahu untuk kriteria

baik yaitu 41 orang (67,2%), cukup yaitu 18 orang (29,5%) dan kriteria

kurang 2 orang (3,3%).

b. Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Pemahaman

Pengetahuan responden berdasarkan tingkat pemahaman ibu dapat di lihat

pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada BayiBerdasarkan Tingkat Pemahaman di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

BaikCukupKurang

41182

67,229,53,3

Jumlah 61 100

Sumber : Data Primer 2016

Tabel 3 menunjukan bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang

imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna berdasarkan tingkat pemahaman

sebagian besar responden berada pada tingkat pemahaman yang baik yaitu 41

orang (67,2%), cukup yaitu 18 orang (29,5%) dan pemahaman kurang yaitu 2

orang (3,3%).

c. Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Aplikasi

Pengetahuan responden berdasarkan tingkat aplikasi ibu dapat di lihat pada

tabel 4.

Page 38: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada BayiBerdasarkan Tingkat Aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

BaikCukupKurang

35224

57,536,06,5

Jumlah 61 100

Sumber : Data Primer 2016

Tabel 4 menunjukan bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang

imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

Kecamatan Duruka Kabupaten Muna berdasarkan tingkat aplikasi sebagian

besar responden berada pada tingkat aplikasi dengan kriteria baik yaitu 35

orang (57,5%), cukup yaitu 22 orang (36,0%) dan aplikasi kurang yaitu 4

orang (6,5%).

B. Pembahasan

Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus Campak .

Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal prodromal sampai lebih kurang 4

hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebabkan lewat udara. Pemberian imunisasi

campak untuk bayi sangatlah penting karena imunisasi campak untuk meningkatkan

kekebalan bayi terhadap penyakit campak yang disebabkan oleh virus. Pemberian

imunisasi campak diberikan satu kali, dilakukan pada umur 9-11 bulan, dengan dosis

0,5 cc (Wulan Iswantari, 2013).

Penyakit campak (Measles) merupakan penyakit yang disebabkan oleh

virus campak, dan termasuk penyakit akut dan sangat menular, menyerang hampir

semua anak kecil. Penyebabnya virus dan menular melalui saluran pernafasan

Page 39: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

yang keluar saat penderita bernafas, batuk dan bersin (droplet). Penyakit ini pada

umumnya sangat dikenal oleh masyarakat terutama para ibu rumah tangga (Anik

Mayunani, 2010).

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan dari

memberikan imunisasi : untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu. Apa

bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat

menimbulkan cacat dan kematian (Lia Yulianti, 2012)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu dari

61 Responden yang diteliti berdasarkan tingkat tahu yang termaksud dalam kriteria

baik sebesar 41 orang (67,2%), cukup yaitu 18 orang (29,5%) dan kriteria kurang

yaitu 2 orang (3,3%). tingkat pemahaman dengan kriteria baik sebesar 41 orang

(67,2%), cukup yaitu 18 orang (29,5%) dan kriteria kurang yaitu 2 orang (3,3%).

tingkat aplikasi dengan kriteria baik sebesar 57 orang (93,4%) dan kriteria kurang

yaitu 4 orang (6,5%).

Hasil Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aufarahman dengan judul Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi

campak dengan kepatuhan pemberian imunisasi campak di puskesmas Danurejan I

Yogyakarta bahwa tingkat tahu, memahami dan aplikasi berada dalam kriteria baik

yaitu diketahui dari 40 responden yang diteliti presentase paling banyak untuk

pengetahuan baik yaitu 28 orang (70%), cukup yaitu 10 orang (25%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (5%), tingkat pemahaman dengan kriteria baik

yaitu 28 orang (70%), cukup yaitu 10 orang (25%) dan kriteria kurang 2 orang (5%),

Page 40: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

tingkat aplikasi dengan kriteria baik yaitu 25 orang (62,5%), cukup yaitu 9 orang

(22,5%) dan kriteria kurang 6 orang (15%).

Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi

campak pada bayi mempunyai pengetahuan baik sehingga sebagian besar masyarakat

mengetahui pentingnya imunisasi campak untuk bayi. Pada keadaan tersebut

menunjukkan bahwa ibu dapat mengetahui dan memahami tentang pemberian

imunisasi campak pada bayi dan dapat mengaplikasikan dengan membawa bayinya

ke posyandu untuk di imunisasi. Dengan demikian seperti apa tingkat pengetahuan

ibu tentang imunisasi campak akan mempengaruhi pemberian imunisasi campak

pada bayi.

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya termasuk didalamnya kemampuan mengingat kembali (recall) terhadap

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengatahuan yang

paling menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan dasar untuk berbuat, dimana

pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari informasi-informasi tentang pemberian

imunisasi yang ideal, serta mampu menunjukan kemampuan seseorang itu untuk

melakukan sesuatu, tergantung pengetahuan yang dimilikinya.

Memahami (comprehensive) adalah kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek

yang dipelajari.

Page 41: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Indikator ketiga yang

digunakan dalam mengevaluasi pengetahuan responden adalah indikator tingkat.

Faktor individu yakni pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi

berpengaruh terhadap tindakan konsumen dalam mengaplikasikan ibu untuk

membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan pemberian imunisasi campak

untuk bayinya. Kemudian faktor keputusan seseorang untuk melaksanakan hal

tersebut tidak lepas dari faktor masing-masing individu (Putri Ariani, A, 2014).

Page 42: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja

Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016

berdasarkan tingkat tahu baik sebesar (67,2%), cukup yaitu (29,5%) dan kurang

yaitu (3,3%).

2. Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja

Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016

berdasarkan tingkat pemahaman baik yaitu (67,2%) , cukup yaitu (29,5%) dan

kurang yaitu (3,3%).

3. Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja

Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun 2016

berdasarkan tingkat aplikasi baik yaitu (57,5%), cukup yaitu (36,0%) dan kurang

yaitu (6,5%).

B. Saran

Dari hasil penelitian Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak

pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten

Muna maka diperoleh saran sebagai berikut :

1. Untuk Puskesmas Wapunto agar tetap meningkatan cakupan imunisasi campak

pada bayi, dengan mengadakan pelayanan posyandu yang baik dan sebagai

Page 43: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

sumber informasi dalam rangka menentukan kebijakan dalam meningkatkan

kesehatan bayi dan mengurangi penyakit yang di akibatkan oleh kelalaian orang

tua untuk membawa bayinya ke posyandu.

2. Untuk institusi pendidikan diharapkan agar memperbanyak referensi perpustakaan

khususnya tentang imunisasi campak untuk digunakan sebagai pengembangan

ilmu pengetahuan sekaligus bahan masukan pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar mengambil atau meneliti variabel lain

tentang imunisasi campak pada bayi.

Page 44: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

DAFTAR PUSTAKA

Aufarahman. (2012) Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak.http//www.devinfo.info/jurnal imunisasi campak pdf. Diakses tanggal 2-September 2016.

Cornelia,A (2011) Gambaran Karakteristik ibu mengenai pengetahuan imunisasi..http//www.devinfo.info/jurnal imunisasi campak pdf. Diakses tanggal 20Juli 2016.

Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. (2016) Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Muna.

Kemenkes RI. (2013) Keberhasilan Imunisasi di Indonesi dan Masalahnyahttp//www.wawasan.Kesehatan.co.id/20013/09/Keberhasilan-campak-di.html Diakses tanggal 16 Juli 2016.

Maryunani, Anik. (2010) Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Jakarta : CV.Trans Info Media.

Putri Ariani, Ayu (2014) Aplikasi metodologi penelitian kebidanan dan kesehatanreproduksi. Jakarta : Nuha Medika.

Proverawati, Atikah dan Andhini, C.S.D. (2010) Imunisasi dan vaksinasi.Yogyakarta: Nuha Medika.

Ranuh, I.G.N, dkk (2008) Pedoman Imunisasi Di Indonesia dkaan ProsedurImunisasi, Jakarta : Nugraha Medika 2008.

Rukiyah, Ai Yeyeh, Yulianti, Lia (2012) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita,Jakarta : Cv Trans Info Media

Rosalina, Hesti nofia. (2012) Jenis2 penyakit.. penyebab, pencegahan danpengobatan.html?m=1, Diakses Tanggal 16 Juli 2016.

WHO (2014) Cakupan Imunisasi Campak. http//www.devinfo.info/immunizationpenting untuk mencegah penyakit berbahaya. Diakses tanggal 28 Juli 2016.

Page 45: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015
Page 46: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN

(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Bersedia dan tidak keberatan menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan

oleh Mahasiswa Akademi Kebidanan Paramata Kabupaten Muna atas nama ARNI

dengan judul: “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada Bayi di

Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Tahun

2016.”

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sukarela tanpa paksaan dari

pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Raha, Juli 2016

Responden

( )

Page 47: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIANGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK

PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTOKECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA

TAHUN 2016

Kode Responden

A. Identitas RespondenNama/inisial :Umur :

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !!

Tahu (Know)1. Imunisasi campak dapat memberikan kekebalan tubuh yang baik terutama

penyakit campak.a. Benarb. Salah

2. Imunisasi campak sebaiknya diberikan pada anak setelah berumur 9 - 12bulan.a. Benarb. Salah

3. Imunisasi campak merupakan cara untuk mencegah timbulnya penyakit padabayia. Benarb. Salah

4. Efek samping imunisasi campak yaitu salah satunya badan bayi panas.a. Benarb. Salah

5. Tujuan imunisasi campak mencegah terjadinya penyakit campaka. Benarb. Salah

Memahami (Comprehension)6. Imunisasi campak adalah pemberian zat anti/imunitas (kekebalan) kedalam

tubuh untuk mencegah penyakit tertentu sehingga tubuh terhindar daripenyakit tertentu.a. Benarb. Salah

7. Virus campak menular melalui udara atau butiran halus air ludah.a. Benarb. Salah

Page 48: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

8. Campak diberikan 1 kali pada bayi usia 9-11 bulan.a. Benarb. Salah

9. Imunisasi campak harus diberikan pada seorang anak secara lengkap.a. Benarb. Salah

10. Anak yang sakit boleh diberikan imunisasi campak.a. Benarb. Salah

Aplikasi (Application)11. Orang tua wajib membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan

imunisasi campak.a. Benarb. Salah

12. Penyakit cacar dapat dicegah dengan pemberian Imunisasi campak.a. Benarb. Salah

13. Hindari pemijatan pada daerah bekas suntikan imunisasi bayi.a. Benarb. Salah

14. Menurut ibu jika setelah di imunisasi campak kemudian anak ibu demammaka demam yang terjadi pada anak ibu merupakan sesuatu yang tidaknormal.a. Benarb. Salah

15. Jika ibu lupa membawa anak ibu untuk di imunisasi campak apakah ibu bolehmembawanya lagia. Benarb. Salah

Page 49: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Lampiran 4

MASTER TABEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAKPADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO

KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNATAHUN 2016

No NamaResponden

Tahu Memahami AplikasiBaik Cu

kupKura

ngBaik Cu

kupKura

ngBaik Cu

kupKura

ng1. Ny. S √ √ √2. Ny. N √ √ √3. Ny. Na √ √ √4. Ny. A √ √ √5. Ny. R √ √ √6. Ny. Rt √ √ √7. Ny. I √ √ √8. Ny. Y √ √ √9. Ny. Ro √ √ √10. Ny. Sa √ √ √11. Ny. Rn √ √ √12. Ny. H √ √ √13. Ny. No √ √ √14. Ny. Ru √ √ √15. Ny. Nr √ √ √16 Ny. Z √ √ √17. Ny. Zn √ √ √18. Ny. Rn √ √ √19. Ny. W √ √ √20. Ny. Nl √ √ √21. Ny. A √ √ √22. Ny. Ri √ √ √23. Ny. L √ √ √24. Ny. Hf √ √ √25. Ny. Sr √ √ √26. Ny. Ab √ √ √27. Ny. F √ √ √28. Ny. Ni √ √ √29. Ny. Rtn √ √ √30. Ny. Tm √ √ √

Page 50: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

31. Ny. E √ √ √32. Ny. Ed √ √ √33. Ny. If √ √ √34. Ny. Ar √ √ √35. Ny. U √ √ √36. Ny. Nn √ √ √37. Ny. Rm √ √ √38. Ny. As √ √ √39. Ny. K √ √ √40. Ny. Ml √ √ √41. Ny. As √ √ √42. Ny. Wn √ √ √43. Ny. An √ √ √44. Ny. Hf √ √ √45. Ny. Ne √ √ √46. Ny. Mr √ √ √47. Ny. Ls √ √ √48. Ny. Nn √ √ √49. Ny. C √ √ √50. Ny. Wln √ √ √51. Ny. Er √ √ √52. Ny. Ln √ √ √53. Ny. At √ √ √54. Ny. Eb √ √ √55. Ny. Rh √ √ √56. Ny. Fi √ √ √57. Ny. Ln √ √ √58. Ny. Wt √ √ √59. Ny. D √ √ √60. Ny. Sp √ √ √61. Ny. Sj √ √ √

Page 51: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015

Lampiran 5

PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh oang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Raha, Juli 2016

ARNI

Page 52: KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015