kapasitasi spermatozo

3
TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI REPRODUKSI KAPASITASI Ibu Nova Anita, S.Si, M.Biomed Rohmad Joni Pranoto/1206247240 Gambar di atas menerangkan tentang dasar biologis untuk kapasitasi manusia. Semen manusia tidak hanya mengandung sperma melainkan juga mengandung sekresi dari kelenjar aksesori,

Upload: jony-kechap

Post on 14-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kapasitasi: persiapan spermatozoa untuk membuahi sel telur.

TRANSCRIPT

Page 1: Kapasitasi Spermatozo

TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI REPRODUKSI

KAPASITASI

Ibu Nova Anita, S.Si, M.Biomed

Rohmad Joni Pranoto/1206247240

Gambar di atas menerangkan tentang dasar biologis untuk kapasitasi manusia. Semen manusia

tidak hanya mengandung sperma melainkan juga mengandung sekresi dari kelenjar aksesori,

misalnya mengandung kalsium prostasomes dari prostat. Sperma pada semen merupakan

populasi sperma yang heterogen terdiri dari sperma normal fungsional, sperma dengan fungsi

yang masih dipertanyakan dan sperma disfungsional. Sperma bermigrasi dari membrane-

Page 2: Kapasitasi Spermatozo

stabilizing, sterol-pengkaya plasma seminal, dan lingkungan vagina bersifat asam ke dalam

mukosa serviks. Membran plasma sperma senantiasa tegosok atau tergesek oleh elemen-elemen

ultrastruktural pada mukus vagina, preoses tersebut memfasilitasi penghapusan dari membran

plasma sperma dari molekul teradsorpsi dan sterol. Leukosit akan menyusup ke dalam mukosa

serviks ketika sperma masuk ke dalamnya. Leukosit akan memerankan fungsi pertahanan

terhadap molekul asing dengan menghasilkan molekul oksigen reaktif (ROS) yang memiliki

pengaruh pro-capacitating pada sperma yang berfungsi normal dan memiliki pengaruh destruktif

pada sperma disfungsional, yaitu memfasilitasi penghapusan populasi sperma yang terakhir.

Dengan adanya penghilangan sperma disfungsional dan berkualitas buruk tersebut, maka

populasi sperma heterogen yang memasuki lendir serviks telah dibuat agak lebih homogen

setelah keluar dari lendir dan masuk ke lingkungan rahim. Sperma tersebut berada di dalam

rahim dalam waktu yang cenderung singkat, hal tersebut karena pengaruh kontraksi uterus yang

mendorong sperma menuju fundus. Membran plasma sperma mengalami perubahan yang

dinamis dengan adanya pembentukan microdomains lipid dan penghilangan sterol yang

difasilitasi oleh sterol sulphatase rahim. Konsekuensi dari penghilangan sterol tersebut antara

lain: (1) peningkatan permeabilitas ion, seperti Ca2+ dan (2) ekspresi reseptor dalam mengikat

ligan penstimulasi, seperti sialic acid-binding protein. Perpindahan populasi sperma menjadi

lebih homogen dari sebelumnya dengan pemilihan dari proses kapasitasi terhadap sperma

prematur dan sperma disfungsional. Setelah memasuki ipsilateral oviduk ke folikel ovulasi,

sperma dikenalkan dengan lingkungan yang beragam dalam komposisi selular dan hormonal.

Ketika sperma telah memasuki wilayah ampullary dari oviduk, sperma terdeteksi aroma oosit

melalui aksi molekul chemoattractant, misalnya atrial netriuretic peptide yang disekresikan oleh

COC. Progesteron yang berdekatan diserap ke dalam kumulus, dan menginisiasi masuknya ion

Ca2+ transien yang membawa sperma intraseluler. Konsentrasi Ca2+ ke tingkat ambang batas

memicu reaksi akrosom oleh zona pelusida glikoprotein. Mungkin, selusin sperma mencapai

zona menjadi sangat homogen terkait mekanisme transduksi sinyal yang berfungsi penuh dan

karakteristik motilitas yang diperlukan untuk pembuahan. Oleh karena itu, kemungkinan bahwa

sperma yang akhirnya menyuburkan oosit memiliki satu atribut yang tidak dimiliki oleh lainnya.