kanor

7
Makalah: • KATA PENGANTAR • DAFTAR ISI • BAB I : PENDAHULUAN a) Latar belakang b) Rumusan Masalah c) Tujuan d) Manfaat • BAB II : PEMBAHASAN materi2nya alkil halida~~ • BAB III : PENUTUP a) Kesimpulan b) Saran • DAFTAR PUSTAKA Alkil Halida (Haloalkana) Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I) Sifat fisika Alkil Halida : Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang sama. Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu. Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air. Struktur Alkil Halida : R-X Keterangan : R = senyawa hidrokarbon X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo) Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi : Alkil halida primer, bila diikat atom C primer Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br Primer sekunder tersier

Upload: mulky-smaikers

Post on 06-Jul-2015

163 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

makalah tentang kimia organik

TRANSCRIPT

Page 1: Kanor

Makalah:

• KATA PENGANTAR • DAFTAR ISI • BAB I : PENDAHULUAN a) Latar belakang b) Rumusan Masalah c) Tujuan d) Manfaat • BAB II : PEMBAHASAN materi2nya alkil halida~~ • BAB III : PENUTUP a) Kesimpulan b) Saran • DAFTAR PUSTAKA

Alkil Halida (Haloalkana)

Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu

unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I) Sifat fisika Alkil Halida :

Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.

Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.

Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.

Struktur Alkil Halida : R-X

Keterangan : R = senyawa hidrokarbon X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)

Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :

Alkil halida primer, bila diikat atom C primer Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier

CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br Primer sekunder tersier

Page 2: Kanor

Pembuatan Alkil Halida

1. Dari alkohol 2. Halogenasi 3. Adisi hidrogen halida dari alkena

4. Adisi halogen dari alkena dan alkuna

reaksi adisi dapat dilihat dalam artikel saya yang berjudul "Reaksi-reaksi Senyawa Karbon"

Penggunaan Alkil Halida :

Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).

Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam

kebakaran (Pyrene). Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air

conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.

http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil-halida.html

Penamaan alkil halida (haloalkana) dapat menggunakan sistem IUPAC maupun trivial. Alkil

halida merupakan senyawa turunan alkana dengan adanya penggantian atom hidrogen dengan atom halogen. Ada beberapa versi yang menyangkut tata nama haloalkana. Tata nama

haloalkana yang akan dibahas di sini merupakan pendekatan yang terbaru.

Tata Nama IUPAC Haloalkana

IUPAC mengijinkan alkil halida untuk dinamai dengan dua cara, yang disebut dengan penamaan

kelas fungsional dan penamaan substitusif. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:

Penamaan kelas fungsional

Pada sistem penamaaan kelas fungsional, gugus alkil dan halida (fluorida, klorida, bromida, atau iodida) ditulis terpisah. Gugus alkil diambil dari rantai yang terpanjang dimulai dari atom karbon yang mengikat halogen. Perhatikan contoh berikut:

Penamaan substitusif

Page 3: Kanor

Pada penamaan substitusif, gugus alkil ditulis sebagai substituen halo- (fluoro-, kloro-, bromo-, atau iodo-) dan disambung. Rantai dinomori dari ujung yang paling dekat atom karbon yang

mengikat halogen. Perhatikan contoh berikut:

Ketika rantai karbon mengandung halogen dan gugus alkil, maka keduanya dianggap setara.

Penamaan diurutkan sesuai abjad. Perhatikan contoh berikut:

Tata Nama Trivial Haloalkana

Tata nama trivial untuk haloalkana sama seperti dengan sistem IUPAC kelas fungsional.

http://www.ilmukimia.org/2013/05/tata-nama-haloalkana.html

Golongan haloalkana

Pengertian Haloalkana

Haloalkana adalah golongan senyawa kimia organik yang diturunkan dari alkana yang mengandung satu atau lebih atom halogen. Haloalkana sering disebut dengan alkil halida atau

halogenoalkana. Disebut alkil halida karena haloalkana mengandung gugus alkil dan ion halida. Namun IUPAC lebih menggunakan istilah haloalkana.

Sejarah Haloalkana

Haloalkana dikenal manusia telah lama. Etil klorida diproduksi dengan cara sintesis pada abad

15. Sistematika sintesis haloalkana dikembangkan pada abad 19 seiring dengan kemajuan bidang ilmu kimia organik dan semakin dikenalnya alkana. Metode sintesis semakin dikembangkan

dengan pembentukan selektif ikatan C-halogen. Metode yang sangat berguna termasuk reaksi adisi halogen ke alkana, hidrohalogenasi alkena, dan pembentukan alkil halida dari alkohol.

Struktur Haloalkana

Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atom halogen yang terikat

pada atom karbon. Dengan demikian, struktur haloalkana adalah berupa alkana dengan satu atau lebih atom hidrogen yang diganti dengan atom halogen. Contoh sederhana, jika salah satu atom

Page 4: Kanor

hidrogen pada metana (CH4) digantikan dengan ion fluorida, maka akan terbentuk senyawa CH3F dengan nama fluorometana atau metil fluorida.

Penggunaan Haloalkana

Manfaat haloalkana sangat banyak dan leh karena itu haloalkana diproduksi dengan skala besar untuk tujuan komersial. Beberapa manfaat haloalkana adalah sebagai bahan baku farmasi,

senyawa pendingin dalam kulkas dan AC (gas freon) , pelarut, dsb.

Gas freon untuk pendingin kulkas dan AC merupakan senyawa haloalkana Namun efek samping yang besar ditimbulkan karena penggunaan haloalkana. Sebagai contoh

yang paling besar adalah senyawa CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang menyebabkan penipisan lapisan ozon. Banyak senyawa alkil halida yang menyebabkan efek rumah kaca.

http://www.ilmukimia.org/2013/05/golongan-haloalkana.html

Halogenalkana (Haloalkana atau Alkil Halida)

Ditulis oleh Jim Clark pada 21-10-2007

Halaman ini menjelaskan beberapa kegunaan halogenalkana (haloalkana atau alkil halida)

CFC dan zat-zat pengganti sejenis Pengertian CFC CFC adalah klorofluorokarbon, yaitu senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan

klorin dan fluorin terikat padanya. Dua CFC yang umum adalah:

CFC-11 CCl3F

CFC-12 CCl2F2

Kegunaan CFC CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Dengan demikian zat

ini memiliki banyak kegunaan. CFC digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa

seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut untuk

Page 5: Kanor

pembersihkeringan dan untuk tujuan-tujuan pengeringan minyak. Sayangnya, CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-Cl

akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan.

CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon dioksida.

Di sisi lain, terdapat jauh lebih banyak karbon dioksida di udara ketimbang CFC, sehingga pemanasan global bukanlah sebuah masalah utama yang terkait dengan penggunaan CFC.

Zat pengganti CFC Zat-zat yang digunakan untuk menggantikan CFC ini masih sebagian besar halogenalkana,

walaupun alkana-alkana sederhana seperti butana bisa digunakan untuk beberapa tujuan (misalnya, sebagai bahan bakar aerosol).

Hidroklorofluorokarbon, HCFC Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung hidrogen serta atom-atom halogen. Sebagai contoh:

HCFC-22 CHClF2

Formula ini bisa ditentukan berdasarkan angka yang terdapat pada namanya persis seperti

penentua formula untuk CFC. Senyawa-senyawa ini memiliki masa aktif yang lebih singkat di atmosfir dibanding CFC, dan banyak diantaranya yang menjadi rusak pada lapisan atmosfir bawah sehingga tidak bereaksi

dengan lapisan ozon. HFC-22 hanya memiliki sekitar seperdua puluh dari pengaruh CFC biasa terhadap lapisan ozon.

Hidrofluorokarbon, HFC Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan fluorin yang terikat pada atom karbon. Sebagai contoh:

HFC-134a CH2F-CF3

Karena HCFC tidak mengandung klorida, maka senyawa-senyawa ini tidak memiliki pengaruh

terhadap lapisan ozon. HFC-134a saat ini banyak digunakan pada pendingin, untuk Because these HCFCs don’t contain any chlorine, they have zero effect on the ozone layer. HFC-134a is now widely used in refrigerants, for mengembangkan plastik yang memuai dan sebagai bahan

bakar dalam aerosol. Hidrokarbon

Senyawa-senyawa ini juga tidak memiliki pengaruh terhadap lapisan ozon, tetapi memiliki sebuah kekurangan. Senyawa-senyawa ini sangat mudah terbakar dan terlibat dalam masalah-masalah lingkungan seperti pembentukan kabut fotokimia.

Kegunaan lain dari senyawa-senyawa halogen organik Dalam pembuatan plastik

Pada dasarnya, senyawa-senyawa yang kita bicarakan disini adalah senyawa-senyawa halogenalkena, bukan halogenalkana. Kloroetena, CH2=CHCl, digunakan untuk membuat poli(kloroetea) – biasa disebut PVC.

Page 6: Kanor

Tetrafluoroetena, CF2=CF2, digunakan untuk membuat poli (tetrafluoroetena) – PTFE. Kegunaan halogenalkana dalam laboratorium

Jika anda mencermati pembahasan-pembahasan tentang halogenalkana, maka anda akan menemukan bahwa senyawa-senyawa halogenalkana ini bereaksi dengan banyak senyawa lain

menghasilkan bermacam-macam produk orgaik. Dengan demikian, halogenalkana bermanfaat dalam laboratorium sebagai intermediet dalam pembuatan bahan-bahan kimia organik yang lain.

http://scargita.blogspot.com/2011/05/halogenalkana-haloalkana-atau-alkil.html

q Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh

yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)

q Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier

q Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik

Sifat fisika Alkil Halida :

¨ Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.

¨ Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.

¨ Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.

Struktur Alkil Halida : R-X (X=Br, Cl, I)

CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br

Primer sekunder tersier

Page 7: Kanor

CH2-Cl CH2=CH2-Cl

Benzil khlorida Vinil khlorida

PEMBUATAN ALKIL HALIDA :

Ø Dari alkohol

Ø Halogenasi

Ø Adisi hidrogen halida dari alkena

Ø Adisi halogen dari alkena dan alkuna

PENGGUNAAN ALKIL HALIDA :

ä Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam

botol coklat, diisi sampai penuh).

ä Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam

kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.

ä Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air

conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.

http://pathullapil.blogspot.com/2012/07/alkil-halida_4296.html#ixzz2yQLpNHQo