kanker payudara (ca.mamae).doc

29
BAB I KONSEP MEDIS A. Pengertian. Ca Mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005). Ca Mammae adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (http//www.pikiran-rakyat.com. diakses April 2010). B. Etiologi.

Upload: doni-luter

Post on 31-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cancer

TRANSCRIPT

Page 1: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

BAB I

KONSEP MEDIS

A. Pengertian.

Ca Mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang

terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di

payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker

bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi

pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain

itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah

kulit. (Erik T, 2005).

Ca Mammae adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel

jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (http//www.pikiran-rakyat.com.

diakses April 2010).

B. Etiologi.

Diantara semua jenis tumor ganas, maka carcinoma payudara

merupakanm tumor ganas yang paling banyak diselidiki untuk mengetahui

etiologinya

1. Ada beberapa fakor yang dianggap penting sebagai etiologi

a. Faktor keluarga.

Dari epidemiologi nampak bahwa kemungkinan untuk menderita kanker

payudara 2 – 3 x lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara

kandungnya menderita kanker payudara.

Page 2: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

b. Faktor usia.

Seperti pada banyaknya jenis kanker insiden menurut usia naik sejalan

dengan bertambahnya usia.

c. Faktor hormon.

Pertumbuhan kanker payudara sering dipengaruhi oleh keseimbangan

hormone, hal ini akibat terbukti pada hewan dan pada penderita

carcinoma mamae. Perubahan pertumbuhan nampak setelah penambahan

atau pengurangan hormone yang merangsang atau menghambat

pertumbuhan carcinoma mamae, misalnya pada wanita yang tingkat

ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan kanker payudara,

tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa hormone seperti estigen dapaty

menyebabkan carcinoma.

d. Faktor diet.

Sampai sekarang diet lemak berlebihan dapat memperbesar atau

memperkecil resiko kanker payudara.

e. Faktor virus.

Pada air susu ibu ditemukan partikel virus yang sama dengan yang

terdapat pada air susu tikus yang menderita carcinoma mamae tetapi

punya sebagai factor penyebab pada manusia tidak dapat dipastikan.

2. Faktor – factor resiko tinggi kanker payudara.

a. Jenis kelamin wanita ) 90 % pada women ).

b. Usia diatas 50 tahun ( 80 % diatas 35 tahun ).

Page 3: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

c. Riwayat dalam keluarga ibu atau anak perempuan khususnya dengan

anak perempuan, khususnya dengan kanker payudara pramenapause

kanker payudara bilateral.

d. Riwayat menstruasi. Mamarche sebelum usia 11 tahun manepous pada

usia 50 tahun.

e. Kehamilan kelahiran pertama seletah usia 30 tahun atau multipara.

f. Riwayat pengobatan, kanker payudara primer ( resikonya meningkat 7 x

lebih tinggi untuk kanker payudara primer ).

C. Patofisiologi

Kanker payudara bukan satu – satunya penyakit tapi banyak

tergantung pada jaringan payudara yang terkena. Ketergantungan estrogen dan

usia permulaan.

Penyakit payudara ganas sebelum manupause berbeda dari penyakit

payudara ganas sesudah masa manupause ( post manupause ) respond an pronosis

penanganannya berbeda dengan penyakit berbahaya lainnya.

Beberapa tumor yang dikenal sebagai estrogen dependent

mengandung reseptor yang meningkat estrodiol suatu tipe estiogen. Reseptor ini

tidak muncul pada jaringan payudara normal atau dalam jaringan yang dengan

dipalsia.

Tumor payudara ganas berbeda dari tumor payudara yang tidak

berbahaya, tumor payudara ganas biasanya tersendiri, bentuknya tidak beraturan

keras dan massanya tidak bergerak dengan kecenderungan menempel kuat pada

otot – otot pectoral kulit menyebabkan rekraksi atau dimpling pada kulit menjadi

Page 4: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

menebal memberikan suatu efek orang pech. Keterlibatan linfe nodes terdapat

pada sekitar 2/3 wanita pada waktu diagnosis.

D. Manifestasi Klinis

1. Resiko tinggi.

Koesinoma mamae ibu atau saudara kandung bekas kanker payudara tidak

ada anak atau anak pertama tertunda.

2. Tanda dini

Benjolan tunggal tanpa nyeri yang agak keras dengan batas kurang jelas

kelainan mammogram tanpa kelainan pada palpasi.

3. Tanda lama

Retraksi kulit atau retraksi areola

Retreksi atau inverse putting

Kelenjar aksila darap berubazz

Benjolan mammae ( pengaturan )

Pembesaran mammae

Kemerahan

Udema kulit

Piksasi pada kulit atau torax.

Gejala dan tanda penyakit payudara.

Nyeri

Benjolan dipayudara

Perubahan kulit bercowok, berbenjolan,

kulit jeruk, kemerahanm tukak.

Page 5: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

Kelainan putting / areola

Keluarnya cairan, seperti susu, kehamilan atau laktasi, jernih normal

E. Komplikasi

Dapat terjadi manifestasi luas, tempat-tempat metastasis antara lain

adalah otak, paru, tulang, hati dan ovarium, angka ketahanan hidup bergantung

pada stadium.

Menurut Sjamsuhidayat ( 2004 ), komplikasi kanker payudara adalah :

1. Gangguan Neurovaskuler

2. Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang.

3. Fraktur patologi

4. Fibrosis payudara

5. Kematian

F. Pemeriksaan Diagnostik.

1. Mammografi (tahap pertama yang dilakukan untuk mengevaluasi dugaan

adanya benjolan payudara)

2. Pemeriksaan darah lengkap

3. Pemeriksaan fungsi hati

4. Sinar X dada

5. Scan tulang dan hepar jika ada indikasi secara klinis

6. Sistologi biopsy aspirasi jarum halus

7. Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel

tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

G. Penatalaksanaan Medik

Page 6: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

a. Pembedahan mastektomi radikal yang dimodifikasi keseluruhan jaringan

payudara diangkat bersamaan dengan modus limfe aksila.

b. Pembedahan payudara konservasi : lumpektomi, mastektomi segmental atau

kuadranektomi dan di seksi aksilaris diikuti oleh terapi radiasi terhadap

penyakit mikroskopik residual.

c. Mastektomi memberikan kesempatan maksimum pengangkatan tumor dan

nodus yang terkena.

d. Serangkaian terapi radiasi sinar eksternal pada masa tumor untuk

mengurangi kemungkinan kekambuhan dan eradikasi kanker residual.

e. Kemoterapi diberikan untuk eradikasi penyebaran mikrometastasis penyakit.

Misanya : Cytoxan (C), mesotreksat (M), Fluorurasil (F) dan Adriamycin

(A).

f. Regimen CMF (Cyclophosphamide Methotrexate, Flueourasil) atau CAF

adalah protokol pengobatan yang sering.

g. Transplan sum-sum tulang antolog (ABMT) sekarang ini sudah

menunjukkan peningkatan dalam penggunaannya : penggunaan faktor-

faktor pertumbuhan untuk menstimulasi sum-sum tulang mempunyai

mortalitas yang tinggi.

h. Terapi hormonal berdasarkan pada indeks reseptor estrogen dan

progesteron. Tamoxifen merupakan agen hormonal utama yang digunakan

untuk menekan tumor yang tergantung pada hormon.

Page 7: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

i. Pembedahan rekonstruktif efektif memberikan pertimbangan keuntungan

psikologis, tetap merupakan kontra indikasi jika kanker merupakan tahap

lanjut setempat, metastasis atau inflamasi. (Brunner and Suddarth, 2001).

H. Pencegahan

Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan

adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan

sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi.

Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan

pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada

kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya

juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah

terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila

terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu,

segeralah pergi ke dokter.

b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan

kembali kedua payudara.

c. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah,

dan periksa lagi.

d. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di

belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara

kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada

Page 8: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau

pembengkakan pada ketiak kiri.

e. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada

umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan

terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa

keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari

tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih,

segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar

kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama

untuk payudara dan ketiak kanan (www.vision.com. diakses April 2010).

Page 9: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA

A. Tabulasi Data

Klien mengeluh nyeri pada mammae sebelah

kiri

Klien mengatakan tidak bisa beraktifitas

Ekspresi wajah nampak meringis

Nyeri tekan pada operasi

Nampak perban pada daerah operasi

Klien selalu bertanya tentang proses

penyakitnya

Klien mengatakan merasa malu pada

keadaannya.

Klien nampak cemas

Klien nampak gelisah

Klien mengeluh nafsu makan kurang

Porsi makan tidak dihabiskan

Bibir nampak kering

Konjungtiva nampak pucat

TTV :

Page 10: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

TD : 110/80 mmHg

DN : 80x/menit

P : 18x/menit

S : 37°C

B. Klasifikasi Data

DS :

Klien mengeluh nyeri pada mammae sebelah

kiri

Klien mengatakan tidak bisa beraktifitas

Klien selalu bertanya tentang proses

penyakitnya

Klien mengatakan merasa malu pada

keadaannya

Klien mengeluh nafsu makan kurang

Klien selalu bertanya tentang proses

penyakitnya

DO :

Ekspresi wajah nampak meringis

Nyeri tekan pada operasi

Nampak perban pada daerah operasi

Klien nampak cemas

Klien nampak gelisah

Klien mengeluh nafsu makan kurang

Page 11: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

Porsi makan tidak dihabiskan

Bibir nampak kering

Konjungtiva nampak pucat

TTV :

TD : 110/80 mmHg

DN : 80x/menit

P : 18x/menit

S : 37°C

C. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS :

Klien mengeluh

nyeri pada

mammae kiri

Klien

mengatakan

tidak bisa

beraktivitas

DO :

Ekspresi wajah

nampak

meringis

Nyeri tekan

pada operasi

Nampak perban

pada daerah

operasi

Ca. mammae

Tindakan operasi mastektomi

Luka pada mammae kiri

Terputusnya kontinitas

jaringan

Timbulnya zat – zat protolisik

yaitu bredizium dan setotin

Memalui saraf eferen

Hypotalamus

Merangsang konteks serebri

Gangguan rasa

nyaman nyeri

Page 12: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

Nyeri dipersepsikan

Nyeri

2 Ds :

Klien mengeluh

nafsu makan

kurang

DO :

Porsi makan

tidak dihabiskan

Bibir nampak

kering

Konjungtiva

nampak pucat.

Ca. mammae

Merusak jaringan disekitarnya

Merusak aktivitas

Penyebaran metabolisme

Pemecahan carbohidrat dan

protein

Asupan nutrisi tidak adekuat

BB menurun

Pemenuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan

Resiko

pemenuhan

kebutuhan

nutrisi

3 DS :

Klien selalu

bertanya

tentang proses

penyakitnya

Klien

mengatakan

merasa malu

dengan

Hospitalisasi

Kurangnya informasi tentang

kondisi penyakitnya

Kurangnya pengetahuan

Koping tidak efektif

Kecemasan

Page 13: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

keadaannya

DO :

Klien nampak

cemas

Klien nampak

gelisah

TTV :

TD : 110/80

mmHg

DN : 80 x/menit

P : 18 x/ menit

S : 37°C

Selalu bertanya tentang

penyakitnya

Cemas

Page 14: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

D. Rencana Asuhan Keperawatan

TGL No.DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

2-7-08 I Nyeri berkurang teratasi dengan

criteria :

Klien tidak mengeluh nyeri

Ekspresi wajah ceria

Keadaan umum baik

1. Kaji tingkat nyeri

yang dirasakan klien

2. Observasi tanda –

tanda vital

3. beri posisi yang

menyenangkan

4. Anjurkan klien

1 Menget

ahui sejauhmana tingkat

nyeri yang dirasakan oleh

klien dan membantu

menentukan intervensi

selanjutnya.

2 Vital

sign dapat berubah akibat

rasa nyari dan merupakan

indicator untuk menilai

perkembangan penyakit.

3 Posisi

yang menyenangkan dapat

membantu mengurangi

rasa nyeri

4 Pemeri

ksaan napas dalam secara

Page 15: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

untuk nafas dalam secara

teratur dan perlahan bila

nyeri datang

perlahan – lahan dapat

terjadi suatu relaksasi alat

dan melancarkan sirkulasi

untuk mensuplai O2

sehingga nyeri berkurang.

2-7-08 II Resiko kekurangan nutrisi tidak

terjadi dengan criteria :

Tidak merasa lemah

Nafsu makan baik

Menu makanan dihabiskan

Conjungtiva tidak nampak

pucat

1. HE tentang

pentingnya diet TKTP

2. Berikan sayuran

dan buah – buahan yang

cukup

3. Berikan makanan

yang cukup tapi sering

1 Dengan

mengkomsumsi TKTP

akan memberi kekuatan

dan mengganti sel – sel

yang rusak.

2 Pember

ian sayuran dan buah yang

cukup akan menambah

nafsu makan dan dapat

juga membantu

metabolisme tubuh

sehingga memudahkan

eliminasi.

Page 16: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

bervariasi. 3 Dengan

pemberian makanan

sedikit dan bervariasi

klien akan bersemangat

untuk menyantapnya.

2-7-08 III Kecemasan teratasi dengan

criteria :

Klien tidak bertanya lagi

tentang penyakitnya

Klien mengerti tentang

penyakitnya dan menerima

keadaannya.

Ekspresi wajah nampak

ceria.

1. Kaji tingkat

kecemasan yang dirasakan

oleh klien.

2. Bantu klien dalam

mengidentifikasikan factor

resiko terjadinya penyakit.

3. Beri kesempatan

klien untuk mengungkapkan

perasaannya.

1 Salah

satu informasi yang

menggambarkan

sejauhmana tingkat

kecemasan yang dirasakan

klien.

2 Faktor

– factor resiko ini akan

menunjukkan dalam

menunjang penyakit.

3 Klien

merasa diperhatikan oleh

perawat dan untuk

mengetahui permasalahan

disaat menderita penyakit

Page 17: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

4. Beri dorongan

spiritual sesuai dengan

agama dan keyakinan klien

tersebut.

4 Mening

katkan ketakwaan kepada

tuhan yang maha esa.

Page 18: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

E. Implementasi

TGL No.Dx JAM Implementasi

2-7-08 1 08.30

08.45

09.00

09.10

09.20

1. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan

oleh klien.

Hasil :

Nyeri dalam tingkat sedang

2. Mengobservasi tanda – tanda vital :

Hasil :

TD : 130/90 mmHg

S : 37°C

N : 76 x / menit

P : 20 x/ menit

3. Memberi posisi yang menyenangkan

Hasil :

Klien dalam posisi terlentang

4. Mengajarkan klien untuk menarik nafas

dalam secara teratur dan perlahan – lahan

bila nyeri datang

Hasil :

Klien telah melakukan nafas dalam dan

menghembuskan perlahan – lahan.

5. Penatalaksanaan pemberian obat

Hasil :

Memberikan obat analgetik

2-7-08 2 11.10

11.15

1 Memberi HE tentang pentingnya diet

TKTP

2 Memberikan makanan dengan porsi

sedikit serta bervariasi dan juga buah dan

Page 19: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

sayuran.

2-7-08 3 11.25

11.30

11,40

12.00

1 Mengkaji tingkat kecemasan yang

dirasakan oleh klien

2 Membantu klien dalam

mengidentifikasikan factor resiko

terjadinya penyakit

3 Memberi kesempatan pada klien untuk

mengungkapkan perasaannya.

4 Memberi dorongan moril dan spiritual

sesuai dengan keyakinannya bahwa segala

sesuatunya yang kita usahakan akan sia –

sia bila tidak dengan permohonan dan doa.

F. Catatan Perkembangan.

TGL JAM No.Dx SOAP

3-7-2008 07.30 1 S :

Klien masih mengeluh sedikit nyeri pada

mammae sebelah kiri

Klien masih mengeluh nyeri tekan pada

mammae kiri

O :

Ekspresi wajah mulai ceria

Page 20: KANKER PAYUDARA (CA.MAMAE).doc

Klien mengatakan masih lemah

A :

Masalah mulai teratasi

P :

Lanjutkan intervensi

3-7-2008 11.30 2 S :

Klien masih mengeluh nafsu makan

kurang

O :

Porsi makan belum dihabiskan

A :

Nutrisi kurang dari kebutuhan belum

teratasi

P :

Intervensi dilajutkan

3-7-2008 11.50 3 S :

Klien tidak bertanya lagi tentang

penyakitnya

O :

Klien tidak gelisah lagi

A :

Cemas teratasi

P :

Intervesi dipertahankan