kanker payudara
TRANSCRIPT
KANKER PAYUDARA
Definisi Kanker Payudara
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma
yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health
Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification
of Diseases (ICD).
Epidemiologi Kanker Payudara
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens
relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan (Tjahjadi, 1995). Dari
600.000 kasus kanker payudara baru yang yang didiagnosis setiap
tahunnya, sebanyak 350.000 di antaranya ditemukan di negara maju,
sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang (Moningkey,
2000).
Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker
leher rahim di Indonesia (Tjindarbumi, 1995). Sejak 1988 sampai 1992,
keganasan tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker leher
rahim dan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas. Selain
jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita kanker payudara
ditemukan pada stadium lanjut (Moningkey, 2000). Data dari Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa
Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut golongan
penyebab penyakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993,
yaitu dari 3,9 menjadi 7,8 (Ambarsari, 1998)
Etiologi Kanker Payudara
Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti.
Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial, yaitu banyak faktor yang
terkait satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai
pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah riwayat keluarga,
hormonal, dan faktor lain yang bersifat eksogen (Soetrisno, 1988).
Bahan-bahan yang termasuk dalam kelompok karsinogen, yaitu :
1. Senyawa kimia, seperti aflatoxin B1, ethionine, saccharin, asbestos, nikel,
chrom, arsen, arang, tarr, asap rokok, dan oral kontrasepsi.
2. Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar-x, nuklir, dan radionukleide.
3. Virus, seperti RNA virus (fam. retrovirus), DNA virus (papiloma virus, adeno
virus, herpes virus), EB virus.
4. Iritasi kronis dan inflamasi kronis dapat berkembang menjadi kanker.
5. Kelemahan genetic sel-sel pada tubuh, sehingga memudahkan munculnya
kanker.
Faktor Resiko Kanker Payudara
Yang paling beresiko terserang kanker payudara ialah wanita yang
berumur diatas 30 tahun (sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah
ditemukan kanker payudara).
Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara (ini juga
tidak mutlak karena tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena) juga
menjadi faktor resiko. Mereka yang punya riwayat tumor juga
mempunyai resiko tinggi menderita kanker payudara.
Haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun,
Tidak menikah atau tidak menyusui dan melahirkan anak pertama diatas
usia 35 tahun.
Mereka yang sering terkena radiasi (bisa dari sering melakukan
pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat x-ray) juga mempunyai
kemungkinan menderita kanker payudara.
Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan, kegemukan dan
konsumsi alkohol berlebihan juga merupakan faktor resiko.
Mereka yang sudah mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang
harus lebih berwaspada karena mereka mempunyai resiko mendapat
kanker payudara. Stres dan faktor genetik (BRCA1/BRCA2) juga
dikatakan tergolong dalam faktor resiko kanker payudara. Mutasi gen
BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat
meningkatkan resiko kanker payudara sampai 85%.
Gejala Klinis Kanker Payudara
Ada bejolan yang keras di payudara
Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam (retraksi), bewarna
merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi odema hingga kulit
kelihatan seperti kulit jeruk, mengkerut, atau timbul borok pada payudara.
Ada perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi, seperti kulit
jeruk.
Adanya benjolan-benjolan kecil
Ada luka di payudara yang sulit sembuh
Payudara terasa panas, memerah, dan bengkak
Terasa sakit atau nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tetapi
tetap harus diwaspadai)
Terasa sangat gatal di daerah sekitar puting
Benjolan yang keras itu tidak bergerak (terfiksasi) dan biasanya pada
awal tidak terasa sakit
Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada satu payudara.
Penatalaksanaan Kanker Payudara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkain pengobatan
meliputi :
Pembedahaan
Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur
pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung
pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien
secara umum.
Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut
penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi dapat
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya
Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh
enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker
saja
Terapi radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk
membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.
Terapi imunologi (antibodi).
Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu
pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,
trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang
HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, dapat menjadi pilihan
terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan
kelayakan terapi dengan trastuzumab
Untuk meningkatan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi
tambahan :
Radiasi,
Hormone,
Kemoterapi.
Strategi Pencegahan Kanker Serviks
Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk
promosi kesehtan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor resiko dan
melaksanakan pola hidup.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko
untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan
melakukan diteksi dini.
1. Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan
cancer assessement survey
2. Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk
dilakukan mammografi setiap tahun
3. Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun
sampai mencapai usia 50 tahun
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif
menderita kanker payudara. Penangana yang tepat penderta kanker
payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapta mengurangi kecacatan
dan memperpanjang harapan hidup penderita.