kalsium (ca)

Upload: bustanoel

Post on 14-Jul-2015

446 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KALSIUM (Ca)

A. Pengertian Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,52% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit [(3Ca^(PO^.Ca(OH),]. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,252,60 mmol/1 (910,4 mg/100 ml). Densitas tulang berbeda inenurut umur, meningkat pada bagian pertama kehidupan dan menurun secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh. Di dalam cairan ekstraselular dan intraselular kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi ocot, penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium niengatur pekerjaan hormonhormon dan faktor pertumbuhan. B. Absorpsi dan Ekskresi Kalsium Dalam keadaan normal sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi danpada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapar berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif

1

terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kaisium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain, seperti oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melaiui feses. Jumlah kalsium yang diekskresi melalui urin mericerminkan jumlah kalsium yang diabsorpsi. Kehilangan kalsium melaiui urin meningkat pada asidosis dan pada konsumsi fosfor tinggi. Kehilangan kalsium juga terjadi melaiui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat C. Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorpsi Kalsium Semakin tinggi kebutuhan dan semakm rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien absorpsi kalsium. Peningkatan kebatuhan terjadi pada percumbuhan, kehamilan, menyusui, defisiensi kalsium dan tingkat akriviras fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsiurn yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat bila kalsium yang dikonsumsi menurun. Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25(OH)D, merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cm. merangsang produksi protein-pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik cerjadi dalam keadaan asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu absorpsi dengan cara menurunkan pH di bagian atas duodenum-. Asam ammo tertentu meningkatkan pH saluran cerna, dengan demikian membantu absorpsi.

2

Akcivitas fisik bcrpengaruh baik rerhadap absorpsi kalsium. Laktosa meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase. Sebaliknya, bila terdapat defisiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium. Lemak meningkatkan; waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih banyak unruk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan D. Faktor-faktor yang Menghambat Absorpsi Kalsium Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsiurn. Asam oksalatyang terdapat dalam bayam, sayuran lain dan kakap membentuk garam kalsium oksalar yang tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium. Asam ficar; ikatan yang mengandung fosfor yang terutama terdapat di dalam sekam serealia, membentuk kalsium fostar yang juga tidak dapat larut sehingga tidak dapat diabsorpsi. Serat menuruiikan absorpsi kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit makanan di uarian saluran cerna sehingga mcngurangi kesempatan untuk absorpsi. Stres mental atau secara fisik cenderung menurunkan absorpsi dan meningkatkan ekskresi. Proses menua menurunkan efisiensi absorpsi kalsium. Orang yang kurang bergerak atau bila lama tidak bangkit dari tempat tidur karena sakit atau usia tua bisa kehilangan sebanyak 0,5% kalsium tulang dalam sebulan dan tidak mampu menggantinya. Ini merupakan salah satu penyebab terjadinya dekalsifikasi tulang pada manusia lanjut usia (manula) yang dinamakan osreoporosis. Dalam suasana basa bersama fosfor, kalsium membentuk kalsium fosfat yang tidak larut-air, sehingga menghambat absorpsi. Obat-obatan tertencu

3

dapar berpengaruh terhadap kerersediaan biologik kalsium acau meningkatkan ekskresi yang dapac menyebabkan penurunan densitas tulang. Rasio fosfor terhadap kalsium yang tinggi dalam makanan semula diduga dapat menurunkan absorpsi kalsium, karena pembentukan garam kalsium fosfat yang tidak larut-air. Namun, bukti nyata terhadap anggapan mi hmgga sekarang belum . ada. Pada umumnya dianjurkan rasio kalsium : fosfor di dalam makanan di antara 1:1 dan 2:1. E. Fungsi Kalsium Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh. Pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dan mineral lain memberi kekuatan dan bentuk pada tulang dan gigi. Pembentukan tulang. Kalsium di dalam tulang mempunyai dua fungsi: (a) sebagai bagian integral dari struktur tulang; (b) sebagai tempat menyimpan kalsium. Pada rahap pertumbuhan janin dibentuk matriks sebagai cikal bakal tulang tubuh. Bentuknya sama dengan tulang tecapi masih lunak dan lentur hingga secelah lahir. Matriks yang merupakan sepertiga bagian dari tulang terdiri acas serabut yang rerbuat dari protein kolagen yang diselu-bungi oieh bahan gelatin. Segera setelah lahir, matriks mulai menguat melalui proses kal-sifikasi, yaitu terbentuknya kristal mineral. Kristal ini terdiri atas kalsium fosfat acau kombinasi kalsium fosfat dan kalsium hidroksida yang dinamakan hidroksiapatit [(3Ca,(PCL).,.Ca''OH).,]. Karena kalsium dan fosfor merupakan mineral utama dalam ikatan ini, keduanya harus berada dalam jumlah yang cukup di dalam cairan yang mengelilingi matriks tulang. Bacang tulang yang merupakan bagian

4

keras matriks, mengandung kalsium fosfat, magnesium, seng, natrium karbonat dan fluor di samping hidroksiapatit. Selama pertumbuhan, proses kalsifikasi berlangsung terus dengan cepat sehingga pada saat anak siap untuk berjalan tulang-culang dapat menyangga berat tubuh. Pada ujung tulang panjang ada bagian yang berpori yang dinamakan trabekula, yang menyediakan suplai kalsium siap pakai guna mempertahankan konsencrasi kalsium normal dalam darah Selama kehidupan, tulang senantiasa Tiengalami perubahan, baik dalam bentuk maupun kepadatan, sesuai dengan usia dan perubahan berat badan. Fembentukan gigi. Mineral yang membentuk denrin dan email yang merupakan bagian rengah dan liar dari gigi adalah mineral yang sama dengan yang membentuk tulang. Akan cerapi, kristal daiam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih rendah. Protein dalam email gigi adalah keratin, sedangkan dalam denrin adalah kolagen. Berbeda dengan tulang, gigi sedikit sekali mengalami perubahan setelah muncul dalam rongga mulut. Pertukaran ancara kaisium gigi dan kalsium tubuh berlangsung lambat dan terbatas pada kalsium yang cerdapar di dalam lapisan denrin. Sedikit perrukaran kalsium mungkin juga ter-jadi di antara lapisan email dan ludah (Gambar1).

5

Email Dentrin

Mahkota Gusi

Gambar 1. Belahan memanjang Gigi

Kalsifikasi gigi susu (gigi tidak tetap yang kemudian diganti) terjadi pada minggu ke dua puluh cahap janin dan selesai sebelum gigi keluar. Gigi permanen mulai mengalami kalsifikasi ketika anak berumur antara tiga bulan dan riga tahun. Gigi yang terakhir keluar mengalami kalsifikasi saat anak berumur delapan rahun hingga sepuluh tahun. Gigi lengkap pada usia dewasa hanya mengandung 1% jumlah kalsium tubuh. Gigi boleh dikatakan tidak mampu memperbaiki diri setelah keluar di dalam rongga mulut. Kekurangan kalsium selama masa pembenrukkan gigi dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi. Mengatur pembekuan darah. Bila terjadi luka, ion kalsium di dalam darah merangsang pembcbasan fosfolipida tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengkatalisis perubahan protrombin, bagian darah normal, menjadi trombin. Trombin kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah (lihat Gambar 2)

6

Luka pada sel

Protrombin

Fibrinogen

Platelet Kalsium darah

Trombopla st

Trombin

Trombin

Fibrin (gumpalan Darah)

tromboplastrin Gambar 2. Skema kalsium dalam penggumpalan darah Katalisator reaksi-reaksi biologik. Kalsium berfungsi sebagai katalisaror berbagai reaksi biologik, seperti absorpsi vitamin B12 tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas, pembenrukan dan pemecahan asetilkolin, yaitu bahan yang diperlukan dalam memindahkan (transmisi) suatu rangsangan dari suatu serabut saraf ke serabut saraf lain. Kalsium yang diperlukan untuk mengkatalisis reaksi-reaksi.ini diambil dari persediaan kalsium dalam tubuh. Kontraksi otot. Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang. Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transpor membran sel, kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membran, dan transmisi ion melalui membran organel sel

7

F. Pengendalian Kalsium Dalam Darah Kalsium di dalam serum berada dalam tiga bentuk yaitu bentuk ion bebas (50%), bentuk anion-kompleks terikat dengan fosfat, bikarbonat atau sitrat (5%), dan bentuk terikat dengan protein terutama dengan albumin acau globulin (45%). Jumlah kalsium di dalam serum dijaga agar berada pada konsentrasi 9-10,4 mg/dl. Yang mengatur konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh ini adalah hormonhormon paratiroid/PTH dan tirokalsitonin dari kelenjar tiroid serta vitamin D (lihat Gambar 10.5). Hormon parariroid dan vitamin D meningkatkan kalsium darah dengan cara sebagai berikut: a) Vitamin D merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cerna; b) Vitamin D dan hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah; c) Vitamin D dan hormon paratiroid menunjang reabsorpsi kalsium di dalam ginjal

Vitamin D, dan PTH Menunjang reabsorpsi Kalsium dalam ginjal Kalsium darah 9 10,4 mg/dl Kalsitonin merangsang Pengendapan kalsium Dalam tulang

Vitamin D Merangsang absorpsi kalsium dalam saluran cerna Gambar 3.

Vitamin D dan PTH Meraangsang pelepasapan kalsium dari tulang ke dalam darah

Pengendalian kalsium di dalam darah oleh vitamin D, homon paratroid/PTH dan kalsitonin

8

Pengaruh kalsitonin diduga terjadi dengan cara merangsang pengendapan kalsium pada tulang. Hal ini terutama terjadi dalam keadaan stres, seperti pada masa pertumbuhan dan kehamilan. Dalam hal ini kalsitoain menurunkan kalsium darah. Bila darah kalsium terlalu tinggi, kelenjar tiroid rnengeluarkan kalsitonin. Sebaliknya bila darah kalsium terlalu rendah, kelenjar paratiroid rnengeluarkan hormon paratiroid. Sistem pengendalian kalsium ini akan menjaga kalsium darah dalam keadaan normal. Bila terjadi kegagalan dalam sistem pengendalian, kalsium darah akan berubah. Bila kalsium darah lebih tinggi dari normal akan terjadi kekakuan otot. Sebaliknya, bila kalsium darah lebih rendah dari normal, akan terjadi kejang otot. Kegagalan sistem kendali ini tidak disebabkan kekurangan atau kelebihan kalsium dari makanan, akan tetapi oleh kekurangan vitamin D atau gangguan sekresi hormon-hormon yang berperan. G. Kalsium dalam Tulang Kalsium tulang tersebar di ancara pool (cadangan) yang relatif tidak berubah/stabil dan tidak dapat digunakan untuk pengamran jangka pendek keseimbangan kalsium, dan pool yang cepat dapat berubah yang terlibat dalam kegiatan mecabolisme kalsium (kurang lebih 1% kalsium tulang). Komponen yang dapat berubah ini dapat dianggap sebagai cadangan yang menumpuk bila makanan mengandung cukup kalsium. Cadangan kalsium ini terutama disimpan pada bagian ujung tulang panjang dalam bentuk krisral yang dinamakan trabekula dan dapat dimobilisasi untuk memenuhl kebutuhan yang meningkat pada masa pertumbuhan, kehamilan, dan menyusui. Kekurangan konsumsi kalsium untuk jangka panjang menyebabkan struktur tulang yang tidak sempurna.

9

Tulang senantiasa berada dalam keadaan dibentuk dan duesorpsi (diserap kembali). Aspek mana. yang dominan bergantung pada umur dan keadaan faali tubuh. Sintesis tulang dominan pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui; pada crang dewasa kedua proses berada dalam keadaan seimbang di mana kurang lebih 600 hingga 700 mg kalsium dipertukark.m tiap han. Pada proses menua pioses resorpsi dominan sehmgga tulang secara berangsur menyusut dan menjadi rapuh. Penyusutan tulang pada umumnya terjadi setelah usia 50 tahun, baik pada lakilaki maupun perempuan tetapi pada pcrempuan dengan kecepatan lebih tinggi. Seperti tel-ah di)elaskan, kalsium di dalam tulang terdapat dalam bentuk hidroksiapatit, suatu struktur kristal yang terdiri atas kalsium fosrat dan disusun di sekeliling matriks organik bcrupa protein kolagen untuk memberikan kekuacan dan kekakuan pada tulang (lihat Gambar 4). Di sampmg itu terdapat ion-ion lain, termasuk fluor, magnesium, seng, dan natrium. Melalui matriks dan di antara struktur kristai terdapat pembuluh darah dan lim,fe, saraf, dan sumsum tulang. Melalui penibuluh darah ini ion-ion mineral berdifusi ke dalam cairan ekstraselular, mengelilingi kristal dan memungkinkan pengendapan mineral baru atau penye-rapan kembali mineral dari tulang. Kalsium dalam tulang merupakan sumber kalsium darah. Walaupun makanan kurang mengandung kalsium, konsentrasinya dalam darah akan tetap normal

10

Gambar . 4. Tulang . darah mengalir melalui matriks di antara kristal hidroksiaitit membawa zat-zat gizi mellaui sel dan mengeluarkan bahan-bahan sisa H. Pengaruh Hormon-hormon lain Terhadap Kerangkan Tubuh Kerangka tubuh dipengaruhl oleh hormon pertumbuhan, hurmon seks, tiroksin dan korti-kosteroid. Kelebihan hormon pertumbuhan pada anak-anak, yaitu sebelum epifisis (bagian tulang yang terpisah dari tulang panjang pada usia muda oleh tulang rawan) menutup, menyebabkan gigantisme (pertumbuhan raksasa). Bila terjadi sesudah epifisis menutup, menyebabkan akrvmegali (pembesaran tulang-tulang dan jaringan lunak tangan, kaki, dan wajah). Sebaliknya kekurangan hormon pertumbuhan menyebabkan gangguan

pertumbuhan (kerdil). Kekurangan esrrogen (hormon seks pada perempuan) menyebabkan kehilangan bahan tulang atau osteoporosis. Kebanyakan hormon tiroksin menyebabkan percepatan penggantian kalsium dengan resorpsi yang lebih cepat yang pada akhirnya menyebabkan kalsium darah meningkat dan terjadi osteoporosis.

11

Angka Kecukupan Kalsium yang dianjurkan Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kalsium bagi orang Indonesia diterapkari oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) sebagai berikut :

Bayi Anak-anak Remaja Dewasa

:

300-400 mg : 500 mg

: :

600-700 mg 500-800 mg : + 400 Mg

Ibu hamil dan menyusui

I. Sumber Kalsium Sumber kalsiuin utarna adalah susu dan hasil susu, sepern keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering rnerupakan somber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, cahu dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, cetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambaca penyerapan kalsium seperti serac, ficat dan oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium, karena ketersediaan biologiknya yang tinggi. Kebucuhan kalsium akan terpenuhi bila kita makan makanan yang seimbang riap hari. Kandungan kalsium beberapa bahan makanan dapar dilihat pada Tabel 5

12

Tabel 5 Nilai kalsium Berbagai Bahan Makanan (mg/100 gram) Bahan Makanan Tepung susu Keju Susu sapi segar Yogurt Udang kering Teri kering Sardines (kaleng) Telur bebek Telur ayam Ayam Daging sapi Susu kental manis Kcang kedelai, kering Tempe kacang kedelai murni mg 904 777 143 120 120 9 120 0 354 56 54 14 11 275 227 129 Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Dep, kes, 1979 J. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan Akibat kekurangan kalsium Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapac menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Serupa orang dewasa, terutama sesudah usia 50 cahun, kehilangan kalsium dari tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan osteoporosis yang dapac dipercepac oleh keadaan seres sehari-sehari. Bahan Makanan Tahu Kacang merah Kacang tanah Oncom Tepung kacang kedelai Bayam Sawi Daun melinjo Katuk Salada air Daun singkong Ketela pohon Kentang Jagung kuning, pipil mg 124 80 58 96 195 265 220 219 204 182 165 33 11 10

Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita dari pada laki-laki dan lebih banyak Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan osteomalasia, yang

13

dinamakan juga riketsia pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Mineralisasi macriks culang terganggu, sehingga kandungan kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Kepekaan serabut saraf dan pusat saraf terhadap rangsangan meningkat, sehingga terjadi kejang otot misalnya pada kaki. Tetani dapat terjadi pada ibu hamil yang makannya terlalu sedikit mengandung kalsium atau terlalu tinggi mengandung fosfor. Tetani kadang terjadi pada bayi baru lahir yang diben minuman susu sapi yang tidak diencerkan yang mempunyai rasio kalsium : fosfor rendah. K. Akibat Kelebihan Kalsium/Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari. Kelebihan kalsium dapac menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginja.1. Di samping itu, dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain. L. Fosfor (P) Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam cubuh, yaitu 1 % dari berar badan. Kurang lebih 85 % fosfor di dalam tubuh tcrdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dan krisral hidroksiapatit di dalani i:ulang dan gigi yang tidak dapat larut. Hidrcksiapaci: memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya

14

terdapar di dalam semua sei tubuh, separuhnya di dalam olot dan di dalam cairan ekstraselular. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitpplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). M. Absorpsi dan Metabolisme Fosfor Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 8590% fosfor berasal dan Air Susu Ibu/ ASI. Sebanyak 65-70% fosfor berasal dan susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari-susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor. Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus.

15

TANDA DAN GEJALA (MINIFESTASI KLINIS) KALSIUM

Mempengaruhi aktivitas seseorang KNa

Hypokalsium sering terjadi tetamis

dan kejang Nak 600 1000 mg/hr Ikan asin dan ikna teri yang tinggi

kalsium 360 mg/hari dari usus Pengeluaran kalsium sangat banyak terdapat di saluran cerna PH dari lambung adalah 3 (sangat asam) Kalsium keluar dari saluran cerna 190 mg Urien 170 mg Hormon tirodi (PTH)

Hormon kalsitonin Hormon Vit D3 PTH mmepunyai 2 pasang kelenjar 2 atas, 2 bawah PTH merangsang di mukosa usus dan osteodast = tulang organ

kekurangan kalsium mengalami Osteoporosis PFA terhadap kalsium yang diambil oleh tubuh, dan masuk posfor

16

Efek sekresi PTH belrebihan PFH merangsang reabsoprsi Hyper kalsemi = kelebihan kelenjar paratiorid hormon hyposfor

Kalsitonin Parafolikular terjadi penghambatan kalsium

Efek pengeluaran kalsitonin

1. Mengimbas pengeluaran di dalam tubuh Vit D D3)

( Kolekasfirol

Disentensa oleh 7 - dehidro kolesterol

Di pengaruhi oleh (U.X) Vit D diabsorbsi di duedenum, jejenun, idium Vit D masuk ke hati

Vit D3

di ubah 25 hidroksi kolesterol

Vit D masuk ke ginjal diubah 1,25 dihidrasi kolesterol c

Vit D3 2

Klan Vit d tidak aktif mengalami perapuhan tulang

3 faktor kalsium Peran PTH

17

Peran Kasitonin Peran Vit D3 Kadar kalsium di dalam tubuh 10,5 mg/100 Ml Penyakit Kelebihan produksi hormon karena ada

Hiperkalsani

Efek hiperkasemi bagi tubuh

1. Timbul anaropsia (kurang makan) 2. Timbul Neurson (mual muntah) 3. Timbul menurun BB

4. Timbul konstipasi 5. Timbul polydipsi 6. Timbul Poly Urine 7. Timbul hipertensi 8. Timbul adanya perubahan cardio 9. Timbul latergi 10. Timbul pengecilan pada persarafan

Hypokalsemia < 9 mg/100 Ml Disebabkan karena seseorang memahami pembedahan tiroid ( pengangkatan gondok) struma Adanya gangguan pato imun (hipoparathy roidisme diopatik Efek hypokalsemia

18

-

Tetanus (kejang) Mudah tersinggung Gangguan ingatan Emosi tidak stabil Kukunya rapuh dan tipis Apabila tidka diobati maka mengalami katarak

19

PATOLOGI

Tiroid Hormon Kelenjar Paratiroid

Fisiologi FSH menghasilkan T4 T3 TH

Berperan dalam yodium

Metabolisme Lemak Kh, Portein

Sirkulasi HR & CO

Sympatis Neuro

3 Cadangan energi

1. Lemak 2. Karbohidrat 3. Protein

Basa Urea

Nitrogen

(BUN)

Lemak Badan keton Keton body

asam

Asidosis Efek pemakaian lemak berlebihan mengakibatkan turun berat badan

20