kalkulus 1

28
2 Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis 2.1. Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH a. Bentuk Umum: ) ( ) ( y g x f y = , f dan g fungsi sembarang. b. Metode dan Tahapan Penyelesaian: 1. Gantikan y atau gunakan: dx dy y = 2. Susun ulang PD bersangkutan sehingga didapatkan bentuk: dx x f dy y g ) ( ) ( = 3. Integrasikan persamaan di atas, sehingga diperoleh: = dx x f dy y g ) ( ) ( c. Contoh soal: 1. Selesaikan atau cari ‘primitif’ dari: 0 = + y y x 2. Selesaikan PD orde-1 berikut: 0 2 = y y x 3. Cari penyelesaian dari PD berikut: 0 3 = + y dx dy x 4. Cari penyelesaian PD orde-1 2 0 = + y y x , dengan harga awal pada saat memiliki 2 = x 1 = y Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 1 dari 28)

Upload: wan-fikri-darmawan

Post on 11-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bahan ajar kalkulus

TRANSCRIPT

  • 2 Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis 2.1. Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH a. Bentuk Umum:

    )()(ygxfy = , f dan g fungsi sembarang.

    b. Metode dan Tahapan Penyelesaian:

    1. Gantikan y atau gunakan: dxdyy =

    2. Susun ulang PD bersangkutan sehingga didapatkan bentuk:

    dxxfdyyg )()( = 3. Integrasikan persamaan di atas, sehingga diperoleh:

    = dxxfdyyg )()( c. Contoh soal:

    1. Selesaikan atau cari primitif dari: 0=+ yyx 2. Selesaikan PD orde-1 berikut: 02 = yyx3. Cari penyelesaian dari PD berikut: 03 =+ y

    dxdyx

    4. Cari penyelesaian PD orde-1 2 0=+ yyx , dengan harga awal pada saat memiliki 2=x 1=y

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 1 dari 28)

  • d. Penyelesaian soal:

    1. Gantikan y dengan dxdy

    , sehingga PD tersebut dapat ditulis ulang sebagai:

    xdxdyy = atau dxxdyy = , sehingga dapat diintegrasikan menjadi

    = dxxdyy dan hasilnya adalah

    Cxy +=22

    22

    dengan C adalah tetapan sembarang (arbitrary), dan persamaan di atas dapat dituliskan sebagai

    Cxy 222 =+ sebagai persamaan lingkaran yang berpusat di titik (0,0), jika dipenuhi harga

    . 0>C

    2. PD dimaksud dapat ditulis sebagai ydxdyx =2 , dan dengan penulisan ulang

    yang memperhatikan prinsip-prinsip pembagian (pecahan), maka variabel-variabel dalam PD tersebut dapat terpisahkan sehingga akan diperoleh persamaan

    2xdx

    ydy =

    bentuk integrasinya dapat dituliskan sebagai

    = 2xdxydy menghasilkan

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 2 dari 28)

  • Cx

    y += 1ln

    dan bentuk akhirnya:

    xC eeCx

    y /11exp =

    +=

    sebagai persamaan yang mirip dengan persamaan Arrhenius, yang banyak digunakan dalam pemodelan kinetika reaksi kimia.

    3. PD tersebut dapat disusun ulang, sehingga penulisannya menjadi:

    xdx

    ydy 3= , jika 0y

    dan bentuk integrasinya adalah:

    = xdxydy 3 dan hasilnya:

    31lnln3lnx

    xhy ==

    dan

    33 xK

    xhy ==

    Dalam hal ini, K merupakan tetapan (konstanta) sembarang (arbitrary), yang hanya dapat ditentukan harganya berdasarkan nilai atau kondisi awal (initial condition) dari PD tersebut, yaitu 0yy = pada saat 0xx = .

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 3 dari 28)

  • 4. Bentuk integrasi dari PD tersebut adalah

    = xdxydy 21 , jika 0y dan hasilnya:

    xx

    hy 1lnlnln 2/1 ==

    atau

    xKy =

    Dengan memperhatikan kondisi awal dari PD tersebut, yaitu pada saat 2=x harga , akan diperoleh 1=y 2K=1 atau 2=K , sehingga hasil akhirnya menjadi

    xy 2= e. Tugas dan soal-soal latihan:

    Selesaikan persamaan-persamaan diferensial berikut, sampai didapatkan primitif-nya (sesuai dengan yang diberikan):

    1. xyy 2= , dengan primitif 2xKy =

    2. 03 = idtdit , dengan primitif 3/1tKi =

    3. 03 =+ idtdit , dengan primitif 3/1= tKi dengan 0t

    4. 0sincos =+ xyxy , dengan primitif xKy cos= 5. ( ) 01 2 =+ t

    dtdt , dengan primitif 21 tK =

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 4 dari 28)

  • 2.2. Persamaan Diferensial Homogen terhadap y dan x a. Bentuk Umum:

    =xyfy , f merupakan fungsi sembarang.

    b. Metode dan Tahapan Penyelesaian:

    1. Substitusi atau gunakan variabel pengganti, xy=u (atau ), sehingga

    diperoleh PD dalam konfigurasi VARIABEL TERPISAH,

    xuy =

    2. Susun ulang PD bersangkutan sehingga didapatkan bentuk:

    txty += 3. Dan, dengan membuat kesamaan antara ungkapan di atas dengan

    persamaan y

    ( ) ( )tfxyf = , akan diperoleh persamaan dalam bentuk: ( )tftxt =+

    4. Dari persamaan terakhir dapat dilakukan pemisahan variabel-variabel sehingga akan diperoleh persamaan berikut:

    ( ) ttfdxdtx = atau ( ) ttf

    dtxdx

    = , jika ( ) ttf 5. Jika fungsi F dimisalkan sebagai PRIMITIF dari ( )x ( ) ttf

    1, maka akan

    diperoleh hasil integrasi sebagai berikut:

    ( ) ( ) == ttf dttFhxln yang berarti

    ( )xyFeKx = atau dalam bentuk penjabaran parametrik

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 5 dari 28)

  • ( )

    ( )

    ==

    tF

    tF

    etKy

    eKx , dengan K sebagai konstanta sembarang

    c. Contoh soal:

    1. Carilah primitif dari: yxyxyx += 2222. Selesaikan PD orde-1 berikut: 222 yxyyx +=3. Cari penyelesaian dari PD berikut: ( ) ( )2222 55 yxxyyxy =

    d. Penyelesaian soal:

    1. Jika semua suku (di sebelah kiri dan kanan tanda =) dibagi dengan , maka akan didapatkan PD dalam bentuk:

    2x

    xy

    xyy

    +=

    21

    yang merepresentasikan persamaan diferensial homogen (PD Homogen), karena variabel merupakan fungsi unik dari perbandingan variabel y xy . Dengan memisalkan xty = , untuk mendapatkan txty += dan ungkapan dari PDnya adalah , maka kesamaan kedua ungkapan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

    yy

    21 tty +=

    21 tttxt +=+ atau

    ( )21= txt sehingga bentuk PD dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH yang dimaksud adalah

    ( )21= tdxdtx

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 6 dari 28)

  • yang dapat diintegralkan dalam bentuk berikut:

    ( ) = xdxt dt 21 , jika 1t yang hasilnya

    xKt

    ln1

    1 =

    atau

    xKt

    ln11 =

    dengan K sebagai konstanta sembarang

    Jika variabel t diganti dengan nilai (perbandingan) asalnya, yaitu xy , maka

    persamaan di atas akhirnya menjadi PRIMITIF dari PD yang dimaksudkan:

    xKxy

    ln= x

    Catatan: Jika harga 1=t , maka akan diperoleh suatu INTEGRAL yang SINGULAR, karena xy = .

    2. Bagilah semua suku dengan , maka akan didapatkan PD Homogen dalam

    bentuk seperti di bawah ini:

    yx

    +=+=xy

    yx

    yxyxy

    21

    2

    22

    Dengan memisalkan xty = , maka kesamaan kedua ungkapan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

    y

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 7 dari 28)

  • +=+=t

    ttxty 121

    atau jika disederhanakan akan menjadi

    ttt

    tdxdtx

    211

    21 =

    =

    2

    Pisahkan variabel-variabelnya, kemudian integralkan

    = xdxtdtt 212 , jika 1t sehingga

    xht ln1ln

    2=

    atau

    xKt = 21

    atau juga

    xKt = 12

    Maka, jika variabel t digantikan dengan nilai yang sesungguhnya ( xy ), akan

    diperoleh PRIMITIF dari PD bersangkutan sebagai berikut:

    0xKxy 22 =+

    Persamaan di atas merupakan representasi dari PERSAMAAN HIPERBOLA, baik bila 0K maupun 0=K , yang memiliki persamaan-persamaan garis simetri

    atau yang sebanding dengan x=y 1=t .

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 8 dari 28)

  • Catatan: Solusi integral dari PD homogen homogen dapat dilakukan dengan

    menggunakan KOORDINAT POLAR, dalam hal ini semua kurva integral tersebut harus dalam bentuk koordinat yang sesuai, yaitu

    ( )fr = . Namun, metode ini lebih sulit karena jalan hitungannya lebih panjang dan tidak praktis.

    3. Coba kita gunakan KOORDINAT POLAR berikut:

    ==

    sin

    cos

    ry

    rx

    dan bentuk diferensiasinya secara berturut-turut adalah:

    drdrdy

    drdrdx

    cossin

    sincos

    ==

    dan dengan melakukan substitusi ke dalam PD bersangkutan, akan diperoleh persamaan berikut:

    ( ) ( )dxyxxdyyxy 55 = 2222 dan, dengan melakukan penyusunan dan pengembangan persamaan goneometri lebih lanjut, akan diperoleh hasil berikut:

    ( ) ( ) drdr 3344 cossincossin4cossin += dengan penyederhanaan, selanjutnya diperoleh:

    ( ) drdr cossin4cossin 22 =

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 9 dari 28)

  • dalam hal ini, PD dalam r dan yang memiliki KONFIGURASI TERPISAH adalah sebagai berikut:

    d

    rdr

    2cos2sin2=

    sehingga solusi atau PRIMITIF dari PD bersangkutan diperoleh sebagai berikut:

    2cosKr = e. Tugas dan soal-soal latihan:

    Selesaikan persamaan-persamaan diferensial berikut, sampai didapatkan primitif-nya (perhatikan PRIMITIF yang diberikan, dapat diambil sebagai acuan dasar untuk mencari penyelesaian!):

    1. yxyx = , dengan primitif xKxy

    2

    2 +=

    2. 222 yxyxyx ++= , dengan primitif ( )xKxy lntan= 3. ( )xyexyyx = 1 , dengan primitif ( )xCxy += 1ln dan

    ( ) 01 >+ xC 4. 044 222 =++ yxyx , dengan primitif

    xKxxy

    ln2+= dan

    bilamana solusi mencapai SINGULAR? 5. ( ) yxyyx 222 = , dengan primitif 022 =+ yKyx dan

    bilamana solusi tersebut mencapai SINGULAR?

    6. ( ) yxyyx 344 2=+ , dengan primitif 2cossinKx = dalam koordinat CARTESIAN atau

    14 =

    t

    tKr dan bilamana solusi-solusi

    tersebut mencapai SINGULAR?

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 10 dari 28)

  • 2.3. Persamaan Diferensial LINIER order 1 a. Bentuk Umum:

    ( ) ( ) ( )xcyxbyxa =+ dengan

    a , b , merupakan fungsi-fungsi dalam c x . ( )xa dan b disebut KOEFISIEN ( )x( )xc disebut SUKU RUAS KANAN

    Jika PD di atas dituliskan tanpa suku ruas kanan, maka akan diperoleh:

    ( ) ( ) 0=+ yxbyxa yang (seharusnya) IDENTIK dengan PD yang memiliki konfigurasi VARIABEL TERPISAH.

    b. Metode SUBSTITUSI FUNGSI dan Tahapan Penyelesaian:

    Teorema Dasar

    SOLUSI MENYELURUH dari suatu PD Linier order-1 merupakan hasil penjumlahan antara SOLUSI INTEGRAL UMUM tanpa SUKU RUAS KANAN dan SOLUSI INTEGRAL KHUSUS dari PD secara lengkap.

    1. Jika dimisalkan SOLUSI INTEGRAL KHUSUS dari PD Linier dimaksud, lengkap

    dengan RUAS KANANnya, adalah 0y

    2. Maka dapat dilakukan SUBSTITUSI dari FUNGSi yang tak dikenal sebagai: zyy += 0

    3. Sehingga penulisan SOLUSI PERSAMAAN secara MENYELURUH dapat dituliskan dalam bentuk:

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 11 dari 28)

  • ( ) [ ] ( )[ ] ( )xczyxbzyxa =+++ 00 4. Karena y adalah solusi PD Linier itu sendiri, maka persamaan berikut juga

    harus dipenuhi: 0

    ( ) ( ) ( )xcyxbyxa =+ 00 5. Setelah dilakukan penyederhanaan, akan diperoleh persamaan

    ( ) ( ) 0=+ zxbzxa Sehingga akan diperoleh , sebagai SOLUSI UMUM dari PD Linier tanpa SUKU RUAS KANAN.

    z

    c. Contoh soal:

    Selesaikan PD Linier berikut:

    EiRdtdiL =+

    L , R , dan E merupakan konstanta-konstanta dari persamaan tersebut, dengan KONDISI AWAL pada saat 0=t , harga 0=i .

    Penyelesaian:

    Fungsi yang melibatkan konstanta-konstanta RE merupakan SOLUSI KHUSUS

    dari persamaan secara lengkap.

    INTEGRAL MENYELURUH dari PD Linier tersebut, tanpa SUKU RUAS KANANnya adalah:

    = tLRCi exp

    Maka, INTEGRAL MENYELURUH dari PD Linier tersebut, adalah:

    += tLRC

    REi exp

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 12 dari 28)

  • Dengan menerapkan KONDISI AWAL dari PD Linier tersebut, akan diperoleh:

    CRE +=0

    sehingga

    REC =

    dan, solusi akhirnya adalah

    = tLR

    REi exp1

    e. Tugas dan soal-soal latihan:

    Selesaikan persamaan-persamaan diferensial linier berikut (diberikan persamaan solusi khusus dan solusi umumnya sebagai acuan dasar untuk mencari penyelesaian!):

    1. xxyy sincos +=+ , dengan solusi khusus xy sin= dan solusi umumnya xeKxy += sin

    2. xxxxyxy sincossincos +=+ , dengan solusi khusus dan solusi umumnya adalah xKxy cos+=

    3. ( ) xexyyx 1= , dengan primitif xKey x += 4. xxxyxy cosh2sinh2 = , dengan primitif 2cosh xeKxy +=

    xy =

    f. Metode VARIASI KONSTANTA dan Tahapan Penyelesaian:

    1. Perhatikan dengan seksama PD secara lengkap sebagai berikut,

    ( ) ( ) ( )xcyxbyxa =+ dan bentuk PD di atas, jika TIDAK menyertakan SUKU RUAS KANAN:

    ( ) ( ) 0=+ yxbyxa

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 13 dari 28)

  • 2. Sebagai PD dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH, persamaan terakhir

    dapat disusun ulang menjadi:

    ( )( )dxxaxb

    ydy =

    3. Maka, sebagai SOLUSI UMUM dari PD Linier tanpa RUAS KANAN dapat dituliskan sebagai berikut:

    ( ) ( )( )

    == dxxa xbKxzKy exp

    4. Definisikan suatu FUNGSI (yang menggantikan tetapan K dengan suatu fungsi dalam variabel x , ), sehingga diperoleh PRIMITIF yang berbentuk

    persamaan berikut:

    ( )xK ( )xy

    ( ) ( ) ( )xzxKxy = sehingga turunannya dapat dituliskan sebagai:

    ( ) ( ) ( ) ( ) ( )xzxKxzxKxy += 5. Substitusikan turunan fungsi di atas ke dalam PD Linier secara lengkap:

    ( ) ( ) ( ) ( ) ( ){ } ( ) ( ) ( ){ } (xcxzxKxbxzxKxzxKxa = )++ atau

    ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ){ } (xcxzxbxzxaxKxzxKxa = )++ 6. Perhatikan, bahwa z identik dengan solusi dari PD Linier tanpa suku ruas kanan,

    sehingga (perhatikan juga langkah 1 di atas!):

    ( ) ( ) ( ) ( ) 0=+ xzxbxzxa yang berarti bahwa

    ( ) ( )( ) ( )xzxaxcxK =

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 14 dari 28)

  • 7. Solusi atau primitif dari dapat diselesaikan, sedemikian rupa sehingga hasil

    akhir dari solusi

    ( )xK

    ( ) ( ) ( )xzxKxy = dapat diketahui.

    g. Contoh soal:

    1. Selesaikan PD Linier berikut: 32 xyyx =

    Penyelesaian:

    PD Linier tanpa suku ruas kanan adalah: 02 = yyx Persamaan di atas merupakan PD dengan konfigurasi variabel terpisah, sehingga

    xdx

    ydy 2= , jika 0y

    jika diintegrasikan,

    = xdxydy 2 sehingga dihasilkan,

    2lnln2ln xxhy ==

    dan, 2xKy =

    Asumsikan, bahwa K adalah fungsi dari x , sehingga hasil turunan dari (atau sama dengan y ) adalah:

    xKxKy 22 +=

    y

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 15 dari 28)

  • Jika persamaan terakhir disubstitusikan ke PD Linier asal, maka akan diperoleh:

    3223 22 xxKxKxK =+ Perhatikan, bahwa term perkalian dengan K ternyata saling meniadakan, sedemikian rupa sehingga diperoleh:

    33 xxK = atau

    1=K Integran, atau primitif dari persamaan terakhir di atas adalah:

    += xK , merupakan konstanta integrasi Kemudian, jika kita substitusikan K ke dalam persamaan 2xKy = di atas, akan diperoleh sebagai solusi umum:

    ( ) xxxxy +=+= 32

    2. Selesaikan PD Linier berikut:

    xxyy 2sintan = Penyelesaian:

    PD Linier tanpa suku ruas kanan adalah: 0tan = xydxdy

    Sebagai PD dengan konfigurasi variabel terpisah, maka

    dxxx

    ydy = cossin

    sehingga dihasilkan,

    xhy coslnln =

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 16 dari 28)

  • dan, xKy cos=

    Asumsikan, bahwa ( )xKK = , sehingga hasil turunan dari persamaan di atas adalah:

    xKxKy sincos =

    Substitusikan ke dalam PD Linier asalnya, akan diperoleh:

    xxxKxKxK 2sintancossincos =+

    Perhatikan, bahwa term faktor K ternyata saling menihilkan, sehingga:

    xxxxK cossin22sincos == atau

    xK sin2=

    Integran dari persamaan di atas diperoleh dengan cara:

    +=

    = x

    dxxK

    cos

    sin2

    Kemudian, dengan mensubstiusikan hasil persamaan K di atas ke dalam persamaan xKy cos= , diperoleh solusi unum berikut:

    xxy coscos2 2 +=

    3. Selesaikan persamaan diferensial berikut: ( ) 112 =+ yxxy Penyelesaian:

    PD Linier tanpa suku ruas kanan adalah:

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 17 dari 28)

  • ( ) 012 =+ yxxy Pisahkan variabel-variabel dari persamaan di atas, sehingga diperoleh:

    12 =xdxx

    ydy

    Kemudian integrasikan:

    dxxx

    ydy = 12

    sehingga dihasilkan

    1lnln 221 = x

    hy

    atau

    12 =

    x

    Ky

    Dalam hal ini, solusi PD tanpa suku ruas kanan sangat bergantung pada harga x , yang lebih besar dari 1 ataupun lebih kecil dari 1.

    Kasus #1: 1>x Solusi PD Linier yang tidak melibatkan suku ruas kanannya, adalah sbb:

    12 =

    x

    Ky

    Turunan dari fungsi apabila K adalah fungsi dari x , adalah sbb:

    ( )322 11 =

    x

    xK

    x

    Ky

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 18 dari 28)

  • Substitusikan persamaan terakhir ke dalam PD Linier asal, secara lengkap, sehingga diperoleh:

    ( ) ( ) 11111 22322 =

    +

    x

    Kxxx

    xK

    x

    K

    atau

    ( ) 1111 222 =+ x xKx xKxK Sehingga diperoleh fungsi K dalam x , sebagai berikut:

    1

    12

    =x

    K

    Dan, primitifnya adalah:

    ++= 1ln 2xxK

    Solusi akhirnya menjadi:

    1

    1ln

    2

    2

    ++

    =x

    xxy

    , jika 1>x

    Kasus #2: 1

  • ( )322 11 xxK

    x

    Ky

    +

    =

    dan

    +=

    = xxdxK arcsin1 2 Sehingga solusi akhirnya adalah sbb:

    21

    arcsin

    x

    xy

    += , jika 1

  • 2.4. Persamaan Diferensial jenis Persamaan BERNOULLI a. Bentuk Umum:

    ( ) ( ) myxbyxay =+ dengan

    a merupakan fungsi (sembarang) dalam x , ( )xaa = b merupakan fungsi (sembarang) dalam x , ( )xbb = m merupakan tetapan bilangan nyata, sembarang dan berharga selain

    dari 0 dan 1 (nilai-nilai yang mengakibatkan PD ini menjadi berbentuk LINIER).

    Jika , akan diperoleh persamaan-persamaan yang jelas lebih mudah untuk

    diselesaikan.

    0>m

    b. Metode Penyelesaian:

    1. PD bersangkutan harus dapat disusun ulang dalam bentuk LINIER, yaitu dengan membagi kedua ruas dengan faktor , sehingga my

    ( ) ( )xby

    xayy

    mm =+

    11

    2. Lakukan substitusi fungsi yang dicari, yang didefinisikan sebagai:

    11 = myz

    3. Karena y merupakan fungsi dari x , maka turunan dari fungsi adalah: z

    ( ) myymz= 1

    4. Sehingga, solusi dari PD yang dimaksudkan dapat ditulis sebagai:

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 21 dari 28)

  • ( ) ( )xbzxamz =+

    1

    Persamaan di atas berbentuk PD Linier berorder 1. c. Contoh soal:

    Selesaikan PD berikut, yang termasuk dalam jenis Persamaan BERNOULLI: 223 yxyyx =+

    Penyelesaian:

    Persamaan di atas memiliki harga 2=m . Bagilah kedua suku dengan sehingga diperoleh: 2y

    22

    3 xyy

    yx =+

    Dimisalkan,

    yz 1=

    dengan turunannya terhadap variabel , z

    2yyz=

    sehingga diperoleh persamaan baru, dalam variabel : z

    23 xzzx =+ sebagai PD Linier berorder 1, dengan solusi sebagai berikut:

    ( ) 21 xxz += Integral UMUM sebagai solusi dari PD bersangkutan adalah sebagai berikut:

    ( ) 211

    xxy +=

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 22 dari 28)

  • d. Tugas dan soal-soal latihan:

    Selesaikan persamaan-persamaan diferensial BERNOULLI berikut sebagai latihan pemahiran untuk saudara. Untuk mempermudah mencari penyelesaian, berikut diberikan juga persamaan atau solusi kuncinya.

    1. 3yxyy =+ (kunci:

    212

    2 1++= xey x )

    2. ( )yxyy += 1 (kunci:

    11

    += xey x

    3. yyxy =2

    (kunci: ( )21 xy += ) 4. xyyyx =+ 22

    (kunci: 212

    2 1++= xey x )

    5. 6yxyy = (kunci:

    515

    5 1+= xey x )

    6. 0tan 2 =++ yxyy (kunci: += x

    xysin

    cos )

    7. Carilah KURVA INTEGRAL yang melalui titik 1,1 == yx dari PD yang benrbentuk Persamaan BERNOULLI berikut:

    3yxyyx =+

    (kunci: 22

    21xx

    y += , dan 1= )

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 23 dari 28)

  • 2.5. Persamaan Diferensial jenis Persamaan RICCATI a. Bentuk Umum:

    ( ) ( ) ( )xcyxbyxay ++= 2 dengan

    a , b , dan merupakan fungsi-fungsi dalam c x . b. Metode Penyelesaian:

    1. PD yang berbentuk Persamaan RICCATI dapat diselesaikan bila diketahui INTEGRAL SPESIFIK , sedemikian rupa sehingga substitusi fungsi yang akan

    dicari berbentuk: 1y

    zyy += 1

    2. Persamaan di atas akan mentransformasikan Persamaan RICCATI menjadi:

    ( )( ) ( )( ) ( )xczyxbzyxazy ++++=+ 1211 3. Karena y merupakan SOLUSI SPESIFIK (khusus) dari Persamaan RICCATI,

    maka: 1

    ( ) ( ) ( )xcyxbyxay ++= 1211 4. Melalui penyederhanaan, maka kombinasi dari kedua persamaan (langkah 2 dan

    3) di atas akan menghasilkan:

    ( ) ( ) ( )[ ] zxbyxazxaz ++= 12 2 yang identik dengan Persamaan BERNOULLI, dengan 2=m .

    5. Langkah-langkah selanjutnya adalah sesuai dengan penyelesaian Persamaan BERNOULLI, seperti di jelaskan pada paragraf L-2A.4 di atas.

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 24 dari 28)

  • c. Contoh soal:

    Selesaikan PD berikut yang berbentuk Persamaan RICCATI:

    2122

    ++

    += xyxx

    yy

    Yang dapat diselesaikan menggunakan INTEGRAL SPESIFIK . xy =1Penyelesaian:

    Periksa terlebih dahulu bahwa xy =1 merupakan SOLUSI SPESIFIK, yaitu dengan memisalkan:

    zxy += sehingga turunanya:

    zy += 1 kemudian disubstitusikan ke dalam Persamaan RICCATI di atas.

    Setelah disederhanakan, akan diperoleh:

    02 =+ zzzx Untuk penyelesaiannya, bagilah kedua suku dengan sehingga diperoleh: 2z

    112 =+

    zzzx

    Kemudian, misalkan:

    zu 1=

    sehingga

    2zzu=

    dan 1=+ uux

    mengarah pada solusi PD Linier, dalam , sebagai berikut: u

    1+= xKu

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 25 dari 28)

  • atau, solusi yang dikembalikan dalam variabel : y

    11

    ++= xKxy

    d. Tugas dan soal-soal latihan:

    Selesaikan Persamaan-persamaan RICATTI berikut sebagai latihan pemahiran untuk saudara, yang disertakan pula persamaan atau solusi kuncinya.

    a. 025 4223 =++ xyxyyx , dimisalkan 21 xy = (kunci:

    xxxy ++=

    32 )

    b. xxxy

    xxy

    xxy 3

    22

    cossin4sin21

    cossin

    sincos ++= , dengan pemisalan integral

    spesifiknya adalah x

    y 21 cos21=

    (kunci: xx

    ysin1

    1cos2

    12 +=

    c. ( ) ( ) xxxyxyy 32 cossincos2cos =++ , dengan xy cos1 = (kunci:

    xxxy

    sincoscos += )

    d. ( )( )xxx eeyeyy 432 5125 +++= , dengan xey =1 (kunci: xx

    x

    eeey 32

    1+= )

    e. 42

    41x

    yy =+ , dengan pemisalan 21 211xx

    y +=

    (kunci: ( )11211 122 ++= xexxxy )

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 26 dari 28)

  • [P-2.1] PROYEK #1: Solusi ANALITIS dan NUMRIS Persamaan Diferensial Order 1

    Selesaikanlah, secara kelompok, semua PD order 1 di bawah ini:

    a. xyedxdy =

    b. 2yxyy =

    c. xxxy

    xxy

    xx

    dxdy

    3

    22

    cossin4sin21

    cossin

    sincos ++=

    secara ANALITIS dan NUMERIS, pada interval [ ]1,0 dengan harga awal . ( ) 10 =yFormat jawaban:

    Solusi analitis: diselesaikan terlebih dahulu, menggunakan metode-metode analitis seperti telah dijelaskan pada LAMPIRAN (mulai halaman 1 sampai dengan 26). Beri penjelasan juga tentang METODE SOLUSI yang digunakan dan JENIS atau konfigurasi dari persamaan-persamaan diferensial tersebut.

    Solusi numeris: menggunakan kedua varian dari Metode RUNGE-KUTTA order 2 titik tengah dan kelandaian rerata, seperti dijelaskan pada Bab 2 (halaman 8 sampai 12).

    Formula Runge-Kutta order-2 titik-tengah: ( )ii yxfhk ,1 =

    ++=21

    22, kyhxfhk ii

    21 kyy ii +=+ Formula Runge-Kutta order-2 nilai rerata:

    ( )ii yxfhk ,1 = ( )12 , kyhxfhk ii ++=

    ( )21211 kkyy ii ++=+ Tampilan solusi numeris harus diberikan dalam tabel-tabel yang berbentuk

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 27 dari 28)

  • seperti di bawah ini:

    Metode Solusi: Runge-Kutta order-2 TITIK-TENGAH

    ix iy 1k 2k ( )ixy* 0,0 1 .... ... ... 0,1 .... .... ... ... 0,2 .... .... ... ... 0,3 .... .... ... ... 0,4 .... .... ... ... 0,5 .... .... ... ... 0,6 .... .... ... ... 0,7 .... .... ... ... 0,8 .... .... ... ... 0,9 .... .... ... ... 1,0 .... .... ... ...

    dan, seperti di bawah ini:

    Metode Solusi: Runge-Kutta order-2 KELANDAIAN RERATA

    ix iy 1k 2k ( )ixy* 0,0 1 .... ... ... 0,1 .... .... ... ... 0,2 .... .... ... ... 0,3 .... .... ... ... 0,4 .... .... ... ... 0,5 .... .... ... ... 0,6 .... .... ... ... 0,7 .... .... ... ... 0,8 .... .... ... ... 0,9 .... .... ... ... 1,0 .... .... ... ...

    Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 28 dari 28)

    Solusi Analitisdengan Metode AnalitisTeorema Dasar