kak pbb cibeureum

Upload: dedem-s-effendi

Post on 06-Jul-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    1/22

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    KEGIATAN JASA KONSULTANSI PENDATAAN PBB BERBASIS SISMIOP

    DI WILAYAH KECAMATAN CIBEUREUM

    1. Latar Belakang

    Sumber pendapatan yang cukup potensial bagi pembiayaan pembangunan

    daerah adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Realisasi penerimaan PBB

    sangat tergantung keakurasian data dan sistem adminstrasi yang tertib, untuk ini

    diperlukan satu proses reaktualisasi data yang terus-menerus sesuai dengan

    perkembangan dan perubahan data di lapangan. Unsur-unsur data PBB yang

    paling sering mengalami perubahan adalah subjek pajak sebagai akibat adanya

    aktivitas jual beli atau pewarisan. Data PBB lain yang berubah seiring

    perkembangan harga jula objek pajak di masyarakat adalah Nilai Jual Objek Pajak

    (NJOP).

    Pembentukan basis data PBB baik verifikasi maupun pembentukan basis data

    baru melalui pendataan dilakukan lewat serangkaian pekerjaan yang antara satu

    dengan lainnya saling berkaitan. Akhir dari rangkaian pembentukan basis data ini

    adalah sebuah basis data PBB yang terhimpun dalam sebuah Sistem Informasi

    Manajemen Objek Pajak (SISMIOP). Rangkaian pekerjaan pembentukan basis

    data PBB ini antara lain pengukuran dan identifikasi objek pajak, penyampaian

    SPOP/LSPOP, pembentukan master file basis data, dan penggambaran peta-peta

    PBB. Pengukuran objek pajak untuk pembentukan basis data PBB harus

    memenuhi kaidah ilmiah kartografi karena ini maka pembentukan basis data PBB

    memerlukan tenaga-tenaga ahli terampil yang menguasai kaidah kartografi.

    Untuk mencapai tujuan pekerjaan selain mematuhi aturan seperti di atas yang

    cukup penting dalam pembetukan basis data PBB adalah menentukan metode

    pelaksanaan pekerjaan. Kesalahan menentukan metode akan mengakibatkan

    kegagalan pencapain tujuan pekerjaan. Metode yang harus dipilih adalalah

    metode yang memungkinkan pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya

    dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan lapangan lokasi pekerjaan.

    Pendataan objek pajak dengan cara terjun langsung ke lapangan dapat merekam

    kondisi eksisting lapangan sehingga pengenaan pajak akan merata dan

    berkeadilan sehingga diharapkan partisipasi dan kesadaran wajab pajak dalam

    membayar pajak akan meningkat. Bila itu semua terjadi maka tujuan akhir

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    2/22

    2

    pembentukan basis data PBB yaitu meningkatnya pendapatan negara dari PBB

    akan tercapai.

    Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan dalam upaya menggali potensi

    pengembangan PBB sebagai salah satu smber pendapatan keuangan daerah

    maka Dinas Pendapatan Kabupaten Kuningan melaksanakan Kegiatan Jasa

    Konsultansi Pendataan PBB Berbasis SISMIOP Di Wilayah Kecamatan

    Cibeureum.

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis SISMIOP Di

    Wilayah Kecamatan Cibeureum.adalah pembentukan basis data objek dan subjek

    pajak PBB yang jelas, benar, lengkap, dan akurat berdasarkan data realita di

    lapangan.

    Tujuan Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis SISMIOP Di Wilayah

    Kecamatan Cibeureum adalah :

    a. Pengenaan PBB yang lebih adil dan merata,

    b. Peningkatan pokok ketetapan PBB,

    c. Menciptakan tertib administrasi PBB,

    d. Meningkatkan penerimaan PBB,

    e. Memudahkan penagihan PBB,

    f. Peningkatan pelayanan PBB kepada masyarakat secara cepat dan tepat,

    g. Memudahkan law enforcement  sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    3. Lokasi Pekerjaan

    Lokasi Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis SISMIOP Di Wilayah

    Kecamatan Cibeureum adalah :

    1). Desa Cimara

    2). Desa Sumurwiru

    3). Desa Sukarapih

    4). Desa Kawungsari

    5). Desa Randusari

    6). Desa Cibeureum7). Desa Tarikolot

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    3/22

    3

    8). Desa Sukadana

    4. Sumber Pendanaan

    Sumber pendanaan Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis

    SISMIOP Di Wilayah Kecamatan Cibeureum adalah Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2015.

    5. Pengguna Barang/Jasa

    Pengguna barang/jasa Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis

    SISMIOP Di Wilayah Kecamatan Cibeureum adalah Dinas Pendapatan

    Kabupaten Kuningan

    6. Ruang Lingkup Pekerjaan

    Ruang lingkup pekerjaan Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis

    SISMIOP Di Wilayah Kecamatan Cibeureum adalah sebagai berikut :

    a. Persiapan-persiapan.

    b. Survei dan Penelitian Zona Nilai Tanah (ZNT) – Nilai Indikasi Rata-rata (NIR)

    c. Orientasi Lapangan, Identifikasi Geografis, Identifikasi Batas Wilayah

     Administrasi Pemerintahan, dan Identifikasi Batas Blok.

    d. Identifikasi dan Pengukuran Objek PBB (OP)

    e. Pembuatan Nomor Objek Pajak (NOP) dan Pemasangan Stiker.

    f. Penyampaian dan Penatausahaan Suarat Pemberitahaun Objek Pajak

    (SPOP)/Lampiran SPOP

    g. Pembuatan Master File Basis Data PBB.

    h. Pembuatan Peta-peta PBB.

    7. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

    Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan PBB Berbasis SISMIOP Di Wilayah

    Kecamatan Cibeureum dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

    a. Persiapan, meliputi kegiatan :

    -  Persiapan administrasi dan pengadaan formulir-formulir yang dibutuhkan,

    -  Persiapan personil pelaksana,

    -  Persiapan peralatan termasuk pengujian dan pengaturan kembali

    (adjustment ) alat-alat sebelum digunakan di lapangan,

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    4/22

    4

    -  Membuat perencanaan waktu pelaksanaan,

    -  Pengumpulan bahan dan data yang diperlukan ( peta, data PBB, dll.).

    b. Kegiatan Lapangan, meliputi kegiatan :

    -  Survei dan penelitian ZNT-NIR,

    -  Orientasi lapangan, identifikasi geografis, identifikasi batas wilayah

    administrasi, dan identifikasi batas blok,

    -  Identifikasi dan pengukuran OP,

    -  Pembuatan NOP dan pemasangan stiker,

    -  Penyampaian dan penatausahaan SPOP / LSPOP.

    c. Pembuatan Peta-peta PBB, meliputi kegiatan :

    -  Pembuatan Peta Blok ,

    -  Pembuatan Peta Desa, dan

    -  Pembuatan Peta ZNT.

    d. Pembentukan Master File Basis Data PBB, meliputi kegiatan :

    -  Perekaman data,

    -  Print out dan validasi Data Hasil Rekaman (DHR) sementara,

    -  Print out DHR akhir per blok dengan satuan per desa, dan

    -  Print out tabel ZNT.

    8. Ketentuan dan Petunjuk Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan

    Ketentuan dan petunjuk tata cara pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :

    a. Pembuatan Kerangka Peta Dasar PBB.

    Kerangka peta dasar PBB yang dibuat adalah kerangka peta desa yang

    selanjutnya akan dijadikan bahan pembuatan konsep peta sebagai peta kerja.

    Pembuatan kerangka peta dasar PBB dilakukan menggunakan metodologi yang

    sesuai dengan kondisi lokasi proyek.

    b. Survei dan Penelitian ZNT-NIR 

    Survei dan Penelitian ZNT dan NIR dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

    yang berlaku.

    c. Orientasi Lapangan, Identifikasi Geografi, Identifikasi Batas Wilayah

     Administrasi Pemerintahan, dan Identifikasi Batas Blok.

    Kegiatan dilakukan dengan cara survei lapangan guna mengetahui dan

    mencatat kondisi eksisting lapangan, tanda-tanda geografis, batas wilayahadministrasi, dan batas-batas blok baik berupa batas alam maupun buatan

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    5/22

    5

    manusia yang sifatnya tidak mudah berubah.Selanjutnya hasil kegiatan ini 

    dimasukkan ke dalam konsep peta sehingga konsep peta menjadi lengkap.

    d. Identifikasi dan Pengukuran Objek Pajak

    1). Ketentuan Umum

    -  Identifikasi dan pengukuran dilakukan terhadap semua objek pajak yang

    berada dalam wilayah pekerjaan.

    -  Yang harus hadir pada kegiatan ini adalah para subyek pajak yang

    bersangkutan dan staf desa atau wakilnya yang ditunjuk sebagai saksi.

     Apabila subjek pajak berhalangan hadir dapat mewakilkan orang lain

    yang mengetahui batas-batas bidang objeknya.

    -  Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan maka sebelum petugas terjun di

    lapangan batas sudut bidang objek sudah diberi tanda yang jelas

    (umpamanya patok) oleh wajib pajak yang bersangkutan dengan

    disaksikan oleh wajib pajak yang ada di sebelahnya.

    2). Tata Cara Pelaksanaan

    - Pengukuran dilakukan setelah tersedia kerangka batas-batas Peta Blok,

    kerangka peta blok tersebut di plot pada buku ukur dengan skala dan

    dibawa sebagai peta kerja di lapangan.

    -  Skala pembesaran kerangka peta blok untuk wilayah pedesaan yang

    hanya terdiri dari sawah dan tegalan saja adalah 1 : 2.500, untuk objek

    pajak yang ukurannya terlalu kecil misalnya daerah pemukiman skalanya

    1 : 1.000. Pada konsep kerangka Peta Blok ini harus sudah tercantum

    konsep Zona Nilai Tanah (ZNT) .

    -  Semua sisi bidang Objek Pajak harus diukur dengan seksama dan diplot

    pada buku ukur dengan skala 1 : 1.000.

    -  Pelaksanaan pengukuran diusahakan dimulai dari sebelah kiri atas blok

    terus ke kanan kembali lagi ke kiri (sistem spiral).

    -  Pelaksanan pengukuran batas-batas objek harus didasarkan atas

    petunjuk / informasi dari subjek pajak. Apabila ada perselisihan batas di

    antara subjek pajak, maka petugas ukur tidak dibenarkan menentukan /

    memutuskan batasnya. Perselisihan batas hendaknya dapat diselesaikan

    di antara mereka sendiri.

    -  Dalam hal terdapat sengketa batas, objek pajak tersebut tetap diukur

    tetapi dikurangi batas yang disengketakan sehingga luas masing-masing

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    6/22

    6

    objek akan berkurang dari semestinya. Pada masing-masing nama subjek

    pajak tersebut diberi keterangan “sengketa batas”.

    -  Dalam hal terdapat sengketa pemilikan, objek pajak tetap diukur dan pihak

    yang menguasai dan atau memanfaatkan objek pajak tersebut ditetapkan

    sebagai wajib pajak. Pada nama subyek pajak yang menguasai objek

    tersebut diberi keterangan “sengketa pemilikan”. 

    -  Penelitian ulang hasil pengukuran di lapangan atau perhitungan luas tiap

    objek pajak harus dialkukan jika perbedaan antara jumlah luas seluruh

    objek pajak (bumi/tanah) dalam suatu blok dengan luas baku blok lebih

    dari 2 %. Gejala kesalahan pengukuran juga dapat dilihat jika hasil

    opdracht atau gambar bidang tanah yang bentuknya empat persegi

    panjang tergambar menjadi bentuk belah ketupat

    -  Koreksi jarak atau kesalahan linier yang diperkenankan antara panjang

    garis kerangka peta blok dan hasil ukuran di lapangan adalah 1 : 200.

    -  Koreksi azimuth yang diperkenankan antara peta blok dan hasil ukuran di

    lapangan adalah 5 ‘ Vn ( lima menit akar n).

    -  Setiap sore atau malam agar selalu dilakukan penyempurnaan hasil

    ukuran, melakukan opdracht hasil ukuran, menghitung luas hasil ukuran,

    meninta gambar sket lapangan dalam FPIOP, dan melengkapi isian

    SPOP/LSPOP.

    3). Tahap-tahap Pelaksanaan Pengukuran

    a).Persiapan yang harus dilakukan di kantor meliputi persiapan perangkat

    kerja dan lain-lain yang diperlukan dalam pengukuran, antara lain :

    •  Konsep peta blok dan peta desa.

    •  Formulir ukur yang telah digambarkan kerangka peta blok hasil

    pembesaran dengan skala yang telah disesuaikan dan akan menjadi

    peta kerja.

    •  Formulir yang diperlukan dalam kegiatan pendataan,

    •  Alat ukur

    •  Kalkulator berprogram sebagai alat penghitung luas OP.

    •  Alat-alat tulis

    •  Surat tugas

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    7/22

    7

    b).Persiapan-persiapan yang dilakukan di lapangan berupa koordinasi

    antara pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan atau koordinasi intern

    konsultan yaitu :

    •  Petugas Dipenda, KP-PBB, dan konsultan mengadakan rapat

    penyuluhan dengan aparat desa dan para subjek pajak.

    Pada kegiatan ini subjek pajak dianjurkan untuk memberi tanda

    batas-batas pemilikan tanah yang dikuasai dengan disaksikan oleh

    subyek pajak yang berbatasan sebelum hari pengukuran.

    •  Team Leader dengan bantuan tim teknis melaksanakan penataran

    teori dan praktek untuk seluruh calon surveyor.

    4). Alat Ukur  

     Alat ukur yang digunakan adalah sebagai berikut :

    a). Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran batas desa dan batas blok

    adalah total station, theodolit, EDM, atau theodolit dengan rambu ukur

    dan GPS untuk menentukan posisi titik-titik kontrol.

    b). Untuk mengukur bidang-bidang objek pajak digunakan theodolit atau

    pita ukur.

    •  Pengukuran Objek Pajak dengan teodolit

    Pengukuran Objek Pajak dengan pesawat ukur dilakukan jika kondisi

    blok di lapangan sebagai berikut :

    - Bidang-bidang OP yang akan diukur terlihat besar atau yang

    bentuknya tidak teratur misalnya sawah, tambak, tegalan, ladang,

    kebun dsb.

    - Bidang tanah yang arealnya cukup luas

    Tata Cara Pengukuran Objek Pajak Dengan Pesawat Ukur

    - Menentukan dan memberi tanda titik-titik sudut dan tikungan yang

    akan diukur dan merencanakan / menentukan jalur pengukuran.

    Usahakan memilih tempat berdiri instrumen yang dari tempat

    tersebut dapat membidik titik-titik sudut tiap bidang objek pajak

    sebanyak mungkin.

    - Pengukuran diusahakan dimulai dari objek pajak yang terletak di

    sebelah utara barat, ke timur atau ke selatan secara spiral.

    - Panjang sisi-sisi tiap bidang objek pajak harus diukur.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    8/22

    8

    - Data ukuran lapangan dicatat dalam buku ukur terestris,

    selanjutnya dari Buku Ukur tersebut hasilnya diopdrach dalam

    “Formulir Pengukuran dan Identifikasi Objek PBB sebagai konsep

    akhir peta blok.

    •  Pengukuran Dengan Pita Ukur

    Pengukuran Objek Pajak dengan pita ukur dilakukan jika kondisi

    blok di lapangan sebagai berikut :

    - Blok yang diukur merupakan perkampungan/daerah tempat tinggal

    yang padat dan letak objek pajaknya tidak teratur.

    - Blok-blok yang relatif luas.

    Ketentuan umum pengukuran objek pajak dengan pita ukur adalah

    sebagai berikut :

    - Pengukuran dimulai dari objek pajak yang terletak di sebelah utara

    barat (pada kerangka konsep peta blok terletak di sebelah kiri

    atas) ke timur atau ke selatan secara spiral.

    - Semua sisi bidang objek pajak diukur dan pada peta kerja ditulis

    angka ukuran pada sisi-sisinya.

    !  Buku ukur lapangan maupun konsep peta blok digunakan bahan

    bagi pembuatan Formulir Pengukuran dan Identifikasi Objek

    Pajak.

    5). Perhitungan luas

    Tata cara perhitungan luas adalah sebagai berikut :

    a). Perhitungan luas objek pajak sedapat mungkin dilakukan pada saat

    pengukuran dengan menggunakan kalkulator berprogram.

    b). Perhitungan luas dilakukan setelah ukuran sisi-sisi dan diagonal atau

    salah satu sudut tiap objek pajak diketahui.

    c). Perhitungan luas sedapat mungkin dilakukan di lapangan, jika hal ini

    tersebut tidak / belum dapat dilakukan maka setiap sore perhitungan luas

    OP harus diselesaikan.

    d). Jarak yang digunakan untuk perhitungan luas adalah jarak di bidang

    datar (jarak proyeksi).

    e). Koreksi luas yang diperkenankan antara luas baku blok dengan jumlah

    luas objek pajak dalam blok tersebut adalah 2 %.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    9/22

    9

    6). Tim Pengukuran

    Tim kecil pengukuran terdiri dari :

    a). 1 (satu) orang surveyor (petugas teknis pengukuran tanah dan

    bangunan),

    b). 1 (satu) orang asisten surveyor (petugas pendata penyelesaian SPOP

    dan pemasangan stiker NOP)

    c). 1 (satu) orang staf desa

    d). 1 (satu) atau 2 (dua) orang penarik pita ukur

    e. Pembuatan NOP dan Pemasangan Stiker

    Ketentuan pembuatan NOP dan pemasangan stiker :

    1). Seluruh objek pajak (tanah dan bangunan) termasuk kantor pemerintah,

    tempat ibadah, makam, tanah negara dan sebagainya yang sudah diukur

    diukur harus di beri Nomor Objek Pajak (NOP)

    2). Pemberian NOP dimulai dari objek pajak yang berada sebelah kiri atas blok

    terus ke kanan kembali lagi ke kiri (sistem spiral).

    3). Stiker harus ditempelkan pada objek bangunan, dengan pemasangan sticker

    ini mudah dibedakan antara objek yang sudah didata dan yang belum

    didata.

    4). Jika sebidang tanah dengan satu NOP memiliki beberapa bangunan maka

    masing-masing bangunan agar di tempeli dengan sticker NOP dengan

    nomor NOP urut bangunannya.

    5). Penempelan stiker dilakukan bersamaan dengan pengukuran objek pajak.

    6). Sebelum stiker ditempelkan terlebih dahulu diisi lengkap unsur NOP.

    f. Penyampaian dan Penatausahaan SPOP/LSOP

    1). Ketentuan Umum 

    a). Penyampaian dan pengisian SPOP /LSPOP dilakukan pada saat

    pengukuran

    b). SPOP yang diberikan kepada subyek pajak adalah SPOP perseorangan

    untuk diisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Khusus untuk

    pekerjaan ini sket/denah lokasi objek pajak pada formulir SPOP

    halaman 2 tidak perlu digambar.

    c). Penandatanganan SPOP oleh subjek pajak dilakukan setelah selesai

    pengukuran

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    10/22

    10

    d). Untuk pendataan objek bangunan digunakan formulir LSPOP yang diisi

    oleh petugas pada waktu pengukuran objek pajak.

    e). Dalam hal wajib pajak mempunyai data luas tanah/bangunan yang

    berdasarkan surat resmi dan instansi yang berwenang (misalnya

    sertifikat atau IMB), maka data tersebut dapat digunakan. Jika luas hasil

    ukuran berbeda jauh dengan luas yang tertulis pada sertifikat maka

    kedua-duanya dicatat baik dalam buku ukur maupun dalam SPOP.

    Yang ditulis dalam kotak luas dalam SPOP adalah luas hasil ukuran,

    sedang luas sertifikat/IMB ditulis di sampingnya dengan warna lain,

    nomor dan tanggal sertifikat/IMB harus dicantumkan.

    f). Untuk mempelancar perekaman data maka waktu pengambilan SPOP

    sebaiknya ditetapkan oleh petugas ukur dengan memperhitungkan

    lamanya SPOP diisi oleh subyek pajak.

    g). SPOP yang diterima kembali dari subyek pajak diteliti kebenarannya,

    dibandingkan dengan hasil pendataan/pengukuran. Jika terdapat

    perbedaan luas objek pajak yang besar antara dalam SPOP dengan

    hasil pendataan perlu dilakukan penelitian ulang terhadap objek

    tersebut.

    h). SPOP yang sudah diterima kembali dari subyek pajak dihimpun dan

    setiap 100 lembar SPOP diberkas, setiap berkas diberi nomor berkas

    dan dibundel/dijilid. 

    2). Verifikasi / Pencocokan Data

    a). Setelah pendataan satu blok selesai maka dilakukan konfirmasi hasil

    pendataan oleh Ketua RT atau Kepala Dusun (verifikasi I)

    b). Setelah satu desa selesai maka hasil verifikasi I perlu dikonfirmasi oleh

    Kepala Desa (verifikasi II). Dalam pelaksanaannya Kepala Desa dapat

    menugaskan pamong desa yang dianggap paling mengetahui tentang

    status tanah dan bangunan di desanya. Bahan untuk verifikasi II adalah

    hasil verifikasi I.

    c). Dalam pencocokan data, petugas didampingi pamong desa setempat,

    adapun cara melakukan pencocokan data adalah sebagai berikut :

    •  Dilaksanakan pada setiap blok.

    •  Pencocokan peta kerja dan SPOP/LSPOP untuk meneliti adanya

    kesalahan :

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    11/22

    11

    - Penunjukan batas objek pajak ;

    - Nama subyek pajak ;

    - Alamat subyek pajak ;

    - Ukuran luas objek pajak.

    • Semua kesalahan data yang ada dicoret merah satu kali dan diganti

    dengan tinta merah serta diparaf oleh staf desa yang melakukan

    verifikasi.

    •  Apabila terdapat OP yang terlewat diukur maka OP tersebut harus

    diukur dan ditempel sticker NOP pada objek bangunannya dan apabila

    terdapat kekeliruan administrasi maka kekeliruan tersebut harus

    dibetulkan sebagaimana mestinya.

    •  NOP bagi OP yang terlewat merupakan urutan NOP yang sudah

    diberikan pada OP sebelumnya ( misalnya NOP terakhir 200 maka

    NOP yang terlewat tersebut adalah 201).

    •  Setelah kegiatan verifikasi, data SPOP/LSPOP yang salah dibetulkan

    sebagaimana mestinya sesuai dengan hasil verifikasi dan

    SPOP/LSPOP yang sudah benar diberikan kembali kepada subyek

    pajak untuk ditandatangani.

    •  Setelah verifikasi oleh Kepala Desa selesai maka halaman terakhir

    data lapangan diberi garis penutup sehingga tidak semua orang dapat

    merubah data yang telah diverifikasi.

    •  Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan berita acara yang menyatakan

    bahwa data hasil pendataan ini sudah dicocokan dengan keadaan OP

    di lapangan dan sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya .

    g. Penggambaran Peta 

    1).Penggambaran Peta Desa

    a). Ketentuan Umum 

    •  Peta desa dibuat tiap desa

    •  Skala peta desa adalah 1 : 5.000

    •  Peta desa memuat blok-blok yang ada di desa tersebut beserta nomor

    blok dan luas dari masing-masing blok.

    •  Peta desa menggambarkan semua jalan raya, jalan KA, perairan dan

    detail medan utama lain masing-masing dengan namanya.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    12/22

    12

    •  Ukuran lebar kertas peta peta desa adalah 80 cm x 110 cm.

    •  Ukuran muka peta adalah 70 cm x 80 cm.

    b).Isi Peta Desa

      Semua blok, nomor, dan luasnya . Nomor blok ditulis dengan huruf Arab3 (tiga) digit misalnya : 001, 002, 012, dan seterusnya yang masing-

    masing nomor blok ini dituliskan di dalam sebuah lingkaran.

    •  Semua detail-detail alam dan buatan manusia seperti jalan, sungai,

    gedung-gedung yang dianggap perlu seperti kantor desa/

    /polisi/kecamatan/rumah sakit dan tugu-tugu seperti tugu Km, triangulasi,

    monumen semuanya digambarkan dalam bentuk lambang/legenda.

    •  Dicantumkan nama-nama desa/kecamatan/kabupaten/propinsi yang

    berbatasan.

    •  Pada bagian atas peta desa diisi :

    - Bagian kanan atas ditulis nomor lembar

    - Bagian tengah atas ditulis Peta Desa!!!!.

    - Bagian kiri atas ditulis Tahun Edisi dan kode wilayah.

    •  Pada bagian kanan bawah peta desa diisi :

    - Tahun pengukuran,

    - Tahun penggambaran,

    - Nama instansi yang membuat,

    - Petugas pemeriksa,

    - Petugas yang menyetujui.

    •  Pada bagian tengah bawah peta desa diisi :

    Bagian tengah kiri diisi dengan legenda yang diperlukan, seperti :

    - Batas administrasi,

    - Batas blok,

    - Batas medan,

    - Jalan ,

    - Sungai, anak sungai,

    - Danau,waduk,

    - Kuburan,

    - Jembatan,

    - Bangunan,

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    13/22

    13

    - Singkatan-singkatan,

    - Detail lainnya yang dipergunakan.

    Bagian tengah kanan diisi dengan :

    - Petunjuk lokasi,

    - Sumber pembuatan peta.

    Bagian tengah pusat diisi dengan :

    - Arah utara

    - Skala peta

    •  Pada bagian kiri bawah peta desa diisi dengan keterangan :

    - Logo Kabupaten Kuningan,

    - Nama kabupaten,

    - Nama kecamatan,

    - Nama desa,

    - Kode wilayah,

    - Nomor lembar,

    - Jumlah lembar.

    - Indeks letak lembar tersebut terhadap lembar-lembar lain di dalam

    satu desa.

    •  Pada bagian tepi muka peta (lembar 2 cm) digambarkan garis grid

    beserta koordinatnya setiap 5 cm.

    2). Penggambaran Peta Blok

    a). Ketentuan Umum

    •  Peta blok dibuat tiap blok

    •  Peta blok mennggambarkan letak dan ukuran dari masing-masing OP

    di dalam satu blok.

    •  Peta blok berskala 1 : 2.500

    •  Ukuran lebar kertas peta blok adalah : 55 cm x 62,5 cm

    •  Lebar muka peta blok adakah 50 cm x 50 cm

    b).Isi Peta Desa

    •  Gambar-gambar bidang tanah dan bangunan yang ada pada blok yang

    bersangkutan.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    14/22

    14

    •  Tiap OP diberi nomor urut NOP dan NOP terakhir diberi tanda khusus.

    NOP ditulis dengan huruf Arab misalnya : 1, 2,10,34,120,135 .

    •  Pada batas peta dicantumkan nomor blok, nama-nama

    desa/kecamatan/kabupaten/ propinsi yang berbatasan.•  Detail batas digambar penuh

    •  Jarang grid setiap 10 cm x 10 cm berbentuk garis silang tegak lurus

    ukuran 1 cm x 1 cm dan dilengkapi dengan angka harga koordinat

    proyeksi U.T.M.

    •  Pada bagian atas peta blok diisi : PETA BLOK!! DESA!!! 

    •  Pada bagian kanan bawah peta desa diisi :

    - Tahun pengukuran,

    - Nama instansi yang membuat,

    - Petugas pemeriksa,

    - Petugas yang menyetujui.

    •  Pada bagian tengah bawah peta desa diisi :

    Bagian tengah kiri diisi dengan legenda yang diperlukan, seperti :

    - Batas administrasi,

    - Batas dan nomor bidang (NOP),

    - Batas medan,

    - Jalan ,

    - Sungai,

    - Rel,

    - Jembatan,

    - Kuburan,

    - Bangunan,

    - Detail lainnya yang dipergunakan.

    Bagian tengah kanan diisi dengan :

    - Petunjuk lokasi,

    - Sumber pembuatan peta.

    Bagian tengah pusat diisi dengan :

    - Arah utara,

    - Skala peta.

    •  Pada bagian kiri bawah peta desa diisi dengan keterangan :

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    15/22

    15

    - Logo Kabupaten Kuningan,

    - Nama kabupaten,

    - Nama kecamatan,

    - Nama desa,

    - Kode wilayah,

    - Nomor blok,

    - Jumlah lembar,

    - Indeks letak lembar tersebut terhadap lembar-lembar lain di dalam

    satu Peta

    c).Cara Pembuatan Peta Blok

    Peta blok dibuat dengan cara sebagai berikut :

    •  Ukuran OP di daerah yang nilai jual tanahnya mahal harus dilakukan

    secara sangat teliti. Kerangka blok diukur dengan alat ukur yang presisi,

    misalnya : total station atau theodolit dengan EDM. Sedangkan untuk

    daerah-daerah dengan nilai jual tanah rendah, kerangka blok boleh diukur

    dengan theodolit rambu ukur atau pita ukur.

    •  Untuk daerah-daerah yang sangat padat yang tidak memungkinkan

    dilakukan pengukuran dengan theodolit maka pengukuran dilakukan

    dengan pita ukur fiberglass. Untuk daerah terbuka atau OP luas maka

    pengukurannya agar dilakukan dengan theodolit. Semua sisi bidang OP

    harus diukur, disamping itu jumlah unsur bidang OP yang diukur harus

    memungkinkan kita menggambarkannya benar secara matematik.

    •  Untuk bidang OP yang berbentuk segiempat, pengukurannya harus

    dilakukan dengan cara mengukur diagonal dan semua sisi-sisi bidang OP

    atau semua sisi dan salah satu sudutnya, sehingga secara matematis

    bidang OP tersebut dapat digambarkan dengan benar.

    •  Gambarkan (opdracht) hasil ukuran batas-batas blok serta kerangka blok

    yang ada secara teliti di atas kertas milimeter. Selanjutnya dilakukan

    opdracht  masing-masing ukuran bidang OP untuk membuat konsep peta

    blok atau manuskrip peta blok pada format lembar peta blok atau pada

    lembar opdracht.

    •  Petugas Lapangan setiap hari membuat konsep peta blok induk, yang

    digambar berupa :

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    16/22

    16

    - Semua bidang OP berupa bumi digambar dengan garis tegas (garis

    penuh).

    - Semua OP berupa bangunan digambar dengan garis putus-putus

    3).Penggambaran Peta ZNT 

    a).Ketentuan Umum

    •  Penetuan ZNT sepenuhnya adalah hak DINAS PENDAPATAN KAB.

    KUNINGAN.

    •  Peta ZNT Desa dibuat dengan cara memfotocopy peta desa yang

    bersangkutan. Hasil foto copy ini dijadikan peta kerja untuk membuat

    ZNT penyempurnaan.

    •  Peta ZNT Blok dibuat dengan cara memfotocopy peta blok yang

    bersangkutan. Hasil foto copy ini dijadikan peta kerja untuk membuat

    ZNT penyempurnaan.

    •  Peta ZNT untuk lampiran SK. Kakanwil dibuat dengan cara memperkecil

    Peta ZNT Desa menjadi ukuran A4.

    b). Isi Peta ZNT

    •  Peta ZNT Desa

    - Bagian tengah atas ditulis : PETA ZNT DESA!!!..

    - Batas ZNT digambar dengan warna batas ZNT, ditulis kode ZNT dan

    NIR.

    •  Peta ZNT Blok

    - Bagian tengah atas ditulis : PETA ZNT BLOK!! DESA!!! 

    - Batas ZNT digambar dengan warna batas ZNT, ditulis kode ZNT

    dan NIR

    h. Pembuatan Master File Basis Data PBB

    Master File Basis Data PBB dibuat dengan cara sebagai berikut :

    1). Perekaman Data

    a). Semua data OP hasil pengukuran direkam dalam hard disk   dengan

    program SISMIOP

    b). Perekaman data dilakukan berturut-turut halaman demi halaman dan

    bendel demi bendel SPOP. Tidak usah urut desa demi desa asalkan

    kecamatannya sama. Apabila data yang direkam ditolak oleh komputer

    maka SPOP harus diteliti kembali karena kemungkinan ada salah data.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    17/22

    17

    c). Lembar-lembar SPOP yang sudah diproses harus diparaf dan diberi

    tanggal pemrosesan oleh petugas operator komputer.

    d). Setelah perekaman data selesai dalam satu kecamatan kemudian

    dibuatkan cetakan keluarannya ( print out ) dari master file dalam bentuk

    Daftar Hasil Rekaman (DHR) yang pertama untuk validasi.

    2). Validasi

    Kegiatan validasi ini dimaksudkan untuk mencocokan hasil rekaman dengan

    data asli objek pajak yang terdapat dalam SPOP. Apabila terjadi kekeliruan

    dalam perekaman, maka dilakukan pembetulan dengan cara sebagai

    berikut:

    a). Petugas pemeriksa memberi tanda dalam bentuk lingkaran dengan

    warna merah setiap kesalahan yang terdapat pada DHR.

    b). Petugas pemeriksa harus menyelesaikan pemeriksaan DHR dalam satu

    wilayah desa.

    c). Petugas pemeriksa membuat daftar hasil pemeriksaan DHR yang

    memuat nomor urut, NOP, jenis kesalahan dan keterangan. Daftar

    tersebut ditandatangani oleh pemeriksa dan diserahkan kepada petugas

    perekam data.

    d). Petugas perekam data bertugas melakukan editing data dengan cara

    memperbaiki kesalahan perekaman, memberi tanda bahwa telah

    dilakukan editing dan menyerahkan hasil validasi DHR kepada petugas

    pemeriksa.

    3).Pembuatan DHR Akhir

    a). Setelah master file dibetulkan selanjutnya dicetak (print out ) daftar ZNT

    dan DHR akhir. DHR akhir terdiri dari dua jenis yaitu DHR menurut

    nomor urut NOP atau DHR per blok dan DHR per desa.

    b). DHR perblok dibuat dua buah masing-masing untuk desa dan untuk

    Dinas Pendapatan sedangkan DHR perdesa dibuat 1 (satu) saja untuk

    Dinas Pendapatan.

    c). DHR akhir dan daftar ZNT dicetak pada kertas Continous Form dengan

    berat minimal 70 gram.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    18/22

    18

    9. Peralatan

    a. Peralatan ukur lapangan yang digunakana adalah sebagai berikut : 

    1) Pita ukur, digunakan untuk melakukan pengukuran bidang objek pajak

    pada daerah yang mudah, datar, tidak begitu luas dan daerah yang

    tertutup.

    2) Theodolit, digunakan untuk pengukuran kerangka peta, pengukuran

    bidang objek pajak di daerah yang luas dan terbuka berupa persawahan,

    tegalan, ladang, kebun dsb., atau di daerah yang tidak rata dan

    bergunung-gunung serta bidang objek pajak yang bentuknya tidak teratur.

    3) Penggaris skala, diguanakn untuk pengukuran sket di lapangan dan

    opdracht  hasil pengukuran.

    4) Alat-alat ukur terestris lainya misalnya EDM, Total Station, G.P.S.,

    digunakan untuk pengukuran batas desa dan batas blok.

    5) Kalkulator berprogram, digunakan untuk menghitung luas bidang OP.

    b. Untuk keperluan kartografi peralatan yang dipergunakan adalah sebagai

    berikut :

    1) Pensil Doubler

    2) Pensil dan penghapus

    3) Komputer lengkap

    4) Scanner

    5) Plotter ukuran A0

    c. Material untuk keperluan kartografi adalah sebagai berikut :

    1) Kertas Opdracht pada HVS atau kertas gambar berat minimal 100 gram/m2 

    2) Drafting film double net 80 gram.

    d. Komputer digunakan untuk mengerjakan master file basis data, print out DHR,

    dan digitasi peta-peta PBB jika pekerjaan kartografi dilakukan secara

    komputerisasi.Komputer yang akan digunakan minimal harus memenuhi

    persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

    1) Mampu menjalankan program Window.

    2) Mampu menjalankan program Mapinfo.

    3) Mampu menjalankan program Autocad.

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    19/22

    19

    e. Back up Data

    Untuk keperluan back up data dilakukan dengan cara berikut :

    1) Untuk melakukan back up basis data alpha numerik dilakukan dengan

    DAT (Data Cartridge) DDS 90.

    2) Untuk melakukan back up basis data peta digital pada ZIP minimal 100

    mega byte

    f. Program Komputer

    Program komputer yang dipergunakan adal;ah sebagai berikut :

    1) Program komputer yang dipakai untuk registrasi PBB adalah program

    SISMIOP.

    2) Jika penggambaran dilakukan komputerisasi maka program untuk digitasi

    peta PBB AUTOCAD dan MAP INFO

    10. Personil Pelaksana

    Prsonil yang diperlukan untuk pelaksanaan Kegiatan Jasa Konsultansi Pendataan

    PBB Berbasis SISMIOP Di Wilayah Kecamatan Cibeureum adalah sebagai

    berikut:

    a. Tenaga Ahli yang akan melaksanakan pekerjaan ini sekurang-kurangnya :

    1). Team Lader/Ahli Geodesi adalah lulusan S-1 Teknik Geodesi dengan

    pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pengukuran dan pemetaan.

    2). Koordinator Kartografi/Ahli Geodesi/Gografi adalah lulusan S-1 Teknik

    Geodesi/Geografi dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang

    pengukuran dan pemetaan.

    3). Koordinator Surveyor adalah lulusan S-1 Teknik Semua Jurusan dengan

    pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang survei pengumpulan data.

    b. Personil Pendukung yang terdiri dari :

    1) Surveyor

    2) Asisten Surveyor

    3) Administrasi SPOP/LSPOP

    4) Drafter

    5) Operator Komputer

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    20/22

    20

    6) Sekretaris

    7) Office Boy

    11. Pengawasan Dan Laporan

     A. Pengawasan

    Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik, memenuhi persyaratan

    teknis maupun administratif, maka diperlukan pengawasan intern dari konsultan

    sendiri dan pengawasan ekstern yang akan dilakukan tim teknis.

    a. Pengawasan Intern

    1). Tiap hasil pekerjaan lapangan dan penggambaran harus selalu diperiksa

    oleh koordinator masing-masing.

    2). Team Leader harus bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran

    dari setiap lembar hasil identifikasi pengukuran, penghitungan luas OP,

    pengisian SPOP/LSPOP dan penggambaran yang dilakukan oleh semua

    petugasnya.

    3). Team Leader wajib melakukan uji petik kebenaran hasil ukuran OP tiap

    blok minimal 1 %.

    b. Pengawasan Ekstern

    Tim teknis akan memberikan bimbingan, melaksanakan monitoring, danpengawasan. Pada saat Team Leader akan melakukan uji petik agar memberi

    tahu tim teknis mengenai waktu dan tempat OP yang akan diuji petik.

    Pengawasan yang akan dilakukan tim teknis :

    1). Secara berkala akan diadakan pemeriksaan langsung terhadap jalannya

    pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan di kantor pekerjaan.

    2). Akan dilakukan check random sampling   di lapangan atau di kantor

    pekerjaan untuk menguji kebenaran data hasil survey dan pengukuran.

    B. Laporan-Laporan

    Konsultan harus membuat dan menyerahkan laporan-laporan kepada pemberi

    tugas sebagai berikut :

    a. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buah.

    Didalam jangka waktu maksimal lima belas hari sejak diterimanya Surat

    Perintah Mulai Kerja (SPMK), Konsultan harus menyerahkan Laporan

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    21/22

    21

    Pendahuluan (inception report ) yang memuat penjelasan rinci tentang rencana

    dan cara pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :

    1). Perencanaan

    2). Organisasi

    3). Personil

    4). Peralatan

    5). Metode

    6). Jadwal

    b. Laporan Bulanan sebanyak 3 (dua) set

    Laporan Bulanan agar memuat laporan hasil kegiatan dalam bulan yang lewat,

    kurva “S” pelaksanaan proyek, masalah yang dihadapi pada bulan yang lewat

    termasuk tindak lanjut temuan dan saran tim teknis serta rencana kegiatan

    pada bulan berikutnya.

    Laporan bulanan sudah harus diterima pada minggu pertama bulan berikutnya.

    c. Laporan Mingguan sebanyak 3 (dua) set

    Laporan Mingguan di buat setiap minggu dibuat secara singkat dan berisikan

    kemajuan pelaksanaan pada satu minggu.

    d. Laporan Akhir  sebanyak 5 (lima) set.

    Laporan akhir dibuat setelah selesainya seluruh pekerjaan dan memuat uraian

    setiap tahap kegiatan yang dilakukan di dalam pelaksanaan pekerjaan.

    12. Hasil Pekerjaan

    A. Hasil Pekerjaan Lapangan

    Hasil pekerjaan lapangan yang harus diserahkan konsultan adalah :

    a. Bundel SPOP dan LSPOP : 1 (satu) set ,

    b. Bagi daerah yang belum ada peta dasarnya, konsultan wajib menyerahkan

    buku ukur poligon utama dan poligon cabang, penghitungan dan opradacht  

    kerangka peta desa, serta kerangka peta blok : 1 set

    c. Data lapangan (Buku Ukur) dalam bentuk Formulir Pengukuran dan Identifikasi

    Objek Pajak (FPIOP) : 1 (satu) set

    d. Berita Acara Verifikasi Hasil Pendataan oleh Kepala Desa : 1 (satu) set

    e. Surat Pernyataan dari Kepala Desa yang menyatakan bahwa :

    1) . Konsultan tidak memungut biaya dalam pendataan

  • 8/17/2019 Kak PBB Cibeureum

    22/22

    2) . Konsultan tidak mempunyai sangkutan utang piutang baik kepada

    pemerintah desa maupun masyarakat.

    B. Hasil Pekerjaan Pembuatan Peta-peta PBB

    Hasil pekerjaan pembuatan peta-peta PBB yang harus diserahkan konsultan

    adalah :

    a. Peta Desa skala 1 : 5.000 di atas drafting film : 1 buah

    b. Peta Blok skala 1 : 1000 atau 1 : 2500 pada kertas drafting film.

    c. Foto copy atau lichdruk hitam putih Peta Desa skala 1 : 5.000 diberi warna

    ZNT,

    d. Foto copy atau lichdruk hitam putih Peta Blok skala 1 : 1.000 atau 1 :2.500

    dengan rincian:

    1). Diberi warna detail : 1 (satu) set

    2). Diberi warna ZNT : 1 (satu) set

    e. Back Up Peta Digital : 1 (satu) set

    C. Hasil Pekerjaan Registrasi PBB.

    Hasil pekerjaan registrasi PBB yang harus diserahkan konsultan adalah :

    a. Master file basis data PBB : 1 (satu) set.

    b. Back Up Data Base : 1 (satu) set

    c. Print Out DHR final per Blok dibundel : 1 (satu) set