kak identifikasi ukm

15
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor Jl. Senam No. 1 KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN 2013

Upload: sanjaya-jaya-wijaya

Post on 29-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

ukm

TRANSCRIPT

  • Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor

    Jl. Senam No. 1

    KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    2013

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Pendahuluan

    Usaha Kecil dan Menengah atau yang lebih dikenal dengan istilah UKM memegang

    peranan yang sangat penting dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Disaat

    perusahaan-perusahaan besar bertumbangan akibat badai krisis moneter tahun 1996 silam,

    justru UKM-UKM yang ada masih mampu bertahan untuk terus menjalankan operasional

    usahanya. Selain berperan penting di bidang perekonomian Indonesia, UKM-UKM juga

    memiliki peran yang tidak kalah pentingnya di bidang lingkungan hidup (environment),

    khususnya dalam menjaga kestabilan ekosistem alam. Penggunaan materi operasional

    usaha berupa kertas, plastik, dan lain-lain secara lambat laun akan dapat merusak

    ekosistem alam, hal ini dikarenakan semua materi tersebut bersifat merusak alam (kertas

    diproduksi dari bahan baku kayu, sedangkan plastik memiliki sifat sulit untuk terurai).

    Masalah-masalah dalam lingkungan hidup hanya mungkin dikendalikan dengan

    memakai orientasi menjaga kelestarian kondisi lingkungannya, karena pemanfaatan

    berbagai sumberdaya alam untuk kepentingan pembangunan tetap saja akan berlangsung

    dengan negatif sebagai akibat perubahan yang terjadi. Untuk itu semua pihak, termasuk

    Usaha Kecil diharapkan ikut pula melestarikan lingkungan usahanya, terutama melalui

    upaya pelaksanaan proses menghasilkan produknya maupun dalam hal produk yang

    dihasilkannya. Secara nasional hal itu menjadi signifikan, dalam kaitan adanya sejumlah

    besar Usaha Kecil dengan lokasi usaha yang tersebar, dan dilakukan dengan orientasi

    utama memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya melalui kegiatan memasok produk-

    produk kebutuhan masyarakat atau industri lain (aspek ekonomi). Sebagian besar dari

    mereka umumnya belum sepenuhnya terlibat dalam upaya memperhatikan dan

    mengakomodasi kepentingan pihak lain (aspek etika dan keadilan dalam lingkup sosial

    budaya), apalagi ikut pula merawat dan menjaga kelestarian lingkungan dan ekologinya, di

    mana mereka berusaha dan mengeksploitasi sumber-dayanya (aspek lingkungan hidup).

    Pesan penting dalam pengendalian lingkungan hidup di sini adalah bahwa berbagai

    keputusan yang diambil saat ini, tanpa dikompromikan dengan memperhatikan kepentingan

    generasi masa depan, akan berdampak negatif bagi kehidupan generasi tersebut dalam

    upayanya memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu dalam kaitan upaya mendukung

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    2

    berbagai ketentuan perundang-undangan yang berlaku di bidang lingkungan hidup, serta

    kebijakan publik yang terkait dan telah diterbitkan pemerintah sampai saat ini, adalah

    menjadi suatu hal mendesak untuk segera menyiapkan para pengusaha kecil tersebut, agar

    khususnya dalam melakukan kegiatan produksinya, juga mampu melakukan langkah

    preventif untuk dapat mengakomodasi berbagai aspek dan dampak negatif dari kegiatan

    usahanya bagi lingkungan hidup, di samping mewujudkan pemerataan dan keadilan

    diantara mereka, serta sekaligus juga dapat menerapkan etika lokal, yang tercantum dalam

    adat kebiasaan umumnya, guna melestarikan lingkungan hidup.

    Di sisi lain berbagai perubahan, sebagai dampak dinamika pembangunan dan

    penemuan teknologi baru, telah pula mendorong perlunya mencermati dengan intensif

    berbagai proses pengelolaan lingkungan hidup. Apalagi dengan terjadinya

    sejumlah perubahan kritis, seperti misalnya:

    1. Peningkatan jumlah penduduk, dengan penyebaran yang kurang merata, telah

    menumbuhkan adanya ketimpangan dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya alam.

    Kondisi tersebut memerlukan pengendalian karena diduga akan terjadi peningkatan

    secara berlebihan dalam upaya eksploitasi sumberdaya alamnya;

    2. Peningkatan eksploitasi sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable

    resources), menyebabkan penurunan kemampuan lingkungan, disamping dapat

    mendorong menumbuhkan sikap tidak tertib dalam menerapkan tata cara yang disusun

    untuk memanfatkan maupun menggunakan teknologi yang baru;

    3. Perkembangan yang pesat dari teknologi baru serta perubahan kebudayaan, telah

    berdampak dalam wujud yang tidak menguntungkan di samping tidak juga dapat

    mendukung serta memelihara kelestarian lingkungan hidup;

    4. Semakin intensifnya hubungan internasional, juga berdampak pada meningkatnya

    tuntutan terbuka dari dunia internasional terhadap perlakuan pengelolaan lingkungan

    hidup dalam negara anggota tertentu (misalnya tuntutan perlunya mencantumkan

    ecolabel, bagi produk-produk yang dihasilkan dari kayu maupun sumber tanaman

    lainnya).

    Dalam menghadapi kondisi seperti itu, para pengambil keputusan akan terus menerus

    dihadapkan pada situasi yang dilematis, yang memerlukan proses keputusan yang efektif

    dan partisipasi aktif para pelaku ekonomi bersangkutan (sesuai dengan paradigma

    pembangunan baru yang menekankan minimisasi pola intervensi pemerintah dan

    meningkatnya partisipasi masyarakat), karena di satu sisi ada kewajiban untuk menjaga

    kelestarian lingkungan hidup (ekonomi) dan di sisi lain ada keharusan untuk

    dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat luas (sosial ekonomi). Aplikasinya berkaitan

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    3

    erat dengan upaya pengembangan kegiatan Usaha Kecil Menengah khususnya. Dengan

    demikian masalahnya menjadi signifikan mengingat besarnya jumlah UKM, sebagai

    komponen pelaku ekonomi nasional. Mereka itulah yang saat ini tergolong dalam Usaha

    Kecil Menengah (UKM), yang secara konseptual berpotensi untuk ikut membantu

    melestarikan lingkungan hidup di sekitar wilayah usahanya.

    Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

    Pengelolan Lingkungan Hidup, bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak

    penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal, UKL-UPL dan SPPL. Penetapan

    jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib SPPL dilakukan berdasarkan kriteria:

    a. tidak termasuk dalam kategori wajib AMDAL dan UKL-UPL

    b. kegiatan usaha mikro dan kecil.

    Ringkasnya undang-undang tersebut menunjukkan, bahwa setiap

    orang termasuk para pengusaha khususnya, tidak bebas dari tanggung jawab untuk

    ikut melakukan pengelolaan lingkungan hidup, berdasar asas tanggung jawab maupun asas

    berkelanjutan serta asas manfaat yang dipakai sebagai petunjuk dalam menghadapi

    masalah lingkungan hidup, agar akhirnya dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan

    yang berwawasan lingkungan hidup, Soemarwoto (1999), menyatakan bahwa dari sisi

    ekologi, pembangunan sebenarnya merupakan satu gangguan. Gangguan itu berpengaruh

    pada keseimbangan lingkungan, yang diharapkan akan dapat mencapai keseimbangan

    kembali pada kondisi lingkungan yang baru. Karena itu yang diperlukan di sini adalah

    bagaimana menjaga kelestarian lingkungan, dan bukan menjaga kondisi

    lingkungannya. Dapat disimpulkan bahwa yang perlu dilestarikan justru kemampuan

    lingkungannya dalam upaya mendukung proses pembangunan dimaksud.

    Di sinilah nampak keterkaitan antara peran kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM)

    dengan masalah lingkungan hidup. Bagaimana kita menyikapi dan menyiapkan mereka,

    agar mereka tidak menjadi pencetus masalah baru dalam proses pengelolaan lingkungan

    hidup merupakan acuan yang perlu segera diwujudkan. Harus diakui bahwa sampai

    sekarang kebijakan pembangunan UKM yang ada belum lagi dikaitkan dengan upaya

    menjaga kelestarian lingkungan. Namun demikian perlu dicatat bahwa sampai saat ini,

    sudah ada beberapa jenis industri kecil yang mulai dibina agar hasil limbahnya (sebagian

    mereka itu adalah Usaha Kecil Menengah dimaksud) dapat terkendali. Pembinaan itu

    didasarkan pada ketentuan dan tata cara yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan

    Hidup. Evaluasi mereka terhadap para pelaku industri kecil dan menengah menunjukkan

    bahwa 80% diantaranya masih dinilai tidak memperhatikan aspek lingkungan dalam

    usahanya. Salah satu sebab kurang efektifnya pembinaan adalah karena kurang efektifnya

    koordinasi dalam menerapkan rangkaian program-program pembinaannya. Ada pula

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    4

    informasi lain yang menyatakan adanya kesulitan dalam menumbuhkan sikap dan perilaku

    yang berorientasi pada upaya melestarikan lingkungan pada para pengusaha kecil,

    sehingga akibatnya mereka menjadi tidak pernah merasa memiliki kepentingan untuk

    melakukan hal itu. Mungkin juga karena langkah melestarikan lingkungan belum mampu

    menunjukkan insentif bagi yang melakukannya.

    Identifikasi kegiatan UKM terhadap dampak lingkungan hidup di Kota Bogor sangatlah

    penting untuk mengetahui potensi pencemar, sehingga selanjutnya akan menjadi indikator

    pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara keseluruhan. Saat ini baru beberapa saja

    usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan pengelolaan lingkungan tetapi pada

    umumnya merupakan usaha dan/atau kegiatan di luar UKM.

    Kegiatan identifikasi UKM ini akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan jenis

    usaha dan/atau kegiatan seluruh Kota Bogor. Pada Tahun Anggaran 2013 ini kegiatannya

    meliputi:

    1. Pengumpulan data sekunder berupa jenis dan/atau usaha di bidang makanan dan

    minuman di wilayah Kota Bogor

    2. Pengumpulan data primer berupa data kualitas limbah cair sesuai dengan baku mutu

    lingkungan untuk kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman di wilayah Kota

    Bogor.

    3. Membangun Sistem Informasi Data Base UKM jenis kegiatan dan/atau usaha makanan

    dan minuman.

    4. Melakukan pemetaan identifikasi UKM kegiatan dan/atau usahan makanan dan

    minuman di wilayah Kota Bogor.

    Selanjutnya pada tahun anggaran 2014 direncanakan akan melanjutkan pendataan

    dan identifikasi UKM kegiatan dan/atau usaha lainnya di wilayah Kota Bogor.

    II. Maksud dan Tujuan

    Maksud dari identifikasi terhadap kegiatan dan/atau usaha dan UKM di kota bogor

    terhadap dampak lingkungan adalah untuk:

    1. Pengawasan dan pengendalian kegiatan dan/atau usaha terhadap dampak

    lingkungan

    2. Evaluasi secara periodik terhadap dampak lingkungan

    3. Perencanaan sistem pengolahan limbah.

    Tujuan dari kegiatan identifikasi terhadap kegiatan dan/atau usaha dan UKM di Kota

    Bogor terhadap dampak lingkungan adalah:

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    5

    1. Dapat mengidentifikasi usaha dan/atau kegiatan UKM yang menimbulkan dampak

    terhadap lingkungan di Kota Bogor sesuai dengan kegiatan dan/atau usaha yang

    dapat berdampak terhadap lingkungan.

    2. Data dasar dalam melaksanakan pengendalian pengelolaan lingkungan hidup

    terutama dalam menentukan teknologi yang ramah lingkungan dan sistem

    pengelolaan limbah yang dihasilkan baik itu limbah cair, limbah padat maupun

    pencemaran udara.

    3. Dapat menyediakan informasi terkait dengan hasil identifikasi usaha kegiatan

    dan/atau usaha yang meliputi:

    a. Data pengelolaan lingkungan hidup dari suatu kegiatan dan/atau usaha

    b. Data hasil monitoring terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan

    c. Data kuantitas dan kualitas limbah cair, padat dan udara yang dihasilkan dari

    suatu kegiatan dan/atau usaha

    d. Informasi proses produksi dan pengelolaan lingkungan hidup.

    e. Sistem pengolahan limbah yang tepat untuk suatu kegiatan dan/atau usaha.

    III. Sasaran

    Sasaran dari kegiatan ini adalah:

    1. Tersedianya sistem informasi tentang pengawasan dan pengendalian terhadap

    identifikasi UKM kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman di Kota Bogor

    terhadap dampak lingkungan.

    2. Tersedianya data identifikasi UKM terhadap usaha dan/atau kegiatan makanan dan

    minuman yang terkena dampak lingkungan di Kota Bogor.

    IV. Manfaat

    Manfaat dari kegiatan ini adalah:

    1. Meningkatkan kualitas kinerja operasional pengawasan dan pengelolaan

    lingkungan hidup di Kota Bogor.

    2. Memberikan kemudahan untuk mengakses data/informasi terkait dengan

    pengelolaan lingkungan hidup di Kota Bogor.

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    6

    V. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup darikegiata ini adalah:

    1. Analisa desain program database identifikasi terhadap kegiatan dan/atau usaha

    dan UKM di Kota Bogor berbasis SIG.

    2. Penyusunan Program Data Base pengelolaan lingkungan hidup bagi UKM dengan

    informasi yang terdiri dari:

    a. Kepemilikan, proses produksi, bahan baku, kuantitas dan kualitas limbah cair,

    padat dan udara, penggunaan sumber air bersih, badan air penerima,

    kesesuaian antara jenis usaha dan/atau kegiatan dengan pengelolaan

    lingkungannya serta tata ruang wilayahnya, sistem pengolahan limbah cair,

    padat dan udara.

    b. Dokumentasi yang terkait dengan perizinan kegiatan dan/atau usaha makanan

    dan minuman

    c. Indikasi pelanggaran administrasi, pelanggaran persyaratan pengelolaan

    lingkungan hidup

    d. Penegakan hukum dan pengelolaan lingkungan hidup

    3. Penyediaan 1 (satu) unit Personal Computer (PC) dan instalasi perangkat lunak

    program data base identifikasi kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman

    terhadap UKM di kota bogor

    4. Pengolahan data

    Pengolahan data merupakan kegiatan memasukkan data primer hasil survey ke

    dalam program database identifikasi terhadap kegiatan dan/atau usaha dan UKM di

    kota bogor terhadap dampak lingkungan

    5. Survey titik koordinat seluruh UKM kegiatan dan/atau usaha makanan dan

    minuman di Kota Bogor

    6. Pemetaaan identifikasi UKM kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman di

    Kota Bogor, dimana didasarkan pada titik-titik koordinat dari hasil survey dan di

    overlay dengan peta rencana pola ruang yang tertuang dalam Peraturan Daerah

    Kota Bogor Tahun 20011 tentang Rencana tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun

    2011-2031.

    7. Uji coba dan pelatihan program data base identifikasi UKM kegiatan dan/atau

    usaha dan makanan dan minuman di Kota Bogor terhadap dampak lingkungan. Uji

    coba ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka penerapan program data

    base dan melatih staf/pelaksana yang akan bertanggung jawab untuk mengelola

    dan memelihara program database tersebut.

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    7

    8. Pemeliharaan dan perawatan perangkat lunak dan perangkat keras (PC) melalui

    dukungan teknis 3 (tiga) bulan setelah masa pekerjaan dan 1 (satu) tahun

    dukungan garansi terhadap seluruh perangkat sistem terpasang.

    VI. Bahan dan Alat

    Bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan penyusunan identifikasi terhadap kegiatan

    dan/atau usaha dan UKM di kota bogor terhadap dampak lingkungan berbasis SIG

    adalah:

    1. Data administrasi berupa kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman untuk

    UKM dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Kantor Koperasi Kota

    Bogor dan Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu Kota Bogor.

    2. Data titik koordinat UKM terhadap identifikasi terhadap kegiatan dan/atau usaha

    makanan dan minuman di Kota Bogor yang disediakan oleh pihak ketiga (jasa

    konsultan)

    3. Peta citra satelit terbaru dan Peta Rencana Pola Ruang RTRW 2011-2031.

    Alat yang dibutuhkan untuk kegiatan in iadalah:

    1. Kuisioner pendataan kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman untuk UKM

    di Kota Bogor

    2. GPS

    VII. Output (Keluaran)

    1. Laporan Pendahuluan 10 (sepuluh) buku)

    2. Laporan Antara 10 (sepuluh) buku)

    3. Laporan Akhir 10 (sepuluh) buku

    4. Peta 6 lembar dengan skala 1:50.000

    5. Laporan Eksekutif

    6. Perangkat lunak Program Database identifikasi UKM terhadap kegiatan dan/atau

    usaha makanan dan minuman, dalam salinan digital berupa CD 1 (satu) keping.

    7. Dokumentasi panduan administrasi dan penggunaan program identifikasi UKM

    terhadap kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman UKM di Kota Bogor

    dalam salinan digital berupa CD dan tercetak 3 (tiga) keping.

    8. Dokumen teknis komponen pendukung program identifikasi UKM terhadap kegiatan

    dan/atau usaha makanan dan minuman di Kota Bogor dalam salinan digital berupa

    CD dan tercetak 3 (tiga) keping.

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    8

    9. Beroperasinya aplikasi program data base identifikasi UKM terhadap kegiatan

    dan/atau usaha makanan dan minuman di Kota Bogor sehingga dapat

    dimanfaatkan oleh pengguna dari Bidang Tata lingkungan dan Kemitraan, Bidang

    Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Sumber Daya Air untuk mendukung

    aktivitas pengelolaan lingkungan hidup di Kota Bogor.

    VIII. Pelaksanaan Kegiatan

    Tahapan-tahapan menganalisa kbutuan dan pengembangan sistem sebagai berikut:

    1. Survey terhadap UKM jenis kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman di

    Kota Bogor

    2. Analisa sistem

    3. Desain sistem

    4. Pengadaan elemen sistem Perangkat lunak

    5. Instalasi elemen sistem Perangkat lunak

    6. Entri data dasar ke sistem dari setiap fitur/model yang disediakan.

    7. Finalisasi sistem

    8. Pelatihan

    Komponen perangkat lunak pembentuk sistem dalam kegiatan ini adalah:

    1. Komponen basis data:

    a. Merupakan sistem manajemen basis data

    b. Memiliki konsol administrasi dan pemeliharaan basis data yang mandiri

    c. Mendukung penyimpanan tipe data bitmap dan geospasial

    2. Komponen aplikasi dasar Berbasis open source baik melalui teknologi aplikasi PHP

    dan/atau java

    3. Komponen geospasial

    Merupakan pemetaan yang kompatibel dengan GIS (Geographical Information

    System) yang disediakan oleh Badan Informasi Geospasial dan/atau memalui

    Google Earth

    Persyaratan Implementasi Program identifikasi UKM terhadap kegiatan dan/atau

    usaha makanan dan minuman di Kota Bogor.

    1. Persyaratan desain program database

    Aplikasi harus disiapkan untuk pengembangan lebih lanjut tanpa terikat pihak ketiga

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    9

    2. Persyaratan Menu/Fitur Perangkat Lunak Program identifikasi UKM kegiatan

    dan/atau usaha makanan dan minuman di Kota Bogor, minimal menyediakan:

    a. Menu LIHAT DATA, dengan fitur:

    1) Cari kegiatan dan/atau usaha, dengan filter dan layer:

    a) Kegiatan dan/atau usaha milik perseorangan

    b) Kegiatan dan atau usaha milik perusahaan

    c) Kegiatan dan/atau usaha milik pemerintah

    2) Filter STATUS PERIZINAN dengan layer:

    a) Bangunan sudah ber-IMB

    b) Bangunan belum ber-IMB

    c) Bangunan sudah ber- HO

    d) Bangunan belum ber-HO

    3) Filter LOKASI KEGIATAN DAN/ATAU USAHA dengan layer:

    a) Lokasi kegiatan dan/atau usaha menurut Kelurahan

    b) Lokasi kegiatan dan/atau usaha menurut Kecamatan

    c) Lokasi badan Air penerima

    4) Lihat peta lokasi kegiatan dan/atau usaha

    5) Lihat peta aliran air, dengan sub layer:

    a) Air bersih

    b) Air buangan

    6) Lihat informasi kegiatan dan/atau usaha, dengan filter dan layer:

    a) Filter Data Umum, dengan layer:

    (1) Data pemilik kegiatan dan/atau usaha

    (2) Data kepemilikan lahan

    (3) Data luas lahan

    (4) Data luas bangunan

    b) Filter Data Teknis, dengan layer:

    (1) Bahan baku

    (2) Penggunaan Air Bersih

    (3) Debit Air Limbah

    b. Menu EDIT DATA dengan fitur:

    1) TAMBAH DATA dengan layer:

    a) Tambah variable

    b) Tambah data baru

    2) HAPUS DATA dengan layer:

    a) Hapus variable

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    10

    b) Hapus data baru

    c. Menu PENGAWASAN KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DI KOTA BOGOR

    TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN, dengan layer:

    1) Kesesuaian kegiatan dan/atau usaha dengan pengelolaan lingkungan hidup

    2) Kesesuaian kegiatan dan/atau usaha dengan peruntukan tata ruang.

    3) Kesesuaian kegiatan dan/atau usaha dengan pengolahan limbah

    3. Persyaratan Pelatihan

    Melaksanakan pelatihan penggunaan program data base identifikasi UKM terhadap

    kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman di Kota Bogor terhadap dampak

    lingkungan yang dilakukan untuk operator, teknisi dan administrator setelah

    dilaksanakan instalasi. Pelatihan juga mencakup pelatihan/pemeliharaan, serta pelatihan

    aspek non teknis (untuk optimalisasi dan pengembangan system dan peralatan serta

    peningkatan kuaitas SDM yang terkait dengan pengoperasian, perawatan dan

    pemeliharaan sistem). Rinciannya adalah sebagai berikut:

    a. Durasi : 12 jam

    b. Materi yang akan diajarkan:

    1) Perangkat keras dan infrastruktur jaringan : 4 jam

    2) Perangkat lunak dasar administrasi dan penggunaan : 4 jam

    3) Perangkat lunak lanjut pengembangan dan pemeliharaan : 4 jam

    c. Peserta :5 orang

    d. Asal peserta : personel sub bidang dampak lingkungan

    e. Tempat pelatihan: ruang rapat BPLH

    4. Persyaratan Uji Sistem

    a. System/Alication User Acceptance Test (UAT) oleh Tim Uji Sistem akan ditentukan

    bersama. Kasus pengujian yang dibuat meliputi : Pengujian Fungsional, Pengujian

    Keandalan, Pengujian integritas dan Pengujian Beban. Tujuan dari fase ini adalah

    untuk memastikan system yang dibangun telah berfungsi sesuai dengan spesifikasi

    yang diminta. Deliverables yang dihasilkan:

    1) Dokumen User Acceptance Test

    2) Skenario User Acceptance Test

    3) Bukti Hasil Uji Teknis

    b. On Site Acceptance (OAT), yaitu uji terima barang dan instalasi di lokasi

    pemasangan.

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    11

    5. Persyaratan Pendampingan Operasional

    Memberikan dukungan teknis selama 3 (tiga) bulan setelah masa pekerjaan dan 1 (satu)

    tahun dukungan garansi terhadap seluruh perangkat sistem terpasang.

    6. Persyaratan Pemeliharaan Sistem

    Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun masa pemeliharaan sejak serah terima hasil

    pekerjaan, penyedia jasa berkewajiban memantau sistem dan melakukan perawatan

    serta perbaikan/penyempurnaan dengan cakupan berada dalam fitur/modul terpasang di

    sistem berdasarkan permintaan pengguna dengan ketentuan sebagai berikut:

    1) Pelaksanaan pemantauan dan perawatan sistem dilaporkan secara berkala dan

    tertulis;

    2) Pelaksanaan perbaikan/penyempurnaan dan didiskusikan dengan Tim Teknis

    didukung dengan catatan tertulis dan lengkap.

    7. Persyaratan Dokumen Teknis

    Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk melengkapi hasil pekerjaannya dengan

    dokumentasi sebagai berikut:

    a. Perangkat lunak Program Database Identifikasi UKM terhadap kegiatan dan/atau

    usaha makanan dan minuman terhadap dampak lingkungan di Kota Bogor dalam

    salinan digital berupa CD 1 (satu) keping.

    b. Dokumentasi Panduan Administrasi dan Penggunaan Program Data base identifikasi

    UKM terhadap kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman terhadap dampak

    lingkungan di Kota Bogor dengan salinan digital berupa CD dan tercetak 3 (tiga)

    keping.

    c. Dokumentasi Teknis Komponen Pendukung Program Identifikasi UKM terhadap

    kegiatan dan/atau usaha makanan dan minuman di Kota Bogor dala salinan digital

    berupa CD tercetak 3 (tiga) keping.

    IX. KEBUTUHAN PERSONIL

    Tenaga ahli pendukung yang harus disediakan oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan

    penyusunan program berbasis SIG adalah sebagai berikut:

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    12

    NO. POSISI KUALIFIKASI JUMLAH

    BULAN

    A. Tenaga Ahli

    1. Team Leader

    merangkap Analis

    Senior (1 orang)

    - Minimal Pasca Sarjana (S2) bidang Teknik

    Komputer/Informatika

    - Pengalaman 5 (lima) tahun di bidang

    sistem Informatika

    5 OB

    2. Ahli

    database/programer

    (1 orang)

    - Minimal Pasca Sarjana (S2) bidang

    Informatika

    - Berpengalaman 5 tahun di bidang

    penyusunan data base dan aplikasi

    5 OB

    3. Ahli Sistem

    Informasi (1 orang)

    - Sarjana (S1) bidang

    Geodesi/Geografi/Penginderaan Jauh

    - Berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di

    bidang penyusunan sistem informasi

    geografis

    5 OB

    4. Ahli lingkungan

    hidup (2 orang)

    - Sarjana (S1) bidang teknik

    lingkungan/kimia

    - Berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di

    bidang analisa lingkungan hidup

    10 OB

    B. Tenaga Pendukung

    1. Sekretaris - Berpengalaman minimal 2 (dua) tahun 5 OB

    2. Surveyor (5 orang) - Minimal tenaga ahli madya (D3)

    - Berpengalaman minimal 5 (lima)tahun di

    bidang survey

    15 OB

    3. Drafter (1 orang) - Minimal Tenaga ahli madya (D3)

    - Berpengalaman minimal tenaga ahli

    madya (D3) bidang

    geodesi/geografi/penginderaan jauh.

    - Berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di

    bidang sistem informasi GIS

    2 OB

    4. Operator Komputer

    (2 orang)

    - Minimal Tenaga Ahli Madya (D3) bidang

    Komputer

    - Berpengalaman minimal 2 (dua) tahun

    10 OB

    5. Office Boy (1 orang) - Minimal SMA 5 OB

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    13

    a. Personal Computer (PC) dengan spesifikasi GIS:

    1) Platform: Desktop PC

    2) Prosessor: Intel Core-i5 Processor

    3) Processor Onboard: Intel Core i5-2500 Processor (6M Cache, 3.30 GHz)

    4) Chipset: Intel H61

    5) Memori Standar: 4GB DDR3 PC-10600

    6) Max. Memori: 8GB (2 x 4GB)

    7) Memori Slot: 2 VGA Card1GB

    8) Audio: Integrated

    9) Storage Controller: Serial ATA

    10) Hard Drive: 1TB Serial ATA, 7200RPM

    11) Optical Drive: DVDRW

    12) Networking: Gigabit LAN WIFI

    13) Sistem Operasi: Microsoft Windows 7 Home Premium 64 bit

    14) Garansi: 1-Tahun Garansi Terbatas oleh Distributor Resmi

    15) Monitor: 20" LED

    b. Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah:

    1) Melaksanakan komitmen kontrak dengan sungguh-sungguh

    2) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan arahan pada kerangka acuan kerja dan

    dokumen usulan teknis

    3) Merespon dan menindaklanjuti arahan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat

    Pelaksana Teknis Kegiatan dan Tim Teknis

    4) Untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan harus membuat

    struktur organisasi, menyusun jadwal pelaksanaan danmengadakan pertemuan

    berkala dengan pemberitahuan tugas/staff yang ditunjuk oleh pemberi tugas

    5) Dalam pertemuan berkala tersebut dilakukan pembahasan produk yang harus

    dihasilkan oleh konsultan sesuai dengan pengarahan penugasan dari pemberi

    tugas berdasarkan standar hasil perencanaan.

    6) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus menempati waktu pelaksanaan dan

    ketentuan tersebut adalah mengikat

    7) Konsultan bersedia panggilan PPK di luar jadwal pertemuan berkala apabila

    dibutuhkan.

    X. SUMBER PENDANAAN

    Kegiatan ini dibiayai dari APBD Kota Bogor Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 244.860.000

    (Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Delapan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah)

  • KERANGKA ACUAN KERJA IDENTIFIKASI TERHADAP KEGIATAN DAN/ATAU USAHA DAN UKM DI KOTA

    BOGOR TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

    14

    XI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Kegiatan ini dilaksanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender

    XII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

    NO. KEGIATAN Bulan

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1. Persiapan

    2. Survey

    3. Analisa sistem

    4. Desain sistem

    5. Pengadaan elemen sistem Perangkat lunak

    6. Instalasi elemen sistem Perangkat lunak

    7. Entri data dasar ke sistem dari setiap fitur/model yang disediakan

    8. Finalisasi dan uji coba sistem

    9. Pelatihan

    10. Laporan Pendahuan

    11. Laporan Antara

    12. Laporan Akhir

    Ditetapkan di: Bogor

    Pada tanggal 30 April 2013

    Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengguna Anggaran

    Mari Mariam, BE

    NIP. 19610913 198703 2 003

    Dra. Lilies Sukartini, MM

    Pembina Utama Muda

    NIP. 19601121 198603 2007