kajian warna dan makna pada karya lukisan …

16
KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN PRANOTO Oleh: I Gusti Lanang Ngurah Agung Adnyana. I Nyoman Artayasa. Ni Luh Sustiawati. Progam Magister Program Studi Penciptaan Dan Pengkajian Seni (S2) Progam Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Jalan Nusa Indah, Telp. 0361-227316, Fax. 0361-236100 Denpasar 80235 [email protected] ABSTRAK Karya seni lukis adalah suatu gambaran atau ekspresi dari seorang seniman yang mempunyai nilai keindahan.Yang menjadi dasar sebuah karya terlihat sangat menarik yaitu ada pada unsur warna dan maknanya. Pranoto merupakan seorang pelukis yang beraliran impresionisme, keunikannya adalah karya lukisan ini lebih banyak menggunakan efek cahaya secara langsung karena kesan-kesan warna didapatnya dari pantulan cahaya, sehingga mendapatkan perubahan warna yang awalnya merah berubah menjadi kehijauan, oranye berubah menjadi kebiruan, dan kuning berubah menjadi violet. Tujuannya adalah ingin mengetahui bagaimana proses warna dan makna yang ada pada karya Pranoto, manfaatnya dapat memberikan wawasan dan ilmu dalam bidang kajian seni, serta bermanfaat bagi peneliti untuk lebih paham dengan fenomena yang dianalisa. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian yaitu (1) Bagaimanakah proses warna pada karya lukisan Pranoto?; (2) Warna apa saja yang digunakan pada karya lukisan Pranoto?; (3) Makna apakah yang terkandung pada karya lukisan Ptranoto?. Sebagai pisau analisis menggunakan empat teori yaitu teori estetika, teori seni, teori warna, teori makna. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi, kepustakaan. Metode analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi langsung dengan Pranoto sebagai informan utama. Melengkapi data primer, peneliti memperoleh informasi dari berbagai sumber skunder, berupa buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan sumber kepustakaan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Menghasilkan warna kontras akibat dari proses pencahayaan terhadap objek pada karya lukisan Pranoto., (2) Dalam proses warna Pranoto menemukan perbedaan merah menjadi hijau, oranye menjadi biru, dan kuning menjadi violet., (3) Makna dari ketiga lukisan (1) sempurna., (2) rasa., (3) gairah, yang ada pada karya lukisan Pranoto. Kata kunci : Kajian warna dan makna, lukisan Pranoto

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN PRANOTO

Oleh:I Gusti Lanang Ngurah Agung Adnyana. I Nyoman Artayasa.

Ni Luh Sustiawati.

Progam MagisterProgram Studi Penciptaan Dan Pengkajian Seni (S2)

Progam PascasarjanaInstitut Seni Indonesia Denpasar

Jalan Nusa Indah, Telp. 0361-227316, Fax. 0361-236100 Denpasar 80235

[email protected]

ABSTRAK

Karya seni lukis adalah suatu gambaran atau ekspresi dari seorang seniman yangmempunyai nilai keindahan.Yang menjadi dasar sebuah karya terlihat sangat menarik yaituada pada unsur warna dan maknanya. Pranoto merupakan seorang pelukis yang beraliranimpresionisme, keunikannya adalah karya lukisan ini lebih banyak menggunakan efek cahayasecara langsung karena kesan-kesan warna didapatnya dari pantulan cahaya, sehinggamendapatkan perubahan warna yang awalnya merah berubah menjadi kehijauan, oranyeberubah menjadi kebiruan, dan kuning berubah menjadi violet. Tujuannya adalah inginmengetahui bagaimana proses warna dan makna yang ada pada karya Pranoto, manfaatnyadapat memberikan wawasan dan ilmu dalam bidang kajian seni, serta bermanfaat bagi penelitiuntuk lebih paham dengan fenomena yang dianalisa.

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian yaitu (1) Bagaimanakah proses warnapada karya lukisan Pranoto?; (2) Warna apa saja yang digunakan pada karya lukisanPranoto?; (3) Makna apakah yang terkandung pada karya lukisan Ptranoto?. Sebagai pisauanalisis menggunakan empat teori yaitu teori estetika, teori seni, teori warna, teori makna.Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menggunakan metode wawancara,observasi, dokumentasi, kepustakaan. Metode analisis data menggunakan analisis datadeskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer data yang diperoleh dari hasilwawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi langsung dengan Pranoto sebagai informanutama. Melengkapi data primer, peneliti memperoleh informasi dari berbagai sumberskunder, berupa buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan sumber kepustakaan lainnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Menghasilkan warna kontras akibat dari prosespencahayaan terhadap objek pada karya lukisan Pranoto., (2) Dalam proses warna Pranotomenemukan perbedaan merah menjadi hijau, oranye menjadi biru, dan kuning menjadiviolet., (3) Makna dari ketiga lukisan (1) sempurna., (2) rasa., (3) gairah, yang ada pada karyalukisan Pranoto.

Kata kunci : Kajian warna dan makna, lukisan Pranoto

Page 2: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN PRANOTO

Oleh:Penulis 1 : I Gusti Lanang Ngurah Agung Adnyana.

Penulis 2 : I Nyoman Artayasa. Penulis 3 : Ni Luh Sustiawati.

PENDAHULUANWarna adalah spektrum tertentu

yang terdapat di dalam suatu cahaya

sempurna (berwarna putih), warna

memiliki sifat-sifat mendasar yang ikut

menentukan persepsi kesan yang terjadi

pada kita setelah tahap penangkapan

sensasi oleh mata kita Djelantik (2008:30).

Ada 4 kelompok warna, yaitu warna

primer, sekunder, tersier, dan warna netral,

warna primer ialah warna dasar yang

terdiri dari 3 warna dasar yaitu merah,

kuning dan biru, sedangkan warna

sekunder ialah warna yang dihasilkan dari

percampuran 2 jenis warna dasar, warna

tersier yang merupakan hasil dari

penggabungan warna sekunder dengan 1

jenis warna primer misalnya merah dan

kuning menjadi oranye dan yang terakhir

warna netral yaitu warna yang berasal dari

campuran ketiga warna pokok yaitu

merah, kuning, dan biru dengan takaran

perbandingan yang sama, yang terdiri dari

putih dan hitam, yang tidak lagi memiliki

kemurnian warna, kelompok warna inilah

yang sering disusun dalam lingkaran

warna untuk sebuah karya lukisan, warna

digolongkan menjadi dua, yaitu warna

eksternal dan warna internal, warna

eksternal adalah warna yang bersifat

fisika, sedangkan warna internal adalah

warna sebagai persepsi manusia,

bagaimana manusia melihat warna

kemudian mengolahnya dan bagaimana

mengekspresikannya menjadi suatu karya

seni, Prawira (1989:40). Ada beberapa

jenis-jenis warna yang sangat penting

dibahas diantaranya merah, oranye,

kuning, hijau, ungu, putih dan hitam,

Pranoto mengatakan bahwa dalam

karyanya warna yang utuh harus

tercampur dan terstruktur artinya warna

satu dengan yang lain memiliki

keseimbangan masing-masing.

Warna gelap atau warna hitam

sangat sedikit dipergunakan dalam karya,

jadi yang dihasilkan warnanya selalu cerah

Page 3: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

dan dominan kontras. Warna kontras yaitu

warna ini saling bertentangan atau bertolak

belakang tingkat gelap terangnya namun

secara keseluruhan memiliki

keharmonisan yang berpedoman pada

objek yang ada, warna merupakan salah

satu elemen penting dalam seni lukis, jadi

sudah jelas setiap warna akan memberikan

efek tersendiri bagi suatu lukisan, setiap

warna bahkan hitam dan putih sekali pun

mengandung arti dan makna tersendiri

yang dapat menyampaikan suatu pesan

tertentu, oleh karena itu pengetahuan akan

psikologi warna akan menjadi nilai plus

bagi seorang seniman, menurut Sanyoto

(2005 : 8) warna-warna itu bukanlah suatu

gejala yang hanya dapat diamati saja,

warna memegang peranan penting dalam

penilaian serta turut menentukan suka

tidaknya akan bermacam-macam benda,

setiap warna mampu memberikan kesan

dan makna tertentu sesuai kondisi sosial

pengamatnya.

Makna warna hadir karena didasari

dari persepsi manusia terhadap fenomena

yang dilihat. Dalam hal ini ada banyak

warna yang memiliki makna-makna dan

arti di dalamnya yang belum diketahui.

Menurut Mansur Pateda (2001:79), istilah

makna merupakan kata-kata dan istilah

yang memiliki arti, berikut adalah

penjelasan makna warna yang masih

terkait dengan karya ini diantaranya yaitu

warna merah. Warna merah merupakan

simbol dari energi, gairah, kekuatan dan

kegembiraan., warna oranye memberi

kesan hangat dan bersemangat., warna

kuning memberi arti rasa optimis, dan

percaya diri., warna biru umumnya

memberi arti menenangkan, kecemasan,

warna hijau adalah warna yang identik

dengan alam dan mampu memberi suasana

tenang, warna violet memiliki arti

kebebasan dan lincah sedangkan warna

hitam adalah warna yang akan memberi

kesan suram, terakhir warna putih

mempunyai arti suci dan bersih.

Dalam teori semiotik dibagi menjadi

dua bagian yaitu penanda dan petanda,

Penanda dilihat sebagai bentuk, wujud,

fisik dapat dikenal melalui wujud karya,

sedangkan petanda dilihat sebagai makna

yang terungkap melalui konsep, fungsi dan

nilai-nilai yang terkandung di dalam karya

tersebut, Ferdinand De Saussure

(1966:26). Jadi kaitannya dengan kajian

Page 4: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

ini diharapkan agar lebih terarah

membedah penelitian yang sedang diteliti

mengenai kajian warna dan makna pada

karya lukisan Pranoto. Sebagai seniman

lukis otodidak di Ubud nama Pranoto

sudah dikenal sebagai pelukis gambar

model sampai sekarang, kehadirannya di

Ubud sejalan dengan munculnya masa seni

rupa baru Indonesia, pada tahun 1974

muncul para seniman muda baik yang

berpendidikan formal maupun otodidak,

seperti Jim Supangkat, S. Priaka, Harsono,

Dede Eri Supria, Munni Ardhi, Nyoman

Nuarta, dan lain-lain.

Makna karya lukisan Pranoto

tidaklah selalu sama dengan karya lukisan

yang ia ciptakan, seperti karya yang

pertama mengambil contoh seorang wanita

dengan posisi santai, kenapa karya ini

diberi makna “Sempurna”, jadi Pranoto

sendiri mengatakan kesan yang terdapat

dalam karyanya itu sangat istimewa, kedua

lukisan seorang wanita setengah badan

dengan posisi hadap kedepan diberikan

makna “Rasa” karena pada karya lukisan

kedua ini terlihat sebuah ekspresi yang

sulit ditebak, dan karya lukisan yang

ketiga wanita dengan posisi tertidur yang

diberi makna “Gairah”, karena karya

lukisan ini mampu membangkitkan nafsu

yang ada pada pelukisnya. Jadi hal-hal

tersebut muncul dalam sudut pandang

Pranoto sebagai pelukis. Pengalaman

seniman yang belum banyak orang

tahu/mengerti akan menjadikan karya

lukisan yang diciptakannya menjadi

menarik, membuat orang ingin

menghayatinya (Soedarso SP, Mike

Susanto, 2002:101).

Perjalanan Pranoto awal meniti karir

di Solo, Jawa Tengah pada tahun 1952, ia

didorong untuk menjadi seorang seniman

sejak usia dini, kemudian datang ke Ubud

untuk mengejar hobi dan impiannya.

Mengembangkan teknik melukis dengan

selalu mengutamakan kesan warna pada

lukisan, karya ini bisa dikatakan

Impresionisme karena menggambarkan

sesuai dengan kesan saat objek tersebut

dilukis serta berusaha menampilkan kesan

pencahayaan yang kuat, dengan penekanan

pada tampilan warna, pelukis yang

termasuk dalam aliran ini yaitu

diantaranya ada Claude Monet, Edgar

Degas, Aguste Renoir, Paul Gauguin, dan

S. Sudjojono, aliran ini muncul pada abad

Page 5: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

ke-19 yang dimulai dari Paris pada tahun

1874. Nama ini awalnya dikutip dari

lukisan Claude Monet yaitu dengan judul“

Impression, Sunrise”. Karakteristik utama

lukisan impresionisme adalah kuatnya

goresan kuas, warna-warna cerah dan

bahkan sebagian pelukis impresionis yang

mengharamkan warna hitam, karena

dianggap bukan bagian dari cahaya

(Sudita, 2017:164). Apa perbedaan karya

lukisan Pranoto dengan karya lukisan S.

Sudjojono yang berjudul “didepan

kelambu terbuka” yang sama-sama

menganut aliran impresionisme, jadi

perbedaan karya lukisan Pranoto adalah

warna yang digunakan selalu cerah, tidak

memakai warna yang terlalu gelap dan

warnanya kontras. Sedangkan karya S.

Sudjojono dalam lukisannya menggunakan

warna gelap, dan warnanyapun tidak

mengunakan warna kontras seperti pada

karya Pranoto. Yang menarik dari analisis

kajian warna dan makna pada karya

lukisan Pranoto adalah bisa dijadikan

sebagai refrensi dalam mengembangkan

bakat seni lukis, maka dari itu penulis

sangat tertarik mengangkat topik ini di

dalam suatu kajian seni yang berjudul

kajian warna dan makna pada karya

lukisan Pranoto.

MATERI DAN METODE

PENELITIAN

Dalam kajian warna dan makna

pada karya lukisan Pranoto menggunakan

materi yang ada hubungannya dengan

kajian warna dan makna, kaitannya

dengan bagaimana proses warna kemudian

warna apa saja yang digunakan dan trakhir

makna apa yang terkandung pada karya

lukisan Pranoto. Pada tahapan peratama,

penulis melakukan dengan mencari jurnal

ilmiah seperti studi pustaka. Berikut

adalah sumber yang menjadi bahan

rujuakan didalam penulisan ini :

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan beberapa

metode yaitu metode wawancara,

observasi/pengamatan, dokumentasi, dan

kepustakaan. Penelitian ini menggunakan

analisis deskriptif kualitatif. Analisis data

yang bersifat deskriptif disajikan dengan

menguraikan dan menjabarkan dengan

detail data yang sebenarnya.

Darmaprawira W.A. 1989. Buku yang

berjudul “Warna Dalam Kehidupan”

Menjelaskan secara mendalam mulai

Page 6: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

dari sejarah perkembangan penggunaan

warna sampai dengan makna dan fungsi

warna, kesalahan penggunaan warna

akan membuat karya seni tidak sejalan

dengan apa yang diharapkan, jadi akan

lebih bagus diawali dengan

perencanaan dan penempatan warna

yang tepat untuk dijadikan tampilan

depan sehingga masyarakat menjadi

sangat tertarik

Kaelan. 2009. Dalam buku “Filsafat

Bahasa Semiotika” menyebutkan

bahwa kompleksitas relasi digambarkan

oleh Roland Barthes melalui tingkat

signifikansi yang memungkinkan

menghasilkan makna yang bertingkat-

tingkat.

Tris Neddy Santo. 2012. Buku dengan

judul “Menjadi Seniman Rupa”

membahas tentang fungsi seni secara

mendalam, di mana setiap karya seni

yang diciptakan sesuai kepuasan

individu seniman/perancang, dapat juga

karya seni diciptakan berdasarkan

kebutuhan masyarakat melalui sudut

pandang dan aspek yang berbeda.

Buku berjudul “Affandi” karya

diterbitkan yayasan Bina Lestari

Budaya Jakarta 1975. Buku ini

membahas tentang pandangan seksual

dalam karya seni. Ketelanjangan yang

diekspresikan melalui lukisan Affandi

bukan dari aspek seksual

perempuannya saja, melainkan apa

yang disimbolkan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil data-data yang

didapat dari penelitian, tahap selanjutnya

adalah menganalisa tujuan sesuai dengan

penelitian ini yaitu ingin menganalisis

kajian warna dan makna pada karya

lukisan Pranoto, mengetahui dan

menganalisis proses warna pada karya

lukisan Pranoto, mengetahui dan

menganalisis warna-warna apa saja yang

digunakan pada karya lukisan Pranoto, dan

mengetahui dan menganalisis makna pada

karya lukisan Pranoto.

Proses Warna Pada Karya Lukisan

Pranoto

Dalam analisis ini penulis

membahas tentang fenomena apa yang

terdapat pada objek yang akan

digunakan sebagai media seni lukis.

Hal ini sesuai dengan pendapat

Page 7: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

Immanuel Kant (1951:5). yaitu

estetika sebagai kesenangan yang

dirasakan pada saat melihat benda atau

objek. Seni adalah suatu ekspresi yang

ditunjukkan oleh manusia yang

memiliki unsur seni, diungkapkan

dalam sebuah media yang nyata dan

bisa dinikmati oleh seluruh panca

indra manusia Nandawan L. Hasanah

(2013:8). Semiotik dibagi menjadi dua

bagian yaitu penanda dan petanda,

Penanda dilihat sebagai bentuk,

wujud, fisik dapat dikenal melalui

wujud karya, sedangkan petanda

dilihat sebagai makna yang terungkap

melalui konsep, fungsi dan nilai-nilai

yang terkandung di dalam karya

tersebut Ferdinand De Saussure

(1966:26).

sebelum proses awal dimulai

yang pertama pandangan harus tertuju

kepada objek seperti karya di bawah ini.

Jika objek terkena sinar, kulit akan

berubah menjadi oranye pada lukisan dan

di bawahnya akan terlihat yang

mendapingi otomatis warna kainnya

berubah menjadi biru dengan motif yang

bervariasi seiring warna yang ada pada

kain, memiliki tone 3, tidak terlalu gelap

dan tidak terlalu terang.

Gambar 5.1 Karya Pranoto, menggunakancampuran warna oranye dan biru

(Sumber: Dokumentasi Lanang,2016)

Jika sinarnya terang mengenai objek

kulit akan berubah menjadi kehijauan

begitupun dengan benda yang ada di

bawah objek tersebut, otomatis akan

merubah warna menjadi merah karena

memiliki tone 4 agak sedikit gelap dan

mempunyai motif garis dengan warna

hijau, jadi sinar yang keras berpengaruh

besar terutama pada perubahan warna

objek atau benda-benda yang ada di

sekeliling tempat tersebut. Jadi warna

yang kontras timbul akibat kuat dan

lemahnya cahaya yang memantul seperti

contoh di bawah ini

Page 8: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

Gambar 5.2 Karya Pranoto,menggunakan campuran warna hijau dan

merah(Sumber: Dokumentasi Lanang,

2016)Warna kulit pada karya Pranoto ini

mengasilkan warna violet karena

cahayanya kekuningan jadi perubahan

yang dihasilkan kulit menjadi violet ke

unguan, karena mempunyai tone 2 agak

cerah sehingga jika dilihat dari jauh

lukisan Pranoto memiliki tone warna

(tingkat kesamaran warna), dari tone 1

terang, tone 2 agak terang, tone 3 di

tengah-tengah, tone 4 agak gelap, dan tone

5 gelap skali.

Gambar 5.3 Karya Pranoto,menggunakan campuran warna violet dan

kuning(Sumber: Dokumentasi Lanang,

2016)

Hasil dari wawancara dengan

Pranoto pada 11 September, 2016

menyebutkan yaitu sebagai berikut :

Warna yang lebih menonjol padakarya saya yaitu warna kontras, seperticontoh biru dengan oranye, merah dengan

hijau dan kuning dengan violet, jadiwarna-warna ini didapatkan dari pengaruhcahaya terhadap objek itu. Biasanya jikabenda yang secara langsung terkenacahaya kemungkinan bayangannya akanberubah warna, sangatlah pentingmemadukan antara objek dengan sinarcahaya baik itu seperti lampu atau sinarmatahari, hal inilah yang memang sayaperhatikan dalam menuangkan sebuahinspirasinya kedalam media lukisanPranoto.

Pranoto selalu mengutamakan hal-

hal tersebut untuk mencari efek-efek yang

ditimbulkan objek jika terkena

pencahayaan sinar matahari maupun sinar

buatan, Pranoto melihat bahwa objek itu

cocok untuk di lukis apabila puas dengan

apa yang ia lihat dan Pranoto juga akan

mampu mengeluarkan isi pikiran

imajinasinya ke dalam media kanvas,

sebab dalam membuat lukisan Pranoto

selalu dalam kondisi tenang dengan

sebuah irama yang mengiringi hari-

harinya dalam memulai membuat karya

lukisan.

Pencahayaan Pada Objek Pranoto

Berbicara tentang pencahayaan

Pranoto mempergunakan pencahayaan

alami atau cahaya buatan tentu fungsi

dasarnya adalah agar mampu melihat

objek dengan jelas dan menghasilkan

sensasi warna yang berbeda, sumber

cahaya tersebut membentuk partikel kecil

Page 9: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

dengan kecepatan yang sama besar, bila

mengenai objek tentu akan mendapatkan

kesan yang berbeda tergantung sumber

cahaya yang di pancarkan, Sir Isaac

Newton (1642:157). Pencahayaan dan

bayangan pada sebuah objek gambar

memiliki faktor penting agar membuat

gambar suatu objek nampak bervolume

dan lebih hidup, dimana penempatan sinar

pencahayaan sangatlah mempengaruhi dan

berpotensi memberikan suatu perubahan

pada benda tersebut, pencahayaan mampu

memberikan sebuah gradasi, seperti

contoh dibawah ini:

Gambar 6.1.: Menunjukan skala gradasi.(Sumber: Wikipedia diunduh pada 7 Juli

2017)

Dalam hal ini Pranoto menekankan

untuk mendapatkan hasil gambar atau

lukisan yang sesuai untuk teknik yang ia

pelajari perlu adanya proses pengaturan

pencahayaan, hal ini dilakukan agar dapat

memberikan kesan tone yaitu deretan nada

dari warna yang dihasilkannya, mata dapat

melihat benda-benda di sekeliling karena

adanya cahaya yang dipancarkan, Al

Hasan (2005:65). kemudian di

kembangkan dalam wujud objek dimana

akan terlihat penggunaan cahaya yang

dipakai, sisi mana yang terkena cahaya

sehingga pada gambar akan terlihat putih

dan bayangan pada objek akan menjadi

lebih gelap. Jika dalam lukisan Pranoto

menggunakan cahaya yang berbeda dari

yang biasa digunakan contohnya cahaya

berwarna putih maka objek akan berubah

menjadi terang dan akan sulit menemukan

sensasi yang didapat dari objek tersebut,

jadi yang didapat dari pencahayaan itu

adalah perbedaan antara warna objek dan

warna kain, itupun hanya menghasilkan

gradasi saja seperti contoh warna merah

gelap menjadi warna merah terang, begitu

juga dengan makna akan disesuaikan

dengan objek yang akan dibuat sehingga

akan berbeda dari makna lukisan yang

lain. Perbedaan karya Pranoto dengan

karya yang lain adalah Pranoto lebih

mengutamakan efek cahaya karena

pengaruhnya bagus untuk karya yang akan

dihasilkan, kesimpulan dari karya lukisan

Pranoto adalah lukisan ini lebih banyak

Page 10: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

menampilkan kesan pencahayaan yang ada

pada karyanya tersebut melalui teknik tone

warna, seperti contoh gambar berikut:

Gambar 6.2.: Melihat perbedaan gelap danterang pada objek.

(Sumber: Pranoto's Art Gallery diunduhpada 7 Juli 2017)

Pemilihan Model Pranoto

Pada pertemuan waktu ini tanggal, 5

April 2018 bertempat di gallery Pranoto,

sempat bertemu langsung dengan salah

satu model wanita yang sering dipakai

dalam objek karya Pranoto yaitu Belle

Kiky Helene dia adalah sosok perempuan

berdarah campuran antara Asia dengan

Barat, jadi kenapa ada kaitannya dengan

penelitian ini, pertama sangat penting

menggali informasi untuk sebuah

penelitian tidak saja dari senimannya atau

penciptanya itu sendiri akan tetapi sangat

penting juga mencari informasi dari

seorang model yang dipakainya untuk

digunakan sebagai objek sebuah lukisan,

ada beberapa poin yang bisa didapatkan

dari wawancara ini yaitu pada saat model

ini dipakai untuk objek sangat penting

memperhatikan gerak dan gaya karena

menurut saran dari Pranoto gerak sangat

mampu memeberikan rangsangan yang

lebih bagi yang melihatnya, model ini juga

mengatakan ia dituntut untuk seunik

mungkin memperindah tubuhnya dibantu

dengan aksesoris seperti kain dan media-

media lainnya, letak atau posisi

menurutnya juga sangat penting karena

dari posisi yang baik dapat menghasilkan

fenomena cahaya yang muncul dari sebuah

objek tersebut sehingga seorang pelukis

akan dapat melihat dan meniru bagaimana

perubahan dan keunikan yang dihasikan

dari penyinarannya itu.

Belle Kiky Helene mengatakan dari

sekian kali diundang oleh seniman-

seniman yang ada di Bali, hanya di gallery

Pranoto ini yang memberinya banyak

wawasan dan pengetahuan mengenai

posisi, cahaya dan gaya untuk sebuah

karya lukisan, ia dipilih karena ada

beberapa kriteria menurut Pranoto yaitu

pertama terletak pada wajah karena

memiliki keunikan berbeda dari

kebanyakan orang, kedua bentuk tubuh

Page 11: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

yang dimiliki model tersebut sesuai

dengan keinginan Pranoto, ketiga mampu

memberikan daya Tarik lebih bagi orang

yang melihatnya. Jadi beberapa alasan ini

yang menjadi poin utama yang Pranoto

cari untuk sebuah karya lukisannya, ada

hal-hal yang lain yang orang lain tidak

akan pernah memahaminya, fenomena

inilah yang dicari dalam penelitian dan

yang berbeda dari keterangan model ini

dengan model yang lainnya adalah lebih

memfokuskan letak pencahyaan

sedangkan model yang lain hanya

menekankan gaya dan penampilannya

saja, inilah yang menjadi keunikan kenapa

mengkaji karya lukisan Pranoto untuk

menjadikannya sebagai sebuah penelitian

tesis, kesimpulannya yaitu pemilihan

objek atau model yang baik bagi Pranoto

adalah memiliki pesona, karakter yang tak

biasa dan memahami secara cepat apa

yang diinginkan senimannya itu agar

mampu mendukung terciptanya keindahan

pada karya lukisan Pranoto.

Proses Warna Pada Objek Pranoto

Perubahan warna mungkin sudah

banyak yang mengerti dan paham jika dua

jenis warna saling menyatu pastinya akan

menghasilkan perubahan warna baru,

Pranoto mengatakan bahwa perubahan

warna memang pada dasarnya sama dari

masing-masing warna bila disatukan akan

menimbulkan gradasi warna, memang

butuh banyak cara untuk menemukan

perubahan warna-warna yang diinginkan

seperti contoh gambar model dibawah ini,

Pranoto memang sengaja memberi

pencahayaan oranye agar bayangannya

menghasilkan perubahan warna biru. Ali

Nugraha (2008:34) mengatakan bahwa

warna adalah kesan yang diperoleh mata

dari cahaya yang dipantulkan oleh benda–

benda yang dikenai cahaya tersebut,

kemudian dikembangkan ke dalam

lukisan:

Gambar 6.3 Model, Belle Kiky Helene.(Sumber: Kikyhelene diunduh pada 7 Juli

2017)Kemudian perubahan yang kedua

Pranoto memberi pencahayaan dengan

warna merah pada model tersebut dan

menghasilkan perubahan warna bayangan

Page 12: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

hijau, Pranoto mengatakan bila dalam

sebuah model yang digunakan lebih

banyak unsur warna hitamnya, sangat

ditekankan bahwa warna hitam harus

dikombinasikan dengan warna yang lebih

menjolok seperti coklat tua, biru tua dan

merah tua pada sebuah lukisan,

karakteristik warna-warna perlu dijadikan

pertimbangan agar tercapainya tujuan

yang diinginkan oleh seniman, Sadjiman

(2008:13). Untuk tahap selanjutnya tinggal

mengembangkan ke dalam media kanvas,

seperti contoh dibawah ini:

Gambar 6.4 Model, Belle Kiky Helene.(Sumber: Kikyhelene diunduh pada 7 Juli

2017 )Untuk perubahan yang ketiga

Pranoto memakai pencahayaan kuning

agar mendapatkan hasil perubahan warna

violet pada bayangan model tersebut,

hasilnya juga akan sama bila pencahayaan

itu di balik yang tadinya menggunakan

cahaya kuning berubah warna menjadi

violet dan sebaliknya dengan cahaya violet

bayangannya akan berubah warna menjadi

kuning, tinggal bagaimana mengambil

fenomena itu untuk diwujudkan ke media

kanvas, warna secara fisik diakibatkan

sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan

secara psikologis sebagai bagian dari

pengalaman indera penglihatan, Sadjiman

Ebdi Sanyoto (2008:50). Jadi perbedaan

karya lukisan Pranoto dengan lukisan

lainnya adalah Pranoto selalu

menggunakan model dan pencahayaan

agar menghasilkan warna seperti pada

karya lukisannya, kesimpulan dari karya

lukisan pranoto adalah mempunyai

kelebihan dari sisi warna yang didapatkan

dari proses eksperimen antara objek

dengan cahaya dan menjadilah perubahan

warna antara merah dengan hijau, biru

dengan oranye dan kuning dengan violet,

jadi ketiga warna inilah yang

dipergunakan oleh Pranoto untuk

menciptakan sebuah lukisan:

Gambar 6.5 Model, Belle Kiky Helene.

Page 13: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

(Sumber: Kikyhelene diunduh pada 7 Juli2017)

Makna Warna Lukisan Pranoto

Pranoto menjelaskan bahwa warna

yang dihasilkan dari karya lukisannya

tersebut memang banyak memiliki arti

tersendiri karena memang jika seorang

pelukis dihadapkan dengan objek secara

langsung pasti akan muncul getaran atau

rangsangan pada saat melihat keseluruhan

objek, jadi pada saat itulah Pranoto mulai

mengaitkan antara objek dengan pola

pikirnya itu apakah sangat cocok dengan

posisi seperti demikian jika dibawa ke

dalam arti yang Pranoto sebenarnya ingin

munculkan pada objek tersebut. Warna

bila diambil dari bahasa sansekerta

mempunyai makna yang lebih luas lagi

yaitu bunyi, huruf, suku kata dan

perkataan, Darma Prawira (1989:5).

Makna warna merah bermakna energi,

kekuatan dan kegembiraan, warna oranye

bermakna hangat dan bersemangat., warna

kuning bermakna optimis, dan percaya

diri., warna biru bermakna menenangkan,

kecemasan, warna hijau identik dengan

alam, mampu memberi suasana tenang,

dan violet bermakna kebebasan, lincah.

Ada tiga jenis warna yang

didapatkan dari objek melalui

eksperimennya ini kemudian warna dalam

karya tersebut dikombinasikan sehingga

menjadilah penggabungan dua jenis warna

yang memiliki satu makna dalam karya

Pranoto, kesimpulan dari karya lukisan

Pranoto adalah bagaimana perubahan

warna tersebut hadir sehingga

menghasilkan makna yang berbeda.

Makna Ketiga Lukisan Pranoto

Makna dari ketiga karya yang

sedang dibahas inilah yang menjadi

analisis dalam penelitian, Pranoto

mengatakan makna karya yang pertama

bermakna “sempurna”. Pranoto sendiri

mengatakan kesan yang terdapat dalam

karyanya itu sangat istimewa. Banyak hal

unik yang memang ada dalam objek

tersebut tergantung bagaimana menangkap

dan mengolahnya agar menjadi sebuah

karya yang bernilai tinggi. Karya lukisan

yang kedua bermakna “Rasa” karena pada

karya lukisan kedua ini terlihat sebuah

ekspresi yang sulit ditebak. Terjadinya

hubungan antara karya dengan konsep

akan menghasilkan makna pada benda

Page 14: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

atau hal yang dirujuk, Chaer (1994: 31).

Sebuah karya seni pada umumnya

memang selalu menampilkan sesuatu yang

seakan merangsang seseorang untuk

bertanya dan juga penasaran sehingga

muncul perasaan ingin mengetahui apa

yang sebenarnya diungkapkan pada karya

itu.

Karya lukisan yang ketiga bermakna

“Gairah”, karena karya lukisan ini mampu

membangkitkan nafsu yang ada pada

pelukisnya. Memang jika membahas

tentang sesuatu yang ada kaitannya dengan

wanita tidak akan pernah berhenti untuk

diungkapkan apalagi dengan perasaan,

karena keindahan seorang wanita

walaupun diwujudkan ke dalam karya seni

seperti lukisan pastinya akan selalu

mempunyai getaran yang sama bagi yang

melukis ataupun penikmat seni itu sendiri.

Perbedaan karya Pranoto dengan karya

yang lain adalah karya lukisan ini

memiliki makna dari masing-masing karya

yang dibuat dan dari beberapa warna-

warna tersebut memiliki arti yang berbeda

dengan warna satu dengan warna yang

lain.

PENUTUP

Berdasarkan uraian pembahasan

yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka

penelitian ini dinyatakan berhasil karena

sesuai denga teori-teori yang digunakan

untuk mengkaji warna dan makna pada

karya lukisan Pranoto. Kesimpulan cahaya

mampu memberikan efek volume pada

sebuah benda atau objek, pencahayaan

sangat berperan utama untuk sebuah karya

lukisan karena penempatan cahaya yang

baik akan menghasilkan perubahan pada

objek tersebut. Perubahan apa yang

dihasilkan, pertama peneliti menemukan

perbedaan antara objek terkena cahaya

secara langsung dari depan sehingga

otomatis akan memunculkan bayangan.

Proses inilah yang dibawa ke dalam tahap

pewarnaan yang tujuannya yaitu

pencahayaan digunakan untuk

mendapatkan perubahan warna, hasil

perubahan warna tersebut menghasilkan

warna kontras yaitu merah dengan hijau,

oranye dengan biru dan kuning dengan

violet. Disinilah seorang pelukis dituntut

untuk peka dalam melihat atau memahami

apa yang terjadi pada fenomena tersebut.

Page 15: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

Jadi disinilah letak permasalahan

yang perlu diteliti antara makna yang

memang sudah ada sebelumnya dengan

makna yang ada pada karya lukisan

Pranoto, makna yang ada dalam penelitian

ini yaitu lukisan pertama bermakna

“Sempurna”. Lukisan kedua menghasilkan

makna “Rasa”, Lukisan ketiga

memberikan makna “Gairah”, jadi inilah

makna yang Pranoto dapatkan dari hasil

eksperimennya terkait dengan penelitian

ini yaitu kajian warna dan makna pada

karya lukisan Pranoto.

DAFTAR SUMBER

Chaer, Abdul . Pengantar semanticBahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta1994.

Al, Hasan. Cahaya Buatan. Jakarta: BalaiPustaka,2005.

Andie. Warna, Teori dan KreativitasPenggunaannya. Bandung:Penerbit ITB, 2014.

Apriatno. Cara Mudah MenggambarDengan Pensil. Jakarta: Kawan.Pustaka. Berrill P, 2014.

Azis, Said. Dimensi Warna. Terbitan:Badan Penerbit UNM Makassar,2006.

Cholid, Narbuko, Abu Achmadi.Metodologi Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara, 2009.

Djlantik, A.A.M. Estetika SebuahPengantar. Bandung: MSPI, 2008

Ebdi Sanyoto, Sadjiman. Dasar-DasarTata Rupa. Jakarta: Balai Pustaka,2008

Feisner, E.A. Makna.London: PrenticeHall, 2000.

Hartoko. Pemandu di Dunia Seni danSastra. Yogyakarta: Kanisius,1984

Hasanah, Nandawan Libya. “Unsur-unsurdalam Seni Rupa atau Design”.Jakarta: Rineka Cipta, 2013

Kant, Immanuel. Estetika and Critique ofJudgment. New York:Hafner Press, 1951

Kaelan. Filsafat Bahasa: Semiotika danHermeneutika. Yogyakarta:Paradigma, 2009.

Keraf. Deskripsi Makna dalam Wacana.Bandung: CV Yrama Widya,1987.

Kridalaksana. Makna Sempit dan MaknaLuas. Jakarta: Gramedia, 1993.

Mansoer Pateda. Semantik Leksikal.Jakarta : Rineka Cipta, 2001.

Moleong. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: PTRosdakarya, 2011.

Nurjanah. Penelitian mengenai MaknaSimbolik yang terdapat padaKesenian Tradisi. DariUniversitas Negeri Yogyakarta,2013

Pateda. Semantik Pengantar StudiTentang Makna. Bandung : SinarBaru, 2001

Poerwadarminta. Kamus besar bahasaIndonesia. Jakarta: PN BalaiPustaka, 1984.

Prawira, Sulasmi Darma. Warna SebagaiSalah Satu Unsur Seni dan

Page 16: KAJIAN WARNA DAN MAKNA PADA KARYA LUKISAN …

Desain. Jakarta : DepartemenPendidikan dan Kebudayaan,1989.

Purbasari, Tyas. Pengkajian tentangSimbolis Warna pada Kerajinan Seni.

Dalam program study seni rupa,Universitas Negeri Semarang,2011

Primadi. Karya Seni. Yogyakarta: SakuDayar Sana, 2005.

Sanyoto. Dasar-dasar Tata Rupa danWarna. Yogyakarta: Arti Bumi,2005.

Sadjiman, Ebdi, Sanyoto. Dasar-dasarTata Rupa & Warna. Yogyakarta:Arti Bumi Intaran, 2008.

Saussure, Ferdinand de. Course in GeneralLinguistics. New York: McGrawHill, 1966.

Sir Isaac Newton. Dikutip dalam: D.C.C.Watson, Creation ScienceFoundation Ltd, Acacia Ridge(Queensland, Australia), 1642.

Soedjito. Makna Kosakata BahasaIndonesia. Jakarta: Gramedia,1990.

Sp. Soedarso, Susanto Mike. MembongkarSeni rupa. Yogyakarta : Jendela,2002.

Stone, Adams dan Morioka. Color Disegn.Amerika Serikat: Rockport, 2008.

Sudarmadji. Dasar-dasar Kritik Seni.Dinas Museum dan SejarahJakarta, 1979.

Sugiono. MetodePenelitian KuantitatifKualitatif & RND. Bandung:Alfabeta. 2008

Sudita, I Ketut. Sejarah Seni RupaTimur.Depok: Rajawali Pers,2017.

Sulasmi, Darma prawira W.A. WarnaDalam Kehidupan. Bandung:Penerbit ITB, 1989.

Susyanto. Pembuatan Cat. Bandung :Ganeca, 2009.

Talbert. Pigment Composition.USA: TheMcGraw-Hill, 2008.

Tinarbuko. Semiotika. Komunikasi VisualYogyakarta: Jalasutra, 2008

Sumber Internet

Departemen Pariwisata KabupatenGianyar Di Akses Tanggal 3Januari, 2018.

Pranoto's Art Gallery in Ubud, IndonesiaDi Akses Tanggal 5 Mei, 2017.

Pranoto's Art Gallery - Home | FacebookDi Akses Tanggal 7 Juli, 2017.

Pranoto's Art Gallery Di Akses Tanggal 15Agustus, 2017.