kajian tata ruang pertumbuhan … · web viewbab vi, kesimpulan dan saran, menjelaskan tentang...

32
KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya memberi kesehatan dan kekuatan kepada penulis guna menyelesaikan makalah kapita selekta ini. Penyusunan makalah ini diajukan oleh penulis dalam rangka memenuhi persyaratan akademis pada mata kuliah Kapita Selekta pada tahun ajaran 2011/ 2012, program studi S-1 (strata satu) untuk Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Sains dan Teknologi T.D. Pardede, Medan. Adapun topik dari makalah ini adalah “Perumahan dan Permukiman” dengan judul “Kajian Tata Ruang Pertumbuhan Kawasan Perumnas di Kota Medan”. Laporan ini tersusun dari kumpulan data-data yang penulis dapatkan dari hasil studi literatur, studi banding, studi kasus dan observasi di lapangan. Laporan ini merupakan observasi atau hasil survei tiga perumahan elit di Kota Medan. Penulis juga telah banyak mendapat masukan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Ibu Yuanita FD. Sidabutar, ST, MSi., selaku Dosen Pembimbing. 2. Seluruh teman, rekan dan pihak yang telah membantu memberikan bahan referensi, fasilitas, dukungan yang sangat berarti dalam menyelesaikan laporan ini. 1

Upload: trananh

Post on 29-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya memberi kesehatan dan kekuatan kepada penulis guna menyelesaikan makalah

kapita selekta ini.

Penyusunan makalah ini diajukan oleh penulis dalam rangka memenuhi persyaratan

akademis pada mata kuliah Kapita Selekta pada tahun ajaran 2011/ 2012, program studi S-1

(strata satu) untuk Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Sains dan Teknologi T.D. Pardede, Medan.

Adapun topik dari makalah ini adalah “Perumahan dan Permukiman” dengan judul

“Kajian Tata Ruang Pertumbuhan Kawasan Perumnas di Kota Medan”.

Laporan ini tersusun dari kumpulan data-data yang penulis dapatkan dari hasil studi

literatur, studi banding, studi kasus dan observasi di lapangan. Laporan ini merupakan

observasi atau hasil survei tiga perumahan elit di Kota Medan.

Penulis juga telah banyak mendapat masukan, bimbingan serta bantuan dari

berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Yuanita FD. Sidabutar, ST, MSi., selaku Dosen Pembimbing.

2. Seluruh teman, rekan dan pihak yang telah membantu memberikan bahan referensi,

fasilitas, dukungan yang sangat berarti dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala

saran, kritik serta masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan di

masa mendatang.

Pada akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan

dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu arsitektur nantinya.

Medan, April 2012

Penulis

1

Page 2: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

BAB I

PENDAHULUAN

Perumahan bukan merupakan tempat perlindungan atau hanya fasilitas tempat

tinggal semata, tetapi terdiri dari sejumlah fasilitas, pelayanan dan utilitas yang

menghubungkan individu dengan keluarganya untuk berkumpul dan bermasyarakat pada

daerah yang tumbuh dan berkembang.

Ada 3 pola pengadaan rumah secara umum :

1. Perumahan yang dibangun oleh swasta;bermutu baik, mahal, dan diperuntukkan

bagi penduduk yang berpenghasilan menengah ke atas.

2. Pengadaan perumahan yang pengadaannya untuk dipakai sendiri baik pribadi

maupun oleh sebuah badan. Termasuk dalam pola ini adalah pengadaan rumah oleh

pemerintah atau swasta.

3. Pengadaan perumahan yang jumlahnya besar dan lokasinya menyebar luas, yaitu

kampung. Perumahan ini umumnya dibangun oleh penghuninya sendiri, tanpa

bantuan pemerintah dan selalu berubah menyesuaikan kesempatan dan keadaan.

Keterbatasan kemampuan pemerintah mendorong usaha-usaha pembangunan dan

perbaikan oleh masyarakat sendiri,yang tentunya lebih memenuhi sasaran dan selera

masyarakat itu sendiri.Lebih dari itu,dengan aktifnya masyarakat berpartisipasi dalam

pembangunan perumahan akan terwujudnya gairah membangun dari pembangunan

nasional kita.

I.1. LATAR BELAKANG

Kebutuhan dasar manusia akan perumahan sangat penting sehingga

pengadaan perumahan untuk masyarakat khususnya masyarakat yang

berpenghasilan rendah sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tempat tinggal pada hakekatnya sering di pandang sebagai bentuk fisik sebuah

Rumah ( Untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan tersebut pada tahun 1974,

2

Page 3: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Pemerintah mendirikan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional

(Perum Perumnas).

Pembangunan Perumahan dan Permukiman merupakan kegiatan yang

bersifat satu kebutuhan dasar serta menyangkut kelayakan dan taraf hidup

kesejahteraan kehidupan masyarakat, juga pendorong pertumbuhan perekonomian.

Pengembangan sebuah rumah seiring dengan perkembangan yang terjadi pada

penghuni rumah tersebut. Perkembangan itu sangat subyektif tiap orang mempunyai

prioritasnya sendiri.

Dalam pemenuhan kebutuhan perumahan oleh pemerintah yang berorientasi

pada produk pada akhirnya di tangan penghuninya juga di kembangkan menurut

proses kehidupan mereka. Untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan tersebut

pada tahun 1974, Pemerintah mendirikan Perusahaan Umum Pembangunan

Perumahan Nasional (Perum Perumnas). Pengembangan sebuah rumah seiring

dengan perkembangan yang terjadi pada penghuni rumah tersebut. Dalam

pemenuhan kebutuhan perumahan oleh pemerintah yang berorientasi pada produk

pada akhirnya di tangan penghuninya juga di kembangkan menurut proses

kehidupan mereka .

I.2. PERUMUSAN MASALAH

Apakah perumahan nasional di kota Medan sudah memenuhi kriteria sebagai

perumahan yang layak dan baik dari syarat-syaratnya, elemen-elemen

pembentuk, fasilitas-fasilitas, dan keberadaan perumahan itu sendiri?

Apakah perumahan nasional di kota Medan cukup membantu masyarakat-

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primer (papan) mereka?

I.3. BATASAN PENELITIAN

Penelitian ini menyangkut penelitian bidang perumahan dan permukiman.

Masalah yang terkait dengan ekonomi, konfigurasi ruang publik, kualitas estetika

ruang sekitar publik tidak dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan variabel yang

dibahas menyangkut:

Perumahan yang dibahas dalam hal ini adalah perumahan nasional. Perumahan

nasional akan dilihat pada kondisi fisik dan lingkungan.3

Page 4: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Kaitan perumahan nasional dengan lingkungan sekitar. Perilaku masyarakat

sekitar serta tanggapan dari masyarakat umum tentang perumahan nasional di

Kota Medan.

Penyesuaian keberadaan perumahan nasional dengan RUTRK Kota Medan dan

Dasar Perundangan Permukiman (GBHN 1993).

I.4. PENDEKATAN

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan

dilakukan dengan berbeagai cara diantaranya:

Pengumpulan data

a. Studi lapangan

Cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya dengan

mengobservasi lapangan secara langsung baik dengan wawancara maupun

dokumentasi terhadap objek yang diteliti.

b. Studi literatur

Cara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan meneliti buku-buku,

majalah maupun dari internet untuk melengkapi data masukan yang

dibutuhkan mengingat data yang diperlukan tidak hanya sebatas data dari

lapangan.

c. Bimbingan langsung dengan dosen pembimbing

Cara yang digunakan untuk mendapat arahan dari dosen pembimbing dengan

cara mengasistensi keseluruhan isi dari hasil laporan untuk diberikan

masukan-masukan serta koreksi atas masalah yang ada untuk

penyempurnaan hasil laporan ini, berupa menganalisis keseluruhan data

yang diperoleh untuk mengetahui kekurangan, kelebihan serta

pemecahannya.

I.5. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari Kajian terhadap Perumahan Elit ini adalah:

Mengadakan realisasi peraturan daerah tentang konservasi kawasan di kota

Medan

Memperdalam sejarah Kota Medan4

Page 5: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Mempelajari karakteristik Arsitektur Kolonial

Mengetahui seberapa besar peran serta pemerintah kota dan masyarkat sekitar

dalam pelestarian bangunan bersejarah di kota Medan

Sebagai masukan bagi individu atau konstitusi yang peduli terhadap bangunan

bersejarah sebagai upaya mencari strategi yang tepat dalam melestarikan

bangunan bersejarah.

Menjadi acuan bagi perencana kota dalam pembangunan wilayah perkotaan

sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan penyusunan program

pembangunan agar warisan sejarah tetap dipertahankan.

I.6. KERANGKA BERPIKIR

I.7. SISTEMATIKA PENULISAN

Pada penelitian kali ini sistematika penulisannya adalah:

BAB I, Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang permasalahan yang berisi

tentang suatu kajian arsitektur terhadap perumahan nasional di kota Medan.

BAB II, Tinjauan Pustaka, berisi tentang kajian literatur yang akan dipakai dalam

penelitian ini, lingkup kajian teori ini meliputi pengertian judul itu sendiri,

5

LATAR BELAKANG MASALAH

IDENTIFIKASI MASALAH

DATA

ANALISA

KESIMPULAN DAN SARAN

FEEDBACK

Page 6: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

perancang kota, dan perumahan dan permukiman yang akan dipergunakan

untuk pemahaman.

BAB III,Metode Penelitian, menjelaskan tentang metode yang akan dipakai pada

penelitian kali ini. Tujuan utama adalah dengan diperolehnya pemahaman

menyeluruh tentang suatu fenomena yang diteliti dengan pendekatan

menyeluruh.

BAB IV,Deskripsi Objek Dan Pembahasan Penelitian, berisi tentang keadaan

perumahan nasional Simalingkar dan perumahan nasional Mandala, serta

data fisik maupun non fisik dari kawasan yang diambil untuk objek penelitian.

Disertai dengan penganalisaan untuk perumahan nasional Simalingkar dan

perumahan nasional Mandala sebagai objek penelitian. Analisa ini membahas

tentang pengolahan hasil uji responden serta variabel-variabel yang diangkat

dari Kajian teori dengan menggunakan metode penelitian.

BAB VI,Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian

tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas di kota Medan,

yang kemudian diikuti dengan memberikan saran.

6

Page 7: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PENGERTIAN TOPIK

PENGERTIAN PERUMAHAN

Menurut beberapa ahli, pengertian perumahan adalah:

a. Perumahan merupakan tempat tiap individu yang ada saling berinteraksi dan

mempengaruhi satu sama lain serta memiliki sense of belonging atas lingkungan

tempat tinggalnya. (Abrams, 1964 : 7)

b. Perumahan merupakan salah satu bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan

yang sangat erat dengan masyarakatnya. Hal ini berarti perumahan di suatu

lokasi sedikit banyak mencerminkan karakteristik masyarakat yang tinggal di

perumahan tersebut. (Pedoman Perencanaan Lingkungan Perumahan, 1983 : 24)

c. Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dan pengejawantahan dari

diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan

kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf

hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban manusia penghuninya,

masyarakat ataupun suatu bangsa. (Yudhohusodo, 1991: 1)

d. Perumahan ialah bangunan atau bagiannya, termasuk halaman dan jalan keluar

masuk yang dianggap perlu yang dipergunakan oleh seseorang, perusahaan, atau

badan-badan lain untuk tempat tinggal dan atau keperluan lain. (BAB I Ketentuan

Umum Pasal 1 ayat a, Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 1963 tentang

Hubungan Sewa Menyewa Perumahan dalam Hamzah, 2000 : 90)

e. Soedarsono, staf Ahli Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Hukum

mengemukakan, jika suatu daerah telah tumbuh dan berkembang, rumah-rumah

sebagai suatu proses bermukim, yaitu kehadiran manusia dalam menciptakan

ruang dalam lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya dinamakan perumahan. 7

Page 8: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Jadi, dapat dikatakan bahwa perumahan adalah kumpulan rumah-rumah sebagai

tempat bermukim manusia dalam melangsungkan kehidupannya. (Ridho, 2001 :

18)

f. Perumahan (housing) adalah tempat (ruang) dengan fungsi dominan untuk

tempat tinggal. (Anonimous, 2008)

g. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan. (Musthofa, Bisri. 2008 : 64)

h. Perumahan tidak dapat dilihat sekedar sebagai suatu benda mati atau sarana

kehidupan semata-mata, tetapi lebih dari itu, perumahan merupakan suatu

proses bermukim, kehadiran manusia dalam menciptakan ruang hidup di

lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya. (Juhana, 2000 : 31)

i. Perumahan (housing) adalah tempat (ruang) dengan fungsi dominan untuk

tempat tinggal. Untuk pengertian secara lanjut. Perumahan dapat diartikan dari

beberapa elemen dari perumahan, yaitu :

Shelter, perlindungan terhadap gangguan eksternal (alam, binatang), dan

sebagainya.

House, struktur bangunan untuk bertempat tinggal.

Housing, perumahan, hal hal yang terkait dengan aktivitas bertempat tinggal

(membangun, menghuni).

Human settlement, kumpulan (agregat) rumah dan kegiatan perumahan

(permukiman).

Habitat, lingkungan kehidupan (tidak sebatas manusia).

8

Page 9: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

FUNGSI PERUMAHAN

Adapun fungsi dari perumahan itu sendiri adalah:

a. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman)

b. Pemakaian atau penggunaan perumahan adalah sah apabila ada persetujuan

pemilik dengan mengutamakan fungsi perumahan bagi kesejahteraan

masyarakat. (Pasal 7 Ayat (1) UU No. 1 Tahun 1964 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti UU No. 6 Tahun 1962 Tentang Pokok-Pokok Perumahan).

PENGERTIAN PERMUKIMAN

Menurut beberapa ahli, pengertian perumahan adalah:

a. Permukiman memiliki dua arti, antara lain (De Van Der Zee dalam

Ritohardoyo,2006:6)

Proses dengan cara apa orang bertempat tinggal menetap dalam suatu

wilayah.

Hasil atau akibat dari proses tersebut.

b. Permukiman adalah perumahan dengan segala isi dan kegiatan yang ada di

dalamnya.Berarti permukiman memiliki arti lebih luas daripada perumahan yang

hanya merupakan wadah fisiknya saja, sedangkan permukiman merupakan

perpaduan antara wadah (alam, lindungan, dan jaringan) dan isinya (manusia

yang hidup bermasyarakat dan berbudaya di dalamnya). (Kuswartojo dan Salim,

1997 : 21)

c. Permukiman merupakan suatu kawasan perumahan lengkap dengan prasarana

lingkungan, prasarana umum, dan fasilitas sosial yang mengandung keterpaduan

kepentingan dan keselarasan pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan.

(Soedarsono dalam Ridho, 2001 : 19)

d. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik

yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

9

Page 10: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang

Perumahan dan Permukiman)

e. Permukiman (shettlement) dapat diartikan sebagai bagian dari permukiman bumi

yang dihuni manusia dengan segala sarana dan prasarana yang menunjang

kehidupan penduduk, yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang

bersangkutan (Sumaatmadja dalam Sunarno, 2004 : 39)

f. Permukiman sebagai bagian dari lingkungan binaan manusia merupakan bentuk

tatanan kehidupan yang di dalamnya mengandung unsur fisik dalam arti

permukiman merupakan wadah aktivitas tempat bertemunya komunitas untuk

berinteraksi sosial dengan masyarakat. (Niracanti, Galuh Aji, 2001 : 51)

g. Permukiman yang merupakan hasil dari pembentukan, sebagai cerminan dari

beberapa faktor, yaitu faktor primer (faktor kekuatan sosial budaya, yang

meliputi agama, struktur keluarga, organisasi sosial, mata pencaharian, dan

hubungan individu) dan faktor sekunder (modifikasi). (Rapoport dalam Niracanti,

2001 : 51)

h. Permukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan

segala unsur serta kegiatan yang berkaitandan yang ada di dalam permukiman.

Permukiman dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika

pembangunan perumahan sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya

dengan menerapkan persyaratan rumah sehat. (Doxiadis dalam Dian, 2009)

i. Permukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya.Permukiman berasal

dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah perumahan dan kata

human settlement yang artinya permukiman. Menurut Doxiadis, permukiman

(human settlement) akan berjalan dengan baik jika terkait dengan beberapa

unsur, yaitu : nature (alam), man (manusia), society (kehidupan sosial), shell

(ruang), dan networks (hubungan). (Doxiadis dalam Anonimous, 2008)

j. Permukiman menurut Suparno Sastra M. dan Endi Marlina (dalam Dian, 2009)

adalah suatu tempat bermukim manusia untuk menunjukkan suatu tujuan

10

Page 11: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

tertentu. Apabila dikaji dari segi makna, permukiman berasal dari terjemahan

kata settlements yang mengandung pengertian suatu proses bermukim.

Permukiman memiliki 2 arti yang berbeda, yaitu :

Isi Yaitu menunjuk pada manusia sebagai penghuni maupun masyarakat di

lingkungan sekitarnya.

Wadah Yaitu menunjuk pada fisik hunian yang terdiri dari alam dan elemen-

elemen buatan manusia.

FUNGSI PERMUKIMAN

menurut Yudhohusodo, 1991, fungsi permukiman adalah:

a. Sebagai rumah tinggal dalam suatu lingkungan yang mempunyai sarana dan

prasarana yang diperlukan oleh manusia untuk memasyarakatkan dirinya.

b. Sebagai alat pengaman diri, namun rumah tidak dimaksudkan untuk pelindung

yang menutup diri penghuninya seperti sebuah benteng, tetapi pelindung yang

justru juga harus membuka diri dan menyatu sebagai bagian dari lingkungannya.

c. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai insan sosial rumah

dianggap sebagai alat pemenuhan kebutuhan sosial budaya dalam masyarakat

dan sebagai insan ekonomi, rumah dipandang sebagai investasi jangka panjang

oleh manusia.

Untuk mencapai tujuan permukiman yang idealsangatlah dipengaruhi oleh kelima

elemen dasar tersebut.Yaitu kombinasi antara alam,manusia, bangunan, masyarakat

dan sarana prasarana.Elemen dasar tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Alam: iklim, kekayaan alam, topografi, kandungan air, tempat tumbuh

tanaman,tempat binatang hidup.

Manusia: kebutuhan biologi (ruang, udara, air, suhu,dll), rasa, kebutuhan

emosi(hubungan manusia, keamanan, keindahan, dll), nilai moral dan budaya.

Masyarakat: kepadatan penduduk, tingkat strata, budaya, ekonomi,

pendidikan,kesehatan, hiburan, hukum.

11

Page 12: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Bangunan: rumah, fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, perdagangan, dll),

tempatrekreasi, perkantoran, industri, transportasi.

Sarana prasarana: jaringan (sistim air bersih, listrik, jalan, telepon, TV),

saranatransportasi, drainase, sampah, MCK.

Adapun elemen dasar lingkungan perumahan menurut Dirjen Cipta Karya yaitu:

Jalan lingkungan

Jalan setapak

Sistem drainase

Penyediaan air bersih

Pengumpulan dan pembuangan sampah

Fasilitas penyehatan lingkungan (MCK)

II.2. TERMINOLOGI JUDUL

Kajian Tata Ruang Pertumbuhan Kawasan Perumnas Di Kota Medan

- Kajian

Kajian adalah suatu pencarian yang sistematik terhadap maklumat

serta suatu proses penyelidikan. Beberapa definisi yang dirasakan bertepatan

dengan maksud kajian itu sendiri, yaitu:

Kajian merupakan pencarian sesuatu dan menyebarkannya kepada

umum.

Kajian melengkapi cara penghasilan, pengujian dan pengesahan ilmu.

Kajian merupakan suatu proses sistematik, kepentingan umumnya

yang mana menyumbang kepada himpunan ilmu yang membentuk

serta memandu bidang akademik dan/atau praktis.

Kajian adalah mengenai ilmu lanjutan dan pemahaman.

Secara umumya, Fielding dan Schreier (2001) telah mengklasifikasikan

bahawa terdapat tiga jenis metodologi kajian iaitu:

(i) Kajian kuantitatif

Merupakan suatu pertanyaan terhadap masalah yang telah

dikenalpasti yang mana berdasarkan kepada pengujian suatu teori

12

Page 13: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

yang digubah oleh pembolehubah, diukur melalui perwakilan nombor,

dan dianalisa menggunakan teknik statistikal (Neuman, 2000).

Kaedah kajian kuantitatif yang biasa ialah kajian eksperimental dan

kajian tinjauan (Fellows dan Liu, 1997).

(ii) Kajian kualitatif

Menurut Holloway (1997), kajian kualitatif merupakan suatu bentuk

pertanyaan sosial yang memfokuskan kepada cara interpretasi

manusia dan logikal terhadap pengalaman mereka serta persekitaran

di mana mereka tinggal.

Kajian kualitatif termasuklah kajian tindakan, kajian kes dan juga

kajian etnografi (Creswell, 1994).

(iii) Kaedah hybrid

Kaedah kajian integrasi antara kaedah kajian kuantitatif dan keadah

kajian kualitatif.

- Tata Ruang

Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya Land use adalah wujud

struktur ruang dan pola ruang disusun secara nasional, regional dan lokal.

Secara nasional disebut Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yang

dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi, dan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) tersebut perlu dijabarkan ke dalam Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota (RTRWK).

Ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang

laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan

wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan

memelihara kelangsungan hidupnya.

Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

- Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada

materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.

Perubahahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan 13

Page 14: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi

banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.

- Kawasan

Kawasan secara umum adalah permukaan tanah atau air yang

sederhana luasnya tetapi lebih besar dari situs. Umumnya, daerah

merupakan bagian dari seluruh permukaan yang dikaji, misalnya, dunia,

negara, Cekungan, pegunungan, dan sebagainya, atau "daerah New England

di Amerika Serikat". Kawasan ini bisa dilihat sebagai sekelompok unit yang

lebih kecil (misalnya negeri-negeri New England). Ia juga bisa didefinisikan

melalui fitur fisik, fitur manusia, atau fitur fungsi.

Kawasan merupakan istilah geografi yang paling umum digunakan

oleh cabang-cabang geografi yang berbeda, dengan setiap cabang

menguraikan permukaan yang ditinjau dari segi wilayah. Misalnya,

ekokawasan adalah istilah yang digunakan dalam bidang geografi lingkungan,

wilayah budaya dalam geografi budaya, dan biokawasan dalam biogeografi.

Dalam bidang geografi fisik, ekologi, biogeografi, zoogeografi, dan geografi

lingkungan, wilayah cenderung berdasarkan fitur alami seperti ekosistem

atau biotop, biom, Cekungan pembuangan, pegunungan, jenis tanah, dan

sebagainya. Bidang geografi yang mengkaji daerah pada dirinya dikenal

sebagai geografi daerah.

Kawasan merupakan istilah geografi yang paling umum digunakan

oleh cabang-cabang geografi yang berbeda, dengan setiap cabang

menguraikan permukaan yang ditinjau dari segi wilayah. Misalnya,

ekokawasan adalah istilah yang digunakan dalam bidang geografi lingkungan,

wilayah budaya dalam geografi budaya, dan biokawasan dalam biogeografi.

Dalam bidang geografi fisik, ekologi, biogeografi, zoogeografi, dan geografi

lingkungan, wilayah cenderung berdasarkan fitur alami seperti ekosistem

atau biotop, biom, Cekungan pembuangan, pegunungan, jenis tanah, dan

sebagainya. Bidang geografi yang mengkaji daerah pada dirinya dikenal

sebagai geografi daerah.

14

Page 15: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Jadi pengertian kawasan adalah sebuah tempat yang mempunyai ciri

serta mempunyai kekhususan untuk menampung kegiatan manusia

berdasarkan kebutuhannya dan setiap tempat yang mempunyai ciri dan

identitas itu akan lebih mudah untuk dicari ataupun ditempati untuk lebih

melancarkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatannya.

- Perumnas

Perumahan nasional (perumnas) merupakan suatu pemukiman yang

perencanaannya dibangun oleh negara dimana dengan adanya pemukiman

tersebut dapat berguna membantu masyarakat mendapatkan fasilitas rumah

tempat tinggal yang layak dengan harga yang dapat dijangkau serta memiliki

sistem pembayaran yang dapat diangsur.

Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum

Perumnas) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun

1974, yang kemudian penyempurnaannya diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perusahaan Umum Pembangunan

Perumahan Nasional.

Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

mempunyai tugas pokok menyediakan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat menengah ke bawah. Diawal kiprahnya, Perumnas telah

melakukan rintisan pembangunan kawasan baru di hampir semua kota besar

di Indonesia. Perumnas menjadi pioneer pengembangan kawasan

permukiman skala besar di perkotaan.

Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau disingkat

Perum Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak

di bidang perumahan dan pemukiman. Perusahaan yang didirikan pada 18

Juli 1974 ini telah melaksanakan pembangunan perumahan dan pemukiman

lebih kurang 400 lokasi di Indonesia dengan total 500.000 unit rumah.

15

Page 16: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

- Kota

Kota merupakan kawasan permukiman yang secara fisik ditunjukkan

oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki

berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan earganya secara mandiri.

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung

berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status

hukum. Desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan

permukiman.

- Medan

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota

ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan

pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang

bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran

tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.

Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II di

Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan

pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan

langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat dan

timur.Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang

merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan

Sungai Deli.

Letak Kota Medan terletak antara: 3º.30' - 3º.43' Lintang Utara,

98º.35' - 98º.44' Bujur Timur Kota Medan dan 2,5 – 37,5 meter di atas

permukaan laut.

16

Page 17: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1.METODE PENENTUAN DAERAH PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian terapan (Applied research). Menurut

Haryadi (1995) tujuannya adalah menjawab persoalan-persoalan taktis yang

dihadapi masyarakat, karena ingin memecakan permasalahan sehari-hari. Penelitian

aplikatif agar hasilnya dapat segera dimanfaatkan untuk memecahkan masalah-

masalah praktis di bidang perancangan arsitektur dan perancangan kota.

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan jenis yang akan ditinjau maka

dipilih penelitian kualitatif. Tujuan utama adalah diperolehnya pemahaman

menyeluruh tentang suatu fenomena yang diteliti dengan pendekatan yang

menyeluruh. Katena menyangkut fenomena perilaku masyarakat, maka keluasan

cakupan dan kedalaman dalam meneliti kualitatif sangat diutamakan (Lexy

Moeloeng) Di dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa pendekatan antara lain

pendekatan kuantitatif dan fenomenologis, namun pendekatan fenomenologis ini

merupakan pendekatan yang populer di dalam penelitian studi perilaku. Untuk

penelitian ini digunakan pendekatan fenomenologi rasionalistik.

Menurut Haryadi (1995), pendekatan fenomenologis bertujuan untuk

menggambarkan dan menjelaskan kompleksitas hubungan antara perilaku dengan

lingkungan. Pendekatan fenomenologi tidak menyarankan pemahaman suatu

fenomena yang dilakukan secara parsial, dengan memecah-mecah kompleksitas

fenomena menjadi hubungan setara beberapa variabel yang sederhana melainkan

serentak dan menyeluruh.Pendekatan rasionalistik yaitu proses pengujian kebenaran

tidak hanya melalui empiri sensual (diukur dengan indera) tapi dilanjutkan melalui

pemaknaan atas empiri sensual, empiri logik (pikir) dan empiri budi (etik). Empiri

sensual, empiri logik dan empiri etik serta berdasarkan landasan teori digunakan

untuk penggalian data, pamaknaan terhadap perilaku, melakukan analisis data,

mempresentasikan temuan dan pembahasan (pemaknaan hasil temuan).

Secara Teritorial penelitian ini akan mempunyai lingkup cakupan di beberapa

perumahan nasional di kota Medan yaitu Perumahan Nasional Simalingkar dan

17

Page 18: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Perumahan Nasional Mandala. Adapun daerah penelitian ditentukan dengan

pertimbangan-pertimbangan perumahan tersebut merupakan perumahan nasional.

Hal ini dapat diketahui dengan mengamati langsung ke lapangan dan data yang

didapat dari internet.

III.2.METODE PENGUMPULAN DATA

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, yakni data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya.

Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil dari wawancara pada

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder, yakni buku-buku pendukung, dokumen dan sumber referensi

lainnya yang relevan dengan penelitian dimana peneliti dapat memperoleh data

secara tidak langsung dari sumbernya. Kemudian dari hasil wawancara yang

dilakukan di lapangan.

III.3.BAHAN DAN ALAT PENELITIAN

Alat penelitian yang diguanakan untuk mengumpulkan data :

• Daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara dengan responden yang akan

dijawab oleh responden

• Foto pada obyek yang akan diteliti

• Kertas atau gambar untuk membuat sketsa

• Kertas untuk mancatat hasil dari penelitian

Prinsip dasar kuesioner adalah menemui responden sebagai subyek

penelitian dan menanyakan secara lisan atau tertulis, data pribadi ataupun pendapat

mengenai suatu hal.

18

Page 19: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

III.4.LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan metode penelitian, maka langkah-langkah yang akan

dilakukan secara umum ada 2 yaitu :

1. Penelitian Kepustakaan.

Penelitian Kepustakaan merupakan tahap awal atau bagian dari kegiatan peneliti

berupa kegiatan pencari data-data dari pustaka.

2. Penelitian Lapangan.

Penelitian Lapangan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan di lapangan

dengan mengadakan wawancara terhadap penghuni ataupun pengunjung yang

berada di lokasi perumahan.

III.4.1. Tahap Penelitian

Meliputi pembuatan proposal penelitian yang didahului dengan

mengadakan survey untuk menjajaki fenomena yang terjadi yang diangkat

sebagai masalah penelitian.

Tahap penelitian lapangan meliputi :

Observasi lapangan, pengamatan langsung

Pengambilan data primer (wawancara dengan kuisioner)

Pengambilan data skunder, yaitu kegiatan pencarian data dari pustaka.

III.4.2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan

yaitu :

Tahap observasi secara umum

Tahap wawancara secara umum

Tahap wawancara dengan mengadakan kuisioner

Tahap pembuatan sketsa lingkungan fisik dan fenomena aktifitas yang

terjadi dan diperkuat foto untuk validasi data

Setelah semua terkumpul, kemudian dilakukan penyelesaian dan

pengelompokan data

19

Page 20: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Tahap selanjutnya adalah penstrukturan kembali data kuantitatif

III.4.3. Tahap Kesimpulan

Tahap kesimpulan merupakan tahap menentukan yaitu upaya untuk

menyimpulkan data dan menginterprestasikan analisis data secara benar

sesuai dengan metodologi yang dipergunakan sehingga akan dapat mencapai

tujuan.

III.5.POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi yang dipilih adalah Perumahan Nasional Simalingkar dan Perumahan

Nasional Mandala. Pengambilan sampel secara purposive sampling responden

dianggap mewakili dari fenomena yang ada. Pengambilan sample berdasarkan teori

fenomenologis rasionalistik dipilih mengingat di ruang publik terdiri dari topik

penelitian guna mengetahui atribute dan property perumahan yang di jadikan objek

survey sehingga penentuan sampel harus mewakili kondisi dan pendapat populasi.

III.6.METODE PENGAMBILAN DATA

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dapat juga dilakukan pada

teknik kuisioner yang terkait dengan Kajian Tata Ruang Pertumbuhan Kawasan

Perumnas di Kota Medan. Untuk mendapatkan data seperti yang diharapkan selain

pendistribusian kuesioner, peneliti juga akan melakukan wawancara dengan

beberapa responden. Selain wawancara juga akan dilakukan pengamatan (observasi)

secara langsung pada obyek penelitian.

Sebelum dilakukan penelitian, perlu dilakukan survey data di lapangan untuk

melihat data yang diperlukan dan pemecahan masalah yang tepat dengan data yang

diperlukan melalui beberapa pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner terlampir.

III.6.1. Observasi

Menurut Hasan (2002 : 86), observasi adalah pemilihan, pencatatan dan

pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan

organisasi itu sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.

20

Page 21: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

Menurut Naution seperti dikutip Sugiyono (2005 : 64), observasi adalah

dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi. Kelebihan dari teknik observasi menurut Hasan (2005 :

86) yaitu:

Data yang diperoleh adalah data aktual atau segar dalam arti bahwa data

diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku.

Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang

diharapkan muncul mungkin akan muncul juga tidak muncul. Karena

tingkah laku dapat dilihat atau diamati maka dapat dikatakan yang diukur

memang sesuatu yang dimaksud untuk diukur memang sesuatu yang

dimaksud untuk diukur. Selain melalui wawancara, penulis melakukan

penelitian juga melalui observasi yaitu mengamati secara langsung

perkembangan penggunaan jejaring sosial yang disalahgunakan untuk

hal-hal negatif.

Pengumpulan Variabel

Variabel penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang

datanya ingin diperoleh. Dinamakan variabel karena nilai dari data

tersebut beragam. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

Umur

Pekerjaan

Alamat

III.6.2. Wawancara

Wawancara adalah cara memperoleh keterangan dan data dengan

berhadapan langsung dengan responden melalui seperangkat daftar

pertanyaan. Wawancara dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di

Perumahan Nasional Simalingkar dan Perumahan Nasional Mandala. dan juga

masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan perumahan tersebut.

Adapun untuk mendapatkan informasi tersebut dilakukan dengan

struktur pertanyaan :21

Page 22: KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN … · Web viewBAB VI, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian tentang kajian tata ruang pertumbuhan kawasan perumnas

KAPITA SELEKTA KAJIAN TATA RUANG PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMNAS DI KOTA MEDAN

• Mengenai tanggapan terhadap masing-masing baik masyarakat yang

tinggal di dalam perumahan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar

kawasan perumahan mengenai keberadaan perumahan ini.

• Mengenai fasilitas, taraf kehidupan, dan sarana penunjang pengadaan

kehidupan di kawasan perumahan sebagai bagian dari permukiman.

22