kajian syahadat tauhid

31
KAJIAN SYAHADAT TAUHID/KEESAAN 1. NIAT SYAHADAT 2. RUKUN SYAHADAT 3. BINASANYA SYAHADAT/ BATHAL 4. PENYAKSIAN SYAHADAT. 1. NIAT SYAHADAT FA’LAM ANNAHU LAAILAHA ILLALLAH WAL AWALU WAL AKHIRU WAL ZAHIRO WAL BATHINO ASHADUALLAILAHAILLAHU WA ASYHAHADU ANNAMUHAMMADARRASULLAH. MULAI AWALKEHIDUPAN DANAKHIR KEMATIAN DARI ZAHIR MAUPUN BATHIN TETAP TIDAK BERUBAH IKTIKAT HAQQUL YAAKIN AINULYAKIN KAMALULYAKIN. TETAP DUA KALIMAH SYAHADAD. AGAR ALLAH SENANTIASA MEMELIHARA KEYAKINAN KITA TIDAK BATHAL ATAU BINASA. SYAHADAT KITA DOA; RABBANA MAAKHALAQ TAHAZA BATHILA PA SUBHAKA PA KINAA AZBANNAR. PAHALANYA SEHITUNG HITUNG BINTANG DILANGIT DENGAN NIAT MEMELIHARA HAQ MEMELIHARA SYAHADAT. 2. R U K U N SYAHADAT TAUHID 1. MENGESAKAN AKAN ZAT ALLAH KAJIAN= TAUHIDUS ZAT . Ilmunya=, MA’ RIFATULLAH. DALIL= LA ZATUN BI HAQQI ILALLAH= tiada ada yang punya zat yang haq selain allah . KESIMPULAN =Kenal ALLAH. Juga HAMBA Zikirnya Zikir =syir rahsianya= ismu ZAT Nama aslinya: zat allah. Tersembunyi.Pujinya: mutlak:puji qadim Bagi qadim,Atau.puju Allah bagi Allah Namanya: Kalam qadim. Kajiannya -Ma’rifat,Mengenal Allah :pengenalan Akan Lenyap Dalam Tkbiratul Ihram. Takbir, Akan lenyap di dalam husu sesa at, husu Akan lenyap Kepada Mabrur, Mabrur, Akan Lenyap Kepada Zat Wajibal wujud Laisa Kamislihi Syai un. 2. MENGESAKAN AKAN SIPAT2 ALLAH. KAJIAN = TAUHIDU SIPAT . Ilmunya= HAQIKAT DALIL: LA SIPATUN BI HAQQI ILALLAH=tiada ada yang punya sipat haq kecuali allah amalan. Sipat 20. wujud s/d Mutaqallimun hanya milik allah. Zikirnya;zikir; nyawa rahasianya : ismul azam = Nama perhimpunan: Zahr. Pujinya .Puji Allah Bagi Qadim. Kajianya Mennyempurakan rukun 13 rukun shalat.

Upload: dean-ahmad

Post on 21-Oct-2015

742 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Kajian tentang Syahadah

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

KAJIAN SYAHADAT TAUHID/KEESAAN

1. NIAT SYAHADAT2. RUKUN SYAHADAT3. BINASANYA SYAHADAT/ BATHAL4. PENYAKSIAN SYAHADAT.

1. NIAT SYAHADAT

FA’LAM ANNAHU LAAILAHA ILLALLAH WAL AWALU WAL AKHIRU WAL ZAHIRO WAL BATHINOASHADUALLAILAHAILLAHU WA ASYHAHADU ANNAMUHAMMADARRASULLAH.

MULAI AWALKEHIDUPAN DANAKHIR KEMATIAN DARI ZAHIR MAUPUN BATHIN TETAP TIDAK BERUBAHIKTIKAT HAQQUL YAAKIN AINULYAKIN KAMALULYAKIN. TETAP DUA KALIMAH SYAHADAD.

AGAR ALLAH SENANTIASA MEMELIHARA KEYAKINAN KITA TIDAK BATHAL ATAU BINASA. SYAHADAT KITADOA; RABBANA MAAKHALAQ TAHAZA BATHILA PA SUBHAKA PA KINAA AZBANNAR.PAHALANYA SEHITUNG HITUNG BINTANG DILANGIT DENGAN NIAT MEMELIHARA HAQ MEMELIHARA SYAHADAT.

2. R U K U N SYAHADAT TAUHID

1. MENGESAKAN AKAN ZAT ALLAH

KAJIAN= TAUHIDUS ZAT . Ilmunya=, MA’ RIFATULLAH.DALIL= LA ZATUN BI HAQQI ILALLAH= tiada ada yang punya zat yang haq selain allah . KESIMPULAN =Kenal ALLAH. Juga HAMBAZikirnya Zikir =syir rahsianya= ismu ZAT Nama aslinya: zat allah. Tersembunyi.Pujinya: mutlak:puji qadim Bagi qadim,Atau.puju Allah bagi Allah Namanya: Kalam qadim. Kajiannya -Ma’rifat,Mengenal Allah :pengenalan Akan Lenyap Dalam Tkbiratul Ihram.Takbir, Akan lenyap di dalam husu sesa at, husu Akan lenyap Kepada Mabrur, Mabrur, Akan Lenyap Kepada Zat Wajibal wujud Laisa Kamislihi Syai un.

2. MENGESAKAN AKAN SIPAT2 ALLAH.

KAJIAN = TAUHIDU SIPAT . Ilmunya= HAQIKATDALIL: LA SIPATUN BI HAQQI ILALLAH=tiada ada yang punya sipat haq kecuali allah amalan. Sipat 20. wujud s/d Mutaqallimun hanya milik allah. Zikirnya;zikir; nyawa rahasianya : ismul azam = Nama perhimpunan: Zahr. Pujinya .Puji Allah Bagi Qadim. Kajianya Mennyempurakan rukun 13 rukun shalat. Rukun 13 Akan Lenyap kepada Syahadat Syahadat Akan Lenyap kepada sipat 20 sipat 20 akan lenyap kepada .Ma,ripat.3. MENG ESAKAN AKAN ASMA ALLAH.KAJIAN=TAUHIDUL ASMA = Ilmunya= TARIQATDALIL: LA ASMAUN BIHAQQI ILLALLAH= Tiada yang Bernama Hanya allah Amaliahnyasma allah 99 contoh, sabur, sakur . rajak dll haya milik allah. Zikirnya:zikir= hati. Pujinya: puji Muhaddas Bagi Qadim Atau Puji Muhaddas Kepada Qadim. Setelah sempurna Menjaga Kesucian. Wudhu. Wudhu akan lenyapKepada. Shalat . Shalat Akan Lenyap Kepada Syahadad.

4. MENG ESAKAN AP’ALNYA =Ilmunya= Syariat

Page 2: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

DALIL= LA AF’ ALUN BI HQQI ILLALLAH=tiada yang punya ap‘al- Melainkan Allah. Ket. Wala tataharraka illa bi iznillah ,zikirtnya:zikir=lisan Pujinya :puji Muhaddas Bagi muhaddas Atau puji hamba. Allah. Kesuciannya. Mandi junub.akan lenyap Kepada.istinja. istinja akan lenyap kepada Wudhu. Jai Saling keterkaitan sama Saling menyempurnakan.=yang bernama allah itu; Ada zat ,ada sipat ,ada Asma, Ada Ap’al ada Rahasia dan Ada Rasa.Itulah yang bernama allah I sedangkan Allah Itu Hanya Nama Pangkat Puji pujian Yang bisa di seru Orang di seluruh AlamDengan Pengelan Mahluk allah dahulu , akan utomatis bisa Mengenal Allah . Namanya :Jalan Pemulangan asal Usul. Tapakkaru pi Halki llah: tapakurlah tentang Maluk allah.Wala Tapakkaru pi Zati llah: dan jangan kau pikirkan dulu Zat Allah.Karena nyatanya Kudrat Irad Allah Ta’ ala itu Sabnyat nyata Pada Mahluk,/Hambanya.

Ini Didapatnya di Pengalaman rohani.5.Tauhidus zauk= Mengesakan akan Rasa:La zaukun illallah:tiada yg Merasa hanya allah. Walam yazauk walam yardi walam yarpaillah. Barangsipa Siapa mengenal pasti merasa.6.Tauhidus syir =Meng esakan akan Rahasia Allah, Rahasianya =Ismu ZAT.

Ket.Hadirnya rasa.di dalam rasa,dan Hadirnya suhud di dalam rasa. Martabat ini Bisa didapat, pada Waktu slalat , Musahadah .Murakabah ,Tapakur,didalam halwat, atau suluk , saat membaca alqur’an dan padawaktu membaca Shalawat Nabi.namanya: zatbah Rasulullah. Akan Naik ke zatbah Ilahiyah/rububiyah. Disebut makom pana naik, panapillah naik kemakom baqa dan baqa billah..apabila sampaike Martabat ini. Dinamai makom= Iza arada syaian ayyakulalahu kun payakun.atau Wama yasahum indarobbim.!! Makom ini kecuali ada ijin Allah, illab iznillah. Kalau masi h ada saja beras. Dan ada uaang dikantung.jangan jangan coba2 Takut Akan istidrat lanjuran allah.jadi !! Rabbakumul a’la .akan menyeruapi Fir’aun. Tetaplah pada pondasi asal Walan a’ maluna Walakum a’ malum. Karena kita semua, Lahaula walakuata illa billah hil alihil aziim.walalhua’lam.

3. BINASANYA SYAHADAT / BATHALNYA SYAHADAD

1. Menyangkal di ciptakan allah/putus asa2. menyekutukan allah3. Murtad /pindah agama kemudian kembalilagi.4. Meng ulang ulangi berbuat dosa besar+ besar/ durhaka kpd ibu bapa.5. PENYAKSIAN SYAHADAD

DALILALAS TUBI RABBIKUM QALU BALA ANNAHU LA ILA HAILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH. KETERANG; ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH = PENYARAHAN JASAT MUHDDAS ATAU ZAHIR HANYA MILIK ALLAH, SAKSINYA NYAWA#WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH= Penyerahan Nyawa SYAKSINYA= TUBUH, NYAWA, ALLAH TA ALA. Sayhdan.HU= PENGAKUAN ALLAH TAALA = BAHWA TUBUH DAN NYAWA MUHAQ KU . QUL SUBHANA RABBY.Untukmenyelusuri ke martabat yang lebihbaikIhtisal ,ilmu wal amaliah itu ihtisal kepada Rasulullah. Murid sanat dari gurunyaGuru sanat dari gurunya sampai kepada sahabat sampai kepada rasulullah sampai kepada allahswt Tanyakanlah kpd guru yang murabbi mursid.Wallahualam. Lahaulawalakuata illa billahil ali hil azim.

YANG HARUS RUTIN HARI HARI.KESUCIAN KUNCI UTAMA1. MANDI JUBUB ZAHIR BATIN sesuai cara dan niat2. ISTNJAZAHIR BATHIN sesuai cara,dan niat3. WUDHU ZAHIR BAHTIN sesuai cara dan niat4. SYAHADAT ZAHIR BATHIN sesuai dgn 4 tauhid ke esaan.+ rasa &syir

Page 3: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Yang bikin Gara2 4 kesempurnaan di atas lenyap di istinja lenyap di,wudhu ,lenyap di rukun 13 lenyap di sipat 20 lenyap disyahadat lenyap di Ma ripat lenyap di tahbiratul ihram lenyap di . Mabrur Lenyap di.

KET= Kalau 1 s/d 4 sempurna=Hlilanglenyap di dlm kubur kembalikepada allah• Mandi junub tdk sempuna putih kuning di dlm kubur utuh.• Istinja tidak sempurna lamak mungkal di dalam kubur Utuh• Wudhu tidak sempurna kurus kering di dalam kuburUtuh.• Syahadat tidak sempurna Hancur lebur bercerai berai di dalam kubur.BUKAN Mait TetapiBangkai. INI Tadi cum salah 1 Tdk sempurna.

WaAkhirulda wahum alhamdulillahirabbil alamin Mudah2an bermampaat bagi diri saya sendiri, maupun orang lain, ampun maaf zahir bathin dari ujng rambut sampaiujung kaki. Karena kita mempunyai sipat kekurangan. Dabitan ini hanya sebagai kenang2an saja. Sebagai jenjang untuk kita menyelusi kepada ahlinya .dan jangan Tanya kan kepada yang bukan ahlinya.amin ya robbal alamin. Di lanjutkan Dengan pengenalan jalan pemulangan kalu berkenan.

WassalamTahjudinSyahadad

Asyahadualla ilaaha illallah ini merupakan syahadat tauhid atau hakikat ketuhanan, iaitu diri bathin manusia (Rohani) Wa-asyhadu anna muhammadar rasulullah ini merupakan syahadat rasul atau hakikat kerasulan, iaitu diri zahir manusia. (Jasmani).

Diri bathin (rohani) adalah sebenar-benarnya diri yang mengandungi, Diri Rahasia Allah. Untuk menyatakan Diri Rahasia Allah, adalah diri zahir manusia. Sedangkan ….. perkataan Muhammad pada syahadad Rasul mengandungi erti, iaitu diri zahir manusia, yang di dalamya ada diri batin yang menanggung Rahasia Allah.

Kejadian manusia adalah satu-satunya kejadian yang paling sempurna dan rapi, QS Al Mukminum 23:12,13,14: Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia daripada tanah, kemudian kami jadikan sari tanah itu air mani yang terletak dalam tempat yang kokoh, Kemudian Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan daging, dan segumpal daging Kami jadikan tulang belulang, kemudian tulang belulang itu Kami tutup dengan daging, sesudah itu Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain, Maha Suci Allah pencipta yang paling baik.

Setelah jasad itu siap, maka Allah meniupkan Ruhnya, QS Al As Sajdah 32:9: Setelah selesai bentuknya Aku ciptakan, maka Aku utus Ruhku ke dalamnya, maka dengan itulah ia melihat, bergerak dan berkuasa. Qs Hijr 15:29:Maka setelah Aku sempurnakan kejadiannya, maka Aku tiupkan Ruhku ke dalamnya, maka tunduklah kamu dengan bersujud.

Kemudian Allah meninggikan darajat manusia seperti firmannya Q.S. At Tiin 95:4: Dan Kami tinggikan (muliakan) namamu.

Kemuliaan manusia karena manusialah yang sanggup menanggung Rahasia Allah Q.S. Al-Ahzab 33: 72: Sesungguhnya telah Kami kemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-ganang lalu mereka enggan memikulnya dan takut untuk menerimanya, kemudian amanah itu dipikul oleh manusia.

Dan kerana firman Allah dalam surah Al-Ahzab 33:72 inilah kita mengucapkan syahadad:

“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”“Aku bersaksi tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad itu Rasullulah.”

Page 4: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Bahawa, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata, dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung Rahasia Allah, dan kita akan menjaganya (Rahsia ini) sehingga ia kembali ke asalnya.

(Perhatian: Jangan tersalah tafsir kerana ia boleh menyebabkan syirik dan kufur, dan jangan juga menunding jari, mintalah hidayah kepada Allah semoga diberikan pemahaman dalam perkara ini.)

salamTahjudBalikpapan

1) adakah diri batin (ruh) itu ESA jua?

2) boleh tak dipahamkan yang diri batin kita ( ruh) tu sebagai yang qadim..dan diri zahir (jasad) kita sebagai yang muhaddas (baharu)? jadi diri zahir ( Muhammad ) kena menurut/memuji/sehaluan /melakukan dgn kehendak diri batin (ruh) ataupun kehendak Allah.

Itulah yang dikatakan Muhammad pesuruh Allah. Betul tak pemahaman saya semacam ini?

3) ‘AKU’ bersaksi tiada yang nyata melainkan Allah dan ‘AKU ‘ bersaksi Muhammad pesuruh Allah. ‘AKU’ tu…. adakah bermaksud DIA? ataupun bermaksud DIA dan MUHAMMAD? Ataupun bermaksud DIRI KITA (ZAHIR DAN BATIN) ? yang mana merupakan penzahiran DIA dan MUHAMMAD juga.

4) Adakah kita perlu meletakkan diri kita yg sebenar di dalam kalimah syahadah ini ( zahir dan batin) di setiap detik ?

Maaf kalau soalan saya agak berat ..cuma saya rasa antara faham dan tak faham tapi saya benar-benar hendak memahami kalimah syahadah kerana ianya begitu penting sekali.

Nabi saw mengambil masa 13 tahun untuk menerangkan kalimah ini sebelum diajarkannya solat 5 waktu. terima kasih atas bantuan haji ..jawapan soalan 1: Ruhku, ruh yang ditiupkan itu esa jua.

jawapan soalan 2: benar; dalam pengajian sifat 20: Dzat/Nur Allah itu Wujud; Nur Muhammad itu Qadim; dan RuhKu itu Baqa.

jawapan soalan 3: Qs Al A’raaf 7:172: Bukankah Aku Tuhan kamu?

maka sahut (Nur Muhammad dan sekelian ruh): Ya,, kami menjadi saksi.

Aku,, di sini bermaksud Ruhku dan Nur Muhammad, (Dia hanya Dia; setelah fana).

jawapan soalan 4: duduklah dalam makam keesaan, setiap saat.Lailahaillallah: syahadad tubuh=meniadakan akan tubuh;muhammadarasulullah: syahadad nyawa= meniadakan akan nyawa;Hu= syahadad Allah= tubuh dan nyawa mu itu milikku..kata Allah.jadi kesimpulan= tubuh nyawa Allah taala= satuumat muhammad Allah taala=satumanakala akan menyatu lahirlah hamba namanya.manakala akan berpisah sesaat untuk mati sempurna = maut namanya.manakala di dunia Allah berpakaian hamba ..manakala di surga hamba berpakaian Allah.tetap gaibi pada rahasia…

Page 5: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

salam alaika.Tahjud

qalam allah dan syahadah ada dalam fitrah kita, bagaimana caranya untuk membukanya. qalam allah adalah firman allah, jadi untuk berlakunya qalam allah, mestilah allah yang berfirman,, untuk ini berlaku kepada anta,, anta mestilah kenal diri anta terlebih dahulu,, kerana: mengenal diri itu mengenal allah, jikalau ente telah kenal allah,, barulah berlaku Qalam Allah daripada ente. begitu juga dengan syahadad,, syahadad adalah penyaksian, iaitu: aku naik saksi tiada tuhan kecuali allah, jikalau ente belum kenal allah bagaimana mahu menyaksikan allah? oleh itu,, belajarlah ilmu mengenal diri,,

ana cadangkan ante belajarlah sifat 20,, dan apply kan kepada diri sendiri, belajar juga syahadad (nafi, isbat, sabit dan musabit) dan apply kan juga kepada diri sendiri insyallah ente akan kenal allah dengan terang dan nyata.

Asyahadualla ilaaha illallah Wa-asyhadu anna muhammadar rasulullah, nun mati di situ bukan muhammad yg iman, akan tetapi Allah yg iman, (laaha illallah) jumlah hurufnya ada 12, Wa-asyhadu anna = 7, 7 adalah jalannya, maknanya yang menyangkut pada diri yg namanya manusia (7 anggota = lidah, hidung, mata, telinga, tangan, kaki dan kemaluan yg meliputi 7 lpis anggota kulit luar, kulit dalam, daging otot, tulang, sumsum dan rasa terhimpun menjadi 1 yg namanya rasa) 7 jalannya utk mencapai titik sasarannya zat pd hakekatnya muhammad dikuasakan Allah –> Muhammadurrasullah = 13, jadi laaha illallah Muhammadurrasullah = 25. Maknanya yg menyangkut pada diri manusia, yaitu 17 potong tubuh manusia + 7 lapis anggota = 24 + 1 yaitu diri yg sebenar-benarnya diri, justru itu ” Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya”.

asyhadu an = 6, Wa-asyhadu anna = 7—-> = 13, yaitu rukun 13, ahlak Muhammad rasulullah, maknanya menyangkut pd diri yg namanya manusia ( 13 bgian tubuh manusia) —> ahlak itu bekerja, jadi 13 bagian tubuh manusia merasakan kerjanya muhammad suruh allah. justru itu allah mewajibkan mengenal dan mengamalkan 25 nabi dan rasul, karena cocok dan sesuai Allah menjadikan yang namanya manusia. Maknanya yg 24 = jasadnya yg 1 = diri yg sebenar diri pada zohirnya rasulullah diturunkan Allah ke dunia sebagai Nabi terakhir untuk menyempurnakan akhlak

Bagaimana mau merasakan kalau tidak mencari jalannya —> 17+ (7 x 13) + 9 sifat rosul = 117 = 104, yaitu 100 akhlaknya = diri yg sebenarny diri bekerja memenuhi ruang lingkup jasad manusia.Kesimpulan jika mikraj, maka belum dikatakan shalat bagi allah. Renungkanlah wallahualam bissawab(Sabda Rasullulah shalat itu mikraj orang mukmin)

MENGENAL DIRI SEKALIGUS MENGENAL ALLAHDalil.Awaluddin Ma’rifatullah= awal ber Agama Mengenal akan Allah.Ber lakunya sembah Kepada Allah Atas Kenal , kalau tidak kenal Cuma nyebut. Man Arafa Napsahu Pakat Arap Rabbahu=Barang siapa Mengenaldiri Akankenalpada Tuhannya.Dalil : Innalillah= sesungguhnya kita berasal dari allahWa ilaihi rojiun=Akan kembali kepada allah

Pembuktian Sesungguhnya kita Berasal Dari Allah. Kata Allah Aku adalah Perbendaharan Yang Ter sembunyi.Aku ingin Ter kenal dan dikenal Maka kuciptakan segala alam dan isinya. Kata Allah Aku ingin Melihat diri Di luar diri ku. Sebenarnya sebelun ada langit dan bumi , sebelum ada surga dan Neraka Dan juga sebelum Ada Mahluk. Dan allah pun belum di kenal sudah adalah kita. Sekarang ? adanya kita dimana?

Adanya kita semua Yaitu didalam Per bendaharan Allah didalam kunhi zat allah. Sedangkan allah Masih seorang diri. Apakah roh kita apakah Sama Usia Allah dengan Roh kita .sama2 tiada Awal tiada akhir. Kata Allah Wahai segala Perbendaharaan roh Manusia aku ingin Mencipta Alam perhatikan dan sebut KUN secara ber sama2.KUN = bersama2 jadi 7 lapais bumi dan isinya tumbuhan dan Binatang didarat dan dilaut. KUN jadi 7 lapis langit Dan planet ,tatasurya.dan Gugusan bintang KUN jadi Surga . KUN jadi Neraka. KUN jadi Malaikat, KUN lagiJadi Jin, KUN lagi Jadi.Iblis. Sudah 7 x KUN. Kesemuanya ter sebuta Kata Allah Adalah Berdiri Sendiri dengan Nyawa Masing.Kesumuanya aku yangmengendalikannya. Yang sudah diberi tugas sesuai Perjanjian .

Page 6: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Sekarang Kata Allah Aku ingin Melihat Diriku diluar diriku aku Mau mencitakan Adam. Dalil: Wahalaqta adama Kasuratihi = Kuciptakan Adam Seperti rupaku Kata Allah Atau Seperti Bentukku atau Seperti aku kata allah. Allah Taala Memerintah kan Jibril Untuk Mengambil. Tanah ,angin ,api,dan Air Di Pertengahan dunia. Di negeri Mekkah. Dimana Nanti di bangun ka’ bah Baitullah Oleh Nabi Ibrahim. Proses Penciptaan Adam. Kata Allah Akan kuBuat Adam Seperti Ujud ku Kata Allah Baik bilang Malaikat. Setelah Adam Di Bentuk Persis Allah Ta ala Maka Allah Ta ala. Meniupkan Roh Kepada Adam Lalu adam Bersin , apa gerangan Yang Terjadi. Adam Cuma bisa Bernapas saja . Nama Napasnya idaf . wahai jibril Aku Sudah Bisa Melihat diriku diluar diriku, Allah Taala sangat senang.Walaupun sudah hidup Namun adam Masih Belum Bisa ber jalan dan Bergerak ,berkata, balum bisa Mendengar dan Merasa. Masih kaku adam. Hai jibril Bagai mana ini ? adam tidak bias apa2. Sekarang Kata allah KUNSempurnalah adam. Setelah diKun adam Tetap Saja Belum sempurna.. Kata Allah Whai jibril >Kamu diam2 Saja AKU AKAN BER TAJALI di ujud Adam Biar Adam Sempurna.Biar Aku Gaib diri Adam Dan Aku ingin Di kenal dan Terkenal. Aku akan Menjadi Rahasia Diri Manusia dan aku Akan Meneteskan Per bandaharan zatKU melewati Sulbi Adam.

Setelah Adam Sudah sempurna Adam Tinggal di dalam surga. Seorang diri. Bagaimana Biar Adam Tidak Kesepian disurga status Adam Belum Tau entah Laki Entah bini jadi adam yatim tidak punya bapa tidak punya ibu .jadi adam itu binnya siapa? Sulbi Adam Belum Memanjang. Adam Maliku jasat: adam raja sekalian jasat. Muhammad Malikul Arwah: Muhammad Raja sekalian roh Allah Malikul zat :allah raja sekalian zat. Sekarang adam ditidurkan Oleh Allah . adam tidur pulas . dengan ,kuasa allah di cabutlah Tulang rusuk Adam di sebelah kiri. Dijadikanlah SITI HAWA Nur sia permula asal. Sekarang adam tidak kesunyian lagi disurga , dan Adam dimuliakan Para Malaikat dan kalangan jin Kenapa ? Sebab Hanya Bangsa malaikat Yang Melihat allah Ta’ala ber tajali Penuh Kediri adam . Karena ADAM dimuliakan Betul oleh Malikat. lalu iblis Hiri Dengki ,sama Adam Dan Hawa , Lalu iblis menipu daya adam. Apa sebab nya iblisMau menipu daya adam Sebenarnya caranya allah Taala Aja ingin dikenal dan terkenal biar cepat turun kebumi adapun iblis diciptakan dari Api. Dia disipati allah Al Mutakabbirin.takbur..

Sebenarnya adam Maudukirim Kebumi sebaagai khalifah dimuka bumi. Wakil allah dimuka Bumi. Jadi Alwakil dengan albathin :adalah satu. Dalil: zahirro Rabbi pi Bathini Abdi.= zahir allah pada bathin hambanya. Lalu Adam di beri : Nama2 segala sesuatu dalil+wa adamul Asma Akullaha. Wa adamu sipat akullaha, adamu wujut akullaha. Wadamu syir akullaha. Adamu zauk akullaha. Jadi adam di beri segala nama segala sipat segala rahasia ,segala rasa.Wal Hasil Iblis Menggoda, Mau me makan akan buah huldi , lalu terbuka lah Napsubirahi. Sulbi adam Memanjang .sulbi sitiHawa tabuka . lalu tidak Pantas lagi ting ggal disurga kutor surga. Lalu dengan izin allah, adam turun Kedunia bersama sama2 ada tiga Unsur Didiri Adam. TUBUH. NYAWA , ALLAH TA ALA. YANG TIDAK bisa dipisah kan adam dan hawa di bekali Rasa surga Jannatun Naim biar dia Ingat pulang kesurga. Yaitu Rasanya Pada Waktu AdamKumpul sama hawa di dunia. Waktu kita kumbul isteri disini orang .Kalilam mayaskurun .atas nikmat surga jannatun naim.

Sekarang diri kita ada di perbendaharaan adam Yaitu gaib Di sulbi adam sulbi nuh , terus sulbi Ibrahim sampailah ke sulbi Abdullah. Dikandung rahim siti Aminah. Lahirlah Rasulullah SAW. Di kota mekah. Jadi kita gaib dari sulbi kesulbi 25 nabi Menyebar SampaiKesulbi Orang tua kita. Lahirlah kita .sama unsurnya ilal Asli . 3Unsur jasat, roh, dan Allah ta’ala.Satu Batang Tubuh.

Ket. Mencari Allah diluar didiri Syirik Mencari Allah Didalam Diri Jindik. Misal Kapas Berlindung Di benang Benang Berlindung di kain. Seakan2 Kapas dan Benang tidah Mampak. Yang Nampak Adalah Kain.Atau gaib Allah Yang nya ta Hamba. Sebab Terdinding kita Kepada Allah, Selain Ujud Allah. Masih ada Rasa ujud kita. Selain sipat Allah Masih ada Rasa sipat kita. Misal Ujud Artinya Ada Mustahil tiada Ber arti nyataADA.Lawannya Adam.Tiada. Ber arti Adam Cuma Hanya Nama saja yang ada Allah Taala saja. Sekarang allah Ta ala didak Bisa menyamar lagi. Sandiwara allah taala sudah Ketahuan Berani lah ngomong Begitu . Allah Taa la Sangat senang sekali Kalau kita mengenali dia.

Daripada kita tdk Kenal terdinding Merupakan Najis Hidapan allah. Unsur Manusia : ada tubuh. Ada roh/nyawa/ ada allah Ta’ala Rasulullah Berkata: Tiada ada kulihat Pada Hamba itu :Melainkan Allah Taala Zahir dan Bathinnya.Abu Bakar berkata: tidak kuliahat sesuatu Pada hamba: malainkan allah taala dahulunya. Umar Berkata :tidak kulihat sesuatu Pada Hamba: Melainkan Allah Taala sertanya. Usman Berkata :Tadak kulihat sesuatu Pada

Page 7: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Hamba :Melainkan allah Taala Dalamnya. Syaidina ali berkata:tidak kulihat sesuatu Pada hambanya Melain kan Allah Kemudiannya. Sesungguh nya kita berasal dari Allah. Apa bila Berasal dari allah Pasti adalah Allah. Allah Taala alzahir : yang disipatinya Lahaula walaku wata illa billah il ali helazim. Apabila tidak bias menya takan yang zahir . apa lai Mmenyatakan yang Batin. Sebenar nya Allah Taala Cuma pinjam Nama saja yaitu: nama > ahmad . nama: Nor Muhammad,Nama Adam. Dan Nama2 kita semua.

Sebenarnya Manusia itu tinggal cerita saja. Sipat. Ujud Artinya Ada Mustahil tiada Ber arti nyata ada. Lawannya mustahil Adam: artinya Tiada. Jadi siapa yang ada? Contuh Laisa: rupa ,suara, kelakuan, dan sidik jari . ada yang samada seluruh alam dunia ataupun di akhirat . Itulah yang di sebut Manusia. Misal: ada tubuh ada roh saja: coma bisa bernapas saja .suara .pendengaran, kata2 tdk bisa. Kalau ada tubuh ada roh ada allah. Maka sempurnalah semuanya sebagai manusia. Pi Ahsani Takwin.Itulah Yang di Namai Umat muhaammad Hamba Allah

Kebanyakan Orang yang terdinding dengan allah karena sangat dekatnya.ahirnya tidak kenal. Dikiranya allah Ta’ala ada di atas langit Habarnya Waktu mi’rat Nabi bertemu dengan Allah Di sidratul Muntaha. Dianggapnya Allah Taala batinggal di ataslangit. Sebenarnya dimana hambanya berada disitulah allah. Kebanyakan orang Memaham Allah satu Bersama sama menyembahnya bukan begitu kalau begitu missal ada seribu orang yang kenal :akan bias di perkenalkan. Allah itu sangat bisa dikeanal Tetapi tidak bisa di perkenalkan sepada siapa pun Karena sipatnya Laisa tidak sama satu sama lainnya., Kepada ujud Hambanya. Tubuh ,jawa, allah Ta’ala satu batang tubuh. Masing di beri sesambahan. Mulai biajal kita.

Jadi kita sembahyang itu allah Ta ala Memuji dirinya . puji kadim Bagi Kadim Atau puji allah bagi allah Bagi Yang sudah kenal .kalau belum kenal .Puji Muhadas Pada muhaddas. Ampun Ma af Mudah2 an Bermampatat Bagi diri saya dan keluarga. dan besar mampaatnya untuk sahabat rekan2 dan Orang lain.Amin.3

WassalamTahjudin.Balikpapan

CARA MEMANDANG (musyahadah) tauhid sifat ialah memandang dengan mata bathin dan keyakinan , bahwa semua sifat seperti qudrat (kuasa), iradat (kehendak), ilmu, hayat (hidup), sama’ (mendengar), bashar (melihat) dan kalam (berkata-kata) berdiri pada Zat-Nya dan bahwa semua sifat tersebut ada Sifat Allah. Sebab pada hakikatnya tiada ada zat yang bersifat dengan sifat tersebut, melainkan Zat Allah .

Tetapi penyandaran sifat tersebut kepada mahluk hanya bersifat majazi (metafora) bukan hakikat. Karena itu, semua sifat yang ada pada mahluk merupakan mazhar (kenyataan) Sifat Allah.

Apabila sudah benar benar yakin (tahqiq) dalam memandang dengan cara demikian , niscaya segala sifat mahluk fana’ didalam Sifat Allah. Yakni tidak mendengar melainkan dengan Pendengaran Allah, tidak melihat melainkan dengan Penglihatan Allah, tidak mengetahui melainkan dengan Ilmu Allah, tidak hidup melainkan dengan hayat Allah dan tidak berbicara melainkan dengan kalam Allah. Dengan demikian semakin jelas bahwa semua sifat yang dimiliki mahluk berasal dan tercitra dari sifat Allah. Sebagai mana hadist qudsi :

” Orang-orang yang mendekatkan diri, tidak merasa dekat dengan KU kalau hanya melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepada mereka, melainkan mereka juga melaksanakan ibadah ibadah sunah sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku mencintainya niscaya Aku adalah pendengarannya yang dengan itu dia mendengar , penglihatannya yang dengan itu dia melihat, lidahnya yang dengannya dia berkata-kata.

Tanganya yang dengannya ia memegang, kakinya yang dengannya dia berjalan, dan dengan hatinya yang dengannya dia bercita cita.”Cara yang harus ditempuh untuk mencapai tajalli (penyingkapan) sifat adalah dengan memandang sifat-sifat hamba menjadi fana’ (hilang) disebabkan oleh sifat sifat Allah. Memulainya dengan sifat pendengaran yang terasa diri hamba. Yakinkan dalam hati bahwa pendengaran hamba lenyap dibawa

Page 8: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Pendengaran Allah, pendengaran hamba tidak memiliki wujud yang hakiki sementara yang memiliki pendengaran hakiki hanyalah Allah. Jika hati telah mantap dalam proses tajalisifat dan telah yakin pada sifat pendengaran tersebut, maka teruskan pada sifat sifat yang lainnya dengan cara bertahap, selangkah demi selangkah seperti pada sifat bashar, kalam, ilmu, iradat, ‘athaun (memberi) dan man’un (menahan).

Dan bila hal itu sering dipraktekan maka hilanglah semua sifat karena yang nampak hanya Sifat Allah. Selanjutnya pandanglah dalam kehidupan sebagai perwujudan Sifat Allah, karena hanya Dia yang hidup (hayyun). Dengan demikian nyatalah bahwa tiada yang kecuali Allah.

Ketika seseorang telah berhasil mencapai maqam fana’ , selanjutnya akan naik pada maqam baqa’ bisifatillah. Dan ketika seseorang berhasil melalui tahapan ini berarti ia telah memperoleh kemenangan, yakni mengenal sifat Allah. Dan ketika itu pula berarti telah mencapai fana fi sifatillah dan baqa bi sifatillah, dan selanjutnya Allah akan pembukakan pintu rahasia sifat sifat Allah yang mulia.

Pencapaian maqam baqa’ pada tauhidus sifat merupakan cita cita dan harapan para salikin (pejalan) . Dan maqam ini pula yang menjadi idaman dan dambaan setiap pencinta tuhan. Karenanya maqam ini sering kali menjadi terminal perhentian dalam puncak pencapaian para anbiya dan aulia. Karena tidak ada yang dapat mencapai maqam ini melainkan Nabi Muhammad SAW . dan beberapa anbiya’ dan para aulia yang dibawahbimbingannya.

Untuk menuju tajalli sifat, harus melalui proses satu persatu atau berangsur angsur (tadrij). Dalam mengamalkannya tidak boleh dilakukan sekaligus, tetapi harus melalui tahapan. Hal ini harus dilakukan supaya tidak kaget tatkala memandang sifat tuhan yang hakiki. Sebab sifat sifat itu tidaklah memiliki hakikat yang sama ada yang lembut , keras, lebih keras bahkan ada keras sekali sehingga upaya kefanaan di hadapan sifat sifat Ilahi juga bertingkat.

Dengan demikian, Proses tadrij dalam hal ini menjadi penting karena dapat mematangkan diri untuk mengenal masing masing sifat Allah . Dengan kata lain, seorang salik dalam mengenal secara mendalam sifat sifat Allah, karena pengenalannya satu persatu hingga yakin. Maka ketika hati sudah yakin niscaya akan semakin kuat dan tidak goyah pada saat membahas tajali zat. Karena tidak memungkinkan seseorang menanggung tajali zat sebelim tamkin atau tetap pada tajali sifat didalam hati.

Seorang salikin yang telah mencapai maqam ini niscaya akan menjadi khalifatullah di muka bumi. Saat itu, Allah akan menugaskannya sebagai Duta Allah untuk menjaga hukum hukum Allah di muka bumi. Dan Allah akan memberikan balasan serupa membebaskannya dari segala hukuman. Keadaan ini bisa umpamakan dengan Adam as yang telah dijadikan Alla sebagai khalifah di bumi ini, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran:

Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. … (Al Baqarah:30)

Khalifah yang dimaksud disini adalah sosok yang akan mewakili Allah menegakan hukum hukumNya di bumi. Tentu saja penunjukan sebagai khalifah Allah ini atas kehendak Nya. Allah juga mengajari tentang semua rahasia yang ada di langit maupun di bumi sebagai bekalnya.

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya,…. (Al Baqarah:31)

Kemudian Allah juga memberi petunjuk kepada hamba yang menjadi khalifah Nya, sehingga dapat mengetahui segala sesuatu yang nyata dan tersembunyi, karena ia telah dipilih secara langsung oleh Nya untuk menduduki posisi penting sebagai khalifah.

Page 9: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Tauhidul Asma ialah mengesakan Allah pada segala nama, Yaitu meng-Esa-kan yang dinamakan. Semua asma kembali kepada yang maujud, yaitu Allah.

Tata cara mengesakan Allah pada asma-Nya adalah dengan cara memandang, baik dengan mata lahir maupun mata hati. Bahwasanya semua asma kembali kepada asma Allah. Maksudnya, semua yang memiliki nama di alam semesta ini merupakan manifestasi asma yang menuntut wujud musamma (yang diberi nama). Pada hakikatnya tiada yang maujud kecuali hanya Allah. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah manifestasi zat yang satu (Allah). Wujud alam semesta ini pada dasarnya bersifat imajinatif ilustratif yang disandarkan kepada wujud Allah.

Hakikat NamaSemua asma atau nama kembali kepada yang maujud, yaitu Allah. Dan wujud Allah itu berdiri pada segala asma dan nampak sebagai perwujudan-Nya. Namun penampakan tersebut bukan dalam pengertian ittihad dan hulul. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah SWT dari yang dimisalkan dalam paham ittihad dan hulul.

Ittihad adalah penyatuan hamba dengan Allah atau disebut panteisme. Dalam terminologi Jawa, ittihad disebut “Manunggaling kawulo lan Gusti”. Sedangkan Hulul adalah penjelmaan Allah pada makhluk. Menurut Ahli Kasyfi, paham ittihad dan hulul masih mulahid (bermakna ganda) dan belum muwahid, karena masih terjadi dualisme antara hamba dan Tuhan yang menyatu.

Pemahaman tentang tauhidul asma dapat digambarkan melalui ilustrasi berikut. Ada sebuah kaca yang di atasnya ditulis dengan tinta merah, tinta kuning dan tinta hijau. Kaca tersebut kemudian diletakkan di antara langit dan bumi yang di atasnya terdapat cahaya matahari. Dengan posisi kaca seperti itu kita akan melihat cahaya matahari tertulis di bumi dengan aneka ragam warna; merah, kuning dan hijau. Padahal cahaya matahari hanya satu, tidak berpindah dan tidak terpisah dari zat matahari. Demikianlah gambaran tentang hakikat asma. Bahwa nama-nama yang berbeda pada dasarnya dari sumber yang satu.

Setiap salikin harus hati-hati, agar tidak tergelincir dalam pemahaman yang salah, sebagaimana paham ittihad dan hulul. Karena itu, sangat dibutuhkan seorang Mursyid yang rasikh, yaitu guru yang memiliki kedalaman ilmu tauhid dan hakikat yang dapat membimbing perjalanannya sehingga terhindar dari kesesatan.

Nama dan WujudBagi siapa pun yang berhasil memahami tingkatan Tauhidul Asma, maka Tajalli Haq Allah padanya yang membuat sirna dan binasa wujudnya di dalam lautan wujud Ahdiyat-Nya (ke-Esa-an Allah).

Syekhuna al Alim al Allaamah an Nar al Muharraqah Maulana as Syekh Abdullah bin Hijazi as-Syarqawi al-Mishri rahimahullah di dalam Syarah Ward As-Sahr menyatakan, “Apabila Allah bertajalli dengan asma-Nya maka akan nampak pada hamba, niscaya akan melihat segala alam semesta semuanya diri Haq Ta’ala.” Artinya, semua perwujudan alam semesta berdiri dengan qayumiyah-Nya dan kekal-Nya. Bahwa akwan (realitas alam semesta ) adalah perwujudan-Nya. Wujud akwan tidak dapat berdiri sendiri, sehingga eksistensi akwan merupakan tempat persandaran-Nya. Karena itu, apabila ingin menyaksikan wujudullah, maka pandanglah alam semesta ini sebagai perwujudan-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran: “Barang di mana ada kamu maka adalah di sana wujud Allah.” (Al Baqarah: 115)

Ayat tersebut menegaskan bahwa ke mana pun seseorang menghadapkan wajah, hati, ruh, dan akalnya, di sanalah wujud Allah. Maka tidak heran bila terkadang seorang salikin mengeluarkan perkataan suthuh (perkataan yang mabuk), yakni perkataan yang tidak bisa diterima oleh syara’. Sebab pada diri orang yang tenggelam dalam musyahadah, niscaya akan memandang alam semesta ini sebagai perwujudan Allah yang mutlak. Seperti kata Syekh Abdul Karim al Halili qs. “Seorang hamba akan terlepas hijab pandangannya dalam memandang makhluk dengan sebab memandang Haq Allah. Maka ketika itu, ia akan mengatakan: Tiada yang maujud di dalam wujud ini melainkan wujud Allah. ”

Page 10: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Orang yang demikian itu adalah orang yang sedang suthuh (mabuk), dan tenggelam dalam wujudullah. Sebagaimana yang terjadi pada al-Hallaj. Karena itu, Sulthanul Auliya Maulana as Syekh Abdul Qadir al Jilani qs. berkata, ”Jikalau al Halaj hidup pada zamanku niscaya aku akan menyelamatkannya, yakni akan aku protes hukuman pancung yang dijatuhkan kepadanya.”

Dalam memahami tauhidul asma terdapat dua konsep yaitu jami’ dan mani’. Jami’, artinya mengumpulkan semua nama dan kembali kepada yang satu. Konsep ini sering disebut Syuhudul Katsrah Fil Wahdah, yakni memandang yang banyak (alam semesta) pada yang satu (Allah). Maksudnya bahwa alam semesta ini berasal dari zat Allah yang satu (tiada dari yang lain).

Sedangkan konsep mani’ berarti menahan dari selain zat Allah sebagai mazhar-Nya, yaitu berasal dari zat Allah sebagai sumber sekalian alam. Konsep ini sering disebut Syuhudul Wahdah Fil Katsrah, yakni memandang yang satu (Allah) pada yang banyak (alam semesta).

Dengan demikian seluruh isi alam semesta ini bermula dari Allah dan berakhir pun kembali kepada Allah. “Dan bagi Allah Ta’ala jua permulaan segala pekerjaan dan kepada-Nya dikembalikan mereka itu.” (Al Hadid: 5)

Karena itu, bila ingin melihat perwujudan Allah yang bersifat al-Kariim (mulia), maka lihatlah perwujudan hamba yang memiliki sifat mulia tersebut. Begitu pula, apabila ingin melihat sifat Allah as-Shabuur (yang penyabar), maka lihatlah perangai hamba yang memiliki sifat penyabar. Karena sesungguhnya orang yang berperangai mulia dan sabar tersebut adalah perwujudan asma-Nya yang bernama al-Kariim dan as-Shabuur. Dan pada tiap-tiap yang bernama pasti beserta yang memberi nama. Karena itu pandanglah bahwa semua nama di alam semesta sebagai mazhar asma Allah.

Dalam hal ini, seorang Arif billah berkata, “Tiada bagi Allah sifat yang berdiri kepada-Nya dan yang bertambah atas-Nya sebagaimana sifat ma’ani yang sesungguhnya, yang ada baginya itu asma jua.”

Pendapat Arif billah di atas di dasari oleh dalil naqli dan dalil aqli. Dalil Naqli yaitu Al Quran dan Hadis. Di dalam Al Quran dan Hadis telah dijelaskan bahwasanya Allah mempunyai beberapa asma yang baik. “Dan bagi Allah Ta’ala itu beberapa nama yang banyak maka minta do’alah kamu kepada-Nya dengan dia(asma).” (Al A’raf: 180).Dan sabda Nabi Saw.:

�م�ا �ن �دع�ون� و�ا ع� ه�و� م�ن ت م�ي ر� س� �ص�ي �م� ب �ل �ك �م و�ه�و� م�ت �م�ا م�ع�ك ن �ي �م ا ت �ن ك .“Dan hanya sanya yang kamu seru itu Tuhan yang mendengar lagi amat melihat lagi yang berkata-kata padahal Ia serta kamu barang di mana ada kamu.”

Sedang dalil Aqli adalah akal. Bahwasanya Allah tidak bisa disifatkan, sebagaimana sifat-sifat biologis pada makhluk. Karena kalau Allah memiliki sifat sebagaimana sifat makhluk, berarti Allah itu majhul (bodoh). Padahal Allah lebih ma’rifah dari segala ma’rifah. Allah tidak butuh sifat untuk memperkenalkan dirinya atau mengenal dirinya.

Tauhidul Asma adalah maqam ke dua yang dianugerahkan Allah pada salikin, atau kepada orang yang majdub, untuk mencapai martabat ‘arifin. Maqam ini juga sebagai natijah atau faidah dari maqam yang pertama (Tauhidul Af’al). Maqam ini pula yang akan menyampaikan seseorang kepada maqam yang di atasnya, maqam ketiga, yaitu Tauhidus Sifat.

Semoga kita senantiasa mendapat bimbingan untuk sampai kepada Allah melalui tangga-tangga tauhid.Wallahu a lammudah2an ber mampaat.Kitab Barencong

DATU SANGGUL DAN KITAB BARENCONG

Page 11: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Menurut riwayat, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari pernah bertemu dengan Datu Sanggul sewaktu masih menuntut ilmu di Mekkah. Dalam beberapa kali pertemuan tersebut, keduanya kemudian sharing dan diskusi masalah ilmu ketuhanan. Hasil dari diskusi mereka tersebut kemudian ditulis dalam sebuah kitab yang oleh orang Banjar dinamakan kitab Barencong. Siapakah Datu Sanggul?

Berdasarkan tutur lisan yang berkembang dalam masyarakat dan beberapa catatan dari beberapa orang penulis buku, sepengetahuan penulis setidaknya ada tiga versi yang menjelaskan tentang sosok dan kiprah Datu Sanggul.Versi Pertama menyatakan bahwa Datu Sanggul adalah putra asli Banjar. Kehadirannya menjadi penting dan lebih dikenal sejarah lewat lisan dan berita Syekh Muhammad. Arsyad yang bertemu dengannya ketika beliau masih belajar di Mekkah. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Datu Sanggul pernah berbagi ilmu dengan Syekh Muhammad Arsyad dan melahirkan satu kitab yang disebut dengan kitab Barencong yang isinya menguraikan tentang ilmu tasawuf atau rahasia-rahasia ketuhanan dan sampai sekarang masih menjadi bahan perdebatan serta diragukan keberadaannya, karena tidak pernah ditemukan naskahnya. Namun walaupun demikian pengertian dari kitab Barencong itu sendiri dapat kita tinjau dan pahami dari dua sisi, yakni pemahaman secara tersurat dan secara tersirat. Secara tersurat boleh jadi kitab tersebut memang ada, berbentuk seperti umumnya sebuah buku dan ditulis bersama sebagai suatu konsensus keilmuan oleh Syekh Muhammad Arsyad dan Datu Sanggul (hal ini menggambarkan adanya pengakuan dari Syekh Muhammad Arsyad akan ketinggian ilmu tasawuf Datu Sanggul).Kemudian secara tersirat dapat pula dipahami bahwa maksud kitab Barencong tersebut adalah simbol dari pemahaman ketuhanan Syekh Muhammad Arsyad yang mendasarkan tasawufnya dari langit turun ke bumi dan simbol pemahamanan tasawuf Datu Sanggul dari bumi naik ke langit. Maksudnya kalau Syekh Muhammad Arsyad belajar ilmu ketuhanan dan tasawuf berdasarkan ayat-ayat Alquran yang telah diwahyukan kepada Nabi Saw dan tergambar dalam Shirah hidup beliau, sahabat dan orang-orang sholeh sedangkan Datu Sanggul mengenal hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya (alam), sehingga dari pemahaman terhadap alam itulah menyampaikannya kepada kebenaran sejati yakni Allah, karena memang pada alam dan bahkan pada diri manusia terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi mereka yang mentafakurinya. Dengan kata lain ilmu tasawuf Datu Sanggul adalah ilmu laduni yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Karena itulah orang yang ingin mempelajari ilmu tasawuf pada dasarnya harus menggabungkan dua sumber acuan pokok, yakni berdasarkan wahyu (qauliyah) dan berdasarkan ayat-ayatNya “tanda-tanda” (qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaanNya.

Versi Kedua, menurut Zafri Zamzam (1974) Datu Sanggul yang dikenal pula sebagai Datu Muning adalah ulama yang aktif berdakwah di daerah bagian selatan Banjarmasin (Rantau dan sekitarnya), ia giat mengusahakan/memberi tiang-tiang kayu besi bagi orang-orang yang mendirikan masjid, sehingga pokok kayu ulin besar bekas tebangan Datu Sanggul di Kampung Pungguh (Kabupaten Barito Utara) dan pancangan tiang ulin di pedalaman Kampung Dayak Batung (Kabupaten Hulu Sungai Selatan) serta makam beliau yang panjang di Kampung Tatakan (Kabupaten Tapin) masih dikenal hingga sekarang. Salah satu karya spektakulernya yang masih dikenang hingga kini adalah membuat tatalan atau tatakan kayu menjadi soko guru masjid desa Tatakan, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru dari tatalan kayu untuk masjid Demak. Tidak ada yang tahu siapa nama asli tokoh ini, sebutan Datu Sanggul adalah nama yang diberikan oleh Syekh Muhammad Arsyad ketika beliau menjawab tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu, kecuali “hanya menjaga keluar masuknya nafas, kapan ia masuk dan kapan ia keluar”, sehingga dapat secara rutin pulang pergi sholat ke Masjidil Haram setiap hari Jumat.

Versi ketiga, berdasarkan buku yang disusun oleh H.M. Marwan (2000) menjelaskan bahwa nama asli Datu Sanggul adalah Syekh Abdus Samad, ia berasal dari Aceh (versi lain menyebutkan dari Hadramaut dan dari Palembang). Sebelumnya Datu Sanggul sudah menuntut ilmu di Banten dan di Palembang, ia menjadi murid ketiga dari Datu Suban yang merupakan mahaguru para datu yang ahli agama dan mendalami ilmu Tasawuf asal Pantai Jati Munggu Karikil, Muning Tatakan Rantau. Informasi lain yang berkembang juga ada yang menyatakan bahwa nama asli Datu Sanggul adalah Ahmad Sirajul Huda atau Syekh Jalil. Datu Sanggul atau Syekh Abdus Samad satu-satunya murid yang dipercaya oleh Datu Suban untuk menerima kitab yang terkenal dengan sebutan kitab Barincong, beliau juga dianggap memiliki ilmu kewalian, sehingga teristimewa di antara ketigabelas orang murid Datu Suban.Datu Sanggul lebih muda wafat, yakni di tahun pertama kedatangan Syekh Muhammad Arsyad di Tanah Banjar. Berkat keterangan Syekh Muhammad Arsyad-lah identitas kealiman dan ketinggian ilmu Datu Sanggul terkuak

Page 12: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

serta diketahui oleh masyarakat luas, sehingga mereka yang asalnya menganggap “Sang Datu” sebagai orang yang tidak pernah shalat Jumat sehingga tidak layak untuk dimandikan, pada akhirnya berbalik menjadi hormat setelah diberitakan oleh Syekh Muhammad Arsyad sosok Datu Sanggul yang sebenarnya.

Banyak cerita yang lisan yang beredar di masyarakat berkenaan dengan keramat Datu Sanggul. Diceritakan bahwa Kampung Tatakan pernah dilanda Banjir, akibat hujan lebat, sehingga jalan-jalan di Kampung tergenang oleh air. Pas ketika hari Jumat, biasanya orang kalau mengambil air wudhu di sungai yang mengalir, dengan duduk di batang. Tetapi ketika Datu Sanggul datang dan berwudhu dalam penglihatan orang-orang di masjid beliau menceburkan diri ke sungai, tetapi anehnya ketika naik, badan beliau tidak basah.

Jamaah Masjid juga pernah menyaksikan ketika shalat, dalam beberapa menit tubuh Datu Sanggul melayang di udara dan hilang dari pandangan orang banyak. Riwayat juga ada menceritakan tentang berpindah-pindahnya kuburan dari Datu Sanggul dari beberapa tempat, sampai yang terakhir di Tatakan.

Berdasarkan paparan di atas menjadi satu catatan penting, untuk menggagas kembali penelitian sejarah yang mengungkapkan riwayat hidup tokoh sentral masyarakat Tapin ini secara detail, guna melengkapi dan memperkaya khazanah tulisan-tulisan yang sudah ada mengenai riwayat hidup, sejarah perjuangan dan kiprah beliau di Bumi Kalimantan, seperti “Riwayat Datu Sanggul dan Datu-Datu” oleh sejarawan Banjar Drs. H. A. Gazali Usman, atau pula “Manakib Datu Sanggul”, oleh H.M. Marwan. Tenut saja, agar generasi yang hidup di masa sekarang dan masa mendatang tidak pangling terhadap sejarah dan tokoh yang menjadi “maskot” daerah mereka. Dalam artian bukan maksud untuk mengagung-agungkan apalagi mengkultuskan mereka, tetapi untuk mengikuti jejak hidup, perjuangan dan akhlak postif sesuai prinsip ajaran agama yang telah ditorehkannya. Wallahua’lam.Wa alikum salam.Hadis Qudsi Adalah Perkataan Allah Lang sung Kepda Nabi/atau perkataan sir/rahasia.tampa melewati jibril. Langsung dari -allah dan hamba.haq kepada Ahlinya untuk dirawikanHadis Qudsi menempati kedudukan paling istimewa setelah Al-Quran. Hampir tak ada bedanya dengan Al-Quran, hadis qudsi adalah ungkapan langsung atau sapaan Allah kepada hamba-Nya melalui lisan Nabi. Dalam hadis qudsi , Tuhan selalu menyatakan diri sebagai ?Aku? dan menyapa hamba-Nya sebagai ?Engkau?, sehingga hubungan ?Aku dan Engkau?terasa begitu akrab dan hangat. Jalinan keintiman ini, pada gilirannya, membuat hadis qudsi lebih bisa menguak berbagai rahasia sisi keilahian-Nya di satu sisi, dan rahasia kehidupan makhluk di sisi lain.Karena itu, wajarlah kalau kemudian hadis qudsi lebih banyak dijelaskan para sufi. Bahkan bisa dikatakan bahwa hadis qudsi merupakan sumber inspirasi terbesar mereka setelah Al-Quran. Mereka kerap mendasarkan ajaran-ajaran utama mereka pada hadis qudsi . Atas jasa mereka, berbagai makna yang tak terkira dari sapaan Ilahi itu bisa kita nikmati.Salah satu penjelasan alternative terhadap hadis qudsi yang jarang diungkap adalah penjelasan langsung (syarah) para perawinya. Di antara para perawi (ahli hadis) ada juga yang sekaligus ahli sufi, seperti Jalaluddin Al-Suyuthi, Zakaria Al-Anshari, Ibn Qayyim Al-Jauzi dan seterusnya. Bahkan, selain mendalam, penjelasan mereka memiliki dasar kekuatan yang jauh lebih tinggi: otoritas sanad (rangkaian perarwi hadis ) yang sampai kepada nabi SAW.

Salam Tahjudn

Ma’rifatullah ialah/dan Hadist QudsiMengenal Allah SWT. Pada Zat-Nya, pada Sifat-Nya, pada Asma’-Nya dan pada Af’al-Nya.1. AWALUDINMA’RIFATULLAH AWAL AGAMA MENGENAL ALLAH2. LAYASULSHALATILLABINMA’RIFATULLAH TIDAK SYAH SHOLAT TANPA MENGENAL ALLAH3. MANARAFANAFSAHUFAKATARAFARABBAHU BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA DIA AKAN MENGENAL TUHANNYA4. ALASTU BIRABBIKUM QOLUBALA SYAHIDNA BUKANKAH AKU INI TUHANMU ? BETUL ENGKAU TUHAN KAMI, KAMI MENJADI SAKSI (Q.S AL-‘ARAF 172)5. ALINSAANUSIRRIWAANNASIRRUHU MANUSIA ITU RAHASIAKU DAN AKULAH RAHASIANYA6. WAFIAMFUSIKUMAFALATUBSIRUUN AKU ADA DI DALAM JIWAMU MENGAPA KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN

Page 13: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

7. WANAHNUAKRABIMINHABILWARIZ AKU LEBIH DEKAT DARI URAT NADI LEHERMU8. LAATAKBUDURABBANALAMYARAH AKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH BILA AKU TIDAK MELIHATNYA LEBIH DAHULU

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAHPada alam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah berantah pada zat semata-mata yaitu pada belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan, belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatu. Malahan belum ada tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, diri yang empunya zat tersebut ialah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya

Lantas ditajali-Nya-lah Nur Allah dan kemudian ditajali-Nya pula Nur Muhammad yaitu insan kamil, yang pada peringkat ini dinamakan anta ana, ana anta. Maka yang empunya zat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.

Lantas ditanyakannya kepada Nur Muhammad, apakah Aku ini Tuhanmu? Maka menjawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh roh, ya Engkau Tuhanku. Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Araf 172.Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.

Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?

Allah, Zat yang maha esa, berpesan :

“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.

Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.

Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.

Ma’na kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung ma’na dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.

ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.

· Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.· Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.· Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.

Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :

Page 14: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.

Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.

Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :

Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).

Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.

Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)

Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.

Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.

Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).

Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.

Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.

Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.

Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.

Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.

Page 15: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatekha, dan Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.

Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.

Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.

Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong. LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.

Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).Lanjutan teka teki:

Adapun huruf TASYDID (bergigi tiga, aksara SIN terdiri dari tiga huruf Alif) di atas Tasydid adalagi satu huruf Alif. Ini lah awalannya Nama Rahasiaya itu = empat hurup,

kalau sudah paham tolong jangan jangan lagi disebut atau ditulis di blog ini .simpan ah baik baik..jangan sampai dinyaringkan.

salam laika ya syaidil awwalintahjudKebenaran Hadis QUDSI:Hadits Qudsi berasal dari kata qudsi/suci yang berarti menyucikan ALLOH SWT. hadits Qudsi ialah hadits yang oleh Rasululloh SAW disandarkan kepada ALLOH SWT. Maksudnya Rasululloh SAW meriwayatkannya bahwa itu adalah kalam ALLOH SWT. Maka rasul menjadi perawi kalam ALLOH SWT ini dari lafal Nabi sendiri. Bila seseorang meriwayatkan hadits qudsi maka dia meriwayatkannya dari Rasululloh SAW dengan disandarkan kepada ALLOH SWT, dengan mengatakan:

`Rasululloh SAW mengatakan mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya`, atau ia mengatakan:Man arafa napsahu Faqat Arafa rabbahu (hadis qudsi) `Rasululloh SAW mengatakan: ALLOH SWT telah berfirman atau berfirman ALLOH SWT .`

Contoh yang pertama:

`Dari Abu Hurairah Ra. Dari Rasululloh SAW mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya Azza Wa Jalla, tangan ALLOH SWT itu penuh, tidak dikurangi oleh nafkah, baik di waktu siang atau malam hari.`

Contoh yang kedua:

`Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasululloh SAW berkata: ` ALLOH SWT berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku.bila menyebut-KU di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-KU dikalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu.`

Perbedaan Qur’an dengan hadits QudsiAda beberapa perbedaan antara Qur’an dengan hadits qudsi yang terpenting di antaranya ialah:

Page 16: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

a. Al-Qur’anul Karim adalah kalam ALLOH SWT yang diwahyukan kepada Rasululloh dengan lafalnya. Selain sebagai MUKJIZAT, Al Qur’an menantang orang2 arab (bahkan seluruh dunia) untuk membuat yang seperti Al Qur’an bahkan satu surah sekalipun (Al Israa’(17):88,“Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.). Sedang hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat.

b. Al- Qur’anul karim hanya dinisbahkan kepada ALLOH SWT, sehingga dikatakan: ALLOH SWT telah berfirman, sedang hadits qudsi terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada ALLOH SWT, sehingga nisbah hadits qudsi kepada ALLOH SWT itu merupakan nisbah yang dibuatkan. Maka dikatakan: `ALLOH SWT telah berfirman atau ALLOH SWT berfirman.` Dengan kata lain, Al Qur’an adalah tidak lang sung dari ALLOH SWT,Melewati Perantara Jibril As sementara hadits qudsi adalah firman ALLOH SWT yg Lansung disampaikan kepada Rasululloh SAW.

c. Seluruh isi Qur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya sudah mutlak. Sedang hadits-hadits qudsi kebanyakannya adalah khabar ahad, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Ada kalanya hadits qudsi itu sahih, terkadang hasan (baik ) dan terkadang pula da`if (lemah). ***untuk mengetahui hadits lebih lengkap, bisa dibaca di sini, sedangkan untuk pembagian hadits bisa dibaca di sini.***

d. Al-Qur’anul Karim dari ALLOH SWT, baik lafal maupun maknanya. Maka dia adalah wahyu, baik dalam lafal maupun maknanya. Sedang hadits qudsi maknanya saja yang dari ALLOH SWT, sedang lafalnya dari Rasululloh SAW. hadits qudsi ialah wahyu dalam makna tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadits diperbolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja. Dengan kata lain, untuk Al Qur’an kita mesti kutip ayatnya sebelum memberikan penjelasan ttg makna. Sedangkan untuk hadits qudsi, kita bisa menyampaikan maknanya saja.

e. Membaca Al-Qur’anul Karim merupakan ibadah, karena itu ia dibaca di dalam salat. `Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Qur`an itu`. Hal ini tertera jelas di QS. Al-Muzzammil(73):20,“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“

Siapa ALLAH? Siapa AKU?Apakah tujuan AKU diciptakan?Apakah benar ada Tuhan yang perlu disembah atau sebaliknya?

Jawaban:Allah ada yang Zahir dan ada yang Bathin, maksudnya ada yang nampak, ada yang tersembunyi, contohnya: ghaib titik, alif yang nyata; titik tersembunyi di dalam alif; atau Ghaib Allah Hamba yang nyata, tetapi esa juga adanya, tampa bercampur, tampa bertempat. Kelihatan dua nama tetapi satu (esa), yang nampak dinamakan Hamba dan yang tersembunyi (bathin) dinamakan Allah.

1_ Tujuan Allah mencipta hambanya, sebanarnya Tuhan ingin menampakkan sifatnya di dunia, kalau tidak nampak siapa yang mengenal.2_ Allah ingin mengenal dirinya dan memuji dirinya yang zahir, yang paling duminan adalah Rasa.

Berlakunya Sembah, atas kenal mengenal, yang dikenal puji memuji, yang dipuji, ya_saya, ya_kamu,

Page 17: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

itulah sebenarnya sembah.

Semoga saudaraku dilindungi Allah SWT dari was-was. Amin.PS: KITA SEMUA DUDUK PADA NAMA DAN SIFAT NYA JUA. ZAT NYA ESA, MANA MUNGKIN KITA DUDUK DI LUAR. TIADA ISTILAH DI LUAR KERANA DIA MELIPUTI SEGALA APA YANG TERCIPTA.

SEMOGA ADA MANFAAT.

KUN ALLAHAllah mencipta alam dengan KUN,dan binatang di laut dan di bumi.dan mahluk gaib lainnya dengan KUN .Tetati Allah menciptakan ADAM TIDAK DENGAN KUN Melalui anasar2 setelah api angin air tanah .di himpun Para malaikatlalu allah menerintah kan para malaikat : Wahai malaikat? Ciptakan Adam Seperti tupaku: setelah adam di bentuk seperti rupanya. ditupkan roh adam bersin .saja balik.. adan tdk hidup kemelut terjadi.allah berkata kepada malaikat.Wahai malaikat: INI Menjadi Rahasia ku sekarangAllah Bertajali penuh kepada adam Gaib di diri adam : pi ahsania takwin Sempurnalah kejadian adam ..kesimpulan Gaibnya diri kita di sulbi Adam lah titisan titik Zat itu memancarnya. sampai ke sulbi orang tua kita. hadirlah kita2Kesimpulan:1_zat allah Adalah perbendaharaan Yang ter sembunyi roh kita sekalian jadi kita semua ikut andil menciptakan Alam semestaini.sewaktu semua perbendaharaan mengucapkan KUN .2_Allah ingin mengenalkan per bendaharaannya,3_allah ingin melihat dirinya.4_Zat allah berubah nama : pertama zat ke dua Nurmuhammad ke tiga Adam.sebenarnya diajuga yang yang nampat maupun tersembunyi/bathin.Adapun:tajaliJadi tajali Allah kepada hamba:sesuai amanah nya.tajali Malaikat kepada alam yang diperindah allah sesuai perintahnya.tajali titik kepada kitab/ alif.untuk petunjuknya.salam laikaSalamun Alailka Yaa HabibullahWa salamun alaikum Yaa Ibadallah

Khabarkan kepada ku tentang kehidupan di dunia iniTidaklah ia melainkan suatu ilusi yang nyatadan gurau-senda yang melalaikan jiwa

Kenapa begitu kejadiannya Yaa Habib?Tidak lain dan tidak bukan melainkan ia suatu medan ujian bagi Allah menentukan siapa dikalangan hamba-hamba Nya yang ber-Ihsan didalam amalan merekaKerna itu Sayyidul Mursaliin mengatakan yang paling bijaksana diantara kamu ialah mereka yang meninggalkan Ad-Dunya dan seterusnya membuat persiapan untuk mendiami Al-Aakhiroh

Bagaimana aku bisa meninggalkan Ad-Dunya ini Yaa Abdillah?Carilah oleh mu Wasilah yang bisa menenteramkan hati kamuIngatlah akan asal dan kesudahan muDuduklah dengan Nabi mu dengan memperbanyakkan selawat ke atas nya kerna sekalian yang duduk dengan nya akan selamatLihatlah kesudahan pada para Sahabat nya semuaKemudian kerahkan Aqal mu agar berlaku jujur pada pemerhatiannyaPastikan hati mu ikhlas didalam kehendak nya

Bagaimana aku bisa mempersiapkan Al-Akhiroh ku Yaa Sayyidi?

Page 18: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Kembalikanlah jiwa mu kepada Pencipta nya dengan istighfar kerna tatkala itu Dia kan mendakap mu dengan penuh kasih dan sayangNafikan keberadaan Ad-Dunya mu kerna ia bukanlah sebab kamu diciptakanAd-Dunya itu tidak lebih dari satu sandiwara yang palsu belaka… tetapi sempurna penciptaannya kerna ia menepati hukum yang telah ditentukanBenarkanlah hatimu kerna di situ lah kamu akan menemukan Al-Akhiroh mu

Bukankah kamu sudah mengakui bahawasanya sekalian yang ada pada diri kamu itu adalah pinjaman semata-mata dari Zat Yang Maha Esa?Apakah kamu memiliki hati dan aqal kamu?Apakah kamu yang menciptakan penglihatan dan pendengaran kamu?Apakah kamu yang memiliki kekuatan kedua-dua tangan dan kaki kamu?Jika benar kamu lah pemiliknya, mengapa kamu menjadi buta dan tuli? Mengapa kamu menjadi lemah setelah diri mu itu dimamah usia?Khabarkan kepada ku jawaban nya wahai jiwa!Boleh kah kamu hidup tanpa mati, jika benar kamu lah pemilik segala apa yang ada pada diri kamu itu?

Tinggalkan hawa nafsu mu dan kembalikan ruh mu kepada Pemilik nya yang sebenar dengan mengaku kedho’ifan dan kefaqiran mu ituKamu tidak akan bisa berjumpa dengan kemenangan melainkan Dia yang memenangkan kamuBiarlah Dia saja yang membersihkan hati mu dengan Nur nya yang menerangi langit dan bumiBerlepaslah kamu dari sekalian khayalan dan angan-angan yang tercipta oleh kehendak hawa nafsuJanganlah kamu berkehendak barang apa pun melainkan ia kehendak Ilahi

Dan perhatikanlah bahawasanya selagi kamu tidak meninggalkan Ad-Dunya kamu, selagi itulah keberadaan kamu itu didalam dosa yang nyata…

Dan sesungguhnya… tiadalah berarti kehidupan kamu itu jika Al-Akhiroh tidak mendiami di hati kamu.Rahasia Huruf Al-Qur’an

Rahasia huruf yang terkandung dalam Alquran, secara tegas Rasulullah tidak pernah menjelaskan rahasia ini. Hanya saja beliau mengisyaratkan bahwa di dalam Alquran itu jika diringkas, inti Alquran itu adanya dalam surat Al Fatihah sehingga disebut ummul qur’an, … kemudian oleh ulama sufi di kembangkan menjadi suatu ilmu dalam mencari hakikat huruf atau firman ….Mungkin cara yang ditempuh oleh para guru-guru sufi sering kali membuat bingung pengamat, sehingga mereka dianggap orang yang mengada-ada dalam beragama. Sebenarnya tidaklah demikian, … saya sendiri bukanlah penganut faham ajaran para sufi tentang rahasia huruf yang mereka kemukakan. Akan tetapi saya hanyalah orang yang mencoba mengerti methode yang di sampaikan sebagai pendekatan ilmu, … agar sang murid mudah memahami dalam arti hakikat. Bagi saya hal itu sah saja, karena di dalam memberikan pengertian arti tersembunyi sangatlah sulit, sehingga mereka mempunyai cara yang indah untuk memudahkan dalam memberikan arti rahasia ketuhanan dengan sederhana. Hal ini saya ungkapkan agar para pengamat tidaklah mencurigai ajaran para sufi ini.Mari kita fahami rahasia huruf ini dengan pengertian kita sekarang….Huruf adalah sebuah rumus yang pada mulanya tidak memiliki arti apa-apa, … kemudian tersusun menjadi sebuah kata dan susunan kata menjadi sebuah kalimat dari kalimat terkandung sebuah pengertian, … dan pengertian itu bukanlah sebuah kalimat !!Kalau kita perhatikan sebelum ada kesepakatan manusia mengenai rumusan huruf, huruf adalah sebuah artikulasi yang timbul dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan bunyi … kata ADUH !! AU !! bukan sebuah kalimat tetapi mengandung sebuah pengertian menunjukkan rasa sakit atau terkejut.Seandainya rumus-rumus itu tidak ada maka huruf, kata, kalimat pun tidak ada, … akan tetapi walaupun rumus-rumus huruf tidak ada, namun hakikat pengertian dalam diri manusia tetap ada. Anda akan menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu bahasa jiwa, yang tidak berhuruf, tidak bersuara, tidak bergambar. Maka benarlah jika demikian bahwa Alqur’an itu awalnya adalah bahasa wahyu (bahasa Allah) laa

Page 19: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

shautun wala harfun tidak berupa suara dan bukan berupa huruf yang di-translate kedalam bahasa manusia yaitu bahasa Arab !! Pada saat itu Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya. Bahasa Allah itu berupa ilham / wahyu, menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa orang itu dengan cepat. Dikehendaki dengan cepat, ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimat-muqadimatnya, … seperti binatang lebah, ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi mereka mampu menangkap ajaran Allah ketika Allah menginstruksi-kan membuat rumah-rumahnya yang indah dan tersusun rapi dan cerdas !

Pengertian itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara. seperti perasaan CINTA dan Perasaan RINDU dan perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A, … walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami rindu dan cinta itu, … akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku rindu, aku cinta …. Keadaan ini sangat jelas dan tidak bisa bercampur dengan perasaan lainnya. Cinta itu sangat jelas tempatnya bahkan anda mampu menceritakan dengan bahasa yang lugas. Inilah rahasia firman Allah yang akan diungkapkan oleh ulama sufi dalam bahasa yang indah dan dimengerti oleh murid-muridnya.Selanjutnya setelah anda mengerti akan uraian saya diatas maka marilah kita membahas maksud pertanyaan saudara mengenai rahasia huruf dalam Alqur’an.Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL FATIHAH dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif, sedangkan ALIF terhimpun dalam BA’ dan pada Ba’ terhimpun pada titiknya. Pada titik inilah awal mula semua kejadian bentuk huruf….Hampir mudah sekarang kita memahami maksud rumusan diatas, karena kita tahu bahwa Al qur’an itu adalah firman Allah mengandung seluruh perintah dan larangannya, tata hukum dan sejarah bangsa-bangsa manusia, … pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam ummul qur’an (Al fatihah).Pada ummul qur’an menyimpulkan inti ajaran Alquran :Tentang masalah ketuhanan yaitu sifat af’al dan Dzat Allah…Dialah Allah yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia Dia lah tempat segalanya bergantung Karena Dia adalah penguasa alam semesta Kepada-Nya manusia memohon pertolongan dan petunjuk Demikianlah kesimpulan maksud ummul Qur’an, yaitu berserah dan menerima Allah serta bersandar kepada yang Maha menguasai alam dan diri manusia.Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai ba’ sababiyah), artinya semua yang ada berasal dari huruf ba’ dengan sebab ismi (nama). Kalau di pisah bi- ismi- Allah (bismillah) semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti titik, karena titik baru bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu. Karena kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud. Sedangkan dzat tidak berupa titik karena titik masih merupakan sifat dari pada DZAT !! artinya Kun Allah bukanlah DZAT, karena Kun (kalam / wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, bukan Dzat itu sendiri, … sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya. Hal ini juga terurai dalam filsafat yang menunjukkan arti hidup, diurai dalam makna yang berbeda, akan tetapi mempunyai kandungan pengertian yang hampir mirip dengan uraian saya diatas.Seorang guru besar mengajarkan kepada anaknya hal berikut :

Ambilkan aku buah pohon itu disana ituSang murid menjawab, Ini dia yang mulia ….Belah dua-lah itu.Sudah terbelah, yang muliaApakah yang kamu lihat ?Saya melihat biji yang amat kecilBelah dua-lah salah satu dari padanyaDia sudah terbelah, yang muliaApakah yang kamu lihat didalamnya ?

Page 20: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Tidak ada sesuatu apapun, yang muliaSang guru berkata :

Yang halus ialah unsur hidupYang tak tampak olehmuDari yang halus itulah sebenar yang adaYang dari padanya sekalian ini terjadiItulah hakikat yang sejati,Itulah hidupItulah kamu ……Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akan terjadi, … nanti akan ada sebuah akar yang menjulur, daun-daun yang hijau, batang yang kokoh serta buahnya yang ranum. Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat, yaitu hakikat hidupSyekh An Nafiri menguraikan masalah huruf ini dalam kitab Raaitullah (Aku telah Melihat Allah). Beliau dalam pembahasan masalah hakikat juga menggunakan ‘huruf’ sebagai lambang segala sesuatu tercipta untuk mengungkapkan bahwa dzat itu bukanlah sebuah apa yang bisa digambarkan, sebab segala sesuatu yang masih bisa digambarkan disebut dengan huruf.Huruf dirangkai menjadi perkataan, dari perkataan menjadi pendapatan, pendapatan bersama dengan perkataan akan menjadikan bilangan. Pendapatan disatukan dengan bilangan perkataan, dan bilangan perkataaan disatukan dengan bilangan pendapatan menimbulkan kekuatan magis, dan atas dasar hukum peringatan hal yang demikian adalah masuk dalam kekufuran. Hukum bilangan kata adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang lain, hal mana membawa kepada kepiluan dan kecemasan, hal yang demikian adalah kemustahilan belaka dan menjadikan ketegangan dan keguncangan.Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af’al (perbuatan-perbuatan) adalah hijab belaka atas Dzat ilahiat. Karena sesungguhnya Dzat ilahiat itu tidak dapat menerima pembatas. Dzat ilahiyat itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Ilahiyat adalah urut-urutan yang menurun. Asma dengan Dzat Asmanya berdiri tanpa perbuatan, Asma dapat berbuat hanya dikarenakan Dzat Allah semata…dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:Para sufi ingin memudahkan dalam pencaharian Tuhannya melalui firman dan ciptaannya….Secara berurutan terurai sebagai berikut …Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah), danAlqur’an adalah ayat-ayat kauliyah …Semua alam semesta tergelar atas Asma Allah (bismillah)Asma terkandung kehendak …Kehendak terkandung dalam sifat…Sifat terkandung dalam Af’alAf’al terkandung pada DzatSemua itu adalah hijab, karena asma, sifat, af’al bukanlah dzat itu sendiri … itulah yang dimaksud para sufi bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab, … dan Dzat berada dibalik TITIK … dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, … untuk mengetahui Dzat Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab !!Demikian semoga Allah membuka hati kita amin

Wassalam

Tunggangilah oleh mu huruf-huruf itu dengan mengucapkan Nama Nya Yang AgungKerna Dia telah Melakarkan semua itu untuk muAgar kamu dapat bersua Wajah dengan Nya

Bukan keindahan titik yang menitik di atas dada muBukan carikan bentuk-bentuk yang menjadi kaguman hatimu

Page 21: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Bukan suara-suara yang melagukannya yang mengasyikkan sanubari muBukan hiasan nya yang menghiasi gedung-gedung kebanggaan mu

Hanyasanya kenalilah Zat yang Memegang Pena itu yang bertintakan Kalam NyaItu yang Dia Dambakan dari muAgar kamu kembali kepada Nya dalam keadaan mu yang AsalTanpa titikTanpa hurufTanpa CarikanTanpa BentukTanpa SusunanTanpa LaguanTanpa HiasanTanpa Syarat….semata-mata kerana Nya!

Inilah sandiwara Ilahi yang AgungPementasannya indah dengan diwarnai oleh jiwa-jiwa yang menghayati peranan dan tujuanSehingga syahdu hati-hati yang menyaksikan dan menjiwai karya Nya yang Agung

Seusai pementasan itu, akan menerimalah anugerah dari Maha Agungakan jiwa-jiwa yang menjayakan karyaNya dengan ikhlas dan santun…mengikut ketentuan babak-babak yang telah ditentukan Nya jua

Penyaksi-penyaksi yang menghayati karyaNyaakan dianugerahi Nya dengan i’tibar-i’tibar yang berguna…. dari mithal-mithal yang digambarkan.Sekaliannya mendapat manfaat dari Karya yang Agung ini

Namun ada yang tersalah tafsirKerna melihat pada yang tersurat sahaja..yang tersirat tidak dipedulikan merekaMaka merugilah jiwa-jiwa mereka kerna tidak mendapat maqsud yang dicita.

Demi Diri Karyawan Yang Agung iniBahasa nya Latifah…halus-mulusPerhatikan karya Nya berulang kaliKerna mungkin saja pandangan mu yang pertama itu tidak dapat menangkap maqsud dan tujuan Nya.

Rahsia bukan menjadi rahsia lagikerna yang zohir telah ghaib hilang ke manakerna Yang Batin telah menjadi Nyata

Sudah terang lagi bersuluhSudah jumpa lagi tercari-cariLaqod Jaa Akum Rasulum Min Anfusikum…Telah datang Rasul dari Diri-Diri kamu..

Kata Nya,”Bukan engkau yang melontar, malah Aku jua yang melontar….”Apakah masih kabur pandangan mata-mata kamu itu?

Benarkah Yaa Robbi?Benarkah Engkau yang melontar di Jamrotul Aqobah?

Sedarlah Insan!Kamu itu asal nya matiLalu Aku hembuskan Ruh Ku kedalam jiwa mu

Page 22: KAJIAN SYAHADAT TAUHID

Agar engkau dapat merasakan nikmat kembali mati semula ….

Hadapkan wajah-wajah mu ke Hadhrot KuAkan Aku singkapkan sekalian Tabir-Tabir KuAgar engkau dapat meyaqini kewujudan mu itu..adalah KEWUJUDAN KU!

AKU lah Zat Yang Ahad, Tiada sekutu bagi KU…barang apa pun!Kerna engkau itu ….Asal mu itu….Tidak bernafas.

Akan AKU HIRUP sekalian nafas-nafas KU kembaliagar dapat AKU menyempurnakan KEWUJUDAN MU YANG ESA jua.

Bangkitlah kamu sekalianBangkitlah kamu dari kuburan-kuburan yang kamu hiasi dengan kekufuran dan kesyirikan terhadap KU

Bangkitlah hamba-hamba KU yang AKU kasihi sekaliannya..Akan KU ampunkan segala kesalahan mu ituBukankah AKU telah menyatakan bahawasanya apabila engkau berbuat baik, sesungguhnya engkau berbuat baik kepada dirimu sendiri?

HIDUPLAH kamu bersama KUdan AKU akan sempurnakan NI’MAT KU ke atas muSesungguhnya AKU tidak sekali-kali memungkiri JANJI-JANJI KU.KUN ALLAHAllah mencipta alam dengan KUN,dan binatang di laut dan di bumi.dan mahluk gaib lainnya dengan KUN .Tetati Allah menciptakan ADAM TIDAK DENGAN KUN Melalui anasar2 setelah api angin air tanah .di himpun Para malaikatlalu allah menerintah kan para malaikat : Wahai malaikat? Ciptakan Adam Seperti Rupaku: setelah adam di bentuk seperti rupanya. ditupkan roh adam bersin saja.. adam tdk hidup kemelut terjadi.allah berkata kepada malaikat.Wahai malaikat: Aku ingin Rahasia di diri adamsekarangAllah Bertajali penuh kepada adam Gaib di diri adam,pi ahsania takwin Sempurnalah kejadian adam .Lalu Ber sujudlah para Malaikat kepada adam selaku halifah..hanya iblisyang tdk melihat rahasia alaah tersebut.kesimpulan Gaibnya diri kita di sulbi Adam.sulbi nuh ibrahim sampai sulbi abdullah. adapun titisan titik Zat itu memancarnya. sampai ke sulbi orang tua kita. hadirlah kita2 jadi sebenarnya di dunia kampung allah dilanjutkan,di akhirat /surgapun kampung allah yang kekal AbadiKesimpulan:1_zat allah Adalah perbendaharaan Yang ter sembunyi roh kita sekalian jadi kita semua ikut andil menciptakan Alam semestaini.sewaktu semua perbendaharaan mengucapkan KUN .2_Allah ingin mengenalkan per bendaharaannya,3_allah ingin melihat dirinya.4_Zat allah berubah nama : pertama zat ke dua Nurmuhammad ke tiga Adam.sebenarnya diajuga yang yang nampat maupun tersembunyi/bathin.Adapun:tajaliJadi tajali Allah kepada hamba:sesuai amanah nya.tajali Malaikat kepada alam yang diperindah allah sesuai perintahnya.tajali titik kepada kitab/ alif.untuk petunjuknya.

salam laika.