kajian & sikap km-itb (kenaikan bbm per-november 2014)

20
KAJIAN ISU RENCANA KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI NOVEMBER 2014 KEMENTRIAN ESDM KABINET KM-ITB 2014/2015

Upload: dahlan-iskan

Post on 17-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

draf kajian

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

KAJIAN ISU RENCANA KENAIKAN HARGA

BBM BERSUBSIDI NOVEMBER 2014

KEMENTRIAN ESDM KABINET KM-ITB 2014/2015

Page 2: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

1 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Akhir-akhir ini cukup ramai diberitakan bahwa Presiden RI, Joko Widodo, berencana menaikkan harga

BBM bersubsidi sebesar Rp3.000,-/liter. Wacana ini cukup menghentak hampir di semua kalangan

masyarakat. Bila kita cermati setidaknya ada tiga alasan yang melandasi Presiden Joko Widodo sangat

yakin untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pertama, Subsidi BBM yang selama ini dikeluarkan oleh

pemerintah sudah tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke atas.

Kedua, Subsidi BBM dinilai memberatkan APBN sehingga dengan kenaikan harga BBM dapat

menyelamatkan APBN agar tidak jebol. Ketiga, nilai subsidi BBM dinilai tidak produktif dan hanya

bakar-bakar uang saja. Subsidi sebesar itu seharusnya digunakan untuk sektor-sektor produktif

lainnya seperti infrastruktur, industri, pendidikan, kesehatan, dll. Kemudian yang menjadi pertanyaan

besar sekarang adilkah kenaikan Harga BBM bagi rakyat? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut

alangkah baiknya kita meninjau terlebih dahulu berbagai aspek secara komprehensif menyangkut

subsidi BBM tersebut.

CADANGAN MINYAK BUMI INDONESIA Indonesia sekarang bukanlah Negara yang kaya akan minyak bumi. Berdasarkan data Ditjen Migas

Kementerian ESDM RI tahun 2010, cadangan minyak bumi Indonesia hanya sebesar 3,7 Milyar barel

dari total sumberdaya sebesar 7,4 milyar barel. Tentunya cadangan sebesar itu sangatlah sedikit

dibandingkan dengan cadangan negara-negara kaya minyak seperti Venezuela (290 milyar barel),

Arab Saudi (260 milyar barel), Iran (155 milyar barel), Irak (140 milyar barel), dan Kuwait (110 milyar

barel).

Page 3: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

2 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

KONDISI HULU MINYAK BUMI INDONESIA Lifting Minyak Bumi Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun, yaitu: 954.000 bph (tahun

2010), 898.000 bph (tahun 2011), 860.000 bph (tahun 2012), dan 825.000 bph (tahun 2013). Belum

lagi banyak dari minyak bumi yang diproduksi tersebut berasal dari blok-blok migas milik perusahaan

asing. Sistem production sharing contract diterapkan oleh Indonesia dengan mewajibkan Negara

membayar cost recovery untuk setiap minyak yang diproduksi. Setelah perhitungan cost recovery,

presentase bagian tersisa untuk pemerintah adalah 85% dan 15% untuk perusahaan. Dengan

banyaknya perusahaan asing yang beroperasi tentunya membuat minyak bumi yang diproduksi tidak

dapat dimiliki secara maksimal oleh pemerintah untuk kebutuhan BBM.

Page 4: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

3 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

KONSUMSI MINYAK BUMI INDONESIA Dari tahun ke tahun konsumsi minyak bumi terus meningkat. Hal itu menjadi hal yang wajar karena

Indonesia tengah menapaki dari tahap negara berkembang menjadi negara maju dimana secara

langsung pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan lonjakan kebutuhan energi yang signifikan.

Konsumsi BBM hari ini masih didominasi oleh sektor transportasi. Volume Kendaraan dari tahun ke

tahun semakin menanjak sehingga BBM yang digunakan semakin banyak. Berikut table volume

kendaraan dan grafik Konsumsi BBM.

Page 5: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

4 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Besarnya kebutuhan BBM ini membuat pemerintah harus menyediakan minyak mentah lebih banyak

yaitu: 1.340.000 (tahun 2010), 1.420.000 (tahun 2011), 1.470.000 (tahun 2012), dan 1.530.000 bph

(tahun 2013).

Dengan kebutuhan 1,5 juta bph membuat Indonesia harus berpikir bagaimana menutup defisit

tersebut. Impor minyak mentah menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan BBM nasional.

Permasalah pun ditambah dengan kapasitas kiang minyak minyak Indonesia hanya sebesar 1 juta bph.

Kilang minyak Indonesia hanya dapat mengolah kilang minyak sebesar 1 juta bph sedangkan tuntutan

BBM adalah sebesar 1,5 juta bph.

Artinya, Indonesia tidak bisa hanya mendatangkan minyak mentah untuk kebutuhan BBM karena

minyak mentah yang diimpor tidak akan mampu diolah oleh kilang minyak kita sendiri. Dengan

hitungan matematis maka dapat kita simpulkan bahwa Indonesia harus mengimpor minyak bumi dan

BBM dalam waktu yang bersamaan.

Page 6: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

5 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

NERACA PERDAGANGAN MIGAS INDONESIA Defisit kebutuhan minyak bumi Indonesia harus ditutupi dengan mengimpor minyak mentah dan

BBM. Impor minyak mentah dan BBM tersebut cukup menguras cadangan devisa Negara. Besar

defisit perdagangan migas tiap tahunnya adalah 0.2 milyar USD (tahun 2010), 0.7 milyar USD (tahun

2011), 5.2 milyar USD (tahun 2012), 9.7 milyar USD (tahun 2013), dan diperkirakan 11.8 milyar USD

(tahun 2014). Defisit neraca migas ini semakin besar diakibatkan oleh produksi migas nasional

cenderung menurun sedangkan impor khusunya berupa minyak bumi semakin besar.

FUNGSI SUBSIDI BBM Harga minyak mentah di pasaran dunia kini menyentuh $80/barrel. Dengan harga sebesar itu

diperkirakan biaya pokok BBM per liter sejatinya berkisar antara Rp8.500,- hingga Rp10.000,-. Daya

beli masyarakat yang tergolong rendah membuat pemerintah harus mengeluarkan subsidi untuk

menurunkan harga BBM yang termasuk dalam barang strategis. Oleh karena itu harga BBM bersubsidi

yang dijual Pertamina sebesar Rp6.500,- per liter premium dan Rp5.500,- per liter solar.

Page 7: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

6 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Defisit harga jual dan biaya pokok BBM tersebut harus ditutupi dengan subsidi BBM yang dialokasikan

dalam APBN Indonesia. Laju konsumsi BBM bersubsidi yang meningkat turut serta mengerek naik

subsidi BBM yang dikeluarkan Pemerintah. Subsidi BBM dari tahun ke tahun adalah sebesar: Rp 130

Triliun (tahun 2011), Rp 211 Triliun (tahun 2012), Rp 202 Triliun (tahun 2013), dan Rp 246 Triliun

(tahun 2014). Subsidi BBM yang dikeluarkan ini dinilai menjadi penyebab defisit APBN tiap tahunnya.

ANCAMAN KRISIS MINYAK DUNIA Kebutuhan Energi di masa depan kemungkinan akan terus melonjak. Pertumbuhan populasi

penduduk dunia secara langsung akan membutuhkan pasokan energi yang lebih banyak pula. Di sisi

lain perlombaan Negara-negara berkembang maupun Negara-negara maju untuk memacu

pertumbuhan ekonominya turut serta mengkatrol kebutuhan energi di masa depan.

Permasalah utama adalah tidak hanya Indonesia tetapi banyak juga Negara lain yang memiliki

ketergantungan kepada minyak bumi. Berdasarkan studi oleh Assiciation for the study of peak oil,

konsumsi minyak bumi seluruh Negara dunia diproyeksikan akan mencapai 120 juta bph pada tahun

2020. Sementara produksi minyak bumi dunia jika dimaksimalkan pun tak akan mencukupi kebutuhan

tersebut. Hal itu berarti di masa depan akan terjadi persaingan sengit antara Negara-negara

pengimpor minyak untuk memperoleh minyak bumi. Indonesia akan bersaingan dengan Negara-

negara maju lain seperti Amerika Serikat, China, India dalam memperebutkan minyak sisa yang

Page 8: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

7 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

beredar di pasar internasional. Dengan kondisi pasokan terbatas maka bisa dipastikan harga minyak

mentah di pasaran akan melonjak berkali-kali lipat. Pada saat itu hanya Negara yang memiliki

cadangan devisa besar yang dapat membelinya.

PENYALAHGUNAAN BBM BERSUBSIDI Subsidi pada hakikatnya diberikan agar rakyat yang memiliki daya beli rendah bisa tetap membeli

barang tersebut. BBM merupakan salah satu barang strategis yang sangat berpengaruh pada

perekonomian. Pada awalnya subsidi BBM dikeluarkan karena mayoritas masyarakat dulunya kurang

mampu untuk membeli BBM. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan membuat

daya beli masyarakat meningkat. Kini BBM bukan lagi barang yang mewah bagi kaum masyarakat

sebagian besar.

Konsumsi BBM paling besar terletak pada sektor transportasi. Roda transportasi pribadi sebenarnya

sangat banyak dimiliki oleh kaum menengah ke atas. Kepemilikan mobil dan motor cukup meningkat

signifikan. Di sisi lain kaum menengah ke bawah tidaklah banyak yang mengkonsumsi BBM bersubsidi.

Berdasarkan data BPS tahun 2010, 70% BBM bersubsidi dinikmati oleh kaum menengah ke atas. Hal

inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan subsidi BBM yang dikeluarkan apakah sudah tepat

sasaran.

Page 9: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

8 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Belum lagi adanya disparitas harga antara Harga BBM bersubsidi dengan BBM non-subsidi juga

menimbulkan penyalahgunaan BBM bersubsidi. Banyak sekali terjadi penyelundupan BBM bersubsidi

ke industry-industri yang sebenarnya tidak boleh mengkonsumsinya. Selain itu kurang pengawasan

kawasan perbatasan wilayah Indonesia dan Negara lain turut serta memberi andil penyelundupan

BBM bersubsidi ke luar negeri.

APAKAH BENAR ADA MAFIA MIGAS & BBM ? Isu adanya mafia migas dan BBM yang ikut bermain dalam pengadaan minyak mentah dan BBM

impor sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Pembelian minyak mentah maupun BBM melalui

trader adalah penyebab utama menjamurnya mafia migas dan BBM di Indonesia. Pembelian melalui

trader ini membuat kerugian bagi anggaran Negara. Harga yang dibeli dari trader atau distributor

pasti lebih tinggi disbanding dari produsen langsung. Permainan mafia migas dan BBM ini sangat sulit

terendus karena pemerintah sendiri tidak pernah mau melaporkan transparansi anggaran pengadaan

minyak mentah dan BBM ke publik. Proses audit trader pun juga susah dilakukan karena markas

perusahaan trader/distributor disebut-sebut berada di Singapura.

Page 10: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

9 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

SUDUT PANDANG MONETER DAN FISKAL Hari ini, BI rate masih di angka 7.5%, rate yang paling tinggi di empat tahun terakhir sejak tahun 2009

(after second great depression). Di penghujung tahun 2014, pemerintahan Jokowi- Jk merilis akan

menaikkan harga BBM karena adanya potensi kebocoran ruang fiskal. Kebocoran ruang fiskal (APBN)

ini akan berpotensi meningkatkan angka inflasi, dan secara otomatis BI akan mengeluarkan paket

kebijakan yang salah satunya adalah menaikkan BI rate untuk bisa menekan angka inflasi tersebut.

Atau jika kita berkaca kepada kebijakan Jokowi yang ingin menurunkan interest rate, atau minimal

membiarkan interest rate tersebut tetap, maka angka inflasi akan sangat tinggi dan menurunkan daya

beli masyarakat secara signifikan. Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan bahwa setiap

kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp. 1000,00, maka inflasi akan bertambah sebesar 1,2 persen.

Jika menyasar harga keekonomian, kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp. 2.100,00 akan

menyebabkan inflasi minimal sebesar 2.4 %. Namun mempertimbangkan bahwa akan ada kenaikan

harga LPG dan TDL di akhir tahun, maka diperkirakan inflasi akan bertambah sampai 3.5%, sehingga

inflasi bisa menembus angka 9% di akhir tahun.

Tingginya angka inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat, dan berikut merupakan hasil simulasi

kenaikan harga beberapa bahan pokok yang kami prediksikan secara agregat sesuai dengan tingkat

kenaikan harga secara historis setiap kenaikan BBM (salah satu sumber adalah kompas).

Grafik diatas dapat menggambarkan prediksi kenaikan harga bahan pokok secara agregat terhadap

kenaikan harga bbm bersubsidi. Dengan menggunakan asumsi kebutuhan kalori perhari, berikut

merupakan hasil perhitungan kenaikan biaya hidup dari setiap tingkat kenaikan harga bbm; Kami

mengklasifikasikan untuk kondisi saat ini, kenaikan maksimum adalah harga keekonomian (Rp.

8.600,00), sehingga kenaikan harga maksimal sebesar Rp. 2100,00 dan sisanya dipisah per-lima ratus

rupiah.

IDR 0,00 IDR 50.000,00 IDR 100.000,00IDR 150.000,00IDR 200.000,00IDR 250.000,00IDR 300.000,00

Normal

IDR 2,100.00

IDR 500.00

IDR 1,000.00

IDR 1,500.00

Kenaikan harga Bahan Pokok ketika Harga BBM naik

BBM Beras Telur

Cabe Minyak Goreng Curah Minyak Goreng Kemasan

Bawang merah Daging Ayam

Page 11: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

10 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Pemerintah memang memiliki resiko dengan semakin melemahnya rupiah, iklim investasi, dan

kemungkinan meningkatnya inflasi dari bocornya ruang fiskal di APBN. Menaikkan harga BBM

bersubsidi memang merupakan salah satu kebijakan fiskal untuk menutup kebocoran APBN, namun

hal tersebut bukan satu-satunya cara! Banyak cara yang bisa digunakan untuk menambal post

anggaran ini demi menyelamatkan puluhan juta masyarakat miskin dan hampir miskin di Indonesia.

Mulai dari me-redefine cost recovery, meningkatkan pajak perusahaan produsen kendaraan

berbahan bakar minyak, menaikkan pajak penghasilan untuk golongan tertentu, menaikkan pajak

untuk mobil pribadi, memberantas korupsi dan mafia migas, revitalisasi asset, dan lain-lain.

Kemudian, seiring pertumbuhan penduduk, pertumbuhan permintaan atas kendaraanpun akan terus

meningkat. Selama belum ada supply energi yang menggantikan fungsi dari BBM, maka demand akan

terus mutlak terhadap BBM, konsumsi akan terus tinggi dan akan terus meningkat sedangkan

cadangan dunia menipis, maka suatu hari dunia akan krisis energi dan ketahanan energi kita akan

menjadi sangat penting. Hal ini lah yang lebih penting dipikirkan oleh pemerintah dalam

menganggarkan ruangan fiskal untuk ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

DI SETIAP BUTIR NASI, TELUR, SESENDOK SAMBAL, DAN SEPOTONG DAGING,

AKAN SELALU ADA BBM BERSUBSIDI Ya, memang para tukang becak, pedagang kaki lima, hansip, dan 27 juta orang miskin di Indonesia

belum tentu menggunakan BBM bersubsidi dalam kesehariannya. Betul memang subsidi bbm tidak

tepat sasaran, hampir 70% dari subsidi BBM digunakan oleh 40% orang yang berada di Indonesia.

Namun apakah lantas menaikkan harga BBM bersubsidi atau mencabut subsidi sama sekali kemudian

memberikan bantuan langsung, mensubsidi ulang dengan menggunakan kartu- kartu merupakan

langkah yang tepat menuju tepat sasaran?

Hubungan antar variabel (komoditas-bbm bersubsidi-logistik)

Di tahun 2013, saat BBM naik sebesar 2000 rupiah (44,4%), saat itu beras naik 60%, telur naik 25%,

cabai naik 225%, dan minyak goreng naik 22%. Hal itu tidak dibarengi dengan kenaikan TDL dan

36,92%

12,23%

21,80%

29,48%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

IDR 2.100,00 IDR 500,00 IDR 1.000,00 IDR 1.500,00

Pembengkakan biaya pembelian bahan pokok

Page 12: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

11 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

rencana kenaikan harga LPG seperti di tahun 2014 ini. Hal ini wajar mengingat biaya logistik di

Indonesia disebutkan bisa mencapai 50%, bahkan 70% dari harga barang, sedangkan di Negara maju,

kisarannya hanya 25% sd 30%.

Di Indonesia, sistem logistik masih jauh dari efisien. Untuk beras yang dipasarkan secara tradisional

saja, bisa sampai ada tujuh tengkulak/ tujuh kali perpindahan kepemilikan. Hal ini lah yang

menyebabkan ongkos logistik menjadi sangat mahal. Beberapa sumber menyebutkan, harga beras

yang diterima petani maksimal hanya 15% dari harga jual beras. Pemerintah seharusnya memikirkan

juga bagaimana mengefisienkan sistem rantai pasok bahan pokok ini agar efisien, sehingga bisa lebih

memakmurkan petani. Beberapa ide mengenai efisiensi rantai pasok untuk memotong jalur distribusi

seperti kembali merevitalisasi fungsi PT. POS sebagai pusat distribusi barang (bahan pokok),

seharusnya bisa dipertimbangkn dan diimplementasikan.

Poin utama dari pembahasan ini adalah bagaimana agar pemerintah membuat sistem logistik untuk

mengendalikan harga bahan pokok sehingga suatu hari hubungan antar variabelnya bisa hampir

mutually exclusive, dan kenaikan harga bbm bersubsidi pada akhirnya tidak terlalu berpengaruh

kepada harga bahan pokok.

Pemerintah seharusnya tidak malas dan mengusahakan hal seperti ini untuk tercapai terlebih dahulu

baru kemudian menaikkan harga bbm bersubsidi. Harga BBM bisa berapapun, asal rakyat bisa makan,

mengakses kebutuhan pokok, dan hidup layak, tidak masalah. Jangan sampai pemerintah gegabah

dalam mengambil keputusan walau dengan alasan menambal APBN, membangun infrastruktur,

membangun bandara, pelabuhan, namun harus mengirim 10 sampai 20 juta orang Indonesia

bergabung dengan 28 juta orang lainnya menjadi masyarakat miskin di Indonesia.

Ya, kita memang harus memastikan pembangunan Negara ini berjalan. Namun Negara ini bukan

hanya anggaran, asset dan bangunan, tapi juga rakyat yang hidup di dalamnya.

SUBSIDI BBM: BUKAN BBM YANG DISUBSIDI, TAPI DAYA BELI MASYARAKAT Betul, memang 70% pengguna subsidi BBM adalah 40% orang terkaya di Indonesia sehingga wajar

memang banyak yang menyatakan bahwa subsidi BBM hari ini tidak tepat sasaran. Banyak dikonsumsi

oleh masyarakat secara luas.

BBM adalah komoditas strategis yang tidak bisa kita mutually-ekslusifkan dari komponen dan

subsistem yang lain. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kenaikan harga BBM akan sangat

mempengaruhi harga bahan pokok. Dari pemaparan di bagian logistik, kita bisa melihat bahwa harga

BBM sangat strategis dalam mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap bahan pokok. Jadi

pertanyaannya, sebenarnya untuk siapakah BBM bersubsidi?

“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

Secara singkat, makna keadilan sosial adalah ketika kesejahteraan umum tercapai oleh seluruh warga

Indonesia. Namun jika sistem logistik dari kebutuhan primer (bahan pokok) saja belum efisien, dan

bisa mengakibatkan kenaikan harga dan berdampak kepada penurunan daya beli yang signifikan

ketika harga BBM bersubsidi naik, maka hal ini lah yang seharusnya pemerintah lindungi. Yang

Page 13: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

12 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

sebenarnya pemerintah lindungi adalah DAYA BELI MASYARAKAT agar KEADILAN SOSIAL a.k.a

KESEJAHTERAAN UMUM TERCAPAI OLEH SELURUH MASYARAKAT INDONESIA.

Memang seharusnya kaum menengah keatas tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi. Namun

caranya bukan dengan serta merta menyerahkan harga BBM kepada mekanisme pasar atau

menaikkan harga BBM bersubdisi tanpa persiapan atas pengendalian harga kebutuhan primer.

Dengan kondisi hari ini, maka keputusan pemerintah bertentangan dengan tercapainya sila ke-lima.

Yang harus dilakukan adalah menekan anggaran BBM bersubsidi dengan melakukan efisiensi dalam

setiap proses bisnisnya. Solusi-solusi seperti re-segmenting, re-targetting, dan strategi-strategi

pembatasan teknis thp pembelian BBM bersubsidi lah yang seharusnya dilakukan secara jitu untuk

bisa menekan angka konsumsi. Jika hal ini bisa dilakukan, dalam sektor transportasi saja, maka

efisiensi anggaranya bisa mencapai 49% penghematan anggaran BBM bersubsidi (70% pengguna

kelas atas x 70% bbm dihabiskan di sektor transportasi).

Disinilah gunanya pemerintah bisa membuat PERPU atau PERMEN, seharusnya hak-hak tersebut

digunakan bukan hanya untuk mengambil solusi jalan pintas. Negara harus bisa mengatur perilaku

masyarakatnya agar keadilan sosial bisa tercapai dengan sepaket haknya dalam membuat regulasi. Ini

masalah political will dan kerja keras sedikit lagi. Kabinet Kerja, ayo bekerja keras!

TINJAUAN KONSTITUSI: UU MIGAS NOMOR 22 TAHUN 2001 Pengelolaan sumberdaya minyak dan gas bumi Indonesia kini berkiblat pada UU Migas nomor 21

tahun 2001. Undang-undang tersebut dinilai menjadi biang kerok kekacauan dunia migas dari sektor

hulu hingga hilir. Sejak undang-undang ini disahkan Indonesia mengalami penurunan produksi minyak

bumi yang sangat signifikan, terhentinya penemuan cadangan migas baru, dan masuknya perusahaan

asing yang secara ramai-ramai menguras sumberdaya migas nasional. Ada beberapa poin utama dari

undang-undang tersebut sangat merugikan negara.

UU Migas nomor 22 tahun 2001 menempatkan PT Pertamina yang merupakan satu-satunya BUMN

Migas hanya menjadi operator migas yang harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan swasta

nasional maupun asing. Hal ini membuat peran regulator berada di tangan pemerintah melalui BP

Migas. Perubahan peran ini menjadi boomerang karena Pertamina tidak memiliki previllage dalam

pengolaan cadangan migas nasional. Minyak bumi yang diproduksi sebagian besar menjadi milik

perusahaan asing karena Pertamina hanya memiliki sedikit blok migas di Indonesia. Hal ini tentu

sangat merugikan karena seandainya Pertamina diberi kewenangan akan cadangan migas maka

pemerintah tidak akan repot untuk mengimpor minyak mentah dalam jumlah besar.

UU Migas nomor 22 tahun 2001 juga menciptakan sistem birokrasi yang sangat rumit. Untuk

melakukan pengeboran, Investor harus mengurus perizinan melalui banyak pintu mulai dari Ditjen

Migas, BP Migas, Bea Cukai, sampai Pemerintah Daerah yang rata-rata memakan waktu 5 tahun. Pada

tahap eksplorasi pun investor sudah harus dikenai pajak. Hal ini dipandang oleh investor sebagai

sesuatu yang tidak menarik. Padahal sebelum UU Migas ini diberlakukan Investor hanya perlu

mengurus perizinan lewat Pertamina yang memakan waktu tidak sampai 1 tahun. Akibatnya, investasi

eksplorasi cadangan anjlok yang menyebabkan tidak adanya penemuan cadangan migas baru.

Page 14: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

13 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

UU Migas nomor 22 tahun 2001 memberikan peluang korupsi. BP Migas yang sekarang bernama SKK

Migas tidak memiliki kewenangan untuk melakukan jual beli minyak karena statusnya sebagai Badan

Hukum Milik Negara. Hal ini mengakibatkan SKK Migas harus menunjuk pihak ketiga untuk menjual

minyak bumi dari bagi hasil dengan kontraktor. Penunjukan pihak ketiga inilah yang selama ini

menjadi lahan suap menyuap yang sangat merugikan Negara. Hasil penjualan minyak tidak maksimal

karena harga yang dibeli pihak ketiga tentunya akan lebih rendah jika dibandingkan dengan menjual

secara langsung di pasaran.

Rencana kenaikan Harga BBM bersubsidi sekitar Rp 3.000- per liter tampaknya perlu ditinjau ulang.

Pada awal diberlakukannya UU Migas menyebutkan bahwa penentuan harga BBM akan disesuaikan

kepada harga pasar bebas. Namun pasal tercebut dicabut pada tahun 2004 yang artinya pemerintah

harus mengontrol harga BBM yang merupakan barang strategis. Dengan kenaikan tersebut maka

harga BBM bersubsidi akan naik menjadi Rp 9.500 per liter premium dan Rp 8.500 per liter solar.

Harga tersebut secara kasar menyamai harga pasar dari biaya pokok produksi BBM yang berada di

kisaran Rp 8.500- 10.000 per liter.

Potensi Pemasukan Anggaran

Pencabutan subsidi BBM adalah cara pemerintah yang paling mudah/instan untuk mendapatkan

tambahan anggaran belanja. Jika kita tinjau kembali sektor penerimaan negara sebenarnya

pemerintah masih dapat memaksimalkan sektor pajak untuk menambah pemasukan negara.

Tabel diatas merupakan penerimaan pajak yang diterima oleh Negara (dalam milyar rupiah) dalam

kurun waktu tahun 2009-2013 pada Data BPS yang bersumber di Kementerian Keuangan. Pada

September 2014 Fuad Rahmany, Dirjen Pajak kemenkeu, menyatakan bahwa target pajak tak pernah

tercapai selama kurun 12 tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah perlu secara tegas dalam penarikan

pajak Negara agar pemasukan bertambah dan dapat dipergunakan untuk sektor lain.

Selain itu pemerintah seharusnya meningkatkan efisiensi anggaran belanja Negara. Anggaran yang

tidak terlalu penting seharusnya dipangkas dan dialihkan ke sektor prioritas. Salah satunya adalah

memangkas anggaran kunjungan kerja ke luar negeri yang dinilai terlalu besar. Begitu pula dengan

anggaran untuk reses DPR yang tidak efektif. Anggaran rapat juga terlalu besar yakni Rp 18,1 Triliun.

Pemborosan anggaran harus dihentikan agar kebocoran anggaran dapat diminimalisir.

619 922 723 307 873 874 980 518 1 148 365

601 252 694 392 819 752 930 862 1 099 944

317 615 357 045 431 122 465 070 538 760

193 067 230 605 277 800 337 584 423 708

24 270 28 581 29 893 28 969 27 344

6 465 8 026 - 1 0 0

56 719 66 166 77 010 95 028 104 730

3 116 3 969 3 928 4 211 5 402

18 670 28 915 54 122 49 656 48 421

18 105 20 017 25 266 28 418 30 812

565 8 898 28 856 21 238 17 609

Pajak Bumi dan Bangunan

2012 1)

2009 1)

Pajak Perdagangan Internasional

Pajak Ekspor

Bea Masuk

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Cukai

2011 1)

2010 1)

2013 2)

Penerimaan Perpajakan

Sumber Penerimaan

Pajak Lainnya

Pajak Penghasilan

Pajak Dalam Negeri

Pajak Pertambahan Nilai

Page 15: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

14 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Di sisi lain, penerimaan anggaran dari sektor bukan pajak seperti royalty harus dimaksimalkan. Selama

ini pemerintah masih kehilangan banyak pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang tidak

membayar royalty khususnya dari sector pertambangan dikarenakan banyaknya penambangan dan

ekspor illegal. Peningkatan pemasukan Negara juga dapat dilakukan dengan mencegah ekspor raw

material berupa bahan galian tambang dan kelapa sawit. Industri harus siap mengubah raw material

tersebut menjadi barang bernilai tambah. Sejalan dengan ide tersebut sebenarnya untuk sector

pertambangan sudah memulai usaha untuk hilirisasi tambang namun implementasinya belu optimal.

Bagi industri lain seharusnya sudah harus mengedepankan ekspor barang bernilai tambah karena hal

itu akan menambah anggaran Negara.

KESIAPAN PEMERINTAH UNTUK MENSUBSIDI DAYA BELI MASYARAKAT JIKA

HARGA BBM DINAIKKAN SAAT INI

OVERVIEW KONDISI MASYARAKAT INDONESIA HARI INI

Kondisi Indonesia hari ini, garis miskin tertinggi memang ada di Papua dan sebagaian daerah timur di

Indonesia. Definisi garis miskin adalah masyarakat dengan pendapatan Rp. 289.041,00 perbulan

untuk penduduk kota, dan Rp. 253.273,00 perbulan Namun jika kita melihat dari persebaran

banyaknya orang miskin di Indonesia, maka kita bisa melihat bahwa 60% masyarakat miskin Indonesia,

ada di Pulau Jawa, dengan Jawa Timur dan Jawa Barat yang menyimpan jumlah tertinggi (masing-

masing 4.7 dan 4.3 juta penduduk). Namun jika kita melihat dengan standar miskin dunia untuk

Indonesia dengan US$ 2 perhari, maka ada 108 juta orang yang hidup dibawah garis kemiskinan

(sumber: World Bank Review). Norman Loayza, dalam direktur dari World Development Bank dalam

Kompas melansir bahwa 75% persen masyarakat Indonesia hanya mampu membiayai diri kurang dari

samadengan US$ 4 perhari.

SOLUSI YANG DIAJUKAN PEMERINTAH DALAM WAKTU DEKAT Salah satu langkah pemerintahan Jokowi-JK dalam menangani dampak dari subsidi BBM adalah

dengan menerbitkan program keluarga produktif (PKP) yang telah diluncurkan seminggu lalu, 11

November 2014. PKP terdiri atas tiga kartu, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS),

N

EW

S

< 500500 - 1,0001,000 - 1,5001,500 - 2,000

Number of Poor People (000)

Gambar Jumlah Penduduk Miskin menurut Propinsi di Indonesia, 2004

---------- : A2 Figure Number of Poor People by Province in Indonesia, 2004

Jumlah Penduduk Miskin (000)---------- ----------- ---------- --

> 2,000

Page 16: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

15 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Meski baru, sejatinya ketiga kartu itu meneruskan program

sebelumnya yang sudah dijalankan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Berikut penjabaran singkat mengenai masing-masing kartu sakti terbitan Jokowi:

KIP (Kartu Indonesia Pintar)

Program bantuan untuk siswa itu mengadopsi sistem bantuan siswa miskin (BSM). Ketika

masih bernama BSM, jumlah sasarannya adalah 18 juta siswa SD, SMP, SMK, dan SMA.

Setelah berganti menjadi KIP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

menaikkan jumlah sasaran menjadi 24 juta anak.

KIS (Kartu Indonesia Sehat)

KIS beda dengan BPJS, namun KIS menyempurnakan kekurangan BPJS. Penyempurnaan ini

mencakup dua hal. Pertama, penambahan jumlah cakupan PBI. Meski belum ada berapa

jumlah pasti penambahan peserta, Akmal memastikan, jumlah 86,4 juta PBI akan ditambah.

Penambahan itu datang dari sekitar 1,7 juta gelandangan, anak terlantar, difable dan warga

miskin lainnya yang selama ini tidak tercover pemerintah. Kedua, program untuk meng-cover

biaya perawatan bayi yang baru lahir dari pasangan penerima KIS. Jika sebelumnya mereka

tidak langsung dicover, maka dengan KIS yang dimiliki oleh orang tuanya maka sang anak

akan otomatis terdaftar. Dari sebanyak 86,4 juta warga penerima bantuan iuran (PBI), baru

sebanyak 432 ribu yang akan menerima KIS pada awal peluncuran kemarin.

KKS (Kartu Keluarga Sejahtera)

KKS merupakan pengganti Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial

(Kemensos). Tidak jauh beda dengan PKH, KKS juga akan membagikan uang tunai sebesar Rp

200 ribu pada rumah tangga sasaran (RTS). Hanya saja, pencairannya tidak lagi dilayani oleh

PT Pos bersama Bank BRI. KKS akan dilayani oleh Bank Mandiri. Di 11 November 2014, KKS

akan dibagikan pada 430.000 rumah tangga sasaran.

Lokasi Penyebaran PKP

Pada tahap awal peluncuran, KIP, KIS, dan KKS baru disebar ke 18 kabupaten/kota. Titik-titik yang

dipilih masuk kategori daerah perkotaan yang mudah dijangkau dan kondisi infrastuktur pendukung

sudah siap. Ke-18 titik penyebaran KIP tahap awal ini adalah Jakarta Pusat, Selatan, Utara, Timur, dan

Barat. Kemudian di Kabupaten Jembrana, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Cirebon, Kota Bekasi,

Kabupaten Kuningan, dan Kota Semarang. Kemudian di Kabupaten Tegal, Kabupaten Banyuwangi,

Kota Surabaya, Balikpapan, Kota Kupang, Kabupaten Mamuju Utara, dan Kota Pematang Siantar.

RELEVANSI INITIAL CONDITION DENGAN SOLUSI YANG DITAWARKAN Tiga kartu diatas merupakan lanjutan program dari pemerintahan SBY. Bisa dibilang tidak ada solusi

yang relevan dan langsung menyelesaikan permasalahan masyarakat pasca kenaikan harga BBM. Dulu,

SBY selalu mengandalkan BLT dalam setiap kenaikan harga BBM bersubsidi. BLT bukan KKS, namun

mungkin KKS merupakan program yang bisa mensubstitusi. Sayangnya, dari 28 juta penduduk yang

tercatat miskin di Indonesia, hanya ada 430.000 kepala keluarga di Indonesia yang mendapatkan KKS

dengan besaran Rp. 200.000,00 per- kepala keluarga. Jika rata-rata keluarga di Indonesia adalah

memiliki 2 sd 3 anak, maka setiap kepala disubsidi sebesar Rp. 40.000,00 sd 50.000,00 per-bulan. Jika

dikonversi ke konsumsi harian, setiap kepala mendapatkan Rp. 1.300 sd 1.700 per-hari. Apakah Rp.

Page 17: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

16 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

200.000,00 perkeluarga per-bulan angkanya sudah tepat dan mampu menggantikan daya beli yang

hilang? Dan jika mengevaluasi jumlah KKS yang disebarkan, tentu kita tahu bahwa 430.000 kepala

keluarga atau hampir setara dengan 1,9 juta orang miskin di Indonesia, bahkan tidak sampai 10% dari

jumlah orang miskin dengan garis miskin yang paling bawah.

Lalu dimana, letak Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Jika memang Pemerintah bermaksud memindahkan subsidi daya beli dalam bentuk lain, maka

seriuslah, hitung besarannya, berapa banyak yg harus menerima, dan pikirkan cara pemberiannya

agar masyarakat tidak konsumtif. Masyarakat ini, untuk bisa bebas dari kemiskinan harus bekerja dan

memiliki penghasilan.

Disini kita bisa mendapatkan kesimpulan, bahwa pemerintah belum serius dalam menyiapkan

masyarakat untuk dapat menerima kenaikan harga BBM dan harga bahan pokok.

TERAKHIR; KOREKSI KRITIS ANGGARAN SUBSIDI BBM DALAM APBN Salah satu argumen yang sering diajukan sebagai alasan penaikan harga BBM adalah tidak sehatnya

ruang fiskal karena anggaran subsidi yang sangat besar. Dalam struktur APBN dari tahun ketahun

memang jumlah alokasi dana untuk Subsidi BBM kian besar, dari segi jumlah maupun segi presentase.

Lihat tabel berikut.

DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER

Namun sayangnya selama ini tidak ada transparasi dari mana angka-angka itu berasal. Secara

sederhana angka anggaran subsidi dapat dihitung dengan formula dibawah ini. mari coba kita hitung

mandiri berapa seharusnya alokasi anggaran Subsidi BBM dalam APBN.

Subsidi BBM = Volume X (Harga Patokan-(Harga Eceran-Pajak)

a. Harga patokan

Harga patokan adalah harga MOPS (Mean of Platts Singapore) ditambah alpha (biaya distribusi dan

margin keuntungan). MOPS sendiri adalah penilaian produk untuk trading minyak di kawasan Asia

yang dibuat oleh Platts -anak perusahaan McGraw Hill-. Mengacu pada keputusan Menteri ESDM

Republik Indonesia No. 2187 K/ 12/MEM/2014, biaya alpha (distribusi dan margin) untuk masing-

masing produk adalah sebagai berikut :

Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Subsidi BBM (Rp T) 45 82 130 211 202 246 291

APBN (Rp T) 1001 1126 1321 1548 1726 1877 2020

Postur 4.50% 7.28% 9.84% 13.63% 11.70% 13.11% 14.41%

Anggaran Belanja Subsidi BBM (dalam Triliun Rupiah)

Page 18: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

17 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

No. Produk Biaya Distribusi dan Margin

1 Bensin Premium dan

Biopremium

(3,32% x MOPS)+484/liter

2 Minyak tanah (2,17% x MOPS)+521/liter

3 Minyak Solar dan

Biosolar

(2,49% x MOPS)+263/liter

Dengan mengacu pada MOPS 2014 sebesar USD 99,6 per Barell dan Nilai Tukar rupiah 1 Dollar

seharga Rp.12000. maka akan kita dapatkan harga MOPS yakni Rp. 7516 per liter. Dengan mengacu

pada nilai MOPS ini, maka harga patokan untuk masing masing produk BBM Bersubsidi adalah sebagai

berikut.

No. Produk Harga Patokan (rupiah/liter)

1 Bensin 8250,54

2 Solar 8201,09

3 Minyak Tanah 7967,15

a. Harga Eceran-Pajak

Pada tahun 2014 ini harga eceran untuk masing-masing produk BBM bersubsidi adalah

sebagai berikut.

No. Produk Harga Eceran

(rupiah/liter)

1 Bensin 6500

2 Solar 5500

3 Minyak Tanah 2500

Dengan nilai pajak yang dimaksud adalah Pajak Pertambahan Nilai 10% + Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor 5%. Sehingga (Harga Eceran-Pajak) masing-masing produk adalah

sebagai berikut.

No. Produk Harga Eceran-Pajak

1 Bensin 5525

2 Solar 4675

3 Minyak Tanah 2125

b. Biaya subsidi per liter

Dari hitung-hitungan diatas kita dapat menghitung berapa biaya subsidi perliternya untuk

masing-masing produk.

No. Produk Biaya Subsidi (rupiah/liter)

Page 19: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

18 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

1 Bensin 2725,54

2 Solar 3526,10

3 Minyak Tanah 5842,15

c. Alokasi Subsidi BBM

Dalam APBN-P 2014, anggaran Subsidi BBM adalah sebesar 246,49 Trilliun dengan alokasi

BBM bersubsidi di reduksi menjadi 46 Juta Kiloliter dengan rincian 29,43 Juta Kliter Premium,

15,67 Juta Kliter Solar dan 0,9 Juta Kliter Minyak tanah. Dengan mengkalikan biaya subsidi

perliter dengan alokasi tiap BBM bersubsidi ini, maka akan didapat angga anggaran Subsidi

BBM sebagai berikut.

No. Produk Anggaran Subsidi

1 Bensin Rp80.212.786.573.585

2 Solar Rp55.253.981.086.793

3 Minyak Tanah Rp5.257.938.566.038

TOTAL Rp140.724.706.226.415 140 T

Kalkulasi kami belum memasukkan anggaran untuk subsidi LPG 3kg, dimana pada tahun 2013 dan

2015 anggaran untuk subsidi LPG 3kg ini masing-masing sebesar 40 T dan 55,1 T, dengan

menggunakan asumsi anggaran subsidi LPG 3Kg sebesar 50 T daam APBN-P 2014, maka masih

terdapat selisih 56 T alokasi anggaran Subsidi BBM yang tercantum dalam APBN-P dengan kalkulasi

kami. Tidak semua masyarakat mengetahui angka kalkulasi ini.

KESIMPULAN Berdasarkan konstitusi harga BBM sebagai barang strategis tidak seharusnya mengikuti harga minyak

dunia, karena BBM adalah konsumsi masyarakat luas, maka sudah seharusnya pemerintah mengatur

harga ada dapat terjangkau masyarakat luas. Selain itu kenaikan harga BBM seharusnya diikuti

dengan rencana kebijakan yang dapat menanggulangi dampak kenaikan harga yang secara tidak

langsung akan menurunkan daya beli masyarakat. Hingga hari ini kami tidak melihat paket kebijakan

dari pemerintah yang benar-benar dapat menanggulangi dampak tersebut. Kartu Keluarga Sejahtera

(KKS) yang dibungkus dalam Program Keluarga Produktif (PKP) pun jauh dari kondisi dapat

menanggulangi dampak.

Selain itu, kami melihat hal fundamental lainnya adalah mahalnya ongkos logistik barang pokok,

pemerintah seharusnya mengefisienkan rantai distribusi ini agar rantai logistik dapa lebih efektif dan

efisien.

Melihat secara lebih luas, permasalahan utama subsidi BBM adalah ketergantungan terhadap BBM,

maka sudah seharusnya pemerintah melakukan percepatan pengembangan Energi Baru dan

Terbarukan, terutama Biofuel, karena Indonesia dijuluki “ArabSaudinya Biofuel”.

Page 20: Kajian & Sikap KM-ITB (Kenaikan BBM Per-November 2014)

ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, HIPSTER SEJAK DALAM PERGERAKAN

19 | K a j i a n S u b s i d i B B M K M - I T B 2 0 1 4 / 2 0 1 5

SIKAP Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, maka KM-ITB menyatakan :

Menolak Kenaikan Harga BBM sampai pemerintah melaksanakan hal-hal berikut :

Adanya peningkatan kinerja Bulog secara signifikan untuk mengefisienkan rantai pasok dan

pengendalian harga bahan pokok yang terintegrasi dari pusat sampai daerah dengan

indikator ongkos logistik dari harga pokok adalah hanya 30-35% dari harga barang pokok.

Adanya kesiapan dari 28 juta masyarakat Indonesia di lapisan ekonomi terbawah dalam

menghadapi kenaikan harga BBM bersubsdi sehingga mereka masih memiliki daya beli yang

cukup untuk mengakses kebutuhan pokok dan akses untuk melanjutkan hidup

Adanya trasparansi alokasi dana kenaikan BBM untuk pemberdayaan masyarakat.

REKOMENDASI JANGKA PENDEK

Adanya kenaikan pajak yang signifikan untuk perusahaan produsen kendaraan dengan bahan

bakar BBM sekaligus pengendalian dan pemotongan jumlah pembelian mobil baru di

Indonesia

Adanya reduksi cost-recovery dari ongkos yang tidak perlu

Adanya renegosiasi kontrak dan mengembalikan kontrak-kontrak migas yang sudah habis ke

PERTAMINA

Adanya pemberantasan mafia migas yang bercokol kepada proses trading pihak ke-3

(PETRAL) dan lembaga hukum yang tidak sah secara konstitusi (SKK Migas)

Terakhir, pemerintah harus melakukan persiapan kebijakan untuk memperbesar pemasukan

APBN negara seperti melaksanakan Hilirisasi Tambang dengan secara paralel membangun

industri pengolahan sebagai upaya mendorong tumbuhnya Industri turunan dalam negri, dan

kebijakan-kebijakan menuju kedaulatan dan ketahanan energi Nasional seperti revisi UU

Migas dan implementasi Roadmap Energi 2030.

REKOMENDASI JANGKA PANJANG

Mendorong pemerintah secara paralel melakukan percepatan pengembangan Energi Baru

dan terbarukan serta mempersiapkan pasar dan infrastruktur pendukungnya, terutama

Biofuel.

Memperbaiki sistem transportasi Indonesia sehingga dapat menekan penggunaan kendaraan

pribadi.