KAJIAN PERKERASAN JALAN LENTUR AKIBAT BEBAN LALU LINTAS DI KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS : JL. HR. SOEBRANTAS)1. Latar BelakangDengan adanya transportasi yang baik merupakan suatu faktor pendukung utama untuk menentukan majunya pertumbuhan negara. Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi banyak hambatan dan kendala dalam melaksanakan program-program pembangunan. Hambatan dan kesulitan itu antara lain disebabkan oleh kondisi prasarana yang kurang memadai terutama di dalam sektor transportasi. Peningkatan taraf hidup sosial ekonomi yang cepat mengakibatkan peningkatan mobilitas sehingga berbanding lurus dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor berarti jumlah repetisi yang menjadi beban perkerasan lentur jalan semakin meningkat. Pada umumnya lapisan perkerasan lentur direncanakan untuk memikul beban lalu-lintas yang sudah ditentukan selama jangka waktu tertentu. Apabila kendaraan yang lewat mengangkut beban yang lebih, maka perkerasan lentur jalan raya akan rusak sebelum waktunya tercapai. Hal ini akan menimbulkan kerugian yang sangat besar untuk memperbaikinya.Daerah-daerah di Indonesia khususnya di Pekanbaru, akhir-akhir ini kerusakan perkerasan lentur jalan raya akibat beban lalu lintas muncul di permukaan sebagai topik terhangat karena banyak jalan-jalan yang rusak sebelum waktunya. Bisa dilihat bagaimana kondisi jalan HR. Soebrantas. Banyaknya lubang-lubang yang mengaga di tengah jalan. Nah ini bisa diambil suatu topik, apakah proses pembuatan perkerasan lentur jalan rayanya sudah memiliki standarisasi, atau bagaimanakah kebijakan yang seharusnya dapat meminimalisir persoalan diatas.