kajian penyerahan urusan pemerintahan kepada desa di kabupaten kutai kartanegara
DESCRIPTION
Ekspose Hasil Kajian PKP2A III Bekerjasama Dengan Pemkab Kutai Kartanegara tentang DesaTRANSCRIPT
EKSPOS HASIL KAJIAN PENYERAHAN URUSAN
PEMERINTAHAN KEPADA DESA
DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDASAMARINDA
Tim Peneliti Bidang Kajian Tim Peneliti Bidang Kajian PKP2A III LAN SamarindaPKP2A III LAN Samarinda
Tri Widodo W. UtomoSiti ZakiyahSaid FadhilAndi WahyudiFani Heru WismonoRustan AMaria AP SariTri Noor AzizahLany Erinda RBetha Miranti A
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGPemerintah Desa merupakan pemerintah
yang paling dekat dengan masyarakat di tingkat bawah sehingga memiliki peran dan posisi yang strategis dalam pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.
Kondisi saat ini pemerintah desa kurang berperan dalam pemberdayaan masyarakat, peran desa selama ini lebih menonjol dalam pelayanan administratif surat menyurat.
Desa merupakan daerah otonom maka penyerahan urusan pemerintahan menjadi suatu yang mutlak dilakukan.
Penyerahan urusan tersebut perlu disertai dengan pembiayaan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Penyerahan urusan yang lebih besar kepada desa yang disertai dengan peningkatan kualitas pemerintah desa merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa.
LanjutanLanjutan……
Pengertian DesaPengertian Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kewenangan Desa menurut UU No. Kewenangan Desa menurut UU No. 32/2004 Pasal 206 dan PP No. 72/2005 32/2004 Pasal 206 dan PP No. 72/2005
Pasal 7Pasal 7
Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa (hak autochtoon)
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa
Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota
Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.
Tahapan KajianTahapan Kajian
1. Pembuatan tipologi desa-desa berdasarkan potensi dan kondisi masing-masing desa untuk menerima urusan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Penetapan klasifikasi masing-masing desa di Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan tipologi yang telah dibuat
3. Penetapan urusan-urusan yang akan diserahkan kepada desa berdasarkan klasifikasi masing-masing desa tersebut.
RUANG LINGKUPRUANG LINGKUPKajian ini membatasi pada urusan-
urusan pemerintahan Pemerintah Kab. Kukar yang dapat diserahkan kepada desa menurut Permendagri No. 30 Tahun 2006 serta Perda tentang Urusan Pemerintahan Kab. Kukar, dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing desa.
KERANGKA BERPIKIRKERANGKA BERPIKIR Penyerahan urusan pemerintahan dari
kabupaten/kota kepada desa didasarkan pada 3 (tiga) faktor, yaitu:
Pertama berdasarkan urusan pemerintahan yang dimiliki oleh desa secara normatif (top down) mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004, PP No. 72 Tahun 2005 dan Permendagri No. 30 Tahun 2006 sebagai peraturan pelaksanaannya.
Kedua, penyerahan urusan pemerintahan kepada desa juga mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing desa. Mengingat bahwa potensi dan karakteristik masing-masing desa tidak seragam sehingga perlu dilakukan pemetaan terhadap masing-masing desa.
Ketiga adalah persepsi aparat pemerintah desa tentang urgensi penyerahan urusan-urusan pemerintahan kepada desa dan kemampuan aparat desa dalam melaksanakan urusan-urusan yang akan diserahkan kepada desa tersebut. Persepsi aparat desa ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para aparat desa.
UU NO.32/ 2004
PP NO.72/ 2005
PERMENDAGRI NO.30/ 2006
PERDA URUSAN KABUPATEN
UU NO.32/ 2004
PP NO.72/ 2005
PERMENDAGRI NO.30/ 2006
PERDA URUSAN KABUPATEN
Urusan yang Diserahkan
kepada Desa
Urusan yang Diserahkan
kepada Desa
Pelayanan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Pelayanan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Persepsi Aparat DesaPersepsi Aparat Desa
Tipologi DesaTipologi Desa
PERDA Urusan Desa
PERDA Urusan Desa
Peraturan BupatiPeraturan Bupati
Skema Alur Skema Alur BerpikirBerpikir
METODE KAJIANMETODE KAJIANKajian ini menggunakan metode
deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengumpulan data-data sekunder dan penyebaran kuesioner kepada aparat desa, dengan penentuan sampel secara random bertujuan (purposive random sampling).
Penyebaran kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui persepsi aparat desa tentang kemampuan mereka dalam melaksanakan urusan-urusan yang akan diserahkan kepada desa.
• Variabel jumlah penduduk diberikan bobot 60, sedangkan luas wilayah diberikan bobot 40. Tipologi desa diperoleh dari penjumlahan bobot nilai masing-masing desa, kemudian total skor dari pembobotan akan menentukan masing-masing desa yang dibagi menjadi 4 tipe, yaitu: tipe A, B, C atau D.
• Lebar interval diperoleh dari penghitungan batas atas (nilai tertinggi) potensi desa yaitu nilai jumlah penduduk dan luas wilayah, dikurangi batas bawah (nilai terendah), kemudian dibagi 4.
Variabel TipologiVariabel Tipologi
Penentuan bobot nilai ini dilakukan dengan alasan:
• Pola umum ini secara luas diadopsi dalam peraturan perundangan-undangan, yaitu seperti yang digunakan dalam PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah untuk melakukan klasifikasi daerah sebagai pertimbangan dalam menentukan jumlah SKPD.
• Masyarakat/penduduk merupakan obyek sekaligus subyek dalam pelayanan publik dan menjadi target kebijakan (policy target) sehingga memiliki peran dan posisi yang penting.
• Luas wilayah, APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa), sarana dan prasarana, dan sebagainya merupakan alat kebijakan (policy tools) yang akan menghasilkan policy outcomes, yang kesemuanya bermuara pada peningkatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Variabel Kelas Interval Nilai
Jumlah Penduduk
≥ Batas Bawah + 3 LI + 1 60(Batas Bawah + 2 LI + 1) - (Batas
Bawah + 3 LI)45
(Batas Bawah + LI) + 1 - (Batas Bawah + 2 LI)
30
≤ (Batas Bawah + LI) 15Luas Wilayah
≥ Batas Bawah + 3 LI + 1 40(Batas Bawah + 2 LI + 1) - (Batas
Bawah + 3 LI)30
(Batas Bawah + LI) + 1 - (Batas Bawah + 2 LI)
20
≤ (Batas Bawah + LI) 10
Jumlah Kelas Interval = 4
Lebar Interval (LI) = Batas Atas – Batas Bawah4
Dari penjumlahan nilai masing-masing variabel akan diperoleh total skor untuk masing-masing desa. Total skor tersebut menentukan tipe desa yangbersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut:
TOTAL SKOR TIPOLOGI POTENSI
≥ 76 A Sangat Tinggi
51 – 75 B Tinggi
26 – 50 C Sedang
≤ 25 D Rendah
Jumlah DesaBerdasarkan pola penghitungan diatas
kemudian diperoleh hasil tipe-tipe desa di Kabupaten Kukar sebagai berikut:
13 desa tipe B40 desa tipe C132 desa tipe DJUMLAH 185 DESA
SAMPEL DESA diambil sebanyak 15% (Suharsimi Arikunto, 2002) sehingga diperoleh sampel sejumlah:
2 desa tipe B6 desa tipe C20 desa tipe DJUMLAH SAMPEL 28 DESA
Distribusi Tipe Desa per Kecamatan
WILAYAH/ KECAMATAN
JUMLAH DESA
TIPE B TIPE C TIPE D
WILAYAH HULU
1. Kec. Tabang - 4 15
2. Kec. Kb. Janggut 2 2 7
3. Kec. Kenohan - 2 6
4. Kec. Muara Wis - 1 6
5. Kec. Muara Muntai - - 13
6. Kec. Kota Bangun - 1 19
7. Kec. Muara Kaman - 3 16
JUMLAH (HULU) 2 13 82
Lanjutan…
WILAYAH/ KECAMATAN
JUMLAH DESA
TIPE B TIPE C TIPE D
WILAYAH TENGAH
1. Kec. Loa Kulu 3 4 5
2. Kec. Loa Janan 4 2 2
3. Kec. Tenggarong - - 1
4. Kec. Tgr Seberang 2 7 9
5. Kec. Sebulu - 5 8
JUMLAH (TENGAH) 9 18 25
Lanjutan…WILAYAH/
KECAMATAN JUMLAH DESA
TIPE B TIPE C TIPE D
WILAYAH HILIR
1. Kec. Samboja - - 4
2. Kec. Muara Jawa - - -
3. Kec. Sanga-sanga - - -
4. Kec. Anggana 1 2 5
5. Kec. Muara Badak 1 5 7
6. Kec. Marang Kayu - 2 9
JUMLAH (HILIR) 2 9 25
TOTAL
HULU + TENGAH + HILIR
13 40 132
SAMPEL DESASAMPEL DESANO KECAMATAN DESA JML
TIPE B TIPE C TIPE D1 Muara Muntai Jantur 2
Muara Muntai Ilir
2 Loa Kulu Rempanga Margahayu 23 Loa Janan Loa Duri Ulu Tani Bakti4 Anggana Sungai Meriam Kutai Lama 25 Muara Badak Muara Badak
IlirSuka Damai 2
6 Sebulu Senoni Manunggal Daya
2
7 Kota Bangun Kota Bangun Ilir
2
Kota Bangun I
8 Kenohan Semayang 19 Kembang Janggut Kelekat 2
Hambau10 Muara Kaman Muara Kaman
Ilir2
Sido Mukti11 Tabang Bila Talang Sidomulyo 3
Muara Podohon
12 Tenggarong Seberang
Manunggal Jaya Perjiwa 3Suka Maju
13 Marang Kayu Santan Tengah
2
Prangkat Baru14 Muara Wis Melintang 1
JUMLAH 2 6 20 28
Lanjutan…Lanjutan…
Jumlah Urusan Yang Diserahkan
TIPOLOGI DESA
JUMLAH URUSAN BERDASARKAN STATUSNYA
DISERAHKAN DISERAHKAN
DENGAN CATATAN
TIDAK DISERAHKAN
B 118 rincian 105 rincian 7 rincian tersebar di 6 bidang
C 170 rincian 42 rincian 18 rincian tersebar di 8 bidang
D 194 rincian 25 rincian 11 rincian tersebar di 5 bidang
NO FUNGSI URUSAN YANG DISERAHKAN
FREKUENSI / BEBAN KERJA
TIPE B TIPE C TIPE D
1 Pembangunan/ Pengembangan 41 26 18
2 Rekomendasi 40 39 41
3 Pengaturan dan Penetapan 31 28 26
4 Sosialisasi/ Pemasyarakatan 23 14 13
5 Fasilitasi 18 19 22
6 Pemeliharaan 17 4 4
7 Pembinaan dan Pembantuan 16 16 17
8 Pengelolaan/ Pemanfaatan 15 31 38
9 Perlindungan dan Penanggulangan 14 3 6
10 Pendataan/ Registrasi 5 23 23
11 Pemantauan/ Pengawasan 3 9 10
Total 223 212 219
Fungsi-Fungsi Tugas Pemerintah Desa Terhadap Urusan Yang Akan Diserahkan Pada Desa
2 Kategori Penyerahan UrusanPenyerahan urusan kepada desa meliputi
2 (dua) kategori yaitu urusan yang diserahkan tanpa catatan dan urusan yang diserahkan dengan catatan.
Urusan yang diserahkan dengan catatan perlu perlakuan khusus dari pemerintah kabupaten, yaitu berupa pengembangan kapasitas (capacity building) kepada desa, pendampingan, bimbingan dan pelatihan yang cukup kepada desa untuk meningkatkan kemampuan desa dalam menjalankan urusan-urusan yang diserahkan.
Pelaporan dan EvaluasiPemantauan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan desa yaitu Laporan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan kepada Pemerintah Desa untuk kemudian dilakukan evaluasi.
Apabila pelaksanaan urusan Pemerintahan Kabupaten yang telah diserahkan kepada Desa dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak berjalan secara efektif, pemerintah Kabupaten dapat menarik sebagian atau seluruh urusan pemerintahan yang telah diserahkan tersebut. (Permendagri No. 30 Tahun 2007 Pasal 6)
Kendala Pelaksanaan Urusan
1. Sumber Daya Aparatur (kualitatif dan kuantitatif)
2. Kurangnya Berkoordinasi antara Pemerintah Kabupaten Dengan Pemerintah Desa.
3. Sarana dan prasarana Pemerintah Desa yang belum memadai
4. Kondisi Geografis5. Penentuan Batas Desa Yang Belum Jelas.
ANALISIS MEDAN ANALISIS MEDAN KEKUATANKEKUATAN
S> 1 (Baik)
W =1 (Sedang)< 1 (Kurang)
Dimana S adalah strenght (kekuatan) dan W adalah weakness (kelemahan).
15 4 3 2 1 2 3 4 5
Strenght (S) Weakness (W)
ADDKomitmen Kab
Potensi
SDMKoordinasi
GeografisSarpras
Komitmen DesaPerbatasan Desa
Lanjutan…Dari tabel skala tersebut diperoleh faktor kekuatan yaitu:Alokasi Dana Desa = 5Komitmen Kab = 4Potensi Desa = 3Komitmen Desa = 5Jumlah = 17
Sedangkan faktor kelemahan yaitu:SDM = 5Koordinasi = 3Sarana prasarana= 5Geografis = 3Perbatasan Desa = 3Jumlah = 19
Maka: S/W = 17/19 = 0,9 (Kurang)
Artinya prospek efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan desa yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten adalah kurang atau rendah.
SARANSARAN Perlu segera disusun Peraturan Daerah (Perda) tentang
Pedoman Penyerahan Urusan Pemerintahan kepada Desa Melakukan penguatan dan pembinaan kepada aparatur
pemerintah desa untuk mendukung efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan yang akan diserahkan kepada desa. Penguatan dari sisi sumber daya aparatur yaitu dengan menutupi kekurangan sumber daya aparatur baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, dengan melibatkan instansi/dinas teknis berkaitan dengan urusan yang diserahkan.
Pendanaan terhadap urusan yang diserahkan kepada desa perlu diintegrasikan dengan program Alokasi Dana Desa (ADD)
Perlu adanya tertib anggaran dan disiplin anggaran termasuk pedoman-pedoman pelaksanaan urusan desa untuk menunjang efektivitas penyelenggaraan urusan pemerintahan serta mencegah penyimpangan penggunaan anggaran.
SEKIANSEKIAN&&
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat…Semoga Bermanfaat…