kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

79
TUGAS MAKALAH EKOTOKSIKOLOGI KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGARUH TERHADAP UDARA DAN PERAIRAN Dosen Pembimbing Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,MKes Oleh : Reny Afrita Dewi H1E113218 Melida Rima Fatima H1E112014 Clara Chintya H1E113057 M. Fajar Rahman La Upe H1E113239 M. Faisal Azdi H1E113028 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK

Upload: fajar-rahman

Post on 16-Apr-2017

627 views

Category:

Environment


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

TUGAS MAKALAH EKOTOKSIKOLOGI

KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGARUH

TERHADAP UDARA DAN PERAIRAN

Dosen Pembimbing

Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,MKes

Oleh :

Reny Afrita Dewi H1E113218

Melida Rima Fatima H1E112014

Clara Chintya H1E113057

M. Fajar Rahman La Upe H1E113239

M. Faisal Azdi H1E113028

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S – 1 TEKNIK LINGKUNGAN

BANJARBARU

2016

Page 2: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

i

Rektor Universitas Lambung Mangkurat

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

NIP. 19660331 199102 1 001

Dekan Fakultas Teknik ULM

Dr-Ing Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.

NIP. 19750719 200003 1 001

Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Dr. Rony Riduan, S.T., M.T

NIP. 19761017 199903 1 003

Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ekotoksikologi

Prof. Dr. Qomariatus Sholihah, Amd. Hyp., S.T., Mkes

NIP. 19780420 20050 1 002

Mahasiswa

M. Faisal Azdi A(H1E113028)

Mahasiswa

M. Fajar Rahman L(H1E113239)

Mahasiswa

Reny Afrita Dewi(H1E113218)

Mahasiswa

Melida Rima Fatima(H1E112014)

Mahasiswa

Clara Chintya(H1E113057)

Wakil Rektor 2

Dr. Hj Aslamiah, M.Pd.,Ph.DNIP. 19600110 19860 2 001

Wakil Rektor 3

Dr. Ir. Abrani S, M.ScNIP. 19640105 199003 1 023

Wakil Rektor 4

Prof. Dr. Ir. H. Yudi F. A,M.ScNIP. 19670716 1992031

Wakil Rektor 1

Dr. Ahmad A. B, SE.,M.SiNIP. 19671231 199512 1 002

Page 3: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb)

SERTA PENGARUH TERHADAP UDARA

DAN PERAIRAN

Nama Mahasiswa :RENY AFRITA DEWI H1E113218

MELIDA RIMA FATIMA H1E112014

CLARA CHINTYA H1E113057

M. FAISAL AZDI AKBAR H1E113293

M. FAJAR RAHMAN LA UPE H1E113028

Program Studi : Teknik Lingkungan

Peminatan : Ekotoksikologi

Disahkan Oleh

Dosen Pembimbing

Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,Mkes

NIP. NIP. 19780420 20050 1 002

ii

Page 4: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang mana atas berkat

dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas besar ini

dengan judul “Kajian Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruh Terhadap

Lingkungan”. Tugas Besar ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan

kelulusan mata kuliah Ekotoksikologi di Fakultas Teknik Universitas Lambung

Mangkurat (ULM).

Tersusunnya tugas besar ini, tidak terlepas dari dukungan dan bantuan

serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih, kepada ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.

Hyp. ST., MKes. Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekotoksikologi yang

telah memberikan waktu dan bimbingan dalam proses penulisan tugas besar ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih membutuhkan banyak masukkan dan kritikan dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun dalam memperkaya tugas besar ini. Namun demikian,

penulis berharap semoga ini menjadi sumbangan berguna bagi ilmu pengetahuan

khususnya ilmu Ekotoksikologi.

Banjarbaru, April 2016

Penulis

iii

Page 5: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...........................................................................................................ii

Kata Pengantar ..................................................................................................................iii

Daftar isi ............................................................................................................................iv

Abstrak ...............................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................2

1.3 Tujuan .........................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbal (Pb)................................................................................................4

2.2 Sifat dan Karakteristik Timbal (Pb) ............................................................................5

2.2.1 Sifat Fisika Timbal (Pb) ....................................................................................5

2.2.2 Sifat Kimia Timbal (Pb) ....................................................................................5

2.3 Jenis Timbal (Pb) ........................................................................................................6

2.4 Sumber Timbal (Pb) ...................................................................................................7

2.5 Manfaat Timbal (Pb) .................................................................................................11

2.6 Dampak Timbal (Pb) .................................................................................................14

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Timbal (Pb) pada Perairan .........................................................................23

3.2 Pengaruh Timbal (Pb) pada Udara.............................................................................26

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................34

4.2 Saran...........................................................................................................................34

Daftar Pustaka

Contoh Soal

Indeks

iv

Page 6: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

ABSTRAK

Timbal (Pb) adalah salah satu logam berat yang mengandung zat toksik

(racun). dengan adanya hal tersebut timbale merupakan logan yang harus

mendapat perhatian lebih guna meminimalisasi masuknya timbal baik terhadap

manusia maupun terhadap lingkungan. Perkembangan Industri menimbulkan efek

negatif berupa limbah industri baik yang berbentuk padat maupun cair dapat

berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan

ke perairan bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas

maupun kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar. Ikan sebagai salah

satu biota air dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran yang terjadi didalam

perairan. Jika didalam tubuh ikan telah terkandung logam berat dengan

konsentrasi yang tinggi dan melebihi ambang batas maka dapat disimpulkan

sudah terjadi pencemaran dalam suatu lingkungan. Adanya bahan Timbal (Pb)

juga mempengaruhi kualitas udara dilingkungan. Salah satu contoh Asap knalpot

dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin sangat berpengaruh terhadap

kualitas udara. Logam Pb yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya,

sebab pembakaran bensin akan mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Efek

yang ditimbulkan tidak main-main. Salah satunya yaitu kemunduran IQ dan

kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini.

Kata Kunci : Timbal, Pb, Air, Udara, Lingkungan

v

Page 7: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam berat adalah senyawa kimia yang mempunyai massa jenis lebih

dari 5 gr/m3. Selain itu logam berat diartikan sebagai logam non esensial dan pada

tingkat tertentu logam berat dapat menjadi logam bercaun bagi makhluk hidup

dan lingkungan. Logam berat tersebut terdiri dari Cd, Hg, Pb, Zn, As. Dari contoh

logam berat tersebut, ada beberapa logam yang termasuk dalam kategori

pencemar lingkungan yaitu Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Merkuri

(Hg) karena dapat menyebabkan efek racun baik itu terhadap kesehatan manusia

maupun lingkungan. Logam berat ini tidak mudah diuraikan ke lingkungan dan

tidak dapat dimetabolisme dalam tubuh manusia.

Timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk

hidup karena bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam

jangka waktu lama dan toksisistasnya tidak berubah. Timbal (Pb) dapat

mencemari udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Masuknya Pb ke

tubuh manusia dapat melalui makanan dari tumbuhan yang biasa dikonsumsi

manusia seperti padi, sayur-sayuran dan buah-buahan. Logam Pb terdapat di

perairan baik secara alamiah maupun sebagai dampak dari aktivitas manusia.

Logam ini masuk ke perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan

air hujan. Selain itu, proses korofikasi dari batuan mineral juga merupakan salah

satu jalur masuknya sumber Pb ke perairan.

Logam berat Timbal Pb di perairan merupakan suatu masalah yang perlu

mendapat perhatian khusus, karena logam berat ini dapat berpengaruh buruk

terhadap seluruh organisme. Pb di lingkungan dapat terakumulasi pada jaringan

tubuh makhluik hidup yang berada di lingkungan tersebut. Ikan yang hidup pada

perairan yang mengandung logam berat akan mengabsorpsi logam berat secara

pasif (Tangahu, 2011). Akumulasi logam berat pada ikan dapat terjadi karena

adanya kontak antara medium perairan yang mengandung senyawa toksik dengan

ikan. Kontak berlangsung dengan adanya pemindahan zat kimia dari lingkungan

air ke dalam atau permukaan tubuh ikan. Ikan akan mempertahankan dirinya

1

Page 8: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

setelah mendapat paparan Pb dari air. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan

tubuh dalam kondisi homeostasis yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Pengaruh bahan toksik tersebut ditentukan oleh sifat toksik logam berat Pb dan

keberhasilan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi dan ekskresi. Oleh

karena itu pengaruh sifat toksik masih dapat ditoleransi oleh tubuh ikan.

Peningkatan kadar Pb pada jaringan tubuh ikan akan menurunkan fungsi organ

dan jika melewati ambang batas maka organ organ dalam tubuh ikan akan terjadi

kerusakan (Sahetapy, 2011).

Logam berat termasuk Timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh ikan melalui

air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat yang masuk ke

perairan umumnya mengendap di dasar perairan karena Pb memiliki densitas yang

lebih besar dari air. Pb tersebut akan terakumulasi pada sedimen dan detritus.

Apabila ikan termasuk ke dalam kelompok pemakan sedumen dan detritus maka

peluang Pb untuk memasuki tubuhnya akan semakin besar dan pada akhirnya

akan terakumulasi dalam jumlah besar ( Simbolon dkk., 2010)

Selain itu logam Timbal (Pb) merupakan salah satu bahan yang dapat

mencemari udara. Logam timbal yang ditimbulkan berasal dari bahan bakar

kendaraan motor yaitu bensin Dengan adanya hal tersebut pemerintah

mencantumkan peraturan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu

timbale di udara adalah sebesar 2 µg/m3 untuk 24 jam pengukuran (Depkes RI,

1991). Sedangkan standar yang ditetapkan oleh WHO untuk konsentrasi timbal di

udara adalah 0,5 µg/m3, dan standar konsentrasi timbal di air adalah 0,05 µg/m3,

sedangkan standar konsentrasi timbal pada tanah adalah sebesar 70 ppm.

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh apa yang dimakasud

dengan Logam berat timbal (Pb) serta pengaruh atau dampak yang ditimbulkan

terhadap lingkungan perairan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Logam berat Timbal (Pb) ?

2. Bagaimana sifat dan karakteristik logam berat Timbal (Pb)?

3. Apa jenis logam berat Timbal (Pb) ?

2

Page 9: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

4. Darimana sumber logam berat Timbal (Pb) ?

5. Apa manfaat dari logam berat Timbal (Pb) ?

6. Bagaimana pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh logam berat Timbal

(Pb) terhadap lingkungan udara dan perairan?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian Logam berat Timbale (Pb)

2. Menjelaskan sifat dan karakteristik logam berat Timbal (Pb

3. Menjelaskanjenis logam berat Timbal (Pb)

4. Menjelaskan sumber logam berat Timbal (Pb)

5. Menjelaskan manfaat dari logam berat Timbal (Pb)

6. Menjelaskan pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh logam berat

Timbal (Pb) terhadap lingkungan udara dan perairan.

3

Page 10: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbal (Pb)

Timbal merupakan susunan unsur logam berat yang ada di dalam kerak

bumi yang menyebar ke alam melalui prose salami yaitu melalui letusan gunung

berapi dan proses geokimia. Logam timbal sudah ada dan digunakan oleh manusia

sejak ribuan tahun. Timbale dalam bahasa inggrisnya yaitu lead dengan symbol

Pb. Pb merupakan bahasa latin timbale yaitu plumbum berarti logam lunak.

Timbale adalah salah satu logam berat yang mengandung zat toksik (racun).

dengan adanya hal tersebut timbale merupakan logan yang harus mendapat

perhatian lebih guna meminimalisasi masuknya timbal baik terhadap manusia

maupun terhadap lingkungan (Deri, 2013).

Timbal merupakan polutan yang bersifat prevalens dan mempunyai

dampak signifikan terhadap kesehatan. Timbal merupakan racun berbahaya bagi

anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak timbal dapat menyebabkan

penurunan tingkat kecerdasan (IQ points), penurunan kemampuan belajar. Pada

orang dewasa pencemaran timbal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi,

serangan jantung, kemandulan dan pada level yang sangat tinggi dapat

menyebabkan kematian (Lestari, 2006).

Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara yang berbentuk

partikulat. Baku mutu udara nasional untuk timbal, berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian

pencemaran udara adalah sebesar 2 µg/m3 untuk 24 jam pengukuran (Depkes RI,

1991). Sedangkan standar yang ditetapkan oleh WHO untuk konsentrasi timbal di

udara adalah 0,5 µg/m3, dan standar konsentrasi timbale di air adalah 0,05 µg/m3,

sedangkan standar konsentrasi timbal pada tanah adalah sebesar 70 ppm. Selain

diudara dan diair, timbal juga bisa didapatkan di air laut. Meurut Kempen LH

No.51 tahun 2004 baku mutu logam berat timbale untuk air laut yaitu sebesar

0,005 µg/L (Arisandy, 2012).

4

Page 11: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

2.2 Sifat dan Karakteristik Timbal (Pb)

Timbal (Pb) termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV–A

pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot

atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan

lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C, berbentuk sulfide dan

memiliki gravitasi sebesar 11.34. Pada suhu 550-600°C. timbale dapat berubah

menjadi timbale oksida dengan cara menguap dan membentuk oksigen di dalam

udara (Denny,2005)

Timbal memiliki sifat lunak dan lentur, namun pada saat pendinginan

timbale mudah rapuh dan mengkerut sehingga sulit larut atau terurai dalam air

dingin, air panas dan air asam. Timbal 95% bersifat anorganik dan pada umumnya

dalam bentuk garam anorganik. Karena timbal merupakan sebuah unsur maka

tidak mengalami degradasi (penguraian) dan tidak dapat dihancurkan. Waktu

keberadaan timbal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arus angin dan curah

hujan. Selain itu timbale memiliki titik cair yang rendah dan memiliki densitas

yang tinggi.

Logam berat timbale (Pb) memiliki sifat-sifat khusus yaitu (Palar, 2004):

a. Timbal merupakan logan lunak yang mudah dibentuk dan dapat di potong

dengan menggunakan pisau ataupun menggunakan tangan

b. Timbal merupakan dapat digunakan sebagai bahan coating dan tidak mudah

berkarat (korosif).

c. Timbal merupakan logam berat yang memiliki titik lebur rendah sebesar

327,5◦C.

d. Timbal merupakan logam berat yang memiliki kerapatan lebih besar dari

logam-logam lainnya, kecuali emas dan merkuri.

e. Timbal merupakan logam penghantar listrik yang baik.

2.2.1 Sifat Fisika Timbal (Pb)

Sifat fisika TImbal (Pb) yaitu sebagai berikut:

a. Memiliki fasa pada suhu kamar yaitu berupa padatan.

b. Memiliki densitas sebesar 11,34 g/cm3.

c. Memiliki titik leleh sebesar 327°C.

5

Page 12: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

d. Memiliki titik didih sebesar 1.620°C.

e. Memiliki panas fusi sebesar 4,77 kJ/mol.

f. Memiliki panas penguapan sebesar 179,5 kJ/mol.

g. Memiliki kalor jenis sebesar 26.650 J/molK.

2.2.2 Sifat Kimia Timbal (Pb)

Sifat kimia timbal (Pb) yaitu sebagai berikut :

a. Memiliki bilangan oksidasi sebesar 4,2,-4.

b. Memiliki elektronegatifitas sebesar 2,33 (skala penuh).

c. Memiliki energy ionisasi sebanyak 3 yang masing-masing sebesar 715,6

kJ/mol, 1450,5 kJ/mol dan 3081,5 kJ/mol.

d. Memiliki jari-jari atom sebesar 175 pm.

e. Memiliki radius ikatan kovalen sebesar 146 pm.

f. Memiliki sifat kemagnetan yaitu diamagnetic.

g. Memiliki resistifitas termal sebesar 208 nohm.m

h. Memiliki konduktivitas termal sebesar 35,3 W/mK.

2.3 Jenis Timbal (Pb)

a. Galena

Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar

di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti

sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah

tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth,

sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam

tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS.

Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 – 7,6.

b. Cerrusite

Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal

karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga

terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya

umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan

penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut

6

Page 13: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik

gravitinya 6,53-6,57.

c. Anglesite

Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat

PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh

cuaca. Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni

maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan

kandungan timbal sekitar 73%.

Penyebaran logam Timbal (Pb) di bumi sangat sedikit. Menurut Palar

(2008), jumlah Timbal (Pb) yang terdapat di seluruh lapisan bumi hanya 0,0002%

dari jumlah seluruh kerak bumi. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan

dengan jumlah kandungan logam berat lainnya yang ada di bumi. Di alam sendiri

terdapat 4 macam isotop plumbum yaitu:

1. Timbal-204 atau Pb204, diperkirakan berjumlah 1,48% dari seluruh isotop

timbal yang terdapat di alam.

2. Timbal-206 atau Pb206, ditemukan dalam jumlah sebesar 23,6% dari

seluruh isotop timbal yang terdapat di alam.

3. Timbal-207 atau Pb207, sebanyak 22,6% dari seluruh isotop plumbum

yang terdapat di alam. 4. Timbal-208 atau Pb208, ditemukan sebanyak

52,32% dari seluruh isotop plumbum yang terdapat di alam.

Menurut ATSDR (2005), Timbal (Pb) secara alami terdapat di lingkungan.

Tetapi walaupun begitu, sebagian besar keberadaan Timbal (Pb) di lingkungan

berasal dari kegiatan manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke lingkungan dari

kegiatan pertambangan Timbal (Pb) dan logam lainnya juga dari industri yang

menggunakan Timbal (Pb) ataupun dalam bentuk alloy.

2.4 Sumber Logam Timbal (Pb)

Timbal merupakan sebuah unsur yang biasanya ditemukan di dalam batu -

batuan, tanah, tumbuhan dan hewan.. Timbal tidak mengalami penguapan namun

dapat ditemukan di udara sebagai partikel. Timbal banyak dimanfaatkan oleh

kehidupan manusia seperti sebagai bahan pembuat baterai, amunisi, produk logam

(logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan medis (penangkal radiasi dan

7

Page 14: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

alat bedah), cat, keramik, peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit/CB

untuk komputer) untuk campuran minyak bahan-bahan untuk meningkatkan nilai

oktan (Dessy, 2012).

Penggolongan sumber timbal (Pb) yaitu sebagai berikut:

1. Sumber dari Alam

Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13

mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam

batu pasir (sand stone) yang memiliki kadar lebih besar yaitu 100 mg/kg.

Timbal (Pb) yang terdapat di dalam tanah memiliki kadar sekitar 5-25 mg/kg

dan di dalam air  bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60 μg/liter.

Secara alami timbal (Pb) juga terdapat di air permukaan. Misalkan air

telaga dan air sungai. Masing-masing air permukaan tersebut memiliki kadar

Pb sebesar 1 -10 μg/liter. Dalam air laut juga terdapat kadar senyawa Pb,

namun lebih rendah dari kadar Pb di dalam air tawar. Secara alami Pb tidak

hanya ditemukan di air namun juga ditemukan di udara yang memiliki kadar

berkisar antara 0,0001-0,001 μg/m3. Selain itu tumbuh-tumbuhan juga dapat

terkandung Pb, misalkan sayur-mayur dan padi-padian. Hal ini terbukti dari

penelitian yang dilakukan di USA dengan kadar Pb berkisar antara 0,1 -1,0

μg/kg berat kering.

Sumber utama timbal di air berasal dari pembuangan limbah yang

mengandung timbal. Salah satu industry yang dalam air limbahnya

mengandung timbal adalah industri aki penyimpanan di mobil, di mana

elektrodanya mengandung 93% timbal dalam bentuk timbal oksida (PbO2)

(Emiyarti, 2013). Public Health Service Amerika Serikat menetapkan bahwa

sumber-sumber air untuk masyarakat tidak boleh mengandung timbal lebih

dari 0,05 mg/L, sedangkan WHO menetapkan batas timbale di dalam air

sebesar 0,1 mg/L. Dalam mengkontaminasi sumber air, hamper semua

timbale terdapat dalam sedimen, dan sebagian lagi larut dalam air (Dessy,

2012).

Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS

(golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena

8

Page 15: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb

yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan

kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri

dari campuran seng dan tembaga.

2. Sumber dari Industri

Kandungan senyawa Pb yang berasal dari proses Industri yang

perpotensi memakai Pb sebagai bahan baku ataupun yang menghasilkan

timbale dari proses industry tersebut. Misalnya:

a. Industri pengecoran maupun pemurnian.

Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun

secondary lead yang berasal dari potongan logam (scrap).

b. Industri batery.

Industri ini banyak menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy

dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.

c. Industri bahan bakar.

Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai

anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar

yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb.

d. Industri kabel.

Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian

Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan

campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan

untuk kehidupan makluk hidup.

e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.

Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih

rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai

pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk

warna kuning dipakai lead chromate (Dessy, 2012).

3. Sumber dari Transportasi

9

Page 16: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Kendaraan bermotor memberikan kontribusi terbesar dalam

menyumbang timbal di udara. Sebagai ilustrasi, jumlah kendaraan bermotor

roda empat contohnya di Kota Medan mengalami peningkatan sebesar 6,4%

dan kenderaan roda dua mengalami peningkatan sebesar 13,03% dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2001 jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar

sebanyak 220..245 buah dan kendaraan roda dua sebanyak 493.896 buah.

Pada tahun 2002 jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar 234..295 buah

dan kendaraan roda dua sebanyak 558.236 (BPS, 2002). Jumlah ini terus

meningkat sampai hari ini, yang artinya kadar timbal di udara juga terus

meningkat. Partikel timbal yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor

berukuran 0,02–1,00 μm, dengan masa tinggal di udara mencapai 4–40 hari.

Partikel yang sangat kecil ini memungkinkan timbal terhirup dan masuk

sampai ke paru paru manusia (Dessy, 2010).

Bensin juga menghasilkan Timbal (Pb). Emisi Pb merupakan hasil

pembakaran dari bahan tambahan Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor.

Pb dihasilkan melalui pencampuran Logam berat Pb dengan bahan bakar

tersebut, kemudian akan tercampur dengan oli, selanjutnya terjadi proses di

dalam mesin. Setelah proses dilakukan maka logam berat Pb akan keluar dari

knalpot bersama dengan gas buang lainnya (Dessy, 2012).

4. Sumber dari makanan

Bahan pangan yang dikonsumsi manusia juga mengandung timbal secara

alami terutama terhadap ikan. Ikan yang dikonsumsi juga bisa terpapar oleh

logam timbal (Pb) karena ikan tersebut berasal dari perairan (sungai atau laut)

yang terkontaminasi logam timbal (Pb). Pada ikan dan binatang lain yang

mengandung timbal 0,2-2,5 mg/kg, pada daging atau telur mengandung

timbal sebesar 0-0,37 mg/kg, padi-padian mengandung timbal sebesar 0- 1,39

mg/kg dan sayur-sayuran mengandung 0- 1,3 mg/kg. Dengan demikian, maka

kita perlu memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi setiap hari

(Aunurohim, 2013).

10

Page 17: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

2.5 Manfaat Timbal (Pb)

Timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal

oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di

industry nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk

hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta

mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk

sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Logam timbal (Pb) banyak

digunakan sebagai bahan baterai, aki, bahan peledak, pestisida, cat karat dan

pelapisan logam serta pipa untuk aliran air mium. Senyawa ini banyak ditemukan

dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan

Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan (Wulandari, 2005).

Menurut Darmono (1995), Pb mempunyai sifat bertitik lebur rendah,

mudah dibentuk, mempunyai sifat kimia yang aktif, sehingga dapat digunakan

untuk melapisi logam untuk mencegah perkaratan. Bila dicampur dengan logam

lain, membentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya,

mempunyai kepadatan melebihi logam lain. Timbal (Pb) yang paling banyak

digunakan yaitu sebagai zat anti letup pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat

penyusun patri atau solder dan sebagai formulasi penyambung pipa (Posman,

2000).

Logam berat timbal (Pb) juga bisa digunakan sebagai zat pewarna dalam

industry kosmetik dan glace untuk industry keramik yang. Selain itu juga dapat

digunakan bahan pengemas, saluran air, alat-alat rumah tangga dan hiasan

(Librawati, 2005).

Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif,

seperti asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna

sebagai perisai terhadap sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam

mesin sinar X dan reaktor nuklir. Timbal juga digunakan sebagai penutup pada

beberapa kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari korosi, sebagai bahan

untuk menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi. Sebagian besar

timbal digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam

timbal seperti baterai yang ditemukan di mobil. Beberapa paduan dengan timah

yang banyak digunakan. Solder, sebuah paduan yang hampir setengah timbal dan

11

Page 18: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

setengah timah, merupakan bahan dengan titik leleh yang relatif rendah yang

digunakan untuk bergabung dengan komponen listrik, pipa dan barang-barang

logam lainnya. Jenis logam, paduan timbal, timah dan antimon, merupakan bahan

yang digunakan untuk membuat jenis yang digunakan dalam mesin cetak dan

piring. Metal Babbit, paduan timbal lain, digunakan untuk mengurangi gesekan

pada bantalan.

Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida

(PbO), juga dikenal sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk

membuat beberapa jenis kaca, seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir

karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO2) adalah bahan coklat yang

digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb3O4),

juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat

kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat

(Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida. Timbal karbonat (PbCO3), juga

dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat beracun putih yang banyak digunakan sebagai

pigmen untuk cat putih. Penggunaan timbal karbonat dalam cat sebagian besar

telah berhenti mendukung titanium oksida (TiO2). Timbal sulfat (PbSO4), juga

dikenal sebagai anglesite, digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai

sublimasi timah putih. Timbal kromat (PbCrO4), juga dikenal sebagai crocoite,

digunakan untuk memproduksi cat kuning krom. Timbal nitrat (Pb (NO3) 2)

digunakan untuk membuat kembang api dan kembang api lainnya. Timbal silikat

(PbSiO3) digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca dan dalam produksi karet

dan cat.

Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup

manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kelebihan dari timbal

antara lain:

Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang

automotif.

Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik

terutama untuk warna kuning dan merah.

Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.

12

Page 19: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada

peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang

tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.

Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio music

Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang

menggunakan radiasi misalnya sinar X.

Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor

yang menggunakan timbale sebagai pendingan.

Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan

mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.

Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.

Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.

Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk

mencegah difusi air dalam kabel.

Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak

licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.

Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.

Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.

Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock

pada bahan bakar.

Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida,

timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya

dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah.

Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang

dilarang karena pertimbangan lingkungan.

Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi

knock pada mesin.

2.6 Dampak yang Ditimbulkan Logam Berat Timbal

13

Page 20: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

1. Pencemaran Udara

Setiap makhluk hidup membutuhkan udara. Oleh karena itu, udara adalah

hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan, baik manusia maupun

makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari

sekitar 78% nitrogen (N2),20% oksigen (O2), 0,93% argon, 0,03% karbon

dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan

hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan

manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi

penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan sertaperubahan komposisi

tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar atau terpolusi. Istilah polusi atau

pencemaran berasal dari negara Yunani yang berarti mengotorkan,merusakkan

atau mencemarkan. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3,polusi /

pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,dan

atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan

dari kegiatan proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara

optimal.Sedangkan polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada

yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan ke udara (Fardiaz,1992).

Ada empat tingkatan pencemaran yang diklasifikasikan oleh WHO.

Pencemaran tingkat pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian

bagi manusia.Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang mulai

menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.

Pencemaran tingkat ketiga, yaitupencemaran yang sudah dapat bereaksi pada daya

tahan tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. Dan yang terakhir

adalah pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan

sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan

(Fardiaz,1992).

Polusi udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam udara. Zat-zat

yang dapat menyebakan polusi udara diantaranya adalah karbon monoksida (CO),

nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), CFC, karbon dioksida (CO2),

Ozon (O3), benda partikulat(PM), timbal (Pb), dan hidro karbon (HC). Polusi

udara dapat timbul baik secara alami, maupun karena ulah manusia. Secara alami,

14

Page 21: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

polusi udara timbul karena letusan gunung berapi, kebakaran hutan dengan sebab

alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk hidup. Akan

tetapi, sumber utama dari polusi udara ditimbulkan oleh manusia (Putra, 2007).

Negara-negara yang sedang berkembang memiliki angka pertambahan

penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang terus-menerus bertambah secara

tidak langsung menimbulkan polusi udara. Pertambahan penduduk menyebabkan

arus mobilitas meningkat. Jika arus mobilitas meningkat, hal ini menuntut

bertambahnya jumlah kendaraan, khususnya kendaraan bermotor sehingga

kendaraan bermotor menjadi penyebab utama polusi udara karena kendaraan

bermotor mengeluarkan emisi gas karbon monoksida (CO). Fardiaz (1992)

mengungkapkan bahwa 60% dari pencemar udara terdiri dari karbon monoksida

dan 15 % dari hidrokarbon. Walhi (2004) menjelaskan bahwa, kendaraan

bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13%-44% SPM, 71%-89%

hidrokarbon, 34%-73% oksida nitrogen, dan hampir seluruh karbon monoksida ke

udara Jakarta. Hasil pembakaran tersebut berupa polutan yaitu CO, HC, SO2,

NO2, dan partikulat. Selain kendaraan bermotor, polusi udara juga disebabkan

oleh kegiatan perindustrian dan rumah tangga. Pada umumnya, asap-asap yang

dihasilkan dari kegiatan perindustrian mengandung sulfur dioksida. Sementara itu,

kegiatan rumah tangga, seperti pembakaran sampah rumah tangga merupakan

sumber utama debu yang tercampur di udara (Kastiyowati, 2014)

Polusi udara menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan di bumi. Polusi

udara mmberikan pengaruh baik bagi kesehatan manusia maupun pada

lingkungan. Dampakpolusi udara terhadap kesehatan manusia diantaranya adalah:

Menyebabkan penyakit pernapasan, misalnya paru-paru, asma, dan

bronchitis. Zat-zat asing yang terdapat pada udara akan terhirup, terbawa ke

paru-paru, dan mengendap di paru-paru. Keberadaan zat asing tersebut akan

menyebabkan infeksi dan gangguan kerja paru-paru.

Penurunan kesehatan dan kemampuan mental anak-anak

Unsur timbal (Pb) yang terhirup anak akan menyerang sel syaraf, dapat

meracuni atau merusak fungsi mental dan perilaku, serta menganggu

pertumbuhan anak.

Penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak

15

Page 22: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Pb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, mengurangi

intelegensia, dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan

sistem otak. Sementara itu, dampak polusi udara terhadap lingkungan

diantaranya adalah:

Terjadinya pemanasan global (global warming) dan efek rumah kaca

Pemanasan global disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti

karbondioksida (CO2), metan, dan oksida nitrat. Zat-zat pencemar tersebut

berkumpul di atmosfer membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari

dan menyebabkan pemanasan planet dan efek rumah kaca.

Terjadinya kerusakan lapisan ozon

Semakin menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC yang bersumber

dari AC, lemari es dan semprotan aerosol.

Terjadinya hujan asam

Hujan asam diebabkan oleh SO2 dan NO2 yang berasal dari asap knalpot dan

pupuk yang digunakan dalam pertanian.

Membuat pertumbuhan tanaman terhambat

Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan yang ditanam di sepanjang

jalur jalan utama di perkotaan tingkat pertumbuhannya lebih rendah

dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di desa.

Mempercepat pengikisan bangunan

Kepadatan daerah perkotaan, asap, dan partikel udara yang berasal dari

kendaran bermesin diesel menyebabkan kotornya permukaan bangunan.

Berdasarkan hasil percobaan, campuran pencemar-pencemar seperti nitrogen

dioksida dan sulfur dapat merusak batu lebih cepat (Apriyandi,2009)

Permasalahan polusi udara harus sesegera mungkin ditanggulangi secara

maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara di

bumi ini. Cara-cara tersebut diantaranya adalah:

Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar bernilai

oktan tinggi. Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tinggi

melakukan pembakaran yang lebih efisien sehingga hanya menghasilkan

sedikit gas karbon monoksida (CO).

Melakukan penghijauan dan reboisasi

16

Page 23: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Penghijauan dan reboisasi sangat penting untuk dilakukan agar jumlah

tumbuhan menjadi semakin banyak sehingga CO2 yang berada di udara dapat

diubah menjadi O2 melalui proses fotosintesis.

Menghentikan pembakaran hutan

Pembakaran hutan menyebabkan luas hutan yang bertindak sebagai paru-paru

dunia berkurang secara signifikan. Selain itu, asap yang timbul dari

kebakaran hutan menghasilkan emisi gas CO dalam jumlah yang sangat

besar.

Menggunakan sepeda sebagai alat transportasi

Sepeda tidak menghasilkan emisi gas apapun sehingga sangat ramah

lingkungan.

Memanfaatkan kendaraan umum

Dengan menggunakan kendaraan umum yang dipakai bersama, berarti kita

mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi dan pencemaran udara pun

berkurang.

Memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun

Kendaraan yang usia mesinnya sudah tua melakukan pembakaran yang tidak

efisien sehingga menghasilkan banyak gas CO dan tidak ramah lingkungan.

Semua elemen masyarakat harus sadar akan dampak buruk polusi udara dan

berpartisipasi aktif dalam usaha meminimalisasi polusi di bumi ini agar

tingkat polusi dapat benar-benar berkurang sehingga kita dapat

menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah dan manusia dapat

hidup di lingkungan yang sehat (Kastiyowati,2014).

2. Pencemaran Air

Pencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan

global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan

tanah atau daratan. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas

manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat

tercemar.(Darmono, 1995)

17

Page 24: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk

murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun

di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan

bebas dari pencemaran, air hujan yang turun di atasnya selalu mengandung bahan-

bahan terlarut, seperti karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2),

serta bahan-b ahan tersuspensi misalnya debu dan partikel-partikel lainnya yang

terbawa air hujan dari atmosfir. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan

air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal

disebut dengan pencemaran air. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat

bervariasi, maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda-beda.

Sebagai contoh, air kali di pegunungan yang belum tercemar tidak dapat

digunakan langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan

untuk dikategorikan sebagai air minum. (Kristanto, 2002)

Pencemaran air terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain:

a. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air

Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri,

virus, protozoa, dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk ke dalam

air tersebut berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari

industri peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran

dari kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit pada

orang yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air ini disebut

water-borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera, dan disentri

(Darmono, 2015)

b. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman

Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah

dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan

produksi tanaman yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi dilain

pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan. Sebetulnya

sumber pencemaran nitrat ini tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja,

karena di atmosfer bumi mengandung 78% gas nitrogen . Pada waktu hujan dan

terjadi kilat dan petir, di udara akan terbentuk amoniak dan nitrogen terbawa air

18

Page 25: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

hujan menuju permukaan tanah. Nitrogen akan bersenyawa dengan komponen

yang kompleks lainnya (Darmono, 2015).

c. Pencemar Bahan Kimia Anorganik

Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam

lainnyaseperti timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi

dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Disamping dapat menyebabkan

matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan

tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak peralatan

yang dilalui air tersebut (karena korosif) (Darmono, 2015).

d. Pencemar Bahan Kimia Organik

Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih,

detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh

manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya.

Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis ditemukan dalam jumlah relatif

sedikit pada permukaan air tanah untuk diminum di Amerika, dan dapat

menyebabkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa bentuk

kanker pada hewan percobaan di laboratorium. Tetapi sampai sekarang belum

diketahui apa akibatnya pada orang yang mengkonsumsi air tersebut sehingga

dapat menyebabkan keracunan kronis (Darmono, 2015).

Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinyaindikator

pencemaran air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, dan kegiatan

masyarakat lainnya yang tidak mengindahkan kelestarian dan daya dukung

lingkungan akan sangat berpotensi terjadinya pencemaran air. Menurut Sunu

(2001), adapun komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut:

a. Limbah Zat Kimia

Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung ke air

lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan bagi kehidupan

organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air

dikelompokkan sebagi berikut:

1. Insektisida, sebagai bahan pemberantas hama masih banyak digunakan

masyarakat khususnya di sektor pertanian. Apabila pemakaian insektisida

berlebihan, maka akan mempunyai dampak lingkungan.

19

Page 26: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

2. Pembersih, Zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih banyak sekali

macamnya seperti shampo, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Indikasi

adanya limbah zat pembersih yang berlebihan ditandai dengan timbulnya

buih-buih pada permukaan air.

3. Larutan penyamak kulit, Senyawa krom (Cr) merupakan bahan penyamak

kulit yang banyak digunakan pada industri penyamakan kulit. Sisa larutan

panyamak kulit akan dapat menambah jumlah ion logam pada air. Untuk itu

maka industri penyamakan kulit seharusnya mempunyai instalasi pengolahan

air limbah (IPAL) untuk mengolah sisa larutan penyamak kulit agar tidak

merusak lingkungan khususnya pencemaran air.

4. Zat warna kimia, Penggunaan zat warna cenderung meningkat sejalan

dengan perkembangan industri menggunakan zat warna agar produknya

mempunyai dayatarik yang lebih baik dibandingkan dengan warna

aslinya.Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi kesehatan tubuh

manusia.

b. Limbah Padat

Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan limbah hasil

proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil dari proses filter press.

Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat juga dikategorikan sebagai

limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah padat yang terbentuk lebih

halus, bila dibuang ke air lingkungan tidak dapat larut dalam air dan tidak dapat

mengendap, melainkan membentuk koloid yang melayang-layang di dalam air.

Koloid tersebut akan menjadikan air menjadi keruh sehingga akan menghalangi

penetrasi sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses

fotosintesis tanaman di dalam air. Kandungan oksigen terlarut di dalam air juga

menurun sehingga akan mempengaruhi kehidupan di dalam air.

c. Limbah Bahan Makanan

Limbah bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang sering

menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung dan dapat didegradasi oleh

mikroorganisme. Apabila limbah bahan makanan mengandung protein, maka pada

saat didegradasi oleh mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah

menguap dan menimbulkan bau busuk.

20

Page 27: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

d. Limbah Organik

Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh

mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air

lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air

lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak

mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya

bakteri patogen.

e. Limbah Anorganik

Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi

oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri

yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd),

Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa

(Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri

electroplating, industri kimia, dan lain-lain. Bila limbah anorganik langsung

dibuang di air lingkungan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di

dalam air. Ion logam yang berasal dari logam berat, bila terbuang ke air

lingkungan sangat berbahaya bagi kehidupan khususnya manusia.

Pencemaran air dapat ditandai oleh turunnya mutu, baik air daratan

(sungai, danau, rawa, dan air tanah) maupun air laut sebagai suatu akibat dari

berbagai aktivitas manusia modern saat ini sangat beragam.adapun sumber

pencemaran air yaitu:

a. Pencemaran Air oleh Pertanian

Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada

lingkungan, namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadang-

kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada

keseimbangan ekosistem air. Sektor pertanian juga dapat berakibat terjadinya

pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia

pertanian tertentu seperti insektisida dan herbisida (Anugrah, 2011).

b. Pencemaran Air oleh Peternakan dan Perikanan

Penanganan yang tidak tepat terhadap kotoran dan sisa makanan ternak

dapat berpotensi sebagai sumber pencemaran. Karakteristik terhadap pencemaran

air yang diakibatkan oleh kegiatan peternakan antara lain:

21

Page 28: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Komposisi dan jumlah kotoran ternak bervariasi tergantung pada tipe,

jumlah dan metode pemberian makan dan penyiramannya.

Tingkat pencemaran sangat bervariasi tergantung pada lokasi lahan yang

digunakan untuk peternakan, sistem dan skala operasi serta tingkat teknik

pengembangbiakan.

c. Pencemaran Air oleh Industri

Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya, oleh karena itu

harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum. Karakteristik pencemaran air

dari industri manufaktur antara lain:

Limbah cair

Industri makanan

Industri tekstil Industri pulp dan kertas

Industri kimia Industri kulit

Industri electroplating

d. Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan

Aktivitas manusia di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan

pencemaran lingkungan yang tinggi. Ledakan jumlah penduduk yang tidak

terkendali mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju

kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air

limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panas

(Djuwansyah, 2009).

BAB III

PEMBAHASAN

22

Page 29: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

3.1 Pengaruh Timbal pada Lingkungan Perairan

Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri

baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan

sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan bebas, akan terjadi

perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun kuantitas sehingga perairan

dapat dianggap tercemar. Air sering tercemar oleh komponen- komponen

anorganik antara lain berbagai mcam logam berat yang berbahaya. Beberapa

logam berat tersebut banyak digunakan dalam keperluan sehari-hari dan baik

secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan apabila

konsentrasinya melebihi ambang batas. Logam Pb (timbal) merupakan salah satu

logam berat dengan kandungan yang telah melebihi ambang batas di beberapa

perairan di Indonesia. Pb merupakan logam yang dapat terakumulasi dalam

jaringan organisme. Kandungannya dalam jaringan terus meningkat sesuai dengan

kenaikan konsentrasi Pb dalam air dan lamanya organisme tersebut berada dalam

perairan yang tercemar Pb. Hal ini disebabkan karena organisme air tidak mampu

meregulasi logam berat Pb yang masuk kedalam tubuh organisme. Kadar

maksimum Pb dalam air yang dapat digunakan untuk kegiatan perikanan adalah

sebesar 0,03 mg/L (Alaerts dan Santika, 1987).

Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan indikator tingkat

pencemaran yang terjadi didalam perairan. Jika didalam tubuh ikan telah

terkandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi dan melebihi ambang

batas maka dapat disimpulkan sudah terjadi pencemaran dalam suatu

lingkungan. Menurut Adnan 1994, kandungan logam berat dalam ikan erat

kaitannya dengan pembuangan limbah industri disekitar tempat hidup ikan

tersebut, seperti sungai, danau,dan laut.Banyaknya logam berat yang terserap dan

terdistribusi pada ikan bergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi

polutan,aktivitas mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis dan unsur ikan

yang hidup dilingkungan tersebut. Sedangkan untuk mengukur Akumulasi

Logam Berat Timbal (Pb) dan Gambaran Histologi pada Jaringan Avicennia

marina (forsk.) Vierh di Perairan Pantai Jawa Timur sampel yang digunakan

adalah air, sedimen dan vegetasi mangrove yang terdiri dari akar, batang, daun

dan buah, serta gambaran histologinya pada jaringan akar, batang, daun dan buah

23

Page 30: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

A.marina (Arisandy dkk, 2012).

Logam Timbal (Pb) di lingkungan dapat terakumulasi pada jaringan tubuh

makhluik hidup yang berada di lingkungan tersebut. Ikan yang hidup pada

perairan yang mengandung logam berat akan mengabsorpsi logam berat secara

pasif (Tangahu et al., 2011). Akumulasi logam berat pada ikan dapat terjadi

karena adanya kontak antara medium perairan yang mengandung senyawa toksik

dengan ikan. Kontak berlangsung dengan adanya pemindahan zat kimia dari

lingkungan air ke dalam atau permukaan tubuh ikan. Ikan akan mempertahankan

dirinya setelah mendapat paparan Pb dari air. Hal ini dilakukan untuk

mempertahankan tubuh dalam kondisi homeostasis yang dapat meningkatkan

metabolism tubuh. Pengaruh bahan toksik tersebut ditentukan oleh sifat toksik

logam berat Pb dan keberhasilan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi dan

ekskresi. Oleh karena itu pengaruh sifat toksik masih dapat ditoleransi oleh tubuh

ikan. Peningkatan kadar Pb pada jaringan tubuh ikan akan menurunkan fungsi

organ dan jika melewati ambang batas maka organ organ dalam tubuh ikan akan

terjadi kerusakan (Sahetapy, 2011).

Logam berat di air mengakibatkan terjadinya proses akumulasi pada

daging ikan. Akumulasi biologis dapat terjadi melalui absorpsi langsung terhadap

logam berat yang ada dalam air. Akumulasi juga terjadi karena kecenderungan

logam berat untuk membentuk senyawa kompleks dengan zat-zat organic yang

terdapat dalam tubuh organism. Akumulasi logam berat pada bagian tubuh

tertentu dimungkinkan dengan keberadaan gugus metalloyion (sulfidril-SH) dan

amina (nitrogen-NH) yang dapat mengikat logam berat seperti Pb secara kovalen.

Logam berat masuk ke dala m sel dan ikut didistribusikan oleh darah ke seluruh

tubuh. Sirkulasi darah menyebabkan logam berat terakumulasi di dalam dinding

pembuluh darah dan jaringan ikat yang terdapat di sekitar otot ikan ( Yulaipi dan

Aunurohin, 2013)

Logam berat termasuk Timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh ikan melalui

air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat yang masuk ke

perairan umumnya mengendap di dasar perairan karena Pb memiliki densitas yang

lebih besar dari air. Pb tersebut akan terakumulasi pada sedimen dan detritus.

Apabila ikan termasuk ke dalam kelompok pemakan sedumen dan detritus maka

24

Page 31: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

peluang Pb untuk memasuki tubuhnya akan semakin besar dan pada akhirnya

akan terakumulasi dalam jumlah besar ( Simbolon dkk., 2010)

Pembuangan limbah industry ke sungai akan menyebabkan perubahan

pada perairan. Peningkatan kadar logam berat di dalam perairan tersebut akan

diikuti oleh meningkatnya kadar zat tersebut dalam organism air seperti ikan

(Candra, 2007). Logam berat yang terkandung dalam air sungai sangat berbahaya

bagi kehidupan, baik bagi organism akuatik maupun bagi manusia. Ob dapat

masuk melalui saluran pencernaan, pernapasan, dan kulit, kemudian masuk ke

dalam tubuh kemudian tertinggal di dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi

fungsi organ (Indrawati dkk., 2007).

Kasus pencemaran logam berat Timbal (Pb) yang pernah terjadi di

indonesia salah satunya adalah pencemaran logam berat timbal yang terjadi

diteluk jakarta. Konsentrasi Pb air pada muara sungai di Teluk Jakarta sudah

melebihi ambang batas yangditentukan Kepmen LH no 51 tahun 2004 (Menteri

Lingkungan Hidup, 2004), sehingga perlu penanganan secara saksama. Muara

Sungai Ciliwung merupakan kontributor pencemar Pb tertinggi bagi perairan

teluk Jakarta (Rumata,2005).

Kandungan Pb air pada musim kemarau cenderung lebih tinggi

dibandingkan musim penghujan, kecuali Sungai Ciliwung. Hal ini dapat terjadi

jika banyak industri di sekitar DAS Ciliwung membuang limbahnya pada saat air

sungai memiliki debit tinggi (hujan). Tingginya konsentrasi Pb pada musim

kemarau secara umum disebabkan debit air sungai lebih rendah dibanding musim

penghujan (Rumata,2005).

Dari penelitian ini terungkap bahwa semua sungai yang mengalir ke Teluk

Jakartamemberikan kontribusi terhadap tingginya kandungan Pb di perairan Teluk

Jakarta, dengan kontributor terbesar adalah Sungai Ciliwung. Oleh karena itu

disarankan agar Pemda DKI selalu memantau industri dan permukiman di sekitar

DAS yang mengalir ke Teluk Jakarta agar tidak membuang limbahnya tanpa

pengolahan terlebih dahulu. Selain memantau pencemaran organik, hendaknya

dikontrol pula pencemaran anorganik seperti logam berat, khususnya Pb yang

telah melebihi ambang batas di perairan Teluk Jakarta (Rumanta, 2005a-b). Ini

25

Page 32: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

penting agar tidak terjadi musibah yang lebih besar lagi, seperti yang terjadi di

Teluk Minamata beberapa tahun yang lampau (Rumata,2005).

3.2 Pengaruh Timbal Pada Kualitas Udara

Derasnya arus urbanisasi dan imigrasi membuat jumlah penduduk kota

besar semakin menigkat dari pada penduduk pedesaaan. Hal ini tentu saja

berpengaruh kepada jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar. Karena

setiap orang pasti ingin beraktifitas dengan lebih cepat dan lebih nyaman.

Ditambah dengan mudahnya proses jual beli kendaraan bermotor sekarang ini.

Emisi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping

pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor. Semakin

kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor, maka

semakin banyak jumlah Pb yang akan di emisikan ke udara. Senyawa yang

terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl. 2PbO, PbCl2,

Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO

merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Pb organik diabsorbsi

terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb

utama di dalam tubuh.Selain itu mangan pada MMT dan karsiogenik pada MTBE

(bahan aditif pada bensin selain TEL yang menghasilkan zat berbahaya bagi

tubuh) (Anonim, 2010).

Menurut Environment Project Agency, sekitar 25% logam berat Timbal

(Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% lainnya akan mencemari udara sebagai

asap knalpot. Emisi Pb dari gas buangan tetap akan menimbulkan pencemaran

udara dimanapun kendaraan itu berada, tahapannya adalah sebagai berikut:

sebanyak 10% akan mencemari lokasi dalam radius kurang dari 100 m, 5% akan

mencemari lokasi dalam radius 20 km, dan 35% lainnya terbawa atmosfer dalam

jarak yang cukup jauh (Surani, 2002). Logam Pb sebagai gas buang kendaraan

bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Logam Pb

yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian

ditampung dalam darah. Bentuk kimia Pb merupakan faktor penting yang

mempengaruhi sifat-sifat Pb di dalam tubuh. Komponen Pb organik misalnya

tetraethil Pb segera dapat terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit dan membran

26

Page 33: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

mukosa. Logam Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan

pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh. Tidak semua Pb

yang terhisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal di dalam tubuh. Kira-

kira 5-10% dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan,

dan kirakira 30% dari jumlah yang terisap melalui hidung akan diabsorbsi melalui

saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran

partikel-partikelnya (BPLHD, 2009).

Logam Pb banyak digunakan sebagai bahan pengemas, saluran air, alat-

alat rumah tangga dan hiasan. Dalam bentuk oksida timbal digunakan sebagai

pigmen/zat warna dalam industri kosmetik dan glace serta indusri keramik yang

sebagian diantaranya digunakan dalam peralatan rumah tangga. Dalam bentuk

aerosol anorganik dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara yang dihirup atau

makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Logam Pb tersebut dalam jangka

waktu panjang dapat terakumulasi dalam tubuh karena proses eliminasinya yang

lambat. Setiap liter bensin dalam angka oktan 87 dan 98 mengandung 0,70g

senyawa Pb Tetraetil dan 0,84g Tetrametil Pb. Setiap satu liter bensin yang

dibakar jika dikonversi akan mengemisikan 0,56g Pb yang dibuang ke udara

(Librawati, 2005).

Logam Pb yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam

bentuk gas dan partikel-partikel. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran

bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb dan

tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb di udara berasal dari sumber-sumber lain seperti

pabrik-pabrik alkil Pb dan Pb-oksida, pembakaran arang dan sebagai-nya. Polusi

Pb yang terbesar berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai

komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO (Fardiaz, 1992).

Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan.

Tetraethyl lead (TEL), yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang

ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai

oktan. Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan

dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh.Selain itu mangan pada MMT

dan karsiogenik pada MTBE (bahan aditif pada bensin selain TEL yang

menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh) (Anonim, 2010).

27

Page 34: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Asap knalpot dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin sangat

berpengaruh terhadap kualitas udara. Salah satu zat yang terkandung oleh asap

knalpot adalah Timbal (Pb). Wujud timbal dalam pencemaran udara ada dua

yaitu dalam bentuk gas atau partikel-partikel. Timbal berwujud gas terkandung

dalam dalam bahan aditif bensin yang mengalami proses pembakaran dalam

kendaraan bermotor, gas yang dihasilkan terdiri dari tetraetil Pb dan tetrametil

Pb. Sedangkan Timbal yang berwujud partikel dihasilkan dari pabrik-pabrik alkil

Pb dan Pb oksida, pembakaran arang dan sebagainya. Penyumbang pencemaran

udara terbesar oleh Timbal berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan

berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO. Logam Pb yang

terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya, sebab pembakaran bensin akan

mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Bila di Jakarta, setiap harinya 1 juta

unit kendaraan bermotor yang bergerak sejauh 15 km akan mengemisikan 1,35

ton Pb/hari. Efek yang ditimbulkan tidak main-main. Salah satunya yaitu

kemunduran IQ dan kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini. Pada

orang dewasa umumnya ciri -ciri keracunan timbal adalah pusing, kehilangan

selera, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah, dan keguguran kandungan. Selain

itu timbal berbahaya karena dapat mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran

sel darah merah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi (Gusnita,2012)

Pencemaran Timbal baik berupa gas atau partikel-partikel pada dasarnya

terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna. Semakin sedikit pembakaran

yang dilakukan dalam mesin kendaraan maka semakin banyak Timbal yang

diemisiskan keudara dan menyebabkan pencemaran uadara. Senyawa yang

terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl.2PbO, PbCl2,

Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO

semua senyawa tersebut merupakan yang sangat berbahaya bagi kesehatan

manusia.

28

Page 35: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Gambar 3.1 Alur perjalanan Timbal (Pb) dalam lingkungan.

Sumber. Jurnal Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya

Penghapusan Bensin Bertimbal

Dalam beberapa kasus pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan

bermotor yang mengandung Timbal menyatakan bahwa timbal mempunyai

kemampuan untuk menurunkan IQ manusia, meningkatkan angka kematian dini,

meningkatkan jumlah penderita jantung koroner dan hipertensi. Kasus

pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan bermotor yang mengandung

timbal ini pernag terjadi di kabupaten Bantul.

Menurut Saptutyningsih dalam jurnalnya (Pencemaran Logam Berat

Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal) menyatakan

bahwa polusi timbal pada tahun 2007 mengakibatkan dampak 97.628 kasus

penurunana IQ pada anak; kasus hipertensi 12.462 kasus; 14 kasus jantung

koroner; dan 107 kasus kematian dini yang diakibatkan polusi timbal. Hal ini

membuktikan bahwa pencemaran timbal akibat gas buangan kendaraan bermotor

sangat membahayakan bagi kesehatan manusia yang terpapar.

3.2. Upaya Penanggulangan Pencemaran udara akibat Timbal (Pb)

Upaya penanggulangan pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan

bermotor yang mengandung timbal sebenarnya cukup sulit dikarenakan banyak

variable yang harus diperhatikan di antaranya cara mengemudi, ketaatan

perawatan, kemacetan, banyaknya kendaraan pribadi, kendaraan dapat berpindah-

pindah, dan terkonsentrasi pada suatu wilayah. Oleh karena itu perlu dilakukan

29

Page 36: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

beberapa pendekatan antara lain Pendekatan Teknis, Pendekatan Planatologi,

administrasi dan hukum dan Pendekatan Edukatif.

1. Pendekatan Teknis

Timah hitam yang keluar dari knalpot dalam bentuk partikel yang sangat

halus, adanya polutan Pb karena pada bensin diberikan bahan tambah berupa

Pb (C2H5)4 yaitu Tetra Ethil Lead (TEL) sebagai upaya untuk meningkatkan

angka oktan. Partikel Pb dapat mencemari tanaman pangan, dan bila hasil

tanaman tersebut dikonsumsi manusia maka dapat menyebabkan keracunan.

Untuk menghilangkan polutan Pb maka dapat dilakukan secara teknis yaitu

dengan mengendalikan bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraan

bermotor. Hal ini dapat dilakukan dengan menggantikan TEL dengan anti

knocing yang lain yang tidak mengandung Pb. Dr Jurg grutter, peneliti pada

Swisscontact, Swiss, menyatakan hal itu (Santi,2001)

Menurut pengamatannya, Pemerintah Honduras telah berhasil

menghilangkan partikulat timah hitam dari kawasan udara hingga mendekati

nol dalam waktu enam bulan. Itu terjadi sejak bensin tak bertimah hitam (Pb)

dipakai pada seluruh kendaraan bermotor di negara itu. Dari situ Grutter

mengambil kesimpulan bahwa pengalihan penggunaan bensin bertimah hitam

ke bensin tidak bertimah hitam perlu terus didorong. Hal itu perlu

dikembangkan di berbagai negara dengan suatu argumentasi, polusi udara oleh

timah hitam jelas sangat mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Ó

2001 digitized by USU digital library 4 Ditargetkan, tahun 1999 Indonesia

terbebas dari bensin dengan timah hitam. Kerugian ini didukung pula oleh

kalangan produsen mobil, karena mobil-mobil generasi baru yang kini

dirancang tak terpengaruh oleh pemakaian bahan bakar tanpa ditif timbal.

Bahkan, orang bisa memasang alat katalik kon verter yang berguna

mengurangi emisi gas lain. Mencari bahan alternatif juga merupakan solusi

yang banyak ditawarkan. Bahan bakar tersebut dapat berupa bahan bakar gas

(BBG). Di jakarta maupun di Surabaya cukup banyak kendaraan (taksi) yang

menggunakan bahan bakar gas, karena selain polutannya yang rendah juga

lebih ekonomis. Mobil listrik merupakan solusi program langit biru yang

paling tepat karena tidak menggunakan motor bakar sebagi tenaga penggerak

30

Page 37: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

melainkan motor listrik sehingga emisinya nol. Pada saat ini mobil listrik

bukan Propotipe lagi melainkan sudah diproduksi secara massal dan dijual

pada pasar mobil. Batterey yang digunakan sebagai sumber energi listrik

sesuai dengan standard EPA (Enviromental Protection Agency), kemampuan

batterey mobil General EVI akan turun 85 % setelah melaju (Santi, 2001).

2. Pendekatan Planatologi

Administrasi dan hukum Pemerintah mempunyai posisi yang paling

strategis dalam upaya mengendalikan pencemaran Pb ini. Dengan wewenang

yang dimiliki, pemerintah dapat menyusun tata kota dan rambu lalu lintas

yang memungkinkan kendaraan dapat berjalan lancar, mengontrol polutan Pb

secara berkala saat pajak kendaraan dan mengenakan sangsi bagi yang

melanggar. Menurut hasil uji emisi kendaraan bermotor akhir juni 1996 di

jakarta selama enam hari, diperoleh kesimpulan sementara, sebanyak 61 %

kendaraan bermotor dinyatakan telah melampaui baku mutu emisi. Hukum

sebagai salah satu sarana dalam upaya untuk mencegah dan menaggulangi

akibat yang ditimbulkan emisi gas kendaraan bermotor, karena melalui

peraturan perundang-undangan telah ditetapkan syarat-syarat yang harus

dipatuhi oleh setiap warga masyarakat. Beberapa peraturan yang berhubungan

dengan masalah tersebut adalah : A. UU No. 14 Tahun 1992 tentang angkutan

jalan pada pasal 50. Untuk mencegah pencemaran udara yang dapat

mengganggu kelestarian lingkungan hidup, setiap kendaraan bermotor wajib

memenuhi persyaratan angkatan batas emisi gas buang. Setiap pemilik,

pengusaha angkutan umum dan atau pengemudi kendaraan bermotor, wajib

mencegah terjadinya pencemaran udara. B. Kep. Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. KEP 35/ MENLH/ 10/1993 tentang ambang batas emisi gas buang

kendaraan bermotor. Dalam pasal 1 dinyatakan bahwa ambang batas emisi gas

buang kendaraan bermotor adalah batas maksimum zat dalam bahan

pencemaran yang telah dikeluarkan langsung dari pipa gas buang kendaraan

bermotor. Pasal 4 menetapkan bahwa batas emisi gas buang kendaraan

bermotor ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 tahun sekali.

Persyaratan yang ditetapkan pemerintah melalui ketentuan di atas dimaksud

31

Page 38: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

sebagai upaya untuk pencegahan pencemaran udara yang bersifat preventif.

Namun jika persyaratan itu tidak dipatuhi atau dilanggar akan menimbulkan

sangsi pidana, seperti ditetapkan dalam pasal 67 UU No.14 tahun 192 yang

berbunyi sebagai berikut: ”Barang siapa yang mengemudikan kendaraan

bermotor yang tidak Ó 2001 digitized by USU digital library 5 memenuhi

syarat ambang batas emisi gas buang, dipidana dengan pidana paling lama 2

bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000. Selanjutnya pasal 64

menetapkan, jika seseorang melakukan lagi pelanggaran pertama, maka

pidana yang dijatuhkan terhadap pelanggaran yang kedua ditambah dengan

sepertiga dari pidana kurungan pokoknya atau bila dikenakan denda dapat

ditambah dengan setengah dari denda yang diancam untuk pelanggaran

pertama (Santi, 2001).

3. Pendekatan Edukatif

Upaya mengurangi Pb dalam udara bukan hanya tugas pemerintah saja,

melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat. Untuk itu dapat dilakukan

dengan cara : Memberikan informasi secara intensif tentang dampak Pb pada

kesehatan dan lingkungan serta cara bagaimana mengatasinya. Dengan

mengetahui dampak tersebut diharapkan timbul kesadaran masyarakat untuk

melakukan upaya mengatasinya. Melakukan pendidikan pelatihan pada orang-

orang yang potensial menjadi penyebab meningkatnya pencemaran Pb seperti

pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, mekanik/teknisi yang melakukan

perawatan kendaraan. Cara mengemudi kendaraan mempengaruhi efisiensi

kerja mesin dan pemakaian bahan bakar. Cara mengemudi yang menyebabkan

pemakaian bahan bakar menjadi boros sehingga polusi tinggi antara lain :

pengemudi memainkan pedal gas saat kendaraan berhenti di lampu pengatur

lalu lintas, kaki selalu menempel pada pedal kopling sehingga kopling

menjadi sedikit slip, pemilihan tingkat transmisi yang tidak tepat. Untuk

megurangi penyebab pencemaran Pb dari cara mengemudi yang salah yaitu

dengan cara : Produsen harus memberi petunjuk bagaimana cara mengemudi

kendaraan dengan baik dan benar pada setiap kendaraan yang diproduksinya,

sehingga pengemudi dapat mempelajarinya sebelum mengemudinya. Melalui

32

Page 39: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

media secara intensif, pemerintah (Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya)

memberi himbauan kepada pengemudi pentingnya cara mengemudi yang

benar. Menyelenggarakan pendidikan singkat tentang pengetahuan dan

ketrampilan dasar merawat dan mengemudikan kendaraan dengan baik dan

benar pada pengemudi. Kedisiplinan pemilik kendaraan merawat secara

berkala masih rendah, terutama pada kendaraan umum. Untuk meningkatkan

kesadaran dan kedisiplinan pemilik kendaraan melakukan perawatan dapat

dilakukan dengan cara memberikan informasi yang tepat tentang keuntungan

bila pemilik melakukan perawatan kendaraan dengan benar, serta kerugian

bila tidak melakukan perawatan dengan benar. Kemampuan mekanik dalam

melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan mempengaruhi hasil kerjanya.

Hasil penyetelan yang kurang baik menyebabkan kerja mesin kurang

sempurna sehingga bahan bakar boros dan polusi gas buangnya tinggi. Untuk

meningkatkan kemampuan mekanik dapat dilakukan melalui pendidikan

lanjut, pelatihan, studi banding, diskusi kasus yang muncul dalam kelompok

kerja dan lain sebagainya (Santi, 2001).

BAB IV

PENUTUP

33

Page 40: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

4.1 KESIMPULAN

1. Timbal (Pb) yang mencemari udara mempunyai dua bentuk yaitu, bentuk

gas dan bentuk partikel-partikel kecil.

2. Sumber pencemar yang berupa gas dan bentuk partikel biasanya hasil dari

pembakaran adiktif bahan bakar motor dan pembakaran dari pabrik-

pabrik.

3. Jenis Logam Timbal antara lain Galena, Anglesite, Cerrusite.

4. Manfaat Logam Timbal bermacam-macam misalkan, Logam timbal (Pb)

banyak digunakan sebagai bahan baterai, aki, bahan peledak, pestisida, cat

karat dan pelapisan logam serta pipa untuk aliran air mium.

5. Dampak yang dihasilkan oleh logam Timbal berupa tejadinya pencemaran

udara dan pencemaran air.

6. Asap knalpot kendaraan dapat menjadi indikator penyebab pencemaran

yang terjadi di udara akibat adanya bahan atau zat logam Timbal yang

dihasilkan.

7. Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri

baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap

lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan

bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun

kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar.

4.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan pada masalah ini, yaitu

1. Meminimalisir penggunaan barang yang dapat menimbulkan pencemaran

terutama pencemaran timbal.

2. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan agar pencemaran dapat

dihindari.

3. Harus ada upaya teknologi yang dapat menjadi pembersih pencemaran

agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

34

Page 41: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Titin. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada

Kesehatan. 2010.

Agustina, Titin. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada

Kesehatan. 2010.

Alaerts, G dan S. S. Santika. 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional.

Surabaya.

Anonim, 2010,http://mathusen.wordpress. com/2010/01/24/ tentang-timbalpada-bensin/,

diunduh tanggal 20 April 2011. BPLHD, 2009, Pencemaran Udara dari Sektor

Transportasi

Anurohim. Bioakumulasi logam berat timbale (Pb) dan hubungannya dengan laju

pertumbuhan ikan mujair. 2013

Anurohim. Bioakumulasi logam berat timbale (Pb) dan hubungannya dengan laju

pertumbuhan ikan mujair. 2013

Denny A. Deteksi pencemaran timah hitam (Timbal (Pb)) dalam darah

masyarakat yang terpajan timbale.2005

Depkes RI. 1991. Pedoman Pengendalian Pencemaran Udara Ambien yang

Behubungan dengan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Ditjen PPM dan

PL.

Deri dan La Ode Alirman Afu. Kadar logam berat timbal pada akar mangrove

avicennia marina di teluk kendari. 2013

Dessy Gusnita. 2012 Pencemaran Logam Berat Timbal di Udara dan Upaya

Penghapusan Bensin Timbal.

Djuwansyah, dkk. 2009. Pencemaran Air Permukaan dan Air Tanah Dangkal di

Hilir Kota Cianjur. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan.

Endah Saptutyningsih. 2009. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara

Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah.Yogyakarta.

Ejournal.unesa.ac.id/article/280/33/article.pdf

Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.

Page 42: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Gusnita Dessy.2012.Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan

Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal . Peneliti Bidang Komposisi

Atmosfer.LAPAN.

Habrianti, Dwi dkk. Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Dalam Makanan

Jajanan, Kerang Anadara sp. Dan Urine Siswa SD Negeri Tallo Tua 69

Makassar. 2012

http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSB/article/viewFile/1844/1814

http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3965/1424

http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3965/1424

http://fpik.uho.ac.id/e-journal/2/5.pdf

http://fpik.uho.ac.id/e-journal/4.pdf

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-07.pdf

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/viewFile/

1180/1118

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/viewFile/

1180/1118

http://jpp.ub.ac.id/index.php/jpp/article/viewFile/114/108

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43583/Lindri

%20Suyanti.pdf?sequence=1

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5527/JURNA

L.pdf?sequence=1

Indah Kastiyowati. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara, http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7

Indrawati T, Mahendra S, dan Arthana W. 2007. Analisis Kadar Logam Berat Air

Sungai Sekonyer Di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan

Tengah. Jurnal Ecotrophic. 2(2):1-10.

Julhim S Tanglo. Adsorpsi Logam Timbal (Pb) dengan Menggunakan Biomassa

Enceng Gondok (Eichorniacrassipes).2013

K.R. Arisandy. Akumulasi logam berat timbale (Pb) dan gambaran histology

pada jaringan avicennia marina (forsk) vierh di perairan pantai jawa

timur.2012

Page 43: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Lestari P. 2006. Penelitian kadar timbal dalam darah anak sekolah di Kota

Bandung. Bandung. Departemen Teknik Lingkungan. Institut

Teknologi Bandung.

Librawati, T.P, 2005. Analisis Cemaran Pb pada Bawang Daun (Allium

fistulosum L)di daerah Dieng Wonosobo, Skripsi, Fakultas Biologi

Unsoed Purwokerto.

Lindri, Suyanti dkk. Penurunan Polusi Timbal Oleh Jalur Hijau Tanjung

(Mimusops Elengi Linn) di Taman Monas Jakarta Pusat. 2008.

Naria, E. Mewaspadai Dampak Bahan Pencamar Timbal (Pb) di Lingkungan

Terhadap Kesehatan. Jurnal komunikasi penelitian vol.17,

no.4 2005. h tt p: / / s ea r c h . c o n d u i t . c o m / r e s u l t s e x t . a s px ?

C

t i d = C T 2233703 & s ea r c h s o u r c e = 2 & q = me w a s p a d a i + d a m p a k + b a h a n + p e

n c e m a r + t im b a l + % 2 8 p b

% 29 d i + li ngk u n g a n + t e r h a d a p + k esehatanNovianto, Rio. Analisis Kadar

Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Udang Putih (Penaeus

marguiensis) di Pantai Gesek Sedati Sidoarjo. 2012

Novan Anugrah. 2013. Pencemaran Air.

Putra. 2007. Pencemaran Udara, Dampak, dan Solusinya, http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/,

Resky Makmur dan La Ode Alirman Afu. Kadar logam berat timbal pada

sedimen di kawasan mangrove perairan teluk kendari. 2013

Riki Apriyandi. 2009. Dampak Pencemaran Udara di Indonesia. http://bio04.wordpress.com/2009/08/07/12/

Santi Devi Nuraini.2001.Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) Serta

Penanggulangannya.Fakultas Kedokteran Universitas. Sumatera Utara

Sari, DH. 2010. Pengaruh Timbal (Pb) Pada Udara Jalan Tol Terhadap

Gambaran Mikroskopis Ginjal Dan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah

Mencit Balb/C Jantan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sahetapy JM. 2011. Toksisitas Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruhnya pada

Konsumsi Oksigen dan Respon Hematologi Juvenil Ikan Kerapu

Macan. IPB. Bogor.

Page 44: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Simbolon D, Silvanus MS, Sri YW, 2010. Kandungan Merkuri dan Sianida pada

Ikan yang tertangkap dari Teluk Kao. Halmahera Utara. Ilmu

Kelautan, Vol.5 (3) : 126-134

Sri Wulandari.Identifikasi Bakteri pengikat timbal (Pb) pada sedimen di perairan

sungai siak.2005

Suksmerri. Dampak Pencemaran Logam Timah Hitam (Pb) Terhadap

Kesehatan.2008.

Surani, R., 2002. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta,

Jakarta., Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Jakarta

www.jurnalkesmas.com/index.php/kesmas/article/view/77/66

Tangahu BV, Siti RSA, Hassan B, Mushrifah I, Nurina A, Muhammad M. 2011.

A review on Heavy Metals (As, Pb, and Hg) Uptake by Plants Through

Phytoremediation. International Journal of Chemical Engineering Vol.

2011).

Yulaipi S dan Aunurohim, 2013. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan

Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreocromis

mossambicus). Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol.2 (2): 2337-3520.

Page 45: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Contoh Soal

1. Berikut adalah nomor atom logam timbal (Pb) adalah….

a. 80

b. 81

c. 82

d. 83

e. 84

Jawaban ; C

2. Beikut adalah sifat fisika logam timbal (Pb) yaitu ….

a. Memiliki densitas sebesar 11,34 g/cm3.

b. Memiliki elektronegatifitas sebesar 2,33 (skala penuh).

c. Memiliki jari-jari atom sebesar 175 pm.

d. Memiliki konduktivitas termal sebesar 35,3 W/mK

e. Memiliki resistifitas termal sebesar 208 nohm.m

Jawaban : A

3. Mneral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru

belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti

sphalerite, calcite, dan fluorite disebut….

a. Timbal

b. Arsen

c. Cerrusite

d. Anglesite

e. Galena

Jawaban : E

4. Berikut adalah manfaat logam timbal (Pb) yaitu ….

a. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam

bidang automotif.

b. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat

listrik.

c. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk

mencegah difusi air dalam kabel.

Page 46: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

d. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk

mengurangi knock pada mesin.

e. Semua jawaban benar

Jawaban : E

5. Menurut peraturan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu

timbale di udara terjadi untuk 24 jam pengukuran adalah….

a. 1 µg/m3

b. 2 µg/m3

c. 3 µg/m3

d. 4 µg/m3

e. 5 µg/m3

Jawaban : B

Page 47: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

INDEKS

A

Arsen : bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik;

kuning, hitam, dan abu-abu.

Akumulasi : accumulation yaitu tambahan secara berkala atas suatu jumlah pokok

Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4.

Anorganik ialah bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun

hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan

tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

Alloy : kombinasi, dalam larutan atau senyawa, dua atau lebih elemen, dan paling

tidak salah satunya adalah logam, dan hasilnya memiliki properti metalik.

C

Cerrusite : salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan

menjadi sumber timbal yang utama setelah galena

D

Densitas : pengukuran massa setiap satuan volume benda.

E

Elektronegativitas :skala sejauh mana sebuah atom bisa menarik (mengikat)

elektron untuk dirinya sendiri penggabungan dua nukleus (inti) atom yang ringan

untuk membentuk sebuah nukleus yang lebih berat sambil melepaskan sedikit dari

energi (tenaga) ikatnya

G

Galena : mineral yang paling umum yang mengandung timah, dan telah dikenal

selama berabad-abad.

I

Isotop : bentuk dari unsur yang nukleusnya memiliki nomor atom yang

sama,tetapi jumlah proton di nukleus dengan massa atom yang berbeda karena

mereka memiliki jumlah neutron yang berbeda.

Insektisida : bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh

serangga.

Page 48: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

K

Kadmium : salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini

beresiko tinggi terhadap pembuluh darah.

Korosif : sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau

memperoleh dampak negative.

Konduktivitas : ukuran kemampuan suatu benda untuk menghantarkan listrik.

Pengukuran konduktivitas sering dilakukan pada industri - industri sebagai cara

mengukur kandungan ion pada suatu larutan

M.

Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di

dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik

dan organik.

Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara

keseluruhan dengan zat antara suatu sel atau organisme secara keseluruhan

dengan lingkungannya.

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki

bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.

O

Organik : segala sesuatu yang berasal dari unsur makhluk hidup entah itu hewan

atau tumbuhan dimana dampaknya pasti berhubungan juga dengan organisme

hidup.

T

Timbal : suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan

nomor atom 82 yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik

(beracun) terhadap manusia.

Toksik : zat yang bila dapat memasuki tubuh dalam keadaan cukup dan secara

konsisten dapat menyebabkan fungsi tubuh menjadi tidak normal

R

Page 49: Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan

Resistivitas (ρ) : kemampuan suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang

bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus.

S

Sedimen :material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang

melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai

atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya

Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar

rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB.

W

WHO : salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul

pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi

( Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB.

.