kajian literatur manajemen (baru)
DESCRIPTION
Sintesis literatur mengenai fungsi manajemenTRANSCRIPT
Judul TA : Evaluasi Tingkat Pemenuhan Fungsi Pengelolaan Lembaga Pengelola Taman
Nasional Laut Kep. Seribu
BAB IV
EVALUASI PEMENUHAN FUNGSI PENGELOLAAN LEMBAGA PENGELOLA TAMAN
NASIONAL LAUT KEPULAUAN SERIBU
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perumusan indikator dan tolok ukur pemenuhan fungsi
pengelolaan lembaga pengelola Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu dimulai dari fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan fungsi pengendalian , penilaian
tingkat pemenuhan fungsi pengelolaan lembaga pengelola TNKpS terhadap konsep
pengeloalan taman nasional laut ideal, serta rekapitulasi penyebab tidak tercapainya tolok ukur
pemenuhan fungsi pengelolaan pada TNKpS.
4.1 Kajian Literatur Fungsi Pengelolaan/Manajemen
Sebelumnya pada tinjauan teori di bab II telah dijelaskan kajian terminologi
manajemen/pengelolaan. Berdasarkan kajian terminologi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan serangkaian proses pelaksanaan fungsi manajemen yang dilaksanakan
untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam hal ini disebutkan bahwa pelaksanaan pengelolaan merupakan pelaksanaan fungsi-
fungsi pengelolaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kajian fungsi yang termasuk
dalam fungsi pengelolaan dapat dilihat pada tabel xx berikut :
Tabel xx.xx
Pembagian Fungsi Manajemen berdasarkan Pendapat Ahli
Planning
Organizing
Actuating
Directing
Staffing
Commanding
Coordinating
Leading
Controlling
Harold Koontz dan Cyril O'Donnel
James A.F. Stoner
Planning
Organizing
Actuating
Directing
Staffing
Commanding
Coordinating
Leading
Controlling
George R. Terry
Henry FayolRichard W. GriffinSumber : Hasil Analisis, 2014
(keterangan: kotak yang diberi warna kuning menunjukkan pendapat masing-masing ahli
mengenai fungsi manajemen)
Berdasarkan tabel di atas, fungsi manajemen yang mayoritas terdapat di pendapat para ahli
terdapat empat fungsi yaitu fungsi planning yang merupakan fungsi perencanaan, fungsi
organizing yang merupakan fungsi pengorganisasian, fungsi actuating yang dikenal dengan
fungsi penggerakkan atau pelaksanaan dan fungsi controlling yang merupakan fungsi
pengendalian. Keempat fungsi ini dikenal dengan nama POAC, dimana fungsi POAC ini
merupakan fungsi manajemen yang bersifat menyeluruh dan meliputi keseluruhan proses
manajerial. Fungsi POAC merupakan fungsi manajemen yang paling sederhana, namun
mencakup definisi fungsi manajemen lainnya yang lebih spesifik yang disampaikan oleh para
ahli. Fungsi POAC ini yang menjadi dasar pelaksanaan manajemen di dalam suatu organisasi.
Dalam pelaksanaannya, fungsi POAC tidak berjalan secara linear tetapi memutar (loop).
Pelaksanan fungsi manajemen dilakukan secara bertahap dan berputar, sehingga organisasi
akan bergerak secara terus-menerus dan tidak berhenti pada satu tahap. Siklus manajemen
yang dilaksanakan secara umum di dalam organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi
anggota dan sumberdaya yang dimiliki, melaksanakan program kerja dan mengendalikan serta
mengawasi pelaksanaan kegiatan. Pada fungsi controlling (pengendalian), dilakukan kegiatan
evaluasi pelaksanaan kegiatan. Evaluasi ini dilakukan untuk mendapat umpan balik (feedback)
mengenai pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan dasar dalam perencanaan kegiatan
selanjutnya atau untuk perencanaan kembali (replanning) sesuai dengan hasil evaluasi. Oleh
karena itu, dalam bagan tahap pelaksanaan fungsi manajemen, terdapat alur loop (memutar)
dari tahap controlling ke tahap planning.
Gambar xx.xx
Alur Pelaksanaan Fungsi Manajemen
Sumber :
2.2.2. Fungsi Manajemen
Pada sub-bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai definisi manajemen dan fungsi-fungsi
manajemen yang menjadi dasar pelaksanaan manajemen dalam suatu organisasi. Sub bab ini
menjelaskan lebih detail mengenai masing-masing fungsi manajemen tersebut, mulai dari
definisi hingga kegiatan yang dilaksanakan dalam fungsi tersebut.
a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan merupakan tahap pertama yang dilaksanakan dalam fungsi
manajemen. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang disebutkan dalam
pendapat para ahli mengenai bentuk fungsi manajemen. Berikut ini definisi fungsi
perencanaan menurut pendapat beberapa ahli.
Tabel xx.xx
Definisi Fungsi Perencanaan menurut Ahli
No AhliDefinisi Fungsi Perencanaan
(Planning)Kata Kunci dalam fungsi
Perencanaan
1Harold Koontz
dan Cyril O’Donnel
Perencanaan merupakan suatu proses yang berhubungan
dengan pemilihan dari berbagai alternative, tujuan,
kebijaksanaan, prosedur dan program
Pemilihan alternative; pemilihan tujuan; pemilihan program dan kebijaksanaan
2James A.F.
Stoner
Perencanaan merupakan proses dalam penetapan tujuan
dan sasaran serta tindakan yang dilakukan untuk mencapai
Penetapan tujuan; penetapan tindakan untuk mencapai
tujuan
Planning Organizing Actuating Controlling
No AhliDefinisi Fungsi Perencanaan
(Planning)Kata Kunci dalam fungsi
Perencanaantujuan tersebut
3 George R. Terry
Perencanaan adalah proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk penentuan tindakan, strategi yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi
dengan menggunakan sumberdaya yang ada
Pengambilan keputusan; penentuan tujuan; penentuan
tindakan untuk mencapai tujuan
4 Henry Fayol
Perencanaan merupakan suatu proses pemilihan tujuan dan sasaran serta aksi/strategi
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan sasaran dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada
Pemilihan tujuan; pemilihan strategi yang dilaksanakan;
berdasarkan sumberdaya yang ada
5Richard W.
Griffin
Perencanaan merupakan proses menentukan tujuan
serta memutuskan tugas dan penggunaan sumberdaya yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan tersebut
Penentuan tujuan; penentuan kegiatan; penggunaan
sumberdaya
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai definisi fungsi perencanaan, dapat disimpulkan
bahwa fungsi perencanaan merupakan suatu proses yang sistematik dan teratur dalam
menentukan tujuan organisasi dan menentukan kebijaksanaan (dalam bentuk aksi, strategi dan
program) yang akan dilaksanakan dalam pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan juga
memanfaatkan segenap sumberdaya yang tersedia dalam penentuan tujuan dan strategi
pencapaian tujuan sesuai dengan memperhatikan segala keterbatasan guna untuk mencapai
tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan tahap awal dalam proses
manajemen, dengan merencanakan tujuan serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut, maka segala sumberdaya di dalam organisasi akan difokuskan pada
pencapaian tujuan organisasi.
Perencanaan harus dapat menentukan apa yang akan dilakukan (what), bagaimana
melakukannya (how), mengapa harus dilakukan (why), siapa pelaksananya (who) dan kapan
akan dilaksanakan (how). Dalam penentuan tujuan organisasi, perencanaan berangkat dari isu
yang berkembang atau permasalahan yang terjadi serta prakiraan (forecasting) kondisi di masa
mendatang. Untuk dapat mengetahui isu dan permasalahan yang terjadi, dibutuhkan input data
kondisi dan potensi dalam proses perencanaan. Baru setelah input data diperoleh, dilakukan
analisa terhadap data tersebut dan disesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki organisasi.
Setelah data dianalisa, dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan tujuan, aksi dan
strategi serta rencana pengelolaan. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan
dalam membuat perencanaan :
1. Pengumpulan data secara umum
Data yang dikumpulkan mencakup data kondisi, potensi, hambatan dan konflik.
2. Analisa situasi dan identifikasi masalah
Analisa dan identifikasi terhadap situasi organisasi dengan memperhatikan tujuan
organisasi serta data yang telah dikumpulkan dalam melakukan analisa situasi dapat
menggunakan teknik analisis SWOT
3. Menentukan skala prioritas
Setelah melakukan analisa dan identifikasi masalah, perlu dilakukan penentuan skala
prioritas terhadap pelaksanaan kegiatan.
4. Menentukan tujuan program
Agar pelaksanaan seluruh kegiatan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi
(tujuan umum), maka dibutuhkan penentuan tujuan pada setiap program/kegiatan
sehingga pelaksanaan program dapat diukur pencapaiannya.
5. Menyusun rencana kerja operasional
Rencana pengelolaan dan rencana kerja yang berisi aksi, strategi serta kegiatan yang
akan dilaksanakan.
b. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi manajemen selanjutnya adalah fungsi pengorganisasian (organizing). Setelah
menentukan tujuan serta aksi dan strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan di
fungsi perencanaan, selanjutnya adalah pelaksanaan di dalam organisasi itu sendiri. Di bawah
ini merupakan pendapat para ahli mengenai fungsi pengorganisasian di dalam manajemen.
Tabel xx.xx
Definisi Fungsi Pengorganisasian menurut Ahli
No AhliDefinisi Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
Kata Kunci dalam Fungsi Pengorganisasian
1Harold Koontz dan
Cyril O’Donnel
Pengorganisasian merupakan kegiatan penggolongan dan pembagian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dalam bentuk wewenang.
Penggolongan kegiatan; pembagian kegiatan;
wewenang
2 James A.F. Stoner
Pengorganisasian merupakan strukturisasi pembagian kerja dan wewenang antar anggota
dalam mencapai sasaran spesifik
Strukturisasi; pembagian kerja; pembagian wewenang;
antar anggota
3 George R. Terry
Pengorganisasian merupakan pengelompokkan kegiatan penugasan, pembagian
wewenang untuk melaksanakan kegiatan,
peningkatan kapasitas dengan pemberian latihan dan
pengembangan anggota organisasi
Pengelompokkan kegiatan penugasan; pembagian wewenang; peningkatan
kapasitas;
4 Henry Fayol
Pengorganisasian merupakan pengaturan organisasi melalui
pembuatan struktur dan pembagian kerja dan
wewenang dalam struktur
Pengaturan organisasi; pembagian kerja dan
wewenang
5 Richard W. Griffin
Pengorganisasian merupakan kegiatan mengalokasikan
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antar kelompok kerja/individu, menetapkan wewenang serta tanggung jawab tiap individu serta
menyediakan lingkungan kerja yang tepat
Alokasi pekerjaan; penetapan wewenang
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan pendapat para ahli manajemen di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
pengorganisasian merupakan kegiatan pengelompokkan dan pembagian tugas, pekerjaan yang
dimiliki organisasi kepada grup dan individu di dalam organisasi sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki. Dalam fungsi ini, pemimpin memiliki peran besar untuk melakukan pembagian
wewenang dan tanggung jawab tugas dan kegiatan yang ada kepada staf/pelaksana kegiatan
sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Dengan menempatkan tugas yang tepat di
bawah orang yang tepat akan membantu dalam upaya pencapaian tujuan. Sehingga perlu
diadakan peningkatan kapasitas dan kemampuan pelaksana terlebih dahulu, sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pembagian tugas dan wewenang. Berikut ini merupakan langkah-
langkah yang dilakukan dalam fungsi pengorganisasian :
1. Menjelaskan tujuan yang harus dicapai kepada pelaksana kegiatan
2. Mendistribusikan pekerjaan secara jelas
3. Menentukan prosedural staf, yaitu dengan menentukan cara kerja dan evaluasi staf,
penentuan bentuk punishment dan reward yang diterima serta penentuan garis
koordinasi dalam organisasi
4. Mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan fungsi tiap staf
Poin penting dalam pelaksanaan fungsi pengorganisasian adalah peningkatan kapasitas
pelaksana kegiatan agar tugas yang diamanahkan dapat berjalan dengan semestinya sesuai
rencana, pembagian tugas dan kegiatan yang jelas antar individu atau grup
c. Fungsi Pelaksanaan/Penggerakan (Actuating)
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai fungsi manajemen, tidak semua ahli menyebut
secara langsung fungsi actuating. Ada yang menyebutkan fungsi ini sebagai fungsi directing
yang berarti mengarahkan, ada pula yang memecah fungsi ini menjadi fungsi yang lebih detail
yaitu fungsi commanding, controlling dan leading. Walaupun secara definisi, ketiga fungsi ini
merupakan bagian dari fungsi actuating. Di bawah ini merupakan pendapat para ahli mengenai
fungsi actuating.
Tabel xx.xx
Definisi Fungsi Pelaksanaan menurut Ahli
No AhliDefinisi Fungsi Pelaksanaan
(Actuating)Kata kunci dalam fungsi
actuating
1Harold Koontz
dan Cyril O’Donnel
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, fungsi actuating
merupakan fungsi directing yaitu proses pelaksanaan
program/kegiatan agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasinya
Proses pelaksanaan kegiatan; proses memotivasi pelaksana
No AhliDefinisi Fungsi Pelaksanaan
(Actuating)Kata kunci dalam fungsi
actuating
2James A.F.
Stoner
Menurut Stoner, fungsi actuating merupakan fungsi
directing (pengarahan) dimana fungsi ini berhubungan dengan
tindakan memberikan bimbingan, instruksi terhadap
pelaksana kegiatan agar dapat melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan
Pemberian bimbingan; instruksi; agar pelaksana
melaksanakan kegiatan sesuai rencana
3 George R. Terry
Fungsi actuating merupakan kegiatan menggerakkan dan
mengusahakan anggota organisasi pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan
Penggerakkan anggota; pengusahaan anggota; pelaksanaan kegiatan
4 Henry Fayol
Menurut Fayol tidak terdapat fungsi actuating, namun
terdapat fungsi commanding dan coordinating. Fungsi
commanding yaitu memberikan arahan kepada pelaksana
tugas agar dapat menyelesaikan pekerjaan dan
fungsi coordinating adalah memastikan sumberdaya dan kegiatan berlangsung secara
harmonis dalam mencapai tujuan.
Pemberian arahan; pelaksanaan tugas
5Richard W.
Griffin
Menurut Griffin, tidak ada fungsi actuating yang ada
fungsi leading. Fungsi leading merupakan fungsi
kepemimpinan, bagaimana seorang pemimping
berkomunikasi dan memotivasi pelaksana kegiatan untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
Komunikasi; motivasi
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi actuating merupakan
fungsi penggerakkan anggota/staf organisasi dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya. Fungsi ini berusaha untuk menggerakkan semua anggota/pelaksana
kegiatan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan sesuai dengan rencana yang ada
sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.
Suatu pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. Oleh
karena itu, setiap pelaksana kegiatan harus dapat bekerja sesuai dengan tugas, fungsi,
keahlian dan kompetensi untuk mencapai tujuan kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam fungsi
actuating, poin yang penting adalah bagaimana menggerakkan pelaksana kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan/program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Salah satu cara
adalah dengan pemberian pedoman, bimbingan dan arahan dari pimpinan kepada pelaksana
kegiatan baik berupa formal dan informal. Koordinasi juga berperan dalam mengajak seluruh
pelaksana kegiatan bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Dengan adanya
koordinasi, akan mengurangi terjadinya persaingan antar individu secara tidak sehat dan
kesimpangsiuran individu dalam bertindak. Koordinasi membantu individu untuk saling
bekerjasama dalam melaksanakan suatu program/kegiatan, sehingga apa yang dikerjakan
dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
d. Fungsi Pengendalian (controlling)
Fungsi terakhir dalam manajemen adalah fungsi pengendalian atau pengawasan. Fungsi
controlling memiliki dua arti, yaitu fungsi pengendalian dan fungsi pengawasan. Untuk di
Indonesia sendiri, fungsi controlling diartikan sebagai fungsi pengendalian dengan fungsi
pengawasan merupakan salah satu bagian di dalam fungsi pengendalian. Berikut ini pendapat
para ahli mengenai definisi fungsi pengendalian.
Tabel xx.xx
Definisi Fungsi Pengendalian menurut Ahli
No AhliDefinisi Fungsi Pengendalian
(Controlling)Kata kunci dalam fungsi
pengendalian
1 Gullick
Pengawasan merupakan proses pencatatan
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan tujuan dan mendeteksi penyimpangan
dari pelaksanaan
Pencatatan kesesuaian pelaksanaan; mendeteksi
penyimpangan
2Harold Koontz and
Cyril O’Donnell
Pengendalian merupakan proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, dilaksanakan
sesuai target yang diharapkan
Pemastian kegiatan sesuai rencana
No AhliDefinisi Fungsi Pengendalian
(Controlling)Kata kunci dalam fungsi
pengendalian
3 George R. Terry
Pengendalian merupakan kegiatan menentukan apa yang telah dicapai, yaitu
dengan evaluasi pelaksanaan dan jika memungkinkan melaksanakan tindakan
korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana
Penentuan yang telah dicapai; melakukan tindakan korektif
4 Henry Fayol
Pengendalian merupakan kegiatan pemantauan rencana
untuk membuktikan apakah rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan yang seharusnya
Pemantauan rencana dengan pelaksanaan
5 Richard W. Griffin
Pengawasan adalah kegiatan mengukur dan mengoreksi
performa individu dan organisasi sesuai dengan
rencana dan tujuan yg ditetapkan serta melihat
deviasi dari standar yg telah ditentukan
dan memperbaikinya.
Pengukuran dan koreksi performa kegiatan; melihat
deviasi dari standar
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berdasarkan pendapat para ahi di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi pengendalian
merupakan suatu bentuk usaha untuk memastikan dan mengarahkan kegiatan yang sedang
dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa dalam fungsi pengendalian terdapat 2 bagian utama yaitu pemantauan dan
penilaian performa kegiatan serta pelaksanaan tindakan korektif apabila terdapat deviasi
pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pengendalian merupakan fungsi
pengawasan ditambah tindakan korektif. Dimana pengendalian dilakukan untuk kegiatan yang
sedang berjalan, sedangkan pengawasan dilakukan untuk kegiatan yang telah selesai maupun
yang sedang berjalan (Andi Oetomo, Prinsip Pengendalian Pemanfaatan Ruang) .
Fungsi pemantauan dan penilaian performa kegiatan disebut pengawasan. Kegiatan
pengawasan merupakan kegiatan membandingkan dan mengukur pelaksanaan kegiatan dan
program dengan kriteria, standar atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan
pengawasan dilakukan dengan tujuan untuk melihat ada atau tidaknya deviasi dalam
pelaksanaan kegiatan dan menentukan penyebab terjadinya deviasi tersebut. Dalam kegiatan
pengawasan terdapat 3 komponen utama, yaitu monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil
pengawasan.
Jika kegiatan pengawasan berhenti pada pemantauan dan penilaian hasil performa kegiatan,
mengetahui terjadi atau tidaknya deviasi dalam pelaksanaan kegiatan dan pelaporan hasil
evaluasi. Maka untuk pelaksanaan tindakan korektif terhadap deviasi yang terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan bukan merupakan bagian dari kegiatan pengawasan. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan tindakan korektif yang dilaksanakan setelah mengetahui hasil pemantauan
dan evaluasi. Seperti pada gambar alur fungsi manajemen yang dijelaskan pada gambar xx.xx,
terdapat alur memutar dari fungsi controlling menuju fungsi planning. Alur memutar inilah yang
disebut tindakan korektif.
Tindakan korektif memiliki dua komponen, yaitu umpan balik (feedback) mengenai pelaksanaan
kegiatan saat ini untuk dijadikan dasar dalam perencanaan kegiatan selanjutnya serta
perencanaan kembali (replanning). Pelaksanaan tindakan korektif disesuaikan dengan hasil
monitoring dan evaluasi serta seberapa jauh deviasi yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.
Apabila deviasi yang terjadi sebatas pada implementasi kegiatan namun tidak mempengaruhi
pencapaian tujuan, maka tindakan korektif yang dilakukan adalah feedback untuk perencanaan
kegiatan selanjutnya. Namun apabila deviasi yang terjadi sangat besar dan mempengaruhi
tujuan yang telah ditetapkan, maka tindakan korektif yang dilakukan adalah replanning, hal ini
berarti tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan tidak relevan terhadap kondisi dan
kenyataan pelaksanaan di lapangan.
Secara umum kegiatan yang dilaksanakan di dalam fungsi pengendalian adalah:
- Penetapan standar
Standar yang ditetapkan merupakan strandar rencana atau target yang akan dicapai.
Standar yang dibuat dapat berupa standar yang dapat diukur (kuantitas) dan standar
yang tidak dapat diukur (kualitas)
- Penilaian Performa Kegiatan
Perbandingan antara pelaksanaan di lapangan dengan standar yang telah ditetapkan
untuk melihat ada atau tidaknya deviasi (penyimpangan) pelaksanaan dari target yang
direncanakan. Penilaian performa dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penilaian performa langsung dilakukan langsung di lapangan, sedangkan penilaian tidak
langsung berdasarkan laporan yang dibuat (baik laporan bulanan dan tahunan)
- Pengambilan tindakan korektif
Apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan, maka tindakan korektif diperlukan
untuk segera dilaksanakan. Terdapat dua bentuk tindakan korektif yaitu feedback untuk
perencanaan kegiatan berikutnya dan perencanaan kembali (replanning). Tindakan
korektif tetap di follow-up secara berkala untuk memantau apakah tindakan korektif yang
telah dilakukan sesuai atau tidak dengan penyimpangan yang terjadi.
Fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan/pelaksanaan
dan pengendalian merupakan kerangka dasar dalam pelaksanaan manajemen di dalam suatu
organisasi atau di dalam pelaksanaan suatu kebijakan. Keempat fungsi ini yang menjadi roda di
dalam suatu organisasi dengan pencapaian utama adalah pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh anggota organisasi dengan
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki secara efisien dan efektif. Kunci kesuksesan suatu
organisasi atau pelaksanaan kebijakan terletak pada pelaksanaan fungsi manajemen. Apabila
fungsi-fungsi manajemen dilakukan sesuai ketentuan, maka tujuan organisasi atau tujuan
kebijakan akan tercapai. Di bawah ini merupakan tabel yang berisikan tentang sintesa fungsi
manajemen dan komponen dari masing-masing fungsi manajemen sesuai dengan yang telah
dijelaskan pada sub-bab sebelumnya.
Tabel xx.xx
Sintesa Fungsi Manajemen dan Komponen dari masing-masing Fungsi Manajemen
Fungsi ManajemenSub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi Manajemen
Planning
Pengumpulan data dan informasi
Pelaksanaan analisa berdasarkan data yang tersedia
Penetapan Tujuan Organisasi/Pengelolaan
OrganizingPembagian tugas dan wewenang yang jelas antar
pelaksana kegiatan
Fungsi ManajemenSub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi Manajemen
Peningkatan kapasitas pelaksana kegiatan
Actuating
Pemberian bimbingan, arahan dan pedoman dalam pelaksanaan
Koordinasi antar stakeholder
Pelaksanaan kegiatan/program dalam rangka pencapaian tujaun
ControllingPengawasan
MonitoringEvaluasi
Pelaporan
Tindakan KorektifFeedback
Re-planning Sumber : Hasil Analisis, 2014
Tabel xx.xx
Kajian Literatur Pengelolaan Taman Nasional Laut
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
1 Philiphin
e
Coastal
Manage
ment
Guidebo
ok
Series
Dalam
perencanaan,
masyarakat
dilibatkan dalam
pengumpulan
data dan
informasi.
Pengumpulan
data dan
informasi yang
dibutuhkan
antara lain data
geografikal, data
biological, data
sosial ekonomi,
data institusi
(kelembagaan)
Pembentukan
profil TNL
berdasarkan data
yang ada
Penetapan tujuan
TNL jelas dan
disetujui oleh
masyarakat dan
pemda
Pembuatan
rencana
Dalam
pelaksanaan,
masyarakat
dilibatkan ke
dalam
pelaksanaan
kegiatan
Kerjasama
dengan
stakeholder
lainnya (LSM,
masyarakat,
pemda) dalam
mengelola dan
memanfaatkan
potensi
sumberdaya
Pelaksanaan
sosialisasi
terhadap
masyarakat
mengenai
keberadaan TNL
Kerjasama
dengan
stakeholder
(LSM,
masyarakat,
pemda)
dalam
melaksanaka
n monitoring
dan evaluasi
Monitoring
dan evaluasi
dilakukan
secara
berkala
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
pengelolaan
yang berisikan
tujuan, sasaran,
strategi dan
zonasi
pengelolaan
2 Marine
Spatial
Planning
.
UNESC
O. 2009
Data dan
informasi yang
dibutuhkan
adalah area
distribusi
ekologikal dan
biologikal,
informasi spasial
mengenai
kegiatan
manuasia dan
kondisi fisik
lingkungan
(oseanografi,
hidrologi)
Pembuatan profil
area dari
informasi yang
ada
Analisis data
dilakukan dengan
menggunakan
metode SWOT
3 Pedoma
n umum
Data yang perlu
dikumpulkan
Pemerintah
daerah
Terdapat
perangkat
Masyarakat
dapat
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
penataa
n ruang
pesisir
dan
pulau-
pulau
kecil.
DKP.
adalah tinjauan
regional, data
kondisi fisik, data
biological, data
sosial budaya
dan ekonomi
bekerjasama
dengan
lembaga
pengelola
sejak tahap
awal
pengelolaan
insentif dan
disinsenti untuk
mengarahkan
dan
mengendalikan
pemanfaatan
area
Masyarakat
berpartisipasi
dalam
pelaksanaan
pengelolaan,
terutama dari
segi
pemanfaatan
area
Dibutuhkan
ketentuan/pedo
man teknis
dalam
pengaturan
pemanfaatan
area
berperan
dalam
pelaporan,
dimana hasil
pelaporan
masyarakat
dapat
ditindaklanjut
dengan
kegiatan
pemantauan
dan evaluasi
4 Perenca
naan
tata
ruang
pulau-
pulau
kecil.
DKP
Data yang
dikumpulkan
adalah tinjauan
regional,
datakondisi fisik,
data biological,
data sosial
budaya, ekonomi
Masyarakat
berperan
dalam
memberikan
masukan dan
informasi
serta
melaporkan
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
dan pola
pemanfaatan
eksisting
Analisis daya
dukung
lingkungan
sesuai dengan
data yang ada
dijadikan dasar
dalam
pembatasan
kegiatan
pemanfaatan
area
pelaksanaan
pengelolaan
di lapangan
5 Coastal
zone
planning
and
manage
ment.
Masyarakat
dilibatkan dalam
pengembangan
rencana
Data yang
dikumpulkan
adalah potensi
dan kondisi
sumberdaya,
kondisi fisik area
(hidrologi,
morfologi,
oseanografi)
Data yang
dikumpulkan di
integrasikan
dalam satu
Pendidikan
dan pelatihan
untuk
pelaksana
kegiatan
mengenai
konservasi dan
pengelolaan
sumberdaya
Dibutuhkan
koordinasi
antara
lembaga
pengelola
dengan
pemerintah
daerah dan
Lembaga
pengelola wajib
memberikan
edukasi kepada
masyarakat
mengenai
prinsip-prinsip
konservasi
Masyarakat
dilibatkan dalam
pengimplementa
sian rencana
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
database
Tujuan
penetapan TNL
harus sejalan
dengan tujuan
penataan ruang
daerah dan
tingkat yang lebih
atas sehingga
tidak terjadi
overlap
kepentingan dan
kegiatan
pemerintah
pusat
6 Guidelin
e for
Marine
Protecte
d Area
Rencana
pengelolaan TNL
harus terintegrasi
dengan kebijakan
lain yang terkait
dengan
pemanfaatan
lahan dan laut
Data yang
dibutuhkan
adalah tinjauan
regional, data
biological, data
kondisi fisik,
pemanfaatan
eksisting, data
sosial ekonomi
Pelatihan
pelaksana
kegiatan
mengenai
pengelolaan
TNL penting
untuk
dilaksanakan
Kegiatan
pariwisata,
penelitian dan
pendidikan
merupakan
kegiatan yang
dapat
dikembangkan
dalam TNL
Mendorong
penelitian
mengenai TNL
terutama yang
berkaitan
dengan
permasalahan di
MPA dan
berhubungan
Kebutuhan
review
rencana
pengelolaan
dan zonasi
setiap 5-7
tahun sekali
Adanya
perbaikan
rencana
pengelolaan
dan zonasi
dari hasil
evaluasi
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
dengan spesies,
habitat atau
keanekaragama
n hayati
Pembangunan
kerjasama
pengelolaan
dengan
masyarakat dan
stakeholder
lainnya dalam
pengelolaan
potensi
sumberdaya
alam dan hayati
Pelatihan
terhadap
masyarakat juga
diperlukan untuk
masyarakat yang
berperan dan
terlibat dalam
kegiatan
pengelolaan
7 Guidelin
es for
Establish
ing
Marine
Protecte
d Area
Pelibatan
masyarakat
dilakukan sejak
tahap
perencanaan
Data yang
dikumpulkan
Koordinasi
mengenai
pengelolaan
dilakukan
antar
pemerintahan
dan lembaga
Pelibatan
masyarakat
dalam
pelaksanaan
kegiatan
Masyarakat
perlu memahami
Pelibatan
masyarakat
dalam
monitoring
dan evaluasi
pelaksanaan
Review
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
untuk TNL
diintegrasikan
dalam database
dan data tersebut
terus
diperbaharui
melalui
monitoring
dengan
pembagian
tanggung
jawab yang
jelas
dan mengetahui
rencana
pengelolaan TNL
yang ada
rencana
zonasi
dibutuhkan
setiap 5-7
tahun sekali
Pemerintah
daerah
berperan
penting
dalam
pengontrolan
pembanguna
n dan
aktivitas di
luar area
TNL
8 Marine
and
Coastal
Protecte
d Area :
A guide
for
Planners
and
Manager
s
Data yang
dibutuhkan
adalah potensi
dan kondisi
habitat dan
spesies,
pemanfaatan
eksisting, data
sosial, ancaman
yang ada dan
potensial untuk
TNL dari luar
area TNL
Pengorganisasi
an database
Penetapan
tanggung
jawab dan
peran setiap
pelaksana
kegiatan
sesuai
dengan
kegiatan yang
ditetapkan
dalam
rencana
pengelolaan
Dalam
pengorganisa
Adanya
mekanisme/pe
doman
pelaksanaan
kegiatan/progra
m pada
masing-masing
zona serta
mekanisme
pemberian
insentif dan
disinsentif
dalam
pelaksanaan
kegiatan
Zona inti
dan zona
buffer wajib
diawasi dan
dimonitor
secara
berkala
Revisi
rencana
zonasi dan
rencana
pengelolaa
n dilakukan
secara
periodic
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
sehingga
informasi
penting dapat
dipetakan
Tujuan TNL
yang ditetapkan
harus jelas dan
memiliki fokus
utama
Dibutuhkan
kerjasama
dengan
komunitas
dalam
pembagian
tanggung jawab
pengelolaan
sian, penting
untuk
pelaksana
kegiatan
dalam
memahami
tujuan TNL
serta
pengguna
sumberdaya
area tersebut
dan
bagaimana
bentuk
pelibatan
mereka
dalam
pengelolaan,
Pariwisata dan
penelitian
merupakan
kegiatan yang
dapat
dikembangkan
pada TNL
Adanya
mekanisme
pemberian izin
pemanfaatan
sumberdaya
Melakukan
kerjasama
dengan
masyarakat
setempat
dalam
pengelolaan
dan pendidikan
masyarakat
mengenai
prinsip-prinsip
konservasi TNL
Konservasi
ekosistem
menjadi
prioritas utama
dalam
pelaksanaan
pengelolaan
berdasarka
n hasil
monitoring
dan
evaluasi
N
oLiteratur
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
Pengorganisasia
n
Fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
Pengendalian
TNL
Sosialisasi
mengenai
tujuan
penetapan TNL
dan rencana
pengelolaan
terhadap
masyarakat
penting untuk
dilakukan
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Literatur
Fungsi Manajem
en
Sub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi
Manajemen
A B C D E F G H
Planning
Pengumpulan data
dan informasi
Data yang dibutuhkan antara lain
data geografikal
(kondisi fisik), data biologikal, data sosial ekonomi dan data institusi
(kelembagaan)
Informasi yang dibutuhkan adalah area
distribusi ekologikal dan
biological, informasi spasial
mengenai kegiatan
manusia dan kondisi fisik lingkungan
(oseanografi, hidrologi)
Data yang perlu
dikumpulkan adalah tinjauan regional,
data kondisi fisik, data biological, data sosial budaya dan
ekonomi
Data yang dikumpulkan
adalah tinjauan regional,
datakondisi fisik, data biological,
data sosial budaya,
ekonomi dan pola
pemanfaatan eksisting
Data yang dikumpulkan
adalah potensi dan kondisi
sumberdaya, kondisi fisik area
(hidrologi, morfologi,
oseanografi)
Data yang dibutuhkan
adalah tinjauan
regional, data biological, data
kondisi fisik, pemanfaatan
eksisting, data sosial ekonomi
Data yang dibutuhkan
adalah potensi dan kondisi habitat dan
spesies, pemanfaatan
eksisting, data sosial,
ancaman yang ada dan potensial
untuk TNL dari luar area TNL
Masyarakat dilibatkan dengan
memberikan informasi mengenai area yang dijadikan
TNL
Masyarakat berperan dalam
memberikan masukan dan
informasi mengenai TNL
Data yang dikumpulkan di
integrasikan dalam satu database
Data yang dikumpulkan untuk TNL
diintegrasikan dalam
database
Pengorganisasian database
sehingga informasi
penting dapat dipetakan
Pelaksanaan analisa
berdasarkan data yang
tersedia
Pembentukan profil
TNL berdasarkan data yang
telah dikumpulka
n
Pembuatan profil area dari informasi yang
ada
Analisis daya dukung
lingkungan sesuai dengan data yang ada dijadikan dasar
dalam pembatasan
kegiatan pemanfaatan
areaAnalisis data
dilakukan dengan
menggunakan
Literatur
Fungsi Manajem
en
Sub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi
Manajemen
A B C D E F G H
metode SWOT
Penetapan Tujuan
Organisasi/Pengelolaa
n
Penetapan tujuan jelas
sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan
area
Tujuan penetapan TNL harus sejalan dengan tujuan
penataan ruang daerah dan tingkat yang
lebih atas sehingga tidak terjadi overlap
kepentingan dan kegiatan
Tujuan TNL yang
ditetapkan harus jelas
dan memiliki fokus utama
Penetapan tujuan
disetujui oleh
masyarakat dan pemda
Rencana pengelolaan TNL harus terintegrasi
dengan kebijakan lain yang terkait
dengan pemanfaatan lahan dan laut
Organizing
Pembagian tugas dan wewenang yang jelas
Pemerintah daerah
bekerjasama dengan lembaga pengelola
sejak tahap awal
pengelolaan
Dibutuhkan koordinasi
antara lembaga pengelola dengan
pemerintah daerah dan pemerintah
pusat
Penetapan tanggung jawab dan
peran setiap pelaksana kegiatan
sesuai dengan kegiatan yang
ditetapkan dalam rencana
pengelolaan
Peningkatan kapasitas pelaksana kegiatan
Pendidikan dan pelatihan untuk
pelaksana kegiatan
mengenai
Pelatihan pelaksana kegiatan
mengenai pengelolaan
Literatur
Fungsi Manajem
en
Sub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi
Manajemen
A B C D E F G H
konservasi dan pengelolaan sumberdaya
TNL penting untuk
dilaksanakanActuating
Pemberian bimbingan, arahan dan pedoman
dalam pelaksanaa
n
Terdapat perangkat
insentif dan disinsenti
untuk mengarahka
n dan mengendalik
an pemanfaatan
area
Adanya mekanisme
pemberian izin pemanfaatan sumberdaya
Adanya mekanisme/
pedoman pelaksanaan
kegiatan/program pada masing-
masing zonaAdanya
mekanisme pemberian insentif dan disinsentif
dalam pelaksanaan
kegiatanDibutuhkan
ketentuan/pedoman teknis
dalam pengaturan
pemanfaatan area
Literatur
Fungsi Manajem
en
Sub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi
Manajemen
A B C D E F G H
Pembangunan kerjasama
pengelolaan dengan
masyarakat dan
stakeholder lainnya
Koordinasi mengenai
pengelolaan dilakukan
antar pemerintahan dan lembaga
dengan pembagian tanggung
jawab yang jelas
Dibutuhkan kerjasama
dengan komunitas
dalam pembagian tanggung
jawab pengelolaan
Pemerintah daerah
berperan penting dalam pengontrolan pembangunan dan aktivitas di luar area TNL
Pelaksanaan
kegiatan/program dalam rangka
pencapaian tujaun
Konservasi ekosistem menjadi
prioritas utama dalam
pelaksanaan pengelolaan
TNLPelaksanaan sosialisasi
terhadap masyarakat mengenai
keberadaan TNL
Masyarakat berpartisipasi
dalam pelaksanaan pengelolaan, terutama dari
segi pemanfaatan
area
Lembaga pengelola wajib
memberikan edukasi kepada
masyarakat mengenai
prinsip-prinsip konservasi
Pelatihan terhadap
masyarakat juga
diperlukan untuk
masyarakat yang berperan
dan terlibat dalam
kegiatan
Masyarakat perlu
memahami dan
mengetahui rencana
pengelolaan TNL yang ada
Sosialisasi mengenai
tujuan penetapan TNL dan rencana
pengelolaan terhadap
masyarakat penting untuk
dilakukan
Literatur
Fungsi Manajem
en
Sub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi
Manajemen
A B C D E F G H
pengelolaan
Pelaksanaan kerjasama
dengan stakeholder
lainnya (LSM,
masyarakat, pemda) dalam
mengelola sumberday
a
Kegiatan pariwisata,
penelitian dan pendidikan merupakan
kegiatan yang dapat
dikembangkan dalam TNL
Pariwisata dan penelitian
merupakan kegiatan yang
dapat dikembangkan
pada TNL
Mendorong penelitian
mengenai TNL terutama yang
berkaitan dengan
permasalahan di MPA dan
berhubungan dengan spesies,
habitat atau keanekaragam
an hayatiControllin
gPengawasan
Monitoring Monitoring dilakukan
secara periodik
Kegiatan monitoring
juga merupakan
kegiatan pembaharuan data kondisi
dan potensi di lapangan
Zona inti dan zona buffer
wajib diawasi dan dimonitor secara berkala
Literatur
Fungsi Manajem
en
Sub-Fungsi Manajemen
Komponen dalam Fungsi
Manajemen
A B C D E F G H
Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan
kerjasama dengan
stakeholder lainnya
Kebutuhan review
rencana pengelolaan dan zonasi setiap 5-7
tahun sekali
Review rencana zonasi
dibutuhkan setiap 5-7
tahun sekali
Revisi rencana zonasi dan
rencana pengelolaan
dilakukan secara periodik
Pelaporan
Masyarakat dapat
berperan dalam
pelaporan pelaksanaan kegiatan di lapangan
Masyarakat berperan dalam
pelaporan pelaksanaan kegiatan di lapangan
Tindakan
Korektif
Feedback Adanya perbaikan rencana
pengelolaan dan zonasi dari hasil evaluasi
Re-planning
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Keterangan :
A :