kajian bunga teratai

Upload: victoria-yong-ler

Post on 29-Oct-2015

309 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Lotus (Nelumbo Nucifera) lebih dikenal atau sering disamakan orang dengan teratai (nymphaea). Jika dipandang sepintas mata, memang agak sulit membedakan tananam lotus dengan teratai, karena lotus dan teratai memang masih satu keluarga sehingga terlihat sangat mirip.

Perbedaan yang mendasar adalah pola tumbuhnya. Lotus tumbuh ke atas, sedangkan teratai tumbuh mendatar-melebar. Warna bunga lotus hanya terbatas, misalnya kuning, putih, dan pink, sementara bunga teratai lebih beragam. Dalam klasifikasi tanaman, lotus termasuk genus Nelumbo, sedangkan teratai termasuk genus Nymphaeae.

Bunga lotus yang selama ini beredar di pasaran memiliki kelopak yang besar dan tunggal (tidak bersusun). Kini, muncul jenis baru, yakni lotus yang memiliki kelopak ganda (susun), yang membentuk topping, seperti halnya bunga matahari. Selain di rawa atau di kolam hias, cara menanamnya juga bisa di dalam wadah-wadah air bermulut lebar (tempayan).

Pesona bunganya saat sedang mekar penuh, memberikan keindahan yang begitu mengagumkan sehingga lotus disukai banyak orang sebagai tanaman hias, yang ditanam di air dan lumpur.Bunga ini mempunyai tiga daya tarik, yang terletak di bagian :1. BungaBunganya yang tumbuh menjulang di atai tangkai, berbentuk lonjong dengan ujung yang semakin meruncing. Saat belum mekar, bunga ini tampak mirip dengan mangkok sup. Setelah mekar, kelopak bunganya merebak, namun sebagian masih menghadap ke atas. Jangka waktu bunga ini mekar yaitu hanya sekitar 3-4 hari. Warna bunga dikaitkan dengan negeri asalnya. Contohnya lotus kuning berasal dari Amerika, putih dari India, dan pink dari Cina.2. DaunBentuk daun lotus ini bulat lebar, dengan bagian tepi bergelombang. Dari jauh, daun-daun lotus terlihat seperti jajaran payung yang sedang mengembang. Warna daun bagian atas hijau keabu-abuan, sisi bawahnya berwarna lebih muda. Permukaan daun terasa licin dan kenyal karena diselimuti lapisan lilin.

3. TangkaiPada bagian tangkainya juga tidak kalah menarik dengan bagian lainnya, karena tangkai lotus menjulang tinggi sampai 180 cm, sementara tangkau daunnya mencapai 100 cm lebih. Tangkai ini sangat lentur tapi kuat dan tidak gampang patah digoyang angin.

Jika Anda tertarik untuk menanam lotus di halaman rumah, berikut caranya: Pastikan area sekitarnya mendapat sinar matahari setidaknya 4 sampai 6 jam sehari (bila tidak, lupakan saja untuk menanam lotus, karena tidak akan mendapatkan hasil yang optimal). Pilih wadah air berupa pot bermulut lebar atau tempayan. Isi lumpur atau tanah separuh dari wadah tersebut. Keluarkan tanaman dari ember umumnya tanaman ini dijual menggunakan ember karet). Benamkan seluruh tanaman berikut akar-akarnya ke dalam wadah yang telah berisi tanah/lumpur. Alirkan air secara perlahan menggunakan selang ke dalam wadah (pot), hingga penuh. Untuk sementara, beri penyangga di sana-sini. Pembiakan secara alami melalui biji-biji yang tua dan jatuh ke air atau tumbuh tunas anak melalui akar rimpangnya.

MANFAAT Bunga Lotus indah dipandang sehingga banyak digunakan sebagai penghias kolam di taman-taman. Rimpangnya enak dimakan dan banyak digunakan dalam masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan India. Rimpang yang dimakan mentah dapat menjadi sumber penularan parasit Trematoda.

Biji kaya dengan tepung sehingga bisa dimakan atau diolah menjadi bahan makanan. Biji yang direbus, dihaluskan dan dicampur gula menjadi isi Kue bulan yang dimakan pada Festival Pertengahan Musim Gugur (Mooncake festival). Di Tiongkok, biji yang masih muda diminum sebagai pengganti teh. Bongkol yang berlubang-lubang seperti sarang lebah dijual dalam bentuk kering sebagai pelengkap dalam seni merangkai bunga kering.

Daunnya lebar sehingga sering digunakan sebagai pembungkus, terutama pembungkus ikan di pasar tradisional sebelum penggunaan kantong plastik menjadi populer. Tanaman tersebut banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Lotus juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat-obatan tradisional yang antara lain dapat mengobati penyakit, diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia, ejakulasi dini.

Khasiat Teratai :Biji :- Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).- Diare karena badan lernah, radang usus kronis (enteritis kronis).Disentri.- Muntah-muntah.- Keputihan, perdarahan pada wanita.- Mimpi basah (spermatorrhea).- Susah tidur, banyak mimpi.- Kencing terasa sakit dan keruh.- lesu tidak bersemangat (neurasthenia).- Kanker nasopharynx.Tunas biji teratai:- Demam, rasa haus.- Jantung berdebar, gelisah.- Muntah darah.- Ejakulasi dini.- Mata merah dan bengkak.- Susah tidur (insomnia).- Darah tinggi (hipertensi).Banang sari :- keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).- Keputihan (leucorrhea).- Perdarahan seperti muntah darah, disentri.- sering kencing.- Tidak dapat menahan kencing (enuresis).Remptacle :- Perdarahan kandungan yang berlebihan.- Darah haid berlebihan.- Perdarahan sewaktu hamil.- Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan.- Sakit perut bawah akibat sumbatan darah.- Berak darah, kencing darah.- Wasir, koreng basah.Rimpang :- Demam, rasa haus.- Batuk darah, muntah darah, mimisan.- Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.- Sakit jantung.- Gangguan lambung.- Kurang darah (anemia).- Gangguan pada mati haid (menopause).- Neurosis.Akar :- Muntah darah, mimisan.- Kencing panas dan merah.- Batuk darah, berak darah.Daun :- Pingsan karena hawa panas (heat stroke).- Diare karena panas atau lembab.- Pusing, sakit kepala.- Beri-beri.- Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah.- Perdarahan pada wanita.Dasar daun :- Disentri berdarah, diare.- Bayi dalam kandungan tidak tenang.Batang :- Heat stroke, pingsan.- Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.- Diare, muntah.- Keputihan.Bunga :- Terpukul (trauma).- Perdarahan.- Radang kulit bernanah (impetigo).Tepung rimpang :- Menambah selera makan,- Badan lemah dan kurang darah.- Diare.

Ragam Jenis Spesies. Beberapa macam jenis tanaman teratai antara lain: Nymphaea alba European White Water-lily (teratai putih) Nymphaea amazonum Nymphaea ampla Nymphaea blanda Nymphaea caerulea Egyptian Blue Water-lily Nymphaea calliantha Nymphaea candida Nymphaea capensis Cape Blue Water-lily Nymphaea citrina Nymphaea colorata Nymphaea elegans Nymphaea fennica Nymphaea flavovirens Nymphaea gardneriana Nymphaea gigantea Australian Water-lily Nymphaea heudelotii Nymphaea jamesoniana Nymphaea leibergii Dwarf Water-lily Nymphaea lotus Egyptian White Water-lily (Teratai kecil) Nymphaea lotus var. termalis Nymphaeae lutea Nymphaea macrosperma Native to Australias Top End Nymphaea mexicana Yellow Water-lily Nymphaea micrantha Nymphaea nouchali Red and blue water lily (Bunga Nasional Sri Lanka) Nymphaea odorata Fragrant Water-lily Nymphaea pubescens Hairy water lily (Bunga Nasional Bangladesh) Nymphaea rubra India Red Water-lily (Teratai merah) Nymphaea rudgeana Nymphaea stellata Nymphaea stuhlmannii Nymphaea sulfurea Nymphaea tetragona Pygmy Water-lily (Teratai kerdil) Nymphaea thermarum

BUNGA TERATAISEBAGAI tanaman air yang populer di berbagai belahan dunia, teratai berfungsi sebagai elemen estetis penataan eksterior. Sosoknya yang anggun memang mampu menambah asri suasana. Keistimewaan lain, teratai atau seroja merupakan tanaman yang banyak menyuntikkan insiprasi pada kaum penyair maupun penggubah lagu. Selebihnya, berbagai bangsa di muka bumi menempatkan tumbuhan air ini dalam posisi sarat nilai.

Penduduk Mesir misalnya, menjadikan seroja sebagai lambang nasionalnya. Sejarah Mesir memang sudah mengenal teratai sejak lama. Dalam astrologi, masyarakat Mesir Kuno menggunakan bentuk teratai sebagai simbol matahari terbit. Mekar dan kuncupnya teratai jadi patokan pergantian siang dan malam. Bangsa Mesir juga mengenal lotus -- jenis lain dari teratai -- sejak 2000 tahun S.M. Lotus yang melambangkan Dewa Nefertem, memberikan kehidupan pada Ra, Dewa Matahari. Menurut kepercayaan, wangi bunga ini merupakan sumber kekuatan Ra. Dewa Osiris yang terbunuh juga dipercaya lahir kembali melalui bunga lotus. Oleh karena itu, bagi masyarakat Mesir, lotus melambangkan kelahiran. Alhasil, relief lotus selalu setia menjadi penghias peti mumi dan makam-makam kuno di Mesir.

Selain itu, teratai atau disebut juga kembang padma memiliki fungsi simbolis dalam agama Hindu, Budha, maupun kesenian India. Ajaran Budha menegaskan bahwa proses mekarnya bunga teratai merupakan lambang pencapaian kesempurnaan menuju nirwana. Kuncupnya melambangkan awal usaha dan puncak mekar bunga menjadi tanda tercapainya kesempurnaan. Beberapa perguruan tinggi terkemuka di tanah air juga menggunakan bunga teratai sebagai logo lembaga pendidikannya. Kecantikan teratai pun terukir pada tongkat dan singgasana Syiwa, dewa bertangan empat dalam ajaran Hindu. Singgasana itu bernama padmasana yang datang dari nama "padma" dan "astana" (posisi terbaik dalam memuja). Dalam Hindu, teratai merupakan perlambang kemurnian. Selebihnya, bunga teratai kerap dijadikan simbol kecantikan fisik wanita. Dalam tradisi India misalnya, sosok wanita ideal adalah padmini yang tangan, kaki, dan wajahnya cantik ibarat bunga padma yang sedang merekah. Mata, terutama pupil, bersinar seperti biji teratai.

Sementara itu, di kalangan masyarakat India, ada kepercayaan bahwa mandi berendam di kolam lotus atau mengonsumsinya dalam keadaan mentah maupun matang bisa menambah kesuburan kaum wanita. Teratai juga lekat dalam legenda dan tradisi masyarakat Cina. Kwan Im, Dewi Welas Asih dan pelindung orang-orang miskin biasa tampil dalam singgasana kuntum bunga teratai. Begitu pula He Xiangu, satu-satunya dewi di antara tujuh dewa yang mendiami Fenghai selalu membawa bunga teratai untuk menyembuhkan penyakit.

Cina lain pula kisah dari Yunani. Dalam mitologinya dikenal cerita khasiat minuman bunga teratai yang dipercaya mampu menghilangkan ingatan seseorang. Korban-korban hilang ingatan itu dipaksa bekerja untuk Odysseus sebagai budak.

Antara teratai dan lotus

Karena teratai merupakan tanaman air, dunia barat mengenalnya sebagai water lily, hardy water lily untuk teratai yang tumbuh di daerah sub-tropis, dan tropical water lily untuk jenis yang tumbuh di daerah tropis. Walau banyak kemiripan, teratai (nymphaea sp.) tidak sama dengan lotus (Nelumbo sp.) Perbedaan dan kemiripan teratai dengan bunga lotus tampak dalam beberapa hal.

Bunga teratai memiliki banyak lapisan kelopak. Ia mekar selama 2-3 hari. Keunikannya, dalam satu tanaman tak pernah ada bunga yang mekar bersamaan kecuali beberapa jenis teratai hibrida. Akan tetapi, secara umum teratai berbunga silih berganti, bulat mendekati lonjong. Warnanya beragam, hijau dengan bercak-bercak merah. Bagian atas daun hijau, tetapi bawahnya marun atau kedua bagiannya berwarna marun. Dibandingkan teratai, daun lotus lebih tebal dan kenyal seperti karet. Warnanya hijau kebiruan, bertekstur mirip lapisan beludru.

Tangkai daun teratai juga cenderung menjalar hingga daunnya terlihat mengapung di permukaan air. Hanya bunganya yang bertangkai tegak hingga tak bersentuhan dengan air. Sementara itu, tangkai daun lotus menjulang ke atas hingga mencapai tinggi sekira 1 m.

Ragam manfaat

Selain cantik, ternyata teratai juga kaya manfaat. Di Tuban Jawa Timur dikenal dodol biji teratai. Kemudian di Jepang, sejak 20 tahun lalu biji teratai digunakan sebagai bahan pangan nonberas. Sementara di Indonesia, meskipun tidak begitu populer yang bisa menggantikan beras hanya biji dari varietas teratai putih sedangkan biji teratai merah biasanya digunakan untuk sayur dan jenis yang kuning untuk bahan minuman segar. Masyarakat Cina Kuno menggunakan daun teratai sebagai pembungkus sejenis lontong ketan. Biji teratai yang memiliki tangkai seperti sengat lebah berguna menyembuhkan pendarahan setelah melahirkan, juga mengatasi faeces yang berdarah. Caranya, kulit biji dibakar, lalu ditelan sebagai obat. Biasanya orang mengonsumsinya setelah dicampur dengan samsu atau vinegar yang berasal dari gula tebu.

Seperti juga serat tangkainya, biji teratai dapat digunakan sebagai obat penenang dan pengusir insomnia dengan cara meminum air rebusannya. Serat teratai juga berguna mengobati disentri dan melancarkan buang air seni. Selain itu, rebusan akar teratai pun dipercaya bisa mengusir penyakit lever atau kuning. Caranya, rebus akar teratai dengan air kelapa muda kemudian bubuhi sedikit madu. Biarkan mendidih hingga air rebusan tinggal 3 gelas. Dosis minumnya tiga kali sehari.

Berabad-abad lamanya, ahli kecantikan dari Cina menggunakan kelopak bunga, benang sari, dan putik teratai untuk ramuan penghalus kulit. Campuran ini dibubuhi madu, lalu dioleskan pada wajah sebagai masker.

Berbagai Varietes

Berkat kreativitas kaum botanikus Thailand, Hawaii, dan India, kini muncul teratai-teratai pendatang baru dengan warna yang lebih menyala dan variatif, seperti teratai salem, teratai kepiting, atau yang ungu terang dan oranye. Teratai salem terbilang paling eksklusif di antara teratai anyar lainnya. Diameternya besar, sekira 7-8 cm dan daunnya lebih lembut daripada jenis lain. Bila lembaran daun dibalik, tampak warna salem seperti pada bunga. Jenis ini mekar pada siang hari, antara pukul 8.00-15.00 WIB. Namun, prosesnya bergantung pada kondisi cuaca lantaran ia merespons cahaya matahari. Kalau mendung, ia menguncup sedangkan jika cuaca panas, ia tetap mekar hingga pukul 17.00 WIB. Perbanyakan teratai ini dari umbi yang telah diapungkan terlebih dahulu dalam pot berair. Jenis lain yang berwarna oranye berukuran lebih kecil, yakni 5-6 cm dan mekar pada siang hari. Teratai oranye lebih mudah diperbanyak, yakni dari daun yang berputik. Paling unik adalah teratai kepiting merah. Ia memiliki capit hijau di antara kelopak bunga. Lantaran bentuk capit itu mirip jari-jari kepiting, ia populer dengan sebutan teratai capit kepiting. Tampilan daun mulus dan mengilap. Selain merah, ada juga capit kepiting ungu, putih, dan kuning. Kebanyakannya dengan umbi. Selain padma warna-warni itu, ada pula varietas berukuran raksasa (diameter daun sekira 180 cm) yang pertama kali ditemukan Haenke, peneliti tumbuhan asal Jerman tahun 1801 di Sungai Amazone Amerika Selatan. Namun, karena catatan perjalanannya hilang dalam ekspedisi ke Filipina, kehadiran bunga raksasa ini baru dikenal dunia pada tahun 1809 ketika peneliti lainnya, Bonpland menemukan bunga tersebut di Corrientes Argentina. Saat itu bunga tersebut bernama Euryale Amazonica. Kemudian di tahun 1838, H. Schoburgh menamakan jenis ini Victoria Regia yang di tahun 1849 untuk pertama kalinya dikembangbiakkan di Chatwoth Inggris.

Bertanam teratai dan lotus

Umunya, teratai dan lotus dijual dalam wadah ember berikut medianya, yakni tanah lumpur. Jenis bunga yang populer ialah berwarna putih dan merah muda atau dikenal dengan teratai lokal.

Cara termudah adalah memasukkan tanaman berserta embernya ke dalam wadah (pot besar) atau kolam, lalu tambahkan air. Cara ini juga memudahkan perawatan di kemudian hari. Untuk mengganti media tanam dan pemupukan, tinggal mengangkat ember beserta isinya dari pot atau kolam.

Gunakan pot bermulut lebar untuk teratai karena umbi akarnya tumbuh membesar hingga tak memerlukan cekungan pot terlalu dalam. Sementara itu, untuk lotus, sebaiknya gunakan pot dengan cekungan dalam agar akar yang tumbuh menjalar dapat leluasa bergerak dan membentuk rumpun pada dasar pot. Cekungan dalam juga untuk mengimbangi pertumbuhan batang yang menjulang ke atas.

Bila ingin menanam langsung pada tempat baru, siapkan media lumpur dalam wadah, setinggi setengahnya kemudian genangi air sekira 10 cm di atasnya. Masukkan tanaman perlahan ke dalam tempat yang telah disiapkan dan jaga agar akar tidak terbenam terlalu dalam.

Teratai maupun lotus merupakan jenis tanaman yang membutuhkan sinar matahari penuh, sedikitnya 6 jam sehari. Bila terlampau teduh, tanaman akan mudah terserang kutu. Agar tumbuh optimal, sebaiknya tiap dua hari sekali air perendamnya diganti.

Pemupukan dapat dilakukan dengan NPK bentuk butiran atau tablet. Sementara itu, penggantian media tanam dilakukan setiap tahun. Secara alami, teratai dan lotus berkembang biak dengan biji. Bila tiba saatnya, biji akan terbenam ke dalam lumpur dan tumbuh membentuk tanaman baru. Perkembangan teratai pun dapat dilakukan dengan membelah rimpang (umbi yang tumbuh pada pangkal tanaman) atau memisahkan tunas yang tumbuh di daun atau batang dari tanaman induknya.

Demikian istimewanya tanaman ini, hingga para pengamat memberinya gelar sebagai kembang nirwana. Akan tetapi, ironis bunga suci ini justru senang tinggal di antara lumpur. Fakta ini membuat para filsuf mempertimbangkan nilai-nilai hidup dalam lumpur penderitaan. Ini filosofinya, berterima kasih pada semua masalah (yang dianalogikan sebagai lumpur) karena seperti teratai dengan itu kita dapat mengumpulkan kekuatan diri.

Kedudukan Bunga Teratai Dalam AgamaBunga teratai digunakan sebagai simbol agama , spritiual , Kebijaksanaan dan kebebasan dalam kebanyakan agama dan kepercayaan. Jika anda memperhatikan dengan teliti dewa dewi dan penyebar kebanyakan agama dan kepercayaan dilukis seperti duduk atau berdiri diatas bunga teratai. Kenapa bunga teratai diberi keutamaan dalam kebanyakan kepercayaan ?.Bunga terataidigunakan sebagai simbol Chakra manusia yang ketujuh atau lebih dikenali sebagai Crown Chakra . Gouthama Buddha mendakwa bentuk Crown chakra adalah seperti bunga teratai denganseribu lapisan . Crown Chakra terletak diatas dan tengah-tengah kepala. Mungkin anda ingat lagi , orang tua kita melarang untuk mengetuk kepala seseorang , inilah sebabnya.Seseorang yang dapat mengaktifkan Crown chakranya digelar Buddha dalam agama buddha , Saints dalam agama kristian , Yogi atau ngani dalam agama hindu , digelar guru dalam agama sikh dan digelar sebagai wali atau aulia dalam agama Islam. Semua agama didalam dunia ini memberi keutamaan kepada chakra tersebut dan menjaga kepentingannya dalam adat dan ibadat.