kadar timbal (pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin di

7
Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di Kota Pematang Siantar dan Beberapa Faktor yang Berhubungan Indra Chahaya S * , Surya Dharma * , Lenni Simanullang ** * Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan ** Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan Abstrak: Tukang becak mesin yang bekerja di jalan selalu terpapar oleh timbal (Pb) yang terdapat di udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin, seperti umur, jarak rumah dengan jalan protokol, masa kerja, jumlah jam kerja dalam sehari, kebiasaan merokok dan kebiasaan memakai alat pelindung diri. Penelitian ini dilakukan di kota Pematang Siantar. Penelitian ini bersifat diskriptip dengan disain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 96 orang tukang becak mesin yang diambil secara acak sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin 8 orang (8,3%) dalam kategori normal, 34 orang (53,4%) dalam kategori ditoleransi, 40 orang (41,7%) dalam kegori berlebih dan 14 orang (14,6%) dalam kategori berbahaya.Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak umumnya tinggi. Hal ini berhubungan dengan jarak rumah dengan jalan protokol, masa kerja dan kebiasaan merokok. Namun umur, jumlah jam kerja dalam sehari dan kebiasaan memakai alat pelindung diri tidak berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin. Disarankan agar dilakukan penyuluhan pencemaran lingkungan dan pemeriksaan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah secara berkala terhadap kelompok masyarakat resiko tinggi seperti tukang becak mesin. Kata Kunci: Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah, tukang becak mesin Abstract: Machine pedicab workers are working on street always exposed by lead (Pb) contamination on air. The objective of this study was to know lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker and related factors likes age, house distance by main street, working duration, daily work duration, smoking habit and wearing personal protective equipment habit. Located of the study in Pematang Siantar. This research was descriptive study with cross sectional design. The number of sample were 96 persons with simple random sampling. The result of the study showed that lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker were 8 (8,3%) in normal category, 34 (53,4%) in tolerance category, 40 (41,7%) in excessive category and 14 (14,6%) in danger category. The general lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker was high. That is related with house distance by main street, working duration and smoking habit. While age, daily work duration and wearing personal protective equipment habit were not related with lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker. We recommended to environment pollution education to them and monitoring periodic lead (Pb) rate in blood specimen to high risk group, like machine pedicab workers. Key words: lead (Pb) rate in blood spesimen, machine pedicab worker PENDAHULUAN Timbal (Pb) adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai campuran bensin yang bertujuan untuk mengontrol bilangan oktan pada bahan bakar, sehingga sistem pembakaran dalam kendaraan menjadi sempurna dan memberikan tenaga yang besar. Pada oktan yang tinggi suara letupan pada kendaraan bisa diredam. Namun, kebaikan untuk kendaraan bermotor belum tentu memberikan kebaikan bagi manusia. Timbal (Pb) yang terlepas ke udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia selanjutnya akan mengendap di dalam darah. Akumulasi kandungan timbal (Pb) dalam darah akan menyebabkan berbagai dampak buruk. 1 Dampak tersebut antara lain: peningkatan jumlah kematian orang dewasa karena penyakit kardiovasikuler dan jantung koroner, Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 y No. 3 y September 2005 223

Upload: lyliem

Post on 12-Jan-2017

222 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di Kota Pematang Siantar dan Beberapa Faktor yang Berhubungan

Indra Chahaya S*, Surya Dharma* , Lenni Simanullang**

* Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan

**Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan

Abstrak: Tukang becak mesin yang bekerja di jalan selalu terpapar oleh timbal (Pb) yang terdapat di udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin, seperti umur, jarak rumah dengan jalan protokol, masa kerja, jumlah jam kerja dalam sehari, kebiasaan merokok dan kebiasaan memakai alat pelindung diri. Penelitian ini dilakukan di kota Pematang Siantar. Penelitian ini bersifat diskriptip dengan disain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 96 orang tukang becak mesin yang diambil secara acak sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin 8 orang (8,3%) dalam kategori normal, 34 orang (53,4%) dalam kategori ditoleransi, 40 orang (41,7%) dalam kegori berlebih dan 14 orang (14,6%) dalam kategori berbahaya.Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak umumnya tinggi. Hal ini berhubungan dengan jarak rumah dengan jalan protokol, masa kerja dan kebiasaan merokok. Namun umur, jumlah jam kerja dalam sehari dan kebiasaan memakai alat pelindung diri tidak berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin. Disarankan agar dilakukan penyuluhan pencemaran lingkungan dan pemeriksaan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah secara berkala terhadap kelompok masyarakat resiko tinggi seperti tukang becak mesin. Kata Kunci: Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah, tukang becak mesin Abstract: Machine pedicab workers are working on street always exposed by lead (Pb) contamination on air. The objective of this study was to know lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker and related factors likes age, house distance by main street, working duration, daily work duration, smoking habit and wearing personal protective equipment habit. Located of the study in Pematang Siantar. This research was descriptive study with cross sectional design. The number of sample were 96 persons with simple random sampling. The result of the study showed that lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker were 8 (8,3%) in normal category, 34 (53,4%) in tolerance category, 40 (41,7%) in excessive category and 14 (14,6%) in danger category. The general lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker was high. That is related with house distance by main street, working duration and smoking habit. While age, daily work duration and wearing personal protective equipment habit were not related with lead (Pb) rate in blood specimen of machine pedicab worker. We recommended to environment pollution education to them and monitoring periodic lead (Pb) rate in blood specimen to high risk group, like machine pedicab workers. Key words: lead (Pb) rate in blood spesimen, machine pedicab worker

PENDAHULUAN Timbal (Pb) adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai campuran bensin yang bertujuan untuk mengontrol bilangan oktan pada bahan bakar, sehingga sistem pembakaran dalam kendaraan menjadi sempurna dan memberikan tenaga yang besar. Pada oktan yang tinggi suara letupan pada kendaraan bisa diredam. Namun, kebaikan untuk kendaraan bermotor belum tentu

memberikan kebaikan bagi manusia. Timbal (Pb) yang terlepas ke udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia selanjutnya akan mengendap di dalam darah. Akumulasi kandungan timbal (Pb) dalam darah akan menyebabkan berbagai dampak buruk.1 Dampak tersebut antara lain: peningkatan jumlah kematian orang dewasa karena penyakit kardiovasikuler dan jantung koroner,

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005 223

Page 2: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Karangan Asli

peningkatan kasus hipertensi, menurunnya IQ anak-anak, dan dapat menimbulkan gangguan intestinal, anemia, nephoropathy dan encephalopathy.2 Setiap peningkatan konsentrasi timbal (Pb) di udara sebesar 1μg/m2 menyebabkan hipertensi pada 70 ribu dari 1 juta pria berusia 20-70 tahun. Di Boston terhadap anak-anak umur >10 tahun, setiap peningkatan 10 µg/desiliter dapat menurunkan 5,8 point tingkat kecerdasan. Di Australia anak-anak yang belajar pada 4 tahun I, peningkatan kadar timbal (Pb) di udara ambien mempengaruhi uji mental, menurunkan kemampuan membaca, berbicara dan tingkat kecerdasan. Selain itu wanita hamil yang telah terpajan timbal (Pb) akan mengenai anak yang disusui, yaitu melalui jalur akumulasi timbal (Pb) di tulang ke plasenta yg kemudian ke Air Susu Ibu (ASI). Orang dewasa yang terpajan timbal (Pb) dengan konsentrasi tinggi di lingkungan kerja menyebabkan kehilangan koordinasi muscular, kerusakan ginjal, lelah, lesu / apatis, mudah terinfeksi, encok sendi, dan gangguan saluran pencernaan.3 Dari beberapa hasil penelitian FKM UI tahun 1987 menunjukkan kadar timbal (Pb) pada spesimen darah pekerja jalan Tol Jagorawi adalah 39,2 s/d 75,9 μg per dL. Demikian juga hasil penelitian Nani pada tahun 1984 menunjukkan bahwa 30% s/d 46% pengemudi dan petugas polantas mempunyai kadar timbal (Pb) dalam darah di atas 40 μg per dL 4. Sedangkan kadar Timbal (Pb) yang diperkenankan WHO dalam Depkes (2001) pada orang dewasa normal adalah 10 - 25 μg per dL dan untuk usia anak-anak adalah 0 - 10 μg per dL. Untuk mengetahui kandungan timbal (Pb) di dalam tubuh manusia ditetapkan cara yang akurat dalam bentuk analisis konsentrasi timbal (Pb) di dalam darah atau urine. Konsentrasi timbal (Pb) di dalam darah merupakan indikator yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi timbal (Pb) di dalam urine. 5 Oleh sebab itu, kadar timbal (Pb) dalam darah merupakan parameter pemajanan yang sering dipakai dalam kaitannya dengan pajanan eksternal. Kadar timbal (Pb) dalam darah dapat merupakan petunjuk langsung jumlah timbal (Pb) yang sesungguhnya masuk ke dalam tubuh. 4 Di daerah pertanian maupun perkebunan yang lokasinya berdekatan dengan jalan raya, biasanya pada hasil pertanian maupun perkebunan kandungan timbalnya lebih tinggi

bila dibandingkan dengan lokasi yang jauh dari jalan raya. Hal ini menggambarkan bahwa pencemaran timbal (Pb) yang potensial berasal dari kendaraan bermotor. Pencemaran timbal (Pb)merupakan masalah utama bagi kaum miskin di perkotaan, tanah dan debu di sekitar jalan raya pada umumnya telah tercemar bensin bertimbal (Pb) selama bertahun-tahun. Pengerokan cat lama pada bangunan rumah akan menimbulkan debu yang mengandung timbal (Pb) sehingga dapat mengganggu kesehatan.6 Secara umum, dampak negatif pencemaran timbal (Pb) sangat tinggi terhadap kelompok masyarakat yang sering dan lama kontak terhadap sumber pencemaran timbal (Pb) yang disebut sebagai kelompok masyarakat resiko tinggi (high risk). Kelompok tersebut antara lain: polisi lalu lintas, pedagang asongan di sekitar terminal, pedagang kaki lima, petugas jalan tol, penjaja koran dan tukang becak mesin. Walaupun demikian, berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Medan pada tahun 2002 di kota Tarutung dan Tebing Tinggi propinsi Sumatera Utara, menunjukkan bahwa dari berbagai komponen masyarakat yang merupakan resiko tinggi tersebut, kelompok tukang becak mesinlah yang merupakan kelompok masyarakat paling beresiko dimana hasil penelitian ini menunjukkan kadar timbal (Pb) dalam darah yang paling tinggi adalah kelompok tukang becak mesin.8

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar timbal (Pb) tersebut seperti umur, jarak rumah dengan jalan protokol, masa kerja, jumlah jam kerja dalam sehari, kebiasaan merokok dan kebiasaan memakai alat pelindung diri. BAHAN DAN CARA Penelitian dilakukan pada bulan April – Mei tahun 2004 dan berlokasi di Kota Pematang Siantar mengingat bahwa kota ini merupakan kota lintas Sumatera dan merupakan kota terpadat lalu lintasnya setelah kota Medan di propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan survei yang bersifat diskriptif dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui kadar timbal (Pb) pada spesimen darah tukang becak mesin dan faktor-faktor yang berhubungan seperti: umur, jarak rumah dengan jalan protokol, lamanya bekerja, jumlah jam kerja dalam sehari,

224 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005

Page 3: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Indra Chahaya S, dkk Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah …

kebiasaan merokok dan pemakaian alat pelindung diri. Populasi adalah seluruh tukang becak mesin yang menjalankan aktifitasnya di jalan raya kota Pematang Siantar. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan estimasi proporsi sehingga diperoleh jumlah sampel 96 orang yang diambil secara acak sederhana. Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah diukur dengan menggunakan Atomic Absorbtion Spectrofotometer (Spektrofotometer Serapan Atom) dalam satuan μg/ dL kemudian dikelompokkan dalam 4 kategori 7 yaitu : Kadar < 40 μg/dL termasuk kategori normal, yaitu tingkat pemaparannya masih normal; Kadar 40 – 80 μg/dL termasuk kategori ditoleransi, yaitu telah terjadi peningkatan penyerapan tetapi masih dapat ditoleransi; Kadar 80 – 120 μg/dL termasuk kategori berlebih, yaitu telah terjadi peningkatan penyerapan dan memperlihatkan tanda-tanda keracunan; Kadar > 120 termasuk kategori bahaya, yaitu telah terjadi peningkatan penyerapan yang berbahaya sehingga menunjukkan tanda-tanda keracunan ringan sampai berat. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisa secara diskriptif. HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan hasil penelitian terhadap kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin, 8 orang (8,3%) kategori normal, 34 orang (35,4%) kategori ditoleransi, 40 orang (41,7%) kategori berlebih dan 14 orang (14,6%) kategori bahaya. Hasil ini menunjukkan bahwa sebahagian besar tukang becak mesin telah tercemar oleh timbal (Pb) akibat pencemaran yang terjadi di udara terutama dari asap kendaraan bermotor. Tingginya kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah responden dapat menimbulkan keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden diperoleh data, 89 orang (92,7%) responden mengalami keluhan kesehatan akibat pencemaran udara dan 86 orang (96,6%) menyatakan bahwa keluhan kesehatan dialami setelah bekerja sebagai tukang becak mesin. Keluhan kesehatan yang dialami seperti susah tidur, sering

bingung/pikiran kacau, konsentrasi berkurang dan daya ingat menurun. Tingginya kadar timbal (Pb) dalam darah tukang becak mesin sesuai dengan hasil penelitian terhadap masyarakat beresiko tinggi oleh FKM UI (1987) yang memperoleh kadar timbal (Pb) pada spesimen darah pekerja jalan Tol Jagorawi adalah 39,2 s/d 75,9 μg per dL, penelitian Nani (1984) yang menemukan 30% s/d 46% pengemudi dan petugas polantas mempunyai kadar Timbal (Pb) dalam darah di atas 40 μg per dL. 4 Dampak timbal (Pb) dalam tubuh seseorang mempengaruhi kesehatannya. Menurut Palar keracunan timbal (Pb) dapat mengganggu sistem syaraf, sistem ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung.7 Selain itu menurut Depkes (2001) dapat menyebabkan kelambanan dalam pengembangan neurologis syaraf, kerusakan sistem reproduksi pria, penyakit syaraf, perubahan daya pikir dan perilaku, tekanan darah tinggi, dan anemia. Pada kasus terpapar Timbal (Pb) secara kronis, antara lain kelelahan, kelesuan, irritabilitas dan gangguan gastrointestinal merupakan tanda awal dari intoksikasii Timbal (Pb) secara kronis. Terpapar secara terus-menerus pada sistem syaraf pusat menunjukkan gejala seperti insomnia, bingung atau pikiran kacau.4

Hubungan umur dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin Pada tabel 1 diketahui bahwa tukang becak mesin di Pematang Siantar sebahagian besar pada kelompok umur produktif yaitu 26-50 tahun (63%). Sedangkan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah pada kategori berlebih dan berbahaya dapat ditemukan pada ketiga kelompok umur kecuali >50 tahun. Namun demikian pada kelompok umur >50 tahun juga ditemukan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darahnya, walau masih dalam kategori ditoleransi. Ini berarti bahwa pemaparan timbal (Pb) dapat terjadi pada semua kelompok umur. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari Depkes (2001) bahwa timbal (Pb) mempunyai dampak terhadap kesehatan baik kelompok umur dewasa maupun anak-anak, bahkan apabila kadar timbal (Pb) dalam darah sudah berada diatas 100 μg/dl dapat menyebabkan kematian. 4

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005 225

Page 4: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Karangan Asli

Hubungan jarak rumah dengan jalan protokol dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin Pada tabel 2 diketahui bahwa umumnya responden 53 orang (55,2%) tinggal 0,5-1 km dari jalan protokol. Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin pada kategori berlebih (80-120 μg/dL) dan berbahaya ( >120 μg/dL) banyak ditemukan pada tukang becak mesin yang tinggal < 0,5 km dan 0,5 – 1 km dari jalan protokol. Hal ini berarti kadar timbal (Pb) dalam darah tukang becak mesin di kota Pematang Siantar memiliki kaitan dengan jarak tempat tinggalnya karena semakin dekatnya jarak rumah dengan jalan protokol

berarti semakin dekat dengan sumber asap kendaraan bermotor yang memungkinkan semakin tingginya kadar timbal (Pb) di udara. Menurut Atrisman (2002) udara ambien dengan radius 0,5 km dari sumber emisi gas buang merupakan lokasi yang paling besar resikonya, 0,5 – 1 km merupakan resiko sedang dan di atas 1 km merupakan resiko ringan.8 Hal ini sejalan dengan pendapat Sunu (2001) konsentrasi timbal (Pb) di udara perkotaan yang padat lalu lintasnya bisa mencapai 5 - 50 kali dibandingkan dengan udara pegunungan yang masih lestari.1,5 Selanjutnya dipertegas oleh Palar (1997) yang menyatakan bahwa konsentrasi kadar timbal (Pb) dalam darah penduduk yang tinggal jauh dari jalan protokol sebesar 16 μg/100 ml pada

laki-laki dan 9,4 μg/100 ml pada wanita, sedangkan penduduk yang tinggal dekat dengan jalan protokol sebesar 22,7μg/100 ml pada laki-laki dan 16,7 μg/100 ml pada wanita.7

Tabel 1. Distribusi kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin berdasarkan kelompok umur di Kota Pematang Siantar

Hubungan jarak rumah dengan jalan protokol dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin Pada tabel 2 diketahui bahwa umumnya responden 53 orang (55,2%) tinggal 0,5-1 km dari jalan protokol. Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin pada kategori berlebih (80-120 μg/dL) dan berbahaya ( >120 μg/dL) banyak ditemukan pada tukang becak mesin yang tinggal < 0,5 km dan 0,5 – 1 km dari jalan protokol. Hal ini berarti kadar

timbal (Pb) dalam darah tukang becak mesin di kota Pematang Siantar memiliki kaitan dengan jarak tempat tinggalnya karena semakin dekatnya jarak rumah dengan jalan protokol berarti semakin dekat dengan sumber asap kendaraan bermotor yang memungkinkan semakin tingginya kadar timbal (Pb) di udara. Menurut Atrisman (2002) udara ambien dengan radius 0,5 km dari sumber emisi gas buang merupakan lokasi yang paling besar resikonya, 0,5 – 1 km merupakan resiko sedang dan di atas 1 km merupakan resiko ringan.8 Hal ini sejalan dengan pendapat Sunu (2001) konsentrasi timbal (Pb) di udara perkotaan yang padat lalu lintasnya bisa mencapai 5 - 50 kali dibandingkan dengan udara pegunungan yang masih lestari.1,5

Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah (μg/dL) Jumlah Kelompok umur

(Tahun) < 40 40 - 80 80 - 120 > 120 n % n % n % n % N %

< 15 0 0 1 25 3 75 0 0 4 4,2 15 – 25 3 12 10 40 10 40 2 8 25 26,0 26 – 50 5 7,9 19 30,2 27 42,9 12 19 63 65,6 > 50 0 0 4 100 0 0 0 0 4 4,2

8 34 40 14 96 100

Tabel 2. Distribusi kadar timbal (Pb) dalam darah tukang becak mesin berdasarkan jarak rumah dengan jalan protokol di Kota Pematang Siantar

Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah (μg/dL) Jumlah

Jarak rumah (Km) < 40 40 - 80 80 - 120 > 120

n % n % n % n % N %

< 0,5 4 14,8 2 7,4 13 48,1 8 29,6 27 28,1 0,5 – 1 4 7,5 24 45,3 20 37,7 5 9,4 53 55,2 > 1 0 0 8 50 7 43,8 1 6,3 16 16,7

8 34 40 14 96 100

226 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005

Page 5: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Indra Chahaya S, dkk Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah …

Selanjutnya dipertegas oleh Palar (1997) yang menyatakan bahwa konsentrasi kadar timbal (Pb) dalam darah penduduk yang tinggal jauh dari jalan protokol sebesar 16 μg/100 ml pada laki-laki dan 9,4 μg/100 ml pada wanita, sedangkan penduduk yang tinggal dekat dengan jalan protokol sebesar 22,7μg/100 ml pada laki-laki dan 16,7 μg/100 ml pada wanita.7

Hubungan lama bekerja dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin Tukang becak mesin di kota Pematang Siantar sebagian besar 66 orang (68,8%) telah menekuni pekerjaannya sebagai tukang becak

mesin selama 1 – 5 tahun (Tabel 3). Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah pada kategori berlebih (80-120 μg/dL) dan berbahaya (>120 μg/dL) banyak ditemui pada tukang becak mesin yang bekerja selama 1-5 tahun dan lebih dari 5 tahun. Hal ini berarti bahwa semakin lama menjadi tukang becak maka semakin lama terpapar dengan bahan pencemaran timbal (Pb)

di udara dan semakin tinggi akumulasi timbal

(Pb) dalam spesimen darah. Timbal (Pb) yang diserap akan diendapkan dalam tulang bergabung dengan matrik tulang yang mirip dengan kalsium (Ca). Timbal (Pb) yang terdapat di dalam tulang kompak hanya akan bergerak lambat dan secara umum akan meningkat jumlahnya bersamaan dengan waktu terpapar. Penyimpanan timbal (Pb) dalam tulang menyebabkan kenaikan katabolisme tulang yang memungkinkan dapat meningkatkan konsentrasi timbal (Pb) dalam sirkulasi darah. Berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh adanya proses pergantian tulang berkaitan dengan tingginya kadar timbal (Pb) dalam darah (seperti hipertiroidisme, osteosporosis). Secara intra

seluler, timbal (Pb) terikat pada kelompok sulfhidril dan ikut berperan dalam sejumlah enzim seluler, seperti dalam sintetis heme. Peningkatan seperti itu juga terdapat pada keberadaan timbal (Pb) dalam rambut dan kuku. Timbal (Pb) juga terikat pada membran mitokondria dan bergantung dengan protein dan berperan dalam sintetis asam nukleat.4

Tabel 3. Distribusi kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin berdasarkan lama bekerja sebagai tukang becak mesin di Kota Pematang Siantar

Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah (μg/dL) Jumlah Lama bekerja

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005 227

Hubungan jumlah jam kerja dalam sehari dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin Pada tabel 4 terlihat bahwa 50 orang (52,1%) tukang becak mesin di kota Pematang Siantar untuk setiap harinya bekerja menjalankan pekerjaan sebagai tukang becak mesin di bawah 8 jam per hari. Bila

dihubungkan dengan lama kerja seseorang yang ideal 8 jam sehari, di kota Pematang Siantar masih ada yang bekerja di atas waktu kerja yang ideal bagi kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kadar timbal (Pb) dalam darah pada kategori normal, ditoleransi, berlebih dan berbahaya pada tukang becak mesin yang bekerja < 8 jam dan > 8 jam. Keadaan ini

(Tahun) < 40 40 - 80 80 - 120 > 120

n % n % n % n % N %

12,4 12 0 0 50 6 33,3 4 16,7 2 < 1 68,8 66 9,1 6 40,9 27 42,4 28 7,6 5 1 – 5 18,8 18 44,4 8 38,9 7 11,1 2 5,6 1 > 5

8 34 40 14 96 100

Tabel 4. Distribusi kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin berdasarkan jumlah jam kerja dalam sehari di Kota Pematang Siantar

Kadar timbal (Pb) dalam spesmen darah (μg/dL) Jumlah Jumlah jam kerja

dalam sehari (Jam) < 40 40 - 80 80 - 120 > 120

n % n % n % n % n %

< 8 2 4 19 38 20 40 9 18 50 52,1 > 8 6 13 15 32,6 20 43,5 5 10,9 46 47,9

8 34 40 14 96 100

Page 6: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Karangan Asli

disebabkan jumlah jam kerja ternyata bukan menjadi faktor penyebab adanya timbal (Pb) dalam darah tetapi kemungkinan ada faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar timbal (Pb) dalam darah yang akan berdampak pada kesehatan seseorang yang pada giliannya akan menurunkan daya tahan tubuhnya apalagi bila tidak dibarengi dengan intake gizi yang memadai. Hubungan kebiasaan merokok dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin Pada tabel 5 terlihat bahwa hanya 2 orang (2,1%) responden tidak mempunyai kebiasaan merokok, sedangkan selebihnya mempunyai kebiasaan merokok dan kadang-kadang. Tetapi dari 2 orang yang tidak merokok tersebut

ternyata kadar timbal (Pb) dalam darahnya termasuk kategori berbahaya (>120 μg/d). Penyebab tingginya kadar timbal (Pb) dalam darah orang yang tidak merokok dapat disebabkan oleh paparan timbal (Pb) dari udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor. Pada tukang becak yang sering merokok dan kadang-kadang merokok di dalam darahnya

mengandung timbal (Pb) dalam kategori normal, ditoleransi, berlebih dan berbahaya. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kadar timbal (Pb) dalam darah berhubungan dengan kebiasaan merokok, dimana responden yang memiliki kebiasaan merokok kadar timbal (Pb) dalam darahnya termasuk kategori di atas normal dan bahkan semakin banyak jumlah rokok yang diisap setiap harinya semakin tinggi pula kadar timbal (Pb) dalam darahnya. Hal ini mendukung hasil penelitian Depkes (2001) bahwa ada perbedaan kadar timbal (Pb) dalam darah penduduk pinggiran kota antara mereka yang merokok dengan yang tidak merokok. Penduduk pinggiran kota yang tidak merokok kadar timbal (Pb) dalam darahnya sekitar 11 μg/100 mL darah, sedangkan mereka yang merokok sekitar 15 μg/100 mL darah. Oleh

sebab itu, tukang becak mesin yang memiliki kebiasaan merokok akan menambah resiko untuk meningkatnya kadar timbal (Pb) dalam darahnya. Selain itu menurut Hardiono dalam Suci (2003), merokok yang bahan bakunya diambil dari tembakau, dalam proses pena-nganannya sering menggunakan pestisida yang juga mengandung bahan dasar timbal (Pb).9

Tabel 5. Distribusi kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin berdasarkan kebiasaan merokok di kota Pematang Siantar.

Hubungan kebiasaan memakai alat pelindung diri dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin

Pada tabel 6 terlihat bahwa hanya 11 responden (11,4%) yang memakai alat pelindung diri dan 85 responden (88,6%) tidak memakai alat pelindung diri. Namun responden yang memakai alat pelindung diri juga ditemui kadar timbal (Pb) dalam spesimen darahnya masuk kategori berlebih.

Selain itu kadar timbal (Pb) dalam kategori normal ditemui pada responden yang tidak memakai alat pelindung diri. Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian alat pelindung diri tidak menjamin kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah. Berdasarkan hasil penelitian ini kadar timbal dalam darah tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaaan APD namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti jarak rumah dengan jalan protokol,

Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah (μg/dL) Jumlah Kebiasaan merokok < 40 40 - 80 80 - 120 > 120 n % n % n % n % n %

Ya 2 3,4 19 32,8 28 48,3 9 15,5 58 60,4 Kadang-kadang 6 16,7 15 41,7 12 33,3 3 8,3 36 37,5

Tidak 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2,1 8 34 40 14 96 100

Tabel 6. Distribusi kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin berdasarkan kebiasaan memakai alat pelindung diri di Kota Pematang Siantar

Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah (μg/dL) Jumlah

Alat pelindung diri < 40 40 - 80 80 - 120 > 120

n % n % n % n % n %

Ya 2 18 4 36 5 46 0 0 11 11,4 Tidak 6 7,0 30 35,3 35 41,2 14 16,5 85 88,6

8 34 40 14 96 100

228 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005

Page 7: Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah Tukang Becak Mesin di

Indra Chahaya S, dkk Kadar Timbal (Pb) dalam Spesimen Darah …

lamanya bekerja dan kebiasaan merokok. Yang dimaksud sebagai alat pelindung diri dalam penelitian ini adalah berupa masker untuk mencegah masuknya bahan pencemar timbal (Pb) melalui hidung. Keracunan yang ditimbulkan oleh persenyawaan logam timbal (Pb) dapat terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh. Proses masuknya timbal (Pb) dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu: melalui makanan dan minuman, udara dan perembesan, atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit. 7,10

KESIMPULAN DAN SARAN Kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin, 8 orang (8,3%) kategori normal, 34 orang (35,4%) kategori ditoleransi, 40 orang (41,7%) kategori berlebih dan 14 orang (14,6%) kategori bahaya, Tingginya kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin di kota Pematang Siantar berdasarkan hasil penelitian ada hubungannya dengan jarak rumah dengan jalan protokol, lamanya bekerja sebagai tukang becak mesin dan kebiasaan merokok. Sedangkan umur, jumlah jam kerja dalam sehari dan kebiasaan memakai alat pelindung diri berupa masker tidak berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam spesimen darah tukang becak mesin. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata 80 orang responden (83,3%) menyatakan tidak pernah memperoleh informasi tentang dampak pencemaran udara terhadap kesehatan. Rendahnya tukang becak mesin yang pernah memperoleh penyuluhan mengharuskan instansi kesehatan dan instansi terkait perlu meningkatkan intensitas penyuluhan bagi para tukang becak mesin sehingga diharapkan resiko terkena dampak pencemaran timbal (Pb) dapat diminimalisir. Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan kadar timbal (Pb) dalam darah kelompok masyarakat resiko tinggi seperti tukang becak mesin secara berkala.

DAFTAR PUSTAKA 1. Achmad, Rukaesih. Kimia Lingkungan.

Penerbit Andi. Yogyakarta. 2004, hal 156-158

2. Hidayat, Haryadi. Bensin Tanpa Timbal Memicu Kanker. www.otomotif. online.com. 13 Mei 2002

3. Nukman, A. Dampak Kesehatan Lingkungan Akibat Pencemaran Timbal. Subdit Pengendalian Dampak Pencemaran Udara dan Kebisingan. Ditjen PPM-PL. Depkes RI. Jakarta. 2000

4. Departemen Kesehatan RI. Kerangka Acuan Uji Petik Kadar Timbal (Pb) Pada Spesimen Darah Terhadap Kelompok Masyarakat Beresiko Tinggi Pencemaran Timbal, Ditjen PPM & PL Depkes RI, Jakarta.2001

5. Sunu, Pramudya. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001, Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta. 2001. Hal 180-183

6. Soemirat, Juli. Toksikologi Lingkungan Gadjah mada University Press. 2003 hal 189-194

7. Palar, Heryando. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta. 1997. hal 74-90

8. Atrisma.Pengukuran Dampak Pencemaran Udara, Ditjen PPM & PL, Depkes RI, Jakarta Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Laporan Hasil Pemeriksaan Kadar Timbal (Pb) pada Spesimen Darah di kota Tarutung dan Tebing Tinggi, BTKL, Medan.2002

9. Suci E. Pemeriksaan Kadar Pb dalam Spesimen Darah Polisi Lalu Lintas dalam Rangka Pengusulan Kebijakan Kesehatan di Poltabes Medan Tahun 2003, Tesis, IKM, Program Pascasarjana, USU, Medan. 2003

10. Duffus, J H. Environmental Toxicology. Edward Arnold Ltd. London. 1980: 236

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005 229