kabupaten bengkulu selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...rencana tata ruang...

116
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan I-1 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan RTRW I 2 1.3 Profil Kabupaten Bengkulu Selatan I 4 1.3.1 Kondisi Fisik Kabupaten Bengkulu Selatan I 6 1.3.2 Kependudukan I 15 1.3.3 Transportasi I 20 1.3.4 Potensi Bencana Alam I 22 1.3.5 Potensi Sumber Daya Alam I 24 1.3.6 Potensi Ekonomi Wilayah I 25 1.3 Isu Strategis I 30 BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI KABUPATEN BENGKULU SELATAN 2.1 Perumusan Tujuan II 1 2.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang II 2 BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten III 1 3.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana III - 4 3.2.1 Rencana Sistem Jaringan Transportasi III 4 3.2.2 Rencana Sistem Jaringan Listrik III 9 3.2.3 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi III -13 3.2.4 Rencana Pengembangan Sumberdaya Air III -15 3.2.5 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya III -21 BAB IV RENCANA POLA RUANG KABUPATEN BENGKULU SELATAN 4.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung IV 5 4.1.1 Kawasan Hutan Lindung IV 5 4.1.2 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya IV 5 4.1.3 Kawasan Perlindungan Setempat IV 6 4.1.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya IV 8 4.1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam IV 8 4.2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya IV13 4.2.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi IV -13 4.2.2 Kawasan Peruntukan Pertanian IV -15

Upload: vankhanh

Post on 06-Mar-2019

275 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-1 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I – 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan RTRW I – 2 1.3 Profil Kabupaten Bengkulu Selatan I – 4 1.3.1 Kondisi Fisik Kabupaten Bengkulu Selatan I – 6 1.3.2 Kependudukan I – 15 1.3.3 Transportasi I – 20 1.3.4 Potensi Bencana Alam I – 22 1.3.5 Potensi Sumber Daya Alam I – 24 1.3.6 Potensi Ekonomi Wilayah I – 25 1.3 Isu Strategis I – 30 BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI KABUPATEN BENGKULU SELATAN 2.1 Perumusan Tujuan II – 1 2.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang II – 2 BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten III – 1 3.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana III - 4 3.2.1 Rencana Sistem Jaringan Transportasi III – 4 3.2.2 Rencana Sistem Jaringan Listrik III – 9 3.2.3 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi III -13 3.2.4 Rencana Pengembangan Sumberdaya Air III -15 3.2.5 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya III -21 BAB IV RENCANA POLA RUANG KABUPATEN BENGKULU SELATAN 4.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung IV – 5 4.1.1 Kawasan Hutan Lindung IV – 5 4.1.2 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya IV – 5 4.1.3 Kawasan Perlindungan Setempat IV – 6 4.1.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya IV – 8 4.1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam IV – 8 4.2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya IV– 13 4.2.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi IV -13 4.2.2 Kawasan Peruntukan Pertanian IV -15

Page 2: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-2 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

4.2.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan IV -18 4.2.4 Kawasan Peruntukan Perikanan IV -18 4.2.5 Kawasan Peruntukan Pertambangan IV -24 4.2.6 Kawasan Peruntukan Industri IV -25 4.2.7 Kawasan Peruntukan Pariwisata IV -25 4.2.8 Kawasan Peruntukan Permukiman IV -26

4.2.9 Kawasan Peruntukan Lainnya IV -28 BAB V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN BENGKULU SELATAN 5.1 Lokasi dan Jenis Kawasan Strategis Kabupaten V – 1 5.1.1 Kawasan Strategis Kabupaten Bengkulu Selatan V – 3 BAB VI ARAHAN PEMANFAATAN RUANG 6.1 Prioritas Pemanfaatan Ruang VI – 3 6.1.1 Prioritas Pemanfaatan Kawasan Lindung VI – 3 6.1.2 Prioritas Pemanfaatan Kawasan Budidaya VI -12 6.2 Indikasi Program Utama VI -12 6.3 Pembiayaan dan Kelembagaan VI -32 6.3.1 Pembiayaan Pembangunan VI -32

6.3.2 Kelembagaan Dalam Pemanfaatan Ruang VI -40 BAB VII ARAHAN PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN RUANG 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi VII -2 7.2 Ketentuan Pemberian Izin VII-14 7.2.1 Dasar Ketentuan Perizinan VII-14 7.2.2 Ketentuan Perizinan Dalam Penataan Ruang VII-15 7.3 Ketentuan Intensif dan Disinsentif VII-16 7.4 Arahan Sanksi VII-23 7.4.1 Arahan Sanksi Administratif VII-24 7.4.2 Arahan Sanksi Perdata VII-29

Page 3: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-3 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Tabel 1.1 Luas Wilayah dan Persentase Kabupaten Bengkulu Selatan Menurut Kecamatan Tahun 2009 I – 8

Tabel 1.2 Luas Daerah Menurut Ketinggian Tempat Per Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2009 I – 9 Tabel 1.3 Luas Daerah Menurut Tekstur Tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2009 I – 9 Tabel 1.4 Potensi Bahan Galian Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan I – 10 Tabel 1.5 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2003-2007 I – 15 Tabel 1.6 Distribusi Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2007 I – 16 Tabel 1.7 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2007 I - 17 Tabel 1.8 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2006-2008 I – 19 Tabel 1.9 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2008 (%) I – 20 Tabel 1.10 Kondisi Jaringan Jalan di Kabupaten Bengkulu Selatan Per Kecamatan, Tahun 2008 I – 20 Tabel 1.11 Kontribusi dan PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan Atas Dasar Harga Konstan dan Persentase Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2007 I – 25 Tabel 1.12 Potensi Wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan I – 27 Tabel 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2030 III – 3 Tabel 3.2 Fungsi Jalan Arteri dan Kolektor 1 Bukan Jalan Tol Di Kabupaten Bengkulu Selatan III – 5 Tabel 3.3 Prediksi Kebutuhan Sarana Listrik di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2030 III –11 Tabel 3.4 Prediksi Kebutuhan Sarana Air Bersih di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2030 III -16

Page 4: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-4 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Tabel 4.1 Usulan Peninjauan (Review) Kawasan Hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan Berdasarkan RTRWP Bengkulu IV – 3 Tabel 4.2 Sebaran dan Luasan Hutan Lindung di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2008 IV – 5 Tabel 4.3 Jumlah Gempa Berdasarkan Magnitude di Kabupaten Bengkulu Selatan Periode 2005-2010 IV –10 Tabel 4.4 Jumlah Gempa yang Dirasakan Getarannya di Kabupaten Bengkulu Selatan IV -10 Tabel 4.5 Pengendalian Pembangunan di Zona Rawan Gempa IV– 11 Tabel 4.6 Luas Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Bengkulu Selatan IV– 14 Tabel 4.7 Review Usulan Perubahan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Di Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan RTRWP Bengkulu IV -14 Tabel 4.8 Review Usulan Perubahan Hutan Produksi Tetap (HP) Di Kabupaten Bengkulu Selatan Berdasarkan RTRWP Bengkulu IV -15 Tabel 4.9 Luas Kawasan Lahan Basah di Kabupaten Bengkulu Selatan IV -16 Tabel 4.10 Pembagian Kewenangan Wilayah Perairan IV -18 Tabel 4.11 Rencana Pengembangan Pola Ruang di Kabupaten Bengkulu Selatan IV– 29 Tabel 4.12 Rencana Pola Ruang Berdasarkan Klasifikasi Ruang Kabupaten Bengkulu Selatan, 2030 IV -35 Tabel 6.1a Rencana Perwujudan Struktur Ruang; Pusat-pusat Permukiman VI -15 Tabel 6.1b Rencana Perwujudan Struktur Ruang; Sistem Prasarana Wilayah VI -20 Tabel 6.2 Rencana Perwujudan Pola Ruang VI -23 Tabel 6.3 Rencana Perwujudan Kawasan Strategis VI -30 Tabel 6.4 Institusi Dalam Pemanfaatan Ruang VI -40 Tabel 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kabupaten Bengkulu Selatan 2010-2030 VII -3 Tabel 7.2 Ketentuan Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Bengkulu Selatan 2011-2030 VII -20

Page 5: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-5 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Gambar 1.1 Peta Orientasi Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan I – 5 Gambar 1.2 Peta Wilayah Adminsitrasi Kabupaten Bengkulu Selatan I – 7 Gambar 1.3 Peta Potensi Bahan Galian Pertambangan Kabupaten

Bengkulu Selatan I – 12 Gambar 1.4 Peta Tutupan Lahan Kabupaten Bengkulu Selatan I – 14 Gambar 1.5 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan I – 18 Gambar 1.6 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bengkulu Selatan I – 21 Gambar 1.7 Peta Rawan Bencana Gempa Kabupaten Bengkulu Selatan I – 23 Gambar 3.1 Peta Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Bengkulu Selatan III – 8 Gambar 3.2 Peta Rencana Jaringan Listrik Kabupaten Bengkulu Selatan III -12 Gambar 3.3 Peta Rencana Jaringan Telkom Kabupaten Bengkulu Selatan III -14 Gambar 3.4 Peta Rencana Jaringan Air Brsih Kabupaten Bengkulu Selatan III -18 Gambar 3.5 Peta DAS dan Irigasi Kabupaten Bengkulu Selatan III -20 Gambar 3.6 Peta Rencana Persampahan Kabupaten Bengkulu Selatan III -23 Gambar 3.7 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Bengkulu Selatan III -24 Gambar 4.1 Peta Rencana Kawasan Hutan Kabupaten Bengkulu Selatan IV – 4 Gambar 4.2 Grafik Jumlah Gempa di Kabupaten Bengkulu Selatan Periode 2005-2010 IV -10 Gambar 4.3 Peta Sebaran Epicenter Gempa Tahun 2005-2010 untuk Daerah Bengkulu Selatan dan Sekitarnya IV -12 Gambar 4.4 Konsep Pembagian Wilayah Pengelolaan Pesisir dan Laut IV– 19 Gambar 4.5 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Selatan IV -36 Gambar 5.1 Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Bengkulu Selatan V – 5 Gambar 6.1 Skema Implementasi RTRW Kabupaten Bengkulu Selatan VI-42 Gambar 7.1 Penerapan Insentif dan Disinsentif VII-17 Gambar 7.2 Diagram Sanksi VII-25

Page 6: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 1 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, setiap

Pemerintah Daerah Kabupaten memiliki wewenang untuk menyusun Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten yang berfungsi untuk pengaturan, pembinaan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah Kabupaten dan

kawasan strategis kabupaten. Wewenang tersebut meliputi perencanaan tata ruang

wilayah kabupaten; pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; dan pengendalian

pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Bersamaan dengan itu, pelaksanaan

otonomi daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah yang menitikberatkan pada pemerintahan daerah telah

memberikan dampak terhadap penataan ruang wilayah kabupaten, terutama

adanya pemekaran wilayah.

Sebelumnya wilayah administrasi Kabupaten Bengkulu Selatan hanya terdiri atas 6

kecamatan yaitu Kecamatan Kedurang, Seginim, Pino, Manna, Kota Manna dan

Pino Raya. Dalam perjalanan pembangunan telah terdapat daerah otonomi baru

yaitu Kecamatan Kedurang Ilir yang merupakan pemekaran dari Kecamatan

Kedurang, Kecamatan Air Nipis yang merupakan pemekaran dari Seginim,

Kecamatan Ulu Manna yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Pino,

Page 7: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 2 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Kecamatan Bunga Mas yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Manna dan

Kecamatan Pasar Manna yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Kota Manna.

Kondisi ini berdampak pada perubahan struktur tata ruang dan penataan ruang.

Disamping itu terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah baru yang harus dijadikan

rujukan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, khususnya

kebijakan penataan ruang. Kondisi-kondisi tersebut diatas terjadi secara bersamaan

sehingga diperlukan strategi dan arahan kebijakan baru yang menyangkut

perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam,

sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia. Strategi dan arah kebijakan yang

ditetapkan perlu disesuaikan dengan potensi dan kendala di wilayah agar dapat

menghadapi segala hambatan, tantangan, ancaman dan peluang.

Sebagai upaya dalam memadukan program pembangunan dan pengelolaan

sumberdaya alam sehingga tercipta suatu pembangunan yang berkelanjutan,

pemerintah daerah (dalam hal ini adalah Kabupaten Bengkulu Selatan) mempunyai

kewajiban untuk menyusun suatu rencana tata ruang yang dapat menjadi

acuan/pegangan dalam pembangunan wilayah. Produk rencana tata ruang tersebut

harus dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan telah

menjadi hasil kesepakatan semua stakeholders di daerah.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan RTRW

1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

2. Undang-undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukkan

Kabupaten Bengkulu Selatan dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang

Pemekaran Kabupaten Bengkulu Selatan menjadi Kabupaten Bengkulu Selatan,

Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Seluma.

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan

Batu Bara ;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang

Kepariwisataan ;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Angkutan

dan Jalan;

Page 8: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 3 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan

Lahan Pertanian Berkelanjutan ;

9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan

Atas UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan;

10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan

Ruang;

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah;

13. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

14. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;

15. Undang-Undang No 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan;

16. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

17. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya;

18. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Landasan Kontinen Zona

Ekonomi Ekslusif;

19. Keputusan Presiden Nomor 32/1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2010 tentang

Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;

21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Tata Ruang;

22. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2010 tentang

Wilayah Pengembangan;

Page 9: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 4 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2010 tentang

Penggunaan Kawasan Hutan;

24. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk

dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.

25. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2008 tentang

Pengelolaan SDA;

26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2008 tentang

Kepelabuhan;

27. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

28. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004 – 2009;

29. Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Ketelitian Peta;

30. Permentan No 41 Tahun 2009 Tentang Kriteria kawasan Lahan Pertanian

Berkelanjutan

31. Peraturan Menteri PU Nomor 63/PRT/1993 Tentang Garis Sempadan Sungai,

Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai;

32. Permendagri No 28 Tahun 2008 Tentang Evaluasi Raperda Tentang RTRW

33. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah no. 327/KPTS/M/2002

tanggal 12 Agustus 2002 ini berisi kriteria, konsep dasar, dan proses standar

peninjauan kembali RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota;

34. SK Mentri PU No 630/2009 Tentang Fungsi dan Status Jalan Nasional

1.3 Profil Kabupaten Bengkulu Selatan

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota yang

berada di bawah wilayah administrasi Provinsi Bengkulu. Kabupaten Bengkulu

Selatan berada di sebelah selatan Provinsi Bengkulu dan langsung berhadapan

dengan Samudera Hindia. Lebih jelasnya orientasi wilayah Kabupaten Bengkulu

Selatan dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Page 10: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 5 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 11: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 6 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.3.1 Kondisi Fisik Kabupaten Bengkulu Selatan

Tinjauan kondisi fisik dasar Kabupaten Bengkulu Selatan ini akan meliputi ; batas

administrasi dan letak geografis, iklim dan curah hujan, topografi, keadaan

geologi/jenis tanah dan hidrologi.

1. Batas Administrasi dan Letak Geografis

Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. Luas wilayah

administrasinya mencapai kurang lebih 118.610 Ha. Terletak pada 4 derajat 10

menit - 4 derajat 32 menit Lintang Selatan dan 102 derajat 48 menit - 103 derajat

16 menit Bujur Timur.

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma sepanjang ± 23,500 km.

Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan ± 43,500 km.

Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur ± 26 km.

Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia ± 4 mil.

Luas wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi atas 11 (enam) kecamatan, yaitu

Kecamatan Kedurang, Kecamatan Seginim, Kecamatan Pino, Kecamatan Manna,

Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pino Raya, Kecamatan Kedurang Ilir,

Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Ulu Manna, Kecamatan Bunga Mas, Kecamatan

Pasar Manna dengan luas dan persentase masing-masing kecamatan seperti pada

gambar dan tabel berikut ini.

Page 12: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 7 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 13: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 8 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Tabel 1.1 Luas Wilayah dan Persentase Kabupaten Bengkulu Selatan

Menurut Kecamatan Tahun 2010

No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Persentase

(%)

1 Kedurang 23.455 17,77

2 Seginim 6.152 5.18

3 Pino 6.188 5.21

4 Manna 3.317 2,79

5 Kota Manna 3.216 2.71

6 Pino Raya 22.350 18,84

7 Kedurang Ilir 5.820 4,90

8 Air Nipis 20.328 17,13

9 Ulu Manna 23.692 19,97

10 Bunga Mas 3.508 2,95

11 Pasar Manna 584 0,49

Jumlah 118.610 100.00 Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2010

Bila dilihat berdasarkan data diatas, terlihat luas wilayah yang paling besar/luas yaitu

Kecamatan Pino Raya dengan jumlah luas wilayah kurang lebih 25.517 Ha atau sebesar

21,85%. peringkat kedua Kecamatan Ulu Manna 21.783 Ha (18,65%) dan peringkat ketiga

Kecamatan Air Nipis 19.819 Ha (16,97%).

2. Klimatologi

Iklim di Kabupaten Bengkulu Selatan ditandai dengan jumlah curah hujan yang cukup

tinggi, yaitu: rata-rata 100 mm/tahun, dengan rata-rata hari hujan antara 100-250

hari/tahun. Hari hujan rata-rata 20 hari/bulan dengan jumlah hari hujan terendah 18 hari

yang terjadi pada bulan Mei dan September, sedangkan hari hujan tertinggi selama 23 hari

terjadi pada bulan November dan Desember.

3. Topografi

Berdasarkan topografinya wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada ketinggian

0 s/d 1.000 dpl (di atas permukaan laut). Secara rinci tertera pada tabel berikut :

Page 14: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 9 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Tabel 1.2 Luas Daerah Menurut Ketinggian Tempat Per Kecamatan

di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2010

No. Kecamatan Ketinggian Tempat (Ha) Jumlah

(Ha) 0-100 m 100-500 m 500-1000 m 1000 m

1 Kedurang 11.934 8.487 1.393 1.641 23.455

2 Seginim 3.330 1.124 517 1.181 6.152

3 Pino 4.759 1.193 236 6.188

4 Manna 1.070 1.667 231 349 3.317

5 Kota Manna 1.022 1.200 459 485 3.216

6 Pino Raya 12.130 8.305 1.915 22.350

7 Kedurang Ilir 2.692 1.267 1.001 860 5.820

8 Air Nipis 12.351 4.720 1.160 2.097 20.328

9 Ulu Manna 9.900 11.896 2.096 23.692

10 Bunga Mas 894 1.576 509 529 3.508

11 Pasar Manna 268 175 83 58 584

Jumlah 60.400 41.410 9.600 7.200 118.610

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2010

4. Jenis Tanah dan Hidrologi

Berdasarkan tekstur tanah, Kabupaten Bengkulu Selatan mempunyai tekstur tanah halus,

sedang, agak kasar, dan kasar. Secara terperinci tertera pada tabel berikut:

Tabel 1.3

Luas Daerah Menurut Tekstur Tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2010

No. Kecamatan Tekstur Tanah (Ha) Jumlah

(Ha) Halus Sedang Agak Kasar

1 Kedurang 18.613 3.899 943 23.455

2 Seginim 3.440 2.237 475 6.152

3 Pino 3.428 2.237 523 6.188

4 Manna 1.293 1.830 194 3.317

5 Kota Manna 1.200 1.244 772 3.216

6 Pino Raya 17.356 527 4.467 22.350

7 Kedurang Ilir 3.165 2.230 425 5.820

8 Air Nipis 13.655 2.549 4.124 20.328

9 Ulu Manna 19.080 704 3.908 23.692

10 Bunga Mas 1.410 1.332 766 3.508

11 Pasar Manna 480 86 18 584

Jumlah 83.120 18.875 16.615 118.610

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2010

Page 15: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 10 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu: Jalur

pertama, 0 – 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai dataran rendah

luasnya mencapai 50,94 persen. Jalur kedua, 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dan

terklasifikasi sebagai wilayah berbukit luasnya mencapai 42,99 persen. Jalur ketiga, terletak

disebelah Utara – Timur sampai ke puncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07 persen.

5. Geologi

Jenis batuan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan antara lain : Alluvium, Batuan Breksi

Gunung Api, Formasi Bintunan, Formasi Hulu Simpang, Formasi Lemau, Formasi Sebalat,

Formasi Serai, Formasi Simpang Aur, Granit, dan Satuan Gunung Api Lava Andesit-basalan

6. Pertambangan

Potensi bahan galian pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah batu gamping,

batu serak/batu tulis, pasir lempungan, poshpat guano, granit, diorit, andesit, marmer

(marble), mineral sulfida, batu rijang, mineral ubahan, batuan piroklastik, biji besi, minyak,

pasir besi dan emas. Untuk lebih jelasnya mengenai potensi dan lokasi bahan galian

pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.4 Potensi Bahan Galian Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan

No Bahan Galian Lokasi

1 Batu Gamping Desa Batu Ampar, Kec. Kedurang

Disekitar Air Bengkenang

Hulu Air Luwangan

Pematang Gaung

2

Batu Serak/Batu

Tulis Desa tg. Tengah, Kec. Air Nipis

Hulu Air Bengkenang – Kec. Air Nipis

3 Pasir Lempungan Di Air Tebu Telur, Kec. Seginim

(Desa Tg. Tengah)

4 Posphat Guano Gua dekat pertemuan Air Kedurang

dan Air Cawang Alun - Hulu Sungai Kedurang

5 Granit Bukit Lekendi

Bukit Raja Mandara

Kec. Kedurang, Kec.Air Nipis, Kec. Ulu

Manna

Page 16: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 11 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

No Bahan Galian Lokasi

6 Diorit Sebelah utara dan timur

Bukit Rajamandara

7 Andesit Bukit Rajamandara (2000 Ha)

8 Marmer Desa Sukarami, Kec. Air Nipis

9 Mineral Sulfida Kec. Pino, Seginim dan Kedurang

10 Batu Rijang Hulu Air Bengkenang, Kec. Air Nipis

11 Mineral Ubahan Dijumpai ditempat penyelidikan

di Kec. Pino, Seginim dan Kedurang

dan di hulu Air Bengkenang

12 Batuan piroklastik Di sekitar Air Manna dekat Masat, Kec. Pino

13 Biji Besi Perbatasan Bengkulu Selatan – Lahat, Kec. Ulu Manna, Kec. Air Nipis.

14 Minyak Kab. Bengkulu Selatan/Seluma-Kaur

(blok Bengkulu)

15 Pasir Besi

Pantai Selali - Pantai Sulau, Kec. Pino

Raya, Kec. Kedurang Ilir

16 Emas

Kec. Seginim, Kec. Air Nipis, Kec. Ulu

Manna.

Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kab. Bengkulu Selatan

Page 17: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 12 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 18: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I - 13 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

7. Struktur Perlipatan Batuan

- Perlipatan

Perlipatan pada batuan Tersier dan Kuarter dicirikan oleh lipatan-lipatan tegak, terbuka,

landai, tanpa belahan, sumbu sejajar dengan arah Sumatera barat laut-tenggara (Coster,

1974). Pada umumnya struktur lipatan di runtuhan batuan tersier Awal-Tengah lebih

rapat, dengan kemiringan 40, dibandingkan dengan batuan tersier Akhir kuarter yang

berkemiringan kurang dari 10. Kenyataan bahwa perlipatan tersebut mempengaruhi

semua batuan yang lebih tua dari holosen, membuktikannya merupakan peristiwa muda

dan ditafsirkan berumur Plio-Plistosen.

Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu: Jalur

pertama, 0 – 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai dataran rendah

luasnya mencapai 50,94 persen. Jalur kedua, 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dan

terklasifikasi sebagai wilayah berbukit luasnya mencapai 42,99 persen. Jalur ketiga, terletak

disebelah Utara – Timur sampai ke puncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07 persen.

Page 19: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-14 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 20: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-15 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.3.2 Kependudukan

Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan, dimana perencanaan disusun untuk

kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Karena itu perlu dicermati secara rasional

baik dalam hal jumlah, perkembangan, kepadatan serta strukturnya.

Aspek kependudukan merupakan faktor yang sangat penting dalam perencanaan, karena

segala sesuatu yang direncanakan baik penyusunan tata ruang, pengadaan fasilitas dan

utilitas, semuanya diperuntukkan untuk menunjang kehidupan penduduk dan ditentukan

berdasarkan jumlah permintaan penduduk atau dengan kata lain penduduk merupakan

subyek dan sekaligus objek pembangunan. Karakteristik kependudukan yang akan ditinjau

adalah besaran dan pertumbuhannya, serta kepadatan dan persebarannya.

a. Jumlah dan Perkembangan Penduduk

Berdasarkan data dalam buku Kabupaten Bengkulu Selatan Dalam Angka tahun 2007,

jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu pada tahun 2007 adalah sebanyak 145.803 jiwa.

Kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terbesar pada tahun 2007 yaitu kecamatan

Kota Manna sebesar 24.555 jiwa, sedangkan kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk

terendah yaitu Kecamatan Bunga Mas sebesar 6.295 jiwa. Untuk lebih jelasnya jumlah dan

perkembangan penduduk dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.5

Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2003- 2007

No Kecamatan Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

1 Kedurang 18.018 17.707 10.835 10.955 12.116

2 Seginim 39.857 25.004 15.311 15.481 16.401

3 Pino 17.576 18.236 11.289 11.414 12.066

4 Manna 24.867 18.143 12.489 12.627 13.018

5 Kota Manna 17.869 40.282 23.523 23.782 24.555

6 Pino Raya 18.154 18.196 18.139 18.340 18.355

7 Kedurang Ilir - - 6.823 6.899 7.571

8 Air Nipis - - 9.687 9.794 10.300

9 Ulu Manna - - 6.954 7.031 7.954

10 Bunga Mas - - 5.753 5.817 6.295

11 Pasar Manna - - 17.195 17.385 17.172

Jumlah 136.341 137.568 137.998 139.525 145.803 Sumber : BPS Kab. Bengkulu Dalam Angka tahun 2003 – 2007 Keterangan : 1. Kecamatan Kedurang Ilir merupakan pemekaran dari Kecamatan Kedurang

2. Kecamatan Air Nipis merupakan pemekaran dari Kecamatan Seginim 3. Kecamatan Ulu Manna merupakan pemekaran dari Kecamatan Pino 4. Kecamatan Bunga Mas merupakan pemekaran dari kecamatan Manna 5. Kecamatan Pasar manna merupakan pemekaran dari Kecamatan Kota Manna

Page 21: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-16 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

b. Penyebaran dan Tingkat Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bengkulu pada tahun 2007 sebesar 1.893 jiwa

per Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan

Kota Manna, yaitu 416 per Km2. Sedangkan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk

paling rendah adalah Kecamatan Ulu Manna, yaitu 47 jiwa per Km2. Untuk lebih jelasnya

distribusi jumlah penduduk dan tingkat kepadatannya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.6 Distribusi Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2007

No Kecamatan

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Persentase

(%)

Luas Wilayah

(km²)

Kepadatan Penduduk

(Jiwa/km²)

1 Kedurang 12.116 16,19 189 64

2 Seginim 16.401 11,25 50 328

3 Pino 12.066 8,28 79 152

4 Manna 13.018 8,93 34 383

5 Kota Manna 24.555 16,84 28 877

6 Pino Raya 18.355 12,59 255 72

7 Kedurang Ilir 7.571 5,19 56 135

8 Air Nipis 10.300 7,06 198 52

9 Ulu Manna 7.954 5,46 218 36

10 Bunga Mas 6.295 4,32 55 114

11 Pasar Manna 17.172 11,78 5 3.434

Jumlah 145.803 100,00 1.167 125 Sumber : Dinas Kependudukan Kab. Bengkulu Selatan tahun 2007

c. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2007 berjumlah 145.803 Jiwa, dengan

komposisi Penduduk dengan jenis kelamin laki – laki berjumlah 74.397 jiwa dan jenis

kelamin perempuan berjumlah 71.206 Jiwa. Jumlah kepadatan penduduk yang paling tinggi

berada di Kecamatan Pasar Manna yaitu dengan jumlah kepadatan penduduk mencapai

3.343 Jiwa/Km², sedangkan jumlah kepadatan penduduk yang paling rendah berada di

kecamatan Ulu Manna dengan jumlah kepadatan hanya sebesar 36 jiwa/Km². Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 22: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-17 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Tabel 1.7 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Bengkulu Selatan,Tahun 2007

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk

(jiwa)

1 Kedurang 6.219 5.697 12.116

2 Seginim 8.462 7.939 16.401

3 Pino 6.157 5.909 12.066

4 Manna 6.584 6.434 13.018

5 Kota Manna 12.419 12.136 24.555

6 Pino Raya 9.491 8.864 18.355

7 Kedurang Ilir 3.904 3.667 7.571

8 Air Nipis 5.313 4.987 10.300

9 Ulu Manna 4.075 3.879 7.954

10 Bunga Mas 3.191 3.104 6.295

11 Pasar Manna 8.582 8.590 17.172

Jumlah 74.397 71.206 145.803

Sumber Kab. Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2007

Selain itu jumlah penduduk yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak berada di

Kecamatan Kota Manna dengan jumlah penduduk mencapai 24.555 Jiwa, dan jumlah

penduduk terendah berada di Kecamatan Bunga Mas dengan jumlah penduduk sebesar

6.295 jiwa.

Page 23: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-18 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 24: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-19 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

d. Jumlah penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduknya umumnya masih rendah sehingga mempengaruhi kualitas

tenaga kerja. Jika diperhatikan pada tabel berikut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

yang tamat SD pada tahun 2004 merupakan jumlah persentase penduduk yang paling

banyak jumlah penduduk dengan tingkat pendidikannya sampai Sekolah Dasar. Akan tetapi

pada tahun 2006 jumlah penduduk yang sekolah sampai Sekolah Dasar mengalami

penurunan secara signifikan yaitu dengan jumlah persentase mencapai 27,53 %. Selain itu

persentase penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang mengalami kenaikan dari tahun

2004-2006 yaitu tingkat pendidikan yang belum tamat SD yaitu dengan jumlah hasil

persentase mencapai 34,37% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.8

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2006 – 2008

Pendidikan

yang ditamatkan

Jumlah Per Tahun (%)

2006

2007 2008

Tidak/belum tamat SD 24,87 33,25 34,37

Sekolah Dasar 29,98 29,57 27,53

SLTP 21,5 19,02 17,13

SMU 19,48 11,82 15,84

SMK 0 2,41 1,81

D1/D2 0 1,2 0,75

Sarjana Muda 1,94 0,71 0,96

Perguruan tinggi 2,23 2,02 1,61

Jumlah Total 100,00 100,00 100,00

Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan Dalam Angka 2006-2008

e. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Dari data yang ada mengenai Persentase Penduduk Berumur 10 tahun keatas yang bekerja

menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Tahun 2006 dapat

di simpulkan bahwa jenis lapangan pekerjaan yang ada di Kabupaten bengkulu Selatan ini di

dominasi oleh bidang pertanian yaitu dengan jumlah 74.56% untuk persentase pekerja laki-

laki dan 84.99% untuk persentase pekerja perempuan. Sedangkan jenis lapangan pekerjaan

yang paling sedikit yaitu Bank dan Lembaga Keuangan dengan persentase jumlah pekerja

laki-laki sebesar 0,12%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 25: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-20 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Tabel 1.9 Persentase Penduduk Berumur 10 tahun Keatas yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2008 (%)

Lapangan Pekerjaan Laki-laki Perempuan L- P

Pertanian 74,56 84,99 78,74

Pertambangan 1,81 1,81 1,81

Industri 3,87 1,04 2,74

Konstruksi 2,84 0,23 1,79

Perdagangan 5,84 6,15 5,96

Angkutan dan Komunikasi 3,74 0,81 2,57

Bank dan Lembaga Keuangan 0,12 0,00 0,07

Jasa-jasa 7,22 4,98 6,32

Jumlah Total 100,00 100,00 100,00 Sumber : Kabupaten Bengkulu Dalam Angka 2008

1.3.3 Transportasi

Di Kabupaten Bengkulu Selatan transportasi yang tersedia yaitu prasarana jalan yang

melayani pergerakan internal dan yang menghubungkan antar wilayah yang ada di

Kabupaten Bengkulu Selatan. Jaringan jalan tersebut berupa jalan arteri, jalan kolektor dan

jalan lokal.

Tabel 1.10 Kondisi Jaringan Jalan di Kabupaten Selatan Per Kecamatan, Tahun 2008

No Kecamatan

Jenis Permukaan Total Panjang

Jalan (Km) Tanah (Km) Koral (Km)

Aspal (Km)

1. Pino Raya 12,00 43,22 24,57 79,79

2. Pino 29,00 27,85 35,60 92,45

3. Ulu Manna 19,30 9,30 1,00 29,00

4. Kota Manna 3,00 18,50 35,90 57,40

5. Pasar Manna 6,50 6,75 24,60 37,85

6. Manna 18,30 18,00 19,10 55,40

7. Seginim 3,00 18,20 17,00 38,20

8. Air Nipis 0,00 35,75 16,50 52,25

9. Bunga Mas 9,00 23,00 2,50 34,50

10. Kedurang 19,00 15,15 6,35 40,50

11. Kedurang Ilir 6,60 14,00 10,00 30,60

Bengkulu Selatan 125,70 229,72 193,12 548,54

Sumber : Dinas Kimpraswil, 2007

Page 26: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-21 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 27: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-22 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.3.4 Potensi Bencana Alam

a. Kegempaan

Di sepanjang pantai barat Sumatera, peta seismotektonik regional Indonesia (kertapati

drr.,1992) memperlihatkan banyak sekali pusat gempabumi, dan beberapa pusat

gempabumi terdapat dilepas pantai pada jalur yang hampir sejajar. Pusat-pusat gempa

tersebut terdapat pada kedalaman dangkal sampai menengah, antara 90-150 Km, suatu

sifat yang khas untuk Sumatera Selatan, dan bercirikan kekuatan 5-6 pada skala richter.

Pusat-pusat gempa tersebut jelas sekali memperihatkan jalur lebar berarah barat laut-

tenggara yang secara tektonik tidak mantap dan seismisitas giat. Daerah ini umumnya

berimpit dengan anak-anak sesar Lajur Sesar Semangko, sedangka pusat-pusat gempa

dilepas pantai mungkin behubungan dengan Sesar Mentawai dan struktur-struktur yang

terkait.

Walaupun belum pernah ada penerbitan tentang analisa gerakan awal dari peristiwa

kegempaan tersebut, ditafsirkan bahwa kegiatan gempabumi tersebut langsung

berhubungan dengan lajur penumjaman yang ada sekarang. Peristiwa-perisiwa seismik

yang terjadi terpusat disepanjang garis lemah di tepi benua. Garis-garis lemah tersebut

dapat ditafsirkan sebagai struktur alas utama yang tersebar secara regional, dan

mungkin berlanjut kebawah lajur penunjaman. Akibatnya letak kegiatan seismic dan

magmatik terpusat disepanjang tepi benua.

Sesar mentawai merupakan sesar jurus turun menganan utama yang menempati bagian

dari pencenanggaan lempeng Sumatera (daerah antara lajur penunjaman aktif dan

Sesar Sumatera), yang berhubungan dengan kemiringan penunjaman yang ada

sekarang. Lajur Sesar Sumatera kira-kira merupakan batas antara igir busur-muka

(bagian dari prisma akrasi) dan cekungan busur–muka yang ditafsirkan dialasi oleh

kerak benua atau kompleks penunjaman dan/atau bancuh berumur Kapur Akhir-Tersier

Awal (karig drr.,1979; kieckhefer drr., 1981; Hamilton, 1989). Lajur sesar tersebut

dengan sendirinya merupakan jalur lemah sekunder selama pencenanggaan “sliver plat”

(Diament drr., 1992).

Page 28: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-23 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Page 29: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-24 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.3.5 Potensi Sumber Daya Alam

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan wilayah yang kaya akan sumberdaya alam. Selain

karena posisinya yang dekat dengan laut, tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan juga cukup

subur sehingga sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari laut,

kehutanan, perkebunan, dan pertanian.

a. Laut

Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia,

sehingga wilayahnya memiliki beberapa pantai dan dua diantaranya saat ini dijadikan

sebagai objek wisata yaitu Pantai Wisata Pasar Bawah dan Pantai Muara Kedurang. Selain

berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, pantai dengan lautnya juga memiliki

potensi perikanan yang sangat besar, sehingga banyak masyarakat terutama yang

wilayahnya berdekatan dengan laut seperti Kecamatan Pasar Manna yang berprofesi

sebagai nelayan.

Produksi perikanan laut di Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2008 sebesar

1.125,40 ton dengan nilai sebesar 19,69 milyar, sedangkan untuk perikanan darat

produksinya sebesar 879,27 ton dengan nilai sebesar 9,156 milyar.

b. Kehutanan

Luas hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan

kurang lebih 49.236 Ha terbagi menjadi kawasan suaka alam (0,011%), hutan lindung

(67,19%), hutan produksi terbatas (29,59%) dan hutan produksi tetap (3,2%). Saat ini

tinggal 48,8% saja hutan primer yang tidak mengalami perubahan kondisi atau

perubahan penggunaanya. Kawasan hutan yang dimaksud adalah HP Air Bengkenang,

HPT Bukit Rabang, HPT Peraduan Tinggi, HPT Air Kedurang, HL Bukit Sanggul, HL Bukit

Raja Mendara dan HL Bukit Riki.

c. Perkebunan

Sebagian besar penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan bekerja di sektor pertanian,

khususnya perkebunan. Jenis tanaman perkebunan utama yang ada di Kabupaten

Bengkulu Selatan adalah :

- Kelapa sawit ; luas kurang lebih 10.485 Ha dengan produksi 163.861,62 ton

- Kopi ; luas kurang lebih 3.060 Ha dengan produksi 1.967,4 ton

- Karet ; luas kurang lebih 2.997 Ha dengan produksi 1.644,04 ton

- Cokelat ; luas kurang lebih 1.749 Ha dengan produksi 918,97 ton

Page 30: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-25 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

d. Pertanian

Pertanian tanaman pangan yang banyak ditanam masyarakat di Kabupaten Bengkulu

Selatan antara lain adalah :

- Padi sawah ; 16.215 Ha dengan produksi 79.092 ton GKG

- Padi ladang ; 945 Ha dengan produksi 1.641 ton GKG

- Jagung ; 4.470 Ha dengan produksi 21.829 ton jagung pipilan kering

- Kedelai ; 52 Ha dengan produksi 48 ton biji kering

- Kacang tanah ; 339 Ha dengan produksi 635 ton biji kering

- Kacang hijau : 71 Ha dengan produksi 86 ton biji kering

- Ubi kayu ; 179 Ha dengan produksi 4.094 ton

- Ubi jalar ; 62 Ha dengan produksi 859 ton.

1.3.6 Potensi Ekonomi Wilayah

a. Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan sangat didominasi oleh sektor Pertanian. Nilai

PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar Rp. 520,058 Juta Rupiah pada tahun 2005

dan meningkat menjadi Rp. 712,332 Juta Rupiah berdasarkan harga berlaku pada tahun

2007. Dari total PDRB tersebut, sekitar 33.24% berasal dari hasil pertanian, 25.15% dari

jasa-jasa nilai tambah sektor, hotel dan restoran, sedangkan pendapatan terkecil berasal

dari sektor listrik dan air bersih 0.16%.

Berdasarkan data PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2007 dibandingkan dengan

tahun 2005 menunjukkan bahwa pada umumnya kontribusi sektoral mengalami

peningkatan untuk Kabupaten Bengkulu Selatan. Kecenderungan kontribusi sektoral ini

pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan mengalami perubahan, mengingat kegiatan

bank/Keuangan dan perumahan mengalami peningkatan, maka sektor jasa-jasa lainnya

juga akan ikut berkembang, begitu juga terjadi peningkatan kebutuhan akan listrik, gas

dan air minum, sedangkan kontribusi sektor pertanian khususnya sub sektor kehutanan

cenderung menurun pada tahun-tahun yang akan datang.

Selama tahun 2007 pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan tercatat bahwa hasil

produksi pertanian di Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 33,24% lebih kecil dari tahun

sebelumnya yaitu 33,63%. Pada tahun 2007 pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor

Perdagangan, Hotel, Restoran yaitu pada tahun 2005 kontribusinya sebesar 24%

sedangkan pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 25,15%. Setelah itu

Industri dan Pengolahan yaitu pada tahun 2005 jenis industri pengolahan menghasilkan

Page 31: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-26 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.32% sedangkan pada tahun 2007, jenis industri pengolahan mengalami peningkatan

sebesar 9% dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.41%, Faktor yang berpengaruh

terhadap kontribusi terbesar yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan ini dihasilkan oleh

jenis produksi pertanian yaitu sebesar 33.24%, perdagangan, hotel dan restoran sebesar

25.15% dan Jasa sebesar 21.97%. Sedangkan kontribusi yang paling sedikit yaitu di

sektor Listrik dan air bersih yaitu dari tahun 2005 sebesar 0,15% dan pada tahun 2007

mengalami peningkatan sebesar 0,16%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1.11 Kontribusi dan PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan

Atas Dasar Harga Konstan dan Persentase Menurut Lapangan Usaha tahun 2005-2007

Sektor

2005 2006 2007

Rupiah (juta)

% Rupiah (juta)

% Rupiah (juta)

%

Pertanian 131,821 33.63 139,105 33.55 145,212 33.24

Pertambangan 1,105 0.28 1,160 0.28 1,226 0.28

Industri Pengolahan 5,180 1.32 5,630 1.36 6,148 1.41

Listrik dan Air Bersih 604 0.15 644 0.16 683 0.16

Bangunan 21,041 5.37 19,127 4.61 20,076 4.60

Perdagangan, Hotel,

Restoran

94,101 24.00 103,057 24.86 109891 25.15

Angkutan/Komunikasi 33,534 8.55 35,170 8.48 37,010 8.47

Bank/Keu/Perum 19,622 5.01 19,950 4.81 20,681 4.73

Jasa 85,018 21.69 90,738 21.89 95,976 21.97

Total 392,026 100.00 414,581 100.00 436,903 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2006/2007

b. Potensi EKonomi Wilayah Per Sektor

- Pertanian

Jumlah wilayah yang mempunyai wilayah panen terluas adalah Kecamatan Seginim

yaitu sebesar 3.135 Ha, sedangkan wilayah yang mempunyai luas wilayah panen

paling sedikit adalah Kecamatan Pasar Manna yaitu seluas 117 Ha.

Page 32: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-27 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

- Perkebunan

Sebagian besar penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan bekerja di sektor pertanian,

khususnya perkebunan. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu komoditi

andalan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kecamatan penghasil kelapa sawit tertinggi di

Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Kecamatan Pino Raya sebesar 33.577 ton,

sedangkan kecamatan penghasil kelapa sawit terendah adalah Kecamatan Pasar

Manna yaitu hanya sebesar 10,95 ton. Komoditi unggulan lainnya yang banyak

diusahakan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah tanaman kopi.

- Sayuran dan Buah-buahan

Jenis sayuran yang banyak di tanam masyarakat di Kabupaten Bengkulu Selatan

adalah bawang daun, tomat, terung, buncis, ketimun, kangkung, bayam, semangka,

kacang panjang dan cabe besar.

Sementara produksi buah-buahan yang terbesar berdasarkan setiap kecamatan antara

lain penghasil durian tertinggi adalah Kecamatan Ulu Manna (sekitar 2.520 ton) dan

kecamatan penghasil jambu biji yaitu Kecamatan Pino (sekitar 223 ton). Komoditi

andalan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah jeruk siam/keprok (produksi

sekitar 20.799 ton) dengan kecamatan yang mempunyai jumlah produksi tertinggi

adalah Kecamatan Seginim. Selain itu unggulan lainnya yang diusahakan di Kabupaten

Bengkulu Selatan adalah mangga, manggis, nangka, cempedak, nenas, sawo, markisa,

sirsak, sukun, melinjo, petai dan papaya.

- Perikanan

Produksi perikanan laut di Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2008 sebesar

1.544,45 ton. Kecamatan yang berprofesi sebagai nelayan sebagian besar berada di

Kecamatan Pasar Manna (425 orang) dan Pino Raya (60 orang)

- Peternakan

Sub sektor peternakan merupakan salah satu pilar pengembangan ekonomi masyarakat

Kabupaten Bengkulu Selatan selain dari sektor perkebunan. Perkembangan sub sektor

peternakan sangat penting dalam menunjang penyediaan pangan bergizi tinggi bagi

masyarakat berupa daging, telur dan susu.

Namun demikian tingkat pengusahaan peternakan di Kabupaten Bengkulu Selatan

masih sangat tradisional, belum mengarah pada industri peternakan. Melihat dari

kondisi tingkat perkembangan pengusahaan peternakan dalam Kabupaten Bengkulu

Page 33: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-28 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Selatan masih pada kategori usaha tani. Untuk menuju industri peternakan sangat

memungkinkan untuk dikembangkan karena di dukung oleh iklim tropis dan kondisi

topografi pada umumnya dataran.

Jenis hewan ternak yang banyak diusahakan/dipelihara pada tahun 2008 adalah Sapi

dengan jumlah populasi ternak mencapai 7.743 ekor, Kambing dengan jumlah populasi

ternak mencapai 6.796 ekor dan yang paling sedikit adalah Kerbau dengan jumlah

populasi ternak sekitar 6.375 ekor.

- Pariwisata

Pariwisata merupakan salah satu sektor dalam menghasilkan devisa negara maupun

PAD untuk Kabupaten Bengkulu Selatan. Mengingat keberadaan berbagai potensi

objek wisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan, baik objek wisata alam, objek

wisata sejarah, dan objek wisata seni budaya. Lebih jelasnya mengenai potensi wisata

yang ada di Bengkulu Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.12

Potensi Wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan

NO NAMA TEMPAT HIBURAN DESA/KECAMATAN KOMERSIL/TIDAK

KOMERSIL

1. Pantai Wisata Pasar Bawah

( Alam pantai)

Kelurahan Pasar Bawah/ Pasar

Manna

Komersil

2. Air Terjun Geluguran (Alam Non Bahari)

Batu Aji/Ulu Manna Insidentil

3. Muara Kedurang

(Alam Pantai)

Tanjung Awur/Bunga Mas Insidentil

4. Tebat Rukis

(Alam Tirta)

Tanjung Mulia/Pasar Manna Tidak Komersil

5. Air Terjun Tiga Tingkat (Alam Panorama)

Batu Aji/Ulu Manna Tidak Komersil

6. Goa Suruman

(Alam Panorama)

Batu Ampar/Kedurang Tidak Komersil

7. Danau Ulu Seginim

(Alam Panorama)

Tanjung Beringin/Seginim Tidak Komersil

8. Pantai Mengkudum (Alam Pantai)

Pasar Pino/Pino Raya Tidak Komersil

9. Bendungan Air Nipis

(Umum)

Palak Bengkerung/Air Nipis Tidak Komersil

10. Arum Jeram Air Manna

(Alam Minat Khusus)

Pino/Ulu Manna Tidak Komersil

11. Sirkuit Balap (Khusus)

Padang Panjang, Pagar Dewa/Kota Manna

Komersil

12. Kolam Renang

(Umum-Tirta)

Pasar Bawah/Pasar Manna Komersil

13. Pantai Bengkenang

(Alam Pantai)

Ketaping, Manggul/Manna Insidentil

Page 34: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-29 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

NO NAMA TEMPAT HIBURAN DESA/KECAMATAN KOMERSIL/TIDAK

KOMERSIL

14. Tebat Gelumpai (Alam Panorama)

Batu Lambang/Pasar Manna Tidak Komersil

15. Air Terjun Cawang (Alam Panorama)

Batu Ampar/Kedurang Tidak Komersil

16. Keramat Bujang Bandar

(Umum)

Kedurang Tidak Komersil

17. Telaga Royak Besi (Umum)

Kedurang Tidak Komersil

18. Tebat Besar (Alam Panorama)

Merambung/Pino Tidak Komersil

19. Air Terjun Padang Lakaran

(Alam Panorama)

Tanggo Raso/Pino Raya Tidak Komersil

20. Tebat Niniak (Alam Panorama)

Selali/Pino Raya Tidak Komersil

21. Danau Ilir (Alam Panorama)

Maras, Keban Jati/Air Nipis Tidak Komersil

22. Pantai Ketaping

(Alam Pantai)

Ketaping/Manna Tidak Komersil

Sumber : Kantor Pariwisata dan Informasi Daerah Kab. Bengkulu Selatan tahun 2009

Page 35: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-30 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

1.4 ISU STRATEGIS

Mencermati data dan fakta di lapangan serta cermatan analisis terhadap data-data sekunder

memberikan gambaran mengenai issu penting terkait rencana penataan ruang Kabupaten

Bengkulu Selatan, diantaranya adalah :

1. Lokasi strategis Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai pusat pelayanan jasa dan

perdagangan bagi wilayah di sekitarnya

Kabupaten Bengkulu Selatan diapit oleh dua kabupaten lain yaitu Kabupaten Seluma dan

Kabupaten Kaur. Kondisi saat ini sebagian besar masyarakat Kabupaten Kaur dan

Kabupaten Seluma yang tinggal di perbatasan dengan wilayah Kabupaten Bengkulu

Selatan lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti berbelanja dan

pemenuhan kebutuhan lainnya di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan. Hal ini

disebabkan karena akses pencapaian ke pusat perdagangan dan jasa di wilayah

Kabupaten Bengkulu Selatan lebih mudah dan dekat jika dibandingkan dengan jarak ke

ibukota kabupaten masing-masing, sehingga menjadikan wilayah Kabupaten Bengkulu

Selatan sebagai lokasi yang strategis sebagai pusat pelayanan jasa dan perdagangan

bagi wilayah di sekitarnya.

2. Adanya kerusakan lingkungan dan perambahan hutan lindung.

Kerusakan lingkungan dan hutan lindung yang cukup tinggi salah satunya diakibatkan

karena di kawasan hutan lindung banyak terjadi pembalakan/perambahan. Perambahan

terhadap hutan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan antara lain terjadi di :

- Hutan Lindung Bukit Sanggul dari luas hutan kurang lebih 7.982 Ha terjadi perambahan

seluas kurang lebih 2.395 Ha.

- Hutan Lindung Raja Mandara dari luas hutan kurang lebih 20.727 Ha terjadi

perambahan seluas kurang lebih 6.218 Ha.

- Hutan Lindung Bukit Riki dari luas hutan kurang lebih 4.370 Ha terjadi perambahan

seluas kurang lebih 1.311 Ha.

Page 36: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-31 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

3. Masih rendahnya pengembangan infrastruktur

- Rendahnya pengembangan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Selatan salah

satunya disebabkan karena belum meratanya pembangunan infrastruktur seperti

jaringan jalan di setiap kecamatan, terutama di daerah transmigrasi, sehingga

aksesibilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.

- Terbatasnya daya dan infrastruktur kelistrikan yang disebabkan karena saat ini untuk

suplai listrik hanya mengandalkan satu sumber saja yaitu PLTD.

- Persampahan (baik pengelolaan maupun infrastrukturnya) belum memiliki sistem

yang baik.

4. Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai daerah tertinggal dan rawan bencana

Berdasarkan SK Menteri PDT No. 1 Tahun 2005, Kabupaten Bengkulu Selatan ditetapkan

sebagai salah satu kabupaten daerah tertinggal di Indonesia. Selain itu wilayah Bengkulu

Selatan merupakan wilayah yang rawan bencana.

Bencana alam yang pernah terjadi di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan adalah gempa

bumi, tanah longsor dan banjir. Berdasarkan data, wilayah di Kab. Bengkulu Selatan yang

memiliki kerawanan terhadap bencana gempa bumi adalah :

- Rawan gempa bumi : pada wilayah yang berhadapan langsung dengan Samudera

Indonesia seperti Kecamatan Pasar Manna.

- Rawan tanah longsor : di Kecamatan Pino Raya, Ulu Manna dan Kedurang Ilir

- Rawan banjir : Lokasi rawan banjir di Bengkulu Selatan adalah di sekitar Air Manna

5. Pengembangan potensi pariwisata belum maksimal.

Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan meliputi wisata alam, pantai, air

terjun dan situs/peninggalan bersejarah dengan jumlah sekitar 22 buah. Namun potensi

wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan masih banyak yang belum dikembangkan. Saat ini

hanya Pantai Wisata Pasar Bawah saja yang pengelolaannya dilakukan secara komersil

sebagai masukan bagi PAD, sedangkan Pantai Muara Kedurang dan Air Terjun Geluguran

pengelolaannya dilakukan saat tertentu saja (insidentil) seperti saat hari libur atau hari

besar, dan untuk potensi-potensi wisata yang lainnya belum benar-benar dikelola sebagai

lokasi objek wisata.

Page 37: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

I-32 Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

6. Belum berkembangnya kawasan strategis perkotaan maupun pedesaan

Di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan yang disebut sebagai kawasan strategis perkotaan

adalah Kecamatan Kota Manna , Pasar Manna dan Kecamatan Manna. Sementara yang

disebut sebagai kawasan strategis pedesaan meliputi wilayah Kecamatan Seginim, Air

Nipis, Kedurang dan Kedurang Ilir. Kawasan pedesaan tersebut juga ditetapkan sebagai

kawasan agropolitan sesuai penetapan Menteri Pertanian dan sebagai kawasan minapoltan

(kawasan andalan dengan fungsi perikanan darat) sesuai penetapan Kementrian Kelautan

dan Perikanan. Saat ini perkembangan kawasan strategis perkotaan dan pedesaan di

Bengkulu Selatan belum berkembang secara optimal.

Page 38: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan II - 1

2.1 Perumusan Tujuan

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah

kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah

kabupaten memiliki fungsi :

sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah

kabupaten;

memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten;

dan;

sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

kabupaten.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :

visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten;

karakteristik wilayah kabupaten;

isu strategis; dan

kondisi objektif yang diinginkan.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional;

jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Page 39: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan II - 2

Berdasarkan pertimbangan terhadap uraian diatas, maka tujuan penataan ruang Kabupaten

Bengkulu Selatan diarahkan sebagai berikut :

“Terwujudnya pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan yang merata dan

terpadu yang berbasis agropolitan, pariwisata serta mitigasi bencana yang

berkelanjutan untuk 20 tahun ke depan”

2.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

Untuk mencapai tujuan diatas, maka kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan

meliputi:

Kebijakan 1 : Peningkatan aksesibilitas dengan pemerataan sarana prasarana di

seluruh wilayah kabupaten dengan strategi sebagai berikut :

1. Membangun, meningkatkan dan memelihara kualitas jaringan transportasi ke seluruh

bagian wilayah kabupaten dan menuju ke kabupaten yang berbatasan.

2. Mengembangkan pembangkit tenaga listrik dan memanfaatkan sumber energi baru dan

terbarukan yang tersedia serta memperluas jaringan transmisi dan distribusi tenaga

listrik.

3. Menyediakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi (kesehatan, pendidikan, air bersih,

pasar, dll) secara merata.

Kebijakan 2 : Pemeliharaan dan Perwujudan Kelestarian Lingkungan Hidup serta

mengurangi resiko bencana alam dengan strategi sebagai berikut :

1. Mempertahankan 40% luasan kawasan hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan

2. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun kualitasnya

dengan upaya reboisasi dan penghijauan.

3. Mencegah perusakan lingkungan hidup lebih lanjut melalui perijinan, insentif dan disinsentif

pengendalian pemanfaatan ruang.

4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam untuk menjaga kelestarian lingkungan

hidup serta mengurangi resiko bencana.

Page 40: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan II - 3

Kebijakan 3 : Pengoptimalan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan

daya tampung lingkungan dengan strategi sebagai berikut:

1. Membatasi konversi lahan pertanian irigasi teknis untuk kegiatan budidaya lainnya.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan tidur untuk kegiatan produktif

3. Mengembangkan kawasan budidaya pertanian sesuai dengan kemampuan dan

kesesuaian lahannya

4. Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan budidaya pesisir untuk meningkatkan daya

saing dan perekonomian masyarakat.

Kebijakan 4 : Peningkatan produktifitas sektor-sektor unggulan sesuai dengan

daya dukung lahan dengan strategi sebagai berikut:

1. Memperluas jaringan irigasi dan mempertahankan pertanian irigasi teknis

2. Diversifikasi komoditi pertanian untuk mendukung pengembangan sektor sekunder

3. Meningkatkan produktivitas sub sektor perikanan di sepanjang wilayah pantai dan

perikanan darat (minapolitan) di Kabupaten Bengkulu Selatan.

4. Mengembangkan kawasan agropolitan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kebijakan 5 : Pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan

perekonomian wilayah. dengan strategi sebagai berikut :

1. Mempermudah mekanisme perizinan dan birokrasi untuk iklim usaha

2. Menyediakan informasi, sarana dan prasarana penunjang investasi

3. Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan.

Kebijakan 6 : Pengoptimalan potensi-potensi pariwisata dalam rangka

meningkatkan perekonomian wilayah. dengan strategi sebagai berikut :

1. Mengelola objek-objek wisata yang telah ada agar bisa menjadi daya tarik masyarakat

2. Mengembangkan infrastruktur dan prasarana pariwisata sebagai penunjang objek wisata.

3. Mendorong investasi dan partisipasi swasta dan masyarakat dalam pengembangan dan

pengelolaan objek dan daya tarik wisata.

Page 41: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan II - 4

Page 42: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 1

3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Secara garis besar rencana sistem perkotaan wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan

dirumuskan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu :

1. Tujuan dasar penataan ruang adalah agar tercipta sistem ruang yang aman, nyaman,

produktif dan berkelanjutan. Bila dijabarkan lebih lanjut pengertian produktif dan

berkelanjutan dalam konteks struktur ruang dimaknai sebagai suatu sistem dan

hubungan fungsional antar pusat perkotaan yang efektif, efisien, mendorong

peningkatan potensi masing-masing pusat (kawasan) secara berkelanjutan dengan tetap

menjaga keseimbangan alam.

2. Kondisi objektif hirarki pusat-pusat permukiman eksisting, kebijakan penataan ruang

nasional dan provinsi yang menempatkan Kota Manna sebagai PKW dan Masat sebagai

PKL. Hirarki pusat-pusat permukiman saat ini (eksisting) adalah sebagai berikut :

a. Kawasan permukiman perkotaan (ibukota kecamatan) :

- Kayu Kunyit

- Kota Manna

- Pasar Manna

Page 43: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 2

b. Kawasan permukiman pedesaan (ibukota kecamatan) :

- Simpang Pino

- Tanjung Negara

- Suka Negeri

- Pasar Baru - Seginim

- Masat

- Pasar Pino

- Gindo Suli

- Lubuk Ladung

3. Salah satu peranan rencana penataan ruang adalah untuk menciptakan keseimbangan

pembangunan antar wilayah (kecamatan) dan sekaligus mengantisipasi pertumbuhan

pembangunan yang terkonsentrasi pada pusat kota (ibukota kabupaten) atau pada

kawasan tertentu saja. Hal ini juga berkenaan dengan penciptaan sistem pusat-pusat

kota yang berjenjang sehingga terbangun suatu sistem perkotaan yang efektif dan

efisien. Oleh karena itu terdapat pusat-pusat permukiman yang perlu didorong

pertumbuhannya dan ada pula yang hanya cukup dikendalikan sesuai potensinya,

bahkan mungkin dibatasi. Untuk sistem perkotaan Bengkulu Selatan, pusat-pusat

perkotaan yang perlu didorong ataupun dikendalikan pertumbuhannya adalah :

a. Manna, kawasan perkotaan Manna yang terdiri dari 3 wilayah yaitu Manna, Kota

Manna dan Pasar Manna merupakan wilayah yang saat ini pertumbuhannya perlu

didorong namun di satu sisi juga perlu dibatasi. Perlu didorong mengingat statusnya

sebagai PKW, namun sarana dan prasarana yang ada saat ini belum memadai

sebagai kota dengan status PKW. Sementara juga perlu dibatasi agar pembangunan-

pembangunan di masa mendatang tidak merusak lingkungan karena pembangunan

yang ada harus tetap melihat daya dukung dan daya tampung lingkungannya.

b. Kota dengan status sebagai PPL, kota-kota ini harus didorong pertumbuhannya agar

pembangunan lebih merata dan dapat dirasakan oleh semua pihak.

4. Pembangunan jaringan jalan juga dibatasi sedemikian rupa tanpa mengurangi

aksesibilitas antar pusat-pusat demi menjaga kualitas dan kelestarian hutan lindung dan

cagar alam

5. Untuk mendukung kegiatan pariwisata, mitigasi bencana, mobilisasi hasil produksi laut,

pertanian, perkebunan dan kehutanan serta komoditas unggulan lainnya perlu dilakukan

percepatan pembangunan prasarana transportasi.

Page 44: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 3

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka rencana sistem perkotaan di wilayah Kabupaten

Bengkulu Selatan adalah sebagaimana yang terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2030

No Ibukota Kecamatan Hirarki Fungsi Fungsi Utama

1. Manna (Kecamatan Kota Manna)

PKW Pusat Pemerintahan Pusat Perdagangan dan jasa Pusat Pelayanan Pendidikan

,Kesehatan. Permukiman perkotaan Industri Pengolahan hasil

Pertanian dan Rumah Tangga

Pertambangan Batu Hias

2. Pasar Bawah (Kecamatan Pasar Manna)

PKW Pariwisata Permukiman perkotaan Pengembangan sub sektor

Perikanan Industri pengolahan hasil

Pertanian dan Rumah Tangga

3. Kayu Kunyit (Kecamatan Manna)

PKW Permukiman perkotaan Pertambangan (golongan c) Perkebunan dan sub sektor

pertanian Pariwisata

Indutri pertanian dan pengolahan rumah tangga.

`4.

Masat (Kecamatan Pino)

PKL Pusat Agro Industri Pusat Agropolitan Perkebunan Pertanian Permukiman perdeesaan Pertambangan

5.

Pasar Baru (Kecamatan Seginim)

PKL Perternakan Perikanan Darat Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan Permukiman pedesaan Pertambangan

6. Pasar Pino (Kecamatan Pino Raya)

PKL Perkebunan Pertanian

Perkinaan Perternakan Kehutanan Permukiman pedesaan Pertambangan Galian C Pertambangan

7. Simpang Pino (Kecamatan Ulu Pino)

PPK Pertanian Perkebunan Kawasan Hutan Konservasi Perternakan Pertambangan

Page 45: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 4

No Ibukota Kecamatan Hirarki Fungsi Fungsi Utama

Pariwisata Permukiman Perdesaan Pertambangan Golongan C

8. Lubuk Ladung (Kecamatan Kedurang Ilir)

PPK Pertanian Agroindustri Perkebunan Perikanan Pertambangan Perternakan Permukiman pedesaan Pertambangan Golongan C

9. Gindo Suli (Kecamatan Bunga Mas)

PPL

Pekebunan Pariwisata buatan Industri Pengelolah Hasil

Pertanian Permukiman pedesaan Pertambangan Golongan C

10. Tanjung Negara (Kecamatan Kedurang)

PPL

Pertanian Perkebunan Kawasan hutan konversi Perternakan Perikanan darat Permukiman pedesaan Pertambangan

11. Suka Negeri (Kecamatan Air Nipis)

PPL

Perkebunan Pertanian Perikanan Peternakan Kehutanan Permukiman pedesaan

Pertambangan Pertambangan

Sumber : Analisis Tim RTRW

3.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana

3.2.1 Rencana Sistem Jaringan Transportasi

Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

Sebelum merumuskan rencana pengembangan jaringan jalan, perlu kiranya disampaikan

terlebih dahulu sistem jaringan jalan yang ada dan dikaitkan dengan rencana sistem pusat-

pusat perkotaan, sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini.

Page 46: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 5

1. Jaringan jalan nasional yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan meliputi :

Tabel 3.2

No

Nama Ruas Panjang Ruas

(Km) Fungsi Jalan

1. Maras – Sp. Kurawan (Manna) 14.770 Kolektor 1

2. Sp. Kurawan – K. Bupati (Manna) 4.110 Kolektor 1

3. K. Bupati – Jln. Samsul Bahrun (Manna) 5.720 Kolektor 1

4. Sp. Rukis (Manna) – Tanjung Kemuning 40.700 Kolektor 1

5. Jln. Iskandar Baksir (Manna) 1.450 Kolektor 1

6. Manna – Tanjung Sakti (Bts Prov. Sumsel) 40.852 Kolektor 1

7. Jln. A. Yani (Manna) 2.875 Kolektor 1

Total Kabupaten Bengkulu Selatan 110.477

Sumber : KepMenPU No. 630/Kpts/M/2009

No. 631/Kpts/M/2009

- Ruas jalan Provinsi di Kabupaten Bengkulu Selatan

No

Nama Ruas

Panjang Ruas (Km)

Status Jalan

1. Kelutum-Simpang Pino 22.700 Jln. Propinsi

2. Masat – SP. GD Agung 10.400 Jln. Propinsi

3. SP. III Kayu Kunyit – GD. Agung PLK Bengkerung 23.400 Jln. Propinsi

4. PLK Bengkerung – Sukarmi – Batu Ampar 14.000 Jln. Propinsi

5. SP. Kedurang – KB. Agung – Batu Ampar 20.300 Jln. Propinsi

6. Kurawan – Pinju Layang – PD. Lebar 14.400 Jln. Propinsi

7. Manna – BTS. Sumsel 40.700 Jln. Propinsi

8. Jl. A. Yani (Manna) 2.800 Jln. Propinsi

9. Jl. Veteran (Manna) 1.900 Jln. Propinsi

10. Jl. SMEA N (Manna) 2.700 Jln. Propinsi

11. Jl.Kol. Berlian (Manna) 1.400 Jln. Propinsi

12. Jl. P. Marzuki (Manna) 1.000 Jln. Propinsi

13. Jl. Bukhari (Manna) 0.700 Jln. Propinsi

14. Jl. Pasar Bawah – Manggul (Manna 3.700 Jln. Propinsi

15. Jl. Gerak Alam (Manna) 3.700 Jln. Propinsi

Sumber : Surat Keputusan Gubernur Bengkulu

Page 47: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 6

2. Jalan Nasional lain melintas kedurang ilir sampai Pino Raya yang melintasi Pusat

Porkotaan.

- Gindo Suli (PPL) Bunga Mas

- Kayu Kunyit (PKW) Manna

- Pasar Manna (PKW) Pasar Manna

- Kota Manna (PKW) Kota Manna

- Pasar Pino (PKL) Pino Raya

3. Jaringan Jalan Kabupaten selain ruas jalan Nasional dan jalan Propinsi, selebihnya

adalah jalan Kabupaten yang secara status terdapat 220 ruas jalan dengan

panjang ruas 548,54 km.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka rencana pengembangan jaringan jalan di

Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut :

1. Jalan Kolektor Primer yang berstatus jalan lintas nasional dan jalan provinsi yaitu

yang menghubungkan simpul-simpul :

a. Gindo Suli (PPL) – Kayu Kunyit (PKW)

b. Kayu Kunyit (PKW) – Pasar Bawah (PKW)

c. Pasar Bawah (PKW) – Kota Manna (PKW)

d. Kota Manna (PKW) – Pasar Pino (PKL)

e. Pasar Pino (PKL) – Tais (Kabupaten Seluma)

f. Kota Manna (PKW) – Masat (PKL)

g. Masat (PKL) – Simpang Pino (PPK)

2. Jalan Lokal Primer yang berstatus sebagai jalan kabupaten menghubungkan simpul-

simpul

a. Kota Manna (PKW) – Manna (PKW) – Bunga Mas (PPL)

(Kurawan – Pusat Pemerintahan – Gn. Ayu – Jeranglah – Tumbuk Tebing)

b. Masat (PKL) – Pasar Baru (PKL)

c. Pasar Baru (PKL) – Tanjung Negara (PPL)

d. Masat (PKL) – Pasar Pino (PKL)

e. Pasar Pino (PKL) – Simpang Pino (PPK)

f. Kurawan (PKL) – Pusat Pemerintahan – Gn. Ayu (PKW) – Tb. Tebing (PKL)

Page 48: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 7

3. Jalan Lingkungan Primer yang berstatus sebagai jalan kabupaten menghubungkan

simpul : Pasar Baru (PKL) – Sukanegeri (PPL)

4. Jalan yang menghubungkan Kabupaten Bengkulu Selatan dengan kabupaten

berbatasan, yaitu :

a. Desa Palasiring (Kab. Bengkulu Selatan) – Desa Bungin Tambun (Kab. Kaur),

b. Jalan dari Dusun Talang Tinggi, Karang Cayo (Kab. Bengkulu Selatan) - Gunung

Mesir (Kab. Seluma)

c. Jalan dari Desa Cinto Mandi, Kec. Pino Raya (Kab. Bengsel) – Desa Jembat

Akar (Kab. Seluma)

Rencana Pengembangan Terminal

Dengan memperhatikan rencana struktur ruang yang telah dirumuskan, rencana

pengembangan sistem jaringan jalan dan keberadaan terminal yang ada (eksisting),

jenis dan kelas pelayanannya, rencana pengembangan terminal angkutan penumpang

untuk Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut :

1. Terminal Tipe B (Gunung Ayu) di Kota Manna (PKW) ; bersifat pengembangan

2. Terminal Tipe C di Masat (PKL) ; bersifat pembangunan

3. Terminal Tipe C di Tanjung Negara (PPL) dan Pasar Baru (PKL) ; bersifat

pembangunan.

Mengingat kegiatan ekonomi masyarakat yang bersifat primer dan membutuhkan

angkutan barang, maka fungsi terminal penumpang sebagaimana dimaksud di atas

sebaiknya digabung menjadi satu kesatuan. Untuk Masat sebagai pusat agroindustri

dapat saja dikembangkan sub terminal agroindustri yang diintegrasikan sebagai terminal

penumpang.

Page 49: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 8

Page 50: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 9

Rencana Pengembangan Pelabuhan Nelayan

Rencana pengembangan pelabuhan nelayan dilakukan dengan pertimbangan untuk

meningkatkan aksesibilitas, mendukung kegiatan ekonomi dan pengembangan kawasan

dan dengan memperhatikan kebijakan pembangunan daerah, fungsi, skala pelayanan

dan keberadaan pelabuhan yang ada.

Pelabuhan memiliki peran sebagai :

a. Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hirarkinya

b. Pintu gerbang kegiatan perekonomian

c. Tempat kegiatan alih moda transportasi

d. Penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan

e. Tempat distribusi, produksi dan konsolidasi muatan atau barang, dan

f. Mewujudkan wawasan nusantara dan kedaulatan negara

Hirarki peran dan fungsi pelabuhan laut sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009 tentang

Tatanan Kepelabuhan adalah :

a. Pelabuhan utama

b. Pelabuhan Pengumpul, dan

c. Pelabuhan pengumpan

Berdasarkan hirarki dan fungsi pelabuhan laut seperti yang diuraikan diatas, rencana

pengembangan pelabuhan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah peningkatan fungsi

Pelabuhan Nelayan Pasar Bawah di Kecamatan Pasar Manna menjadi pelabuhan

pengumpan lokal.

3.2.2 Rencana Sistem Jaringan Listrik

Sumber energi listrik di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah PLTD dengan gardu induk

berada di Kecamatan Kota Manna. Kondisi faktual saat ini adalah suplai listrik untuk

Kabupaten Bengkulu Selatan berada dalam kondisi yang terbatas. Hal ini disebabkan

karena keterbatasan kapasitas pembangkit yang tersedia tidak mampu melayani

permintaan akan listik yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki 4 (empat) PLN Sub Ranting untuk pendistribusian

daya listrik ke konsumen di Kabupaten Bengkulu Selatan, yaitu : Sub Ranting Manna, Sub

Page 51: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 10

Ranting Kedurang, Sub Ranting Masat dan Sub Ranting Kelutum dengan total pemakaian

listrik pada tahun 2008 sebesar 17.884.883 Kwh yang melayani 17.503 pelanggan.

Mengingat akan terjadinya perubahan struktur ekonomi wilayah yang saat ini didominasi

sektor primer akan bergeser ke kegiatan sekunder dan tersier, maka untuk kegiatan

sekunder (industri) diperlukan adanya pasokan listrik yang memadai dan stabil. Hal ini

menjadi tantangan bagi Kabupaten Bengkulu Selatan karena kondisi pasokan listrik saat ini

mengalami kekurangan suplai (defisit). Pemenuhan kebutuhan listrik tersebut dilakukan

melalui pemulihan kinerja PLTD yang ada serta rencana pembangunan SUTT 150 KV Pagar

Alam – Manna dan pembangunan gardu induk di Masat, Kecamatan Pino.

Page 52: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 11

Tabel 3.3 Prediksi Kebutuhan Sarana Listrik Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2030

No Kecamatan 2030

Jumlah Total Rumah

Total Kebutuhan

Listrik Perumahan

Fasilitas Sosial dan

Umum

Per kantoran

Industri

Perda gangan

dan Jasa

Penerangan Jalan

Keb. Total

Kavling Besar (2300 -1,000 m2)

Kavling Sedang (100- 300 m2)

Kavling Kecil (< 60 -100 m2)

Jumlah Rumah (Unit)

Kebutuhan Listrik 1Unit

1,3 KVA

Jumlah Rumah (Unit)

Kebutuhan Listrik 1Unit

0,9 KVA

Jumlah Rumah (Unit)

Kebutuhan Listrik 1Unit

0,5 KVA

1 Kedurang 16694 333.88 434.04 1001.64 901.48 2003.28 1001.64 2337.16 233.72 233.72 350.57 467.43 116.86 3739.46

2 Seginim 22977 459.54 597.40 1378.62 1240.76 2757.24 1378.62 3216.78 321.68 321.68 482.52 643.36 160.84 5146.85

3 Pino 16904 338.08 439.50 1014.24 912.82 2028.48 1014.24 2366.56 236.66 236.66 354.98 473.31 118.33 3786.50

4 Manna 18237 364.74 474.16 1094.22 984.80 2188.44 1094.22 2553.18 255.32 255.32 382.98 510.64 127.66 4085.09

5 Kota Manna 34400 688.00 894.40 2064.00 1857.60 4128.00 2064.00 4816.00 481.60 481.60 722.40 963.20 240.80 7705.60

6 Pino Raya 25714 514.28 668.56 1542.84 1388.56 3085.68 1542.84 3599.96 360.00 360.00 539.99 719.99 180.00 5759.94

7 Kedurang Ilir 10607 212.14 275.78 636.42 572.78 1272.84 636.42 1484.98 148.50 148.50 222.75 297.00 74.25 2375.97

8 Air Nipis 14430 288.60 375.18 865.80 779.22 1731.60 865.80 2020.20 202.02 202.02 303.03 404.04 101.01 3232.32

9 Ulu Manna 11143 222.86 289.72 668.58 601.72 1337.16 668.58 1560.02 156.00 156.00 234.00 312.00 78.00 2496.03

10 Bunga Mas 8819 176.38 229.29 529.14 476.23 1058.28 529.14 1234.66 123.47 123.47 185.20 246.93 61.73 1975.46

11 Pasar Manna 24057 481.14 625.48 1443.42 1299.08 2886.84 1443.42 3367.98 336.80 336.80 505.20 673.60 168.40 5388.77

Jumlah 20398

1 4079.62 5303.51 12238.86 11014.97 24477.72 12238.86 28557.34 2855.73 2855.73 4283.60 5711.47 1427.87 45691.74

Sumber : Hasil Analisis

Page 53: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 12

Page 54: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 13

3.2.3 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi

Salah satu modal daerah untuk menarik investasi dan sekaligus meningkatkan perkonomian

wilayah adalah tersedianya infrastruktur telekomunikasi yang memadai. Stasiun telkom di

Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di Kecamatan Kota Manna. Saat ini telekomunikasi

nirkabel juga sudah tumbuh dan berkembang di Kabupaten Bengkulu Selatan, dimana

sampai tahun 2007 sudah beroperasi 4 operator telekomunikasi nirkabel.

Mengingat besarnya peran telekomunikasi memerlukan dukungan dari teknologi infomasi

seperti telepon nirkabel dan internet, maka pengelolaan infrastruktur telekomunikasi yang

cenderung berteknologi tinggi ini perlu lebih baik lagi seperti perlunya penggunaan bersama

BTS (join provider). Satu BTS dapat digunakan secara bersama dari 3-7 provider. Efisiensi

ini tidak saja akan mengurangi biaya masing-masing provider tapi juga akan menciptakan

estetika permukiman dan pengurangan dampak negatif dari sistem BTS tersebut seperti

pengurangan sebaran (radius) radiasi dari pancaran elektromagnetik BTS tersebut. Lokasi

BTS di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat di Kecamatan Kota Manna, Pasar Manna,

Pino, Pino Raya, Seginim, Ulu Manna, Kedurang dan di Kecamatan Bunga Mas.

Dalam rangka pengaturan dan penataan bangunan menara Telekomunikasi di masa

yang akan datang, maka Kabupaten Bengkulu Selatan di harapkan secepatnya

menyusun Perda tentang Pengaturan, Penataan dan izin mendirikan bangunan

menara Telekomonikasi.

Selain telepon nirkabel, pengembangan prasarana telekomunikasi juga dilakukan dengan

melakukan pengembangan jaringan internet ke seluruh kantor kecamatan dan lembaga

pelayanan publik lainnya karena pemanfaatan teknologi informasi ini juga akan

meningkatkan profesionalitas, efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas kerja pemerintahan,

baik secara internal maupun eksternal.

Berdasarkan pertimbangan diatas, pengembangan prasarana telekomunikasi di Kabupaten

Bengkulu Selatan diarahkan sebagai berikut :

1. Penambahan kapasitas sentral telepon

2. Penambahan kabel primer dan sekunder

3. Untuk perluasan jaringan maka pemerintah daerah perlu menyediakan ruang untuk

mendirikan tiang

4. Penambahan tower relay dari pemasangan sejumlah microcell di daerah yang

diperkirakan akan terjadi blackspot.

Page 55: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 14

5. Menyebarkan fasilitas telekomunikasi umum, seperti telepon umum dan warung

telekomunikasi di tempat strategis.

Page 56: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 14

Page 57: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 15

3.2.4 Rencana Pengembangan Sumberdaya Air

A. Jaringan Air Minum

Dengan menggunakan standar kebutuhan air minum sebesar 120 liter/orang/hari,

maka air minum minimal yang harus disediakan pada akhir tahun perencanaan (tahun

2030) adalah sebesar 186,73 liter/detik. Pada saat ini kapasitas produksi PDAM baru

mencapai 157,5 liter/detik, berarti hingga tahun 2030 diperlukan tambahan kapasitas

untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun-tahun yang akan datang agar

kebutuhan akan air bersih dapat ditangani yaitu dengan mencari sumber-sumber air

bersih untuk mendukung agar pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat

berkembang dengan baik.

Saat ini terdapat 3 lokasi Sumber Pengolahan Air Minum (SPAM) yang ada di Kabupaten

Bengkulu Selatan yang masih aktif beroperasi, yakni :

1. SPAM Manna; debit air 70 liter/detik, melayani 2.712 sambungan

2. SPAM Seginim; debit air 10 liter/detik, melayani 425 sambungan

3. SPAM Kedurang, debit air 5 liter/detik, melayani 420 sambungan

Wilayah yang sudah terlayani jaringan PDAM di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah

wilayah perkotaan (Manna, Pasar Manna dan Kota Manna) dan wilayah di Kecamatan

Kedurang serta Air Nipis. Sementara wilayah lain yang belum terlayani oleh PDAM

sumber air bersihnya berasal dari air sumur.

Rencana pengembangan sumber daya air ke depan untuk Kabupaten Bengkulu Selatan

adalah sebagai berikut :

Kemampuan intake harus ditambah dengan memanfaatkan sumber mata air yang

ada dan masih dapat diandalkan tetapi harus disertai dengan pengelolaan daerah

hulu yang benar agar beban dan biaya pengolahan air menjadi kecil

Kapasitas produksi pengolahan air perlu dikembangkan sesuai dan bersamaan

dengan penambahan kemampuan sistem transmisi.

Pembuatan instalasi pengolahan air regional yang akan dimanfaatkan bersama oleh

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dengan memanfaatkan sumber mata air

(air terjun).

Adapun perkiraan kebutuhan air bersih untuk penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan

pada tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Page 58: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 16

Tabel 3.4 Prediksi Kebutuhan Sarana Air Bersih Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2030

No Jenis Sarana Standar Keb. Air

Bersih

(ltr/unit/hari)

2015 2020 2025 2030

Jml Fas.

(unit)

Keb. (ltr/hari)

Jml Fas.

(unit)

Keb. (ltr/hari)

Jml Fas. (unit)

Keb. (ltr/hari)

Jml Fas. (unit)

Keb. (ltr/hari)

1 Sarana Pendidikan

TK 300 158 47400 172 51600 187 56100 204 61200

SD 1000 26 26000 29 29000 31 31000 34 34000

SLTP 1500 6 9000 7 10500 7 10500 8 12000

SLTA 1500 5 7500 6 9000 6 9000 7 10500

Perguruan Tinggi 1500 2 3000 2 3000 3 4500 3 4500

2 Sarana Kesehatan

Rumah Sakit 10000 1 10000 1 10000 1 10000 1 10000

Puskesmas 1500 1 1500 1 1500 2 3000 2 3000

BKIA + RS Bersalin 1000 5 5000 6 6000 6 6000 7 7000

Balai Pengobatan 300 53 15900 57 17100 62 18600 68 20400

3 Sarana Peribadatan

Masjid Agung 5000 5 25000 6 30000 6 30000 7 35000

Mushola 300 634 190200 689 206700 750 225000 816 244800

4 Sarana Perdagangan

Pasar 5000 5 25000 6 30000 6 30000 7 35000

5

Sarana Pemerintahan

dan Pelayanan Umum

Pos Polisi 100 21 2100 23 2300 25 2500 27 2700

Kantor Kelurahan/Desa 300 21 6300 23 6900 25 7500 27 8100

Pemadam Kebakaran 1000 2 2000 2 2000 2 2000 2 2000

Kantor Pos 1000 1 1000 1 1000 2 2000 2 2000

Kantor Polisi 1000 5 5000 6 6000 6 6000 7 7000

Kantor Kecamatan 1000 3 3000 3 3000 4 4000 4 4000

Page 59: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 17

No Jenis Sarana

Standar Keb. Air

Bersih (ltr/unit/hari)

2015 2020 2025 2030

Jml

Fas.

(unit)

Keb.

(ltr/hari)

Jml

Fas.

(unit)

Keb.

(ltr/hari)

Jml Fas.

(unit)

Keb.

(ltr/hari)

Jml Fas.

(unit)

Keb.

(ltr/hari)

Kantor Telkom 1000 1 1000 1 1000 2 2000 2 2000

Kantor PLN 1000 1 1000 1 1000 2 2000 2 2000

Kantor PDAM 1000 8 8000 9 9000 9 9000 10 10000

Kuburan 100 1 100 1 100 2 200 2 200

6

Sarana Kebudayaan

dan Rekreasi

Gedung Bioskop 1000 8 8000 9 9000 9 9000 10 10000

Gedung Serbaguna 1000 8 8000 9 9000 9 9000 10 10000

Gedung Kesenian 1000 8 8000 9 9000 9 9000 10 10000

Perpustakaan 1000 8 8000 9 9000 9 9000 10 10000

7

Sarana Olahraga dan

Kaw.Terbuka

Taman Lingkungan 100 63 6300 69 6900 75 7500 82 8200

Taman Kecamatan 1000 1 1000 1 1000 2 2000 2 2000

Lapangan Olahraga 10000 8 80000 9 90000 9 90000 10 100000

8 Perumahan

Tipe A (54–200 m²) 300 19009 5702700 20681 6204300 22499 6749700 24478 7343400

Tipe B (200–600 m²) 300 9504 2851200 10340 3102000 11250 3375000 12239 3671700

Tipe C (600–2.000 m²) 300 3168 950400 3447 1034100 3750 1125000 4080 1224000

9 Kebutuhan Air Bersih 10018600 10911000 11856100 12906700

10 Kebocoran (15%) 15% 1502790 1636650 1778415 1936005

11 Cadangan (10%) 10% 1001860 1091100 1185610 1290670

Total Keb. Air Bersih (Lt/hr) 12523250 13638750 14820125 16133375

Total Keb. Air Bersih (Lt/detik) 144.95 157.86 171.53 186.73

Sumber : Hasil Analisis

Page 60: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 18

Page 61: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 19

B. Jaringan Irigasi

Sebagian besar wilayah di Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan wilayah pertanian

sehingga di Kabupaten Bengkulu Selatan banyak terdapat jaringan irigasi baik berupa

jaringan irigasi teknis maupun jaringan irigasi non teknis. Jaringan irigasi teknis

terutama terdapat di wilayah yang merupakan sentra pertanian seperti di Kecamatan

Seginim, Pino, Air Nipis dan Kecamatan Kedurang.

Dari seluruh jaringan irigasi yang ada, jaringan/saluran irigasi teknis yang utama yang

terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari 4 saluran, yakni :

1. Bendungan Air Endelengau Ganjuah di Kecamatan Pino

2. Bendungan Nipis Kanan di Kecamatan Air Nipis dan Kecamatan Seginim

3. Bendungan Nipis Kiri di Kecamatan Air Nipis dan Kecamatan Seginim

4. Bendungan Selebang di Kecamatan Kedurang dan Kedurang Ilir

Page 62: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 20

Page 63: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 21

3.2.5 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

Pengelolaan Sampah

Penanganan terhadap sampah memerlukan penelitian yang cukup besar mengingat jumlah

sampah yang akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk

perkotaan, serta dampak yang akan ditimbulkannya apabila tidak ditangani secara tepat.

Selain pengangkutan dan pengelolaan sampah, penyediaan dan lokasi pembuangan

sampah merupakan kebutuhan bagi suatu wilayah.

Secara garis besar pengelolaan sampah dapat dirinci sebagai berikut :

a. Pemilahan ; dari sumber/asal sampah telah dilakukan pemisahan antara sampah

organik dengan sampah anorganik di TPS sebelum dibuang ke tempat pembuangan

sampah akhir (TPA)

b. Pengolahan : dilakukan pengomposan untuk sampah organik dan dilakukan prinsip

3R (reduce, reuse dan recycle) untuk penanganan sampah organik

c. Pengumpulan : sampah dari produsen (rumah tangga) diangkut ke tempat

pengumpulan sementara (TPS) dengan menggunakan gerobak dorong/tarik, truk,

motor gerobak

d. Pengangkutan ; dari TPS diangkat dengan truk menuju Tempat Pembuangan

sampah akhir (TPA) Pagar Dewa.

e. Pembuangan akhir ; sampah dari TPS dikumpulkan dan dibawa ke TPA Pagar Dewa

dimana nantinya sampah-sampah organik akan diolah menjadi kompos, briket dan

gas metan (bahan bakar) serta bahan bangunan. Secara teknis pengolahan sampah

dilakukan dengan pendekatan controlled landfill.

Berikut beberapa asumsi dan pendekatan yang digunakan untuk menghitung timbulan

sampah dan kebutuhan TPS serta TPA :

a. Timbulan sampah domestik : 2 liter/orang/hari domestik

b. Setiap kab/kota membutuhkan minimal 1 TPA dan TPA Terpadu

c. Setiap kecamatan membutuhkan minimal 1 TPS (25 m2).

Page 64: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 22

Rencana pengelolaan persampahan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai

berikut :

1. Memanfaatkan teknik-teknik yang lebih berwawasan lingkungan berdasarkan

konsep daur ulang dan pemilahan sampah organik dan anorganik dalam

pengolahan sampah di TPA yang ada maupun yang akan dikembangkan

2. Pengembangan pola pelayanan

3. Rehabilitasi dan pengadaan sarana dan prasarana persampahan, bergerak dan

tidak bergerak seperti TPS, container, truk dan TPA

- Pewadahan

Pengadaan wadah penampungan sampah di sumbernya dilakukan oleh

masyarakat yang bentuk dan volumenya ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten

Bengkulu Selatan

- Pengumpulan

Jenis peralatan pengumpulan sampah yang direncanakan terdiri dari 3 jenis yaitu

gerobak tarik, gerobak motor dan dump truck

- Pemindahan

Jenis peralatan pemindahan sampah yang direncanakan yaitu : transfer depo,

container, bak sampah

- Pengangkutan

Jenis peralatan untuk pengangkutan sampah yaitu ; dump truck, arm roll truck

- Tempat Pembuangan Akhir

Pada saat ini, Pemerintah Bengkulu Selatan memprakarsai pembangunan tempat

pembuangan akhir sampah yang berlokasi di Desa Pagar Dewa, Kecamatan

Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan dengan nama TPA Pagar Dewa dengan

luas kurang lebih 4 Ha (sumber : Kantor Lingkungan Hidup, Kab. Bengsel).

Jarak lokasi TPA Pagar Dewa dengan kegiatan sekitarnya :

Dari Perumnas Pagar Dewa : kurang lebih 770 meter

Dari korp bata (tempat pembuatan batu bata) : kurang lebih 600 meter

Dari Kota Manna : kurang lebih 3 km

Di TPA tersebut juga akan dibangun pusat daur ulang sampah yang terdiri dari

proses komposting dan proses pemanfaatan barang-barang bekas yang masih

digunakan. Pengelolaan sampah di TPA Pagar Dewa direncanakan dengan

sistem Controlled Landfill.

Page 65: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 23

Page 66: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 24

Page 67: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN III - 1

Page 68: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 1

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan rencana distribusi

peruntukkan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukkan ruang

untuk fungsi lindung dan rencana peruntukkan ruang untuk fungsi budidaya.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan berfungsi sbb :

a. Sebagai alokasi ruang untuk kawasan budidaya bagi berbagai kegiatan sosial

b. Ekonomi dan kawasan lindung bagi pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten

c. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang

d. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan

untuk dua puluh tahun, dan

e. Sebagai dasar dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang skala besar pada wilayah

kabupaten.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dirumuskan berdasarkan :

a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten dengan memperhatikan

kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten

b. Daya dukung dan daya tampung lingkungan wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan yang

dilakukan berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, penataan kawasan hutan, dll

Page 69: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 2

c. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kawasan budidaya dan kawasan lindung

dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah, perkembangan tata guna lahan,

kesesuaian lahan dan penataan kawasan hutan di wilayah ini.

Penetapan kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagaimana telah diatur dalam

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 dan

Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990. Batasan mengenai kawasan lindung dan

budidaya adalah sebagai berikut :

- Kawasan lindung adalah kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian

lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan, nilai sejarah

dan budaya bangsa untuk kepentingan pembangunan yang berkelanjutan

- Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan

dan sumberdaya manusia.

Berdasarkan penetapan kawasan hutan di Provinsi Bengkulu (dalam RTRWP Bengkulu),

kawasan hutan meliputi kawasan hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi terbatas

maupun taman nasional yang mengacu pada peraturan menteri kehutanan, tanpa

mengubah fungsi dan penggunaan ruangnya. Walaupun begitu, saat ini telah diajukan

beberapa usulan peninjauan kembali dalam rangka melakukan pelepasan, perluasan

maupun perubahan fungsi ruang yang ada saat ini merupakan kawasan lindung, hutan

produksi maupun hutan produksi terbatas oleh pemerintah daerah dalam rangka

memaksimalkan fungsi dan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dan

berkesinambungan. Adapun review atau pengajuan peninjauan kawasan hutan di dalam

RTRWP Provinsi Bengkulu yang terkait dengan Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai

berikut ;

Page 70: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 3

Tabel 4.1 Rekomendasi Tim Terpadu Terhadap Usulan Review Kawasan Hutan di

Kabupaten Bengkulu Selatan

No Nama Kawasan Hutan

Luas Kawasan (Ha)

Usulan Perubahan (Ha)

Rekomendasi Perubahan Ha

1. HL. Raja Mandara Reg. 32 20.727

2. HL. Bukit Riki Reg. 32A 4.370 APL. 519 Tidak di ubah

3. HL. Bukit Sanggul Reg. 37 7.982

4. HPT. Bukit Rabang Reg. 78 4.216.54 Tahura 101 Ha Tahura 101 Ha

5. HPT Peraduan Tinggii Reg. 79 9.158.42 APL 4.785 Tidak di ubah

6. HPT. Air Keduran Reg. 81 1.192

7. HP. Air Bengkenang Reg 80 1.579 APL 1.927 APL. 222 Ha

HP. 13537 Ha

Sumber : -Dinas Kehutanan Kabupaten Bengkulu selatan

-Tim Terpadu usulan Review Kawasan Hutan Propinsi Bengkulu.

Page 71: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 4

Page 72: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 5

4.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung

4.1.1 Kawasan Hutan Lindung

Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah.

Kriteria kawasan hutan lindung adalah:

- Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelerengan, jenis tanah, curah hujan yang

melebihi 175 mm

- Kawasan hutan yang mempunyai kelerengan 40% atau lebih

- Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian 2000 m dpl atau lebih

Berdasarkan data yang ada, wilayah yang termasuk dalam kawasan hutan lindung di

Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Hutan Lindung Bukit Sanggul, Hutan Lindung

Rajamandara dan Hutan Lindung Bukit Riki.

Tabel 4.2

Sebaran dan Luasan Hutan Lindung di Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2008

No Nama Kawasan

Kecamatan Luas (Ha)

(kurang lebih)

1. HL. Bukit Sanggul Pino Raya dan Ulu Manna 7.982

2. HL. Bukit Rajamandara Ulu Manna, air Nipis dan

Kedurang

20.727

3. HL. Bukit Riki Air Nipis 4.370

Jumlah : 33.079

Sumber :Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Selatan, 2008

4.1.2 Kawasan yang Memberikan Perlindungan tehadap Kawasan Bawahannya

a. Kawasan Resapan Air

Hutan lindung dan kawasan dengan kelas lereng di atas 40% merupakan kawasan

resapan air yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Seperti

yang telah di bahas sebelumnya, di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat tiga kawasan

lindung yaitu HL Bukit Sanggul, HL Rajamandara dan HL Bukit Riki.

Page 73: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 6

Fakta lapangan menggambarkan bahwa sebagian kawasan ini berada dalam kondisi

dengan bukaan vegetasi yang cukup luas dan tanaman kopi. Hasil superimpose peta

kelas lereng diatas 40% dengan peta rawan longsor menunjukkan bahwa hampir

seluruh kawasan tersebut merupakan kawasan rawan longsor. Mengingat ancaman

bencana alam di Kabupaten Bengkulu Selatan tidak saja dari potensi longsor namun

juga rawan gempa, maka untuk menghindari bencana yang lebih besar, seluruh

kawasan yang berada pada kelerengan diatas 40% seyogyanya harus dipulihkan melalui

penanaman tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Rencana pengelolaan kawasan diatas

40% ini adalah dengan melakukan reboisasi pada kawasan yang sudah kritis dengan

pendekatan partisipasi masyarakat lokal yang didukung oleh pemerintah dan lembaga

peduli lingkungan lainnya.

4.1.3 Kawasan Perlindungan Setempat

a. Sempadan Pantai

Kawasan sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya

proporsional dengan bentuk dan kondisi fisiik pantai dan mempunyai manfaat

penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai (Keppres No.32 Tahun

1990 tentang Pengelolaan kawasan Lindung).

Adapun rencana pemanfaatan ruang kawasan sempadan pantai di Kabupaten

Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut:

Sempadan pantai kawasan non permukiman, dipertahankan (100 meter dari

titik pasang) dengan menanami tanaman sebagai vegetasi penahan abrasi

dengan memperhatikan aspek estetika.

Sempadan pantai kawasan permukiman, agar dibuat tanggul pencegah abrasi

Page 74: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 7

100 m

Wilayah pesisir laut

Wilayah Pantai yang sudah berkembang : Bebas Pasang max

Daerah wilayah jalan

Batas Pembangunan sepadan pantai

50-100 m wilayah

Batas pasang pesisir laut

jalan max

b. Sempadan Sungai

Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai

buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Perlindungan terhadap sempadan

sungai dilakukan untuk melindungi fungsi sungai dari kegiatan budidaya yang

dapat mengganggu dan merusak kondisi sungai dan mengamankan aliran sungai.

Kriteria jalur sempadan sungai adalah:

i. Sekurang-kurangnya 100 meter di kanan kiri sungai besar dan 50 meter di kanan kiri

sungai kecil /anak sungai yang tidak bertanggul di luar kawasan permukiman.

ii. Untuk sungai di kawasan permukiman, sempadan sungai diperkirakan cukup untuk

dibangun jalan inpeksi antara 10 - 15 meter.

Adapun rencana pemanfaatan ruang kawasan sempadan sungai di Kabupaten

Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut:

Garis

Sempadan

Bangunan 50 - 80

Batas

pembangunan

pasang

maksimum

Garis

Sempadan

Wilayah

Pantai yang

sudah

berkembang

Batas pembangunan

Garis sepadan bangunan 50-80 m dari air pasang max Garis

Sempadan

Bangunan 50 - 80

KONSEP PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PANTAI Batas

pembangunan

pasang

maksimum

Meter dari

batas air

Wilayah

Pesisir

Laut

Batas

pasang

maksimum

Batas

Pembangunan

Daerah

Milik

Jalan (ROW)

Pantai 50 – 100

meter

dari

batas

pasang

maksimum

wilayah

pesisir

laut

tt

Jalan

Page 75: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 8

Garis sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang sudah ada,

minimal 15 meter dari titik pasang tertinggi di kiri dan kanan sungai. Pada

kawasan ini hendaknya dibuat jalan inspeksi atau ditanami vegetasi untuk

memberikan penguatan tanah

Garis sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang terencana

hendaknya berjarak 15-25 meter dari titik pasang tertinggi di sepanjang kiri dan

kanan sungai

Garis sempadan sungai yang melewati luar kawasan permukiman dan di areal

rawan banjir hendaknya berjarak 50 meter dari titik pasang tertinggi di kiri dan

kanan sungai. Kawasan sungai hendaknya ditanami vegetasi untuk memberikan

penguatan tanah

4.1.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

Kelompok kawasan suaka alam dan pelestarian alam yang terdapat di Kabupaten Bengkulu

Selatan hanya terdiri atas taman wisata alam.

Taman Wisata Alam Tujuan perlindungan terhadap taman wisata alam adalah untuk pengembangan

pendidikan, rekreasi dan pariwisata serta peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya dan

perlindungan dari pencemaran.

Taman wisata alam yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Taman Wisata

Alam Lubuk Tapi – Kayu Ajaran dengan luas areal seluas kurang lebih 5,50 Ha yang berada

di Kecamatan Ulu Manna

4.1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam

Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami

bencana alam. Kawasan rawan bencana dapat dibagi atas:

a. Kawasan Pusat Gempa

b. Kawasan Potensi Tsunami

c. Kawasan pengaruh Kegempaan (Zona Seismik)

d. Kawasan Rawan Banjir

e. Kawasan Gerakan Tanah dan batuan/kawasan rawan erosi dan tanah longsor

Page 76: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 9

a. Kawasan Rawan Gempa Bumi

Seperti halnya wilayah di Provinsi Bengkulu, wilayah di Kabupaten Bengkulu Selatan juga

adalah kawasan yang rawan terhadap gempa bumi. Kawasan rawan gempa bumi di

Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi menjadi 3 daerah zona yaitu zona rawan rendah,

zona rawan menengah dan zona rawan tinggi. Tercatat lebih dari 500 titik pusat gempa

dengan magnitude lebih dari 5 skala ritcher di sekitar Kabupaten Bengkulu Selatan yang

tersebar di Samudera Indonesia (Hindia) dan sesar mendatar Sumatera yang berpotensi

menjadi sumber gempa bumi.

Berdasarkan RTRWP Bengkulu, kawasan rawan gempa bumi ini dibagi kedalam 3 zona

yaitu zona rawan rendah, zona rawan menengah dan zona rawan tinggi. Pembagian

zona daerah bahaya ini didasarkan kepada :

- Zona Rawan Rendah berada di daerah dengan litologi yang bersifat fisik

kompak/massif dan mempunyai nilai percepatan dan pemindahan relative kecil

- Zona Rawan Menengah, resiko yang terjadi berhubungan dengan alur erosi dan

longsoran selama gempa dan rayapan tanah setelah gempa, terjadi pada lereng yang

kemiringan lebih besar dari 15%.

- Zona Rawan Tinggi, didasari oleh endapan alluvium, endapan pasir pantai, rawa

basah dan daerah aliran sungai dengan potensi terjadi pelulukan (liquefaction)

apabila terjadi gempa.

Untuk Kabupaten Bengkulu Selatan pada Khususnya potensi gempa yang terjadi masuk

kedalam zona rawan gempa bumi rendah, kecuali wilayah di bagian timur laut Bengkulu

Selatan (wilayah yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia) termasuk

zona rawan gempa bumi tinggi yang bisa berpotensi menjadi tsunami. Lebih jelasnya

mengenai jumlah gempa berdasarkan magnitude/frekuensi getarannya di Kabupaten

Bengkulu Selatan dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Page 77: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 10

Tabel 4.3 Jumlah Gempa Berdasarkan Magnitude di Kabupaten Bengkulu Selatan

Periode 2005 - 2010

Tahun Skala Gempa

Total M > 7 SR M = 6,0-6,9 SR M = 5,0-5,9 SR M < 5 SR

2005 0 0 5 0 5

2006 0 0 13 35 48

2007 2 2 36 6 46

2008 0 2 10 221 234

2009 0 1 29 254 274

2010* 0 1 5 261 267 Ket : * sampai dengan bulan oktober 2010 Sumber : BMKG Kabupaten Bengkulu Selatan

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Gempa di Kabupaten Bengkulu Selatan

Periode 2005 - 2010

Tabel 4.4 Jumlah Gempa yang Dirasakan Getarannya di Kabupaten Bengkulu Selatan

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jml Gempa Terasa 16 17 108 49 35 18*

Ket : * sampai dengan bulan oktober 2010 Sumber : BMKG Kabupaten Bengkulu Selatan

Page 78: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 11

Rencana pemanfaatan ruang sehubungan dengan kawasan rawan gempa dan tsunami

tersebut antara lain:

f. Pembuatan peta rawan bencana gempa pada tingkat semi detail (skala 1 : 25.000

atau yang lebih besar)

g. Peningkatan kualitas dan kuantitas areal pelindung bencana ikutan dari gempa

misalnya tsunami dengan penanaman hutan pantai, hutan mangrove, dan kegiatan

sipil mekanis lainnya.

h. Peningkatan kewaspadaan penduduk yang bermukim di sepanjang pesisir dengan

memperbanyak sosialisasi.

i. Sedapat mungkin menghindari adanya bangunan permanen (kususnya bangunan

penahan air skala besar) di sepanjang garis patahan tersebut.

j. Penyiapan lokasi evakuasi dan jalur pengungsian untuk mengantisipasi jika terjadi

bencana gempa dan tsunami.

Selain itu, upaya pengurangan dampak gempa pada kawasan rawan gempa ini adalah

pengendalian pembangunan yang berbasis pada mitigasi bencana.Secara lebih rinci

kebijakan pembangunan pada zona rawan gempa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Pengendalian Pembangunan di Zona Rawan Gempa

KEBIJAKAN

Zona Bahaya Rendah Diijinkan untuk rumah tinggal, perkantoran, rumah sakit dan sarana umum lainnya

Zona Bahaya Menengah Diijinkan adanya bangunan sekolah, pusat pelayanan kesehatan, bangunan permukiman dan sarana umum lainnya dengan persyaratan khusus.

Zona Bahaya Tinggi Diijinkan adanya bangunan untuk umum yang penting dan yang tidak dapat dipindahkan namun dengan persyaratan khusus

Dilarang adanya perumahan dan bangunan untuk umum yang baru

Tidak diijinkan adanya pembangunan Sumber : RTRWP Bengkulu 2010-2030

b. Kawasan Rawan Banjir

Di kawasan Bengkulu Selatan juga terdapat kawasan rawan banjir, yaitu di sekitar Air

Manna yang saat ini telah berkembang menjadi kawasan permukiman.

Untuk menanggulangi banjir, maka pada daerah-daerah rawan banjir, diperlukan

berbagai upaya penanggulangan yang dibagi kedalam dua program sebagai berikut:

Page 79: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 12

Program Jangka panjang:

Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai

Dalam upaya penanggulangan banjir diperlukan ada koordinasi antara instansi yang

terkait dalam perencanaan dan pengelolaan DAS dan wilayah sungai kawasan

perkotaan secara terpadu.

Memelihara kawasan hutan yang menjadi penyanggah banjir.

Program Jangka Pendek:

Identifikasi lokasi rawan banjir dan penyebab terjadinya banjir untuk mendapatkan

solusi mengatasi banjir.

Pengaturan dan perbaikan daerah-daerah rawan banjir banjir

Perbaikan lewat rekayasa teknis misalnya talud, sarana penampungan air, dan

peningkatan fungsi drainase perkotaan.

c. Kawasan Rawan Erosi dan Tanah Longsor

Selain gempa bumi dan banjir, kondisi topografi yang berbukit sampai pegunungan

mengkondisikan wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan juga rawan terhadap bencana

tanah longsor. Kawasan yang memiliki potensi rawan longsor adalah Kecamatan Pino

Raya, Ulu Manna dan Kecamatan Kedurang Ilir.

Untuk mengatasi potensi longsor tersebut, perlu dilakukan perencanaan antara lain:

Pemetaan lokasi yang potensial terhadap gerakan tanah/batuan

Setelah mengetahui lokasi atau titik rawan gerakan tanah/batuan, maka dilakukan

pencegahan yang dibagi menjadi pembangunan struktur sebagai program jangka

pendek

Perbaikan kawasan yang telah mengalami degradasi hutan sebagai program jangka

panjang

Pengaturan pemanfaatan lahan terutama pada wilayah yang berlereng terjal

umumnya di atas 40 %.

Page 80: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 13

4.1.6 Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Kawasan ruang terbuka hijau di wilayah Kota Kabupaten Bengkulu Selatan antara

lain;

a. Ruang Terbuka Hijau Publik

a. Taman kota kurang lebih 23 hektar

b. Tempat pemakaman umum kurang lebih 25 hektar

c. Sepadan sungai 73 hektar

d. Sepadan pantai kurang lebih 150 hektar

e. jalur hijau sepanjang jalan kurang lebih 27 hektar.

b. Ruang Terbuka Hijau Privat sebagai berikut :

a. Halaman rumah kurang lebih 635 hektar

b. Kebun kurang lebih 915 hektar

4.2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya merupakan ruang untuk berbagai macam kegiatan eksploitasi guna

kelangsungan hidup manusia dan kepentingan daerah, yang diharapkan mampu memacu

perkembangan wilayah kabupaten yang bersangkutan. Kegiatan pada kawasan ini perlu

diatur pemanfaatannya oleh karena kondisi fisik masing-masing wilayah/kawasan berbeda-

beda dan memiliki sifat khusus yang berbeda-beda pula. Pendekatan yang digunakan untuk

menentukan alokasi pemanfaatan ruang berbeda antara satu kawasan dengan kawasan

yang lainnya.

4.2.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

memproduksi hasil hutan. Pemanfaatan hutan produksi dapat berupa pemanfaatan

kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu

serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu.

Pemanfaatan kawasan dilaksanakan untuk memanfaatkan ruang tumbuh sehingga

diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang optimal.

Pemanfaatan jasa lingkungan dilakukan dalam bentuk usaha yang memanfaatkan potensi

Page 81: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 14

jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.

Pemanfaatan hasil hutan dilakukan dalam bentuk usaha pemanfaatan hutan alam dan

usaha pemanfaatan hutan tanaman. Usaha pemanfaatan hutan tanaman diutamakan

dilaksanakan pada hutan yang tidak produktif dalam rangka mempertahankan hutan alam.

Kegiatan pemungutan hasil hutan meliputi pemanenan, penyaradan, pengangkutan,

pengolahan dan pemasaran yang diberikan untuk jangka waktu tertentu.

Dalam rencana kawasan budidaya, ruang bagi kawasan hutan produksi dibedakan atas:

Kawasan Hutan Produksi Terbatas

Kawasan Hutan Produksi Tetap

a. Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Berdasarkan data yang ada, wilayah yang termasuk dalam kawasan hutan produksi

terbatas (HPT) di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah HPT Bukit Rabang, HPT

Peraduan Tinggi dan HPT Air Kedurang.

Tabel 4.6 Luas Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

di Kabupaten Bengkulu Selatan

Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Bengkulu Selatan

Berdasarkan RTRWP Bengkulu, di kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan saat ini

terdapat kawasan hutan produksi terbatas (HPT) yang mengajukan usulan perubahan

(alih fungsi) lahan menjadi Tahura Gluguran seluas 400 Ha. Untuk lebih jelasnya

usulan review perubahan kawasan hutan produksi terbatas di Kabupaten Bengkulu

Selatan berdasarkan RTRWP Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Review Usulan Perubahan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

di Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan RTRWP Bengkulu

No Kawasan Hutan Luas (Ha)

(kurang lebih)

Berhutan Tidak Berhutan

Luas (Ha) % Luas (Ha) %

1. HPT Bukit Rabang 4.216.54 2.530 60,00 1.686 40,00

2. HPT Peraduan Tinggi 9.158 4.626 50,51 4.532 49,49

3. HPT Air Kedurang 1.192 477 40,00 715 60,00

Jumlah : 14.567 7.633 6.933

Page 82: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 15

No

Kawasan Hutan

Kabupaten

Permasalahan dan Konflik

Luas Usulan Review (Ha) Keterangan Alih Fungsi

Pelepasan/

Enclave

1. HPT Bukit Rabang Reg 78 Luas kurang lebih : 6.848 Ha

Seluma dan Bengkulu Selatan

Pada lokasi areal penggunaan lain (APL) yang berdekatan dgn kawasan ini terdapat air terjun Sungai Gluguran yang telah dimanfaatkan oleh msyarakat setempat sebagai tempat wisata

Banyaknya perambahan hutan

Adanya kepemilikan lahan secara turun temurun namun tidak dilengkapi bukti yuridis formal

Luas areal kawasan hutan yang tidak berhutan ± 4.210 Ha. Vegetasi dominan kebun kelapa sawit, kebun kopi, sawah dankebun campuran

400 - Perubahan fungsi menjadi Tahura berdasarkan usulan Bupati Bengkulu Selatan No. 522/90/2007 tgl 31 April 2007

Surat Permohonan usulan Review dari Pemda Bengkulu Selatan melalui Surat No. 522/303/2005 dan surat DPRD Bengkulu Selatan No. 522/237/B.12/2005

Dukungan Bupati Bengkulu Selatan untuk pembentukan Tahura Gluguran Surat No. 522/1184/2007 tgl 6 Nov 2007 dgn meyediakan lahan tambahan pada APL seluas 400 Ha.

2. HPT Peraduan Tinggi Reg 73 Luas kurang lebih : 4.217 Ha

Bengkulu Selatan

Banyaknya perambahan hutan

Luas areal kawasan huta n yang tidak berhutan ± 4.532 Ha, dengan vegetasi dominan kebun kelapa sawit, kebun kopi, sawah dan kebun campuran

- 4.350 Surat Permohonan usulan review dari Pemda Bengkulu Selatan melalui Surat No. 522/303/2005 dan surat DPRD Bengkulu Selatan No. 522/237/B.12/2005

Surat Bupati Bengkulu Selatan No. 900/2353/B.9 nopember 2005, 522.1/2559/2006 tgl 21 januari 2006, 900/2895/B.9 tgl 6 Juli 2006

3. HPT Air Kedurang Reg 81 Luas kurang lebih 5.247 Ha

Bengkulu Selatan dan Kaur

Adanya kepemilikan lahan secara turun temurun

Banyaknya perambahan hutan dengan vegetasi dominan kebun kopii, kebun campuran dan sawah

- 2.345 Surat Permohonan usulan review dari Pemda Bengkulu Selatan melalui Surat No. 522/303/2005 dan surat DPRD Bengkulu Selatan No. 522/237/B.12/2005

Surat Bupati Bengkulu Selatan No. 900/2353/B.9 nopember 2005, 522.1/2559/2006 tgl 21 januari 2006, 900/2895/B.9 tgl 6 Juli 2006

Jumlah : 400 6.695

Sumber : RTRWP Bengkulu Ket : yang melakukan pelepasan (enclave) adalah kabupaten Kaur dan Seluma, Bengkulu Selatan hanya melakukan alih fungsi

seluas 400 Ha.

b. Peruntukan Hutan Produksi Tetap

Dalam jangka panjang, kawasan hutan produksi ini diarahkan untuk menstabilkan

bahan baku industri yang berasal dari hutan produksi alam, meningkatkan produksi

bahan baku yang berasal dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat, meningkatkan

pendapatan dan kesempatan kerja dengan melibatkan masyarakat lokal.

Kawasan hutan produksi tetap (umumnya hanya disebut sebagai hutan produksi, HP)

di Kabupaten Bengkulu Selatan mencakup areal seluas kurang lebih 14.008 Ha.

Kawasan HP dijumpai di Kecamatan Manna dengan nama HP Air Bengkenang.

Tabel 4.8

Review Usulan Perubahan Hutan Produksi Tetap (HP) di Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan RTRWP Bengkulu

Page 83: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 16

No

Kawasan Hutan

Kabupaten

Permasalahan dan Konflik Luas Usulan Review (Ha)

Keterangan Alih Fungsi

Pelepasan/ Enclave

1. HP Air Bengkenang Reg 80 Luas kurang lebih : 1.579 Ha

Bengkulu Selatan

Adanya permukiman penduduk (Dusun Tanjung Tengah, Talang Batu Balai) dalam kawasan hutan

Adanya sarana jalan aspal, 2 (dua) bendungan, irigasi teknis, jembatan permanen dan sawah permanen penduduk

Seluruh areal kawasan hutan bervegetasi non hutan

- 1.579 Surat Permohonan usulan Review/Enclave dari Pemda Bengkulu Selatan melalui Surat No. 522/303/2005 dan Surat DPRD Bengkulu Selatan No. 522/237/B.12/2005

Surat Bupati Bengkulu Selatan No. 900/2353/B.9 Tgl 6 Juli 2006

Jumlah : - 1.579

Sumber : RTRWP Bengkulu, 2010-2030

4.2.2 Kawasan Peruntukan Pertanian

Secara umum, sehubungan dengan pengembangan potensi sumberdaya wilayah untuk

sektor pertanian, keragaman sifat lahan akan sangat menentukan jenis komoditas yang

dapat diusahakan serta tingkat produktivitasnya. Hal ini disebabkan setiap jenis komoditas

pertanian memerlukan persyaratan sifat lahan yang spesifik untuk dapat tumbuh dan

berproduksi secara optimal. Pengembangan komoditas pertanian pada wilayah yang sesuai

dengan persyaratan pedo-agroklimat tanaman (seperti iklim, tanah, dan topografi) akan

memberikan hasil yang optimal dengan kualitas prima. Keragaman sifat lahan ini

merupakan modal dasar yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan

pewilayahan komoditas (zonasi ruang) pertanian. Perencanaan pembangunan pertanian

yang berdasarkan pewilayahan akan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang,

serta menjamin efektifitas perencanaan yang sinergis dan berkelanjutan. Ini dilakukan

melalui suatu analisis kesesuaian lahan.

a. Kawasan Pertanian Lahan Basah

Kegiatan pertanian lahan basah adalah kegiatan pertanian yang memerlukan air terus

menerus sepanjang tahun, dengan komoditi utamanya adalah padi sawah. Dari analisis

yang dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa lahan yang sangat sesuai untuk

pengembangan pertanian lahan basah meliputi area seluas kurang lebih 19.666 Ha.

Page 84: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 17

Tabel 4.9 Luas Kawasan Lahan Basah di Kabupaten Bengkulu Selatan

No Kecamatan

Jenis Irigasi dan Luasnya

Irigasi Teknis

Irigasi ½ Teknis

Irigasi Sederhana

Irigasi Desa/non

PU

Tadah Hujan

Pasang Surut

Lebak/Rawa

Jumlah

1. Pino - 20 365 50 595 - 10 1.040

2. Ulu Manna - - 160 213 241 - - 614

3. Pino Raya - 125 125 387 686 - 125 1.448

4. Manna - - 105 50 385 - - 540

5. Bunga Mas - - 25 140 205 12 75 457

6. Kota Manna - - - 12 273 - - 285

7. Pasar Manna - 24 49 - 66 - - 139

8. Kedurang 1.269 - 127 - - - - 1.396

9. Kedurang Ilir - 270 243 159 45 2 92 811

10. Seginim 1.558 393 14 150 50 20 - 1.910

11. Air Nipis 3.917 1.432 1.363 1.472 2.526 14 302 11.026

Jumlah 6.744 19.666

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Bengkulu Selatan

Kawasan lahan yang sesuai dan sangat sesuai ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten

Bengkulu Selatan yaitu di Kecamatan Pino, Pino Raya, Kedurang, Seginim dan Air Nipis

Rencana pemanfaatan ruang dan pengembangan kawasan pertanian lahan basah yang

perlu dilakukan adalah:

Perluasan areal persawahan, yaitu meningkatkan produktivitas “lahan tidur”, baik

melalui pompanisasi maupun melalui cekdam (bendungan) baru.

Pengembangan prasarana pengairan untuk mendukung pengembangan tanaman

padi sawah

Pencanangan dan penetapan lahan-lahan kategori kelas I untuk dijadikan ”Lahan

Pertanian Abadi”

Pengaturan pembagian lahan pada kawasan baru dikembangkan untuk petani-

petani transmigrasi lokal

b. Kawasan Pertanian Lahan Kering

Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa lahan yang sangat sesuai untuk

pengembangan pertanian lahan kering meliputi area seluas kurang lebih 61.867 Ha yaitu

berada di Kecamatan Pino, Ulu Manna, Pino Raya dan Kedurang.

Page 85: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 18

Rencana pemanfaatan ruang dan pengembangan kawasan pertanian lahan kering yang

perlu dilakukan adalah:

Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan pertanian yang

diklasifikasikan sebagai lahan subur kelas satu. Perlu pengembangan konsep „lahan

pertanian abadi‟ untuk lahan subur kelas satu, baik untuk lahan kering maupun

lahan basah

Penyelesaian tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya pada suatu

kawasan/lokasi

Usaha penanggulangan banjir yang berpotensi melanda kawasan pertanian.

Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan lahan kering diarahkan pada

komoditas jagung sebagai andalan utama, dan untuk kepentingan diversifikasi juga

dikembangkan hortikultura

Untuk diversifikasi, diperlukan metode tumpangsari bagi komoditas-komoditas yang

secara komposit sesuai dikembangkan

Menerapkan sistem usaha tani konservasi terutama pada lahan-lahan dengan

potensi erosi tinggi untuk menghindari degradasi lahan.

4.2.3 Kawasan Peruntukkan Perkebunan

Lahan perkebunan di Kabupaten Bengkulu Selatan tercatat kurang lebih sekitar 514 Ha.

Berdasarkan survei lapangan dan analisis data, terdapat empat komoditas perkebunan yang

dianggap unggul dan perlu untuk dikembangkan, yakni kelapa sawit, kopi, kelapa, dan

kakao. Potensi pengusahaan komoditas unggulan perkebunan tersebut cukup besar, dan

dapat dikembangkan di hampir semua bagian wilayah di Bengkulu Selatan.

4.2.4 Kawasan Peruntukkan Perikanan

a. Budidaya Perikanan Pesisir

Pengembangan kawasan perikanan di pesisir di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat

dilakukan pada bentangan pantai sepanjang 70 km. Potensi kawasan perikanan ini

dapat dimanfaatkan terutama sebagai lokasi marikultur, baik untuk areal budidaya

rumput laut maupun budidaya ikan-ikan laut (kakap, baronang, kerapu). Demikian pula

pengembangan pertambakan juga memiliki prospek yang baik namun belum sama

sekali tambak yang memenuhi persyaratan teknis.

Selain itu, kewenangan Kab. Bengkulu Selatan di wilayah laut (menurut UU No.

32/2004) sebesar 1/3 dari kewenangan Provinsi Bengkulu (12 mil-laut), yaitu sebesar 4

Page 86: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 19

mil-laut menjadi potensi kawasan perairan yang dapat dijadikan kawasan perikanan

tangkap (coastal fisheries).

Tabel 4.10 Pembagian Kewenangan Wilayah Perairan

Pemerintah Kewenangan

Pusat

1. Menetapkan kebijakan dan pengaturan eksplorasi konservasi, pengelolaan, pemanfaatan sumberdaya perairan di wilayah laut di luar perairan 12 mil, termasuk perairan Nusantara dan dasar lautnya serta Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen.

2. Pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam di luar perairan laut 12 mil. 3. Menetapan kebijakan dan pengaturan batas maritim yang meliputi batas-batas daerah

otonom di laut dan batas ketentuan hukum internasional.

4. Menetapkan standart pengelolaan pesisir pantai dan pulau-pulau kecil. 5. Penegakan hukum di wilayah laut di luar perairan 12 mil. 6. Penegakan hukum di wilayah laut dalam perairan 12 mil yang menyangkut hal spesifik

serta berhubungan dengan internasional.

Propinsi

1. Mengatur dan mengelola perairan di wilayah laut pemerintah daerah propinsi. 2. Batas wilayah laut kewenangan daerah Propinsi 4 sampai 12 mil. 3. Konservasi dan pengelolaan plasma nutfah spesifik lokasi serta suaka perikanan di

wilayah laut kewenangan pemerintah daerah. 4. Pelayanan izin usaha pembudidayaan dan penangkapan ikan pada wilayah laut

kewenangan propinsi 5. Pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut kewenangan propinsi

Kabupaten

1. Mengatur dan mengelola perairan di wilayah laut pemerintah daerah Kabupaten. 2. Batas wilayah laut kewenangan Daerah Kabupaten, yaitu dari garis pantai sampai jarak

4 mil. 3. Konservasi dan pengelolaan plasma nutfah spesifik lokasi serta suaka perikanan di

wilayah laut kewenangan pemerintah daerah 4. Pelayanan izin usaha pembudidayaan dan penangkapan ikan pada wilayah laut

kewenangan kabupaten 5. Pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut kewenangan kabupaten.

Sumber : UU No. 26 Tahun 2007.

Namun demikian, produktifitas perikanan pesisir (pantai) sangat bergantung pada

tingkat kesuburan eksositem-ekosistem penunjang terutama mangrove, lamun dan

terumbu karang. Kawasan mangrove menunjang produktifitas perikanan terutama

dalam hal penyedian bahan-bahan organik (serasa vegetasi) bagi biota laut. Kawasan

padang lamun, selain berkemampuan untuk menghasilkan biomas vegetal, juga

berfungsi sebagai areal asuh bagi biota-biota laut (ikan, krustasea, moluska,

ekinodermata). Demikian pula kawasan terumbu karang menunjang produktifitas

perikanan, terutama dalam hal penyedian attractive area yang berfungsi sebagai

penyuplai makanan dan proteksi biota vulnerabel dari pemangsaan. Oleh karena itu,

gambaran produktifitas perikanan pesisir tercermin oleh tingkat ‟kesuburan‟ ekosistem-

ekosistem penunjang.

Page 87: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 20

Gambar 4.4 Konsep Pembagian Wilayah Pengelolaan Pesisir Dan Laut

ZEE

Isu utama yang berkaitan dengan pengembangan perikanan budidaya dan perikanan

tangkap di pesisir Kabupaten Bengkulu Selatan adalah keterbatasan areal. Luasan ini

harus menjadi wadah bagi semua kegiatan di wilayah laut seperti pelayaran,

kepelabuhanan, perikanan budidaya (marikultur), perikanan tangkap dan konservasi dan

suaka alam laut. Dalam desain perencanaan pengelolaan terpadu wilayah pesisir

(Integreted Coastal Zone Planning and Management) sektor perikanan bukan satu-

satunya kegiatan yang menempati kawasan pesisir tersebut. Oleh karena itu, alokasi

ruang (spasial) untuk kawasan perikanan budidaya dan penangkapan harus disepakati

oleh seluruh stake holder yang dituangkan dalam zoning regulation. Alokasi ruang yang

diperuntukan bagi kawasan perikanan pesisir menjadi informasi penting dalam

menetapkan strategi pengembangan perikanan pesisir. Pengembangan kawasan

perikanan budidaya diarahkan pada marikultur (budidaya rumput laut dan ikan),

sedangkan pengembangan tambak seyogianya dibatasi dan tidak dibangun di areal

hutan mangrove.

Selanjutnya, pengembangan kawasan perikanan tangkap lebih diarahkan pada penata-

kelolaan daerah penangkapan di wilayah perairan pantai (coastal waters). Berdasarkan

kategori ruang, wilayah perikanan pantai untuk daerah penangkapan terbentang dari

garis pantai ke arah luar hingga kedalam ± 200 m (flat kontinen). Berdasarkan kondisi

topografi dan bathimetrik, pesisir selatan memiliki flat kontinen yang relatif sempit,

diperkiran kurang 4 mil-laut. Kawasan flat kontinen ini merupakan lokasi ‟hunting‟ bagi

nelayan, khususnya nelayan tradisional.

Keterangan :

Pulau

Wilayah perairan dibawah

wewenang kabupaten (0 mil – 4

mil)

Wilayah perairan dibawah

wewenang Propinsi (4 mil – 12 mil)

Wilayah perairan dibawah

wewenang Pusat (12 mil – 200 mil)

Page 88: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 21

Rencana pengembangan kawasan perikanan pesisir dalam konteks ICZPM:

Mengembangkan zonasi wilayah pesisir dan laut untuk menetapkan ruang untuk

pengembangan perikanan budidaya dan perikanan tangkap;

Mengembangkan perencanaan detail perikanan budidaya (tingkat kawasan, dengan

skala > 1 : 50.000) yang menggambarkan potensi lahan (tambak, KJA, areal

rumput-laut) melalui analisis kesesuaian lahan pertambakan;

Mengembangkan sub-sistem perikanan budidaya, seperti pembangunan panti-panti

pembenihan ikan laut, dan pembangunan pabrik pakan dari bahan baku lokal;

Mengembangkan kelembagaan yang menunjang sistem informasi perikanan bagi

keperluan pembudidaya dan nelayan, sistem pendidikan dan latihan dan sistem

pendanaan usaha;

Mengembangkan sistem fish aggregate divice (rumpon, terumbu buatan) untuk

menyediakan daerah penangkapan yang aksesibel;

Mengembangkan sarana dan prasarana perikanan budidaya dan perikanan

tangkap (pelabuhan/TPI, armada penangkapan, pabrik es, penyalur BBM)

b. Budidaya Perikanan Tangkap

Kawasan perikanan tangkap yang berada sebelah luar perairan pantai biasanya

dikategorikan sebagai kawasan pengembangan perikanan oseanik. Karakterisitik stok

ikan yang mobil dan berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya, terutama

ikan-ikan pelagis. Sehingga, stok ril yang menjadi kewenangan setiap daerah hanya stok

ikan-ikan demersal dan ikan-ikan karang yang bermobilitas terbatas. Belum ada

informasi rinci mengenai potensi stok ikan-ikan karang dan demersal yang berada di

wilayah perairan yang menjadi kewenangan Pemerintah kabupaten Bengkulu Selatan.

Oleh karena itu, model pengelolaan perikanan di kawasan Bengkulu Selatan harus

dilakukan secara terpadu oleh seluruh pemerintah daerah yang memiliki kewenangan di

wilayah tersebut. Demikian juga kewenangan pengelolaan kawasan perairan setiap

kabupaten sebesar 4 mil-laut direncanakan secara konseptual (berdasarkan

pertimbangan ilmiah) dan realistik (berdasarkan prioritas dan kepentingan masyarakat

atau dan pemerintah).

Isu utama pengelolaan kawasan perairan pesisir (khususnya < 4 mil-laut) adalah kondisi

lebih tangkap (over-fishing). Keadaan lebih-tangkap ini disebabkan oleh dua faktor

utama, yaitu penggunaan upaya penangkapan (fishing effort) berlebihan yang

Page 89: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 22

terkonsentrasi di kawasan perairan tersebut dan penggunaan alat dan metode

penangkapan ikan yang tidak ramah-lingkungan. Gejalah-gejalah lebih-tangkap di

kawasan perairan pantai dapat teridentifikasi dari data runtun-waktu (time series),

berupa: (1) menurunnya jumlah hasil tangkapan persatuan upaya (Catch Per Unit Effort,

CPUE) dan (2) menurunnya ukuran rata-rata ikan yang tertangkap. Olehkarena itu,

kebijakan perikanan tangkap adalah mengendalikan fishing effort di perairan pantai (<4

mil-laut) dan mengembangkan armada penangkapan yang berdaya jelajah tinggi untuk

dapat beroperasi di wilayah periaran sebelah luar (> 4 mil-laut), misalnya armada

berukuran 50 GT.

Jalur penangkapan ikan ini sudah diatur sejak tahun 1976 melalui Kepmen No.

607/Kpts/UM/1976 yang berlaku umum di seluruh Indonesia. Dengan demikian,

ketentuan yang didapat dalam Kepmen tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Jalur Penangkapan Ikan I

Jalur Penangkapan Ikan I, adalah perairan pantai selebar 3 mil laut yang diukur dari titik

terrendah pada waktu air surut. Jalur penangkapan I tertutup bagi:

Kapal penangkap ikan bermesin dalam (inboard) berukuran di atas 5 GT atau kapal

bermesin dalam berukuran di atas 10 PK (daya kuda).

Jarring (pukat) cincin/kolor/langgar dan sejenisnya (purse seine).

Jarring (pukat) hanyut tongkol (drift grill net).

Jarring (pukat) payang/dogol/cantrang/lampara/banting di atas 120 meter panjang

rentangan dari ujung sayap/kaki yang satu ke ujung yang lain.

Jalur Penangkapan Ikan II

Jalur Penangkapan II, adalah perairan selebar 4 mil laut yang diukur dari garis luar Jalur

Penangkapan I. Jalur Penangkapan II tertutup bagi:

Kapal penangkap ikan bermesin dalam (inboard) diatas 25 GT atau kapal penangkap

ikan bermesin dalam yang berkekuatan di atas 50 PK (daya kuda).

Jaring dasar berpanel (otterboard) yang panjang tali ris atas/bawahnya di atas 12

meter.

Jaring (pukat) cincin/kolor/langgar dan sejenisnya yang panjangnya diatas 300

meter.

Jalur Penangkapan Ikan III

Jalur Penangkapan III, adalah perairan selebar 5 mil laut yang diukur dari garis luar Jalur

Penangkapan II. Jalur Penangkapan III tertutup bagi:

Page 90: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 23

Kapal penangkap ikan bermesin dalam (inboard) berukuran diatas 100 GT atau kapal

penangkap ikan bermesin dalam yang berkekuatan di atas 200 PK (daya kuda).

Jaring (pukat) cincin/kolor/langgar dan sejenisnya yang panjangnya diatas 600

meter.

Jalur Penangkapan Ikan IV

Jalur Penangkapan IV, adalah perairan diluar Jalur Penangkapan III. Jalur Penangkapan

IV terbuka bagi: semua jenis kapal dan alat penangkapan yang sah, terkecuali pair (bull)

trawl hanya boleh beroperasi pada perairan Samudera Indonesia.

Oleh karena itu, kebijakan makro adalah penerapan model perikanan bertanggung-

jawab. Menurut FAO (1995), Monintja (1996), Arimoto (1999) dalam Anonim (2004)

perikanan bertanggung-jawab diimplementasikan melalui evaluasi beberapa kriteria,

meliputi:

Selektifitas Alat tangkap. Ukuran mata jaring yang umum digunakan sebagai faktor

selektifitas disesuaikan ukuran pertama kali matang kelamin (length of first

maturity). Ukuran mata jaring seharusnya lebih besar dari ukuran pertama kali

matang kelamin sehingga jenis ikan tersebut dapat memijah minimal sekali sebelum

tertangkap;

Konsumsi BBM. Armada penangkapan diharapkan menggunakan BBM secara efisien

mengingat harga BBM meningkat tajam beberapa tahun terakhir ini. Tingkatan

penggunaan BBM untuk mengkategorikan efisiensi ini adalah sbb., penggunaan

kurang dari 100 ltr/hari digolongkan rendah; 100-300 ltr/hari digolongkan sedang da;

dan lebih dari 300 ltr/hari digolongkan tinggi;

Investasi. Kategori penggunaan investasi rendah bila kurang Rp. 100 juta/unit;

sedang bila Rp.100 juta – Rp 300 juta/unit; dan tinggi bila lebih besar dari Rp 300

juta.

Tangkapan sampingan (by-catch/discard). Digolongkan rendah bila kurang dari 5%;

sedang bila 5 -15 % dan tinggi bila lebih besar dari 15 %.

Hasil tangkapan segar

Tidak merusak habitat

Mudah didaur ulang

Legal

Aman bagi nelayan

Page 91: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 24

Aman bagi spesies yang dilindungi

Aman bagi keanekaragaman hayati

Bersifat menguntungkan dan tidak menimbulkan konflik bagi nelayan atau

masyarakat lainnya.

Berdasarkan uraian fakta dan analisis kondisi kawasan perikanan di Pasar Manna, maka

rencana pengembangan kawasan perikanan tangkap di wilayah laut ‟sebelah-luar‟

diarahkan untuk:

Pengembangan armada penangkapan yang berjelajah tinggi, seperti kapal perikanan

50 GT yang dapat mengoperasikan alat tangkap lepas pantai (huhate, rawai-tuna,

jaring insang,)

Pengembangan prasarana penangkapan seperti TPI atau pelabuhan perikanan,

pabrik es;

Pengembangan kelembagaan nelayan untuk keperluan diklat, penata-kelolaan dana

dan permodalan, penata-kelolaan sarana penangkapan seperti BBM, material alat

tangkap.

4.2.5 Kawasan Peruntukkan Pertambangan

Dalam mengelola usaha pertambangan, pemerintah menetapkan wilayah

pertambangan (WP), yang terdiri dari wilayah usaha pertambangan (WUP), wilayah

pertambangan rakyat (WPR) dan wilayah pencadangan negara (WPN).

• Wilayah usaha pertambangan (WUP), adalah bagian dari wilayah pertambangan

(WP) yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan/atau informasi geologi.

WUP ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui koordinasi dengan pemerintah

provinsi.

• Wilayah pertambangan rakyat (WPR), adalah bagian dari wilayah pertambangan

(WP) tempat dilakukannya usaha pertambangan rakyat. WPR ditetapkan oleh

bupati/walikota, sesuai pasal 21, UU nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan.

Kriteria untuk menetapkan wilayah pertambangan rakyat (WPR) adalah :

a. Mempunyai cadangan mineral sekunder yang terdapat di sungai dan/atau di

antara tepi dan tepi sungai;

b. Mempunyai cadangan primer logam atau batubara dengan kedalaman maksimal

25 (dua puluh lima) meter;

c. Endapan teras, dataran banjir, dan endapan sungai purba;

Page 92: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 25

d. Luas maksimal wilayah pertambangan rakyat adalah 25 (dua puluh lima)

hektare;

e. Menyebutkan jenis komoditas yang akan ditambang; dan/atau

f. Merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah dikerjakan

sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun.

• Wilayah pencadangan negara (WPN), adalah bagian dari wilayah pertambangan

(WP) yang dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional. Penetapan wilayah

pencadangan negara (WPN) dilakukan oleh pemerintah pusat dengan tetap

memperhatikan aspirasi daerah sebagai daerah yang dicadangkan untuk komoditas

tertentu dan daerah konservasi dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem

dan lingkungan. WPN yang ditetapkan untuk komoditas tertentu dapat diusahakan

sebagian luasnya, sedangkan WPN yang ditetapkan untuk konservasi ditentukan

batasan waktunya. WPN yang diusakan sebagaian luasnya statusnya berubah

menjadi wilayah usaha pertambangan khusus (WUPK). Perubahan status WPN

menjadi WPUK dapat dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Pemenuhan bahan baku industri dan energi dalam negeri;

b. Sumber devisa negara;

c. Kondisi wilayah didasarkan pada keterbatasan sarana dan prasarana;

d. Berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi;

e. Daya dukung lingkungan; dan/atau

f. Penggunaan teknologi tinggi dan modal investasi yang besar.

Sebagian wilayah di Bengkulu Selatan merupakan rencana usaha pertambangan,

karena mempunyai bahan pertambangan yang berpotensi untuk dieksploitasi. Arahan

pengembangan dan pengelolaan pertambangan ke depannya diarahkan harus

memperhatikan aspek pengelolaaan lingkungan dan keterlibatan masyarakat serta

ketentuan-ketantuan dalam aspek pertambangan.

Page 93: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 26

Wilayah yang mempunyai Potensi Pertambangan

No Jenis Tambang Kecamatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Pertambangan Golong C /Batu Hias Emas Pasir Besi Biji Besi Batuan Piroklastik Mineral Ubahan Batu Rijang Mineral Sulfida Masmar Andesit Diaret Granit Posphat Guano Pasir Lempung

Kecamatan Kedurang Ilir

Kecamatan Manna

Kecamatan Pino Raya

Kecamatan Ulu Manna

Kecamatan Bunga Mas

Kecamatan Kota Manna

Kececamatan Pino Raya

Kecamatan Air Nipis

Kecamatan Ulu Manna

Kecamatan Seginim

Kecamatan Pino Raya (Pantai Selali)

Kecamatan Kedurang Ilir (Pantai Sulau)

Kecamatan Ulu Manna (perbatasan

Bengkulu Selatan – Lahat.

Kecamatan Pino (Sekitar Air Manna)

Kecamatan Pino

Kecamatan Seginim

Kecamatan Kedurang

Kecamatan Air Nipis

Kecamatan Pino

Kecamatan Seginim

Kecamatan Kedurang

Kecamatan Seginim (Desa Suka Rami)

Kecamatan Kedurang, Kecamatan Air

Nipis (Bukit Raja Mandara)

Bukit Raja Mandara

Bukit Raja Mandara

Kecamatan Kedurang (Pertemuan Air

Kedurang dengan Cawang alun)

Kecamatan Seginim

Page 94: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 27

13.

14.

Batu Tulis Batu Gamping

-

Kecamatan Seginim

Kecamatan Kedurang

Sumber Data : Dinas ESDM Kabupaten Bengkulu Selatan

Page 95: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 28

4.2.6 Kawasan Peruntukkan Industri

Di Bengkulu Selatan hanya ada indusri kecil dengan jumlah yang juga tidak terlalu

banyak. Mengingat semakin terbatasnya luas lahan untuk kegiatan usaha pertanian

serta perlunya peningkatan SDM masyarakat, maka kegiatan industri yang berbasis

agro perlu didorong pertumbuhannya. Oleh karena itu industri pengolahan hasil

pertanian, perikanan dan kelautan perlu mendapat prioritas utama dalam

pengembangan ekonomi kerakyatan. Agroindustri sebaiknya dikembangkan di sekitar

Pino dan Pino Raya dan pengolahan ikan laut di Pasar Manna. Kegiatan industri yang

dikembangkan dapat saja berupa industri kecil sampai sedang namun tetap berupa

industri ramah lingkungan dan non polutan.

4.2.7 Kawasan Peruntukkan Pariwisata

Berbagai jenis kawasan pariwisata yang ada dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan

merupakan bagian dari suatu sistem kesatuan kepariwisataan secara keseluruhan yang ada

di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Provinsi Bengkulu . Secara umum, potensi

obyek wisata yang dapat dikembangkan di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan meliputi:

(i) wisata alam bahari; (ii) wisata alam hutan ; dan (iii) wisata sejarah dan budaya. Karena

daya tariknya masing-masing yang unik, semua jenis wisata tersebut dapat dikembangkan

di wilayah ini.

a. Peruntukkan Pariwisata Budaya

Obyek wisata budaya di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Meriam Anak Jina di Desa

Palak Bengkerung di Kecamatan Air Nipis, Meriam Honey Sweet Horizon di Kelurahan

Belakang gedung Pasar Manna, Bunker Kelurahan Belakang gedung Pasar Bawah

Kecamatan Pasar Manna, Batu Golmen di Kecamatan Pino, Batu Tapak Kaki Kambing

Hutan di Desa Batu Aji Kecamatan Ulu Manna, Patilasan Pertapaan Gajah Mada di Dusun

Tingi, Kecamatan Air Nipis.

b. Peruntukkan Pariwisata Alam

- Wisata Alam Bahari

Kawasan wisata bahari merupakan kawasan di daerah pantai yang diperuntukkan

untuk melakukan aktivitas wisata mulai dari fenomena alam yang dimiliki, budaya

dan kehidupan sosial masyarakat pesisir, biota laut dan habitat laut serta kualitas

perairan. Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki arena yang cukup luas untuk wisata

Page 96: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 29

bahari. Kawasan wisata bahari di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Pantai Wisata

Pasar Bawah di Kecamatan Pasar Manna.

- Wisata Air Terjun

Air Terjun Geluguran di Desa Batu Aji, Kecamatan Ulu Manna dan Air Terjun Tiga

Tingkat di Batu Aji, Kecamatan Ulu Manna.

4.2.8 Kawasan Peruntukkan Permukiman

Berdasarkan cakupan wilayah menurut fungsi dan kegiatannya, kawasan permukiman di

Kabupaten Bengkulu dibagi menjadi dua jenis, yaitu kawasan permukiman perkotaan dan

kawasan permukiman pedesaan.

4.2.8.1 Kawasan Permukiman Perkotaan

Kawasan permukiman perkotaan pada umumnya berada di wilayah yang telah berkembang

dan dengan pola mengikuti jaringan jalan yang telah ada, pusat-pusat pelayanan, dan

pemukiman yang telah lama ada dan tumbuh. Kawasan permukiman perkotaan di

Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di 3 (tiga) kecamatan yaitu di Kecamatan Manna,

Kota Manna dan Kecamatan Pasar Manna dan di ibukota kecamatan lain yang ada di

Kabupaten Bengkulu Selatan.

Rencana pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Bengkulu Selatan

adalah sebagai berikut:

Permukiman perkotaan diarahkan untuk mengisi kawasan belum terbangun di ibukota

kecamatan terutama pada pusat-pusat wilayah pembangunan

Pengarahan pemanfaatan ruang perkotaan ditinjau agar struktur ruang linier disetiap

ibukota kecamatan diubah menjadi struktur ruang konsentris yang lebih terpadu dan

kompak

Secara bertahap agar dilakukan penyusunan RTR Kawasan ibukota kecamatan untuk

seluruh ibukota kecamatan dan penyusunan RDTRK untuk ibukota kecamatan yang

berfungsi sebagai pusat wilayah pengembangan pembangunan, dan penyusunan RTRK

untuk ibukota kecamatan yang mempunyai perkembangan perkotaan yang pesat.

Pengembangan kawasan permukiman untuk menunjang kawasan pertanian, agro-

industri dan lain-lain

Peningkatan sarana dan prasarana permukiman, terutama sarana sosial, air bersih,

drainase, limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi.

Page 97: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 30

4.2.8.2 Kawasan Permukiman Pedesaan

Kawasan pedesaan adalah kawasan yang pemanfaatan ruangnya didominasi oleh kegiatan

utama pertanian, bukan perkotaan dan memiliki homogenitas dalam kegiatan usaha

ekonominya. terkonsentrasi pada wilayah-wilayah berkembang dan pada umumnya terletak

di sekitar wilayah pertanian. Di kabupaten Bengkulu Selatan kawasan permukiman

pedesaan berada di desa yang ada di 8 (delapan) wilayah kecamatan yaitu di Kecamatan

Bunga Mas, Kedurang, Kedurang Ilir, Seginim, Air Nipis, Pino, Ulu Manna dan Kecamatan

Pino Raya.

Pengembangan kawasan permukiman pedesaan dilakukan melalui peningkatan kualitas dan

kuantitas permukiman secara terpadu dengan kegiatan ekonomi antara lain pertanian,

peternakan, dan perikanan dan meningkatkan prasarana dan sarana penunjang.

Pengembangan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan diusahakan agar hanya

memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif.

Rencana pengembangan kawasan pemukiman pedesaan di Kabupaten Bengkulu Selatan

adalah sebagai berikut:

Lebih mengkonsentrasikan pemukiman pedesaan pada kelompok pemukiman

perkampungan yang sudah ada, agar tidak terjadi penyebaran pemukiman secara

sporadik yang mengakibatkan penggunaan lahan dan penyediaan infrastruktur menjadi

tidak efisien.

Pengembangan desa pusat pertumbuhan

Peningkatan aksesibilitas antara kawasan pemukiman dengan kawasan pertanian

Peningkatan sarana dan prasarana permukiman

Untuk mengantisipasi perkembangan kawasan terbangun/permukiman sebagai

implikasi dari pembangunan jalan pantai utara, yang tentu akan merangsang

perkembangan disekitarnya karena aksesibilitasnya yang tinggi, maka kawasan

terbangun pemukiman perlu diarahkan agar perkembangannya tidak sporadik.

Rencana pengembangan kawasan pemukiman baik perdesaan dan perkotaan adalah

berdasarkan standar kecukupan dan kelayakan ruang. Kecukupan dan kelayakan jumlah

unit perumahan didasarkan pada asumsi bahwa satu keluarga (yang di Kabupaten

Bengkulu Selatan rata-rata terdiri dari 5 jiwa) menempati satu unit rumah Dengan

Page 98: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 31

menggunakan asumsi Kavling Kecil : Kavling Sedang : Kavling Besar adalah 6 : 3 : 1,

dengan masing-masing ukuran tanah 300 : 600 : 900 m2.

Kabupaten Bengkulu Selatan dengan proyeksi penduduk 203.981 jiwa diakhir tahun

perencanaan 2030, membutuhkan setidaknya 24.478 unit rumah kavling kecil, 12.239 unit

rumah kavling sedang, dan 4.080 unit kavling besar.

Luas areal yang dibutuhkan untuk pengembangan areal permukiman baru secara kasar

diperoleh dari selisih angka total yang dibutuhkan luas lahan yang sekarang ini ada untuk

pemukiman. Luas lahan total harus juga memperhitungkan areal terbuka, fasilitas sosial

ekonomi, jalan, dan kondisi wilayah yang ada.

Berikut disampaikan luasan dari masing-masing kawasan rencana pola ruang dan peta

rencana pola ruang kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan.

4.2.9 Kawasan Peruntukan Lainnya

Kawasan peruntukan lainnya di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah kawasan militer seluas

3.317 Ha. Rencana pengembangan kawasan militer di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah

pembangunan koramil di Kecamatan Ulu Manna dan di Kelutum, Kecamatan Pino.

Page 99: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 32

Tabel 4.11 Rencana Pengembangan Pola Ruang di Kabupaten Bengkulu Selatan

Kawasan Kebijakan Tata Ruang Strategi (Arahan Pengembangan)

Kawasan Lindung 1.

Hutan Lindung Kriteria kawasan hutan lindung adalah:

- Kawasan hutan dengan faktor-faktor

kelerengan, jenis tanah, curah hujan yang

melebihi 175 mm - Kawasan hutan yang mempunyai kelerengan

40% atau lebih - Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian

2000 m dpl atau lebih

Berdasarkan hasil perhitungan luas fungsi kawasan pada Peta Penunjukan Kawasan,

wilayah yang termasuk dalam kawasan hutan lindung di Kabupaten Bengkulu

Selatan adalah seluas 33079,00 ha.

Rekonstruksi tata batas kawasan hutan lindung untuk memperoleh kepastian

hukum yang mengikat seluruh stake-holder terkait. Partisipasi masyarakat lokal dalam penetapan batas sangat penting untuk menghindari berbagai

bentuk konflik di kemudian hari.

Pengelolaan hutan lindung harus mampu memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan kekayaan keaneka ragaman hayati, penyediaan hasil hutan bukan kayu, pengembangan ekoturisme,

peningkatan pendapatan masyarakat lokal dan penguatan partisipasi masyarakat.

Kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) harus dikembangkan

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti luas kawasan, potensi, derajat besarnya gangguan (illegal logging, perambahan); kondisi sosial,

ekonomi dan budaya masyarakat lokal; karakteristik spatial, aksebilitas serta

kondisi sumberdaya di luar hutan lindung. Pengelolaan hutan lindung merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pengelolaan DAS secara terpadu dan harus selaras dengan aktivitas

pengembangan sektor-sektor lain serta menerapkan prinsip peranan hulu-hilir yang berkeadilan.

Sistem pengamanan dan perlindungan hutan harus merupakan sistem

partisipatif yang melibatkan petugas pemerintah dan masyarakat lokal. Kawasan Sempadan

Sempadan Pantai Sempadan pantai kawasan non permukiman, dipertahankan (100 meter dari titik pasang) dengan menanami tanaman sebagai vegetasi penahan

abrasi dengan memperhatikan aspek estetika. Sempadan pantai kawasan permukiman, agar dibuat tanggul pencegah

abrasi

Sempadan Sungai Garis sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang sudah ada, minimal 15 meter dari titik pasang tertinggi di kiri dan kanan

sungai. Pada kawasan ini hendaknya dibuat jalan inspeksi atau ditanami

vegetasi untuk memberikan penguatan tanah

Page 100: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 33

Kawasan Kebijakan Tata Ruang Strategi (Arahan Pengembangan) Garis sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang

terencana hendaknya berjarak 15-25 meter dari titik pasang tertinggi di

sepanjang kiri dan kanan sungai Garis sempadan sungai yang melewati luar kawasan permukiman dan di

areal rawan banjir hendaknya berjarak 50 meter dari titik pasang

tertinggi di kiri dan kanan sungai. Kawasan sungai hendaknya ditanami vegetasi untuk memberikan penguatan tanah

Sempadan Danau Kriteria untuk kawasan sempadan danau

yaitu daratan sepanjang tepian danau buatan/bendungan yang lebarnya

proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau buatan/bendungan antara 50-

100 meter dari titik pasang.

Kawasan sempadan danau di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah daerah yang

berada di tepian Danau Ulu Seginim di Kecamatan Seginim, Danau Mengkudum di

Kecamatan Pino Raya

Kawasan sempadan danau dapat dimanfaatkan sebagai lahan

permukiman KDB rendah dengan memperhatikan garis sempadan danau Diarahkan sebagai kawasan pariwisata alam dengan memanfaatkan

keadaan alamiah kawasan sekitar danau.

Sekitar Mata Air Kriteria untuk kawasan di sekitar mata air yaitu dengan jari-jari sekurang-kurangnya 200

meter.

Kawasan sekitar mata air yang mempunyai radius sekurang-kurangnya 200 meter dari titik sumber mata air harus merupakan daerah

perlindungan yang intensif, sehingga penambahan jumlah permukiman atau bangunan yang ada harus dihentikan.

Semua kegiatan budidaya di lokasi sekitar mata air harus dihentikan,

kemudian dilakukan upaya untuk meningkatkan fungsi lindungnya dengan menghutankan kembali lokasi mata air tersebut.

Kawasan Budidaya

1.

Hutan Produksi Peningkatan peran serta, efisiensi dan produktivitas masyarakat dalam

menjaga kelestarian sumber daya hutan dan produksi hasil hutan yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang

tinggal di dalam dan di sekitar hutan disamping peningkatan pendapatan negara baik untuk sektor dalam negeri maupun luar

Hutan Produksi

Terbatas

Hutan Produksi Tetap

Page 101: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 34

Kawasan Kebijakan Tata Ruang Strategi (Arahan Pengembangan) Hutan Produksi Konversi.

negeri. Peningkatan percepatan produksi kayu melalui upaya penanaman dan

pengayaan jenis yang cepat tumbuh untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dan industri. Pengembangan hasil hutan bukan kayu yang potensial seperti madu dan

rotan.

Pembentukan Kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan seperti luas kawasan, potensi, derajat besarnya

gangguan (illegal logging, perambahan); kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat lokal; karakteristik spatial, aksebilitas serta kondisi sumberdaya

di luar hutan produksi. Penguatan peraturan perundang-undangan melalui penegakan hukum yang

tegas dan adil.

2 Pertanian Lahan Kering

Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan pertanian yang

diklasifikasikan sebagai lahan subur kelas satu. Perlu pengembangan konsep „lahan pertanian abadi‟ untuk lahan subur kelas satu, baik untuk lahan kering

maupun lahan basah

Penyelesaian tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya pada suatu kawasan/lokasi

Usaha penanggulangan banjir yang berpotensi melanda kawasan pertanian. Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan lahan kering diarahkan

pada komoditas jagung sebagai andalan utama, dan untuk kepentingan diversifikasi juga dikembangkan hortikultura

Untuk diversifikasi, diperlukan metode tumpangsari bagi komoditas-

komoditas yang secara komposit sesuai dikembangkan Menerapkan sistem usaha tani konservasi terutama pada lahan-lahan

dengan potensi erosi tingg untuk menghindari degradasi lahan.

Lahan Basah Perluasan areal persawahan, yaitu meningkatkan produktivitas “lahan tidur”,

baik melalui pompanisasi maupun melalui cekdam (bendungan) baru. Pengembangan prasarana pengairan untuk mendukung pengembangan

Page 102: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 35

Kawasan Kebijakan Tata Ruang Strategi (Arahan Pengembangan) tanaman padi sawah

Penyusunan rencana kawasan sawah beririgasi dan pelaksanaan persiapan

lahan bagi kawasan sentra produksi Seginim, dalam menyongsong pembangunan Bendungan Seginim.

Pencanangan dan penetapan lahan-lahan kategori kelas I untuk dijadikan

”Lahan Pertanian Abadi”

3. Perikanan

Perikanan Pesisir Pengembangan perikanan budidaya dan di pesisir Kabupaten Bengkulu Selatan adalah

keterbatasan areal. Bentangan garis pantai

hanya sebesar 37,3 km dan ‟lebar‟ kewenangan laut kabupaten hanya 4 mil-

laut.

Mengembangkan zonasi wilayah pesisir dan laut untuk menetapkan ruang untuk pengembangan perikanan budidaya dan perikanan tangkap;

Mengembangkan perencanaan detail perikanan budidaya (tingkat kawasan,

dengan skala > 1 : 50.000) yang menggambarkan potensi lahan (tambak, KJA, areal rumput-laut) melalui analisis kesesuaian lahan pertambakan;

Mengembangkan sub-sistem perikanan budidaya, seperti pembangunan panti-panti pembenihan ikan laut, dan pembangunan pabrik pakan dari

bahan baku lokal;

Mengembangkan kelembagaan yang menunjang sistem informasi perikanan bagi keperluan pembudidaya dan nelayan, sistem pendidikan dan latihan dan

sistem pendanaan usaha; Mengembangkan sistem fish aggregate divice (rumpon, terumbu buatan)

untuk menyediakan daerah penangkapan yang aksesibel;

Mengembangkan sarana dan prasarana perikanan budidaya dan perikanan tangkap (pelabuhan/TPI, armada penangkapan, pabrik es, penyalur BBM)

Perikanan Tangkap Pengembangan perencanaan spesifik perikanan tangkap Kabupaten

Bengkulu Selatan wilayah kewenangan Lautan Indonesia yang merupakan

uraian dari kebijakan master plan pengembangan perikanan Provinsi Bengkulu (Etalase Perikanan)

Pengembangan armada penangkapan yang berjelajah tinggi, seperti kapal

perikanan 50 GT yang dapat mengoperasikan alat tangkap lepas pantai (huhate, rawai-tuna, jaring insang)

Page 103: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 36

Kawasan Kebijakan Tata Ruang Strategi (Arahan Pengembangan) Pengembangan prasarana penangkapan seperti TPI atau pelabuhan

perikanan, pabrik es; Pengembangan kelembagaan nelayan untuk keperluan diklat, penata-

kelolaan dana dan permodalan, penata-kelolaan sarana penangkapan seperti

BBM, material alat tangkap.

4. Perindustrian

Permukiman industri kecil (PIK), yakni suatu area/lahan peruntukan yang

disediakan khusus untuk industri kecil yang didalamnya dilengkapi dengan infrastruktur, unit produksi, sarana pelayanan bersama, serta tempat tinggal

pengusahanya. Sentra industri kecil, yakni suatu area/lahan yang diperuntukkan untuk

kegiatan industri, dimana terdapat berbagai kegiatan usaha industri kecil

sejenis, yang tumbuh dan berkembang dalam suatu lokasi tertentu. Arahan

lokasi sentra industri kecil di kabupaten Bengkulu adalah dengan memantapkan dan mendorong perkembangan sentra-sentra industri kcil

yang telah ada.

5. Pariwisata

Pengembangan objek wisata baru dan peningkatan objek wisata yang

sudah ada, baik sarana maupun prasarananya.

Penataan ruang (penyusunan rencana) pengembangan pariwisata

kabupaten, terutama untuk kawasan pariwisata terpadu

Pengembangan objek pariwisata pantai dan objek wisata bahari pulau

diarahkan menjadi wisata terpadu sehingga dalam pengembangannya harus terintegrasi. Dengan diarahkannya kawasan pariwisata pantai dan pulau

menjadi kawasan pariwisata terpadu, diharapkan akan lebih memacu perkembangan kegiatan pariwisata di kawasan pesisir, terutama dalam

“membuka” kawasan pariwisata pulau.

Pengembangan obyek/atraksi wisata/rekreasi bagi setiap kawasan

pariwisata yang terpadu Pengembangan sarana dan prasarana penunjang bagi kelancaran akses ke

masing-masing kawasan pariwisata.

6. Permukiman

Rencana pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut:

Permukiman perkotaan diarahkan untuk mengisi kawasan belum terbangun

di ibukota kecamatan terutama pada pusat-pusat wilayah pembangunan

Page 104: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 37

Kawasan Kebijakan Tata Ruang Strategi (Arahan Pengembangan)

Pengarahan pemanfaatan ruang perkotaan ditinjau agar struktur ruang linier

disetiap ibukota kecamatan diubah menjadi struktur ruang konsentris yang

lebih terpadu dan kompak Secara bertahap agar dilakukan penyusunan RTR Kawasan ibukota

kecamatan untuk seluruh ibukota kecamatan dan penyusunan RDTRK untuk

ibukota kecamatan yang berfungsi sebagai pusat wilayah pengembangan pembangunan, dan penyusunan RTRK untuk ibukota kecamatan yang

mempunyai perkembangan perkotaan yang pesat. Pengembangan kawasan permukiman untuk menunjang kawasan pertanian,

agro-industri dan lain-lain

Peningkatan sarana dan prasarana permukiman, terutama sarana sosial, air bersih, drainase, limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi.

Rencana pengembangan kawasan pemukiman pedesaan di Kabupaten

Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut:

Lebih mengkonsentrasikan pemukiman pedesaan pada kelompok pemukiman perkampungan yang sudah ada, agar tidak terjadi penyebaran

pemukiman secara sporadik yang mengakibatkan penggunaan lahan dan penyediaan infrastruktur menjadi tidak efisien.

Pengembangan desa pusat pertumbuhan Peningkatan aksesibilitas antara kawasan pemukiman dengan kawasan

pertanian

Peningkatan sarana dan prasarana permukiman Untuk mengantisipasi perkembangan kawasan terbangun/ permukiman

sebagai implikasi dari pembangunan jalan pantai utara, yang tentu akan merangsang perkembangan disekitarnya karena aksesibilitasnya yang tinggi,

maka kawasan terbangun pemukiman perlu diarahkan agar

perkembangannya tidak sporadik. Sumber : Hasil Rencana

Page 105: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 38

Tabel 4.12 Rencana Pola Ruang Berdasarkan Klasifikasi Ruang

Kabupaten Bengkulu Selatan 2031

Sumber : Hasil Analisis

Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)

(kurang lebih) (%)

Hutan Lindung 33.079 27,88

Hutan Produksi Terbatas 14,566 12,28

Hutan Produksi 1.579 1,33

Permukiman 5.504 4,64

Pertanian Lahan Basah 11.046 9,31

Pertanian Lahan Kering 6.028 5,08

Tanaman Tahunan 24.091 20,31

Perkebunan 20.346 17,15

Industri 291 0,24

Sempadan Sungai 296 0,24

Sempadan Pantai 1,784 1,5

Total : 118.610 100,00

Page 106: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 39

Page 107: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 40

Page 108: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN IV - 1

Page 109: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 1

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

5.1 Lokasi dan Jenis Kawasan Strategis Kabupaten

Penetapan kawasan strategis merupakan penetapan kawasan yang didalamnya

berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap :

Tata ruang di wilayah sekitarnya;

Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau

Peningkatan kesejahteraan masyarakat

Jenis kawasan strategis, antara lain:

a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, antara lain,

adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan dan kawasan

latihan militer.

b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain

adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan

ekonomi terpadu, kawasan tertinggal serta kawasan perdagangan dan pelabuhan

bebas

c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain adalah

kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan

budaya yang diakui sebagai warisan dunia

Page 110: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 2

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam

dan/atau teknologi tingi, antara lain adalah kawasan pertambangan minyak dan

gas bumi termasuk pertambangan minyak dan gas bumi lepas pantai, serta

kawasan yang menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir

e. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya lingkungan hdup, antara

lain adalah kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk

kawasan yang diakui sebagai warisan dunia seperti taman nasional

Di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan tidak terdapat Kawasan Strategis Nasional (KSN)

maupun kawasan strategis provinsi, sehingga di Kabupaten Bengkulu Selatan hanya

terdapat kawasan strategis kabupaten.

Pertimbangan utama dalam penentuan kawasan strategis di Kabupaten Bengkulu Selatan

antara lain:

Pengembangannya tidak hanya berdampak lokal, tapi juga mempunyai pengaruh

terhadap wilayah yang lebih luas (regional atau bahkan nasional).

Berpotensi geografis, namun pengembangan sarana dan prasarana membutuhkan

investasi yang besar.

Prospek ekonomi wilayah sangat cerah, karena ditunjang oleh sumberdaya alam yang

sangat memadai.

Pengembangannya dapat memacu wilayah-wilayah sekitarnya (termasuk hinterland)

yang agak terbelakang pembangunannya

Sektor yang akan diakomodasikan (diunggulkan) mempunyai prioritas tinggi dalam

lingkup kabupaten.

Adanya minat dan ketertarikan investasi swasta dan pemerintah yang cukup tinggi.

Terbukanya peluang baru akibat pemekaran wilayah.

Page 111: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 3

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

5.1.1 Kawasan Strategis Kabupaten Bengkulu Selatan

Dilihat dari penetapan jenis-jenis kawasan strategis serta pertimbangan-pertimbangan

dalam penentuan kawasan strategis di Kabupaten Bengkulu Selatan seperti yang

diuaraikan diatas, kawasan strategis yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan

hanya terdiri dari kawasan strategis yang dilihat dari sudut kepentingan ekonomi yang

terdiri dari 2 (dua) kawasan strategis yakni kawasan strategis perkotaan dan kawasan

strategis perdesaan.

1. Kawasan Strategis Perkotaan

Merupakan kawasan yang meliputi kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pasar Manna

dan Kecamatan Manna. Pembangunan kawasan Strategis ini adalah usaha untuk

mengembangkan dan meningkatkan hubungan saling ketergantungan dan interaksi

atara sistem ekonomi (economic system), masyarakat (social system), dan lingkungan

hidup beserta sumberdaya alamnya (ecosystem).

Didalam Kawasan Strategis Perkotaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang akan

dibangun berdasarkan basis sektor yang ada, sesuai dengan kondisi dan potensi lahan

dan ekosistem Kabupaten Bengkulu selatan. Ada 7 (tujuh) jenis kegiatan unggulan

yang diusulkan dalam Kawasan Strategis Perkotaan ini. Kegiatan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Kegiatan Perdagangan dan Jasa, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan

pada perdagangan dan jasa untuk penciptaan dan perluasan lapangan kerja di

daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pendapatan

pemerintah daerah ditetapkan di rua jalan;

a. Jalan Sudirman;

b. Jalan Ahmad Yani;

c. Jalan Kolonel Berlian;

d. Jalan Tukiran;

e. Jalan Sersan M. Taha;

f. Sebagian kawasan jalan Kemas Jamaludin

g. Jalan Trip Kastalani

h. Jalan Duayu

i. Jalan Iskandar Baksir

Page 112: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 4

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

j. Sekitar kawasan simpang tiga kayu kunyit

k. Jalan Kartini

l. Sebagian jalan Affan Baksin

2. Kegiatan Industri Kecil, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan pada

Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan pendapatan daerah dan

kesejahteraan masyarakat ditetapkan;

a. Desa Pagar Dewa.

b. Desa Sekunyit

c. Desa Kelutum

d. Desa Batu Kuning (Masat)

e. Desa Batu Kuning (Pasar Manna)

3. Kegiatan Kerajinan, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan pada industri

kerajinan tangan (handmade), untuk penciptaan dan perluasan lapangan kerja di

daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pendapatan

pemerintah daerah ditetapkan di daerah :

a. Kelurahan Kota Medan

b. Kelurahan Tanjung Mulia

c. Kelurahan Kayu Kunyit

d. Kelurahan Pasar Mulia

4. Kegiatan Pusat Pemerintahan ditetapkan di kawasan Padang Panjang Kecamatan

Kota Manna.

5. Kegiatan Permukiman Perkotaan ditetapkan;

a. Pusat Kota di Kecamatan Pasar Manna

b. Pusat Kota di Kecamatan Kota Manna

c. Pusat Kota di Kecamatan Manna

d. Perumnas Ketaping di Kecamatan Manna

e. Perumnas Kayu Kunyit di Kecamatan Manna

f. Perumnas Pintu Langit di Kecamatan Kota Manna

g. Perumnas Pagar di Kecamatan Kota Manna

h. Sekita kawasan perdagangan.

Page 113: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 5

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

2. Kawasan Strategis Perdesaan

Kawasan Strategis Perdesaan merupakan kawasan yang meliputi Kecamatan Pino Raya,

Kecamatan Pino, Kecamatan Seginim, Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Kedurang,

Kecamatan Kedurang Ilir, Kecamatan Ulu Manna, dan Kecamatan Bunga Mas.

Didalam Kawasan Strategis Perdesaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang akan

dibangun berdasarkan basis sektor yang ada, sesuai dengan kondisi dan potensi lahan

Kabupaten Bengkulu selatan. Ada 2 (dua) jenis kegiatan unggulan yang diusulkan

dalam Kawasan Strategis Perdesaan ini. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan agroindustri, suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan

produksi-produksi kelapa dan kelapa sawit. Kegiatan agroindustri (sentra industri

kelapa dan kelapa sawit) berada di Kecamatan Pino Raya dan Kecamatan Pino.

2. Kegiatan agropolitan dan minapolitan, suatu kegiatan yang bertujuan untuk

mengembangkan pertanian dan perikanan darat. Kegiatan agropolitan dan

minapolitan berada di Kecamatan Seginim, Air Nipis, Kedurang dan Kedurang Ilir.

Page 114: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 6

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

Page 115: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan

V - 7

MATERI TEKNIS RTRW KAB. BENGKULU SELATAN

Page 116: Kabupaten Bengkulu Selatanperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital...Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Selatan Materi Teknis RTRW Kab. Bengkulu Selatan

Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.pdf - Google Drive

file:///C|/Users/HP/Documents/Konten%20C9970-7.htm[10/02/2015 11:45:11]

Page 1 of 28