ka din provins i 20121114110508

30
Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Lebak terletak antara 6º18'-7º00' Lintang Selatan dan 105º25'-106º30' Bujur Timur, dengan luas wilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km²) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Lebak memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Serang dan Tangerang Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Pandeglang Sebelah Timur : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi Sedangkan dari kondisi jarak dari Ibu Kota Kecamatan ke Kota Rangkasbitung sebagai Ibu Kota Kabupaten Lebak, Kecamatan paling jauh adalah Kecamatan Cilograng sejauh 160 KM, Kecamatan paling dekat adalah Kecamatan Rangkasbitung dengan jarak 1 KM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Topografi dan Higrologi Kabupaten Lebak secara topografi memiliki 3 (tiga) karakteristik ketinggian dari permukaan laut, yaitu: 1. 0 - 200 Meter, untuk wilayah sepanjang Pantai Selatan. 2. 201 - 500 Meter, untuk wilayah Lebak Tengah. 3. 501 - 1000 Meter, untuk wilayah Lebak Timur dengan puncaknya yaitu Gn. Sanggabuana dan Gn. Halimun. Ketinggian dari permukaan laut setiap Ibu Kota Kecamatan di Kabupaten Lebak sangat beragam, yang tertinggi adalah Kecamatan Muncang dan Sobang (260 meter), yang terendah Kecamatan Bayah dan Cihara (3 meter). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kab. Lebak Tahun 2008 No. Kecamatan Ketinggian dari Permukaan Laut (m) 01 - 25 26 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 > 500 1 Malingping - 40 - - - - 2 Wanasalam - 40 - - - - 3 Panggarangan 4 - - - - - 4 Bayah 3 - - - - - 5 Cilograng - - - - - - 6 Cibeber - - - - 200 - 7 Cijaku - - 70 - - - 8 Banjarsari - - - - 120 - 9 Cileles - - - - 164 - 10 Gunungkencana - - - - 170 - 11 Bojongmanik - - - - 200 - 12 Leuwidamar - - - - 230 -

Upload: apliehut

Post on 18-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Peraturan Kepala Dinas Propinsi Banten

TRANSCRIPT

Page 1: Ka Din Provins i 20121114110508

Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kabupaten Lebak terletak antara 6º18'-7º00' Lintang Selatan dan 105º25'-106º30' Bujur Timur, dengan luaswilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km²) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan.Kabupaten Lebak memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Serang dan Tangerang

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Pandeglang

Sebelah Timur : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi

Sedangkan dari kondisi jarak dari Ibu Kota Kecamatan ke Kota Rangkasbitung sebagai Ibu Kota KabupatenLebak, Kecamatan paling jauh adalah Kecamatan Cilograng sejauh 160 KM, Kecamatan paling dekat adalahKecamatan Rangkasbitung dengan jarak 1 KM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Topografi dan Higrologi

Kabupaten Lebak secara topografi memiliki 3 (tiga) karakteristik ketinggian dari permukaan laut, yaitu:

1. 0 - 200 Meter, untuk wilayah sepanjang Pantai Selatan.

2. 201 - 500 Meter, untuk wilayah Lebak Tengah.

3. 501 - 1000 Meter, untuk wilayah Lebak Timur dengan puncaknya yaitu Gn. Sanggabuana dan Gn. Halimun.

Ketinggian dari permukaan laut setiap Ibu Kota Kecamatan di Kabupaten Lebak sangat beragam, yang tertinggiadalah Kecamatan Muncang dan Sobang (260 meter), yang terendah Kecamatan Bayah dan Cihara (3 meter).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5

Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kab. Lebak Tahun 2008

No. KecamatanKetinggian dari Permukaan Laut (m)01 - 25 26 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 > 500

1 Malingping - 40 - - - -2 Wanasalam - 40 - - - -3 Panggarangan 4 - - - - -4 Bayah 3 - - - - -5 Cilograng - - - - - -6 Cibeber - - - - 200 -7 Cijaku - - 70 - - -8 Banjarsari - - - - 120 -9 Cileles - - - - 164 -10 Gunungkencana - - - - 170 -11 Bojongmanik - - - - 200 -12 Leuwidamar - - - - 230 -

Page 2: Ka Din Provins i 20121114110508

No. KecamatanKetinggian dari Permukaan Laut (m)01 - 25 26 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 > 500

13 Muncang - - - - 260 -14 Sobang - - - - 260 -15 Cipanas - - - - 180 -16 Sajira - - - - 165 -17 Cimarga - - - - 220 -18 Cikulur - - - - 240 -19 Warunggunung - - - - 250 -20 Cibadak - - - - 220 -21 Rangkasbitung - - - - 217 -22 Maja - - - - 140 -23 Curugbitung - - - - 140 -24 Cihara 3 - - - - -25 Cigemblong - - 70 - - -26 Cirinten - - - - 200 -27 Lebakgedong - - - - 180 -28 Kalanganyar - - - - 217 -

Sumber : BPS Kab. Lebak, 2008

Hidrologi

Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah tersebut,berdasarkan hidrogeologinya, aliran-aliran sungai besar di wilayah Kabupaten Lebak bersama anak-anaksungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat digolongkan terdiri 2 (dua) DAS yaitu (1)DAS Ciujung yang meliputi Sungai Ciujung, Sungai Cilaki, Sungai Ciberang, dan Sungai Cisimeut, (2) DASCiliman dan Cimadur yang meliputi Sungai Ciliman dengan anak sungainya, Sungai Cimadur, Sungai Cibareno,Sungai Cisiih, Sungai Cihara, Sungai Cipager, dan Sungai Cibaliung.

Lahan dan Kawasan (Luas dan Sebaran)

Lahan dan Kawasan beserta luas dan sebarannya yang berada di Kabupaten Lebak meliputi :

Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, pengembangan kawasan dikaitkan denganfungsi hidrologis, mencakup lahan seluas 63.845 ha (22,32 % dari luas total Kabupaten Lebak), terdiri dari :

1. Kawasan hutan lindung (luas 29.975 ha), Kawasan hutan lindung tersebar di Kecamatan Cipanas,Kecamatan Muncang, Kecamatan Sobang, Kecamatan Cijaku, Kecamatan Panggarangan, KecamatanCibeber, dan Kecamatan Bayah.

2. Kawasan resapan air (luas 33.870 ha), Sebaran kawasan resapan air terdapat di Kecamatan Cipanas,Kecamatan Muncang, Kecamatan Sobang, Kecamatan Bojongmanik, Kecamatan Gunungkencana,Kecamatan Cijaku, Kecamatan Panggarangan, Kecamatan Cilograng, Kecamatan Cibeber, danKecamatan Bayah.

Kawasan perlindungan setempat, kawasan lindung yang merupakan kawasan perlindungan setempat diKabupaten Lebak seluas 10.595 Ha (3,7% dari luas total Kabupaten Lebak), terdiri dari :

1. Sempa dan pantai, Sebaran sempadan pantai terdapat di Kecamatan Wanasalam, Malingping,Panggarangan, Cihara, Cibeber dan Kecamatan Bayah dengan panjang garis pantai sekitar 91,42 Km.

Page 3: Ka Din Provins i 20121114110508

2. Sempadan sungai, Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk melindungi sungai darikegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dandasar sungai serta mengamankan aliran sungai.

3. Sekitar mata air, Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk melindungi mata airdari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitamya, sedangkankriteria kawasan lindung untuk kawasan mata air adalah sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meterdi sekitar mata air.

Kawasan suaka alam dan cagar budaya, terdiri dari :

1. Taman nasional (luas cakupan sebesar 16.380 ha),Taman nasional yang terdapat di Kabupaten Lebakadalah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, yang berada di wilayah Kecamatan Cipanas,Lebakgedong, Sobang, Muncang dan Cibeber dengan luas 16.380 ha (5,71 % dari luas total KabupatenLebak).

2. Kawasan cagar budaya, adalah cagar budaya Masyarakat Baduy dengan luas sebesar 5.102 ha atau1,79% dari luas total Kabupaten Lebak. Perlindungan terhadap kawasan cagar budaya dilakukan untukmelindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalan-peninggalan sejarah dari ancaman kepunahanyang disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia.

3. Kawasan Ilmu Pengetahuan, Kawasan yang diperuntukan untuk kawasan Ilmu pengetahuan terdapat disekitar wilayah pertambangan bersyarat. Sesuai dengan lokasinya diharapkan kawasan ilmupengetahuan yang akan dikembangkan adalah Ilmu Pengetahuan berbasis pertambangan.

4. Kawasan rawan bencana alam, Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam dilakukan untukmelindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidaklangsung oleh perbuatan manusia.

5. Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah. Berdasarkan zonasi kerentanan gerakan tanah, makakawasan rawan bencana alam di Kabupaten Lebak diidentifikasi seluas 1.300 ha (0,95 % dari luas totalKabupaten Lebak). Adapun sebaran kawasan rawan bencana alam terdapat di Kecamatan Cipanas,Kecamatan Bayah, Kecamatan Bojongmanik, dan Kecamatan Leuwidamar. Pada kawasan dengankerentanan gerakan tanah menengah dan tinggi, sebagaimana yang banyak terdapat di KabupatenLebak masih dimungkinkan adanya kantung-kantung daerah layak huni akan tetapi alangkah lebih baikbila kawasan seperti ini mendapat penelitian geologi teknik yang lebih rinci apabila akan dimanfaatkan.

6. Kawasan Rawan Banjir. Kawasan rawan bencana banjir sedapat mungkin tidak dipergunakan untukpermukiman, demikian pula kegiatan lain yang dapat merusak atau mempengaruhi kelancaran sistemdrainase. Berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Kabupaten Lebakrawan terhadap bencana banjir, terutama di wilayah-wilayah sekitar bantaran sungai dan wilayahpantai.

Luas kawasan Lindung atau kawasan yang mempunyai fungsi lindung di Kabupaten Lebak mencapai 31,93%.Luasan tersebut sangat proporsional untuk suatu wilayah dalam menjaga daya dukung lingkungan. Kondisitersebut sesuai juga dengan amanat Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dimanasuatu wilayah diharapkan mempunyai persentase luasan kawasan lindung sebesar 30%.

Secara terminologis, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif yangmenggambarkan suatu perekonomian dalam tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Mengingat kondisi perekonomian pasca krisis global yang memicu kondisi perekonomian baik perekonomianlokal, regional, nasional maupun internasional, Pemerintah Kabupaten Lebak berupaya untuk mempertahankanpertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara mapan (steady economic growth).

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008 berada pada kondisi yang fluktuatif akibatdampak negatif yang ditimbulkan oleh krisis global pada pertengahan tahun 2008. Akan tetapi, PemerintahKabupaten Lebak masih mampu mempertahankan perekonomian di Kabupaten Lebak secara positif. Secara

Page 4: Ka Din Provins i 20121114110508

lebih lengkap perkembangan LPE Kabupaten Lebak periode Tahun 2004 - 2008 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lebak

Tahun 2004-2008 (%)

No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 20081 Pertanian 3,79 3,37 0,25 4,41 3,772 Pertambangan dan Penggalian 7,42 7,43 1,13 10,60 2,723 Industri Pengolahan 4,85 4,81 5,00 4,33 2,234 Listrik, Gas dan Air Bersih 10,17 10,90 15,27 3,93 2,625 Bangunan dan Kontruksi 1,73 5,62 6,27 13,55 2,516 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,96 3,54 3,31 5,21 4,547 Pengangkutan dan Komunikasi 6,16 6,17 9,54 5,50 4,788 Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan 1,55 1,63 2,80 3,61 7,609 Jasa-jasa 2,98 3,09 6,70 3,22 6,79

LPE Kabupaten 4,06 3,74 3,15 4,90 4,06Sumber : PDRB Kabupaten Lebak 2003-2008 (BPS Kab. Lebak)

* : Angka sementara

** : Angka sangat sementara

Laju pertumbuhan pada tahun 2008 paling tinggi dari lapangan usaha sektor keuangan, persewaan dan jasaperusahaan sebesar 7,60%, sedangkan yang terendah dari lapangan usaha sektor industry pengolahan sebesar2,23%.

Tabel 2

Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lebak

Tahun 2009-2014 (%)

No. Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 20141 Pertanian 3,52 4,09 4,31 4,53 4,69 4,962 Pertambangan dan Penggalian 0,94 1,09 1,16 1,21 1,26 1,333 Industri Pengolahan 2,00 2,33 2,45 2,58 2,67 2,824 Listrik, Gas dan Air Bersih 5,40 6,27 6,61 6,95 7,19 7,615 Bangunan dan Kontruksi 2,25 2,62 2,76 2,90 3,00 3,186 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,08 4,73 5,00 5,25 5,43 5,757 Pengangkutan dan Komunikasi 3,66 4,25 4,46 4,71 4,88 5,168 Keuangan, Persewaan dan jasa Perush 1,44 1,67 1,76 1,85 1,92 2,039 Jasa-jasa 6,08 7,06 7,45 7,82 8,10 8,57

LPE Kabupaten 3,26 3,79 4,00 4,20 4,35 4,60Sumber : Bappeda Kab. Lebak

Page 5: Ka Din Provins i 20121114110508

Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Lebak Tahun 2009-2014 ditentukan melalui asumsi dasarproduktivitas perekonomian daerah. Transformasi struktur perekonomian di Kabupaten Lebak dalam kurunwaktu 2009-2014 didominasi oleh sektor tersier kemudian disusul sector primer dan sector sekunder. Hal initerjadi sebagai akibat perpindahan tenaga kerja dari sektor primer ke sector tersier secara natural.

Pertanian

Pertanian merupakan sektor yang memberikan konstribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.Dilihat dari struktur perekonomian kabupaten Lebak, persentase nilai dari sektor ini sebesar 30-39 %, yangsebagian besarnya disumbang oleh subsektor bahan makanan terdiri atas komoditas padi, palawija danhortikultura.

Pada tahun 2008 jumlah produksi padi di Kabupaten Lebak sebesar 428.524 Ton yang terbagi atas padi sawahsebanyak 401.246 Ton dan padi gogo sebanyak 27.278 Ton. Total produksi padi sebanyak 428.524 ton tersebutatau setara dengan beras sebanyak 231.402,96 ton cukup memenuhi kebutuhan pangan untuk 1.233.905 jiwapenduduk selama 20 bulan, dengan asumsi produksi beras tidak dijual keluar daerah. Produksi padi diKabupaten Lebak dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Produksi Padi Tahun 2005 – 2008 (Ton)

No. KomoditiTahun

2005 2006 2007 20081. Padi Sawah 422.116 367.825 426.837 401.2462. Padi Gogo 31.710 31.717 25.355 27.278

JUMLAH 453.826 399.542 452.192 428.524Sumber : Dinas Pertanian Kab. Lebak, 2008

Sedangkan untuk komoditas palawija, yang terdiri dari jagung kedelai kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayuserta ubi jalar, produksi yang tertinggi ada pada ubi kayu dengan total produksi sebanyak 30.749 Ton. Jagungmerupakan komoditas palawija dengan hasil produksi terbesar kedua dengan total produksi sebesar 12.286 Ton.Pada tabel 2 di bawah ini dapat diketahu produksi palawija di Kabupaten Lebak dari tahun 2005 sampai dengantahun 2008.

Tabel 2

Produksi Palawija Tahun 2005 - 2008 (Ton)

No. KomoditiTahun

2005 2006 2007 20081. Jagung 9.547 8.418 5.726 12.2862. Kedelai 153,9 137 88 2953. Kacang Tanah 1.236 1.279 838 1.1504. Kacang Hijau 319,7 298 204 2545. Ubi Kayu 43.223 40.966 18.543 30.7496. Ubi Jalar 6.042 4.968 3.857 5.285JUMLAH 60.521,6 56.066 29.256 50.019Sumber : Dinas Pertanian Kab. Lebak, 2008

Untuk komoditas hortikultura, tiga hasil produksi tertinggi ada pada tanaman pisang sebesar 112.545,8 Ton,disusul oleh rambutan sebesar 5.276,765 Ton dan durian sebesar 3.319,596 Ton. Berikut adalah tabel produksihortikultura.

Page 6: Ka Din Provins i 20121114110508

Tabel 3 Produksi Hortikultura Tahun 2008

No Komoditas Produksi (Ton)1 Alpukat 74,832 Belimbing 193,483 Duku/Kokosan 699,264 Durian 3.319,605 Mangga 2.528,006 Manggis 519,267 Rambutan 5.279,778 Nangka 1.210,289 Pepaya 795,1310 Sawo 123,5911 Sirsak 393,6712 Sukun 596,1713 Melinjo 1.253,6914 Petai 677,2115 Jeruk Siam 96,2416 Nenas 416,2817 Salak 317,6818 Pisang 112.545,8419 Jambu Biji 219,7420 Jambu Air 81,9121 Cabe Besar 2.260,0022 cabe Rawit 2.080,0023 Kacang Panjang 7.380,0024 Terung 1.833,0025 Mentimun 6.825,0026 Bawang Daun 137,2027 Kentang 110,0028 Kembang Kol 40,0029 Petsai/Sawi 113,0030 Kacang Merah 33,0031 Tomat 296,8032 Buncis 230,0033 Kangkung 7,9334 Bayam 3,83TOTAL PRODUKSI 152.688,37Sumber : Dinas Pertanian Kab. Lebak, 2008

Tanaman buah-buahan yang dikembangkan di Kabupaten Lebak pada umumnya disesuaikan dengan kondisitanah setempat terutama agroekologi. Hal ini diharapkan agar pertumbuhan tanaman buah-buahan tersebutdapat lebih optimal sehingga diharapkan dapat menghasilkan produksi yang maksimal. Berikut adalahpengembangan tanaman buah-buahan terutama Jeruk, Rambutan, Durian, Mangga dan Manggis di wilayahpengembangan sesuai hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor.

Tabel 4

Page 7: Ka Din Provins i 20121114110508

Wilayah Potensial untuk Pengembangan Beberapa Komoditas Hortikultura

No Komoditas Wilayah Pengembangan1. Jeruk Rangkasbitung, Warunggunung dan Cibadak2. Rambutan Maja, Curugbitung, Sajira dan Cibadak

3. Durian Cirinten, Bojongmanik, Leuwidamar, Muncang, GunungKencana dan Sobang.

4. Mangga Malingping, Bayah, Cihara dan Panggarangan5. Manggis Cipanas dan LebakgedongSumber : Pemerintah daerah bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, 2002

Tercapainya hasil produksi pertanian baik komoditas padi, palawija maupun hortikultura didukung oleh berbagaifaktor, antara lain berfungsinya penyuluhan pertanian, terbangunnya kelembagaan petani berupa kelompok tanidan tersedianya sarana dan prasarana pertanian.

Penyuluh pertanian berfungsi menyampaikan teknologi budidaya dalam rangka meningkatkan hasil produksi.Penerapan teknologi dilakukan beberapa tahap dengan cara menambah pengetahuan kepada petani, selain itujuga merubah sikap dan keterampilan petani. Sampai dengan tahun 2008 perbandingan penyuluh dengan desabinaan adalah 1 : 3, artinya setiap 1 orang penyuluh harus membina 3 desa yang jangkauannya cukup luas.Perbandingan ideal antara penyuluh dan desa adalah 1 : 1 Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menambahSDM penyuluh pertanian dimasa mendatang.

Tabel 5

Penyuluh Pertanian Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah PPL1 Rangkasbitung 16 62 Kalanganyar 7 23 Cibadak 15 74 Warunggunung 12 55 Cikulur 13 46 Maja 14 47 Curugbitung 10 38 Sajira 15 59 Cipanas 14 810 Lebakgedong 6 411 Cimarga 17 512 Leuwidamar 12 513 Bojongmanik 9 314 Cirinten 10 315 Muncang 12 416 Sobang 10 417 Cileles 12 518 GunungKencana 12 519 Banjarsari 20 620 Malingping 14 421 Wanasalam 13 622 Cijaku 10 323 Cigemblong 9 3

Page 8: Ka Din Provins i 20121114110508

No Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah PPL24 Panggarangan 11 525 Cihara 9 326 Bayah 11 427 Cilograng 10 428 Cibeber 22 8JUMLAH 340 128Sumber: Dinas Pertanian Kab. Lebak, 2008

Data jumlah kelompok tani yang ada di Kabupaten Lebak pada tahun 2008 adalah berjumlah 1.277 kelompokdengan rincian kelompok pemula sebanyak 760 kelompok, Lanjut 416 kelompok, Madya 95 kelompok danUtama 6 kelompok.

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pembangunan pertanian selain faktor yang sudah disebut diatas adalahSarana alsintan. Sarana alsintan yang dikelola oleh Dinas Pertanian sampai dengan tahun 2008 yaitu MiniTraktor roda 4 sebanyak 4 unit, dua unit dalam keadaan rusak; Hand Traktor sebanyak 355 unit; Pompa air 128unit; Power thressher 45 unit; Drayer 27 unit; RMU 145 unit dan Corn Seller 7 unit.

Tabel 5

Jumlah dan Jenis Alsintan

No. Kecamatan

Jenis Alat Mesin Pertanian (Alsintan)Traktor

Roda 4

(unit)

HandTraktor

(unit)

PompaAir

(unit)

PowerThresher

(unit)

Drayer

(unit)

RMU

(unit)

Corn

Seller

(unit)1 Rangkasbitung - 26 7 1 1 8 -2 Cibadak - 20 15 2 1 5 -3 Warunggunung - 19 3 1 1 5 -4 Cikulur - 14 6 1 - 4 -5 Maja - 6 2 1 - 7 76 Curugbitung 2* 4 1 - - 2 -7 Sajira - 13 3 1 - 6 -8 Cipanas - 23 6 6 3 13 -9 Muncang - 11 4 1 - 4 -10 Sobang - 7 3 1 - 3 -11 Leuwidamar - 8 5 1 - 5 -12 Cimarga - 8 5 1 - 6 -13 Bojongmanik - 8 3 1 - 514 Cileles - 12 3 1 1 5 -15 Gunung Kencana - 7 3 1 - 8 -16 Banjarsari - 14 2 2 2 6 -17 Malingping - 36 3 5 6 14 -18 Wanasalam - 40 9 9 8 17 -19 Cijaku - 9 2 1 - 5 -20 Panggarangan - 22 3 4 2 7 -21 Bayah - 21 7 2 2 5 -

Page 9: Ka Din Provins i 20121114110508

No. Kecamatan

Jenis Alat Mesin Pertanian (Alsintan)Traktor

Roda 4

(unit)

HandTraktor

(unit)

PompaAir

(unit)

PowerThresher

(unit)

Drayer

(unit)

RMU

(unit)

Corn

Seller

(unit)22 Cilograng - 7 1 1 - 2 -23 Cibeber - 9 6 1 - 3 -24 Kalanganyar - 5 - - - - -25 Lebak Gedong - 1 - - - - -26 Cihara - 1 - - - - -27 Cigemblong - 1 - - - - -28 Cirinten - 3 - - - - -29 Dikelola oleh dinas 2 - 26 - - - -Jumlah 4 355 128 45 27 145 7Ket :*) dalam keadaan rusak

Sumber: Dinas Pertanian Kab. Lebak, 2008

Sektor peternakan di Kabupaten Lebak terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Beberapa Jenisternak yang dikembangkan oleh masyarakat Kabupaten Lebak antara lain Sapi, Kerbau, Kambing, Domba, AyamBuras, Ayam Ras Pedaging dan Itik. Populasi ternak Ayam ras pedaging pada tahun 2004-2008 mengalamirata-rata pertumbuhan tertinggi dibandingkan jenis ternak lainnya yaitu sebesar 15 %.

Tabel 1

Populasi Ternak di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008

No Jenis Ternak2004 2005 2006 2007 2008

----------------- (ekor) -----------------1 Sapi 3.850 3.869 3.952 4.062 44692 Kerbau 51.073 52.028 53.547 54.091 54.9153 Kambing 184.929 186.147 189.861 193.470 196.0974 Domba 157.097 158.234 161.633 164.226 166.8195 Ayam Buras 2.227.670 1.629.915 1.687.544 1.694.257 1.746.9706 Ayam Ras Pedaging 692.000 909.860 1.108.150 1.074.500 1.179.5007 Itik 56.772 61.315 63.326 65.615 67.904Sumber: Dinas Peternakan Kab. Lebak, 2008

Pada tahun 2008 produksi ayam ras pedaging sebanyak 3.476.499 Kg, atau 55% dari total produksi dagingKabupaten Lebak. Produksi tertinggi kedua adalah ayam buras yaitu sebesar 1.508.408 kg.

Untuk produksi telur, pada tahun 2004 - 2008 mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 5,7%. Telur ayamburas memberikan konstribusi terbesar pada tahun 2008 yaitu sebanyak 1.453.715 Kg. Berikut adalah tabelproduksi daging dan produksi telur dari tahun 2004 sampai tahun 2008.

Tabel 2

Produksi Daging Tahun 2004 - 2008

Page 10: Ka Din Provins i 20121114110508

No Komoditas 2004 2005 2006 2007 20081 Sapi 81.430 86.446 91.810 95.678 86.1342 Kerbau 446.925 469.992 572.250 629.250 645.2773 Kambing 98.720 104.330 109.103 115.841 134.7954 Domba 69.708 73.147 83.778 87.512 105.0645 Ayam Buras 1.738.054 1.845.521 1.324.157 1.350.142 1.508.4586 Ayam Ras Pedaging 2.156.075 2.486.075 3.179.382 3.269.129 3.476.4997 Ayam Ras Petelur - 245.000 254.040 264.045 332.1638 Itik 4.583 4.583 6.460 7.070 6.435Total Daging 4.595.495 5.315.094 5.620.980 5.818.667 6.294.825Sumber: Dinas Peternakan Kab. Lebak, 2008

Tabel 3

Produksi Telur Tahun 2004 - 2008

No Komoditas 2004 2005 2006 2007 20081 Ayam Buras 1.317.269 1.349.645 1.389.235 1.425.071 1.453.7152 Itik 133.623 302.042 326.212 336.912 354.161Total Telur 1.450.892 1.651.687 1.715.447 1.761.983 1.807.876Sumber: Dinas Peternakan Kab. Lebak, 2008

Dilihat dari produksi tahun 2008 konsumsi perkapita daging dan telur oleh penduduk Kabupaten Lebak masihdibawah standar nasional. Jumlah konsumsi daging perkapita Kabupaten Lebak baru sebesar 5,03Kg/Kapita/Tahun, sedangkan standar nasional adalah 7,2 Kg/kapita/tahun . Sedangkan untuk konsumsi telursebesar 2,83 Kg/Kapita/Tahun, sedangkan standar nasional konsumsi telur 4,5 Kg/Kapita/tahun.

Tabel 4Jumlah Konsumsi Daging dan Telur Per Kapita Penduduk

No Komoditas 2004 2005 2006 2007 20081. Daging 4,08 4,52 4,67 4,84 5,032. Telur 2,38 2,51 2,61 2,77 2,83Sumber : Dinas Peternakan Kab. Lebak, 2008

Usaha untuk meningkatan produksi daging dan telur terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak , antara laindengan melengkapi sarana dan prasarana peternakan di Kabupaten Lebak. Sampai tahun 2008 fasilitas layananpeternakan memiliki laboratorium kesehatan hewan, Puskeswan, UPTD ternak sapi, Rumah potong hewan,Tempat pemotongan hewan danPoultry Shop.

Tabel 5

Ketersediaan Fasilitas Layanan Peternakan Kabupaten Lebak

No Jenis Fasilitas Jumlah Lokasi1 Laboratorium Keswan 1 Cibadak2 Puskeswan 1 Cikulur3 UPTD Ternak Sapi 1 Cibadak4 RPH 1 Rangkasbitung5 TPH 2 Malingping dan Cipanas

Page 11: Ka Din Provins i 20121114110508

6 Poultry Shop 3 Rangkasbitung, CibadakSumber : Dinas Peternakan Kab. Lebak, 2008

Potensi perikanan di Kabupaten Lebak terdiri atas Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya. Perikanantangkap terbagi atas perikanan tangkap laut dan perairan umum. Untuk perikanan budidaya dikelompokanmenjadi Budidaya air tawar dan budidaya air payau.

Sumberdaya manusia yang bergerak pada sektor perikanan pada tahun 2008 terdiri dari Nelayan 3.140 orang,Pembudidaya 17.184 orang dan Pengolah ikan 373 orang. Adapun sarana dan prasarana pendukung perikananberupa alat tangkap sebanyak 1.626 unit, Kapal Perahu sebanyak 709 unit, Tempat Pelelangan Ikan (TPI)sebanyak 10 buah dan PPI sebanyak 1 buah.

Tabel 1

Jumlah Armada Penangkapan Ikan Menurut Tempat Pelelangan Ikan di Kab. Lebak Tahun 2008

No Nama TPI Perahu Layar Motor Tempel Kapal Motor Jumlah1 Binuangeun - 64 209 2732 Tanjung Panto - 21 - 213 Sukahujan - 40 - 404 Cipunaga - 48 - 485 Panyaungan - 34 - 346 Situregen 15 21 - 367 Bayah - 117 - 1178 Pulo Manuk - 19 - 199 Sawarna 9 39 - 4810 Cibareno - 73 - 73

Jumlah 24 476 209 709Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak, 2008

Pada Tahun 2008 produksi jenis ikan tangkap laut sebagian besar jenis ikan Cakalang dan Tongkol denganmasing-masing produksi sebesar 305.455 kg dan 284.810 Kg. Untuk ikan tangkap diperairan umum produksiterbesar pada jenis ikan tawes sebanyak 10.900 Kg. Sedangkan produksi budidaya ikan pada tahun 2008produksi terbesar pada jenis ikan mas sebanyak 1.118.436 Kg.

Tabel 2

Jumlah Areal Budidaya Ikan Tahun 2008

No Tempat Budidaya Jumlah1 Perairan Umum

- Sungai 887 Km- Danau 275 Ha- Rawa 36 Ha

2 Tambak 32 Ha3 Kolam 646,2 Ha4 Kolam Air Deras 6 Unit4 Sawah 3.261,73 Ha5 Keramba 776 Unit6 Jaring Apung 12 Unit

Page 12: Ka Din Provins i 20121114110508

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak, 2008

Tabel 3

Produksi Perikanan Tahun 2004 - 2008

No. Bidang UsahaTahun (Ton)

2004 2005 2006 2007 20081. PENANGKAPAN IKAN

- Laut 5.112,50 7.819,10 9.912,90 11.958,20 2.729,72- Perairan Umum 27,70 111,80 168,60 171,20 79,69Jumlah I 5.140,20 7.930,90 10.081,50 12.129,40 2.809,41

2. BUDIDAYA AIR TAWAR- Kolam 669,90 833,10 1.110,90 2.611,80 2.093,82- Sawah 1.556,20 1.787,20 1.914,30 1.137,50 1.016,44- Keramba 24,10 22,90 37,40 49,70 49,25- Jaring Apung 0 6,20 20,10 26,10 24,25Jumlah II 2.250,20 2.649,40 3.082,70 3.825,10 3.183,76

3. BUDIDAYA AIR PAYAU- Tambak 36,70 80,40 156,90 167,70 102,15Jumlah III 36,70 80,40 156,90 167,70 102,15

Jumlah Total 7.427,10 10.660,70 13.321,10 16.122,20 6.095,32Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak, 2008

Perikanan

Potensi perikanan di Kabupaten Lebak terdiri atas Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya. Perikanantangkap terbagi atas perikanan tangkap laut dan perairan umum. Untuk perikanan budidaya dikelompokanmenjadi Budidaya air tawar dan budidaya air payau.

Sumberdaya manusia yang bergerak pada sektor perikanan pada tahun 2008 terdiri dari Nelayan 3.140 orang,Pembudidaya 17.184 orang dan Pengolah ikan 373 orang. Adapun sarana dan prasarana pendukung perikananberupa alat tangkap sebanyak 1.626 unit, Kapal Perahu sebanyak 709 unit, Tempat Pelelangan Ikan (TPI)sebanyak 10 buah dan PPI sebanyak 1 buah.

Tabel 1

Jumlah Armada Penangkapan Ikan Menurut Tempat Pelelangan Ikan di Kab. Lebak Tahun 2008

No Nama TPI Perahu Layar Motor Tempel Kapal Motor Jumlah1 Binuangeun - 64 209 2732 Tanjung Panto - 21 - 213 Sukahujan - 40 - 404 Cipunaga - 48 - 485 Panyaungan - 34 - 346 Situregen 15 21 - 367 Bayah - 117 - 1178 Pulo Manuk - 19 - 199 Sawarna 9 39 - 4810 Cibareno - 73 - 73

Page 13: Ka Din Provins i 20121114110508

Jumlah 24 476 209 709Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak, 2008

Pada Tahun 2008 produksi jenis ikan tangkap laut sebagian besar jenis ikan Cakalang dan Tongkol denganmasing-masing produksi sebesar 305.455 kg dan 284.810 Kg. Untuk ikan tangkap diperairan umum produksiterbesar pada jenis ikan tawes sebanyak 10.900 Kg. Sedangkan produksi budidaya ikan pada tahun 2008produksi terbesar pada jenis ikan mas sebanyak 1.118.436 Kg.

Tabel 2

Jumlah Areal Budidaya Ikan Tahun 2008

No Tempat Budidaya Jumlah1 Perairan Umum

- Sungai 887 Km- Danau 275 Ha- Rawa 36 Ha

2 Tambak 32 Ha3 Kolam 646,2 Ha4 Kolam Air Deras 6 Unit4 Sawah 3.261,73 Ha5 Keramba 776 Unit6 Jaring Apung 12 Unit

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak, 2008

Tabel 3

Produksi Perikanan Tahun 2004 - 2008

No. Bidang UsahaTahun (Ton)

2004 2005 2006 2007 20081. PENANGKAPAN IKAN

- Laut 5.112,50 7.819,10 9.912,90 11.958,20 2.729,72- Perairan Umum 27,70 111,80 168,60 171,20 79,69Jumlah I 5.140,20 7.930,90 10.081,50 12.129,40 2.809,41

2. BUDIDAYA AIR TAWAR- Kolam 669,90 833,10 1.110,90 2.611,80 2.093,82- Sawah 1.556,20 1.787,20 1.914,30 1.137,50 1.016,44- Keramba 24,10 22,90 37,40 49,70 49,25- Jaring Apung 0 6,20 20,10 26,10 24,25Jumlah II 2.250,20 2.649,40 3.082,70 3.825,10 3.183,76

3. BUDIDAYA AIR PAYAU- Tambak 36,70 80,40 156,90 167,70 102,15Jumlah III 36,70 80,40 156,90 167,70 102,15Jumlah Total 7.427,10 10.660,70 13.321,10 16.122,20 6.095,32

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak, 2008

Page 14: Ka Din Provins i 20121114110508

Hutan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alamhayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidakdapat dipisahkan.

Wilayah Kabupaten Lebak sebagian merupakan bagian hulu dari beberapa DAS/Sub DAS prioritas yangkeberadaannya sangat berpengaruh terhadap daerah hilirnya seperti Kabupaten Pandeglang,Kabupaten Serangdan Tangerang, terutama untuk menopang sektor industri. Adapun DAS dan Sub DAS yang terletak diKabupaten Lebak adalah DAS Ciujung, Cidurian, Ciliman, Cibaliung, Cihara, Cisiih, Cibareno, Cimadur danCiberang.

Luas kawasan Hutan di Kabupaten Lebak adalah 95.922 Ha atau 31,55 % dari luas wilayah Kabupaten Lebak.Adapun luas lahan kritis yang masih harus ditangani seluas 22.206,88 ha.

Jumlah mata air yang terdapat di Kabupaten Lebak sebanyak 1.877 buah yang sebagian besar berada padabagian hulu sungai sehingga untuk mengantisipasi kerusakan hutan dan lingkungan perlu ada rehabilitasi dankonservasi mata air tersebut. Berikut adalah tabel mengenai jumlah mata air yang ada di Kabupaten Lebak.

Tabel 1

Jumlah Mata Air di Kabupaten Lebak

No KecamatanLAMANYA MENGALIR

JumlahMata Air12 Bln 9 Bln 6 Bln 3 Bln

(buah) (buah) (buah) (buah)1 Rangkasbitung 3 7 9 - 192 Cibadak 8 18 21 13 603 Warunggunung - 3 11 - 144 Cikulur 3 8 4 1 165 Cileles 10 22 37 80 1496 Gunungkencana 50 17 5 - 727 Banjarsari 4 - - - 48 Malingping 29 42 51 51 1739 Cijaku 21 27 35 32 11510 Bayah 21 62 39 39 16111 Cibeber 55 24 116 32 22712 Panggarangan 18 40 80 108 24613 Cipanas 10 25 29 33 9714 Muncang 6 15 35 25 8115 Leuwidamar 34 22 45 11 11216 Bojongmanik 15 6 29 17 6717 Cimarga 3 8 58 4 7318 Maja 10 12 26 34 8219 Sajira 14 29 28 38 109

Jumlah 314 387 658 518 1.877Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lebak, 2008

Komoditas kehutanan yang memiliki prospek pasar yang baik adalah Bambu. Luas tanaman bambu pada tahun2008 tercatat sebesar 2.046,00 ha atau setara dengan 197.858 rumpun/11.169.665 batang. Sedangkanproduksinya sebesar 2.139.800 btg/tahun. Sentra areal bambu terutama terdapat di kecamatan Cimarga, Sajiradan Cikulur.

Page 15: Ka Din Provins i 20121114110508

Dalam Pembangunan Kehutanan terdapat program aneka usaha kehutanan yaitu suatu kegiatan pemanfaatansumberdaya hutan untuk mendapatkan hasil atau komoditas non kayu. Komoditas yang dikembangkan diKabupaten Lebak untuk program aneka usaha kehutanan ini adalah lebah madu dan jamur kayu. Adapunjumlah produksi madu dan jamur kayu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Jumlah Produksi Hasil Hutan Non Kayu Kab. Lebak Tahun 2008

No Komoditas Budidaya/Stup Produksi/Kg1 Madu 220 1.8052 Jamur Kayu 5.000 2.500

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lebak, 2008

Untuk bidang perkebunan, luas areal perkebunan yang ada di wilayah Kabupaten Lebak adalah 66.783,10 Haatau 22. 09 % dari luas Kabupaten Lebak, terdiri dari :

1. Perkebunan Rakyat = 51.117,55 Ha

2. Perkebunan Besar Negara = 8.879,50 Ha

3. Perkebunan Besar Swasta = 6.786,05 Ha

Komoditas perkebunan yang diusahakan di Kabupaten Lebak sebanyak 15 jenis tanaman, diantaranya 10komoditas unggulan utama yaitu : kelapa dalam, karet, kelapa sawit, kakao, cengkeh, kopi, aren, lada, pandandan jarak pagar. Produksi untuk masing-masing komoditas dapat dilihat di tabel berikut.

Tabel 3

Jumlah Areal, Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan Kab. Lebak Tahun 2008

No KomoditasTBM TM TR/TTM Produksi Produktivitas(Ha) (Ha) (Ha) (Ton) (%)

1 KARET 1.967,70 9.234,27 1.071,48 3.870,20 0,422 KELAPA DALAM 4.516,95 14.590,10 521,80 12.651,30 0,873 KAKAO 1.029,85 1.278,90 553,15 1.527,36 1,194 KELAPA HIBRIDA 5,50 172,25 284,65 44,00 0,265 KELAPA SAWIT 30,00 2.663,50 133,50 27,11 0,016 CENGKEH 437,50 4.629,60 537,50 725,70 0,167 KOPI 170,75 1.422,50 90,75 494,20 0,358 AREN 908,35 1.025,15 134,00 1.331,80 1,309 LADA 146,40 196,50 29,20 21,40 0,1110 PANDAN 101,00 230,50 53,50 83,40 0,3611 PANILI 11,00 32,50 14,00 2,70 0,0812 KAPOK 16,20 130,70 25,00 14,20 0,1113 JAMBU METE - 2,70 0,30 2,40 0,8914 T E H 8,00 22,50 6,50 4,70 0,2115 JARAK PAGAR 286,75 230,50 - 123,60 0,54Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lebak, 2008

Page 16: Ka Din Provins i 20121114110508

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terus dikembangkan di kabupaten Lebak. Hal ini wajar mengingatkeindahan alam, baik pantai maupun tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Lebak cukup banyak danmenarik. Penataan obyek wisata terus dilakukan guna meningkatkan kenyamanan pengunjung yang datanguntuk menikmati keindahan alam di Kabupaten Lebak. Beberapa obyek wisata beserta lokasinya, dapat dilihatpada tabel dibawah ini.

Tabel 1

Obyek Wisata di Kabupaten Lebak

NO NAMA WISATA LOKASI1 Curug Indihiyang Warunggunung2 Arung Jeram Lebakgedong3 Goa Sangkir Bojongmanik4 Budaya Kaolotan Baduy Leuwidamar5 Pemandian Air Panas Cipanas6 Pantai Karang Taraje Bayah7 Pantai Bagedur Malingping8 Pantai Binuangeun Wanasalam9 Pantai Cibobos Panggarangan10 Pantai Pulau Manuk Bayah11 Pantai Sawarna Bayah12 Pantai Ciantir Bayah13 Budaya Kaolotan/Seren Taun Cibeber14 Situs Cibedug Cikotok15 Air Panas Senanghati Malingping16 Situs Palayangan Cimarga17 Kawah Cipanas Sobang18 Curug Kanteh Cilograng19 Pantai Cihara Cihara20 Pantai Talanca Malingping21 Pantai Cimandiri Panggarangan22 Pantai Tanjung Panto Wanasalam23 Pantai Karang Tengah Wanasalam

Sumber : Profile Potensi Investasi Kabupaten Lebak, 2008

Keindahan alam di Kabupaten Lebak cukup menarik bagi wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara untuk mengunjungi obyek wisata yang ada. Pada Tahun 2008, wisatawan manca negara yangberkunjung ke obyek wisata di Kabupaten Lebak sebanyak 141 orang dan wisatawan nusantara sebanyak240.586 orang.

Tabel 2

Perkembangan Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Obyek Wisata di Kabupaten Lebak

Tahun Baduy Binuangeun Bagedur KarangTaraje Cibobos P. Manuk Pemandian Air

Panas Cipanas2006 1.097 14.146 4.983 2.438 2.321 2.458 39.2542007 1.022 19.832 7.764 2.442 2.407 2.481 40.0082008 2.875 38.432 86.778 29.788 12.721 19.853 50.139

Page 17: Ka Din Provins i 20121114110508

Sumber : Disporabudpar Kabupaten Lebak Tahun 2008

Tabel 3

Perkembangan Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke Obyek Wisata di Kabupaten Lebak

Tahun Baduy Binuangeun Bagedur KarangTaraje Cibobos P. Manuk Pemandian Air

Panas Cipanas2006 34 7 8 5 2 6 102007 37 17 18 6 4 8 142008 67 16 24 9 3 9 13

Sumber : Disporabudpar Kabupaten Lebak Tahun 2008

Potensi industri di Kabupaten Lebak secara keseluruhan pada tahun 2008 sebanyak 14.636 unit usaha, yangterdiri dari industri kecil sebanyak 14.617 unit usaha dan industri menengah/besar sebanyak 19 unit usaha.Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan industri tersebut sebanyak 31.188 orang dengan total nilaiinvestasi sebesar Rp. 115.247.331.000,-

Dari potensi industri kecil sebagaimana tersebut di atas, maka yang merupakan komoditas unggulan atau yangmenjadi andalan pada umumnya sebanyak 10 industri kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1

Sentra Industri Kecil di Kabupaten Lebak Tahun 2008

No. Industri Jumlah Unit Usaha Lokasi / Kecamatan

1. Gula Merah Aren 2.752

Muncang, Leuwidamar,Bojongmanik, Sajira, Cijaku,Panggarangan, Malingping,

Cibeber, Gunung Kencana, Bayahdan Cipanas

2. Bata/Genteng 585 Cimarga, Rangkasbitung, Sajira,Malingping dan Warunggunung

3. Tenun Baduy 90 Leuwidamar4. Tempurung Kelapa 40 Leuwidamar

5. Pandai Besi 60 Bojongmanik, Cibeber danRangkasbitung

6. Konveksi 10 Rangkasbitung dan Cimarga

7. Anyaman Pandan 3.848 Cikulur, Cileles, Banjarsari, Cijaku,Malingping dan Bojongmanik

8. Anyaman Bambu 2.746 Sajira, Cibeber, Rangkasbitungdan Cibadak

9. Emping Melinjo 281 Warunggunung, Cikulur danGunungkencana

10. Sale/Keripik Pisang 2.786 BayahSumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Tahun 2008

Permasalahan yang kerap dihadapi oleh para pengusaha/pengrajin industri kecil antara lain adalah keterbatasanpengetahuan/keterampilan dalam teknik produksi dan manajemen usaha. Potensi sumber daya alam di

Page 18: Ka Din Provins i 20121114110508

Kabupaten Lebak belum dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai akibat keterbatasan teknologi dan modalusaha serta jaringan pemasaran yang belum meluas.

Jumlah investasi swasta di Kabupaten Lebak yang berskala kecil/menengah/besar selama empat tahun terakhirmenunjukkan adanya peningkatan yang bergerak pada bidang industri, pertanian, perkebunan, pertambanganpariwisata dan perdagangan, yang terdiri dari :

1. Perusahaan PMDN pada tahun 2004 sebanyak 1 perusahaan dan tahun 2008 menjadi 5 perusahaan,

2. Perusahaan PMA pada tahun 2004 sebanyak 2 perusahaan dan tahun 2008 menjadi 19 perusahaan,

Perusahaan Non Fasilitas pada tahun 2004 sebanyak 34 perusahaan dan tahun 2008 menjadi 1.017 perusahaan

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak, telah dialokasikan rencana kawasanindustri non polutan seluas 2.000 Ha yang berlokasi di Desa Nameng, Sukamanah, Cimangeunteung danCiteras, Kecamatan Rangkasbitung. Pada akhir tahun 2004 kawasan tersebut telah dapat dimanfaatkan seluas72 Ha

Koperasi sebagai soko guru ekonomi memiliki peran strategis dalam mengembangkan struktur perekonomiandaerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi Koperasi di Kabupaten pada akhir tahun 2008secara kuantitatif terdiri dari 24 jenis koperasi dengan jumlah 834 koperasi yang memiliki anggota sebanyak95.012 anggota. Untuk tahun 2008 jumlah Koperasi yang dilihat dari jenis klasifikasi terdiri dari Klasifikasi Asebanyak 75 Koperasi, Klasifikasi B sebanyak 84 Koperasi, Klasifikasi C sebanyak 175 Koperasi, dan Klasifikasi Dsebanyak 500 Koperasi. Sementara itu dari segi aktifitas yang dilakukan oleh Koperasi ternyata dari data yangada hanya 570 Koperasi yang aktif.

Sementara itu berdasarkan hasil Sensus Ekonomi Tahun 2006 yang dilaksanakan oleh BPS diketahui jumlahUsaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Lebak berjumlah 104.537 unit usaha yang bergerak pada 13jenis usaha. Rincian jenis dan jumlah usaha sebagai berikut :

Pertambangan/Penggalian : 1.232 unit usaha;

1. Industri Pengolahan : 15.114 unit usaha;2. Listrik, Gas dan Air : 53 unit usaha;3. Konstruksi : 461 unit usaha;4. Perdagangan Besar dan Eceran : 47.969 unit usaha;5. Penyediaan Akomodasi (Makanan dan Minuman) : 8.688 unit usaha;6. Transportasi, Pergudangan, Komunikasi : 20.909 unit usaha;7. Perantara Keuangan : 285 unit usaha;8. Real Estate, Usaha Persewaan Jasa Perusahaan : 1.769 unit usaha;9. Jasa Pendidikan : 1.520 unit usaha;10. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial : 624 unit usaha;11. Jasa Kemasyarakatan (Sosial Budaya) : 5.692 unit usaha;12. Jasa Perorangan Melayani Rumah Tangga : 221 unit usaha.

Tabel 1

Perkembangan Koperasi di Kab. Lebak Tahun 2004-2008

No. TahunKlasifikasi:

Jumlah Anggota KoperasiAktif Tidak Aktif

Page 19: Ka Din Provins i 20121114110508

1 2004 536 81 617 83.8302 2005 514 118 632 83.8623 2006 219 436 655 87.9814 2007 334 402 736 90.4435 2008 570 264 834 95.012Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kab. Lebak, 2008

Tabel 2

Koperasi di Kabupaten Lebak Tahun 2008

Kecamatan Aktif Tidak Aktif JumlahRangkasbitung 158 60 218Cibadak 39 20 59Kalanganyar 25 3 28Cimarga 18 12 30Warunggunung 39 17 56Maja 17 9 26Curug Bitung 9 1 10Sajira 17 14 31Lebak Gedong 1 - 1Cipanas 28 6 34Leuwidamar 11 7 18Muncang 11 5 16Sobang 3 1 4Bojongmanik 7 - 7Cirinten 3 2 5Cikulur 15 10 25Cileles 11 9 20Gunung Kencana 10 14 24Banjarsari 13 15 28Cijaku 16 3 19Cigemblong - - -Malingping 31 22 53Wanasalam 21 9 30Cihara 11 - 11Panggarangan 9 6 15Bayah 19 14 33Cibeber 20 3 23Cilograng 8 2 10

J u m l a h 570 264 834Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kab. Lebak, 2008

PASAR

Pasar merupakan tempat strategis bertemunya proses permintaan dan penawaran. Ketersediaan pasarmempengaruhi tingkat transaksi yang terjadi. Pasar yang memadai memudahkan akses bertemunya transaksijual beli barang dan jasa termasuk menghidupkan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Page 20: Ka Din Provins i 20121114110508

Fasilitas perdagangan (pasar) yang ada di Kabupaten Lebak baik pasar desa maupun pasar Pemda terusmengalami peningkatan dari 25 buah pada tahun 2004 menjadi 36 buah pada tahun 2008 atau mengalamipeningkatan sekitar 30%. Sedangkan untuk pasar modern sampai dengan tahun 2008, Kabupaten Lebak barumemiliki 1 unit. Berikut adalah tabel perkembangan jumlah pasar yang ada di Kabupaten Lebak.

Tabel 3

Jumlah Pasar dan Jenisnya di Kab. Lebak Tahun 2004-2008

No. TahunJenis Pasar:

JumlahTradisional Modern

1 2004 25 - 252 2005 31 - 313 2006 35 - 354 2007 36 1 375 2008 36 1 37

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kab. Lebak, 2008

Permasalahan ketenagakerjaan sampai saat ini senantiasa menjadi salah satu isu utama pembangunan, baikpada skala nasional, regional maupun lokal. Diperkirakan permasalahan ketenagakerjaan ini masih akandiwarnai oleh masalah-masalah yang bersifat konvensional dan kontemporer seperti masalah angkatan kerja,pengangguran dan pemutusan hubungan kerja.

Tabel 1

Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008

No. Tahun Petani BuruhTani

Nelayan/

Perikanan

BuruhNelayan PNS Industri Perdaga-

ngan Lainnya Jumlah

1 2004 NR NR NR NR NR NR NR NR NR2 2005 198.355 89.405 NR NR 13.547 20.178 37.265 33.4013 2006 195.354 110.008 8.781 2.762 16.015 20.177 37.667 73.925 464.6994 2007 186.634 101.379 6.695 1.236 13.617 21.614 39.058 78.002 448.235

Sumber : BPS Kab. Lebak

Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan, kecuali pada tahun 2008tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2007, hanya mengalami perubahan komposisi antaraTenaga Kerja Indonesia perempuan dan laki-lakinya.

Tenaga Kerja Indonesia lebih didominasi oleh tenaga kerja perempuan dibandingkan dengan tenaga kerja laki-lakinya, hal ini dapat terlihat dari tabel berikut:

Tabel 2

Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008

Page 21: Ka Din Provins i 20121114110508

No. TahunTKI Jumlah

Laki-laki Perempuan1. 2004 NR NR NR2. 2005 1.236 2.784 4.0203. 2006 1.946 3.197 5.1434. 2007 2.370 3.262 5.6325. 2008 2.389 3.243 5.632

Sumber : BPS Kab. Lebak, 2008

Bidang KESEHATAN :

Percepatan Pembangunan Bidang Kesehatan.Percepatan pembangunan dalam bidang kesehatan yang dilakukan Oemerintah Kabupaten Lebak antara lainmelalui:1. Peningkatan sarana prasarana Kesehatan (RSUD Adjidarmo, Puskesmas-puskesmas).

2. Mendekatkan pelayanan dasar kesehatan ke daerah terpencil (Manling).

3. Memberikan Insentif Khusus bagi Tenaga Medis dan ParamedisTerpencil.

4. Meningkatkan Kapasitas Paramedis (Bidan) melalui Pendidikan Akademi.

5. Mengintegrasikan penanganan KLB secara terpadu (Pemerintah–Masyarakat–Swasta).

Bidang PENDIDIKAN :Percepatan Pembangunan Bidang Pendidikan.

Untuk mewujudkan kebijakan Millenium Development Goals yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Kabupaten Lebak telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memberantasbuta aksara pada Peringatan Puncak Hari Pendidikan Nasional di Rangkasbitung pada tanggal 4 Mei 2006 lalu.Selain itu, diupayakan pula pemberian beasiswa bagi murid yang berasal dari keluarga yang tidak mampu,membebaskan biaya administrasi daftar ulang, serta penuntasan rehabilitasi gedung SD untuk menjangkaumasyarakat di daerah yang terisolir.

Upaya–upaya lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak diantaranya :

a. Membebaskan segala bentuk pungutan/ biaya pendaftaran ulang.

b. Memberikan beasiswa bagi pelajar dari keluarga yang tidak mampu.

c. Memberikan bantuan seragam sekolah bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs, dan SLTA bagi siswa dari keluargamiskin.

d. Memberikan Insentif Khusus bagi Tenaga Pengajar yang bertugas di daerah terpencil.

e. Menambah jumlah formasi tenaga pengajar melalui pengadaan CPNS Daerah.

f. Mengusulkan peningkatan status bagi Guru Bantu Sementara (GBS).

g. Mengupayakan pembangunan Unit Sekolah Baru untuk SLTP dan SLTA.

Page 22: Ka Din Provins i 20121114110508

h. Mendorong partisipasi seluruh pemangku kepentingan yang peduli terhadap kemajuan dunia

i. pendidikan di Kabupaten Lebak.

j. Optimalisasi mutu tenaga pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan agar lebihprofesional.

Penyediaan sarana dan prasarana transportasi merupakan infrastruktur dasar bagi pelaksanaan kegiatanmasyarakat di segala bidang, baik ekonomi, sosial maupun pertahanan dan keamanan pada suatu wilayah.Sistem transportasi yang baik akan membantu laju pertumbuhan ekonomi wilayah, sehingga penyelenggaraansistem transportasi tidak dapat dilepaskan dari rencana pengembangan ekonomi wilayah. Pengembangan SistemTransportasi di Kabupaten Lebak ditekankan pada pengembangan sistem transportasi darat. Sistemtransportasi darat mencakup sarana dan prasarana jaringan jalan, terminal, angkutan umum dan kereta api.

Terminal

Kondisi terminal-terminal yang ada di Kab. Lebak sampai dengan tahun 2008 dapat digambarkan sebagaiberikut :

Terminal Kadu Agung (Mandala)

Luas Areal : 10.200 M2

Luas Bangunan : 150 M2 (bertingkat)

Jalur trayek yang dilayani sebanyak 23 Trayek yang terdiri dari 2 trayek angkutan kota, 10 trayek angkutandesa, 11 trayek AKDP dan AKAP.

Terminal Curug

Luas Areal : 10.000 M2

Luas Bangunan : 109,725 M2 (bertingkat)

Jalur trayek yang dilayani sebanyak 23 Trayek.

Terminal Aweh

Luas Areal : 5.700 M2

Luas Bangunan : 276 M2 (bertingkat)

Jalur trayek yang dilayani sebanyak 8 Trayek yang terdiri dari 1 trayek angkutan kota, 7 trayek angkutan desa.

Terminal Malingping

Luas Areal : 10.000 M2

Luas Bangunan : 100 M2 (bertingkat)

Page 23: Ka Din Provins i 20121114110508

Jalur trayek yang dilayani sebanyak 7 Trayek semuanya trayek angkutan desa.

Terminal Bayah

Jalur trayek yang dilayani sebanyak 6 Trayek semuanya trayek angkutan desa.

Terminal Binuangeun

Luas areal 1.970 M2 yang kondsinya rusak berat

Jalur trayek yang dilayani sebanyak 2 Trayek yang terdiri dari AKAP dan Angkot.

Jalan

Kondisi sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

Panjang Jalan Propinsi di Kab. Lebak adalah 302,87 Km, dengan jenis permukaan hotmix 218,87 Km danpermukaan lapen 84,00 Km dengan kondisi baik 151,82 Km, kondisi sedang 8,95 Km, kondisi rusak ringan 75,00Km dan kondisi rusak berat 67,10 Km. Apabila ditinjau dari kelas jalan, maka terdapat 4,4 Km jalan kelas II dan298,47 Km jalan kelas III.

Panjang Jalan Kabupaten adalah 856,21 Km, terdiri dari ruas-ruas jalan dalam Kota Rangkasbitung sepanjang57,87 Km dan ruas-ruas jalan luar kota sepanjang 798,34 Km dengan jenis permukaan hotmix 542,61 Km, lapen40,25 Km, batu 179,55 Km dan tanah 93,80 Km dengan kondisi jalan baik 477,61 Km (55,78%), kondisi sedang124,75 Km (14,57%), kondisi rusak 134,00 Km (15,65%) dan rusak berat 119,85 Km (14%).

Panjang jalan desa di Kabupaten Lebak adalah 5.647,2 Km terdiri dari jalan tanah sepanjang 2.571,85 Km danjalan desa dengan kontruksi beraspal 3.075,35 Km, dengan kondisi baik 75,50 Km (2,45%), kondisi sedang812,40 Km (26,42%) dan kondisi rusak 2.187,45 Km (71,13%).

Tabel 1

Jumlah Ruas Jalan, Panjang dan Kondisi Jalan Kabupaten di Kab. Lebak Tahun 2004-2008

No. TahunPanjang

Ruas Jalan(KM)

Kondisi (KM)

Baik Sedang RusakRingan Rusak Berat

1 2004 827,80 464,30 246,00 54,90 62,602 2005 874,60 285,00 169,40 87,45 332,753 2006 892,20 285,00 168,60 87,55 351,054 2007 803,00 396,80 175,70 228,70 1,805 2008 856,21 477,61 124,75 134,00 119,85

Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak

Tabel 2

Jumlah Ruas Jalan, Panjang dan Kondisi Jalan Propinsi Di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008

No. Tahun Panjang RuasJalan (KM)

Kondisi (KM)

Baik Sedang RusakRingan Rusak Berat

Page 24: Ka Din Provins i 20121114110508

1 2004 107,61 61,39 45,34 0,86 -2 2005 106,74 61,39 45,34 0,87 -3 2006 107,61 61,39 45,34 0,87 -4 2007 281,71 177,26 0,00 51,63 52,825 2008 267,65 29,03 94,47 15,42 128,73

Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak

Tabel 3

Jumlah Ruas Jalan, Panjang dan Kondisi Jalan Nasional di Kab. Lebak Tahun 2004-2008

No. TahunPanjang

Ruas Jalan(KM)

Kondisi (KM)

Baik Sedang RusakRingan Rusak Berat

1 2004 130,34 78,33 35,37 16,64 -2 2005 130,34 78,33 35,37 16,643 2006 130,34 78,33 35,37 16,64 -4 2007 140,00 128,00 0,00 12,00 -5 2008 NR NR NR NR NR

Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak

Selain jalan nasional, Propinsi dan Kabupaten, Pemerintah Daerah juga telah melakukan terobosan yang sangatsignifikan dengan pencanangan dan penanganan Jalan Poros Desa melalui Program Hotmik Masuk Desa (HMD).Program tersebut mulai dilaksanakan pada tahun 2007 dan akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnyadengan tetap menentukan prioritas ruas jalan poros desa yang akan dibangun atau ditingkatkan berdasarkancriteria yang telah kita tetapkan. Adapun jumlah penanganan jumlah poros desa yang sudah ditangani daritahun 2007 sampai dengan 2009 sepanjang 488,84 Km yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lebak.

Tabel 4

Jumlah Penanganan Jalan Poros Desa (HMD) di Kab. Lebak Tahun 2007-2009

No. Tahun Jumlah Penanganan (Km) Keterangan1 2007 104,37 Tersebar di seluruh Kecamatan2 2008 190,04 Tersebar di seluruh Kecamatan3 2009 194,43 Tersebar di seluruh Kecamatan

Jumlah 488,84Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak

Sebagaimana kita ketahui bersama, jalan poros desa di Kabupaten Lebak berdasarkan dari usulan yang diajukanoleh para Kepala Desa mencapai sekitar 5000 Km. Oleh karena itu, program ini senantiasa harus terusdilaksanakan untuk menyediakan aksesibilitas di perdesaan yang mempunyai daya ungkit yang tinggi untukmendorong kegiatan ekonomi produktif dan kegiatan sosial lainnya.

Prasarana dan Sarana Utilitas permukiman dan perumahan di Kabupaten Lebak pada umumnya meliputi :penyediaan sarana air bersih, penanganan jalan lingkungan, dan pembangunan serta rehabilitasi gedung-gedung pemerintahan dan bangunan lainnya.

Penyediaan sarana dan prasarana air bersih di Kabupaten Lebak dilaksanakan oleh tiga institusi, yaitu PDAM,Dinas Cipta Karya dan Dinas Kesehatan. Penyediaan sarana tersebut selalu terus dianggarkan setiap tahunnya

Page 25: Ka Din Provins i 20121114110508

karena hal ini ditujukan untuk terus meningkatkan cakupan air bersih yang sampai dengan tahun ini barumencapai 45,46% (perkotaan dan perdesaaan). Untuk lebih rincinya berikut kami gambarkan cakupan air bersihsetiap kecamatan di Kabupaten Lebak sampai dengan tahun 2008.

Tabel

Cakupan Air Bersih per Kecamatan Di Kab. Lebak Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah KK KK Terlayani Persen tase

1 Rangkasbitung 20,864 14,417 69.10%

2 Kalanganyar 7,236 3,808 52.63%

3 Cibadak 12,559 10,156 80.87%

4 Warunggunung 11,555 4,328 37.46%

5 Cikulur 10,941 6,209 56.75%

6 Sajira 9,433 6,563 69.57%

7 Cipanas 11,314 6,296 55.65%

8 Lebak Gedong 4,172 1,708 40.94%

9 M A J A 11,316 6,468 57.16%

10 Curugbitung 7,601 4,449 58.53%

11 Muncang 6,980 2,484 35.59%

12 Sobang 7,452 2,346 31.48%

13 Cimarga 12,622 4,135 32.76%

14 Leuwidamar 12,489 4,227 33.85%

15 Cileles 12,776 1,134 8.88%

16 Gunung Kencana 7,449 2,919 39.19%

17 Cijaku 6,669 3,157 47.34%

18 Cigemblong 5,284 1,221 23.11%

19 Banjarsari 13,029 5,208 39.97%

20 Malingping 18,604 9,790 52.62%

21 Wanasalam 9,798 5,354 54.64%

22 Bojongmanik 4,841 913 18.86%

23 Cirinten 5,173 1,210 23.39%

24 Panggarangan 9,215 6,983 75.78%

25 Cihara 7,608 2,014 26.47%

26 Bayah 10,315 2,016 19.54%

27 Cilograng 5,720 1,707 29.84%

28 Cibeber 14,981 5,158 34.43%

Page 26: Ka Din Provins i 20121114110508

No Kecamatan Jumlah KK KK Terlayani Persen tase

Jumlah 277,996 126,378 45.46%

Sumber : Kompilasi Dinas Kesehatan dan Dinas Cipta Karya, 2008

Penyediaan air bersih oleh Pemerintah Daerah dipenuhi melalui pembangunan sarana MCK, sumur bor, sipasgravitasi dan sarana air bersih lainnya.

Selain pemenuhan kebutuhan air bersih, pada bidang keciptakaryaan Pemerintah daerah selalu meningkatkandan menangani jalan pemukiman. Peningkatan jalan pemukiman dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009sekarang ini baru mencapai 68,20 Km yang dialokasikan sebagian besar untuk di perkotaan dan di lokasi-lokasipenhyelenggaraan MTQ Kabupaten. Mengingat masih banyak kondisi jalan lingkungan yang rusak dan tidakmemadai untuk aksesibilitas, Pemerintah Daerah perlu terus merencanakan pembangunan atau peningkatanjalan lingkungan terutama di perdesaan.

Sarana keciptakaryaan lainnya yang penting dalam pembangunan daerah, adalah pembangunan dan rehabilitasigedung pemerintahan dan gedung publik lainnya seperti sport center,. Masih ada beberapa gedung perkantoranyang kurang memadai yang perlu dibangun atau ditingkatkan. Selain itu, bangunan sekolahan terutama untukSLTP dan SLTA masih membutuhkan perhatian besar hal ini dalam rangka mendukung program wajib belajar 12tahun.

Pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi di Kabupaten Lebak dilaksanakan oleh PT.TelkomKandatel Rangkasbitung dengan wilayah cakupan pelayanan untuk Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Sarana telekomunikasi di Kabupaten Lebak berdasarkan data tahun 2006 telah mampu mencapai kapasitas17.796 SST dengan kapasitas yang telah dimanfaatkan sebanyak 8.079 SST (45,40%) dan telah mampumenjangkau semua kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak. Selain itu untuk memberikan pelayanan kepadamasyarakat secara lebih luas, telah disediakan pula telepon umum dan warung telekomunikasi sebanyak 425buah. Kabupaten Lebak juga dilayani oleh jasa Pos dan Giro melalui PT. Pos Indonesia sebanyak 50 unit denganklasifikasi 1 unit Kantor Pos Cabang Rangkasbitung, 9 unit Kantor Pos Kecamatan dan 40 unit Kantor Pos Desa.

Selain itu sarana telekomunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat yaitu melalui penyediaan layanan cellularoleh beberapa provider yang mengembangkan investasinya di Kabupaten Lebak. Hal ini dapat diketahui denganterbangunnya Tower Cellular yang tersebar di 28 kecamatan sebanyak 139 Tower yang telah memiliki ijin padaakhir tahun 2007.

Kabupaten Lebak merupakan daerah penyangga stok pangan padi sawah di Propinsi Banten, mengingatkawasan Banten Utara yang meliputi Daerah Serang, Cilegon dan Tangerang yang sudah beralih fungsipenggunaan lahan pertaniannya menjadi lahan permukiman dan industri. Oleh karenanya pengembanganpertanian padi sawah diarahkan ke Kabupaten Lebak dan Pandeglang sebagai wilayah pengembangan budidayapertanian tanaman pangan dan hortikultura, konservasi lahan kritis sebagai fungsi kawasan tangkapan air bakusungai dan situ yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku Irigasi.

Jaringan irigasi yang telah dibangun dan dikembangkan sejak PELITA I sampai dengan Tahun 2008 berdasarkandata Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Lebak adalah seluas 61.158 Ha yang meliputi :

Irigasi Pemerintah sebanyak 358 Unit (48.367 Ha) yang terdiri dari :

Irigasi Teknis 17 Unit, luas areal potensial 13.030 Ha (21,31%) Irigasi Semi Teknis 45 Unit, luas areal optensial 10.787 Ha (17,64%) Irigasi Sederhana 247 unit, luas areal potensial 24.550 Ha (40,14%)

Page 27: Ka Din Provins i 20121114110508

Irigasi Pedesaan 123 Unit, luas areal potensial 12.791 Ha (20.91%)

Dari total luas areal potensial tersebut di atas (61.158 Ha), jaringan Irigasi yang berfungsi pada tahun 2003adalah seluas 24.300 Ha. Adapun penanganan pembangunan baik pembangunan baru maupun rehabilitasi daritahun 2004 sampai dengan 2008 sebanyak 243 Daerah Irigasi dengan luas areal 26.591 Ha sehingga total luaspotensial sampai dengan tahun 2008 adalah 50.921 Ha.

Sedangkan potensi sawah tadah hujan baik yang bisa dikembangkan dan yang tidak bias dikembangkan adalahseluas 14.132 Ha dengan rincian :

Sawah yang bisa dikembangkan seluas 4.386 Ha Sawah yang tidak bisa dikembangkan seluas 9.746 Ha

Pembangunan di Kabupaten Lebak tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana energi listrik dalam upayamendorong pertumbuhan perekonomiaan dan pembangunan lainnya. Energi listrik ini dipergunakan untukkeperluan domestik dan industri. Berdasarkan data yang diolah dari PT. PLN Cabang Rangkasbitung, rasioelektrifikasi di kabupaten Lebak baru mencapai 54,58%. Hal ini menggambarkan bahwa setengah dari pendudukKabupaten Lebak belum tersentuh oleh tenaga listrik. Berdasarkan table di bawah, rasio elektrifikasi yangtertinggi adalah Kecamatan Maja dan rangkasbitung, sementara yang terendah terdapat di kecamatanCigemblong dan kecamatan-kecamatan lain yang relative terisolir.

Tabel

Rasio Elektrifikasi per Kecamatan Di Kab.Lebak Tahun 2008

No Kecamatan Kebutuhan (Kk) Terlayani (Kk) Terlayani (%)

1 Maja 11,679 9,310 79.7%

2 Rangkasbitung 28,459 22,392 78.7%

3 Sajira 11,628 8,433 72.5%

4 Cibadak 12,587 9,107 72.4%

5 Gunungkencana 7,798 5,557 71.3%

6 Cileles 10,840 7,332 67.6%

7 Bayah 10,315 6,847 66.4%

8 Cipanas 11,257 7,471 66.4%

9 Malingping 14,669 9,571 65.2%

10 Muncang 7,269 4,334 59.6%

11 Cikulur 11,545 6,507 56.4%

12 Curugbitung 7,281 3,804 52.2%

13 Kalanganyar 6,718 3,499 52.1%

14 Cimarga 14,246 7,227 50.7%

15 Warunggunung 12,410 6,277 50.6%

16 Panggarangan 9,065 4,244 46.8%

17 Banjarsari 17,332 8,109 46.8%

18 Bojongmanik 5,624 2,606 46.3%

19 Cijaku 6,891 2,948 42.8%

20 Leuwidamar 12,846 5,386 41.9%

Page 28: Ka Din Provins i 20121114110508

No Kecamatan Kebutuhan (Kk) Terlayani (Kk) Terlayani (%)

21 Sobang 7343 3023 41.2%

22 Cibeber 15,505 6,290 40.6%

23 Wanasalam 13,857 4,956 35.8%

24 Lebakgedong 4,699 1,664 35.4%

25 Cilograng 8,516 2,996 35.2%

26 Cihara 7,414 2,354 31.8%

27 Cirinten 6,074 1,739 28.6%

28 Cigemblong 6,596 796 12.1%

Jumlah 300,463 164,779 54.8%Sedangkan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sudah terpasang dan masuk kontrak dengan pihak PT.PLN sebanyak 2092 titik, dengan mekanisme pengelolaan yang terpadu bersama Pemerintah Daerah.

Pada tahun 2005, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia telah menetapkanKabupaten Lebak sebagai salah satu daerah tertinggal dari 199 Kabupaten tertinggal yang ada di Indonesia.Dalam rangka menganalisa sejauh mana ketertinggalan daerah Kabupaten Lebak, Pemerintah Daerah melaluiBappeda bekerjasama dengan BPS Kabupaten lebak melaksanakan Identifikasi Desa Tertinggal. Kriteria yangdigunakan dalam menentukan desa tertinggal difokuskan terhadap ketersediaan dan pelayanan infrastrukturperdesaan yang meliputi aksesibilitas jalan, sarana air bersih, jaringan listrik berikut Saluran sambungan Rumah(SSR), sarana kesehatan dan pendidikan. Hasil survey yang dilaksanakan pada tahun 2005 menggambarkanbahwa jumlah desa tertinggal di Kabupaten Lebak mencapai 148 Desa.

Selanjutnya, hasil Identifikasi Desa Tertinggal tersebut senantiasa selalu dijadikan pedoman oleh pemerintahKabupaten Lebak dalam rangka upaya percepatan pembangunan desa tertinggal selama 4 tahun terakhir (2006- 2009). Upaya-upaya percepatan pembangunan tersebut diantaranya melalui Program Hotmik Masuk Desa,pembangunan sarana dan prasarana air bersih, Listrik Masuk Desa, penuntasan pembangunan dan rehabilitasigedung SD, penambahan puskesmas, puskesmas pembantu serta polindes dan pos yandu. Program-programtersebut dipadukan dalam konsep pembangunan kewilayahan dengan harapan agar pembangunan desatertinggal tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Untuk mengetahui sejauh mana program-program percepatan pembangunan desa tertinggal dapat mengurangiatau menangani ketertinggalan desa di wilayah Kabupaten Lebak, terutama selama kurun waktu 4 tahunterakhir (2006 - 2009), Pemerintah Kabupaten Lebak pada tahun 2009 ini sedang melakukan verifikasi DesaTertinggal yang dimaksudkan.

Adapun kondisi desa tertinggal berdasarkan kelengkapan dan tingkat pelayanan infrastruktur dapatdigambarkan pada table berikut :

SEKTOR-SEKTOR YANG BERPELUANG UNTUK DIINVESTASIKAN

Berdasarkan Skala Prioritas

a. Agro-Bisnis

b. Pariwisata (Alam dan Budaya)

c. Bisnis Kelautan

d. Pertambangan dan Energi

Page 29: Ka Din Provins i 20121114110508

e. Perdagangan dan Jasa

f. Industri Kecil dan Rumah Tangga

Walaupun pada kenyataannya bahwa sebagian besar dari bidang-bidang usaha yang terdapat di Lebak tidakdianggap sebagai jenis usaha unggulan, buku ini ini tetap akan menyuguhkan informasi sebanyak-banyaknyadengan memberikan rincian dari bidang usaha yang sekalipun dianggap kurang menarik untuk alasan-alasansebagai berikut :

Hampir semua investor bersikap sama dalam satu hal ketika memilih bidang usaha yang akan dimodali yaitumenggunakan akal sehat mereka, mereka juga mempunyai beberapa alasan lain dikarenakan latar belakangmereka yang berbeda.

Terdapat investor yang tidak dapat dipengaruhi oleh trend usaha dimana banyak pengusaha lainnya saat iniberduyun-duyun menekuninya.

Tanpa berkeinginan mengikuti langkah yang diambil oleh pengusaha lain, jenis investor ini memutuskan untukmemilih bidang usaha berdasarkan Pengalaman usaha yang dimilikinya, hubungan dengan industri atau usahaang saat ini sedang dijalankannya, mendirikan konglomerasi, pengambilan keuntungan seperti resiko tinggi dankeuntungan besar dan bahkan spekulasi tinggi.

BIDANG-BIDANG USAHA YANG SAAT INI PALING MEMUNGKINKAN UNTUK DIINVESTASIKAN.

A. Sektor Usaha Pertanian, Pangan dan Holtikultura

Bentuk dan Skala Usaha : PMA, PMDN, NON PMA/PMDNSkala Menengah dan Besar

Akses ke Lokasi : MudahTeknologi Pendukung : hampir semua sarana produksi tersedia secara lokalInstansi Layanan : Dinas Pertanian Kabupaten LebakKomoditi/Bidang Usaha : Padi, Palawija, Hortikultura

(Kacang Panjang dan Mentimun)B. Sektor Usaha Kehutanan dan PerkebunanBentuk dan Skala Usaha : PMA,PMDN, NON PMA/PMDN

Skala Menengah dan BesarAkses ke Lokasi : MudahTeknologi Pendukung : hampir semua sarana produksi tersedia secara lokalInstansi Layanan : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten LebakKomoditi/Bidang Usaha : Buah-Buahan Tropis (RambutanTangkue, Durian),

Kelapa Sawit,Karet,Coklat, Madu/Budidaya Lebah MaduC. Sektor Usaha IndustriBentuk dan Skala Usaha : PMA, PMDN, NON PMA/PMDN Skala Kecil,

Menengah dan BesarAkses ke Lokasi : MudahFactor Pendukung : Kawasan Industri 2000 ha, dan Kawasan AgropolitanInstansi Layanan : Dinas Perindag dan PM Kabupaten LebakKomoditi/Bidang Usaha : Industri Keramik dan Genteng, Buah kalengan,Industri buah olahandalam kaleng/Kemasan, Furniture, Pabrik pengolahan hasil pertanian.

D. Sektor Usaha PeternakanBentuk dan Skala Usaha : PMA, PMDN, NON PMA/PMDN Skala Menengah dan BesarAkses ke Lokasi : MudahTeknologi Pendukung : hampir semua sarana produksi tersedia secara lokal

Page 30: Ka Din Provins i 20121114110508

Instansi Layanan : Dinas Pertanian Kabupaten LebakKomoditi/Bidang Usaha : Pembibitan dan Budidaya Unggas (Ayam dan Itik),

Budidaya dan Pengemukan Sapi.

E. Sektor Usaha Kelautan dan PerikananBentuk dan Skala Usaha : PMA, PMDN, NON PMA/PMDN Skala Menengah dan BesarAkses ke Lokasi : MudahTeknologi Pendukung : hampir semua produksi tersedia secara lokal lahan Panjangpantai 91 kmInstansi Layanan : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten LebakKomoditi/Bidang Usaha : Penangkapan Ikan, Budidaya Udang dan Rumput Laut

F. Sektor Usaha Pertambangan dan EnergiBentuk dan Skala Usaha : PMA, PMDN, NON PMA/PMDN Skala Menengah dan BesarAkses ke Lokasi : MudahTeknologi Pendukung : hampir semua sarana produksi tersedia secara lokalLahan : TersebarInstansi Layanan : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten LebakKomoditi/Bidang Usaha : Pabrik Semen, Briket Batubara, Pasir dan Batu Gunung, Zeolith,

Bentonit dll

G. Sektor Usaha PariwisataBentuk dan Skala Usaha : PMA, PMDN, NON PMA/PMDN Skala Menengah dan BesarAkses ke Lokasi : MudahTeknologi Pendukung : hampir semua sarana produksi tersedia secara lokalObyek Wisata : 12 obyek (Tersebar)Instansi Layanan : Dinas KOSBUDPAR)Komoditi/Bidang Usaha : Pengembangan Sarana Penunjang Pariwisata (Hotel, restoran, Suvenir Shop)