k u r i k u l u m...m. pembelajaran remedial dan pengayaan 74 n. k egia tan sem ser pend k pa da sis...
TRANSCRIPT
-
Untuk SMA/SMK MUHAMMADIYAH
K U R I K U L U M
PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB (ISMUBA)
TAHUN 2017
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
2017
-
| Kurikulum ISMUBA | | ii | | SMA/SMK Muhammadiyah |
K U R I K U L U M PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN
DAN BAHASA ARAB (ISMUBA) TAHUN 2017
Tim Penyelaras :
No Nama Jabatan 1 Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. Pengarah
2 Dr. H. Tasman Hamami, M.A. Koordinator
3 Dr. H. Suwadi, M.Ag., M.Pd. Anggota
4 Dr. Arif Budi Raharjo, M.Si. Anggota
5 Achmad Muhamad, M.Ag. Anggota
6 Farid Setiawan, M.Pd. I Anggota
7 Nur Huda Kurniawan, M.Pd Anggota
8 Bagus Mustakim, M.Pd Anggota
9 Drs. H. Sarjono, M.Si Anggota
10 Dr. Hj. Casmini, M.Si Anggota
11 Dr. Hendro Widodo, M.Pd Anggota
12 Dr. Ridwan, M.Hum . Anggota
13 Dr. Suyatno, M.Pd.I Anggota
14 Dr. Mohammad Ali, M.Ag. Anggota
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
2017
ISBN : 978-602-5400-87-2
Tim Penyelaras:
No Nama Jabatan 1 Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. Pengarah
2 Dr. H.Tasman Hamami, M.A. Koordinator
3 Dr. H. Masykuri, M.Ed. Anggota
4 Dr. H. Suwadi, M.Ag.,M.Pd. Anggota
5 Dr. Arif Budi Raharjo, M.Si. Anggota
6 Drs. Achmad Muhammad, M.Ag. Anggota
7 Farid Setiawan, M.Pd.I Anggota
8 Nur Huda Kurniawan, M. Pd Anggota
9 Bagus Mustakim, M.Pd Anggota
10 Drs. H. Sarjono, M.Si Anggota
11 Dr. Hj. Casmini, M.Si Anggota
12 Dr. Hendro Widodo, M.Pd. Anggota
13 Dr. Ridwan, M.Hum. Anggota
14 Dr. Suyatno, M.Pd.I Anggota
15 Dr. Mohammad Ali, M.Ag. Anggota
16 Prof. Dr. H. Mundzirin Yusuf, M.Si Anggota
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
2017
-
| Kurikulum ISMUBA | | iii | | SMA/SMK Muhammadiyah |
K U R I K U L U M PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN
DAN BAHASA ARAB (ISMUBA) TAHUN 2017
Tim Penyelaras :
No Nama Jabatan 1 Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. Pengarah
2 Dr. H. Tasman Hamami, M.A. Koordinator
3 Dr. H. Suwadi, M.Ag., M.Pd. Anggota
4 Dr. Arif Budi Raharjo, M.Si. Anggota
5 Achmad Muhamad, M.Ag. Anggota
6 Farid Setiawan, M.Pd. I Anggota
7 Nur Huda Kurniawan, M.Pd Anggota
8 Bagus Mustakim, M.Pd Anggota
9 Drs. H. Sarjono, M.Si Anggota
10 Dr. Hj. Casmini, M.Si Anggota
11 Dr. Hendro Widodo, M.Pd Anggota
12 Dr. Ridwan, M.Hum . Anggota
13 Dr. Suyatno, M.Pd.I Anggota
14 Dr. Mohammad Ali, M.Ag. Anggota
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah swt. atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku kurikulum pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) dapat dapat diselesaikan.
Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1911 dalam bentuk lembaga pendidikan modern merupakan “sintesa” atas realitas adanya sistem pendidikan yang dikotomis. Pada saat itu terdapat pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren tradisional yang hanya mengajarkan pengetahuan agama saja, dan di sisi lain diselenggarakan sistem pendidikan modern ala kolonial yang sekuler. Melihat sistem pendidikan yang dikotomis itu, K.H. Ahmad Dahlan secara kreatif berijtihad membangun suatu sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasahyang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum.
Sistem pendidikan ini memiliki ciri utama, yaitu diajarkan ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan dalam perkembangannya diajarkan pula mata pelajaran kemuhammadiyahan. Ketiga mata pelajaran ini, yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab lazim disebut Ismuba bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah merupakan ciri khusus dan keunggulan. Sejak Awal berdirinya, Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dirancang dengan sistem pendidikan Islam modern yang integratif- holistik, sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum sesuai jenjangnya, dan agama Islam, Kemuhmammadiyahan serta bahasa Arab. Masyarakat menilai dan menaruh harapan besar kepada pendidikan Muhammadiyah justru karena adanya ciri khusus dan keunggulan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Muhammadiyah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harapan masyarakat, maka pendidikan Ismuba di sekolah Muhammadiyah tersebut, dipandang perlu adanya pengembangan kurikulum Ismuba, yang mencakup konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian pendidikan Ismuba, standar kompetensi lulusan, standar isi, struktur kurikulum, dan beban belajar.
Akhirnya buku kurikulum ini diharapkan berfungsi untuk menjadi standar mutu pengelolaan pendidikan pada sekolah Muhammadiyah. Disamping itu, buku ini merupakan acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola kurikulum pada tingkat satuan pendidikan secara optimal, sekaligus menjadi acuan operasional bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah atau dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan.
Terima kasih kepada semua pihak dan masukan positif diharapkan untuk penyempurnaan buku kurikulum ini. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal jariyah.
Jakarta, 16 Februari 2017
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Sekretaris Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Sc. R. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D.
-
| Kurikulum ISMUBA | | iv | | SMA/SMK Muhammadiyah |
-
| Kurikulum ISMUBA | | v | | SMA/SMK Muhammadiyah |
-
| Kurikulum ISMUBA | | vi | | SMA/SMK Muhammadiyah |
-
| Kurikulum ISMUBA | | vii | | SMA/SMK Muhammadiyah |
DAFTAR ISI
Halaman Judul i Kata Pengantar iii SK Pemberlakuan Kurikulum ISMUBA iv Bab I Landasan Kurikulum 1
A. Latar BelakangPemikiran 1 B. Tujuan Pengembangan Kurikulum ISMUBA 2 C. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah 2 D. Muatan/Struktur Kurikulum Ismuba 3 E. Beban Belajar Kurikulum Ismuba 3 F. Prinsip Penyusunan Kurikulum 4 G. Prinsip Pengelolaan Kurikulum 6 H. Pihak yang Terlibat 7 Bab II Standar Kompetensi Lulusan 8 Bab III Standar Isi 10
A. Kelas X 11 B. Kelas XI 20 C. Kelas XII 29 Bab IV Standar Proses 38
A. Dasar Pemikiran 38 B. Prinsip Pembelajaran 39 C. Perencanaan Pembelajaran 40 D. Pelaksanaan Pembelajaran 42 Bab V Standar Guru Ismuba 46
A. Pendahuluan 46 B. Maksud dan Tujuan 46 C. Ketentuan Umum 46 D. Persyaratan 47 Bab VI Standar Penilain 48
A. Dasar Pemikiran 48 B. Tujuan 49 C. Ruang Lingkup 49 D. Prinsip-prinsip Penilaian 49 E. Penilaian oleh Guru 50 F. Penilaian Majelis Dikdasmen 50 G. Penilaian Sikap 50 H. Penilaian Pengetahuan 57 I. Penilaian Keterampilan 62 J. Pelaksanaan Penilaian oleh Guru 66 K. Pelaksanaan Penilaian oleh Majelis Dikdasmen 71 L. Laporan Hasil Penilaian 72 M. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 74 N. Kegiatan Semester Pendek Pada Sistem Kredit Semester 75 O. Rapor Sistem Paket dan Sistem Kredit Semester 76 P. Kriteria Kenaikan Kelas 77 Bab VII Penutup 78 Referensi 79
-
| Kurikulum ISMUBA | | viii | | SMA/SMK Muhammadiyah |
Lampiran-lampiran Silabus Kelas X 81 Silabus Kelas XI 159 Silabus Kelas XII 234
-
| Kurikulum ISMUBA | | 1 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
BAB I
LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN
PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK
A. Latar Belakang Pemikiran
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman tersebut melahirkan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat. Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Muhammadiyah secara kelembagaan merespons kebutuhan masyarakat dengan
menciptakan sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasah yang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum. Sistem pendidikan Islam ini, didukung oleh adanya kurikulum yang senantiasa dikembangkan sesuai dengan faktor internal dan eksternal.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: 1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilainilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa: 1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 2 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
Sebagai sub sistem dalam sistem pendidikan nasional, Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1911 dalam bentuk lembaga pendidikan modern merupakan “sintesa” atas realitas adanya sistem pendidikan yang dikotomis. Pada saat itu terdapat pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren tradisional yang hanya mengajarkan pengetahuan agama saja, dan di sisi lain diselenggarakan sistem pendidikan modern ala kolonial yang sekuler. Melihat sistem pendidikan yang dikotomis itu, K.H. Ahmad Dahlan secara kreatif berijtihad membangun suatu sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasahyang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum.
Sistem pendidikan ini memiliki ciri utama, yaitu diajarkan ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan dalam perkembangannya diajarkan pula mata pelajaran kemuhammadiyahan. Ketiga mata pelajaran ini, yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab lazim disebut Ismuba bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah merupakan ciri khusus dan keunggulan. Sejak Awal berdirinya, sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dirancangsistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum sesuai jenjangnya, dan agama Islam, Kemuhmammadiyahan serta bahasa Arab. Masyarakat menilai dan menaruh harapan besar kepada pendidikan Muhammadiyah justru karena adanya ciri khusus dan keunggulan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan muhammadiyah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harapan masyarakat, maka pendidikan Ismuba di sekolah dan madrasah Muhammadiyah tersebut, dipandang perlu adanya pengembangan kurikulum Ismuba, yang mencakup konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian pendidikan Ismuba, standar kompetensi lulusan, standar isi, struktur kurikulum, dan beban belajar.
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Ismuba
Kurikulum Ismuba ini disusun dan dikembangkan dengan tujuan
1. Menjadi standar mutu pengelolaan pendidikan pada sekolah Muhammadiyah.
2. Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan.
3. Menjadi acuan operasional bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
C. Visi, MIsi dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
Visi pendidikan Muhammadiyah adalah berkembangnya fungsi pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah mencakup sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang berbasis Al- Islam Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 3 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
Sebagai sub sistem dalam sistem pendidikan nasional, Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1911 dalam bentuk lembaga pendidikan modern merupakan “sintesa” atas realitas adanya sistem pendidikan yang dikotomis. Pada saat itu terdapat pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren tradisional yang hanya mengajarkan pengetahuan agama saja, dan di sisi lain diselenggarakan sistem pendidikan modern ala kolonial yang sekuler. Melihat sistem pendidikan yang dikotomis itu, K.H. Ahmad Dahlan secara kreatif berijtihad membangun suatu sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasahyang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum.
Sistem pendidikan ini memiliki ciri utama, yaitu diajarkan ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan dalam perkembangannya diajarkan pula mata pelajaran kemuhammadiyahan. Ketiga mata pelajaran ini, yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab lazim disebut Ismuba bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah merupakan ciri khusus dan keunggulan. Sejak Awal berdirinya, sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dirancangsistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum sesuai jenjangnya, dan agama Islam, Kemuhmammadiyahan serta bahasa Arab. Masyarakat menilai dan menaruh harapan besar kepada pendidikan Muhammadiyah justru karena adanya ciri khusus dan keunggulan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan muhammadiyah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harapan masyarakat, maka pendidikan Ismuba di sekolah dan madrasah Muhammadiyah tersebut, dipandang perlu adanya pengembangan kurikulum Ismuba, yang mencakup konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian pendidikan Ismuba, standar kompetensi lulusan, standar isi, struktur kurikulum, dan beban belajar.
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Ismuba
Kurikulum Ismuba ini disusun dan dikembangkan dengan tujuan
1. Menjadi standar mutu pengelolaan pendidikan pada sekolah Muhammadiyah.
2. Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan.
3. Menjadi acuan operasional bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
C. Visi, MIsi dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
Visi pendidikan Muhammadiyah adalah berkembangnya fungsi pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah mencakup sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang berbasis Al- Islam Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan.
Misi pendidikan Muhammadiyah: 1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan berkemajuan; 2. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang holistik dan integratif
yakni mengembangkan potensi akal, hati, dan keterampilan yang seimbang; 3. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akuntabel dan inklusif; 4. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang didukung iptek dan imtak.
Sedangkan tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah 1. Terciptannya tranformasi (perubahan cepat kearah kemajuan) tata kelola Sekolah,
Madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah pada semua jenjang yang dilakukan secara baik, maju, professional, dan modern.
2. Berkembangnya sistem gerakan dan tata kelola Sekolah, madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah yang berkualitas utama bagi terciptanya kondisi dan faktor-faktor pendukung terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-sebenarnya.
3. Berkembangnya peran strategis Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah secara kualitatif dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global.
D. Muatan/Struktur Kurikulum Ismuba
Struktur Kurikulum Ismuba pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
No
Mata Pelajaran
Kelas, Semester dan Alokasi Waktu
X XI XII
1 2 1 2 1 2
1 Pendidikan Al-Qur’an Hadits 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Aqidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
3 Pendidikan Fikh 3 3 3 3 3 3
4 Pendidikan Tarikh 1 1 1 1 1 1
5 Pendidikan Kemuhammadiyahan 1 1 1 1 1 1
6 Pendidikan Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2 Jumlah Jam 12 12 12 12 12 12
E. Beban Belajar Kurikulum Ismuba
Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di sekolah-sekolah Muhammadiyah selain merupakan ciri khusus sekaligus sebagai keunggulan yang diselenggarakan dengan sistem paket. Sistem Paket adalah penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang ditetapkan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui sistem tatap muka, pembiasaan, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua kegiatan belajar itu
-
| Kurikulum ISMUBA | | 4 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan secara terpadu dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara siswa dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menegah Kejuruan adalah 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka mata pelajaran pendidikan Ismuba per minggu pada jenjang sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan kelas X, XI dan XII sebanyak 12 jam pelajaran perminggu. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan dan pembiasaan untuk jenjang sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 1
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka dan Ekuivalen Jam Pembalajaran Pendidikan Ismuba
Jenjang, kelas
Satu jam pelajaran
(menit)
Jumlah jam Per/minggu
Minggu Efektif
Per/tahun
Jumlah jam pelajaran Per/tahun
Jumlah jam per/Tahun
(@60 menit X-XI, dan
XII
45
12
34-38
408 - 456 (18.360 – 20.520 menit)
306-342
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
F. Prinsip Penyusunan Kurikulum
Kurikulum Ismuba disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. agar dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 5 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan secara terpadu dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara siswa dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menegah Kejuruan adalah 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka mata pelajaran pendidikan Ismuba per minggu pada jenjang sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan kelas X, XI dan XII sebanyak 12 jam pelajaran perminggu. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan dan pembiasaan untuk jenjang sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 1
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka dan Ekuivalen Jam Pembalajaran Pendidikan Ismuba
Jenjang, kelas
Satu jam pelajaran
(menit)
Jumlah jam Per/minggu
Minggu Efektif
Per/tahun
Jumlah jam pelajaran Per/tahun
Jumlah jam per/Tahun
(@60 menit X-XI, dan
XII
45
12
34-38
408 - 456 (18.360 – 20.520 menit)
306-342
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
F. Prinsip Penyusunan Kurikulum
Kurikulum Ismuba disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. agar dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Wilayah/Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan Wilayah/daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 6 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
G. Prinsip Pengelolaan Kurikulum
Kurikulum Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) dikembangkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dan Pedoman Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengembangan kurikulum ini memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sesuai dengan mata pelajaran sebagai berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sebagai kader Muhammadiyah dan kader bangsa. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan Muhammadiyah secara nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi wilayah dan daerah, jenjang dan jenis pendidikan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 7 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
G. Prinsip Pengelolaan Kurikulum
Kurikulum Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) dikembangkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dan Pedoman Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengembangan kurikulum ini memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sesuai dengan mata pelajaran sebagai berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sebagai kader Muhammadiyah dan kader bangsa. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan Muhammadiyah secara nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi wilayah dan daerah, jenjang dan jenis pendidikan.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum ISMUBA dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan wilayah/daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan wilayah/daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan ajaran Islam yang berkemajuan.
H. Pihak yang Terlibat
Kurikulum Ismuba dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh tim pengembanga kurikulum Ismuba Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terdiri dari kelompok guru dan pakar pendidikan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 8 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
BAB II STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan capaian minimal dari pada setiap jejang pendidikan, untuk matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. SKL ini terdiri dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab
DIMENSI SIKAP Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, memiliki semangat dan konsisten dalam berakidah Islam dengan menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup, serta mendakwahkannya,
2. berakhlak karimah; berkarakter, jujur, peduli, santun dalam berkomunikasi dan pergaulan sehari-hari,
3. bertanggungjawab, istiqomah dan berkemajuan 4. pembelajar sejati, sepanjang hayat, dan kritis dalam mengambil ibrah 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional dan internasional.
DIMENSI PENGETAHUN 1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif dan suprarasional
pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan: a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, e. humaniora, f. keislaman, g. Kemuhammadiyahan, dan h. Bahasa Arab.
2. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional dan internasional.
DIMENSI PENGETAHUN Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
-
| Kurikulum ISMUBA | | 9 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
BAB II STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan capaian minimal dari pada setiap jejang pendidikan, untuk matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. SKL ini terdiri dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab
DIMENSI SIKAP Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, memiliki semangat dan konsisten dalam berakidah Islam dengan menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup, serta mendakwahkannya,
2. berakhlak karimah; berkarakter, jujur, peduli, santun dalam berkomunikasi dan pergaulan sehari-hari,
3. bertanggungjawab, istiqomah dan berkemajuan 4. pembelajar sejati, sepanjang hayat, dan kritis dalam mengambil ibrah 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional dan internasional.
DIMENSI PENGETAHUN 1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif dan suprarasional
pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan: a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, e. humaniora, f. keislaman, g. Kemuhammadiyahan, dan h. Bahasa Arab.
2. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional dan internasional.
DIMENSI PENGETAHUN Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
Konseptual Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, kemuhammadiyahan dan bahasa arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan Pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, kemuhammadiyahan dan bahasa arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya Dalam mempelajari Pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, kemuhammadiyahan dan bahasa arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Suprarasional Pengetahuan tentang keimanan terhadap hal yang ghaib dan menggunakannya dalam mempelajari ilmu keislaman
DIMENSI KETERAMPILAN Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan yang beragam; normative, ilmiah, dan pendekatan lain sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
-
| Kurikulum ISMUBA | | 10 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
BAB III
STANDAR ISI
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam
domain sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses perolehannya mempengaruhi Standar Isi.
Standar isi terdiri dari Kompetensi Inti (KI) merupakan capaian minimal dari pada setiap matapelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan turunan dari KI dalam setiap matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 11 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
BAB III
STANDAR ISI
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam
domain sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses perolehannya mempengaruhi Standar Isi.
Standar isi terdiri dari Kompetensi Inti (KI) merupakan capaian minimal dari pada setiap matapelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan turunan dari KI dalam setiap matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
.
Tabe
l 3.1
K
ompe
tens
i Int
i (K
I) da
n K
ompe
tens
i Das
ar (K
D) P
endi
dika
n A
l-Isl
am, K
emuh
amm
adiy
ahan
dan
Bah
asa
Ara
b Je
njan
g SM
A/S
MK
Muh
amm
adiy
ah
K
elas
X
K
OM
PET
ENSI
INTI
1
(SIK
AP
SP
RIT
UA
L)
KO
MP
ETEN
SI IN
TI 2
(S
IKA
P S
OSI
AL)
K
OM
PET
ENSI
INTI
3
(PEN
GET
AH
UA
N)
KO
MP
ETEN
SI IN
TI 4
(K
ETR
AM
PIL
AN
)
1.
Men
ghay
ati d
an m
enga
mal
kan
ajar
an a
gam
a Is
lam
2.
M
enun
jukk
an p
erila
ku ju
jur,
di
sipl
in, b
erta
nggu
ng ja
wab
, pe
duli
(got
ong
royo
ng, k
erja
sa
ma,
tole
ran,
dam
ai),
sant
un,
resp
onsi
f, da
n pr
o-ak
tif s
ebag
ai
bagi
an d
ari s
olus
i ata
s be
rbag
ai
perm
asal
ahan
dal
am b
erin
tera
ksi
seca
ra e
fekt
if de
ngan
ling
kung
an
sosi
al d
an a
lam
ser
ta
men
empa
tkan
diri
seb
agai
ce
rmin
an b
angs
a da
lam
pe
rgau
lan
duni
a
3.
Mem
aham
i, m
ener
apka
n da
n m
enga
nalis
is d
an m
enge
valu
asi
peng
etah
uan
fakt
ual,
kons
eptu
al, p
rose
dura
l dan
m
etak
ogni
tif b
erda
sark
an ra
sa
ingi
n ta
huny
a te
ntan
g ilm
u pe
nget
ahua
n, te
knol
ogi,
seni
, bu
daya
, dan
hum
anio
ra d
enga
n w
awas
an k
eman
usia
an,
keba
ngsa
an, k
eneg
araa
n, d
an
pera
daba
n te
rkai
t prn
yeba
b fe
nom
ena
dan
keja
dian
, ser
ta
men
erap
kan
peng
etah
uan
pros
edur
al p
ada
bida
ng k
ajia
n ya
ng s
pesi
fik s
esua
i den
gan
baka
t dan
min
atny
a un
tuk
mem
ecah
kan
mas
alah
.
4.
Men
gola
h, m
enal
ar, d
an m
enya
ji da
n m
enci
pta
dala
m ra
nah
konk
ret
dan
rana
h ab
stra
k te
rkai
t den
gan
peng
emba
ngan
da
ri ya
ng d
ipel
ajar
inya
di s
ekol
ah
seca
ra m
andi
ri, s
erta
ber
tinda
k se
cara
efe
ktif
dan
krea
tif, d
an
mam
pu m
engg
unak
an m
etod
e se
suai
kai
dah
keilm
uan.
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(SIK
AP
SP
RIT
UA
L)
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(SIK
AP
SO
SIA
L)
KO
MP
ETEN
SI
DA
SAR
(P
ENG
ETA
HU
AN
)
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(KET
RA
MP
ILA
N)
A.
Pen
didi
kan
Al-Q
ur’a
n H
adis
Se
mes
ter G
asal
1.
1 Te
rbia
sa m
emba
ca a
l-Qur
’an
deng
an m
eyak
ini b
ahw
a ko
ntro
l di
ri (m
ujah
adah
an-n
afs)
, pr
asan
gka
baik
(hus
nuzz
an),
dan
pers
auda
raan
(ukh
uwah
) ada
lah
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
kon
trol
diri
(m
ujah
adah
an-
nafs
), pr
asan
gka
baik
(hus
nuz-
zan)
, dan
pe
rsau
dara
an (u
khuw
ah) s
ebag
ai
impl
emen
tasi
per
inta
h Q
.S. a
l-
3.1
Men
gana
lisis
Q.S
. al-H
ujur
at/4
9:
10 d
an 1
2 se
rta
Had
is t
enta
ng
kont
rol
diri
(muj
ahad
ah
an-
nafs
), pr
asan
gka
baik
(hus
nuzz
an),
4.1.
1 M
emba
ca Q
.S. a
l-Huj
urat
/49:
10
dan
12, s
esua
i den
gan
kaid
ah
tajw
id d
an m
akha
rijul
hur
uf
4.1.
2 M
ende
mon
stra
sika
n ha
fala
n Q
.S.
al-H
ujur
at/4
9: 1
0 da
n 12
den
gan
-
| Kurikulum ISMUBA | | 12 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
perin
tah
agam
a H
ujur
at/4
9: 1
0 da
n 12
ser
ta H
adis
te
rkai
t da
n pe
rsau
dara
an (u
khuw
ah)
fasi
h da
n la
ncar
4.
1.3
Men
yajik
an h
ubun
gan
anta
ra
kual
itas
keim
anan
den
gan
kont
rol
diri
(muj
ahad
ahan
-naf
s),
pras
angk
a ba
ik (h
usnu
zzan
), da
n
pers
auda
raan
(ukh
uwah
) ses
uai
deng
an p
esan
Q.S
. al-H
ujur
at/4
9:
10 d
an 1
2, s
erta
Had
is te
rkai
t 1.
2.
Men
ghay
ati a
jara
n Is
lam
te
ntan
g pe
ran
man
usia
seb
agai
‘a
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil
ardh
i
2.2.
Be
rper
ilaku
taat
dan
tang
gung
ja
wab
seb
agai
cer
min
an m
akna
‘a
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil a
rdhi
3.2.
M
enga
nalis
is Q
.S. A
l-Baq
arah
: 30
, QS
Az-
Zariy
at :
56 d
an Q
S A
n-N
ahl
: 78
tent
ang
Ked
uduk
an
Man
usia
seb
agai
‘Abd
ulla
h da
n kh
alifa
tulla
h fil
Ard
hser
taha
dis
terk
ait
4.2.
1.
Mem
baca
Q.S
. Al-B
aqar
ah: 3
0,
QS
Az-
Zariy
at :
56 d
an Q
S A
n-
Nah
l : 7
8 te
ntan
g K
edud
ukan
M
anus
ia s
ebag
ai A
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil A
rdh
sert
a ha
dis
terk
ait
4.2.
2.
Men
dem
onst
rasi
kan
hafa
lan
Q.S
. A
l-Baq
arah
: 30,
QS
Az-
Zariy
at :
56
dan
QS
An-
Nah
l : 7
8 te
ntan
g K
edud
ukan
Man
usia
seb
agai
A
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil A
rdh
sert
a ha
dis
terk
ait
4.2.
3.
Men
yajik
an h
ubun
gan
anta
ra
kand
unga
n Q
.S. A
l-Baq
arah
: 30
deng
an Q
S A
z-Za
riyat
: 56
dan
Q
S A
n-N
ahl :
78
tent
ang
Ked
uduk
an M
anus
ia s
ebag
ai
Abd
ulla
h da
n kh
alifa
tulla
h fil
Ard
h se
rta
hadi
s te
rkai
t Se
mes
ter G
asal
1.
3 M
eyak
ini b
ahw
a pe
rgau
lan
beba
s da
n zi
na a
dala
h di
lara
ng
agam
a
2.3
Men
ghin
dark
an d
iri d
ari
perg
aula
n be
bas
dan
perb
uata
n zi
na s
ebag
ai p
enga
mal
an Q
.S. a
l- Is
ra’/1
7: 3
2, d
an Q
.S. a
n-N
ur /2
4:
2, s
erta
H
adis
terk
ait
3.3
Men
gana
lisis
Q.S
. al-I
sra’
/17:
32,
da
n Q
.S. a
n-N
ur/2
4 : 2
, ser
ta
Had
is te
ntan
g la
rang
an
perg
aula
n be
bas
dan
perb
uata
n zi
na
4.3.
1 M
emba
ca Q
.S. a
l-Isr
a’/1
7: 3
2, d
an
Q.S
. an-
Nur
/24:
2 se
suai
den
gan
kaid
ah ta
jwid
dan
mak
harij
ul h
uruf
4.
3.2
Men
dem
onst
rasi
kan
hafa
lan
Q.S
. al
-Isra
’/17:
32,
dan
Q.S
. an-
N
ur/2
4:2
deng
an fa
sih
dan
lanc
ar
4.3.
3 M
enya
jikan
ket
erka
itan
anta
ra
lara
ngan
ber
zina
den
gan
berb
agai
-
| Kurikulum ISMUBA | | 13 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
perin
tah
agam
a H
ujur
at/4
9: 1
0 da
n 12
ser
ta H
adis
te
rkai
t da
n pe
rsau
dara
an (u
khuw
ah)
fasi
h da
n la
ncar
4.
1.3
Men
yajik
an h
ubun
gan
anta
ra
kual
itas
keim
anan
den
gan
kont
rol
diri
(muj
ahad
ahan
-naf
s),
pras
angk
a ba
ik (h
usnu
zzan
), da
n
pers
auda
raan
(ukh
uwah
) ses
uai
deng
an p
esan
Q.S
. al-H
ujur
at/4
9:
10 d
an 1
2, s
erta
Had
is te
rkai
t 1.
2.
Men
ghay
ati a
jara
n Is
lam
te
ntan
g pe
ran
man
usia
seb
agai
‘a
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil
ardh
i
2.2.
Be
rper
ilaku
taat
dan
tang
gung
ja
wab
seb
agai
cer
min
an m
akna
‘a
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil a
rdhi
3.2.
M
enga
nalis
is Q
.S. A
l-Baq
arah
: 30
, QS
Az-
Zariy
at :
56 d
an Q
S A
n-N
ahl
: 78
tent
ang
Ked
uduk
an
Man
usia
seb
agai
‘Abd
ulla
h da
n kh
alifa
tulla
h fil
Ard
hser
taha
dis
terk
ait
4.2.
1.
Mem
baca
Q.S
. Al-B
aqar
ah: 3
0,
QS
Az-
Zariy
at :
56 d
an Q
S A
n-
Nah
l : 7
8 te
ntan
g K
edud
ukan
M
anus
ia s
ebag
ai A
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil A
rdh
sert
a ha
dis
terk
ait
4.2.
2.
Men
dem
onst
rasi
kan
hafa
lan
Q.S
. A
l-Baq
arah
: 30,
QS
Az-
Zariy
at :
56
dan
QS
An-
Nah
l : 7
8 te
ntan
g K
edud
ukan
Man
usia
seb
agai
A
bdul
lah
dan
khal
ifatu
llah
fil A
rdh
sert
a ha
dis
terk
ait
4.2.
3.
Men
yajik
an h
ubun
gan
anta
ra
kand
unga
n Q
.S. A
l-Baq
arah
: 30
deng
an Q
S A
z-Za
riyat
: 56
dan
Q
S A
n-N
ahl :
78
tent
ang
Ked
uduk
an M
anus
ia s
ebag
ai
Abd
ulla
h da
n kh
alifa
tulla
h fil
Ard
h se
rta
hadi
s te
rkai
t Se
mes
ter G
asal
1.
3 M
eyak
ini b
ahw
a pe
rgau
lan
beba
s da
n zi
na a
dala
h di
lara
ng
agam
a
2.3
Men
ghin
dark
an d
iri d
ari
perg
aula
n be
bas
dan
perb
uata
n zi
na s
ebag
ai p
enga
mal
an Q
.S. a
l- Is
ra’/1
7: 3
2, d
an Q
.S. a
n-N
ur /2
4:
2, s
erta
H
adis
terk
ait
3.3
Men
gana
lisis
Q.S
. al-I
sra’
/17:
32,
da
n Q
.S. a
n-N
ur/2
4 : 2
, ser
ta
Had
is te
ntan
g la
rang
an
perg
aula
n be
bas
dan
perb
uata
n zi
na
4.3.
1 M
emba
ca Q
.S. a
l-Isr
a’/1
7: 3
2, d
an
Q.S
. an-
Nur
/24:
2 se
suai
den
gan
kaid
ah ta
jwid
dan
mak
harij
ul h
uruf
4.
3.2
Men
dem
onst
rasi
kan
hafa
lan
Q.S
. al
-Isra
’/17:
32,
dan
Q.S
. an-
N
ur/2
4:2
deng
an fa
sih
dan
lanc
ar
4.3.
3 M
enya
jikan
ket
erka
itan
anta
ra
lara
ngan
ber
zina
den
gan
berb
agai
keke
jian
(fah
isya
h) y
ang
ditim
bulk
anny
a da
n pe
rang
ai
yang
bur
uk (s
aa-a
sab
ila) s
esua
i pe
san
Q.S
. al-I
sra’
/17:
32
dan
Q.S
. an
Nur
/24:
2 1.
4 M
eyak
ini b
ahw
a da
kwah
2.
4 M
enun
jukk
an p
erila
ku d
akw
ah
3.4
Men
gana
lisis
Q.S
. An-
Nah
l (16
): 4.
4.1
Mem
baca
Q.S
. An-
Nah
l (16
):
mem
erlu
kan
stra
tegi
yan
g te
pat
Is
lam
den
gan
men
ggun
akan
st
rate
gi y
ang
tepa
t.
12
5 te
ntan
g st
rate
gi
berd
akw
ahse
rta
hadi
s te
rkai
t
12
5ses
uai d
enga
n ka
idah
tajw
id
dan
mak
harij
ul h
uruf
. 4.
4.2
Men
dem
onst
rasi
kan
hafa
lanA
n-
Nah
l (16
): 12
5.
4.4.
3 M
enya
jikan
ket
erka
itan
hida
yah
deng
an s
trat
egi b
erda
kwah
ses
uai
pesa
n A
n-N
ahl (
16):
125
sert
a H
adis
te
rkai
t.
B.
Pen
didi
kan
Aqi
dah
Akh
lak
Sem
este
r Gas
al
1.1.
M
eyak
ini b
ahw
a A
llah
Mah
a M
ulia
, Mah
a M
enga
man
kan,
M
aha
Mem
elih
ara,
Mah
a Se
mpu
rna
Kek
uata
n-N
ya, M
aha
Peng
him
pun,
Mah
a A
dil d
an
Mah
a A
khir.
2.1
Mem
iliki
kel
uhur
an b
udi;
koko
h pe
ndiri
an, p
embe
ri ra
sa a
man
, ta
wak
al, t
angg
ung
jaw
ab, a
dil,
dan
saba
r seb
agai
impl
emen
tasi
da
ri pe
mah
aman
Asm
aul H
usna
; al
-Kar
im, a
l-Mu’
min
, al-W
akil,
al-
Mat
in, a
l-Jam
i’, a
l-‘A
dl, d
an a
l- A
khir.
3.1.
M
enga
nalis
is m
akna
Asm
aul
Hus
na; a
l-Kar
im, a
l-Mu’
min
, al-
Wak
il, a
l-Mat
in, a
l-Jam
i’, a
l-‘A
dl, d
an a
l-Akh
ir.
4.1.
M
enya
jikan
hub
unga
nmak
na
Asm
aul H
usna
; al-K
arim
, al-
Mu’
min
, al-W
akil,
al-M
atin
, al-
Jam
i’, a
l-‘A
dl, d
an a
l-Akh
irden
gan
peril
akuk
eluh
uran
bud
i; ko
koh
pend
irian
, pem
beri
rasa
am
an,
taw
akal
, tan
ggun
g ja
wab
, adi
l, da
n sa
bar.
1.
2 Te
rbia
sa b
erpa
kaia
n se
suai
de
ngan
sya
riat I
slam
2.
2 M
enun
jukk
an p
erila
ku
berp
akai
an s
esua
i den
gan
syar
iat
Isla
m
3.2
Men
gana
lisis
ket
entu
an
berp
akai
an s
esua
i sya
riat
Isla
m
4.2
Men
yajik
an k
euta
maa
n ta
taca
ra
berp
akai
an s
esua
i sya
riat I
slam
1.3
Mey
akin
i bah
wa
men
untu
t ilm
u ad
alah
per
inta
h A
llah
dan
Rasu
l- N
ya
2.3
Mem
iliki
sik
ap s
eman
gat
keilm
uan
seba
gai i
mpl
emen
tasi
pe
mah
aman
Q.S
. at-
Taub
ah/9
: 12
2 da
n H
adis
terk
ait
3.3
Men
gana
lisis
sem
anga
t m
enun
tut i
lmu,
men
erap
kan,
da
n m
enya
mpa
ikan
nya
kepa
da
sesa
ma
4.3
Men
yajik
an k
aita
n an
tara
ke
waj
iban
men
untu
t ilm
u,
deng
an k
ewaj
iban
mem
bela
ag
ama
sesu
ai p
erin
tah
Q.S
. at-
Ta
ubah
/9: 1
22 d
an H
adis
terk
ait
Sem
este
r Gen
ap
1.4.
M
eyak
ini h
ikm
ah b
erim
an
kepa
da m
alai
kat-
mal
aika
t Alla
h Sw
t.
2.4.
M
enun
jukk
an s
ikap
telit
i, di
sipl
in,
dan
was
pada
seb
agai
im
plem
enta
si d
ari b
erim
an
3.4.
M
enga
nalis
is m
akna
ber
iman
ke
pada
mal
aika
t-m
alai
kat
Alla
h Sw
t..
4.4.
M
enya
jikan
hub
unga
n an
tara
be
riman
kep
ada
mal
aika
t-
mal
aika
t
-
| Kurikulum ISMUBA | | 14 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
kepa
da m
alai
kat-
mal
aika
t Alla
h Sw
t.
Alla
h Sw
t. d
enga
n pe
rilak
u te
liti,
disi
plin
, dan
was
pada
1.
5.
Men
ghay
ati a
jara
n ag
ama
Isla
m
tent
ang
keju
jura
n 2.
5.
Men
unju
kkan
per
ilaku
juju
r da
lam
keh
idup
an s
ehar
i-har
i. 3.
5.
Men
gana
lisis
m
anfa
at
keju
jura
n da
lam
ke
hidu
pan
sosi
al, p
oliti
k, d
an b
uday
a
4.5.
M
enya
jikan
kaita
n an
tara
pe
rilak
u ju
jur d
alam
keh
idup
an
sosi
al, p
oliti
k, d
an b
uday
a de
ngan
kei
man
an
1.6.
M
engh
ayat
i aja
ran
agam
a Is
lam
2.
6.
Mem
iliki
sik
ap s
eman
gat
3.6.
M
enga
nalis
is n
ilai-n
ilai I
slam
4.
6.
Men
yajik
an n
ilai-n
ilai I
slam
tent
ang
men
untu
t ilm
u
men
untu
t ilm
u da
n m
enya
mpa
ikan
nya
kepa
da
sesa
ma
da
lam
men
umbu
hkan
ke
sada
ran
men
untu
t ilm
u,
men
erap
kan
dan
men
yam
paik
anny
a ke
pada
se
sam
a
da
lam
men
umbu
hkan
kes
adar
an
men
untu
t ilm
u, m
ener
apka
n da
n m
enya
mpa
ikan
nya
kepa
da
sesa
ma.
C.
Pen
didi
kan
Fiki
h
Sem
este
r Gas
al
1.1
Men
ggun
akan
al-Q
ur’a
n, H
adis
da
n ijt
ihad
seb
agai
sum
ber
huku
m Is
lam
.
2.1.
M
enun
jukk
an p
erila
ku ik
hlas
da
n ta
at b
erib
adah
seb
agai
im
plem
anta
si p
emah
aman
te
rhad
ap k
edud
ukan
sum
ber-
su
mbe
r huk
um Is
lam
3.1.
M
enga
nalis
is k
edud
ukan
al-
Qur
’an,
had
is, d
an ij
tihad
se
baga
i sum
ber h
ukum
Isla
m
4.1.
M
empr
esen
tasi
kan
mac
am-
mac
am s
umbe
r huk
um Is
lam
1.2
Men
ghay
ati k
aifiy
ah th
ahar
ah
dala
m H
impu
nan
Putu
san
Tarji
h (H
PT)
2.2.
M
enga
mal
kan
kaifi
yah
thah
arah
ses
uai d
enga
n H
PT
3.2.
M
enga
nalis
is H
PT te
ntan
g ka
ifiya
h th
ahar
ah
4.2
Mem
prak
tikka
n ka
ifiya
h th
ahar
ah
sesu
ai d
enga
n H
PT
1.3.
M
engh
ayat
i aja
ran
Isla
m te
ntan
g ad
zan
dan
iqom
ah
2.3.
M
enun
jukk
an s
ikap
ped
uli
men
yeru
ora
ng la
in s
ebag
ai
impl
emen
tasi
dar
i pem
aham
an
terh
adap
adz
an d
an iq
omah
3.3.
M
emah
ami m
akna
dan
ke
tent
uan
adza
n da
n iq
omah
4.3.
M
empr
aktik
kan
adza
n da
n iq
omah
1.4
Terb
iasa
ber
paka
ian
men
utup
au
rat s
esua
i den
gan
syar
iat
Isla
m
2.4.
Be
rpak
aian
men
utup
aur
at
sesu
ai d
enga
n sy
aria
t Isl
am
3.4.
M
enga
nalis
is k
onse
p au
rat
dala
m s
yaria
t Isl
am.
4.4
Men
yajik
an k
onse
p au
rat d
alam
sy
aria
t Isl
am.
1.5
Taat
mel
aksa
naka
n Sh
alat
Far
dhu
dan
Sunn
ah
2.5.
M
emili
ki s
ikap
dis
iplin
seb
agai
im
plem
enta
si S
hala
t Far
dhu
dan
shal
at S
unna
h
3.5.
M
emah
ami k
eten
tuan
Sh
alat
Fard
lu d
an S
hala
t Sun
nah
4.5
Mel
aksa
naka
n Sh
alat
Far
dlu
dan
men
gerja
kan
shal
at s
unna
h
Sem
este
r Gen
ap
1.6
Men
ghay
ati a
jara
n Is
lam
te
ntan
g za
kat,
infa
k, s
adaq
ah
dan
hiba
h
2.6.
M
enun
jukk
an k
eped
ulia
n so
sial
se
baga
i im
lem
enta
si d
ari
pem
aham
an h
ikm
ah z
akat
,
3.6
Men
gana
lisis
hik
mah
zak
at,
infa
k, s
adaq
ah d
an h
adia
h 4.
6 M
enya
jikan
hik
mah
zak
at, i
nfak
, sa
daqa
h da
n ha
diah
-
| Kurikulum ISMUBA | | 15 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
kepa
da m
alai
kat-
mal
aika
t Alla
h Sw
t.
Alla
h Sw
t. d
enga
n pe
rilak
u te
liti,
disi
plin
, dan
was
pada
1.
5.
Men
ghay
ati a
jara
n ag
ama
Isla
m
tent
ang
keju
jura
n 2.
5.
Men
unju
kkan
per
ilaku
juju
r da
lam
keh
idup
an s
ehar
i-har
i. 3.
5.
Men
gana
lisis
m
anfa
at
keju
jura
n da
lam
ke
hidu
pan
sosi
al, p
oliti
k, d
an b
uday
a
4.5.
M
enya
jikan
kaita
n an
tara
pe
rilak
u ju
jur d
alam
keh
idup
an
sosi
al, p
oliti
k, d
an b
uday
a de
ngan
kei
man
an
1.6.
M
engh
ayat
i aja
ran
agam
a Is
lam
2.
6.
Mem
iliki
sik
ap s
eman
gat
3.6.
M
enga
nalis
is n
ilai-n
ilai I
slam
4.
6.
Men
yajik
an n
ilai-n
ilai I
slam
tent
ang
men
untu
t ilm
u
men
untu
t ilm
u da
n m
enya
mpa
ikan
nya
kepa
da
sesa
ma
da
lam
men
umbu
hkan
ke
sada
ran
men
untu
t ilm
u,
men
erap
kan
dan
men
yam
paik
anny
a ke
pada
se
sam
a
da
lam
men
umbu
hkan
kes
adar
an
men
untu
t ilm
u, m
ener
apka
n da
n m
enya
mpa
ikan
nya
kepa
da
sesa
ma.
C.
Pen
didi
kan
Fiki
h
Sem
este
r Gas
al
1.1
Men
ggun
akan
al-Q
ur’a
n, H
adis
da
n ijt
ihad
seb
agai
sum
ber
huku
m Is
lam
.
2.1.
M
enun
jukk
an p
erila
ku ik
hlas
da
n ta
at b
erib
adah
seb
agai
im
plem
anta
si p
emah
aman
te
rhad
ap k
edud
ukan
sum
ber-
su
mbe
r huk
um Is
lam
3.1.
M
enga
nalis
is k
edud
ukan
al-
Qur
’an,
had
is, d
an ij
tihad
se
baga
i sum
ber h
ukum
Isla
m
4.1.
M
empr
esen
tasi
kan
mac
am-
mac
am s
umbe
r huk
um Is
lam
1.2
Men
ghay
ati k
aifiy
ah th
ahar
ah
dala
m H
impu
nan
Putu
san
Tarji
h (H
PT)
2.2.
M
enga
mal
kan
kaifi
yah
thah
arah
ses
uai d
enga
n H
PT
3.2.
M
enga
nalis
is H
PT te
ntan
g ka
ifiya
h th
ahar
ah
4.2
Mem
prak
tikka
n ka
ifiya
h th
ahar
ah
sesu
ai d
enga
n H
PT
1.3.
M
engh
ayat
i aja
ran
Isla
m te
ntan
g ad
zan
dan
iqom
ah
2.3.
M
enun
jukk
an s
ikap
ped
uli
men
yeru
ora
ng la
in s
ebag
ai
impl
emen
tasi
dar
i pem
aham
an
terh
adap
adz
an d
an iq
omah
3.3.
M
emah
ami m
akna
dan
ke
tent
uan
adza
n da
n iq
omah
4.3.
M
empr
aktik
kan
adza
n da
n iq
omah
1.4
Terb
iasa
ber
paka
ian
men
utup
au
rat s
esua
i den
gan
syar
iat
Isla
m
2.4.
Be
rpak
aian
men
utup
aur
at
sesu
ai d
enga
n sy
aria
t Isl
am
3.4.
M
enga
nalis
is k
onse
p au
rat
dala
m s
yaria
t Isl
am.
4.4
Men
yajik
an k
onse
p au
rat d
alam
sy
aria
t Isl
am.
1.5
Taat
mel
aksa
naka
n Sh
alat
Far
dhu
dan
Sunn
ah
2.5.
M
emili
ki s
ikap
dis
iplin
seb
agai
im
plem
enta
si S
hala
t Far
dhu
dan
shal
at S
unna
h
3.5.
M
emah
ami k
eten
tuan
Sh
alat
Fard
lu d
an S
hala
t Sun
nah
4.5
Mel
aksa
naka
n Sh
alat
Far
dlu
dan
men
gerja
kan
shal
at s
unna
h
Sem
este
r Gen
ap
1.6
Men
ghay
ati a
jara
n Is
lam
te
ntan
g za
kat,
infa
k, s
adaq
ah
dan
hiba
h
2.6.
M
enun
jukk
an k
eped
ulia
n so
sial
se
baga
i im
lem
enta
si d
ari
pem
aham
an h
ikm
ah z
akat
,
3.6
Men
gana
lisis
hik
mah
zak
at,
infa
k, s
adaq
ah d
an h
adia
h 4.
6 M
enya
jikan
hik
mah
zak
at, i
nfak
, sa
daqa
h da
n ha
diah
infa
k, s
adaq
ah d
an h
ibah
1.
7 M
engh
ayat
i aja
ran
Isla
m
tent
ang
puas
a 2.
7.
Men
unju
kkan
kep
edul
ian
sosi
al
seba
gai i
mle
men
tasi
pe
mah
aman
hik
mah
pua
sa
3.7
Men
gana
lisis
hik
mah
pua
sa
4.7
Men
yajik
an h
ikm
ah p
uasa
waj
ib
dan
puas
a su
nnah
1.8
Men
ghay
ati a
jara
n Is
lam
te
ntan
g w
akaf
2.
8.
Men
unju
kkan
kep
edul
ian
sosi
al
seba
gai i
mle
men
tasi
pe
mah
aman
hik
mah
wak
af
3.8
Men
gana
lisis
hik
mah
wak
af
4.8
Men
yajik
an h
ikm
ah w
akaf
1.9
Mey
akin
i bah
wa
haji
dan
umro
h ad
alah
per
inta
h A
llah
dapa
t m
embe
ri ke
mas
laha
tan
2.9.
M
enun
jukk
an ta
nggu
ng ja
wab
se
baga
i hik
mah
dar
i per
inta
h ha
ji da
n um
roh
3.9
Men
gana
lisis
pe
nyel
engg
araa
n ib
adah
ha
ji da
n um
roh
4.9
Men
yajik
an k
eten
tuan
pe
nyel
engg
araa
n ib
adah
haj
i dan
um
roh
D.
Pen
didi
kan
Tari
kh
Sem
este
r Gas
al
1.1
mey
akin
i keb
enar
an
dakw
ah N
abi M
uham
mad
sa
w. d
i Mak
kah
2.1.
be
rsik
ap ta
nggu
h da
n re
la
berk
orba
n m
eneg
akka
n ke
bena
ran
seba
gai ’
ibra
h da
ri se
jara
h st
rate
gi d
akw
ah N
abi
di M
akka
h
3.1.
m
enga
nalis
is s
ubst
ansi
, st
rate
gi, d
an p
enye
bab
kebe
rhas
ilan
dakw
ah N
abi
Muh
amm
ad s
aw. d
i Mak
kah
4.1.
m
enya
jikan
ket
erka
itan
anta
ra
subs
tans
i dan
str
ateg
i den
gan
kebe
rhas
ilan
dakw
ah N
abi
Muh
amm
ad s
aw. d
i Mak
kah
1.2.
m
eyak
ini k
eben
aran
da
kwah
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. di M
adin
ah
2.2.
m
enun
jukk
an s
ikap
sem
anga
t uk
huw
ah d
an k
eruk
unan
seb
agai
ib
rah
dari
seja
rah
stra
tegi
da
kwah
Nab
i di M
adin
ah
3.2.
m
enga
nalis
is s
ubst
ansi
, st
rate
gi, d
an k
eber
hasi
lan
dakw
ah N
abi M
uham
mad
sa
w. d
i Mad
inah
4.2.
m
enya
jikan
ket
erka
itan
anta
ra
subs
tans
i dan
str
ateg
i den
gan
kebe
rhas
ilan
dakw
ah N
abi
Muh
amm
ad s
aw. d
i Mad
inah
Se
mes
ter G
enap
1.
3.
Men
ghay
ati s
ejar
ah Is
lam
pa
da e
ra p
emer
inta
han
Isla
m
di A
ndal
usia
, Tur
ki, d
an In
dia
sebe
lum
aba
d XX
2.3.
Be
rsik
ap ta
nggu
h, d
isip
lin, d
an
bert
aggu
ng ja
wab
seb
agai
w
ujud
ket
elad
anan
terh
adap
se
jara
h Is
lam
di A
ndal
usia
, Tur
ki,
dan
Indi
a se
belu
m a
bad
XX
3.3.
M
enga
nalis
is s
ejar
ah
pert
umbu
han,
per
kem
bang
an,
dan
keru
ntuh
an p
emer
inta
han
Isla
m d
i A
ndal
usia
, Tur
ki, d
an In
dia
sebe
lum
ab
ad X
X
4.3.
M
empr
esen
tasi
kan
pert
umbu
han,
pe
rkem
bang
an, d
an k
erun
tuha
n pe
mer
inta
han
Isla
m d
i And
alus
ia,
Turk
i, da
n In
dia
sebe
lum
aba
d XX
1.4.
M
engh
arga
i keu
nggu
lan
pera
daba
n Is
lam
pad
a er
a pe
mer
inta
han
Isla
m d
i A
ndal
usia
, Tur
ki, d
an
Indi
a se
belu
m a
bad
XX
2.4
Men
unju
kkan
sik
ap d
isip
lin,
bert
angg
ungj
awab
, dan
tole
ran
seba
gai w
ujud
ket
elad
anan
te
rhad
ap k
eung
gula
n pe
rada
ban
Isla
m p
ada
era
pem
erin
taha
n Is
lam
di
And
alus
ia, T
urki
, dan
Indi
a
3.4.
M
enga
nalis
is s
ejar
ah
keun
ggul
an p
erad
aban
Isla
m
pada
era
pem
erin
taha
n Is
lam
di
And
alus
ia, T
urki
, dan
Indi
a se
belu
m a
bad
XX
4.4.
M
empr
esen
tasi
kan
keun
ggul
an
pera
daba
n Is
lam
pad
a er
a pe
mer
inta
han
Isla
m d
i And
alus
ia,
Turk
i, da
n In
dia
sebe
lum
aba
d XX
-
| Kurikulum ISMUBA | | 16 | | SMA/SMK Muhammadiyah |
sebe
lum
aba
d XX
E.
P
endi
dika
n K
emuh
amm
adiy
ahan
Se
mes
ter G
asal
1.
1.
Men
syuk
uri k
eber
adaa
n da
n pe
rkem
bang
an P
ergu
ruan
M
uham
mad
iyah
2.1.
M
enun
jukk
an s
ikap
rasa
mem
iliki
Pe
rgur
uan
Muh
amm
adiy
ah
3.1.
M
emah
ami P
ergu
ruan
M
uham
mad
iyah
4.
1.
Men
yajik
an k
arak
teris
tik
Perg
urua
n M
uham
mad
iyah
1.2.
M
engh
ayat
i jan
ji pe
laja
r M
uham
mad
iyah
seb
agai
im
plem
enta
si a
jara
n Is
lam
2.2.
M
enga
mal
kan
nila
i-nila
i yan
g te
rkan
dung
dal
am ja
nji p
elaj
ar
muh
mam
adiy
ah d
an p
endi
dika
n ke
muh
amm
adiy
ahan
3.2.
M
emah
ami j
anji
pela
jar
Muh
amm
adiy
ah
4.2.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
yang
men
cerm
inka
n ni
lai-n
ilai
yang
terk
andu
ng d
alam
janj
i Pe
laja
r Muh
amm
adiy
ah
1.3.
M
engh
ayat
i sej
arah
ber
dirin
ya
Muh
amm
adiy
ah s
ebag
ai
perju
anga
n da
lam
mew
ujud
kan
2.3.
be
rsik
ap k
ritis
dan
mem
iliki
se
man
gat j
uang
ting
gi d
alam
m
ewuj
udka
n m
asya
raka
t Isl
am
3.3.
M
emah
ami l
atar
bel
akan
g be
rdiri
nya
Muh
amm
adiy
ah
4.3.
M
ence
ritak
an u
saha
K.H
. A
hmad