k e p u t u s a n majelis permusyawaratan ulama aceh …mpu.acehprov.go.id/uploads/nomor 06 tahun...

17
1 K E P U T U S A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 06 TAHUN 2009 F A T W A TENTANG PEMAHAMAN BID’AH DAN SYUBHAT MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA Menimbang : a. bahwa telah berkembang di dalam masyarakat Aceh sejumlah masalah yang dapat menjurus kepada penyelewengan aqidah, karaguan dalam pengamalan syari‟ah dan melunturkan nilai -nilai akhlakul karimah; b. bahwa masalah masalah seperti tersebut di atas perlu dikaji dan dipelajari secara mendalam oleh yang berwenang untuk itu; c. bahwa yang berwenang untuk itu adalah MPU, sebagaimana amanat UUPA Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh dan Qanun No 2 Tahun 2009 Tentang MPU Aceh; d. bahwa oleh karena maksud dalam huruf a, b dan c, Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh memandang perlu menetapkan fatwa hukum mengenai sejumlah masalah tersebut. Mengingat : 1. Al-Qur‟anul Karim; 2. Al-Hadits; 3. Ijma‟; 4. Qiyas; 5. Fatwa MPU Nomor 04 Tahun 2007 Tentang Pedoman Identifikasi Aliran Sesat. Mamperhatikan : 1. Khutbah iftitah yang disampaikan oleh ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh; 2. Laporan Komisi A (Bidang Fatwa, Kajian Qanun dan Perundang- Undangan); 3. Pikiran pikiran yang berkembang dalam sidang Dewan Paripurna Ulama tanggal 28 s/d 30 Oktober 2009. dengan bertawakkal kepada Allah SWT dan Persetujuan DEWAN PARIPURNA ULAMA MPU ACEH MEMUTUSKAN : Menetapkan : FATWA TENTANG BEBERAPA SYUBHAT DALAM MASALAH AGAMA 1. Ungkapan “Manusia berasal dari Allah”. Dengan mengunakan dalil (Al-Baqarah : 156 ) adalah : a. Hukum : sesat dan menyesatkan b. Dalil : A. Penafsiran yang mu‟tabar

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    K E P U T U S A N

    MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

    NOMOR : 06 TAHUN 2009

    F A T W A

    TENTANG

    PEMAHAMAN BID’AH DAN SYUBHAT

    MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA

    Menimbang : a. bahwa telah berkembang di dalam masyarakat Aceh sejumlah masalah yang dapat menjurus kepada penyelewengan aqidah, karaguan dalam pengamalan syari‟ah dan melunturkan nilai-nilai akhlakul karimah;

    b. bahwa masalah – masalah seperti tersebut di atas perlu dikaji dan dipelajari secara mendalam oleh yang berwenang untuk itu;

    c. bahwa yang berwenang untuk itu adalah MPU, sebagaimana amanat UUPA Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh dan Qanun No 2 Tahun 2009 Tentang MPU Aceh;

    d. bahwa oleh karena maksud dalam huruf a, b dan c, Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh memandang perlu menetapkan fatwa hukum mengenai sejumlah masalah tersebut.

    Mengingat : 1. Al-Qur‟anul Karim;

    2. Al-Hadits;

    3. Ijma‟;

    4. Qiyas;

    5. Fatwa MPU Nomor 04 Tahun 2007 Tentang Pedoman Identifikasi Aliran Sesat.

    Mamperhatikan :

    1. Khutbah iftitah yang disampaikan oleh ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh;

    2. Laporan Komisi A (Bidang Fatwa, Kajian Qanun dan Perundang-Undangan);

    3. Pikiran – pikiran yang berkembang dalam sidang Dewan Paripurna Ulama tanggal 28 s/d 30 Oktober 2009.

    dengan

    bertawakkal kepada Allah SWT dan Persetujuan DEWAN PARIPURNA ULAMA MPU ACEH

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :

    FATWA TENTANG BEBERAPA SYUBHAT DALAM MASALAH AGAMA

    1. Ungkapan “Manusia berasal dari Allah”. Dengan mengunakan dalil (Al-Baqarah :

    156 ) adalah : a. Hukum : sesat dan menyesatkan b. Dalil :

    A. Penafsiran yang mu‟tabar

  • 2

    a. Tafsir Al-Maghary, (Al-Baqarah : 156 ) adalah :

    dan b. Tafsir Ibnu Katsir

    0َٓ } لبي ُْ ِبَرا اٌَِّزّ َْ بٌَِِْْو ًَبَِّٔب ٌٍَِِّو بَِّٔب َلبٌٌُا ُِِظَْجٌخ َؤَطبَثْزُي ػّب ىزا ثمٌذلُ رغٌٍَّا0 ؤُ { َساِعُؼٌ ٌَّ رسَّح ِْضمبي ٌذّو ّؼْغ ال ؤٔو ًػٌٍّا ّشبء، مبب ػجْذه يف ّزظشف هلل ٍِه ؤَّٔيُ ًػٌٍّا ؤطبهبُ، آخشح اٌذاس يف ساعؼٌْ بٌْو ًؤهنُ ػجْذه، ثإهنُ اػرتافيُ رٌه ذلُ فإؽذس اٌمْبِخ،

    c. Tafsir Fathul Qadir

    ٌٍّّزؾنني ًػظّخ ، ٌٍّظبثني ٍِغإ اٌىٍّبد ىزه ؤْ ثْبْ فْو { ساعؼٌْ بٌَِِْْو ًَبَِّٔب ٌٍَِِّو بَِّٔب 0 } ًلٌٌو ًاٌنشٌس ثبٌجؼش، ًاالػرتاف ، هلل ثبٌؼجٌدّخ اإللشاس ثني عبِؼخ فةهنب ،

    d. Tafsir Al-Maraghi

    {َٓ ُْ ِبَرا اٌَِّزّ َْ بٌَِِْْو ًَبَِّٔب }ًٍِىب ػجْذا{ ٌٍَِِّو بَِّٔب َلبٌٌُا ُِِظَْجٌخ َؤَطبَثْزُي . آخشح يف{ َساِعُؼٌe. Tafsir Al-Khazin

    بٌْو ًبٔب } ًٍِىًب ػجْذًا ؤُ { هلل بٔب لبٌٌا } ًاثزالء ٔبئجخ ؤُ { ِظْجخ ؤطبثزيُ برا اٌزّٓ} آخشح يف ّؼين { ساعؼٌْ

    f. Tafsir Al-Jalalaini

    بٌَِِْْو ًَبَِّٔب } ّشبء ِب ثنب ّفؼً ًػجْذًا ٍِىًب { ٌٍَِِّو بَِّٔب َلبٌٌُْا } ثالء { ُِِّظَْجٌخ ؤطبثزيُ ِبَرا اٌزّٓ} فْغبصّنب آخشح يف{ ساعؼٌْ

    Dari tafsir-tafsir diatas jelaslah bahwa penafsiran surat Al-Baqarah; 156 adalah ikrar kita sebagai miliknya dan kepadanyalah kita dikembalikan pada suatu saat untuk diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang telah kita kerjakan, bukan menyatakan kita bahagian dari zatnya.

    B. Al-Qur‟an

    a. Surat An-Nisa ayat 1

    Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

    b. Surat Al-Mukminum ayat 16

    Artinya : Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.

    c. Surat Assajadah 7-9

    Artinya: yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang

  • 3

    memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

    d. Surat Ali-„Imran 59-60

    Artinya : Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia. (apa yang telah Kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu Termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

    e. Surat Al-Isra 17

    Artinya : dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

    f. Surat al - Hajj ayat 5

    Artinya ; tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (Nya).

    Ayat-ayat diatas selain menunjukkan bahwa manusia terdiri dari 2 unsur: tubuh kasar dari tanah dan tubuh halus yaitu roh. Dan roh tersebut urusan Allah swt‟ tidak ada seorang pun yang tau dari apa roh itu diciptakan juga sebagai pengakuan kita yang menghambakan diri kepada Allah swt dan menyatakan diri kita adalah milik Allah swt. Dan juga menyatakan bahwa kita ini semuanya akan fana dan sebagai pengakuan akan bangkit dari kubur.

    2. Ungkapan ; “Beritikat ada wujud diri dosa”. adalah:

    a. Hukum : Sesat menyesatkan

    b. Dalil :

    Ungkapan tersebut tidak memiliki rujukan baik al-Qur‟an, al-Hadist, ijmak dan qias.

    Ungkapan ahli sufi “wujuduka zanbon” yang artinya : ada kamu itu dosa, hanya boleh untuk kalangan mereka sendiri dan tidak boleh disampaikan kepada orang awam karena bisa disalah tafsirkan .

    a. Makna “zanbun” adalah penghalang dari makrifat hakikat Allah swt yang di

    sebutkan dalam kitab Ta‟rifat dan Iqadhul Humami Syarah Hikam Ibnu Ajibah, bukan Zanbun (dosa) yang berarti disiksa atas mengerjakannya.

    b. Ucapan bukan nash Al-Quran dan juga bukan Al-hadist Nabi saw, maka ًعٌدن رٔت perkataan itu tidak bisa dijadikan sebagai dalil.

    c. Wujud hanya satu bukan banyak wujud yang satu itu adalah wujud dengan

    pengertian yang ada dengan sendirinya. Keberadaanya tiak karena yang lain dan tidak bergantung pada yang lain. Wujud yang satu itu disebut dengan WUJUD HAKIKI.

  • 4

    Adam (manusia) tidaklah berwujud dengan pengertian tidak terwujud hakiki. Keberadaan alam (manusia) bahwa wujud hakiki (Allah) dan selalu bergantung pada-Nya keberadaan alam (manusia) tidaklah wajib (mesti) karena dirinya, tapi wujudnya karena yang lain (yakni Allah) ini disebut WUJUD IDHAFI. Alam ini diciptakan oleh Allah karena ia ingin dikenal oleh alam.

    3. Ajaran tentang shalat terdiri atas 4 (empat) unsur, yaitu: Berdiri adalah api; ruku‟ adalah angin; sujud adalah air dan duduk adalah tanah.

    a. Hukum : (Tidak benar) Sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    1. Al-Quran

    a. Al-Baqarah ayat 277

    Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

    b. Al-A‟raf ayat 169

    Artinya : Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah Perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, Yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, Padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka Apakah kamu sekalian tidak mengerti?

    2. Al-Hadist

    #ِٓ ؤؽذس يف ؤِشٔب ىزا ِب ٌْظ فْو فيٌسد $لبي سعٌي اهلل طٍَ اهلل ػٍْو ً عٍُ

    #1343ص / 3ط - $طؾْؼ ِغٍُ #959ص / 2ط $- طؾْؼ اٌجخبسُ $Artinya :

    ”Barang siapa yang mengada-adakan dalam pekerjaan(agama) kami ini apa yang tidak berasal dari kami maka hal tersebut ditolak

    Ibadah shalat yang diperintahkan kepada adalah sebagaiman yang dilihat oleh Rasulullah saw pada saat Beliau dimi‟rajkan oleh Allah Swt. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. Yaitu :

    ِٓ ؤدٍ اٌظٌٍاد اخلّظ فمذ ٔب ي ػجبدح ِالئىخ عجغ اٌغّبًاد Maksudnya: Barang siapa yang menunaikan shalat lima kali semalam. Maka ia akan memperoleh fahala ibadah para malaikat yang ada ditujuh lapisan langit. Pembagian seperti itu adalah tidak mempunyai dasar syar'ie dan tidak termaktub dalam sumber-sumber yang muktamad,baik dari Al-Quran, Hadits atau kitab kitab muktabar lainnya. Yang ada bahwa sembahyang itu terdiri dari 3 unsur

  • 5

    yaitu : qalbi yaitu niat, qauli yaitu bacaan dan fi‟li yaitu perbuatan. Hal ini jelas tercantum dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim :

    َُّذ َؽذََّصَنب ُٓ َُِؾ ْٓ َّْؾََْ َؽذََّصَنب َلبَي َثشَّبٍس ْث ٌٍَِّو ُػَجِْْذ َػ ُٓ َعِؼُْذ َؽذََّصِنَ َلبَي ا ْٓ َعِؼٍْذ َؤِثَ ْث ْٓ َؤِثِْو َػ َػَّ ُىشََّْشَح َؤِثَ ٌٍَِّو َسُعٌَي َؤ ًَ - ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ - ا َّْغِغَذ َدَخ ًَ ، اٌْ ًٌ َفَذَخ َُ َفظٍَََّ َسُع َػٍََ َفغٍََّ

    َِّ ِّ اْسِعْغ » ًََلبَي َفَشدَّ - ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ - اٌنَِّج ُْ َفةََِّٔه ، َفَظ ٌَ ِّ َّب ُّظٍََِّ َفَشَعَغ . « ُرَظ طٍَََّ َوَّ َُ َعبَء ُص ِّ َػٍََ َفغٍََّ ِّ اْسِعْغ » َفَمبَي - ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ - اٌنَِّج ُْ َفةََِّٔه َفَظ ٌَ ِّ َفَمبَي . َصاَلًصب « ُرَظ

    ُٓ َِب ِثبٌَْؾكِّ َثَؼَضَه ًَاٌَِّزٍ ِّْنَ َغَْْشُه ُؤْؽِغ َّْذ ِبَرا » َفَمبَي . َفؼٍَِّ َّ ، َفَىجِّْش اٌظَّاَلِح بٌََِ ُل َرَْغََّش َِب اْلَشْؤ ُصَٓ ََِؼَه ِِ ِْ َّ ، اٌُْمْشآ َّ َؽزََّ اْسَوْغ ُص َِّئ َّ ، َساِوًؼب َرْط ًّب َرْؼَزِذَي َؽزََّ اْسَفْغ ُص َّ ، َلبِئ َّ َؽزََّ اْعُغْذ ُص َِّئ َرْط

    َّ ، َعبِعًذا َّ َؽزََّ اْسَفْغ ُص َِّئ ًْ ، َعبًٌِغب َرْط «وٍَُِّيب َطاَلِرَه ِفَ رٌََِه ًَاْفَؼ رشزًّ ؤِش ٌفظخ ؤطٍِ سؤّزٌِّٔ وّب طٌٍا ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ لٌٌو ػنو اهلل سػِ ؽبمت ؤثٌ لبي

    ؤً اإلمجبع خظو األشْبء رٍه ِٓ وبْ فّب طالرو يف ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ ّغزؼٍّو وبْ شئ وً ػٍَ ػٍَ ؽزُ ؤِش فيٌ ثبٌنفً اخلّّ ؤً اإلمجبع خيظو مل ًِب طالرو يف ربسوو ػٍَ ؽشط ال فيٌ ثبٌنفً اخلّّ

    ثٓ عؼْذ ثٓ ػّش ؤخّّٔب ػٍْو ثبالعزيبَ األراْ يف اٌرتغْت روش حببي رشوو جيٌص ال وبفخ ادلخبطجنيطؾْؼ اثٓ ؽجبْ وزبة $ طبحل ؤثِ ػٓ مسِ ػٓ ِبٌه ػٓ ثىش ؤثِ ثٓ ؤمحذ ؤخّّٔب مبنجظ عنبْ #اٌظالح

    Oleh karena itu ajaran tersebut adalah bid'ah yang dapat menyesatkan masyarakat makanya tidak boleh diamalkan dan merupakan bid‟ah yang dhalallah yang haram dikerjakan sesuai dengan ayat dan hadist diatas.

    4. Ajaran tentang “Mengenal Tuhan baru dianggap sah dengan cara memfanakan wujud dan sifat” adalah:

    a. Hukum : sesat dan menyesatkan

    b. Dalil : 1. Al-Qur‟an

    a. Surat ar-Rahman, 27.

    Artinya : (yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.

    Ibarahim, Tentang beliau mencari tuhan dan ayat musa pada waktu melihat tuhan

    b. Al-A‟raf, 143.

    Artinya : dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup

  • 6

    melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, Maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". tatkala Tuhannya Menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, Dia berkata: "Maha suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".

    2. Al-Hadist

    a. Hadis riwayat Bukhari dan Muslem

    ٌٍَِّو َػْجُذ َؽذََّصَنب ُٓ ا ٍَّذ ْث ُّ َُِؾ ُّْغَنِذ ًٍْػ َؤُثٌ َؽذََّصَنب َلبَي اٌْ ُّ َس ُٓ اٌَْؾشَِِ َّبَسَح ْث ْٓ ُشْؼَجُخ َؽذََّصَنب َلبَي ُػ َػِٓ ًَاِلِذ ٍَّذ ْث ِٓ َُّؾذُِّس َؤِثَ َعِّْؼُذ َلبَي َُِؾ ِٓ َػ ََّش اْث َّ ُػ ٌٍَِّو َسُعٌَي َؤ َلبَي - ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ - ا

    ْْ ؤُِِْشُد » ًَ َؤ ْْ َّْشَيُذًا َؽزََّ اٌنَّبَط ُؤَلبِر ٌٍَُّو ِبالَّ بٌََِو اَل َؤ َّ ا ًَّذا ًََؤ ٌٍَِّو َسُعٌُي َُِؾ ٌُّا ، ا ، اٌظَّاَلَح ًَُِّمٌُّْا رٌََِه َفَؼٌٍُا َفِةَرا ، اٌضََّوبَح ًَُّْاُرٌا ُْ ِِنَِّ َػَظ ُْ ِدَِبَءُى ٌَاٌَُي ُْ ، اإِلْعاَلَِ ِثَؾكِّ ِبالَّ ًََؤِْ ٌٍَِّو َػٍََ ًَِؽَغبُثُي ا

    » b. Hadist riwayat Muslim, Abu Daud, Turmuzi dan Nasai:

    …… َّ َُّش َؤِثَ َؽذََّصِنَ َلبَي ُص ُٓ ُػ َّب َلبَي اٌَْخطَّبِة ْث ُٓ َثَْْن َراَد- ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ -اٌٍَِّو َسُعٌِي ِػْنَذ َْٔؾٌٍَْ ًٌ َػٍََْْنب َطٍََغ ِبْر َّ ٌَاِد َشِذُّذ اٌضَِّْبِة َثَْبِع َشِذُّذ َسُع َؤَؽٌذ ِِنَّب َّْؼِشُفُو ًَاَل اٌغََّفِش َؤَصُش َػٍَِْْو َُّشٍ اَل اٌشََّؼِش َع

    ِّ بٌََِ َعٍََظ َؽزََّ ًََػَغ ُسْوَجَزِْْو بٌََِ ُسْوَجَزِْْو َفَإْعَنَذ- ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ -اٌنَِّج َّب ًََلبَي َفِخزَِّْو َػٍََ َوفَِّْْو ًََُّّذ ِٓ َؤْخِجشَِْٔ َُِؾ ْْ اإِلْعاَلَُ »- ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ -اٌٍَِّو َسُعٌُي َفَمبَي. اإِلْعاَلَِ َػ ْْ َرْشَيَذ َؤ اٌٍَُّو ِبالَّ بٌََِو اَل َؤ

    َّ ًَّّذا ًََؤ َُ اٌٍَِّو َسُعٌُي َُِؾ ََ اٌظَّاَلَح ًَُرِمْ َْ ًََرُظٌََ اٌضََّوبَح ًَُرْاِر ِْ اٌَْجَْْذ ًََرُؾظَّ َسََِؼب َلبَي. َعِجْاًل بٌَِِْْو اْعَزَطْؼَذ ِبِٓ َفَإْخِجشَِْٔ َلبَي. ًََُّظذُِّلُو َّْغإٌَُُو ٌَُو َفَؼِغْجَنب َلبَي. َطَذْلَذ ِْ َػ ْْ » َلبَي. اإِلدَيب َٓ َؤ َِاَلِئَىِزِو ِثبٌٍَِّو ُراِِْ ًَُوُزِجِو ًٌََِْ ًَُسعٍُِِو َٓ آِخِش ًَاٌَْْ ِٓ َفَإْخِجشَِْٔ َلبَي. َطَذْلَذ َلبَي. « ًََششِِّه َخِْْشِه ِثبٌَْمَذِس ًَُراِِْ ِْ َػ ْْ » َلبَي. اإِلْؽَغب َؤ

    ْْ َرَشاُه َوإَََّٔه اٌٍََّو َرْؼُجَذ ُْ َفِة ٌَ ْٓ ِٓ َفَإْخِجشَِْٔ َلبَي. « ََّشاَن َفةَُِّٔو َرَشاُه َرُى َّْغُئٌُي َِب » َلبَي. اٌغَّبَػِخ َػ َُ َػْنَيب اٌْ ِثَإْػٍََٓ ِِ ًِ ْٓ َفَإْخِجشَِْٔ َلبَي. « اٌغَّبِئ َِبَسِرَيب َػ ْْ » َلبَي. َؤ ْْ َسثََّزَيب اأَلَُِخ رٍََِذ َؤ اٌشَّبِء ِسَػبَء اٌَْؼبٌََخ اٌُْؼَشاَح اٌُْؾَفبَح َرَشٍ ًََؤ

    َْ ًٌٌَُ ِْ ِفَ ََّزَطب َّ َلبَي. « اٌُْجْنَْب َّ ًٍَِِّْب َفٍَِجْضُذ أَْطٍََك ُص َُّش َّب » ٌَِ َلبَي ُص ِٓ َؤَرْذِسٍ ُػ َِ ًُ اٌٍَُّو لٍُُْذ. « اٌغَّبِئٌٌُُو ُُ ًََسُع ًُ َفةَُِّٔو » َلبَي. َؤْػٍَ ُْ ِعْجِشّ ُْ َؤَربُو ُُّى ُْ ُّؼٍَِّ . « ِدَّنُى

    c. Hadis riwayat Ahmad :

    Rasulullah memberikan jaminan hidup (terpelihara darah dan harta) dengan mengucap syahadat. Ini menunjukkan ianya diterima sebagai mukmin, adapun iman didalam hati seseorang tak ada yang sanggup menjenguknya kecuali Allah. Wahisbuhum alallah.

    Mengenal tuhan adalah dengan mengenal sifat-sifatnya yang tecantum dalam al Quran, dan kitab-kitab tauhid mu‟tabarah.

    Tidak ada Nash al-Qur‟an, Al-Hadist, Ijmak dan Qias yang menjadi rujukan serta bertentangan dengan i‟tiqat Ahlussunnah wal jamaah.

    5. Pengertian “Tiada maujud pada hakikat kecuali Allah”.

    a. Hukum : Salah kalau disampaikan pada orang awam.

    b. Dalil :

    1. Al-Qur‟an

  • 7

    a. Surat Yasisn, 82 :

    Artinya : Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.

    b. surat Maryam 35 :

    Artinya : Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia. apabila Dia telah menetapkan sesuatu, Maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.

    Kita fahami dari ayat-ayat tersebut bahwa kalau memang seluruh yang maujud adalah Allah pada hakikat, untuk apa Allah menjadikannya lagi dengan qudrah-Nya karena sesuatu tersebut telah ada sebagaimana wujud Allah dan mutahil pada akal bahwa Allah menjadikan dirinya sendiri

    Mengartikan kalimat ”La ilaha illallah” dengan “La Maujuda fi haqiqatin Illallah” adalah benar tetapi tidak boleh disampaikan kepada masyarakat awam karena bisa menimbulkan pemahaman yang salah. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

    Artinya: ”Jangan kamu ajarkan kepada manusia ilmu-ilmu yang tidak mungkin dipikir oleh pikiran mareka. Adakah kamu menghendaki mareka itu mendustakan Allah dan Rasulnya ?.

    Disamping itu juga ada ucapan Sahal bin Abdullah At-Tastari ra. Yaitu:

    ػٍُ ظبىشّجز ٌو ألىً اٌظبىش ،ًػٍُ ثبطٓ ال ّنجغِ بظيبسه بال ألىٍو ًػٍُ ىٌ ثْنو 0ٌٍؼبمل صالصخ ػٌٍَ وشاػٓ شْخ زلّذ ٔفْظ اثٓ بدسّظ اٌجنغبسُ 0 28ىالِٓ 0دس اٌنفْظ $ًثني اهلل الّظيشه ألؽذ ،

    # Artinya : Bagi orang a‟lim itu ada 3 (tiga) : 1) Ilmu Zhahir, yaitu ilmu yang yang dapat diberikan kepada orang lain. 2) Ilmu Bathin, yaitu ilmu yang tidak boleh diberikan keculai kepada ahlinya. 3) Ilmu antara Allah dengan dia. Yaitu ilmu yang tidak boleh disampaikan kepada seseorang pun. Disamping itu juga Rasulullah juga bersabda :

    Artinya: ”Jangan kamu ajarkan kepada manusia ilmu-ilmu yang tidak mungkin dipikir oleh pikiran mareka. Adakah kamu menghendaki mareka itu mendustakan Allah dan Rasulnya ?

    6. Ungkapan “Kamu adalah saya, saya adalah kamu, kamu bahagian dari saya, saya bahagian dari kamu”. a. Hukum : Sesat menyesatkan

    b. Dalil :

    a. Surat Al-Syuraa: ayat 11:

    )011اٌشٌسٍ (ٌْظ وّضٍو شْئ ًىٌاٌغّْغ اٌجظري Artinya:

  • 8

    ”Tiada yang menyerupai suatupun juga dengan Allah, dan Ia yang Mendengar dan Melihat”. ( Asy-Syuraa : 11 ).

    b. Surat As-Shaffat, ayat 97:

    0 اٌظبفبد0 ًاهلل خٍمىُ ًِب رؼٌٍّْ Artinya : …Dan Allah Swt. mencpiptakan kamu dan apa saja yang kerjakan“. ( Ash-Shaffaat:97 )

    c. Surat Al-Ikhlash 4:

    Artinya : dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

    d. Surat Assyura 11:

    ًٌْء مََِْثِيِو ىٍََْط اْىَثِصرُي اىعٍََُِّغ ًَىٌَُ َشArtinya: tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.

    Dan perkataan tersebut menunjukkan wahdah pada wujud adalah salah karena : a. Ada perintah dan ada larangan maka jadilah Allah memerintahkan sesuatu pada

    dirinya atau zat memerintahkan pada sifat, zat berpisah dengan sifat adalah sesuau yang tidak masuk akal.

    b. Bersatu ittihad dan hulul seperti I‟tiqad nasrani yaitu hulul Allah pada Al-Masikh. c. Bersatu khaliq dan makhluq, dan lain-lain.

    7. Ungkapan “Shalat tidak akan diterima Allah apabila kita mengatakan bahwa: yang melakukan shalat itu adalah kita sendiri, Maka itu adalah syirik, dan bila kita mengatakan tuhan yang sembahyang adalah murtad” adalah:

    a. Hukum : sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    1. Al-Qur‟an:

    a. Surat Al-baqarah ayat 43 :

    ًَاْسَوُؼٌا ََِغ اٌشَّاِوِؼنَي ًََآُرٌا اٌضََّوبَح ٌُّا اٌظٍََّبَح #43$ًََؤِلْ Artinya : ”dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan ruku‟lah bersama orang-orang yang ruku‟(QS. Al-Baqarah : 43).

    b. Surat Al-an‟am ayat 163 dan 162 :

    Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

    c. Surat Al-Syuura ayat 15 :

    ُْ َفبْدُع فٍَِزٌََِه َّب ًَاْعَزِم ُْ َرزَِّجْغ ًٌََب ؤُِِْشَد َو ٌَاَءُى ًْ َؤْى َّب َآَِْنُذ ًَُل ْٓ اٌٍَُّو ؤََْٔضَي ِث ُُ ٌَِإْػِذَي ًَؤُِِْشُد ِوَزبٍة ِِ ُْ َسثَُّنب اٌٍَُّو َثَْْنُى َّبٌَُنب ٌََنب ًََسثُُّى ُْ َؤْػ ًٌََُى

    ُْ َّبٌُُى ُُ َثَْْنَنب ُؽغََّخ ٌَب َؤْػ َُّغ اٌٍَُّو ًََثَْْنُى َِّظرُي ًَبٌَِِْْو َثَْْنَنب َّْغ اٌْArtinya : “Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)" (QS:Al-syuura : 15)

  • 9

    d. Surat Ash-shaffat ayat 96 :

    Artinya : “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".

    e. Surat An-nisaa ayat 115 :

    ًََعبَءْد َِِظرًيا َُ ًَُٔظٍِِْو َعَينَّ ٌٌَََّ ٌٌَِِّو َِب َر ُّاِِِْننَي ُٔ ًِ اٌْ ًََّزَِّجْغ َغَْْش َعِجْ َٓ ٌَُو اٌُْيَذٍ ْٓ َثْؼِذ َِب َرَجَّْ ْٓ َُّشبِلِك اٌشَُّعٌَي ِِ َِ ًَ Artinya: “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali”.(QS: An-Nisaa ;115).

    f. Surat al-Anfal ayat 13 :

    Artinya: ”(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya”. (QS;Al-Anfaal : 13)

    g. Mukminun ayat 1:

    Artinya : ”Sungguh kemenanganlah orang-orang mukmin, yang khusyu‟ dalam shalat mareka”. (Al-Mukminun : 1 )

    2. Al-Hadist

    Hadits Bukhari-Muslim :

    Artinya : ”Barang siapa yang mengada-adakan dalam pekerjaan (agama) kami ini apa yang tidak berasal dari kami maka hal tersebut ditolak.

    8. Orang yang mengatakan, Tuhan yang sembahyang.

    a. Hukum : sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    a. Surat Al-Baqarah ayat 13:

    # 013 اٌجمشح $ًؤلٌّْا اٌظالح ًآرٌا اٌضوبح ًاسوؼٌا ِغ اٌشاوؼني Artinya : “Dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan rukiu‟lah bersama orang-orang ruku‟ “ ( Al-Baqrah : 13)

    b. Surat Al-Mukminun ayat 1:

    # 01 ادلاِنٌْ $0 لذ افٍؼ ادلاِنٌْ اٌزّٓ يف طالهتُ خبشؼٌْArtinya : ”Sungguh kemenanganlah orang-orang mukmin, yang khusyu‟ dalam shalat mareka”. (Al-Mukminun : 1 )

    9. Uraian kalimat اهلل : alif artinya: zat, lam pertama artinya: sifat, lam kedua artinya: asma, dan ha artinya: af’al, adalah :

    a. Hukum : tidak memiliki dalil dan sumber yang jelas

    b. Dalil :

  • 10

    Hadits bukhari-muslim :

    Artinya : Barang siapa yang mengada-adakan dalam pekerjaan (agama) kami ini apa yang tidak berasal dari kami maka hal tersebut ditolak.

    Ulama Qalam Mendefinisikan kalimat Allah dengan suatu definisi, yaitu:

    ؤهلل ىٌ بعُ ٌٍزاد اٌٌاعت Dalilnya sama dengan masalah no. 3

    10. Ajaran yang menyebutkan, bahwa “Muhammad adalah sifat Allah, dan bukan manusia.

    a. Hukum : sesat dan menyesatkan dan menjurus kepada syirik

    b. Dalil :

    1. Qs. Ali Imran ayat 144

    Artinya : “Tiada Muhammad kecuali Rasul, sesungguhnya telah terdahulu sebelumnya beberpa Rasul, apakah jika Ia mati atau dibunuh, kamu kembali kebelakang, barang siapa berbalik kebelakangnya, maka tidak sekali-kali memberi mudarat kepada Allah dan Allah akan memberi balasan bagi mereka yang bersyukur”

    2. QS. as Syuara ayat 11 :

    Artinya : …tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.

    3. QS. al Ikhlas ayat 1 – 4 :

    Artinya : 1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

    4. QS. Al Kahfi ayat 110

    Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

    11. Ungkapan “Ada Nabi setelah Nabi Muhammad” adalah : a. Hukum : sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    1. Al-Qur‟an

  • 11

    a. Surat al-Ahzab, ayat 40:

    ًّب ٍِْء ػٍَِْ ًِّ َش ٌٍَُّو ِثُى َْ ا ًََوب َُ اٌنَِّجِّْنَي ًََخبَر ٌٍَِّو ْٓ َسُعٌَي ا ًٌََِى ُْ ْٓ ِسَعبٌُِى ٌَّذ َؤَثب َؤَؽٍذ ِِ َْ َُِؾ #40$َِب َوبًادلشاد ثو آخشىُ ؤّؼًب ، ًيف ؽشف اثٓ ِغؼٌد ًٌىٓ ٔجًْب خزُ اٌنجْني ، ًادلشاد ثبٌنيب ِب ىٌ ؤػُ ِٓ

    اٌشعٌي فٍْضَ ِٓ ؤٌو طٍَ اهلل ػٍْو ًعٍُ خبمت اٌنجْني ؤٌو خبمت ادلشعٍني ًادلشاد ثىٌٔو ػٍْو اٌظالح ًاٌغالَ خبمتيُ أمطبع ؽذًس ًطف اٌنجٌح يف ؤؽذ ِٓ اٌضمٍني ثؼذ حتٍْو ػٍْو اٌظالح

    . ًاٌغالَ هبب يف ىزه اٌنشإح Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

    2. Al-Hadist

    a. Hadist Riwayat Imam Ahmad bin Hanbal :

    ُُ َطبٌٍِؼ َؤُثٌ َؽذََّصَنب ، اهلِل َػْجُذ َؽذََّصَنب ُٓ اٌَْؾَى ُٓ ِشَيبُة َؽذََّصَنب ، ٌَُِعَ ْث اٌَْؾغَّبُط َؽذََّصَنب ، ِخَشاٍػ ْثُٓ ْٓ ، ِدَّنبٍس ْث ِٓ َػ ِٓ ُؽَظْْ ِٓ َػْجِذ ْث َّ ْٓ ، اٌشَّْؽ َّ َؤَسٍ ُوْنُذ 0 َلبَي ، ُعَؾَْْفَخ َؤِثِ َػ ًُ ػًٍَِّْب َؤ اٌنَّبِط َؤْفَؼ

    َُ َػٍَِْْو اٌٍَُّو طٍَََّ اهلِل َسُعٌِي َثْؼَذ ٌٍَِّو اَل 0 ُلٍُْذ - اٌَْؾِذَّش َفَزَوَش - ًَعٍََّ ُّاِِِْننَي ؤَِِرَي َّب ًَا ُْ بِِِّٔ ، اٌْ ٌَ ِٓ َّ َؤَسٍ َؤُو َٓ َؤَؽًذا َؤ َُ َػٍَِْْو اٌٍَُّو طٍَََّ اهلِل َسُعٌِي َثْؼَذ ادُلغٍِِّْنَي ِِ ًُ ًَعٍََّ َؤَفال 0 َلبَي . ِِْنَه َؤْفَؼ

    ًِ ُؤَؽذُِّصَه َْ اٌنَّبِط ِثَإْفَؼ َُ َػٍَِْْو اٌٍَُّو طٍَََّ اهلِل َسُعٌِي َثْؼَذ َوب َؤُثٌ 0 َفَمبَي ، َثٍََ 0 ُلٍُْذ 0 َلبَي ؟ ًَعٍَََّْ اٌنَّبِط ِثَخِْْش ُؤْخِجُشَن َؤَفال 0 َفَمبَي ، َثْىٍش َُ َػٍَِْْو اٌٍَُّو طٍَََّ اهلِل َسُعٌِي َثْؼَذ َوب ؟ َثْىٍش ًََؤِثِ ، ًَعٍَََُّّش 0 َلبَي . َثٍََ 0 ُلٍُْذ ُػ

    b. Hadits Nabi riwayat Turmudzi :

    َْ َلبي ٌَْثب ْٓ َص ِِّ َػ َّبَء اٌشََّؽِج ْٓ َؤِثِ َؤْع ْٓ َؤِثِ ِلٍَبَثَخ َػ ْٓ ؤٌََُّّة َػ ُٓ صٍَّْذ َػ َّبُد ْث َلبَي 0َؽذََّصَنب ُلَزَْْجُخ َؽذََّصَنب َؽ

    ُّْشِشِونَي ْٓ ُؤَِّزِ ِثبٌْ ِِ ًُ َُ ٌَب َرُمٌَُ اٌغَّبَػُخ َؽزََّ َرٍَْؾَك َلَجبِئ ًَعٍََّ ٌٍَُّو َػٍَِْْو ًََؽزََّ َّْؼُجُذًا َسُعٌُي اٌٍَِّو طٍَََّ ا

    َْ ًَْصب ٌّ اٌَْإ ُُ ؤََُّٔو َِٔج ُْ َّْضُػ َْ وٍُُُّي َْ َوزَّاُثٌ ُْ ِفِ ُؤَِّزِ َصٍَبُصٌ َِّ َثْؼِذُ ًَبَُِّٔو َعَُْىٌ ُُ اٌنَِّجِّْنَي ٌَب َِٔج َلبَي َؤُثٌ ًَؤََٔب َخبَر

    ٌٓ َطِؾٌْؼ ِػَْغَ َىَزا َؽِذٌّش َؽَغArtinya : “menceritakan kepada kami Qutaibah, menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid, dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Abu Asma al-Rahabi, dari Tsaubana telah berkata : bersabda Rasulullah SAW : tidak akan terjadi kiamat sehingga bercampur segala kabilah dalam umatku dengan musyrikin dan sehingga menyembah patung-patung. Dan sesungguhnya akan ada pada umatku 30 orang berdusta, tiap-tiap mereka mendakwa bahwa dirinya nabi. Dan aku adalah penghabisan para Nabi, dan tidak ada Nabi setelahku. Berkata Abu Isa hadits ini Hasan Shaheh”

    c. Hadits Nabi riwayat Muslim :

    ٌٍَّْفُظ ٌُِضَىٍْْش َلبَي ِبْعَؾُك َؤْخَجشََٔب ً َلبَي ًَا ََّش ُٓ َؤِثِ ُػ ًَاْث َُ ُٓ ِبْثَشاِىْ ًَِبْعَؾُك ْث ُٓ َؽْشٍة َؽذََّصِنِ ُصَىُْْش ْث

    ْٓ َؤِثْو ٍُ َػ ِٓ ُِْطِؼ َٓ ُعَجِْْش ْث ََّذ ْث ُِّ َعَِّغ َُِؾ ْٓ اٌضُّْىِش ُٓ ُػََْْْنَخ َػ ُْ ْث ِْ َؽذََّصَنب ُعْفَْب َِّ طٍَََّ اٌْأَخَشا َّْ اٌنَِّج َؤ

  • 12

    ًَؤََٔب اٌَْؾبِشُش اٌَِّزُ َِ اٌُْىْفُش َّْؾَ ِث َّبِؽِ اٌَِّزُ ُّ ًَؤََٔب اٌْ َُّذ ًَؤََٔب َؤْؽ ٌَّذ َُ َلبَي ؤََٔب َُِؾ ًَعٍََّ ٌٍَُّو َػٍَِْْو ا

    ٌُّّْؾَشُش اٌنَّبُط َػٍََ َػِمِجِ ًَاٌَْؼبِلُت اٌَِّزُ ٌََْْظ َثْؼَذُه َِٔج ًَؤََٔب اٌَْؼبِلُت Artinya : ”Menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishak bin Ibrahim dan Ibnu

    Abi Umar dan lafadz dari Zuhair telah berkata Ishak telah memberitahu kepada

    kami dan berkata yang lainnya, menceritakan Sufyan bin „Uyaynah dari Zuhri

    bahwa telah mendengar Muhammad bin Jubair bin Muth‟im dari abunya bahwa

    sesungguhnya Nabi SAW telah berkata: Aku Muhammad dan aku Ahmad, dan

    aku al-Mahiy yang menghapus kekufuran, dan aku al-Hasyir yang dibangkitkan

    manusia diatas pundakku, dan aku al-„Aqib dan penghujung yang tidak ada

    setelahku Nabi.”

    d. Hadits Nabi riwayat Al-Hakim

    ؤخّّٔب ؤثٌ ػجذ اهلل زلّذ ثٓ ػجذ اهلل اٌظفبس ، صنب بمسبػًْ ثٓ بعؾبق اٌمبػِ ، صنب زلّذ ثٓ ؤثِ ثىش ادلمذِِ ، صنب فؼًْ ثٓ عٍّْبْ ، صنب ٌِعَ ثٓ ػمجخ ، ؽذصين بعؾبق ثٓ حيَْ ، ػٓ ػجبدح

    ؤٔب عْذ اٌنبط ٌَّ اٌمْبِخ ًال فخش ، » 0 لبي سعٌي اهلل طٍَ اهلل ػٍْو ًعٍُ 0 ثٓ اٌظبِذ ، لبي احلّذ ، ؤٔب ؤِشِ #2$ٌَّ اٌمْبِخ ّنزظش اٌفشط ، ًبْ ِؼِ ٌٌاء #1$ِب ِٓ ؤؽذ بال ًىٌ حتذ ٌٌائِ

    ِشؽجب 0 زلّذ ، فْمبي 0 ِٓ ىزا ؟ فإلٌي 0 ًديشِ اٌنبط ِؼِ ؽزَ آرِ ثبة اجلنخ فإعزفزؼ فْمبي ىزا ؽذّش وجري يف اٌظفبد » . « ٌو عبعذا ؤٔظش بٌْو #3$مبؾّذ ، فةرا سؤّذ سثِ خشسد

    ًمل خيشعبه ًاٌشئّخ طؾْؼ ػٍَ ششؽ اٌشْخني Artinya : “Memberitakan kepada kami abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Shafar, menceritakan kepada kami Ismail bin Ishak al-Qadhi, menceritakan kepada kami Abu Bakar al-Maqdami, menceritakan kepada kami Fadhil bin Sulaiman, menceritakan kepada kami Musa bin Uqbah, menceritakan kepadaku Ishaq bin Yahya dari Ubadah bin Shamad telah berkata: telah Bersabda Rasulullah SAW : aku adalah penghulu manusia pada hari kiamat dan tidak sombong, tidak ada satupun yang tidak ada dibawah benderaku menunggu kemudahan, dan sesungguhnya padaku bendera kepujian, aku berjalan, maka berjalan manusia bersamaku sehingga sampai kepada pintu syurga, maka dibukalah dan berkata: siapa ini? Maka aku berkata: Muhammad, maka berkata: selamat datang Muhammad, maka saat aku melihat Tuhanku, aku bersimpuh dan sujud serta melihat kepada-Nya. Hadits ini sangat hebat, dalam permasalahan sifat dan ru‟yah. Shahih atas syarat syaikhaini dan tidak diriwayatkan ”

    Menurut Ahlussunnah wal Jamaah, bahwa mengi‟tiqadkan ada Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW dan mendakwakan diri jadi Nabi atau jadi Rasul sesudah Nabi Muhammad SAW menjadi murtad dan keluar dari Islam.

    12. Ungkapan ” Orang yang tidak mengenal Tuhan, tidak wajib shalat” adalah

    a. Hukum : sesat dan menyesatkan serta dapat membawa kepada keingkaran terhadap kewajiban shalat, sehingga dapat termasuk ke dalam kekufuran.

    b. Dalil : 1. Al-Qur‟an

    a. Surat al-Mudattsir ayat 42 dan 43 :

  • 13

    Artinya : "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,

    Adapun orang yang sudah mengucapkan dua kalimah Syahadat sudah wajib

    Shalat. Dalilnya adalah banyak ayat dalam Al Quran.

    2. Al-Hadist.

    Hadits Shahih Bukhari :

    َِ ََّش َسِػ ِٓ ُػ ْٓ اْث ِٓ َخبٌٍِذ َػ ْٓ ِػْىِشََِخ ْث َْ َػ ُٓ َؤِثِ ُعْفَْب ُٓ ٌَُِعَ َلبَي َؤْخَجشََٔب َؽْنَظٍَُخ ْث ٌٍَِّو ْث َؽذََّصَنب ُػَجُْْذ اَّب ٌٍَُّو َػْنُي ٌٍَُّو 0َلبَيا ْْ ٌَب بٌََِو بٌَِّب ا ٍّْظ َشَيبَدِح َؤ َِ اٌِْةْعٍَبَُ َػٍََ َخ َُ ُثِن ًَعٍََّ ٌٍَُّو َػٍَِْْو َلبَي َسُعٌُي اٌٍَِّو طٍَََّ ا

    ًََطٌَِْ َسََِؼبْ ًَاٌَْؾظِّ ًَِبَّزبِء اٌضََّوبِح ًَِبَلبَِ اٌظٍََّبِح ٌٍَِّو ًَّذا َسُعٌُي ا َّْ َُِؾ ًََؤArtinya ; ”menceritakan kepada kami oleh Abdullah bin Musa telah berkata: memberitakan kepada kami Handhalah bin Abu Sufyan dari Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar ra telah berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: Islam dibangun atas lima perkara :bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, haji dan puasa ramadhan”

    Perkataan diatas jika ditempatkan pada orang yang tidak mengucapkan dua

    kalimah syahadat, yaitu tidak wajib yang di tuntutkan dia di dunia, adapun diakhirat dia tetap di tuntut.

    Barangkali ungkapan ini dipahami dari : yang artinya tidak

    sah sesuatu ibadah kecuali dengan mengenal yang disembah. Kalau ungkapan ini dijadikan dalil maka sangat tidak tepat dan sangat keliru. Karena kewajiban mendirikan shalat terhadap orang mukmin apabila telah memenuhi persyaratan dan ketentuan syari‟at.

    a. Ungkapan ”Orang yang mati malam Jum’at, atau waktu yang mulia atau tempat yang mulia, tidak ada perbedaan dengan meninggal pada waktu dan tempat yang lainnya”adalah :

    a. Hukum : Sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    1. Hadits

    a. Hadist riwayat Ahmad

    ٌٍَِّو َػْجُذ َؽذََّصَنب ْٓ َثِمَُّْخ َؽذََّصَنب ُعشٌَّْظ َؽذََّصَنب َؤِثَ َؽذََّصِنَ ا ًََِّخ َػ ِٓ َُِؼب ْٓ َعِؼٍْذ ْث ًٍ َؤِثَ َػ ْٓ َلِجْ ٌٍَِّو َػْجِذ َػ آِ ِّْشً ْث ِٓ َػ ٌٍَِّو َسُعٌُي َلبَي َلبَي اٌَْؼبِطَ ْث ْٓ »- ًعٍُ ػٍْو اهلل طٍَ -ا ٌََْ َِبَد َِ َُّؼِخ َّ ًْ اٌُْغ ٌٍَََْْخ َؤ

    َُّؼِخ ََ اٌُْغ # امحذِغنذ $ « اٌَْمْجِش ِفْزَنَخ ًُِلb. Hadist yang diriwayat oleh Al-Thabarani dari Jabir berbunyi;

    Artinya : “Barang siapa yang mati pada hari jum‟at atau pada malam jum‟at, maka dibebaskan dari azab kubur dan dibangkitkan pada hari kiamat dengan derajat syuhada.”

    c. Hadist riwayat Ahmad:

  • 14

    ػٓ ٔبفغ ػٓ ؤٌّة ػٓ ؤثِ ؽذصين ىشبَ ثٓ ِؼبر صنب اهلل ػجذ ثٓ ػٍَ صنب ؤثِ ؽذصنب اهلل ػجذ ؽذصنب دلٓ اشفغ فةِٔ فٍْفؼً ثبدلذّنخ ديٌد اْ اعزطبع ِٓ 0 لبي عٍُ ً ػٍْو اهلل طٍَ اهلل ٔيب اْ ػّش ثٓ

    # امحذِغنذ$ اٌجخبسُ ششؽ ػٍَ طؾْؼ بعنبده 0 األسٔاًؽ شؼْت رؼٍْك. هبب ِبدd. Hadist Riwayat Bukhari

    اٌٍيُ اسصلين 0لبي ػّش سػِ اهلل ػنو 0 سًّنب ػٓ ؤَ ادلاِنني ؽفظخ ثنذ ػّش سػِ اهلل ػنيّب لبٌذّإ 0 ؤَٔ ّىٌْ ىزا؟ لبي0 شيبدح عجٍْه ًاعؼً ٌِرِ يف ثٍذ سعٌٌه طٍَ اهلل ػٍْو ًعٍُ فمٍذ

    ؤخشعو اٌجخبسُ 0 رْين اهلل ثو برا شبء Artinya: ”Kami terima riwayat dari Ummil Mukminin, Hafshah binti Umar ra. berkata :saindina Umar berkata: Ya Allah ! Berikanlah kepada saya kehadiran pada jalan mun dan jadikanlah kematiannku dinegeri Rasulmu yang mulia, maka Hafsah berkata : Bagaimana terjadi ini?. Allah memberikan kepada ku , bila Allah SWT menghendakinya, ( diriwayatkan oleh Bukhari).

    2. Pendapat Ulama

    Hasyiyah Kitab I‟anatut Thalibin juzz 2 halaman 276 :

    إُ اهلل ػصًجو ٌثؼث ًٌٌ اىقٍاٍح ظثؼَائح أىف : ٍنتٌب يف اىتٌزاج-: زضً اهلل ػنو - قاه ًىة تِ ٍنثو (فائدج)اذىثٌا فصٌٍه هبره : ٍيل ٍِ ادلالئنح ادلقستني، تٍد مو ًاحد ٍنيٌ ظيعيح ٍِ ذىة إىل اىثٍت احلساً، فٍقٌه ذلٌ

    ٌا مؼثح اهلل ظريي : ًٌنادي ٍيل.اىعالظو، ثٌ قٌدًه إىل احملشس، فٍأتٌّو، فٍصٌٍّو تتيل اىعالظو، ًميدًّوٌا زب شفؼين يف : فتقٌه اىنؼثح.ظيى: فٍنادي ٍيل ٍِ جٌ اىعَاء.ىعت تعائسج حتى أػطى ظؤيل: فتقٌه

    فتحشس ٌٍتى ٍنح تٍض اىٌجٌه : قاه.قد أػطٍتل ظؤىل: فتعَغ اىنداء.جرياًّ اىرٌِ دفنٌا حٌيل ٍِ ادلؤٍننيىعت تعائسج حتى أػطى : فتقٌه .ظريي ٌا مؼثح اهلل: ثٌ تقٌه ادلالئنح. مييٌ زلسٍني رلتَؼني حٌه اىنؼثح ٌيثٌُ

    ٌا زب ػثادك ادلرّثٌُ اىري ًفدًا إيل ٍِ مو : فتقٌه اىنؼثح.ظيً تؼطً: فٍنادي ٍيل ٍِ جٌ اىعَاء.ظؤيلفج ػٍَق شؼثا غربا، تسمٌا االىو ًاالًالد ًاالحثاب ًخسجٌا شٌقا إيل شائسٌِ ٍعيَني طائؼني حتى قضٌا

    فئُ : فٍنادي ادليل.ٍناظنيٌ مَا أٍسهتٌ، فأظأىل أُ تشفؼين فٍيٌ، ًتؤٍنيٌ ٍِ اىفصع االمرب، ًجتَؼيٌ حٌيلٌا زب، أظأىل اىشفاػح يف : فتقٌه.فٍيٌ ٍِ ازتنة اىرٌّب تؼدك، ًأصس ػيى اىنثائس حتى ًجثت ىو اىناز

    قد شفؼتل فٍيٌ، : فٍقٌه اهلل تؼاىل.ادلرّثني اىرٌِ ازتنثٌا اىرٌّب اىؼظاً ًاالًشاز، حتى ًجثت ذلٌ اىنازفٍؼتصىٌُ، فٍجؼييٌ اهلل .أال ٍِ شاز مؼثح اهلل فيٍؼتصه ػِ اىناض: فٍنادي ٍيل ٍِ جٌ اىعَاء.ًأػطٍتل ظؤىل

    أال ٌا مؼثح اهلل : ثٌ ّادي ٍيل ٍِ جٌ اىعَاء.آٍنني ٍِ اىناز، ٌطٌفٌُ ًٌيثٌُ.تؼاىل حٌه اىثٍت احلساً تٍض اىٌجٌهإُ احلَد ًاىنؼَح ىل .ىثٍل اىييٌ ىثٍل، ًاخلري ميو تٍدٌل، ىثٍل ال شسٌل ىل تٍل: فتقٌه اىنؼثح.ظريي

    . ثٌ ميدًهنا إىل احملشس.ًادليل، ال شسٌل ىلb. Titi Sirathal Mustaqim tidak ada.

    a. Hukum : Sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    1. Al-Qur‟an a. Surat Yaasiin, ayat 66 :

    Artinya: Dan Jikalau kami menghendaki Pastilah kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka

  • 15

    dapat melihat(nya).

    b. Surat At Maryam: 71-72

    Artinya : Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam Keadaan berlutut.

    2. Al-Hadist

    a. Hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari :

    ىً ٔشٍ سثنب ٌَّ اٌمْبِخ فمبي سعٌي اهلل طٍَ اهلل ! ّبسعٌي اهلل 0 ػٓ ؤثِ ىشّشح ؤْ اٌنبط لبٌٌا فةرا عبءٔب سثنب ػشفنبه فْإ رْيُ اهلل يف طٌسرو اٌيت ّؼشفٌْ فْمٌي ............ػٍْو ًعٍُ

    ؤٔب سثىُ فْمٌٌٌْ ؤٔذ سثنب فْزجؼٌٔو ًّؼشة اٌظشاؽ ثني ظيشُ عينُ فإوٌْ ؤٔب ًؤِيت ؤًي ِٓ اجلضء اٌضب ِٓ 0 طؾْؼ اٌجخبسُ $. سًاه اٌجخبسُ .... جيْضىب ًال ّزىٍُ ٌِّئز بال اٌشعً

    # 288طؾْفخ 3. Pendapat Ulama

    Disebutkan dalam kitab Al-Syarqawy ala Al Hudhudi, halaman 128:

    ىٌ عغش ممذًد ػٍَ ِنت عينُ ؤسق ِٓ اٌشؼشح ًؤؽذ ِٓ اٌغْف فيٌ ِضً ادلٌعَ 0 لٌٌو ًاٌظشاؽ وّب ًسد يف ثؼغ األخجبس جيٌص ػٍْو األًٌٌْ ًاألخشًْ ِٓ األٔجْبء ًادلالئىخ ًغريَ راىجني بىل اجلنخ

    . ألْ عينُ ثني ادلٌلف ًاجلنخ فإًٌو يف ادلٌلف ًؤخشه ػٍَ ثبة اجلنخsyarah jauharah tauhid bagi syaikul Islam Ibrahim al Bajuziy (Tuhfatul murid) hal. 106

    c. Beribadah dengan mengharapkan pahala, adalah syirik.

    a. Hukum : Sesat dan menyesatkan

    b. Dalil :

    1. QS. Al-Kahfi ayat 110

    $ْٓ َّ َْ َف ػٍَ صٌاثو ًّشعٌ ِؼبطْو، ػٍَ ًّشالجو ٌمبئو، ٌَّ سثو خيبف ف0ّٓ ّمٌي # َسثِِّو ٌَِمبَء َّْشُعٌا َوبًْ$طبػزو َّ َّال َفٍَْْْؼ اٌؼجبدح، ٌو فٍْخٍض0 ّمٌي # َطبًٌِؾب َػ

    2. QS.al Ankabut ayat 5

    {َِٓ َْ صٌاثو بىل اٌٌطٌي اهلل ثٍمبء ادلشاد ًلًْ ، اجلنخ يف{ اهلل ٌَِمبء َّْشُعٌ َوب3. QS. An Nisa ayat 104

    {َْ َٓ } ؤٔزُ { ًََرْشُعٌ َْ اَل َِب } ػٍْو ًاٌضٌاة اٌنظش ِٓ { اهلل ِّ ػٍْيُ رضّذًْ فإٔزُ ىُ { َّْشُعٌثزٌه

    4. QS. al Ahzab ayat 21

    {َّٓ ٌّ َْ آخشح ًٔؼُْ ٌمبءه ؤً اهلل صٌاة ؤُ { آخش ًاٌٌَْ اهلل َّْشُعٌ َوب5. QS. Ar Rum ayat 45

    {ٍَ ُِّؾتُّ اَل بَُِّٔو } ّضْجيُ { َفؼٍِِْو ِِٓ اٌظبحلبد ًََػٌٍُِّْا َءاَُِنٌْا اٌزّٓ } ثْظذػٌْ ِزؼٍك { ٌَِْْغِض

  • 16

    .ّؼبلجيُ ؤُ{ اٌىبفشّٓ6. QS. Al-Syuraa, ayat 20:

    Artinya : Barang siapa yang menghendaki Keuntungan di akhirat akan Kami tambah Keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki Keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari Keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

    7. QS. An Naml ayat 160

    # 0160 اٌنًّ $..... ِٓ عبء ثبحلغنخ فٍو ػشش ؤِضبذلب ًِٓ عبء ثبٌغْئخ فال جتضٍ بال ِضٍيب Artinya :” Barang siapa melakukan dengan satu kebaikan (hasanah) maka baginya akan diberikan sepuluh hasanah. Dan barang siapa melakukan satu kejahatan maka akan diberikan kepadanya sebanding dengan kejahatannya itu...”

    Kitab”mukfirat zunub wa munjibat jannah

    ًاٌشعبء اخلٌف.اٌشعبء هبب ّمرتْ ؤْ جيت اٌظبحلخ ًاألػّبي. ًاٌزٌثخ اخلٌف، هبب ّمرتْ ؤْ جيت اٌزٌٔة ب0ْ ؤلٌي ؤْ ؤؽت 0ِٓ $لبي ًعٍُ، ػٍْو اهلل طٍَ اهلل سعٌي ؤْ ػنو، اهلل سػِ ؤٔظ ػٓ#.سمحو ًٌْظً اهلل فٍْزك سصلو، يف ًّضاد ػّشه، يف ٌو ديذْٓ َِ ُىشََّْشَح َؤِثِ َػ ٌٍَُّو َسِػ َػْنُو آْ ِّ َػ َُ َػٍَِْْو اٌٍَُّو طٍَََّ اٌنَِّج ْٓ َلبَي ًَعٍََّ َْ َطبََ َِ ْٓ َرَمذَََّ َِب ٌَُو ُغِفَش ًَاْؽِزَغبًثب ِبدَيبًٔب َسََِؼب ْٓ رَِْٔجِو ِِ َِ ٌٍَََْْخ َلبََ ًَ

    ْٓ َرَمذَََّ َِب ٌَُو ُغِفَش ًَاْؽِزَغبًثب ِبدَيبًٔب اٌَْمْذِس رَِْٔجِو ِِ االعش ًىٌ ِمذاس ِٓ اجلضاء فَ ٔظري اٌؼًّ

    اٌٍفظ ارا اطٍك حيًّ ػٍَ ادلخبطت d. Mentauhidkan orang supaya keramat.

    a. Hukum : Sesat dan Menyesatkan

    b. Dalil :

    Dan Allah sangat memuliakan bani Adam (manusia) sebagaimana Allah berfirman :

    ًٌمذ وشِنب ثين آدَ ًمحٍنبىُ يف اٌّّ ًاٌجؾش ًسصلنبىُ ِٓ اٌطْجب د ًفؼٍنب ىُ ػٍِ وضري ممٓ خٍمنب رفؼْال Dalam tafsir Al-Thabary, beliau menafsirkan :

    . ثزغٍْطنب بّبىُ ػٍَ غريه ِٓ اخلٍك ًرغخرئب عبئش اخلٍك ذلُ #ًٌمذ وشِنب ثين آدَ $e. Mikraj Nabi Muhammad bukan tubuh Nabi, tetapi ilmu pada hakikat.

    a. Hukum : Sesat dan Menyesatkan

    b. Dalil :

    Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas bin Malik;

    فشط عمفِ ًؤٔب مبىخ ،فنضي عًّّّ ػٍْو اٌغالَ ففشط 0 وبْ ؤثٌ رس سػِ اهلل ػنو حيذس ؤْ سعٌي اهلل لبي طذسُ صُ غغٍو مببء صِضَ صُ عبء ثطغذ ِٓ رىت ممزٍئ ؽىّخ ًبديبٔب فإفشغيب يف طذسُ صُ ؤطجمو

    . لبي ِٓ ىزا لبي عًّّّ ,صُ ؤخز ثْذُ فؼشط اىل اٌغّبء اٌذْٔب ًلبي عًّّّ خلبصْ اٌغّبء اٌذْٔب بفزؼ # 0246 طؾْؼ اٌجخبسُ اجلضء اٌغبدط ، طؾْفخ $

    Dan disebutkan dalam Tafsir Al-Khaazin, juzu, 4 halaman 134 tentang mi‟raj Rasullah

  • 17

    SAW. sebagai berikut:

    ًاحلك اٌزُ ػٍْو اوضش اٌنبط ًِؼظُ اٌغٍف ًاخلٍف ِٓ ادلزإخشّٓ ِٓ اٌفميبء ًاحملذ صني ًادلزىٍّني ؤٔو عجؾبْ اٌزُ ؤعشٍ ثؼجذه ٌْال ، ًٌفظ " ؤعشُ ثشًؽو ًعغذه طٍَ اهلل ًعٍُ ًّذي ػٍْو لٌٌو رؼبىل

    # 0134 اجلضءاٌشاثغ 0 فغري اخلبصْ $اٌؼجذ ػجبسح ػٓ رلٌّع اٌشًػ ًاجلغذ

    Ditetapkan di : Banda Aceh Pada Tanggal : 30 Oktober 2009

    MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

    Ketua, d.t.o

    Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA

    Wakil Ketua d.t.o

    Drs.Tgk.H.Ismail Yacob

    Wakil Ketua d.t.o

    Tgk.H.M. Daud Zamzamy

    Wakil Ketua d.t.o

    Drs.Tgk.H.Gazali Mohd Syam