jurusan teknik sipil fakultas teknik universitas …lib.unnes.ac.id/30799/1/5101412046.pdf · biaya...

70
PEMANFAATAN APLIKASI LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK N 2 PURWODADI TAHUN AJARAN 2015/2016” SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh: IBNU FAJAR SETYAWAN NIM. 5101412046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: doandang

Post on 03-Aug-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

“PEMANFAATAN APLIKASI LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN

BIAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK N 2 PURWODADI

TAHUN AJARAN 2015/2016”

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh:

IBNU FAJAR SETYAWAN

NIM. 5101412046

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama

NIM

Program Keahlian

Judul

: Ibnu Fajar Setyawan

: 5101412046

: Pendidikan Teknik Bangunan

: Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 2 Purwodadi

Tahun Ajaran 2015/2016.

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 28 Desember 2016

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T. Drs. Supriyono, M.T. NIP. 196307301 198702 1 001 NIP. 195704071 198601 1 001

ii

iii

PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (sajana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri

Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang tertulis atau

diperoleh dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini

Semarang, 28 Desember 2016

Ibnu Fajar Setyawan

NIM. 5101412046

iv

ABSTRAK

Fajar Setyawan, Ibnu. 2016. Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T. dan Drs. Supriyono, M.T.

Kata Kunci : Pemanfaatan Media Pembelajaran, Lectora Inspire, Rencana

Anggaran Biaya, Hasil Belajar Siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi

kompetensi dasar pelelangan konstruksi pada mata pelajaran Rencana Anggaran

Biaya. Hasil belajar ini diperoleh dengan membandingkan hasil belajar siswa

yang KBMnya menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire dan hasil

belajar siswa yang KBMnya menggunakan ceramah.

Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran menggunakan media

pembelajaran Lectora Inspire. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment Design,

dilakukan dengan dua kelas, kelas eksperimen menggunakan kelas XI Teknik

Konstruksi Batu dan Beton (TKBB) 2 dan untuk kelas kontrol menggunakan

kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB) 1. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah tes dan kuesioner. Pengujian instrumen tes dilakukan

dengan pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda, analisis taraf kesukaran,

analisis fungsi distraktor. Pengujian instrumen kuesioner dilakukan dengan

pengujian validitas, reliabilitas koefisien Alpha Cronbach. Analisis data yang

digunakan yaitu persyaratan analisis dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran

rencana anggaran biaya yang menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi

Lectora Inspire pada kelompok eksperimen lebih tinggi di bandingkan dengan

Hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah pada kelompok kontrol.

Hasil ini dapat dilihat dari Hasil belajar siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata

89,27, sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata sebesar 87,22. Penelitian ini

juga meneliti tentang partisipasi siswa untuk memperoleh hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Partisipasi belajar siswa yang

menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi Lectora Inspire pada

kelompok eksperimen lebih tinggi di bandingkan dengan partisipasi siswa yang

menggunakan metode ceramah pada kelompok kontrol. Hasil ini dapat dilihat

dari hasil partisipasi siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata 88,38, sedangkan

kelas kontrol memiliki rata-rata sebesar 83,84 Hubungan antara partisipasi siswa

dan hasil belajar pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya yaitu semakin

tinggi partisipasi siswa semakin tinggi pula hasil belajar hal ini dapat dilihat dari

hasil persamaan Y = 16,476 + 0,786 X , variable Y adalah hasil belajar siswa dan

variable X adalah partisipasi belajar siswa.

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu. Q.S Al Hijr 99

� Hidup itu pilihan. Mau lebih baik atau lebih buruk semua ada tanggungjawabnya.

� Jangan berharap tanpa do’a. Jangan meminta tanpa usaha. Jangan bersedih

tanpa mengevaluasi diri.

� Kamu tidak perlu menunggu sukses untuk memulai karena sukses tidak

menunggumu (Ramaditya Adikara)

PERSEMBAHAN

� Alhamdulillah segala puji syukur atas nikmat Allah S.W.T yang telah

memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penelitian skripsi ini.

� Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad S.A.W sebagai suri teladan bagi

umat manusia dalam menempuh perjalanan kehidupan didunia ini.

� Untuk Bapak dan Ibu yang selalu sabar dalam memberikan curahan kasih

sayang nya.

� Untuk Keluarga dan kerabat dekat yang telah memberikan dorongan semangat

dan motivasi.

� Untuk Keluarga Besar PTB angkatan 2012 dan Crew Art Design Studio.

� Untuk Rekan Kerja di Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia.

� Untuk Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Lectora

Inspire Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu

Beton SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

4. Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd. M.T., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan serta pengarahan selama pembuatan skripsi.

5. Drs. Supriyono, M.T., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan serta pengarahan selama pembuatan skripsi.

6. Drs. Tugino, M.T., selaku Dosen Penguji yang memberikan kritik dan saran

yang membangun.

7. Para siswa kelas XI Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2

Purwodadi.

8. Guru di SMK N 2 Purwodadi yang telah membantu penyelesaian Skripsi.

9. Semua pihak yang terkait dalam proses penulisan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan

perkuliahan di Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 28 Desember 2016

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

PENGANTAR ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah................................................................................... 6

1.3 Pembatasan Masalah.................................................................................. 7

1.4 Rumusan Masalah...................................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

viii

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 11

2.1 Deskripsi Teori .......................................................................................... 11

2.1.1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ........................................................

11

2.1.2 Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya .....................................................

15

2.1.3 Rencana Anggaran Biaya ..........................................................................

17

2.1.4 Media Pembelajaran ..................................................................................

30

2.1.5 Partisipasi Siswa Dalam KBM ..................................................................

39

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................

43

2.3 Kerangka Berpikir .....................................................................................

44

2.4 Hipotesis ...................................................................................................

47

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................

48

3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................

48

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................

49

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................

49

3.3.1 Populasi ......................................................................................................

49

3.3.2 Sampel .......................................................................................................

49

3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................

50

3.5 Model Penelitian .........................................................................................

51

3.6 Langkah-Langkah Penelitian ......................................................................

51

3.6.1 Tahap Persiapan ........................................................................................

51

3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................................................

52

3.7 Metode Pengumpulan Data ..........................................................................

54

ix

3.7.1 Tes ...................................................................................................... 54

3.7.2 Kuesioner ..................................................................................................

55

3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...........................................................

55

3.8.1 Validitas dan Reliabilitas Tes ...................................................................

55

a. Validitas .....................................................................................................

55

b. Realibilitas ................................................................................................

56

c. Uji Daya Pembeda .....................................................................................

57

d. Analisis Taraf Kesukaran ..........................................................................

58

e. Analisis Fungsi Distraktor .........................................................................

58

3.8.2 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .........................................................

59

a. Validitas Isi ................................................................................................

59

b. Realibilitas ................................................................................................

60

3.9 Analisis Data ................................................................................................

61

3.9.1 Persyaratan Analaisis ................................................................................

61

a. Uji Normalitas ...........................................................................................

61

b. Uji Homogenitas .......................................................................................

61

c. Uji Linieritas .............................................................................................

61

3.9.2 analisis Data untuk Uji Hipotesis ..............................................................

62

a. Uji Hipotesis I ............................................................................................

62

b. Uji Hipotesis II ..........................................................................................

63

c. Uji Hipotesis III .........................................................................................

63

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 66

4.1 Deskripsi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya . 66

4.1.1 Deskripsi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya

Kelas Kontrol ............................................................................................ 66

4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya

Kelas Eksperimen ..................................................................................... 68

4.2 Deskripsi Partisipasi siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya ........................................................................................................ 70

4.2.1 Deskripsi Partisipasi siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya Kelas Kontrol ................................................................................. 70

4.2.2 Deskripsi Partisipasi siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran

Biaya Kelas Eksperimen ........................................................................... 71

4.3 Uji Persyaratan Analisis ...........................................................................

73

4.3.1 Uji Normalitas ..........................................................................................

73

a. Uji Normalitas Hasil Belajar .....................................................................

73

b. Uji Normalitas Partisipasi Siswa ...............................................................

74

4.3.2 Uji Homogenitas .......................................................................................

74

a. Uji Homogenitas Hasil Belajar ..................................................................

74

b. Uji Homogenitas Partisipasi Siswa ...........................................................

75

4.3.3 Hasil Uji Linieritas ...................................................................................

76

4.4. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................

77

4.4.1 Hasil Uji Hipotesis I .................................................................................

77

xi

4.4.2 Hasil Uji Hipotesis II ................................................................................ 78

4.4.3 Hasil Uji Hipotesis III ...............................................................................

79

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................

80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................

91

5.1 Kesimpulan ................................................................................................

91

5.2 Saran-saran ................................................................................................

92

5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian ....................................................................

92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

98

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Fungsi Media dalam KBM ..................................................... 32

Gambar 2.2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran .............................. 33

Gambar 2.3. Logo Aplikasi Lectora Inspire ............................................... 35

Gambar 2.4. Tampilan Awal Lectora Inspire ............................................. 36

Gambar 2.5. Tampilan Sistem LPSE Kab. Purbalingga.............................. 38

Gambar 2.6. Metode Penelitian ................................................................... 47

Gambar 3.1. Metode Penelitian ................................................................... 51

Gambar 3.2. Diagram Langkah Penelitian .................................................. 54

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian ............................................................. 48

Tabel 3.2. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Instrumen ........................ 56

Tabel 3.3. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Instrumen................ 57

Tabel 3.4. Hasil Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen ....................... 58

Tabel 3.5. Hasil Validitas Instrumen Partisipasi Belajar Siswa ...................... 60

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol ................ 68

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ......... 68

Tabel 4.3. Tabel Distribusi Frekuensi Partisipasi Belajar Siswa Kelas

Kontrol ...........................................................................................

71

Tabel 4.4. Tabel Distribusi Frekuensi Partisipasi Belajar Siswa Kelas

Eksperimen ....................................................................................

73

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 74

Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 76

Tabel 4.7. Hasil Uji Linieritas ......................................................................... 77

Tabel 4.8. Hasil Uji t Test................................................................................ 80

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

1. Bentuk Media Belajar Konstruksi Bangunan 2 dengan

Aplikasi Lectora.......................................................................... 98

2. Silabus ........................................................................................ 100

3. RPP Kontrol dan RPP Eksperimen ........................................... 102

4. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ..................................... 112

5. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ............................................ 113

6. Daftar Nama Siswa Uji Coba Soal ............................................ 114

7. Soal Uji Coba Untuk Pre Test dan Post Test ............................. 115

8. Hasil Validitas Tes .................................................................... 128

9. Uji Reliabilitas Instrumen Tes .................................................. 130

10. Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...... 131

11. Data Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen .............................................................................. 132

12. Data Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol Menggunakan

Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 133

13. Data Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen Menggunakan

Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 134

14. Data Uji Homogenitas Pre Test Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen .............................................................................. 135

15. Data Hasil Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .... 136

16. Data Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen .............................................................................. 137

17. Data Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol Menggunakan

Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 138

18. Data Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen Menggunakan

Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 139

19. Data Uji Homogenitas Post Test Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen .............................................................................. 140

xv

Lampiran 20. Uji Perbedaan Rata-rata antara Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen .............................................................................. 141

Lampiran 21. Kuesioner Uji Coba ................................................................... 142

Lampiran 22. Hasil Validitas Kuesioner .......................................................... 149

Lampiran

Lampiran

23. Hasil Reliabilitas Kuesioner ......................................................

24. Data Hasil Partisipasi Belajar siswa Kelas Kontrol dan Kelas

151

Eksperimen .............................................................................. 152

Lampiran 25. Data Uji Normalitas Partisipasi Belajar Siswa ......................... 153

Lampiran 26. Data Uji Normalitas Partisipasi Belajar Siswa Kelas Kontrol

Menggunakan Rasio Kurtosis dan Skewness ...........................

154

Lampiran 27. Data Uji Normalitas Partisipasi Belajar Siswa Kelas

Eksperimen Menggunakan Rasio Kurtosis dan Skewness .......

155

Lampiran 28. Data Uji Homogenitas Partisipasi Belajar Siswa....................... 156

Lampiran 29. Uji Perbedaan Rata-Rata Partisipasi Belajar Siswa .................. 157

Lampiran 30. Data Hasil Partisipasi Belajar siswa dan Partisipasi Belajar

Siswa ........................................................................................

158

Lampiran 31. Data Uji Linieritas Partisipasi Belajar siswa dan Partisipasi

Belajar Siswa ...........................................................................

159

Lampiran 32. Uji Perbedaan Rata-rata Partisipasi Belajar Siswa dan Hasil

Belajar Siswa ............................................................................

160

Lampiran 33. Uji Regresi Sederhana ............................................................... 161

Lampiran 34. Surat Usulan Pembimbing ......................................................... 162

Lampiran 35. Surat Tugas Seminar Proposal .................................................. 163

Lampiran 36. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 166

Lampiran 37. Surat Balasan Penelitian ........................................................... 167

Lampiran 38. Dokumentasi Uji Soal ............................................................... 168

Lampiran 39. Dokumentasi Pre Test................................................................ 169

Lampiran 40. Dokumentasi Threatment........................................................... 170

Lampiran 41. Dokumentasi Post Test .............................................................. 171

Lampiran 42. Dokumentasi Pengisian Angket ................................................ 172

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang tercantum dalam

Pembukaan Undang –Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan Nasional untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan

melibatkankegiatan belajar dan KBM. Proses-proses dalam pengajaran merupakan

hal yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan disuatu instansi

pendidikan.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi

kualitas dari SDM (Sumber Daya Manusia). Pendidikan dilaksanakan guna

menciptakan individu yang berwawasan luas serta membentuk peradaban bangsa

yang bermartabat. Hal tersebut dapat kita tinjau dalam undang-undang No. 20

Pasal 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : “Pendidikan

nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa; dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.”

Kualitas pendidikan bergantung dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik secara efektif. Hal tersebut

1

2

berarti dalam KBM dapat terselenggara secara lancar, terarah, dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. KBM memiliki banyak faktor yang sangat berpengaruh di

dalamnya, diantaranya faktor pendidik, fasilitas atau sarana dan prasarana,

lingkungan belajar, kurikulum yang digunakan, input dari peserta didik tersebut

sendiri.

Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk fasilitas sekolah atau

universitas guna meningkatkan kualitas pendidikan dalam KBM. Penggunaan

media pembelajaran secara kreatif akan meningkatkan kemampuan Siswa untuk

belajar lebih banyak, mengerti apa yang dipelajari dengan baik, dan meningkatkan

penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran yang baik dapat mendorong motivasi belajar Siswa,

memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak serta mempertinggi daya

serap materi pelajaran.

Media kini sudah banyak sekali dijadikan sebagai basis pembelajaran

karena terbukti media dapat melengkapi dan mendukung kegiatan interaksi

pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya yaitu Lectora inspire,

Lectora inspire merupakan program yang efektif dalam membuat media

pembelajaran. Lectora inspire merupakan software pengembangan belajar

elektronik (e-learning) yang relatif mudah diaplikasikan atau diterapkan karena

tidak memerlukan pemahaman bahasa pemrograman yang canggih. Karena

Lectora inspire memiliki antarmuka yang familiar dengan kita yang telah

mengenal maupun menguasi Microsoft Office.

3

Jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah salah satunya

adalah pendidikan kejuruan di tingkat Sekolah Menengah Atas, yaitu SMK.

Tujuan SMK adalah untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan

tertentu untuk memasuki dunia kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. SMK mempunyai tiga jenis

mata pelajaran yang digolongkan menjadi mata pelajaran Normatif, Adaptif dan

Produktif. Dari ketiga golongan pelajaran ini, golongan mata pelajaran produktif

mata pelajaran yang menuntut siswa agar mempunyai pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa nantinya untuk dapat

diterapkan dan dikembangkan dalam dunia kerja.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang di gunakan pada

SMK N 2 Purwodadi Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya masuk kedalam

Muatan Lokal. Namun demikian Mata Pelajaran ini sangat penting walaupun

hanya ada pada muatan lokal, hal tersebut di karenakan lulusan SMK diharapkan

dapat mengetahui tata cara sebelum melakukan suatu pekerjaan proyek.

Banyaknya materi pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya mulai dari

perhitungan volume pekerjaan konstruksi, perhitungan biaya konstruksi,

pembuatan time schedule proyek, penggambaran kurva S, dan alur pelelangan

proyek.

Pada pelajaran Rencana Anggaran Biaya terdapat materi pelelangan

proyek yang pertemuannya berada di akhir semester. Melihat materi perhitungan

volume dan perhitungan biaya proyek yang membutuhkan waktu cukup lama dan

mengharuskan Siswa mampu untuk menguasai kebenaran perhitungannya. Materi

4

pelelangan proyek pun tidak bisa dijelaskan kepada Siswa dengan rinci karena

waktu yang terbatas sedangkan materi ini sangatlah penting bagi Siswa SMK N 2

Purwodadi agar mengetahui bagaimana proses alur lelang. Ketika sudah

memahami alur pelalangan proyek, apa yang dipelajari Siswa di materi

sebelumnya bisa berkelanjutan. Karena di materi pelelangan proyek ini juga

diajarkan tentang dokumen pelelangan, dokumen kontrak, dokumen proyek dan

alur proses pelelangan proyek.

Pada kondisi awal siswa SMK N 2 Purwodadi kelas XI Teknik Konstruksi

Batu dan Beton mempunyai tingkat partisipasi yang rendah. Rendahnya

partisipasi belajar tersebut meliputi: 1) Siswa yang mempunyai kemampuan

bertanya hanya 33,3%, 2) Siswa yang mampu menjawab pertanyaan sebesar

28,76%, 3) Siswa yang mampu mengerjakan soal didepan kelas sebesar 18,90%.

Rendahnya partisipasi siswa terhadap mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya

tersebut mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.

Hasil observasi awal diperoleh dikelas ini adalah hasil belajar dalam

kegiatan pembelajaran cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat dalam data

penilaian Rencana Anggaran Biaya tahun 2015/1016 semester gasal untuk kelas

XI Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dimana dari data tersebut

menunjukkan bahwa peserta didik mendapat nilai batas minimal 80-83 (nilai

rendah) untuk nilai produktif tersebut sebanyak 85,20%, sedangkan peserta didik

yang mendapat nilai maksimal 86-89 hanya mencapai 34,80% saja. Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa hasil pencapaian nilai produktif kurang optimal

sesuai yang diharapkan dalam pencapaian nilai maksimal 86-89 yang hanya

5

mencapai 14,80%. Dari hasil awal observasi diketahui sampai saat ini untuk

media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Rencana Anggaran

Biaya masih menggunakan model ceramah dari guru.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh saudara Yoga Oktavian

mahaSiswa Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2009 di Jurusan Teknik Sipil

pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan tahun 2014 mata kuliah

Rencana Anggaran Biaya yang sudah mulai menggunakan media pembelajaran

aplikasi Lectora inspire menghasilkan tingkat kelayakan media aplikasi Lectora

inspire masuk kategori “baik” dengan presentasi 76,87%. Namun, media

pembelajaran yang sudah dibuat ini belum di terapkan di SMK.

Dengan menggunakan Lectora hasil dari penelitian Yoga oktavian yang

didalamnya terdapat materi pelelangan konstruksi. Pada mata kuliah Rencana

Anggran Biaya dibuat beberapa slide juga menampilkan cara pelelangan

elektornik secara online agar peserta didik lebih memperhatikan apa yang

disampaikan pendidik. Hal tersebut akan sangat bermanfaat apabila di lakukan di

SMK. Pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya dan Mata Pelajaran Rencana

Anggaran Biaya terdapat kesamaan materi yang di sampaikan yakni proses

pelelangan proyek.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis bermaksud melakukan penelitian

tentang “Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran

Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2

Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016”.

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipapakan sebelumnya, maka

indentifikasi masalah sebagai berikut :

a. Pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya partisipasi siswa masih rendah.

Hal ini terbukti dengan siswa yang mampu bertanya hanya sebesar 33,3%.

Siswa yangmampu menjawab pertanyaan sebesar 28,76%. Siswa yang mampu

mengerjakan soal didepan kelas sebesar 18,90%.

b. Kurangnya variasi guru dalam penyampaian materi Rencana Anggaran Biaya.

Kurangnya variasi ini berdampak pada siswa yang merasa jenuh at upun bosan

saat KBM berlangsung. Hal ini dapat berarti semangat sisiwa dalam mengikuti

KBM mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya masih rendah.

c. Dalam KBM hasil belajar merupakan hal yang penting. Hasil belajar pada mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya masih cukup rendah. Terbukti dengan

peserta didik yang dapat melampaui nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

hanya sebesar 34,80%.

d. Metode yang digunakan guru pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya

menggunakan metode ceramah. Dalam metode ini siswa masih pasif dalam

proses KBM. Hal ini dpat dilihat dari metode mengajar guru belum mampu

untuk meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar.

e. Semakin pesatnya perkembangan media pembelajaran pada saat ini. Maka dari

itu seorang guru dituntut agar mampu mengikuti perkembangan media tersebut.

Media yang di gunakan saat pembelajaran masih lazim dan tidak menggunakan

media yang terbaru.

7

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan untuk membatasi dan menghindari

perkembangan permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian

ini meliputi:

a. Metode pembelajaran, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode ceramah (konvensional) pada kelas kntrol dan metode ceramah

ditambah dengan menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire pada

kelas eksperimen.

b. Media Pembelajaran, media pembelajaran yang dimaksud adalah media

pembelajaran menggunakan Lectora Inspire.

c. Hasil Belajar, dalam hal ini hasil belajar setelah penggunaan media

pembelajaran Lectora Inspire.

d. Partisipasi siswa dalam mengikuti KBM menggunakan media pembelajaran

Lectora Inspire.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Adakah perbedaan partisipasi siswa antara metode KBM ceramah dan metode

KBM menggunakan media Lectora Inspire pada mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya Kompetensi Dasar Pelelangan Siswa kelas XI Teknik

Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Purwodadi?

8

b. Adakah perbedaan hasil belajar dalam mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya

Kompetensi Dasar Pelelangan antara metode KBM ceramah dengan metode

KBM menggunakan media Lectora?

c. Apakah ada hubungan antara partisipasi belajar siswa dengan hasil belajar

siswa pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Kompetensi Dasar

Pelelangan Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2

Purwodadi?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

a. Menjelaskan perbedaan partisipasi siswa antara meode KBM ceramah dan

metode KBM menggunakan media Lectora pada mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya Kompetensi Dasar Pelelangan Siswa kelas XI Teknik

Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Purwodadi.

b. Menjelaskan perbedaan hasil belajar dalam mata pelajaran Rencana Anggaran

Biaya Kompetensi Dasar Pelelangan antara metode KBM ceramah dengan

metode KBM menggunakan media Lectora Inspire.

c. Menemukan hubungan antara partisipasi belajar siswa dengan hasil belajar

siswa pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Kompetensi Dasar

Pelelangan Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2

Purwodadi.

9

1.6 Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai referensi dalam penelitian

yang sejenis. Selain itu juga penelitian ini di harapkan dapat mendukung konsep

efektivitas media pembelajaran. Dengan adannya konsep efektivitas ini dalam

penggunaan media pembelajaran dapat berdampak pada hasil belajar yang

meningkat.

Menurut Gerlach dan Ely (1980:244): “secara umum media itu meliputi

orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi,

dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide,

bahan cetakan, tetapi meliputi orang, atau manusia sebagai sumber belajar atau

juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi, dan lain

sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,

mengubah sikap siswa, atau menambah keterampilan.”

b. Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat memeberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penulis

Sebagai salah satu masukan yang nantinya dapat bermanfaat dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada khususnya, maupun

masyarakat umum mengenai pemanfaatan aplikasi Lectora Inspire sebagai media

pembelajaran .

10

2. Siswa

Membantu siswa untuk memehami pemanfaatan dan penggunaan

teknologi dalam pembelajaran, serta meningkatkan penguasan materi pada

kompetensi dasar pelelangan menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire.

3. Guru

Sebagai masukan terhadap guru untuk memanfaatkan media pembelajaran

menggunakan Lectora Inspire. Selain itu, untuk memberikan alternatif

pemanfaatan media pembelajaran bagi guru untuk mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya.

4. Sekolah

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan atau

alternatif media pembelajaran menggunakan Lectora Inspire bagi pihak sekolah

dalam upaya peningkatan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya pada Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Pengertian pendidikan menurut beberapa ahli pendidikan seperti yang

dikutip Yanto (2005) yaitu : (a) Smith Sughes Act, memberikan pengertian bahwa

pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang program-programnya dipilih

untuk siapapun yang tertarik untuk mempersiapkan diri bekerja sendiri / bekerja

sebagai bagian dari kelompok; (b) Ralph C Wenrich, membedakan istilah

pendidikan kejuruan adalah bentuk pendidikan persiapan untuk bekerja yang

dilakukan di sekolah menengah. Pendidikan profesional adalah pendidikan

persiapan kerja yang dilakukan perguruan tinggi; (c) Thomas H. Arcy,

memberikan pengertian pendidikan kejuruan sebagai program-program

pendidikan yang terorganisasi yang berhungungan langsung dengan persiapan

individu untuk bekerja mendapatkan upah ataupun bekerja tanpa upah atau

persiapan tambahan suatu karir; (d) Bradley. Curtis H. dan Friendenberg,

memberikan pengertian pendidikan kejuruan adalah training atau retraining

mengenai persiapan siswa dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan

sikap yang diperlukan untuk dapat kerja dan memperbaharui keahlian serta

pengembangan lanjut dalam pekerjaan sebelum tingkat sarjana muda.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan

menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.

Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu

11

12

benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999)

mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan

yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok

pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.

Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan

sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut

dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.

Menurut teori Charles Prosser dalam buku “Vocational Education in a

Democracy, (Prosser & Quigley, 1950)” bahwa prinsip-prinsip pendidikan

Teknologi dan Kejuruan ada 16 yaitu : (1) Pendidikan kejuruan akan efisien jika

lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia

akan bekerja; (2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana

tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang

ditetapkan di tempat kerja; (3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih

seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam

pekerjaan itu sendiri; (4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat

memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan

keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi; (5) Pendidikan kejuruan yang

efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada

seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat

untung darinya; (6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan

untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-

ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya; (7)

13

Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang

sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses

kerja yang akan dilakukan; (8) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum

yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan

tersebut; (9) Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar; (10)

Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan

diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai); (11) Sumber yang

dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah

dari pengalaman para ahli okupasi tersebut; (12) Setiap pekerjaan mempunyai

ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain; (13)

Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai

dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling

efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan; (14) Pendidikan kejuruan akan

efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan pribadi dengan

peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut; (15)

Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes; (16) Pendidikan

kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan

kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa Sekolah

Menengah kejuruan (SMK) adalah sekolah yang mengembangkan dan

melanjutkan pendidikan dasar dan mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat

bekerja, baik bekerja sendiri atau bekerja sebagai bagian dari suatu kelompok

sesuai bidangnya masing-masing. Sekolah kejuruan mempunyai misi utama untuk

14

menyiapkan siswanya untuk memasuki lapangan kerja. Dengan demikian

keberadaan SMK diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja tingkat

menengah yang siap pakai, dengan kata lain SMK dituntut

menghasilkan lulusan yang siap kerja.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian

dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta

didik. Menurut Hilda Taba dalam Nasution (2003: 7) mengemukakan bahwa pada

hakikatnya kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar

berpartisipasi sebagai anggota yang berproduktif dalam masyarakatnya.

Dalam kurikulum terdapat komponen-komponen tertentu yaitu pernyataan

tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran, bentuk

dan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar.Undang-undang nomor

20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 menetapkan

pengertian kurikulum sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu”.

Menurut Mulyasa. (2006: 20-21) menyatakan bahwa KTSP adalah suatu

ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling

dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan. KTSP

15

merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi

luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka

mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap

satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber

daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas

kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri

dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum

tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus (BSNP 2006: 5).

2.1.2. Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya

Hasil belajar menurut Sudjana (2009:22) adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Dari pengertian tadi dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang

dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar

yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada pervariabel yang positif yang

kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah

perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam

himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari

16

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2009: 3).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial

ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama

kualitas pengajaran.

Menurut Benjamin Bloom dalam (Nana Sudjana, 2009: 22-23) hasil

belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: (1) Ranah Kognitif, yaitu berkenaan

dengan hasilbelajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan,

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; (2) Ranah Afektif,

yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek, yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi, dan internalisasi; (3) Ranah

Psikomotorik, yaitu berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau

ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

Tiga ranah yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan oleh

17

siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar

mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif saja karena

berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran.

Menurut Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2009: 23-29) ranah kognitif

berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni :

a. Pengetahuan, contohnya pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti

rumus, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, istilah tersebut memang

perlu dihafal dan diingat agar dikuasainya sebagai dasar bagi pengetahuan

atau pemahaman konsep lainnya.

b. Pemahaman, contohnya menjelaskan dengan susunan kalimat, memberi

contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau mengungkapkan petunjuk

penerapan pada kasus lain.

c. Aplikasi, yakni penerapan didasarkan atas realita yang ada di masyarakat atau

realita yang ada dalam teks bacaan.

d. Analisis, yaitu usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau

bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya.

e. Sintesis, yakni kemampuan menemukan hubungan yang unik, kemampuan

menyusun rencana atau langkah-langkah operasi dari suatu tugas atau

problem yang ditengahkan, kemampuan mengabstraksikan sejumlah besar

gejala, data, dan hasil observasi menjadi terarah.

f. Evaluasi, yaitu pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan masalah, metode,

materiil, dll.

18

Contoh Pengukuran Ranah Penilaian Kognitif, Apabila melihat kenyataan

yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru

menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan,

pemahaman dan sedikit penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan

evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan

secara merata dan terus-menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik.

Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis.

Bentuk tes kognitif diantaranya :

a. tes atau pertanyaan lisan di kelas,

b. pilihan ganda,

c. uraian obyektif,

d. uraian non obyektif atau uraian bebas,

e. jawaban atau isian singkat,

f. menjodohkan,

g. portopolio dan

h. performans.

Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah:

a. Ingatan (C1), yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan

kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan,

metode.

b. Pemahaman (C2), yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang

sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,

memperkirakan, menentukan, menginterHasilkan.

19

c. Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan

dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai

dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,

memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,

mengubah struktur.

d. Analisis (C4), yaitu kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu

fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan

membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan,

mengkategorikan.

e. Sintesis (C5), yaitu kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep

secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan

kemampuan mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan,

mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan.

f. Evaluasi (C6), yaitu kemampuan berpikir untuk dapat memberikan

pertimbangan terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan

pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan.

Ditandai dengan kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan

menentukan.

2.1.3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

a. Pengertian Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya adalah perhitungan banyaknya biaya yang

diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

20

dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Peserta Mata Pelajaran

Rencana Anggaran Biaya adalah Siswa kelas X1 Teknik Konstruksi Batu dan

Beton SMK N 2 Purwodadi. Pelajaran ini banyak sekali materi-materi yang

diajarkan. Tertuang pada silabus Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

Silabus itu sendiri dapat di artikan sebuah rencana pembelajaran pada suatu

kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi atau pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Dalam silabus

terdapat 4 kompentensi dasar yang diajarkan, antara lain : (1) Siswa mampu

mendeskripsikan unsur-unsur pengelolaan pekerjaan konstruksi Siswa memahami

tentang RAB dan jenis-jenis biaya; (2) Siswa mampu membuat jadual pengelolaan

material, tenaga kerja, peralatan dan waktu pekerjaan konstruksi gedung,

bangunan air, jalan dan jembatan; (3) Siswa mampu membuat laporan pekerjaan

pada konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan jembatan; (4) Siswa mampu

mendiskripsikan alur Pelelangan Konstruksi.

Selain itu staf pengajar juga harus membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai Kompetensi Dasar. Rencana Pelaksanaan Pembelajara sebagai berikut :

21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 2 Purwodadi

Mata Pelajaran : Rencana Anggaran Biaya

Kelas/Semester : XI

Tema/MateriPokok : Pelelangan Konstruksi

Alokasi Waktu :1 x 2 x 45 menit

Jumlah Pertemuan : 1

Pertemuan ke- : 1

a) Kompetensi Inti (KI)

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

22

kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan

masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyajidalamranahkonkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan

langsung.

b) Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda

dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan garis-

garis gambar teknik dan cara proyeksi untuk menggambarkan

benda

1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam

pelaksanaan Pelelangan

2.1 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu,

inovatif dan tenggung jawab dalam menerapkan aturan

pelaksanaan pelelangan konstruksi

2.2 Menghargai kerjasama toleransi, damai, santun, demokratis, dalam

meneyesaikan masalah perbedaan konsep berfikir dan cara

melakukan pelaksanaan Proses pelelangan konstruksi

2.3 Menujukan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi

23

atas berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan batu

sesuai peraturan yang berlaku

3.1 Dokumen Penyusun pelelangan

4.1 Mengngerti proses pelelangan Konstruksi

c) Indikator

1.1.1Mengetahui Pengertian pelelangan

1.2.1Memahami Dokumen Penyusun Pelelangan Konstruksi

2.1.1Memiliki rasa ingin tahu dan bertanggunga jawab dalam

pelaksanaan pelelangan konstruksi.

d) Tujuan Pembelajaran

1.1 Mengertahui pengertian pelelangan konstrusi

1.2 Mengetahui macam macam dokumen penyusun pelelangan.

1.3 Mengetahui proseds dari alur pelelangan konstruksi .

e) Materi Pembelajaran

1.1 Pengertian pelelangan Konstruksi

1.2 Macam – macam dokumen pelelangan

1.3 Proses pelelangan

f) Pendekatan, Model, dan MetodePembelajaran

1.4 Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

1.5 Metode pembelajaran : diskusi,presentasi,tanya

jawab,penugasan

1.6 Model pembelajaran : PBL ( Problem Based Learning )

24

g) KegiatanPembelajaran

Pertemuan ke-1

Kegiatan Deskripsi Alokasiwaktu

Pendahuluan Guru memberikansalam

1. Guru menanyakan kabar peserta didik

(kenyamanan dan kesiapan peserta didik

dalam belajar)

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru memberi penjelasan tentang

pentingnya pengetahuan tentang pelelangan

Kostruksi

5. Guru memberi penjelasan tentang

pentingnya pengetahuan tentang dokumen

pelelangan

6. Guru menghubungkan materi dengan

keadaan lingkungan sekitar

7. Guru menjelaskan cakupan materi dan

urutan kegiatan

20 menit

Inti 1. Siswa melakukan study pustaka diskusi

kelompok untuk mencari informasi

mengenai Pelelangan konstruksi.

150 menit

25

2. Memberikan ilustrasi dengan

menggunakan media Lectora (misalnya

sumber belajar yang relevan) tentang

proses pelelangan seta dokumen

penyusunnya..

3. Siswa berdialog interaktif dengan guru

tanya jawab tentang proses pelelangan.

4. Siswa berdialog interaktif dengan guru

tanya jawab tentang dokumen penyusun

lelang

5. Siswa mempresentasikan tentang

dokumen pelelangan.

Penutup 1. Pesertadidikmengimplementasikannilai-

nilaipositif yang diambildarimateri dan

proses pembelajaran

2. Bersama siswa menyimpulkan berdasar

hasil diskusi

3. Guru memberikan beberapa pertanyaan

yang dijawab secara lisan atau tertulis

sebagai tes untuk mengetahui keberhasilan

pembelajaran

4. Mengucapkan salam

10 menit

26

h) Alat dan Sumber Belajar

ALAT DAN BAHAN : LCDP/LCDTV, Laptop, Media Lectora

SUMBER BELAJAR :

1. Buku Rencana Anggaran Biaya Bangunan

2. Buku Prosedur Pelelangan Konstruksi

Mengetahui, Semarang, April 2016

Dosen Pengampu

Mahasiswa

Theresiana Siregar, S.Pd Ibnu Fajar Setyawan

NIN. 991 001 063 NIM. 5101412046

b. Definisi Pelelangan Proyek Konstruksi

Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah: Bab I Ketentuan Umum, Bagian Pertama Pengertian Dan

Istilah, Pasal 1 memuat istilah-istilah yang menjelaskan jenis-jenis

pengadaan: Republik Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bab I, Pasal 1, Angka 23-30, yaitu :

(1) Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia

27

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat

diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang

memenuhi syarat; (2) Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia

Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang

mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks; (3)

Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya

untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah); (4) Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang

memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang

harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan; (5) Kontes

adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan Barang/benda

tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat

ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

Pelelangan dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk

menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat di

antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat. Berdasarkan

metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak

yang terkait secara taat azas sehingga terpilihnya penyedia terbaik (Wulfram

2005: 49).

c. Prinsip Dasar Pelelangan

Dalam hakikatnya proses pelelangan proyek memliki berbagai prinsip-

prinsip dasar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaanya, yaitu : (1)

28

Efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan

dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu

sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan; (2) Efektif, berarti

pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan

dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan;

(3) Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi

penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukanmelalui

persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi

syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan

transparan; (4) Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai

pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara

evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka

bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada

umumnya; (5) Adil / tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang

sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi

alasan keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara atau alasan apa pun; (6)

Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat

bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan

masyarakat sesuai prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan

barang/jasa (Wulfram 2005: 49-50).

29

d. Sumber Hukum Pelelangan

Pelaksanaan pelelangan di Indonesia di atur oleh Keputusan Presiden

Republik tentang Pelaksanaan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (

Keppres tentang Pelaksanaan APBN ). Merujuk pada Keputusan Presiden yang

terbaru yang saat ini diterapkan dalam dunia jasa konstruksi yaitu Keppres No.54

Tahun 2010. Dilihat dari isinya maksud dan tujuan tidak jauh berbeda dengan

Keputusan Presiden sebelumnya. Hanya saja dalam pelaksanaan ataupun

prosedurnya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang dahulunya semua

proses pelelangan dilakukan secara manual. Sebagai penyedia jasa mengirimkan

dokumen-dokumen penawaran ke kantor pengguna jasa yang bersangkutan.

Dengan adanya Keppres No.54 Tahun 2010 untuk proses pelaksanaan pelelangan

sudah tidak manual lagi. Memanfaatkan kemajuan teknolgi yang sedang

berkembang di Indonesia. Segala proses pengadaan barang/jasa dilakukan secara

online. Menggunakan sistem yang dinamakan Layanan Pengadaan Secara

Elektronik ( LPSE ). Untuk penyedia jasa sendiri harus memiliki user name dan

password untuk bisa login ke dalam sistem ini. Antara penyedia jasa satu dengan

penyedia jasa yang lain akan memiliki user name dan pasword yang berbeda.

Dalam sistem ini proses pelelangan akan bersifat transparan, efisien, efektif,

terbuka, adil dan akuntabel sesuai dengan prinsip dasar pelelangan jasa

konstruksi.

30

2.1.4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah

berarti perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang

media pembelajaran. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang

dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan masing-masing.

Pemahaman akan nilai yang dimiliki masing-masing jenis media ini penting,

karena dalam proses pendidikan / proses belajar mengajar, tenaga pendidik harus

memilih media yang tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat terwujud

dalam diri peserta didik. Selama proses belajar bengajar berlangsung akan selalu

terjadi interaksi antara tenaga pendidik, peserta didik, dan media pembelajaran

yang digunakan (R.Ibrahim dan Syaodih 2010: 113).

b. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai (2002;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar Siswa, yaitu: (1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian

Siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pembelajaran

akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh Siswa dan

memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; (3) Metode

mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui

penuturan kata-kata oleh guru, sehingga Siswa tidak bosan dan guru tidak

31

kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; (4)

Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)

merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut: (1) Meletakkan dasar-

dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme; (2)

Memperbesar perhatian Siswa; (3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk

perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. (4)

Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan Siswa; (5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan

kontinyu, terutama melalui gambar hidup; (6) Membantu tubuhnya pengertian

yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa; (7) Memberikan

pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu

efisiensi dan keragaman yang lebih baik.

c. Fungsi Media Pembelajaran

KBM media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari tenaga

pendidik menuju peserta didik. Metode adalah prosedur untuk membantu Siswa

dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, fungsi media dalam KBM dapat ditunjukan melalui gambar

berikut ini :

32

TENAGA

PENDIDIK

MEDIA

PESAN PESERTA

DIDIK

METODE

Gambar 2.1. Fungsi media dalam KBM

Sumber : (Daryanto, 2012: 8)

Dalam kegiatan interaksi antara peserta didik dan lingkungan, fungsi media

dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin

timbul dalam KBM. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut :

(1) Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan

kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian

dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada

saat diperlukan dapan ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya; (2)

Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau

kejadian dengan berbagai macam pervariabel sesuai keperluan. Misalnya diubah

ukurannya, kecepatannya, warnanya, dan dapat pula diulang-ulang penyajiannya;

(3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau auidens yang besar

jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak (Daryanto 2012: 8).

d. Posisi Media Pembelajaran

Posisi media pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

merlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran memliki peran yang

cukup penting dalam KBM. Tanpa adanya media, komunikasi antara tenaga

33

P ENGK EDIAPENAFSIRAN

KODE P

pendidik dan peserta didik tidak akan berlangsung secara optimal. Media

pembelajaran adalah komponen yang sangat penting dari sistem pembelajaran.

Posisi media pembelajaran sebagai komponen yang penting ditunjukan pada

gambar sebagai berikut :

Pengalaman Pengalaman

Sumber ODEAN M enerima

GANGGUAN

UMPAN BALIK

Gambar 2.2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran

Sumber : (Daryanto, 2012: 6)

e. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan

karakteristik jenis media. Ada beberapa para ahli mengemukakan tentang model

klasifikasi media yang tertuang dalam buku Daryanto, diantaranya adalah : (1)

Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk

didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak,

film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut

dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang

dikembangkan yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh

34

perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukan

alih ilmu, menilai Hasil, pemberi umpan balik; (2) Menurut Allen, terdapat

sembilan kelompok media yang dikemukakan oleh Allen yaitu : visual diam, film,

telivisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku

teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga

mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan media pembelajaran yang

akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk

tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen

mengungkapkan ada enam tujuan belajar, antara lain info faktual, pengenalan

visual, prinsip dan konsep, prosedur, ketrampilan, dan sikap. Setiap jenis media

tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; (3)

Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas

delan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis,

gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan

smulasi.

Berdasarkan pemahaman di atas klasifikasi media pembelajaran tersebut,

akan mempermudah para tenaga pendidik dalam melakukan pemilihan media

yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan

tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta

kemampuan dan karakteristik peserta didik, akan sangat menunjang efisiensi dan

efektivitas proses dan hasil pembelajaran (Daryanto, 2012: 17).

35

G

ambar 2.3. Logo Aplikasi Lectora Inspire GGGGGGaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaambmbmbbmbmbmbbmbmbmbmbmbbbbbbmbmbmbmbmbbmbmmbmbmmbbmbmmmbmmbmmmbmmbmbmmbbmbbmbmmmmbmbmmbmbbmbbmbmmbbbbmbmbmmbmmmmbmmmbmbbmbmbbbbmbmmmmbmbmmmmmmbbmbmbmbmmbbmmbmmbmbmmbmmmbbmmmbbaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr 2222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 33333333333333333333333333333333333333 LLLLLLLLLLLLLLLLLLoooooooooooooooooooooooooggggggggggggggggggggggggggggggooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo ApApApApAApApApApApAApApApAApApAApAApApApApApApAAApppAApppppAApApApAApAppAppApApAAAApAA lilllililiililiiliiillilllililiiiiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasiisisisisisisisisissisisisissisisisssssisssssiiisisisiississssssssssssss LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLeceeeceeececccceececeeccececeeeeceececcececceecceeeecccceceeeeecceeeeceeeececeeceecctotttottototottttttototttototottottoootoototooootootoorararrararrarararaaaaraararararrrrarararaararrararararaarararararraararaarraraarra IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIInsnsnnsnnsnsnsnsnsnssssnsnsnsnssnnnnnsnnsssnsssnsnssnnsssssnsnnsssnsnsssnsnsnsnnnssssnnnsnssssnnnnssnsnsnssnnsnsnnnspipipipipiiipipipipiipipipipipipipipipppipippipipppipipipippipppppppppipiipipipipipppppppipipipippipippipipippippppiiiiippppiiipppppipppppipipip rerererrrrerererererererereeereerereerererererrerrrerrreeeerererererrrererrrerreereeeerrrereeeererrererrereerrereeerereeererrrrerreereerrreIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

f. Aplikasi Lectora

Lectora adalah Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning

yang dikembangkan oleh perusahaan Trivantis Corporation. Aplikasi Lectora ini

mampu membuat kursus online, presentasi, alat evaluasi yang cepat dan

sederhana. Pendiri dari aplikasi ini adalah Timothy D. Loudermilk di Cincinnati,

Ohio, Amerika pada tahun 1999 (Mas’ud, 2013: 1).

Pada tahun 2011, Lectora mendapat 5 penghargaan dalam bidan produk E-

learning inovatif, Authoring Tool, tool presentasi terbaik, dan teknologi e-

learning terbaik. Sehingga wajar lebih dari 50 perusahaan atau instansi di dunia

memilih aplikasi lectora ini (Mas’ud, 2013: 1).

Lectora Inspire memiliki antarmuka yang familiar dengan kita yang telah

mengenal maupun menguasai Microsoft Office. Antarmuka Lectora Inspire

terbagi dalam 3 hal utama, yakni Menu dan Toolbar, Title Explorer, dan Work

Area.

Title Explorer merupakan pohon direktori yang menampilkan semua objek,

chapter, section, dan page yang terdapat dalam work area lectora. Dimana

didalamnya sebagai editing Media Pembelajaran.

36

Gambar 2.4. Tampilan Awal Lectora Inspire

Dalam paket instalasi aplikasi Lectora Insipe terdapat berbagai program

pendukung untuk penyempurnaan dalam penggunaan aplikasi Lectora,

diantaranya : (1) Flypaper for Lectora , Membuat pebelajar lebih kreatif dan

meibatkannya dengan menambah animasi flash, transisi, dan efek special; (2)

Camtasia for Lectora, Membuat tutorial profesional dengan mudah meng-capture

video, animasi flash, atau software desain 3D. Dapat pula mengedit video, audio,

transisi, dll; (3) Snagit for Lectora, Mengambil gambar apa yang ada di dekstop

untuk membuat image. Dan dilengkapi dengan callout, dan lain-lain (Mas’ud

2013: 1).

Dalam penggunaanya aplikasi Lectora Insipre mempunyai beberapa

keunggulan dibanding dengan authoring tool e-learning lainnya, yaitu : (1)

Lectora dapat digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif,

dan presentasi produk atau profil perusahaan; (2) Fitur-fitur yang disediakan

37

Lectora Insipre sangat memudahkan pengguna pemula untuk membuat

multimedia (audio dan video) pembelajaran; (3) Bagi seorang tenaga pendidik,

keberadaan Lectora Insipre dapat memudahkan membuat media pembelajaran; (4)

Template yang disediakan cukup lengkap; (5) Lectora menyediakan media library

yang sangat membantu pengguna; (6) Lectora sangat memungkinkan

penggunanya untuk mengkonversi presentasi Microsoft PowerPoint ke konten e-

learning.

Dalam aplikasi lectora yang sudah di buat oleh Yoga Oktavian mahasiswa

Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2009, terdapat berbagai macam fitur di

dalamnya yaitu dapat terhubung ke internet dalam hal ini terhubung ke dalam

LPSE. Terdapat pula soal-soal evaluasi yang dapat dikerjakan dan mendapat hasil

dari soal evaluasi tadi.

g. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan sistem baru

bagi penyedia jasa. Karena mulai tahun 2010 segala macam proses pelelangan

akan masuk dalam sistem LPSE. Dalam sistem ini bagi penyedia jasa atau badan

usaha diwajibkan memilik user name ketika ingin login pada sistem ini. Penyedia

jasa harus mendaftar kepada panitia sitem LPSE di domisili kabupatennya

masing-masing.

38

Gambar 2.5. Tampilan Sistem LPSE Kab. Purbalingga

Melihat pada gambar 2.5 yang menggambarkan tampilan awal dalam sistem

LPSE di Kab. Purbalingga. Setiap kabupaten, kota, provinsi, dan instansi

pemerintahan pasti memliki sistem LPSE. Karena sudah diatur dalam Perpres No.

54 Tahun 2010 yang mewajibkan segala macam bentuk pelelangan yang ada

harus menggunakan sistem LPSE. Sistem ini juga memberikan keterbukaan bagi

seluruh masyarakat untuk melihat paket pekerjaan apa saja yang dilelangkan.

Dilihat dari segi efisiensi waktu pun sangat baik, karena penyedia jasa tidak harus

datang ke kantor untuk mengumpulkan dokumen penawaran. Hanya dengan

mengupload dokumen penawarannya di dalam sistem LPSE dengan user name

yang telah dimiliki.

39

2.1.5. Partisipasi Siswa dalam KBM

Menurut pendapat Tjokrowinoto dalam Suryosubroto (1997 : 278)

partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi

kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan

perasaan mereka bagi terciptanya tujuan-tujuan bersama tanggung jawab terhadap

tujuan tersebut.

Partisipasi siswa berarti keikut sertaan siswa dalam suatu kegiatan yang

ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Belajar yang optimal akan terjadi

bila siswa berpartisipasi secara tanggung jawab dalam proses belajar. Keaktifan

siswa ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat terlihat dari

beberapa perilaku misalnya mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu,

menulis laporan, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam

menetapkan tujuan dan dalam kegiatan belajar dan mengajar (Hasibuan

& Moedjiono, 2006 : 7). Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran,

sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku,

jadi melakukan kegiatan maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya

aktivitas merupakan prinsip atau asas sangat penting dalam KBM.

Selain itu Sudjana (1996 : 21) juga menyampaikan bahwa siswa yang

aktif berpartisipasi dapat dilihat dari :

a. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan

permasalahannya;

40

b. Berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, belajar;

c. Menampilkan berbagai usaha atau kekreatifan belajar dalam menjalani

dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai

keberhasilan;

d. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa ada tekanan.

Jerrold dalam Yeni Herawati (2008) berpendapat bahwa partisipasi

tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:

a. Keaktifan siswa di dalam kelas, misalnya aktif mengikuti pelajaran,

memahami penjelasan guru, bertanya kepada guru, mampu menjawab

pertanyaan dari guru dan sebagainya.

b. Kepatuhan terhadap norma belajar, misalnya mengerjakan tugas sesuai

dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan

ketentuan, dan sebagainya.

Dari uraian yang disampaikan oleh Jerrold partisipasi tersebut dapat

dikembangkan lagi menjadi beberapa jenjang, yaitu :

a. Menerima, yaitu siswa mau memperhatikan suatu kejadian atau kegiatan.

Contohnya siswa mau mendengarkan apa yang di

b. sampaikan oleh guru dan mengamati apa yang terjadi di

lingkungan sekitarnya.

c. Menanggapi, yaitu siswa mau terhadap suatu kejadian dengan berperan

serta. Contoh : menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah,

menyukai dan sebagainya.

41

d. Menilai, yaitu siswa mau menerima atau menolak suatu kejadian melalui

pernyataan sikap positif atau negatif. Contohnya : menerima,

mendukung, ikut serta, meneruskan, mengabdikan diri, dan sebagainya.

e. Menyusun, yaitu apabila siswa berhadapan dengan situasi yang menyangkut

lebih dari satu nilai, dengan senang hati menyusun nilai tersebut, menentukan

hubungan antara berbagai nilai dan menerima bahwa ada nilai yang lebih

tinggi daripada yang lain. Contoh : menyusun, memilih, mempertimbangkan,

memutuskan, mengenali, membuat rencana dan sebagainya.

f. Mengenali ciri karena kompleks nilai, yaitu siswa secara konsisten

bertindak mengikuti nilai yang berlaku dan menganggap tingkah

laku ini sebagai bagian dari kepribadiannya. Contoh : percaya,

mempraktekkan, melakukan, mengerjakan.

Menurut Sardiman (2011 : 101) partisipasi dapat terlihat aktifitas

fisiknya, yang dimaksud adalah peserta didik giat aktif dengan anggota

badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan

mendengrkan, melihat atau pasif. Aspek aktifitas fisik dan aktifitas psikis

antara lain :

a. Visual activities : membaca dan memperhatikan

b. Oral activities : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, wawancara, diskusi, interupsi, dan sebagainya.

c. Listening activities : mendengarkan uraian, percakapan, diskusi.

d. Writing activities : menulis, menyalin.

e. Drawing activities : menggambar, membuat grafik, peta, dan sebagainya.

42

f. Motor activities : melakukan percobaan, membuat model.

g. Mental activities : menganggap, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Emotional activities : menaruh minat, merasa bosan, gembira, tenang,

dan sebagainya.

Aktifitas yang diuraikan di atas berdasarkan bahwa pengetahuan akan

diperoleh siswa melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri. Belajar adalah

suatu proses dimana peserta didik harus aktif. Di dalam proses pembelajaran

guru dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan menimbulkan keaktifan

belajar pada diri siswa. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru (Yeni herawati,

2008) diantaranya :

a. Menggunakan multimetode dan multimedia.

b. Memberikan tugas secara individu maupun kelompok.

c. Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalak

kelompok kecil.

d. Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal- hal yang

kurang jelas, serta mengadakan tanya jawab dan diskusi.

Secara garis besar partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses

pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu

permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas.

Partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu

sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana

43

pembelajaran yang efektif. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat

penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan bisa dicapai

semaksimal mungkin.

Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang

belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya

adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan itu dengan

kategori rendah, sedang dan tinggi. Menurut Mulyasa (2011:105) dari segi proses,

pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas

apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik

terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun maupun social dalam proses

pembelajaran. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar siswa

berpartisipasi dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan metode yang tepat

akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode belajar

mengajar yang bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu

membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih berperan

serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga

mampu menciptakan suasana kelas yang hidup, yaitu ada interaksi antar guru

dengan siswa maupun siswa dengan siswa,

2.2 Penelitian yang Relevan

a. Yoga Oktavian (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Media

Pembelajaran Menggunakan Aplikasi LectoraDalam Kompetensi Dasar

44

Pelelangan Konstruksi Pada Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya Di

Jurusan Teknik Sipil UnnesTahun Ajaran 2013/2014.

b. Adam Suprayogi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan

Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa dalam Interaksi Edukatif dengan

Prestasi Belajar pada Matadiklat Mengukur Menggunakan Alat Ukur

Mekanik Presisi di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen tahun pelajaran

2009/2010.

c. Eka Juniyarti (2015) dalam penelitiannya ang berjudul Hubungan Partisipasi

Siswa Dengan Hasil Belajr fisika Siswa di SMP Negeri 1 Suwawa.

d. Mangantar Manurung (2004) Hubungan Partisipasi Belajar Kelompok,

motivasi dan disiplin belajar siswa dengan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri

Sei Rampah.

e. Purbo Yuwono G (2014) dalam penelitiannya tentang Pemanfaatan Media

Powerpoint Pada Pembelajaran Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu

Beton Terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan Pekerjaan Mata

Pelajaran RAB Di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014.

2.3 Kerangka Pikir

Media pembelajaran merupakan salah satu instrumen penting dalam suatu

KBM. Berhasil atau tidak nya suatu pembelajaran diesbabkan oleh banyak unsur.

Terdapat dua unsur yang saling berkaitan dalam suatu KBM, yaitu metode

mengajar dan media pembelajaran. Penggunaan metode pengajaran tertentu dalam

suatu KBM tentu akan mempengaruhi penggunaan jenis media pembelajaran yang

akan digunakan dalam kegiatan belajar tersebut, begitupun sebaliknya.

Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaranpun sangat di perlukan.

Semangat dalam pengertian yang berkembang di masyarakat sering-kali

disamakan dengan motivasi. Oleh karena itu menurut Wlodkowski (Suciati,

2001:52) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau

45

menimbulkan perilaku tertentu, serta yang memberi arah dan ketahanan

(persistence) pada tingkah laku tersebut. Sementara Ames dan Ames (Suciati,

2001) menjelaskan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai

dirinya sendiri dan lingkungannya. Menurut definisi ini, konsep diri yang positif

akan menjadi motor penggerak bagi kemauan seseorang. Diharapkan dengan

penggunaan media pembelajaran Lectora ini dapat menigkatkan semangat belajar

siswa.

Proses pembelajaran juga akan hidup apabila dannya partisipasi dari.

Menurut Sastro poetro (1995:11) Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau

keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya. Pengertian ini

menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian, atau turut serta

menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu kegiatan, berupa keterlibatan

ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih daripada sekedar kegiatan fisik

semata. Secara umum, partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan diri

seseorang dalam suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau

suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam kegiatan

bersama dalam situasi sosial tertentu.

Partisipasi siswa berarti keikut sertaan siswa dalam suatu kegiatan yang

ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Belajar yang optimal akan terjadi

bila siswa berpartisipasi secara tanggung jawab dalam proses belajar. Keaktifan

siswa ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat terlihat dari

beberapa perilaku misalnya mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu,

menulis laporan, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam

46

menetapkan tujuan dan dalam kegiatan belajar dan mengajar (Hasibuan

& Moedjiono, 2006 : 7).

Partisipasi siswa di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa.

Partisipasi siswa adalah keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.

Agar siswa memperoleh hasil belajar yang optimal, maka siswa perlu

meningkatkan partisipasinya di kelas. Partisipasi siswa di kelas sangat besar

pengaruhnya karena siswa merupakan objek dari pembelajaran terebut. Partisipasi

siswa di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa. Partisipasi siswa di kelas

juga berbeda – beda, ada yang aktif di kelas ada juga siswa yang tidak ikut

berpartisipasi di kelas. Partisipasi siswa adalah keterlibatan siswa dalam proses

belajar mengajar di kelas. Agar siswa memperoleh Hasil belajar yang optimal,

maka siswa perlu meningkatkan partisipasinya di kelas. Partisipasi siswa di kelas

sangat besar pengaruhnya karena siswa merupakan objek dari pembelajaran

tersebut.

Hasil belajar merupakan hasil–hasil belajar yang dicapai siswa dengan

kriteria tertentu, sedangkan Hasil Belajar RAB adalah suatu tingkat keberhasilan

dalam hal penguasaan dan pemahaman pengetahuan atau keterampilan RAB yang

diukur menggunakan tes yang dilakukan secara periodik dan hasilnya ditunjukkan

dengan angka nilai tes. Berdasarkan pemahaman berbagai teori di atas, diduga

partisipasi siswa di kelas yang berbeda-beda akan berpengaruh terhadap Hasil

Belajar RAB. Siswa yang aktif di kelas maka Hasil Belajar RABnya akan tinggi,

sedangkan siswa yang pasif di kelas maka Hasil Belajar RAB juga rendah.

47

Partisipasi siswa dapat diklasifikasikan dengan kategori rendah, sedang dan

tinggi. Partisipasi siswa pada KD

Pelelangan Konstruksi

Metode KBM

Hasil Belajar pada KD

Pelelangan Konstruksi

Gambar 2.6 Metode Penelitian

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

a. Partisipasi pada siswa yang KBMnya menggunakan Lectora lebih tinggi

dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

b. Hasil belajar Rencana Anggaran Biaya pada siswa yang KBMnya

menggunakan Lectora lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan

metode ceramah.

c. Makin tinggi partisipasi siswa dalam KBM ,maka akan makin tinggi hasil

belajar pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

Pertama, penggunaan media belajar dengan aplikasi lectora inspire pada

kelas eksperimen dapat menjadikan Partisipasi siswa lebih tinggi dari pada

penggunaan metode konvensional pada kelas kontrol pada mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya kompetensi dasar Pelelangan Konstruksi pada kelas XI

TKBB SMK Negeri 2 Purwodadi.

Kedua, penggunaan media belajar dengan aplikasi lectora inspire pada kelas

eksperimen dapat menjadikan hasil belajar siswa lebih tinggi dari pada

penggunaan metode konvensional pada kelas kontrol pada mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya kompetensi dasar Pelelangan Konstruksi pada kelas XI

TKBB SMK Negeri 2 Purwodadi.

Ketiga, hubungan antara partisipasi siswa dan hasil belajar pada mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya yaitu semakin tinggi partisipasi siswa semakin

tinggi pula hasil belajar hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis ke tiga yaitu

dengan persamaan regresi.

95

96

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan peneliti setelah melakukan penelitian eksperimen

pada kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton dikelas XI TKBB 1 dan XI TKBB 2

SMK Negeri 2 Purwodadi, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

a. Perlu adanya pengembangan mengenai media belajar yang digunakan dalam

kegiatan penyampaian materi pelajaran oleh pengajar atau guru di dalam

kelas, salah satunya adalah dengan penggunaan media berbasis komputer

dengan aplikasi lectora inspire pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi

atau pada mata pelajaran lain yang memiliki karakteristik sama.

b. Bagi Guru mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya, diharapkan dapat

memperoleh manfaat dari penlitian tentang media pembelajaran ini. Serta bisa

menginformasikan kepada peserta didiknya untuk menggunakan aplikasi

lectora ini sebagai kegiatan belajar mandiri.

5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini telah diupayakan semaksimal mungkin sesuai

dengan tujuan penelitian, akan tetapi masih terdapat keterbatasan dan kelemahan

yang tidak dapat terhindarkan antara lain :

a. Pengumpulan data penelitian didasarkan hasil isian kuesioner dan hasil tes

oleh siswa dalam waktu yang relatif singkat yaitu dalam rentang waktu 5

minggu, sehingga dimungkinkan adanya sikap kurang obyektif dalam proses

pengisisan. Sikap tersebut antara lain keengganan, kelelahan, ketidakjujuran

dan ketidak mengertian maksud dari butir soal dalam angket maupun dalam

tes.

97

b. Peneliti ini berfokus pada pemanfaatan media aplikasi Lectora Inspire

Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton. Setiap kompetensi

keahlian memiliki hasil belajar dan partisipasi belajar siswa dalam

pembelajaran.

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

BSNP. 2006. Buku Panduan Penyusunan KTSP, Jakarta: BSNP.

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani

Sejahtera.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Djojonegoro, Wardiman, 1999. Pengembang Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan, Balai Pustaka, Jakarta.

Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta:

Andi.

Gerlach, V.S. & Ely D.P. 1980. Teaching and Media: A Systematic

Approach. New Jersey:Prentice Hall Inc.

Ghazali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivararite Dengan Program

SPSS. Edisi keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung:Citra Aditya Bhakti.

99

Hasibuan & moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Ibrahim, R. & Syaodih Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:

Rineka Cipta.

Juniyarti, Eka. 2015. Hubungan Partisipasi Siswa Dengan Hasil Belajr fisika Siswa di SMP Negeri 1 Suwawa. Gorontalo: Universitas Negeri

Gorontalo.

Manurung, Mangantar. 2004. Hubungan Partisipasi Belajar Kelompok, motivasi dan disiplin belajar siswa dengan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri Sei Rampah. Serdang bedagai : Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara.

Mas’ud, Muhamad. 2013. Tutorial Lectora 1 Membuat Multimedia

Pembelajaran dengan Lectora. Yogyakarta: Pustaka Shonif.

Mulyas. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah,Konsep, Strategi danImplementasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Oktavian, Yoga. 2014. Penerapanmedia pembelajaran menggunakan aplikasi lectora dalam kompetensi dasar proses pelelangan konstruksi. Semarang : Universitas Negeri semarang.

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa

Pemerintah.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 Tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Prosser, C.A. & Quigley, T.H.1950. Vocational Education in a Democracy.

Revised Edition. Chicago:American Technical Society.

100

Sardiman. 2011. Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rajagrafindo.

Sastro poetro. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT.Pustaka LP3ES

Indonesia.

Suciyati. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: Depdiknas.

Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana. N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sudjana. N. dan Rivai,A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar

baru.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan SMK Jilid 1 – 3. Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan

Nasional.

Suprayogi, Adam. 2009. Hubungan Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa dalam Interaksi Edukatif dengan Prestasi Belajar pada Matadiklat Mengukur Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen tahun pelajaran 2009/2010. Malang :

Universitas Negeri Malang.

Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Susilo, Nugroho B.C. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Mata Kuliah Konstruksi Bangunan 2. Semarang : Jurusan Teknik Sipil

UNNES.

Warsito, Agus. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Dalam Mata Kuliah Konstruksi Bangunan 2 Dengan Menggunakan Metode Portofilio Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012. Semarang: Unnes.

101

Wena, Made. 2009. Startegi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Yuwono, Purbo G. 2014. Pemanfaatan Media Powerpoint Pada Pembelajaran Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton Terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan Pekerjaan Mata Pelajaran RAB Di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014.

Semarang: Unnes.