jurusan akuntansi fakultas ekonomi …...... komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ......

32
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015) ARTIKEL ILMIAH Oleh : RADIS FITRI NINGSIH NIM : 1207108/2012 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017

Upload: lamkien

Post on 27-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DANMANAJEMEN LABA TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang terdaftardi BEI tahun 2012-2015)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

RADIS FITRI NINGSIHNIM : 1207108/2012

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2017

Page 2: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan
Page 3: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Manajemen LabaTerhadap Environmental Disclosure

Radis Fitri NingsihFakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar PadangE-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenaipengaruh mekanisme good corporate governance dan manajemen laba terhadapenvironmental disclosure (studi empiris pada perusahaan pertambangan danperkebunan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015).

Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kepemilikan manajerial tidakberpengaruh positif terhadap environmental disclosure. (2) Ukuran dewankomisaris tidak berpengaruh positif terhadap environmental disclosure. (3)Kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif terhadap environmentaldisclosure. (4) Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap environmentaldisclosure. (5) Manajemen laba berpengaruh positif terhadap environmentaldisclosure.

Kata Kunci : Environmental disclosure, Mekanisme Good CorporateGovernance, dan Manajemen laba.

ABSTRACT

This study aimed to provide empirical evidence about the influence of goodcorporate governance mechanisms and management of profit to environmentaldisclosure (empirical study on mining and plantation companies listed in BEIyears 2012-2015).

The results of this study showed (1) Managerial ownership did not apositive influence on environmental disclosure. (2) The size of the board ofcommissioners was not a positive influence on environmental disclosure. (3)Institutional Ownership no positive effect on environmental disclosure. (4) Theaudit committee has no positive effect on environmental disclosure. (5)Management profit positive effect on environmental disclosure.

Keywords: Environmental Disclosure, Mechanism Of Good CorporateGovernance, And Management Profit.

Page 4: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

1

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

Perusahaan bisa memberikankesempatan kerja, menyediakan barangyang dibutuhkan masyarakat untukdikonsumsi, membayar pajak, memberikansumbangan, dan lain-lain. Tetapi disisi lainbanyak hal negatif yang ditimbulkan dariaktivitas perusahaan dimana kurangnyaperhatian perusahaan terhadap dampak-dampak sosial yang timbul sehinggamengakibatkan pencemaran lingkunganyang semakin lama tidak dapatdikendalikan seperti pencemaran udara, airlimbah dan sebagainya. Hal ini disebabkankarena pengelolaan lingkungan yang tidaksesuai dengan standar yang telahditetapkan.

WALHI (Wahana Lingkungan HidupIndonesia) memberikan data bahwa selamatahun 2011 terdapat 107 kasus pelanggaranlingkungan hidup, tahun 2012 terdapat 118kasus, tahun 2013 sampai bulan Maretterdapat 4 pelanggaran. Dari sejumlahpelanggaran, 70% berbuntut konflik yangmeluas. Munculnya konflik ini, akibatrendahnya kualitas tanggung jawab sosialdan lingkungan, serta rendahnyapengungkapan lingkungan dalam laporantahunan yang dilakukan oleh perusahaan.

Pencemaran lingkungan yangdisebabkan oleh kegiatan perusahaan,menimbulkan tekanan dari berbagai pihakkhususnya masyarakat terhadap perusahaanagar memberikan informasi yangtransparan mengenai aktivitaslingkungannya (Anggraini, 2006). Perwita(2009) menyatakan bahwa perusahaandapat memperlihatkan kepedulian dantanggung jawab terhadap lingkunganmelalui environmental disclosure yaitupengungkapan informasi mengenai

tanggung jawab lingkungan dalaminstrumen laporan keuangan.

Pengungkapan informasi lingkunganhidup di dalam laporan tahunan merupakansesuatu yang masih bersifat sukarela,sehingga ada tidaknya pengungkapan inidalam laporan tahunan bergantung padakebijakan masing-masing perusahaan(Ahmad dan Sulaiman, 2004). Namun,Standar Akuntansi Keuangan di Indonesiabelum mewajibkan perusahaan untukmengungkapkan informasi lingkunganhidup (Suhardjanto, 2008), akibatnyabanyak perusahaan yang tidakmengungkapkan aktivitas lingkunganhidupnya (Anggraini, 2006).

Berdasarkan pedoman environmentaldisclosure yang diterbitkan oleh GlobalReporting Initiative (GRI), perusahaandituntut untuk tidak hanya memberikankontribusi terhadap pertumbuhan ekonomisaja, tapi juga membantu dalammemecahkan permasalahan terkait resikodan ancaman terhadap keberlanjutan dalamlingkup hubungan sosial, lingkungan danekonomi (GRI, 2006).

Menurut Effendi et al (2012)environmental disclosure merupakanpengungkapan informasi yang berkaitandengan lingkungan di dalam laporantahunan perusahaan. Environmentaldisclosure juga merupakan wujudpertanggugjawaban sosial perusahaan(corporate social responsibility). Melaluipengungkapan lingkungan hidup padalaporan tahunan, masyarakat dapatmemantau aktivitas yang dilakukan olehperusahaan. Menurut Fatayaningrum, Desie(2011) environmental disclosure adalahpengungkapan perusahaan terhadapdampak dari aktivitas perusahaan padalingkungan fisik atau alam, dimanaperusahaan tersebut beroperasi.

Page 5: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

2

Faktor-faktor yang mempengaruhiperusahaan dalam environmental disclosureyang telah diteliti antara lain olehSuhardjanto dan Miranti (2008) denganhasil profitabilitas dan tipe industriberpengaruh terhadap environmentaldisclosure akan tetapi size, leverage,cakupan operasional perusahaan, proporsidewan komisaris dan latar belakangpendidikan dewan komisaris tidakberpengaruh terhadap environmentaldisclosure. Permatasari (2009) dengan hasilproporsi dewan komisaris independen, danukuran perusahaan berpengaruh terhadapenvironmental disclosure, sedangkan latarbelakang pendidikan, jumlah rapat dewankomisaris, proporsi komite auditindependen, jumlah rapat komite audit dantipe industri tidak berpengaruh terhadapenvironmental disclosure.

Pada penelitian Fatayaningrum, Desie(2011) mekanisme good corporategovernance menggunakan dua variabelyaitu dewan komisaris independen dankomite audit sedangkan penelitian inimengambil empat variabel yaitukepemilikan institusional, kepemilikanmanajerial, ukuran dewan komisaris, dankomite audit. Sedangkan penelitianterdahulu dilakukan pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEI, sekarangpeneliti tertarik meneliti pada perusahaanpertambangan dan perkebunan yangterdaftar di BEI.

Pemilihan perusahan pertambangandan perkebunan dalam penelitian iniberdasarkan bahwa perusahaan denganjenis ini mengambil langsung bahanmentah dari alam untuk kegiatanoperasional dan mengelola sumber dayatanah dan bumi. Perusahan pertambangandan perkebunan adalah perusahaan yangmemiliki dampak langsung terhadapkerusakan lingkungan hidup dan sosialmasyarakat sekitar. Oleh karena itu,

perusahaan pertambangan dan perkebunandiwajibkan dalam mengungkapkan bentuktanggung jawab sosial perusahaan kepadastakeholder yang telah diatur dalam UUPT.

Penelitian ini dilakukan padaperusahaan pertambangan dan perusahaanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI), dengan alasan bahwa menurutJaringan Advokasi Tambang (Jatam),diperkirakan sekitar 70% kerusakanlingkungan yang terjadi di Indonesiadisebabkan oleh operasi pertambangan.Semakin besar skala kegiatanpertambangan, makin besar pula areadampak yang di timbulkan oleh operasipertambangan tersebut. Selain itu, laporantahunan perusahaan pertambangan jugamudah diperoleh di situs www.idx.co.id danlaporan tersebut sudah diaudit oleh akuntanpublik.

Berdasarkan uraian latar belakangdiatas, peneliti tertarik untuk melakukanpenelitian tentang “Pengaruh MekanismeGood Corporate Governance DanManajemen Laba TerhadapEnvironmental Disclosure (Studi EmpirisPada Perusahaan Pertambangan DanPerkebunan Yang Terdaftar Di BEI Tahun2012-2015)”.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKAKONSEPTUAL DAN HIPOTESISA. Kajian teori1. Teori Agensi

Teori ini menganalisis hubunganantara prinsipal (pemilik perusahaan) danagen (pengelola perusahaan). Hubunganprinsipal dan agen ini cenderungmemunculkan perbedaan kepentinganantara prinsipal dan agen, karena padaprinsipnya manusia akan berusahamemaksimalkan utilitas (manfaat) bagikepentingan dirinya sendiri (Jensen danMeckling, 1976).

Page 6: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

3

Benardi, dkk. (2009) menyatakanbahwa di dalam hubungan keagenan, agendiwajibkan untuk memberikan laporanperiodik atas kinerjanya kepada prinsipaldan prinsipal akan menilai kinerjaagennya tersebut berdasarkan laporankeuangan yang disampaikannya. Olehkarena itu, laporan keuangan dapatdijadikan sebagai sarana transparansi danakuntabilitas atas kinerja perusahaan(agen) kepada prinsipal. Teori agensimampu menjelaskan potensi konflikkepentingan diantara berbagai pihak yangberkepentingan dalam perusahaantersebut.

Berdasarkan teori agensi, perusahaanyang menghadapi biaya pengawasan danbiaya kontrak yang tinggi cenderung akanmemilih metode akuntansi yang dapatmeningkatkan laba yang dilaporkan, danperusahaan yang menghadapi vasibilitaspolitis yang tinggi cenderung akanmemilih metode dan teknik akuntansiyang dapat melaporkan laba menjadi lebihrendah (Anggraini, 2006).

2. Teori StakeholderStakeholder theory menjelaskan

hubungan antara stakeholder denganinformasi yang mereka terima. Manajerdapat dipekerjakan tidak hanya sebagaiagen pemilik, tetapi juga sebagai agenpemilik, tetapi juga sebagai agen daristakeholder lain Sun et al. (2010).Manajer dapat melakukan tindakanmanajemen laba dalam upayanya untukmemperoleh keuntungan pribadi denganmengorbankan stakeholder lainnya.Meskipun demikian, para stakeholderakan menanggapi tindakan manajemenyang merugikannya akibat praktikmanajemen laba tersebut. Dengandemikian, manajer mungkin memilikidorongan untuk mengontrol tindakanmereka dengan membuat laporan

keuangan yang yang lebih informatif danluas, sehingga dapat meminimalkanancaman untuk dipecat (Sun at al. 2010).

3. Teori LegitimasiTeori legitimasi menyebutkan bahwa

organisasi secara terus menerus mencobauntuk menyakinkan bahwa merekamelakukan kegiatannya yang sesuaidengan batasan dan norma-normamasyarakat dimana organisasi tersebutberada. Norma masyarakat selalu berubahseiring dengan perubahan waktu sehinggaperusahaan harus mengikutiperkembangannya. Proses untukmendapatkan legitimasi berkaitan dengankontrak sosial yang dibuat olehperusahaan dengan berbagai pihak dalammasyarakat (Harsanti, 2011).

Berdasarkan kajian tentang teoristakeholder dan teori legitimasi, dapatdisimpulkan bahwa kedua teori tersebutmemiliki penekanan yang berbeda tentangpihak-pihak yang dapat mempengaruhiluas pengungkapan informasi di dalamlaporan keuangan perusahaan. Teoristakeholder lebih mempertimbangkanposisi para stakeholder yang dianggappowerfull. Kelompok stakeholder inilahyang menjadi pertimbangan utama bagiperusahaan dalam mengungkapakandan/atau tidak mengungkapkan suatiinformasi di dalam laporan keuangan.Sedangkan teori legitimasi menempatkanpersepsi dan pengakuan publik sebagaidorongan utama dalam melakukanpengungkapan suatu informasi di dalamlaporan keuangan.

4. Corporate Social ResponsibilityPertanggungjawaban sosial perusahaan

atau Corporate Social Responsibility(CSR) adalah mekanisme bagi suatuorganisasi untuk secara sukarelamengitegrasikan perhatian terhadap

Page 7: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

4

lingkungan dan sosial ke dalam operasidan interaksi dengan stakeholders, yangmelebihi tanggung jawab organisasi dibidang hukum (Anggraini, 2006).

Menurut The World Business Councilfor Sustainable Development (WBCSD),Corporate Social Responsibility atautanggung jawab sosial perusahaandidefenisikan sebagai komitmen bisnisuntuk memberikan kontribusi bagipembangunan ekonomi berkelanjutan,melalui kerja sama dengan para karyawanserta perwakilan perusahaan, komunitassetempat maupun masyarakat umumuntuk meningkatkan kualitas kehidupandengan cara yang bermanfaat baik bagikelangsungan busnis perusahaan maupununtuk pembangunan.

5. Environmental DisclosureEnviromental disclosure adalah

pengungkapan informasi di dalam laporantahunan perusahaan yang berkaitandengan lingkungan hidup (Suratno dkk,2006). Pengungkapan secara umumterbagi atas dua jenis yaitu, voluntarydisclosure dan mandatory disclosure.Voluntary disclosure adalahpengungkapan berbagai informasi yangberkaitan dengan aktivitas/ keadaanperusahaan secara sukarela. Meski padakenyataannya pengungkapan secarasukarela tidak benar-benar terjadi karenaterdapat kecenderungan bagi perusahaanuntuk menyimpan dengan sengajainformasi yang sifatnya dapatmenurunkan arus kas. Hal tersebutdianggap dapat menyebabkan kerugianpada perusahaan. Oleh karena itu, manajersuatu perusahaan hanya akanmengungkapkan informasi yang baik(good news) yang dapat menguntungkanperusahaan.

Dalam penelitian digunakan standarGRI untuk menilai enviromental

disclosure. Global Reporting Initiative(GRI) adalah sebuah jaringan berbasisorganisasi yang telah mempeloporiperkembangan dunia, paling banyakmenggunakan kerangka laporankeberlanjutan dan berkomitmen untukterus menerus melakukan perbaikan danpenerapan di seluruh dunia(www.golabalreporting.org). Daftarpengungkapan sosial yang berdasarkanstandar GRI juga digunakan olehHandajani et. al. (2008), peneliti inimenggunakan 6 indikator pengungkapan,yaitu ekonomi, lingkungan, tenaga kerja,hak asasi manusia, sosial dan produk.

6. Mekanisme Good CorporateGovernance

Corporate governance berkaitan eratdengan kepercayaan baik terhadapperusahaan yang melaksanakannyamaupun terhadap iklim usaha disuatunegara. Penerapan good corporategovernance mendorong terciptanyapersaingan yang sehat dan iklim usahayang kondusif. Oleh karena itu,diterapkan good corporate governancebagi perusahaan di Indonesia sangatpenting untuk menunjang pertumbuhandan stabilitas ekonomi yangberkesinambungan. Penerapan goodcorporate governance juga diharapkandapat menunjang upaya pemerintah dalammenegakkan corporate governance padaumumnya di Indonesia.

Lastanti (2004), mekanisme dalampengawasan corporate governance dibagidalam dua kelompok yaitu mekanismeinternal dan eksternal. Mekanismeinternal adalah cara untuk mengendalikanperusahaan dengan menggunakan strukturdan proses internal seperti rapat umumpemegang saham, komposisi dewandireksi, komposisi dewan komisaris danpertemuan dengan board of director.

Page 8: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

5

Sedangkan mekanisme eksternal adalahcara mempengaruhi perusahaan selaindengan menggunakan mekanismeinternal, seperti penegndalian perusahaandan mekanisme pasar.

Dalam penelitian ini mekanisme goodcorporate governance akan diproksikandengan variabel kepemilikan manajerial,ukuran dewan komisaris, kepemilikaninstitusional dan komite audit.

7. Manajemen LabaManajemen laba merupakan salah satu

faktor yang dapat mengurangikreditibilitas laporan keuangan, danmenambah bias dalam laporan keuanganserta menggangu pemakai laporankeuangan yang mempercayai angka labahasil rekayasa tersebut sebagai angka labatanpa rekayasa. Menurut Scott (2009),manajemen laba merupakan suatu pilihanyang dilakukan oleh manajer dalamkebijakan akuntansi, atau tindakan dalammempengaruhi laba, sehingga dapatmencapai beberapa tuhuan tertentu dalammelaporkan laba.

Manajemen laba dapat diukur melaluidiscrectionary accrual yang dihitungdengan cara menselisihkan total accrualdengan non discretionary accrual. Modelini menggunakan Total Accrual (TA)yang diklasifikasikan menjadiDiscretionary Accrual (DA) dan NonDiscretionary Accrual (NDA).

Discretionary accruals (DA)merupakan komponen akrual yangmemungkinkan manajemen untukmelakukan intervensi dalam prosespenyusunan laporan keuangan, sehinggalaba yang dihasilkan tidak mencerminkannilai atau kondisi keuangan yangsesungguhnya, sedangkan NonDiscretionary accruals (NDA) merupakanakrual yang ditentukan oleh kondisiekonomi, Wisnumurti (2010).

B. Penelitian TerdahuluSuharjanto, Djoko (2010), penelitian

mengenai corporate governance, karakteristikperusahaan dan environmental disclosure.Penelitian tersebut bertujuan untuk mengujipengaruh variabel independen yaitu corporategovernance (proporsi komisaris independen,latar belakang culture atau etnic dan latarbelakang pendidikan komisaris utama,jumlah rapat dewan komisaris, proporsianggota komite audit independen, danjumlah rapat komite audit). KarakteristikPerusahaan (ukuran perusahaan, leverage,profitabilitas dan cakupan operasionalperusahaan). Kesimpulan yang dihasilkan daripenelitian tersebut GCG latar belakang culturekomisaris utama, ukuran perusahaan, danleverage berpengaruh secara signifikan.Proporsi dewan komisaris independen, Jumlahrapat dewan komisaris, Proporsi komite auditindependen dan latar belakang pendidikankomisaris utama tidak berpengaruh terhadapenvironmental disclosure. KarakteristikPerusahaan, ukuran perusahaan berpengaruhpositif terhadap environmental disclosureprofitabilitas, variabel cakupan operasionalperusahaan tidak berpengaruh terhadap luaspengungkapan lingkungan perusahaan.

Penelitian analisis pengaruh manajemenlaba dan mekanisme corporate governanceterhadap corporate environmental disclosureoleh Fatayaningrum, Desie (2011), penelitianini menggunakan teori agensi, teoristakeholder, dan teori legitimasi. Variabelyang diuji dalam penelitian ini yaitumanajemen laba, mekanisme corporategovernance (proporsi dewan komisarisindependen, dan jumlah rapat komite audit),variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan,profitabilitas, leverage, dan tipe industri. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa jumlahrapat komite audit dan profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap corporateenvironmental disclosure. Sementara itu,manajemen laba, proporsi dewan komisaris

Page 9: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

6

independen, ukuran peusahaan, leverage, dantipe industry tidak berpengaruh signifikanterhadap corporate environmental disclosure.

Penelitian selanjutnya dilakukan olehNancy Sun (2007), yang menguji manajemenlaba, variabel kontrol (ukuran dewan, komiteaudit, ukuran perusahaan, profitabilitas, danleverage). Peneliti ini menggunakan teorisignaling, teori agensi, dan teori legitimasidalam penelitiannya. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa tidak terdapat hubunganantara manajemen laba dengan corporateenvironmental disclosure.

C. Hubungan Antar Variabela. Hubungan Kepemilikan Manajerial

terhadap Environmental DisclosureSoesetio (2008) kepemilikan saham oleh

manajerial dapat digunakan untukmengurangi agency cost karena denganmemiliki saham perusahaan, diharapkanmanajer akan merasakan langsung manfaatdari setiap keputusan yang diambilnya,begitu pula bila terjadi kesalahan makamanajer juga menanggung kerugian sebagaisalah satu konsekuensi dari kepemilikansaham. Salah satu cara bagi manajer untukmeningkatkan kredibilitas perusahaanadalah melalui pengungkapan sukarelasecara lebih luas dalam laporan tahunan,strategi bisnis manajemen dan kinerjaperusahaan dengan lebih lengkap, termasukkinerja lingkungan guna pengambilankeputusan. Untuk itu, semakin besarkepemilikan manajerial terhadapperusahaan maka informasi yangdiungkapkan semakin tinggi termasukinformasi mengenai kinerja lingkunganperusahaan.

b. Hubungan Ukuran Dewan Komisaristerhadap Environmental Disclosure

Alasan mengapa ukuran dewankomisaris berpengaruh terhadapenvironmental disclosure karena dewan

komisaris mempunyai kepentingan apapunterhadap environmental disclosure.Sehingga, jumlah dewan komisaris dalamsuatu perusahaan bisa meningkatkanpengawasan terhadap pengelolaanlingkungan pada perusahaan. DewanKomisaris merupakan suatu mekanismeuntuk mengawasi dan untuk memberikanpetunjuk dan arahan pada pengelolaperusahaan atau pihak manajemen.

Dewan komisaris sebagai organ puncakpengelolaan internal perusahaan memilikiperan terhadap aktivitas pengawasan,sehingga komposisi dewan komisarismenentukan pengungkapan lingkunganyang dilakukan perusahaan. Semakin besarjumlah anggota dewan komisaris makasemakin tinggi tingkat pengawasan yangdilakukan, maka informasi yang dihasilkanakan lebih lengkap dan lebih berkualitastermasuk informasi mengenai kinerjalingkungan perusahaan. Sehingga semakinbesar komposisi dewan komisaris didalamperusahaan maka semakin tinggipengungkapan lingkungan yang dilakukanoleh perusahaan.

c. Hubungan Kepemilikan Institusionalterhadap Environmental Disclosure

Semakin tinggi tingkat kepemilikaninstitusional yang tinggi akan menimbulkanusaha pengawasan yang lebih besar olehpihak investor institusional sehingga dapatmenghalangi prilaku opportunistic manajer.Tingginya pengawasan pihak institusionalterhadap perusahaan mengharuskanperusahaan mengungkapkan lebih banyakinformasi tentang kegiatan perusahaanterutama kegiatan perusahaan yangberkaitan dengan dampak lingkungan yangdisebabkan oleh perusahaan.

d. Hubungan Komite Audit terhadapEnvironmental Disclosure

Page 10: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

7

Komite Audit dianggap sebagai alatyang efektif untuk melakukan mekanismepengawasan, sehingga dapat mengurangibiaya agensi dan meningkatkan kualitaspengungkapan informasi perusahaan.Dengan tercapainya pengawasan yangefektif, maka dapat dipastikanpengendalian internal dilakukan denganbaik. Sedikitnya konflik dan biaya agensiyang ada pada akhirnya dapat mendorongagen untuk mengungkapkan seluruhinformasi perusahaan.

Keberadaan Komite Audit dalamperusahaan diharapkan dapatmeningkatkan kualitas tata kelolaperusahaan, sehingga perusahaan dapatterhindar dari resiko yang dapatmemperburuk kinerja perusahaan. Kinerjaperusahaan yang baik akan menunjangperusahaan untuk mengungkapkaninformasi yang lebih banyak termasukkinerja lingkungan.

e. Hubungan Manajemen Laba terhadapEnvironmental Disclosure

Manajer mempunyai dorongan untukmelakukan pengungkapan lingkunganketika mereka ingin melakukan manajemenlaba sehingga corporate environmentaldisclosure (CED) dapat digunakan sebagaisalah satu cara untuk mengalihkanperhatian pemegang saham daripemantauan kegiatan manajemen laba yangdilakukan oleh manajer.

Pengungkapan sukarela dalam laporantahunan, seperti pengungkapan lingkunganperusahaan dirasa penting untukmenunjukkan pada para pemangkukepentingan perihal kesadaran perusahaanpada lingkungan sosial. Sejalan denganargumen-argumen tersebut, dapat dikatakanbahwa semakin besar manajer melakukantindakan manajemen laba maka semakinluas corporate environmental disclosure

sebagai salah satu proksi dari tindakan CSRperusahaan.

D. Kerangka Konseptual

E. HipotesisBerdasarkan kerangka konseptual di

atas, maka dirumuskan hipotesis penelitiansebagai berikut:

H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruhpositif terhadap environmentaldisclosure.

H2 : Ukuran dewan komisaris berpengaruhpositif terhadap environmentaldisclosure.

H3 : Kepemilikan institusional berpengaruhpositif terhadap environmentaldisclosure.

H4 : Komite audit berpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure.

H5 : Manajemen laba berpengaruh positifterhadap environmental disclosure.

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitiankausatif dengan karakteristik masalah berupahubungan sebab akibat antara dua variabelatau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk

KepemilikanManajerial

ManajemenLaba

Komite Audit

KepemilikanInstitusional

Ukuran DewanKomisaris

EnvironmentalDisclosure

Page 11: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

8

menganalisis pengaruh antara variabelindependen terhadap variabel dependen.

B. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan pertambangan dan perkebunanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)yang pada tahun 2012-2015. Sampel dalampenelitian ini dipilih berdasarkan kriteriaberikut:

a. Perusahaan sampel adalah perusahaanyang bergerak di bidang pertambangandan perkebunan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dan menerbitkan laporantahunan pada tahun 2012-2015.

b. Perusahaan pertambangan danperkebunan yang telah mengikutiPROPER (Program Peringkat KinerjaPerusahaan) dengan mendapatkan kriteiakinerja emas dan hijau dalamPengelolaan Lingkungan Hidup tahun2012-2015.

c. Perusahaan pertambangan danperkebunan yang konsisten menerbitkanannual report 2012-2015 berturut-turut.

Menurut data yang diperoleh dalampenelitian ini, terdapat 57 perusahaanpertambangan dan perkebunan yang terdaftardi BEI tahun 2012-2015. Sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalahperusahaan pertambangan dan perkebunanyang telah memenuhi beberapa kriteriatersebut. Berdasarkan kriteria pengambilansampel di atas, dari 57 populasi, perusahaanyang terpilih menjadi sampel dalam penelitianini adalah sebanyak 48 perusahaan. (tabel 1lampiran).

C. Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data dokumenter, dimana datanyaberupa laporan keuangan dan laporan tahunanperusahaan pertambangan dan perkebunanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)pada tahun 2012-2015. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder yang bersumber dari laporankeuangan yang telah diaudit dan laporantahunan perusahaan.

D. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan

pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi,dimana data yang diperoleh melalui situsresmi Bursa Efek Indonesia, yaituwww.idx.com. Data yang diperoleh kemudiandikumpulkan dan dipilih-pilih sesuai dengankriteria yang dibutuhkan dalam penelitian ini.Data yang dibutuhkan pada penelitian iniadalah data perusahaan pertambangan danperkebunan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia selama tahun 2012-2015. Data inikemudian dianalisis untuk mengidentifikasidan mengukur masing-masing variabel yangterdapat dalam penelitian.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannyaa. Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian iniadalah pengungkapan lingkungan atauenvironmental disclosure. Environmentaldisclosure merupakan pengungkapaninformasi terkait lingkungan dalamlaporan tahunan perusahaan (Suratnodkk., 2006). Pengukuran environmentaldisclosure dapat diperoleh melaluipengungkapan CSR dalam annual reportmaupun melalui sustainability reportyang biasanya terpisah

Adapun alat ukur yang peneliti jadikanuntuk melihat tingkat pengungkapanlingkungan yaitu indeks kepatuhan.Adapun elemen-elemen dalam indekstersebut akan diukur sebagai berikut:

a. Setiap item diberi skor 1 jikadiungkapkan (mematuhi) dan skor 0tidak diungkapkan.

b. Skor yang diperoleh dijumlahkanuntuk mendapat skor total.

Page 12: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

9

c. Perhitungan indeks tingkatpengungkapan lingkungan diukurdengan total skor tingkatpengungkapan tanggung jawablingkungan dibagi dengan jumlahitem pengungkapan lingkungan GRI-4. Indeks diformulasikan sebagaiberikut ini. Pengukuran dalampenelitian ini, pengungkapan itemenvironmental disclosure dilakukandengan perhitungan sebagai berikut:

b. Variabel Independen1. Mekanisme Good Corporate

Governancea) Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalahsituasi dimana manajer memilikisaham perusahaan atau dengan katalain manajer tersebut sekaliguspemilik atau pemegang saham(Faizal, 2004). Pengukuranpengaruh kepemilikan manajementerhadap pengungkapan lingkunganmenggunakan persentase sahamyang dimiliki manajemen. Rumusuntuk menghitung persentasekepemilikan manajerialberdasarkan penelitian Sartono(2010:487) adalah sebagai berikut:

b) Ukuran Dewan KomisarisUkuran dewan komisaris

adalah menghitung jumlah totaldari anggota dewan komisaris, baikyang berasal dari internal maupunesternal perusahaan sampel,(Ujiyanto, 2007). Rumus

menghitung ukuran dewankomisaris:

UDK = DK internal + DK eksternalKeterangan:UDK = Jumlah total anggota dewankomisarisDK internal = Anggota dewankomisaris internalDK eksternal = Anggota dewankomisaris eksternal

c) Kepemilikan InstitusionalKepemilikan institusional

merupakan kepemilikan sahamperusahaan oleh investasi ataulembaga seperti perusahaanasuransi, bank, perusahaaninvestasi dan kepemilikan intitusi(Tarjo, 2008). Kepemilikaninstitusional diukur dengan skalarasio melalui jumlah saham yangdimiliki oleh investor institusionaldibandingkan dengan jumlahsaham yang beredar. Kepemilikanintitusional dihitung dengan rumussebagai berikut (Fury K Fitriyahdan Dina Hidayat, 2011:35):

d) Komite AuditKeberadaan komite audit

sangat penting bagi pengelolaanperusahaan. Menurut Kep.29/PM/2004 komite auditmerupakan komite yang dibentukoleh dewan komisaris untukmelakukan tugas pengawasanpengelolaan perusahaan. Selain itukomite audit dianggap sebagaipenghubung antara pemegangsaham dan dewan komisarisdengan pihak manajemen dalammenangani masalah pengendalian.

Page 13: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

10

Peneliti mengambil alat ukurkomite audit menurut Alzoubi &Selamat (2012) dengan rumus yangdigunakan untuk menghitungproporsi komite audit adalah:

e) Manajemen LabaManajemen laba dapat diukur

melalui discrectionary accrualyang dihitung dengan caramenselisihkan total accrual dengannon discretionary accrual. Modelini menggunakan Total Accrual(TA) yang diklasifikasikan menjadiDiscretionary Accrual (DA) danNon Discretionary Accrual (NDA).

Discretionary Accruals (DA)merupakan komponen akrual yangmemungkinkan manajemen untukmelakukan intervensi dalam prosespenyusunan laporan keuangan,sehingga laba yang dihasilkan tidakmencerminkan nilai atau kondisikeuangan yang sesungguhnya,sedangkan Non DiscretionaryAccruals (NDA) merupakan akrualyang ditentukan oleh kondisiekonomi, Wisnumurti (2010).

Dalam menghitungdiscretionary accrual digunakanmodified jones model. ModelModifikasi Jones merupakanmodifikasi dari model Jones yangdidesain untuk mengeliminsaikecenderungan untukmenggunakan perkiraan yang bisasalah dari model Jones untukmenentukan discretionary accrualsketika discretion melebihipendapatan. Model ini banyakdigunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi karena dinilaimerupakan model yang paling baikdalam mendeteksi manajemen laba

dan memberikan hasil palingrobust (Sulistyanto, 2008).

Model perhitungannya sebagaiberikut (Sulistyanto, 2008) :

a. Menghitung nilai total accrualsdengan persamaan :TAit = NIit - CFOit ….......... (1)

b. Menghitung nilai accruals yangdiestimasi dengan persamaanregresi Ordinary Least Squares(OLS) adalah sebagai berikut :TAit/Assetit-1 = β 1(1/Assetit-1) +β1(ΔREVit/Assetit-1) + β3(PPEit/Assetit-

1) + e …..........................................(2)c. Dengan menggunakan koefisien

regresi diatas, kemudian dilakukanpehitungan nilai non discretionaryaccruals (NDA) denganpersamaan:NDAit = β 1(1/Assetit-1) + β1((ΔRevit- -ΔRecit )/Assetit-1) + β3(PPEit/Assetit-1)….......................................... (3)

d. Menghitung discretionaryaccruals (DA) dengan persamaan :DAit = TAit/Assetit-1 - NDAit

…........................................ (4)Keterangan :TAit : Total akrual perusahaan i

pada periode tDAit : Discretionary accrual

perusahaan i pada periode tNDAit : Non discretionary

accruals perusahaan i padaperiode t

NIit : Laba bersih sebelumpajakperusahaan i pada periodet

CFOit : Arus kas operasiperusahaan i pada periode t

Assetit-1: Total aktiva pada periodet-1.

ΔRevit : Selisih penjualanperusahaan i pada periode t

PPEit : Nilai aktiva tetapperusahaan i pada periode t

Page 14: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

11

ΔRecit : Selish piutang dagangperusahaan i pada periode t

β1, β2, β3 : Koefisien regresie: error

F. Teknik Analisis DataAnalisis data penelitian merupakan bagian

dari proses analisis statistik deskriptif, dananalisis induktif. Untuk mempermudah dalammenganalisis digunakan program eviews8.Adapun tahap-tahap dalam melakukan analisisdata pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik DeskriptifAnalisis statistik deskriptif bertujuan

untuk menggambarkan apa yang ditemukanpada hasil penelitian dan memberikaninformasi sesuai dengan yang diperolehdilapangan. Teknik deskriptif yangdimaksudkan dalam penelitian ini adalahuntuk menginterpretasikan nilai rata-rata,nilai maksimum, dan nilai minimum darimasing-masing variabel penelitian. Analisisstatistik deskriptif digunakan untukmengetahui gambaran mengenaimekanisme good corporate governance,manajemen laba dan environmentaldisclosure pada perusahaan pertambangandan perkebunan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2012-2015.

2. Analisis Induktifa. Pemilihan Model

Untuk memilih model yang palingtepat digunakan dalam mengeloladata panel, terdapat beberapa pengujianyang dapat dilakukan yaitu:

1) Chow test atau Likelyhood testUji ini digunakan untuk

pemilihan antara model fixed effectdan common effect. Dasarpenolakan H0 adalah denganmenggunakan pertimbanganStatistik chi-square, jikaprobabilitas dari hasil uji chow-testlebih kecil dari nilai kritisnya

(0.05) maka Ha diterima dansebaliknya. Hipotesis yangdiajukan adalah sebagai berikut:H0: Common effect model atau

pooled OLSHa: Fixed effect model

2) Hausman testHausman test adalah pengujian

statistik untuk memilih apakahmodel fixed effect atau randomeffect yang paling tepat digunakan.Setelah selesai melakukan ujichow dan jika diperoleh modelyang tepat adalah fixed effect,maka selanjutnya kita melakukanpengujian untuk memilih modelfixed effect atau random effectyang paling tepat. Akan tetapi, jikahasil pengujian chow memperolehhasil model fixed effect yangpaling tepat, maka tidakdiperlukan uji Hausman.

Statistik Uji Hausman inimengikuti distribusi statistic chisquare dengan degree of freedomsebanyak k, dimana k adalahjumlah variabel independen. Jikanilai statistik hausman lebih kecildari nilai kritisnya (0.05) maka Haditerima (model yang tepat adalahmodel fixed effect) dan sebaliknya.Hipotesis yang diajukan adalahsebagai berikut:

H0: Random effect modelHa: Fixed effect model

Jika model common effect ataufixed effect yang digunakan, makalangkah selanjutnya yaitumelakukan uji asumsi klasik.Namun apabila model yangdigunakan jatuh pada randomeffect, maka tidak perlu dilakukanuji asumsi klasik. Hal inidisebabkan oleh variabel gangguan

Page 15: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

12

dalam model random effect tidakberkorelasi dari perusahaanberbeda maupun perusahaan yangsama dalam periode yang berbeda,varian variabel gangguanhomoskedastisitas serta nilaiharapan variabel gangguan nol.

b. Uji Asumsi KlasikPengujian asumsi klasik

bertujuan untuk melihat kelayakanmodel serta untuk mengetahui apakahterdapat pelanggaran asumsi klasikdalam model regresi berganda, karenamodel regresi berganda yang baikadalah model yang lolos dari pengujianasumsi klasik.

1) Uji NormalitasUji normalitas ini bertujuan

untuk mengetahui apakahdistribusi pada data sudahmengikuti atau mendekatidistribusi yang normal. Pendugaanpersamaan dengan menggunakanmetode OLS (Ordinary LeastSquare) harus memenuhi sifatkenormalan, karena jika tidaknormal dapat menyebabkanvarians infinitif (ragam tidakhingga atau ragam yang sangatbesar). Hasil pendugaan yangmemiliki varians infinitifmenyebabkan pendugaan denganmetode OLS akan menghasilkannilai dugaan yang not meaningfull(tidak berarti). Salah satu metodeyang banyak digunakan untukmenguji normalitas adalah jarque-bera test. Terdapat dua cara untukmelihat apakah data terdistribusinormal. Pertama, jika jarque-bera< 2, maka data sudah terdistribusinormal. Kedua, jika probabilitas >

nilai signifikansi 5%, maka datasudah terdistribusi normal.

Pada program eviews8,pengujian normalitas dilakukandengan jarque-bera test. Jarque-bera test mempunyai distribusi chisquare dengan derajat bebas dua.Jika jarque-bera test lebih besardari nilai chi square pada α = 5 %,maka tolak hipetosis nul yangberarti tidak berdistribusi normal.Jika hasil jarque-bera test lebihkecil dari nilai chi square padapada α = 5 %, maka diterimahipetosis nul yang berarti errorterm berdistribusi normal. Jikapengujian normalitas dilakukandengan probabilitas, jikaprobabilitas > 0,05 maka H0

diterima, dalam arti dataterdistribusi normal. Jikaprobabilitas data < 0,05 maka H0

ditolak dan artinya data tidakterdistribusi normal maka perluadanya perlakuan khusus agarmenjadi normal.

2) Uji AutokorelasiAutokorelasi adalah hubungan

antara residual suatu observasilainnya, yang berarti terdapatnyakorelasi antar anggota sampel ataupengamatan yang diurutkanberdasarkan waktu, sehingga satudata dipengaruhi oleh datasebelumnya. Menurut Winarno(2009:5:27) pengujian autokorelasidilakukan dengan metode Durbin-Watson. Apabila nilai Durbin-Watson yang dihasilkan beradadalam rentang 1,3167 (dl) sampaidengan 1,7725 (du), maka dapatdinyatakan bahwa model yangdigunakan terbebas dari gangguanautokorelasi.

Page 16: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

13

3) Uji HeteroskedatisitasUji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakahdalam model regresi tidak terjadiketidaksamaan varian dari residualsatu pengamatan ke pengamatanyang lain. Jika varian dari residualsatu pengamatan ke pengamatanlain tetap, maka disebuthomoskedastisitas dan jikaberbeda disebutheteroskedastisitas. Model regresiyang baik adalah yanghomoskedastisitas atau tidakterjadi heteroskedastisitas. Untukmelihat ada atau tidaknyaheteroskedastisitas ini digunakansuatu metode yang disebut ujiwhite. Menurut Wing (2009), ujiwhite menggunakan residualkuadrat sebagai variabel dependen,dan variabel independennya terdiriatas variabel independen,kemudian variabel tersebutdiregresikan. Kriteria untukpengujian white adalah:a. Jika nilai prob. chi-square <

0,05 variabel terdapatheteroskedastisitas.

b. Jika nilai prob. chi-square ≥0,05 variabel tidak terdapatheteroskedastisitas.

4) Uji MultikolinearitasUji Multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah dalammodel regresi ditemukan adanyakorelasi antar variabel bebas(independen). Model regresi yangbaik seharusnya tidak terjadikorelasi diantara variabelindependen. Jika variabelindependen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidakortogonal. Variabel ortogonaladalah variabel independen yangnilai korelasi antar sesama variabelindependen sama dengan nol.Penggunaan korelasi bivariat dapatdilakukan untuk melakukandeteksi terhadap multikolinearitasantar variabel bebas denganstandar toleransi 0,8. Jika korelasimenunjukkan nilai lebih kecil dari0,8 maka dianggap variabel-variabel tersebut tidak memilikimasalah kolinearitas yang tidakberarti.

c. Analisis Regresi BergandaAlat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresiberganda. Analisis regresi bergandadimaksudkan untuk menguji pengaruhsimultan dari beberapa variabel bebas(independen) terhadap satu variabelterikat (dependen).

Dalam penelitian ini modelregresi berganda yang akandikembangkan adalah sebagai berikut :

Dimana:Environmental disclosure

KonstantaKoefisienKepemilikan manajerialUkuran dewan komisaris

Kepemilikan institusionalKomite auditManajemen laba

Error

d. Uji Model1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji digunakan untuk mengujigooness-fit dari model regresi

Page 17: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

14

dimana untuk mengukur seberapajauh kemampuan model dalammenerangkan variasi variabeldpenden maka dapat dilihat darinilai adjusted R2.

2) Uji F (Simultan)Uji F dilakukan untuk menguji

apakah model yang digunakansignifikan atau tidak, sehinggadapat dipastikan apakah modeltersebut dapat digunakan untukmemprediksi pengaruh variabelindependen secara bersama-samaterhadap variabel dependen. JikaFhitung lebih besar dari Ftabel, makamodel regresi linear bergandadapat dilanjutkan atau diterima.Dengan tingkat kepercayaan untukpengujian hipotesis adalah 95%atau (α) = 0,05.

3) Uji t-Test (Hipotesis)Uji parsial pada dasarnya

digunakan untuk menunjukkanseberapa jauh pengaruh suatuvariabel penjelasn/indpendensecara individual dalammenerangkan variasi variabeldependen (Ghozali, 2011).Pengujian ini dilakukan denganmenggunakan ttabel tingkat 0,05(alpha = 5%). Secara parsialvariabel independen mempunyaipengaruh yang positif terhadapvariabel dependen, jika thitung

positif dan thitung lebih besar ttabel,maka hipotesis penelitian diterima,tetapi jika secara parsial variabelindependen tidak mempunyaipengaruh yang positif terhadapvariabel dependen, jika thitung

negatif dan thitung lebih kecil ttabel,maka hipotesis penelitian ditolak.

G. Defenisi OperasionalAgar tidak terjadi kesalahan dalam

memahami dan mengartikan variable-variabelyang digunakan dalam penelitian ini, makaakan dijelaskan pengertian masing-masingvariable yaitu :

1. Environmental DisclosureEnvironmental disclosure merupakan

pengungkapan informasi terkaitlingkungan dalam laporan tahunanperusahaan (Suratno dkk., 2006).

2. Mekanisme Good CorporateGovernance

Menurut Komite Nasional KebijakanGovernance (KNKG) 2006, goodcorporate governance adalah salah satupilar dari sistem ekonomi pasar.Menurut Boediono (2005) mekanismecorporate governance merupakan suatusistem yang mampu mengendalikan danmengarahkan kegiatan operasionalperusahaan serta pihak-pihak yangterlibat didalamnya, sehingga dapatdigunakan untuk menekan terjadinyamasalah agency. Dalam penelitian inimekanisme good corporate governanceakan diproksikan dengan variabelkepemilikan institusional dankepemilikan manajerial, ukuran dewankomisaris dan komite audit.

a. Kepemilikan institusionalKepemilikan institusional

adalah kepemilikan sahamperusahaan yang dimiliki olehinvestasi atau lembaga sepertiperusahaan asuransi, bank,perusahaan investasi dankepemilikan institusi (Tarjo, 2008).

b. Kepemilikan manajerialKepemilikan manajerial adalah

situasi dimana manajer memiliki

Page 18: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

15

saham perusahaan atau dengan katalain manajer tersebut sekaliguspemilik atau pemegang saham(Faizal, 2004).

c. Ukuran dewan komisarisMenurut UU No. 40 Tahun

2007 Tentang Perseroan TerbatasDewan Komisaris adalah OrganPerseroan yang bertugas melakukanpengawasan secara umum dan/ataukhusus sesuai dengan anggarandasar serta memberi nasihat kepadaDireksi. Pembentukan dewankomisaris merupakan salah satumekanisme yang digunakan untukmemonitor kinerja manajer. Dewankomisaris terdiri dari komisaris dankomisaris independen. Ukurandewan komisaris adalah menghitungpersentase jumlah total dari anggotadewan komisaris, baik yang berasaldari internal maupun esternalperusahaan sampel (Ujiyanto,2007).

d. Komite AuditIkatan Komite Audit Indonesia

(IKAI) dalam Muh. Arief Effendi(2009: 25) mendefinisikan komiteaudit sebagai berikut:“Suatu komiteyang bekerja secara professionaldan independen yang dibentuk olehdewan komisaris dan, dengandemikian, tugasnya adalahmembantu dan memperkuat fungsidewan komisaris (atau dewanpengawas) dalam menjalankanfungsi pengawasan (oversight) atasproses pelaporan keuangan,maanajemen risiko, pelaksanaanaudit dan implementasi daricorporate governance diperusahaan-perusahaan”. Muh.Arief Effendi (2009: 29)

mengemukakan bahwa komite audityang ada di Indonesia dapatdibedakan menjadi tiga sesuaidengan jenis atau kerakteristik yangterdapat pada perusahaan, yaituperbankan, Badan Usaha MilikNegara (BUMN), dan perusahaanpublik. Komite audit bertugas untukmemproses calon auditor eksternaltermasuk imbalan jasanya untukdisampaikan kepada DewanKomisaris.

3. Manajemen labaMenurut Scott (2009), manajemen

laba merupakan suatu pilihan yangdilakukan oleh manajer dalam kebijakanakuntansi, atau tindakan dalammempengaruhi laba, sehingga dapatmencapai beberapa tuhuan tertentudalam melaporkan laba. Manajemenlaba merupakan salah satu faktor yangdapat mengurangi kreditibilitas laporankeuangan, dan menambah bias dalamlaporan keuangan serta menggangupemakai laporan keuangan yangmempercayai angka laba hasil rekayasatersebut sebagai angka laba tanparekayasa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANA. Deskriptif Statistik

Sebelum variabel penelitian dianalisisdengan melakukan pengujian rumus statistikeviews8, data dari masing-masing variabelpenelitian dideskripsikan terlebih dahulu.tabel 2 lampiran menggambarkan statisitikdeskriptif dari 12 perusahaan yang dijadikansampel penelitian.

Banyaknya data yang dalam penelitian iniadalah 48 data, variabel terikat yaituenvironmental disclosure (Y) dengan nilaimaksimum sebesar 0,97, nilai minimum

Page 19: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

16

sebesar 0,06 dan standar deviasinya sebesar0,30.

Kepemilikan manajerial (X1) memilikinilai maksimum sebesar 65% nilai minimumsebesar 0% (tidak ada kepemilikan saham olehkomisaris dan direksi), sedangkan standardeviasinya sebesar 18%. Ukuran dewankomisaris (X2) memiliki nilai maksimum 10orang, nilai minimum sebesar 3 orang, danstandar deviasinya sebesar 1,94. Kepemilikaninstitusional (X3) memiliki nilai maksimumsebesar 100%, nilai minimum sebesar 29%,dan standar deviasinya yaitu sebesar 21%.Komite audit (X5) memiliki nilai maksimumsebesar 6 orang, nilai minimum sebesar 2orang, dan standar deviasinya sebesar 0,72.Manajemen laba (X6) memiliki nilaimaksimum sebesar -4002,00, nilai minimumsebesar -7729,00 sedangkan standardeviasinya sebesar 715,89.

B. Analisis Model Regresi Data Panel1. Pemilihan Modela. Uji Chow-Test

Berdasarkan hasil uji chow-test tabel 3lampiran dengan menggunakan eviews8,didapat probabilitas sebesar 0,0006. Nilaiprobabilitasnya lebih kecil dibanding levelsignifikansinya (α = 0,05), maka H0 untukmodel ini ditolak dan Ha diterima,sehingga estimasi yang lebih baikdigunakan dalam model ini adalah FixedEffect Model (FEM). Untuk itu perludilanjutkan ke uji hausman test.

b. Uji Hausman TestBerdasarkan hasil uji hausman test tabel

4 lampiran dengan menggunakan eviews8,didapat probabilitas sebesar 0.0259. Nilaiprobabilitasnya lebih kecil dari levelsignifikan (α = 0,05), maka H0 untuk modelini ditolak dan Ha diterima, sehinggaestimasi yang lebih baik digunakan dalammodel ini adalah Fixed Effect Model

(FEM). Untuk itu pelu lagi dilakukan ujiasumsi klasik.

2. Uji Asusmi Klasika. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil gambar 1 lampirandengan menggunakan eviews8, didapatnilai jarque-bera > 2 yaitu 4 serta nilaiprobabilitas 12% (0,128271) > 5% (0,05).Jadi, dilihat dari nilai probabilitas > nilaidari signifikansi 5%, maka data sudahterdistribusi normal.

b. Uji AutokorelasiBerdasarkan hasil uji autokorelasi tabel

5 lampiran dengan menggunakaneviews8, didapat nilai Durbin-Watsonsebesar 1,9987 maka dapat dinyatkanbahwa model yang digunakan terbebasdari gangguan autokorelasi karena tidakberada diantara nilai 1,3167 (dl) sampaidengan 1,7725 (du).

c. Uji HeteroskedastisitasApabila hasil prob. chi-square > 0,05

maka tidak terdapat gejalaheteroskedastisitas, model yang baikadalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitastabel 6 lampiran dengan menggunakaneviews8, didapat nilai prob. chi-square0,1946 > 0,05 maka disimpulkan bahwatidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

d. Uji MultikolinearitasBerdasarkan hasil uji multikolinearitas

tabel 7 lampiran dengan menggunakaneviews8, didapat bahwa antar variabeltidak memiliki masalah kolinearitaskarena korelasi menunjukkan nilai lebihkecil dari 0,8. Jadi, kondisi tersebutmenggambarkan tidak adanya hubunganlinear antar variabel independen.

Page 20: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

17

C. Uji Modela. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 8lampiran dengan menggunakan eviews8,didapat nilai adjusted r-square yangdiperoleh sebesar 50,35%. Hal inimengindikasi bahwa kontribusi variabelindependen terhadap variabel dependensebesar 50,35% dan sebesar 49,65%ditentukan oleh variabel lain yang tidakdianalisi dalam model penelitian ini.

b. Uji F (Simultan)Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 9

lampiran dengan menggunakan eviews8,didapat nilai F-statistik yang diperolehsebesar 3.98 lebih besar dari Ftabel 2,41.Jadi, Fhitung 3.98 lebih besar dari Ftabel 2,41,maka model regresi linear berganda dapatdilanjutkan atau diterima. Maka dapatdisimpulkan bahwa variabel independenpenelitian (kepemilikan manajerial, ukurandewan komisaris, kepemilikaninstritusional, komite audit dan manajemenlaba) secara bersama–sama mempengaruhivariabel dependen (environmentaldisclosure).

c. Uji Hipotesis (t-Test)Berdasarkan hasil olahan data statistik

pada tabel 10 lampiran denganmenggunakan eviews8, maka dapat dilihatpengaruh antara variabel independenterhadap variabel dependen secara parsialadalah sebagai berikut:1) Hipotesis pertama dalam penelitian ini

adalah kepemilikan manajerialberpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure. Berdasarkantabel 10 lampiran denganmenggunakan eviews8, diketahui bahwakoefisien β kepemilikan manajerialsebesar 0,928488, nilai thitung bernilaipositif sebesar 1.63332 < ttabel 1,67722dan nilai signifikansi 0.1125 > 0,05. Hal

ini berarti bahwa kepemilikan manajerialtidak berpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure, karena thitung

bernilai positif dan thitung < dari ttabel.Sehingga dapat disimpulkan bahwahipotesis 1 ditolak.

2) Hipotesis kedua dalam penelitian iniadalah ukuran dewan komisarisberpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure. Berdasarkantabel 10 lampiran denganmenggunakan eviews8, diketahui bahwakoefisien β ukuran dewan komisarissebesar 16,21296, nilai thitung bernilaipositif sebesar 0,160745 < ttabel 1,67722dan nilai signifikansi 0,8733 > 0,05. Halini berarti bahwa ukuran dewankomisaris tidak berpengaruh positifterhadap environmental disclosure,karena thitung bernilai positif dan thitung <dari ttabel. Dengan demikian dapatdisimpulkan hipotesis 2 ditolak.

3) Hipotesis ketiga ini adalah kepemilikaninstitusional berpengaruh positifterhadap environmental disclosure.Berdasarkan tabel 10 lampiran denganmenggunakan eviews8, dapat dilihatnilai koefisien β sebesar -0,707192, nilaithitung bernilai negatif sebesar -0,747505< ttabel 1,67722 dan nilai signifikansisebesar 0,4604 > 0,05. Hal ini berartibahwa kepemilikan institusional tidakberpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure, karena thitung

bernilai negatif dan thitung < dari ttabel.Dengan demikian dapat disimpulkanhipotesis 3 ditolak.

4) Hipotesis keempat ini adalah komiteaudit berpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure. Berdasarkantabel 10 lampiran denganmenggunakan eviews8, dapat dilihatnilai koefisien β sebesar -0,166270, nilaithitung bernilai negatif sebesar -1,954246< ttabel 1,67722 dan nilai signifikansi

Page 21: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

18

sebesar 0,0597 < 0,05. Hal ini berartibahwa komite audit tidak berpengaruhpositif terhadap environmentaldisclosure, karena thitung bernilai negatifdan thitung < dari ttabel. Dengan demikiandapat disimpulkan hipotesis 4 ditolak.

5) Hipotesis ketiga ini adalah manajemenlaba berpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure. Berdasarkantabel 10 lampiran denganmenggunakan eviews8, dapat dilihatnilai koefisien β sebesar 0,000130, nilaithitung bernilai positif sebesar 2,430116 >ttabel sebesar 1,67722 dan nilaisignifikansi sebesar 0,0211 < 0,05. Halini berarti bahwa manajemen lababerpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure, karena thitung

bernilai positif dan thitung > dari ttabel.Dengan demikian dapat disimpulkanhipotesis 5 diterima.

D. Pembahasan dan Implikasi1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial

terhadap Environmental DisclosureKepemilikan manajerial adalah

situasi dimana manajer memiliki sahamperusahaan atau dengan kata lainmanajer tersebut sekaligus pemilik ataupemegang saham (Faizal, 2004).Kepemilikan manajerial meliputipemegang saham yang memilikikedudukan dalam perusahaan sebagaikreditur maupun sebagai dewankomisaris, atau bisa juga dikatakankepemilikan manajerial merupakansaham yang dimiliki manajer dandirektur perusahaan. Kepemilikan iniakan menyejajarkan kepentinganmanajemen dan pemegang saham, sebabdengan besarnya saham yang dimiliki,pihak manajemen diharapkan akanbertindak lebih hati-hati dalammengambil keputusan.

Menurut Soesetio (2008)kepemilikan saham oleh manajerialdapat digunakan untuk mengurangiagency cost karena dengan memilikisaham perusahaan, diharapkan manajerakan merasakan langsung manfaat darisetiap keputusan yang diambilnya,begitu pula bila terjadi kesalahan makamanajer juga menanggung kerugiansebagai salah satu konsekuensi darikepemilikan saham. Salah satu cara bagimanajer untuk meningkatkan kredibilitasperusahaan adalah melaluipengungkapan sukarela secara lebih luasdalam laporan tahunan, strategi bisnismanajemen dan kinerja perusahaandengan lebih lengkap, termasuk kinerjalingkungan guna pengambilankeputusan. Untuk itu, semakin besarkepemilikan manajerial terhadapperusahaan maka informasi yangdiungkapkan semakin tinggi termasukinformasi mengenai kinerja lingkunganperusahaan.

Berdasarkan hasil yang telahdilakukan membuktikan bahwakepemilikan manajerial tidak memilikipengaruh positif terhadap environmentaldisclosure. Oleh itu hipotesis yang telahdiajukan pada H1 mengenai pengaruhkepemilikan manajerial terhadapenvironmental disclosure tidak dapatditerima atau ditolak. Sehingga dapatdikatakan bahwa dengan semakin besarkepemilikan manajerial terhadapperusahaan maka informasi yangdiungkapkan tidak serta mertamenyebabkan informasi mengenaipengungkapan lingkungan perusahaan.Artinya adanya kepemilikan manajerialdalam perusahaan tidak serta mertamenunjukkan insentif manajemen untukmelakukan tindakan pengungkapanlingkungan.

Page 22: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

19

Hasil penelitian ini konsistendengan penelitian Hasporo (2007)bahwa proporsi kepemilikan manajerialtidak berpengaruh terhadap tingkatpengungkapan sukarela danketidaktaatan pengungkapan wajib.Berdasarkan hasil signifikan bahwaperusahaan yang sahamnya dimiliki olehdewan komisaris dan dewan direksi,kurang memiliki kontribusi terhadaptingkat pengungkapan lingkungan. Halini dikarenakan tingkat pengungkapanlingkungan dipengaruhi olek strukturkepemilikan lainnya.

Namun hasil penelitian ini tidakmendukung penelitian yang dilakukanPenelitian Herawaty (2008) menyatakanbahwa kepemilikan manajerial dapatberfungsi sebagai mekanisme corporategovernance. Hal tersebut diperkuatdengan penelitian yang dilakukanBallesta dan Garcia (2005)menghasilkan kesimpulan semakintinggi kepemilikan manajerial akanmenyebabkan semakin tinggi kualitaslaporan keuangan, juga Norita danNahar (2004) menemukan kepemilikanmanajerial memiliki pengaruh positifterhadap tingkat pengungkapaninformasi yang dihasilkan.

Hasil penelitian ini juga tidakkonsisten dengan penelitian yangdilakukan oleh Winarno (2007) bahwakepemilikan manajerial berpengaruhpositf terhadap pengungkapanlingkungan dimana hasilnya menyatakanbahwa perusahaan dapat menyajikankepedulian lingkungan dalam laporankeuangan guna membantu menciptakankesan positif terhadap lingkungandimata pemodal, pemerintah, danmasyarakat.

Kepemilikan manajerial adalahjumlah saham yang dimiliki oleh pihakmanajer dalam suatu perusahaan.

Adanya kepemilikan manajerial dalamperusahaan dapat mengurangi konflikkeagenan antara manajer denganpemegang saham karena tujuan antaramanajer dan pemegang saham menjadiselaras sehingga permasalahan asimetridiasumsikan akan hilang jika manajerdianggap sebagai pemilik ataupemegang saham. Dengan adanyakepemilikan manajerial tidak serta mertamenunjukkan insentif manajemen untukmelakukan praktik pengungkapanlingkungan karena hal tersebut mungkindapat membahayakan dalam jangkapanjang.

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaristerhadap Environmental Disclosure

Berdasarkan hasil analisis statistikmenggunakan eviews8 pada tabel 27tersebut diketahui bahwa hipotesis keduadalam penelitian ini ditolak. Hal inidapat ditunjukkan dari hasil analisislinear berganda, seperti dilihat padatabel 27 diketahui bahwa koefisien βukuran dewan komisaris sebesar16,21296, nilai thitung bernilai positifsebesar 0,160745 < ttabel 1,67722 dannilai signifikansi 0,8733 > 0,05.Variabel proporsi ukuran dewankomisaris menunjukkan tidak adanyapengaruh positif terhadap environmentaldisclosure.

Dewan Komisaris merupakansuatu mekanisme mengawasi danmekanisme untuk memberikan petunjukdan arahan pada pengelola perusahaan.Menurut Fama dan Jensen (1983)mengatakan bahwa dewan komisarismerupakan suatu mekanismepengendalian intern tertinggi yangbertanggung jawab untuk memonitortindakan manajemen puncak. Mengingatmanajemen bertanggungjawab untukmeningkatkan efisiensi dan daya saingperusahaan sedangkan dewan komisaris

Page 23: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

20

bertanggungjawab untuk mengawasimanajemen maka dewan komisarismerupakan pusat ketahanan dankesuksesan perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian Handajani et al. (2008) danSaid et al. (2009) yang menemukanbahwa tidak adanya pengaruh yangsignifikan antara ukuran dewankomisaris terhadap environmentaldisclosure. Penelitian ini menunjukkanbahwa besar kecilnya ukuran dewankomisaris tidak secara langsungmemberikan lebih banyak itempengungkapan lingkungan yang harusdiungkapkan. Hasil penelitian inikonsisten dengan penelitian Febrinaet.al. (2011) dan Uwuigbe (2011), yangmenyatakan bahwa ukuran dewankomisaris tidak mempengaruhienvironmental disclosure.

Namun hasil penelitian ini tidakmendukung hasil penelitian Frendy et.al.(2011) dan Sun et.al. (2010) menemukanadanya pengaruh positif yang signifikanantara ukuran dewan komisaris denganenvironmental disclosure. Penelitianlainnya yang dilakukan oleh Rao, etal.(2011) menunjukkan bahwa ukurandewan komisaris berhubungan positifterhadap pengungkapan lingkungan.Artinya semakin besar jumlah dewankomisaris, maka pengungkapanlingkungan oleh perusahaan akansemakin tinggi. Hal ini sejalan denganpenelitian Sembiring (2006) dan deVilliers, et al. (2009) menemukan adahubungan positif signifikan antaraukuran dewan dengan kinerjalingkungan.

Alasan mengapa ukuran dewankomisaris tidak berpengaruh terhadapenvironmental disclosure karena dewankomisaris tidak mempunyai kepentinganapapun terhadap environmental

disclosure. Sehingga, berapapunjumlahnya dewan komisaris dalam suatuperusahaan tidak satupun dewankomisaris yang memperhatikan terhadappengelolaan lingkungan. Artinya, darisekian banyaknya perusahaan yang adadi sampel, tidak satupun dari merekayang memfokuskan diri padaenvironmental disclosure.

Dengan demikian, dengan tidakdiperolehnya hasil pengaruh positifsignifikan dari pengujian pengaruhukuran dewan komisaris terhadappengungkapan lingkungan keberadaanjumlah dewan komisaris dalam jajarankeanggotaan dewan komisaris kurangdapat mengontrol tindakan manajemendalam pengambilan keputusan yangmemberikan transparansi kepadapemegang saham. Hasil yang tidaksignifikan menunjukkan bahwapengungkapan lingkungan tidak hanyadidorong oleh jumlah komisaris tetapijuga keahlian, pengetahuan, latarbelakang dan perbedaan kompetensidalam meningkatkan kualitaspengambilan keputusan pada tingkatdewan komisaris dimana CSRdihubungkan (Strandberg, 2005 dalamhandajani dkk, 2008).

3. Pengaruh Kepemilikan Institusionalterhadap Environmental Disclosure

Kepemilikan institusional adalahkepemilikan saham perusahaan yangdimiliki oleh investasi atau lembagaseperti perusahaan asuransi, bank,perusahaan investasi dan kepemilikaninstitusi (Tarjo, 2008). Semakin tinggitingkat kepemilikan institusional yangtinggi tidak akan menimbulkan usahapengawasan yang lebih besar oleh pihakinvestor institusional sehingga dapatmenghalangi prilaku opportunisticmanajer. Tingginya pengawasan pihakinstitusional terhadap perusahaan tidak

Page 24: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

21

mengharuskan perusahaanmengungkapkan lebih banyak informasitentang kegiatan perusahaan terutamakegiatan perusahaan yang berkaitandengan dampak lingkungan yangdisebabkan oleh perusahaan. Penjelasandi atas, memberikan pemahaman bahwadengan tingkat kepemilikan institusionalyang semakin tinggi tidak akanmeningkatkan tingkat pengawasanterhadap manajemen dan meningkatkaninformasi tentang pengungkapanlingkungan.

Berdasarkan hasil analisis statistikmenggunakan eviews8 pada tabel 27tersebut diketahui bahwa hipotesisketiga dalam penelitian ini ditolak. Halini dapat ditunjukkan dari hasil analisislinear berganda, seperti dilihat padatabel 28 diketahui bahwa nilai nilaikoefisien β sebesar -0,707192, nilaithitung bernilai negatif sebesar -0,747505< ttabel 1,67722 dan nilai signifikansisebesar 0,4604 > 0.05 yang lebih besardari taraf signifikansi. Hasil penelitianini mendukung penelitian yangdilakukan oleh Karim, Lacina danRutledge (dalam Chairi, 2008) yangmenyatakan bahwa kepemilikaninstitusional tidak berpengaruh terhadapenvironmental disclosure(pengungkapan lingkungan).

Hasil penelitian ini juga sesuaidengan penelitian Rao, et al (2011)menunjukkan adanya pengaruh negatifdari kepemilikan institusional terhadapenvironmental disclosure(pengungkapan lingkungan). Hasilpenelitian lainnya juga mendukungpenelitian Rupley, et al (2012)menunjukkan adanya pengaruh negatifdari kepemilikan institusional terhadapenvironmental disclosure. Investorinstitusional merupakan kepemilikaninstitusi oleh institusi keuangan seperti

perusahaan asuransi, lembagapenyimpanan dana (bank dan lembagasimpan pinjam), lembaga dana pensiun,maupun perusahaan investasi.

Namun hasil penelitian ini tidakmendukung menurut penelitianLindrianasari, (2007) menyatakan bahwaperusahaan yang memiliki kinerjalingkungan yang baik dan melakukanpengungkapan yang tinggimemposisikan mereka sebagaiperusahaan yang memiliki aktifitas yangberguna dan kualitas pengungkapan inijuga didorong legitimasi terhadapmasyarakat. Penelitian lainnya dilakukanoleh Winarno (2007) bahwa kepemilikaninstitusional berpengaruh positifterhadap environmental disclosure.Dimana hasilnya menyatakanperusahaan dapat menyajikankepedulian lingkungan dalam laporankeuangan guna membantu menciptakankesan positif terhadap lingkungandimata pemodal, pemerintah, danmasyarakat. Dengan demikian,kepemilikan institusional dapatmendorong perusahaan untukmenekankan pentingnya analisisperilaku dengan memperhatikanlingkungan yang diharapkan agarperusahaan dapat diterima olehmasyarakat sesuai dengan teorilegitimasi.

4. Pengaruh Komite Audit terhadapEnvironmental Disclosure

Komite audit merupakan salahsatu komite penunjang dewan komisaris.Komite audit berfungsi memberikansuatu pandangan tentang masalahakuntansi, laporan keuangan danpenjelasannya, sistem pengawasaninternal serta auditor independen.Komite Audit dianggap sebagai alatyang efektif untuk melakukanmekanisme pengawasan, sehingga dapat

Page 25: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

22

mengurangi biaya agensi danmeningkatkan kualitas pengungkapaninformasi perusahaan. Dengantercapainya pengawasan yang efektif,maka dapat dipastikan pengendalianinternal dilakukan dengan baik.Sedikitnya konflik dan biaya agensiyang ada pada akhirnya dapatmendorong agen untuk mengungkapkanseluruh informasi perusahaan.Keberadaan Komite Audit dalamperusahaan diharapkan dapatmeningkatkan kualitas tata kelolaperusahaan, sehingga perusahaan dapatterhindar dari resiko yang dapatmemperburuk kinerja perusahaan.Kinerja perusahaan yang baik akanmenunjang perusahaan untukmengungkapkan informasi yang lebihbanyak termasuk kinerja lingkungan.

Berdasarkan hasil analisis statistikmenggunakan eviews8 pada tabel 28tersebut diketahui bahwa komite auditdalam penelitian ini ditolak. Hal inidapat ditunjukkan dari hasil analisislinear berganda, seperti terlihat nilaikoefisien β sebesar -0,166270, nilaithitung bernilai negatif sebesar -1,954246< ttabel 1,67722 dan nilai signifikansisebesar 0.0597 < 0.05.

Namun hasil penelitian ini tidaksejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Putri (2009) yangmenemukan adanya hubungan antarakomite audit yang berpengaruhsignifikan terhadap pengungkapanlingkungan. Focker (1992) dalamZhulaikha (2012) menyebutkan bahwakomite audit dianggap sebagai alat yangefektif untuk melakukan mekanismepengawasan, sehingga dapatmeningkatkan kualitas pengungkapaninformasi perusahaan.

Hasil penelitian ini tidakmendukung dengan penelitian didukung

oleh penelitian Ariningtika dan Kiswara(2013) menunjukkan bahwa komiteaudit memiliki hubungan positifterhadap pengungkapan lingkunganperusahaan yang hasilnya bahwa komiteaudit sangat penting bagi pengawasandan pengendalian perusahaan sehinggadengan adanya komite audit pada suatuperusahaan maka akan menambahefektifitas pengawasan termasuk praktikdan pengungkapan lingkunganperusahaan. Karena dengan semakinbesarnya ukuran audit akanmeningkatkan fungsi pengawasan padakomite audit terhadap pihak manajemenperusahaan.

Komite audit tidak akanmenambah efektifitas pengawasantermasuk praktik dan pengungkapanlingkungan perusahaan, sehingga dapatmengurangi biaya agensi danmenurunkan kualitas pengungkapaninformasi perusahaan. Dengan tidaktercapainya pengawasan yang tidakefektif, maka dapat dipastikanpengendalian internal tidak dilakukandengan baik. Sedikitnya konflik danbiaya agensi yang ada pada akhirnyatidak dapat mendorong agen untukmengungkapkan seluruh informasiperusahaan. Seharusnya keberadaankomite audit dalam perusahaandiharapkan dapat meningkatkan kualitastata kelola perusahaan, sehinggaperusahaan dapat terhindar dari resikoyang dapat memperburuk tentangpengungkapan lingkungan perusahaan.

5. Pengaruh Manajemen Laba terhadapEnvironmental Disclosure

Menurut Scott (2009), manajemenlaba merupakan suatu pilihan yangdilakukan oleh manajer dalam kebijakanakuntansi, atau tindakan dalammempengaruhi laba, sehingga dapatmencapai beberapa tuhuan tertentu

Page 26: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

23

dalam melaporkan laba. Manajermempunyai dorongan untuk melakukanpengungkapan lingkungan ketikamereka ingin melakukan manajemenlaba sehingga corporate environmentaldisclosure (CED) dapat digunakansebagai salah satu cara untukmengalihkan perhatian pemegang sahamdari pemantauan kegiatan manajemenlaba yang dilakukan oleh manajer.

Pengungkapan sukarela dalamlaporan tahunan, seperti pengungkapanlingkungan perusahaan dirasa pentinguntuk menunjukkan pada parapemangku kepentingan perihalkesadaran perusahaan pada lingkungansosial. Sejalan dengan argumen-argumentersebut, dapat dikatakan bahwa semakinbesar manajer melakukan tindakanmanajemen laba maka semakin luascorporate environmental disclosuresebagai salah satu proksi dari tindakanCSR perusahaan.

Berdasarkan hasil nilai koefisien βsebesar 0,000130, nilai thitung bernilaipositif sebesar 2,430116 > ttabel sebesar1,67722 dan nilai signifikansi sebesar0,0211 < 0,05. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa manajemen lababerpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure. Hasilpenelitian ini sesuai dengan penelitiandidukung oleh penelitian yang dilakukanHandajani et al. (2010) yangmenemukan bukti bahwa manajemenlaba berpengaruh signifikan terhadapCSR disclosure. Hasil ini menunjukkanbahwa manajer yang terlibat dalampraktik manajemen laba termotivasiuntuk mencari persepsi positif dariberagam kelompok pemegang sahamdan stakeholder lainnya melalui kegiatanpengungkapan lingkungan perusahaan.

Namun hasil penelitian lainnyajuga mendukung penelitian ini yang

dilakukan oleh Sun et al. (2010)menunjukkan adanya hubungansignifikan antara CED dan manajemenlaba. Hasil ini menunjukkan bahwamanajer yang terlibat dalam praktikmanajemen laba termotivasi untukmencari persepsi positif dari beragamkelompok pemegang saham danstakeholder lainnya melalui kegiatanCED.

Manajemen laba merupakan salahsatu faktor yang dapat mengurangikreditibilitas laporan keuangan, danmenambah bias dalam laporan keuanganserta menggangu pemakai laporankeuangan yang mempercayai angka labahasil rekayasa tersebut sebagai angkalaba tanpa rekayasa. Kemampuanperusahaan dalam menghasilkan labayang baik tiap tahunnya merupakan carauntuk menarik investor. Mengukurkemampuan laba denganmembandingkan laba bersih perusahaandengan pendapatan yang dimilikimemang efektif dan dapatmenggambarkan kemampuanpendapatan yang dikelola manajemendalam menghasilkan laba perusahaan.Namun dalam penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa manajemen lababerdasarkan perhitungan discrectionaryaccrual berpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure.

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian danpengujian hipotesis yang diajukan sebelumnyadapat disimpulkan bahwa:

1. Kepemilikan manajerial tidakberpengaruh positif terhadapenvironmental disclosurek. Sehinggadapat dikatakan bahwa dengansemakin besar kepemilikan manajerialtidak menjamin semakin banyak

Page 27: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

24

pengungkapan lingkungan yangdilakukan perusahaan.

2. Ukuran dewan komisaris tidakberpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure.Sehinggadapat dikatakan bahwa berapapunjumlahnya dewan komisaris dalamsuatu perusahaan tidak dapatmeningkatkan jumlah pengungkapanlingkungan.

3. Kepemilikan institusional tidakberpengaruh positif terhadapenvironmental disclosure.Sehinggadapat dikatakan bahwa dengan tingkatkepemilikan institusional yangsemakin tinggi tidak akanmeningkatkan tingkat pengawasanterhadap manajemen danmeningkatkan informasi tentangpengungkapan lingkungan.

4. Komite audit tidak berpengaruh positifterhadap environmentaldisclosure.Sehingga dapat dikatakanbahwakomite audit tidak akanmenambah efektifitas pengawasantermasuk praktik dan pengungkapanlingkungan perusahaan, sehingga dapatmengurangi biaya agensi danmenurunkan kualitas pengungkapaninformasi perusahaan.

5. Manajemen laba berpengaruh positifterhadap environmental disclosure.Sehingga dapat dikatakan bahwasemakin besar manajer melakukantindakan manajemen laba makasemakin luas corporate environmentaldisclosure sebagai salah satu proksidari tindakan CSR perusahaan.

B. Keterbatasan PenelitianMeskipun peneliti telah berusaha

merancang dan mengembangkan penelitiansedemikian rupa, namun masih terdapatbeberapa keterbatasan dalam penelitian iniyang memerlukan perbaikan bagi penelitiberikutnya, antara lain:

1. Sampel penelitian ini terbilang sedikityaitu berjumlah 12 perusahaan dengan48 laporan tahunan, dikarenakan adanyakesulitan memperoleh data laporantahunan secara lengkap padaperusahaan.

2. Populasi penelitian ini hanyadikhususkan pada perusahaanpertambangan dan perkebunan yangterdaftar di BEI. Artinya, penelitian inibelum mewakili seluruh perusahaan gopublic yang ada di BEI untuk menarikkesimpulan.

3. Dalam penelitian ini, variabel dependenuntuk pemilihan jumlah item yangdiungkapkan perusahaan untukenvironmental disclosure bersifatsubjektif karena jumlah item yangdiungkapkan dalam perusahaanberdasarkan judgement peneliti.

C. SaranDari kesimpulan yang telah diperolah pada

penelitian ini, maka dapat diberikan beberapasaran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkanpeneliti menggunakan seluruhperusahaan go public yang terdaftar diBursa Efek Indonesia sehingga sampelyang diperoleh bertambah dan dapatmewakili seluruh jenis perusahaanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesiasehingga lebih tepat digunakan untukmenarik kesimpulan.

2. Peneliti menyarankan pada penelitiselanjutnya agar memperhatikanfaktor-faktor lain yaitu sepertiprofitabilitas, ukuran perusahaan, tipeindustri, leverage, komisarisindependen dan jumlah rapat komiteauditagar menambah variabel-variabelpenelitian yang mempengaruhienvironmental disclosure.

3. Penelitian selanjutnya disarankanuntuk memperbesar jumlah sampel danmemperpanjang tahun pengamatan.

Page 28: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

25

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N.N.N., dan Sulaiman, M. (2004),“Environmental Disclosures inMalaysian Annual Reports: ALegitimacy Theory Perspective”. IJCM,14, 44.

Anggraini, Fr Reni Retno. 2006.“Pengungkapan Informasi Sosial danFaktor – faktor yang MempengaruhiPengungkapan Informasi Sosial danLaporan Keuangan Tahunan (StudyEmpiris pada Perusahaan – perusahaanyang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”.Simposium Nasional Akuntansi IX.Padang.

Benardi K, M., Sutrisno, dan P. Assih. 2009.“Faktor-Faktor yang MemengaruhiLuas Pengungkapan dan Implikasinyaterhadap Asimetri Informasi”.Simposium Nasional Akuntansi XII.Palembang.

Effendi, Lia Uzliawati, Agus SholikhanYulianto. “Pengaruh Dewan KomisarisTerhadap Environmental Disclosurepada Perusahaan Manufaktur yangListing di BEI Tahun 2008-2011”.Kumpulan Makalah SimposiumNasional Akuntansi 15.

Faizal. 2004. Analisis Agency Cost, StrukturKepemilikan Dan Mekanisme CorporateGovernance. Simposium NasionalAkuntansi VII. Ikatan AkuntansiIndonesia.

Fama, E.F., dan Jensen, M.C. 1983.Separation of ownership and control.Journal of Law and Economics. Vol. 26(2): 301–325

Fatayaningrum, D. 2011. “Analisis PengaruhManajemen Laba dan MekanismeCorporate Governance terhadapCorporate Environmental Disclosure”.Skripsi tidak dipublikasikan, UniversitasDiponegoro, Semarang.

Global Reporting Initiative 2000-2006.2006.“Pedoman LaporanKeberlanjutan”,http://www.globalreporting.org. (25januari 2016)

Handajani, L., Sutrisno, and Chandrarin, G.2008. “The Effect of EarningsManagement and CorporateGovernance Mechanism to CorporateSocial Responsibility Discosure : Studyat Public Companies in Indonesia StockExchange”. Simposium NasionalAkuntansi XII. Palembang

Harsanti, P. 2011. ”Corporate SocialResponsibility dan Teori Legitimasi”.Mawas Juni 2011. Universitas MuriaKudus.

Jensen, M. and Meckling, W. 1976. ”Theoryof the firm: managerial behavior,agency costs and ownership structure”.Journal Of Financial Economics, Vol 3,pp. 305-360

Lastanti, Hexana Sri. 2004. “HubunganStruktur Corporate Governance denganKinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar :Peran Akuntan dalam MembangunGood Corporate Governance.” DalamKonferensi Nasional Akuntansi

Perwita K. D., Veronika. 2009. “PengaruhEnviromental Disclosure terhadapReaksi Pasar dan Nilai Perusahaan”.Skripsi tidak dpublikasikani, UniversitasDiponegoro.

Scott, William R. 2009. Financial AccountingTheory, 5th Edition. Prentice Hall, NJ.

Soesetio, Yuli. 2008. Kepemilikan Manajerialdan Institusional, Kebijakan Dividen,Ukuran Perusahaan, Struktur Aktivadan Profitabilitas Terhadap KebijakanHutang. Jurnal Keuangan danPerbankan.

Suhardjanto, D. (2008), “EnvironmentalReporting Practies: An Evidence FromIndonesia”. Jurnal Akuntansi danBisnis, 8 (1), 33-46.

Page 29: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

26

Sun, N., Salama, A., Hussainey, K., andHabbash, M. 2010. “CorporateEnvironmental Disclosure, CorporateGovernance, and Earningsmanagement”. Managerial AuditingJournal. Vol. 25, No. 27, pp 679-700.

Suratno, I.B., Darsono, dan Mutmainah,(2006), “Pengaruh EnvironmentalPerformance terhadap EnvironmentalDisclosure dan Economic Performance(Studi Empiris Pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di BursaEfek Jakarta Periode 2001-2004)”,Simposium Nasional Akuntansi IX(Padang).

Tarjo, 2008. Pengaruh KonsentrasiKepemilikan Institusional dan leverageTerhadap Manajemen Laba, NilaiPemegang Saham Serta Cost Of EquityCapital. Simposium Nasional AkuntansiXI. Pontianak.

WALHI, 2011, “Laporan Dampak OperasiPT. Freeport-Rio Tinto, Publikasi UlangRiset WALHI 2006”.http://www.walhi.or.id. Diakses tanggal27 Januari 2016.

Walhi, 2014. Tinjauan Lingkungan HidupWALHI 2014. Politik 2014: UtamakanKeadilan Ekologis.http://chirpstory.com/li/67594. (27Januari 2016)

http://www.globalreporting.org

http://www.idx.co.id

http://www.menlh.go.id/proper

Page 30: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

27

LAMPIRAN:

Tabel 1Kriteria Pengambilan Sampel

No Deskripsi Jumlah1 Perusahaan pertambangan dan perkebunan yang terdaftar

di BEI tahun 2012-201557

2 Perusahaan pertambangan dan perkebunan yang terdaftardi BEI tidak mengikuti PROPER dalam PengelolaanLingkungan Hidup tahun 2012-2015

(32)

3 Perusahaan pertambangan dan perkebunan yang tidakkonsisten menerbitkan laporan tahunan secara berturut-turut di BEI tahun 2012-2015

(13)

4 Jumlah Sampel 125 Jumlah sampel dalam rentang waktu 4 tahun penelitian 48Sumber: www.idx.co.id, diolah 2016

Tabel 2Statistik Deskriptif

ED MANJ UKD INST KA MLMean 0,34 7% 5,67 65% 3,23 -6146,38Median 0,21 0% 6 68% 3 -6206,50Maximum 0,97 65% 10 100% 6 -4002,00Minimum 0,06 0% 3 29% 2 -7729,00Std. Dev. 0,30 18% 1,94 21% 0,72 715,89Observasion 48 48 48 48 48 48Sumber: Hasil Olahan Data Eviews8 , 2017

Tabel 3Hasil Uji Chow test atau Likelyhood test

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.738508 (11,31) 0.0134Cross-section Chi-square 32.587714 11 0.0006

Sumber: Hasil Olahan Eviews8 Tahun 2017

Page 31: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

28

Tabel 4Hasil Uji Hausman Test

Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 12.740196 5 0.0259

Sumber: Hasil Olahan Eviews8 Tahun 2017

Gambar 1Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

S eries : S tandardized Res idualsS am ple 2012 2015Observations 48

M ean 1.85e-17M edian -0.047308M ax im um 0.612509M inim um -0.323935S td. Dev. 0.240296S kewness 0.713045K urtos is 2.859018

Jarque-B era 4.107218P robability 0.128271

Sumber: Hasil Olahan Eviews8 Tahun 2017

Tabel 5Hasil Uji Autokorelasi

F-statistic 3.979276 Durbin-Watson stat 1.998743Prob(F-statistic) 0.000485

Sumber: Hasil Olahan Eviews8 Tahun 2017

Tabel 6Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.478615 Prob. F(19,28) 0.1695Obs*R-squared 24.04009 Prob. Chi-Square(19) 0.1946Scaled explained SS 17.10826 Prob. Chi-Square(19) 0.5825

Sumber: Hasil Olahan Eviews8 Tahun 2017

Page 32: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI …...... Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap ... yaitu dewan komisaris independen dan komite ... kepemilikan institusional, kepemilikan

29

Tabel 7Hasil Uji Multikolinearitas

MANJ UKD INST KA MLMANJ 1 -0,14 -0,56 -0,12 -0.0263UKD -0,14 1 0,29 0,03 -0.0004INST -0,56 0,29 1 -0,06 0.1490KA -0,12 0,03 -0,06 1 0.3093ML -0.0263 -0.0004 0.1490 0.3093 1

Sumber: Hasil Olahan Eviews8 Tahun 2017

Tabel 8Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R-squared 0.672541 Mean dependent var 0.338333Adjusted R-squared 0.503530 S.D. dependent var 0.299051

Sumber: Hasil Olahan menggunakan Eviews8 Tahun 2017

Tabel 9Hasil Uji F (Simultan)

F-statistic 3.979276 Durbin-Watson stat 1.998743Prob(F-statistic) 0.000485

Sumber: Hasil Olahan menggunakan Eviews8 Tahun 2017

Tabel 10Hasil Uji Hipotesis (t-Test)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.928488 1.123722 0.826261 0.4150MANJ 16.21296 9.926358 1.633324 0.1125UKD 0.013210 0.082182 0.160745 0.8733INST -0.707192 0.946070 -0.747505 0.4604KA -0.166270 0.085081 -1.954246 0.0597ML 0.000130 5.36E-05 2.430116 0.0211

Sumber: Hasil Olahan menggunakan Eviews8 Tahun 2017