jurnal.pdf
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP
RENTABILITAS EKONOMI PADA PT BANK
MANDIRI PERSERO TBK
Oleh:
UMI TRIANA SARI
NIM. 2011051072
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN-BANTEN
2015
JURNAL
v
ABSTRAK
UmiTriana Sari, 2011051072,
PengaruhPemberianKreditTerhadapRentabilitasEkonomiPada PT Bank
MandiriTbk.
Sebagaimanatujuanutamasuatuperbankanyaitumencapaikeuntungan
yang optimal, makasetiap bank
selalumeningkatkankemampuannyauntukmenghasilkanlabasalahsatunyadengancar
amemberikankreditkepadaparanasabah, sehinggamampumencapailaba yang
diinginkandengandemikianPenelitianinidilakukanuntukmengetahuipengaruhpemb
eriankreditterhadaprentabilitasekonomi PT Bank MandiriTbk.
Metode yang
dilakukandalampenelitianiniadalahdengancarapengamatanlangsungterhadapobjek
penelitianmelaluidokumen-dokumen yang tersediapada PT Bank
MandiriTbksertamelakukanLibrary researchyaitupengumpulan data
denganmencaribuku-buku yang berkaitandenganjudulskripsi.
Hasilpenelitianpengaruhpemberiankreditterhadaprentabilitasekonomipa
da PT Bank MandiriTbk, makahasilperhitungankorelasi (r) sebesar0,8904
artinyavariabel x mempunyaipengaruh yang sangatkuatterhadapvariabel y
sehinggajumlahkredit yang
disalurkanmeningkatmakarentabilitasekonomimeningkatdengankoefisiendetermin
asi (r2) sebesar 0,7928 atau 79,28% yang artinya 79,28% darivariabelkredit yang
mempengaruhirentabilitasekonomi. Sedangkan 20,72%% (100%-79,28%)
dipengaruhiolehvariabel lain selainkredit. Kemudian Dari
pengujianhipotesismenyatakan H0 ditolak H1 diterimaartinyaterdapatpengaruh
yang signifikanantarapemberiankreditterhadaprentabilitasekonomipada PT Bank
MandiriTbk, dimanaThitung> T table (3,384>3,182).
Kata Kunci :PemberianKredit Dan RentabilitasEkonomi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke Masyarakat
dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang. Kualitas kredit akan menentukan kelangsungan hidup
bank menyadari betapa pentingnya masalah kualitas kredit, berbagai regulasi
di bidang perkreditan di terbitkan, baik oleh pemerintah, bank Indonesia
mapun internal bank. Semua regulasi itu di maksudkan untuk mengelola dan
mengendalikan resiko kredit agar dapat diminimalkan, sehingga kelangsungan
usaha bank tidak terganggu dalam kehidupan sehari-hari, perbankan di
Indonesia mampu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
nasional kearah kesejaheraan rakyat. Suksesnya bank dalam mengelola
sumber dana merupakan salah satu kunci keberhasilan manajemen suatu bank.
Tanpa adanya dana, bank tidak dapat memberikan kredit kepada nasabahnya.
Sebaliknya tanpa adanya kredit yang diberikan pendapatan bank relatif kecil
sehingga sumber dana bank merupakan salah satu aspek yang penting dalam
mengelola bank, baik dalam jangka waktu panjang sesuai dengan corporate
plan dari masing-masing bank.
Pada dasarnya kredit hanya satu macam, apabila dilihat dari pengertian
yang terkandung didalamnya. Akan tetapi untuk membedakan kredit, dapat
3
Pada PT. Bank Mandiri (Persero), TBK adalah bagaimana bank ini
memberikan solusi yang baik untuk masyarakat Indonesia, agar permasalahan
yang terjadi pada masyarakat dapat terselesaikan. Maka upaya yang dilakukan
pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk agar masyarakat memenuhi kebutuhan
hidupnya yaitu dengan mengeluarkan produk kredit yang tertuju pada
masyarakat Indonesia agar mereka bisa merasakan kehidupan yang sesuai.
Mengingat pentingnya pemberian kredit, baik untuk masyarakat yang
membutuhkan maupun untuk kelancaran kelangsungan hidup bank itu sendiri
serta besarnya jumlah kredit yang diberikan bank untuk masyarkat terhadap
keuangan yaitu rentabilitas bank tersebut, sehingga penulis melakukan
penelitian yang di beri judul “Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap
Rentabilitas Ekonomi Pada PT Bank Mandiri Persero Tbk.”
B. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah, penulis mencoba mengidentifikasi
tentang masalah :
1. Pemberian kredit pada PT Bank Mandiri Persero, Tbk dari tahun ke tahun
mengalami penurunan.
2. Rentabilitas ekonomi pada PT Bank Mandiri Persero, Tbk belum
maksimal.
3. Rentabilitas ekonomi pada PT Bank Mandiri Persero, Tbk mengalami
penurunan kurang baik.
4
4. Kredit macet akan berdampak negatif terhadap rentabilitass pada PT Bank
Mandiri Persero, Tbk
5. Sistem pemberian kredit yang diberikan oleh PT Bank Mandiri Persero,
Tbk terhadap nasabah prosesnya membutuhkan jangka waktu yang
panjang.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya jangkauan masalah dalam penelitian ini, maka
berdasarkan latar belakang, penelitian ini dibatasi pada pembahasannya
sebagai berikut:
1. Yang dimaksud dengan kredit adalah peningkatan jumlah kredit yang
dikeluarkan pihak bank dikurangi dengan resiko kredit dalam jangka
waktu tertentu.
2. Yang dimaksud dengan rentabilitas ekonomi adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua modal dalam hal
membandingkan laba sebelum pajak dengan total aktiva.
3. Penelitian dilakukan pada PT Bank Mandiri Tbk dan data yang diteliti
adalah laporan keuangan periode 2009-2013.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan
pokok-pokok permasalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemberian kredit pada PT Bank Mandiri Persero Tbk periode
2009-2013?
5
2. Bagaimana rentabilitas ekonomi pada PT Bank Mandiri Persero Tbk
periode 2009-2013?
3. Bagaimana pengaruh pemberian kredit terhadap rentabilitas ekonomi PT
Bank Mandiri Persero Tbk periode 2009-2013?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pemberian kredit pada PT Bank Mandiri Persero
Tbk.
b. Untuk mengetahui rentabilitas ekonomi pada PT Bank Mandiri Persero
Tbk.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit terhadap rentabilitas
ekonomi PT Bank Mandiri Persero Tbk.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ilmiah ini, penulis berharap agar bermanfaat
bagi siapa saja yang memerlukan kajian mengenai masalah pengkreditan.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah manfaat secara
teoritis dan praktis.
a. Manfaat Teoritis
1) Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat
mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang. Selain itu
dapat membandingkan antara teori dan praktik yang terjadi di
8
G. Hipotesis
Menurut Prof. DR. Sugiyono, (2010:93) “Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan
masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dalam penelitian ini
perumusan hipotesis akan diuji dan akan diberikan simbol sebagai berikut:
H0:p=0 Diduga tidak ada pengaruh antara pemberian kredit terhadap
rentabilitas ekonomi.
H1:P≠0 Diduga ada pengaruh pemberian kredit terhadap rentabilitas ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat sebuah hipotesis awal
yaitu bahwa “Terdapat pengaruh antara pemberian kredit dengan rentabilitas
ekonomi pada PT.Bank Mandiri Persero Tbk.”
H. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan digambarkan secara umum dan
singkat dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaaat penelitian, hipotesis dan sistematika penulisan.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah PT Bank Mandiri Tbk
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 oktober 1998 sebagai bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah Indonesia
yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam Bank
Mandiri. Keempat bank tersebut telah turut membentuk riwayat
perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada
lebih dari 150 tahun yang lalu.
Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan
dan keuangan yang berpengalaman selama lebih dari 150 tahun. Masing-
masing dari empat bank bergabung telah memainkan peranan yang penting
dalam pembangunan ekonomi Indonesia
Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami
perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di
tahun 2000 hingga mencapai Rp 5,3 Triliun di tahun 2004. Selain itu,
Bank Mandiri juga mencatat prestasi penting dengan melakukan
penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen
dengan 4 Miliar lembar saham.
48
Pada tahun 2005 Bank Mandiri harus menghadapi permasalahan yang
mengakibatkan menurunnya kinerja bank. Salah satunya adalah dengan
meningkatnya kredit bermasalah, tercermin dari rasio Non Performing Loan
(NPL) net konsolidasi yang meningkat dari 1,60% di tahun 2004 menjadi 15,34%
di tahun 2005. Hal ini secara langsung berdampak pada penurunan laba Bank
Mandiri secara signifikan dari sebelumnya sebesar Rp 5,3 Triliun di tahun 2004,
menjadi Rp 603 Miliar di tahun 2005 atau mengalami penurunan sebesar sekita
80%. Dari sisi kepercayaan investor di bursa, harga saham Bank Mandiri juga
mengalami penurunan dari Rp 2.050 pada Januari 2005 hingga ke level Rp 1.110
pada November 2005.
Proses transformasi yang telah dijalankan Bank Mandiri sejak tahun
2005 hingga tahun 2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja
Bank Mandiri, tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial.
Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net
konsolidasi yang turun dari sebesar 15,34% di tahun 2005 menjadi hanya
sebesar 0,62% di tahun 2010. Selain itu laba bersih Bank Mandiri juga
tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2
Triliun di tahun 2010.
Untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan kinerjanya,
Bank Mandiri melaksanakan transformasi lanjutan tahun 2010-2014
dimana Bank Mandiri telah melakukan revitalisasi visinya untuk “Menjadi
Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”.
Dengan visi tersebut, Bank Mandiri mencanangkan untuk mencapai
49
milestone keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai
di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekat 16%
ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap
menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah
4%. Pada tahun 2014, Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai
kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5
Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri mentargetkan
untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam hal nilai
kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional.
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi transformasi lanjutan,
Bank Mandiri melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (righ issue) pada
awal tahun 2011 dalam rangka meningkatkan struktur permodalan. Pada
kuartal III tahun 2011, permodalan Bank Mandiri telah mencapai Rp 59,7
Triliun sehingga menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih predikat
sebagai Bank Internasional sesuai kriteria Arsitektur Perbankan Indonesia.
Implementasi transformasi tahap pertama dan transformasi lanjutan
tersebut menunjukkan kinerja Bank Mandiri yang terus meningkat dan
mendapatkan respon positif dan investor yang tercermin dari
meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara signifikan dari posisi
terendah Rp 1.110 per lembar saham pada tanggal 16 November 2005
menjadi Rp 7.850 per lembar saham pada akhir tahun 2013. Dalam kurun
waktu kurang lebih 8 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri
meningkat sekitar 8 kali lipat dari sebelumnya hanya sebesar Rp 21,8
50
Triliun menjadi Rp 183, 16 Triliun, melebihi target kapitalisasi pasar pada
transformasi lanjutan.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Kami berkomitmen membangunan hubungan jangka panjang yang
didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun
perseorangan. Kami melayani seluruh nasabah dengan standar layanan
internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami
ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim
yang terbaik.
VISI : Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan
selalu progresif.
MISI : - Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
- Mengembangkan sumber daya manusia profesional.
- Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder.
- Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.
3. Produk Kredit Bank Mandiri
Kami menyediakan Kredit Usaha Mikro (KUM) bagi nasabah yang
membutuhkan Kredit Investasi (KI) dan atau Kredit Modal Kerja (KMK)
untuk pengembangan usaha produktif maupun konsumtif usaha mikro.
Fasilitas pembiayaan ini dapat diberikan kepada semua pemilik
usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk perusahaan,
kelompok usaha, dan perorangan (seperti dagang, petani, peternak dan
nelayan.)
51
a. Kredit Usaha Mikro (KUM)
Kredit usaha mikro khusus diberikan kepada usaha mikro dengan
maksimum limit kredit sebesar Rp 100 juta. Khusus untuk fasilitas top
up diperkenankan sampai dengan limit Rp 200 juta.
Fitur Kredit :
Limit kredit sesuai dengan jenis kredit yang dimohon dan maksimal
Rp 100 juta
Sifat kredit aflopend plafond (pagu menurun).
Jangka waktu kredit maksimal 36 bulan.
Tidak diwajibkan financing.
Jaminan utama adalah obyek yang dibiayai. Jaminan tambahan
dipersyaratkan apabila menurut penilaian Bank diperlukan.
Manfaat produk :
Proses cepat dan mudah.
Persyaratan kredit yang ringan.
Tidak dikenakan biaya proisi dan administrasi.
Persyaratan Kredit :
1) Usaha minimimum 2 tahun di lokasi dengan bidang yang sama.
2) Usaha minimal 21 tahun atau sudah menikah. Maksimal usia 60
tahun saat kredit lunas.
3) Melampirkan data diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu
Keluarga (KK), serta surat nikah (bagi yang sudah menikah).
4) Khusus kredit 50 juta ke atas di persyaratkan NPWP.
52
5) Surat keterangan usaha dari Desa/Kelurahan, Dinas Pasar atau
Otorita setempat dimana yang bersangkutan memiliki usaha atau
Surat Ijin Usaha.
6) Belum pernah memperoleh fasilitas kredit atau pernah / telah
memperoleh fasilitas kredit dengan kolektibitas lancar atau tidak
dalam kondisi bermasalah.
b. Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
Manfaat produk:
Fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri melalui divisi micro atau
Micro Mandiri Unit (MMU) kepada karyawan atau pegawai,
anggota porli, anggota TNI, yang sistem penggajiannya melalui
Bank Mandiri (Payroll Mandiri) dengan limit kredit mulai Rp 3juta
sampai dengan Rp 50 juta. Bunga 1.2% /bulan.
Persyaratan Kredit :
1) Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonsia
2) Telah diangkat menjadi pegawai tetap minimal 1(satu) tahun dan
berpenghasilan tetap. Khusus untuk pegawai dengan status tetap
(tidak termasuk masa percobaan/probation) dan payroll di Bank
maka masa kerja pegawai tidak diperhitungkan.
3) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan pada saat kredit
lunas sesuai usia pensiun yaitu maksimum usia 55 tahun (kecuali
untuk pegawai pemerintah/ BUMN/ BUMD/ BHMN/ persyaratan
usia ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
53
4) Penghasilan per bulan diatas Upah Minimum Regional (UMR)
yang berlaku di daerah tersebut
5) Menyerahkan bukti diri berupa copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
calon debitur dan suami/istri calon debitur, Kartu Keluarga (KK),
serta Surat nikah/cerai (bagi yang sudah menikah/cerai).
4.
54
4. Struktur Organisasi
55
5. Uraian Tugas Jabatan
a. Presiden Direktur
1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan.
2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manajer).
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan.
b. Direksi
Direksi adalah organ yang bertanggung jawab penuh atas
pengurusan bank untuk kepentingan dan tujuan bank serta mewakili
bank baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
Tugas dan wewenang direksi yaitu:
1) Memimpin dan mengurus bank sesuai dengan maksud dan tujuan
bank dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektifitas bank.
2) Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan bank.
Direksi terdiri dari:
a) Direksi Perbendaharaan dan Pasar Modal
b) Direksi Perusahaan dan Pemerintah
c) Direksi Perbankan Ritel
d) Direksi Risiko Pengelola
56
e) Direksi Distribusi Jaringan
f) Direksi Informasi Kepala & Keuangan
g) Direksi Sumber Daya Manusia & Dukungan Layanan
c. Sekretaris perusahaan dan pemenuhan
1. Memastikan ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan
oleh dewan komisaris dan dewan direksi.
2. Memastikan kehadiran peserta rapat.
3. Menyampaikan semua kebijakan dan peraturan perusahaan
terhadap seluruh staf perusahaan.
d. Keuangan
Untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan
kinerjanya, Bank Mandiri melaksanakan transformasi lanjutan tahun
2010-2014 dimana Bank Mandiri telah melakukan revitalisasi visinya
untuk “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi
dan selalu progresif”. Dengan visi tersebut, Bank Mandiri
mencanangkan untuk mencapai milestone keuangan di tahun 2014,
yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp 225 Triliun dengan
pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran
2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas asset
yang direflesikan dari rasio NPL gross di bawah 4%. Pada tahun 2014,
Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar
terbesar di Indonesia.
57
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi transformasi lanjutan,
Bank Mandiri melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (right issue)
pada awal tahun 2011 dalam rangka meningkatkan struktur
permodalan. Pada kuartal III tahun 2011, permodalan Bank Mandiri
telah mencapai Rp59,7 Triliun sehingga menjadi bank pertama di
Indonesia yang meraih predikat sebagai Bank Internasional sesuai
kriteria Arsitektur Perbankan Indonesia.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Pemberian Kredit pada PT Bank Mandiri Tbk
Sebelum membahas mengenai pengaruh pemberian kredit terhadap
rentabilitas ekonomi PT Bank Mandiri Tbk, maka terlebih dahulu penulis
sajikan data-data yang diperlukan dalam pembahasan ini yaitu laporan
keuangan berupa neraca dan laba rugi periode tahun 2009-2013.
58
Tabel 1
PT Bank Mandiri Tbk
Neraca
Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Aktiva 2009 2010 2011 2012 2013
Kas 8.397.724 9.521.713 11.357.523 15.286.190 19.051.934
Giro pada Bank
Indonesia
15.070.892 24.856.699 36.152.674 38.272.155 43.904.419
Giro pada bank lain 6.710.448 8.559.665 9.816.828 9.645.504 14.036.484
Penyisihan kerugian (84.178) (10.113) (10.841) (6.268) (11.591)
Penempatan pada
Bank lain
40.326.918 28.914.035 51.393.062 48.238.225 45.113.834
Penyisihan kerugian (344.907) (137.885) (146.729) (85.258.) (105.599)
Efek-efek 14.586.822 27.247.529 12.002.918 10.769.775 26.802.548
Penyisihan kerugian (2.022) (112.239) (330.481) (243.000) (586.702)
Tagihan Lainnya 3.127.594 2.575.586 4.811.988 5.549.403 7.523.929
Penyisihan kerugian (844.781) (1.146.327) (1.079.302) (1.125.015) (1.424.454)
Obligasi pemerintah 87.985.192 78.092.734 78.459.449 78.935.756 82.227.428
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dan
dijual kembali
4.784.254 8.980.757 12.369.885 14.515.235 3.737.613
Penyisihan kerugian (30.488) - - - -
Sumber: Neraca Konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk Desember 2009-2013
59
Aktiva Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Tagihan derivatif 169.298 37.096 113.657 87.143 170.878
Penyisihan kerugian (1.765) -
-
-
-
Kredit yang diberikan 168.092.890 232.545.259 298.988.258 370.570.356 450.634.798
Penyisihan kerugian (11.594.955) (11.481.725) (12.105.048) (14.011.350) (16.535.651)
Piutang dan
pembiayaan konsumen
- 2.132.823 3.185.570 3.828.369 4.511.545
Penyisihan kerugian - (40.769) (62.990) (90.777) (133.356)
Investasi bersih setelah
pembiayaan
- - 38.785 327.680 612.154
Penyisihan kerugian - - (197) (1.767) (7.537)
Tagihan Akseptasi 4.304.000 3.779.409 6.510.436 7.920.471 10.114.889
Penyisihan kerugian (52.773) (171.097) (40.667) (37.041) (63.481)
Penyertaan Saham 3.691.466 6.248 6.498 4.306 4.667
Penyisihan kerugian (2.106) (1.285) (829) (3.044) (3.224)
Biaya dibayar dimuka - - - 1.435.757 1.489.010
Pajak dibayar dimuka - - - 28.174 1.126.549
Aktiva tetap 4.728.390 5.527.000 6.589.594 7.002.690 7.645.598
Akumulasi penyusutan (4.485.569) (5.300.137) 5.462.238 (4.938.075) (5.612.651)
Aktiva tidak berwujud - - - 860.702 1.160.255
Penyisihan kerugian - - - (1.213.891) (1.354.113)
Sumber: Neraca Konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk Desember 2009-2013
60
Tahun
Aktiva 2009 2010 2011 2012 2013
Investasi pemegang
polis pada kontrak
- - 9.044.266 11.034.239 -
Aktiva pajak
tangguhan
5.940.042 4.401.088 3.800.412 3.966.613 4.322.498
Aktiva lain-lain 2.393.042 5.384.797 7.249.901 7.339.965 8.908.732
Jumlah Aktiva 370.310.042 449.774.551 551.891.704 635.618.708 733.099.762
Sumber: Neraca Konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk Desember 2009-2013
61
Kewajiban dan
Ekuitas
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Kewajiban
Kewajiban segera 552.885 757.465 1.830.798 1.694.231 762.130
Simpanan nasabah 299.721.940 362.212.154 384.728.603 442.837.863 508.996.256
Simpanan dari bank lain 9.735.677 7.629.862 12.317.885 14.016.837 12.443.313
Kewajiban kepada
pemegang polis
7.212.133 9.044.266 11.034.239 12.002.997
Efek yang dijual dengan
janji beli kembali
- - - 4.656.149
Kewajiban derivatif 33.246 165.378 113.257 226.168
Kewajiban akseptasi 3.950.506 6.551.103 7.957.512 10.178.370
Efek yang diterbitkan 622.619 1.492.744 2.211.588 1.545.876 1.779.597
Pengurangan kerugian - (1.377) (2.589) (2.200) (3.265)
Utang pajak 1.749.791 1.408.798 761.737 2.662.421 2.126.864
Pinjaman yang diterima 3.307.830 5.634.838 11.703.498 11.608.832 15.997.188
Estimasi kerugian
komitmen dan
kontinjensi
326.566 371.665 234.364 189.085 200.501
Beban yang masih harus
dibayar
443.764 606.975 600.545 2.344.762 3.326.475
Kewajiban lain-lain 7.809.345 10.338.954 15.378.187 13.002.765 14.166.214
Pinjaman Subordinasi 6.217.068 6.056.572 5.851.798 5.137.950 4.465.615
Jumlah kewajiban 335.202.225 407.704.515 451.379.750 518.705.769 596.735.488
Sumber: Neraca Konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk Desember 2009-2013
62
Ekuitas Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Modal saham 10.485.058 10.498.247 11.666.667 11.666.667 11.666.667
Tambahan modal disetor 6.911.587 6.960.680 17.195.760 17.195.760 17.316.192
Selisih kurs 120.963 69.593 56.794 47.677 221.620
Kerugian yang belum di
realisasi
(260.756) (405.197) (631.529) (409.449) (1.417.240)
Saldo laba 17.858.633 24.442.187 33.505.527 46.079.465 59.631.998
Kepentingan non
pengendali - - 861.189 1.952.745 1.371.359
Jumlah Ekuitas 35.108.769 41.542.808 62.654.408 76.532.865 88.790.596
Jumlah kewajiban dan
Ekuitas
370.310.994 449.774.551 551.891.704 635.618.708 733.099.762
Sumber: Neraca Konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk Desember 2009-2013
Kredit yang disalurkan menggunakan KMK (Kredit Modal
Kerja) merupakan salah satu layanan PT Bank Mandiri yang bertujuan
untuk membiayai tambahan modal kerja yaitu piutang dan tambahan
persediaan. Seiring berkembangnya usaha dan meningkatnya
kebutuhan modal kerja para nasabah pengusaha, PT Bank Mandiri
mampu dan bersedia melayani kebutuhan penambahan plafon
(suplesi) kredit.
63
Tabel 2
PT Bank Mandiri Tbk
Kredit yang disalurkan Tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
(Dalam Triliun Rupiah)
Tahun Jumlah Kredit
2009
2010
2011
2012
2013
198,547
246,201
314,381
388,830
472,435
Dari data tabel diatas, dapat terlihat bahwa pada tahun 2009
hingga tahun 2013 kredit yang diberikan mengalami kenaikan yang
bertahap. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah permintaan
kredit dari nasabah dari tahun 2009 hingga 2013.
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan
kredit (misalnya modifikasi perpanjangan jangka waktu pembayaran)
yang tidak mengakibatkan penerimaan aset dari debitur, PT Bank
Mandiri Persero, Tbk harus mencatat dampak restrukturisasi secara
prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal
restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan
kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru.
64
2. Rentabilitas ekonomi pada PT Bank Mandiri Tbk
Sebelum membahas mengenai rentabilitas ekonomi PT Bank
Mandiri Tbk, maka terlebih dahulu penulis sajikan data-data yang
diperlukan dalam pembahasan ini yaitu laporan keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi periode 2009-2013.
Tabel 3
PT Bank Mandiri Tbk
Laporan Laba Rugi Tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
(Dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Pendapatan dan Beban
Operasional
Pendapatan bunga bersih 15.349.164 19.518.609 21.775.982 27.530.592 32.776.626
Pendapatan operasional 5.199.435 8.432.817 11.768.351 11.897.822 14.686.637
Pembentukan penyisihan
kerugian (845.134) (2.986.234) (3.297.670) (3.423.067) (4.871.442)
(Pembentukan)/pembalik
an penyisihan estimasi
kerugian
(37.596) (53.358) (127.257) (43.937) (10.784)
(Pembentukan)/pembalik
an operasional (806.790) (88.778) (285.022) (13.090) (4.324)
Laba operasional 10.312.469 13.742.020 16.348.933 19.625.447 23.551.711
Pendapatan non
operasional
277.190 230.142 163.102 878.821 510.126
Laba sebelum
manfaat/(beban) pajak 10.589.578 13.972.162 16.512.035 20.504.268 24.061.837
(Beban)/manfaat pajak (3.434.114) (4.602.936) (3.816.150) (4.460.650) (5.231.903)
Laba bersih 7.155.464 9.218.298 12.695.885 16.043.618 18.829.934
Laba Komprehensif - 12.479.456 16.256.581 17.996.086
Sumber : Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian PT Bank
Mandiri Tbk Desember 2009-2013
65
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa banyak alat
yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat rentabilitas ekonomi.
Namun dalam hal ini penulis hanya menggunakan satu alat hitung,
yaitu rumus rentabilitas ekonomi. Untuk mempermudah perhitungan,
penulis sajikan data keuangan dalam jutaan rupiah.
Adapun rumus dari Rentabilitas Ekonomi adalah sebagai
berikut:
Rentabilitas Ekonomi = 𝑬𝑩𝑰𝑻
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 X 100%
Rentabilitas Ekonomi tahun 2009 (dalam rupiah)
EBIT = 10.589.578
Total Aktiva = 370.310.994
Rentabilitas Ekonomi (RE) = 10.589.578
370.310.994
= 0,028
= 2,8%
Artinya setiap 1 rupiah Total Aktiva menghasilkan EBIT Rp
0,028 sumber (data yang diolah).
66
Rentabilitas Ekonomi tahun 2010 (dalam rupiah)
EBIT = 13.972.162
Total Aktiva = 449.774.551
Rentabilitas Ekonomi (RE) = 13.972.162
449.774.551
= 0,031
= 3,1%
Artinya setiap 1 rupiah Total Aktiva menghasilkan EBIT Rp
0,031 sumber (data yang diolah).
Rentabilitas Ekonomi tahun 2011 (dalam rupiah)
EBIT = 16.512.035
Total Aktiva = 551.891.704
Rentabilitas Ekonomi (RE) = 16.512.035
551.891.704
= 0,030
= 3%
Artinya setiap 1 rupiah Total Aktiva menghasilkan EBIT Rp
0,030 sumber (data yang diolah).
67
Rentabilitas Ekonomi tahun 2012 (dalam rupiah)
EBIT = 20.504.268
Total Aktiva = 635.618.708
Rentabilitas Ekonomi (RE) = 20.504.268
635.618.708
= 0,032
= 3,2%
Artinya setiap 1 rupiah Total Aktiva menghasilkan EBIT Rp
0,032sumber (data yang diolah)
Rentabilitas Ekonomi tahun 2013 (dalam rupiah)
EBIT = 24.061.837
Total Aktiva = 733.099.762
Rentabilitas Ekonomi (RE) = 24.061.837
773.099.762
= 0,033
= 3,3%
Artinya setiap 1 rupiah Total Aktiva menghasilkan EBIT Rp
0,033 sumber (data yang diolah).
Kredit yang disalurkan dan perhitungan rentabilitas ekonomi
68
Tabel 4
PT Bank Mandiri Tbk Tabel Jumlah Kredit dan Rentabilitas Ekonomi
Tahun 2009 sampai dengan tahun2013
Tahun Jumlah Kredit EBIT Rentabilitas
Ekonomi
2009 198,547 10.589.578 2,8%
2010 246,201 13.972.162 3,1%
2011 314,381 16.512.035 3%
2012 388,830 20.504.268 3,2%
2013 472,435 24.061.837 3,3%
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mandiri Tbk dan data yang diolah
Dengan memperhatikan tabel diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. EBIT pada tahun 2009 sampai 2013 mengalami kenaikan secara
signifikan setiap tahunnya dikarenakan adanya peningkatan pada laba
operasionalnya dan di tambah dengan adanya laba non operasional.
b. Untuk rentabilitas ekonomi terjadi penurunan dan kenaikan setiap
tahunnya dari tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 3,1% disebabkan karena laba sebelum manfaat pajak (EBIT)
dan total aktiva meningkat. tetapi pada tahun 2010 sampai 2011
mengalami penurunan sebesar 3% disebabkan karena kenaikan laba
sebelum manfaat pajak (EBIT)lebih kecil daripada total aktiva. Pada
tahun 2011 sampai tahun 2012 rentabilitas ekonomi meningkat sebesar
3,2% dan pada tahun 2012 sampai tahun 2013 rentabilitas ekonomi
69
mengalami peningkatan sebesar 3,3%, disebabkan karana nilai laba
sebelum manfaat (EBIT) meningkat dan total aktiva juga meningkat
setiap tahunnya.
3. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada
PT Bank Mandiri, Tbk
Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap
Rentabilitas Ekonomi Pada PT. Bank Mandiri Tbk. digunakan analisis
regresi dan analisis korelasi.
Berikut perhitungan Pemberian Kredit terhadap Rentabilitas
Ekonomi yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 5
PT Bank Mandiri Tbk
Perhitungan Korelasi Pemberian Kredit Terhadap Rentabilitas Ekonomi
(Dalam Miliar Rupiah)
Tahun Kredit
(x)
RE
(y)
x.y 𝑿𝟐 𝒀𝟐
2009 198 2,8 554,4 39,204 7,84
2010 246 3,1 762,6 60,516 9,61
2011 314 3 942 98,596 9
2012 388 3,2 1241,6 150,544 10,24
2013 472 3,3 1557,6 222,784 10,89
n : 5 1.618 15,4 5,0582 571,664 47,58
Sumber : data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas maka besarnya pengaruh pemberian
kredit (X) terhadap rentabilitas ekonomi (Y) maka dapat dihitung dengan
menggunakan analisa-analisa sebagai berikut:
70
a. Analisis regresi
Koefisien persamaan regresi sederhana dapat dicari/dihitung dengan
menggunakan rumus koefisien regresi sebagai berikut:
Y = a + bx
𝑏 = 𝑛 ∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑛 ∑𝑋2 −(∑𝑋)2
𝑏 = 5 5,0582 − 1,618 (15,4)
5 517,664 −(1,618)2
𝑏 = 25,291−24,917
28583 ,2−26179,2
𝑏 = 0,374
2,404
𝑏= 0,16
𝛼 = ∑𝑌−𝑏 ∑𝑋
𝑛
𝛼 = 15,4− 0,16 (1,618)
5
𝛼 = 15,4−0,26
5
𝛼 = 15,14
5
𝛼 = 3,028
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh persamaan regresi
linier :
71
Y = 3,028 + 0,16X. Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan
1 pemberian kredit maka akan meningkatkan rentabilitas ekonomi (Y)
sebesar 0,16.
b. Analisis korelasi
Besar pengaruh pemberian kredit (X) terhadap rentabilitas
ekonomi (Y) dihitung dengan menggunakan korelasi product moment
sebagai berikut :
𝑟 =n ∑ xy − (∑ x). (∑ y)
n∑x2 − (∑x)2 . n∑y2 − (∑y)2
𝑟 =5 5,0582 − 1.618 (15,4)
5(517,664) − (1,618)2 . 5(47,58) − (15,4)2
𝑟 =25,291 − 24,917
28583,2 − 26179,2 . 237,9 − 237,2
𝑟 =0,374
1,6828
𝑟 =0,374
0,42
𝑟 = 0,8904
Jadi, r = 0,8904 artinya variabel x mempunyai pengaruh yang
sangat kuat terhadap variabel y sehingga jumlah kredit yang
disalurkan meningkat maka rentabilitas ekonomi meningkat.
72
c. Koefisien determinasi
Setelah diketahui besarnya r, maka selanjutnya dihitung
dengan determinasi (r2
) adalah :
Kd = r2 x 100%
= 0,89042 x 100%
= 0,7928
= 79,28%
Dari perhitungan analisis di atas, ditunjukan besarnya koefisien
determinasi (r2) sebesar 0,7928 atau 79,28% yang artinya 79,28% dari
variabel kredit yang mempengaruhi rentabilitas ekonomi. Sedangkan
20,72% (100%-79,28%) dipengaruhi oleh variabel lain selain kredit.
d. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penulis, bahwa variabel x (kredit) akan memiliki
pengaruh terhadap variabel y (rentabilitas ekonomi). Maka hipotesis
itu akan diuji dengan cara atau membandingkan nilai t tabel dengan t
hitung, yaitu dengan asumsi :
Ho : p = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pemberian kredit terhadap rentabilitas
ekonomi PT Bank Mandiri Tbk.
73
Ha : p ≠ 0 ∶ Terdapat pengaruh yang signifikan
antarapemberian kredit terhadap rentabilitas
ekonomi PT Bank Mandiri Tbk.
Dengan ketentuan :
H0 diterima, jika t hitung< ttabel
H0ditolak, jika hitung> t tabel
Hipotesis ini dilakukan dengan menentukan nilai kritis pengujian
dua arah dengan memperhatikan derajat kebebasan (df = n-2) dan
tingkat signifikan a yang digunakan. Pengujian ini menggunakan
rumus :
𝛼 = 0,05
df = 5-2 = 3
t tabel = ta . df
= t 0,05 . 3
= 3,182
Setelah di dapat t tabel, maka langkah selanjutnya adalah
menghitung t hitung dengan rumus :
T hitung = 𝑟 𝑛−2
1−𝑟2
74
= 0,8904 5−2
1−0,8904 2
= 0,8904 3
1−0,7928
=0,8904 (1,73)
0,2072
=1,5404
0,4552
= 3,384
Dari pengujian hipotesis di atas bahwa T hitung > T table
(3,384>3,182) sehingga H0 ditolak H1 diterima. Dari hasil tersebut
diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemberian kredit terhadap rentabilitas ekonomi pada
PT Bank Mandiri Tbk.
Kurva penerimaan dan penolakan mengenai hubungan HO dan H1
dalam kaitannya dengan pemberian kredit terhadap rentabilitas
ekonomi pada tahun 2009-2013 yang diperoleh perusahaan PT Bank
Mandiri Tbk, dapat dilihat pada gambar berikut :
Daerah penerimaan Ho Penolakan H1 Daerah penerimaan H1 Penolakan Ho
0 3,182 3,384
Gambar 4.2
Kurva Ho dan H1
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan mengenai pengaruh pemberian kredit terhadap
rentabilitas ekonomi, sebagai berikut:
1. Pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT Bank Mandiri Tbk selama 5
tahun yaitu dari tahun 2009 hingga tahun 2013 cenderung selalu
meningkat.
2. Rentabilitas ekonomi PT Bank Mandiri Tbk di nilai kurang kondusif
dikarenakan dari tahun 2011 mengalami penurunan. Akan tetapi pada
tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup baik bagi
PT Bank Mandiri Tbk. Berdasarkan perhitungan rentabilitas ekonomi
tahun 2009 adalah 2,8%, tahun 2010 adalah 3,1% tahun 2011 adalah 3%,
tahun 2012 adalah 3,2% dan 2013 adalah 3,3%. Dengan rata-rata
rentabilitas ekonomi selama 5 tahun yaitu sebesar 3,08%.
3. Pengaruh pemberian kredit terhadap rentabilitas ekonomi pada PT Bank
Mandiri Tbk diperoleh nilai regresi: Y = 3,028 + 0,16X. Hasil perhitungan
kolerasi diperoleh nilai r = 0,8904 yang dapat disimpulkan pemberian
kredit mempunyai hubungan yang sangat kuat dan positif dengan
rentabilitas modal ekonomi. Koefisien Determinasi (KD) sebesar 79,28%
artinya rentabilitas dipengaruhi 79,28% oleh kredit dan 20,72%
76
4. dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti (tabungan dari nasabah). Dan
nilai uji hipotesis (uji t) didapat bahwa T hitung >Ttable (3,384>3,182)
sehingga H0 ditolak H1 diterimayang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemberian kredit terhadap rentabilitas ekonomi pada PT
Bank Mandiri Tbk.
B. Saran
1. PT Bank Mandiri Tbk harus lebih cermat dalam memberikan
pinjaman/kredit pada masyarakat dan harus benar-benar sesuai dengan
ketentuan, syarat dan prosedur kredit yang telah ditetapkan oleh bank
tersebut agar tidak terjadi kredit macet..
2. Dalam pengolahan perkembangan pemberian kredit beserta kredit
bermasalah yang dihadapi, diperlukan ketelitian yang lebh baik lagi agar
perhitungan tepat dan jelas dengan dukungan program aplikasi yang
mendukung.
3. PT Bank Mandiri Tbk harus melakukan analisis pasar terhadap produk
kredit yang di tawarkan pada masyarakat kalangan menengah keatas
maupun kalangan menengah kebawah, sehingga perusahaan dapat terus
bertahan dan dapat memaksimalkan laba.
77
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Keempat”,
BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2013.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”,
Salemba Empat, Jakarta, 2010.
Gujarati, Damodar, “Dasar-Dasar Ekonometrika”, Erlangga, Jakarta, 2006.
Ikatan Akuntansi Indonesia, “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat,
Jakarta, 2007.
Irham Fahmi, “Manajemen Perkreditan”,Alfabeta, Bandung, 2014.
Jhon, Downes dan J.E.Goodman, “Kamus Istilah Keuangan dan Investasi”,
Budisantoso, Totok, Akuntansi Manajerial, Salemba Empat, Jakarta,
2010.
Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010.
Riduan Tobink dan Ir Nirwana, “Kamus Istilah Akuntansi”, PT Atalya Rileni
Sucedo, Jakarta, 2004.
S. Munawir, “Analisa Laporan Keuangan” Cetakan Kelimabelas, Liberty,
Yogyakarta, 2013.
Siegel, Joel G. dan Jae K. Shim, Penerjemah : Muh. Kurdi, “Kamus Istilah
Akuntansi”, Elex Media Komputindo, 2009.
SoetantoHadinoto, dan Djoko Retnadi, ” Micro Credit Challenge”, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2007.
Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Edisi revisi,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Edisi
Kedua, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 2008.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2010.