jurnal1

11
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi beratnya tekanan persaingan seharusnya Indonesia telah berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sejak tiga puluh atau dua puluh tahun yang lalu karena hanya sumber daya manusia yang handal yang dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari era globalisasi tersebut. Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal yang memegang peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan sehingga perlu diarahkan melalui manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. I.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja secara simulan terhadap kinerja pegawai.

Upload: shereediba

Post on 27-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dfghj

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi beratnya tekanan persaingan seharusnya Indonesia telah

berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sejak tiga puluh atau dua

puluh tahun yang lalu karena hanya sumber daya manusia yang handal yang dapat

menjadi keunggulan kompetitif bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk

mendapatkan manfaat dari era globalisasi tersebut.

Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal yang memegang

peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan sehingga

perlu diarahkan melalui manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien.

Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

kinerja pegawai tersebut.

I.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja secara simulan

terhadap kinerja pegawai.

Page 2: Jurnal1

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Gaya Kepemimpinan

Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang

bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Dan gaya kepemimpinan adalah

adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan,

sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba

mempengaruhi kinerja bawahannya.

Dalam gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu yang mementingkan

pelaksanaan tugas, yang mementingkan hubungan kerja sama, dan yang

mementingkan hasil yang dapat dicapai. Sehingga gaya kepemimpinan yang paling

tepat adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktifitas, kepuasan kerja,

penumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi.

II.2 Etos Kerja

Etos kerja yang tinggi seyogyanya juga harus dimiliki oleh setiap pegawai

karena organisasi sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari

setiap pegawai, kalau tidak organisasi akan sulit berkembang, dan memenangkan

persaingan dalam merebut pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu ingin maju,

akan melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya setiap

organisasi harus memiliki etos kerja.

Beberapa penelitian riset mendukung asumsi bahwa etos kerja merupakan

factor penting yang menentukan pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik dan

bertambahnya kepuasan. Ford menyatakan bahwa percobaan di sebuah organisasi

memperlihatkan peningkatan yang positif sesudah adanya etos kerja. Penelitian

tersebut menyatakan bahwa etos kerja memberikan prestasi yang lebih baik dan

kepuasan yang lebih baik pula.

Page 3: Jurnal1

II.3 Kinerja

Kinerja adalah keberhasilan pusat pertanggungjawaban atau personel dalam

mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan dengan perilaku yang

diharapkan. Pencapaian kinerja dalam suatu lembaga instansi pemerintah (termasuk

pemerintah daerah) sering diukur dari sudut pandang masing-masing stakeholders,

misalnya lembaga legislatif, instansi pemerintah, pelanggan pemasok, dan masyarakat

umum. Idealnya pengukuran kinerja yang dipakai oleh intansi pemerintah disusun

setelah memperoleh masukan dari lembaga konstituen, sehingga diperoleh suatu

konsensus atas apa yang diharapkan oleh stakeholder atas organisasi tersebut. Dalam

rangka pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, organisasi disusun dalam unitunit

kerja yang lebih kecil, dengan pembagian kerja, sistem kerja dan mekanisme yang

jelas.

Page 4: Jurnal1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisa deskriptif analitis dan

naratif, didukung dengan pengamatan peristiwa yang tengah berlangsung pada saat

penelitian. Dalam hal ini mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja

sebagai variabel terhadap kinerja pegawai.

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Pengumpulan data

primer dilakukan dengan teknik wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan

(kuesioner) yang telah disiapkan dimana responden dapat memlilih jawaban sesuai

dengan persepsinya (pertanyaan tertutup). Pengukuran data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah skala likert. Data sekunder dikumpulkan dengan cara peninjauan

studi pustaka dan data-data dari lingkungan organisasi yang dianggap relevan dan

terkait dengan penelitian ini.

Page 5: Jurnal1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

IV.1Analisis

Obyek analisis yang diteliti sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pegawai organisasi tersebut sebanyak 200 orang. Kita dapat mengasumsikan

karakteristik populasi adalah homogen, artinya semua pegawai mendapatkan

pelayanan yang sama dari pihak manajemen organisasi. Jumlah sampel yang dapat

dianggap representatif dapat dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 50

responden (William Emory:1999). Pada dua tahun terakhir pencapaian kinerja

pegawai organisasi ini belum memuaskan. Indikasi tersebut antara lain

memperlihatkan bahwa pelayanan organisasi ini dinilai kurang memuaskan oleh

pemangku kepentingan dan masyarakat dengan banyaknya komplain yang masuk.

IV.2 Pengaruh Simultan Faktor Gaya Kepemimpina dan Etos Kerja

terhadap Kinerja

Pengaruh simultan dalam faktor gaya kepemimpinan dan etos kerja terhadap

kinerja pegawai. Berdasarkan hasil olahan data kuesioner pada penelitian ini ternyata

kedua variabel tersebut secara simultan mampu memberikan kontribusi yang relatif

semakin besar dan signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Hal itu, dapat

ditunjukkan dengan perolehan penduga parameter yˆ X X e 1 1 2 2 = α + β + β + ,

adalah positif yaitu yˆ 25,641 0,396X 0,004X e 1 2 = + + + , dan mampu memberikan

kontribusi sebesar 81,20%, penduga parameternya pun signifikan. Perhatikan Nilai F-

hitung > F-Signifikan atau 45,362 > 0,000, untuk a = 0,05. Kemudian dapat diamati,

bahwa parameter penduga ganda tersebut telah memenuhi beberapa asumsi "BLUE"

(Penduga yang Best Linier Unbiased Estimator). Perhatikan R2=65,90%

(Multikolinieritas yang relatif tinggi) dan Probability (p) < a atau p 0,000 < 0,05.

Page 6: Jurnal1

Yang memberikan arti dari kedua variabel independent variabel tidak terjadi

homoskedasitas, (t.hitung constanta > t. signifikan atau 9,451> 0,000). Dengan

demikian, penduga parameter tersebut diatas dapat dipastikan secara simultan mampu

memprediksikan perubahan yang positif terhadap kinerja pegawai.

Page 7: Jurnal1

BAB V

KESIMPULAN

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan etos kerja

tersebut secara simultan mampu memberikan kontribusi yang relatif semakin besar

dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Dalam hal ini

pengembangan organisasi juga perlu meningkatkan gaya kepemimpinan dan etos

kerja secara simultan memberikan peningkatan pencapaian kinerja pegawai yang

maksimal.

Page 8: Jurnal1

DAFTAR PUSTAKA

Buchanan, David; Hencznski, Andrsej, 1997. Organizational Behavior an

Introductory Text. Third Edition, Europe, Prentice Hall.

Cascio, Wayne F, 1995, Managing Human Resources: Productivity, Quality of

Worklife, Profits. Fourth Edition, Singapore : McGraw Hill, Inc.

Cherrington,Psychology The Scientific of Behavior, alyn and Bacon, Boston, 1980.

Dessler, Gery, Manajemen Personalia, Edisi Ketiga,Alih Bahasa: Agus Dharma,

Erlangga, Jakarta, 1995.

Ghani, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan, BPFE,

Yogyakarta, 1991.