jurnal who

19
TERAPI PEMELIHARAAN METHADONE DAN KEMATIAN PADA ORANG HlV-POSITIF YANG MENYUNTIKAN OPIOID DI CINA Yan Zhao, a Cynthia X Shi, a Jennifer M McGoogan, a Keming Rou, a Fujie Zhang a & Zunyou Wu a Tujuan : Untuk meneliti efek dari terapi pemeliharaan methadone (MMT) terhadap kematian pada orang-orang yang menyuntikkan opioid untuk pengobatan infeksi human immunodeficiency virus HIV di Cina yang menerima terapi antiretroviral (ART). Metode : Penelitian ini melibatkan penelitian kohort dengan 238813 jumlah HlV-positif (HIV) pada orang yang menyuntikkan opioid yang menerima antiretroviral (ART) antara 3l Desember 2002 dan 3l Desember 2011. Pada tingkat kematian dan demografis, pengobatan penyakit dan karakteristik sedang dibandingkan pada pasien yang menerima ART dan MMT atau hanya ART. Faktor-faktor yang terkait dengan kematian dikenali oleh analisis univariat dan multivarian. Hasil : Secara keseluruhan, dari 4l959 orang didapatkan 3057 kematian (kematian: 7.3 per 100 orang tahun; 95% confidence interval , Cl: 7.0-7.5). Kematian setelah 6 bulan dimulai ART secara signifikan menurunkan dengan ART dan MMT dari pada hanya dengan ART (6.6 versus 16.9 per 100 orang per tahun, masing-masing; < 0.001). Setelah 12 bulan, angka kematian yaitu 3,7 dan 7.4 per 100 orang di kedua kelompok,

Upload: rizky-rezaldi-syahrullah

Post on 24-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal who

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Who

TERAPI PEMELIHARAAN METHADONE DAN KEMATIAN PADA ORANG

HlV-POSITIF YANG MENYUNTIKAN OPIOID DI CINA

Yan Zhao,a Cynthia X Shi,a Jennifer M McGoogan,a Keming Rou,a Fujie

Zhanga & Zunyou Wua

Tujuan : Untuk meneliti efek dari terapi pemeliharaan methadone (MMT) terhadap

kematian pada orang-orang yang menyuntikkan opioid untuk pengobatan infeksi human

immunodeficiency virus HIV di Cina yang menerima terapi antiretroviral (ART).

Metode : Penelitian ini melibatkan penelitian kohort dengan 238813 jumlah HlV-positif

(HIV) pada orang yang menyuntikkan opioid yang menerima antiretroviral (ART) antara

3l Desember 2002 dan 3l Desember 2011. Pada tingkat kematian dan demografis,

pengobatan penyakit dan karakteristik sedang dibandingkan pada pasien yang menerima

ART dan MMT atau hanya ART. Faktor-faktor yang terkait dengan kematian dikenali

oleh analisis univariat dan multivarian.

Hasil : Secara keseluruhan, dari 4l959 orang didapatkan 3057 kematian (kematian: 7.3

per 100 orang tahun; 95% confidence interval , Cl: 7.0-7.5). Kematian setelah 6 bulan

dimulai ART secara signifikan menurunkan dengan ART dan MMT dari pada hanya

dengan ART (6.6 versus 16.9 per 100 orang per tahun, masing-masing; < 0.001). Setelah

12 bulan, angka kematian yaitu 3,7 dan 7.4 per 100 orang di kedua kelompok, masing-

masing (<0'001). Yang tidak menerima MMT adalah prediktor yang independen dari

kematian (disesuaikan bahaya rasio: 1-4; 95% CI: 1.3-1.6). Prediksi lain adalah tingkat

hemoglobin rendah dan hitungan jumlah CD4 T-limfosit rendah di inisiasi dan

pengobatan ART pada pelayanan rumah sakit penyakit menular.

Kesimpulan : Pasien mendapatkan manfaat lebih baik dari MMT dan program

pengobatan HIV dan akan menghadapi sedikit hambatan untuk diperhatikan jika lintas-

referensi antara program-program yang dipromosikan dan layanan ART dan MMT berada

bersama-sama.

Page 2: Jurnal Who

Pendahuluan

Di negara-negara Asia, termasuk Cina, kebanyakan epidemi human immunodeficiency

virus HIV yang terinfeksi dan diperoleh immunodeficiency syndrome (AIDS) yang stabil.

Pada tahun 2011, diperkirakan prevalensi infeksi HIV di Cina adalah 0.058%, tingkat

yang sama dengan jumlah yang serupa atau lebih rendah dari pada yang diamati di

negara-negara tetangga. Selain itu, diperkirakan 780000 orang yang hidup dengan

HIV/AIDS dan 28.4% dari mereka yang diperkirakan telah terinfeksi dengan

menyuntikkan obat-obatan terlarang. Di Cina sekarang memiliki jumlah terbesar didunia

untuk orang yang menyuntikkan obat-obatan terlarang dan hal ini juga diketahui bahwa

epidemi infeksi HIV berasal dari negara tersebut dan menyebar dengan cepat dalam

kelompok ini karena praktik-praktik yang tidak aman, seperti penggunaan jarum suntik.

Epidemi ini segera menyebar melalui aliran darah plasma, kontak seksual dan transmisi

ibu ke anak.

Sebagai tanggapan, sejak tahun 2004 pemerintah Cina telah menerapkan strategi

menyeluruh untuk mengobati infeksi HIV dan ketergantungan obat yang melibatkan,

masing-masing, pada program pengobatan Antiretroviral nasional gratis dan

memprogramkan pengobatan perawatan metadon. Antiretroviral program pengobatan

gratis nasional (NFATP) beroperasi dalam berbagai pengaturan, termasuk rumah sakit

penyakit menular, rumah sakit umum dan klinik lokal dijalankan oleh pusat Cina untuk

pengendalian dan pencegahan penyakit. Pada April 2012, program telah memberikan

terapi antiretroviral (ART) untuk total 166 371 pasien HIV-positif (HIV). Setelah

program l0-tahun terlihat beberapa keberhasilan : tingkat kematian dan beban virus telah

menurun pada pasien yang terdaftar dari pada mereka yang tidak menjalani pengobatan.

Demikian pula program pengobatan perawatan metadon Nasional telah mengurangi

ketergantungan obat dan keterlibatan dalam kejahatan narkoba antara klien, dengan

meningkatkan pekerjaan dan peningkatan fungsi sosial. Program ini telah membantu

357586 individu yang bergantung pada opioid sejak tahun 2004; pada kenyataannya, ini

adalah jaringan terbesar untuk pemeliharaan pengobatan metadon di dunia.

Di Cina dan dunia global, pengenalan ART telah dramatis dikurangi terkait jumlah

kematian AIDS dan tingkat di mana kemajuan pasien HIV/AIDS. Namun, di negara

berpenghasilan rendah dan menengah, proporsi orang HIV dan penggunaan obat-obatan

terlarang yang menerima ART sering tidak proporsional. Misalnya, jumlah orang-orang

Page 3: Jurnal Who

yang menyuntikkan obat-obatan terlarang untuk perkiraan 28.4% dari semua HIV+ di

Cina, tetapi hanya l5.5% pasien menggunakan ART yang menyuntikkan obat-obatan

terlarang ART. Demikianlah, meskipun meningkatkan jumlah ART, yang menggunakan

terapi, berhubungan dan kematian yang disebabkan tetaplah tinggi diantara orang yang

menyuntikkan obat-obat terlarang dan orang-orang HIV+.

Studi di berbagai negara termasuk Brasil, Denrnark, dan Amerika serikat, telah

menunjukkan bahwa orang yang menggunakan ART terinfeksi HIV dengan

menyuntikkan obat-obatan terlarang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dari pada

mereka yang terinfeksi oleh rute transmisi lain. Pengambilan sampel ART dan hasilnya

diamati di antara orang-orang HIV yang menyuntikkan obat-obatan terlarang disebabkan

oleh berbagai faktor, seperti keterlambatan dalam memulai pengobatan, rendahnya

pengetahuan pada ART, ketergantungan obat dan prevalensi yang komorbiditas, seperti

depresi dan hepatitis C.

Secara intemasional, ada bukti yang berkembang bahwa pengobatan

ketergantungan opioid seperti terapi pemeliharaan methadone (MMT), tidak hanya

menstabilkan ketergantungan obat dan kondisi psikososial yang terkait, tetapi juga

mempromosikan kepatuhan terhadap ART dan meningkatkan tanggapan virological pada

orang yang HIV+. Meskipun di Cina program nasional ART dan MMT telah terbukti

menguntungkan mereka masing-masing target populasi ketika dinilai secara independen,

keuntungan dari bertepatan ART dan MMT untuk orang yang HIV+ yang menyuntikkan

opioid belum diteliti di Cina, meskipun mereka telah diamati pada peraturan yang lain.

Tujuan studi ini, oleh karena itu, adalah untuk menentukan apakah MMT mengurangi

angka kematian HIV pada orang-orang yang menyuntikkan opioid dan menerima ART di

Cina dalam program ART nasional.

Metode

Penelitian ini melibatkan sekelompok orang-orang dengan HIV dan orang menyuntikkan

opioid yang menerima ART antara 31 Desember 2002 hingga 31 Desernber 2011.

Direkomendasi dalam organisasi kesehatan dunia, 28 jenis kriteria untuk ART di Cina

jumlah jumlah CD4+ T-limfosit (sel CD4+) di bawah 350 cells dan sebelum tahun 2008,

jumlah itu di bawah 200 cells. Di Cina, rekomendasi ini diperbaiki pada lini pertama

ART rejimen untuk semua pasien HIV berhak termasuk mereka yang menyuntikkan

Page 4: Jurnal Who

opioid, melibatkan kombinasi AZT, stavudine, lamivudine, nevirapine dan efavirenz.

Kriteria untuk pendaftaran di MMT telah dijelaskan sebelumnya. Program pedoman yang

di sarankan ialah dosis metadon awal tidak lebih dari 50mg per hari untuk semua pasien,

yang kemudian disesuaikan sebagaimana mestinya.

Kelayakan untuk pencantuman dalam studi ini telah terdaftar di Cina pada program

ART Nasional setiap saat pada 31 Desember 2002 hingga 31 Desember 2011. Individu

dikeluarkan dari studi jika salah satu langkah berikut diterapkan: (i) sejak adanya kasus

kesehatan atau kasus yang dilaporkan pada polisi yang diddapatkan terinfeksi HIV

melalui rute transmisi selain opioid injeksi; (ii) ART telah diterima sebelum dimulainya

masa studi; atau (iii) adanya catatan data ART yang hilang dari indidu dalam sistem data

program peserta ART dibagi dalam dua subkumpulan tergantung pada apakah baik atau

mereka tidak menerima MMT setiap saat selama ART: subgrup MMT ART dan subgrup

hanya-ART, masing-masing yang baru dimulai bahkan telah dihentikan MMT sebelum

menerima ART dimasukkan dalam subgrup hanya-ART. Penggunaan aktif narkoba tidak

diidentifikasi secara terpisah dikedua subgrup.

Pengumpulan Data

Data untuk studi ini diperoleh dari data yang nyata, berbasis sistem web Pusat Nasional

Cina untuk AIDS/STD kontrol dan pencegahan, yang berisi tiga keterkaitan, tetapi secara

mandiri dioperasikan, data subsystems: (i) subsistem ART untuk dewasa; (ii) telah

dilaporkan kasus HIV/AIDS subsistem; dan (iii) pada subsistem MMT. Semua orang

yang menderita HIV yang memenuhi kriteria kelayakan untuk ART yang dijelaskan di

atas dan ART yang diterima melalui program nasional ART yang terdaftar di subsistem

data ART untuk dewasa. Subsistem ini berisi identifikasi dan data demografis untuk

semua pasien dan informasi rinci tentang manajemen klinis yang berkelanjutan dan ART,

termasuk obat-obatan yang digunakan, dosis yang diberikan dan muatan virus HIV. Staf

di lokal Pusat Pengendalian dan fasilitas pencegahan penyakit guna untuk melacak semua

hal yang tetah diuji positif HIV di Cina menggunakan kasus HIV/AIDS pelaporan data

subsistem nasional. Catatan yang dibuat dalam subsistem ini berisi identifikasi data, data

demografis yang rinci dan informasi tentang status kesehatano riwayat kesehatan dan

kelangsungan hidup. Semua opioid tergantung individu yang menggunakannya pada

MMT program nasional di cina yang terdaftar dan dilacak dalam subsistem data MMT.

Catatan klien berisi identifikasi dan data demografi dan diperbarui setiap hari dengan

Page 5: Jurnal Who

informasi tentang terapi methadone . Data pada semua orang, termasuk dalam studi ini

awalnya diperoleh dari data ART subsistem. Kemudian, inforrnasi tersebut dilengkapi

dengan data dari HIV/AIDS kasus subsistem pelaporan. Akhirnya, data tambahan

diperoleh dari MMT data subsistern pada semua studi sub-proyek turnkey dengan catatan

dalam subsistem itu. Kumpulan data di masing-masing subsistem terkait di nasional, 15

atau l8-digit nomor identifikasi warga Cina.

Pendekatan pengobatan intensif diterapkan untuk pemaparan terhadap ART dan

MMT. Dengan demikian, penggunaan ART atau MMT diberikan setidaknya masing-

masing satu dosis obat ART atau metadon, terlepas dari tingkat kepatuhan atau durasi

pengobatan. Semua penelian ini termasuk Studi kohort diikuti melalui program ART dan

waktu observasi adalah waktu di antara tanggal seni inisiasi dan salah satu dari tiga hasil:

(i) di akhir penelitian yakni pasien yang menerima ART masih hidup; (ii) kematian

sementara peoggunaan ART; atau (iii) penglanjutan ART atau kerugian untuk

menindaklanjuti. Subjek yang telah dikategorikan sebagai pemberhentian ART atau

hilang untuk menindaklanjuti jika tidak ada data tindak lanjut yang pernah direkam

selama lebih dari 3 bulan. Namun, meskipun catatan mereka dalam ART data subsistem

tidak up to date, pasien tersebut tetap bisa dilacak melalui kasus HIV/AIDS pelaporan

data subsistem yaitu terjadinya suatu kematian. Hasil yang menarik dalam studi adalah

kematian.

Analisis Statistik

Kategoris variabel yang disajikan sebagai angka dan persentase variabel yang

bekesinambungan digambarkan menggunakan medians dan interquartile-ranges ( IQRs ).

Tes statistik tersebut tidak digunakan untuk membandingkan karakteristik ukuran sampel

besar membuahkan hasil dengan melacak dari perbedaan yang signifikan secara statistik

yang muagkin tidak secara klinis berarti. Melainkan, perbedaan lebih besar dari 5 %.

Pengamatan waktu diserahkan sccara pribadi per tahun. Angka kematian tersebut adalah

dihitung sebagai jumlah kematian dibagi dengan total pengamatan waktu, kedua secara

keseluruhan dan dalam studi yang berbeda subpopulasi. Tingkat kematian faktor resiko

bagi yang sedang diperiksa menggunakan cox hazards proporsional analisis regresi.

Identitas faktor memiliki signifikan dengan pengaruh tingkat kematian pada pada

univariate analisis (yaitu p<0,05) sebuah faktor yang diduga termasuk dalam multivariate

model regresi, yang disesuaikan dengan bahaya rasio (HRs) dan 95% berkala (CIs)

Page 6: Jurnal Who

tersebut diperoleh. Meski data yang disajikan dalam tabel hilang, analisis semua itu

dijalankan menggunakan kasus pada data-data yang lengkap. Nilai ini disajikan dua sisi

dan P< 0.05 yang menunjukkan Statistik signifikan. Perbedaan dalam jumlah kematian

dari waktu ke waktu dihitung dengan membagi jumlah kasus dalam interval setiap 6

bulan dengan jumlah kali pengamatan individu. Semua analisis statistik adalah dibentuk

dengan SAS v. 9.1.3 perangkat lunak (SAS Institute, Cary, Amerika Serikat).

Etika Persetujuan

Studi ini ditinjau dan disetujui oleh dewan kelembagaan meninjau dari Pusat Nasional

untuk AIDS/STD pengendalian dan pencegahan, untuk pengendalian dan pencegahan

penyakit di cina. Seperti semua data yang disertakan di sini dikumpulkan selama

administrasi biasa pada program ART dan MMT dicina dan sejak semua peserta

menyetuji program yang diberikan persetujuan ini ditandatangani pada saat pendaftaran,

tidak ada persetujuan lebih lanjut dicari.

Hasil

Catatan subsistem berisi data ART pada dewasa dengan total 152749 pasien untuk

periode dari 31 Desember 2002 hingga 31 Desember 2011. Pasien ini, 128607 (84,2%)

dikeluarkan karena infeksi HIV mereka diperoleh melalui rute selain penggunaan opioid

injeksi. 293 tambahan pasien (< 0.1%) dikeluarkan karena mereka bukan ART-naive

ketika mereka mendaftarkan diri dalam program ART. Akhirnya, 36 pasien (0,1%)

dikeluarkan karena ART mulai hilang dari catatan mereka di subsistem ART untuk

dewasa. Kelompok akhir terdiri dari 23813 pasien HIV+ART yang disuntikkan opioid.

Dari 23813 pasien, 18652 (78.3%) yang ditugaskan hanya untuk penggunaan

subgrup ART saja karena mereka tidak menerima MMT selama periode ini. Perlu dicatat

bahwa 906 pasien dalam subgrup ini sudah mulai dan dihentikan MMT sebelum adanya

ART. ART+MMT sub-kelompok termasuk 516l peserta (21.7% dari 23813) yang telah

terdaftar di ART dan MMT program secara bersamaan pada beberapa waktu selama masa

studi. Pada subgroup ini, 3335 (64.6 % dari 5161) telah terdaftar dalam program MMT

sebelum inisiasi ART: mereka telah dalam program MMT untuk rata-rata dari 1.20 tahun

( IQR: 0.40-2.43) dan rata-rata pada usia 33.8 tahun ( IQR: 30.3 -37,8 ). 669 tambahan

Page 7: Jurnal Who

pasien (l3.0 % dari 5161) mulai MMT kurang dari 6 bulan setelah dimulainya ART dan

ll57 (22,4 dari 5161) memulai MMT lebih dari 6 bulan setelah dilakukannya ART.

Seperti yang ditunjukkan dalam tabel 1, rata-rata usia partisipan dalam penelitian

kami adalah kelompok 34.0 tabun (IQR: 30.0 .39.0). Mayoritas orang mesir laki-laki

(87.6 %), china (54.1 %), SMA dan perguruan tinggi (52.1%) dan menikah (54.1 %).

Pada saat inisiasi ART (yaitu ART baseline), jumlah media sel cd4 + dihitung dalam

penelitian peserta ini 177.0 cells <956;1 (IQR:80.0-264.0) dan median konsentrasi

hemoglobin adalah l3,4g/dl ( IQR: 11,5 -15.0). Sebagian besar pasien (48.3 %) yang

menerima rejimen yang berisi zidovudine, lamivudine, dan nevirap-ine atau efavirenz dan

64.0 % sedang dirawat di sebuah rumah sakit umum. Pada akhir studi, l632l pasien

(angka68,5%) masih hidup dan menerima ART, 3057 (12,8%) telah meninggal saat

masih dalam penggunaan program ART dan 4435 (18.6 %) telah mengabaikan ART

mereka yang terus menerima rejimen atau tidak lagi tindak lanjuti.

Perbedaan Antara Sub Kelompok

Sudah kita cermati beberapa perbedaan lebih besar dari 5 % pada karakteristik demografi

arrtara ART+MMT dan hanya ART meliputi (tabel 1). Dibandingkan dengan anggota

subkelompok hanya ART, lebih sedikit pasien ART+MMT subkelompok milik etnis

minoritas (28.6 melawan 35.7%), telah dididik pada tingkat sekolah dasar atau rebih

rendah (27.1 melawan 36.2 %) dan menikah atau (45.2 melawan 56.5%). Dalam edisi,

ART+MMT subgroup berisi proporsi yang lebih besar pasien dengan sebuah sel cd4 +

menghitung di atas 200 cells/uL ART baseline (46.6 melawan 40.2%) dan proporsi yang

lebih besar pada pusat pengontrolan dan pencegahan penyakit klinik (19.5 melawan 12.3

%).

Seperti ditunjukkan dalam Tabel 2, 3057 kematian yang diidentifikasi selama

41959 orang tiap tahun pengamatan waktu, yang berkaitan dengan angka kematian

keseluruhan 7,3 ialah 100 orang per tahun (95% CI:7.0-7.5) pada penelitian kohort kami

HIV orang menyuntikkan opioid yang menerima ART. Angka kematian tertinggi diamati

pada orang perorangan dengan tingkat hemoglobin di bawah 9 g/dL (17,5 per orang per

tahun; 95% CI: l5.9% -19.2) dan orang-orang dengan jumlah CD4 sel pada awal ART di

bawah 50 cells ,956;L (12,0 orang pertahun). Total 2519 kematian yang diidentifikasi

selama 30558 orang per tahun waktu pengamatan kami hanya seni sub-kelompok, yang

Page 8: Jurnal Who

sesuai dengan tingkat kematian 8.2 per 100 orang (95% CI: Sebaliknya, hanya 538

kematian terjadi di ll40l orang waktu kami sedikit ART MMT sub-kelompok, yang sesuai

dengan tingkat kematian 4.7 per 100 per orang (95% Cl: 4.3%). Gambar 1 menunjukkan

perubahan dalam tingkat kematian dari waktu ke waktu dalam dua subkelompok. Pada 6

bulan setelah ART dasar, kematian di subgrup hanya ART adalah lebih dari dua kali lipat

lebih besar daripada di subgrup MMT ART: 16.9 versus 6.6 per 100 orang, masing-

masing. Kini berlangsungnya konprensi Tokyo menjadi lebih kecil (7,4 versus 3,7 per

100 orang) dan menghilang setelah itu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup

Hasil analisis multivariat dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko untuk kematian

antara peserta studi yang ditampilkan di Tabel 2. Faktor-faktor yang secara signifikan

terkait dengan peningkatan risiko kematian meliputi: usia yang lebih tua; seks laki-laki;

menjadi single, bercerai atau janda; hitungan sel CD4 200 cells atau kurang pada awal

dimulainya; tingkat hemoglobin baseline 12 g/dL atau kurang; dirawat pada pusat

pengendalian dan pencegahan penyakit klinik; dan tidak berpartisipasi dalam MMT

program.

Diskusi

Temuan utama kami adalah bahwa MMT mengurangi risiko kematian pada HIV orang

menyuntikkan opioid yang menerima ART, terutama di 6 bulan pengobatan pertama:

selama periode ini, studi peserta menerima hanya ART menilai lebih dari dua kali lipat

sebagai ART dan MMT tersebut menerima (16.9 versus 6.6 per 100 orang, masing-

masing. Alasan utama untuk kematian yang lebih rendah pada orang-orang yang

menerima MMT diperkirakan akan: (i) lebih patuh terhadap rejimen ART karena kontak

biasa sehari-hari dengan pekerja kesehatan di klinik metadon; (ii) pengurangan injeksi

opioid ; dan (iii) stabilitas efek metadon pada perilaku yang terkait dengan injeksi opioid,

yang mempromosikan sosial reintegrasi. Faktor ini sudah baik didokumentasikan dalam

berbagai pengaturan.

Literatur juga mendukung kami menemukan bahwa jumlah sel CD4 rendah pada

awal ART adalah prediktor independen yang kuat dari kematian. 12 Jumlah sel dasar

rendah jumlah CD4, yang menunjukkan adanya imunosupresi, untuk semua pasien di

Page 9: Jurnal Who

Cina pada program ART nasional . Hal ini menarik untuk dicatat bahwa jumlah sel CD4

rata-rata pada awal ART tinggi kami subgrup ART-MMT dari pada hanya dalam subgrup

ART (192 versus 172 cells masing-masing), meskipun perbedaan tidak besar.

Pengamatan ini menunjukkan bahwa orang yang yang menyuntikkan opioid dan terlibat

dalam program MMT sering terdaftar dalam progftrm ART pada tahap awal infeksi HIV.

dengan demikian, partisipasi dalam program MMT nasional dapat mengurangi risiko

kematian pada orang-orang yang menyuntikkan opioid di Cina. Selain itu, di Cina

program MMT nasional membantu orang-orang ini untuk mengatasi banyak hambatan

yang mereka hadapi dengan terlibat dan tetap menggunakan program ART biasa sering

harian, interaksi dengan penyedia layanan kesehatan di program MMT. Romote

penghentian penyuntikan obat yang digunakan; (ii) dalam tingkatan kepatuhan terhadap

rejimen ART; (iii) biasa psmantauan jumlah sel CD4; dan (iv) di tingkatan peluang untuk

Diskusikan pada pengobatan pilihan, untuk mengelola efek samping obat dan

komorbiditas kondisi dan untuk psikososial. 20, 34, 36, 37 Dengan demikian, jumlah sel

CD4 lebih tinggi kami ditemukan pada baseline ART pasien yang menerima ART dan

MMT yang tidak terduga.

Tabel 1. Orang menyuntikkan opioids yang terinfeksi dengan human immunodeficiency virus dan menerima terapi antiretroviral (ART), dengan atau tanpa pengobatan metadhone (MMT), cina, 2002-2011

Jumlah Peserta

Karakteristik Semua Hanya ART ART + MMT

Karakteristik

demografik

Umur, tahun

l5-29

30-39

≥40

Median (IQR),

tahun

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

4574 (19.2)

14265 (59.9)

4974 (20.9)

34.0 (30.0-

39.0)

20868 (87.6)

2945 (12.4)

3642 (19.5)

11114 (59.6)

3896 (20.0)

34.0 (30.0-

39.0)

16436 (88.1)

2216 911.9)

932 (18.1)

3151 (61.1)

1078 (20.9)

35 (30.0-

39.0)

4432 (85.9)

729 (14.1)

Page 10: Jurnal Who

Etnik

Orang cina

Minoritas etnik

Kehilangan data

Tingkat pendidikan

SMP kebawah

SMA ke atas

Kehilangan data

Status perkawinan

Lajang, bercerai

atau janda

Menikah

Kehilangan data

12892 (54.1)

8126 (34.1)

2795 (11.7)

8154 (34.2)

12416 (52.1)

3243 (13.6)

10 796 (45.3)

12 876 (54.1)

141 (0.6)

9555 (51.2)

6652 (35.7)

2445 (13.1)

6754 (36.2)

9156 (49.1)

2742 (14.7)

7 989 (42.8)

10 543 (56.5)

120 (0.6)

3337 (64.7)

1474 (28.6)

350 (68)

1400 (27.1)

3260 (63.2)

501 (9.7)

2 807 (54.4)

2 333 (45.2)

21 (0.4)

Kami menemukan bahwa tingkat rendah hemoglobin di inisiasi ART adalah

kematian yang juga telah dilaporkan sebelumnya dalam literatur. Anemia dikenal sebagai

independen predic-tor perkembangan penyakit dan kematian pada pasien dengan

HIV/AIDS.

Karena sistem kesehatan cina terstruktur, program ART Nasional menyediakan

pengobatan untuk infeksi HIV melalui berbagai saluran, seperti rumah sakit yang

mengkhususkan diri dalam penyakit menular, rumah sakit umum dan fasilitas lokal Pusat

Pengendalian dan pencegahan penyakit . Kami menemukan bahwa jenis fasilitas yang

menyediakan perawatan adalah prediktor yang independen dari kematian pada orang HIV

menyuntikkan opioid yang menerima ART di Cina. Konsisten observasi ini dengan hasil

penelitian sebelumnya di Cina, yang menunjukkan bahwa jenis fasilitas yang

menyediakan perawatan bagi pasien HIV terkait dengan kemungkinan kelangsungan

hidup mereka. Meskipun studi sebelumnya melibatkan pasien yang hidup di daerah

Page 11: Jurnal Who

pedesaan yang tidak menggunakan obat-obatan terlarang (dibandingkan dengan mereka

yang hanya menyuntikkan opioids di perkotaan), itu menegaskan bahwa hasil pengobatan

berveriasi sesuai dengan jenis fasilitas. Dalam penelitian ini, kematian adalah terendah di

aatara pasien yang dirawat di rumah sakit penyakit menular. Kami percaya ini adalah

mungkin karena dokter khusus dan staf dengan lebih banyak pelatihan yang lebih baik

dan lebih banyak pengalaman dalam memberikan ART yang tersedia, pemantauan lebih

efektil dan fasilitas terletak dalam suasana perkotaan yang lebih.

Penelitian kami memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, karena itu deskriptif,

observational studi, tidak memilliki kesimpulan tentang kausalitas yang dapat dibuat.

Kedua, walaupun kami berusaha untuk mengurangi pengaruh variabel membingungkan

dengan menggunakan multi-variate analisis, masih ada risiko membingungkan oleh

terukur variabel. Misalnya seropositivity untuk hepatitis C virus dan gejala depresi yang

dikenal sebagai faktor prognostik kutang bagi pasien dengan HIV/AIDS dan mungkin

dipengaruhi hasil penelitian kami. ketiga penggolongan penerima ART seperti opioid

pengguna jarum suntik itu didasarkan pada pasien yang telah menggunakan opioid self-

reported digunakan pada saat infeksi HIV sehingga terdeteksi. Maka, beberapa peserta

mungkin telah tidak tepat dikeluarkan dari kelompok terakhir karena informasi biasa.

Keempat, nilai-nilai yang hilang untuk beberapa variabel dalam set data kami dapat

mengakibatkan di bawah atau terlalu tinggi tingkat kematian dan pentingnya

pengelompokan faktor risiko. Akhirnya meskipun penyedia ART dan MMT mengikuti

pedoman yang diterbitkan oleh Cina Kementerian Kesehatan, keputusan klinis tidak

slandar dan mungkin dipengaruhi oleh, misalnya penyedia berpotensi pendapat tentang

kelas miskin terorganisir antara pengguna narkoba. Meskipun keterbatasan ini,

generalizability dan reproduktifitas temuan kita yang cenderung tinggi karena penelitian

ini melibatkan sekelompok besar peserta yang diambil dari program pengobatan nasional.

Singkatnya kami menemukan bahwa ART dan MMT memiliki efek

menguntungkan bersama pada kematian pada orang-orang Cina HW menyuntikkan

opioid menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk perubahan dalam program-

program ART dan MMT. Cross-Referrals antara program ini harus didorong sehingga

sebagian besar dari orang-orang yang menyuntikkan opioid dapat memperoleh manfaat

dari menerima dua perlakuan. Pendekatan yang lebih mungkin untuk peiayanan

perawatan ART -MMT di lokasi yang sama model yang sudah terbukti lebih efektif dunia

baik secara klinis dan dalam hal biaya. Langkah berikutnya dalam mengurangi hambatan

Page 12: Jurnal Who

untuk pengobatan dan meningkatkan hasil HIV pada orang-orang yang menyuntikkan

obat-obatan terlarang di Cina harus studi kelayakan mengintegrasikan layanan ART dan

MMT.

Ucapan Terimakasih

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Enwu Liu, Mingjie Zhang dan banyak

penyedia perawatan kesehatan di seluruh Cina.

Dana: Studi ini didukung oleh pemerintah Cina Program HIV/AIDS (131-11-0001-0501)

dan sebagian pusat internasional Fogarty dan National Institute on Drug Abuse di US

National lnstitutes of Health (Cina ICOHRTA2, NIH penelitian hibah # U2RTW06918).

Kepentingan bersaing: Tidak satupun dinyatakan