jurnal tps.doc

23
1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL “THINK-PAIR-SHARE” PADA POKOK BAHASAN LUAS DAN VOLUME PADA BANGUN RUANG PADA KELAS X – 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SMA NEGERI 6 SURAKARTA. Drs. Kismanto, M.Pd ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah pendekatan struktural “Think-Pair-Share” dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang pada kelas X. (2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan struktural ”think-pair-share”. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subyek siswa kelas X-3 SMA Negeri 6 Surakarta sejumlah 22 siswa perempuan dan 18 laki-laki dimana peneliti sebagai guru matematika pada kelas tersebut . Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2008 sampai bulan Juni 2008. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi hasil pengamatan. Data yang diperoleh berupa nilai tes pada siklus I dan nilai tes pada siklus II. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes pada kondisi awal ,nilai tes pada siklus I dan nilai Tes pada siklus II. Disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes pada kondisi awal 50,6 setelah tindakan siklus 1 rata- rata menjadi 60,25 berarti meningkat 9,65 point atau 19,07% . Setelah tindakan siklus 2 nilai rata-rata menjadi 68,9 berarti meningkat 8,65 point atau 14,36%. Jika dibandingkan dari kondisi awal terhadap hasil setelah siklus 2 rata-rata nilai meningkat 18,3 point atau 36,17%.

Upload: henbecks-ir

Post on 14-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Jurnal

TRANSCRIPT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK-PAIR-SHARE PADA POKOK BAHASAN LUAS DAN VOLUME PADA BANGUN RUANG PADA KELAS X 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SMA NEGERI 6 SURAKARTA

PAGE 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK-PAIR-SHARE PADA POKOK BAHASAN LUAS DAN VOLUME PADA BANGUN RUANG PADA KELAS X 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SMA NEGERI 6 SURAKARTA. Drs. Kismanto, M.Pd

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah pendekatan struktural Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang pada kelas X. (2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan struktural think-pair-share.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subyek siswa kelas X-3 SMA Negeri 6 Surakarta sejumlah 22 siswa perempuan dan 18 laki-laki dimana peneliti sebagai guru matematika pada kelas tersebut . Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2008 sampai bulan Juni 2008.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi hasil pengamatan. Data yang diperoleh berupa nilai tes pada siklus I dan nilai tes pada siklus II. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes pada kondisi awal ,nilai tes pada siklus I dan nilai Tes pada siklus II. Disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes pada kondisi awal 50,6 setelah tindakan siklus 1 rata-rata menjadi 60,25 berarti meningkat 9,65 point atau 19,07% . Setelah tindakan siklus 2 nilai rata-rata menjadi 68,9 berarti meningkat 8,65 point atau 14,36%. Jika dibandingkan dari kondisi awal terhadap hasil setelah siklus 2 rata-rata nilai meningkat 18,3 point atau 36,17%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teoritik dan empirik melalui pembelajaran dengan Teknik think-pair-share dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang pada kelas X -3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2007/2008.

Kata Kunci : Hasil Belajar Matematika, Think Pair Share

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan suatu perubahan di segala bidang kehidupan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga pendidikan dituntut untuk berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara optimal guna mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan daya saing lulusan guna menghadapi ketatnya persaingan dan tantangan dunia kerja. Oleh karena itu, inovasi di bidang pendidikan sangat diperlukan agar kualitas pendidikan terus meningkat sehingga memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Usaha mencapai keberhasilan pembangunan dalam bidang pendidikan bukan hanya merupakan tanggung jawab dari pemerintah semata, melainkan juga seluruh masyarakat termasuk di dalamnya adalah guru. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan meningkatkan pendidikan matematika. Matematika adalah sumber bagi ilmu pengetahuan yang lain, artinya banyak ilmu pengetahuan yang pengembangannya bergantung pada matematika. Pendidikan matematika mencakup proses mengajar, proses belajar, dan proses berfikir kreatif. Proses mengajar dilakukan oleh pengajar dan proses belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik.

Kenyataannya sampai saat ini matematika masih menjadi masalah bagi sebagian siswa. Sebagian siswa masih menganggap matematika sangat sulit sehingga mereka sering acuh tak acuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya, prestasi belajar mengajar matematika yang dicapai siswa masih tergolong rendah. Kondisi itu terlihat dari hasil ulangan harian yang masih belum tuntas lebih dari 60 % dari jumlah siswa dalam satu kelas.

Salah satu faktor penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika kemungkinan adalah metode mengajar guru yang tidak sesuai dengan kondisi siswa maupun pokok bahasan yang disampaikan. Banyak metode mengajar yang dapat digunakan dalam pengajaran matematika. Tetapi tidak setiap metode dapat diterapkan dalam setiap materi/pokok bahasan, sehingga pemilihan metode mengajar sangatlah penting guna mencapai tujuan mengajar dan mendapatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperlukan pemikiran yang sangat matang dalam pemilihan metode mengajar yang tepat untuk suatu pokok bahasan yang akan disajikan. Metode mengajar yang dipilih hendaknya metode yang dapat mendorong siswa untuk aktif. Terutama dalam pengajaran matematika, siswa harus aktif sehingga dapat berfikif kritis, kreatif, dan memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang merupakan salah satu materi yang diajarkan di SMA pada kelas X semester II. Seperti pokok bahasan-pokok bahasan matematika yang lain, subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang pun menjadi kelihatan sukar untuk diterima siswa karena sulit dan terasa membosankan. Oleh karena itu, maka salah satu metode yang dapat diterapkan dalam mengatasi masalah tersebut adalah pendekatan struktural Think-Pair-Share. Pendekatan struktural Think-Pair-Share merupakan suatu metode mengajar yang memberikan penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola kreatif siswa, dan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir dan merespon serta saling membantu antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Metode ini dapat meningkatkan penguasaan akademis siswa. Selain itu, dengan metode ini siswa tidak akan cepat merasa bosan dalam belajar matematika.

Bertolak dari uraian di atas, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Struktural Think-Pair-Share Pada Sub Pokok Bahasan Luas Dan Volume Bangun Ruang Pada Kelas X 3 Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 SMA Negeri 6 Surakarta.IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar matematika rendah itu karena matematika sulit ?

2. Apakah hasil belajar matematika rendah itu karena cara mengajar guru yang monoton ?3. Apakah hasil belajar siswa rendah karena siswa kurang aktif mengikuti proses belajar dan hanya mengorganisir sendiri apa yang diperolehnya tanpa mengkomunikasikan dengan siswa lain?PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari apa yang menjadi tujuan dilaksanakannya penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Metode mengajar yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural Think-Pair-Share untuk kelas X 3 karena peneliti mengajar pada kelas tersebut.

2. Prestasi belajar yang dimaksudkan adalah prestasi belajar pada subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang yaitu hasil belajar siswa yang dicapai setelah proses belajar mengajar.PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pendekatan struktural Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang ?

2. Bagaimana keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran dengan pendekatan struktural Think-Pair-Share ?

MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:

1. Memberikan masukan kepada teman-teman guru matematika dalam menentukan metode mengajar yang tepat, yang dapat digunakan sebagai alternatif selain metode yang biasa digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar dalam rangka upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang.

2. Memberikan informasi kepada teman-teman guru untuk lebih memperhatikan pentingnya aktifitas belajar siswa seperti pendekatan struktural Think-Pair-Share.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para ahli sangatlah bervariasi. Hal tersebut antara lain dikarenakan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda dari para ahli itu sendiri. Akan tetapi perbedaan tersebut justru dapat saling melengkapi pengertian dari prestasi itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895) dinyatakan Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Dalam pengertian ini prestasi merupakan suatu usaha yang telah dilaksanakan menurut batas kemampuan dari pelaksanaan usaha tersebut. Prestasi merupakan akhir dari usaha yang melalui proses pendidikan dan pelatihan tertentu yang telah dicapai. Prestasi yang dicapai sering mendatangkan konsekuensi-konsekuensi berupa imbalan-imbalan yang bersifat material psikologis dan sosial. Sedangkan Sutratinah Tirtonagoro (2001: 43) menyatakan bahwa, Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dalam bentuk symbol, angka, huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil usaha yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai prestasi yaitu bukti atau hasil yang telah dicapai setelah diadakan usaha sebaik-baiknya sesuai batas kemampuan dari batas usaha tersebut.

Dalam menerapkan pendekatan struktural Think-Pair-Share, Frank Lyman dalam Arend, R.I (2001: 325-326) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Thinking (berpikir)

Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.

2) Pairing (berpasangan)

Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada langkah pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

3) Sharing (berbagi)

Kelebihan dan kelemahan cooperative learning melalui pendekatan struktural Think-Pair Share adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

1) Adanya interaksi antara siswa melalui diskusi untuk menyelesaikan masalah akan meningkatkan ketrampilan sosial siswa.

2) Baik siswa yang pandai maupun siswa yang kurang pandai sama-sama memperoleh manfaat melalui aktivitas belajar kooperatif.

3) Kemungkinan siswa lebih mudah memahami konsep dan memperoleh kesimpulan.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ketrampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.

Kelemahan:

1) Siswa yang pandai cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang kurang pandai.

2) Diskusi tidak akan berjalan lancar jika siswa hanya menyalin pekerjaan siswa yang pandai.

3) Pengelompokan siswa membutuhkan tempat duduk berbeda dan membutuhkan waktu.

KERANGKA BERFIKIRBertolak dari tinjauan teori di atas dapat dibuat suatu kerangka pemikiran sebagai berikut ;

Hasil belajar matematika adalah hasil belajar yang di capai siswa dalam proses belajar matematika sehingga terdapat proses perubahan dalam pemikiran serta tingkah laku. Hasil belajar matematika di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah pendekatan pengajaran .

HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka berfikir yang dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut1. Pendekatan struktural Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada subpokok bahasan luas dan volume bangun ruang.

2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan struktural Think-Pair-Share, dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar.

3. Proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan struktural Think-Pair-Share, dapat menumbuhkan rasa sosial serta kepemimpinan yang tinggi.METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian dan subyek penelitianPenelitian tindakan kelas ini dengan subyek siswa SMA Negeri 6 Surakarta kelas X tahun pelajaran 2007/2008. Banyak siswa yang diteliti ada 40 siswa. Peneliti mengambil kelas X-3 karena peneliti mengajar kelas X-1 s.d X-3.Teknik dan Alat Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data berupa tes. Peneliti menggunakan tes uraian karena dengan tes uraian siswa betul-betul dapat diteliti tingkat kejelasan dan kelemahan. Sedang alat pengumpulan data berupa butir soal. Tes yang diberikan oleh peneliti adalah tes yang diselenggarakan pada setiap akhir siklus. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan Think Pair share.

Analisis Data

Peneliti tidak menggunakan uji statistik . Data hasil belajar berbentuk kuantitaif. Peneliti menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes antar siklus dengan nilai kondisi awal.LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

Diskripsi Kondisi AwalSebelum penelitian ini dilaksanakan peneliti mengadakan ulangan harian sebanyak 2 (dua) kali. Ulangan ini dimaksudkan sebagai tes awal untuk mengetahui tingkat kejelasan terhadap mata pelajaran matematika. Sebagai tes awal peneliti mengambil materi Unsur-Unsur Dimensi Tiga. Hasil ulangan pertama (I) nilai tertinggi 9,3 dan nilai terendah 2,1, sedang rata-ratanya 4,97. Hasil ulangan ke dua (II) sudah agak meningkat sedikit yaitu nilai tertingi 9,32 dan nilai terendah 2,65 sedang rata-ratanya 5,15.

Ulangan pertama (I) berbentuk uraian terdiri dari 5 soal, sedang ulangan kedua berbentuk uraian dengan jumlah soal 5 soal. Dari hasil ulangan kondisi awal rata-rata nilai nya adalah 5,06

Dari hasil ulangan tersebut dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel 2

Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

NoUraianKondisi Awal

Ulangan Harian IUlangan Harian II

1

2

3Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata93,0

21,0

49,793,2

26,5

51,5

Rata-rata ulangan pada kondisi awal adalah 5,06

Berdasar tabel diatas dapat dibuat diagram batang seperti di bawah ini :

Setelah melalui proses identifikasi materi yang meliputi essensial dan intake siswa melalui MGMP matematika unit SMA Negeri 6 telah ditetapkan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk tahun pelajaran 2007/2008, kelas X adalah 63. Dari hasil ulangan pada kondisi awal tampak bahwa banyak siswa yang tuntas dan belum tuntas dapat dilihat pada tabel berikut :

NoUraianUlangan Harian IUlangan Harian II

JumlahProsentaseJumlahProsentase

1

2Tuntas

Tidak Tuntas20

1852,63 %

47,37 %22

1756,41 %

43,59 %

Setelah diadakan ulangan harian ternyata ada 2 siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 9,25 dan siswa yang memperoleh nilai terendah ada 1 siswa yaitu mendapat nilai 3,55. Adapaun nilai rata-rata dalam kelas yang dipakai untuk penelitian adalah 6,015. Karena telah ditentukan tentang besarnya nilai KKM untuk kelas X adalah 63, maka jika diamati siswa yang belum tuntas ada 18 dan yang sudah tuntas ada 22 siswa.Jika kita bandingkan dengan sebelum diadakan tindakan siklus I sebagai berikut :Tabel 5

Hasil Tes Akhir Siklus I

Secara rinci hasil tes akhir siklus I adalah sebagai berikut :

NoKomponenHasil Tes Akhir Siklus I

1

2

3Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata94,5

32,5

60,25

Dari hasil pengamatan siklus I diperoleh rata-rata nilai adalah 60,25. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X-5 sudah ada peningkatan sebesar 19,07 % dibanding dengan kondisi awal. Pada siklus I proses pembelajaran belum optimal dikarenakan siswa masih belum terkondisi dengan kelompok yang baru saja dibentuk dan belum terbiasa dengan model diskusi hanya siswa-siswa tertentu saja yang bisa aktif mengikuti jalannya diskusi. Sehingga harus ada perbaikan-perbaikan khususnya dalam pengelolaan perjalanan diskusi.

Proses Pembelajaran

Hasil pengamatan tentang proses pembelajaran belum kelihatan optimal, ini dikarenakan masih adanya siswa yang mempunyai egoisme yang tinggi, sehingga jika bertemu dengan pasangan yang tidak cocok terus proses sehingga pembelajaran kurang efektif. Yang lebih pintar merasa kurang berguna dan siswa yang merasa kurang pintar sungkan untuk menanyakan materi . Ini semua karena belum biasa dengan proses pembelajaran dengan pendekatan think pair share. Siswa yang demikian peneliti perhatikan dan dipantau, selalu dimotivasi untuk ikut aktif dalam proses diskusi. Hasil pengamatan ada beberapa siswa yang tidak aktif, dan jika diklasifikasi tampak seperti yang tertuang dalam daftar berikut .

Tabel 8.

Hasil Pengamatan Tentang Keadaan Siswa

Pada Proses Pembelajaran Siklus INoKeadaan siswaJumlahProsentase

1

2

3

4Sungguh sungguh/ aktif

Biasa

Acuh tak acuh

Tidak nyaman32

3

2

184,21

Jumlah38

Dari hasil pengamatan dalam proses pembelajaran tampak bahwa pada pertemuan ke I masih ada siswa yang acuh tak acuh dan ada siswa yang merasa tidak nyaman dengan metode pembelajaran demikian, hal ini desebabkan karena perhatian guru belum optimal sebab masih terfokus pada bagaimana cara berganti pasangan. Setelah pada pertemuan ke II tampak jumlah siswa yang acuh tak acuh dan tidak nyaman berkurang, ini desebabkan karena perhatian guru sudah terfokus pada jalannya diskusi.Refleksi

Pada akhir siklus I dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa maupun hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal walaupun belum memenuhi kreteria keberhasilan yang diharapkan.

Hal ini disebabkan pembelajaran dengan teknik think pair share belum memenuhi kondisi yang diharapkan, guru belum optimal dalam pengolaan kelompok pembelajaran siswa. Siswa juga masih belum familier dengan teknik yang digunakan oleh guru. Dari guru sendiri juga masih belum terbiasa dengan pendekatan pembelajarn dengan teknik think pair share. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan untuk lebih meningkatkan hasil belajar maupun aktifitas siswa melalui pendekatan think pair share. Kelemahan itu antara lain : Dari peneliti (guru) (a) peneliti kurang memotivasi pentingnya dalam kerja sama dalam kelompok, (b) Peneliti belum dapat mengelola waktu dengan baik dalam proses pembelajaran. Sedang dari siswa (a) siswa masih banyak yang ribut dalam berganti pasangan, (b) siswa kurang aktif dalam memberikan saran atau usulan dalam kelompok, kebanyakan siswa masih ikut pendapat salah satu teman yang diangap bisa.

Perbaikan yang harus dilakukan adalah : a). Guru harus banyak memotivasi siswa bahwa kerjasama dalam kelompok adalah sangat penting, b). pengelolaan waktu harus lebih baik.

Tabel 9

Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal Dan Siklus INoKomponenPenilaianKondisi

AwalSiklus IKenaikanRata-rataProsentase

1

2

3Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata90,75

26,75

52,6094,50

32,50

60,253,75

5,75

7,654,13

21,4914,54

Dari tabel tersebut dapat diperoleh kesimpulan nilai rata-rata kondisi awal adalah 52,60 sedang nilai rata-rata siklus I adalah 60,25 maka berdasar data diatas mengalami kenaikan sebesar 7,65 point.Jika diprosentase peningkatan rata-rata sebesar 14,54 %Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus IINoUraianSiklus ISiklus IIKenaikan PointProsentase

1

2

3Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Nilai Rata-rata94,5

32,5

60,2695,50

44,55

64,501

12,05

4,241,05 %

37,07 %

6,04%

Untuk memudahkan mlihat peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 3.

Tabel Perkembangan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I ke Siklus II

Tabel Keadaan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

NoUraianHasil Belajar

Kondisi AwalSiklus ISiklus II

1

2

3Tindakan

Nilai rata-rata

Nilai Maksimum

Nilai Minimum

Proses pembelajaranKonvensional

50,6

93,1

23,75

Think Pair Share dengan berganti pasangan mempresentasikan hasil diskusinya

60,25

94,5

32,5

PePeningkatan rata-rata 9,65 dan prosentase 19,07 %

Setiap pasangan diberi materi dan mengerjakannya hasilnya dikoreksi ternyata antara pasangan tampak ada persaingan

68,9

94,5

41,5

PePeningkatan rata-rata 8,65 dan prosentase

14,36 %

Peningkatan dari kondisi awal ke kondisi siklus II adalah 18,3 atau 36,17 %

KESIMPULANSecara teoritis menyatakan bahwa : Pembelajaran dengan pendekatan Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang X 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut :

Aktifitas siswa pada kondisi awal hanya 65 %. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa 84,21 % sedang pada siklus II keaktifan rata-rata siswa adalah 95 %.

Kondisi awal pada Ulangan harian I diperoleh nilai tertinggi 9,30 terendah 2,10 dan rata-ratanya 4,97. Kondisi awal pada ulangan harian II diperoleh nilai tertinggi 93,2 terendah 29,5 dan rata-ratanya 51,5. Hasil tes akhir setelah ada tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut Nilai tertinggi 94,5 terendah 32,5 dan rata-ratanya 60,25Jika diprosentase hasil ulangan harian pada kondisi awal . rata-rata nilai adalah untuk kondisi awal ke kondisi siklus I sebesar 19,07 %, dan dari kondisi siklus I ke kondisi siklus II rata-rata nilai meningkat sebesar 14,36 %. Jadi dari kondisi awal ke kondisi setelah siklus II nilai rata-rata nya dapat meningkat sebesar 36,17 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar matematika sekaligus meningkatkan aktifitas belajar pada kelas X tahun pelajaran 2007/2008.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu (1984), Dikdaktik Metodik, Semarang : Toha PutraBudiyono. 2000. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press

2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Donald R. 1989. The Act of Teaching. USA: McGraw Hill

Erman Suherman dan Udin S. Winataputra. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdiknas

Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remadja Karya

Nana Sudjana. 1997. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Purwoto. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press

Ruseffendi. 1988. Membantu Guru dalam Mengembangkan Pengajaran Matematika. Bandung: Tarsito

Sardiman A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning, Theory Research, and Practice. Massachusetts: Allyn and Bacon

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Sutratinah Tirtonagoro. 1994. Anak supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina AksaraPerbaikan Rencana

Pelaksanaan dan observasi

Refleksi

Pelaksanaan dan observasi

Refleksi

Perencanaan

1PAGE 15

_1303524370.xls